Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Pragmatisme
1. PRAGMATISME
Disusun Oleh Kelompok 5 :
ANDRY SARTIKA
ARISKA
RAMADHAN TRYBAHARI
PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2016
2. Latar Belakang
• Perkembangan filsafat abad ke-20 ditandai oleh munculnya
berbagai aliran filsafat, dan kebanyakan dari aliran itu merupakan
kelanjutan dari aliran-aliran filsafat yang telah berkembang pada
abad modern, seperti: neo-thomisme, neo-kantianisme, neo-
hegelianisme, neo-marxisme, neo-positivisme, dan sebagainya.
Namun demikian, ada juga aliran filsafat yang baru dengan ciri dan
corak yang lain sama sekali, seperti: fenomenologi,
eksistensialisme, pragmatisme, strukturalisme, dan yang mutakhir
adalah aliran postmodernisme. (Musyansir, 1999: 90)
• Pragmatisme merupakan gerakakan filsafat Amerika yang menjadi
terkenal selama satu abad terakhir. Aliran filsafat ini merupakan
suatu sikap, metoe, dan filsafat yang memakai akibat-akibat praktis
dari pikiran dan kepercayaan sebagai ukuran untuk menetapkan
nilai kebenaran.
3. KONSEP TEORI
• Menurut Kamus Ilmiah Populer, Pragmatisme
adalah aliran filsafat yang menekankan
pengamatan penyelidikan dengan eksperimen
(tindakan percobaan), serta kebenaran yang
mempunyai akibat–akibat yang memuaskan.
Sedangkan, definisi Pragmatisme lainnya adalah
hal mempergunakan segala sesuatu secara
berguna.
4. • Merupakan aliran dalam filsafat yang berpandangan
bahwa kriteria kebenaran sesuatu ialah, apakah
sesuatu itu memiliki kegunaan bagi kehidupan
nyata.
• Oleh sebab itu kebenaran sifatnya menjadi relatif
tidak mutlak. Mungkin sesuatu konsep atau
peraturan sama sekali tidak memberikan kegunaan
bagi masyarakat tertentu, tetapi terbukti berguna
bagi masyarakat yang lain. Maka konsep itu
dinyatakan benar oleh masyarakat yang kedua.
Lanjutan....
5. Sejarah Filsafat Pragmatisme
• Aliran pragmatisme pertama kali tumbuh di Amerika
sekitar abad 19 hingga awal 20. Aliran ini melahirkan
beberapa nama yang cukup berpengaruh mulai
Charles Sanders Pierce (1839-1914), William James
(1842-1910), John Dewey, dan seorang pemikir yang
juga cukup menonjol bernama George Herbert Mead
(1863-1931).
• Aliran ini terutama berkembang di Amerika Serikat,
walau pada awal perkembangannya sempat juga
berkembang ke Inggris, Perancis, dan Jerman. William
James adalah orang yang memperkenalkan gagasan-
gagasan dari aliran ini ke seluruh dunia.
6. Lanjutan....
• Pragmatisme juga berkembang di eropa, namun
sedikit perkembangnya. Ia lebih mendominasi
diwilayah Amerika Serikat, sehingga
pragmatisme memiliki pengaruh mendalam dalam
kehidupan intelektual di Amerika. Karena rakyat
Amerika menginginkan sesuatu itu harus yang
kongkrit dan nyata yang bisa diterima oleh akal
manusia.
7. Tokoh - Tokoh Filsafat Pragmatisme
1. Charles Sanders Peirce
2. William James
3. John Dewey
8. 1. Charles Sanders Peirce
Charles mempunyai gagasan bahwa suatu hipotesis (dugaan sementara/
pegangan dasar) itu benar bila bisa diterapkan dan dilaksanakan menurut tujuan
kita. tiga prinsip-prinsip lain yang menjadi dasar bagi pragmatisme sebagai berikut:
1. Bahwa kebenaran ilmu pengetahuan sebenarnya tidak lebih daripada
kemurnian opini manusia.
2. Bahwa apa yang kita namakan “universal “adalah yang pada akhirnya setuju
dan menerima keyakinan dari “community of knowers “
3. Bahwa filsafat dan matematika harus di buat lebih praktis dengan membuktikan
bahwa problem-problem dan kesimpulan-kesimpulan yang terdapat dalam
filsafat dan matematika merupakan hal yang nyata bagi masyarakat
(komunitas).
