2. ACUTE CORONARY SYNDROME (ACS) /
SINDROMA KORONER AKUT (SKA) merupakan
penyebab kematian utama di dunia termasuk
di Indonesia. Penanganan yang cepat dan
tepat sangat dibutuhkan terutama pada fase
golden time/waktu emas ( onset serangan ≤
12 jam ). Karena pada fase ini kondisi otot
jantung masih reversible ( masih dapat
dikembalikan fungsinya ), sehingga dapat
survive kembali.
3. Tujuan pembelajaran umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta
pelatihan mampu memberikan Asuhan
Keperawatan sistem kardiovaskular Acute
Coronary Syndrome ( ACS )
4. Setelah selesai mengikuti pelatihan ini
peserta mampu :
Menjelaskan tentang ACS / SKA
Mengkaji klien ACS / SKA
Memberikan asuhan keperawatan ACS / SKA
Melakukan pencatatan dan pelaporan
Monitoring Hemodinamik non invasif
7. BP / TD Tekanan arteri
yang terdiri dari nilai
puncak (tekanan sistolik )
kemudian turun ke nilai
minimal (tekanan diastolik)
yang merupakan rambatan
tekanan dari jantung.
7
8. 8
Satu siklus jantung terdiri dari Sistolik dan
Diastolik.
Systolik : - Periode kontraksi
Saat jantung
memompakan darah
Diastolik : - Periode Ventrikel relaksasi
Pengisian darah (blood
filling)
www.sifalibitkim.com
9. 9
Yang dinilai
Irama : Normal Teratur
Abnormal Tidak teratur,
mengancam curah jantung tidak
adekuat
Kekuatan : Normal Kuat
(nilainya hasil pengurangan nilai
Sistolik dgn Diastolik normal )
Abnormal : Lemah , karena
a.l.: Shock
a.l.: AI severe
Frekuensi : Nilai normal tergantung usia spt
tabel sibawah ini
Abnormal : Lambat / cepat , sesuai
kriteria normal
12. 12
Frekuensi
Frekuensi pernapasan rata – rata normal menurut usia
Usia Frekuensi
Bayi baru lahir
Bayi (6 bulan)
Todler (2 Tahun)
Anak – anak
Remaja
Dewasa
50 – 60 / menit
30 – 50 / menit
25 – 32 / menit
20 – 30 / menit
16 – 19 / menit
12 – 20 / menit
Perhitungan dilakukan selama 30 detik lalu kali 2, tapi
pada bayi dan anak kecil, dihitung pernapasan satu menit
penuh.
13. Proses difusi dan perfusi pernafasan dapat
dievaluasi dengan cara pengukuran saturasi
oksigen darah (SpO2), menggunakan alat oksimeter
nadi yang dipasang di perifer
Alat ini berfungsi mengukur presentasi oksigen yang
di ikat oleh hemoglobin diarteri,
Nilai normalnya 95 – 100 %
14.
15. Yang dinilai :
Color / warna
Temperatur / suhu
Condition / kelembaban
Untuk anak usia < 6 Th
Capillary refill
16. Arteri koroner yang utama terdiri dari :
http://id.images.search.yahoo.com
Arteri koroner kiri , yang
pangkalnya disebut Left main
artery (cabang arteri Utama)
yang kemudian bercabang dua
LAD ( left anterior desending
artery ) serta CX (Circumplex
Artery
Arteri koroner kanan,
memperdarahi sebahagian
besar jantung sebelah kanan
dan sinus node , Av node dan
His bandle (cabang dari His)
dan sebahagian kecil
memperdarhi jantung sebelah
kiri
17. ACS/SKA adalah sindrom klinik penyakit
jantung koroner yang disebabkan penurunan
suplai oksigen miokard secara akut atau
subakut akibat erosi serta ruptur plak
aterosklerotik dan mikroembolisasi
18. Mekanisme utama terjadinya ACS / SKA robek
/rupturnya plak arteroaklerosis di pembuluh
koroner sehingga proses trombosis akut
sumbatan mendadak / akut aliran darah
koroner.
Selain itu, dapat juga diakibatkan oleh non
sklerotik, walaupun jarang terjadi, seperti :
arteritis, trauma, diseksi, dan lain-lain.
19. Definisi
Infark Miokard Akut (IMA) di definisikan
sebagai nekrosis miokard yang disebabkan
oleh tidak adekuatnya pasokan darah akibat
sumbatan akut arteri koroner
Sumbatan total STEMI
Sub total === NSTEMI / UAP
20.
