SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
LUKA
BAKAR
HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA (HIPGABI)
PROPINSI BENGKULU
Tujuan Instruksional Umum
Setelah selesai mengikuti pelatihan ini peserta
mampu mensimulasikan penatalaksanaan luka
bakar pada korban gawat darurat.
Tujuan Instruksional Khusus
1. Dapat melakukan pemeriksaan fisik pada korban dengan luka
bakar
2. Dapat menjelaskan tingkatan derajat luka bakar
3. Dapat Menjelaskan tindakan difinitif pada korban luka bakar
4. Dapat Menjelaskan cara – cara perawatan luka pada korban
gawat darurat
5. Dapat menjelaskan jenis – jenis luka bakar
6. Dapat menangani prioritas penatalaksanaan pada korban luka
bakar ( Primary dan Scondary survey ) pada kasus simulasi.
Pendahuluan
 Kulit merupakan barier antara dunia luar
dengan organ yang dibungkus kulit.
 Luka bakar masih merupakan masalah yang
besar dan serius.
 Pertolongan yang tepat dan baik sangat
membantu.
 Memelihara kebersihan dan sterilitas selama
pertolongan.
Anatomi dan Fiosologi
Anatomi dan Fiosologi
 Akibat pertama luka bakar adalah syok
 Peningkatan permeabilitas
 Bila luka bakar lebih dari 20 % akan terjadi
syok hipovolemik
 Terjadi kerusakan mukosa jalan nafas
Penyebab Luka Bakar
 Api
 Air panas
 Bahan kimia
 Listrik, petir dan radiasi
 Sinar matahari.
 Tungku panas/udara panas
 Ledakan bom.
Derajat Luka Bakar
Luka Bakar Derajat I
 Kulit hyperemik
 Eritema
 Tidak ada bullae
 Ada rasa nyeri
Derajat Luka Bakar
Luka Bakar Derajat II
 Mengenai epidermis dan sebagian dermis
 Reaksi inflamasi
 Ada bullae
 Sangat nyeri
Derajat Luka Bakar
Luka Bakar Derajat II
 Partial Thikness ( mengenai epidermis
dan sebagian dermis )
 Full Thikness ( mengenai hampir seluruh
dermis)
Derajat Luka Bakar
Luka Bakar Derajat III
 Mengenai seluruh kulit
 Tidak ada bullae
 Berwarna ke abuan sampai hitam
 Tidak ada rasa nyeri
LUASNYA LUKA BAKAR
1. Rule of nine merupakan cara praktis untuk
menentukan luasnya luka bakar
2. Pada tubuh orang dewasa secara anatomi dibagi
dalam daerah 9% atau kelipatannya
3. Berbeda dengan bayi dan anak-anak
4. Kepala pada bayi dan anak merupakan bagian
terbesar sedangkan ekstremitas bawah merupakan
daerah terkecil
5. Persentase luas permukaan daerah kepala
pada anak 2 kali luas permukaan kepala
orang dewasa.
6. Telapak tangan tanpa jari-jari merupakan
1% dari luasnya permukaan tubuh
LUASNYA LUKA BAKAR
MENGHITUNG LUAS LUKA BAKAR (RULE OF NINE)
Untuk Dewasa :
a. Kepala Depan 4,5%, Belakang 4,5%
b. Lengan kiri depan belakang 9%, Kanan Depan Belakang 9%
c. Dada dan Abdomen Depan 18%, Belakang 18%
d. Kaki Kanan Depan Belakang 18%, Kiri Depan Belakang 18%
e. Kelamin 1%
Untuk Anak-Anak :
a. Kepala : Depan 9%, Belakang 9%
b. Lengan : Kiri 9% depan belakang , Kanan 9% Depan Belakang
c. Dada Dan Abdomen : Depan 18%, Belakang 13%
d. Kaki :Kanan Depan Belakang 14%, Kiri Depan Belakang 14%
e. Bokong : Kiri 2,5%, Kanan 2,5%
MENGHITUNG LUAS LUKA BAKAR (RULE OF NINE)
Kriteria Berat Ringannya Luka Bakar
Luka Bakar Ringan Luka bakar sedang Luka bakar berat
•Luka bakar derajat II <15 %
•Luka bakar derajat II < 10
% pada anak – anak
•Luka bakar derajat III < 2 %
• Luka bakar derajat II 15-
25 % pada orang dewasa
• Luka bakar II 10 – 20 %
pada anak – anak
• Luka bakar derajat III <
10 %
• Luka bakar derajat II 25
% atau lebih pada orang
dewasa
• Luka bakar derajat II 20
% atau lebih pada anak
– anak.
• Luka bakar derajat III
10 % atau lebih
• Luka bakar mengenai
tangan, wajah, telinga,
mata, kaki dan
genitalia/perineum.
• Luka bakar dengan
cedera inhalasi, listrik,
disertai trauma lain.
Penatalaksanaan pada fase akut
1. Penatalaksanaan di tempat kejadian :
 Siram dengan air dalam jumlah banyak
