SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
KONSEP PENGELOLAAN SITU

1. LATAR BELAKANG
   Situ / rawa sebagai bagian dari sistem DAS (daerah aliran sungai) memiliki fungsi
   penting, baik sebagai tempat penampungan air guna pengendalian banjir, konservasi
   sumberdaya air (pemasok air tanah), pengembangan ekonomi lokal maupun tempat
   rekreasi. Terkait dengan penanggulangan banjir, situ memiliki peranan yang penting
   sebagai daerah parkir air (retarding basins) untuk mengurangi banyaknya air limpasan /
   penahan laju air (water retention)). Oleh karena itu menjaga kualitas luasan dan
   kedalaman situ merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan
   penanggulangan banjir.

   Terjadinya penurunan kondisi situ ini tidak terlepas dari permasalahan fisik seperti
   alih fungsi lahan situ menjadi lahan terbangun dan pendangkalan situ (proses
   sedimentasi) maupun permasalahan non fisik seperti ketidakjelasan batasan
   pengelolaan situ antara pemerintah propinsi dan Kota.

   Mencermati semakin menurunnya kondisi situ, sementara pada sisi lainnya keberadaan
   situ wajib dilindungi dan dilestarikan fungsinya, maka sudah selayaknya perlu disusun
   konsep pengelolaan situ sebagai pedoman untuk menjaga kelestarian situ, sehingga
   fungsi situ tidak semakin berkurang.

2. PENGERTIAN DAN FUNGSI SITU
   Situ adalah suatu wadah genangan air diatas permukaan tanah yang terbentuk secara
   alami maupun buatan, dengan sumber air yang berasal dari air tanah dan/ atau air
   permukaan. Sebagai bagian dari siklus hidrologis, situ merupakan salah satu bentuk
   kawasan lindung setempat (non-hutan).

   Situ memiliki berbagai fungsi penting, antara lain sebagai tempat parkir air dan
   kawasan resapan air, sehingga dapat mengurangi volume air permukaan (run off) yang
   tidak tertampung (penyebab banjir). Disamping itu, situ dapat dimanfaatkan sebagai
   irigasi, pengimbuh (recharge) air pada cekungan airtanah, cadangan air bersih,
   perikanan darat, sarana rekreasi maupun wisata alam.

   Bertolak dari pentingnya fungsi situ baik secara ekologis maupun sosio-ekonomi, maka
   kegiatan pengelolaan situ perlu dilakukan secara bijaksana, agar kelestarian situ dapat
   dijaga dan dipertahankan. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan
   pengelolaan situ adalah perlunya penetapan sistem zonasi dan sempadan situ, agar
   kegiatan yang dikembangkan di kawasan situ, tidak mengakibatkan terjadinya
   kerusakan pada fungsi utama situ itu sendiri.

   Penetapan sistem zonasi situ pada dasarnya bertujuan untuk membatasi kegiatan
   pada zona-zona tertentu disekeliling situ, agar kualitas fisik maupun kualitas air situ
   dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Oleh karena itu maksud dari penentuan sistem
   zonasi   selain untuk menentukan dan memperjelas batas masing-masing zona
pemanfaatan situ, juga bertujuan untuk mendayagunakan fungsi/potensi situ secara
      lestari.

      Seiring dengan penetapan zonasi, maka penetapan sempadan situ merupakan
      aspek lainnya yang juga harus ditata. Mengacu pada ketentuan perundang undangan
      yang menetapkan situ sebagai kawasan lindung    (Keputusan Presiden Nomor 2 tahun
      1990 tentang pengelolaan kawasan lindung) maka jarak sempadan ekosistem situ
      adalah 50-100 m, sedangkan untuk kawasan mata air mempunyai sempadan hingga
      radius 200 m.

3. KEBIJAKAN DAN STRATEGI DASAR PENGELOLAAN SITU
   Kebijakan pengelolaan situ ditetapkan dengan tujuan untuk:
        Perlindungan dan peningkatan fungsi situ,
        Penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan dan
        Pemulihan pencemaran dan kerusakan Situ

      Strategi dasar pengelolaan situ merupakan panduan untuk perumusan rencana
      kegiatan, bagi penanganan permasalahan situ. Berdasarkan           klasifikasi tingkat
      kerusakan situ, (situ kondisi baik, situ kondisi terganggu dan situ kondisi rusak,1),
      ditetapkan strategi pengelolaan situ berupa:
      1) Strategi peningkatan kelestarian fungsi dan keseimbangan ekosistem
          Strategi ini dilatarbelakangi permasalahan terbatasnya data dan informasi situ.
          Padahal data merupakan faktor penting untuk merumuskan rencana kegiatan
          pengelolaan situ. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Strategi peningkatan
          kelestarian fungsi dan keseimbangan ekosistem adalah mengumpulkan dan
          menganalisa berbagai data / informasi yang akurat tentang kondisi situ,

          Kegiatan-kegiatan pokok yang terkait dengan strategi ini antara lain:
          a. Inventarisasi data situ
          b. Pengkajian dan penelitian situ berupa pengumpulan data dan informasi tentang :
             1 Penetapan luas dan status situ
             2 Status perlindungan situ,
             3 Tingkat kerusakan situ dan tataguna lahan kawasan sekitar situ,
             4 Pengkajian permasalahan pengelolaan situ
             5 Informasi pemantauan dan evaluasi kondisi situ

2)        Strategi penyadaran masyarakat dan peningkatan kapasitas kelembagaan
          Strategi ini dilatarbelakangi belum memadainya perhatian masyarakat pada
          kelestarian situ, dan masih lemahnya kapasitas dan koordinasi antar instansi
          pemerintah pengelola situ.     Untuk itu, strategi ini bertujuan meningkatkan
1
    klasifikasi tingkat kerusakan situ :
         Situ kondisi baik, yaitu situ sebagai daerah resapan air masih berfungsi dengan baik dan kualitasnya
         sesuai dengan peruntukannya
         Situ Kondisi terganggu, yaitu situ sebagai daerah resapan air fungsinya sudah tidak optimal
         (berkurang) dan kualitas airnya tidak sesuai dengan peruntukannya
         Situ Kondisi rusak, yaitu apabila situ sudah hilang / berubah fungsi menjadi peruntukan lainnya.
     ( Sumber: Kementrian Lingkungan Hidup)
kesadaran masyarakat terhadap nilai dan fungsi situ, sekaligus meningkatkan
      kemampuan sumberdaya manusia dalam pengelolaan situ.

      Kegiatan-kegiatan pokok yang terkait dengan strategi ini antara lain:
      a. Peningkatan koordinasi antar instansi
      b. Peningkatan kemampuan SDM melalui pelatihan
      c. Sosialisasi
      d. Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya situ

   3) Strategi Peningkatan Upaya revitalisasi / Rehabilitasi Situ
      Strategi ini bertujuan memperbaiki dan mengembalikan fungsi situ yang rusak akibat
      pendangkalan, alih fungsi, eutrofikasi dan pencemaran. Untuk itu kegiatan
      rehabilitasi dan atau revitalisasi situ merupakan fokus utama dari strategi ini.

      Kegiatan-kegiatan pokok yang terkait dengan strategi ini antara lain berupa:
      a. Pengamanan situ
      b. Identifikasi tingkat kerusakan situ
      c. Program / kegiatan revitalisasi
      d. Pengendalian dan pelarangan alih fungsi situ untuk peruntukan lainnya

4. RENCANA KEGIATAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN SITU
   Rencana kegiatan pengelolaan situ pada hakekatnya merupakan penjabaran dari
   analisa kondisi situ, yang dikaitkan dengan kebijakan dan strategi dasar pengelolaan
   situ. Keterkaitan komponen-komponen tersebut dimaksudkan untuk mempermudah
   perumusan rencana kegiatan, sehingga kegiatan yang diusulkan dapat tepat sasaran,
   sesuai dengan specifikasi permasalahan yang dihadapi oleh setiap situ

