SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
Malang, 17 Feb. 2016
PENATAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG
NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG
APARATUR SIPIL NEGARA
Oleh: Dr. Janry Haposan UPS, SSi., MSi.
Direktorat Kompensasi ASN
Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian
Materi Presentasi
2
6
3
Pendahuluan
Tantangan Eksisting
Visi Kepegawaian pada Era UU ASN
4 Manajemen PNS
5 Penataan PNS
Penutup
1
PENDAHULUAN
IPTEK
Lingkungan
Global & Lokal
Organisasi
Pemerintah
Masyarakat
(Stakeholders)
Organisasi
Swasta (Private)
“ Critical Success Factor “
[ Adm. Experts | Change Agents
| Strategic Partners ]
Professional
Excellence
Services
“ Membutuhkan Sistem Manajemen PNS
yang Terpadu dan Berkesinambungan “
Peran Strategis SDM (PNS) & Manajemen PNS
Peran Sentral Pegawai ASN
Tugas
Pemerin-
tahan
Tugas
Pembangunan
Tertentu
Tugas
Pelayanan
Publik
Pendayagunaan
Kelembagaan,
Kepegawaian,
dan
Ketatalaksanaan.
Memberikan
Pelayanan atas
Barang, Jasa,
dan/atau
Pelayanan
Publik.
Pembangunan Bangsa (Cultural & Political Development),
Pembangunan Ekonomi & Sosial (Economic & Social Development) yang
diarahkan meningkatkan Kesejahteraan & Kemakmuran seluruh Masyarakat
Struktur Jabatan ASN
Jabatan Administrasi
- Jabatan Administrator
- Jabatan Pengawas
- Jabatan Pelaksana
Jabatan Fungsional
Keahlian
Jabatan Fungsional
Keterampilan
 Ahli Utama
 Ahli Madya
 Ahli Muda
 Ahli Pratama
 Penyelia
 Mahir
 Terampil
 Pemula
Jabatan Pimpinan Tinggi
• Jabatan Pimpinan Tinggi Utama
• Jabatan Pimpinan Tinggi Madya
• Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama
Jumlah PNS: 4.554.155
(BKN, 31 Jan 2016)
Dari Honorer: 1.047.120
Rasio PNS: 1,76%
STATISTIK PNS INDONESIA 2016
JPT : 19.190
Pusat : 3.319
Daerah : 15.871
Adm’tor & Pengawas : 339.529
Pelaksana : 1.786.507
Fungsional : 2.408.929
BKN
BKN
1
2
Pelayanan Publik:
Belum memenuhi Kebutuhan dan Kepuasan
Masyarakat
3
Organisasi & SDM:
 Organisasi belum Tepat Fungsi dan Sasaran (Unfit / Tambun)
 Jumlah PNS Overstaffed & Understaffed secara Bersamaan
Pola Pikir & Budaya Kerja:
Birokrasi belum Efisien, Efektif, Produktif, Inovatif,
Profesional dan Melayani serta Rule Based
Persentase Total Belanja Pegawai terhadap Total Belanja
Birokrasi masih berorientasi
pada Inward Looking, belum
pada Outcomes / Outward
Looking (Kepentingan Publik)
dan juga menimbulkan
Beban Anggaran yang berat
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN
untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN diselenggarakan
berdasarkan Sistem Merit dan meliputi
Manajemen PNS dan Manajemen PPPK
Manajemen ASN diarahkan untuk menjamin
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan
pembangunan secara berdayaguna dan
berhasilguna.
Untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas
pemerintahan dan pembangunan, diperlukan ASN yang
profesional, bertanggung jawab, jujur, dan adil melalui
pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan sistim
merit yaitu berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi
dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa
membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit,
agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan,
umur, atau kondisi kecacatan.
10 Aspek Manajemen ASN
 Menggunakan ANJAB dan ABK
 Penyusunan Kebutuhan untuk 5 Tahun
 e-Formasi
 Sistem Registrasi Online dalam Penerimaan ASN
 Seleksi menggunakan CAT
 Berdasarkan Kualifikasi, Kinerja dan Kompetensi
 Perencanaan Suksesi dan Talent Pool
 Seleksi yang Objektif untuk menduduki Jabatan (Open
Recruitment untuk JPT)
 Diklat merupakan Hak
 Berdasarkan Sasaran Kerja Pegawai (Target vs Realisasi)
 Penilaian 3600 (Diri Sendiri, Atasan Lansung, Teman
Sekerja, Bawahan)
Penjatuhan Hukuman Disiplin kepada Pegawai ASN untuk
melindungi Kepentingan Negara dan Masyarakat
PENETAPAN
KEBUTUHAN
PENGADAAN
PENGEMBANGAN
PENILAIAN
KINERJA
DISIPLIN
1
2
3
4
5
10 Aspek Manajemen ASN (2)
Perbaikan Sistem Pembayaran dari Sistem Pay As You Go
menjadi semangatnya Fully Funded (Dana Pensiun)
• Memberikan Perlindungan Tambahan diatas Sistem
Jaminan Sosial Nasional (Perlindungan Dasar)
• Bantuan Hukum
 Tingkat Kemahalan sesuai Indeks Wilayah
JAMINAN
PENSIUN DAN
JAMINAN HARI
TUA
PERLINDUNGAN
9
10
Diberikan berdasarkan Pencapaian Kinerja
Pemberhentian karena tidak mencapai Kinerja
 Berdasarkan Beban Kerja, Tanggung Jawab dan Resiko
Pekerjaan
 Tunjangan berbasis Kinerja Individu Setiap Tahun
PENGHARGAAN
PEMBERHENTIAN
PENGGAJIAN DAN
TUNJANGAN
6
7
8
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PNS
RULE BASED
BUREAUCRACY
PERFORMANCE BASED
BUREAUCRACY
DYNAMIC
GOVERNANCE
2000
2018
2025
ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN
MANAJEMEN
SDM
PENGEMBANGAN
POTENSI/HUMAN
CAPITAL
TRANSFORMASI MANAJEMEN PNS
BIROKRASI
BERSIH,
KOMPETEN
SEJAHTERA
MELAYANI
Area Reformasi Bidang Kepegawaian BKN
• Rightsizing
• Rekruitmen & Penempatan
• Open Selection (Talent Pool)
• Manajemen Kinerja
• Sistem Kompensasi
• Pengembangan Kompetensi
• Kepastian Hukum
• Vision & Mission Driven
• Law Enforcement
• Transparansi
• Akuntabilitas
• e-Office and e-Gov
• Efektivitas & Efesiensi
• Standarisasi
• Simplifikasi
• Mind-Set & Culture-Set
• Kode Etik
• Sistem Disiplin
• Kepemimpinan
• Komitmen yang Kuat
• Konsistensi
Manajemen
ASN
Budaya
Organisasi
Manajemen
Regulasi
Modernisasi
Pelayanan
Menerapkan Merit-Based dan Kompetisi Terbuka
No.1 di Asia Pasifik
No. 2 di dunia
BKN
VISI DAN MISI KEPEGAWAIAN NEGARA
DI ERA UU ASN
VISI
MISI
Mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang
memiliki integritas, profesional, melayani
dan sejahtera
Memindahkan Aparatur Sipil Negara dari
Comfort Zone ke Competitive Zone
BKN
PRINSIP DASAR MERIT SYSTEM DALAM UU ASN
BKN
IMPLIKASI MERIT SISTEM BAGI INSTANSI
1. Penataan Jabatan (Restructuring & Rightsizing) agar semua
jabatan jelas kontribusinya terhadap pencapaian target
kinerja organisasi.
2. Penyusunan kualifikasi, standar kompetensi & target kinerja
untuk setiap jabatan.
3. Pemetaan Potensi & Kompetensi.
4. Penempatan Kembali Pegawai.
5. Penyusunan Rencana Pengembangan Karier, termasuk
Program Diklat.
6. Penerapan Sistem Penilaian Kinerja yang Obyektif dan
Transparan.
7. Penyempurnaan Sistem Remunerasi.
BKN
HAK DAN KEWAJIBAN ASN
JENIS
PNS
Pasal 1 butir
3 & Pasal 7
PPPK
Pasal 1 butir
4 & Pasal 7
HAK
1. gaji, tunjangan, dan
fasilitas;
2. cuti;
3. jaminan pensiun dan
jaminan hari tua;
4. Jaminan kesehatan,
kecelakaan kerja dan
kematian;
5. Bantuan Hukum; dan
6. pengembangan
kompetensi.
1. Gaji dan tunjangan;
2. cuti;
3. Jaminan har tua;
4. Jaminan Kesehatan,
kecelakaan kerja dan
kematian;
5. Bantuan Hukum; dan
6. pengembangan
kompetensi.
• Setia dan taat pada
Pancasila, UUD NRI 1945,
NKRI, dan pemerintah
yang sah;
• Menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa;
