Dokumen tersebut membahas tentang ciri-ciri dan pengelompokan makhluk hidup serta interaksi antar makhluk hidup dalam ekosistem. Makhluk hidup dikelompokkan ke dalam 5 kingdom berdasarkan ciri-ciri tertentu. Terdapat berbagai macam ekosistem dan komponennya serta interaksi seperti rantai makanan dan jaring makanan.
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
rangkuman materi biologi
1. Oleh:
Sania Anisa Farah
9B/22
SMPN 2 Semarang
2010/2011
SKL 21: Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup
Ciri-ciri makhluk hidup:
1. Bergerak
2. 2. Tumbuh dan berkembang
3. Berkembangbiak
4. Menanggapi rangsang (iritabilita)
5. Membutuhkan makanan
6. Mengeluarkan zat sisa
7. Bernafas
8. Pengaturan kerja tubuh
9. Adaptasi
10. Pengaturan kerja tubuh
Perbedaan ciri-ciri makhluk hidup antara manusia/hewan dan tumbuhan:
Hewan/manusia Ciri-ciri makhluk hidup Tumbuhan
Dapat berpindah tempat Bergerak Tidak dapat berpindah tempat
(geraknya terbatas)
a. Seluruh bagian tubuh Tumbuh a. Hanya bagian tubuh tertentu
mengalami pertumbuhan yang mengalami pertumbuhan
b. Hanya sampai batas usia b. Tumbuh terus menerus sampai
tertentu mati
c. Tidak dapat membuat Cara memperoleh a. Dapat membuat makanan
makanan sendiri makanan sendiri dengan bantuan sinar
(karnivora, herbivora, dan matahari (fotosintesis)
omnivora) b. Bahan yang dibutuhkan untuk
d. Makanannya berupa zat membuat makanan berupa zat
organik anorganik
Memiliki organ untuk Menanggapi rangsang Tidak memiliki organ untuk
mengetahui situasi sekitar mengetahui situasi sekitar
(akal)
SKL 22: Menentukan dasar pengelompokan makhluk hidup
KINGDOM MONERA
Kelompok ini merupakan kelompok makhluk hidup yang sederhana, tempat hidup di
perairan, ada yang bersel satu (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler). Ada yang
menyerupai hewan ataupun tumbuhan. Namun ciri khasnya tidak di temukan adanya membran
inti di setiap selnya. Kelompok ini meliputi bakteri dan ganggang biru
KINGDOM PROTISTA
3. Kelompok ini merupakan kelompok makhluk hidup yang sederhana, tubuh terdiri atas satu
sel atau lebih, tempat hidup di daerah berair. Kadang ada yang memiliki klorofil tetapi ada juga
yang tidak memiliki klorofil, contoh: amoeba, euglena, paramaecium, plasmodium, alga hijau, alga
merah, dan sebagainya.
KINGDOM FUNGI
Merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh makanan dengan cara
menguraikan sisa makhluk hidup lain. Menyerupai tumbuhan namun tidak memiliki klorofil. Ada
yang uniseluler dan ada yang multiseluler, memilki dinding sel yang jelas, contoh: jamur dan
ragi/khamir.
KINGDOM PLANTAE
A. Tumbuhan Tidak Berpembuluh
1. Bryophita (lumut)
a. Lumut hati (hepaticae)
Contoh: Marchantia dan Pellia.
b. Lumut sejati/lumut daun (musci)
Contoh: Funaria, Pogonatum, Polytrichum, dan Sphanum.
c. Lumut tanduk
Contoh: Anthoceros.
B. Tumbuhan berpembuluh
1. Pteridophyta (tumbuhan paku)
2. Spermatophyta (tumbuhan biji)
Berdasarkan letak bakal bijinya tumbuhan biji di bedakan menjadi 2 sub divisi yaitu :
a. Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka)
Tumbuhan biji terbuka terdiri dari 4 suku (familia), yaitu:
1. Cycadinae
Contoh: pakis haji (Cycas rumphii) dan Cycas revoluta.
2. Gnetinae
Contoh: melinjo (Gnetum gnemon)
4. 3. Coniferinae
Contoh: tusam (Pinus merkusii), damar (Agathis alba), cemara gung (Pinus
roxburgii)
4. Ginkgoinae
Contoh: Gingko biloba
b. Angiospermae (tumbuhan biji tertutup)
Tumbuhan ini terdiri dari dua kelas: (menurut jumlah keping bijinya)
1. Monocotyl (biji berkeping satu)
Tumbuhan berkeping satu di bagi dalam beberapa suku, diantaranya:
a) Suku rumput-rumputan (Graiminae / Poaceae), misalnya padi, rumput,
jagung, tebu, bambu dan gandum.
b) Suku pinang-pinangan (Palmae), misalnya kelapa, aren, lontar, pisang
dan sagu.
c) Suku pisang- pisangan (Musaceae), misalnya pisang raja, pisang ambon,
pisang kipas, dan pisang hias.
d) Suku anggrek-anggrekan (Orchidaceae), misalnya vanili, anggrek bulan,
anggrek merpati, dan anggrek kalajengking.
e) Suku jahe-jahean (Zingiberaceae), misalnya jahe kencur, kunyit
2. Dicotyl (biji berkeping dua)
Tumbuhan berkeping dua di golongkan menjadi beberapa suku (familia),
diantaranya:
a) Suku getah-getahan (Euphorbiceae), misalnya karet, lancuran, singkong
dan puring.
b) Suku terung-terungan (Solanaceae), misalnya terung, tomat, tembakau,
cabai dan ceplukan cina.
c) Suku jambu-jambuan (Myrtaceae), misalnya jambu biji, jambu air, dan
cengkih.
d) Suku komposite (Compositae),misalnya bunga matahari, aster, kenikir,
dan dahlia.
e) Suku Mimosaceae, misalnya petai cina, putri malu, saga, kembang
merak, flamboyan dan ketepeng.
5. KINGDOM ANIMALIA
Dunia hewan (Kingdom Animalia) terdiri dari 9 filum. Delapan filum termasuk kelompok
avertebrata dan satu filum Chordata.
i. Porifera (hewan berpori), yang terbagi menjadi 3 kelas, yaitu:
a. Calcarea, misalnya Scypha, Grantia, Sycon.
b. Hexatinellida, misalnya Pheronema, Hyanolema.
c. Demosporgia, misalnya Cliona, Spongilla, Thenea, Halisarca, Euspongia.
ii. Coelenteranta (hewan berongga), yang terbagi menjadi 4 kelas, yaitu:
a. Hydrozoa, misalnya Hydra, Obelia, Physalia.
b. Scyphozoa, misalnya Aurelia (ubur-ubur), Pelagia, Atolia.
c. Anthozoa, misalnya Tubipora, Corallium (koral), Euplexaura (akar bahar).
d. Ctenopora, misalnya, misalnya Ctenoplana, Cestum, Mertensia, Hormiphora
iii. Platyhelminthes (cacing pipih), yang terbagi menjadi 3 kelas, yaitu:
a. Turbellaria (cacing berambut getar), misalnya Planaria, Bipalium.
b. Trematoda (cacing hisap), misalnya Fasciola hepatica (cacing hati).
c. Cestoda (cacing pita), misalnya Taenia solium, Taenia saginata.
iv. Nemathelminthes (cacing gilig), yang terbagi menjadi 2 kelas, yaitu:
a. Nematoda, misalnya Ascaris lumbricoides, Oxyurisvermicularis (kermi).
b. Nematomorpha, misalnya Gordius, Nectonema.
v. Annelida (cacing gelang), yang terbagi menjadi 3 kelas yaitu:
a. Polychaeta (cacing berambut banyak), misalnya Eunice viridis (cacing palolo) dan
Lycidice oele (cacing wawo).
b. Oligochaeta (cacing berambut sedikit), misalnya Lumbricus terestis (cacing tanah),
pheretima, tubifex.
c. Hirudinea (lintah), misalnya Hirudo medicinalis (lintah), Haemadipso zeylanica
(pacet).
vi. Echinodermata (hewan berkulit duri) , yang terbagi menjadi 5 kelas, yaitu:
a. Asteroidea, misalnya Asterias vulgaris (bintang laut).
6. b. Echinodea, misalnya Diadema (bulu babi), Strongylocentrotus (landak laut).
c. Ophiuroidea, misalnya Ophiura (bintang ular).
d. Crinoidea, misalnya Antedon (lili laut).
e. Holothuroidea, misalnya Thyone briereus (teripang).
vii. Mollusca (hewan lunak), yang terbagi menjadi 3 kelas, yaitu :
a. Gatropoda, misalnya Achatina fulicia (bekicot), Limnea.
b. Cephalopoda, misalnya Octopus vulgaris (gurita), Sepia (cumi-cumi),Nautilus.
c. Lamellibranchiata, misalnya Corbicula (remis), Maleagrina (kerang).
viii. Arthopodha (hewan berbuku-buku), yang terbagi menjadi 4 kelas, yaitu :
a. Insecta (serangga), misalnya semut, rayap, kupu-kupu, belalang, lalat.
b. Crustacea (udang-udangan), misalnya udang, kepiting fan ketam.
c. Arachnoidea (laba-laba), misalnya kalajengking, caplak, laba-laba.
d. Myriapoda (lipan), misalnya keluwing, lipan.
ix. Chordata, yang terbagi menjadi 4sub filium, yaitu :
a. Hemichordata.
b. Chephalochordata.
c. Hemichordata.
d. Vertebrata.
Hewan Bertulang Belakang (vertebrata)
Vertebrata adalah salah satu sub filum Chordata.
Kelompok ini di bedaka menjadi 5 kelas, yaitu :
1. Pisces (ikan) yang terbagi menjadi 2 sub kelas, yaitu :
a. Chondrichtyes (ikan bertulang rawan), misalnya ikan hiu, cucut, ikan pari.
b. Osteichtyes (ikan bertulang sejati), misalnya kakap, tongkol, gurami, lele.
2. Amphibia (amfibi) yang terbagi menjadi 3 ordo (bangsa), yaitu :
a. Urodella (amfibi berekor), misalnya salamander.
b. Anura (amfibi tak berekor), misalnya katak hijau, kodok bangkong.
7. c. Apoda (amfibi tak berkaki), misalnya Siphonops annulatus, Lectyosis glutinosis.
3. Reptilia (hewan melata) yang terbagi menjadi4 ordo yaitu :
a. Squamata (reptil bersisik), misalnya komoda, ular, kadal, bunglon.
b. Chelonia (bangsa kura-kura), misalnya kura-kura, dan penyu.
c. Crocodillia (bangsa buaya), misalnya buaya, aligator.
d. Rhyncoctephalia, misalnya Tuatara.
