Bedah Buku Sekolah Para Juara karya Thomas Amstrong. Membuka paradigma baru dunia pendidikan dan bagaimana fungsi sekolah sebenarnya.
1.
2. Sejatinya fungsi sekolah
adalah
“bukan seberapa cerdas
Anda, melainkan bagaimana
Anda menjadi cerdas”.
- Howard Gardner -
“Setiap anak itu unik
Tujuan utama setiap
pendidikan dan pengajaran
adalah kita mendidik
mereka dengan segala
kekurangan dan segala
potensi yang ada, sehingga
potensi ini dapat kita
dikembangkan untuk
kebaikan secara lebih
maksimal”
- Jean Soto -
Munif Chatib, Sekolah Anak-Anak Juara
3. Sekolah & Pengembangan Manusia
Jenjang
Sekolah
Suasana
Pendidikan
Terbaik
Fokus Utama Penekanan
kurikulum
Pendekatan
Penilaian
Hubungan Murid-
Guru
TK Tempat
bermain
Bermain Kaya dg pengalaman
sensomotorik,
permainan imajinatif
terbuka
Pengamatan &
pendokumentasian
pengalaman
bermain scr spontan
Murid bermain,
guru sbg
fasilitator
SD Museum
anak-anak
Mempelajari
dunia
Belajar sistem
simbol, kebiasaan
aturan, lembaga dan
alam bebas
Penilaian berbasis
kinerja pd
pembelajaran
berbasis proyek
(berbasis kriteria,
pengukuran ipsatif)
Murid sebagai
pekerja/pembelaj
ar, guru sebagai
pelatih
SMP Lingkungan
positif
Pembelajaran
sosial,
emosional,
dan
metakognitif
Pendidikan afektif,
pengembangan
kecerdasan
emosional, kelompok
kerja kecil
Penilaian sendiri
(jurnal, proyek)
tinjauan murid-guru
atas hasil kerja,
penilaian teman
Murid sbg
penjelajah, guru
sbg pemandu
SMA/
SMK
Magang Persiapan
hidup mandiri
di dunia nyata
Persiapan &
pengembangan
karier
Portofolio, tes
sertifikasi, ujian
masuk perguruan
tinggi
Murid
melaksanakan
magang, guru sbg
pembimbing
4. Penerimaan
murid baru
Input murid dr
berbagai
kecerdasan
The best
process
learning
Output murid
Tanpa
seleksi tes
masuk
Pemetaan
kecerdasan
Metode
mengajar
MIS
Penilaian
autentik
Proses Sekolah Unggul versi Sekolah MI
Munif Chatib, Sekolah Anak-Anak Juara
5. Teori Kecerdasan Majemuk
Kecerdasan Komponen Inti Kondisi Akhir
Terbaik
Kegiatan Budaya
Linguistik Kepekaan pada bunyi,
struktur, makna, fungsi kata
& bahasa
Penulis, orator Budaya berbicara,
pembacaan cerita,
kesusasteraan
Matematis –
Logis
Kepekaan & kapasitas
mencerna pola – pola logis
atau numeris; kemampuan
mengolah alur pemikiran
panjang
Ilmuwan, ahli
matematika
Penemuan ilmiah, teori
matematika, sistem
klasifikasi dan
penghitungan
Spasial Kepekaan merasakan dunia
spasial – visual scr akurat &
mentransformasi persepsi
awal
Seniman, arsitek Karya-karya seni, sistem
navigasi, desain
arsitektur
Kinestetis -
Jasmani
Kemampuan mengontrol
gerak tubuh & kemahiran
mengelola objek
Penari, atlet,
pematung
Kerajinan tangan,
kemampuan atletik,
karya-karya drama,
tarian, seni pahat
6. Kecerdasan Komponen Inti Kondisi Akhir
Terbaik
Kegiatan Budaya
Musikal Kemampuan menciptakan &
mengapresiasi irama, pola titinada,
warna nada, apresiasi bentuk –
bentuk ekspresi musikal
Komposer,
penyanyi
Komposisi musik,
penampilan di
panggung, rekaman
Interpersonal Kemampuan mencerna &
merespon secara tepat suasana
hati, temperamen, motivasi, &
keingingan orang lain
Konselor,
pemimpin politik
Tokoh politik,
lembaga sosial
Intrapersonal Memahami perasaan sendiri &
kemampuan membedakan emosi;
pengetahuan tentang kekuatan &
kelemahan diri
Psikoterapis,
pemimpin
keagamaan
Sistem keagamaan,
teori psikologi, ritual
hidup sehari – hari
Naturalis Keahlian membedakan anggota –
anggota suatu spesies; mengenali