                   Matrik keterkaitan Kondisi situ-kebijakan-strategi

      Analisa                                                                       Rencana
                           Kebijakan Dasar               Strategi Dasar
    kondisi situ                                                                    Kegiatan
                     Perlindungan dan peningkatan   1 Peningkatan kelestarian
        Baik                                          fungsi dan
                     fungsi situ
                                                      keseimbangan
                     Penanggulangan pencemaran        ekosistem
     Terganggu
                     dan kerusakan situ
                                                    2 Penyadaran masyarakat
                                                      dan peningkatan
                                                      kapasitas kelembagaan
                     Perbaikan dan pengembalian
       Rusak                                        3 Peningkatan Upaya
                     fungsi situ
                                                      revitalisasi / Rehabilitasi
                                                      Situ
5. PERMASALAHAN PENGELOLAAN SITU
   Permasalahan situ pada umumnya disebabkan oleh 2 faktor yang saling terkait satu
   dengan lainnya, yaitu :
      A. Faktor Fisik
         Faktor fisik merupakan permasalahan yang secara langsung menjadi penyebab
         menurunnya fungsi situ,yaitu :
             Pengurangan luasan situ akibat alih fungsi pemanfaatan lahan
             Pendangkalan situ akibat proses sedimentasi
             Kurangnya pemeliharaan dan /atau eutrofikasi sehingga situ dipenuhi oleh
             gulma air (eceng gondok) dan rerumputan

      B. Faktor Non Fisik
         Faktor non fisik adalah permasalahan yang tidak terkait secara langsung dengan
         penurunan kondisi situ, akan tetapi memberikan kontribusi terhadap munculnya
         permasalahan fisik. Permasalahan non fisik ini adalah:
          Penyalahgunaan wewenang pemberian izin pemanfaatan / pengelolaan situ
            Pemberian hak tanah pada kawasan situ
            Penyerobotan / pemanfaatan situ secara ilegal ( oleh penggarap liar)
            Keterbatasan kemampuan teknis aparat pemerintah, sebagai instansi yang
            memiliki kewenangan pengelolaan situ
            Kurangnya partisipasi dan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya
            menjaga kelestarian situ
            Kurangnya kesamaan persepsi terhadap peraturan perundang undangan yang
            berdampak pada ketidakjelasan batasan kewenangan pengelolaan situ antara
            pemerintah pusat-propinsi-Kota/Kabupaten.

   Merujuk pada berbagai permasalahan tersebut, maka permasalahan ketidakjelasan
   batasan kewenangan pengelolaan situ antara pemerintah pusat, propinsi dengan
   Pemerintah Kota, merupakan salah satu permasalahan krusial yang harus segera
   diselesaikan Hal ini dikarenakan ketidakjelasan kewenangan menjadi faktor
   pemicu munculnya berbagai permasalahan fisik dan non fisik lainnya.

6. KONSEP DASAR PENGELOLAAN SITU
   Kegiatan pengelolaan situ pada hakekatnya merupakan rangkaian kegiatan yang
   bertujuan menyelesaikan berbagai permasalahan yang melingkupi sebuah situ. Merujuk
   pada kebijakan dan strategi dasar pengelolaan situ, maka “idealnya”, kegiatan
   pengelolaan situ dilakukan melalui tahapan :
          1. Tahapan Re-identifikasi situ
             Tahapan ini dimaksudkan untuk mendata ulang kondisi umum situ, terutama
             terkait dengan data :
                  Jumlah situ,
                  Lokasi situ, luasan dan kedalaman situ
                  Status kepemilikan lahan.
                  Tata guna lahan disekitar situ
Identifikasi ulang ini perlu dilakukan mengingat data-data situ yang ada saat
                 ini diperoleh dari data sekunder yang sudah lama, sehingga diperkirakan
                 sudah tidak lagi akurat. Salah satu contoh perlunya re-identifikasi data situ
                 antara lain ditunjukan dari adanya perbedaan jumlah, nama, luas, kedalaman
                 maupun lokasi situ, dari berbagai laporan baik dari versi instansi pemerintah,
                 masyarakat ataupun lembaga penelitian/konsultan Terdapatnya perbedaan
                 data-data ini perlu diklarifikasi melalui survey lapangan. 2

            2. Tahapan Analisa Kondisi Situ
               Tahapan ini dimaksudkan untuk mengetahui secara detail, kondisi situ dari
               aspek fisik, ekologi, hidrologi, sumberdaya air, ekonomi dan sosial budaya.
               sehingga dapat diketahui, apakah situ dalam kondisi baik, terganggu atau
               rusak. (Terlampir beberapa contoh model analisa untuk penentuan apakah
               situ dalam kondisi baik, terganggu atau rusak)

                                         Penentuan Tingkat kerusakan situ
                                    berdasarkan persentase tutupan vegetasi air
                                               % penutupan permukaan
                            Parameter                                                  Klasifikasi Kerusakan
                                                 air oleh tanaman air
                                                    < 25                                       Baik/Normal
                          Tumbuhan                25 - < 50                                      Sedang
                               air                 50 - 75                                        Rusak
                                                    > 75                                       Rusak Parah
                      Sumber : Kementrian Lingkungan Hidup

                                Penentuan Tingkat Kerusakan Suatu Perairan Situ
                            Berdasarkan Kandungan coli tinja (fecal soliform) dan total
                                 coliform (Merujuk pada PP. No.82 tahun 2001)

                       Parameter                                         Kelas                           Keterangan
                                           satuan
                      Mikrobilolog                        I        II       III          IV
                          Fekal           MPN/100                                                  Untuk pengeolahan air
                                                         100      1000      2000        2000
                        Coliform            ml                                                    secara konvesioanl, fekal
                                                                                                    coliform ≤n2000 dan
                                          MPN/100
                      Total Coliform                    1000     50000     10.000      10.000      total coliform < 1.000
                                            ml
                                                                                                         MPN/100 ml
                      Sumber: OECD, 1970-1980




         3. Tahapan Usulan Rencana Kegiatan
            Tahapan ini pada dasarnya merupakan sinkronisasi hasil analisa kondisi situ
            (kondisi baik- terganggu- rusak)) dengan kebijakan dan strategi dasar
            pengelolaan situ. Tujuannya, agar rencana kegiatan yang diusulkan merupakan


2jumlah situ di Kota Tangerang berdasarkan versi laporan instansi pemerintah kota adalah sebanyak 9 buah situ, sementara laporan
konsultan Departemen PU berdasarkan hasil interpretasi citra satelit, menunjukan setidaknya ada 80 situ (data terlampir). Adanya
perbedaan data ini memerlukan tinjauan lapangan untuk memastikan jumlah situ yang sebenarnya terdapat di Kota Tangerang.
kegiatan yang tepat sasaran sehingga menunjang pengelolaan situ yang lestari
dan berkelanjutan.

Secara skematik, keterkaitan /sinkronisasi antara kondisi situ-kebijakan-strategi
dan usulan rencana kegiatan adalah seperti tabel dibawah ini

                        Matrik Keterkaitan antara
                      Kondisi Situ- Kebijakan-Strategi
   Nama situ dan
                                                                           Usulan
   Analisa kondisi   Kebijakan Dasar          Strategi Dasar
                                                                          kegiatan
        situ*
                                       1 Peningkatan kelestarian
                                         fungsi dan keseimbangan
                     Perlindungan
                                         ekosistem
        Baik         dan peningkatan
                                           Penetapan luas dan status
                     fungsi situ
                                           situ
                                           Status perlindungan situ,
                                           Tingkat kerusakan situ dan
                                           tataguna lahan kawasan
                                           situ,
                                           Pengkajian permasalahan
                     Penanggulangan
                                           pengelolaan situ
     Terganggu       pencemaran dan
                                           Informasi pemantauan dan
                     kerusakan situ
                                           evaluasi kondisi situ

                                       2 Penyadaran masyarakat dan
                                         peningkatan kapasitas
                                         kelembagaan
                                           Peningkatan koordinasi
                                           antar instansi
                                           Peningkatan kemampuan
                                           SDM melalui pelatihan
                                           Sosialisasi
                                           Peningkatan kesadaran
                                           masyarakat akan
                                           pentingnya situ
                     Perbaikan dan
       Rusak         pengembalian
                                       3 Peningkatan Upaya revitalisasi
                     fungsi situ
                                         / Rehabilitasi Situ
                                           Pengamanan situ
                                           Identifikasi tingkat
                                           kerusakan situ
                                           Program / kegiatan
                                           revitalisasi
                                           Pengendalian            dan
                                           pelarangan alih fungsi situ
                                           untuk peruntukan lainnya
KERANGKA PIKIR KONSEP PENGELOLAAN SITU

                                                   SITU


                                          Re-identifikasi Data Situ



                                         Jumlah situ dan lokasi
                                         Luas dan kedalaman situ
                                         Status dan tata guna lahan