4. Aves (unggas) yang terbagi menjadi 3 sub kelas, yaitu :
a. Paleograthae, misalnya burung onta, kasuari, kiwi.
b. Impenes, misalnya pingguin.
c. Neograthae, misalnya blekok, camar, ayam, betet, bangau.
5. Mamalia (hewan menyusui) yang terbagi menjadi 6 ordo, di antaranya :
a. Monotremata (mamalia bertelur), contohnya Platypus.
b. Marsupialia (mamalia berkantung), contohnya kangguru, koala.
c. Rodentia, misalnya tikus, tupai.
d. Cetacea, misalnya paus.
e. Primata, contohnya : kera, lutung, gorila.
f. Carnivora, contohnya : kucing, anjing, musang, singa.
SKL 23: Menjelaskan interaksi antar makhluk hidup dalam ekosistem
a. Satuan makhluk hidup dalam satu ekosistem:
1. Individu
2. Populasi
3. Komunitas
4. Ekosistem
b. Macam-macam ekosistem:
1. Berdasarkan proses terjadinya:
- Ekosistem alami (contoh: padang rumput, gurun, gunung, dan laut)
8. - Ekosistem buatan (contoh: kolam, sawah, waduk, dan kebun)
2. Berdasarkan tempatnya:
- Ekosistem air (contoh: laut, kolam, sungai, dan waduk)
- Ekosistem darat (contoh: hutan, sawah, kebun, dan gurun)
c. Perubahan ekosistem:
d. Komponen-komponen ekosistem:
e. Rantai makanan: Peristiwa makan dan dimakan dengan urutan dan arah tertentu. Dalam
proses ini terjadi perpindahan energi dari produsen, konsumen lalu ke pengurai. Contoh:
Jagung → belalang → burung pipit → elang → bakteri
f. Jaring-jaring makanan: Beberapa rantai makanan yang saling berhubungan. Contoh:
belalang kadal
Jagung kelinci elang pengurai
tikus ular
g. Bentuk-bentuk simbiosis:
1. Mutualisme (sama-sama menguntungkan)
2. Parasitisme (yang satu diuntungkan, yang lain dirugikan)
3. Komensalisme (yang satu diuntungkan, yang lain tidak merasa rugi)
4. Predasi (organisme yang satu memangsa organisme yang lain)
5. Antibiosis (organisme yang satu memusnahkan organisme yang lain)
SKL 24: Menjelaskan cara mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan
A. Pencemaran Lingkungan
1. Ciri-ciri lingkungan Alami dan Tercemar
Lingkungan alami adalah lingkungan yang keadaannya seimbang. Artinya komponen
biotik dan abiotiknya dalam lingkungan tersebut dalam keadaan seimbang.
Lingkungan tercemar adalah lingkungan yang keadaannya tidak seimbang lagi akibat
adanya polutan (bahan pencemaran) yang masuk ke dalam lingkungan tersebut.
Perbandingan ciri-ciri lingkungan alami dan lingkungan tercemar:
9. Lingkungan / Ekosistem Alami Tercemar
• Sungai • Airnya jernih, tidak • Airnya berubah warna, berbau
berau dan berwarna. busuk dan penuh dengan
sampah.
• Didalamnya masih
banyak hewan dan • Didalamnya hanya di tumbuhi
tumbuhan yang jenis ganggang tertentu yang
hidup. tahan terhadap pencemaran.
• Permukiman • Udaranya segar dan • Udaranya panas
sejuk.
• Udara penuh dengan asap
• Tidak ada asap kendaraan dan pabrik.
kendaraan dan
pabrik.
2. Macam-Macam Pencemaran Lingkungan
Macam Pencemaran Jenis Polutan
Menurut tempat terjadinya Pencemaran udara - radioaktif
- gas karbondioksida
- gas karbonmonoksida
- partikel padat : bakteri, virus.
Pencemaran air - limbah industri
- sampah anorganik
Pencemaran tanah - sampah plastik
- deterjen
- zat kimia dari pertanian
Pencemaran suara - frekuensi suara yang melebihi batas
ambang.
Menurut bahan pencemar Kimiawi - zat radioaktif
10. - deterjen
Biologi - mikroorganisme
Fisik -kaleng, botol, plastik dan karet.
Menurut tingkat Iritasi ringan - gas buangan sepeda motor
pencemaran menyebabkan mata pedih.
Sakit kronis - Hg menyebabkan kanker dan bayi
lahir cacat.
1. Bahan-Bahan Pencemaran Lingkungan
a. Kimiawi
Berupa zat radioaktif, logam berat {Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Ni}, pupuk anorganik, pestisida,
deterjen dan minyak. Bahan-bahan ini dapat berasal dari rumah tangga, pabrik, pertanian
dan kendaraan bermotor.
b. Fisik
Berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, karet, asap dan debu. Bahan ini dapat berasal dari
limbah rumah tangga, pabrik dan kendaraan bermotor.
c. Biologi
Berupa mikroorganisme seperti Echerichia coli, Entamoeba coli dan Sallmonelia typosa.
Limbah ini dapat berasal dari kotoran manusia dan hewan.
2. Akibat Pencemaran Lingkungan.
Beberapa akibat dari pencemaran adalah:
1. Adanya hujan masam
2. Peningkatan suhu secara global
3. Kematian microorganisme sehingga menghambat proses penguraian zat organik
menjadi anorganik.
4. Kanker, bayi cacat akibat radioaktif.
5. Kematian ikan akibat kebocoran tangker dan bahan peledak.
6. Menggangu kesehatan manusia karena virus, bakteri dan debu.
7. Berkurangnya keanekaragaman hayati karena pemilihan bibit unggul.
8. Eutrofikasi
9. Biologikal magnifikasi
11. 10. Resistensi hama meningkat.
3. Alternatif Penanggulangan Pencemaran Lingkungan.
Pencemaran lingkungan akan menimbulkan perubahan pada bagian lain secara berantai.
Tidak menutup kemungkinan dapat menimbulkan dampak negatif dalam jangka waktu
yang panjang, jika tidak segera di upayakan untuk mengatasinya. Dengan akal, ilmu, dan
pikirannya manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan menciptakan tekhnologi
untuk kesejahteraan hidupnya dan sekaligus menggatasi dampak pencemaraan
lingkunggan.
Beberapa alternatif penanggulangan pencemaran adalah:
1. Pengembangan Rekayasa Genetika
a) Adanya pejantan mandul dalam bidang pertanian.
b) Tanaman transgenetik merupakan tanaman yang resisten terhadap hama tanaman
atau disebut juga pestisida biologis. Microorganisme yang terlibat dalam
diantaranya:
- Bacillus thuringienis yang dapat membunuh larva dari berbagai jenis insektisida.
Dengan kata lain,bakteri ini dapat menghasilkan toksin dalam alat pencernaan
larva insektisida.
- E.coli dan B.substilis dapat diisolasi serta membunuh jenis insektisida
lepidoptera. Contoh: jagung Bt, kapuk Bt.
2. Penggunaan mikroorganisme
a) Clostidium batyricum dapat menghasilkan gas hidrogen sebagai bahan bakar non
polusi.
b) Bakteri Metanobacteriummenghasilkan biogas dari kotoran.
3. Pendaurulangan
4. Pengunaan tenaga surya,tenaga angin sebagai sumber enrgi.
5. Reboisasi, paru-paru kota
6. Filter asap pabrik
7. Pemberian sansi terhadap individu yang mengakibatkan pencemaran terhadap
lingkungan.
8. Melepaskan predator untuk hama tanaman pertanian.
4. Akibat Pencemaran Secara Global
a. Hujan Asam
Penyebab hujan asam adalah terdapatnya senyawa: NO͓ dan SO di udara yangbereaksi
dengan air yang membentuk persenyawaan yang bersifat asam. Hujan asam
berdampak:
12. 1) PH air akan turun. Jika turunya PH berlebihan komunitas biota ekosistem air akan
terganggu.
2) Mencuci zat hara tanah, akibatnya tanah menjadi tandus dan pertumbuhan
tanaman terganggu.
3) Merusak banggunan.
4) Senyawa NO͓ dan SO dapat menyebabkan iritasi mata, hidung,paru-paru.
b. Penipisan Lapisan Ozon
Penyebabnya yaitu pencemaran udara oleh CFC yang mengikat partikel ozon. Penipisan
lapisan ozon menyebabkan Intensitas sinar ultravioletke permukaan bumi meningkat.
c. Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh terdapat gas yang mampu memberikan efek rumah
kaca di udara dalam jumlah yang terus meningkat gas tersebut terdiri atas CO2,
Nitrogen oksida, uap air, CFC. Gas-gas tersebut bergabung membentuk awan yang
bersifat seperti kaca, yaitu dapat di tembus cahaya matahari tetapi menyerap sinar
panas (sinar infra merah). Lalu panas di pantulkan ke permukaan bumi. Peningkatan
efek rumah kaca akan menaikan suhu permukaan bumi yang di sebut pemanasan
global.
13. B. Penebangan Hutan
Hutan memiliki fungsi ekologis yang penting, antara lain pengatur suhu lingkungan, pengatur
kelembaban, pengatur cadangan air, penyedia oksigen, mencegah erosi, menghambat angin,
tempat berlindung dan berkembangbiaknya satwa, penghasil buah dan kayu. Selain itu hutan
berperan sebagai paru-paru bumi yang mempengaruhi iklim di dunia (global). Jika hutan rusak,
maka kadar CO2 meningkat sehingga suhu bumi semakin panas. Akibatnya terjadi perubahan iklim
global, badai topan, banjir dan bencana alam.
Di Indonesia, hutan kian menyempit karena banyak penebangan karena ekonomis tanpa
mempertimbangkan dampak ekologisnya. Dampak negatif dari penebangan hutan antara lain:
a. Di musim hujan terjadi banjir dan lapisan tanah subur terkikis terbawa air (erosi).
b. Struktur tanah menjadi labil sehingga mudah longsor
c. Persedian air dan tanah berkurang
d. Kadar CO2 meningkat
e. Persedian oksigen berkurang.
Upaya mengatasi kerusakan hutan :
1. Reboisasi /penanaman kembali di lahan-lahan yang gundul.
2. Penebangan hutan secara selektif (tebang pilih)
3. Sosialisasi UU penebangan hutan agar di mengerti oleh masyarakat pengguna hutan.
SKL 25: Mengidentifikasi usaha manusia dalam melestarikan makhluk hidup
Makhluk hidup merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Walaupun makhluk hidup memiliki kemampuan untuk
14. berkembangbiak, namun jika penggunaan sumber daya alam tersebut tidak di batasi dapat
mengakibatkan habisnya sumber daya alam. Dalam bidang biologi, keutuhan keanekaragaman
hayati sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Jika suatu spesies penyusun
ekosistem punah, maka ekosistem tersebut akan rusak. Dalam bidang ekonomi, keanekaragaman
makhluk hidup sangat bermafaatsebagai sumber pangan bagi penduduk dunia yang jumlahnya
semakin meningkat.