• Horton dan Edwards di dalam sebuah buku yang berjudul Background of American literary thought (1974)
9. 2. William James
• Selain menamakan filsafatnya dengan “pragmatisme”, ia juga menamainya
“empirisme radikal”.
• Menurut James, pragatisme adalah aliran yang mengajarkan bahwa yang benar
ialah apa yang membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan perantaraan
yang akibat-akibatnya yang bermanfaat secara praktis. Aliran ini bersedia
menerima segala sesuatu asal saja membawa akibat praktis, misalnya
pengalaman-pengalaman pribadi, kebenaran mistik, semuanya bisa diterima
sebagai kebenaran, dan dasar tindakan asalkan membawa akibat yang praktis
yang bermanfaat.
• Sedangkan empirisme radikal adalah suatu aliran yang harus tidak menerima suatu
unsur alam bentuk apa pun yang tidak dialami secara langsung.
10. • William James mengajukan prinsip-prinsip dasar terhadap pragmatisme,
sebagai berikut:
a. Bahwa dunia tidak hanya terlihat menjadi spontan, berhenti dan tak dapat
di prediksi tetapi dunia benar adanya.
b. Bahwa kebenaran tidaklah melekat dalam ide-ide tetapi sesuatu yang
terjadi pada ide-ide daam proses yang dipakai dalam situasi kehidupan
nyata.
c. Bahwa manusia bebas untuk meyakini apa yang menjadi keinginannya
untuk percaya pada dunia, sepanjang keyakinannya tidak berlawanan
dengan pengalaman praktisny maupun penguasaan ilmu pengetahuannya.
Lanjutan....
11. 3. John Dewey
• Dewey adalah seorang pragmatis, namun ia lebih suka menyebut sistemnya
dengan istilah Instrumentalis. Menurutnya, tujuan filsafat adalah untuk
mengatur kehidupan dan aktivitas manusia secara lebih baik, untuk didunia
dan sekarang. Menurut Dewey tugas fiilsafat yang utama ialah memberikan
garis-garis pengarahan bagi perbuatan dalam kenyataan hidup. Oleh karena
itu, filsafat tidak boleh tenggelam dalam pemikiran-pemikiran metafisis yang
tiada faedahnya. Filsafat harus berpijak pada pengalaman (experience) dan
menyelidiki serta mengolah pengalaman itu secara aktif kritis. Dengan
demikian, filsafat akan dapat menyusun suatu system norma-norma dan nilai.
12. Sikap Dewey dapat dipahami dengan sebaik-baiknya dengan
meneliti tiga aspek dari yang kita namakan instrumentalisme.
• Pertama, kata temporalisme yang berarti ada gerak dan
kemajuan nyata dalam waktu.
• Kedua, kata futurisme, mendorong kita untuk melihat hari esok
dan tidak pada hari kemarin.
• Ketiga, milionarisme, berarti bahwa dunia dapat dibuat lebih
baik dengan tenaga kita. Pandangan ini juga dianut oleh wiliam
James.
Lanjutan....
13. Pragmatisme dalam Beberapa Bidang Filsafat
1. Pragmatisme dan Epistemologi
• Ilmu pengetahuan bagi kaum pragmatis terutama di interpretasikan
sebagai metode karena ajaran mereka bahwa pemikiran merupakan
proses atau sarana untuk membakukan keyakinan demi tindakan
manusia. Suatu ide atau gagasan tidak mempunyai tujuan dirinya
sendiri, karena ide atau gagasan itu merupakan sarana untuk
bertindak. Sebaliknya suatu tindakan hanya mungkin dilakukan
kalau ada kayakinan akan kebenaran ide atu gagasan yang menjadi
sarana tindakan tersebut.
14. 2. Pragmatisme dan Metafisika
• Metafisika adalah suatu pembahasan mengenai berbagai
masalah yang samar-samar abstrak, dan universal yang di
lontarkan oleh ilmu pengetahuan dan kehidupan pada umumnya,
tetapi tidak dapat memecahkan. Masalah-masalah yang di
bicarakan sebagian besar merupakan masalah yang real tetapi
beberapa di antaranya hanya merupakan masalah yang di
sebabkan oleh pengguna istilah yang keliru dalam
mengungkapkan masalah-msalah itu.
Lanjutan....
15. 3. Pragmatisme dan Agama
• Menurut James pragmatisme dan agama pada
umumnya berbicara mengenai eksistensi dan hakikat
tuhan, sedangkan mengenai perbedaan keyakinan
akan tuhan yang terjadi dalam kehidupan manusia
hanya dilihat hal sampingan belaka.