• Melaksanakan kebijakan
pemerintah;
• Menaati ketentuan
peraturan perundang-
undangan;
• Melaksanakan tugas
kedinasan;
• Menunjukkan integritas dan
keteladanan;
• Menyimpan rahasia jabatan
• Bersedia ditempatkan di
seluruh wilayah NKRI.
KEWAJIBAN
BKN
Pengisian Jabatan Administrator,
Pengawas, dan Pelaksana
• Dilaksanakan dengan Talent Management
• Apabila belum terbangun Talent Pool, maka dapat
dilaksanakan dengan Seleksi Internal atau apabila tidak
tersedia SDM yang sesuai dengan kompetensi jabatan
yang dibutuhkan maka dapat dilaksanakan dengan
Seleksi Terbuka (Open Recruitment / Selection).
• Setelah dilaksanakan seleksi disampaikan kepada Tim
Penilai Kinerja.
• Tim Penilai menyampaikan calon kepada PPK.
BKN
Pengangkatan Jabatan Fungsional
Pengangkatan mengisi Formasi
CPNS
Inpassing / Penyesuaian
Perpindahan dari Jabatan Lain
Promosi Jabatan
BKN
PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI
SIFAT
SELEKSI
PROSES
Kompetitif dan Terbuka
Dilakukan oleh Panitia Seleksi Instansi yang
dipilih dan diangkat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian dengan berkoordinasi dengan
KASN
 Pimpinan Tinggi Utama dan Madya
dilakukan pada tingkat Nasional
 Pimpinan Tinggi Pratama dilakukan pada
tingkat Nasional, Provinsi, atau antar
Instansi dalam 1 (satu) Kab/Kota
BKN
PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI
TUJUAN
PRINSIP
SASARAN
Mendapatkan Pimpinan Tinggi yang
berkualitas
Pengisian JPT Utama dan Madya dilakukan
secara terbuka dan kompetitif didasarkan
pada Sistem Merit
 Terselenggaranya Seleksi Calon Pejabat
Pimpinan Tinggi yang Transparan, Objektif,
Kompetitif & Akuntabel
 Terpilihnya Calon Pejabat Pimpinan Tinggi
pada Instansi Pemerintah Pusat dan
Daerah seasuai dengan kompetensi yag
dibutuhkan dan Sistem Merit
BKN
Skema Pengisian JPT
JPT
Open Selection untuk
Jabatan yang Lowong
• Merit System
• Talent Pool
Job Fitting
Pansel
Uji
Kompe-
tensi
BKN
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
SEBAGAI HAK PEGAWAI ASN
2. Seminar
3. Kursus
5. Praktik
Kerja
Di Instansi
Pusat dan
Daerah selama
1 tahun
4.
Penataran
1.
Pendidikan
dan Latihan
6.
Pertukaran
PNS dan
Swasta
INSTANSI PEMERINTAH WAJIB MENYUSUN RENCANA
PENGEMBANGAN KOMPETENSI & TERTUANG DALAM
RENCANA KERJA ANGGARAN TAHUNAN INSTANSI,
MELAKSANAKAN DAN MELAKUKAN EVALUASI
BKN
• Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat jabatan
berdasarkan tingkat kesulitan, tanggung jawab, dampak dan
persyaratan kualifikasi pekerjaan yang digunakan sebagai dasar
penggajian.
• PNS diangkat dalam Pangkat dan Jabatan tertentu.
• Setiap jabatan dikelompokkan dalam klasifikasi jabatan PNS
yang menunjukkan kesamaan karakteristik, mekanisme, dan
pola kerja.
• PNS dapat berpindah antar dan antara JPT, Jabatan
Administrasi, dan Jabatan Fungsional di Instansi Pusat dan
Daerah berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan penilaian
kinerja.
Pangkat dan Jabatan PNS BKN
Rancangan Pangkat & Jabatan PNS BKN
JA/JF 15 JA-15, JF-15
JA/JF 14 JA-14, JF-14
JA/JF 13 JA-13, JF-13
JA/JF 12 JA-12, JF-12
JA/JF 11 JA-11, JF-11
JA/JF 10 JA-10, JF-10
JA/JF 9 JA-9, JF-9
JA/JF 8 JA-8, JF-8
JA/JF 7 JA-7, JF-7
JA/JF 6 JA-6, JF-6
JA/JF 5 JA-5, JF-5
JA/JF 4 JA-4, JF-4
JA/JF 3 JA-3, JF-3
JA/JF 2 JA-2, JF-2
JA/JF 1 JA-1, JF-1
JPT Utama JPT-I
JPT
JPT-II
JPT-III
JPT-IV
JPT-V
JPT-VI
JPT-VII
JPT-VIII
JPT-IX
JPT-X
Jabatan
Pimpinan Tinggi (JPT)
Jabatan
Administrasi & Fungsional
PERUBAHAN KOMPONEN PENGHASILAN PNS BKN
Tunjangan Beras
Bonus / Gaji Ke-13
Tunjangan Keluarga
Tunjangan Jabatan
Gaji Pokok
Fasilitas
Bonus / Gaji Ke-13
Tunjangan Kemahalan
Tunjangan Kinerja
Gaji
UU 43 /1999
jo PP 7/77
UU 5 /2014
Tunjangan Lainnya
 Suatu proses yang sistematis untuk
memprediksi kondisi jumlah PNS, jenis
kualifikasi, keahlian dan kompetensi yang
diinginkan di masa depan melalui analisis
jabatan dan perhitungan beban kerja serta
analisis faktor-faktor yang berpengaruh
pada organisasi.
 Menjamin tersedianya PNS dalam jumlah,
kualifikasi, komposisi, dan kompetensi.
PERENCANAAN PNS
Pemberian Pertimbangan Teknis dan Penetapan Formasi
dengan mempertimbangkan:
 Untuk Pemerintah Pusat
a. Susunan organisasi dan tatakerja masing-masing
b. Jenis dan sifat urusan pemerintah yang jadi tanggungjawabnya
c. Jumlah dan komposisi PNS yang ada
d. Jumlah PNS yang akan memasuki pensiun
e. Rasio jumlah PNS yang menduduki jabatan Administrator, Pengawas
dan Jabatan Fungsional
f. Rasio belanja pegawai dalam anggaran belanja instansi
 Untuk Pemerintah Provinsi
a. Perbandingan jumlah PNS dengan jumlah Kab./Kota yang
dikoordinasi
b. Data kelembagaan instansi
c. Jumlah dan komposisi PNS yang ada
d. Jumlah PNS yang akan memasuki batas usia pensiun
e. Rasio anggaran belanja pegawai dalam anggaran belanja daerah
 Untuk Pemerintah Kabupaten/Kota
a. Luas wilayah, kondisi geografis, potensi daerah untuk
pengembangan
b. Data kelembagaan instansi
c. Jumlah dan komposisi PNS yang ada menurut jabatan,
tingkat pendidikan, pangkat
d. Jumlah PNS yang akan memasuki pensiun
e. Perbandingan jumlah PNS dan penduduk
f. Rasio belanja pegawai dalam anggaran belanja daerah
Pasal 56
Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun
kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS
berdasarkan analisis jabatan dan analisis
beban kerja.
Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis
jabatan PNS sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun
berdasarkan prioritas kebutuhan
Berdasarkan penyusunan kebutuhan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri
menetapkan kebutuhan jumlah dan jenis
jabatan PNS secara nasional
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN KEBUTUHAN
Penjelasan Pasal 56
Penyusunan kebutuhan PNS merupakan
analisis kebutuhan jumlah, jenis, dan status
PNS yang diperlukan untuk melaksanakan
tugas utama secara efektif dan efisien untuk
mendukung beban kerja Instansi Pemerintah.
Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis
jabatan PNS ditetapkan sesuai dengan siklus
anggaran
Penetapan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan
PNS oleh Menteri dengan memperhatikan
pendapat menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang keuangan dan
pertimbangan teknis dari kepala BKN
Proses perencanaan PNS yang meliputi:
 Analisis Jabatan
 Perhitungan Beban Kerja
 Analisis Faktor-faktor yang
berpengaruh pada Organisasi
guna menentukan Kebutuhan PNS untuk
mewujudkan Visi, Misi & Tujuan Instansi
Pemerintah menjadi Kinerja Nyata.
Teknis Penyusunan & Penetapan
Kebutuhan PNS
Jumlah, Komposisi & Distribusi PNS
yang Proporsional
 Analisis dan Pemetaan Jabatan di K/L
dan Pemda
 Kebijakan Pembatasan dan/atau
Pengurangan Belanja Pegawai
 Monev Redistribusi PNS
 Kebijakan Pemberian Pensiun Dini
secara Sukarela
PENATAAN PNS
ANJAB & ABK KELAS JABATANPROSESEVALUASI
 Bobot / Peringkat Jabatan (Job Grading).
 Klasifikasi Jabatan.