KTT Bumi tahun 1992 di Rio De Jenario Brazil telah menghasilkan konvesi
keankekaragaman hayati dan Indonesia merupakan salah satu penandatangan konvesi tersebut.
Dalam usaha pelestarian keankaragaman hayati, Indonesia merupakan salah satu negara yang
sangat berkepentingan karena Indonesia kaya akan flora dan fauna. Di perkirakan sebagian besar
jenis spesies makhluk hidup yang ada di sunia 17% terdapat di Indonesia. Makhluk hidup tersebut
sebagian besar terdapat di ekosistem hutan hujan tropis.
Hutan hujan tropis yang banyak di jumpai di daerah Amerika tengah, Afrika dan Asia
Tenggara memiliki manfaat sebagai berikut :
a. Mencegah erosi
b. Mempengaruhi kesuburan tanah
c. Mempengaruhi persedian air.
Penebangan hutan dan perburuan liar menyebabkan perubahan lingkungan dengan berbagai
dampak yang huruk. Beberapa akibat penebangan hutan :
1. Erosi
2. Banjir
3. Berkurangnya persedian air
4. Berkurangnya kesuburan tanah
5. Berkurangnya persediaan SDA hayati.
Pelestarian sumber daya alam hayati (hewan dan tumbuhan) dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu :
1. Pelestarian in situ
Yaitu pelestarian hewan dan tumbuhan yang tetap berada pada habitat aslinya. Contohnya
pelestarian komodo di Pulau Komodo (NTT) dan Badak Jawa di Ujung Kulon.
15. 2. Pelestarian ex situ
Yaitu pelestarian hewan dan tumbuhan dengan cara memindahkan individu dari habitat
aslinya ke tempat lain.
Contoh pelestarian ex situ tumbuhan dilakukan di kebun botani atau di kebun koleksi.
Contoh kebun koleksi ada di Kebun Raya Bogor, Cibodas, Purwodadi, dan Bedugul.
Pelestarian ex situ hewan di lakukan di kebun binatang.
Pelestarian hutan dan hewan liar dapat dilakukan dengan membuat cagar alam, suaka
margasatwa, taman nasional, taman wisata,taman laut, hutan wisata.
1. Cagar Alam
2. Suaka Margasatwa
3. Taman Nasional
4. Taman Wisata
5. Taman Laut
6. Hutan Wisata.
1. Cagar Alam adalah kawasan suaka alam yang keadaan alamnya memiliki tumbuhan,
satwa dan ekosistem yang khas sehingga perlu di lindungi agar tumbuh alami. Contoh
cagar alam di Pananjung (Jawa Barat) dan Nusa Kambangan (Jawa Tengah).
2. Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang memilki ciri khas
keanekaragaman dan keunikan jenis satwa, sehingga perludi lakukan pembinaan
terhadap habitatnya untuk menjaga kelangsungan satwa yang ada. Contoh suaka
margasatwa adalah Baluran dan Meru Betri (Jawa Timur).
3. Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang memilki ekosistem asli dan
dikelola dengan sistem zonasasi. Kawasan ini di manfaatkan untuk tujuan penelitian,
ilmu pengetahuan, pendidikan, dan budi daya. Contoh taman nasional komodo di NTT
dan Tanjung Puting Kalimantan Tengah.
4. Taman Wisata adalah kawasan taman yang secara khusus dibina dan di pelihara untuk
kepentingan pariwisata atau rekreasi. Contoh taman wisata Danau Towuti di Sulawesi
Selatan dan Tangkuban Perahu di Jawa Barat.
5. Taman Laut adalah kawasan laut yang dijadikan cagar alam, suaka margasatwa, taman
wisata, contoh taman laut di kawasan Laut Kepulauan Karimun Jawa (Jawa Tengah) dan
taman Bunaken di Sulawesi Utara.
16. Beberapa tindakan yang dapat di lakukan untuk pemanfaatan sumber daya alam hayati
secara hemat dan berkelanjutan adalah :
1. Tebang pilih
2. Pengembangan budidaya
3. Reboisasi.
SKL 26: Menjelaskan hubungan antara kepadatan populasi manusia dengan lingkungan
Faktor penyebab ledakan penduduk:
a. Angka natalitas (kelahiran) tinggi
b. Angka mortalitas (kematian) rendah
c. Perekonomian meningkat
d. Kesehatan penduduk meningkat
e. Pendidikan kependudukan kurang
Dampak Ledakan Penduduk
Kekurangan Pangan karena ketidakseimbangan antara jumlah penduduk dengan jumlah
pangan yang tersedia.
Semakin Sempitnya lahan Pertanian. Hal ini disebabkan karena penggunaan lahan pertanian
yang subur untuk perumahan atau mendirikan gedung dan pabrik.
Meningkatnya Tindakan Kriminilitas.
Usaha Untuk Mencegah Ledakan Penduduk
a. Menjalankan KB
b. Adanya UU poerkawinan.
Usaha Untuk Mengimbangi Pertumbuhan Penduduk.
a. Mencari sumber makanan baru
b. Menciptakan Lapangan kerja
c. Menambah sarana pendidikan
d. Pemerataan penduduk
SKL 27: Menjelaskan bagian dan fungsi alat gerak pada sistem gerak manusia
17. Sistem gerak tersusun atas sistem gerak pasif (sistem kerangka) dan sistem gerak aktif (sistem
otot)
A. Sistem kerangka
Kerangka manusia merupakan kerangka dalam, yang tersusun dari tulang keras (osteon)
dan tulang rawan (kartilogo).
Fungsi rangka:
1. Untuk mengerakkan tubuh serta menentukan bentuk tubuh.
2. Melindungi alat-alat tubuh yang penting dan lunak (otak, jantung, dll)
3. Tempat melekatnya otot-otot
4. Temat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
5. Alat gerak pasif
Persendian
Persendian adalah hubungan antara dua tulang atau lebih.
1. Sendi Mati (Sinarthrosis)
Yaitu hubungan antara tulang satu dengan tulang lain yang tidak mungkin adanya
pergerakan. Misalnya pada hubungan antara tulang-tulang tengkorak. Sambungan
antara tulang-tulang tengkorak tersebut terlihat seperti jahitan tepi pakaian. Bagian ini
yang dinamakan sutura.
2. Sendi Kaku (Amfiarthrosis)
Yaitu hubungan antara tulang satu dengan tulang lain yang memungkinkan sedikit
pergerakan. Permukaan persendian dipisahkan oleh bahan antara (seperti tulang
rawan). Misalnya pada tulang rusuk dan tulang dada.
3. Sendi Gerak (Diarthosis)
Yaitu hubungan antar tulang-tulang yang memungkinkan terjadinya pergerakan bebas.
Berdasarkan arah geraknya sendi gerak dapat di bedakan menjadi sendi peluru, sendi
engsel, sendi putar dan sendi pelana.
a. Sendi Peluru
18. Yaitu persendian yang memungkinkan salah satu tulang bergerak ke semua arah.
Persendian ini di cirikan dengan salah satu ujung tulang membulat tepat masuk ke
dalam sebuah rongga cawan (mangkok) tulang yang lain, seperti bola dalam dalam
sebuah cawan. Misalnya persendian antara tulang paha dengan gelang panggul,
dan persendian antara tulang lengan atas dengan gelangan bahu.
b. Sendi Putar
Yaitu persendian yang memungkinkan salah satu tulang memutari tulang yang lain
yang berfungsi sebagai porosnya. Misalnya persendian antara tulang atlas dengan
tengkorak dan persendian antara tulang hasta dengan tulang pengupil.
c. Sendi Engsel
Yaitu persendian yang memugkinkan gerakan satu arah, seperti geraka daun pintu
membuka dan menutup. Misalnya pada persendian siku dan lutut.
d. Sendi pelana
Yaitu persendian yang memungkinkan gerakan dua arah. Misalnya persendian
antara tulang telapak tangan dan tulang pangkal ibu jari berhadapan dengan jari-
jari yang lain.
Sendi peluru sendi Engsel Sendi Putar
B. Otot
1. Otot polos
Otot polos mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Tersusun oleh sel otot polos yang bentuknya gelondong, yaitu bagian tengah
mengembung / besar dan bagian ujungnya meruncing.
b. Tiap sel memilki satu inti sel yang letaknya di tengah
c. Warnanya polos tidak ada garis-garis gelap terang.
19. d. Bekerja di luar kesadaran sehingga disebut otot tak sadar
e. Reaksi terhadap rangsang lambat, tetapi tidak cepat lelah.
2. Otot lurik
Otot lurik memiliki ciri-ciri seperti berikut :
a. Tersusun dari sel otot lurik yang membentuk serabut memanjang.
b. Tiap sel memilki banyak inti
c. Dilihat dengan mikroskop tampak bagian gelap terang yang berselingan sehingga
disebut otot seran lintang.
d. Bekerja dipengaruhi oleh kesadaran sehingga disebut otot sadar.
e. Reaksi terhadap rangsang cepat sehingga cepat lelah.
3. Otot Jantung
Otot jantung memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Tiap sel memiliki satu inti di tengah
b. Tersusun oleh sel otot yang bentuknya seperti otot lurik
c. Bekerja di luar kesadaran
20. d. Kontraksinya teratur.
Berdasarkan cara kerjanya otot dapat dibedakan menjadi :
1) Otot sinergis
Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja sama/menimbulkan
gerakan yang searah.
Contohnya :
o Seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan telapak tangan untuk menelungkup.
o Seluruh otot supinator yang mengatur pergerakan telapak tangan m enengadah.
2) Otot antagonis
Yaitu hubungan antar otot sayng cara kerjanya saling berlawanan/bertolak belakang/tidak searah.
Macamnya:
Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan).
Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekatisumbu badan).
Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).
Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).
Kelainan pada tulang dan otot
Penyebab kelaian oleh :
Kuman penyakit.
Kelainan susunan tulang dan sendi.
Kebiasaan sikap duduk yang salah.
Kebiasaan aktivitas kerja yang berlebihan.
Kurang gizi.
Kecelakaan.
