SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
TEORI MONITORING DAN EVALUASI 
SISTEM MONITORING DAN EVALUASI ANGGARAN 
SPESIALISASI KEBENDAHARAAN NEGARA SEMESTER VI 
2012 -2013 
PERTEMUAN II
PENGERTIAN MONITORING 
1. Monitoring is the continuous assessment of the intervention and its environment. It 
takes place at all levels of management and uses both formal reporting and 
informal communications 
2. Monitoring adalah penilaian yang terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan 
proyek di dalam konteks jadwal-jadwal pelaksanaan dan terhadap 
penggunaan input-input proyek oleh kelompok sasaran di dalam konteks harapan-harapan 
rancangan. Monitoring adalah kegiatan proyek yang integral, bagian 
penting dari praktek manajemem yang baik dan karena itu merupakan bagian 
yang integral dari manajemen sehari-hari (Casely & Kumar 1987) 
3. Monitoring adalah kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan rencana 
suatu kegiatan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul 
dan atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin (PP 39/2006) 
4. Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi (berdasarkan 
indikator yang ditetapkan) secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan 
program / proyek sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk 
penyempurnaan program / proyek itu selanjutnya (Harry Hikmat) 
5. Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas 
objektif program. Memantau perubahan, yang focus pada proses dan keluaran. 
 Monitoring melibatkan perhitungan atas apa yang kita lakukan 
 Monitoring melibatkan pengamatan atas kualitas dari layanan yang kita berikan
PENGERTIAN MONITORING 
1. Dapat dilakukan dengan metoda pengumpulan dan analisis 
informasi secara teratur. 
2. Dilakukan untuk menilai apakah masukan sudah digunakan, 
apakah dan bagaimana kegiatan dilaksanakan, dan apakah 
keluaran dihasilkan sesuai rencana. 
3. Umumnya berfokus secara khusus pada efisiensi. 
4. Sumber data yang penting digunakan adalah alat verifikasi 
pada tingkat kegiatan dan keluaran yang umumnya merupakan 
dokumen internal maupun eksternal seperti: Laporan bulanan / 
triwulan, catatan kerja dan perjalanan, catatan pelatihan, 
notulen rapat dan sebagainya pada perjalanan pelaksanaan 
program / kegiatan, dokumen pengumpulan data, laporan 
konsultan dan sebagainya.
PENGERTIAN MONITORING 
5. Dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu : 
 Monitoring melalui kunjungan lapangan (field visits) 
 Monitoring melalui laporan kemajuan yang di peroleh dari laporan 
dari masing-masing penanggung jawab baik itu yang menangani 
program / kegiatan utama atau pendukung yang meliputi 
persentase target dan realisasi serapan dana serta prosentase 
target dan realisasi kemajuan kegiatan. 
6. Monitoring pelaksanaan program dan kegiatan dilakukan pada : 
 Perkembangan realisasi penyerapan dana 
 Realisasi pencapaian target kinerja / output 
 Kendala yang dihadapi
TUJUAN MONITORING 
1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah 
sesuai dengan rencana 
2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat 
diatasi 
3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang 
digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek. 
4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk 
memperoleh ukuran kemajuan, 
5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa 
menyimpang dari tujuan
FUNGSI MONITORING 
 Ketaatan (compliance). Monitoring menentukan apakah tindakan 
administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti standar dan 
prosedur yang telah ditetapkan. 
 Pemeriksaan (auditing). Monitoring menetapkan apakah sumber dan 
layanan yang diperuntukkan bagi pihak tertentu bagi pihak tertentu 
(target) telah mencapai mereka. 
 Laporan (accounting). Monitoring menghasilkan informasi yang 
membantu “menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat 
sebagai akibat implementasi kebijaksanaan sesudah periode waktu 
tertentu. 
 Penjelasan (explanation). Monitoring menghasilkan informasi yang 
membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan 
mengapa antara perencanaan dan pelaksanaannya tidak cocok.
PRINSIP-PRINSIP MONITORING 
1) Monitoring harus dilakukan secara terus-menerus 
2) Monitoring harus menjadi umpan terhadap perbaikan kegiatan 
program organisasi 
3) Monitoring harus memberi manfaat baik terhadap organisasi 
maupun terhadap pengguna produk atau layanan. 
4) Monitoring harus dapat memotifasi staf dan sumber daya lainnya 
untuk berprestasi 
5) Monitoring harus berorientasi pada peraturan yang berlaku 
6) Monitoring harus obyektif 
7) Monitoring harus berorientasi pada tujuan program
MANFAAT MONITORING 
BAGI PENANGGUNGJAWAB 
1. Salah satu fungsi manajemen yaitu pengendalian atau supervisi. 
Sebagai bentuk pertanggungjawaban (akuntabilitas) kinerja 
2. Untuk meyakinkan pihak-pihak yang berkepentingan 
3. Membantu penentuan langkah-langkah yang berkaitan dengan kegiatan 
selanjutnya. 
4. Sebagai dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi selanjutnya 
BAGI PENGELOLA 
1. Membantu untuk mempersiapkan laporan dalam waktu yang singkat 
2. Mengetahui kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki dan menjaga 
kinerja yang sudah baik. 
3. Sebagai dasar (informasi) yang penting untuk melakukan evaluasi 
proyek
PENGERTIAN EVALUASI 
1. Evaluasi adalah penilaian berkala rehadap relevansi, penampilan, efisiensi 
dan dampak proyek tentang waktu, daerah atau populasi," (Casely & Kumar 
1987) 
Sedangkan interprestasinya secara umum bagi banyak organisasi adalah 
istilah umum yang digunakan bersama-sama dengan kaji ulang. Organisasi 
lain menggunakannya dalam pengertian yang lebih ketat sebagai penilaian 
yang komprehensif terhadap keluaran dan dampak proyek; apa 
sumbangannya terhadap pencapaian tujuan sasaran. Evaluasi bisanya 
dilakukan baik oleh orang dalam maupun orang luar untuk membantu pihak 
terkait dan pembuat keputusan belajar dan menerapkan pelajaran yang sudah 
dipetik. Evaluasi berfokus khusus pada dampak dan sustainibilitas. 
2. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi input, output, 
dan outcome terhadap rencana dan standar yang didasarkan atas : 
