SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
SHOCK MANAGEMENT
HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA (HIPGABI) BENGKULU
SYOK
• Syok merupakan suatu keadaan patofisiologis dinamik yang terjadi
apabila oxygen delivery ke mitokondria sel di seluruh tubuh manusia
tidak mencukupi kebutuhan oxygen consumption.
• kehilangan akut volume peredaran darah yang menyebabkan suatu
kondisi dimana perfusi jaringan menurun dan menyebabkan
inadekuatnya hantaran oksigen dan nutrisi yang diperlukan sel.
• Keadaan apapun yang menyebabkan kurangnya oksigenasi sel, maka
sel dan organ akan berada dalam keadaan syok
Etiologi syok
mekanisme kardiogenik
mekanisme obstruktif
perubahan dalam volume sirkulasi
perubahan dalam distribusi sirkulasi.
Klasifikasi syok
• Menurut patofisiologinya
tahap
kompensasi
Tahap
dekompensasi
Tahap
Ireversibel
Klasifikasi syok, Cont,...
•syok hipovolemik
•syok kardiogenik
•syok septik
•syok neurogenik
Syok Hipovolemik
• sering terjadi pada pasien trauma yang disebabkan oleh hipovolemia
• Terjadi penurunan jumlah darah yang bersirkulasi, yang dapat
disebabkan oleh kehilangan darah yang besar sekali jumlahnya.
• Dapat juga disebabkan oleh hilangnya integritas membran sel semi
permeabel, sehingga timbullah kebocoran plasma dan protein dari
ruang intravaskuler ke ruang interstitial
Bagian dari syok hipovolemik, yang disebabkan oleh perdarahan
• Hemoragik eksternal
- Trauma :
laserasi dan ruptur miokard, laserasi pembuluh darah besar, dan
perlukaan organ padat abdomen, fraktur pelvis dan femur, dan laserasi
pada tengkorak.
- Gastrointestinal : perdarahan varises oesofagus, perdarahan ulkus
peptikum
- Kelainan pada pembuluh darah: aneurisma
- Kelainan yang berhubungan dengan kehamilan : kehamilan ektopik
terganggu, plasenta previa, dan solutio plasenta.
Syok Haemorrhagik
Sudoyo et al. (2009).
Perdarahan Luar
Biasanya tak terlihat dan kulit tidak tampak rusak.
Kadang-kadang terlihat berada di bawah permukaan
kulit berupa memar.
Jumlah = 1 liter
Perdarahan Dalam
Perdarahan Dalam dapat berasal dari:
Rongga thorak
Rongga abdomen
Rongga pelvis
Tulang Panjang/femur
Perkiraan kehilangan darah berdasarkan jenis fraktur
4 TAHAP PERDARAHAN
Tahap 1:
Darah hilang
diatas 15 %
Tahap 2:
Darah hilang
diatas 30 %
Tahap 3:
Darah hilang
diatas 40 %
Tahap 4:
Darah hilang
> 40 %
Klasifikasi Syok hipovolemik KARENA perdarahan
(Haemoragik )berdasarkan berat ringannya keadaan klinis
Sumber: American College of Surgeons Committee on Trauma, 2008
Klasifikasi syok Hipovolemik yang disebabkan
oleh dehidrasi
Penatalaksanaan Awal
1.Pastikan keamanan Penolong,
Pasien dan Lingkungan
3 A ( Aman Penolong, Aman Pasien,
Aman Lingkungan)
16
Pengkajian
Pengkajian Primer
Memeriksa kondisi yang mengancam nyawa secara umum.
Menentukan keluhan utama atau mekanisme cedera
Menentukan status mental dan orientasi (waktu, tempat, orang)
Menentukan status mental dan orientasi (waktu, tempat, orang)
Pengkajian Primer, Cont..
General Impression
AIRWAY
Pastikan Kepatenan jalan nafas
Sweep FingerCross Finger
MEMBUKA JALAN NAFAS
Head tild - Chin lif atau Jaw thrust
19
Breathing
Menilai Pernafasan :
Pergerakan dada (look)
Adanya suara nafas (listen)
Adanya hembusan/aliran udara (feel)
Pemberian Oksigen hight-flow dengan nrm 10-12 lpm
Pastikan saturasi oksigen >95%
Circulation
Arteri brakhialisArteri karotis
Pemeriksaan Nadii i
Arteri Radialis
Perubahan denyut nadi
Cari sumber perdarahan
Cari adanya sumber perdarahan
Circulation, Cont..
Terdapat sumber perdarahan
luar/dalam
Intervensi Segera : Kontrol
perdarahan
Kontrol Perdarahan
Circulation, Cont..
• Penekanan Langsung
Perdarahan
Luar
•Perdarahan Fraktur Pelvis :
•Pemasangan PASG
•Fiksasi Panggul dengan Mitela, Korset
•Perdarahan Dalam lain : Tindakan Operasi
Perdarahan
Dalam
Teknik Pengontrolan Perdarahan Luar
Tekan langsung
Tinggikan Tekan Pada Titik
tekan
Lokasi Titik Tekan
Pemasangan Tourniket
Perdarahan luar
Perdarahan
luar
Tekan