Macam kelainan pada sistem gerak
i. Fraktura /patah tulang
21. Yaitu kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh.
Dibedakan menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak sampai
merobek kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/menembus
kulit/otot).
ii. Osteoporosis
Yaitu kelainan pada tulang yang disebakan karena adanya pengeropososan tulang. Hal ini karena
tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap dan menggunakan Calcium secara normal.
iii. Fisura/retak tulang
Yaitu kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang, akibat kecelakaaan.
iv. Lordosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung pada daerah
lumbalis. Ha ini akan mengakibatkan posisi kepala tertarik ke belakang.
v. Skolisosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung ke araah lateral. Hal
ini akan menyebabkan badan akan bengkok membentuk huruf S.
vi. Kifosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang yanag terlalu membengkok ke
belakang.
SKL 28: Menjelaskan proses pencernaan makanan dan enzim-enzim yang berperan pada proses
tersebut
1. Proses pencernaan makanan pada manusia dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Pencernaan Mekanis
Yaitu perubahan bentuk makanan dari bentuk kasar menjadi bentuk halus.
b. Pencernaan Enzimatis / Khemis
Yaitu pencernaan makana menggunakan enzim.
2. Alat-alat pencernaan makanan pada manusia :
a. Mulut dengan gigi dan ludah. d. Usus halus
b. Kerongkongan e. Usus besar
c. Lambung f. Rectum dan anus.
3. Kelenjar-kelenjar pencernaan pada manusia
a. Kelenjar ludah d. Usus halus
22. b. Lambung e. hati
c. Pankreas
No. Asal Nama Tempat Fungsi
enzim enzim bekerjnya
enzim
1. Mulut pitalin mulut Mengubah zat tepung menjadi gula
2 Lambung Renin Lambung Mengendapkan kasein (protein susu) dari air
susu.
pepsin lambung
Menguraikan protein menjadi protein molekul
yang lebih kecil.
3. Pankreas Amilopsin Usus halus Menguraikan zat tepung menjadi glukosa
Lipase Usus halus Menguraikan zat lemak menjadi asam lemak &
gliserol
Usus halus Usus halus
Menguraikan protein menjadi asam amino
Usus Maitose Usus halus Menguraikan meitosa menjadi glukosa
Halus
Sukrase Usus halus Menguraikan sukrosa menjadi glukosa & fruktosa
laktase Usus halus Menguraikan laktosa menjadi glukosa & glaktosa
23. 4. Gangguan dan Penyakit pada sistem Pencernaan
a. Appendiksitis
Yaitu peradangan pada umbai cacing.
b. Sembelit
Yaitu suatu keadaan fases sulit keluar karena makanan yang dimakan kurang
mengandung serat.
c. Diare
Yaitu suatu kondisi fases saat dikeluarkan terlalu encer. Disebabkan oleh peradangan
pada usus halus/besar.
d. Gondong
Yaitu peradangfan pada ludah dekat telinga karena virus.
e. Kolik
Yaitu salah cerna akibat makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol dan cabai
yang mengakibatkan rasa nyeri.
SKL 29: Menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia
Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu : bilik kanan, bilik kiri,
serambi kanan, dan serambi kiri. Pada dasarnya sistem transpor pada manusia dan hewan
mamalia adalah sama.
A. Darah
1. Komposisi Darah
a. Plasma darah terdiri dari serum dan fibrinogen
b. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah, sel darah putih, dan keping-keping
pembeku darah.
2. Fungsi Darah
a. Mengedarkan oksigen, oleh sel darah merah
b. Mengedarkan sari makanan, oleh plasma darah
c. Mengedarkan hormon, oleh plasma darah
d. Mengangkut oksidasi, oleh plasma darah
e. Membantu menutup luka, oleh keping-keping darah
f. Membunuh kuman penyakit, oleh sel darah putih.
B. Jantung
24. C. Pembuluh Darah
Pembuluh nadi Pembuluh balik
Tempat Agak ke dalam Dkt dgn permukaan tubuh
Dinding pembuluh Tebal, kuat, dan elastis Tipis, tidak elastis
Aliran darah Berasal dari jantung Menuju ke jantung
Denyut Denyut terasa Denyut tidak terasa
Katup Di satu tempat dkt jantung Sepanjang pembuluh
Bila ada luka Darah memancar keluar Tidak memancar
D. Sistem peredaran darah tertutup dan terbuka
Ada dua macam peredaran sehingga disebut peredaran darah rangkap (ganda) yaitu :
a. Peredaran darah kecil
Jantung (serambi kanan) →bilik kanan→paru-paru→jantung (serambi kiri)
b. Peredaran darah besar
Jantung (serambi kiri) →bilik kiri→ seluruh tubuh →jantung (serambi kanan)
E. Kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah antara lain:
25. 1. Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak berbentuk plak
(kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di infiltrasi oleh lipid (lemak)
2. Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya jumlah
eritrosit dalam darah
3. Varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis
4. Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur
5. Ambolus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
6. Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak .
7. Hemofili yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku (diturunkan
secara hereditas)
8. Leukemia (kanker darah ) yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali.
9. Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi dari antibodi
yang berasal dari ibu.
10. Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen pembentuk hemoglobin yang
bersifat menurun.
11. Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi akibat arteriosklerosis
SKL 30: Menjelaskan proses pada sistem ekskresi (ginjal)
A. Ginjal
Ginjal berjumlah 2 buah dan terletak di dalam rongga perut pada bagian belakang
(punggung). Organ ini berfungsi sebagai alat untuk menyaring darah. Zat-zat yang di saring
oleh ginjal terbanyak adalah :
- Air
- Garam
- Amonia
- Urea
Selain zat-zat diatas, apabila kadar gula dalam darah terlalu tinggi, maka kelebihan gula
dalam darah akan di keluarkan melalui ginjal. Keadaan ini menyebabkan air seni
menggandung gula dan disebut penyakit kencing manis.
26. Kedudukan ginjal di dalam tubuh
Ginjal menerima sejumlah besar pasokan arteri. Volume darah yang menggalir ke ginjal dari
berbagai bagian tubuh kurang lebih 200 ml darah yang di pompa dari jantung setiap menit.
Setelah di saring dalam ginjal, darah kemudian di kembalikan ke sirkulasi tubuh. Bagaimana ginjal
bekerja?
1. Filtrasi (Penyaringan)
Filtrasi adalah penyaringan zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah terjadi dalam kapsul
Bowman. Hasilnya dalah urine primer yang mengandung air, asam amino, glukosa, garam-
garaman, urine, asam urat dan sedikit hormon.
27. 2. Reabsorbsi (penyerapan kembali)
Reabsorbsi terjadi pada penyaluran, yaitu penyerapan kembali bahan-bahan yang di
butuhkan tubuh. Zat-zat yang di reabsorbsi adalah air, glukosa, asam amino, garam-
garaman
3. Augmentasi
Augmentasi terjadi fdalam saluran penyerapan kedua di saluran ini kembali terjadi
penyerapan air, garam-garaman, ion-ion, sehingga urine bertambah pekat akhirnya akan
masuk ke dalam saluran pengumpul.
Dari 180 liter air yang di saring oleh kapsul Bowman setiap hari, hanya satu liter air yang di
ekskresikan sebagai urine. Sisanya termasuk 99% air di serap kembali oleh tubuh.
28. SKL 31: Menjelaskan sistem saraf pada manusia
A. Sistem koordinasi
Sistem koordinasi manusia terdiri dari sistem saraf dan sistem hormon.
1. Sistem Saraf
Sistem saraf merupakan sistem koordinat (pengaturan tubuh ) berupa
penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemprosesan impul saraf dan
perintah untuk memberi tanggapan rangsangan.
Unit terkecil pelaksanaan kerja sitem saraf adalah sel saraf atau neuron.
Untuk mengenalinya, perhatikan gambar berikut :
Gerakan berdasarkan tanggapan impuls
1. Gerak biasa merupakan gerakan yang disadari dan impuls akan diolah oleh SSP (otak
dan medulla spinalis) terbeih dahulu sebelum terjadi gerakan.
Skema/bagan gerakan biasa
Impuls reseptor neuron sensorik medulla spinalis otak Medulla
spinalis interneuron neuron motorik Efektor gerakan
29. 2. Gerak refleks merupakan gerakan yang tanpa disadari karena menanggapi impuls
secara langsung. Sehingga sifat gerakan ini tidak diolah terlebih dahulu oleh otak.
Jarak terpendek efektor dalam menanggapi impuls disebut dengan lengkung refleks.
Skema/bagan gerak refleks Impuls reseptor neuron sensorik medulla spinalis
interneuron Neuron motorik efektor gerakan.
SKL 32: Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan/organ pada tumbuhan
A. Struktur dan Fungsi Akar Tumbuhan
Secara umum akar berfungsi menyerap air dan mineral dari dalam tanah. Selain itu
akar juga berfungsi sebagai alat pernafasan, menegakkan berdirinya batang dan
tempat cadangan makanan.
Terdapat dua macam sistem perakaran pada tumbuhan yaitu akar serabut dan
tunggang. Ciri kedua sistem perakaran adalah sebagai berikut :
• Akar serabut:berbentuk seperti serabut, tumbuh dari pangkal batang sebagai pengganti
akar primer atau akar lembaga yang mati. Terdapat pada tumbuhan monokotil.
• Akar tunggang: merupakan akar primer atau akar lembaga yang tumbuh terus membesar
dan memanjang, sehingga menjadi penopang tegaknya tumbuh tumbuhan. Dalam
perkembangannya akan terbentuk cabang-cabang akar yang lebih kecil. Terdapat pada
tumbuhan dikotil.
Apabila disayat tipis secara melintang, akar tersusun atas lapisan-lapisan jaringan
dari luar ke dalam sebagai berikut:
1. Epidermis merupakan lapisan terluar. Lapisan ini tersusun atas sel-sel yang rapat satu
sama lain tanpa ruang antar sel dan berdinding tipis.
2. Korteks (kulit luar) merupakan lapisan di bawah epidermis, tersusun atas parenkim
(jaringan dasar), banyak memiliki ruang antar sel yang berguna untuk pertukaran gas.
3. Endodermis (kulit dalam), fungsinya untuk mengatur jalannya air dan garam mineral
dari korteks ke silinder pusat. Endodermis sebenarnya adalah korteks paling dalam.
4. Silinder pusat (stele) merupakan bagian yang berfungsi sebagai jaringan pengangkut
yang terdiri atas floem dan xilem.
Selain bagian-bagian tersebut di atas, pada struktur akar muda, apabila disayat
30. membujur akan tampak bagian-bagian:
1. Jaringan meristem (titik tumbuh)
2. Tudung akar (kaliptra) berfungsi sebagai pelindung akar ketika menembus lapisan tanah.
B. Struktur dan Fungsi Batang Tumbuhan
Batang merupakan penghubung antara akar dan daun. Struktur anatomi batang
secara umum terdapat tiga daerah pokok yaitu epidermis, korteks dan silinder pusat (stele).
