SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
1
TIM PELATIH GADAR
HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA
INDONESIA (HIPGABI) WILAYAH BENGKULU
 ACUTE CORONARY SYNDROME (ACS) /
SINDROMA KORONER AKUT (SKA) merupakan
penyebab kematian utama di dunia termasuk
di Indonesia. Penanganan yang cepat dan
tepat sangat dibutuhkan terutama pada fase
golden time/waktu emas ( onset serangan ≤
12 jam ). Karena pada fase ini kondisi otot
jantung masih reversible ( masih dapat
dikembalikan fungsinya ), sehingga dapat
survive kembali.
 Tujuan pembelajaran umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta
pelatihan mampu memberikan Asuhan
Keperawatan sistem kardiovaskular Acute
Coronary Syndrome ( ACS )
 Setelah selesai mengikuti pelatihan ini
peserta mampu :
 Menjelaskan tentang ACS / SKA
 Mengkaji klien ACS / SKA
 Memberikan asuhan keperawatan ACS / SKA
 Melakukan pencatatan dan pelaporan
 Monitoring Hemodinamik non invasif
Tekanan Darah (TD)
Nadi
Pernapasan
Suhu
Perfusi perifer (kulit)
Saturasi perifer
 BP / TD  Tekanan arteri
yang terdiri dari nilai
puncak (tekanan sistolik )
kemudian turun ke nilai
minimal (tekanan diastolik)
yang merupakan rambatan
tekanan dari jantung.
7
8
Satu siklus jantung terdiri dari Sistolik dan
Diastolik.
Systolik : - Periode kontraksi
Saat jantung
memompakan darah
Diastolik : - Periode Ventrikel relaksasi
Pengisian darah (blood
filling)
www.sifalibitkim.com
9
Yang dinilai
 Irama : Normal Teratur
Abnormal Tidak teratur,
mengancam curah jantung tidak
adekuat
 Kekuatan : Normal  Kuat
(nilainya hasil pengurangan nilai
Sistolik dgn Diastolik normal )
Abnormal : Lemah , karena
a.l.: Shock
a.l.: AI severe
 Frekuensi : Nilai normal tergantung usia spt
tabel sibawah ini
Abnormal : Lambat / cepat , sesuai
kriteria normal
10
Usia Frekuensi jantung normal
Bayi
Todler
Prasekolah
Usia sekolah
Remaja
Dewasa
120 – 160 / menit
90 – 140 / menit
80 – 110 / menit
75 – 100 / menit
60 – 90 / menit
60 – 100 / menit
Yang harus dinilai :
Frekuensi
Irama
Kedalaman
12
Frekuensi
Frekuensi pernapasan rata – rata normal menurut usia
Usia Frekuensi
Bayi baru lahir
Bayi (6 bulan)
Todler (2 Tahun)
Anak – anak
Remaja
Dewasa
50 – 60 / menit
30 – 50 / menit
25 – 32 / menit
20 – 30 / menit
16 – 19 / menit
12 – 20 / menit
Perhitungan dilakukan selama 30 detik lalu kali 2, tapi
pada bayi dan anak kecil, dihitung pernapasan satu menit
penuh.
 Proses difusi dan perfusi pernafasan dapat
dievaluasi dengan cara pengukuran saturasi
oksigen darah (SpO2), menggunakan alat oksimeter
nadi yang dipasang di perifer
 Alat ini berfungsi mengukur presentasi oksigen yang
di ikat oleh hemoglobin diarteri,
 Nilai normalnya 95 – 100 %
Yang dinilai :
 Color / warna
 Temperatur / suhu
 Condition / kelembaban
Untuk anak usia < 6 Th
 Capillary refill
Arteri koroner yang utama terdiri dari :
http://id.images.search.yahoo.com
 Arteri koroner kiri , yang
pangkalnya disebut Left main
artery (cabang arteri Utama)
yang kemudian bercabang dua