langsung
Terkendali
Tekan
langsung & Angkat
Titik Tekan
Gagal
Gagal
Torniquet
Penggunaan torniquet
Merupakan langkah
terakhir, bila semua
usaha gagal
Gagal
Berhasil
Teknik Pengontrolan Perdarahan Dalam (Fraktur Pelvis)
The Pneumatic
Anti shock
Garment (PASG)
Pelvic sling / bebat
Circulation, Cont..
• Nilai perfusi jaringan
Kemungkinan temuan pada
pasien perdarahan :
CRT melambat pada syok
perdarahan kels II dan III, tidak
terdeteksi pada kelas IV
Circulation, Cont..
Pengaturan posisi pasien :
• Tinggikan bagian ekstrimitas bawah 20 – 30 cm
Circulation, Cont..
• Dapatkan segera akses ke pembuluh darah
Paling baik dengan kateter IV
ukuran besar, dua jalur
Cari posisi terbaik untuk akses
intra vena
Circulation, Cont..
• Penggunaan larutan isotonik sebagai terapi cairan awal
RL atau NACL merupakan pilihan utama
Pemberian cairan berdasarkan hukum 3
untuk 1 (3 ml kristaloid untuk tiap 1 ml
estimasi kehilangan darah),
Perlu penilaian berkala dalam hal respon
terhadap pemberian cairan
Circulation, Cont,...
• Pemberian transfusi darah
PRC diberikan jika :
 Jumlah perdarahan diperkirakan >30% dari volume
total atau perdarahan derajat III
 Pasien hipotensi yang tidak berespon terhadap 2 L
kristaloid
 Memperbaiki delivery oksigen
 Pasien kritis dengan kadar hemoglobin 6-8 gr/dl.
Circulation, Cont,...
• Pemanasan cairan plasma dan kristaloid
diberikan Untuk mencegah hipotermi pada
penderita yang menerima volume kristaloid ,
dengan menghangatkan cairan sampai 39˚C
sebelum digunakan.
Disability
• Nilai Tingkat Kesadaran : Glasgow Coma SCALE
• Nilai Respon Pupil
• Nilai fungsi motorik dan sensorik
EKSPOSURE
• Enviromental control, membuka pakaian untuk memeriksa
adanya deformity, open wounds, tenderness dan swelling , dll
serta pencegahan terjadi hipotermi pada penderita.
Mencegah distensi lambung
• Distensi lambung menyebabkan terapi syok menjadi sulit.
Pada penderita yang tidak sadar, distensi lambung
menyebabkan resiko aspirasi isi lambung. Dekompresi
dilakukan dengan memasukkan selang melalui mulut atau
hidung dan memasangnya pada penyedot untuk
mengeluarkan isi lambung.
Pemasangan kateter urin
•Memudahkan penilaian adanya hematuria dan
evaluasi perfusi ginjal dengan memantau
produksi urin.
Pembedahan Cyto, sesuai indikasi
Pengkajian Sekunder
Riwayat Kesehatan
• Terlihat adanya tanda nyata pada perdarahan luar
• Terdapat keluhan kelemahan, letargi, atau perubahan status mental pada
perdarahan dalam
• Waktu terjadinya cedera dan mekanisme cedera pada pasien perdarahan
karena trauma
• Terdapat keluhan nyeri pada lokasi tertentu perdarahan
• Riwayat hematemesis, melena, riwayat minum alkohol, penggunaan obat anti-
inflamasi non steroid yang lama, dan koagulopati pada perdarahan GI
• Periode terakhir menstruasi, faktor risiko kehamilan ektopik, perdarahan
pervaginam (termasuk jumlah dan durasinya), produk konsepsi pada saluran
vagina, dan nyeri pada perkiraan perdarahan dengan penyebab ginekologik
Pengkajian Sekunder
Riwayat Kesehatan
S = Symptoms (Gejala)
A = Allergies (Alergi)
M = Medications (Obat)
P = Past medical history (Other Illness?) (Riwayat penyakit)
L = Last oral intake (Masukan oral terakhir, apakah benda padat atau
cair)
E = Events preceding the incidents (Kenapa terjadi?)
PEMERIKSAAN FISIK
• Periksa kemungkinan adanya cedera pada seluruh kepala,
• Konjungtiva anemis, sianosis dan kering pada bibirKepala dan leher
• Auskultasi untuk memastikan ada tidaknya suara pernafasan yang melemah,
indikasi dari perdarahan yang berasal dari miokard, pembuluh darah atau laserasi
paruDada
• Lakukan pemeriksaan untuk menemukan adanya nyeri atau distensi, petunjuk
adanya cedera intra abdominal
Abdomen
PEMERIKSAAN FISIK
• Periksa untuk memastikan ada tidaknya deformitas dan
tanda-tanda fraktur femur dan perdarahan dalam pahaPelvis
• Periksa untuk memastikan ada tidaknya deformitas dan
tanda-tanda fraktur femur dan perdarahan dalam pahaEkstremitas
• Periksa adanya jejas
Punggung