 Gulingkan penderita di tempat aman - di selimut
basah
 Lepaskan pakaian – benda benda yang
menyimpan panas
 Tutup luka dengan kain / kassa bersih
2. Evaluasi pertama :
 Airway – Ventilasi – Sirkulasi
 Pemeriksaan – menentukan luas dan derajat luka
bakar
Penatalaksanaan pada fase akut
3. Penatalaksanaan di UGD :
a. Gunakan sarung tangan steril
b. Bebaskan pakaian yang terbakar
c. Pemeriksaan seluruh badan – ada
cedera lain ?
d. Jaga jalan nafas tetap bersih – ETT bila
perlu
e. Berikan oksigen dengan NRM bila perlu
f. Pasang IV line dan pemberian cairan
infus
Penatalaksanaan pada fase akut
Pemberian Cairan Dengan Rumus Baxter
Rehidrasi dilakukan dengan perhitungan sebagai
berikut :
 4 cc/kgBB X % luka bakar /24 jam.
 1/2 diberikan dalam 8 jam pertama dan 1/2lagi
diberikan dalam 16 jam berikutnya.
 Rumus ini pun tidak mutlak tepat karena banyak
faktor tidak diperhitungkan, misalnya luka bakar
yang dalam.
Penatalaksanaan pada fase akut
Contoh :
 Pasien dengan BB 50 Kg, luas luka bakar 20 %.
 Maka pasien mendapat 50 x 20 x 4 cc / 24 jam =
4000 cc / 24 jam.
 Separuhnya 2000 cc (4 kolf) dalam 8 jam pertama
dan ½ sisanya dalam 16 jam berikutnya
 Rumus ini hanya merupakan patokan awal,
Menilai cukupnya cairan yang diberikan lebih tepat
dengan menilai produksi urin setiap jam, yaitu 30 –
50 cc setiap jam pada orang dewasa. Atau dapat
menggunakan ukuran 0,5 cc / Kg BB / jam.
Penatalaksanaan pada fase akut
g. Pangan Foley kateter - catat jumlah
urine/jam.
h. Pasangan nosogastrik tube
i. Bisa diberikan morfin intravena dan jangan
secara intramuskuler.
j. Timbang berat badan
k. Diberikan tetanus toksoid bila diperlukan.
l. Pencucian Luka di kamar operasi dalam
keadaan pembiusan umum.
Pemeriksaan sekunder
a. Anamnesa
b. Pemeriksaan head to toe
Luka Bakar Kimia
Klafisikasi Bahan kimia :
• Alkalis/Basa
Hidroksida, soda kaustik, kalium amoniak, litium,
barium, kalsium
• Acids/Asam
Asam hidroklorat, asam aksalat, asam sulfat
• Organic Compounds
Fenol, creosote, petroleum
Luka Bakar Kimia
1. Zat yang bersifat basa lebih berbahaya
dibandingkan zat bersifat asam.
2. Semakin asam/basa makin berbahaya.
3. Bila menemukan penderita masih keadaan
terkena zat kimia lakukan :
• Selalu proteksi diri.
• Bila zat kimia bersifat cair  guyur
dengan air mengalir.
• Bersifat asam 30 menit  basa
lebih lama.
• Jangan membawa langsung
penderita ke RS sebelum
membersihkan zat kimia.
• Bila zat kimia berbentuk bubuk,
sapu dulu hingga tipis  lalu siram
air.
4. Luka karena zat kimia perlakukan
sebagai luka bakar
Luka Bakar Kimia
Luka Bakar Kimia
Dibilas dengan air mengalir selama 20-30 menit
LUKA BAKAR LISTRIK
Cukup sering ditemukan dan yang harus diperhatikan :
1. Yang menyebabkan kematian adalah lewat arus
(ampere) bukan voltase.
2. Penolong datang dan penderita masih dalam
terkena arus listrik. Maka matikan listrik dari
sumbernya dahulu.
 Bila tidak mungkin, lepaskan dari perantara
kayu kering, baju kering (bahan non konduksi)
 Bila aliran listrik sudah mati, tapi tidak yakin
dapat dicoba dengan meraba/menempelkan
punggung tangan
3. Gangguan irama jantung selalu ada, sekecil
apapun arus listriknya,monitoring EKG penting.
4. Lakukan RJP kecuali bila ada tanda-tanda
kematian pasti.
LUKA BAKAR LISTRIK
CATATAN
 Masalah luka karena arus listrik  harus
dianggap luka termal.
 Luka karena arus listrik  melalui kulit, satu
yang daya hantarnya rendah sehingga
kasusnya tampak kecil saja.
 Masuk ke subkutan dengan daya hantar
lebih besar  luka akan lebih besar.
 Ke otot daya hantarnya sangat besar, luka
akan sangat besar dan keluar lagi ke kulit.
 Kemungkinan luka thermal listrik masuk
dan keluarnya tampak kecil tetapi
didalamnya luas.
12 Thermal Trauma / Luka Bakar