eksistensi spesies lain; memetakan
hubungan antara beberapa
spesies, baik secara informal
maupun formal
Peneliti alam, ahli
biologi, aktivis
binatang
Pengetahuan ttg
tumbuh-tumbuhan,
upacara berburu,
mitologi tubuh
binatang
Teori Kecerdasan Majemuk
7. Cara kerja Kecerdasan Majemuk
1. Setiap orang memiliki semua kecerdasan
tersebut
2. Setiap orang dapat mengembangkan
setiap kecerdasan sampai pada kinerja
terbaik
3. Semua kecerdasan tersebut bekerja dan
berinteraksi secara bersama-sama
4. Ada banyak cara untuk meningkatkan
setiap kecerdasan
9. Faktor penting dalam mengembangkan
Kecerdasan Majemuk
1. Faktor biologi, keturunan dan gangguan
semasa kehamilan
2. Sejarah hidup pribadi, keluarga, dan
lingkungan
3. Latar belakang kultural dan historis, mulai
dari lahir
10. Pendorong & Penghambat
Kecerdasan
Dari dalam diri
• Crystallizing experiences
(pengalaman yang
mengkristal)
• Paralyzing experiences
(pengalaman yang
melumpuhkan)
Dari lingkungan
• Akses ke sumber daya atau
mentor
• Faktor historis-kultural
• Faktor geografis
• Faktor keluarga
• Faktor situasional
11. Cara menilai kecerdasan siswa
• Mengamati kenakalannya di kelas
• Mengamati cara mereka menghabiskan waktu luang di
sekolah
• Buat buku catatan guru
• Menggunakan check list (tabel 3.2)
• Membuat dokumentasi dg foto, rekaman
• Melihat data sekolah
• Melalui tes
• Berdiskusi dg guru lain
• Informasi orang tua
• Bertanya kepada siswa
• Mengadakan kegiatan khusus
12. Kecerdasan Cara Berfikir Kegemaran Kebutuhan
Linguistik Melalui kata-
kata
Membaca, menulis,
bercerita, bermain
permainan kata
Buku, alat rekam, alat tulis, kertas,
buku harian, dialog, diskusi, debat,
cerita
Matematis-
Logis
Melalui
penalaran
Bereksperimen, tanya
jawab, memecahkan
masalah, teka-teki logis,
berhitung
Bahan-bahan untuk
bereksperimen, materi sains,
kegiatan manipulatif, kunjungan ke
planetarium atau museum
pengetahuan
Spasial Melalui kesan
dan gambar
Mendesain,
menggambar,
membayangkan,
mencoret-coret
Seni, LEGO, video, film, slide, game
imajinasi, labirin, teka-teki, buku yg
berisi banyak ilustrasi, kunjungan
ke museum seni
Kinestetis-
Jasmani
Melalui sensasi Menari, berlari,
melompat, membuat
bangunan, meraba,
menggerakkan isyarat
tangan
Bermain drama, bergerak, benda
rakitan, olahraga atau permainan
fisik, pengalaman yang
berhubungan dg indra peraba,
belajar dg cara terlibat langsung
Cara Belajar KM
13. Kecerdasan Cara Berfikir Kegemaran Kebutuhan
Musikal Melalui irama
melodi
Bernyanyi, bersiul,
bersenandung, mengetuk-
ngetukkan tangan dan kaki,
mendengarkan
Waktu bernyanyi bersama,
kunjungan ke konser musik,
musik di sekolah dan di rumah,
alat musik
Interpersonal Dengan cara
melemparkan
gagasan pada
orang lain
Memimpin, mengorganisasi,
menghubungkan,
menebarkan pengaruh,
menjadi mediator
Teman-teman, permainan
kelompok, pertemuan sosial,
perlombaan atau peristiwa
sosial, perkumpulan, penasehat
atau magang
Intrapersonal Berhubungan
dg kebutuhan,
perasaan, cita-
citanya
Menyusun tujuan,
bermeditasi, melamun,
merencanakan, merenung
Tempat rahasia, waktu
menyendiri, proyek yg
direncanakan sendiri, pilihan
Naturalis Melalui alam
dan
pemandangan
Bermain dg binatang
piaraan, berkebun, meneliti
alam, memelihara binatang,
peduli pd lingkungan
Akses ke alam, kesempatan utk
berinteraksi dg binatang,
peralatan untuk meneliti
Cara Belajar KM
15. Beberapa pertanyaan KM
• “siapa yang dapat menulis?”