PEMERIKSAAN FISIK
• Adanya pengeluaran darah dari Urethra
• Adanya perdarahan pervagina pada ibu
hamil
Genitalia
• Kulit teraba dingin, pucatKulit
PEMERIKSAAN FISIK
Pada pasien tanpa trauma : Sebagian besar perdarahan berasal dari
abdomen, periksa abdomen menyeluruh, untuk mengetahui adanya
nyeri, distensi, bruit. Pastikan ada tidaknya aneurisme aorta, ulkus
peptikum, atau kongesti hepar. Periksa tanda-tanda memar atau
perdarahan.
Pada pasien Hamil : Pemerksaan dengan spekulum steril, termasuk
perdarahan pada trimester tiga, lakukan periksa abdomen, uterus
atau adneksa.
Vital signs
• <100 pada syok hemoragik kelas I, >100 pada Kelas II, >120 pada
kelas III dan >140 pada syok kelas IVNadi
• Normal pada syok hemoragik kelas I dan II, 30-40 pada kelas III >35
pada kelas IV
Napas
• Normal pada syok hemoragik kelas I dan II, menurun pda kelas III
dan IVTekanan Darah
Suhu • Suhu kulit perifer teraba dingin terutama pada
syok hemoragik kelas IV
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Laboratorium Awal :
• Hemoglobin dan hematokrit
Pada fase syok perdarahan awal, HB dan Ht belum berubah, HB dan HT menurun pada
perdarahann yang lama, karena proses autotransfusi
• Urin
Produksi urin akan menurun, lebih gelap dan pekat, BJ urin > 1, 020, sering terjadi proteinuria
• Pemeriksaan analisa gas darah
Penurunan PH, PaO2, PaCO2 dan HCO3. Bila syok terus berlangsung, kompensasi tidak berfungsi
lagi, PH dan PaO2 menurun, Paco2 dan HCO3 meningkat, perbedaan yang jelas antara PaO2 dan
PCO2 arteial dan vena
• Pemeriksaan Elektrolit serum
sering kali didapat adanya gangguan keseimbangan elektrolit seperti hiponatremi, hiperkalemia,
dan hipokalsemia terutama pada penderita dengan asidosis
• pemeriksaan BUN (Blood urea nitrogen) dan serum kreatinin
(Schub dan March, 2014)
Pemeriksaan Diagnostik, cont,..
• Pemeriksaan radiologi segera :
 USG di UGD jika dicurigai aneurisma aorta abdominalis
 Foto polos dada posisi tegak jika dicurigai ulkus perforasi
 FAST (Focused Abdominal Sonography for Trauma) jika di
curigai cedera abdomen
• Tes kehamilan, USG pelvis dan konsul spesialis bedah pada
pasien usia subur yang mengalami syok hipovolemik
(Kolecki dan Menckhoff, 2014):
Pemberian therapy
obat golongan vasoaktif
• Obat golongan inotropik  diberikan untuk menaikkan kontraktilitas
miokard sehingga diharapkan CO dapat me↑, obat yang termasuk
golongan ini adalah :
• Digitalis  efektif dalam mengatasi syok pada penderita dengan penyakit
valvuler dan kardiomiopati
• Dopamin (dosis 3-10 mikrogram/kgBB/menit)
• Dobutamin (dosis 5-10 mikrogram/kgBB/menit)
* Dopamin dan Dobutamin banyak dipakai karena efeknya cepat dan
mudah dikontrol karena dapat diberikan dengan drip / pompa infus
* Dopamin dosis rendah (3-5 mikrogram/kgBB/menit)  me↑ RBF 
prod. urine↑
Obat golongan vasodilator
• Nitrogliserin
• Sodium nitroprusid (dosis 0,5-1,0 mikrogram/kgBB/menit)
•Pemberiannya harus dengan drip atau pompa infus dan diberikan
dengan sangat hati-hati, dengan monitor tensi arteriol.
•Bila diberikan terlalu cepat justru menyebabkan syok berat (karena
vasodilatasi ysang hebat)
Pemberian antibiotika
• Antibiotika ini diberikan terutama pada syok yang
disebabkan karena invasi bakteri (pada syok septik).
• Secara idealnya, pemberian antibiotika hendaknya
diberikan sesuai dengan hasil pembiakan kuman dan
kepekaannya, namun perlu waktu yang cukup lama.
Tindakan operatif
•Pembedahan Cyto, sesuai indikasi
•Tindakan operatif untuk mengatasi syok harus
dilakukan secepatnya setelah hemodinamika
penderita dapat dikuasai, hal ini sangat penting
karena anestesi yang akan diperlukan untuk
pembedahan dapat menyebabkan gangguan
hemodinamika pada penderita.
Evaluasi
• Kulit hangat, tidak pucat, turgor normal
• Capilary refill time < 2 detik
• MAP 65-70 mmHg
• O2 sat >95%
• Urine output >0.5 ml/kg/jam (dewasa) ; > 1 ml/kg/jam (anak)
• Shock index = HR/SBP (normal 0.5-0.7)
• CVP 8 to12 mm Hg
• ScvO2 > 70%
SHOCKMANAGEMENT