Pada tumbuhan dikotil, batas antara ketiga daerah tersebut nampak jelas, sedangkan pada
monokotil batas antara korteks dan stele (silinder pusat) tidak jelas.
1. Epidermis merupakan lapisan terluar dari batang yang berfungsi untuk melindungi
bagian dalamnya. Untuk itu disebelah dalam epidermis terdapat lapisan gabus yang tidak
tembus oleh air dan gas. Untuk menjaga kelangsungan pertukaran gas, maka pada batang
terdapat celah-celah kecil yang tampak seperti lensa-lensa kecil yang disebut lentisel
(lentikulus = lensa kecil).
2. Korteks terletak di sebelah dalam epidermis. Jaringan terdiri atas beberapa lapis sel
dengan rongga-rongga udara di antara sel-selnya. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat
pertukaran gas.
3. Endodermis merupakan jaringan tipis antara korteks dan silinder pusat.
4. Silinder pusat merupakan bagian dalam dari batang. Pada bagian ini terdapat berkas
pembuluh. Setiap pembuluh terdiri atas xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis).
Di antara xilem dan floem terdapat lapisan kambium. Berbeda pada dikotil, susunan berkas
pembuluh pada monokotil tersebar tidak beraturan. Itulah sebabnya pada ukuran tertentu
batang tumbuhan monokotil tidak dapat membesar lagi.
C. Struktur dan Fungsi Daun
Daun merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk berlangsungnya fotosintesis,
penyimpanan cadangan makanan, transpirasi, tempat pertukaran gas. Daun memiliki
bentuk ukuran dan susunan yang sangat bervariasi. Ada yang berbentuk bulat, elip, runcing,
menjari, pita dan lain-lain.
Susunan daun yang lengkap memiliki bagian upih atau pelepah daun, tangkai daun
dan helaian daun. Setiap daun memiliki tulang daun yang berfungsi memberikan kekuatan
pada daun serta tempat berkas pengangkut. Tulang daun dibedakan menjadi tiga yaitu ibu
31. tulang daun, tulang cabang daun dan urat daun. Apabila kita membuat sayatan melintang,
maka akan tampak jaringan penyusun daun terdiri atas:
1. Kutikula (lapisan lilin), untuk mencegah terjadinya penguapan air dari dalam daun.
2. Epidermis atas berfungsi sebagai jaringan pelindung
3. Lapisan mesofil (lapisan daging daun) yang terdiri dari:
– jaringan tiang/jaringan pagar/palisade, merupakan jaringan yang berderet
seperti pagar.
– Jaringan bunga karang/spons, terdiri atas bagian yang tidak beraturan dan
memiliki ruang antar sel. Mesofil mengandung paling banyak klorofil dan
berfungsi sebagai tempat fotosintesis.
4. Epidermis bawah, terdapat sel-sel yang berubah fungsi menjadi sel penutup
membentuk mulut daun atau stomata. Stomata berfungsi untuk transpirasi. Pada
tumbuhan air, stomata banyak terdapat di epidermis atas, sedang tumbuhan darat
stomata terdapat di epidermis bawah.
D. Struktur dan Fungsi Bunga
Bunga merupakan modifikasi dari organ pokok pada tumbuhan biji yang berfungsi
sebagai alat perkembangbiakan. Bunga memiliki empat (4) bagian utama yaitu:
1. Perhiasan bunga terdiri dari (a) kelopak bunga (kaliks), (b) mahkota bunga (korola)
2. Alat perkembangbiakan terdiri dari (a) Benang sari (stamen) dan (b) Putik (pistilum).
Benang sari merupakan alat kelamin jantan yang terdiri atas tangkai sari (filamen)
dan kepala sari yang menghasilkan serbuk sari. Putik merupakan alat kelamin betina
yang terdiri dari tiga (3) bagian yaitu bakal buah, tangkai putik dan kepala putik.
Tidak semua bunga mempunyai empat bagian utama tadi, sehingga berdasarkan
kelengkapan bagiannya, bunga dibedakan :
1. Bunga lengkap: apabila memiliki ke 4 bagian tadi, misalnya bunga sepatu.
2. Bunga tak lengkap: apabila tidak memiliki satu (1) atau lebih bagian bunga
tersebut.
Misalnya bunga kelapa.
Berdasarkan kelengkapan alat perkembangbiakan, bunga dibedakan :
32. 1. Bunga sempurna: apabila mempunyai benang sari dan putik sekaligus dalam 1
tangkai bunga (bunga biseksual), misalnya bunga sepatu.
2. Bunga tak sempurna: apabila hanya mempunyai benang sari saja atau putik
saja (bunga uniseksual), misalnya pada bunga salak.
Pada beberapa tumbuhan, putik dan benang sari berada pada satu (1) individu
tumbuhan, hal ini disebut tumbuhan berumah satu (monoeceus), misalnya tanaman kacang,
jagung, bunga sepatu. Sedang apabila putik dan benang sari berada pada individu yang
berbeda disebut tumbuhan berumah dua (dieceus), misalnya tanaman melinjo, salak.
E. Struktur dan Fungsi Buah
Secara umum bagian buah terdiri atas kulit buah, daging buah dan biji. Berdasarkan
perkembangannya buah dibedakan menjadi empat yaitu:
1. Buah sederhana yaitu buah yang timbul dari dinding bakal buah sebuah putik.
Misalnya kurma, cherry.
2. Buah ganda, yaitu buah yang tumbuh dan berkembang dari beberapa putik
dalam bunga yang sama.
3. Buah majemuk, yaitu buah yang tumbuh dan berkembang dari putik beberapa
bunga yang berbeda dan semua terpadu, misalnya nanas.
4. Buah pelengkap, yaitu buah yang tumbuh dari sebagian putik dan sebagian besar
dari bagian bunga lain seperti penyangga dan organ bunga luar, misalnya apel.
F. Sistem Pernapasan pada Tumbuhan:
1. Definisi :
Respirasi merupakan Proses pemecahan zat-zat makanan untuk mendapatkan
energi.
2. Macam-macam Respirasi:
a) Berdasarkan tempat berlangsungnya:
1) Respirasi Intramolekuler:
Reaksinya :
Ragi
33. C6H12O6 kelinci 2C2H2OH + 2CO2 + 21 Kal
Contoh : Jamur ragi (Sacharomyces).
2) Respirasi Intraseluler
Respirasi ini terjadi di dalam sel. Proses ini umumnya terrjadi pada tumbuhan
tingkat tinggi.
b) Berdasarkan Kebutuhan Oksigen
1) An Aerob:
Respirasi yang tidak membutuhkan oksigen bebas.
Contoh: ragi, bakteri tetanus.
2) Aerob:
Respirasi yang membutuhkanoksigen bebas.
Reaksi respirasi: C6H12O6 + 6O2 + 6H2O + E
Contoh: bakteri asam cuka ( Clostridium acety ), bakteri asam susu, bakteri asam
bongkrek, tumbuhan tingkat tinggi.
3. Alat-alat penyerapan dan pengeluaran gas pada tumbuhan
a. Stomata (mulut daun)
b. Lentisel (celah-celah pada kulit batang)
c. Akar gantung pada pohon beringin
d. Akar udara pada beberapa jenis anggrek
e. Akar napas pada pohon bakau
G. Sistem Pencernaan Tumbuhan :
Tumbuhan juga memerlukan makanan untuk pertumbuhannya. Pencernaan berkaitan
erat dengan kepentingan tersebut, yaitu proses pemecahan zat makanan menjadi yang
lebih sederhana dan larut dalam air sehingga dapat diserap dan diedarkan ke seluruh
tubuh.
Macam-macam pencernaan :
1. Pencernaan ekstra seluler.
Proses pencernaan terjadi di luar sel, dengan cara sel mengeluarkan enzim-enzim.
2. Pencernaan intra seluler
34. Proses ini terjadi di dalam sel.
Contohnya: pada seluruh tumbuhan tingkat tinggi.
H. Sistem Pengangkutan pada Tumbuhan
1. Pengangkutan pada Tumbuhan Rendah
a. Pengangkutan Ekstrafasikuler
Pengangkutan yang tidak melalui pembuluh angkut yang dapat berlangsung secara :
1) Dari sel ke sel melalui plasmodesmata (simplas)
2) Melalui ruang antar sel (apoplas)
b. Pengankutan Fasikuler :
Pengangkutan yang melalui pembuluh angkut yaitu xylem dan floem.
Faktor-faktor yang mempengaruhi naiknya air ke daun pada xylem adalah daya tekan
akar, daya kapilaritas pembuluh kayu, daya isap daun
I. Sistem Pengeluaran
Bentuk-bentuk zat yang dikeluarkan dapat berupa gas atau cairan yang terdiri dari O2, CO2,
air dan hasil kelenjar.
Alat-alat pengeluaran dan cara pengeluarannya :
1. Stomata (untuk gas) melalui proses penguapan / transpirasi
2. Lentisel (untuk gas) melalui proses penguapan / transpirasi
3. Kelenjar (untuk zat cair) melalui proses sekresi / eksresi
4. Gutatoda (untuk zat cair) melalui proses gutasi
SKL 33: Menjelaskan respon tumbuhan terhadap pengaruh lingkungan luar
A. Gerak Endonom (gerak yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam tumbuhan sendiri)
Gerak endonom terjadi juga secara spontan maka disebut gerak autonom. Contoh gerak
endonom adalah :
– gerak protoplasma pada sel-sel daun hidrylla.
– Gerak melilitnya batang tanaman merambat seperti kacang panjang, gadung dan
35. kangkung bulan. Gerak ini juga disebut gerak Nutasi
B. Gerak Esionom (gerak yang dipengaruhi oleh rangsangan dari luar)
Gerak esionom dibedakan menjadi gerak nasti, tropisme dan taksis.
1. Nasti (gerak bagian tubuh tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh arah
rangsangan yang diterimanya)
Beberapa contoh gerak nasti adalah seismonasti, niktinasti dan termonasti.
a. Seismonasti (gerak bagian tumbuhan karena sentuhan)
Contohnya mengatupnya anak daun putri malu. Gerak seismonasti disebut juga tigmonasti.
b. Nasti dan Fotonasti
Niktinasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena adanya
perubahan terang ke gelap. Karena faktor yang berpengaruh adalah cahaya maka disebut
juga fotonasti. Contoh gerak niktinasti adalah mengatupnya anak daun polong-polongan
pada senja hari.
Contoh fotonasti yang lain (bukan niktinasti) adalah mekarnya bunga pukul empat
(Mirabillis jalapa) pada sore hari dan mekarnya bunga-bunga pada saat matahari terbit.
c. Nasti Kompleks (gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh banyak faktor)
Contoh adalah mekanisme membuka menutupnya stomata (mulut daun).