LAD ( left anterior desending
artery ) serta CX (Circumplex
Artery
 Arteri koroner kanan,
memperdarahi sebahagian
besar jantung sebelah kanan
dan sinus node , Av node dan
His bandle (cabang dari His)
dan sebahagian kecil
memperdarhi jantung sebelah
kiri
 ACS/SKA adalah sindrom klinik penyakit
jantung koroner yang disebabkan penurunan
suplai oksigen miokard secara akut atau
subakut akibat erosi serta ruptur plak
aterosklerotik dan mikroembolisasi
 Mekanisme utama terjadinya ACS / SKA  robek
/rupturnya plak arteroaklerosis di pembuluh
koroner sehingga proses trombosis akut
sumbatan mendadak / akut aliran darah
koroner.
 Selain itu, dapat juga diakibatkan oleh non
sklerotik, walaupun jarang terjadi, seperti :
arteritis, trauma, diseksi, dan lain-lain.
 Definisi
Infark Miokard Akut (IMA) di definisikan
sebagai nekrosis miokard yang disebabkan
oleh tidak adekuatnya pasokan darah akibat
sumbatan akut arteri koroner
 Sumbatan total  STEMI
 Sub total ===  NSTEMI / UAP
 Faktor risiko mayor
sindrom koroner
akut :
 Hiperkolesterolemia
 Hipertensi
 Merokok
 Diabetes melitus
 Genetik
 Faktor risiko minor
sindrom koroner
akut :
 Obesitas
 Stress
 Kurang olahraga
 Laki-laki
 Perempuan
menopause
 Nyeri dada pada Infark
Miokard Akut (IMA)
biasanya berlangsung
lebih dari 20 menit,
retrosternal, berlokasi
di tengah atau dada
kiri,menjalar ke rahang,
punggung atau lengan
kiri. Rasa nyeri ini
digambarkan sebagai
perasaan seperti rasa
tertekan benda berat,
diremas, seperti
terbakar atau seperti
ditusuk-tusuk
Riwayat nyeri dada khas > 20
menit, tdk hilang dg istirahat /
Nitrat
Disertai Mual, muntah dan
keringat dingin
Merupakan syndroma klinis yg terdiri dari :
1. STEMI ( ST Elevasi Myocard Infark )
2. NSTEMI ( Non ST Elevasi myocrd Infark )
3. UAP ( Unstable Angina Pectoris )
Klasifikasi SKA Nyeri
dada
Typical
EKG
ST elevasi
minimal 2 lead
bedekatan
Enzym Jantung
CK MB dan Trop
T / I
APTS ( ANGINA Pektoris
Tidak Stabi ) / UAP + - -
NSTEMI ( Non ST Elevasi
Miokard Infark ) + - +
STEMI ( ST Elevasi Miokard
Infark ) + + +
Penegakan diagnosa berdasarkan
kriteria WHO
yaitu berdasarkan terpenuhinya data minimal
2 dari 3 Kriteria dibawah ini :
 Keluhan :Nyeri dada iskemik yang
khas
 Evolusi EKG
 Peningkatan dan penurunan enzym
jantung ( Troponin T / I dan CK-MB )
Pengkajian Primer ( ABCD )
 Pengkajian primer ( ABCD ) selalu dilakukan
pada pasien kegawat darurat, begitu juga
pasien dengan SKA / ACS
Pengkajian skunder sifatnya melengkapi
pengkajian primer dan berfokus pada
keluhan utama
 P = provocation
 Q = quality
 R = radiation
 S = severity
 T = time dan treatment
Adanya ST elevasi minimal di 2 lead yang berdekatan , sesuai
dengan lokasi infarknya
Contoh lokalisasi infark berdasarkan letak perubahan EKG a.l.
No Lokasi Lead
1.
2.
3.
4
5.
Septum
Anterior
Anteriar ekstensif
Inferior
RV
V1- V2
V3 – V4
I, aVL, V1 – V6
II , III, aVF
V3R – V4R
Troponin I Troponin T CK-MB
First detectable
(hours)
2-4 2-4 3-4
100% sensitivity
(hours)