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
 
Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
 
Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Terapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anakTerapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anak
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
 
Laporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisLaporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasis
 
2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi
 
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
 
EKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungEKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi Jantung
 
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus MalariaBuku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
 
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
 
keseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darahkeseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darah
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pump
 
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun
 

Similar to SHOCKMANAGEMENT

Rawatan perdarahan
Rawatan perdarahanRawatan perdarahan
Rawatan perdarahanLee Oi Wah
 
Kegawat Daruratan Syock Obstetric
Kegawat Daruratan Syock ObstetricKegawat Daruratan Syock Obstetric
Kegawat Daruratan Syock ObstetricUFDK
 
Pendekatan Klinis Syok
Pendekatan Klinis SyokPendekatan Klinis Syok
Pendekatan Klinis SyokEvan Permana
 
Kelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptxKelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptxDini700324
 
Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik
Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanikMakalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik
Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanikDelina Damanik
 
Presentation1 DHF.pptx
Presentation1 DHF.pptxPresentation1 DHF.pptx
Presentation1 DHF.pptxssuserf59e7d
 
KGD Syok dan Resusistasi Cairan.pptx
KGD Syok dan Resusistasi Cairan.pptxKGD Syok dan Resusistasi Cairan.pptx
KGD Syok dan Resusistasi Cairan.pptxSukmaSainiPoltekkesM
 
CRS Hidropneumotoraks.pptx
CRS Hidropneumotoraks.pptxCRS Hidropneumotoraks.pptx
CRS Hidropneumotoraks.pptxulfahulkarimah21
 
Syok Hemoragik.pptx
Syok Hemoragik.pptxSyok Hemoragik.pptx
Syok Hemoragik.pptxferdinan_bs
 
Case Study Shock Yudi P 23.pptx
Case Study Shock Yudi P 23.pptxCase Study Shock Yudi P 23.pptx
Case Study Shock Yudi P 23.pptxasepidoy
 
PPT-Haemoragic-Post-Partum-melia zahra.pptx
PPT-Haemoragic-Post-Partum-melia zahra.pptxPPT-Haemoragic-Post-Partum-melia zahra.pptx
PPT-Haemoragic-Post-Partum-melia zahra.pptxMeliaAgustin2
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docxWarnet Raha
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docxSeptian Muna Barakati
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docxSeptian Muna Barakati
 
Ringkasan skenario 1
Ringkasan skenario 1Ringkasan skenario 1
Ringkasan skenario 1FadhilAulia7
 

Similar to SHOCKMANAGEMENT (20)

Ppt_syok.pptx
Ppt_syok.pptxPpt_syok.pptx
Ppt_syok.pptx
 
Rawatan perdarahan
Rawatan perdarahanRawatan perdarahan
Rawatan perdarahan
 
Kegawat Daruratan Syock Obstetric
Kegawat Daruratan Syock ObstetricKegawat Daruratan Syock Obstetric
Kegawat Daruratan Syock Obstetric
 
Pendekatan Klinis Syok
Pendekatan Klinis SyokPendekatan Klinis Syok
Pendekatan Klinis Syok
 
Kelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptxKelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptx
 
Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik
Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanikMakalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik
Makalah cairan ( sendi & otak) by: delina damanik
 
SYOK uss ppt
SYOK uss pptSYOK uss ppt
SYOK uss ppt
 
Presentation1 DHF.pptx
Presentation1 DHF.pptxPresentation1 DHF.pptx
Presentation1 DHF.pptx
 
KGD Syok dan Resusistasi Cairan.pptx
KGD Syok dan Resusistasi Cairan.pptxKGD Syok dan Resusistasi Cairan.pptx
KGD Syok dan Resusistasi Cairan.pptx
 
CRS Hidropneumotoraks.pptx
CRS Hidropneumotoraks.pptxCRS Hidropneumotoraks.pptx
CRS Hidropneumotoraks.pptx
 
DSS.pptx
DSS.pptxDSS.pptx
DSS.pptx
 
Syok Hemoragik.pptx
Syok Hemoragik.pptxSyok Hemoragik.pptx
Syok Hemoragik.pptx
 
Case Study Shock Yudi P 23.pptx
Case Study Shock Yudi P 23.pptxCase Study Shock Yudi P 23.pptx
Case Study Shock Yudi P 23.pptx
 
