SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Perpajakan Ekonomi Digital di
Indonesia
Disusun Oleh : Ahmad Ihbal
Kebijakan Perpajakan Ekonomi Digital di Indonesia.
Secara umum, Pemerintah Indonesia telah menyadari
perkembangan pesat kegiatan e-commerce, sehingga diperlukan
regulasi yang komprehensif terkait pemenuhan hak dan kewajiban
yang serupa dengan badan usaha lain.
Keluarnya Perpres 74/2017 menunjukkan perhatian pemerintah
untuk mendukung percepatan dan pengembangan perdagangan
nasional berbasis elektronik (e-commerce), start up, dan
percepatan logistik dengan membuat Road Map e-commerce
terintegrasi yang disebut sebagai Sistem Perdagangan Nasional
Berbasis Elektronik 2017-2019 (SPNBE).
Road map tersebut mencakup beberapa aspek, seperti
penganggaran, perpajakan, perlindungan konsumen, pendidikan
dan sumber daya manusia, infrastruktur, komunikasi, logistik, dan
keamanan siber.
Ditegaskan pula bahwa SPNBE 2017-2019 sebagai landasan bagi pemerintah
pusat dan daerah untuk menyusun regulasi sektoral dan rencana percepatan
sistem e-commerce nasional. Selain itu, dokumen ini juga menjadi landasan
bagi para pemangku kepentingan untuk menjalankan sistem e-commerce.
Sebelum pedoman ini dirilis, Kementerian Komunikasi dan Informatika (2016)
mengklasifikasikan kegiatan e-commerce menjadi 3 kategori untuk
memudahkan pemantauan kegiatan, yaitu:
start-up atau bisnis
bayi,
usaha kecil dan
menengah (UKM) dan
didirikan.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan juga mengatur
kegiatan perdagangan, termasuk e-commerce
berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014
tentang Perdagangan.
Peraturan tersebut bertujuan untuk mengedukasi
masyarakat agar memahami konsep perdagangan yang
sama dengan menggunakan sistem elektronik (PMSE)
13, melindungi dan memberikan asuransi bagi
pedagang, pengurus PMSE, dan konsumen.
Law on Commerce (UU Perdagangan) mendefinisikan
PMSE sebagai perdagangan dimana transaksi dilakukan
melalui seperangkat prosedur perangkat keras dan
elektronik.
Jenis pelaku usaha PMSE meliputi pedagang,
penyelenggara e-commerce (PPSE) seperti
penyelenggara komunikasi, publikasi elektronik,
penawaran elektronik, penyelenggara aplikasi transaksi
elektronik, penyelenggara jasa dan sistem aplikasi
pembayaran, dan penyelenggara sistem aplikasi jasa dan
pengiriman (pajak.go. id, 2014).
Lebih lanjut, terkait kepatuhan terhadap regulasi perpajakan, dijelaskan pula bahwa
transaksi dengan menggunakan e-commerce akan dikenakan pajak sesuai ketentuan
hukum yang berlaku.
Dalam konteks perpajakan, otoritas perpajakan Indonesia menjelaskan bahwa
pengenaan pajak atas transaksi e-commerce lebih cenderung merupakan kegiatan
perpajakan prosedural yang umum daripada mengenakan jenis pajak baru.
Oleh karena itu, perlakuan perpajakan pada e-commerce akan sama seperti pada
aktivitas perdagangan lainnya, tanpa adanya peraturan perpajakan khusus untuk e-
commerce.
Selain itu, regulasi Pajak Pertambahan Nilai Indonesia juga mengklasifikasikan
aktivitas e-commerce ke dalam 4 kategori meskipun e-commerce berkembang
pesat.
Pengelompokan ke dalam 4 kategori ini dibuat untuk memudahkan pilihan
pengklasifikasian jenis usaha dan kesederhanaan dalam pemenuhan kewajiban
perpajakannya, meskipun menandakan over simplification
Selain itu, pasar online harus melakukan tanggung jawab lain yang berisiko selain kegiatan bisnis inti mereka,
yaitu pemotongan pajak dan menyerahkannya kepada pemerintah sesuai dengan hukum yang berlaku.
Untuk usaha kecil dan mikro yang telah terdaftar di pasar online, rencana pemerintah ini berpotensi mengubah
moda pemasaran mereka yang selama ini tidak ditahan untuk mendapatkan pengembalian moda yang lebih tinggi
tidak dapat dengan mudah dideteksi oleh administrasi pajak Indonesia.
Pemerintah berencana untuk melibatkan pasar online sebagai pemotong pajak dari pedagang yang menjual
produk melalui platform mereka secara bruto. Bagi pemerintah, rencana ini akan memudahkan mereka dalam