Lanjutan....
16. 4. Pragmatisme dan Humanisme
• Manusia merupakan pusat dari filsafat pragmatisme, karena
pragmatisme adalah adalah tindakan manusia dengan itu
keyakinan, ide, atau teori merupakan kebenaran yang di
ukur berdasarkan kegunaan dan kepuasan yang di alami
manusia. Karena itu manusia bersama pengalaman menjadi
pusat dari filsafat pragmatisme.
Lanjutan....
17. Analisis Kritis Atas Kekuatan Dan
Kelemahan Pragmatisme
Kekuatan Pragmatisme
1. Kemunculan pragmatisme sebagai aliran filsafat
dalam kehidupan kontemporer, khususnya di
Amerika Serikat, telah membawa kemajuan-
kemajuanyan yang pesat baik dalam pengetahuan
maupun teknologi.
18. 2. Pragmatisme telah berhasil mendorong berfikir yang
liberal, bebas dan selalu menyangsikan segala yang
ada. dari sifat skeptis tersebut, pragmatisme telah
mampu mendorong dan memberi semangat pada
seseorang untuk berlomba-lomba membuktikan suatu
konsep melalui penelitian-penelitian, pembuktian-
pembuktian, dan eksperimen-eksperimen sehingga
munculah temuan baru dalam dunia ilmu
pengetahuan dan teknologi yang mampu mendorong
secara dahsyat terhadap kemajuan dibidang sosial
dan ekonomi.
Lanjutan....
19. 3. Sesuai dengan coraknya yang “sekuler”,
pragmatisme tidak mudah percaya pada
“kepercayaan yang mapan”. Suatu kepercayaan
dapat diterima apabila terbukti kebenaranya lewat
pembuktian yang praktis sehingga pragmatisme
tidak mengakui adanya sesuatu yang sakral dan
mitos. Dengan coraknya yang terbuka,
kebanyakan kelompok pragmatisme merupakan
pendukung terciptanya demokratisasi, kebebasan
manusia, dan gerak-gerakan progresif dalam
masyarakat modern.
Lanjutan....
20. Kelemahan Pragmatisme
• Karena pragmatisme tidak mau mengakui sesuatu yang
bersifat metafisika dan kebenaran absolut (kebenaran
tunggal), hanya mengakui kebenaran apabila terbukti
secara ilmiah.
• Karena yang menjadi kebutuhan utama dalam filsafat
pragmatisme adalah sesuatu yang nyata, dan langsung
dapat dinikmati hasilnya oleh manusia.
• Untuk mencapai tujuan materealisme, manusia
mengejarnya dengan berbagai cara, tanpa memperdulikan
lagi bahwa dirinya merupakan anggota dari masyarakat
sosialnya. Ia bekerja tanpa mengenal waktu hanya sekadar
memenuhi kebutuhan materinya,
21. Kesimpulan
a. Dikatakan pragmatisme jika yang kita pikirkan maupun
yang kita tindakan bermanfaat atau berfungsi di dalam
kehidupan.
b. Pragmatisme berkembang sejak abad ke 19 atau 20.
Tokoh awal pragmatisme adalah Charles Sanders
Pierce, kemudianyang terakhir yaitu John Dewey.
c. Dalam aliran filsfat pragmatisme ada kelebihan dan ada
juga kelemahannya. Kelebihannya seseorang dapat
berfikir mulai dari hal yang terkecil. Kelemahannya
seseorang akan bertindak egois.
22. DAFTAR PUSTAKA
• Bernstein Richard J, Dewey John, dalam “The Encyclopedia of Philosophy.
• Dewey John, Experience and Education, dalam “Great Book of Western World” (USA:
Encyclopedia Britanica Inc, 1996).
• Maksum Ali, Pengantar Filsafat, Cetakan Keenam, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012).
• Praja Juhaya. S, Aliran-aliran Filsafat dan Etik, (Bandung: Yayasan Piara, 2011).
• Sahakian William. S, History OfPhylosophy(New York: Baner and Boble, 1986).
• Shohib Muhammad, Al-qur’an dan Terjemahan,Cetakan Pertama, (Jakarta: Sygma Examedia
Arkanleema, 2010)
• Tafsir Ahmad, Filsafat Umum Akal dan Hati sejak Thales Sampai Capra(Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009)
• Titus Harold H, Persoalan-Persoalan Filsafat, (Jakarta: Bulan Bintang, 2013).