8-12 8-12 8-12
Peak (hours) 10-24 10-24 10-24
Duration (days 5-10 5-14 days 2-4
Identifikasi masalah keperawatan aktual atau
resiko
 a.1. Nyeri dada
 a.2. Penurunan Cardiac Output
Penatalaksanaan Keperawatan pada fase akut /
golden time
 Menurunkan Demand (Bed rest total,
puasa , dll),
 Monitoring keluhan dan
 Monitoring hemodinamik dan respiratorik
non invasif
 Melakukan perekaman EKG
 Mengambil sample darah untuk
pemeriksaan laboratorium / Enzim
jantung
 Memberikan obat – obat awal ( yang berfungsi
menstabilkan plak yang tidak stabil / rupture ) sesuai
standart AHA dengan
 MONACO ( Morphin , Oksigen 2-4 lt/mnt , Nitrat
5mg SL dpt diulang 3X / IV), Aspirin 160 -325 mg (
kunyah ), Clopidogrel loading 300 mg / oral)
 Persiapan Tindakan Revaskularisasi
Perhatikan tekanan darah pada pemberian Nitrat drip . (nitrat tidak boleh
diberikan pada tekanan darah < 90 mmHg)
I. TERAPI AWAL
 Oksigen 4 lt / mnt , saturasi O2 > 90 %
 Aspirin 160 – 325 mg ( kunyah )
 Nitrogilserin 5 mg SL ( dpt diulang setiap 5) lalu drip bila masih nyeri
 Clopidogrel 300mg /PO ( jika belum pernah diberi )
 Morphin bila nyeri tidak teratasi dg nitrat
MONACO
( Morpin, Oksigen, Nitrogliserin,Clopidogrel)
II. PERBAIKAN ALIRAN KORONER dan REPERFUSI Jaringan Myocard
 Obat ( Fibrinolitik )
 Primary PCI
 CABG
 FEBRINOLITIK
1. Nitrogliserin ( anti angina )
Nitrat oral / SL 5mg setiap 5 menit , u/ mengatasi nyeri
Intravena kontinu bila sakit berlanjut, gagal jantung , hipertensi
2. Aspirin ( antiplatelet oral )
Kunyah 162 – 325 mg ( 2 Tab ) , selanjutnya 75 – 162 mg / hari
3. Clopidogrel ( anti platelet oral )
Loading 300 mg ( 4 Tab ) per oral dilanjutkan 75 mg / hari
4. Morpin
Intra vena dosis 2 – 4 mg deng dapat di ulang 5 – 15 menit
5. Heparinisasi ( anti koagulan / antithrombin )
UFH ( Unfrctioneted Hepari ) : bolus 60 U/KgBB maksimum 400 U
Lanjutkan drip 12 U / KgBB, maksimum 1000 U / jam, target APTT 1,5 – 2
x Kontrol
LMWH /Sub cutan
Gangguan perfusi miokard
 Tujuan umum:
Perfusi miokard adekuat
 Kriteria hasil:
 Nyeri miokard berkurang
 EKG dalam gambaran normal
 TTV dalam batas normal
 Enzim jantung dalam batas normal
 kaji keluhan nyeri dada; kaji dengan metode PQRST
 kaji adanya sesak, perubahan suhu akral, warna kulit
 posisikan pasien:
 datar bila tekanan darah normal
 datar bila tekanan darah menurun dengan lokasi infark di left
ventrikel
 posisi V bila tekanan darah menurun dengan lokasi infark di right
ventrikel
 monitor EKG dan tanda-tanda vital, rekam EKG serial
 berikan oksigen
 batasi aktivitas, bed rest
 Puasakan pasien
 turunkan kecemasan pasien, ajarkan nafas dalam
 cegah mengedan, batuk berlebih, gelisah
 puasakan pasien pada 6 jam pertama setelah serangan
 pasang IV akses untuk emergensi dan pengobatan
 siapkan pemeriksaan laboratorium (darah) dan Rongent dada
 siapkan obat-obatan sesuai program
 monitor efek samping obat, serta keluhan sakit dada ( skala
nyeri )
15 Acute Coroner Sindrom
15 Acute Coroner Sindrom
15 Acute Coroner Sindrom