 Harga Jabatan.
 Penetapan Sistem Remunerasi PNS.
TINDAK LANJUT HASIL ANALISIS JABATAN
DAN HASIL ANALISIS BEBAN KERJA
Tingkat/
Kelas Jabatan
Nilai Jabatan
17 4.055 s/d Keatas
16 3.605 s/d 4.050
15 3.155 s/d 3.600
14 2.755 s/d 3.150
13 2.355 s/d 2.750
12 2.105 s/d 2.350
11 1.855 s/d 2.100
10 1.605 s/d 1.850
9 1.355 s/d 1.600
8 1.105 s/d 1.350
7 855 s/d 1.100
6 655 s/d 850
5 455 s/d 650
4 375 s/d 450
3 305 s/d 370
2 245 s/d 300
1 190 s/d 240
 Per.Menpan-RB No. 34 / 2011 Jo.
No. 39 / 2013.
 Per.Ka. BKN No. 21 / 2011.
Struktural Fungsional
F-1 F-2 F-3 F-4 F-5 F-6 F-7 F-8 F-9F-1F-2 F-3 F-4 F-5
KLASIFIKASI JABATAN &
NILAI JABATAN
PERINGKAT JABATAN
1. RUANG LINGKUP & DAMPAK
2. PENGATURAN ORGANISASI
3. WEWENANG PENYELIAAN
4. SIFAT HUBUNGAN (4A) DAN
TUJUAN HUBUNGAN (4B)
5. KESULITAN DALAM
PENGARAHAN PEKERJAAN
6. KONDISI LAIN
1. PENGETAHUAN & KEAHLIAN
2. PENGAWASAN
3. PEDOMAN KERJA
4. KOMPLEKSITAS
5. RUANG LINGKUP & DAMPAK
6. HUBUNGAN INTERPERSONAL
7. TUJUAN HUBUNGAN
8. TUNTUTAN FISIK
9. LINGKUNGAN KERJA
ANJAB
Evaluasi Jabatan
F-6
Evaluasi Jabatan PNS
Pasal 63 Ayat (2) PP Nomor 58 Tahun 2005
Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
“Pemerintah Daerah dapat memberikan
Tambahan Penghasilan kepada Pegawai Negeri
Sipil Daerah berdasarkan pertimbangan yang
obyektif dengan memperhatikan kemampuan
keuangan daerah dan memperoleh persetujuan
DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan”
Persiapan Pelaksanaan
Penetapan
Hasil
Evaluasi
a. Tim EvJab
1) Pengarah
2) Pelaksana
b. Inventarisasi
Infojab
c. Klasifikasi
Jab.
a. Penilaian Jabatan
b. Penyusunan Peta
Jabatan
c. Penyusunan
Informasi Faktor
Jabatan
a. Validasi Nilai &
Kelas Jab.
b. Penetapan
Hasil Evajab.
Perubahan
Struktur
Organisasi, dll
LEMBAR KERJA EVALUASI JABATAN JABATAN
3. PENILAIAN & PEMERINGKATAN JABATAN
1.PENYUSUNAN PETA JABATAN
2.PENYUSUNAN INFORMASI FAKTOR
JABATAN (STRUKTURAL & FUNGSIONAL)
4. REKAP JUMLAH PEGAWAI
KELAS
JAB.
NILAI JABATAN STRUKTURAL
JABATAN Eselon Nama Jabatan
17 4.055 - 4.730
Eselon I
Dirjen, Sekjen, Deputi, Sesmen di
Kementerian
16 3.605 - 4.050
Sekretaris Utama, Deputi di LPNK, Staf
Ahli
15 3.155 - 3.600
Eselon II
Direktur, Kepala Biro, Kepala Pusat,
Kepala Balai Besar14 2.755 - 3.150
13 2.355 - 2.750
Eselon III
Kepala Balai/UPT
12 2.105 - 2.350
Kepala Subdit, Kepala Bagian11 1.855 - 2.100
10 1.605 - 1.850
9 1.355 - 1.600
Eselon IV Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian
8 1.105 - 1.350
7 855 - 1.100
6 655 - 850
5 455 - 650
4 375 - 450
3 305 - 370
2 245 - 300
1 190 - 240
1. JABATAN STRUKTURAL
2. JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU
KELAS
JAB.
NILAI JABATAN
JENJANG JABATAN
SECARA UMUM
KEKHUSUSANTINGKAT
TERAMPIL
TINGKAT
AHLI
1 2 3 4 5
17 4.055 - 4.730
16 3.605 - 4.050
15 3.155 - 3.600
Dokter Utama
Specialist
Guru Besar
14 2.755 - 3.150 Dokter Utama Assessor Utama
13 2.355 - 2.750 Utama Lektor Kepala
12 2.105 - 2.350 Dokter Madya Assessor Madya
11 1.855 - 2.100 Madya Lektor
10 1.605 - 1.850 Dokter Muda Assessor Muda
9 1.355 - 1.600 Muda
Dokter
Pertama
Asisten Ahli
8 1.105 - 1.350 Penyelia Pertama Assessor Pertama
7 855 - 1.100 Pelaksana Lanjutan
6 655 - 850 Pelaksana
5 455 - 650 Pelaksana Pemula
4 375 - 450
3 305 - 370
2 245 - 300
1 190 - 240
3. JABATAN PELAKSANA (FUNGSIONAL UMUM)
KELAS
JAB.
NILAI JABATAN
JABATAN FUNGSIONAL UMUM
SECARA UMUM KEKHUSUSAN
1 2 3 4
17 4.055 - 4.730
16 3.605 - 4.050
15 3.155 - 3.600
14 2.755 - 3.150
13 2.355 - 2.750
12 2.105 - 2.350
11 1.855 - 2.100
10 1.605 - 1.850
9 1.355 - 1.600
Nakhoda Kapal
Pengawas/Nahkoda Kapal Riset
8 1.105 - 1.350 Bendahara K/L Nakhoda, Syahbandar
7 855 - 1.100
Penganalisis/Analis, Bendahara Satker,
Penelaah Permasalahan Hukum
6 655 - 850
Sekretaris, Pengadministrasi Umum,
Pengadministrasi Keuangan, Pengolah
Data, Verifikator, Ajudan Menteri
5 455 - 650
Operator Komputer, Juru Bayar, Petugas
Dokumentasi, Koordinator (Satpam), Sopir
Presiden/Wapres
4 375 - 450
Komandan Regu (Satpam), Sopir Menteri,
Juru Masak
3 305 - 370
Agendaris, Caraka, Petugas Keamanan
(Satpam), Pengemudi (Sopir), Pemelihara
Kantor, Petugas Pemulasara Jenazah.
2 245 - 300 Petugas Binatu
1 190 - 240 Pramubakti, Pramu Kantor
 URAIAN JABATAN
 PETA JABATAN
 BEBAN KERJA PER
JABATAN
 BOBOT JABATAN
HASIL ANJAB , BEBAN
KERJA, EVALUASI JABATAN
1. PENYUSUNAN FORMASI
PEGAWAI
2. REKRUITMEN DAN
PENEMPATAN PEGAWAI
3. PENEMPATAN &
PENATAAN PEGAWAI
4. PENYUSUNAN POLA
KARIER
5. PENERAPAN
MANAJEMEN KINERJA
6. PERENCANAAN
KEBUTUHAN DIKLAT
7. PENYUSUNAN SISTEM
REMUNERASI SESUAI
BOBOT JABATAN DAN
KINERJA
PENGGUNAAN HASIL
PENGGUNAAN ANALISIS JABATAN, ANALISIS
BEBAN KERJA & EVALUASI JABATAN UNTUK
PENATAAN PNS
1. JUMLAH, KUALITAS ,
DISTRIBUSI &
KOMPOSISI
PEGAWAI SESUAI
BEBAN KERJA
2. PENEMPATAN
PEGAWAI YANG
TEPAT
3. PENGEMBANGAN
KARIER SESUAI
KOMPETENSI
4. SISTEM REMUNERASI
YANG ADIL DAN
LAYAK
5. KINERJA SDM
APARATUR LEBIH
OPTIMAL
1. ANALISIS BEBUTUHAN
PEGAWAI & BEZETTING
2. STANDAR KOMPETENSI
DAN SYARAT JABATAN
3. INDIKATOR KINERJA
PEGAWAI
4. NILAI DAN PERINGKAT
JABATAN
Penataan PNS adalah
suatu proses penentuan kebutuhan PNS yang
sistematis dan berkelanjutan untuk
memperoleh kuantitas, kualitas, komposisi
dan distribusi pegawai yang tepat sesuai
dengan kebutuhan organisasi, sehingga dapat
mewujudkan visi dan misi organisasi menjadi
kinerja nyata.
PERKA BKN NO. 37 TAHUN 2011
TENTANG
PEDOMAN PENATAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
TAHAPAN PENATAAN PNS
INFORMASI
JABATAN
HASIL
PENGHITUNGAN
JUMLAH PNS
(Berdasarkan
Anbeker dan Indeks)
ANALISIS
KESENJANGAN
PNS
1. TAHAP
PERSIAPAN
2. TAHAP
PELAKSANAAN
 Uraian Jabatan
 Syarat Jabatan
 Peta Jabatan
Kategori Jumlah
PNS:
 Kurang
 Sedang
 Lebih
Syarat Jabatan
vs
Profil Pegawai
R
E
K
O
M
N
D
A
S
I
3.
TINDAK
LANJUT
REDISTRIBUSI - PROYEKSI 5 TH - PENSIUN SUKA RELA
KATEGORI KURANG (K)
TINDAK LANJUT
1. Distribusi pegawai dari unit yang lebih ke
yang kurang
2. Penarikan PNS dari instansi lain sesuai
syarat jabatan
3. Pemberdayaan pegawai melalui diklat &
pengayaan tugas
4. Menyusun perencanaan pengembangan
pegawai
5. Perencaan pegawai untuk 5 tahun kedepan
dengan pendekatan Positive Growth
KATEGORI SESUAI (S)
2. Pemetaan potensi untuk mengetahui
minat dan bakat pegawai
TINDAK LANJUT
1. Distribusi pegawai dari unit yang lebih
ke yang kurang
4. Menyusun perencanaan pengembangan
pegawai
5. Perencaan pegawai untuk 5 tahun
kedepan dengan pendekatan Zero
Growth
3. Mengangkat JFU menjadi JFT
TINDAK LANJUT
KATEGORI LEBIH (L)
4. Pemberlakuan UU 11/1969 dan PP 32/1979
3. Pemeringkatan bagi pegawai yang tidak
memenuhi syarat jabatan
2. Penilaian Kompetensi
1. Distribusi pegawai dari unit yang lebih ke
yang kurang
5. Perencanaan pegawai untuk 5 th kedepan
dengan pendekatan Minus Growth
6. Evaluasi dan analisis Organisasi (tugas,
fungsi, dan struktur)
Mari kita Tata ASN kita
supaya Terhindar dari:
Bkn