• “siapa yang pernah melakukan percobaan
ilmiah?”
• “siapa yang suka menggambar?”
• “siapa yang suka olah raga?”
• “siapa yang senang mendengarka musik?”
• “siapa yang mempunyai banyak teman?”
• “siapa yang suka mengerjakan tugas sendirian?”
• “siapa yang suka memelihara binatang di
rumahnya?”
16. Kegiatan dalam mengajarkan KM
• Hari Karir (Career Day)
• Karya Wisata
• Biografi
• Rencana Pelajaran
• Pengalaman Empiris
• Gambar atau Poster Dinding
• Rak Pameran
• Buku Bacaan
• Meja KM
• Berburu Kecerdasan
• Papan Permainan
• Cerita, Lagu, dan Drama KM
17. “ Para muridlah yang membuat seseorang bisa
menjadi guru yang hebat. Jika murid tidak
tertawa pada lelucon kita, tidak antusias
terhadap gaya mengajar kita, dan tidak mampu
membuka diri, maka mengajar akan menjadi
sulit”
(Sally Ponce-O’Rourke, Guru Teladan 2003, Moorpark College,
California)
18. Guru KM
• Selalu mengubah cara mengajar
• Menambahkan gambar, musik, video utk
menjelaskan suatu gagasan
• Menawarkan pengalaman yang menstimulasi
gerak tubuh
• Menjalin interaksi satu sama lain
• Memberi kesempatan siswa merenung
• Menyertakan sikap hormat pada alam
19. Kecerdasan Kegiatan mengajar Bahan/alat mengajar Strategi pengajaran
Linguistik Uraian, diskusi,
permainan kata,
bercerita, deklamasi,
menulis jurnal
Buku, tape recorder,
mesin ketik, buku,
kaset
Membacanya,
menuliskannya,
membicarakannya, dan
mendengarkannya
Matematis-
Logis
Pengasah otak,
pemecahan masalah,
eksperimen ilmiah,
mencongak, permainan
angka, berfikir kritis
Kalkulator, manipulasi
matematika,
perlengkapan sains,
permainan matematika
Menghitungnya, berpikir
kritis tentang, memasukkan
kedalam kerangka logis,
bereksperimen dengan
Spasial Presentasi visual,
kegiatan seni, game
imajinasi, pemetaan
pikiran, visualisasi
Grafik, peta, video,
LEGO, bahan seni,
kamera, gambar-
gambar
Melihatnya,
menggambarnya,
memvisualisasikannya,
mewarnai, memetakan
Kinestetis-
Jasmani
Drama, olah raga yg
mengandung materi
belajar, kegiatan taktil,
latihan relaksasi
Peralatan bangunan,
tanah liat, peralatan
olar raga, bahan
belajar yg dpt diutak
atik
Membangunnya,
melakukannya,
menyentuhnya, merasa ingin
“membongkar pasang”
terhadap
Cara Mengajar dg KM
20. Kecerdasan Kegiatan mengajar Bahan/alat
mengajar
Strategi pengajaran
Musikal Pelajaran yg berirama,
menari rap, menggunakan
lagu yg mengandung materi
pelajaran
Tape recorder,
koleksi kaset, alat-
alat musik
Menyanyikannya,
menarikannya dengan
ketukan, mendengarkannya
Interpersonal Belajar kelompok,
mengajari teman sekelas,
ikut kegiatan masyarakat,
pertemuan sosial, simulasi
Board game,
perbekalan pesta,
peralatan pentas
Mengajarkannya, bekerja
sama dengannya,
berinteraksi dengannya
Intrapersonal Pengajaran perseorangan,
balajar mandiri, kebebasan
memilih bidang pelajaran,
pembentukan sikap,
penghargaan diri
Materi yg
berkenaan dg diri,
jurnal, bahan utk
menyelenggarakan
proyek
Menghubungkannya dg
kehidupan pribadi,
membuat pilihan sesuai
prosesnya,
merefleksikannya
Naturalis Studi alam, kesadaran
ekologis, kepedulian pd
binatang
Tanaman, binatang,
peralatan naturalis,
alat berkebun
Menghubungkannya dg
makhluk hidup dan
fenomena alam
Cara Mengajar dg KM
21. Menyusun Rencana Pelajaran KM
1. Memusatkan perhatian pd tujuan & topik
