Dokumen ini membahas pengaruh psikotropika dan narkotika terhadap sistem saraf dan koordinasi tubuh. Psikotropika dan narkotika dapat menurunkan fungsi otak, menimbulkan halusinasi, dan menyebabkan ketergantungan. Jenis-jenis psikotropika dan narkotika dibedakan menjadi stimulan, depresan, dan halusinogen yang memiliki efek berbeda pada sistem saraf. Penggunaan berlebihan dapat menyebab
3. Psikotropika merupakan suatu zat atau obat
baik alamiah maupun sintesis bukan
narkotika, yang dapat berpengaruh pada
pikiran dan sistem saraf penggunanya.
Psikotropika dapat menurunkan kinerja otak
atau merangsang susunan saraf pusat
sehingga menimbulkan kelainan perilaku
yang disertai dengan timbulnya halusinasi,
ilusi, gangguan cara berpikir, dan
menyebabkan ketergantungan. Penggunaan
psikotropika secara berlebihan dapat
menyebabkan gangguan kesehatan
penggunanya yang pada akhirnya dapat
berujung kepada kematian.
4. Psikotropika digolongkan menjadi 4 kelompok
yaitu:
• Psikotropika golongan I,
adalah psikotropika dengan daya adiktif yang
sangat kuat, belum diketahui manfaatnya untuk
pengobatan dan digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan.
Contoh:
MDMA, LSD, STP, dan ekstasi
• Psikotropika golongan II,
adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian.
Contoh :
Amfetamin, metamfetamin, dan metakualon
5. • Psikotropika golongan III,
adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang
serta berguna untuk pengobatan dan penelitian.
Contoh :
Lumibal, buprenorsina, phenobarbital dan
fleenitrazepam.
• Psikotropika golongan IV,
adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif
ringan serta berguna untuk pengobatan dan
penelitian.
Contoh :
Nitrazepam (BK, mogadon, dumolid ) dan
diazepam.
6. Psikotropika apabila dilihat dari pengaruh
penggunaannya terhadap susunan saraf
manusia, maka dikelompokkan sebagai berikut :
1. Stimulan
Jenis psikotropika yang termasuk obat stimulant
dapat memberikan rangsangan kepada saraf
sehingga dapat mengaktifkan kerja susunan
saraf pusat sehingga dapat menghasilkan
sensasi kegirangan yang berlebihan. Banyak
jenis psikotropika yang termasuk obat stimulan,
misalnya kafein, kokain, dan amfetamin. Zat
amfetamin biasanya terdapat pada pil ekstasi.
7. 2. Depresan
Depresan adalah obat penghambat fungsi
neuron dalam sistem saraf pusat. Pada
umumnya depresan membuat susunan saraf
menjadi pasif. Depresan berfungsi untuk
mengurangi kegiatan sistem saraf sehingga
menurunkan aktivitas pemakainya. Dalam
bidang kedokteran obat tersebut berguna untuk
meredakan ketegangan jiwa, membantu
mengurangi rasa cemas dan gelisah,
pengobatan darah tinggi dan epilepsi. misalnya
sedatin atau pil BK, Magadon, Valium, dan
Mandrak (MX), Cannabis dan Barbiturat.
8. 3.Halusinogen
Halusinogen merupakan obat yang dapat
menimbulkan halusinasi, yaitu mendengar atau
melihat sesuatu yang tidak nyata. Dalam dosis
sedang, halusinogen mempunyai pengaruh kuat
terhadap persepsi penglihatan dan pendengaran
subjek serta peningkatan respons emosional.
Contoh :
Dhietilamide (LSD), psylocibine, micraline mariyua
na, STP (mirip amfetamin), DMT, mesakolin,
Licercik acid dan PCP (fenseklidin).
9. Narkotika adalah Zat/ obat yang berasal
dari tanaman atau sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menurunkan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
10. Penggunaan zat-zat tersebut secara
berlebihan dapat menimbulkan adiksi
fisiologis (ketergantungan secara fisik).
Selain efek itu, ada beberapa efek dari
penggunaan zat-zat tersebut terhadap sistem
saraf, yakni gangguan pada sistem
koordinasi tubuh dan gangguan pada saraf
karena di dalam tubuh pemakai, kekurangan
dopamin . Dopamin adalah zat kimia yang
berfungsi sebagai neurotransmitter di dalam
otak.
11. Berikut adalah golongan narkotika berdasarkan
akibatnya :
1. Sedatif
Golongan obat yang mengakibatkan menurunnya
aktivitas normal otak. penggunaan sedatif ini berefek
sebagai obat penenang.
Contoh : Valium
2.Halusinogen
Golongan obat yang mengakibatkan timbulnya
penghayalan pada si pemakai.
Contohnya : Ganja
12. 3. Stimulan
Golongan obat yang mengakibatkan mempercepat kerja
otak. Sehingga efek bagi penggunanya adalah perasaan
tidak mengantuk dan tubuh dalam keadaan prima,
sehingga disebut Pil semangat.
Contoh : Kokain
4. Painkiller
Golongan obat yang menekan bagian otak yang
bertanggung jawab sebagai rasa sakit.
Contoh : Morfin dan Heroin
13. Berikut beberapa pengaruh lain dari adanya obat-
obatan di dalam tubuh manusia terhadap sistem
saraf :
• Timbul rasa takut
• Kurang percaya diri jika tidak menggunakannya
• Gangguan memori
• Hilangnya Kendali Otot gerak dan Denyut jantung
lemah
• Kerusakan pada alat respirasi
• Timbul keram perut dan tubuh gemetar
• Overdosis bisa menyebabkan kematian
14. Untuk menyembuhkan para pencandu
diperlukan terapi yang tepat dengan
mengurangi konsumsi obat-obatan sedikit
demi sedikit di bawah pengawasan dokter
dan diperlukan dukungan moral dari keluarga
serta lingkungannya yang diiringi oleh tekad
si pemakai untuk segera sembuh. Hal yang
paling penting adalah ditumbuhkannya nilai
agama dalam diri si pemakai.