21. Faktor risiko mayor
sindrom koroner
akut :
Hiperkolesterolemia
Hipertensi
Merokok
Diabetes melitus
Genetik
Faktor risiko minor
sindrom koroner
akut :
Obesitas
Stress
Kurang olahraga
Laki-laki
Perempuan
menopause
22. Nyeri dada pada Infark
Miokard Akut (IMA)
biasanya berlangsung
lebih dari 20 menit,
retrosternal, berlokasi
di tengah atau dada
kiri,menjalar ke rahang,
punggung atau lengan
kiri. Rasa nyeri ini
digambarkan sebagai
perasaan seperti rasa
tertekan benda berat,
diremas, seperti
terbakar atau seperti
ditusuk-tusuk
23. Riwayat nyeri dada khas > 20
menit, tdk hilang dg istirahat /
Nitrat
Disertai Mual, muntah dan
keringat dingin
24. Merupakan syndroma klinis yg terdiri dari :
1. STEMI ( ST Elevasi Myocard Infark )
2. NSTEMI ( Non ST Elevasi myocrd Infark )
3. UAP ( Unstable Angina Pectoris )
25. Klasifikasi SKA Nyeri
dada
Typical
EKG
ST elevasi
minimal 2 lead
bedekatan
Enzym Jantung
CK MB dan Trop
T / I
APTS ( ANGINA Pektoris
Tidak Stabi ) / UAP + - -
NSTEMI ( Non ST Elevasi
Miokard Infark ) + - +
STEMI ( ST Elevasi Miokard
Infark ) + + +
26. Penegakan diagnosa berdasarkan
kriteria WHO
yaitu berdasarkan terpenuhinya data minimal
2 dari 3 Kriteria dibawah ini :
Keluhan :Nyeri dada iskemik yang
khas
Evolusi EKG
Peningkatan dan penurunan enzym
jantung ( Troponin T / I dan CK-MB )
27. Pengkajian Primer ( ABCD )
Pengkajian primer ( ABCD ) selalu dilakukan
pada pasien kegawat darurat, begitu juga
pasien dengan SKA / ACS
28. Pengkajian skunder sifatnya melengkapi
pengkajian primer dan berfokus pada
keluhan utama
P = provocation
Q = quality
R = radiation
S = severity
T = time dan treatment
29. Adanya ST elevasi minimal di 2 lead yang berdekatan , sesuai
dengan lokasi infarknya
30. Contoh lokalisasi infark berdasarkan letak perubahan EKG a.l.
No Lokasi Lead
1.
2.
3.
4
5.
Septum
Anterior
Anteriar ekstensif
Inferior
RV
V1- V2
V3 – V4
I, aVL, V1 – V6
II , III, aVF
V3R – V4R
31. Troponin I Troponin T CK-MB
First detectable
(hours)
2-4 2-4 3-4
100% sensitivity
(hours)
8-12 8-12 8-12
Peak (hours) 10-24 10-24 10-24
Duration (days 5-10 5-14 days 2-4
32. Identifikasi masalah keperawatan aktual atau
resiko
a.1. Nyeri dada
a.2. Penurunan Cardiac Output
Penatalaksanaan Keperawatan pada fase akut /
golden time
33. Menurunkan Demand (Bed rest total,
puasa , dll),
Monitoring keluhan dan
Monitoring hemodinamik dan respiratorik
non invasif
Melakukan perekaman EKG
Mengambil sample darah untuk
pemeriksaan laboratorium / Enzim
jantung
34. Memberikan obat – obat awal ( yang berfungsi
menstabilkan plak yang tidak stabil / rupture ) sesuai
standart AHA dengan
MONACO ( Morphin , Oksigen 2-4 lt/mnt , Nitrat
5mg SL dpt diulang 3X / IV), Aspirin 160 -325 mg (
kunyah ), Clopidogrel loading 300 mg / oral)
Persiapan Tindakan Revaskularisasi
Perhatikan tekanan darah pada pemberian Nitrat drip . (nitrat tidak boleh
diberikan pada tekanan darah < 90 mmHg)
35. I. TERAPI AWAL
Oksigen 4 lt / mnt , saturasi O2 > 90 %
Aspirin 160 – 325 mg ( kunyah )
Nitrogilserin 5 mg SL ( dpt diulang setiap 5) lalu drip bila masih nyeri
Clopidogrel 300mg /PO ( jika belum pernah diberi )
Morphin bila nyeri tidak teratasi dg nitrat
MONACO
( Morpin, Oksigen, Nitrogliserin,Clopidogrel)
II. PERBAIKAN ALIRAN KORONER dan REPERFUSI Jaringan Myocard
Obat ( Fibrinolitik )
Primary PCI
CABG
40. 1. Nitrogliserin ( anti angina )
Nitrat oral / SL 5mg setiap 5 menit , u/ mengatasi nyeri
Intravena kontinu bila sakit berlanjut, gagal jantung , hipertensi
2. Aspirin ( antiplatelet oral )
Kunyah 162 – 325 mg ( 2 Tab ) , selanjutnya 75 – 162 mg / hari
3. Clopidogrel ( anti platelet oral )
Loading 300 mg ( 4 Tab ) per oral dilanjutkan 75 mg / hari
4. Morpin
Intra vena dosis 2 – 4 mg deng dapat di ulang 5 – 15 menit
5. Heparinisasi ( anti koagulan / antithrombin )
UFH ( Unfrctioneted Hepari ) : bolus 60 U/KgBB maksimum 400 U
Lanjutkan drip 12 U / KgBB, maksimum 1000 U / jam, target APTT 1,5 – 2
x Kontrol
LMWH /Sub cutan
41. Gangguan perfusi miokard
Tujuan umum:
Perfusi miokard adekuat
Kriteria hasil:
Nyeri miokard berkurang
EKG dalam gambaran normal
TTV dalam batas normal
Enzim jantung dalam batas normal
42.
43. kaji keluhan nyeri dada; kaji dengan metode PQRST
kaji adanya sesak, perubahan suhu akral, warna kulit
posisikan pasien:
datar bila tekanan darah normal
datar bila tekanan darah menurun dengan lokasi infark di left
ventrikel
posisi V bila tekanan darah menurun dengan lokasi infark di right
ventrikel
monitor EKG dan tanda-tanda vital, rekam EKG serial
berikan oksigen
batasi aktivitas, bed rest
Puasakan pasien
44. turunkan kecemasan pasien, ajarkan nafas dalam
cegah mengedan, batuk berlebih, gelisah
puasakan pasien pada 6 jam pertama setelah serangan
pasang IV akses untuk emergensi dan pengobatan
siapkan pemeriksaan laboratorium (darah) dan Rongent dada
siapkan obat-obatan sesuai program
monitor efek samping obat, serta keluhan sakit dada ( skala
nyeri )