                           Analisa Kondisi Situ (Penentuan Kriteria kerusakan Situ)
                                             Aspek Fisik
                                             Aspek Ekologi
                                             Aspek Hidrologi
                                             Aspek Sumberdaya air
                                             Ekonomi
                                             Sosial Budaya




     Kondisi situ baik                  Kondisi situ terganggu                Kondisi situ Rusak



Kebijakan Perlindungan dan             Kebijakan Penanggulangan            Kebijakan Perbaikan dan
  peningkatan fungsi situ            pencemaran dan kerusakan situ         pengembalian fungsi situ


                                             Strategi Dasar
                         Peningkatan kelestarian fungsi dan keseimbangan ekosistem
                         penyadaran masyarakat dan peningkatan kapasitas kelembagaan
                         Peningkatan Upaya revitalisasi / Rehabilitasi Situ




      Rencana Kegiatan                     Rencana Kegiatan                   Rencana Kegiatan
   (untuk kondisi situ baik)         (untuk kondisi situ terganggu)        (untuk kondisi situ rusak)
7. CONTOH RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) PENGELOLAAN SITU
   kompleksnya permasalahan situ, seperti belum jelasnya kewenangan pengelolaan situ,
   besarnya dampak yang dirasakan akibat kerusakan situ (banjir) serta kemungkinan
   bertambahnya kerusakan situ apabila tidak segera ada upaya penanggulangan, telah
   mendorong rencana kegiatan pengelolaan situ diusulkan melalui 2 tahapan program
   yang saling terkait satu dengan lainnya, yaitu :

  1. Program Tanggap Darurat (Crash Program)
       Program ini dimaksudkan untuk mengatasi “segera” permasalahan mendesak
       (mendasar) yang terdapat pada pengelolaan situ di Kota Tangerang. Fokus
       kegiatan pada program ini adalah berupa pengamanan dan ”rehabilitasi awal”
       kondisi situ.
       a) Tahapan pengamanan situ; Tahapan ini dimaksudkan sebagai upaya awal
          untuk mengamankan keberadaan situ yang ada saat ini, agar jumlah dan
          luasannya tidak semakin berkurang akibat kegiatan alih fungsi lahan atau
          pemanfaatan lahan situ secara ilegal.

           Indikasi kegiatan pokok pada tahapan pengamanan ini antara lain berupa
           pembuatan patok (sempadan situ), pendataan situ, sertifikasi situ,
           pemberdayaan masyarakat maupun rapat koordinasi antara pemerintah kota-
           propinsi-pusat untuk kejelasan kewenangan pengelolaan situ.

       b) Rehabilitasi situ; Kegiatan rehabilitasi situ ini merupakan bagian dari agenda
          kerja Pemerintah Pusat pada Rencana Kegiatan Penanganan Banjir


                Rencana Kegiatan Program Tanggap darurat / Crash Program
                         (Tahapan pengamanan dan rehabilitasi)


             No              KEGIATAN                   SASARAN KEGIATAN

            1     Pengukuran, pembuatan patok   Terlindunginya  situ   dari    kegiatan
                  (sempadan situ) ,papan nama   perubahan pemanfaatan lahan
                  situ, pengamanan/pemagaran
            2     Re-Inventarisasi dan          Terdapatnya data yang akurat tentang
                  pendataan situ                jumlah, lokasi, luas, kedalaman serta
                                                status hukum situ
            3     Sertifikasi situ              Tersertifikasinya seluruh      situ dan
                                                terselesaikannya permasalahan status
                                                lahan situ
            4     Penyuluhan dan                Meningkatnya kesadaran masyarakat
                  pemberdayaan masyarakat       untuk menjaga kelestarian situ
                  sekitar situ
5     Rapat Koordinasi antara          Adanya kejelasan / batasan kewenangan
               Pemerintah Kota-Propinsi-        pengelolaan situ antara pemerintah kota
               Pusat untuk kejelasan            dan propins, baik berupa Pelimpahan
               kewenangan pengelolaan situ      kewenangan         atau     pembagian
                                                kewenangan (siapa berbuat apa)

         6     Penyelesaian status hukum        Adanya            kejelasan   status
               pengelolaan situ dengan pihak    hukum/pengelolaan situ yang saat ini
               swasta                           dikelola oleh pihak swasta
         7     Rehabilitasi kondisi situ        Berfungsinya   situ   sebagai   pengendali
                Pengerukan                     banjir
                Pembuatan tanggul
                Jalan inspeksi situ
                Penghijauan
                Pembersihan dan
                 pengangkutan eceng
                 gondok

2. Program Penanganan Situ Terpadu
     Program ini dimaksudkan untuk menata seluruh usulan kegiatan agar pengelolaan
     situ dapat berjalan secara terarah dan berkesinambungan. Untuk itu, program
     Penanganan Situ Terpadu terdiri atas 3 tahapan, yaitu :
     a) Tahapan perencanaan; Tahapan ini terdiri atas rangkaian kegiatan yang
         difokuskan untuk menghasilkan berbagai “instrumen dasar pengelolaan situ”
         (precondition), sebagai acuan/masukan bagi rencana kegiatan pada tahapan
         pelaksanaan.

        Indikasi kegiatan pokok pada tahapan perencanaan ini, antara lain berupa :
        kajian penentuan status kondisi situ, penelitian luas dan kedalaman awal situ,
        identifikasi sumber pencemar/perusak situ, penentuan fungsi/status situ dan
        penyusunan kebijakan /peraturan pengelolaan situ.


          No          KEGIATAN                         SASARAN KEGIATAN

         I     TAHAP PERENCANAAN
                                            Diketahuinya kondisi setiap situ, apakah dalam
         1     Kajian penentuan status       kondisi baik, terganggu atau rusak
               kondisi situ                 Tersusunnya prioritas penanganan situ
                                            Sebagai masukan (input) bagi rencana kegiatan
                                             rehabilitasi situ
         2     Penelitian geomorfologi      Diketahuinya luas dan kedalaman awal situ,
               untuk penentuan luas         Diketahuinya faktor penyebab berkurangnya
               dan kedalaman awal situ       luasan dan kedalaman situ
                                            Menjadi acuan /masukan          untuk kegiatan
                                             rehabilitasi situ (upaya penanganannya,
                                             pengerukan situ maupun feed back /umpan
                                             balik untuk kegiatan sertifikasi, pembuatan
                                             batas situ atau sempadan situ
3     Identifikasi sumber       Diketahuinya secara detail sumber pencemar
         pencemar/perusak situ,    situ, sehingga upaya pencegahan pencemaran
                                   situ, dapat dilakukan tepat sasaran
   4     Penentuan fungsi/status    Teridentifikasinya fungsi utama dari setiap situ
         situ                        yang ada di kota Tangerang
                                    Sebagai masukan untuk penyusunan kebijakan
                                     pengelolaan situ
   5     Penyusunan kebijakan      Tersedianya landasan hukum dan operasional
         /peraturan pengelolaan    bagi kegiatan pengelolaan situ di Kota
         situ                      Tangerang


b) Tahapan Pelaksanaan; Tahapan ini merupakan tindak lanjut dari tahapan
   perencanaan, dimana keseluruhan kegiatan difokuskan untuk memperbaiki
   dan mempertahankan kondisi situ agar situ dapat berfungsi / bermanfaat
   secara optimal.

   Indikasi kegiatan pokok pada tahapan ini, antara lain berupa : Rehabilitasi,
   pengembangan dan konservasi situ,        Operasi dan pemeliharaan situ,
   Pemberian penghargaan terhadap aktifitas masyarakat yang kondusif bagi
   peningkatan fungsi situ, Pemanfaatan dan pemeliharaan situ berbasis
   masyarakat, Penegakan hukum bagi pencemar dan pengalih fungsian situ
   dan Penanaman pohon yang mempunyai nilai konservasi dan ekonomi di
   sempadan situ melalui konsep income generating


    NO             KEGIATAN                         SASARAN KEGIATAN
    II   TAHAPAN PELAKSANAAN
    1    Rehabilitasi, pengembangan dan
         konservasi situ                    Terawatnya / meningkatnya    kondisi
    2    Operasi dan pemeliharaan situ      situ sesuai dengan fungsinya
    3    Pemberian penghargaan terhadap     Meningkatnya       pemahaman    dan
         aktifitas masyarakat yang          motivasi masyarakat untuk menjaga
         kondusif bagi peningkatan          kelestarian fungsi
         fungsi situ
    4    Pemanfaatan dan pemeliharaan        Meningkatnya ekonomi masyarakat
         situ berbasis masyarakat             sebagai dampak dari pemanfaatan situ
                                              berbasis masyarakat
                                             Terpeliharanya kondisi situ oleh
                                              masyarakat
    5    Penegakan hukum bagi pencemar      Adanya aturan yang jelas (law
         dan pengalih fungsian situ         enforcement) terhadap pencemar situ
                                            sehingga kelestarian situ tetap terjaga
    6    Penanaman pohon yang                Tertatanya kondisi lingkungan yang
         mempunyai nilai konservasi dan       asri di sekitar lahan situ
         ekonomi di sempadan situ            Meningkatnya ekonomi masyarakat
         melalui konsep income generating     sekitar situ
c) Tahapan Monitoring dan Evaluasi; Tahapan ini dimaksudkan sebagai alat
   kontrol untuk menilai sejauh mana tingkat keberhasilan kegiatan pengelolaan
   situ yang telah dilakukan. Tahapan ini juga sekaligus berfungsi sebagai feed
   back (umpan balik) bagi penyempurnaan kegiatan pengelolaan situ.