mengumpulkan potensi penerimaan pajak dari transaksi volume tinggi antara pelanggan dan pedagang dengan
cara yang efisien.
Topik kali ini yaitu membahas tantangan pengenaan pajak atas transaksi besar-besaran pada ekonomi digital di
era digital ini dan bagaimana Otoritas Pajak Indonesia mengenakan pajak atas aktivitas ekonomi digital melalui
pasar online.
Alasan transaksi digital akan dikenakan pajak.
Kegiatan ekonomi digital berkembang pesat di
Indonesia. Berdasarkan informasi yang
dipublikasikan Kementerian Keuangan pada tahun
2017, sekitar 24,7 juta orang di Indonesia melakukan
transaksi pembelian secara online. Pasar online
semakin banyak karena transaksi online menjadi
sangat populer di kalangan masyarakat.
Potensi volume transaksi dari kegiatan ini diprediksi
akan meningkat pada tahun-tahun berikutnya
mengingat jumlah pengguna internet di Indonesia
pada tahun 2017 telah mencapai 132,7 juta orang,
dimana 106 juta diantaranya merupakan pengguna
media sosial.
Pada tahun 2018, nilai perdagangan e-commerce di
Indonesia menduduki peringkat ke-6 di kawasan Asia
Pasifik dengan pertumbuhan US $ 10,92 miliar atau
setara dengan Rp147,4 triliun. Berdasarkan analisis
Badan Kebijakan Fiskal, pada tahun 2017 penjualan
online telah mengambil porsi 3,5% dari porsi
penjualan eceran, mencapai 4,8% pada tahun 2019.
Pemerintah, khususnya otoritas keuangan melihat potensi pengenaan pajak
atas aktivitas transaksi online sangat besar. Mengutip pernyataan Direktorat
Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat (P2 Humas) Direktorat
Jenderal Pajak (DJP), ada niat untuk menetapkan marketplace sebagai
pemotong pajak agar pemungutan pajak lebih mudah dilakukan. Apalagi
menurut Direktur Utama dari P2 Humas, pengaturan pasar sebagai pemotong
pajak dimaksudkan untuk memudahkan pekerjaan pemerintah dalam proses
identifikasi Wajib Pajak Pedagang.
Di sisi lain, DJP juga menyadari
bahwa rencana ini dapat memicu
perpindahan pedagang dari pasar
ke mode perdagangan lain.
Pemenuhan kewajiban yang sama
telah menjadi pertimbangan
dalam pengaturan pajak untuk
pasar yang serupa dengan
perdagangan konvensional
lainnya, meskipun pada
kenyataannya masih ada platform
non-pasar e-commerce yang
belum termasuk dalam skema
perpajakan.
Hal ini menjadi perhatian asosiasi
e-commerce Indonesia agar
regulasi pajak e-commerce tidak
hanya menyasar penjual dan
pembeli online di marketplace,
tetapi juga di platform lain seperti
media sosial dan aplikasi chat
untuk mencapai level permainan
bisnis yang setara. bidang.
Lapangan bermain yang setara
yang diharapkan oleh pihak bisnis
e-commerce tidak hanya antara
offline dan online, tetapi juga
mencakup pasar e-commerce dan
platform lain yang dikenakan
pajak secara bersamaan.
•Selain itu, perlu juga diperhatikan apakah pengenaan pajak di pasar akan berdampak pada penghapusan
multiplier effect, karena diuntungkan oleh pemerintah yang bergerak ke atas pada usaha mikro, kecil, menengah,
di mana sejumlah ekonomi aktor termasuk dalam pasar.
•Untuk marketplace merchant, pengenaan pajak kepada trader di platform mereka, dimana marketplace berfungsi
sebagai withholder akan mengurangi jumlah aktivitas di marketplace, yang sebelumnya didesain dengan
investasi yang mudah untuk menarik penjual sehingga mereka lebih memilih untuk memilih marketplace untuk
trading.
•Pajak yang dikenakan pada marketplace akan menyebabkan penjual yang telah bergabung dengan marketplace
berpindah ke mode penjualan media sosial yang belum “tercakup” oleh regulasi2.2 Sementara itu, menurut
pedagang marketplace, ketika penjual berpindah dari marketplace ke media sosial, mereka akan kehilangan
peluang dan peningkatan diterima, ketika mereka berada di pasar.
•Di sisi lain, sebagian besar pembeli cenderung lebih percaya jika transaksi dilakukan melalui marketplace karena
tidak adanya customer service dan kurangnya jaminan keamanan transaksi yang tersedia di platform lain. Selain
itu, juga lebih mudah menjangkau pasar di dalam pasar
Sekian
Dan
Terimakasih