Mekanisme ini dipengaruhi cahaya, suhu, air dan zat kimia (terutama
Kalium). Jadi mekanisme
membuka menutupnya stomata adalah gabungan dari fotonasti, kemonasti,
termonasti dan hidronasti.
2. Tropisme (gerak bagian tubuh tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi
oleh arah rangsangan)
Tropisme terkait dengan laju pertumbuhan tanaman yang tidak seimbang
antara sel-sel pada sisi yang satu dengan sel-sel sisi yang lain. Ada beberapa
macam tropisme antara lain fototropisme, geotropisme, hidrotropisme,
tigmotropisme dan khemotropisme.
a. Fototropisme (gerak bagian tubuh tumbuhan karena rangsangan cahaya)
Fototropisme positif yaitu apabila gerak bagian tubuh tumbuhan
tersebut mendekati arah cahaya, contohnya pada gerak ujung tanaman atau
36. ujung kecambah mendekati sumber cahaya. Fototropisme negatif yaitu bila
gerak bagian tubuh tumbuhan tersebut menjauhi arah cahaya.
Fototropisme negatif terjadi pada pertumbuhan ujung akar yang selalu
menjauhi arah cahaya.
b. Geotropisme / Gravitropisme (gerak bagian tubuh tumbuhan karena
rangsangan gravitasi bumi)
Geotropisme positif terjadi pada pertumbuhan akar yang selalu ke
arah bawah. Geotropisme negatif terjadi pada pertumbuhan ujung batang
menjauhi tanah.
c. Tigmotropisme / Haptotropisme (gerak bagian tubuh tumbuhan karena
adanya rangsangan sentuhan)
Contoh tigmotropisme adalah gerak membelitnya ujung sulur
tumbuhan mentimun (familia Cucurbitaceae) pada suatu batang.
d. Hidrotropisme (gerak bagian tubuh tumbuhan karena rangsangan air)
Contoh hidrotropisme adalah gerak perumbuhan akar ke arah sumber air
(hidrotropisme positif).
f. Khemotropisme (gerak bagian tubuh tumbuhan karena adanya rangsangan zat
kimia)
Contoh khemotropisme adalah gerak pertumbuhan akar ke arah pupuk / zat
hara dan juga arah pertumbuhan akar napas pada tanaman bakau untuk
mencari oksigen (khemotropisme positif).
3. Taksis (gerak seluruh bagian tubuh tumbuhan karena rangsangan dari luar)
Contoh gerak taksis pada tumbuhan adalah gerak sel kelamin jantan
tumbuhan lumut dan tumbuhan paku ke arah sel kelamin betina karena pengaruh zat kimia
(sukrosa) yang dihasilkan oleh arkhegonium (alat kelamin betina tumbuhan tersebut). Gerak
ini disebut khemotaksis positif.
C. Gerak Higroskopis (gerak bagian tubuh tumbuhan karena adanya perubahan
kadar air)
Beberapa contoh gerak higroskopik adalah :
- pecahnya buah polong-polongan pada siang hari yang panas
37. - pecahnya buah karet pada siang hari yang panas
- membuka menutupnya gigi peristom kotak spora tumbuhan lumut
SKL 34: Menjelaskan proses fotosintesis berdasarkan percobaan tentang proses tersebut
A. Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis berasal dari kata Foton berarti cahaya dan sintesis berarti menyusun.
Jadi fotosintesis dapat diartikan suatu penyusunan senyawa kimia kompleks (organik) yang
memerlukan energi cahaya. Proses ini berlangsung di dalam kloroplas dengan bahan
karbondioksida dan air menghasilkan zat makanan (amilium) dan oksigen. Kloroplas paling
banyak terdapat pada organ daun terutama jaringan palisade.
Amilum hasil fotosintesis diedarkan keseluruh tubuh, dan sebagian disimpan di
berbagai bagian tubuh dalam bentuk karbohidrat, lemak, protein dan zat organik lainnya.
Zat-zat tersebut merupakan sumber makanan (energi) bagi organisme lain (konsumen).
Secara ringkas bagan fotosintesis dapat dituliskan berikut ini.
Cahaya matahari
CO2 + H2O Amilum + O2
klorofil
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis
1. Cahaya
2. Karbondioksida
3. Suhu
4. Oksigen
5. Air
6. Usia daun dan kandungan klorofil
Percobaan-percobaan tentang fotosintesis
1. Percobaan Sachs, untuk menyelidiki adanya amilum pada daun yang terkena sinar
matahari.
a. Pilihlah sehelai daun yang terkena sinar matahari seutuhnya (tidak terhalang
oleh daun yang lain). Kemudian tutuplah sebagian permukaannya dengan kertas
karbon atau kertas timah
38. b. Masukkan daun tersebut ke dalam air mendidih agar sel daun mati
c. Kemudian masukkan ke dalam alkohol panas agar klorofilnya larut
c. Celupkan ke dalam larutan iodium, agar zat tepungnya bereaksi dengan
iodium. Ternyata bagian yang tertutup tidak berwarna biru, hal ini
menunjukkan bahwa fotosintesis hanya terjadi pada bagian yang terkena
sinar matahari.
2. Percobaan Ingenhousz, untuk menunjukkan timbulnya gas oksigen pada proses
fotosintesis
a. Letakkan perangkat percobaan seperti pada gambar, di bawah sinar
matahari, tunggulah hingga gas yang dihasilkan dalam tabung cukup
banyak
b. Tutuplah mulut tabung sewaktu masih ada di dalam air dengan ibu jari,
kemudian angkat dan baliklah
c. Bersamaan dengan dilepasnya ibu jari, masukkan lidi membara ke dalam tabung
itu. Bila bara api bertambah terang, hal ini menunjukkan gas tersebut adalah oksigen
hasil fotosintesis.
SKL 35: Menjelaskan konsep perilaku makhluk hidup untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
39. Macam-macam Adaptasi
Ada banyak bentuk adaptif tubuh makhluk hidup supaya dapat bertahan hidup, bentuk
adaptif ini dapat berupa struktur tubuh, warna tubuh, fungsi alat tubuh dan lain-lain, yang
semuanya bertujuan untuk membantu bertahan hidup. Walaupun ada banyak cara makhluk
hidup untuk beradaptasi tetapi secara garis besar adaptasi dibedakan menjadi 3 yaitu:
adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah laku.
1. Adaptasi Morfologi
Adalah penyesuaian diri bentuk tubuh atau alat- alat tubuh sehingga sesuai dengan
lingkungannya.
Adaptasi morfologi ini mudah kita amati pada hewan ataupun pada tumbuhan.
Macam-macam adaptasi morfologi pada tumbuhan:
Tumbuhan ada yang hidup di darat, di air, di daerah kering dan daerah lembap, karena
tempat hidup yang berbeda-beda inilah maka tumbuhan mempunyai ciri- ciri tertentu
dalam rangka menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidupnya. Berikut macam-macam
cara adaptasi tumbuhan:
a. Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit)
1) Daunnya tebal, sempit,kadang-kadang berubah bentuk
menjadi bentuk duri, sisik atau bahkan tidak mempunyai daun, dengan demikian maka
penguapan melalui daun menjadi sangat sedikit.
2) Seluruh permukaan tubuhnya termasuk bagian daun tertutup oleh lapisan kutikula atau
lapisan lilin yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu besar.
3) Batangnya tebal mempunyai jaringan spons untuk menyimpan air.
4) Akar panjang sehingga mempunyai jangkauan yang luas.
b. Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah lembap (higrofit)
1) Mempunyai daun yang tipis dan lebar.
2) Permukaan daun mempunyai banyak mulut daun atau stomata sehingga dapat
mempercepat proses penguapan.Contoh tumbuhan higrofit: Tumbuhan Keladi.
c. Adaptasi tumbuhan yang hidup di air (hidrofit)
Tumbuhan air yang terapung di atas air mempunyai rongga antar sel yang berisi udara untuk
memudahkan mengapung di air, daun lebar dan tangkai daun menggembung berisi udara
Contoh: enceng gondok, kiambang
40. .
Tumbuhan air yang terendam di dalam air, mempunyai dinding sel yang kuat dan tebal
untuk mengurangi osmosis ke dalam sel. Contoh : Hydrilla,Vallisneria
Tumbuhan yang sebagian tubuhnya di atas permukaan air dan akarnya tertanam di dasar
air, mempunyai rongga udara dalam batang atau tangkai daun sehingga tidak tenggelam
dalam air dan daun muncul ke permukaan air. Contoh: teratai, kangkung.
Tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut, mempunyai perakaran yang lebat dan kuat
sehingga tidak roboh bila terkena ombak. Contoh: tumbuhan bakau.
Macam-macam adaptasi morfologi pada hewan:
a. Adaptasi morfologi pada bentuk paruh dan kaki pada burung
Bentuk paruh dan kaki pada burung beraneka- ragam disesuaikan dengan jenis makanan
dan cara memperoleh makanan tersebut.
Burung pemakan biji mempunyai bentuk paruh berbeda dengan burung pemakan daging
atau burung pemakan serangga demikian pula kaki burung elang berbeda dengan kaki
bebek karena cara memperoleh makanannya juga berbeda.
1) Paruh burung elang, bentuknya runcing, agak panjang dengan ujung agak membengkok
sesuai dengan jenis makanannya yang berupa daging. Kaki pada burung elang, ukurannya
pendek, cakar sangat kuat untuk mencengkeram mangsa atau daging.
2) Paruh bebek, pada pangkalnya terdapat bentuk seperti sisir, berguna untuk menyaring
makanan dari air dan lumpur dan kaki pada bebek berselaput di antara ruas jarinya untuk
berenang dan berjalan di tanah berlumpur.
3) Paruh burung pipit, bentuknya pendek tebal dan runcing sesuai dengan jenis
makanannya yaitu untuk memecah biji-bijian dan tiga kaki ke depan satu ke belakang untuk
berjalan dan hinggap.
4) Paruh burung pelatuk, runcing agak panjang untuk memahat kayu pohon untuk
menangkap dan memakan serangga di dalamnya. Kaki burung pelatuk mempunyai dua jari
ke depan dan dua jari ke belakang untuk memanjat.
b. Adaptasi morfologi pada mulut serangga
Bentuk mulut serangga bermacam-macam disesuaikan dengan cara mengambil
makanannya.
1) Tipe mulut penggigit, mempunyai rahang atas dan rahang bawah yang kuat untuk
menggigit, misalnya: lipas, jengkerik, dan belalang.