tertentu
2. Menjawab pertanyaan kunci KM
3. Mempertimbangkan kemungkinan lain
4. Curah gagasan
5. Memilih kegiatan yg cocok
6. Menyusun rencana pelajaran yg
berkesinambungan
7. Menjalankan rencana
27. Strategi Pengajaran utk Kecerdasan
spasial
• Visualisasi
• Penggunaan warna
• Metafora gambar (pengekpresian suatu
gagasan melalui pencitraan visual)
• Sketsa gagasan
• Simbol grafis
28. Strategi Pengajaran utk Kecerdasan
kinestetis
• Respons tubuh
• Teater kelas
• Konsep kinestetis
• Hands-on thinking
• Peta tubuh
29. Strategi Pengajaran utk Kecerdasan
Musik
• Irama, lagu, rap, dan senandung
• Diskografi (menghubungkan materi dg lagu)
• Musik supermemori (musik latar)
• Konsep musikal
• Musik suasana
30. Strategi Pengajaran utk Kecerdasan
Interpersonal
• Berbagi rasa dengan teman sekelas
• Formasi patung dari orang
• Kerja kelompok
• Board games (games menggunakan papan)
• Simulasi
31. Strategi Pengajaran utk Kecerdasan
Intrapersonal
• Sesi rafleksi satu menit
• Hubungan materi pelajaran dengan
pengalaman pribadi
• Waktu memilih
• Momentum mengekspresikan perasaan
• Sesi perumusan tujuan
32. Strategi Pengajaran utk Kecerdasan
Naturalis
• Jalan-jalan di alam terbuka
• Melihat keluar jendela
• Tanaman sebagai dekorasi
• Membawa hewan piaraan ke kelas
• Ekostudi (menghormati lingkungan)
33. Pusat Kegiatan KM
Umum
Sementara
Sesuai Topik
Permanen
Kuadran I Kuadran II
Kuadran III Kuadran IV
Pusat Kegiatan
Umum, Permanen
Pusat Kegiatan
Umum, Sementara
Pusat Kegiatan
Tematis, Permanen
Pusat Kegiatan
Tematis, Sementara
Aksis A
AksisB
34. Pusat Kegiatan Umum Permanen
(Kuadran I)
Kegiatan tahunan, siswa memperoleh pengalaman utk setiap
kecerdasan
• Pusat Kecerdasan Linguistik (ruang baca/Perpustakaan)
• Pusat Kecerdasan Matematik-Logis (Lab. IPA)
• Pusat Kecerdasan Spasial (Ruang Media Visual)
• Pusat Kecerdasan Kinestetik-Jasmani (Lapangan Olah Raga,
Lab. Life Skill)
• Pusat Kecerdasan Musik (Ruang Seni)
• Pusat Kecerdasan Interpersonal (ruang diskusi, wilayah
sosial)
• Pusat Kecerdasan Itrapersonal (Ruang dg meja bersekat)
• Pusat Kecerdasan Naturalis (taman, fauna, kolam)
35. Pusat Kegiatan Umum Sementara
(Kuadran II)
Untuk eksplorasi terbuka, dipersiapkan & dibereskan dg
cepat
• Pusat Kegiatan Linguistik : scrable
• Pusat Kegiatan Matematis-Logis : monopoli
• Pusat Kegiatan Spasial : tebak-tebakan gambar
• Pusat Kegiatan Kinestetis-Jasmani : Permaian Twister
• Pusat Kegiatan Musik : Permaian Simon
• Pusat Kegiatan Interpersonal : Kuis Family 100
• Pusat Kegiatan Intrapersonal : The Ungame
• Pusat Kegiatan Naturalis : The Bug Game
36. Pusat Kegiatan Tematis Sementara
(Kuadran III)
Kegiatan sesuai topik yg sering berubah sesuai tema atau
pelajaran tertentu
• Pusat Kegiatan Linguistik : Pusat Membaca
• Pusat Kegiatan Matematis-Logis : Pusat Menghitung
• Pusat Kegiatan Spasial : Pusat Menggambar
• Pusat Kegiatan Kinestetis-Jasmani : Pusat membangun
• Pusat Kegiatan Musik : Pusat Musik
• Pusat Kegiatan Interpersonal : Pusat Interaksi
• Pusat Kegiatan Intrapersonal : Pusat Pengalaman
• Pusat Kegiatan Naturalis : Pusat Arsitektur Lansekap
37. Pusat Kegiatan Tematis Permanen
(Kuadran IV)
Digunakan untuk pengajaran dengan tema
sepanjang tahun