More Related Content

Similar to Perpajakan Ekonomi Digital di Indonesia

Public Expose RPP Perdagangan Elektronis
Public Expose RPP Perdagangan ElektronisPublic Expose RPP Perdagangan Elektronis
Public Expose RPP Perdagangan Elektronis
Wahyu P. Yudiantoro
 
Menggali Potensi Penerimaan Pajak UMKM
Menggali Potensi Penerimaan Pajak UMKMMenggali Potensi Penerimaan Pajak UMKM
Menggali Potensi Penerimaan Pajak UMKM
Emanuel Bimo
 
Dampak e commerce dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak
Dampak e commerce dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajakDampak e commerce dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak
Dampak e commerce dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak
Puti Rahmiani
 
Pengaruh sistem modernisasi perpajakan terhadap kinerja kantor pelayanan perp...
Pengaruh sistem modernisasi perpajakan terhadap kinerja kantor pelayanan perp...Pengaruh sistem modernisasi perpajakan terhadap kinerja kantor pelayanan perp...
Pengaruh sistem modernisasi perpajakan terhadap kinerja kantor pelayanan perp...
Humania Fisip unlam
 
Esai Masyarakat dan teknologi informasi
Esai Masyarakat dan teknologi informasiEsai Masyarakat dan teknologi informasi
Esai Masyarakat dan teknologi informasi
Ichsan Smith
 

Similar to Perpajakan Ekonomi Digital di Indonesia (20)

Public Expose RPP Perdagangan Elektronis
Public Expose RPP Perdagangan ElektronisPublic Expose RPP Perdagangan Elektronis
Public Expose RPP Perdagangan Elektronis
 
Pajak app penjelasanlebih detail
Pajak app penjelasanlebih detailPajak app penjelasanlebih detail
Pajak app penjelasanlebih detail
 
Pajak PMSE.pdf
Pajak PMSE.pdfPajak PMSE.pdf
Pajak PMSE.pdf
 
Menggali Potensi Penerimaan Pajak UMKM
Menggali Potensi Penerimaan Pajak UMKMMenggali Potensi Penerimaan Pajak UMKM
Menggali Potensi Penerimaan Pajak UMKM
 
Dampak e commerce dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak
Dampak e commerce dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajakDampak e commerce dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak
Dampak e commerce dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak
 
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet & ...
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet & ...Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet & ...
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, telekomunikasi, internet & ...
 