More Related Content

What's hot

Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi dalam Perspektif UU ASN
Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi dalam Perspektif UU ASNPengisian Jabatan Pimpinan Tinggi dalam Perspektif UU ASN
Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi dalam Perspektif UU ASNBayu Wahyudi
 
Kajian Penataan Pola Karier Pada Pemerintah Daerah Di Kalimantan
Kajian Penataan Pola Karier Pada Pemerintah Daerah Di KalimantanKajian Penataan Pola Karier Pada Pemerintah Daerah Di Kalimantan
Kajian Penataan Pola Karier Pada Pemerintah Daerah Di KalimantanBidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
UU Nomor 5 tahun 2014 dan Peran KASN dalam Seleksi JPT
UU Nomor 5 tahun 2014 dan Peran KASN dalam Seleksi JPTUU Nomor 5 tahun 2014 dan Peran KASN dalam Seleksi JPT
UU Nomor 5 tahun 2014 dan Peran KASN dalam Seleksi JPTBayu Wahyudi
 
Tugas, Fungsi dan Wewenang KASN dalam Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi...
Tugas, Fungsi dan Wewenang KASN dalam Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi...Tugas, Fungsi dan Wewenang KASN dalam Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi...
Tugas, Fungsi dan Wewenang KASN dalam Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi...Bayu Wahyudi
 
Kajian Penataan Pola Karier PNS Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan.
Kajian Penataan Pola Karier PNS Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan.Kajian Penataan Pola Karier PNS Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan.
Kajian Penataan Pola Karier PNS Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan.Tri Widodo W. UTOMO
 
Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat...
Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat...Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat...
Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat...Tri Widodo W. UTOMO
 
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritPengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritRidho Fitrah Hyzkia
 
Manajemen asn prajab iv
Manajemen asn prajab ivManajemen asn prajab iv
Manajemen asn prajab ivhoyin rizmu
 
Pengembangan Kompetensi Sosio Kultural ASN dalam Perspektif Kepekaan Gender p...
Pengembangan Kompetensi Sosio Kultural ASN dalam Perspektif Kepekaan Gender p...Pengembangan Kompetensi Sosio Kultural ASN dalam Perspektif Kepekaan Gender p...
Pengembangan Kompetensi Sosio Kultural ASN dalam Perspektif Kepekaan Gender p...National Institute of Administration Public
 
Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Provin...
Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Provin...Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Provin...
Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Provin...National Institute of Administration Public
 

What's hot (20)

Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi dalam Perspektif UU ASN
Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi dalam Perspektif UU ASNPengisian Jabatan Pimpinan Tinggi dalam Perspektif UU ASN
Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi dalam Perspektif UU ASN
 
12102021-DIKLAT ASN
12102021-DIKLAT ASN12102021-DIKLAT ASN
12102021-DIKLAT ASN
 
Bab v sampai vii
Bab v sampai viiBab v sampai vii
Bab v sampai vii
 
Kajian Penataan Pola Karier Pada Pemerintah Daerah Di Kalimantan
Kajian Penataan Pola Karier Pada Pemerintah Daerah Di KalimantanKajian Penataan Pola Karier Pada Pemerintah Daerah Di Kalimantan
Kajian Penataan Pola Karier Pada Pemerintah Daerah Di Kalimantan
 
Laporan progress pkmasn rivisi
Laporan progress pkmasn rivisiLaporan progress pkmasn rivisi
Laporan progress pkmasn rivisi
 
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
 
Management Talenta ASN Nasional
Management Talenta ASN NasionalManagement Talenta ASN Nasional
Management Talenta ASN Nasional
 
Kajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara
Kajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil NegaraKajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara
Kajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara
 
UU Nomor 5 tahun 2014 dan Peran KASN dalam Seleksi JPT
UU Nomor 5 tahun 2014 dan Peran KASN dalam Seleksi JPTUU Nomor 5 tahun 2014 dan Peran KASN dalam Seleksi JPT
UU Nomor 5 tahun 2014 dan Peran KASN dalam Seleksi JPT
 
Tugas, Fungsi dan Wewenang KASN dalam Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi...
Tugas, Fungsi dan Wewenang KASN dalam Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi...Tugas, Fungsi dan Wewenang KASN dalam Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi...
Tugas, Fungsi dan Wewenang KASN dalam Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi...
 
Kajian Penataan Pola Karier PNS Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan.
Kajian Penataan Pola Karier PNS Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan.Kajian Penataan Pola Karier PNS Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan.
Kajian Penataan Pola Karier PNS Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan.
 
Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat...
Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat...Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat...
Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat...
 
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritPengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
 
Paparan akd saumlaki (agustinus)
Paparan akd saumlaki (agustinus)Paparan akd saumlaki (agustinus)
Paparan akd saumlaki (agustinus)
 
Manajemen asn prajab iv
Manajemen asn prajab ivManajemen asn prajab iv
Manajemen asn prajab iv
 
Pengembangan Kompetensi Sosio Kultural ASN dalam Perspektif Kepekaan Gender p...
Pengembangan Kompetensi Sosio Kultural ASN dalam Perspektif Kepekaan Gender p...Pengembangan Kompetensi Sosio Kultural ASN dalam Perspektif Kepekaan Gender p...
Pengembangan Kompetensi Sosio Kultural ASN dalam Perspektif Kepekaan Gender p...
 
Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Provin...
Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Provin...Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Provin...
Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Provin...
 
Membangun manajemen talenta dalam penerapan sistem merit
Membangun manajemen talenta dalam penerapan sistem meritMembangun manajemen talenta dalam penerapan sistem merit
Membangun manajemen talenta dalam penerapan sistem merit
 
Menuju goverment 4.0
Menuju goverment 4.0Menuju goverment 4.0
Menuju goverment 4.0
 
Paparan Manajemen Karier ASN (Perspektif UU ASN)
Paparan Manajemen Karier ASN (Perspektif UU ASN)Paparan Manajemen Karier ASN (Perspektif UU ASN)
Paparan Manajemen Karier ASN (Perspektif UU ASN)
 

Viewers also liked

Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014
Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014
Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 201401112015
 
Analisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsi
Analisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsiAnalisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsi
Analisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsiBidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Pola pikir asn1
Pola pikir asn1Pola pikir asn1
Pola pikir asn1hadiarnowo
 
Pemetaan Kompetensi Strategis Aparatur Sipil Negara
Pemetaan Kompetensi Strategis Aparatur Sipil NegaraPemetaan Kompetensi Strategis Aparatur Sipil Negara
Pemetaan Kompetensi Strategis Aparatur Sipil NegaraTri Widodo W. UTOMO
 
Pengembangan karier pns dalam jabatan struktural & fungsional
Pengembangan karier pns dalam jabatan struktural &  fungsionalPengembangan karier pns dalam jabatan struktural &  fungsional
Pengembangan karier pns dalam jabatan struktural & fungsionalTatang Suwandi
 
10. contoh isian formulir (eselon iv)
10. contoh isian formulir (eselon iv)10. contoh isian formulir (eselon iv)
10. contoh isian formulir (eselon iv)Reddy Prayudie
 
Nasionalisme gol iii-part ii
Nasionalisme gol iii-part iiNasionalisme gol iii-part ii
Nasionalisme gol iii-part iihadiarnowo
 
Presentasi pola pikir asn1
Presentasi pola pikir asn1Presentasi pola pikir asn1
Presentasi pola pikir asn1hadiarnowo
 
Proposal penelitian penggunan tanah-diklat penjenjangan kewidyaiswaraan madya
Proposal penelitian penggunan tanah-diklat penjenjangan kewidyaiswaraan madyaProposal penelitian penggunan tanah-diklat penjenjangan kewidyaiswaraan madya
Proposal penelitian penggunan tanah-diklat penjenjangan kewidyaiswaraan madyahadiarnowo
 
Percepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsiPercepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsihadiarnowo
 
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KEC...
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KEC...UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KEC...
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KEC...Achmad Badaruddin
 
Analisisdanevaluasihukumtentangpengadilanperikanan (1)
Analisisdanevaluasihukumtentangpengadilanperikanan (1)Analisisdanevaluasihukumtentangpengadilanperikanan (1)
Analisisdanevaluasihukumtentangpengadilanperikanan (1)Ahmad Dahlan
 
Analisis dan evaluasi hukum tentang pengadilan perikanan
Analisis dan evaluasi hukum tentang pengadilan perikananAnalisis dan evaluasi hukum tentang pengadilan perikanan
Analisis dan evaluasi hukum tentang pengadilan perikananAhmad Dahlan
 
Wawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkriWawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkrihadiarnowo
 
PER: 12/PJ/2016 :: Tata Cara Pengadministrasian Laporan Gateway Dalam Rangka ...
PER: 12/PJ/2016 :: Tata Cara Pengadministrasian Laporan Gateway Dalam Rangka ...PER: 12/PJ/2016 :: Tata Cara Pengadministrasian Laporan Gateway Dalam Rangka ...
PER: 12/PJ/2016 :: Tata Cara Pengadministrasian Laporan Gateway Dalam Rangka ...Roko Subagya
 
Kebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI Jakarta
Kebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI JakartaKebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI Jakarta
Kebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI JakartaKanaidi ken
 

Viewers also liked (20)

Juknis Penilaian Prestasi Kerja PNS
Juknis Penilaian Prestasi Kerja PNSJuknis Penilaian Prestasi Kerja PNS
Juknis Penilaian Prestasi Kerja PNS
 
Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014
Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014
Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014
 
Analisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsi
Analisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsiAnalisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsi
Analisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsi
 
Pola pikir asn1
Pola pikir asn1Pola pikir asn1
Pola pikir asn1
 
Pemetaan Kompetensi Strategis Aparatur Sipil Negara
Pemetaan Kompetensi Strategis Aparatur Sipil NegaraPemetaan Kompetensi Strategis Aparatur Sipil Negara
Pemetaan Kompetensi Strategis Aparatur Sipil Negara
 
Pengembangan karier pns dalam jabatan struktural & fungsional
Pengembangan karier pns dalam jabatan struktural &  fungsionalPengembangan karier pns dalam jabatan struktural &  fungsional
Pengembangan karier pns dalam jabatan struktural & fungsional
 
SOSIALISASI UU ASN 2014
SOSIALISASI UU ASN 2014SOSIALISASI UU ASN 2014
SOSIALISASI UU ASN 2014
 
10. contoh isian formulir (eselon iv)
10. contoh isian formulir (eselon iv)10. contoh isian formulir (eselon iv)
10. contoh isian formulir (eselon iv)
 
Nasionalisme gol iii-part ii
Nasionalisme gol iii-part iiNasionalisme gol iii-part ii
Nasionalisme gol iii-part ii
 
Presentasi pola pikir asn1
Presentasi pola pikir asn1Presentasi pola pikir asn1
Presentasi pola pikir asn1
 
Proposal penelitian penggunan tanah-diklat penjenjangan kewidyaiswaraan madya
Proposal penelitian penggunan tanah-diklat penjenjangan kewidyaiswaraan madyaProposal penelitian penggunan tanah-diklat penjenjangan kewidyaiswaraan madya
Proposal penelitian penggunan tanah-diklat penjenjangan kewidyaiswaraan madya
 
Percepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsiPercepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsi
 
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KEC...
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KEC...UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KEC...
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KEC...
 