 Sumber daya yang digunakan 
 Indikator dan sasaran kinerja output kegiatan untuk kegiatan pokok 
 Indikator dan sasaran kinerja outcome untuk program 
 Evaluasi dilakukan secara sistematis, obyektif, dan transparan (Bappenas)
PENGERTIAN EVALUASI 
3. Evaluasi adalah penggunaan metode penelitian social untuk secara sistematis 
menginvestigasi efektifitas program. /Menilai kontribusi program terhadap perubahan 
(Goal/objektif) dan menilai kebutuhan perbaikan, kelanjutan atau perluasan program 
(rekomendasi) 
 Evaluasi memerlukan desain studi/penelitian 
 Evaluasi terkadang membutuhkan kelompok kontrol atau kelompok pembanding 
 Evaluasi melibatkan pengukuran seiring dengan berjalannya waktu 
 Evaluasi melibatkan studi/penelitian khusus 
4. Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan dan pengungkapan masalah 
kinerja program / proyek untuk memberikan umpan balik bagi peningkatan kualitas 
kinerja program / proyek 
5. Mehren dan Lehmann, 1987 “Evaluasi adalah suatu proses perencanaan memperoleh, 
dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif 
keputusan” 
6. Drs. Wayan Nurkancana “Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk 
menentukan nilai dari sesuatu” 
7. Rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (input), keluaran (output), dan 
hasil (outcome) terhadap rencana dan standar (PP 39/2006)
PENGERTIAN EVALUASI 
8. Proses menentukan nilai atau pentingnya suatu kegiatan, kebijakan, atau program 
9. Sebuah penilaian yang seobyektif dan sesistematik mungkin terhadap sebuah 
intervensi yang direncanakan, sedang berlangsung ataupun yang telah diselesaikan 
10. Berbagai pembanguan, program, kegiatan sudah dilakukan. Apakah kita tahu dampak 
programpembangunan tersebut ? 
11. Pemerintah dihadapkan pada desakan untuk memiliki pengetahuan objektif tentang 
dampak dari berbagai intervensi : 
 Mana yang berhasil vs tidak ? 
 Mana yang dilanjutkan dan / atau direplikasi vs dihentikan ? 
 Mana yang didukung anggaran pusat vs anggaran daerah ? 
(Dadang Solihin)
JENIS EVALUASI BERDASARKAN WAKTU 
PELAKSANAANNYA 
Ex-ante evaluation 
Dilakukan sebelum ditetapkannya rencana 
Untuk memilih dan menentukan : 
 Skala prioritas 
 Cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya 
On going evaluation 
Dilakukan pada saat pelaksanaan rencana kegiatan 
Untuk menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan rencana dibandingkan dengan rencana 
yang telah ditentukan sebelumnya 
Ex-post evaluation 
Dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir 
Untuk melihat apakah pencapaian (keluaran / hasil / dampak) program mampu mengatasi 
masalah yang ingin dipecahkan 
Untuk menilai program dari sisi : 
 Efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan dengan masukan) 
 Efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran) 
 Manfaat (dampak terhadap kebutuhan)
JENIS EVALUASI BERDASARKAN 
FOKUSNYA 
Formatif 
Fokus pada bidang kinerja yanglebih baik (kegiatan, program, atau kebijakan) 
Sumatif 
Fokus pada hasil (akibat) 
Prospektif 
Menjawab pertanyaan : 
 Menjawab program / kegiatan / kebijakan ini harus dievaluasi ? 
 Apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan upaya / sumberdaya yangdipergunakan ?
KERANGKA KONSEPTUAL & KRITERIA 
EVALUASI 
Kerangka konseptual 
1. Menjadi bagian dari desain program 
2. Perencanaan yang baik sejak awa 
3. Dukungan dari pemangku kepentingan 
4. Menjadi bagian dari tanggung jawab pemimpin program 
5. Alokasi sumber daya yang memadai 
Kriteria Evaluasi 
1. Relevansi : sejauh mana kegiatan sejalan dengan prioritas dan kebijakan 
2. Efektivitas : suatu ukuran sejauh mana sebuha kegiatan mencapai tujuan 
3. Efisiensi : mengukur keluaran, kualitatif dan kuantitaif dalam hubungannya 
dengan masukan 
4. Dampak : perubahan positif dan negatif yang dihasilkan oleh sebuah 
intervensi pembangunan secara langsung maupun tidak langsung, disengaja 
maupun tidak 
5. Keberlanjutan : mengukur apakah manfaat suatu kegiatan dapat terus 
dinikmati setelah anggaran tidak diberikan lagi
TUJUAN EVALUASI 
Untuk mendapatkan informasi dan menarik pelajaran dari 
pengalaman mengenai pengelolaan program / kegiatan, 
keluaran, manfaat, dan dampak dari program / kegiatan yang 
baru selesai dilaksanakan, maupun yang sudah berfungsi, 
sebagai umpan balik bagi pengambilan keputusan dalam 
rangka perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan 
pengendalian program / kegiatan selanjutnya
FUNGSI EVALUASI 
Moh. Rifai (1986) 
 Evaluasi sebagai pengukur kemajuan; 
 Evaluasi sebagai alat perencanaan; 
 Evaluasi sebagai alat perbaikan. 
Soewardji Lazaruth (1994) 
mengukur hasil yang sudah dicapai dalam melaksanakan 
program dengan alat ukur rencana yang sudah dibuat dan 
disepakati; menganalisa semua hasil pemantauan 
(monitoring) untuk dijadikan bahan dalam 
mempertimbangkan keputusan serta usaha perbaikan dan 
penyempurnaan
PENTINGNYA EVALUASI 
1. Memperlihatkan keberhasilan atau kegagalan program / kegiatan 
2. Menunjukkan dimana dan bagaimana perlu dilakukan perubahan-perubahan 
3. Menentukan bagaimana kekuatan atau potensi dapat 
ditingkatkan 
4. Memberikan informasi untuk membuat perencanaan dan 
pengambilan keputusan. 
5. Membantu untuk dapat melihat konteks dengan lebih luas serta 
implikasinya terhadap kinerja pembangunan
PRINSIP-PRINSIP EVALUASI 
1) Prinsip berkesinambungan, artinya dilakukan secara berlanjut. 
2) Prinsip menyeluruh, artinya keseluruhan aspek dan komponen 
program harus dievaluasi 
3) Prinsip obyektif, artinya pelaksanaannya bebas dari kepentingan 
pribadi. 
4) Prinsip sahih, yaitu mengandung konsistensi yang benar-benar 
mengukur yang seharusnya diukur. 
5) Prinsip penggunaan kritis 
6) Prinsip kegunaan atau manfaat 
(Nanang Fattah : 1996)
PERBEDAAN & PERSAMAAN MONITORING & EVALUASI 
 Evaluasi berbeda daripada monitoring, tapi relatif sangat dekat. 
Keduanya, monitoring dan evaluasi adalah alat manajemen. Pada 
kasus di dalam monitoring, informasi untuk mengetahui kemajuan 
menurut yang disetujui sebelumnya di dalam rencana dan jadwal rutin 
yang dikumpulkan. Ketidakcocokan antara actual dengan pelaksanaan 
yang direncanakan haruslah dilakukan identifikasi dan koreksi. 