   Indikasi kegiatan pokok pada tahapan ini, adalah monitoring dan evaluasi
   kegiatan pengelolaan situ serta evaluasi penataan ruang

    NO            KEGIATAN                      SASARAN KEGIATAN
    III   TAHAPAN MONITORING- EVALUASI
          Monitoring dan evaluasi         Terkendalinya kegiatan pengelolaan
          pelaksanaan pengelolaan situ     situ,
                                          Adanya mekanisme feed back (umpan
                                         balik) untuk penyempurnaan kegiatan
                                         pengelolaan situ
          Evaluasi penataan ruang        Kesesuaian     rencana   pemanfaatan
                                         lahan dengan fungsi situ
ALUR PROSES (DIAGRAM ALIR) RENCANA KEGIATAN PENGELOLAAN SITU

    Tahapan Pengamanan Situ

            Pengukuran, pembuatan patok                        Re-Inventarisasi dan pendataan situ
         (sempadan situ) dan papan nama situ




            Rapat Koordinasi Pemerintah Kota-Propinsi-                                pemberdayaan
              Pusat untuk pelimpahan kewenangan                                         masyarakat
                         pengelolaan situ                                              kawasan situ


 Penyelesaian status hukum                  Sertifikasi Situ                      Rehabilitasi situ
     pengelolaan situ


     Tahapan Perencanaan Situ


   Kajian status dan ancaman untuk menentukan                  Penelitian geomorfologi untuk penentuan
   kondisi situ (baik-Terganggu-rusak)                         luas dan kedalaman awal situ
        `


                                                 Menetapkan fungsi             Penyusunan kebijakan dan
 Identifikasi sumber pencemar                     dan status situ              peraturan pengelolaan situ
        dan perusak situ

     Tahapan Pelaksanaan Situ

     Rehabilitasi, pengembangan dan konservasi situ
     Operasi dan pemeliharaan situ

     Pemberian penghargaan kepada aktifitas masyarakat yang kondusif bagi peningkatan fungsi situ
     Pemanfaatan dan pemeliharaan situ berbasis masyarakat

     Penegakan hukum bagi pencemar dan pengalih fungsian situ
     Penanaman pohon yang mempunyai nilai konservasi dan ekonomi di sempadan situ


        Tahapan Monitoring dan Evaluasi

                                 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan situ
                                 Evaluasi Penataan Ruang
Feed back/umpan balik

More Related Content

What's hot

Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanmuhfidzilla
 
Buku petunjuk praktikum mekanika tanah
Buku petunjuk praktikum mekanika tanahBuku petunjuk praktikum mekanika tanah
Buku petunjuk praktikum mekanika tanahHendra Supriyanto
 
Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4aBab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4aLatifah Tio
 
Alternatif Pola Pembiayaan Air Minum dan Sanitasi
Alternatif Pola Pembiayaan Air Minum dan Sanitasi Alternatif Pola Pembiayaan Air Minum dan Sanitasi
Alternatif Pola Pembiayaan Air Minum dan Sanitasi Oswar Mungkasa
 
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahan
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahanKebijakan dan strategi pengelolaan persampahan
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahanJoy Irman
 
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasiKp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasiArizki_Hidayat
 
Permasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirPermasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirYahya M Aji
 
Analisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airAnalisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airinfosanitasi
 
Pertemuan iv. hidrolika dan jenis aliran dalam saluran
Pertemuan iv. hidrolika dan jenis aliran dalam saluranPertemuan iv. hidrolika dan jenis aliran dalam saluran
Pertemuan iv. hidrolika dan jenis aliran dalam saluranBahar Saing
 
Hidrologi aplikasi-metode-statistik-untuk-analisa-data-jilid-2 2
Hidrologi aplikasi-metode-statistik-untuk-analisa-data-jilid-2 2Hidrologi aplikasi-metode-statistik-untuk-analisa-data-jilid-2 2
Hidrologi aplikasi-metode-statistik-untuk-analisa-data-jilid-2 2ariefmcty
 
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseDasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseinfosanitasi
 
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Joy Irman
 
Menyusun Skala Prioritas Program dan Kegiatan Sanitasi
Menyusun Skala Prioritas Program dan Kegiatan SanitasiMenyusun Skala Prioritas Program dan Kegiatan Sanitasi
Menyusun Skala Prioritas Program dan Kegiatan SanitasiJoy Irman
 
Instrumen Wawancara dan Kuesioner Studio 1A Pracimantoro
Instrumen Wawancara dan Kuesioner Studio 1A PracimantoroInstrumen Wawancara dan Kuesioner Studio 1A Pracimantoro
Instrumen Wawancara dan Kuesioner Studio 1A Pracimantorostudiopracimantoro
 
SANIMAS. Sanitasi oleh Masyarakat
SANIMAS. Sanitasi oleh MasyarakatSANIMAS. Sanitasi oleh Masyarakat
SANIMAS. Sanitasi oleh MasyarakatOswar Mungkasa
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3infosanitasi
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendungironsand2009
 

What's hot (20)

Drainase
DrainaseDrainase
Drainase
 
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Buku petunjuk praktikum mekanika tanah
Buku petunjuk praktikum mekanika tanahBuku petunjuk praktikum mekanika tanah
Buku petunjuk praktikum mekanika tanah
 
Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4aBab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
Bab i Proposal Teknis Studio Perencanaan Wonogiri Kelompok 4a
 
Alternatif Pola Pembiayaan Air Minum dan Sanitasi
Alternatif Pola Pembiayaan Air Minum dan Sanitasi Alternatif Pola Pembiayaan Air Minum dan Sanitasi
Alternatif Pola Pembiayaan Air Minum dan Sanitasi
 
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahan
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahanKebijakan dan strategi pengelolaan persampahan
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahan
 
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasiKp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
 
BENTUK LAHAN FLUVIAL
BENTUK LAHAN FLUVIALBENTUK LAHAN FLUVIAL
BENTUK LAHAN FLUVIAL
 
Permasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirPermasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya Air
 
Analisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airAnalisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan air
 
Pertemuan iv. hidrolika dan jenis aliran dalam saluran
Pertemuan iv. hidrolika dan jenis aliran dalam saluranPertemuan iv. hidrolika dan jenis aliran dalam saluran
Pertemuan iv. hidrolika dan jenis aliran dalam saluran
 
Hidrologi aplikasi-metode-statistik-untuk-analisa-data-jilid-2 2
Hidrologi aplikasi-metode-statistik-untuk-analisa-data-jilid-2 2Hidrologi aplikasi-metode-statistik-untuk-analisa-data-jilid-2 2
Hidrologi aplikasi-metode-statistik-untuk-analisa-data-jilid-2 2
 
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainaseDasar-dasar teknik dan manajemen drainase
Dasar-dasar teknik dan manajemen drainase
 
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
 
Menyusun Skala Prioritas Program dan Kegiatan Sanitasi
Menyusun Skala Prioritas Program dan Kegiatan SanitasiMenyusun Skala Prioritas Program dan Kegiatan Sanitasi
Menyusun Skala Prioritas Program dan Kegiatan Sanitasi
 
Instrumen Wawancara dan Kuesioner Studio 1A Pracimantoro
Instrumen Wawancara dan Kuesioner Studio 1A PracimantoroInstrumen Wawancara dan Kuesioner Studio 1A Pracimantoro
Instrumen Wawancara dan Kuesioner Studio 1A Pracimantoro
 