04 perka nomor_7_tahun_2016
04 perka nomor_7_tahun_201604 perka nomor_7_tahun_2016
04 perka nomor_7_tahun_2016
 
Analisisdanevaluasihukumtentangpengadilanperikanan (1)
Analisisdanevaluasihukumtentangpengadilanperikanan (1)Analisisdanevaluasihukumtentangpengadilanperikanan (1)
Analisisdanevaluasihukumtentangpengadilanperikanan (1)
 
Analisis dan evaluasi hukum tentang pengadilan perikanan
Analisis dan evaluasi hukum tentang pengadilan perikananAnalisis dan evaluasi hukum tentang pengadilan perikanan
Analisis dan evaluasi hukum tentang pengadilan perikanan
 
Wawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkriWawasan kebangsaan dlm nkri
Wawasan kebangsaan dlm nkri
 
PER: 12/PJ/2016 :: Tata Cara Pengadministrasian Laporan Gateway Dalam Rangka ...
PER: 12/PJ/2016 :: Tata Cara Pengadministrasian Laporan Gateway Dalam Rangka ...PER: 12/PJ/2016 :: Tata Cara Pengadministrasian Laporan Gateway Dalam Rangka ...
PER: 12/PJ/2016 :: Tata Cara Pengadministrasian Laporan Gateway Dalam Rangka ...
 
Kebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI Jakarta
Kebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI JakartaKebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI Jakarta
Kebijakan Diklat Aparatur_ Pelatihan MANAGEMENT of TRAINING_ ALPEKSI Jakarta
 
Bpch3
Bpch3Bpch3
Bpch3
 

Similar to Bkn

Diklat PPD.pdf
Diklat PPD.pdfDiklat PPD.pdf
Diklat PPD.pdfaviana3
 
PPT Pembinaan Manajemen ASN KAB PROBOLINGGO.pptx
PPT Pembinaan Manajemen ASN KAB PROBOLINGGO.pptxPPT Pembinaan Manajemen ASN KAB PROBOLINGGO.pptx
PPT Pembinaan Manajemen ASN KAB PROBOLINGGO.pptxHandik Hariyanto
 
Reformasi Birokrasi & Kebutuhan Pengembangan Kapasitas Administrasi Pemda
Reformasi Birokrasi & Kebutuhan Pengembangan Kapasitas Administrasi PemdaReformasi Birokrasi & Kebutuhan Pengembangan Kapasitas Administrasi Pemda
Reformasi Birokrasi & Kebutuhan Pengembangan Kapasitas Administrasi PemdaTri Widodo W. UTOMO
 
Pengelolaan Kenerja_Kemendikbud_suhar.pptx
Pengelolaan Kenerja_Kemendikbud_suhar.pptxPengelolaan Kenerja_Kemendikbud_suhar.pptx
Pengelolaan Kenerja_Kemendikbud_suhar.pptxZaenal Ariefin
 
Slide-PP-11-Manajemen-PNS.pdf
Slide-PP-11-Manajemen-PNS.pdfSlide-PP-11-Manajemen-PNS.pdf
Slide-PP-11-Manajemen-PNS.pdfarmansyah44
 
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptxpert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptxZulkarnainTamim1
 
Talent management asn pkp2 a i lan-afifah inayati
Talent management asn   pkp2 a i lan-afifah inayatiTalent management asn   pkp2 a i lan-afifah inayati
Talent management asn pkp2 a i lan-afifah inayatiTiwi Pratiwi
 
269bd_Kebijakan_DIKLAT_Aparatur.pptx
269bd_Kebijakan_DIKLAT_Aparatur.pptx269bd_Kebijakan_DIKLAT_Aparatur.pptx
269bd_Kebijakan_DIKLAT_Aparatur.pptxMuhammadZainaltuanay
 
269bd_Kebijakan_DIKLAT_Aparatur (1).pptx
269bd_Kebijakan_DIKLAT_Aparatur (1).pptx269bd_Kebijakan_DIKLAT_Aparatur (1).pptx
269bd_Kebijakan_DIKLAT_Aparatur (1).pptxNyomanRicky
 
REFORMASI ASN MENCEGAH PUNGLI.pptx
REFORMASI ASN MENCEGAH PUNGLI.pptxREFORMASI ASN MENCEGAH PUNGLI.pptx
REFORMASI ASN MENCEGAH PUNGLI.pptxherry susanto
 
26-Pengembangan Karier ASN.pptx
26-Pengembangan Karier ASN.pptx26-Pengembangan Karier ASN.pptx
26-Pengembangan Karier ASN.pptxKang Ulil abshar
 
3. BAHAN TAYANG RB.pdf
3. BAHAN TAYANG RB.pdf3. BAHAN TAYANG RB.pdf
3. BAHAN TAYANG RB.pdfNezarAbdillah
 
Slide-PP-11-Manajemen-PNS.pptx
Slide-PP-11-Manajemen-PNS.pptxSlide-PP-11-Manajemen-PNS.pptx
Slide-PP-11-Manajemen-PNS.pptxarmansyah44
 
Prioritas Diklat
Prioritas DiklatPrioritas Diklat
Prioritas Diklatsu7as
 
ATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptx
ATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptxATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptx
ATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptxsabarpsormin1
 

Similar to Bkn (20)

PPT - PAPARAN ASSESMENT.pptx
PPT - PAPARAN ASSESMENT.pptxPPT - PAPARAN ASSESMENT.pptx
PPT - PAPARAN ASSESMENT.pptx
 
Diklat PPD.pdf
Diklat PPD.pdfDiklat PPD.pdf
Diklat PPD.pdf
 
PPT Pembinaan Manajemen ASN KAB PROBOLINGGO.pptx
PPT Pembinaan Manajemen ASN KAB PROBOLINGGO.pptxPPT Pembinaan Manajemen ASN KAB PROBOLINGGO.pptx
PPT Pembinaan Manajemen ASN KAB PROBOLINGGO.pptx
 
Reformasi Birokrasi & Kebutuhan Pengembangan Kapasitas Administrasi Pemda
Reformasi Birokrasi & Kebutuhan Pengembangan Kapasitas Administrasi PemdaReformasi Birokrasi & Kebutuhan Pengembangan Kapasitas Administrasi Pemda
Reformasi Birokrasi & Kebutuhan Pengembangan Kapasitas Administrasi Pemda
 
Pengelolaan Kenerja_Kemendikbud_suhar.pptx
Pengelolaan Kenerja_Kemendikbud_suhar.pptxPengelolaan Kenerja_Kemendikbud_suhar.pptx
Pengelolaan Kenerja_Kemendikbud_suhar.pptx
 
Slide-PP-11-Manajemen-PNS.pdf
Slide-PP-11-Manajemen-PNS.pdfSlide-PP-11-Manajemen-PNS.pdf
Slide-PP-11-Manajemen-PNS.pdf
 
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptxpert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
 
menpan.pdf
menpan.pdfmenpan.pdf
menpan.pdf
 
Talent management asn pkp2 a i lan-afifah inayati
Talent management asn   pkp2 a i lan-afifah inayatiTalent management asn   pkp2 a i lan-afifah inayati
Talent management asn pkp2 a i lan-afifah inayati
 
269bd_Kebijakan_DIKLAT_Aparatur.pptx
269bd_Kebijakan_DIKLAT_Aparatur.pptx269bd_Kebijakan_DIKLAT_Aparatur.pptx
269bd_Kebijakan_DIKLAT_Aparatur.pptx
 
269bd_Kebijakan_DIKLAT_Aparatur (1).pptx
269bd_Kebijakan_DIKLAT_Aparatur (1).pptx269bd_Kebijakan_DIKLAT_Aparatur (1).pptx
269bd_Kebijakan_DIKLAT_Aparatur (1).pptx
 
Talent Pool-Akselerasi Penilaian Kompetensi harus adil, fair, transparan, aku...
Talent Pool-Akselerasi Penilaian Kompetensi harus adil, fair, transparan, aku...Talent Pool-Akselerasi Penilaian Kompetensi harus adil, fair, transparan, aku...
Talent Pool-Akselerasi Penilaian Kompetensi harus adil, fair, transparan, aku...
 
