2. Obat penurun tekanan darah yang
memperlambat pergerakan kalsium ke dalam
sel jantung dan dinding arteri (pembuluh darah
yang membawa darah dari jantung ke jaringan)
– sehingga arteri menjadi relax dan
menurunkan tekanan dan aliran darah di
jantung.
3. CCB bukanlah agen lini pertama tetapi
merupakan obat antihipertensi yang
efektif, terutama pada ras kulit hitam. CCB
mempunyai indikasi khusus untuk yang
beresiko tinggi penyakit koroner dan
diabetes, tetapi sebagai obat tambahan atau
pengganti. Data menunjukkan kalau
dihidropiridine tidak memberikan perlindungan
terhadap kejadian jantung (cardiac events)
dibandingkan dengan terapi konvensional
(diuretik dan penyekat beta) atau ACEI pada
pasien tanpa komplikasi.
4. Studi dengan CCB nondihidropiridin diltiazem
dan verapamil terbatas, tetapi studi menemukan
diltiazem ekivalen dengan diuretik dan penyekat
beta dalam menurunkan kejadian kardiovaskular.
CCB dihidropiridin sangat efektif pada lansia
dengan hipertensi sistolik terisolasi ( isolated
systolic hypertension).
5. CCB dihidropiridin long-acting dapat
digunakan sebagai terapi tambahan bila
diuretik tiazid tidak dapat mengontrol tekanan
darah, terutama pada pasien lansia dengan
tekanan darah sistolik meningkat.
CCB bekerja dengan menghambat influx
kalsium sepanjang membran sel.
6.
7. Ada dua tipe voltage gated calcium
channel : high voltage channel (tipe L) dan low
voltage channel (tipe T). CCB yang ada hanya
menghambat channel tipe L, yang
menyebabkan vasodilatasi koroner dan perifer.
8. Beberapa tipe penyakat-kanal-kalsium adalah
tipe L (tempat ditemukan: Otot,saraf), tipe T
(tempat ditemukan : jantung, saraf), tipe N
(tempat ditemukan : saraf), tipe P (tempat
ditemukan saraf purkinje serebral).
9. Cara kerja kanal kalsium tipe L merupakan
tipe yang dominan pada otot jantung dan otot
polos dan diketahui terdiri dari beberapa reseptor
obat. Telah dibuktikan bahwa ikatan nifedipine dan
dyhidropyridine lainnya terdapat pada satu
situs, sedangkan verapamil dan diltiazem diduga
mengadakan ikatan pada reseptor yang berkaitan
erat, tetapi tidak identik pada regio lainnya.
11. Amilodipine
Nama Generik: Amlodipine tablet 5mg, 10mg.
Nama Dagang: Tensivask® (Dexa Medica) tablet 5mg;
10mg, Norvask® (Pfizer) tablet 5mg, 10mg.
Indikasi: Hipertensi, Angina.
Kontraindikasi: Hipersensitivitas terhadap dyhidropiridine.
Efek samping: sakit
kepala, udema, letih, somnolensi, mual, nyeri perut, kulit
memerah, palpitasi, pening.
Peringatan: ganguan fungsi ginjal dan hati, kehamilan dan
menyusui, anak-anak dan orang tua.
Dosis dan aturan pakai: 1x sehari 1 tablet 5mg atau 10mg;
Angina dosis awal 1x sehari 2,5mg, dosis maksimum 1x
sehari 10mg.
Bentuk sediaan obat : Tablet.
12. Diltiazem
Nama Generik: Diltiazem tablet 30mg, 60mg.
Indikasi: Hipertensi, Angina pectoris.
Kontraindikasi: gagal ginjal parah, wanita
hamil,hipersensitivitas, hipotensi, bradikardia, Sic
k Siannus Syndrome, A-V Blok
Efek samping: -
Peringatan: -
Dosis dan aturan pakai: Angina Pectoris 3x sehari
1 tablet 30mg, Herbesser 3x sehari 1 tablet
dapat ditingkatkan menjadi 60mg (3x sehari 1
tablet) za
13. Felodipine
Nama Generik: Felodipine tablet 2,5mg, 5mg, 10mg.
Nama Dagang: Nirmadil® (Fahrenheit) tablet
5mg, Plendil® (AstraZeneca) tablet
2,5mg, 5mg, 10mg.
Indikasi: Hipertensi, Angina pectoris.
Kontraindikasi: Wanita menyusui, kehamilan
termasuk tahap dini.
Efek samping: -
Peringatan: -
Dosis dan aturan pakai: 1x sehari 1 tablet, dosis awal
mulai 2,5mg selanjutnya 5-10mg.
Bentuk sediaan obat : Tablet.
14. Nifedipine
Nama Generik: Nifedipine tablet 5mg, 10mg.
Indikasi: terapi dan propilaksi gangguan koroner, terutama
angina pectoris, hipertensi, insufisiensi koroner kronik
Kontraindikasi: wanita hamil dan menyusui, syok
kardiogenik, hipersensitivitas,
Efek samping: ringan dan hanya sementara, rasa panas, rasa
berat kepala, mual dan pusing, udem subcutan, hipotensi dan
palpitasi.
Peringatan: dapat meningkatkan aktivitas sediaan yang
menurunkan tekanan darah dan penghambat beta reseptor.
Dosis dan aturan pakai: diberi dosis tunggal atau 3x sehari 5mg-
10mg sebelum makan; Angina dosis awal 1x sehari 2,5mg, dosis
maksimum 1x sehari 10mg.
Bentuk sediaan obat : Tablet.
15. Verapamil
Nama Generik: Verapamil tablet 80mg.
Nama Dagang: Cardiover® (Landson) tablet 80mg, Isoptin/
Isoptin SR® (Tunggal IA, Knoll) tablet 80mg, 240mg/kaplet.
Indikasi: Angina pectoris
Kontraindikasi: hipotensi atau syok kardiogenik, gangguan
konduksi(AV blok tingkat 2 dan 3, SA blok), sick sinus
syndrome, penderita dengan atrialflutter atau fibrasi atrial dan
accessory by pass tract, misalnya wolf Parkinson.
Efek samping: ortostastik hipotensi, mual, konstipasi, sakit
kepala, gelisah.
Peringatan: -
Dosis dan aturan pakai: dewasa 3x sehari 1 tablet ½ jam
sebelum makan
Bentuk sediaan obat : Tablet.
16. Nondihidropiridin (verapamil dan diltiazem)
menurunkan denyut jantung dan memperlambat
konduksi nodal atriventrikular. Verapamil meng-
hasilkan efek negatif inotropik dan kronotropik yang
bertanggung jawab terhadap kecenderungannya untuk
memperparah atau menyebabkan gagal jantung pada
pasien resiko tinggi. Diltiazem juga mempunyai efek ini
tetapi tidak sebesar verapamil.
17. Verapamil dan diltiazem harus diberikan
secara hati-hati dengan penyekat beta untuk
mengobati hipertensi karena meningkatkan
resiko heart block dengan kombinasi ini. Bila
CCB perlu di kombinasi dengan penyekat
beta, dihidropirine harus dipilih karena tidak
akan meningkatkan resiko heart block .