SANIMAS. Sanitasi oleh Masyarakat
SANIMAS. Sanitasi oleh MasyarakatSANIMAS. Sanitasi oleh Masyarakat
SANIMAS. Sanitasi oleh Masyarakat
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendung
 

Viewers also liked

3.kerangka pikir pengelolaan das
3.kerangka pikir pengelolaan das3.kerangka pikir pengelolaan das
3.kerangka pikir pengelolaan dasZaidil Firza
 
penataan kampung kumuh
penataan kampung kumuhpenataan kampung kumuh
penataan kampung kumuhAnton Riyanto
 
10.monitoring dan evaluasi penggunaan lahan dan kelembagaan p das
10.monitoring dan evaluasi penggunaan lahan dan kelembagaan p das10.monitoring dan evaluasi penggunaan lahan dan kelembagaan p das
10.monitoring dan evaluasi penggunaan lahan dan kelembagaan p dasZaidil Firza
 
9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air
9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air
9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata airZaidil Firza
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis KinerjaPenyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis KinerjaDadang Solihin
 
5.rencana pengelolaan das
5.rencana pengelolaan das 5.rencana pengelolaan das
5.rencana pengelolaan das Zaidil Firza
 
Kebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan dasKebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan dasdenotsudiana
 
Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran SungaiPeraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran SungaiPenataan Ruang
 
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...Anton Riyanto
 
What Makes Great Infographics
What Makes Great InfographicsWhat Makes Great Infographics
What Makes Great InfographicsSlideShare
 
Masters of SlideShare
Masters of SlideShareMasters of SlideShare
Masters of SlideShareKapost
 
STOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to Slideshare
STOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to SlideshareSTOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to Slideshare
STOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to SlideshareEmpowered Presentations
 
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation OptimizationOneupweb
 
How To Get More From SlideShare - Super-Simple Tips For Content Marketing
How To Get More From SlideShare - Super-Simple Tips For Content MarketingHow To Get More From SlideShare - Super-Simple Tips For Content Marketing
How To Get More From SlideShare - Super-Simple Tips For Content MarketingContent Marketing Institute
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksSlideShare
 

Viewers also liked (17)

3.kerangka pikir pengelolaan das
3.kerangka pikir pengelolaan das3.kerangka pikir pengelolaan das
3.kerangka pikir pengelolaan das
 
penataan kampung kumuh
penataan kampung kumuhpenataan kampung kumuh
penataan kampung kumuh
 
10.monitoring dan evaluasi penggunaan lahan dan kelembagaan p das
10.monitoring dan evaluasi penggunaan lahan dan kelembagaan p das10.monitoring dan evaluasi penggunaan lahan dan kelembagaan p das
10.monitoring dan evaluasi penggunaan lahan dan kelembagaan p das
 
9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air
9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air
9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air
 
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis KinerjaPenyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Perspektif Anggaran Berbasis Kinerja
 
5.rencana pengelolaan das
5.rencana pengelolaan das 5.rencana pengelolaan das
5.rencana pengelolaan das
 
Pengelolaan das
Pengelolaan dasPengelolaan das
Pengelolaan das
 
Kebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan dasKebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan das
 
Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran SungaiPeraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
 
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
Analisa Daya Dukung Lahan Kota Tangerang untuk Kegiatan Industri, Perdagangan...
 
What Makes Great Infographics
What Makes Great InfographicsWhat Makes Great Infographics
What Makes Great Infographics
 
Masters of SlideShare
Masters of SlideShareMasters of SlideShare
Masters of SlideShare
 
STOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to Slideshare
STOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to SlideshareSTOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to Slideshare
STOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to Slideshare
 
You Suck At PowerPoint!
You Suck At PowerPoint!You Suck At PowerPoint!
You Suck At PowerPoint!
 
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization
 
How To Get More From SlideShare - Super-Simple Tips For Content Marketing
How To Get More From SlideShare - Super-Simple Tips For Content MarketingHow To Get More From SlideShare - Super-Simple Tips For Content Marketing
How To Get More From SlideShare - Super-Simple Tips For Content Marketing
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
 

Similar to KONSEP PENGELOLAAN SITU

Tugas presentasi wayan
Tugas presentasi wayanTugas presentasi wayan
Tugas presentasi wayanWayan Susanto
 
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docxTUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docxJUMINTENSARI1
 
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...Cahya Panduputra
 
Jurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan LautJurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan LautAcha Cuah
 
Nilai hidrologi
Nilai hidrologiNilai hidrologi
Nilai hidrologiBP4K
 
Tahapan penyelenggaraan KLHS
Tahapan penyelenggaraan KLHSTahapan penyelenggaraan KLHS
Tahapan penyelenggaraan KLHSMusnanda Satar
 
1. Pengelolaan Lingkungan Hidup.pptx
1. Pengelolaan Lingkungan Hidup.pptx1. Pengelolaan Lingkungan Hidup.pptx
1. Pengelolaan Lingkungan Hidup.pptxKholidahUINWalisongo
 
Pengelolaan lingkungan berkelanjutan dalam perspektif pendidikan new
Pengelolaan lingkungan berkelanjutan dalam perspektif pendidikan newPengelolaan lingkungan berkelanjutan dalam perspektif pendidikan new
Pengelolaan lingkungan berkelanjutan dalam perspektif pendidikan newEdiSuryadi12
 
Presentation by Tropenbos
Presentation by TropenbosPresentation by Tropenbos
Presentation by TropenbosGPFLR
 
KELAUTAN.pptx
KELAUTAN.pptxKELAUTAN.pptx
KELAUTAN.pptxZahroStar
 
Pelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdamPelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdamYuhanna Maurits
 
Materi pembahasan laporan akhir print version
Materi pembahasan laporan akhir print versionMateri pembahasan laporan akhir print version
Materi pembahasan laporan akhir print versionDix Ajus
 
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxKuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxMuhammadMunarMukhsin1
 

Similar to KONSEP PENGELOLAAN SITU (20)

Das pangi ayung
Das pangi ayungDas pangi ayung
Das pangi ayung
 
Tugas presentasi wayan
Tugas presentasi wayanTugas presentasi wayan
Tugas presentasi wayan
 
L2 p26 06
L2 p26 06L2 p26 06
L2 p26 06
 
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docxTUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
 
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Hutan rahmawaty10
Hutan rahmawaty10Hutan rahmawaty10
Hutan rahmawaty10
 
Jurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan LautJurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan Laut
 
Nilai hidrologi
Nilai hidrologiNilai hidrologi
Nilai hidrologi
 
Tahapan penyelenggaraan KLHS
Tahapan penyelenggaraan KLHSTahapan penyelenggaraan KLHS
Tahapan penyelenggaraan KLHS
 
1. Pengelolaan Lingkungan Hidup.pptx
1. Pengelolaan Lingkungan Hidup.pptx1. Pengelolaan Lingkungan Hidup.pptx
1. Pengelolaan Lingkungan Hidup.pptx
 
Pengelolaan lingkungan berkelanjutan dalam perspektif pendidikan new
Pengelolaan lingkungan berkelanjutan dalam perspektif pendidikan newPengelolaan lingkungan berkelanjutan dalam perspektif pendidikan new
Pengelolaan lingkungan berkelanjutan dalam perspektif pendidikan new
 
Presentation by Tropenbos
Presentation by TropenbosPresentation by Tropenbos
Presentation by Tropenbos
 
KELAUTAN.pptx
KELAUTAN.pptxKELAUTAN.pptx
KELAUTAN.pptx
 
Pelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdamPelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdam
 
strategi pengelolaan
strategi pengelolaanstrategi pengelolaan
strategi pengelolaan
 
Materi pembahasan laporan akhir print version
Materi pembahasan laporan akhir print versionMateri pembahasan laporan akhir print version
Materi pembahasan laporan akhir print version
 
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxKuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
 
pwp
pwppwp
pwp
 
kebijakan tata ruang
kebijakan tata ruangkebijakan tata ruang
kebijakan tata ruang
 