More Related Content

What's hot

Laporan kasus graves disease
Laporan kasus graves diseaseLaporan kasus graves disease
Laporan kasus graves disease
Noorahmah Adiany
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Jafar Nyan
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Verar Oka
 

What's hot (20)

Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
Konsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabahKonsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabah
 
Terapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anakTerapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anak
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
 
Laporan kasus graves disease
Laporan kasus graves diseaseLaporan kasus graves disease
Laporan kasus graves disease
 
Giovanni status bedah
Giovanni   status bedahGiovanni   status bedah
Giovanni status bedah
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Bronko pneumonia
Bronko pneumoniaBronko pneumonia
Bronko pneumonia
 
Defibrilasi dan kardioversi
Defibrilasi dan kardioversiDefibrilasi dan kardioversi
Defibrilasi dan kardioversi
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
 
Laporan Kasus Bell's palsy
Laporan Kasus Bell's palsyLaporan Kasus Bell's palsy
Laporan Kasus Bell's palsy
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
 
Dasar interprestasi ekg
Dasar interprestasi ekgDasar interprestasi ekg
Dasar interprestasi ekg
 
soal osce comprehensive
soal osce comprehensivesoal osce comprehensive
soal osce comprehensive
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
 

Similar to 15 Acute Coroner Sindrom

iSlide preskas asti uki utari
iSlide preskas asti uki utariiSlide preskas asti uki utari
iSlide preskas asti uki utari
astiuki
 
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdfdr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
AryaPratama71
 
tatalaksana kardio 2021 new.pptx
tatalaksana kardio 2021 new.pptxtatalaksana kardio 2021 new.pptx
tatalaksana kardio 2021 new.pptx
adekurniasih3
 

Similar to 15 Acute Coroner Sindrom (20)

SKA / CAD
SKA / CADSKA / CAD
SKA / CAD
 
Sindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner AkutSindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner Akut
 
Aritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptxAritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptx
 
iSlide preskas asti uki utari
iSlide preskas asti uki utariiSlide preskas asti uki utari
iSlide preskas asti uki utari
 
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
 
UPDATES ACS.pptx
UPDATES ACS.pptxUPDATES ACS.pptx
UPDATES ACS.pptx
 
Pjk kmbl
Pjk kmblPjk kmbl
Pjk kmbl
 
Ringkasan skenario 1
Ringkasan skenario 1Ringkasan skenario 1
Ringkasan skenario 1
 
Kuliah ACS.ppt
Kuliah ACS.pptKuliah ACS.ppt
Kuliah ACS.ppt
 
Stemi pada usia muda dan hiperkoagulable state
Stemi pada usia muda dan hiperkoagulable stateStemi pada usia muda dan hiperkoagulable state
Stemi pada usia muda dan hiperkoagulable state
 
Laporan Kasus Stroke Infark.pptx
Laporan Kasus Stroke Infark.pptxLaporan Kasus Stroke Infark.pptx
Laporan Kasus Stroke Infark.pptx
 
ACUTE CORONARY SYNDROME.pptx
ACUTE CORONARY SYNDROME.pptxACUTE CORONARY SYNDROME.pptx
ACUTE CORONARY SYNDROME.pptx
 
Supraventrikuler takikardi
Supraventrikuler takikardiSupraventrikuler takikardi
Supraventrikuler takikardi
 
Pjk awam
Pjk awamPjk awam
Pjk awam
 
Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)
Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)
Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)
 
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdfdr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
 
Diskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdf
Diskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdfDiskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdf
Diskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdf
 
tatalaksana kardio 2021 new.pptx
tatalaksana kardio 2021 new.pptxtatalaksana kardio 2021 new.pptx
tatalaksana kardio 2021 new.pptx
 
tatalaksana kardio 2021.pptx
tatalaksana kardio 2021.pptxtatalaksana kardio 2021.pptx
tatalaksana kardio 2021.pptx
 
CHF WK 3 2023.pptx
 CHF WK 3 2023.pptx CHF WK 3 2023.pptx
CHF WK 3 2023.pptx
 

More from Andry Sartika, S.Kep.,Ners.,M.Kep

More from Andry Sartika, S.Kep.,Ners.,M.Kep (20)

Metode Berfikir Kritis
Metode Berfikir KritisMetode Berfikir Kritis
Metode Berfikir Kritis
 
RJP RESUSITASI JANTUNG PARU
RJP RESUSITASI JANTUNG PARURJP RESUSITASI JANTUNG PARU
RJP RESUSITASI JANTUNG PARU
 
Cidera Kepala
Cidera KepalaCidera Kepala
Cidera Kepala
 
GCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat KesadaranGCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat Kesadaran
 
Transport dan Rujukan Penderita Gawat Darurat
Transport dan Rujukan Penderita Gawat DaruratTransport dan Rujukan Penderita Gawat Darurat
Transport dan Rujukan Penderita Gawat Darurat
 
SHOCK MANAGEMENT
SHOCK MANAGEMENT SHOCK MANAGEMENT
SHOCK MANAGEMENT
 
PEREKAMAN EKG
PEREKAMAN EKGPEREKAMAN EKG
PEREKAMAN EKG
 
Trauma Luka Dan Fraktur
Trauma Luka Dan Fraktur Trauma Luka Dan Fraktur
Trauma Luka Dan Fraktur
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
 
Latihan EKG Strip
Latihan EKG StripLatihan EKG Strip
Latihan EKG Strip
 
Penatalaksanaan Keracunan
Penatalaksanaan KeracunanPenatalaksanaan Keracunan
Penatalaksanaan Keracunan
 