More Related Content

What's hot (20)

Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
 
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
 
Penanganan Luka Bakar untuk Umum
Penanganan Luka Bakar untuk UmumPenanganan Luka Bakar untuk Umum
Penanganan Luka Bakar untuk Umum
 
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
Modul kegawatdaruratan dan trauma combine (1)
 
Triage
TriageTriage
Triage
 
2 SPGDT
2 SPGDT2 SPGDT
2 SPGDT
 
Initial assessment ns
Initial assessment nsInitial assessment ns
Initial assessment ns
 
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015Soal soal bencana k 12 blok xviii  2015
Soal soal bencana k 12 blok xviii 2015
 
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
 
Primary and secondary survey
Primary and secondary surveyPrimary and secondary survey
Primary and secondary survey
 
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptAspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
 
SOP SYOK HIPOVOLEMIK (1).docx
SOP SYOK HIPOVOLEMIK (1).docxSOP SYOK HIPOVOLEMIK (1).docx
SOP SYOK HIPOVOLEMIK (1).docx
 
Airway breathingmanagement
Airway breathingmanagementAirway breathingmanagement
Airway breathingmanagement
 
Materi sap
Materi sapMateri sap
Materi sap
 
Biomekanik Trauma
Biomekanik TraumaBiomekanik Trauma
Biomekanik Trauma
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
ews-ppt-pptx
 ews-ppt-pptx ews-ppt-pptx
ews-ppt-pptx
 
Biomekanika trauma
Biomekanika traumaBiomekanika trauma
Biomekanika trauma
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainage
 

Similar to 12 Thermal Trauma / Luka Bakar

Burn_dr_Frank_terbaru_kali.pptx
Burn_dr_Frank_terbaru_kali.pptxBurn_dr_Frank_terbaru_kali.pptx
Burn_dr_Frank_terbaru_kali.pptxcarinanana1
 
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mrBerapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mrMastudiar Daryus
 
Luka Bakar (Combustio) dan Penanganan Pertama .pptx
Luka Bakar (Combustio)  dan Penanganan Pertama .pptxLuka Bakar (Combustio)  dan Penanganan Pertama .pptx
Luka Bakar (Combustio) dan Penanganan Pertama .pptxdrivefoto000
 
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hariMakalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hariAmos Pangkatana
 
