2. DEFINISI
Adalah trauma yang
mengenai kulit kepala,
tengkorak, dan otak yang
disebabkan oleh trauma
tumpul atau trauma
tembus. ( Mansjoer, 2000;
Brunner & Soddarth, 2002 )
4. KLASIFIKASI
BERDASARKAN PATOFISIOLOGI
1. Komosio Serebri : Tidak ada jaringan otak
yang rusak tp hanya kehilangan fungsi otak
sesaat. (pingsan < 10 mnt) atau amnesia
pasca cedera kepala.
2. Kontusio Serebri : Kerusakan jar. Otak +
pingsan > 10 mnt atau terdapat lesi
neurologik yg jelas.
3. Laserasi Serebri : kerusakan otak yg luas +
robekan duramater + fraktur tl. Tengkorak
terbuka.
5. Lanjutan
BERDASARKAN GCS:
1. GCS 13-15 :
Cedera Kepala Ringan
2. GCS 9-12 :
Cedera Kepala Sedang
3. GCS 3-8 :
Cedera Kepala Berat
6. TANDA DAN GEJALA
Ggn Kesadaran
Abnormalitas Pupil
Defisit Neurologi
Perubahan TTV
Ggn Penglihatan
Ggn Pendengaran
Disfungsi sensory
Kejang otot
Sakit kepala
Vertigo
Ggn pergerakan
Kejang
Dll
7. PERDARAHAN YANG SERING DITEMUKAN
Epidural Hematom :
• Terdapat pengumpulan darah diantara
tulang tengkorak dan duramater akibat
pecahnya pembuluh darah.
Subdural Hematoma
• Terkumpulnya darah antara duramater
dan jaringan otak.
8. Lanjutan
Perdarahan Intraserebral :
• Perdarahan di jaringan otak
karena pecahnya pembuluh
darah arteri, kapiler, vena.
Perdarahan Subarachnoid :
• Robeknya pembuluh darah dan
permukaan otak, hampir selalu
ada pada cedera kepala yang
hebat.
9. PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Scan dan Rontgen mengidentifikasi adanya
hemoragik, menentukan ukuran ventrikuler, pergeseran
jaringan otak
Angiografi serebral menjukan kelainan sirkulasi serebral,
seperti pergeseran jaringan otak akibat edema,
perdarahan, trauma.
X-Ray mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur),
perubahan struktur garis (perdarahan/edema.
Analisa gas darah mendeteksi ventilasi atau masalah
pernapasan (oksigenasi) jika peningkatan TIK
Elektrolit untuk mengkoreksi keseimbangan elektrolit
sebagai akibat peningkatan TIK
10. PENATALAKSANAAN
1. Observasi selama 24 jam
2. Sementara di puasakan dulu apabila pasien masih
muntah.
3. Bila ada indikasi beri terapi IV
4. Tirah baring
5. Beri obat-obat untuk vaskularisasi
6. Beri obat-obat analgesic, antibiotic
7. Pembedahan
11. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan yang biasanya muncul adalah:
1) Tidak efektifnya pola napas sehubungan dengan
depresi pada pusat napas di otak.
2) Tidakefektifnya kebersihan jalan napas sehubungan
dengan penumpukan sputum.
3) Gangguan perfusi jaringan otak sehubungan dengan
udem otak
4) Keterbatasan aktifitas sehubungan dengan penurunan
kesadaran (soporos - coma)
5) Resiko tinggi gangguan integritas kulit sehubungan
dengan immobilisasi, tidak adekuatnya sirkulasi perifer.