PPT-Haemoragic-Post-Partum-melia zahra.pptx
PPT-Haemoragic-Post-Partum-melia zahra.pptxPPT-Haemoragic-Post-Partum-melia zahra.pptx
PPT-Haemoragic-Post-Partum-melia zahra.pptx
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
 
Haemoptysis.pptx
Haemoptysis.pptxHaemoptysis.pptx
Haemoptysis.pptx
 
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
202948858 makalah-syok-hipovolemik-docx
 
Ringkasan skenario 1
Ringkasan skenario 1Ringkasan skenario 1
Ringkasan skenario 1
 
ABC ATLS.pptx
ABC ATLS.pptxABC ATLS.pptx
ABC ATLS.pptx
 

More from Andry Sartika, S.Kep.,Ners.,M.Kep

More from Andry Sartika, S.Kep.,Ners.,M.Kep (20)

Metode Berfikir Kritis
Metode Berfikir KritisMetode Berfikir Kritis
Metode Berfikir Kritis
 
RJP RESUSITASI JANTUNG PARU
RJP RESUSITASI JANTUNG PARURJP RESUSITASI JANTUNG PARU
RJP RESUSITASI JANTUNG PARU
 
Cidera Kepala
Cidera KepalaCidera Kepala
Cidera Kepala
 
GCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat KesadaranGCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat Kesadaran
 
Transport dan Rujukan Penderita Gawat Darurat
Transport dan Rujukan Penderita Gawat DaruratTransport dan Rujukan Penderita Gawat Darurat
Transport dan Rujukan Penderita Gawat Darurat
 
SHOCK MANAGEMENT
SHOCK MANAGEMENT SHOCK MANAGEMENT
SHOCK MANAGEMENT
 
PEREKAMAN EKG
PEREKAMAN EKGPEREKAMAN EKG
PEREKAMAN EKG
 
Trauma Luka Dan Fraktur
Trauma Luka Dan Fraktur Trauma Luka Dan Fraktur
Trauma Luka Dan Fraktur
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
 
Latihan EKG Strip
Latihan EKG StripLatihan EKG Strip
Latihan EKG Strip
 
Penatalaksanaan Keracunan
Penatalaksanaan KeracunanPenatalaksanaan Keracunan
Penatalaksanaan Keracunan
 
Initial Assessment
Initial AssessmentInitial Assessment
Initial Assessment
 
Etika Dan Hukum Dalam Keperawatan Gadar
Etika Dan Hukum Dalam Keperawatan GadarEtika Dan Hukum Dalam Keperawatan Gadar
Etika Dan Hukum Dalam Keperawatan Gadar
 
EKG Konsep Dasar
EKG Konsep DasarEKG Konsep Dasar
EKG Konsep Dasar
 
Cedera Kepala
Cedera KepalaCedera Kepala
Cedera Kepala
 
Biomekanik Trauma
Biomekanik TraumaBiomekanik Trauma
Biomekanik Trauma
 
Bantuan Hidup Dasar
Bantuan Hidup DasarBantuan Hidup Dasar
Bantuan Hidup Dasar
 
Aritmia Jantung & Therapi Listrik
Aritmia Jantung & Therapi ListrikAritmia Jantung & Therapi Listrik
Aritmia Jantung & Therapi Listrik
 
Airway & Breathing Management
Airway & Breathing Management Airway & Breathing Management
Airway & Breathing Management
 
Acut Coronary
Acut CoronaryAcut Coronary
Acut Coronary
 

Recently uploaded

ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptRaniNarti
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxUswaTulFajri
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFRisaFatmasari
 
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatanReferat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatanFATIM77
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxghinaalmiranurdiani
 
ALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptx
ALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptxALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptx
ALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptxMelianaFatmawati
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptTriUmiana1
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Jenis ubat batuk kahak dan batuk kering di Farmasi.pdf
Jenis ubat batuk kahak dan batuk kering di Farmasi.pdfJenis ubat batuk kahak dan batuk kering di Farmasi.pdf
Jenis ubat batuk kahak dan batuk kering di Farmasi.pdfnuralieza
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 

Recently uploaded (14)

ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
 
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatanReferat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
Referat kanker kolorektal farmakologi kesehatan
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
 
ALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptx
ALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptxALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptx
ALUR Vaksinasi calon jemaah Haji tahun 2024 .pptx
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Jenis ubat batuk kahak dan batuk kering di Farmasi.pdf
Jenis ubat batuk kahak dan batuk kering di Farmasi.pdfJenis ubat batuk kahak dan batuk kering di Farmasi.pdf
Jenis ubat batuk kahak dan batuk kering di Farmasi.pdf
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 