KONSEP PENGELOLAAN SITU

  • 1. KONSEP PENGELOLAAN SITU 1. LATAR BELAKANG Situ / rawa sebagai bagian dari sistem DAS (daerah aliran sungai) memiliki fungsi penting, baik sebagai tempat penampungan air guna pengendalian banjir, konservasi sumberdaya air (pemasok air tanah), pengembangan ekonomi lokal maupun tempat rekreasi. Terkait dengan penanggulangan banjir, situ memiliki peranan yang penting sebagai daerah parkir air (retarding basins) untuk mengurangi banyaknya air limpasan / penahan laju air (water retention)). Oleh karena itu menjaga kualitas luasan dan kedalaman situ merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan penanggulangan banjir. Terjadinya penurunan kondisi situ ini tidak terlepas dari permasalahan fisik seperti alih fungsi lahan situ menjadi lahan terbangun dan pendangkalan situ (proses sedimentasi) maupun permasalahan non fisik seperti ketidakjelasan batasan pengelolaan situ antara pemerintah propinsi dan Kota. Mencermati semakin menurunnya kondisi situ, sementara pada sisi lainnya keberadaan situ wajib dilindungi dan dilestarikan fungsinya, maka sudah selayaknya perlu disusun konsep pengelolaan situ sebagai pedoman untuk menjaga kelestarian situ, sehingga fungsi situ tidak semakin berkurang. 2. PENGERTIAN DAN FUNGSI SITU Situ adalah suatu wadah genangan air diatas permukaan tanah yang terbentuk secara alami maupun buatan, dengan sumber air yang berasal dari air tanah dan/ atau air permukaan. Sebagai bagian dari siklus hidrologis, situ merupakan salah satu bentuk kawasan lindung setempat (non-hutan). Situ memiliki berbagai fungsi penting, antara lain sebagai tempat parkir air dan kawasan resapan air, sehingga dapat mengurangi volume air permukaan (run off) yang tidak tertampung (penyebab banjir). Disamping itu, situ dapat dimanfaatkan sebagai irigasi, pengimbuh (recharge) air pada cekungan airtanah, cadangan air bersih, perikanan darat, sarana rekreasi maupun wisata alam. Bertolak dari pentingnya fungsi situ baik secara ekologis maupun sosio-ekonomi, maka kegiatan pengelolaan situ perlu dilakukan secara bijaksana, agar kelestarian situ dapat dijaga dan dipertahankan. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan pengelolaan situ adalah perlunya penetapan sistem zonasi dan sempadan situ, agar kegiatan yang dikembangkan di kawasan situ, tidak mengakibatkan terjadinya kerusakan pada fungsi utama situ itu sendiri. Penetapan sistem zonasi situ pada dasarnya bertujuan untuk membatasi kegiatan pada zona-zona tertentu disekeliling situ, agar kualitas fisik maupun kualitas air situ dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Oleh karena itu maksud dari penentuan sistem zonasi selain untuk menentukan dan memperjelas batas masing-masing zona
  • 2. pemanfaatan situ, juga bertujuan untuk mendayagunakan fungsi/potensi situ secara lestari. Seiring dengan penetapan zonasi, maka penetapan sempadan situ merupakan aspek lainnya yang juga harus ditata. Mengacu pada ketentuan perundang undangan yang menetapkan situ sebagai kawasan lindung (Keputusan Presiden Nomor 2 tahun 1990 tentang pengelolaan kawasan lindung) maka jarak sempadan ekosistem situ adalah 50-100 m, sedangkan untuk kawasan mata air mempunyai sempadan hingga radius 200 m. 3. KEBIJAKAN DAN STRATEGI DASAR PENGELOLAAN SITU Kebijakan pengelolaan situ ditetapkan dengan tujuan untuk: Perlindungan dan peningkatan fungsi situ, Penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan dan Pemulihan pencemaran dan kerusakan Situ Strategi dasar pengelolaan situ merupakan panduan untuk perumusan rencana kegiatan, bagi penanganan permasalahan situ. Berdasarkan klasifikasi tingkat kerusakan situ, (situ kondisi baik, situ kondisi terganggu dan situ kondisi rusak,1), ditetapkan strategi pengelolaan situ berupa: 1) Strategi peningkatan kelestarian fungsi dan keseimbangan ekosistem Strategi ini dilatarbelakangi permasalahan terbatasnya data dan informasi situ. Padahal data merupakan faktor penting untuk merumuskan rencana kegiatan pengelolaan situ. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Strategi peningkatan kelestarian fungsi dan keseimbangan ekosistem adalah mengumpulkan dan menganalisa berbagai data / informasi yang akurat tentang kondisi situ, Kegiatan-kegiatan pokok yang terkait dengan strategi ini antara lain: a. Inventarisasi data situ b. Pengkajian dan penelitian situ berupa pengumpulan data dan informasi tentang : 1 Penetapan luas dan status situ 2 Status perlindungan situ, 3 Tingkat kerusakan situ dan tataguna lahan kawasan sekitar situ, 4 Pengkajian permasalahan pengelolaan situ 5 Informasi pemantauan dan evaluasi kondisi situ 2) Strategi penyadaran masyarakat dan peningkatan kapasitas kelembagaan Strategi ini dilatarbelakangi belum memadainya perhatian masyarakat pada kelestarian situ, dan masih lemahnya kapasitas dan koordinasi antar instansi pemerintah pengelola situ. Untuk itu, strategi ini bertujuan meningkatkan 1 klasifikasi tingkat kerusakan situ : Situ kondisi baik, yaitu situ sebagai daerah resapan air masih berfungsi dengan baik dan kualitasnya sesuai dengan peruntukannya Situ Kondisi terganggu, yaitu situ sebagai daerah resapan air fungsinya sudah tidak optimal (berkurang) dan kualitas airnya tidak sesuai dengan peruntukannya Situ Kondisi rusak, yaitu apabila situ sudah hilang / berubah fungsi menjadi peruntukan lainnya. ( Sumber: Kementrian Lingkungan Hidup)
  • 3. kesadaran masyarakat terhadap nilai dan fungsi situ, sekaligus meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia dalam pengelolaan situ. Kegiatan-kegiatan pokok yang terkait dengan strategi ini antara lain: a. Peningkatan koordinasi antar instansi b. Peningkatan kemampuan SDM melalui pelatihan c. Sosialisasi d. Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya situ 3) Strategi Peningkatan Upaya revitalisasi / Rehabilitasi Situ Strategi ini bertujuan memperbaiki dan mengembalikan fungsi situ yang rusak akibat pendangkalan, alih fungsi, eutrofikasi dan pencemaran. Untuk itu kegiatan rehabilitasi dan atau revitalisasi situ merupakan fokus utama dari strategi ini. Kegiatan-kegiatan pokok yang terkait dengan strategi ini antara lain berupa: a. Pengamanan situ b. Identifikasi tingkat kerusakan situ c. Program / kegiatan revitalisasi d. Pengendalian dan pelarangan alih fungsi situ untuk peruntukan lainnya 4. RENCANA KEGIATAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN SITU Rencana kegiatan pengelolaan situ pada hakekatnya merupakan penjabaran dari analisa kondisi situ, yang dikaitkan dengan kebijakan dan strategi dasar pengelolaan situ. Keterkaitan komponen-komponen tersebut dimaksudkan untuk mempermudah perumusan rencana kegiatan, sehingga kegiatan yang diusulkan dapat tepat sasaran, sesuai dengan specifikasi permasalahan yang dihadapi oleh setiap situ Matrik keterkaitan Kondisi situ-kebijakan-strategi Analisa Rencana Kebijakan Dasar Strategi Dasar kondisi situ Kegiatan Perlindungan dan peningkatan 1 Peningkatan kelestarian Baik fungsi dan fungsi situ keseimbangan Penanggulangan pencemaran ekosistem Terganggu dan kerusakan situ 2 Penyadaran masyarakat dan peningkatan kapasitas kelembagaan Perbaikan dan pengembalian Rusak 3 Peningkatan Upaya fungsi situ revitalisasi / Rehabilitasi Situ