R1001unit2 100222101706-phpapp01
R1001unit2 100222101706-phpapp01R1001unit2 100222101706-phpapp01
R1001unit2 100222101706-phpapp01rsd kol abundjani
 
R1001 Unit 2
R1001 Unit 2R1001 Unit 2
R1001 Unit 2mechestud
 
R 1001 unit 2 100222 101706-php app 01
R 1001 unit 2 100222 101706-php app 01R 1001 unit 2 100222 101706-php app 01
R 1001 unit 2 100222 101706-php app 01rsd kol abundjani
 
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratanTata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratanrickygunawan84
 
Kecederaan kepala,tulang belakang, & terbakar
Kecederaan kepala,tulang belakang,  & terbakarKecederaan kepala,tulang belakang,  & terbakar
Kecederaan kepala,tulang belakang, & terbakarCt Nurul Jannah
 
Keamanan keselamatan pada anak & toilet training jjjj
Keamanan keselamatan pada anak & toilet training jjjjKeamanan keselamatan pada anak & toilet training jjjj
Keamanan keselamatan pada anak & toilet training jjjj'Okha NutT'
 
7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab
7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab
7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di labAlfie Kesturi
 

Similar to 12 Thermal Trauma / Luka Bakar (20)

Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
 
Burn_dr_Frank_terbaru_kali.pptx
Burn_dr_Frank_terbaru_kali.pptxBurn_dr_Frank_terbaru_kali.pptx
Burn_dr_Frank_terbaru_kali.pptx
 
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mrBerapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
 
Luka Bakar (Combustio) dan Penanganan Pertama .pptx
Luka Bakar (Combustio)  dan Penanganan Pertama .pptxLuka Bakar (Combustio)  dan Penanganan Pertama .pptx
Luka Bakar (Combustio) dan Penanganan Pertama .pptx
 
Askep luka bakar
Askep luka bakarAskep luka bakar
Askep luka bakar
 
Gadar klompok AKPER PEMKAB MUNA
Gadar klompok AKPER PEMKAB MUNA Gadar klompok AKPER PEMKAB MUNA
Gadar klompok AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hariMakalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah tentang Ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari
 
R1001unit2 100222101706-phpapp01
R1001unit2 100222101706-phpapp01R1001unit2 100222101706-phpapp01
R1001unit2 100222101706-phpapp01
 
R1001 Unit 2
R1001 Unit 2R1001 Unit 2
R1001 Unit 2
 
R 1001 unit 2 100222 101706-php app 01
R 1001 unit 2 100222 101706-php app 01R 1001 unit 2 100222 101706-php app 01
R 1001 unit 2 100222 101706-php app 01
 
K3 UMUM.pptx
K3 UMUM.pptxK3 UMUM.pptx
K3 UMUM.pptx
 
Luka_Bakar.pptx
Luka_Bakar.pptxLuka_Bakar.pptx
Luka_Bakar.pptx
 
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratanTata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
 
Buku panduan bbl
Buku panduan bblBuku panduan bbl
Buku panduan bbl
 
Askep oksigenasi 2011
Askep oksigenasi 2011Askep oksigenasi 2011
Askep oksigenasi 2011
 
KESELAMATAN BENGKEL
KESELAMATAN BENGKELKESELAMATAN BENGKEL
KESELAMATAN BENGKEL
 
Kecederaan kepala,tulang belakang, & terbakar
Kecederaan kepala,tulang belakang,  & terbakarKecederaan kepala,tulang belakang,  & terbakar
Kecederaan kepala,tulang belakang, & terbakar
 
Askep lb point
Askep lb pointAskep lb point
Askep lb point
 
Keamanan keselamatan pada anak & toilet training jjjj
Keamanan keselamatan pada anak & toilet training jjjjKeamanan keselamatan pada anak & toilet training jjjj
Keamanan keselamatan pada anak & toilet training jjjj
 
7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab
7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab
7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab
 

More from Andry Sartika, S.Kep.,Ners.,M.Kep

More from Andry Sartika, S.Kep.,Ners.,M.Kep (20)

Metode Berfikir Kritis
Metode Berfikir KritisMetode Berfikir Kritis
Metode Berfikir Kritis
 