SHOCKMANAGEMENT

  • 1. SHOCK MANAGEMENT HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA (HIPGABI) BENGKULU
  • 2. SYOK • Syok merupakan suatu keadaan patofisiologis dinamik yang terjadi apabila oxygen delivery ke mitokondria sel di seluruh tubuh manusia tidak mencukupi kebutuhan oxygen consumption. • kehilangan akut volume peredaran darah yang menyebabkan suatu kondisi dimana perfusi jaringan menurun dan menyebabkan inadekuatnya hantaran oksigen dan nutrisi yang diperlukan sel. • Keadaan apapun yang menyebabkan kurangnya oksigenasi sel, maka sel dan organ akan berada dalam keadaan syok
  • 3. Etiologi syok mekanisme kardiogenik mekanisme obstruktif perubahan dalam volume sirkulasi perubahan dalam distribusi sirkulasi.
  • 4. Klasifikasi syok • Menurut patofisiologinya tahap kompensasi Tahap dekompensasi Tahap Ireversibel
  • 5. Klasifikasi syok, Cont,... •syok hipovolemik •syok kardiogenik •syok septik •syok neurogenik
  • 6. Syok Hipovolemik • sering terjadi pada pasien trauma yang disebabkan oleh hipovolemia • Terjadi penurunan jumlah darah yang bersirkulasi, yang dapat disebabkan oleh kehilangan darah yang besar sekali jumlahnya. • Dapat juga disebabkan oleh hilangnya integritas membran sel semi permeabel, sehingga timbullah kebocoran plasma dan protein dari ruang intravaskuler ke ruang interstitial
  • 7. Bagian dari syok hipovolemik, yang disebabkan oleh perdarahan • Hemoragik eksternal - Trauma : laserasi dan ruptur miokard, laserasi pembuluh darah besar, dan perlukaan organ padat abdomen, fraktur pelvis dan femur, dan laserasi pada tengkorak. - Gastrointestinal : perdarahan varises oesofagus, perdarahan ulkus peptikum - Kelainan pada pembuluh darah: aneurisma - Kelainan yang berhubungan dengan kehamilan : kehamilan ektopik terganggu, plasenta previa, dan solutio plasenta. Syok Haemorrhagik Sudoyo et al. (2009).
  • 9. Biasanya tak terlihat dan kulit tidak tampak rusak. Kadang-kadang terlihat berada di bawah permukaan kulit berupa memar. Jumlah = 1 liter Perdarahan Dalam
  • 10. Perdarahan Dalam dapat berasal dari: Rongga thorak Rongga abdomen Rongga pelvis Tulang Panjang/femur
  • 11. Perkiraan kehilangan darah berdasarkan jenis fraktur
  • 12. 4 TAHAP PERDARAHAN Tahap 1: Darah hilang diatas 15 % Tahap 2: Darah hilang diatas 30 % Tahap 3: Darah hilang diatas 40 % Tahap 4: Darah hilang > 40 %
  • 13. Klasifikasi Syok hipovolemik KARENA perdarahan (Haemoragik )berdasarkan berat ringannya keadaan klinis Sumber: American College of Surgeons Committee on Trauma, 2008
  • 14. Klasifikasi syok Hipovolemik yang disebabkan oleh dehidrasi
  • 16. 1.Pastikan keamanan Penolong, Pasien dan Lingkungan 3 A ( Aman Penolong, Aman Pasien, Aman Lingkungan) 16 Pengkajian Pengkajian Primer
  • 17. Memeriksa kondisi yang mengancam nyawa secara umum. Menentukan keluhan utama atau mekanisme cedera Menentukan status mental dan orientasi (waktu, tempat, orang) Menentukan status mental dan orientasi (waktu, tempat, orang) Pengkajian Primer, Cont.. General Impression
  • 18. AIRWAY Pastikan Kepatenan jalan nafas Sweep FingerCross Finger
  • 19. MEMBUKA JALAN NAFAS Head tild - Chin lif atau Jaw thrust 19
  • 20. Breathing Menilai Pernafasan : Pergerakan dada (look) Adanya suara nafas (listen) Adanya hembusan/aliran udara (feel) Pemberian Oksigen hight-flow dengan nrm 10-12 lpm Pastikan saturasi oksigen >95%
  • 21. Circulation Arteri brakhialisArteri karotis Pemeriksaan Nadii i Arteri Radialis Perubahan denyut nadi Cari sumber perdarahan
  • 22. Cari adanya sumber perdarahan Circulation, Cont.. Terdapat sumber perdarahan luar/dalam Intervensi Segera : Kontrol perdarahan
  • 23. Kontrol Perdarahan Circulation, Cont.. • Penekanan Langsung Perdarahan Luar •Perdarahan Fraktur Pelvis : •Pemasangan PASG •Fiksasi Panggul dengan Mitela, Korset •Perdarahan Dalam lain : Tindakan Operasi Perdarahan Dalam
  • 24. Teknik Pengontrolan Perdarahan Luar Tekan langsung Tinggikan Tekan Pada Titik tekan