• Pusat Kegiatan Linguistik : “Tulislah sebuah puisi
tentang rencana yang akan dilakukan selama
liburan ”
• Pusat Kegiatan Matematis-Logis : “Hitung berapa
hari liburanmu, kemudian ubah hitungannnya
menjadi menit”
• Pusat Kegiatan Spasial : “Gambarkan beberapa
kegiatan yg kamu rencanakan di liburan nanti”
• Pusat Kegiatan Kinestetis-Jasmani : “Buatlah
presentasi liburannya dari tanah liat”
38. Kuadran IV
Digunakan untuk pengajaran dengan tema
sepanjang tahun
• Pusat Kegiatan Musik : “Buatlah lagu tentang
liburanmu”
• Pusat Kegiatan Interpersonal : “Diskusikan
dengan teman-temanmu tentang liburan yang
menyenangkan”
• Pusat Kegiatan Intrapersonal : “buatlah sketsa
tentang hal-hal yg kamu suka selama liburan”
• Pusat Kegiatan Naturalis : “Bayangkan semua
jenis binatang & tumbuhan yg kamu lihat selama
liburan”
39. Menarik Perhatian Kelas
Strategi Linguistik :
Menuliskan kalimat “Harap Tenang!” di papan tulis
Strategi Musik :
Bertepuk tangan secara ritmis dan meminta siswa
menirukannya
Strategi Kinestetis-Jasmani :
Meletakkan jari di bibir utk meminta siswa diam,
semetara tangan yang lain diangkat lurus ke atas.
Mintalah siswa menirukan Anda
40. Menarik Perhatian
Strategi Spasial :
Memasang gambar kelas yang tenang di papan tulis
dan menjadikan gambar sebagai acuan, dengan
bantuan alat petunjuk
Strategi Matematis-Logis :
Menggunakan Stopwacth utk mencatat waktu yg
terbuang dan menuliskannya di papan tulis setiap detik
yg hilang dlm interval 30 detik. Katakan pd siswa bahwa
waktu tsb adl waktu yg hilang dari jam pelajaran, yg
harus digantikan nantinya
41. Menarik perhatian
Strategi Interpersonal :
Membisikkan ke telingan salah satu siswa, “sekarang
waktunya utk mulai – teruskan pesan ini,” & tunggulah
sementara siswa menyempaikan pesan tersebut scr
berantai keseluruh kelas
Strategi Intrapersonal :
Mulailah mengajar dan biarkan siswa bertanggung
jawab atas kelakuan mereka sendiri
Strategi Naturalis :
Putarlah kaset kicauan burung atau membawa binatang
hidup kedalam kelas
42. Mengkomunikasikan Peraturan kelas
Komunikasi Lingustik :
Peraturan ditulis dan ditempelkan didinding kelas
Komunikasi Matematis-Logis :
Peraturan dinomori & penyebutan dg menggunakan
angka (“kamu melanggar peraturan no.4)
Komunikasi Spasial :
Simbol grafis yg mewakili apa yang boleh dan tidak
boleh dilakukan, digambarkan disamping setiap
poin peraturan tertulis
43. Peraturan kelas
Komunikasi Kinestetis-Jasmani :
Setiap peraturan memp. isyarat khusus, siswa
menunjukkan pemahamannya dr menirukan isyarat
tersebut
Komunikasi Musikal :
Peraturan diubah menjadi lagu atau setiap peraturan
dikaitkan dg lagu yg relevan
Komunikasi interpersonal :
Satu kelompok kecil siswa bertanggung jawab thd satu
peraturan. Mereka bertanggung jawab mengetahui seluk
beluk peraturan tsb, menafsirkan, dan menegakkan
44. Peraturan kelas
Komunikasi Intrapersonal :
Siswa bertanggung jawab menciptakan
peraturan kelas pd awal tahun ajaran &
mengambangkan cara mereka yg unik utk saling
mengkomunikasikan peraturan tsb
Komunikasi Naturalis:
Setiap peraturan di hubungkan dg binatang
tertentu. Siswa mempelajari peraturan tsb dg
menirukan gerakan binatang tsb
45. Membentuk Kelompok
Strategi Linguistik :
“Ingatlah bunyi vokal pertama nama depanmu.
