3. • Quick Ratio merupakan kemampuan bank
mengembangkan dana nasabah dengan menggunakan
aktiva lancarnya. Rumus rasio likuiditas ini dapat
diformulasikan sebagai berikut :
• 1) Cash Assets : Kas + Giro Pada Bank Indonesia + Giro
Pada Bank Lain
• 2)Total Deposit : Jumlah simpanan + Jumlah simpanan
dari bank lain.
Rasio Cepat =
Cash Assets
Total Deposit
4.
5. Pada tahun 2017 quick ratio bank Muammalat sebesar
129,98 ini berarti setiap Rp. 1.- cash assets yang terdiri
dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada Bank
lainnya dapat dijamin oleh total deposit berupa jumlah
simpanan dan jumlah simpanan dari bank lain sebesar
Rp. 1,299
= Rp 8.346.636.756
Rp 6.421.634.290
2017
= Rp 1,299768311
Rp 129,98%
=
6. • semakin tinggi jumlah quick ratio bank maka semakin
likuid kemampuan bank dalam memenuhi kewajibanya
kepada deposan.
7. FDR adalah perbandingan antara pembiayaan yang diberikan
oleh bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil dikerahkan
oleh bank (Muhammad, 2005). Rasio FDR yang analog dengan
Loan to Deposit Ratio (LDR) pada
8.
9. • Pada tahun 2017 fInancing Deposit ratio bank
Muammalat sebesar 84,88 %, ini berarti setiap Rp. 1.-
total atau dana pihak ketiga dapat dijamin oleh total
pembiayan sebesar Rp. 0,00848
10. • semakin tingi jumlah financing deposit ratio bank maka
semakin rendah tingkat likuiditas bank tersebut.
11.
12. Pada aspek permodalan ini, yang dinilai adalah
permodalan yang didasarkan kepada kewajiban
penyediaan modal minimum bank. Penilaian tersebut
didasarkan kepada rasio Capital Adequacy Ratio (CAR).
Rasio ini merupakan salah satu cara untuk menghitung
apakah modal yang ada pada suatu bank telah
mencukupi atau belum.
=
13. Capital ratio digunkan untuk mengukur permodalan dan candangan
penghapusan dalam menanggung perkreditan, terutama risiko yang
terjadi karena bunga gagal ditagih. Capital ratio Muammalat per 31
Desember 2017 sebesar 746,02%
14. • Jika CAR mengalami penurunan ini membuktikan bahwa
permodalan dan cadangan penghapusan dalam menanggung
Pembiayaan, terutama risiko yang terjadi karena biaya gagal
ditagih semakin kecil. Sedangkan capital ratio mengalami
kenaikan berarti bunga gagal ditagih risiko sangat besar.
15. • Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
apakah permodalan yang dimiliki sudah memadai atau
sejauh mana penurunan yang terjadi dalam total aset
masuk dapat ditutupi oleh primary ratio.
Primari Ratio=
Equity Capital
Total Asset
=
16.
17. • Primary ratio diukur untuk mengetahui kemampuan modal bank
untuk penurunan assets yang diakibatkan kerugian yang tidak dapat
dihindari. Primary ratio bank Muammalat per 31 Desember 2010
adalah sebesar 8,99 %
Primary Ratio
2017
=
Rp 5.545.366.904
Rp 61.696.919.644
=
=
= 8,99%
Rp 0,899
18. • jika primary ratio mengalami penurunan dari tahun
ketahun ini membuktikan bahwa kemampuan modal
bank dalam kerugian yang tidak dapat dihindari.
19. • Rasio Ini Disebut juga sebagai rasio yang melihat
perbandingan utang perusahaan, yaitu diperoleh dari
perbandingan total utang dibagi aset ( Fahmi, 2011 : 127
)
Debt To Assets
Ratio
=
Total Hutang
Total Aktiva
=
20.
21. Debt To Assets
Ratio 2017
= Rp 0,1618
Rp 61.696.919.644
= Rp 9.985.546.831
16,18%
=
Total Debt To Total Assets Ratip Tahun 2017 Sebesar 16,18%
artinya setiap Rp 1,00 aset dapat menjamin Hutang sebesar Rp
0,16
22.
23. • Rasio Perputaran Piutang digunakan dalam
hubungannya dengan analisis modal kerja, memberikan
ukuran kasar seberapa cepat piutang berputar menjadi
kas
Perputaran Piutang =
Penjualan
Piutang
24.
25. =
Perputaran Piutang
Rp 1.501.342.184
Rp 19.746.267.058
= 0,077 Kali
Berdasarkan perhitungan Receivable Turnover 2017 tingkat
aktivitasnya sebesar 0,077 kali. Artinya kemampuan bank dalam
memanfaatkan sumber dana yang tertanam dalam persediaan
berputar rata-rata adalah 0,086 kali dalam setahun.
26. • Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk
membuat aset tetap produktif dengan menghasilkan
penjualan.
• Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur efisiensi
penggunaan aset tetap.
Fixed Asset
Turnover =
Penjualan
Total Aset Tetap
27.
28. =
Fixed Aset Turover
2017
Rp 1.501.342.184
Rp 2.653.438.931
= Rp 0,57 kali
Berdasarkan perhitungan Fixed Assets Turnover 2017
tingkat aktivitasnya sebesar 0,57 kali. Artinya setiap Rp.
1,00 dana yang tertanam dalam aktiva tetap
menghasilkan sales Rp. 0,57
29. • Rasio ini digunakan untuk mengukur aktivitas aset dan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan
melalui penggunaan aset tersebut.
Total Asset
Turnover =
Penjualan
Total Aset
30.
31. =
Total Aset Turover
2017
Rp 1.501.342.184
Rp 61.696.919.644
= 0,024 kali
Berdasarkan perhitungan Assets Turnover 2017 tingkat
aktivitasnya sebesar 0,024 kali. Artinya setiap Rp. 1,00
dana yang tertanam dalam aktiva menghasilkan sales
Rp. 0,024