Pengaruh sistem modernisasi perpajakan terhadap kinerja kantor pelayanan perp...
Pengaruh sistem modernisasi perpajakan terhadap kinerja kantor pelayanan perp...Pengaruh sistem modernisasi perpajakan terhadap kinerja kantor pelayanan perp...
Pengaruh sistem modernisasi perpajakan terhadap kinerja kantor pelayanan perp...
 
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarela
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan SukarelaPanduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarela
Panduan mengikuti PPS - Program Pengungkapan Sukarela
 
iogi2018,+2_Widya+K+Sarunan_Aki.pdf
iogi2018,+2_Widya+K+Sarunan_Aki.pdfiogi2018,+2_Widya+K+Sarunan_Aki.pdf
iogi2018,+2_Widya+K+Sarunan_Aki.pdf
 
15. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Bua...
15. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Bua...15. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Bua...
15. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Bua...
 
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Buana, ...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Buana, ...SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Buana, ...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Buana, ...
 
Tax Flash KIB April 2022.pdf
Tax Flash KIB April 2022.pdfTax Flash KIB April 2022.pdf
Tax Flash KIB April 2022.pdf
 
Pajakapp Aplikasi Android
Pajakapp Aplikasi AndroidPajakapp Aplikasi Android
Pajakapp Aplikasi Android
 
Kajian_Dan_Strategi_Pendukung_Perkembang.docx
Kajian_Dan_Strategi_Pendukung_Perkembang.docxKajian_Dan_Strategi_Pendukung_Perkembang.docx
Kajian_Dan_Strategi_Pendukung_Perkembang.docx
 
Notulensi Hasil FGD Simposium PPI Amerop 2017
Notulensi Hasil FGD Simposium PPI Amerop 2017Notulensi Hasil FGD Simposium PPI Amerop 2017
Notulensi Hasil FGD Simposium PPI Amerop 2017
 
Pajakapp Bussiness Work
Pajakapp Bussiness WorkPajakapp Bussiness Work
Pajakapp Bussiness Work
 
Sim, 7, novenia sembring, hapzi ali, universitas mercu buana,implementasi sis...
Sim, 7, novenia sembring, hapzi ali, universitas mercu buana,implementasi sis...Sim, 7, novenia sembring, hapzi ali, universitas mercu buana,implementasi sis...
Sim, 7, novenia sembring, hapzi ali, universitas mercu buana,implementasi sis...
 
Esai Masyarakat dan teknologi informasi
Esai Masyarakat dan teknologi informasiEsai Masyarakat dan teknologi informasi
Esai Masyarakat dan teknologi informasi
 
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesia
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesiaTax Guide 04 Apr_2017_indonesia
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesia
 
Sim, 7, fariz satiano, hapzi ali, universitas mercu buana,implementasi sistem...
Sim, 7, fariz satiano, hapzi ali, universitas mercu buana,implementasi sistem...Sim, 7, fariz satiano, hapzi ali, universitas mercu buana,implementasi sistem...
Sim, 7, fariz satiano, hapzi ali, universitas mercu buana,implementasi sistem...
 

More from ahmadihbal

More from ahmadihbal (14)

Mengapa diperlukan digital marketing atau pemasaran digital?
Mengapa diperlukan digital marketing atau pemasaran digital?Mengapa diperlukan digital marketing atau pemasaran digital?
Mengapa diperlukan digital marketing atau pemasaran digital?
 
