Dokumen tersebut membahas tentang syariat Islam sebagai fondasi ekonomi syariah. Ringkasannya adalah: (1) ekonomi Islam bertujuan memberikan keseimbangan kehidupan di dunia, (2) sumber hukum ekonomi syariah terdiri dari Al-Quran, hadis, ijma, ijtihad dan qiyas, (3) terdapat perbedaan pendapat dalam interpretasi hukum antar mazhab fiqih seperti Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali.
1. SYARIAT ISLAM SEBAGAI FONDASI
EKONOMI SYARIAH
Prepared by
Group
Lailatul Qodriah (13080574047)
Mahardika M.P.R. (13080574064)
Alto Amano A.K.(13080574130)
Annjani Pandhu W. (13080574178)
Barron Alfiyan (13080574180)
2. Ekonomi Islam mempunyai fungsi untuk
memberikan keselarasan bagi kehidupan di
dunia.
Nilai Islam bukan semata-semata hanya
untuk kehidupan muslim saja, tetapi seluruh
mahluk hidup di muka bumi.
3. Suatu hubungan sebab-akibat dari terjadinya dua
kelompok fenomena.
1. Ilmu ekonomi merupakan ilmu sosial yang
mengadapi banyak orang dengan berbagai
motif.
2. Dilihat dari data ekonomi yang memiliki jumlah
maksimal dan juga dapat berubah sewaktu-
waktu.
3. Sekian banyak faktor yang tidak dapat
diketahui, dengan kata lain hukum ekonomi
juga dapat disamakan artinya dengan hukum
pasang surut.
4. Kitab suci Al Qur’an
• Al Qur’an merupakan sumber hukum yang abadi dan asli karena merupakan
• amanat yang sesungguhnya yang disampaikan oleh Allah melalui ucapan Nabi
Muhammad untuk membimbing umat manusia dimasa depan yang bersifat
universal dan fundamental.
Hadist dan Sunnah
• Sunnah secara harfiah diartikan sebagai cara, kebiasaan, maupun adat istiadat.
Hal ini diambil dari perilaku Nabi SAW dengan menjadikannya sebuah teladan
dan biasanya didasarkan atas praktek normatif masyarakat di zaman tertentunya.
• Hadist biasanya bukan sekedar norma – norma hukum melainkan kepercayaan dan
asas –asas keagamaan. Sedangkan sunnah merupakan praktik dengan norma -
norma perilaku kesehariannya.
Ijma’
• Ijma’ merupakan sumber ketiga dari hukum islam. Dilihat dari perbedaan antara
sunnah dengan ijma’ yaitu dari konseptual yang terletak pada kenyataanya bahwa
sunnah terkait ajaran –ajaran Nabi SAW
• Ijma’ bukan dimaksudkan untuk melihat kebenaran yang terjadi dimasa kini maupun
di masa depan melainkan juga membina adanya kebenaran dimasa lampau.
5. Ijtihad dan Qiyas
• Dalam tekhnik ijtihad bisa diartikan meneruskan setiap usaha untuk
menentukan sedikit banyaknya kemungkinan persoalan sesuai syariat.
• Memiliki pengaruh hukum yang berpendapat benar meski mungkin saja
ada kekeliruan.
• Di zaman islam terkini dengan adanya ra’y (pendapat pribadi) dijadikan
alat pokok ijtihad. Tetapi asas hukum ditetapkan secara sistematik dan
digantikan dengan adanya Qiyas.
Prinsip – Prinsip Hukum Lainnya.
• Istihsan
• secara harfiah diartikan sebagai anggapan sesuatu itu baik dan benar.
• Sedangkan menurut risalah usul fiqh secara tekhnis istihsan
menyatakan pengabaian pendapat yang diahsilkan melalui penalaran
analogi (Qiyas) dengan lebih menyukai suatu pendapat yang berbeda
dengan didukung pembuktian yang lebuh kuat.
• Istislah
• Istislah dalam artian melarang atau mengizinkan suatu hal karena
memenuhi sesuatu dengan maksud yang baik (maslahah)
• Istishab
• Prinsip ini diajukan oleh imam Syafi’i. Menurut istishab eksistensi suatu
hal pernah ditetapkan dengan bukti walaupun kemudian timbul
keraguan mengenai kelanjutan dari eksistensinya tetap memiliki
anggapan keberadaannya.
6. Pada tahap ini perlu dipahami bahwa pemahaman atas penafsiran dan
penerapan pengetahuan yang diwahyukan dan pengetahuan yang
bukan wahyu yang menyebabkan terjadinya perbedaan mazhab fiqh.
• Mazhab yang didirikan oleh Abu Hanifah 80 H – 150 H (699 M – 767 M) terkenal sebagai
mazhab Hanafi.
• Malik abu anas 95 H – 179 H (713 M – 795 M) terkenal sebagai mazhab Malik.
• Muhammad ibn Idris al Shafi’i 150 H – 204 H (767 M – 820 M) terkenal sebagai mazhab
Shafi’i.
• Ahmad Ibn Hanbal 169 H – 241 H (780 M - 855 M) terkenal sebagai mazhab Hanbali.
Diantara mazhab fiqh yang terpenting adalah :
• Dawud ibn Ali al Awza’i,
• Sufyan al Thawri
• Abu Thwar di zaman yang sama.
Selain mazhab yang telah disebutkan diatas terdapat pula mazhab
yang didirikan oleh para ulama seperti