2) Tipe mulut penghisap dan penjilat,memiliki bibir untuk menjilat, misalnya: lebah madu
dan lalat.
3) Tipe mulut penusuk dan penghisap, mempunyai rahang yang runcing dan panjang untuk
menusuk dan menghisap, misalnya: nyamuk.
41. 4) Tipe mulut penghisap, mempunyai alat penghisap seperti belalai yang panjang dan dapat
digulung sehingga dapat menghisap madu yang terdapat jauh di dasar bunga, misalnya
kupu-kupu.
2. Adaptasi Fisiologi
Adalah cara penyesuaian diri fungsi alat-alat tubuh atau kerja alat-alat tubuh terhadap
lingkungannya. Adaptasi ini tidak mudah diamati seperti pada adaptasi morfologi, karena
menyangkut fungsi alat- alat tubuh dan proses kimia yang terjadi di dalam tubuh.
Macam-macam adaptasi fisiologi:
a. Hewan ruminantia, misalnya sapi, kambing, kerbau. Makanan hewan tersebut adalah
rumput- rumputan, di dalam saluran pencernaannya terdapat enzim selulase, enzim ini
berfungsi untuk mencerna selulose yang menyusun dinding sel tumbuhan, dengan enzim
selulase maka makanan menjadi lebih mudah dicerna.
b. Teredo navalis, adalah mollusca yang biasa hidup pada kayu galangan kapal, kayu tiang-
tiang pelabuhan. Mollusca ini dapat merusak kayu karena makanannya berupa kayu. Di
dalam saluran pencernaan Teredo terdapat enzim selulase untuk membantu menguraikan
selulose yang ada pada kayu yang menjadi makanannya.
c. Manusia yang biasa hidup di dataran rendah Daerah pantai dan dataran rendah
mempunyai kadar oksigen lebih tinggi dari pada dataran tinggi. Bila manusia harus
berpindah ke dataran tinggi yang mempunyai kadar oksigen rendah. Bagaimana cara
beradaptasi agar tetap bertahan? Oksigen diperlukan tubuh untuk oksidasi makanan, di
dalam tubuh oksigen diikat oleh hemoglobin yang ada di dalam sel darah merah (eritrosit),
maka orang yang berpindah dari dataran rendah ke dataran tinggi harus mampu
menyesuaikan diri dengan memproduksi hemoglobin atau eritrosit yang jumlahnya lebih
banyak agar tetap dapat bertahan hidup.
d. Ikan yang hidup di air laut, yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah dari tekanan
osmosis air laut. Agar ikan tidak mati kekeringan karena air di dalam sel tubuh ikan akan
tertarik oleh air laut maka ikan yang hidup di air laut banyak minum dan sedikit
mengeluarkan urine, dan urine yang dikeluarkan pun pekat. Sedangkan kelebihan garam
yang turut terminum akan dikeluarkan lagi ke dalam air laut melalui insang secara aktif.
e. Ikan yang hidup di air tawar, mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi dari tekanan
osmosis air tawa r, keadaan demikian menyebabkan air akan masuk secara osmosis ke
dalam tubuh ikan. Supaya ikan tidak kelebihan air atau kembung maka cara adaptasi dengan
sedikit minum air dan banyak mengeluarkan urine dan menggunakan insangnya secara aktif
untuk mengikat garam yang terlarut dalam air.
3. Adaptasi Tingkah Laku
Adalah cara penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya dalam bentuk tingkah
laku.
Macam-macam adaptasi tingkah laku pada hewan:
a. Cicak melakukan ototomi yaitu memutuskan ekornya untuk mengelabuhi musuhnya.
b. Mamalia yang hidup di air laut, misalnya lumba- lumba dan paus sering muncul ke
permukaan air untuk mengambil oksigen di udara, karena alat pernapasannya berupa paru-
paru yang tidak dapat mengikat oksigen yang terlarut dalam air.
c. Pada musim dingin banyak hewan berdarah panas membutuhkan energi tambahan untuk
menjaga suhu tubuhnya, tetapi makanan sangat langka untuk dapat bertahan hidup maka
42. beberapa hewan misalnya tikus, landak, beruang hitam dan lain-lain melakukan hibernasi ,
yaitu tidur panjang pada musim dingin. Demikian pula untuk hewan yang hidup di daerah
gurun yang sangat panas pada musim kemarau mempunyai perilaku tertentu yaitu
melakukan estivasi yaitu tidur panjang pada musim kemarau supaya dapat bertahan hidup
di daerah gurun. Misalnya: kadal, katak, keong, dan lain-lain.
d. Rayap merupakan hewan yang menghancurkan kayu. Bagaimana caranya rayap
menghancurkan kayu? Di dalam usus rayap terdapat hewan Protozoa, yaitu Flagellata yang
menghasilkan enzim selulase yang dapat membantu rayap mencerna kayu. Secara periodik
kulit rayap akan mengelupas, pada saat mengelupas, usus bagian belakang yang ada
Flagellatanya ikut terkelupas. Untuk mendapatkan Flagellatanya kembali maka rayap
memakan kembali kulitnya yang mengelupas.
SKL 36: Menginterpretasikan hasil persilangan berdasarkan hukum Mendel
Ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat yang diwariskan, cara sifat diwariskan, dan
variasinya yang terjadi pada keturunannya disebut ilmu keturunan atau genetika. Seorang
tokoh yang berjasa dalam mempelajari sifat-sifat yang diwariskan dari induk pada
keturunannya ialah Gregor J. Mendel (1822 - 1884) sehingga ia dikenal sebagai bapak
genetika. Dalam percobaannya, Mendel menggunakan tanaman kacang ercis atau kacang
kapri (Pisum sativum). Adapun alasan Mendel menggunakan tanaman kacang ercis dalam
percobaannya adalah:
1. Memiliki pasangan sifat yang kontras.
2. Dapat melakukan penyerbukan sendiri.
3. Mudah dilakukan penyerbukan silang.
4. Mempunyai daur hidup yang relatif pendek.
5. Menghasilkan keturunan dalam jumlah banyak.
Langkah awal yang dilakukan Mendel adalah menentukan galur murni, yaitu tanaman yang
apabila melakukan penyerbukan sendiri senantiasa menghasilkan keturunan yang sifatnya
sama persis dengan sifat induknya, walaupun penyerbukan tersebut dilakukan berulang
-ulang hasilnya akan tetap sama. Selanjutnya Mendel menyilangkan dua individu galur
murni yang sama-sama memiliki pasangan sifat yang kontras. Misalnya kapri berbunga
merah disilangkan dengan kapri berbunga putih, yang keduanya galur murni. Dari
persilangan tersebut, Mendel mengemukakan beberapa kesimpulan yang kemudian disebut
Hukum Mendel:
1. Setiap individu hasil persilangan mengandung gamet dari kedua induknya (bersifat diploid
= 2n), misalnya induk jantan berwarna merah (MM) dan betina (mm) maka keturunannya
memiliki gen Mm.
2. Pada proses pembentukan gamet, gen berpisah secara acak (Hukum Segregasi secara
bebas) atau dikenal sebagai Hukum Mendel I. Jadi Mm akan berpisah menjadi dua gamet,
yaitu M dan m.
3. Pada proses pembuahan (fertilisasi) gamet akan bertemu secara acak pula (asortasi) atau
dikenal sebagai Hukum Mendel II. Dalam kasus di atas gamet M dapat membuahi gamet
lainnya, misalnya M atau dapat juga m.
43. 1. Persilangan dengan Satu Sifat Beda (Monohibrid)
Mendel menyilangkan tanaman kacang ercis berbunga merah galur murni (MM) dengan
kacang ercis berbunga putih galur murni (mm), dihasilkan keturunan pertama (Filial) F1 yang
semua berwarna merah dengan genotipe Mm. Bila sesama F1 ini disilangkan akan
menghasilkan keturunan II atau F2. Bagaimana sifat keturunan kedua tersebut? Untuk itu
perhatikan diagram berikut.
2. Persilangan Monohibrid Intermediet
Pada kesempatan lain, Mendel juga menyilangkan tanaman Antirrinum majus berbunga
merah galur murni (MM) dengan bunga putih galur murni (mm). Ternyata seluruh
keturunan pertama berbunga merah muda (Mm). Warna merah muda ini terjadi karena
pengaruh gen dominan yang tidak sempurna (kodominan). Untuk memperoleh F2 maka
Mendel menyilangkan sesama F1.
44. 3. Persilangan dengan Dua Sifat Beda (Dihibrid)
Untuk mempelajari persilangan dua sifat beda
Persilangan dihibrid adalah persilangan dengan memperhatikan dua sifat yang berbeda.
Misalnya, ercis berbiji bulat berwarna kuning (BBKK) disilangkan dengan ercis berbiji keriput
berwarna hijau (bbkk). Karena sifat bulat dan kuning dominan terhadap sifat keriput dan
hijau, maka turunan pertama semuanya berbiji bulat kuning heterozigot (BbKk). Jika sesama
F1 ini disilangkan, akan diperoleh 16 kombinasi genotipe dan 4 macam fenotipe. Untuk lebih
jelasnya perhatikan diagram berikut ini.
Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa ada 4 macam fenotipe pada F2 yaitu:
AB Ab aB ab
AB ABAB AABb AaBB AaBb
Ab AABb AAbb AaBb Aabb
aB AaBB AaBb aaBB aaBb
Ab AaBb Aabb aaBb Aabb
Dengan demikian perbandingan fenotipe F2 pada persilangan dihibrid adalah bulat kuning :
bulat hijau: keriput kuning : keriput hijau = 9 : 3 : 3 : 1. Jika dari persilangan tersebut
dihasilkan 1600 keturunan, maka kemungkinan diperoleh ercis berbiji bulat warna kuning
ialah:
9/16 × 1600 = 90 pohon.
Bagaimana dengan perbandingan genotipenya?
Coba kalian cari bagaimanakah macam genotipenya
dan bagaimana pula perbandingannya?
45. F. Penurunan Sifat pada Manusia
Manusia mempunyai 23 pasang kromosom yang terdiri dari autosom (kromosom tubuh dan
gonosom (kromosom kelamin). Maka rumus kromosom pada pria adalah 22AAXY dan pada
wanita 22AAXX. Rumus tersebut artinya manusia memiliki 22 pasang autosom dan sepasang
kromosom yang menentukan jenis kelamin (gonosom/kromosom seks). Jadi kromosom seks
ada dua jenis, yaitu XY untuk pria
dan XX untuk wanita.