  • 27. Perdarahan luar Perdarahan luar Tekan langsung Terkendali Tekan langsung & Angkat Titik Tekan Gagal Gagal Torniquet Penggunaan torniquet Merupakan langkah terakhir, bila semua usaha gagal Gagal Berhasil
  • 28. Teknik Pengontrolan Perdarahan Dalam (Fraktur Pelvis) The Pneumatic Anti shock Garment (PASG) Pelvic sling / bebat
  • 29. Circulation, Cont.. • Nilai perfusi jaringan Kemungkinan temuan pada pasien perdarahan : CRT melambat pada syok perdarahan kels II dan III, tidak terdeteksi pada kelas IV
  • 30. Circulation, Cont.. Pengaturan posisi pasien : • Tinggikan bagian ekstrimitas bawah 20 – 30 cm
  • 31. Circulation, Cont.. • Dapatkan segera akses ke pembuluh darah Paling baik dengan kateter IV ukuran besar, dua jalur Cari posisi terbaik untuk akses intra vena
  • 32. Circulation, Cont.. • Penggunaan larutan isotonik sebagai terapi cairan awal RL atau NACL merupakan pilihan utama Pemberian cairan berdasarkan hukum 3 untuk 1 (3 ml kristaloid untuk tiap 1 ml estimasi kehilangan darah), Perlu penilaian berkala dalam hal respon terhadap pemberian cairan
  • 33. Circulation, Cont,... • Pemberian transfusi darah PRC diberikan jika :  Jumlah perdarahan diperkirakan >30% dari volume total atau perdarahan derajat III  Pasien hipotensi yang tidak berespon terhadap 2 L kristaloid  Memperbaiki delivery oksigen  Pasien kritis dengan kadar hemoglobin 6-8 gr/dl.
  • 34. Circulation, Cont,... • Pemanasan cairan plasma dan kristaloid diberikan Untuk mencegah hipotermi pada penderita yang menerima volume kristaloid , dengan menghangatkan cairan sampai 39˚C sebelum digunakan.
  • 35. Disability • Nilai Tingkat Kesadaran : Glasgow Coma SCALE • Nilai Respon Pupil • Nilai fungsi motorik dan sensorik
  • 36. EKSPOSURE • Enviromental control, membuka pakaian untuk memeriksa adanya deformity, open wounds, tenderness dan swelling , dll serta pencegahan terjadi hipotermi pada penderita.
  • 37. Mencegah distensi lambung • Distensi lambung menyebabkan terapi syok menjadi sulit. Pada penderita yang tidak sadar, distensi lambung menyebabkan resiko aspirasi isi lambung. Dekompresi dilakukan dengan memasukkan selang melalui mulut atau hidung dan memasangnya pada penyedot untuk mengeluarkan isi lambung.
  • 38. Pemasangan kateter urin •Memudahkan penilaian adanya hematuria dan evaluasi perfusi ginjal dengan memantau produksi urin.
  • 40. Pengkajian Sekunder Riwayat Kesehatan • Terlihat adanya tanda nyata pada perdarahan luar • Terdapat keluhan kelemahan, letargi, atau perubahan status mental pada perdarahan dalam • Waktu terjadinya cedera dan mekanisme cedera pada pasien perdarahan karena trauma • Terdapat keluhan nyeri pada lokasi tertentu perdarahan • Riwayat hematemesis, melena, riwayat minum alkohol, penggunaan obat anti- inflamasi non steroid yang lama, dan koagulopati pada perdarahan GI • Periode terakhir menstruasi, faktor risiko kehamilan ektopik, perdarahan pervaginam (termasuk jumlah dan durasinya), produk konsepsi pada saluran vagina, dan nyeri pada perkiraan perdarahan dengan penyebab ginekologik
  • 41. Pengkajian Sekunder Riwayat Kesehatan S = Symptoms (Gejala) A = Allergies (Alergi) M = Medications (Obat) P = Past medical history (Other Illness?) (Riwayat penyakit) L = Last oral intake (Masukan oral terakhir, apakah benda padat atau cair) E = Events preceding the incidents (Kenapa terjadi?)
  • 42. PEMERIKSAAN FISIK • Periksa kemungkinan adanya cedera pada seluruh kepala, • Konjungtiva anemis, sianosis dan kering pada bibirKepala dan leher • Auskultasi untuk memastikan ada tidaknya suara pernafasan yang melemah, indikasi dari perdarahan yang berasal dari miokard, pembuluh darah atau laserasi paruDada • Lakukan pemeriksaan untuk menemukan adanya nyeri atau distensi, petunjuk adanya cedera intra abdominal Abdomen
  • 43. PEMERIKSAAN FISIK • Periksa untuk memastikan ada tidaknya deformitas dan tanda-tanda fraktur femur dan perdarahan dalam pahaPelvis • Periksa untuk memastikan ada tidaknya deformitas dan tanda-tanda fraktur femur dan perdarahan dalam pahaEkstremitas • Periksa adanya jejas Punggung