Apa Pentingnya Judul atau Headline Dalam Copywriting
Apa Pentingnya Judul atau Headline Dalam CopywritingApa Pentingnya Judul atau Headline Dalam Copywriting
Apa Pentingnya Judul atau Headline Dalam Copywriting
 
Beberapa Trick Marketing
Beberapa Trick MarketingBeberapa Trick Marketing
Beberapa Trick Marketing
 
Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)
Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)
Generally Accepted Accounting Principles (Prisip Akuntansi yang Berlaku Umum)
 
Akuntansi Biaya
Akuntansi BiayaAkuntansi Biaya
Akuntansi Biaya
 
Pasar Modal Dalam Perspekstif Ekonomi
Pasar Modal Dalam Perspekstif EkonomiPasar Modal Dalam Perspekstif Ekonomi
Pasar Modal Dalam Perspekstif Ekonomi
 
Rasio - Rasio Keuangan Beserta Contoh Perhitungan.
Rasio - Rasio Keuangan Beserta Contoh Perhitungan.Rasio - Rasio Keuangan Beserta Contoh Perhitungan.
Rasio - Rasio Keuangan Beserta Contoh Perhitungan.
 
Pengguna Laporan Keuangan / Orang yang membutuhkan Laporan Keuangan
Pengguna Laporan Keuangan / Orang yang membutuhkan Laporan KeuanganPengguna Laporan Keuangan / Orang yang membutuhkan Laporan Keuangan
Pengguna Laporan Keuangan / Orang yang membutuhkan Laporan Keuangan
 
ISO 14011 - Guidelines for Environmental Auditing
ISO 14011 - Guidelines for Environmental Auditing ISO 14011 - Guidelines for Environmental Auditing
ISO 14011 - Guidelines for Environmental Auditing
 
Kerangka Konseptual Laporan Keuangan
Kerangka Konseptual Laporan KeuanganKerangka Konseptual Laporan Keuangan
Kerangka Konseptual Laporan Keuangan
 
ISO 19011 - Panduan Audit Sistem Manajemen
ISO 19011 - Panduan Audit Sistem ManajemenISO 19011 - Panduan Audit Sistem Manajemen
ISO 19011 - Panduan Audit Sistem Manajemen
 
Tiga Puzzle Ekonomi
Tiga Puzzle EkonomiTiga Puzzle Ekonomi
Tiga Puzzle Ekonomi
 
Audit Internal dan Fungsi Kepatuhan serta Kepatuhan Syariah
Audit Internal dan Fungsi Kepatuhan serta Kepatuhan SyariahAudit Internal dan Fungsi Kepatuhan serta Kepatuhan Syariah
Audit Internal dan Fungsi Kepatuhan serta Kepatuhan Syariah
 
Munculnya kekuatan ekonomi global tiongkok dan model globalisasi china(1)
Munculnya kekuatan ekonomi global tiongkok dan model globalisasi china(1)Munculnya kekuatan ekonomi global tiongkok dan model globalisasi china(1)
Munculnya kekuatan ekonomi global tiongkok dan model globalisasi china(1)
 

Recently uploaded

Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
HALIABUTRA1
 

Recently uploaded (18)

sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 

Perpajakan Ekonomi Digital di Indonesia

  • 1. Perpajakan Ekonomi Digital di Indonesia Disusun Oleh : Ahmad Ihbal
  • 2. Kebijakan Perpajakan Ekonomi Digital di Indonesia. Secara umum, Pemerintah Indonesia telah menyadari perkembangan pesat kegiatan e-commerce, sehingga diperlukan regulasi yang komprehensif terkait pemenuhan hak dan kewajiban yang serupa dengan badan usaha lain. Keluarnya Perpres 74/2017 menunjukkan perhatian pemerintah untuk mendukung percepatan dan pengembangan perdagangan nasional berbasis elektronik (e-commerce), start up, dan percepatan logistik dengan membuat Road Map e-commerce terintegrasi yang disebut sebagai Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik 2017-2019 (SPNBE). Road map tersebut mencakup beberapa aspek, seperti penganggaran, perpajakan, perlindungan konsumen, pendidikan dan sumber daya manusia, infrastruktur, komunikasi, logistik, dan keamanan siber.
  • 3. Ditegaskan pula bahwa SPNBE 2017-2019 sebagai landasan bagi pemerintah pusat dan daerah untuk menyusun regulasi sektoral dan rencana percepatan sistem e-commerce nasional. Selain itu, dokumen ini juga menjadi landasan bagi para pemangku kepentingan untuk menjalankan sistem e-commerce. Sebelum pedoman ini dirilis, Kementerian Komunikasi dan Informatika (2016) mengklasifikasikan kegiatan e-commerce menjadi 3 kategori untuk memudahkan pemantauan kegiatan, yaitu: start-up atau bisnis bayi, usaha kecil dan menengah (UKM) dan didirikan.
  • 4. Sebelumnya, Kementerian Perdagangan juga mengatur kegiatan perdagangan, termasuk e-commerce berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Peraturan tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar memahami konsep perdagangan yang sama dengan menggunakan sistem elektronik (PMSE) 13, melindungi dan memberikan asuransi bagi pedagang, pengurus PMSE, dan konsumen. Law on Commerce (UU Perdagangan) mendefinisikan PMSE sebagai perdagangan dimana transaksi dilakukan melalui seperangkat prosedur perangkat keras dan elektronik. Jenis pelaku usaha PMSE meliputi pedagang, penyelenggara e-commerce (PPSE) seperti penyelenggara komunikasi, publikasi elektronik, penawaran elektronik, penyelenggara aplikasi transaksi elektronik, penyelenggara jasa dan sistem aplikasi pembayaran, dan penyelenggara sistem aplikasi jasa dan pengiriman (pajak.go. id, 2014).
  • 5. Lebih lanjut, terkait kepatuhan terhadap regulasi perpajakan, dijelaskan pula bahwa transaksi dengan menggunakan e-commerce akan dikenakan pajak sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Dalam konteks perpajakan, otoritas perpajakan Indonesia menjelaskan bahwa pengenaan pajak atas transaksi e-commerce lebih cenderung merupakan kegiatan perpajakan prosedural yang umum daripada mengenakan jenis pajak baru. Oleh karena itu, perlakuan perpajakan pada e-commerce akan sama seperti pada aktivitas perdagangan lainnya, tanpa adanya peraturan perpajakan khusus untuk e- commerce. Selain itu, regulasi Pajak Pertambahan Nilai Indonesia juga mengklasifikasikan aktivitas e-commerce ke dalam 4 kategori meskipun e-commerce berkembang pesat. Pengelompokan ke dalam 4 kategori ini dibuat untuk memudahkan pilihan pengklasifikasian jenis usaha dan kesederhanaan dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya, meskipun menandakan over simplification
  • 6. Selain itu, pasar online harus melakukan tanggung jawab lain yang berisiko selain kegiatan bisnis inti mereka, yaitu pemotongan pajak dan menyerahkannya kepada pemerintah sesuai dengan hukum yang berlaku. Untuk usaha kecil dan mikro yang telah terdaftar di pasar online, rencana pemerintah ini berpotensi mengubah moda pemasaran mereka yang selama ini tidak ditahan untuk mendapatkan pengembalian moda yang lebih tinggi tidak dapat dengan mudah dideteksi oleh administrasi pajak Indonesia. Pemerintah berencana untuk melibatkan pasar online sebagai pemotong pajak dari pedagang yang menjual produk melalui platform mereka secara bruto. Bagi pemerintah, rencana ini akan memudahkan mereka dalam mengumpulkan potensi penerimaan pajak dari transaksi volume tinggi antara pelanggan dan pedagang dengan cara yang efisien. Topik kali ini yaitu membahas tantangan pengenaan pajak atas transaksi besar-besaran pada ekonomi digital di era digital ini dan bagaimana Otoritas Pajak Indonesia mengenakan pajak atas aktivitas ekonomi digital melalui pasar online. Alasan transaksi digital akan dikenakan pajak.