1. Pewarisan Sifat yang Terpaut dalam Kromosom Seks
Gen yang bertempat pada kromosom seks disebut gen terpaut seks. Sifat gen yang terpaut
dalam seks sifatnya bergabung dengan jenis kelamin tertentu dan diwariskan bersama
kromosom seks. Umumnya gen terpaut seks terdapat pada kromosom X, tetapi ada juga
yang terpaut pada kromosom Y.
a. Buta warna
Orang yang menderita buta warna tidak dapat membedakan warna-warna tertentu, buta
warna merah hijau, tidak mampu membedakan warna merah dan hijau. Buta warna ini
dikendalikan oleh gen resesif. Gen ini terpaut dalam kromosom X. Terdapat 5 kemungkinan
genotipe, yaitu:
1) XC XC : wanita normal
2) Xc Xc : wanita buta warna
3) XC Xc : wanita pembawa buta warna/karier
4) XC Y : pria normal
5) Xc Y : pria buta warna
Wanita karier atau pembawa artinya wanita yang secara fenotipe normal tetapi secara
genotipe dia membawa alel sifat resesif untuk buta warna.
b. Hemofilia
Hemofilia merupakan kelainan dimana seseorang darahnya tidak dapat/sulit membeku bila
luka. Luka kecil pun dapat menyebabkan penderita meninggal karena terjadi pendarahan
yang terus-menerus. Gen yang mengendalikan sifat ini adalah gen resesif dan terpaut dalam
kromosom X. Dalam keadaan homozigot resesif gen ini bersifat letal (menimbulkan
kematian). Beberapa kemungkinan susunan genotipe adalah:
1) XH XH : wanita normal
2) Xh Xh : wanita hemofilia bersifat letal
3) XH Xh : wanita pembawa/karier
4) XH Y : pria normal
5) Xh Y : pria hemofilia
3. Manfaat Persilangan bagi Manusia
Persilangan tumbuhan atau hewan ini sangat bermanfaat karena dapat memilih sifat-sifat
yang baik dan menghilangkan sifat-sifat yang kurang baik, dengan demikian persilangan
dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul atau menghasilkan keturunan dengan
sifat-sifat yang unggul atau yang baik, dengan demikian manfaat persilangan antara lain:
a. Menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang baik.
b. Menghasilkan bibit unggul baik pada tumbuhan maupun hewan, misalnya varietas
46. tanaman jenis unggul hasil persilangan PB5, PB8, IR22, IR24, juga pada ternak, misalnya sapi
Santa gertrudis, hasil persilangan sapi brahman dengan sapi shorthorn.
SKL 37: Menjelaskan teknologi reproduksi yang tepat untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas organisme beserta contohnya
Kultur jaringan atau in vitro atau mikropropagasi adalah cara menanam dan memelihara sel
atau jaringan dari tumbuhan atau hewan yang di sebut eksplan secara aseptik (suci hama)
pada suatu medium yang cocok dan dalam keadaan steril
Inseminasi buatan, adalah proses memasukkan spermatozoid hewan jantan ke dalam tubuh
hewan betina yang dilakukan dengan bantuan alat tertentu (“alat suntik”). Oleh karena itu,
inseminasi buatan sering disebut dengan kawin suntik. Rekayasa reproduksi inseminasi
buatan sering dilakukan pada hewan ternak seperti sapi dan lembu.
Bayi tabung dilakukan dengan cara mencampurkan spermatozoa dan sel telur di luar tubuh
(invitro) sehingga terjadi pembuahan. Sel telur yang telah mengalami pembuahan, akan
berkembang sampai pada fase tertentu, selanjutnya di transplantasikan (dicangkokkan) ke
dalam rahim induknya atau induk pengganti, manakala induk aslinya tidak sanggup
mengandung anaknya.
Kloning berarti “menciptakan” suatu kelompok makhluk hidup yang memiliki materi genetik
persis sama dengan makhluk hidup lainnya, misalnya ketela pohon dan tebu.
Rekayasa genetika adalah mengubah faktor keturunan (gen) untuk mendapatkan sifat baru.
Pengubahan gen dapat dilakukan melalui transfer inti, fusi sel, dan rekombinasi DNA.
Rekombinasi DNA, Rekombinasi DNA adalah pemutusan dan penyambungan DNA. DNA
mengandung gen yang mengendalikan sifat individu
Organisme transgenik adalah organisme yang telah diubah urutan informasi genetik di
dalam kromosomnya. Susunan materi genetik, diubah dengan jalan menyisipkan gen baru
yang unggul ke dalam kromosomnya
SKL 38: Menjelaskan pemanfaatan bioteknologi untuk kehidupan
47. A. Pengertian biotekhnologi
- Yang dimaksud biotekhnologi adalah penggunaan makhluk hidup dan hasil-
hasilnya untuk menyediakan baang dan pelayanan / jasa.
- Dalam biotekhnologi meliputi penggunaan bakteri, jamur serta kultur-
kulturtumbuhan dan hewan (termasuk teknik hidroponik dan kultur jarimgan).
- Biotekhnologi tradisional dicirikan dengan penggunaan mikroorganisme.
Sedangkan biotekhnologi modern di cirikan dengan adanya rekayasa genetika.
B. Penerapan biotekhnologi
Beberapa jenis mikroorganisme yang di manfaatkan untuk produksi makanan dan
minuman serta keperluan lainnya, antara lain seperti tabel di bawah ini :
Bahan Makanan Mikroorganisme yang di pakai Hasil
Beras, ketan,singkong, Sacharomyces (ragi) Minuman berakohol (anggur,
anggur. bir)
Kedelai Rhizopus Tempe
Kedelai Aspergilus wentii Kecap
Kacang tanah Neurospora crassa Oncom
Air kelapa Acetobacter xylinum Nata dee coco
C. Dampak hasil Biotekhnologi
Selain membawa dampak positif bagi ketersediaan makanan, namun dalam proses
maupun hasil biotekhnologi juga berdampak negatif antara lain :
1. Limbah dari kulit air buangan rendaman kedelai dapat menyebabkan
pencemaran air.
2. Mabuk-mabukan, karena minum bir berlebihan.
SKL 39: Mendeskripsikan bahan kimia (alami dan buatan) pada makanan serta pengaruhnya
terhadap kesehatan
Bahan kimia yang ada dalam makanan disebut juga dengan zat adiktif makanan.
Berdasarkan asalnya, zat adiktif di bedakan menjadi dua yaitu :
1. Zat adiktif alami : zat adiktif yang dapat di peroleh ekstrak bahan alami.
2. Zat adiktif buatan / sintesis : zat adiktif yang berasl dari bahan kimia.
48. Beberapa zar adiktif makanan yang digunakan sehari-hari diantaranya untuk pewarna,
pemanis, penyedap, dan pengawet.
A. Pewarna
Pemberian pewarna pada makanan untuk memperbaiki penampilan makanan
sehingga lebih menarik perhatian. Berdasarkan asalnya, pewarna ada dua macam
yaitu pewarna alami dan pewarna sintetis.
Pewarna alami berasal dari bahan-bahan alami yaitu :
- Kunyit untuk pewarna kuning.
- Daun suji dan daun pandan untuk pewarna hijau.
- Bunga telang untuk memberi pewarna biru kungguan.
- Gula kelapa untuk memberi pewarna merah kecoklatan.
- Cabe merah dan bungga belimbing sayur untuk pewarna merah.
Pewarna alami lebih aman bagi kesehatan manusia, namun efeknya memiliki rasa
dan aromayang dapat menggangu aroma dan rasa makanan aslinya. Untuk itulah kemudian
diciptakan pewarna sintesis.
Pewarna makanan sintesis berasal dari warna-warna sinntesis. Kelebihan warna
sintesis adalah warnanya lebih stabil dan tidak menggubah aroma makanan aslinya. Namun
beberapa pewarna sintetis sering disalah gunakan untuk pewarna makanan. Contohnya :
Rhodamin B (warna merah) dan methanil yellow (warna kuning). Bahan ini dapat memicu
terjadinya kanker.
Dalam kemasan makanan, pewarna biasanya selain mencantumkan nama warnanya juga
menulis nomor index yang merupakan kode warnanya. Berikut ini beberapa makanan alami
dan sintesis yang diijinkan di Idonesia . .
Pewarna Nama Nomor Pewarna
Alami Index Sintetik
Merah Alkalant 75520 Merah Carmonisine 14720
Merah Cochineal red 75470 Merah Amaranth 16185
Kuning Annato 75120 Oranye Sunsetyellow FCF 15985
Kuning Karoten 75130 Kuning Tartazine 19140
Kuning Kurkumin 75300 Kuning Quineline yellow 47005
Kuning Safron 75100 Hijau Fast green FCF 42053
Hijau Klorofil 75810 Biru Briliant blue FCF 42090
Biru Ultamarin 77007 Biru Indigicarmine 42090
Coklat Karamel - Ungu Violet GB 42640
Hitam Carbon Black 77266
49. Hitam Besi Oksida 77499
Putih Titanium ioksida 77891
SKL 40: Mendeskripsikan pengaruh zat adiktif/psikotropika pada tubuh kita
Ciri-ciri pengguna narkoba beragam tergantung pada jenis narkoba yang digunakan.
Secara umum mereka memperluhatkan gejala antara lain :
1. keperdulian terhadap diri sendiri berkurang
2. sering menyendiri
3. tidak bergairah
4. tatapan mata kosong
5. daya konsentrasi menurun
6. prestasi belajar menurun
7. menentang guru
8. sering bolos dan mengabaikan pelajaran
9. mengabaikan teman lama dan beralih ke kelompok baru
10. sensitif terhadap diri sendiri
Bila penggunaan narkoba dihentikan secara mendadak, segera muncul gejala yang
disebut sakaw (putus obat) dengan ciri antara lain :
1. rasa nyeri disekujur tubuh
2. ketakutan dan ketegangan
3. mata berair dan berkeringat
4. gangguan saluran pencernaan
5. sakit perut dan punggung
6. tidak bisa tidur
7. menggigil dan demam
Gejala di atas akan hilang bila diatasi dengan memberi narkoba atau obat sejenis.
Bila hal ini tidak dipenuhi maka akan berusaha memperoleh dengan segala cara seperti
mencuri, merampok bahkan membunuh.
Gejala overdosis penggunaan narkoba bisa dikenali antara lain:
- ada bekas penggunaan jarum suntik atau sayatan kulit
50. - frekuensi pernapasan menurun (kurang dari 12 kali per menit)
- pupil menyempit (pengguna heroin dan morfin)
penderita yang overdosis ini tidak boleh diberi makan atau minum, karena dapat
tersedak dan meninggal. Hal ini dapat terjadi karena morfin menyebabkan pilorus (bagian
antara lambung bagian bawah dengan usus halus) mengkerut atau kejang. Tidakan yang
harus dilakukan adalah secepatnya membawa ke dokter untuk diberi penawar racun.