KEMENPAN.ppt
KEMENPAN.pptKEMENPAN.ppt
KEMENPAN.ppt
 
Manajemen ASN
Manajemen ASNManajemen ASN
Manajemen ASN
 
REFORMASI ASN MENCEGAH PUNGLI.pptx
REFORMASI ASN MENCEGAH PUNGLI.pptxREFORMASI ASN MENCEGAH PUNGLI.pptx
REFORMASI ASN MENCEGAH PUNGLI.pptx
 
26-Pengembangan Karier ASN.pptx
26-Pengembangan Karier ASN.pptx26-Pengembangan Karier ASN.pptx
26-Pengembangan Karier ASN.pptx
 
3. BAHAN TAYANG RB.pdf
3. BAHAN TAYANG RB.pdf3. BAHAN TAYANG RB.pdf
3. BAHAN TAYANG RB.pdf
 
Slide-PP-11-Manajemen-PNS.pptx
Slide-PP-11-Manajemen-PNS.pptxSlide-PP-11-Manajemen-PNS.pptx
Slide-PP-11-Manajemen-PNS.pptx
 
Prioritas Diklat
Prioritas DiklatPrioritas Diklat
Prioritas Diklat
 
ATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptx
ATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptxATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptx
ATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptx
 

Recently uploaded

[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careerspmgdscunsri
 
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptxshofiyan1
 
Modul Ajar Hukum Kelembagaan Negara.pdf
Modul Ajar Hukum Kelembagaan  Negara.pdfModul Ajar Hukum Kelembagaan  Negara.pdf
Modul Ajar Hukum Kelembagaan Negara.pdfindra tj
 
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfGOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfindustrycok
 
PPT integrasi layanan primer puskesmas.pptx
PPT integrasi layanan primer puskesmas.pptxPPT integrasi layanan primer puskesmas.pptx
PPT integrasi layanan primer puskesmas.pptxAyuNila4
 
Contoh Penyusunan SKP bagi pegawai negeri sipil
Contoh Penyusunan SKP bagi pegawai negeri sipilContoh Penyusunan SKP bagi pegawai negeri sipil
Contoh Penyusunan SKP bagi pegawai negeri sipilbakahbawe2024
 

Recently uploaded (6)

[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
 
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
 
Modul Ajar Hukum Kelembagaan Negara.pdf
Modul Ajar Hukum Kelembagaan  Negara.pdfModul Ajar Hukum Kelembagaan  Negara.pdf
Modul Ajar Hukum Kelembagaan Negara.pdf
 
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfGOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
 
PPT integrasi layanan primer puskesmas.pptx
PPT integrasi layanan primer puskesmas.pptxPPT integrasi layanan primer puskesmas.pptx
PPT integrasi layanan primer puskesmas.pptx
 
Contoh Penyusunan SKP bagi pegawai negeri sipil
Contoh Penyusunan SKP bagi pegawai negeri sipilContoh Penyusunan SKP bagi pegawai negeri sipil
Contoh Penyusunan SKP bagi pegawai negeri sipil
 