Sekarang serukan bunyi vokal tersebut dengan
keras. Lalu carilah teman lainnya yang mempunyai
bunyi vokal yang sama”
Strategi Matematis-Logis :
“Setelah saya memberi aba-aba, angkatkan tangan
kalian sambil menunjuk satu sampai lima jari ....
Mulai! Tangan tetap diatas dan carilah teman yg
mengangkat jari dg jumlahnya bila ditambahkan dg
jari yg kamu angkat berjumlah genap”
46. Kelompok
Strategi spasial :
“Carilah teman dengan warna baju yang sama dg kamu
pakai”
Strategi Kinestetis-Jasmani :
“Mulai melompat dg satu kaki... Carilah tiga teman yang
melompat dg kaki yg sama”
Strategi Musik :
Tuliskan beberapa lagu yg populer di papan tulis. Bisikkan
siswa dg salah satu lagu tersebut. Siswa menyanyikan
lagunya, lalu membentuk kelompok sesuai dg lagunya.
47. Ciri Sekolah KM
• Pengajaran sehari – hari melalui pendekatan
Kecerdasan Majemuk siswa
• Menggunakan sistem Tematik yg berganti setiap
semester/tahun, lingkungan sekolah disesuaikan dg
tema sekolah, siswa membuat proyek sesuai dengan
tema & mempresentasikannya
• Mempunyai “kelompok minat” pilihan
• “Ruang mengalir” sbg tempat siswa
mengekpresikan/mengaktifkan kecerdasannya
• Komisi sumber daya masyarakat
• Pengelompokan siswa dlm kelas “heterogen”
48. Penilaian Autentik
• Melalui observasi
• Pendokumentasian, dg cara :
- Catatan tertulis (akademik, non akademik)
- Contoh hasil karya
- Kaset
- Videotape
- Fotografi
- Jurnal siswa
- Grafik buatan siswa
49. Penilaian Autentik
• Pendokumentasian, dg cara :
- Sosiogram
- Tes Informal
- Tes Standar secara informal
- Wawancara siswa
- Penilaian berdasarkan kriteria tertentu
- check list
- Peta kelas
- Catatan kalender
50. Paradigma Defisit vs Paradigma
Pertumbuhan
Paradigma Defisit Paradigma Pertumbuhan
Memberi cap individu dg istilah
ketidakmampuan tertentu
Menghindari mengecap siswa dg label
tertentu; memandang individu yg
berkebutuhan khusus sbg pribadi yg utuh &
sehat
Mendiagnosis ketidakmampuan dg
menggunakan tes standar; difokuskan pd
kesalahan, dan kelemahan-kelemahan
secara umum
Menilai kebutuhan individu dg
menggunakan pendekatan penilaian
autentik dlm konteks yg realistis; difokuskan
pd kekuatan siswa
Mengatasi kekurangan seseorg dg
menggunakan strategi perawatan-
perawatan tertentu yg biasanya terpisah dr
kehidupan nyata
Mendampingi anak dalam proses belajar &
perkembangan melalui interaksi yang
variatif dg kegiatan & peristiwa dari dunia
nyata
Memisahkan individu dari masyarakat
umum utk memperoleh perawatan khusus
di kelas-kelas khusus
Mempertahankan hubungan individu dg
teman-teman sebaya agar dpt hidup secara
normal
51. Paradigma Defisit vs Paradigma
Pertumbuhan
Paradigma Defisit Paradigma Pertumbuhan
Menggunakan istilah, tes, program,
peralatan, materi, dan buku panduan utk
kalangan khusus, yg berbeda dg sekolah-
sekolah pd umumnya
Menggunakan materi, strategi, dan kegiatan
yg dapat digunakan oleh semua anak
Memecah-mecah kehidupan individu
menjadi perilaku atau tujuan kependidikan
tertentu yg secara teratur dimonitor, dinilai,
dan dimodifikasi
Mempertahankan integritas individu sbg