  • 4. 5. PERMASALAHAN PENGELOLAAN SITU Permasalahan situ pada umumnya disebabkan oleh 2 faktor yang saling terkait satu dengan lainnya, yaitu : A. Faktor Fisik Faktor fisik merupakan permasalahan yang secara langsung menjadi penyebab menurunnya fungsi situ,yaitu : Pengurangan luasan situ akibat alih fungsi pemanfaatan lahan Pendangkalan situ akibat proses sedimentasi Kurangnya pemeliharaan dan /atau eutrofikasi sehingga situ dipenuhi oleh gulma air (eceng gondok) dan rerumputan B. Faktor Non Fisik Faktor non fisik adalah permasalahan yang tidak terkait secara langsung dengan penurunan kondisi situ, akan tetapi memberikan kontribusi terhadap munculnya permasalahan fisik. Permasalahan non fisik ini adalah:  Penyalahgunaan wewenang pemberian izin pemanfaatan / pengelolaan situ Pemberian hak tanah pada kawasan situ Penyerobotan / pemanfaatan situ secara ilegal ( oleh penggarap liar) Keterbatasan kemampuan teknis aparat pemerintah, sebagai instansi yang memiliki kewenangan pengelolaan situ Kurangnya partisipasi dan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya menjaga kelestarian situ Kurangnya kesamaan persepsi terhadap peraturan perundang undangan yang berdampak pada ketidakjelasan batasan kewenangan pengelolaan situ antara pemerintah pusat-propinsi-Kota/Kabupaten. Merujuk pada berbagai permasalahan tersebut, maka permasalahan ketidakjelasan batasan kewenangan pengelolaan situ antara pemerintah pusat, propinsi dengan Pemerintah Kota, merupakan salah satu permasalahan krusial yang harus segera diselesaikan Hal ini dikarenakan ketidakjelasan kewenangan menjadi faktor pemicu munculnya berbagai permasalahan fisik dan non fisik lainnya. 6. KONSEP DASAR PENGELOLAAN SITU Kegiatan pengelolaan situ pada hakekatnya merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan menyelesaikan berbagai permasalahan yang melingkupi sebuah situ. Merujuk pada kebijakan dan strategi dasar pengelolaan situ, maka “idealnya”, kegiatan pengelolaan situ dilakukan melalui tahapan : 1. Tahapan Re-identifikasi situ Tahapan ini dimaksudkan untuk mendata ulang kondisi umum situ, terutama terkait dengan data : Jumlah situ, Lokasi situ, luasan dan kedalaman situ Status kepemilikan lahan. Tata guna lahan disekitar situ
  • 5. Identifikasi ulang ini perlu dilakukan mengingat data-data situ yang ada saat ini diperoleh dari data sekunder yang sudah lama, sehingga diperkirakan sudah tidak lagi akurat. Salah satu contoh perlunya re-identifikasi data situ antara lain ditunjukan dari adanya perbedaan jumlah, nama, luas, kedalaman maupun lokasi situ, dari berbagai laporan baik dari versi instansi pemerintah, masyarakat ataupun lembaga penelitian/konsultan Terdapatnya perbedaan data-data ini perlu diklarifikasi melalui survey lapangan. 2 2. Tahapan Analisa Kondisi Situ Tahapan ini dimaksudkan untuk mengetahui secara detail, kondisi situ dari aspek fisik, ekologi, hidrologi, sumberdaya air, ekonomi dan sosial budaya. sehingga dapat diketahui, apakah situ dalam kondisi baik, terganggu atau rusak. (Terlampir beberapa contoh model analisa untuk penentuan apakah situ dalam kondisi baik, terganggu atau rusak) Penentuan Tingkat kerusakan situ berdasarkan persentase tutupan vegetasi air % penutupan permukaan Parameter Klasifikasi Kerusakan air oleh tanaman air < 25 Baik/Normal Tumbuhan 25 - < 50 Sedang air 50 - 75 Rusak > 75 Rusak Parah Sumber : Kementrian Lingkungan Hidup Penentuan Tingkat Kerusakan Suatu Perairan Situ Berdasarkan Kandungan coli tinja (fecal soliform) dan total coliform (Merujuk pada PP. No.82 tahun 2001) Parameter Kelas Keterangan satuan Mikrobilolog I II III IV Fekal MPN/100 Untuk pengeolahan air 100 1000 2000 2000 Coliform ml secara konvesioanl, fekal coliform ≤n2000 dan MPN/100 Total Coliform 1000 50000 10.000 10.000 total coliform < 1.000 ml MPN/100 ml Sumber: OECD, 1970-1980 3. Tahapan Usulan Rencana Kegiatan Tahapan ini pada dasarnya merupakan sinkronisasi hasil analisa kondisi situ (kondisi baik- terganggu- rusak)) dengan kebijakan dan strategi dasar pengelolaan situ. Tujuannya, agar rencana kegiatan yang diusulkan merupakan 2jumlah situ di Kota Tangerang berdasarkan versi laporan instansi pemerintah kota adalah sebanyak 9 buah situ, sementara laporan konsultan Departemen PU berdasarkan hasil interpretasi citra satelit, menunjukan setidaknya ada 80 situ (data terlampir). Adanya perbedaan data ini memerlukan tinjauan lapangan untuk memastikan jumlah situ yang sebenarnya terdapat di Kota Tangerang.
  • 6. kegiatan yang tepat sasaran sehingga menunjang pengelolaan situ yang lestari dan berkelanjutan. Secara skematik, keterkaitan /sinkronisasi antara kondisi situ-kebijakan-strategi dan usulan rencana kegiatan adalah seperti tabel dibawah ini Matrik Keterkaitan antara Kondisi Situ- Kebijakan-Strategi Nama situ dan Usulan Analisa kondisi Kebijakan Dasar Strategi Dasar kegiatan situ* 1 Peningkatan kelestarian fungsi dan keseimbangan Perlindungan ekosistem Baik dan peningkatan Penetapan luas dan status fungsi situ situ Status perlindungan situ, Tingkat kerusakan situ dan tataguna lahan kawasan situ, Pengkajian permasalahan Penanggulangan pengelolaan situ Terganggu pencemaran dan Informasi pemantauan dan kerusakan situ evaluasi kondisi situ 2 Penyadaran masyarakat dan peningkatan kapasitas kelembagaan Peningkatan koordinasi antar instansi Peningkatan kemampuan SDM melalui pelatihan Sosialisasi Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya situ Perbaikan dan Rusak pengembalian 3 Peningkatan Upaya revitalisasi fungsi situ / Rehabilitasi Situ Pengamanan situ Identifikasi tingkat kerusakan situ Program / kegiatan revitalisasi Pengendalian dan pelarangan alih fungsi situ untuk peruntukan lainnya
  • 7. KERANGKA PIKIR KONSEP PENGELOLAAN SITU SITU Re-identifikasi Data Situ Jumlah situ dan lokasi Luas dan kedalaman situ Status dan tata guna lahan Analisa Kondisi Situ (Penentuan Kriteria kerusakan Situ) Aspek Fisik Aspek Ekologi Aspek Hidrologi Aspek Sumberdaya air Ekonomi Sosial Budaya Kondisi situ baik Kondisi situ terganggu Kondisi situ Rusak Kebijakan Perlindungan dan Kebijakan Penanggulangan Kebijakan Perbaikan dan peningkatan fungsi situ pencemaran dan kerusakan situ pengembalian fungsi situ Strategi Dasar Peningkatan kelestarian fungsi dan keseimbangan ekosistem penyadaran masyarakat dan peningkatan kapasitas kelembagaan Peningkatan Upaya revitalisasi / Rehabilitasi Situ Rencana Kegiatan Rencana Kegiatan Rencana Kegiatan (untuk kondisi situ baik) (untuk kondisi situ terganggu) (untuk kondisi situ rusak)