 Evaluasi lebih berkisah (episodik) daripada monitoring. Evaluasi mirip 
dengan monitoring tetapi terdapat penambahan penggunaan sumber 
informasi. Banyak sumber-sumber informasi yang diidentifikasi selama 
mengkaji ulang proyek ketika ada kebutuhan untuk mengetahui 
mengapa input tidak berperan penting dalam perencanakan output. 
Fokus evaluasi relatif spesifiK kepada petanyaan mengenai efektifitas 
dan dampak yang ditentukan untuk mempengaruhi pelayanan atau 
program mendatang. 
 Kaitan antara Monitoring dan Evaluasi adalah evaluasi memerlukan 
hasil dari monitoring dan digunakan untuk kontribusi program 
 Monitoring bersifat spesifik program. Sedangkan Evaluasi tidak hanya 
dipengaruhi oleh program itu sendiri, melainkan varibel-varibel dari luar.
PERBEDAAN & PERSAMAAN MONITORING & EVALUASI 
MONITORING EVALUASI 
Kapan ? Terus menerus Akhir setelah program 
Apa yang diukur ? Output dan proses; sering 
focus terhadap input, kegiatan, 
kondisi / asumsi 
Dampak jangka panjang, 
kelangsungan 
Siapa yang terlibat ? Internal Internal dan eksternal 
Sumber informasi ? Sistem rutin, survey kecil, 
dokumen internal, laporan 
Dokumen eksternal dan 
internal, laporan 
assessment dampak, riset 
dan evaluasi 
User ? Manajer dan staff Manajer, staff, donor, 
konsultan, stakeholder, 
organisasi lain 
Penggunaan hasil Koreksi minor program Koreksi mayor program 
Perubahan kebijakan, 
startegi, masa mendatang, 
termasuk penghentian 
program
PERBEDAAN & PERSAMAAN MONITORING & EVALUASI 
Monitoring Evaluasi 
Menilai kemajuan dalam pelaksanaan 
program yang sedang berjalan 
Memberikan gambaran pada suatu 
waktu tertentu mengenai suatu 
program 
Akuntabilitas penyampaian input 
program 
Dasar untuk aksi perbaikan 
Penilaian keberlanjutan program 
Akuntabilitas penggunaan sumber 
daya 
Pembelajaran terhadap hal-hal yang 
dapat dilakukan lebih baik di 
masyarakat 
Apakah pelaksanaan sesuai rencana 
Apakah terdapat penyimpangan 
Apakah penyimpangan tersebut dapat 
dibenarkan 
Relevansi 
Keberhasilan 
Kefektifan biaya 
Pembelajaran 
Dilaksanakan terus-menerus atau 
secara berkala dalam program 
berjalan 
Umumnya dilaksanakan pada 
pertengahan dan akhir program
BAHAYA TIDAK ADANYA MONITORING & EVALUASI 
 Penilaian kinerja dan pengambilan keputusan terbatas pada ketersediaan 
info parsial 
 Mekanisme cross check & balance dari masyarakat tidak optimal 
1. Mendukung pembuatan kebijakan (khususnya keputusan anggaran) yaitu : 
keputusan penyusunan anggaran berbasis kinerja dan perencanaan 
nasional 
2. Membantu pemerintah dalam : 
 Pengembangan dan analisis kebijakan serta pengembangan program 
 Mengelola berbagai kegiatan pada tingkat sektor, program, dan kegiatan 
3. Meningkatkan transparasi dan akuntabilitas, apakah telah mencapai 
sasaran
KUNCI KEBERHASILAN MONITORING & EVALUASI 
 Keberhasilan institusionalisasi sistem M&E mencakup berbagai upaya 
menciptakan kesinambungan danmenjamin sistem M&E berfungsi baik bagi 
pemerintah 
 Ada 3 kunci utama : 
• Pemanfaatan informasi M&E 
• Kualitas informasi M&E 
• Kesinambungan M&E 
1. Harus ada demand : menjamin ketersediaan dana untuk aktivitas M&E dan 
penggunaan informasi M&E 
2. Harus ada insentif : menjamin berbagai temuan evaluasi digunakan 
3. Harus ada champion : 
 pemerintah yang memiliki pemahaman benar tentang sistem dan M&E (alat dan 
metode) dan memiliki apresiasi tinggi terhadap berbagai manfaat informasi M&E 
bagi pemerintah 
 Peran strategis dalam menciptakan keberhasilan sistem M&E pemerintah yang 
menyeluruh 
4. Harus ada pelatihan : menciptakan SDM yang memiliki keahlian memadai
PENGALAMAN EMPIRIS : AUSTRALIA 
 Sistem evaluasi pemerintahan menyeluruh (akhir 1980-an) yang dikelola 
Kemenkeu : 
• Semua K/L wajib melakukan evaluasi 
• Semua K/L wajib menyampaikan portofolio rencana evaluasi (detail 
rencana evaluasi program, program-program apa yang dievaluasi, isu-isu 
yang ditanyakan, dan metode evaluasi) 
 Hasil (1994) : 
• Hampir 80% usulan anggaran dan sekitar 2/3 penghematan didasarkan 
hasil temuan evaluasi 
• Informasi hasil temuan evaluasi mempengaruhi pembuatan keputusan 
anggaran kabinet 
• Informasi M&E juga digunakan secara intensif 
(Dadang Solihin)
PENGALAMAN EMPIRIS : CHILI 
 Menkeu mengembangkan sistem M&E pemerintah secara menyeluruh 
(sejak 1994) : 
• Sekitar 1.550 indikator kinerja, evaluasi cepat, evaluasi dampak 
• Pelaksanaan pihak ketiga (perguruan tinggi dan perusahaan konsultan), 
dengan TOR dan metode standar setiap jenis evaluasi 
 Informasi dan berbagai temuan M&E digunakan secara intensif dalam 
menganilis kinerja anggaran K/L sebagai masukan dalampebuatan 
keputusan anggaran pemerintah 
 Berbagai informasi M&E digunakan untuk menentukan “target kinerja” dari 
setiap badan dan untuk peningkatan manajemen berbagai K/L 
(Dadang Solihin)
KAITAN MONITORING-EVALUASI DENGAN FUNGSI 
LAINNYA 
PLANNING 
M & E REPORTING BUDGETING 
IMPLEMENTATION
LATAR BELAKANG PERLUNYA 
MONITORING & EVALUASI SISTEM 
PENGANGGARAN 
1.REFORMASI KEUANGAN NEGARA 
2.DASAR HUKUM
REFORMASI KEUANGAN NEGARA 
 Tuntutan akan good governance (akuntabilitas, prediktabilitas, 
transparansi, partisipasi) 
 Adanya benang merah yang jelas antara perencanaan dan 
penganggaran 
 Sistem penganggaran yang berbasis output dan outcome dan 
bukan lagi berbasis input (PBK) 
 Adanya sistem penganggaran yang berkesinambungan dalam 
kurun waktu jangka menengah / KPJM 
 Pemberian kewenangan yang lebih luas kepada kementerian 
/lembaga dalam penggunaan sumber dayanya dalam rangka 
pencapaian output dan outcome (let the managers manage) 
 Tuntutan atas penyelenggaraan fungsi treasuri yang lebih 
optimal 
 Tanggung jawab penggunaan keuangan yang lebih tegas
DASAR HUKUM 
1. Undang-Undang No. 17 tahun 2003 
 Pasal 3 
(1) Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan 
perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan 
bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan 
 Pasal 12 
(2) Penyusunan Rancangan APBN sebagaimana dimaksud dalam ayat 
(1) berpedoman kepada rencana kerja Pemerintah dalam rangka 
mewujudkan tercapainya tujuan bernegara. 
 Pasal 14 
(1) Dalam rangka penyusunan rancangan APBN, menteri/ pimpinan 
lembaga selaku pengguna anggaran/pengguna barang menyusun 
rencana kerja dan anggaran kementerian negara/lembaga tahun 
berikutnya. 
(2) Rencana kerja dan anggaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) 
disusun berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai. 
(3) Rencana kerja dan anggaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) 
disertai dengan prakiraan belanja untuk tahun berikutnya setelah 
tahun anggaran yang sedang disusun.
DASAR HUKUM 
 Pasal 27 
(1) Pemerintah Pusat menyusun Laporan Realisasi Semester Pertama 
APBN dan prognosis untuk 6 (enam) bulan berikutnya. 
(2) Laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disampaikan kepada 
DPR selambat lambatnya pada akhir Juli tahun anggaran yang 
bersangkutan, untuk dibahas bersama antara DPR dan Pemerintah 
Pusat. 
(3) Penyesuaian APBN dengan perkembangan dan/atau perubahan 
keadaan dibahas bersama DPR dengan Pemerintah Pusat dalam 
rangka penyusunan prakiraan perubahan atas APBN tahun anggaran 
yang bersangkutan, apabila terjadi : 
a. perkembangan ekonomi makro yang tidak sesuai dengan asumsi 
yang digunakan dalam APBN; 
b. perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal; 
c. keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran 
antarunit organisasi, antarkegiatan, dan antarjenis belanja; 
d. keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun 
sebelumnya harus digunakan untuk pembiayaan anggaran yang 
berjalan.
DASAR HUKUM 
2. Undang-Undang No. 25 tahun 2004 
 Pasal 8 
Tahapan Perencanaan Pembangunan Nasional meliputi: 
a. penyusunan rencana; 
b. penetapan rencana; 
c. pengendalian pelaksanaan rencana; dan 
d. Evaluasi pelaksanaan rencana 
 Pasal 29 
(1) Pimpinan Kementerian/Lembaga melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan 
rencana pembangunan Kementerian/Lembaga periode sebelumnya. 
(2) Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah melakukan evaluasi kinerja 
pelaksanaan rencana pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah 
periode sebelumnya. 
(3) Menteri/Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana pembangunan 
berdasarkan hasil evaluasi pimpinan Kementerian/Lembaga sebagaimana 
dimaksud pada ayat (1) dan evaluasi Satuan Kerja Perangkat Daerah 
sebagaimana dimaksud pada ayat (2). 
(4) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menjadi bahan bagi 
penyusunan rencana pembangunan Nasional/Daerah untuk periode 
berikutnya.
DASAR HUKUM 
 Pasal 30 
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengendalian dan evaluasi 
pelaksanaan rencana pembangunan diatur dengan Peraturan 
Pemerintah. 
3. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 
4. PP No. 39 tahun 2006 
5. PP No. 90 tahun 2010 
 Pasal 5 
(1) Penyusunan RKA-K/L harus menggunakan pendekatan: 
a. kerangka pengeluaran jangka menengah; 
b. penganggaran terpadu; dan 
c. penganggaran berbasis Kinerja. 
(2) RKA-K/L disusun secara terstruktur dan dirinci menurut klasifikasi 
anggaran, yang meliputi: 
a. klasifikasi organisasi 
b. klasifikasi fungsi 
c. klasifikasi jenis belanja
DASAR HUKUM 
(3) Penyusunan RKA-K/L sebagaimana dimaksud pada ayat (1) 
menggunakan instrumen: 
a. indikator Kinerja; 
b. standar biaya; dan 
c. evaluasi Kinerja. 
(4) Menteri/Pimpinan Lembaga menetapkan indikator Kinerja 
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a setelah 
berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian 
Perencanaan. 
 Pasal 7 
(1) Presiden menetapkan Arah Kebijakan dan prioritas pembangunan 
nasional pada bulan Januari untuk tahun direncanakan berdasarkan 
hasil evaluasi kebijakan berjalan. 
(2) Berdasarkan Arah Kebijakan dan prioritas pembangunan nasional 
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kementerian/Lembaga 
mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan berjalan.
DASAR HUKUM 
(3) Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan berjalan 
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kementerian/Lembaga dapat 
menyusun rencana Inisiatif Baru dan indikasi kebutuhan anggaran yang 
diselaraskan dengan Arah Kebijakan dan prioritas pembangunan 
nasional untuk disampaikan kepada Kementerian Perencanaan dan 
Kementerian Keuangan. 
(4) Kementerian Perencanaan dan Kementerian Keuangan mengevaluasi 
pelaksanaan program dan kegiatan dari program yang sedang berjalan 
dan mengkaji usulan Inisiatif Baru berdasarkan prioritas pembangunan 
serta analisa pemenuhan kelayakan dan efisiensi indikasi kebutuhan 
dananya. 
(5) Kementerian Perencanaan mengoordinasikan pelaksanaan evaluasi dan 
pengintegrasian hasil evaluasi. 
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan Inisiatif Baru 
diatur dengan Peraturan Menteri Perencanaan. 
 Pasal 9 
(1) Menteri Keuangan dalam rangka penyusunan RKA-K/L, menetapkan 
Pagu Anggaran K/L dengan berpedoman kapasitas fiskal, besaran Pagu 
Indikatif, Renja-K/L, dan memperhatikan hasil evaluasi Kinerja 
Kementerian/Lembaga.
DASAR HUKUM 
 Pasal 19 
(1) Menteri/Pimpinan Lembaga melakukan pengukuran dan evaluasi Kinerja 
atas pelaksanaan RKA-K/L tahun sebelumnya dan tahun anggaran 
berjalan. 
(2) Pengukuran dan evaluasi Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) 
paling sedikit terdiri atas: 
a. tingkat Keluaran (output); 
b. capaian Hasil (outcome); 
c. tingkat efisiensi; 
d. konsistensi antara perencanaan dan implementasi; dan 
e. realisasi penyerapan anggaran. 
(3) Hasil pengukuran dan evaluasi Kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L 
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Kementerian 
Keuangan dan Kementerian Perencanaan. 
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengukuran dan evaluasi Kinerja atas 
pelaksanaan RKA-K/L diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.
DASAR HUKUM 
 Pasal 20 
(1) Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan sesuai dengan 
tugas dan kewenangan masing-masing melakukan pemantauan atas 
pencapaian Kinerja Kementerian/Lembaga. 
(2) Hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan evaluasi 
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) dapat digunakan 
sebagai bahan pertimbangan penerapan ganjaran dan sanksi dalam 
penetapan Pagu Anggaran Kementerian/Lembaga.
Teori monitoring dan evaluasi

More Related Content

What's hot

Modul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Modul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatanModul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Modul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatanpjj_kemenkes
 
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorDraft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorArdi Susanto
 
teori monitoring dan evaluasi (vedro)
teori monitoring dan evaluasi (vedro)teori monitoring dan evaluasi (vedro)
teori monitoring dan evaluasi (vedro)vedro agasi
 
Buku pedoman-cascading-target-kinerja
Buku pedoman-cascading-target-kinerjaBuku pedoman-cascading-target-kinerja
Buku pedoman-cascading-target-kinerjaKutsiyatinMSi
 
Indikator kinerja papua(1)
Indikator kinerja   papua(1)Indikator kinerja   papua(1)
Indikator kinerja papua(1)Yustus Rona
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMutiara Shifa
 
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan KegiatanVisi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan KegiatanDadang Solihin
 
Penyusunan Indikator dan Target
Penyusunan Indikator dan TargetPenyusunan Indikator dan Target
Penyusunan Indikator dan TargetDadang Solihin
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasiMonitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasiandhika1412
 
Paparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiPaparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiAshep Ramdhan
 
Perencanaan kesehatan daerah
Perencanaan kesehatan daerahPerencanaan kesehatan daerah
Perencanaan kesehatan daerahMuh Saleh
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanSukistinah
 
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)Deddy Agus Arifianto
 
Penentuan Parameter dalam Menyusun Rencana Strategis
Penentuan Parameter dalam Menyusun Rencana StrategisPenentuan Parameter dalam Menyusun Rencana Strategis
Penentuan Parameter dalam Menyusun Rencana StrategisDadang Solihin
 

What's hot (20)

Modul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Modul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatanModul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Modul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
 
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorDraft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
 
teori monitoring dan evaluasi (vedro)
teori monitoring dan evaluasi (vedro)teori monitoring dan evaluasi (vedro)
teori monitoring dan evaluasi (vedro)
 
Buku pedoman-cascading-target-kinerja
Buku pedoman-cascading-target-kinerjaBuku pedoman-cascading-target-kinerja
Buku pedoman-cascading-target-kinerja
 
Indikator kinerja papua(1)
Indikator kinerja   papua(1)Indikator kinerja   papua(1)
Indikator kinerja papua(1)
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan KegiatanVisi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
 
Penyusunan Indikator dan Target
Penyusunan Indikator dan TargetPenyusunan Indikator dan Target
Penyusunan Indikator dan Target
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
 
Pertemuan ke 6 & 7 - logical framework approach
Pertemuan ke 6 & 7 - logical framework approachPertemuan ke 6 & 7 - logical framework approach
Pertemuan ke 6 & 7 - logical framework approach
 
Monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasiMonitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi
 
Paparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiPaparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi Birokrasi
 
Perencanaan kesehatan daerah
Perencanaan kesehatan daerahPerencanaan kesehatan daerah
Perencanaan kesehatan daerah
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
Evaluasi Diklat
Evaluasi DiklatEvaluasi Diklat
Evaluasi Diklat
 
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
 
Penentuan Parameter dalam Menyusun Rencana Strategis
Penentuan Parameter dalam Menyusun Rencana StrategisPenentuan Parameter dalam Menyusun Rencana Strategis
Penentuan Parameter dalam Menyusun Rencana Strategis
 
Model implementasi
Model implementasi Model implementasi
Model implementasi
 
Sakip bappenas
Sakip bappenasSakip bappenas
Sakip bappenas
 
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan  sosialPertemuan ke 3 - perencanaan  sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
 

Similar to Teori monitoring dan evaluasi

Monitoring And Evaluation Slide For Workshop
Monitoring  And  Evaluation  Slide For  WorkshopMonitoring  And  Evaluation  Slide For  Workshop
Monitoring And Evaluation Slide For Workshopirwansyah.yahya
 
Monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasiMonitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasiEika Matari
 
MANAJEMEN PROYEK AGRIBISNIS
MANAJEMEN PROYEK AGRIBISNISMANAJEMEN PROYEK AGRIBISNIS
MANAJEMEN PROYEK AGRIBISNISsamsul alam
 
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat DasarSistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat DasarDadang Solihin
 
Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI
Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RISistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI
Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RIDadang Solihin
 
MONITORING-EVALUASI-PROMKES.pptx
MONITORING-EVALUASI-PROMKES.pptxMONITORING-EVALUASI-PROMKES.pptx
MONITORING-EVALUASI-PROMKES.pptxrudi bae
 
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan PembangunanMonitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan PembangunanDadang Solihin
 
Konsep dasar dan Implementasi Indeks Kinerja Pembangunan Daerah
Konsep dasar dan Implementasi Indeks Kinerja Pembangunan Daerah Konsep dasar dan Implementasi Indeks Kinerja Pembangunan Daerah
Konsep dasar dan Implementasi Indeks Kinerja Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...WiandhariEsaBBPKCilo
 
Pedoman Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Pedoman Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Dadang Solihin
 
KONSEP DASAR MONITORING DAN EVALUASI PPT.pptx
KONSEP DASAR MONITORING DAN EVALUASI PPT.pptxKONSEP DASAR MONITORING DAN EVALUASI PPT.pptx
KONSEP DASAR MONITORING DAN EVALUASI PPT.pptxheddypetra1
 
FINANCING AND BUDGET HEALTH - PERENCANAAN DAN EVALUASI KESEHATAN
FINANCING AND BUDGET HEALTH - PERENCANAAN DAN EVALUASI KESEHATANFINANCING AND BUDGET HEALTH - PERENCANAAN DAN EVALUASI KESEHATAN
FINANCING AND BUDGET HEALTH - PERENCANAAN DAN EVALUASI KESEHATANdwelst
 
Evaluasi penyuluhan
Evaluasi penyuluhanEvaluasi penyuluhan
Evaluasi penyuluhanMuhammad Eko
 

Similar to Teori monitoring dan evaluasi (20)

Monitoring And Evaluation Slide For Workshop
Monitoring  And  Evaluation  Slide For  WorkshopMonitoring  And  Evaluation  Slide For  Workshop
Monitoring And Evaluation Slide For Workshop
 
Monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasiMonitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi
 
Makalah promkes p' ca2ng
Makalah promkes p' ca2ngMakalah promkes p' ca2ng
Makalah promkes p' ca2ng
 
Evaluasi kebijakan publik
Evaluasi kebijakan publikEvaluasi kebijakan publik
Evaluasi kebijakan publik
 
MANAJEMEN PROYEK AGRIBISNIS
MANAJEMEN PROYEK AGRIBISNISMANAJEMEN PROYEK AGRIBISNIS
MANAJEMEN PROYEK AGRIBISNIS
 
Makalah promkes AKPER PEMKAB MUNA
Makalah promkes  AKPER PEMKAB MUNA Makalah promkes  AKPER PEMKAB MUNA
Makalah promkes AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat DasarSistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
Sistem Evaluasi Pembangunan Tingkat Dasar
 
Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI
Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RISistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI
Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI
 
01 Bahan Moneva Palu V0
01 Bahan Moneva Palu V001 Bahan Moneva Palu V0
01 Bahan Moneva Palu V0
 
M 4
M 4M 4
M 4
 
MONITORING-EVALUASI-PROMKES.pptx
MONITORING-EVALUASI-PROMKES.pptxMONITORING-EVALUASI-PROMKES.pptx
MONITORING-EVALUASI-PROMKES.pptx
 
Monev
MonevMonev
Monev
 
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan PembangunanMonitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan
 
Konsep dasar dan Implementasi Indeks Kinerja Pembangunan Daerah
Konsep dasar dan Implementasi Indeks Kinerja Pembangunan Daerah Konsep dasar dan Implementasi Indeks Kinerja Pembangunan Daerah
Konsep dasar dan Implementasi Indeks Kinerja Pembangunan Daerah
 
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
5. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan program program kesehatan po...
 
Pedoman Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Monitoring dan Evaluasi Pedoman Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Monitoring dan Evaluasi
 
KONSEP DASAR MONITORING DAN EVALUASI PPT.pptx
KONSEP DASAR MONITORING DAN EVALUASI PPT.pptxKONSEP DASAR MONITORING DAN EVALUASI PPT.pptx
KONSEP DASAR MONITORING DAN EVALUASI PPT.pptx
 
FINANCING AND BUDGET HEALTH - PERENCANAAN DAN EVALUASI KESEHATAN
FINANCING AND BUDGET HEALTH - PERENCANAAN DAN EVALUASI KESEHATANFINANCING AND BUDGET HEALTH - PERENCANAAN DAN EVALUASI KESEHATAN
FINANCING AND BUDGET HEALTH - PERENCANAAN DAN EVALUASI KESEHATAN
 
Evaluasi penyuluhan
Evaluasi penyuluhanEvaluasi penyuluhan
Evaluasi penyuluhan
 
Evaluasi 2.ppt
Evaluasi 2.pptEvaluasi 2.ppt
Evaluasi 2.ppt
 

More from Arfan Fahmi

Ruang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan NegaraRuang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan NegaraArfan Fahmi
 
Sistem penganggaran
Sistem penganggaran Sistem penganggaran
Sistem penganggaran Arfan Fahmi
 
Principal accounting - Ch05 accounting system and internal control
Principal accounting - Ch05 accounting system and internal controlPrincipal accounting - Ch05 accounting system and internal control
Principal accounting - Ch05 accounting system and internal controlArfan Fahmi
 
Principal accounting - Ch04 completing the accounting cycle
Principal accounting - Ch04 completing the accounting cyclePrincipal accounting - Ch04 completing the accounting cycle
Principal accounting - Ch04 completing the accounting cycleArfan Fahmi
 
Principal accounting - Ch03 matching concept and adjusting process
Principal accounting - Ch03 matching concept and adjusting processPrincipal accounting - Ch03 matching concept and adjusting process
Principal accounting - Ch03 matching concept and adjusting processArfan Fahmi
 
Principal accounting - Ch02 analyzing transaction
Principal accounting - Ch02 analyzing transactionPrincipal accounting - Ch02 analyzing transaction
Principal accounting - Ch02 analyzing transactionArfan Fahmi
 
Chapter 01 - Principal Accounting (Warren Reeve Fess)
Chapter 01 - Principal Accounting (Warren Reeve Fess)Chapter 01 - Principal Accounting (Warren Reeve Fess)
Chapter 01 - Principal Accounting (Warren Reeve Fess)Arfan Fahmi
 
Real life of Ethnic Betawi
Real life of Ethnic BetawiReal life of Ethnic Betawi
Real life of Ethnic BetawiArfan Fahmi
 

More from Arfan Fahmi (9)

APBN
APBNAPBN
APBN
 
Ruang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan NegaraRuang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan Negara
 
Sistem penganggaran
Sistem penganggaran Sistem penganggaran
Sistem penganggaran
 
Principal accounting - Ch05 accounting system and internal control
Principal accounting - Ch05 accounting system and internal controlPrincipal accounting - Ch05 accounting system and internal control
Principal accounting - Ch05 accounting system and internal control
 
Principal accounting - Ch04 completing the accounting cycle
Principal accounting - Ch04 completing the accounting cyclePrincipal accounting - Ch04 completing the accounting cycle
Principal accounting - Ch04 completing the accounting cycle
 
Principal accounting - Ch03 matching concept and adjusting process
Principal accounting - Ch03 matching concept and adjusting processPrincipal accounting - Ch03 matching concept and adjusting process
Principal accounting - Ch03 matching concept and adjusting process
 
Principal accounting - Ch02 analyzing transaction
Principal accounting - Ch02 analyzing transactionPrincipal accounting - Ch02 analyzing transaction
Principal accounting - Ch02 analyzing transaction
 
Chapter 01 - Principal Accounting (Warren Reeve Fess)
Chapter 01 - Principal Accounting (Warren Reeve Fess)Chapter 01 - Principal Accounting (Warren Reeve Fess)
Chapter 01 - Principal Accounting (Warren Reeve Fess)
 
Real life of Ethnic Betawi
Real life of Ethnic BetawiReal life of Ethnic Betawi
Real life of Ethnic Betawi
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 

Teori monitoring dan evaluasi

  • 1. TEORI MONITORING DAN EVALUASI SISTEM MONITORING DAN EVALUASI ANGGARAN SPESIALISASI KEBENDAHARAAN NEGARA SEMESTER VI 2012 -2013 PERTEMUAN II
  • 2. PENGERTIAN MONITORING 1. Monitoring is the continuous assessment of the intervention and its environment. It takes place at all levels of management and uses both formal reporting and informal communications 2. Monitoring adalah penilaian yang terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan proyek di dalam konteks jadwal-jadwal pelaksanaan dan terhadap penggunaan input-input proyek oleh kelompok sasaran di dalam konteks harapan-harapan rancangan. Monitoring adalah kegiatan proyek yang integral, bagian penting dari praktek manajemem yang baik dan karena itu merupakan bagian yang integral dari manajemen sehari-hari (Casely & Kumar 1987) 3. Monitoring adalah kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan rencana suatu kegiatan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul dan atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin (PP 39/2006) 4. Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi (berdasarkan indikator yang ditetapkan) secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan program / proyek sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program / proyek itu selanjutnya (Harry Hikmat) 5. Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program. Memantau perubahan, yang focus pada proses dan keluaran.  Monitoring melibatkan perhitungan atas apa yang kita lakukan  Monitoring melibatkan pengamatan atas kualitas dari layanan yang kita berikan
  • 3. PENGERTIAN MONITORING 1. Dapat dilakukan dengan metoda pengumpulan dan analisis informasi secara teratur. 2. Dilakukan untuk menilai apakah masukan sudah digunakan, apakah dan bagaimana kegiatan dilaksanakan, dan apakah keluaran dihasilkan sesuai rencana. 3. Umumnya berfokus secara khusus pada efisiensi. 4. Sumber data yang penting digunakan adalah alat verifikasi pada tingkat kegiatan dan keluaran yang umumnya merupakan dokumen internal maupun eksternal seperti: Laporan bulanan / triwulan, catatan kerja dan perjalanan, catatan pelatihan, notulen rapat dan sebagainya pada perjalanan pelaksanaan program / kegiatan, dokumen pengumpulan data, laporan konsultan dan sebagainya.
  • 4. PENGERTIAN MONITORING 5. Dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu :  Monitoring melalui kunjungan lapangan (field visits)  Monitoring melalui laporan kemajuan yang di peroleh dari laporan dari masing-masing penanggung jawab baik itu yang menangani program / kegiatan utama atau pendukung yang meliputi persentase target dan realisasi serapan dana serta prosentase target dan realisasi kemajuan kegiatan. 6. Monitoring pelaksanaan program dan kegiatan dilakukan pada :  Perkembangan realisasi penyerapan dana  Realisasi pencapaian target kinerja / output  Kendala yang dihadapi
  • 5. TUJUAN MONITORING 1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana 2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi 3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek. 4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan, 5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan
  • 6. FUNGSI MONITORING  Ketaatan (compliance). Monitoring menentukan apakah tindakan administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti standar dan prosedur yang telah ditetapkan.  Pemeriksaan (auditing). Monitoring menetapkan apakah sumber dan layanan yang diperuntukkan bagi pihak tertentu bagi pihak tertentu (target) telah mencapai mereka.  Laporan (accounting). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu “menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat sebagai akibat implementasi kebijaksanaan sesudah periode waktu tertentu.  Penjelasan (explanation). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan mengapa antara perencanaan dan pelaksanaannya tidak cocok.
  • 7. PRINSIP-PRINSIP MONITORING 1) Monitoring harus dilakukan secara terus-menerus 2) Monitoring harus menjadi umpan terhadap perbaikan kegiatan program organisasi 3) Monitoring harus memberi manfaat baik terhadap organisasi maupun terhadap pengguna produk atau layanan. 4) Monitoring harus dapat memotifasi staf dan sumber daya lainnya untuk berprestasi 5) Monitoring harus berorientasi pada peraturan yang berlaku 6) Monitoring harus obyektif 7) Monitoring harus berorientasi pada tujuan program
  • 8. MANFAAT MONITORING BAGI PENANGGUNGJAWAB 1. Salah satu fungsi manajemen yaitu pengendalian atau supervisi. Sebagai bentuk pertanggungjawaban (akuntabilitas) kinerja 2. Untuk meyakinkan pihak-pihak yang berkepentingan 3. Membantu penentuan langkah-langkah yang berkaitan dengan kegiatan selanjutnya. 4. Sebagai dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi selanjutnya BAGI PENGELOLA 1. Membantu untuk mempersiapkan laporan dalam waktu yang singkat 2. Mengetahui kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki dan menjaga kinerja yang sudah baik. 3. Sebagai dasar (informasi) yang penting untuk melakukan evaluasi proyek
  • 9. PENGERTIAN EVALUASI 1. Evaluasi adalah penilaian berkala rehadap relevansi, penampilan, efisiensi dan dampak proyek tentang waktu, daerah atau populasi," (Casely & Kumar 1987) Sedangkan interprestasinya secara umum bagi banyak organisasi adalah istilah umum yang digunakan bersama-sama dengan kaji ulang. Organisasi lain menggunakannya dalam pengertian yang lebih ketat sebagai penilaian yang komprehensif terhadap keluaran dan dampak proyek; apa sumbangannya terhadap pencapaian tujuan sasaran. Evaluasi bisanya dilakukan baik oleh orang dalam maupun orang luar untuk membantu pihak terkait dan pembuat keputusan belajar dan menerapkan pelajaran yang sudah dipetik. Evaluasi berfokus khusus pada dampak dan sustainibilitas. 2. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi input, output, dan outcome terhadap rencana dan standar yang didasarkan atas :  Sumber daya yang digunakan  Indikator dan sasaran kinerja output kegiatan untuk kegiatan pokok  Indikator dan sasaran kinerja outcome untuk program  Evaluasi dilakukan secara sistematis, obyektif, dan transparan (Bappenas)