manusia utuh ketika melakukan penilaian
terhadap kemajuan proses belajarnya
Menciptakan program pendidikan khusus yg
dijalankan scr paralel dg program
pendidikan umum; para guru dari kedua
program jarang bertemu kecuali dlm
pertemuan antarguru
Membangun model kolaboratif yg
memungkinkan guru sekolah khusus &
umum menjalin kerjasama
52. Daya Ingat
Meningkatkan “daya ingat” dengan menggunakan
delapan kecerdasan “daya ingat”
Contoh :
• Kecerdasan Matematis-Logis
“mengganti kata yg akan dieja dg angka sesuai dg
urutan abjad (a=1, b=2, c=3)
• Kecerdasan Spasial
“pengejaan kata divisualisasikan dlm “papan tulis
bayangan” siswa
53. Pemecahan Masalah
• Kecerdasan linguistik : bicara sendiri, atau
mengungkapkan secara lisan apa yg ada di benak
• Kecerdasan spasial : visualisasi, sketsa gagasan,
pemetaan pikiran
• Kecerdasan Kinestetis-Jasmani : memanfaatkan
“intuisi” atau menggunakan tangan, jari, atau
seluruh tubuh utk memecahkan masalah
• Kecerdasan Interpersonal : mengemukakan dan
menerima gagasan ke dan dari orang lain
54. Peranti Lunak yg Mengaktifkan KM
Kecerdasan Linguistik
Program pengolah kata
(corel Worlperfect)
Referensi elektronik
(Wikipedia)
Penterjemah elektronik
(google translate)
Peranti pembuatan web
site (Front Page,
blooger)
Kecerdasan Spasial
Program animasi (Art &
Film Direction)
Permainan Pemecahan
Masalah (Tetris)
Peranti Mengolah Foto
(Adobe Photoshop)
Program Desain
(AutoCAD)
55. Peranti Lunak
Kecerdasan Matematis-Logis
• Panduan Keterampilan
Matematika (Math
Blaster)
• Panduan Pemrograman
Komputer (LOGO)
• Program Pengolahan Data
(SPSS, Excel)
• Permainan Logika (King’s
Rule)
Kecerdasan Kinestetis-
Jasmani
Peralatan konstruksi
Bangunan dg Interface
Komputer (LEGO to
LOGO)
Panduan Referensi
Kesehatan & Anatomi
Tubuh (BodyWork)
Peranti Lunak Kebugaran
Jasmani (Active Trainer)
56. Peranti Lunak
Kecerdasan Musikal
• Peranti Lunak Komposisi
(Music Studio)
• Peranti Lunak
Pengajaran Bermain
Musik (Interactive
Guitar)
• Program Notasi Musik
(Desktop Sheet Music)
Kecerdasan Interpersonal
Majalah Dinding
Elektronik (Kidsnet)
Game Simulasi (Sim
City)
Papan Permainan
Elektronik (Chess)
57. Peranti Lunak
Kecerdasan Intrapersonal
• Peranti Lunak Pilihan
Pribadi (Oregon Trail)
• Peranti Lunak
Bimbingan Karier (The
Perfect Career)
• Peranti Lunak
Pemahaman Diri
(Emotional IQ Test)
Kecerdasan Naturalis
Panduan Referensi
Naturalis (National
Geographic)
Program Simulasi Alam
(Amazon Trail)
Program Berkebun
(Complete
LandDesigner)
58. Keragaman Budaya
• Suatu kecerdasan harus dapat dihargai dalam
suatu masyarakat budaya
• Semua masyarakat budaya dunia memiliki &
memamfaatkan kedelapan kecerdasan tsb
• Pendidik harus membicarakan suatu kelompok
ras, etnik, atau budaya, dalam kedelapan
kecerdasan
• Dapat dikembangkan kurikulum yang
mengintegrasikan teori KM de dalam unit
keragaman budaya
59. Bimbingan Karier
• Menjadi sarana sebagai perancang &
pengembangan karier siswa
• Mulai diperkenalkan dengan tokoh-tokoh
dengan kecerdasan tertentu
• Siswa aktif dalam proses penilaian diri yang
berkesinambungan