  • 7. Kegiatan ekonomi digital berkembang pesat di Indonesia. Berdasarkan informasi yang dipublikasikan Kementerian Keuangan pada tahun 2017, sekitar 24,7 juta orang di Indonesia melakukan transaksi pembelian secara online. Pasar online semakin banyak karena transaksi online menjadi sangat populer di kalangan masyarakat. Potensi volume transaksi dari kegiatan ini diprediksi akan meningkat pada tahun-tahun berikutnya mengingat jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2017 telah mencapai 132,7 juta orang, dimana 106 juta diantaranya merupakan pengguna media sosial. Pada tahun 2018, nilai perdagangan e-commerce di Indonesia menduduki peringkat ke-6 di kawasan Asia Pasifik dengan pertumbuhan US $ 10,92 miliar atau setara dengan Rp147,4 triliun. Berdasarkan analisis Badan Kebijakan Fiskal, pada tahun 2017 penjualan online telah mengambil porsi 3,5% dari porsi penjualan eceran, mencapai 4,8% pada tahun 2019.
  • 8. Pemerintah, khususnya otoritas keuangan melihat potensi pengenaan pajak atas aktivitas transaksi online sangat besar. Mengutip pernyataan Direktorat Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat (P2 Humas) Direktorat Jenderal Pajak (DJP), ada niat untuk menetapkan marketplace sebagai pemotong pajak agar pemungutan pajak lebih mudah dilakukan. Apalagi menurut Direktur Utama dari P2 Humas, pengaturan pasar sebagai pemotong pajak dimaksudkan untuk memudahkan pekerjaan pemerintah dalam proses identifikasi Wajib Pajak Pedagang.
  • 9. Di sisi lain, DJP juga menyadari bahwa rencana ini dapat memicu perpindahan pedagang dari pasar ke mode perdagangan lain. Pemenuhan kewajiban yang sama telah menjadi pertimbangan dalam pengaturan pajak untuk pasar yang serupa dengan perdagangan konvensional lainnya, meskipun pada kenyataannya masih ada platform non-pasar e-commerce yang belum termasuk dalam skema perpajakan. Hal ini menjadi perhatian asosiasi e-commerce Indonesia agar regulasi pajak e-commerce tidak hanya menyasar penjual dan pembeli online di marketplace, tetapi juga di platform lain seperti media sosial dan aplikasi chat untuk mencapai level permainan bisnis yang setara. bidang. Lapangan bermain yang setara yang diharapkan oleh pihak bisnis e-commerce tidak hanya antara offline dan online, tetapi juga mencakup pasar e-commerce dan platform lain yang dikenakan pajak secara bersamaan.
  • 10. •Selain itu, perlu juga diperhatikan apakah pengenaan pajak di pasar akan berdampak pada penghapusan multiplier effect, karena diuntungkan oleh pemerintah yang bergerak ke atas pada usaha mikro, kecil, menengah, di mana sejumlah ekonomi aktor termasuk dalam pasar. •Untuk marketplace merchant, pengenaan pajak kepada trader di platform mereka, dimana marketplace berfungsi sebagai withholder akan mengurangi jumlah aktivitas di marketplace, yang sebelumnya didesain dengan investasi yang mudah untuk menarik penjual sehingga mereka lebih memilih untuk memilih marketplace untuk trading. •Pajak yang dikenakan pada marketplace akan menyebabkan penjual yang telah bergabung dengan marketplace berpindah ke mode penjualan media sosial yang belum “tercakup” oleh regulasi2.2 Sementara itu, menurut pedagang marketplace, ketika penjual berpindah dari marketplace ke media sosial, mereka akan kehilangan peluang dan peningkatan diterima, ketika mereka berada di pasar. •Di sisi lain, sebagian besar pembeli cenderung lebih percaya jika transaksi dilakukan melalui marketplace karena tidak adanya customer service dan kurangnya jaminan keamanan transaksi yang tersedia di platform lain. Selain itu, juga lebih mudah menjangkau pasar di dalam pasar