  • 44. PEMERIKSAAN FISIK • Adanya pengeluaran darah dari Urethra • Adanya perdarahan pervagina pada ibu hamil Genitalia • Kulit teraba dingin, pucatKulit
  • 45. PEMERIKSAAN FISIK Pada pasien tanpa trauma : Sebagian besar perdarahan berasal dari abdomen, periksa abdomen menyeluruh, untuk mengetahui adanya nyeri, distensi, bruit. Pastikan ada tidaknya aneurisme aorta, ulkus peptikum, atau kongesti hepar. Periksa tanda-tanda memar atau perdarahan. Pada pasien Hamil : Pemerksaan dengan spekulum steril, termasuk perdarahan pada trimester tiga, lakukan periksa abdomen, uterus atau adneksa.
  • 46. Vital signs • <100 pada syok hemoragik kelas I, >100 pada Kelas II, >120 pada kelas III dan >140 pada syok kelas IVNadi • Normal pada syok hemoragik kelas I dan II, 30-40 pada kelas III >35 pada kelas IV Napas • Normal pada syok hemoragik kelas I dan II, menurun pda kelas III dan IVTekanan Darah Suhu • Suhu kulit perifer teraba dingin terutama pada syok hemoragik kelas IV
  • 47. Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan Laboratorium Awal : • Hemoglobin dan hematokrit Pada fase syok perdarahan awal, HB dan Ht belum berubah, HB dan HT menurun pada perdarahann yang lama, karena proses autotransfusi • Urin Produksi urin akan menurun, lebih gelap dan pekat, BJ urin > 1, 020, sering terjadi proteinuria • Pemeriksaan analisa gas darah Penurunan PH, PaO2, PaCO2 dan HCO3. Bila syok terus berlangsung, kompensasi tidak berfungsi lagi, PH dan PaO2 menurun, Paco2 dan HCO3 meningkat, perbedaan yang jelas antara PaO2 dan PCO2 arteial dan vena • Pemeriksaan Elektrolit serum sering kali didapat adanya gangguan keseimbangan elektrolit seperti hiponatremi, hiperkalemia, dan hipokalsemia terutama pada penderita dengan asidosis • pemeriksaan BUN (Blood urea nitrogen) dan serum kreatinin (Schub dan March, 2014)
  • 48. Pemeriksaan Diagnostik, cont,.. • Pemeriksaan radiologi segera :  USG di UGD jika dicurigai aneurisma aorta abdominalis  Foto polos dada posisi tegak jika dicurigai ulkus perforasi  FAST (Focused Abdominal Sonography for Trauma) jika di curigai cedera abdomen • Tes kehamilan, USG pelvis dan konsul spesialis bedah pada pasien usia subur yang mengalami syok hipovolemik (Kolecki dan Menckhoff, 2014):
  • 50. obat golongan vasoaktif • Obat golongan inotropik  diberikan untuk menaikkan kontraktilitas miokard sehingga diharapkan CO dapat me↑, obat yang termasuk golongan ini adalah : • Digitalis  efektif dalam mengatasi syok pada penderita dengan penyakit valvuler dan kardiomiopati • Dopamin (dosis 3-10 mikrogram/kgBB/menit) • Dobutamin (dosis 5-10 mikrogram/kgBB/menit) * Dopamin dan Dobutamin banyak dipakai karena efeknya cepat dan mudah dikontrol karena dapat diberikan dengan drip / pompa infus * Dopamin dosis rendah (3-5 mikrogram/kgBB/menit)  me↑ RBF  prod. urine↑
  • 51. Obat golongan vasodilator • Nitrogliserin • Sodium nitroprusid (dosis 0,5-1,0 mikrogram/kgBB/menit) •Pemberiannya harus dengan drip atau pompa infus dan diberikan dengan sangat hati-hati, dengan monitor tensi arteriol. •Bila diberikan terlalu cepat justru menyebabkan syok berat (karena vasodilatasi ysang hebat)
  • 52. Pemberian antibiotika • Antibiotika ini diberikan terutama pada syok yang disebabkan karena invasi bakteri (pada syok septik). • Secara idealnya, pemberian antibiotika hendaknya diberikan sesuai dengan hasil pembiakan kuman dan kepekaannya, namun perlu waktu yang cukup lama.
  • 53. Tindakan operatif •Pembedahan Cyto, sesuai indikasi •Tindakan operatif untuk mengatasi syok harus dilakukan secepatnya setelah hemodinamika penderita dapat dikuasai, hal ini sangat penting karena anestesi yang akan diperlukan untuk pembedahan dapat menyebabkan gangguan hemodinamika pada penderita.
  • 54. Evaluasi • Kulit hangat, tidak pucat, turgor normal • Capilary refill time < 2 detik • MAP 65-70 mmHg • O2 sat >95% • Urine output >0.5 ml/kg/jam (dewasa) ; > 1 ml/kg/jam (anak) • Shock index = HR/SBP (normal 0.5-0.7) • CVP 8 to12 mm Hg • ScvO2 > 70%