Initial Assessment
Initial AssessmentInitial Assessment
Initial Assessment
 
Etika Dan Hukum Dalam Keperawatan Gadar
Etika Dan Hukum Dalam Keperawatan GadarEtika Dan Hukum Dalam Keperawatan Gadar
Etika Dan Hukum Dalam Keperawatan Gadar
 
EKG Konsep Dasar
EKG Konsep DasarEKG Konsep Dasar
EKG Konsep Dasar
 
Cedera Kepala
Cedera KepalaCedera Kepala
Cedera Kepala
 
Biomekanik Trauma
Biomekanik TraumaBiomekanik Trauma
Biomekanik Trauma
 
Bantuan Hidup Dasar
Bantuan Hidup DasarBantuan Hidup Dasar
Bantuan Hidup Dasar
 
Aritmia Jantung & Therapi Listrik
Aritmia Jantung & Therapi ListrikAritmia Jantung & Therapi Listrik
Aritmia Jantung & Therapi Listrik
 
Airway & Breathing Management
Airway & Breathing Management Airway & Breathing Management
Airway & Breathing Management
 
Acut Coronary
Acut CoronaryAcut Coronary
Acut Coronary
 

Recently uploaded

PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
Meboix
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
NadrohSitepu1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
Meboix
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
hurufd86
 

Recently uploaded (20)

Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 

15 Acute Coroner Sindrom

  • 1. 1 TIM PELATIH GADAR HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA (HIPGABI) WILAYAH BENGKULU
  • 2.  ACUTE CORONARY SYNDROME (ACS) / SINDROMA KORONER AKUT (SKA) merupakan penyebab kematian utama di dunia termasuk di Indonesia. Penanganan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan terutama pada fase golden time/waktu emas ( onset serangan ≤ 12 jam ). Karena pada fase ini kondisi otot jantung masih reversible ( masih dapat dikembalikan fungsinya ), sehingga dapat survive kembali.
  • 3.  Tujuan pembelajaran umum Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta pelatihan mampu memberikan Asuhan Keperawatan sistem kardiovaskular Acute Coronary Syndrome ( ACS )
  • 4.  Setelah selesai mengikuti pelatihan ini peserta mampu :  Menjelaskan tentang ACS / SKA  Mengkaji klien ACS / SKA  Memberikan asuhan keperawatan ACS / SKA  Melakukan pencatatan dan pelaporan  Monitoring Hemodinamik non invasif
  • 5.
  • 7.  BP / TD  Tekanan arteri yang terdiri dari nilai puncak (tekanan sistolik ) kemudian turun ke nilai minimal (tekanan diastolik) yang merupakan rambatan tekanan dari jantung. 7
  • 8. 8 Satu siklus jantung terdiri dari Sistolik dan Diastolik. Systolik : - Periode kontraksi Saat jantung memompakan darah Diastolik : - Periode Ventrikel relaksasi Pengisian darah (blood filling) www.sifalibitkim.com
  • 9. 9 Yang dinilai  Irama : Normal Teratur Abnormal Tidak teratur, mengancam curah jantung tidak adekuat  Kekuatan : Normal  Kuat (nilainya hasil pengurangan nilai Sistolik dgn Diastolik normal ) Abnormal : Lemah , karena a.l.: Shock a.l.: AI severe  Frekuensi : Nilai normal tergantung usia spt tabel sibawah ini Abnormal : Lambat / cepat , sesuai kriteria normal
  • 10. 10 Usia Frekuensi jantung normal Bayi Todler Prasekolah Usia sekolah Remaja Dewasa 120 – 160 / menit 90 – 140 / menit 80 – 110 / menit 75 – 100 / menit 60 – 90 / menit 60 – 100 / menit
  • 11. Yang harus dinilai : Frekuensi Irama Kedalaman
  • 12. 12 Frekuensi Frekuensi pernapasan rata – rata normal menurut usia Usia Frekuensi Bayi baru lahir Bayi (6 bulan) Todler (2 Tahun) Anak – anak Remaja Dewasa 50 – 60 / menit 30 – 50 / menit 25 – 32 / menit 20 – 30 / menit 16 – 19 / menit 12 – 20 / menit Perhitungan dilakukan selama 30 detik lalu kali 2, tapi pada bayi dan anak kecil, dihitung pernapasan satu menit penuh.
  • 13.  Proses difusi dan perfusi pernafasan dapat dievaluasi dengan cara pengukuran saturasi oksigen darah (SpO2), menggunakan alat oksimeter nadi yang dipasang di perifer  Alat ini berfungsi mengukur presentasi oksigen yang di ikat oleh hemoglobin diarteri,  Nilai normalnya 95 – 100 %
  • 14.
  • 15. Yang dinilai :  Color / warna  Temperatur / suhu  Condition / kelembaban Untuk anak usia < 6 Th  Capillary refill
  • 16. Arteri koroner yang utama terdiri dari : http://id.images.search.yahoo.com  Arteri koroner kiri , yang pangkalnya disebut Left main artery (cabang arteri Utama) yang kemudian bercabang dua LAD ( left anterior desending artery ) serta CX (Circumplex Artery  Arteri koroner kanan, memperdarahi sebahagian besar jantung sebelah kanan dan sinus node , Av node dan His bandle (cabang dari His) dan sebahagian kecil memperdarhi jantung sebelah kiri
  • 17.  ACS/SKA adalah sindrom klinik penyakit jantung koroner yang disebabkan penurunan suplai oksigen miokard secara akut atau subakut akibat erosi serta ruptur plak aterosklerotik dan mikroembolisasi
  • 18.  Mekanisme utama terjadinya ACS / SKA  robek /rupturnya plak arteroaklerosis di pembuluh koroner sehingga proses trombosis akut sumbatan mendadak / akut aliran darah koroner.  Selain itu, dapat juga diakibatkan oleh non sklerotik, walaupun jarang terjadi, seperti : arteritis, trauma, diseksi, dan lain-lain.
  • 19.  Definisi Infark Miokard Akut (IMA) di definisikan sebagai nekrosis miokard yang disebabkan oleh tidak adekuatnya pasokan darah akibat sumbatan akut arteri koroner  Sumbatan total  STEMI  Sub total ===  NSTEMI / UAP
  • 20.
  • 21.  Faktor risiko mayor sindrom koroner akut :  Hiperkolesterolemia  Hipertensi  Merokok  Diabetes melitus  Genetik  Faktor risiko minor sindrom koroner akut :  Obesitas  Stress  Kurang olahraga  Laki-laki  Perempuan menopause
  • 22.  Nyeri dada pada Infark Miokard Akut (IMA) biasanya berlangsung lebih dari 20 menit, retrosternal, berlokasi di tengah atau dada kiri,menjalar ke rahang, punggung atau lengan kiri. Rasa nyeri ini digambarkan sebagai perasaan seperti rasa tertekan benda berat, diremas, seperti terbakar atau seperti ditusuk-tusuk