Bkn

  • 1. Malang, 17 Feb. 2016 PENATAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA Oleh: Dr. Janry Haposan UPS, SSi., MSi. Direktorat Kompensasi ASN Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian
  • 2. Materi Presentasi 2 6 3 Pendahuluan Tantangan Eksisting Visi Kepegawaian pada Era UU ASN 4 Manajemen PNS 5 Penataan PNS Penutup 1
  • 3. PENDAHULUAN IPTEK Lingkungan Global & Lokal Organisasi Pemerintah Masyarakat (Stakeholders) Organisasi Swasta (Private) “ Critical Success Factor “ [ Adm. Experts | Change Agents | Strategic Partners ] Professional Excellence Services “ Membutuhkan Sistem Manajemen PNS yang Terpadu dan Berkesinambungan “ Peran Strategis SDM (PNS) & Manajemen PNS
  • 4. Peran Sentral Pegawai ASN Tugas Pemerin- tahan Tugas Pembangunan Tertentu Tugas Pelayanan Publik Pendayagunaan Kelembagaan, Kepegawaian, dan Ketatalaksanaan. Memberikan Pelayanan atas Barang, Jasa, dan/atau Pelayanan Publik. Pembangunan Bangsa (Cultural & Political Development), Pembangunan Ekonomi & Sosial (Economic & Social Development) yang diarahkan meningkatkan Kesejahteraan & Kemakmuran seluruh Masyarakat
  • 5. Struktur Jabatan ASN Jabatan Administrasi - Jabatan Administrator - Jabatan Pengawas - Jabatan Pelaksana Jabatan Fungsional Keahlian Jabatan Fungsional Keterampilan  Ahli Utama  Ahli Madya  Ahli Muda  Ahli Pratama  Penyelia  Mahir  Terampil  Pemula Jabatan Pimpinan Tinggi • Jabatan Pimpinan Tinggi Utama • Jabatan Pimpinan Tinggi Madya • Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama
  • 6. Jumlah PNS: 4.554.155 (BKN, 31 Jan 2016) Dari Honorer: 1.047.120 Rasio PNS: 1,76% STATISTIK PNS INDONESIA 2016 JPT : 19.190 Pusat : 3.319 Daerah : 15.871 Adm’tor & Pengawas : 339.529 Pelaksana : 1.786.507 Fungsional : 2.408.929 BKN BKN
  • 7. 1 2 Pelayanan Publik: Belum memenuhi Kebutuhan dan Kepuasan Masyarakat 3 Organisasi & SDM:  Organisasi belum Tepat Fungsi dan Sasaran (Unfit / Tambun)  Jumlah PNS Overstaffed & Understaffed secara Bersamaan Pola Pikir & Budaya Kerja: Birokrasi belum Efisien, Efektif, Produktif, Inovatif, Profesional dan Melayani serta Rule Based
  • 8. Persentase Total Belanja Pegawai terhadap Total Belanja Birokrasi masih berorientasi pada Inward Looking, belum pada Outcomes / Outward Looking (Kepentingan Publik) dan juga menimbulkan Beban Anggaran yang berat
  • 9. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit dan meliputi Manajemen PNS dan Manajemen PPPK
  • 10. Manajemen ASN diarahkan untuk menjamin penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan secara berdayaguna dan berhasilguna. Untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan, diperlukan ASN yang profesional, bertanggung jawab, jujur, dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan sistim merit yaitu berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.
  • 11. 10 Aspek Manajemen ASN  Menggunakan ANJAB dan ABK  Penyusunan Kebutuhan untuk 5 Tahun  e-Formasi  Sistem Registrasi Online dalam Penerimaan ASN  Seleksi menggunakan CAT  Berdasarkan Kualifikasi, Kinerja dan Kompetensi  Perencanaan Suksesi dan Talent Pool  Seleksi yang Objektif untuk menduduki Jabatan (Open Recruitment untuk JPT)  Diklat merupakan Hak  Berdasarkan Sasaran Kerja Pegawai (Target vs Realisasi)  Penilaian 3600 (Diri Sendiri, Atasan Lansung, Teman Sekerja, Bawahan) Penjatuhan Hukuman Disiplin kepada Pegawai ASN untuk melindungi Kepentingan Negara dan Masyarakat PENETAPAN KEBUTUHAN PENGADAAN PENGEMBANGAN PENILAIAN KINERJA DISIPLIN 1 2 3 4 5
  • 12. 10 Aspek Manajemen ASN (2) Perbaikan Sistem Pembayaran dari Sistem Pay As You Go menjadi semangatnya Fully Funded (Dana Pensiun) • Memberikan Perlindungan Tambahan diatas Sistem Jaminan Sosial Nasional (Perlindungan Dasar) • Bantuan Hukum  Tingkat Kemahalan sesuai Indeks Wilayah JAMINAN PENSIUN DAN JAMINAN HARI TUA PERLINDUNGAN 9 10 Diberikan berdasarkan Pencapaian Kinerja Pemberhentian karena tidak mencapai Kinerja  Berdasarkan Beban Kerja, Tanggung Jawab dan Resiko Pekerjaan  Tunjangan berbasis Kinerja Individu Setiap Tahun PENGHARGAAN PEMBERHENTIAN PENGGAJIAN DAN TUNJANGAN 6 7 8 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PNS
  • 14. Area Reformasi Bidang Kepegawaian BKN • Rightsizing • Rekruitmen & Penempatan • Open Selection (Talent Pool) • Manajemen Kinerja • Sistem Kompensasi • Pengembangan Kompetensi • Kepastian Hukum • Vision & Mission Driven • Law Enforcement • Transparansi • Akuntabilitas • e-Office and e-Gov • Efektivitas & Efesiensi • Standarisasi • Simplifikasi • Mind-Set & Culture-Set • Kode Etik • Sistem Disiplin • Kepemimpinan • Komitmen yang Kuat • Konsistensi Manajemen ASN Budaya Organisasi Manajemen Regulasi Modernisasi Pelayanan
  • 15. Menerapkan Merit-Based dan Kompetisi Terbuka No.1 di Asia Pasifik No. 2 di dunia BKN
  • 16. VISI DAN MISI KEPEGAWAIAN NEGARA DI ERA UU ASN VISI MISI Mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, profesional, melayani dan sejahtera Memindahkan Aparatur Sipil Negara dari Comfort Zone ke Competitive Zone BKN
  • 17. PRINSIP DASAR MERIT SYSTEM DALAM UU ASN BKN
  • 18. IMPLIKASI MERIT SISTEM BAGI INSTANSI 1. Penataan Jabatan (Restructuring & Rightsizing) agar semua jabatan jelas kontribusinya terhadap pencapaian target kinerja organisasi. 2. Penyusunan kualifikasi, standar kompetensi & target kinerja untuk setiap jabatan. 3. Pemetaan Potensi & Kompetensi. 4. Penempatan Kembali Pegawai. 5. Penyusunan Rencana Pengembangan Karier, termasuk Program Diklat. 6. Penerapan Sistem Penilaian Kinerja yang Obyektif dan Transparan. 7. Penyempurnaan Sistem Remunerasi. BKN
  • 19. HAK DAN KEWAJIBAN ASN JENIS PNS Pasal 1 butir 3 & Pasal 7 PPPK Pasal 1 butir 4 & Pasal 7 HAK 1. gaji, tunjangan, dan fasilitas; 2. cuti; 3. jaminan pensiun dan jaminan hari tua; 4. Jaminan kesehatan, kecelakaan kerja dan kematian; 5. Bantuan Hukum; dan 6. pengembangan kompetensi. 1. Gaji dan tunjangan; 2. cuti; 3. Jaminan har tua; 4. Jaminan Kesehatan, kecelakaan kerja dan kematian; 5. Bantuan Hukum; dan 6. pengembangan kompetensi. • Setia dan taat pada Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan pemerintah yang sah; • Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; • Melaksanakan kebijakan pemerintah; • Menaati ketentuan peraturan perundang- undangan; • Melaksanakan tugas kedinasan; • Menunjukkan integritas dan keteladanan; • Menyimpan rahasia jabatan • Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI. KEWAJIBAN BKN
  • 20. Pengisian Jabatan Administrator, Pengawas, dan Pelaksana • Dilaksanakan dengan Talent Management • Apabila belum terbangun Talent Pool, maka dapat dilaksanakan dengan Seleksi Internal atau apabila tidak tersedia SDM yang sesuai dengan kompetensi jabatan yang dibutuhkan maka dapat dilaksanakan dengan Seleksi Terbuka (Open Recruitment / Selection). • Setelah dilaksanakan seleksi disampaikan kepada Tim Penilai Kinerja. • Tim Penilai menyampaikan calon kepada PPK. BKN
  • 21. Pengangkatan Jabatan Fungsional Pengangkatan mengisi Formasi CPNS Inpassing / Penyesuaian Perpindahan dari Jabatan Lain Promosi Jabatan BKN
  • 22. PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI SIFAT SELEKSI PROSES Kompetitif dan Terbuka Dilakukan oleh Panitia Seleksi Instansi yang dipilih dan diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dengan berkoordinasi dengan KASN  Pimpinan Tinggi Utama dan Madya dilakukan pada tingkat Nasional  Pimpinan Tinggi Pratama dilakukan pada tingkat Nasional, Provinsi, atau antar Instansi dalam 1 (satu) Kab/Kota BKN
  • 23. PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI TUJUAN PRINSIP SASARAN Mendapatkan Pimpinan Tinggi yang berkualitas Pengisian JPT Utama dan Madya dilakukan secara terbuka dan kompetitif didasarkan pada Sistem Merit  Terselenggaranya Seleksi Calon Pejabat Pimpinan Tinggi yang Transparan, Objektif, Kompetitif & Akuntabel  Terpilihnya Calon Pejabat Pimpinan Tinggi pada Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah seasuai dengan kompetensi yag dibutuhkan dan Sistem Merit BKN
  • 24. Skema Pengisian JPT JPT Open Selection untuk Jabatan yang Lowong • Merit System • Talent Pool Job Fitting Pansel Uji Kompe- tensi BKN
  • 25. PENGEMBANGAN KOMPETENSI SEBAGAI HAK PEGAWAI ASN 2. Seminar 3. Kursus 5. Praktik Kerja Di Instansi Pusat dan Daerah selama 1 tahun 4. Penataran 1. Pendidikan dan Latihan 6. Pertukaran PNS dan Swasta INSTANSI PEMERINTAH WAJIB MENYUSUN RENCANA PENGEMBANGAN KOMPETENSI & TERTUANG DALAM RENCANA KERJA ANGGARAN TAHUNAN INSTANSI, MELAKSANAKAN DAN MELAKUKAN EVALUASI BKN
  • 26. • Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat jabatan berdasarkan tingkat kesulitan, tanggung jawab, dampak dan persyaratan kualifikasi pekerjaan yang digunakan sebagai dasar penggajian. • PNS diangkat dalam Pangkat dan Jabatan tertentu. • Setiap jabatan dikelompokkan dalam klasifikasi jabatan PNS yang menunjukkan kesamaan karakteristik, mekanisme, dan pola kerja. • PNS dapat berpindah antar dan antara JPT, Jabatan Administrasi, dan Jabatan Fungsional di Instansi Pusat dan Daerah berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan penilaian kinerja. Pangkat dan Jabatan PNS BKN
  • 27. Rancangan Pangkat & Jabatan PNS BKN JA/JF 15 JA-15, JF-15 JA/JF 14 JA-14, JF-14 JA/JF 13 JA-13, JF-13 JA/JF 12 JA-12, JF-12 JA/JF 11 JA-11, JF-11 JA/JF 10 JA-10, JF-10 JA/JF 9 JA-9, JF-9 JA/JF 8 JA-8, JF-8 JA/JF 7 JA-7, JF-7 JA/JF 6 JA-6, JF-6 JA/JF 5 JA-5, JF-5 JA/JF 4 JA-4, JF-4 JA/JF 3 JA-3, JF-3 JA/JF 2 JA-2, JF-2 JA/JF 1 JA-1, JF-1 JPT Utama JPT-I JPT JPT-II JPT-III JPT-IV JPT-V JPT-VI JPT-VII JPT-VIII JPT-IX JPT-X Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Jabatan Administrasi & Fungsional
  • 28. PERUBAHAN KOMPONEN PENGHASILAN PNS BKN Tunjangan Beras Bonus / Gaji Ke-13 Tunjangan Keluarga Tunjangan Jabatan Gaji Pokok Fasilitas Bonus / Gaji Ke-13 Tunjangan Kemahalan Tunjangan Kinerja Gaji UU 43 /1999 jo PP 7/77 UU 5 /2014 Tunjangan Lainnya