RJP RESUSITASI JANTUNG PARU
RJP RESUSITASI JANTUNG PARURJP RESUSITASI JANTUNG PARU
RJP RESUSITASI JANTUNG PARU
 
Cidera Kepala
Cidera KepalaCidera Kepala
Cidera Kepala
 
GCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat KesadaranGCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat Kesadaran
 
Transport dan Rujukan Penderita Gawat Darurat
Transport dan Rujukan Penderita Gawat DaruratTransport dan Rujukan Penderita Gawat Darurat
Transport dan Rujukan Penderita Gawat Darurat
 
SHOCK MANAGEMENT
SHOCK MANAGEMENT SHOCK MANAGEMENT
SHOCK MANAGEMENT
 
PEREKAMAN EKG
PEREKAMAN EKGPEREKAMAN EKG
PEREKAMAN EKG
 
Trauma Luka Dan Fraktur
Trauma Luka Dan Fraktur Trauma Luka Dan Fraktur
Trauma Luka Dan Fraktur
 
Latihan EKG Strip
Latihan EKG StripLatihan EKG Strip
Latihan EKG Strip
 
Penatalaksanaan Keracunan
Penatalaksanaan KeracunanPenatalaksanaan Keracunan
Penatalaksanaan Keracunan
 
Initial Assessment
Initial AssessmentInitial Assessment
Initial Assessment
 
Etika Dan Hukum Dalam Keperawatan Gadar
Etika Dan Hukum Dalam Keperawatan GadarEtika Dan Hukum Dalam Keperawatan Gadar
Etika Dan Hukum Dalam Keperawatan Gadar
 
EKG Konsep Dasar
EKG Konsep DasarEKG Konsep Dasar
EKG Konsep Dasar
 
Cedera Kepala
Cedera KepalaCedera Kepala
Cedera Kepala
 
Bantuan Hidup Dasar
Bantuan Hidup DasarBantuan Hidup Dasar
Bantuan Hidup Dasar
 
Aritmia Jantung & Therapi Listrik
Aritmia Jantung & Therapi ListrikAritmia Jantung & Therapi Listrik
Aritmia Jantung & Therapi Listrik
 
Airway & Breathing Management
Airway & Breathing Management Airway & Breathing Management
Airway & Breathing Management
 
Acut Coronary
Acut CoronaryAcut Coronary
Acut Coronary
 
Pragmatisme
PragmatismePragmatisme
Pragmatisme
 
17 Triage
17 Triage17 Triage
17 Triage
 

Recently uploaded

1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 

Recently uploaded (20)