  • 23. Riwayat nyeri dada khas > 20 menit, tdk hilang dg istirahat / Nitrat Disertai Mual, muntah dan keringat dingin
  • 24. Merupakan syndroma klinis yg terdiri dari : 1. STEMI ( ST Elevasi Myocard Infark ) 2. NSTEMI ( Non ST Elevasi myocrd Infark ) 3. UAP ( Unstable Angina Pectoris )
  • 25. Klasifikasi SKA Nyeri dada Typical EKG ST elevasi minimal 2 lead bedekatan Enzym Jantung CK MB dan Trop T / I APTS ( ANGINA Pektoris Tidak Stabi ) / UAP + - - NSTEMI ( Non ST Elevasi Miokard Infark ) + - + STEMI ( ST Elevasi Miokard Infark ) + + +
  • 26. Penegakan diagnosa berdasarkan kriteria WHO yaitu berdasarkan terpenuhinya data minimal 2 dari 3 Kriteria dibawah ini :  Keluhan :Nyeri dada iskemik yang khas  Evolusi EKG  Peningkatan dan penurunan enzym jantung ( Troponin T / I dan CK-MB )
  • 27. Pengkajian Primer ( ABCD )  Pengkajian primer ( ABCD ) selalu dilakukan pada pasien kegawat darurat, begitu juga pasien dengan SKA / ACS
  • 28. Pengkajian skunder sifatnya melengkapi pengkajian primer dan berfokus pada keluhan utama  P = provocation  Q = quality  R = radiation  S = severity  T = time dan treatment
  • 29. Adanya ST elevasi minimal di 2 lead yang berdekatan , sesuai dengan lokasi infarknya
  • 30. Contoh lokalisasi infark berdasarkan letak perubahan EKG a.l. No Lokasi Lead 1. 2. 3. 4 5. Septum Anterior Anteriar ekstensif Inferior RV V1- V2 V3 – V4 I, aVL, V1 – V6 II , III, aVF V3R – V4R
  • 31. Troponin I Troponin T CK-MB First detectable (hours) 2-4 2-4 3-4 100% sensitivity (hours) 8-12 8-12 8-12 Peak (hours) 10-24 10-24 10-24 Duration (days 5-10 5-14 days 2-4
  • 32. Identifikasi masalah keperawatan aktual atau resiko  a.1. Nyeri dada  a.2. Penurunan Cardiac Output Penatalaksanaan Keperawatan pada fase akut / golden time
  • 33.  Menurunkan Demand (Bed rest total, puasa , dll),  Monitoring keluhan dan  Monitoring hemodinamik dan respiratorik non invasif  Melakukan perekaman EKG  Mengambil sample darah untuk pemeriksaan laboratorium / Enzim jantung
  • 34.  Memberikan obat – obat awal ( yang berfungsi menstabilkan plak yang tidak stabil / rupture ) sesuai standart AHA dengan  MONACO ( Morphin , Oksigen 2-4 lt/mnt , Nitrat 5mg SL dpt diulang 3X / IV), Aspirin 160 -325 mg ( kunyah ), Clopidogrel loading 300 mg / oral)  Persiapan Tindakan Revaskularisasi Perhatikan tekanan darah pada pemberian Nitrat drip . (nitrat tidak boleh diberikan pada tekanan darah < 90 mmHg)
  • 35. I. TERAPI AWAL  Oksigen 4 lt / mnt , saturasi O2 > 90 %  Aspirin 160 – 325 mg ( kunyah )  Nitrogilserin 5 mg SL ( dpt diulang setiap 5) lalu drip bila masih nyeri  Clopidogrel 300mg /PO ( jika belum pernah diberi )  Morphin bila nyeri tidak teratasi dg nitrat MONACO ( Morpin, Oksigen, Nitrogliserin,Clopidogrel) II. PERBAIKAN ALIRAN KORONER dan REPERFUSI Jaringan Myocard  Obat ( Fibrinolitik )  Primary PCI  CABG
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40. 1. Nitrogliserin ( anti angina ) Nitrat oral / SL 5mg setiap 5 menit , u/ mengatasi nyeri Intravena kontinu bila sakit berlanjut, gagal jantung , hipertensi 2. Aspirin ( antiplatelet oral ) Kunyah 162 – 325 mg ( 2 Tab ) , selanjutnya 75 – 162 mg / hari 3. Clopidogrel ( anti platelet oral ) Loading 300 mg ( 4 Tab ) per oral dilanjutkan 75 mg / hari 4. Morpin Intra vena dosis 2 – 4 mg deng dapat di ulang 5 – 15 menit 5. Heparinisasi ( anti koagulan / antithrombin ) UFH ( Unfrctioneted Hepari ) : bolus 60 U/KgBB maksimum 400 U Lanjutkan drip 12 U / KgBB, maksimum 1000 U / jam, target APTT 1,5 – 2 x Kontrol LMWH /Sub cutan
  • 41. Gangguan perfusi miokard  Tujuan umum: Perfusi miokard adekuat  Kriteria hasil:  Nyeri miokard berkurang  EKG dalam gambaran normal  TTV dalam batas normal  Enzim jantung dalam batas normal
  • 42.
  • 43.  kaji keluhan nyeri dada; kaji dengan metode PQRST  kaji adanya sesak, perubahan suhu akral, warna kulit  posisikan pasien:  datar bila tekanan darah normal  datar bila tekanan darah menurun dengan lokasi infark di left ventrikel  posisi V bila tekanan darah menurun dengan lokasi infark di right ventrikel  monitor EKG dan tanda-tanda vital, rekam EKG serial  berikan oksigen  batasi aktivitas, bed rest  Puasakan pasien
  • 44.  turunkan kecemasan pasien, ajarkan nafas dalam  cegah mengedan, batuk berlebih, gelisah  puasakan pasien pada 6 jam pertama setelah serangan  pasang IV akses untuk emergensi dan pengobatan  siapkan pemeriksaan laboratorium (darah) dan Rongent dada  siapkan obat-obatan sesuai program  monitor efek samping obat, serta keluhan sakit dada ( skala nyeri )