  • 29.  Suatu proses yang sistematis untuk memprediksi kondisi jumlah PNS, jenis kualifikasi, keahlian dan kompetensi yang diinginkan di masa depan melalui analisis jabatan dan perhitungan beban kerja serta analisis faktor-faktor yang berpengaruh pada organisasi.  Menjamin tersedianya PNS dalam jumlah, kualifikasi, komposisi, dan kompetensi. PERENCANAAN PNS
  • 30. Pemberian Pertimbangan Teknis dan Penetapan Formasi dengan mempertimbangkan:  Untuk Pemerintah Pusat a. Susunan organisasi dan tatakerja masing-masing b. Jenis dan sifat urusan pemerintah yang jadi tanggungjawabnya c. Jumlah dan komposisi PNS yang ada d. Jumlah PNS yang akan memasuki pensiun e. Rasio jumlah PNS yang menduduki jabatan Administrator, Pengawas dan Jabatan Fungsional f. Rasio belanja pegawai dalam anggaran belanja instansi  Untuk Pemerintah Provinsi a. Perbandingan jumlah PNS dengan jumlah Kab./Kota yang dikoordinasi b. Data kelembagaan instansi c. Jumlah dan komposisi PNS yang ada d. Jumlah PNS yang akan memasuki batas usia pensiun e. Rasio anggaran belanja pegawai dalam anggaran belanja daerah
  • 31.  Untuk Pemerintah Kabupaten/Kota a. Luas wilayah, kondisi geografis, potensi daerah untuk pengembangan b. Data kelembagaan instansi c. Jumlah dan komposisi PNS yang ada menurut jabatan, tingkat pendidikan, pangkat d. Jumlah PNS yang akan memasuki pensiun e. Perbandingan jumlah PNS dan penduduk f. Rasio belanja pegawai dalam anggaran belanja daerah
  • 32. Pasal 56 Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja. Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun berdasarkan prioritas kebutuhan Berdasarkan penyusunan kebutuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri menetapkan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS secara nasional PENYUSUNAN DAN PENETAPAN KEBUTUHAN
  • 33. Penjelasan Pasal 56 Penyusunan kebutuhan PNS merupakan analisis kebutuhan jumlah, jenis, dan status PNS yang diperlukan untuk melaksanakan tugas utama secara efektif dan efisien untuk mendukung beban kerja Instansi Pemerintah. Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS ditetapkan sesuai dengan siklus anggaran Penetapan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS oleh Menteri dengan memperhatikan pendapat menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan dan pertimbangan teknis dari kepala BKN
  • 34. Proses perencanaan PNS yang meliputi:  Analisis Jabatan  Perhitungan Beban Kerja  Analisis Faktor-faktor yang berpengaruh pada Organisasi guna menentukan Kebutuhan PNS untuk mewujudkan Visi, Misi & Tujuan Instansi Pemerintah menjadi Kinerja Nyata. Teknis Penyusunan & Penetapan Kebutuhan PNS
  • 35. Jumlah, Komposisi & Distribusi PNS yang Proporsional  Analisis dan Pemetaan Jabatan di K/L dan Pemda  Kebijakan Pembatasan dan/atau Pengurangan Belanja Pegawai  Monev Redistribusi PNS  Kebijakan Pemberian Pensiun Dini secara Sukarela PENATAAN PNS
  • 36. ANJAB & ABK KELAS JABATANPROSESEVALUASI  Bobot / Peringkat Jabatan (Job Grading).  Klasifikasi Jabatan.  Harga Jabatan.  Penetapan Sistem Remunerasi PNS. TINDAK LANJUT HASIL ANALISIS JABATAN DAN HASIL ANALISIS BEBAN KERJA
  • 37. Tingkat/ Kelas Jabatan Nilai Jabatan 17 4.055 s/d Keatas 16 3.605 s/d 4.050 15 3.155 s/d 3.600 14 2.755 s/d 3.150 13 2.355 s/d 2.750 12 2.105 s/d 2.350 11 1.855 s/d 2.100 10 1.605 s/d 1.850 9 1.355 s/d 1.600 8 1.105 s/d 1.350 7 855 s/d 1.100 6 655 s/d 850 5 455 s/d 650 4 375 s/d 450 3 305 s/d 370 2 245 s/d 300 1 190 s/d 240  Per.Menpan-RB No. 34 / 2011 Jo. No. 39 / 2013.  Per.Ka. BKN No. 21 / 2011.
  • 38. Struktural Fungsional F-1 F-2 F-3 F-4 F-5 F-6 F-7 F-8 F-9F-1F-2 F-3 F-4 F-5 KLASIFIKASI JABATAN & NILAI JABATAN PERINGKAT JABATAN 1. RUANG LINGKUP & DAMPAK 2. PENGATURAN ORGANISASI 3. WEWENANG PENYELIAAN 4. SIFAT HUBUNGAN (4A) DAN TUJUAN HUBUNGAN (4B) 5. KESULITAN DALAM PENGARAHAN PEKERJAAN 6. KONDISI LAIN 1. PENGETAHUAN & KEAHLIAN 2. PENGAWASAN 3. PEDOMAN KERJA 4. KOMPLEKSITAS 5. RUANG LINGKUP & DAMPAK 6. HUBUNGAN INTERPERSONAL 7. TUJUAN HUBUNGAN 8. TUNTUTAN FISIK 9. LINGKUNGAN KERJA ANJAB Evaluasi Jabatan F-6 Evaluasi Jabatan PNS
  • 39. Pasal 63 Ayat (2) PP Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah “Pemerintah Daerah dapat memberikan Tambahan Penghasilan kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah berdasarkan pertimbangan yang obyektif dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan memperoleh persetujuan DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”
  • 40. Persiapan Pelaksanaan Penetapan Hasil Evaluasi a. Tim EvJab 1) Pengarah 2) Pelaksana b. Inventarisasi Infojab c. Klasifikasi Jab. a. Penilaian Jabatan b. Penyusunan Peta Jabatan c. Penyusunan Informasi Faktor Jabatan a. Validasi Nilai & Kelas Jab. b. Penetapan Hasil Evajab. Perubahan Struktur Organisasi, dll
  • 41. LEMBAR KERJA EVALUASI JABATAN JABATAN 3. PENILAIAN & PEMERINGKATAN JABATAN 1.PENYUSUNAN PETA JABATAN 2.PENYUSUNAN INFORMASI FAKTOR JABATAN (STRUKTURAL & FUNGSIONAL) 4. REKAP JUMLAH PEGAWAI
  • 42. KELAS JAB. NILAI JABATAN STRUKTURAL JABATAN Eselon Nama Jabatan 17 4.055 - 4.730 Eselon I Dirjen, Sekjen, Deputi, Sesmen di Kementerian 16 3.605 - 4.050 Sekretaris Utama, Deputi di LPNK, Staf Ahli 15 3.155 - 3.600 Eselon II Direktur, Kepala Biro, Kepala Pusat, Kepala Balai Besar14 2.755 - 3.150 13 2.355 - 2.750 Eselon III Kepala Balai/UPT 12 2.105 - 2.350 Kepala Subdit, Kepala Bagian11 1.855 - 2.100 10 1.605 - 1.850 9 1.355 - 1.600 Eselon IV Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian 8 1.105 - 1.350 7 855 - 1.100 6 655 - 850 5 455 - 650 4 375 - 450 3 305 - 370 2 245 - 300 1 190 - 240 1. JABATAN STRUKTURAL
  • 43. 2. JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU KELAS JAB. NILAI JABATAN JENJANG JABATAN SECARA UMUM KEKHUSUSANTINGKAT TERAMPIL TINGKAT AHLI 1 2 3 4 5 17 4.055 - 4.730 16 3.605 - 4.050 15 3.155 - 3.600 Dokter Utama Specialist Guru Besar 14 2.755 - 3.150 Dokter Utama Assessor Utama 13 2.355 - 2.750 Utama Lektor Kepala 12 2.105 - 2.350 Dokter Madya Assessor Madya 11 1.855 - 2.100 Madya Lektor 10 1.605 - 1.850 Dokter Muda Assessor Muda 9 1.355 - 1.600 Muda Dokter Pertama Asisten Ahli 8 1.105 - 1.350 Penyelia Pertama Assessor Pertama 7 855 - 1.100 Pelaksana Lanjutan 6 655 - 850 Pelaksana 5 455 - 650 Pelaksana Pemula 4 375 - 450 3 305 - 370 2 245 - 300 1 190 - 240
  • 44. 3. JABATAN PELAKSANA (FUNGSIONAL UMUM) KELAS JAB. NILAI JABATAN JABATAN FUNGSIONAL UMUM SECARA UMUM KEKHUSUSAN 1 2 3 4 17 4.055 - 4.730 16 3.605 - 4.050 15 3.155 - 3.600 14 2.755 - 3.150 13 2.355 - 2.750 12 2.105 - 2.350 11 1.855 - 2.100 10 1.605 - 1.850 9 1.355 - 1.600 Nakhoda Kapal Pengawas/Nahkoda Kapal Riset 8 1.105 - 1.350 Bendahara K/L Nakhoda, Syahbandar 7 855 - 1.100 Penganalisis/Analis, Bendahara Satker, Penelaah Permasalahan Hukum 6 655 - 850 Sekretaris, Pengadministrasi Umum, Pengadministrasi Keuangan, Pengolah Data, Verifikator, Ajudan Menteri 5 455 - 650 Operator Komputer, Juru Bayar, Petugas Dokumentasi, Koordinator (Satpam), Sopir Presiden/Wapres 4 375 - 450 Komandan Regu (Satpam), Sopir Menteri, Juru Masak 3 305 - 370 Agendaris, Caraka, Petugas Keamanan (Satpam), Pengemudi (Sopir), Pemelihara Kantor, Petugas Pemulasara Jenazah. 2 245 - 300 Petugas Binatu 1 190 - 240 Pramubakti, Pramu Kantor
  • 45.  URAIAN JABATAN  PETA JABATAN  BEBAN KERJA PER JABATAN  BOBOT JABATAN HASIL ANJAB , BEBAN KERJA, EVALUASI JABATAN 1. PENYUSUNAN FORMASI PEGAWAI 2. REKRUITMEN DAN PENEMPATAN PEGAWAI 3. PENEMPATAN & PENATAAN PEGAWAI 4. PENYUSUNAN POLA KARIER 5. PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA 6. PERENCANAAN KEBUTUHAN DIKLAT 7. PENYUSUNAN SISTEM REMUNERASI SESUAI BOBOT JABATAN DAN KINERJA PENGGUNAAN HASIL PENGGUNAAN ANALISIS JABATAN, ANALISIS BEBAN KERJA & EVALUASI JABATAN UNTUK PENATAAN PNS 1. JUMLAH, KUALITAS , DISTRIBUSI & KOMPOSISI PEGAWAI SESUAI BEBAN KERJA 2. PENEMPATAN PEGAWAI YANG TEPAT 3. PENGEMBANGAN KARIER SESUAI KOMPETENSI 4. SISTEM REMUNERASI YANG ADIL DAN LAYAK 5. KINERJA SDM APARATUR LEBIH OPTIMAL 1. ANALISIS BEBUTUHAN PEGAWAI & BEZETTING 2. STANDAR KOMPETENSI DAN SYARAT JABATAN 3. INDIKATOR KINERJA PEGAWAI 4. NILAI DAN PERINGKAT JABATAN
  • 46. Penataan PNS adalah suatu proses penentuan kebutuhan PNS yang sistematis dan berkelanjutan untuk memperoleh kuantitas, kualitas, komposisi dan distribusi pegawai yang tepat sesuai dengan kebutuhan organisasi, sehingga dapat mewujudkan visi dan misi organisasi menjadi kinerja nyata. PERKA BKN NO. 37 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENATAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
  • 47. TAHAPAN PENATAAN PNS INFORMASI JABATAN HASIL PENGHITUNGAN JUMLAH PNS (Berdasarkan Anbeker dan Indeks) ANALISIS KESENJANGAN PNS 1. TAHAP PERSIAPAN 2. TAHAP PELAKSANAAN  Uraian Jabatan  Syarat Jabatan  Peta Jabatan Kategori Jumlah PNS:  Kurang  Sedang  Lebih Syarat Jabatan vs Profil Pegawai R E K O M N D A S I 3. TINDAK LANJUT REDISTRIBUSI - PROYEKSI 5 TH - PENSIUN SUKA RELA
  • 48. KATEGORI KURANG (K) TINDAK LANJUT 1. Distribusi pegawai dari unit yang lebih ke yang kurang 2. Penarikan PNS dari instansi lain sesuai syarat jabatan 3. Pemberdayaan pegawai melalui diklat & pengayaan tugas 4. Menyusun perencanaan pengembangan pegawai 5. Perencaan pegawai untuk 5 tahun kedepan dengan pendekatan Positive Growth
  • 49. KATEGORI SESUAI (S) 2. Pemetaan potensi untuk mengetahui minat dan bakat pegawai TINDAK LANJUT 1. Distribusi pegawai dari unit yang lebih ke yang kurang 4. Menyusun perencanaan pengembangan pegawai 5. Perencaan pegawai untuk 5 tahun kedepan dengan pendekatan Zero Growth 3. Mengangkat JFU menjadi JFT
  • 50. TINDAK LANJUT KATEGORI LEBIH (L) 4. Pemberlakuan UU 11/1969 dan PP 32/1979 3. Pemeringkatan bagi pegawai yang tidak memenuhi syarat jabatan 2. Penilaian Kompetensi 1. Distribusi pegawai dari unit yang lebih ke yang kurang 5. Perencanaan pegawai untuk 5 th kedepan dengan pendekatan Minus Growth 6. Evaluasi dan analisis Organisasi (tugas, fungsi, dan struktur)
  • 51. Mari kita Tata ASN kita supaya Terhindar dari: