SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
TUGAS OBSERVASI DAN INTERVIEW
LAPORAN OBSERVASI : CARA ORANG TUA MENGASUH
ANAK (PARENTING)
NAMA : APRILIA PUTRI DEWANTI
NRP : 150115126
KP : D
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SURABAYA
Tipe Pola Asuh Orang Tua (Parenting)
Teknis Pengamatan
What : Perilaku orang tua mengasuh anak ketika bermain
Menurut teori pola asuh Diana Baumrind, pengasuhan orang tua terhadap
mengasuh anak dibagi menjadi 4 (empat) yakni Authoritarian Parenting,
Authoritative Parenting, Neglectful Parenting, dan Indulgent Parenting. Berikut
adalah pengertian dari keempat tipe pengasuhan Authoritarian Parenting
merupakan suatu gaya pengasuhan yang bersifat membatasi dan menghukum serta
orang tua mendesak anaknya agar mematuhinya, Authoritative Parenting
merupakan suatu gaya yang mendorong anak untuk mandiri namun masih tetap
memberi batasan dan kendali atas tindakan anak, Neglectful Parenting merupakan
gaya orang tua yang sangat tidak terlibat di dalam kehidupan anak, dan Indulgent
Parenting merupakan suatu gaya orang tua yang sangat terlibat dengan anaknya
namun kurang memberikan tuntutan/kendali terhadap mereka (Santrock, Life-
Span Development edisi ketigabelas, 2011).
Why : Ingin mengetahui cara orang tua mengasuh anak
Where : Kidsplay Surabaya Night Carnival
When : Rabu (30 menit) dan Sabtu (30 menit)
Who : Orang tua dari anak usia 5-7 Tahun
How : Naturalistik, Non-Partisipan, Laporan Observasi akan dilakukan secara
Kualitatif dan Kuantitatif menggunakan pencatatan (Frekuensi, PITS, dan
Anecdotal Records)
Break-Down Perilaku
Tipe Pola Asuh Perilaku Tipe Pencatatan
Authoritarian
Parenting
(OFF-Task)
1. Memukul Anak ketika bermain
2. Mengatur Permainan Anak
3. Memarahi Anak
Frekuensi
Anecdotal
Records
Authoritative
Parenting
(ON-Task)
1. Tepuk Tangan
2. Memuji
3. Mendorong Anak untuk
bermain sendiri
Frekuensi
Anecdotal
Records
Neglectful
Parenting
(OFF-Task)
1. Bermain Gadget
2. Ngobrol dengan orang lain
3. Ditinggal berbelanja
Durasi/Time
Sampling
Anecdotal
Records
Indulgent
Parenting
(OFF-Task)
1. Selalu menuruti semua
permintaan Anak
2. Selalu ikut bermain bersama
Anak.
Anecdotal
Records
Penjelasan Setting secara umum (Fisik dan Sosial)
Kidsplay yang terdapat di salah satu tempat wisata yang berada di Kota
Surabaya yang dikenal dengan nama Surabaya Night Carnival merupakan wahana
baru di tempat tersebut. Wahana ini dibuka untuk tempat belajar dan bermain
anak-anak. Di dalamnya terdapat banyak wahana yang dapat dinikmati anak-anak
yang masih berumur sekitar 3-12 Tahun, antara lain market, mengenal organ
tubuh dengan menggunakan alat bantu sensor infrared dalam bentuk permainan,
puzzle, kolam renang, lorong kinclong, jump and climbing, dan masih banyak
yang lainnya. Meskipun baru dibuka, pengunjungnya sudah banyak sekali terlebih
orang tua yang mengajak anak-anaknya sepulang sekolah maupun pada saat
weekend.
Kondisi kidsplay sangat bersih karena wahana tersebut berlokasi di dalam
ruangan jadi tidak akan terkena hujan jika terjadi hujan, namun terdapat perbaikan
di beberapa wahana seperti wahana labirin. Di setiap permainan hampir tidak
pernah sepi kecuali di saat hari biasa pasti ada beberapa permainan yang sepi
pengunjung. Seperti halnya di wahana market pada hari rabu sekitar pukul 3 sore
pengunjung orang tua (ayah memakai kaos warna biru, kacamata, celana ¾
berwarna abu-abu, membawa kamera dan ibunya memakai kemeja putih polos,
berjilbab motif bunga, celana panjang berwarna hitam, serta membawa tas wanita
berwarna coklat) yang membawa anaknya (anak perempuan sekitar umur 5 tahun
rambut panjang sebahu berwarna hitam memakai kaos berwarna pink dan celana
berwarna hitam serta sepatu berwarna pink) hanya satu saja. Di sana orang tuanya
selalu mengikuti anaknya kemana pun ia pergi dan ia tidak pernah dilarang
bermain apa yang ia suka namun sesekali diarahkan jika anaknya tidak paham
dengan permainan tersebut (permainan belanja (apa saja yang ingin dibeli dan
bagaimana cara menjaga kasir, ini mungkin dapat diartikan orang tua selalu ikut
di bermain bersama anaknya dan selalu menurutinya)). Orang tuanya (tidak
pernah mengeluarkan kata-kata yang mungkin membuat anaknya sedih atau
ngedown) justru memberikan pujian dan senyuman terkadang juga memberikan
reward lainnya seperti tepuk tangan. Hal ini terlihat ketika anaknya berhasil
dengan apa yang orang tuanya anggap anak itu baru belajar dan ia sukses
melakukannya. Kemudian kedua orang tua ini mengikuti anaknya yang ingin
bermain di wahana lain.
Saat di wahana lain, kedua orang tua ini tetap mengawasi dan sesekali ikut
bermain dengan anaknya hal ini terbukti saat di wahana jump and climbing
(permainan flying fox) ayahnya ikut menemaninya hingga ia turun dengan flying
fox lalu ayahnya turun kembali sedangkan ibunya menunggunya dibawa sambil
memberikan pujian serta senyuman karena anaknya sudah berani bermain yang
menurut beberapa anak kecil mungkin sedikit menakutkan. Hal ini sangat berbeda
dengan apa yang dilakukan oleh orang tua yang lain pada hari Sabtu di wahana
yang sama (wahana market). Di wahana ini yang kondisinya lumayan ramai dari
hari Rabu mungkin karena hari libur keluarga jadi banyak orang tua yang
mengajak anaknya ke tempat ini. Di sini, ada orang tua yang membawa 3 anaknya
(2 perempuan yang berumur sekitar 5-6 Tahun dan 1 anak laki-laki yang berumur
sekitar 4 Tahun) dan 2 baby sitter (yang satu menjaga kedua anak perempuannya
dan satunya lagi menjaga anak laki-lakinya). Orang tua dan anaknya
menggunakan pakaian serba putih dan mengenakan celana jeans serta baby
sitternya menggunakan seragamnya. Mereka membiarkan anaknya bermain
apapun tanpa melarangnya dan menyerahkannya ke baby sitter yang telah ia
bawa. Ayahnya meninggalkan mereka dengan bermain gadget begitu pula yang
dilakukan oleh ibunya. Setelah anak mereka berpindah tempat untuk bermain ke
wahana puzzle, mereka tetap mengikuti namun tetap tidak memerhatikan anaknya
bermain apa dan hanya memedulikan gadgetnya saja.
Observasi Kuantitatif : Break-down perilaku tipe pola asuh
Jenis Perilaku Definisi
Metode
Pencatatan
ON-TASK
(Authoritative
Parenting)
Tepuk
Tangan
Hal ini adalah perilaku
yang menunjukkan rasa
senang ketika individu
berhasil melakukan
sesuatu yang
dianggapnya susah
Frekuensi
Anecdotal
Records
Mendorong
Anak untuk
bermain
sendiri
Perilaku ini sering
dilakukan orang tua
untuk memotivasi
anaknya untuk
menunjukkan skill apa
yang anaknya miliki
Frekuensi
Anecdotal
Records
Memuji Hal ini adalah perilaku Frekuensi
yang dilakukan oleh
orang lain terhadap
seseorang yang mampu
melakukan sesuatu
yang dianggapnya
susah namun terus
mencobanya sampai
berhasil
Anecdotal
Records
OFF-
TASK
Neglectful
Parenting
Bermain
Gadget
Perilaku individu yang
menunjukkan adanya
kebosanan
Durasi
PITS
Anecdotal
Records
Berbicara
dengan
orang lain
Perilaku yang sering
dilakukan individu jika
tidak tahu harus
berbuat apa saat
menunggu
Durasi
PITS
Anecdotal
Records
Ditinggal
Berbelanja
Perilaku yang sering
dilakukan individu jika
bosan menunggu
sesuatu
Durasi
PITS
Anecdotal
Records
Indulgent
Parenting
Selalu
menuruti
semua
permintaan
Anak
Perilaku Orang tua
yang sering dilakukan
jika itu anak tunggal
maupun anak yang
paling disayang
Anecdotal
Records
Selalu ikut
bermain
bersama
Anak
Perilaku orang tua
yang menunjukkan
adanya keikutsertaan
orang tua dalam
Anecdotal
Records
semua hal yang
dilakukan anak
Observasi Kualitatif
Sistem pencatatan data yang digunakan yaitu Anecdotal Records, observer
mencatat dengan cara menuliskan secara ringkas peristiwa dan perilaku yang telah
diamati saat observasi. Namun saat menuliskan peristiwa dan perilaku yang diamati,
observer melakukan pencatatan jotted notes. Pada pencatatan ini, observer hanya
menuliskan key words saat melakukan observasi. Kemudian, observer melakukan full
field notes setelah selesai melakukan observasi dan menuliskan lebih detail sebagai
bentuk laporan. Observer tidak menggunakan alat bantu apapun untuk mengambil
gambar maupun setting dan sebagai bukti dari proses observasi.
Hasil Observasi Kuantitatif
Tabel 1 Frekuensi Perilaku Orang Tua tepuk tangan
Observasi dilakukan selama 30 menit mulai pukul 15.05-15.35 WIB (Observee 01)
dan pukul 14.00-14.30 WIB (Observee 02)
Observee 5 5 5 5 5 5 Jumlah
01 II - III II - III 10
02 - - - - - - 0
Rerata 5
Interpretasi :
Dari waktu yang digunakan saat observasi, rerata frekuensi perilaku orang tua
tepuk tangan pada observee pertama adalah dua kali pada 5 menit pertama dan
keempat serta tiga kali pada 5 menit ketiga dan keenam. Sedangkan pada observee
kedua dari 5 menit pertama hingga terakhir ia tidak melakukan perilaku tepuk tangan.
Sehingga dari data diatas dapat disimpulkan bahwa rerata frekuensi perilaku orang tua
tepuk tangan adalah 5.
Tabel 2 Frekuensi Perilaku Orang Tua Memuji
Observasi dilakukan selama 30 menit mulai pukul 15.05-15.35 WIB (Observee 01)
dan pukul 14.00-14.30 WIB (Observee 02)
Observee 5 5 5 5 5 5 Jumlah
01 III III II IIII II III 17
02 - - - - - - 0
Rerata 8,5
Interpretasi :
Dari waktu yang digunakan saat observasi, rerata frekuensi perilaku orang tua
memuji pada observee pertama adalah tiga kali pada 5 menit pertama, kedua, dan
keenam serta dua kali pada 5 menit ketiga dan kelima lalu empat kali pada menit
keempat. Sedangkan pada observee kedua dari 5 menit pertama hingga terakhir ia
tidak melakukan perilaku memuji. Sehingga dari data diatas dapat disimpulkan bahwa
rerata frekuensi perilaku orang tua memuji adalah 8,5.
Tabel 3 Frekuensi Perilaku Orang Tua yang Mendorong Anaknya untuk bermain
sendiri
Observasi dilakukan selama 30 menit mulai pukul 15.05-15.35 WIB (Observee 01)
dan pukul 14.00-14.30 WIB (Observee 02)
Observee 5 5 5 5 5 5 Jumlah
01 II II II I - - 7
02 I I I I I I 6
Rerata 6,5
Interpretasi :
Dari waktu yang digunakan saat observasi, rerata frekuensi perilaku orang tua
mendorong Anaknya untuk bermain sendiri pada observee pertama adalah dua kali
pada 5 menit pertama hingga ketiga dan satu kali pada 5 menit keempat serta tidak
melakukannya sama sekali pada 5 menit kelima dan keenam. Sedangkan pada
observee kedua dari 5 menit pertama hingga terakhir ia melakukan perilaku tersebut
sebanyak satu kali. Sehingga dari data diatas dapat disimpulkan bahwa rerata
frekuensi perilaku orang tua mendorong Anaknya untuk bermain sendiri adalah 6,5.
Tabel 4 Perilaku tipe pola asuh neglectful parenting
Observasi dilakukan selama 30 menit mulai pukul 15.05-15.35 WIB (Observee 01)
dan pukul 14.00-14.30 WIB (Observee 02)
Jenis Perilaku
5
me
nit
5
me
nit
5
me
nit
5
me
nit
5
me
nit
5
me
nit
Jumlah
Observee
I
Bermain
Gadget
- - - - - - -
Berbicara
dengan
orang lain
- - - - - - -
Ditinggal
berbelanja
- - - - - - -
Observee
II
Bermain
Gadget
√ √ √ √ √ √ 30 menit
Berbicara
dengan
orang lain
- - - - - - -
Ditinggal
berbelanja
- - - - - - -
Interpretasi :
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku orang tua ketika anak
bermain dalam waktu observasi 30 menit pada observee pertama yaitu tidak
melakukan aktivitas apapun saat menunggu anak bermain. Sedangkan observee kedua
ia lebih sering bermain gadget ketika menunggu anaknya bermain.
Hasil Observasi Kualitatif
Observasi dilakukan pada hari Rabu tanggal 28 September 2016 pukul 15.05-
15.35 WIB
Pada pukul 15.00 tampak belum ada pengunjung di wahana market yang ada
di Kidsplay. Setelah 5 menit berlalu datang seorang ayah dan ibu yang membawa
anak perempuannya (ayah memakai kaos warna biru, kacamata, celana ¾ berwarna
abu-abu, membawa kamera dan ibunya memakai kemeja putih polos, berjilbab motif
bunga, celana panjang berwarna hitam, serta membawa tas wanita berwarna coklat
serta anak perempuan sekitar umur 5 tahun rambut panjang sebahu berwarna hitam
memakai kaos berwarna pink dan celana berwarna hitam serta sepatu berwarna pink)
hanya satu saja. Di sana orang tuanya selalu mengikuti anaknya kemana pun ia pergi
dan ia tidak pernah dilarang bermain apa yang ia suka namun sesekali diarahkan jika
anaknya tidak paham dengan permainan tersebut (permainan belanja (apa saja yang
ingin dibeli dan bagaimana cara menjaga kasir, ini mungkin dapat diartikan orang tua
selalu ikut di bermain bersama anaknya dan selalu menurutinya)). Orang tuanya (tidak
pernah mengeluarkan kata-kata yang mungkin membuat anaknya sedih atau
ngedown) justru memberikan pujian dan senyuman terkadang juga memberikan
reward lainnya seperti tepuk tangan. Hal ini terlihat ketika anaknya berhasil dengan
apa yang orang tuanya anggap anak itu baru belajar dan ia sukses melakukannya.
Pada pukul 15.25 tampak kedua orang tua tersebut mengikuti anaknya menuju
wahana lain (Jump and Climbing). Saat di wahana jump and climbing, kedua orang
tua ini tetap mengawasi dan sesekali ikut bermain dengan anaknya hal ini terbukti saat
di wahana jump and climbing (permainan flying fox) ayahnya ikut menemaninya
hingga ia turun dengan flying fox lalu ayahnya turun kembali sedangkan ibunya
menunggunya dibawa sambil memberikan pujian serta senyuman karena anaknya
sudah berani bermain yang menurut beberapa anak kecil mungkin sedikit
menakutkan. Di wahana ini hanya kedua orang tua tersebut saja dengan anaknya yang
bermain (terlihat sepi sekali hanya ada mas penjaga wahana dan keluarga tersebut).
Observasi dilakukan pada hari Sabtu tanggal 2 Oktober 2016 pukul 14.00-14.30
WIB
Pada pukul 14.00 terlihat ramai pengunjung saat di wahana market yang ada di
Kidsplay. Di antara para pengunjung ada sepasang suami istri sedang asik bermain
dengan gadgetnya. Ternyata mereka tengah menunggu ketiga anaknya bermain
dengan baby sitternya (Hal ini tampak saat anaknya menghampiri orang tuanya secara
bergantian). Ketiga anaknya (2 perempuan yang berumur sekitar 5-6 Tahun dan 1
anak laki-laki yang berumur sekitar 4 Tahun) dan 2 baby sitter (yang satu menjaga
kedua anak perempuannya dan satunya lagi menjaga anak laki-lakinya). Orang tua
dan anaknya menggunakan pakaian serba putih dan mengenakan celana jeans serta
baby sitternya menggunakan seragamnya. Mereka membiarkan anaknya bermain
apapun tanpa melarangnya dan menyerahkannya ke baby sitter yang telah ia bawa.
Ayahnya meninggalkan mereka dengan bermain gadget begitu pula yang dilakukan
oleh ibunya. Setelah anak mereka berpindah tempat untuk bermain ke wahana puzzle,
mereka tetap mengikuti namun tetap tidak memerhatikan anaknya bermain apa dan
hanya memedulikan gadgetnya saja.
Kesimpulan Observasi
Dari data yang ditunjukkan pada hasil observasi kuantitatif dan kualitatif
tentang pola asuh orang tua untuk observee yang pertama tergolong cukup baik. Hal
ini dibuktikkan dengan perilaku orang tua yang sesuai dengan tipe pola asuh
authoritative parenting dan indulgent parenting. Sedangkan pola asuh orang tua
untuk observee yang kedua tergolong sangat buruk. Hal ini dibuktikkan dengan
perilaku orang tua yang sesuai dengan tipe pola asuh neglectful parenting. Jika kita
kaitkan dengan teori Diana Baumrind, tipe pola asuh orang tua yang baik adalah
orang tua yang memiliki tipe pola asuh authoritative parenting. Jadi dapat kita
simpulkan bahwa observee yang pertama memiliki tipe pola asuh yang bagus namun
sedikit membuat anak tidak memiliki kemandirian yang baik dan pada observee yang
kedua sangat buruk karena ia tidak ikut melihat perkembangan anaknya dalam hal
bermain yang mungkin saja dapat menunjang sensor motoriknya dan imajinasi
mereka.
Daftar Pustaka
Santrock, J. W. (2011). Life-Span Development edisi ketigabelas. New York: The
McGraw-Hill Companies, Inc.

More Related Content

What's hot

Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah Ikha Mardiyah
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freudelmakrufi
 
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1elmakrufi
 
Jenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis PertanyaanJenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis Pertanyaanachmadk12
 
Perkembangan Masa Dewasa Tengah
Perkembangan Masa Dewasa TengahPerkembangan Masa Dewasa Tengah
Perkembangan Masa Dewasa TengahSatrianto Ariardi
 
Makalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologiMakalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologiIrvan Khoerul
 
Persepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docPersepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docNofrida Atika
 
Teori Albert Bandura
Teori Albert BanduraTeori Albert Bandura
Teori Albert BanduraAlbert Aris
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
 
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan PertumbuhanPerkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan PertumbuhanDewi Atin Surya
 
Teori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: HumanistikTeori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: HumanistikIndah Fatmawati
 
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSIlma Urrutyana
 
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”nessa_ti
 
Konseling untuk masa dewasa
Konseling untuk masa dewasaKonseling untuk masa dewasa
Konseling untuk masa dewasaiirstanty
 
Perkembangan bahasa ...
Perkembangan bahasa                                                          ...Perkembangan bahasa                                                          ...
Perkembangan bahasa ...Dedi Yulianto
 
Laporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikanLaporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikanDevyta Upan Ipin
 

What's hot (20)

Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
 
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
Ppt 05. teori social cognitive bandura 1
 
Jenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis PertanyaanJenis-Jenis Pertanyaan
Jenis-Jenis Pertanyaan
 
Perkembangan Masa Dewasa Tengah
Perkembangan Masa Dewasa TengahPerkembangan Masa Dewasa Tengah
Perkembangan Masa Dewasa Tengah
 
Makalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologiMakalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologi
 
Persepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docPersepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - doc
 
Teori Albert Bandura
Teori Albert BanduraTeori Albert Bandura
Teori Albert Bandura
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
 
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan PertumbuhanPerkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
 
Masa Remaja
Masa RemajaMasa Remaja
Masa Remaja
 
Teori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: HumanistikTeori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: Humanistik
 
SKINNER - OPERANT CONDITIONING
SKINNER - OPERANT CONDITIONINGSKINNER - OPERANT CONDITIONING
SKINNER - OPERANT CONDITIONING
 
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
 
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”
“TEORI PERKEMBANGAN KARIR GINZBERG”
 
Persepsi Sosial
Persepsi SosialPersepsi Sosial
Persepsi Sosial
 
Konseling untuk masa dewasa
Konseling untuk masa dewasaKonseling untuk masa dewasa
Konseling untuk masa dewasa
 
Perkembangan bahasa ...
Perkembangan bahasa                                                          ...Perkembangan bahasa                                                          ...
Perkembangan bahasa ...
 
Laporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikanLaporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikan
 

Viewers also liked

You've got the power?
You've got the power?You've got the power?
You've got the power?Looptribe
 
Laporan observasi tipe pola asuh orang tua ketika anak bermain
Laporan observasi tipe pola asuh orang tua ketika anak bermainLaporan observasi tipe pola asuh orang tua ketika anak bermain
Laporan observasi tipe pola asuh orang tua ketika anak bermainaprilia putri
 

Viewers also liked (6)

Etapas del Desarrollo Humano
Etapas del Desarrollo HumanoEtapas del Desarrollo Humano
Etapas del Desarrollo Humano
 
You've got the power?
You've got the power?You've got the power?
You've got the power?
 
Abalazs2016AAPGnew
Abalazs2016AAPGnewAbalazs2016AAPGnew
Abalazs2016AAPGnew
 
Laporan observasi tipe pola asuh orang tua ketika anak bermain
Laporan observasi tipe pola asuh orang tua ketika anak bermainLaporan observasi tipe pola asuh orang tua ketika anak bermain
Laporan observasi tipe pola asuh orang tua ketika anak bermain
 
Artículos del blog
Artículos del blogArtículos del blog
Artículos del blog
 
Selenium
SeleniumSelenium
Selenium
 

Similar to Laporan observasi tipe pola asuh orang tua ketika anak bermain (TUGAS PSIKOLOGI

354758233-Ppt-Anticipatory-Guidance.pptx
354758233-Ppt-Anticipatory-Guidance.pptx354758233-Ppt-Anticipatory-Guidance.pptx
354758233-Ppt-Anticipatory-Guidance.pptxperawatnanggroe
 
370209151-POLA-ASUH-ANAK.ppt.ppt
370209151-POLA-ASUH-ANAK.ppt.ppt370209151-POLA-ASUH-ANAK.ppt.ppt
370209151-POLA-ASUH-ANAK.ppt.pptjokosusanto58
 
Artikel anak super sibuk
Artikel anak super sibukArtikel anak super sibuk
Artikel anak super sibukP Wijayanto
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidanceAmalia Senja
 
Tantangan Mengasuh Anak di Era Digital
Tantangan Mengasuh Anak di Era DigitalTantangan Mengasuh Anak di Era Digital
Tantangan Mengasuh Anak di Era Digitalpanegarabali
 
Bicara Seksualitas Sejak Dini Pada Anak
Bicara Seksualitas Sejak Dini Pada AnakBicara Seksualitas Sejak Dini Pada Anak
Bicara Seksualitas Sejak Dini Pada AnakLaura Pelenkahu
 
Psikologi Perkembangan early school age
Psikologi Perkembangan early school agePsikologi Perkembangan early school age
Psikologi Perkembangan early school agedena sundari alief
 
Peranan ibu bapa dalam pendidikan seks
Peranan ibu bapa dalam pendidikan seksPeranan ibu bapa dalam pendidikan seks
Peranan ibu bapa dalam pendidikan seksSharifah Mohd Zain
 
Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...
Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...
Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...ade fikri
 
Bermain, mainan dan permainan
Bermain, mainan dan permainanBermain, mainan dan permainan
Bermain, mainan dan permainanAfrils
 
Teori teori perkembangan-anak
Teori teori perkembangan-anakTeori teori perkembangan-anak
Teori teori perkembangan-anakpuspucangsawit
 

Similar to Laporan observasi tipe pola asuh orang tua ketika anak bermain (TUGAS PSIKOLOGI (20)

Evaluasi perkembangan anak 2011
Evaluasi perkembangan anak 2011Evaluasi perkembangan anak 2011
Evaluasi perkembangan anak 2011
 
354758233-Ppt-Anticipatory-Guidance.pptx
354758233-Ppt-Anticipatory-Guidance.pptx354758233-Ppt-Anticipatory-Guidance.pptx
354758233-Ppt-Anticipatory-Guidance.pptx
 
370209151-POLA-ASUH-ANAK.ppt.ppt
370209151-POLA-ASUH-ANAK.ppt.ppt370209151-POLA-ASUH-ANAK.ppt.ppt
370209151-POLA-ASUH-ANAK.ppt.ppt
 
Mempersiapkan SDM sejak Kanak-kanak
Mempersiapkan SDM sejak Kanak-kanakMempersiapkan SDM sejak Kanak-kanak
Mempersiapkan SDM sejak Kanak-kanak
 
Revolusi Belajar pada Anak
Revolusi Belajar pada AnakRevolusi Belajar pada Anak
Revolusi Belajar pada Anak
 
Artikel anak super sibuk
Artikel anak super sibukArtikel anak super sibuk
Artikel anak super sibuk
 
Observasi anak kdp umur 3 4 thn
Observasi anak kdp umur 3 4 thnObservasi anak kdp umur 3 4 thn
Observasi anak kdp umur 3 4 thn
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
 
Materi kep anak
Materi kep anakMateri kep anak
Materi kep anak
 
Tantangan Mengasuh Anak di Era Digital
Tantangan Mengasuh Anak di Era DigitalTantangan Mengasuh Anak di Era Digital
Tantangan Mengasuh Anak di Era Digital
 
Bicara Seksualitas Sejak Dini Pada Anak
Bicara Seksualitas Sejak Dini Pada AnakBicara Seksualitas Sejak Dini Pada Anak
Bicara Seksualitas Sejak Dini Pada Anak
 
Psikologi Perkembangan early school age
Psikologi Perkembangan early school agePsikologi Perkembangan early school age
Psikologi Perkembangan early school age
 
Parenting strategy
Parenting strategy Parenting strategy
Parenting strategy
 
KPSP DDST.pptx
KPSP DDST.pptxKPSP DDST.pptx
KPSP DDST.pptx
 
Peranan ibu bapa dalam pendidikan seks
Peranan ibu bapa dalam pendidikan seksPeranan ibu bapa dalam pendidikan seks
Peranan ibu bapa dalam pendidikan seks
 
Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...
Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...
Bermain dalam dunia anak anak adalah salah satu aktifitas yang paling menyena...
 
MARKHAMAH.pptx
MARKHAMAH.pptxMARKHAMAH.pptx
MARKHAMAH.pptx
 
Bermain, mainan dan permainan
Bermain, mainan dan permainanBermain, mainan dan permainan
Bermain, mainan dan permainan
 
Teori teori perkembangan-anak
Teori teori perkembangan-anakTeori teori perkembangan-anak
Teori teori perkembangan-anak
 
Pecahan tips
Pecahan tipsPecahan tips
Pecahan tips
 

Recently uploaded

ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHIrmaYanti71
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 

Recently uploaded (10)

ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 

Laporan observasi tipe pola asuh orang tua ketika anak bermain (TUGAS PSIKOLOGI

  • 1. TUGAS OBSERVASI DAN INTERVIEW LAPORAN OBSERVASI : CARA ORANG TUA MENGASUH ANAK (PARENTING) NAMA : APRILIA PUTRI DEWANTI NRP : 150115126 KP : D FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SURABAYA
  • 2. Tipe Pola Asuh Orang Tua (Parenting) Teknis Pengamatan What : Perilaku orang tua mengasuh anak ketika bermain Menurut teori pola asuh Diana Baumrind, pengasuhan orang tua terhadap mengasuh anak dibagi menjadi 4 (empat) yakni Authoritarian Parenting, Authoritative Parenting, Neglectful Parenting, dan Indulgent Parenting. Berikut adalah pengertian dari keempat tipe pengasuhan Authoritarian Parenting merupakan suatu gaya pengasuhan yang bersifat membatasi dan menghukum serta orang tua mendesak anaknya agar mematuhinya, Authoritative Parenting merupakan suatu gaya yang mendorong anak untuk mandiri namun masih tetap memberi batasan dan kendali atas tindakan anak, Neglectful Parenting merupakan gaya orang tua yang sangat tidak terlibat di dalam kehidupan anak, dan Indulgent Parenting merupakan suatu gaya orang tua yang sangat terlibat dengan anaknya namun kurang memberikan tuntutan/kendali terhadap mereka (Santrock, Life- Span Development edisi ketigabelas, 2011). Why : Ingin mengetahui cara orang tua mengasuh anak Where : Kidsplay Surabaya Night Carnival When : Rabu (30 menit) dan Sabtu (30 menit) Who : Orang tua dari anak usia 5-7 Tahun How : Naturalistik, Non-Partisipan, Laporan Observasi akan dilakukan secara Kualitatif dan Kuantitatif menggunakan pencatatan (Frekuensi, PITS, dan Anecdotal Records)
  • 3. Break-Down Perilaku Tipe Pola Asuh Perilaku Tipe Pencatatan Authoritarian Parenting (OFF-Task) 1. Memukul Anak ketika bermain 2. Mengatur Permainan Anak 3. Memarahi Anak Frekuensi Anecdotal Records Authoritative Parenting (ON-Task) 1. Tepuk Tangan 2. Memuji 3. Mendorong Anak untuk bermain sendiri Frekuensi Anecdotal Records Neglectful Parenting (OFF-Task) 1. Bermain Gadget 2. Ngobrol dengan orang lain 3. Ditinggal berbelanja Durasi/Time Sampling Anecdotal Records Indulgent Parenting (OFF-Task) 1. Selalu menuruti semua permintaan Anak 2. Selalu ikut bermain bersama Anak. Anecdotal Records Penjelasan Setting secara umum (Fisik dan Sosial) Kidsplay yang terdapat di salah satu tempat wisata yang berada di Kota Surabaya yang dikenal dengan nama Surabaya Night Carnival merupakan wahana baru di tempat tersebut. Wahana ini dibuka untuk tempat belajar dan bermain anak-anak. Di dalamnya terdapat banyak wahana yang dapat dinikmati anak-anak yang masih berumur sekitar 3-12 Tahun, antara lain market, mengenal organ tubuh dengan menggunakan alat bantu sensor infrared dalam bentuk permainan, puzzle, kolam renang, lorong kinclong, jump and climbing, dan masih banyak yang lainnya. Meskipun baru dibuka, pengunjungnya sudah banyak sekali terlebih
  • 4. orang tua yang mengajak anak-anaknya sepulang sekolah maupun pada saat weekend. Kondisi kidsplay sangat bersih karena wahana tersebut berlokasi di dalam ruangan jadi tidak akan terkena hujan jika terjadi hujan, namun terdapat perbaikan di beberapa wahana seperti wahana labirin. Di setiap permainan hampir tidak pernah sepi kecuali di saat hari biasa pasti ada beberapa permainan yang sepi pengunjung. Seperti halnya di wahana market pada hari rabu sekitar pukul 3 sore pengunjung orang tua (ayah memakai kaos warna biru, kacamata, celana ¾ berwarna abu-abu, membawa kamera dan ibunya memakai kemeja putih polos, berjilbab motif bunga, celana panjang berwarna hitam, serta membawa tas wanita berwarna coklat) yang membawa anaknya (anak perempuan sekitar umur 5 tahun rambut panjang sebahu berwarna hitam memakai kaos berwarna pink dan celana berwarna hitam serta sepatu berwarna pink) hanya satu saja. Di sana orang tuanya selalu mengikuti anaknya kemana pun ia pergi dan ia tidak pernah dilarang bermain apa yang ia suka namun sesekali diarahkan jika anaknya tidak paham dengan permainan tersebut (permainan belanja (apa saja yang ingin dibeli dan bagaimana cara menjaga kasir, ini mungkin dapat diartikan orang tua selalu ikut di bermain bersama anaknya dan selalu menurutinya)). Orang tuanya (tidak pernah mengeluarkan kata-kata yang mungkin membuat anaknya sedih atau ngedown) justru memberikan pujian dan senyuman terkadang juga memberikan reward lainnya seperti tepuk tangan. Hal ini terlihat ketika anaknya berhasil dengan apa yang orang tuanya anggap anak itu baru belajar dan ia sukses melakukannya. Kemudian kedua orang tua ini mengikuti anaknya yang ingin bermain di wahana lain. Saat di wahana lain, kedua orang tua ini tetap mengawasi dan sesekali ikut bermain dengan anaknya hal ini terbukti saat di wahana jump and climbing (permainan flying fox) ayahnya ikut menemaninya hingga ia turun dengan flying fox lalu ayahnya turun kembali sedangkan ibunya menunggunya dibawa sambil memberikan pujian serta senyuman karena anaknya sudah berani bermain yang menurut beberapa anak kecil mungkin sedikit menakutkan. Hal ini sangat berbeda
  • 5. dengan apa yang dilakukan oleh orang tua yang lain pada hari Sabtu di wahana yang sama (wahana market). Di wahana ini yang kondisinya lumayan ramai dari hari Rabu mungkin karena hari libur keluarga jadi banyak orang tua yang mengajak anaknya ke tempat ini. Di sini, ada orang tua yang membawa 3 anaknya (2 perempuan yang berumur sekitar 5-6 Tahun dan 1 anak laki-laki yang berumur sekitar 4 Tahun) dan 2 baby sitter (yang satu menjaga kedua anak perempuannya dan satunya lagi menjaga anak laki-lakinya). Orang tua dan anaknya menggunakan pakaian serba putih dan mengenakan celana jeans serta baby sitternya menggunakan seragamnya. Mereka membiarkan anaknya bermain apapun tanpa melarangnya dan menyerahkannya ke baby sitter yang telah ia bawa. Ayahnya meninggalkan mereka dengan bermain gadget begitu pula yang dilakukan oleh ibunya. Setelah anak mereka berpindah tempat untuk bermain ke wahana puzzle, mereka tetap mengikuti namun tetap tidak memerhatikan anaknya bermain apa dan hanya memedulikan gadgetnya saja. Observasi Kuantitatif : Break-down perilaku tipe pola asuh Jenis Perilaku Definisi Metode Pencatatan ON-TASK (Authoritative Parenting) Tepuk Tangan Hal ini adalah perilaku yang menunjukkan rasa senang ketika individu berhasil melakukan sesuatu yang dianggapnya susah Frekuensi Anecdotal Records Mendorong Anak untuk bermain sendiri Perilaku ini sering dilakukan orang tua untuk memotivasi anaknya untuk menunjukkan skill apa yang anaknya miliki Frekuensi Anecdotal Records Memuji Hal ini adalah perilaku Frekuensi
  • 6. yang dilakukan oleh orang lain terhadap seseorang yang mampu melakukan sesuatu yang dianggapnya susah namun terus mencobanya sampai berhasil Anecdotal Records OFF- TASK Neglectful Parenting Bermain Gadget Perilaku individu yang menunjukkan adanya kebosanan Durasi PITS Anecdotal Records Berbicara dengan orang lain Perilaku yang sering dilakukan individu jika tidak tahu harus berbuat apa saat menunggu Durasi PITS Anecdotal Records Ditinggal Berbelanja Perilaku yang sering dilakukan individu jika bosan menunggu sesuatu Durasi PITS Anecdotal Records Indulgent Parenting Selalu menuruti semua permintaan Anak Perilaku Orang tua yang sering dilakukan jika itu anak tunggal maupun anak yang paling disayang Anecdotal Records Selalu ikut bermain bersama Anak Perilaku orang tua yang menunjukkan adanya keikutsertaan orang tua dalam Anecdotal Records
  • 7. semua hal yang dilakukan anak Observasi Kualitatif Sistem pencatatan data yang digunakan yaitu Anecdotal Records, observer mencatat dengan cara menuliskan secara ringkas peristiwa dan perilaku yang telah diamati saat observasi. Namun saat menuliskan peristiwa dan perilaku yang diamati, observer melakukan pencatatan jotted notes. Pada pencatatan ini, observer hanya menuliskan key words saat melakukan observasi. Kemudian, observer melakukan full field notes setelah selesai melakukan observasi dan menuliskan lebih detail sebagai bentuk laporan. Observer tidak menggunakan alat bantu apapun untuk mengambil gambar maupun setting dan sebagai bukti dari proses observasi. Hasil Observasi Kuantitatif Tabel 1 Frekuensi Perilaku Orang Tua tepuk tangan Observasi dilakukan selama 30 menit mulai pukul 15.05-15.35 WIB (Observee 01) dan pukul 14.00-14.30 WIB (Observee 02) Observee 5 5 5 5 5 5 Jumlah 01 II - III II - III 10 02 - - - - - - 0 Rerata 5 Interpretasi : Dari waktu yang digunakan saat observasi, rerata frekuensi perilaku orang tua tepuk tangan pada observee pertama adalah dua kali pada 5 menit pertama dan keempat serta tiga kali pada 5 menit ketiga dan keenam. Sedangkan pada observee kedua dari 5 menit pertama hingga terakhir ia tidak melakukan perilaku tepuk tangan. Sehingga dari data diatas dapat disimpulkan bahwa rerata frekuensi perilaku orang tua tepuk tangan adalah 5.
  • 8. Tabel 2 Frekuensi Perilaku Orang Tua Memuji Observasi dilakukan selama 30 menit mulai pukul 15.05-15.35 WIB (Observee 01) dan pukul 14.00-14.30 WIB (Observee 02) Observee 5 5 5 5 5 5 Jumlah 01 III III II IIII II III 17 02 - - - - - - 0 Rerata 8,5 Interpretasi : Dari waktu yang digunakan saat observasi, rerata frekuensi perilaku orang tua memuji pada observee pertama adalah tiga kali pada 5 menit pertama, kedua, dan keenam serta dua kali pada 5 menit ketiga dan kelima lalu empat kali pada menit keempat. Sedangkan pada observee kedua dari 5 menit pertama hingga terakhir ia tidak melakukan perilaku memuji. Sehingga dari data diatas dapat disimpulkan bahwa rerata frekuensi perilaku orang tua memuji adalah 8,5. Tabel 3 Frekuensi Perilaku Orang Tua yang Mendorong Anaknya untuk bermain sendiri Observasi dilakukan selama 30 menit mulai pukul 15.05-15.35 WIB (Observee 01) dan pukul 14.00-14.30 WIB (Observee 02) Observee 5 5 5 5 5 5 Jumlah 01 II II II I - - 7 02 I I I I I I 6 Rerata 6,5 Interpretasi : Dari waktu yang digunakan saat observasi, rerata frekuensi perilaku orang tua mendorong Anaknya untuk bermain sendiri pada observee pertama adalah dua kali pada 5 menit pertama hingga ketiga dan satu kali pada 5 menit keempat serta tidak melakukannya sama sekali pada 5 menit kelima dan keenam. Sedangkan pada observee kedua dari 5 menit pertama hingga terakhir ia melakukan perilaku tersebut
  • 9. sebanyak satu kali. Sehingga dari data diatas dapat disimpulkan bahwa rerata frekuensi perilaku orang tua mendorong Anaknya untuk bermain sendiri adalah 6,5. Tabel 4 Perilaku tipe pola asuh neglectful parenting Observasi dilakukan selama 30 menit mulai pukul 15.05-15.35 WIB (Observee 01) dan pukul 14.00-14.30 WIB (Observee 02) Jenis Perilaku 5 me nit 5 me nit 5 me nit 5 me nit 5 me nit 5 me nit Jumlah Observee I Bermain Gadget - - - - - - - Berbicara dengan orang lain - - - - - - - Ditinggal berbelanja - - - - - - - Observee II Bermain Gadget √ √ √ √ √ √ 30 menit Berbicara dengan orang lain - - - - - - - Ditinggal berbelanja - - - - - - - Interpretasi : Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku orang tua ketika anak bermain dalam waktu observasi 30 menit pada observee pertama yaitu tidak melakukan aktivitas apapun saat menunggu anak bermain. Sedangkan observee kedua ia lebih sering bermain gadget ketika menunggu anaknya bermain.
  • 10. Hasil Observasi Kualitatif Observasi dilakukan pada hari Rabu tanggal 28 September 2016 pukul 15.05- 15.35 WIB Pada pukul 15.00 tampak belum ada pengunjung di wahana market yang ada di Kidsplay. Setelah 5 menit berlalu datang seorang ayah dan ibu yang membawa anak perempuannya (ayah memakai kaos warna biru, kacamata, celana ¾ berwarna abu-abu, membawa kamera dan ibunya memakai kemeja putih polos, berjilbab motif bunga, celana panjang berwarna hitam, serta membawa tas wanita berwarna coklat serta anak perempuan sekitar umur 5 tahun rambut panjang sebahu berwarna hitam memakai kaos berwarna pink dan celana berwarna hitam serta sepatu berwarna pink) hanya satu saja. Di sana orang tuanya selalu mengikuti anaknya kemana pun ia pergi dan ia tidak pernah dilarang bermain apa yang ia suka namun sesekali diarahkan jika anaknya tidak paham dengan permainan tersebut (permainan belanja (apa saja yang ingin dibeli dan bagaimana cara menjaga kasir, ini mungkin dapat diartikan orang tua selalu ikut di bermain bersama anaknya dan selalu menurutinya)). Orang tuanya (tidak pernah mengeluarkan kata-kata yang mungkin membuat anaknya sedih atau ngedown) justru memberikan pujian dan senyuman terkadang juga memberikan reward lainnya seperti tepuk tangan. Hal ini terlihat ketika anaknya berhasil dengan apa yang orang tuanya anggap anak itu baru belajar dan ia sukses melakukannya. Pada pukul 15.25 tampak kedua orang tua tersebut mengikuti anaknya menuju wahana lain (Jump and Climbing). Saat di wahana jump and climbing, kedua orang tua ini tetap mengawasi dan sesekali ikut bermain dengan anaknya hal ini terbukti saat di wahana jump and climbing (permainan flying fox) ayahnya ikut menemaninya hingga ia turun dengan flying fox lalu ayahnya turun kembali sedangkan ibunya menunggunya dibawa sambil memberikan pujian serta senyuman karena anaknya sudah berani bermain yang menurut beberapa anak kecil mungkin sedikit menakutkan. Di wahana ini hanya kedua orang tua tersebut saja dengan anaknya yang bermain (terlihat sepi sekali hanya ada mas penjaga wahana dan keluarga tersebut).
  • 11. Observasi dilakukan pada hari Sabtu tanggal 2 Oktober 2016 pukul 14.00-14.30 WIB Pada pukul 14.00 terlihat ramai pengunjung saat di wahana market yang ada di Kidsplay. Di antara para pengunjung ada sepasang suami istri sedang asik bermain dengan gadgetnya. Ternyata mereka tengah menunggu ketiga anaknya bermain dengan baby sitternya (Hal ini tampak saat anaknya menghampiri orang tuanya secara bergantian). Ketiga anaknya (2 perempuan yang berumur sekitar 5-6 Tahun dan 1 anak laki-laki yang berumur sekitar 4 Tahun) dan 2 baby sitter (yang satu menjaga kedua anak perempuannya dan satunya lagi menjaga anak laki-lakinya). Orang tua dan anaknya menggunakan pakaian serba putih dan mengenakan celana jeans serta baby sitternya menggunakan seragamnya. Mereka membiarkan anaknya bermain apapun tanpa melarangnya dan menyerahkannya ke baby sitter yang telah ia bawa. Ayahnya meninggalkan mereka dengan bermain gadget begitu pula yang dilakukan oleh ibunya. Setelah anak mereka berpindah tempat untuk bermain ke wahana puzzle, mereka tetap mengikuti namun tetap tidak memerhatikan anaknya bermain apa dan hanya memedulikan gadgetnya saja. Kesimpulan Observasi Dari data yang ditunjukkan pada hasil observasi kuantitatif dan kualitatif tentang pola asuh orang tua untuk observee yang pertama tergolong cukup baik. Hal ini dibuktikkan dengan perilaku orang tua yang sesuai dengan tipe pola asuh authoritative parenting dan indulgent parenting. Sedangkan pola asuh orang tua untuk observee yang kedua tergolong sangat buruk. Hal ini dibuktikkan dengan perilaku orang tua yang sesuai dengan tipe pola asuh neglectful parenting. Jika kita kaitkan dengan teori Diana Baumrind, tipe pola asuh orang tua yang baik adalah orang tua yang memiliki tipe pola asuh authoritative parenting. Jadi dapat kita simpulkan bahwa observee yang pertama memiliki tipe pola asuh yang bagus namun sedikit membuat anak tidak memiliki kemandirian yang baik dan pada observee yang kedua sangat buruk karena ia tidak ikut melihat perkembangan anaknya dalam hal bermain yang mungkin saja dapat menunjang sensor motoriknya dan imajinasi mereka.
  • 12. Daftar Pustaka Santrock, J. W. (2011). Life-Span Development edisi ketigabelas. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.