  • 8. 7. CONTOH RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) PENGELOLAAN SITU kompleksnya permasalahan situ, seperti belum jelasnya kewenangan pengelolaan situ, besarnya dampak yang dirasakan akibat kerusakan situ (banjir) serta kemungkinan bertambahnya kerusakan situ apabila tidak segera ada upaya penanggulangan, telah mendorong rencana kegiatan pengelolaan situ diusulkan melalui 2 tahapan program yang saling terkait satu dengan lainnya, yaitu : 1. Program Tanggap Darurat (Crash Program) Program ini dimaksudkan untuk mengatasi “segera” permasalahan mendesak (mendasar) yang terdapat pada pengelolaan situ di Kota Tangerang. Fokus kegiatan pada program ini adalah berupa pengamanan dan ”rehabilitasi awal” kondisi situ. a) Tahapan pengamanan situ; Tahapan ini dimaksudkan sebagai upaya awal untuk mengamankan keberadaan situ yang ada saat ini, agar jumlah dan luasannya tidak semakin berkurang akibat kegiatan alih fungsi lahan atau pemanfaatan lahan situ secara ilegal. Indikasi kegiatan pokok pada tahapan pengamanan ini antara lain berupa pembuatan patok (sempadan situ), pendataan situ, sertifikasi situ, pemberdayaan masyarakat maupun rapat koordinasi antara pemerintah kota- propinsi-pusat untuk kejelasan kewenangan pengelolaan situ. b) Rehabilitasi situ; Kegiatan rehabilitasi situ ini merupakan bagian dari agenda kerja Pemerintah Pusat pada Rencana Kegiatan Penanganan Banjir Rencana Kegiatan Program Tanggap darurat / Crash Program (Tahapan pengamanan dan rehabilitasi) No KEGIATAN SASARAN KEGIATAN 1 Pengukuran, pembuatan patok Terlindunginya situ dari kegiatan (sempadan situ) ,papan nama perubahan pemanfaatan lahan situ, pengamanan/pemagaran 2 Re-Inventarisasi dan Terdapatnya data yang akurat tentang pendataan situ jumlah, lokasi, luas, kedalaman serta status hukum situ 3 Sertifikasi situ Tersertifikasinya seluruh situ dan terselesaikannya permasalahan status lahan situ 4 Penyuluhan dan Meningkatnya kesadaran masyarakat pemberdayaan masyarakat untuk menjaga kelestarian situ sekitar situ
  • 9. 5 Rapat Koordinasi antara Adanya kejelasan / batasan kewenangan Pemerintah Kota-Propinsi- pengelolaan situ antara pemerintah kota Pusat untuk kejelasan dan propins, baik berupa Pelimpahan kewenangan pengelolaan situ kewenangan atau pembagian kewenangan (siapa berbuat apa) 6 Penyelesaian status hukum Adanya kejelasan status pengelolaan situ dengan pihak hukum/pengelolaan situ yang saat ini swasta dikelola oleh pihak swasta 7 Rehabilitasi kondisi situ Berfungsinya situ sebagai pengendali  Pengerukan banjir  Pembuatan tanggul  Jalan inspeksi situ  Penghijauan  Pembersihan dan pengangkutan eceng gondok 2. Program Penanganan Situ Terpadu Program ini dimaksudkan untuk menata seluruh usulan kegiatan agar pengelolaan situ dapat berjalan secara terarah dan berkesinambungan. Untuk itu, program Penanganan Situ Terpadu terdiri atas 3 tahapan, yaitu : a) Tahapan perencanaan; Tahapan ini terdiri atas rangkaian kegiatan yang difokuskan untuk menghasilkan berbagai “instrumen dasar pengelolaan situ” (precondition), sebagai acuan/masukan bagi rencana kegiatan pada tahapan pelaksanaan. Indikasi kegiatan pokok pada tahapan perencanaan ini, antara lain berupa : kajian penentuan status kondisi situ, penelitian luas dan kedalaman awal situ, identifikasi sumber pencemar/perusak situ, penentuan fungsi/status situ dan penyusunan kebijakan /peraturan pengelolaan situ. No KEGIATAN SASARAN KEGIATAN I TAHAP PERENCANAAN  Diketahuinya kondisi setiap situ, apakah dalam 1 Kajian penentuan status kondisi baik, terganggu atau rusak kondisi situ  Tersusunnya prioritas penanganan situ  Sebagai masukan (input) bagi rencana kegiatan rehabilitasi situ 2 Penelitian geomorfologi  Diketahuinya luas dan kedalaman awal situ, untuk penentuan luas  Diketahuinya faktor penyebab berkurangnya dan kedalaman awal situ luasan dan kedalaman situ  Menjadi acuan /masukan untuk kegiatan rehabilitasi situ (upaya penanganannya, pengerukan situ maupun feed back /umpan balik untuk kegiatan sertifikasi, pembuatan batas situ atau sempadan situ
  • 10. 3 Identifikasi sumber Diketahuinya secara detail sumber pencemar pencemar/perusak situ, situ, sehingga upaya pencegahan pencemaran situ, dapat dilakukan tepat sasaran 4 Penentuan fungsi/status  Teridentifikasinya fungsi utama dari setiap situ situ yang ada di kota Tangerang  Sebagai masukan untuk penyusunan kebijakan pengelolaan situ 5 Penyusunan kebijakan Tersedianya landasan hukum dan operasional /peraturan pengelolaan bagi kegiatan pengelolaan situ di Kota situ Tangerang b) Tahapan Pelaksanaan; Tahapan ini merupakan tindak lanjut dari tahapan perencanaan, dimana keseluruhan kegiatan difokuskan untuk memperbaiki dan mempertahankan kondisi situ agar situ dapat berfungsi / bermanfaat secara optimal. Indikasi kegiatan pokok pada tahapan ini, antara lain berupa : Rehabilitasi, pengembangan dan konservasi situ, Operasi dan pemeliharaan situ, Pemberian penghargaan terhadap aktifitas masyarakat yang kondusif bagi peningkatan fungsi situ, Pemanfaatan dan pemeliharaan situ berbasis masyarakat, Penegakan hukum bagi pencemar dan pengalih fungsian situ dan Penanaman pohon yang mempunyai nilai konservasi dan ekonomi di sempadan situ melalui konsep income generating NO KEGIATAN SASARAN KEGIATAN II TAHAPAN PELAKSANAAN 1 Rehabilitasi, pengembangan dan konservasi situ Terawatnya / meningkatnya kondisi 2 Operasi dan pemeliharaan situ situ sesuai dengan fungsinya 3 Pemberian penghargaan terhadap Meningkatnya pemahaman dan aktifitas masyarakat yang motivasi masyarakat untuk menjaga kondusif bagi peningkatan kelestarian fungsi fungsi situ 4 Pemanfaatan dan pemeliharaan  Meningkatnya ekonomi masyarakat situ berbasis masyarakat sebagai dampak dari pemanfaatan situ berbasis masyarakat  Terpeliharanya kondisi situ oleh masyarakat 5 Penegakan hukum bagi pencemar Adanya aturan yang jelas (law dan pengalih fungsian situ enforcement) terhadap pencemar situ sehingga kelestarian situ tetap terjaga 6 Penanaman pohon yang  Tertatanya kondisi lingkungan yang mempunyai nilai konservasi dan asri di sekitar lahan situ ekonomi di sempadan situ  Meningkatnya ekonomi masyarakat melalui konsep income generating sekitar situ
  • 11. c) Tahapan Monitoring dan Evaluasi; Tahapan ini dimaksudkan sebagai alat kontrol untuk menilai sejauh mana tingkat keberhasilan kegiatan pengelolaan situ yang telah dilakukan. Tahapan ini juga sekaligus berfungsi sebagai feed back (umpan balik) bagi penyempurnaan kegiatan pengelolaan situ. Indikasi kegiatan pokok pada tahapan ini, adalah monitoring dan evaluasi kegiatan pengelolaan situ serta evaluasi penataan ruang NO KEGIATAN SASARAN KEGIATAN III TAHAPAN MONITORING- EVALUASI Monitoring dan evaluasi  Terkendalinya kegiatan pengelolaan pelaksanaan pengelolaan situ situ, Adanya mekanisme feed back (umpan balik) untuk penyempurnaan kegiatan pengelolaan situ Evaluasi penataan ruang Kesesuaian rencana pemanfaatan lahan dengan fungsi situ
  • 12. ALUR PROSES (DIAGRAM ALIR) RENCANA KEGIATAN PENGELOLAAN SITU Tahapan Pengamanan Situ Pengukuran, pembuatan patok Re-Inventarisasi dan pendataan situ (sempadan situ) dan papan nama situ Rapat Koordinasi Pemerintah Kota-Propinsi- pemberdayaan Pusat untuk pelimpahan kewenangan masyarakat pengelolaan situ kawasan situ Penyelesaian status hukum Sertifikasi Situ Rehabilitasi situ pengelolaan situ Tahapan Perencanaan Situ Kajian status dan ancaman untuk menentukan Penelitian geomorfologi untuk penentuan kondisi situ (baik-Terganggu-rusak) luas dan kedalaman awal situ ` Menetapkan fungsi Penyusunan kebijakan dan Identifikasi sumber pencemar dan status situ peraturan pengelolaan situ dan perusak situ Tahapan Pelaksanaan Situ  Rehabilitasi, pengembangan dan konservasi situ  Operasi dan pemeliharaan situ  Pemberian penghargaan kepada aktifitas masyarakat yang kondusif bagi peningkatan fungsi situ  Pemanfaatan dan pemeliharaan situ berbasis masyarakat  Penegakan hukum bagi pencemar dan pengalih fungsian situ  Penanaman pohon yang mempunyai nilai konservasi dan ekonomi di sempadan situ Tahapan Monitoring dan Evaluasi  Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan situ  Evaluasi Penataan Ruang Feed back/umpan balik