1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 

12 Thermal Trauma / Luka Bakar

  • 1. LUKA BAKAR HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA (HIPGABI) PROPINSI BENGKULU
  • 2. Tujuan Instruksional Umum Setelah selesai mengikuti pelatihan ini peserta mampu mensimulasikan penatalaksanaan luka bakar pada korban gawat darurat.
  • 3. Tujuan Instruksional Khusus 1. Dapat melakukan pemeriksaan fisik pada korban dengan luka bakar 2. Dapat menjelaskan tingkatan derajat luka bakar 3. Dapat Menjelaskan tindakan difinitif pada korban luka bakar 4. Dapat Menjelaskan cara – cara perawatan luka pada korban gawat darurat 5. Dapat menjelaskan jenis – jenis luka bakar 6. Dapat menangani prioritas penatalaksanaan pada korban luka bakar ( Primary dan Scondary survey ) pada kasus simulasi.
  • 4. Pendahuluan  Kulit merupakan barier antara dunia luar dengan organ yang dibungkus kulit.  Luka bakar masih merupakan masalah yang besar dan serius.  Pertolongan yang tepat dan baik sangat membantu.  Memelihara kebersihan dan sterilitas selama pertolongan.
  • 6. Anatomi dan Fiosologi  Akibat pertama luka bakar adalah syok  Peningkatan permeabilitas  Bila luka bakar lebih dari 20 % akan terjadi syok hipovolemik  Terjadi kerusakan mukosa jalan nafas
  • 7. Penyebab Luka Bakar  Api  Air panas  Bahan kimia  Listrik, petir dan radiasi  Sinar matahari.  Tungku panas/udara panas  Ledakan bom.
  • 8. Derajat Luka Bakar Luka Bakar Derajat I  Kulit hyperemik  Eritema  Tidak ada bullae  Ada rasa nyeri
  • 9. Derajat Luka Bakar Luka Bakar Derajat II  Mengenai epidermis dan sebagian dermis  Reaksi inflamasi  Ada bullae  Sangat nyeri
  • 10. Derajat Luka Bakar Luka Bakar Derajat II  Partial Thikness ( mengenai epidermis dan sebagian dermis )  Full Thikness ( mengenai hampir seluruh dermis)
  • 11. Derajat Luka Bakar Luka Bakar Derajat III  Mengenai seluruh kulit  Tidak ada bullae  Berwarna ke abuan sampai hitam  Tidak ada rasa nyeri
  • 12.
  • 13. LUASNYA LUKA BAKAR 1. Rule of nine merupakan cara praktis untuk menentukan luasnya luka bakar 2. Pada tubuh orang dewasa secara anatomi dibagi dalam daerah 9% atau kelipatannya 3. Berbeda dengan bayi dan anak-anak 4. Kepala pada bayi dan anak merupakan bagian terbesar sedangkan ekstremitas bawah merupakan daerah terkecil
  • 14. 5. Persentase luas permukaan daerah kepala pada anak 2 kali luas permukaan kepala orang dewasa. 6. Telapak tangan tanpa jari-jari merupakan 1% dari luasnya permukaan tubuh LUASNYA LUKA BAKAR
  • 15. MENGHITUNG LUAS LUKA BAKAR (RULE OF NINE) Untuk Dewasa : a. Kepala Depan 4,5%, Belakang 4,5% b. Lengan kiri depan belakang 9%, Kanan Depan Belakang 9% c. Dada dan Abdomen Depan 18%, Belakang 18% d. Kaki Kanan Depan Belakang 18%, Kiri Depan Belakang 18% e. Kelamin 1%
  • 16.
  • 17. Untuk Anak-Anak : a. Kepala : Depan 9%, Belakang 9% b. Lengan : Kiri 9% depan belakang , Kanan 9% Depan Belakang c. Dada Dan Abdomen : Depan 18%, Belakang 13% d. Kaki :Kanan Depan Belakang 14%, Kiri Depan Belakang 14% e. Bokong : Kiri 2,5%, Kanan 2,5% MENGHITUNG LUAS LUKA BAKAR (RULE OF NINE)
  • 18.
  • 19. Kriteria Berat Ringannya Luka Bakar Luka Bakar Ringan Luka bakar sedang Luka bakar berat •Luka bakar derajat II <15 % •Luka bakar derajat II < 10 % pada anak – anak •Luka bakar derajat III < 2 % • Luka bakar derajat II 15- 25 % pada orang dewasa • Luka bakar II 10 – 20 % pada anak – anak • Luka bakar derajat III < 10 % • Luka bakar derajat II 25 % atau lebih pada orang dewasa • Luka bakar derajat II 20 % atau lebih pada anak – anak. • Luka bakar derajat III 10 % atau lebih • Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata, kaki dan genitalia/perineum. • Luka bakar dengan cedera inhalasi, listrik, disertai trauma lain.
  • 20. Penatalaksanaan pada fase akut 1. Penatalaksanaan di tempat kejadian :  Siram dengan air dalam jumlah banyak  Gulingkan penderita di tempat aman - di selimut basah  Lepaskan pakaian – benda benda yang menyimpan panas  Tutup luka dengan kain / kassa bersih 2. Evaluasi pertama :  Airway – Ventilasi – Sirkulasi  Pemeriksaan – menentukan luas dan derajat luka bakar
  • 21. Penatalaksanaan pada fase akut 3. Penatalaksanaan di UGD : a. Gunakan sarung tangan steril b. Bebaskan pakaian yang terbakar c. Pemeriksaan seluruh badan – ada cedera lain ? d. Jaga jalan nafas tetap bersih – ETT bila perlu e. Berikan oksigen dengan NRM bila perlu f. Pasang IV line dan pemberian cairan infus
  • 22. Penatalaksanaan pada fase akut Pemberian Cairan Dengan Rumus Baxter Rehidrasi dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut :  4 cc/kgBB X % luka bakar /24 jam.  1/2 diberikan dalam 8 jam pertama dan 1/2lagi diberikan dalam 16 jam berikutnya.  Rumus ini pun tidak mutlak tepat karena banyak faktor tidak diperhitungkan, misalnya luka bakar yang dalam.
  • 23. Penatalaksanaan pada fase akut Contoh :  Pasien dengan BB 50 Kg, luas luka bakar 20 %.  Maka pasien mendapat 50 x 20 x 4 cc / 24 jam = 4000 cc / 24 jam.  Separuhnya 2000 cc (4 kolf) dalam 8 jam pertama dan ½ sisanya dalam 16 jam berikutnya  Rumus ini hanya merupakan patokan awal, Menilai cukupnya cairan yang diberikan lebih tepat dengan menilai produksi urin setiap jam, yaitu 30 – 50 cc setiap jam pada orang dewasa. Atau dapat menggunakan ukuran 0,5 cc / Kg BB / jam.
  • 24. Penatalaksanaan pada fase akut g. Pangan Foley kateter - catat jumlah urine/jam. h. Pasangan nosogastrik tube i. Bisa diberikan morfin intravena dan jangan secara intramuskuler. j. Timbang berat badan k. Diberikan tetanus toksoid bila diperlukan. l. Pencucian Luka di kamar operasi dalam keadaan pembiusan umum.
  • 25. Pemeriksaan sekunder a. Anamnesa b. Pemeriksaan head to toe
  • 26. Luka Bakar Kimia Klafisikasi Bahan kimia : • Alkalis/Basa Hidroksida, soda kaustik, kalium amoniak, litium, barium, kalsium • Acids/Asam Asam hidroklorat, asam aksalat, asam sulfat • Organic Compounds Fenol, creosote, petroleum
  • 27. Luka Bakar Kimia 1. Zat yang bersifat basa lebih berbahaya dibandingkan zat bersifat asam. 2. Semakin asam/basa makin berbahaya. 3. Bila menemukan penderita masih keadaan terkena zat kimia lakukan : • Selalu proteksi diri. • Bila zat kimia bersifat cair  guyur dengan air mengalir.
  • 28. • Bersifat asam 30 menit  basa lebih lama. • Jangan membawa langsung penderita ke RS sebelum membersihkan zat kimia. • Bila zat kimia berbentuk bubuk, sapu dulu hingga tipis  lalu siram air. 4. Luka karena zat kimia perlakukan sebagai luka bakar Luka Bakar Kimia
  • 29. Luka Bakar Kimia Dibilas dengan air mengalir selama 20-30 menit
  • 30. LUKA BAKAR LISTRIK Cukup sering ditemukan dan yang harus diperhatikan : 1. Yang menyebabkan kematian adalah lewat arus (ampere) bukan voltase. 2. Penolong datang dan penderita masih dalam terkena arus listrik. Maka matikan listrik dari sumbernya dahulu.  Bila tidak mungkin, lepaskan dari perantara kayu kering, baju kering (bahan non konduksi)  Bila aliran listrik sudah mati, tapi tidak yakin dapat dicoba dengan meraba/menempelkan punggung tangan
  • 31. 3. Gangguan irama jantung selalu ada, sekecil apapun arus listriknya,monitoring EKG penting. 4. Lakukan RJP kecuali bila ada tanda-tanda kematian pasti. LUKA BAKAR LISTRIK
  • 32. CATATAN  Masalah luka karena arus listrik  harus dianggap luka termal.  Luka karena arus listrik  melalui kulit, satu yang daya hantarnya rendah sehingga kasusnya tampak kecil saja.  Masuk ke subkutan dengan daya hantar lebih besar  luka akan lebih besar.  Ke otot daya hantarnya sangat besar, luka akan sangat besar dan keluar lagi ke kulit.  Kemungkinan luka thermal listrik masuk dan keluarnya tampak kecil tetapi didalamnya luas.