  • 10. PENGERTIAN EVALUASI 3. Evaluasi adalah penggunaan metode penelitian social untuk secara sistematis menginvestigasi efektifitas program. /Menilai kontribusi program terhadap perubahan (Goal/objektif) dan menilai kebutuhan perbaikan, kelanjutan atau perluasan program (rekomendasi)  Evaluasi memerlukan desain studi/penelitian  Evaluasi terkadang membutuhkan kelompok kontrol atau kelompok pembanding  Evaluasi melibatkan pengukuran seiring dengan berjalannya waktu  Evaluasi melibatkan studi/penelitian khusus 4. Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan dan pengungkapan masalah kinerja program / proyek untuk memberikan umpan balik bagi peningkatan kualitas kinerja program / proyek 5. Mehren dan Lehmann, 1987 “Evaluasi adalah suatu proses perencanaan memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan” 6. Drs. Wayan Nurkancana “Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu” 7. Rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar (PP 39/2006)
  • 11. PENGERTIAN EVALUASI 8. Proses menentukan nilai atau pentingnya suatu kegiatan, kebijakan, atau program 9. Sebuah penilaian yang seobyektif dan sesistematik mungkin terhadap sebuah intervensi yang direncanakan, sedang berlangsung ataupun yang telah diselesaikan 10. Berbagai pembanguan, program, kegiatan sudah dilakukan. Apakah kita tahu dampak programpembangunan tersebut ? 11. Pemerintah dihadapkan pada desakan untuk memiliki pengetahuan objektif tentang dampak dari berbagai intervensi :  Mana yang berhasil vs tidak ?  Mana yang dilanjutkan dan / atau direplikasi vs dihentikan ?  Mana yang didukung anggaran pusat vs anggaran daerah ? (Dadang Solihin)
  • 12. JENIS EVALUASI BERDASARKAN WAKTU PELAKSANAANNYA Ex-ante evaluation Dilakukan sebelum ditetapkannya rencana Untuk memilih dan menentukan :  Skala prioritas  Cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya On going evaluation Dilakukan pada saat pelaksanaan rencana kegiatan Untuk menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan rencana dibandingkan dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya Ex-post evaluation Dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir Untuk melihat apakah pencapaian (keluaran / hasil / dampak) program mampu mengatasi masalah yang ingin dipecahkan Untuk menilai program dari sisi :  Efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan dengan masukan)  Efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran)  Manfaat (dampak terhadap kebutuhan)
  • 13. JENIS EVALUASI BERDASARKAN FOKUSNYA Formatif Fokus pada bidang kinerja yanglebih baik (kegiatan, program, atau kebijakan) Sumatif Fokus pada hasil (akibat) Prospektif Menjawab pertanyaan :  Menjawab program / kegiatan / kebijakan ini harus dievaluasi ?  Apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan upaya / sumberdaya yangdipergunakan ?
  • 14. KERANGKA KONSEPTUAL & KRITERIA EVALUASI Kerangka konseptual 1. Menjadi bagian dari desain program 2. Perencanaan yang baik sejak awa 3. Dukungan dari pemangku kepentingan 4. Menjadi bagian dari tanggung jawab pemimpin program 5. Alokasi sumber daya yang memadai Kriteria Evaluasi 1. Relevansi : sejauh mana kegiatan sejalan dengan prioritas dan kebijakan 2. Efektivitas : suatu ukuran sejauh mana sebuha kegiatan mencapai tujuan 3. Efisiensi : mengukur keluaran, kualitatif dan kuantitaif dalam hubungannya dengan masukan 4. Dampak : perubahan positif dan negatif yang dihasilkan oleh sebuah intervensi pembangunan secara langsung maupun tidak langsung, disengaja maupun tidak 5. Keberlanjutan : mengukur apakah manfaat suatu kegiatan dapat terus dinikmati setelah anggaran tidak diberikan lagi
  • 15. TUJUAN EVALUASI Untuk mendapatkan informasi dan menarik pelajaran dari pengalaman mengenai pengelolaan program / kegiatan, keluaran, manfaat, dan dampak dari program / kegiatan yang baru selesai dilaksanakan, maupun yang sudah berfungsi, sebagai umpan balik bagi pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pengendalian program / kegiatan selanjutnya
  • 16. FUNGSI EVALUASI Moh. Rifai (1986)  Evaluasi sebagai pengukur kemajuan;  Evaluasi sebagai alat perencanaan;  Evaluasi sebagai alat perbaikan. Soewardji Lazaruth (1994) mengukur hasil yang sudah dicapai dalam melaksanakan program dengan alat ukur rencana yang sudah dibuat dan disepakati; menganalisa semua hasil pemantauan (monitoring) untuk dijadikan bahan dalam mempertimbangkan keputusan serta usaha perbaikan dan penyempurnaan
  • 17. PENTINGNYA EVALUASI 1. Memperlihatkan keberhasilan atau kegagalan program / kegiatan 2. Menunjukkan dimana dan bagaimana perlu dilakukan perubahan-perubahan 3. Menentukan bagaimana kekuatan atau potensi dapat ditingkatkan 4. Memberikan informasi untuk membuat perencanaan dan pengambilan keputusan. 5. Membantu untuk dapat melihat konteks dengan lebih luas serta implikasinya terhadap kinerja pembangunan
  • 18. PRINSIP-PRINSIP EVALUASI 1) Prinsip berkesinambungan, artinya dilakukan secara berlanjut. 2) Prinsip menyeluruh, artinya keseluruhan aspek dan komponen program harus dievaluasi 3) Prinsip obyektif, artinya pelaksanaannya bebas dari kepentingan pribadi. 4) Prinsip sahih, yaitu mengandung konsistensi yang benar-benar mengukur yang seharusnya diukur. 5) Prinsip penggunaan kritis 6) Prinsip kegunaan atau manfaat (Nanang Fattah : 1996)
  • 19. PERBEDAAN & PERSAMAAN MONITORING & EVALUASI  Evaluasi berbeda daripada monitoring, tapi relatif sangat dekat. Keduanya, monitoring dan evaluasi adalah alat manajemen. Pada kasus di dalam monitoring, informasi untuk mengetahui kemajuan menurut yang disetujui sebelumnya di dalam rencana dan jadwal rutin yang dikumpulkan. Ketidakcocokan antara actual dengan pelaksanaan yang direncanakan haruslah dilakukan identifikasi dan koreksi.  Evaluasi lebih berkisah (episodik) daripada monitoring. Evaluasi mirip dengan monitoring tetapi terdapat penambahan penggunaan sumber informasi. Banyak sumber-sumber informasi yang diidentifikasi selama mengkaji ulang proyek ketika ada kebutuhan untuk mengetahui mengapa input tidak berperan penting dalam perencanakan output. Fokus evaluasi relatif spesifiK kepada petanyaan mengenai efektifitas dan dampak yang ditentukan untuk mempengaruhi pelayanan atau program mendatang.  Kaitan antara Monitoring dan Evaluasi adalah evaluasi memerlukan hasil dari monitoring dan digunakan untuk kontribusi program  Monitoring bersifat spesifik program. Sedangkan Evaluasi tidak hanya dipengaruhi oleh program itu sendiri, melainkan varibel-varibel dari luar.
  • 20. PERBEDAAN & PERSAMAAN MONITORING & EVALUASI MONITORING EVALUASI Kapan ? Terus menerus Akhir setelah program Apa yang diukur ? Output dan proses; sering focus terhadap input, kegiatan, kondisi / asumsi Dampak jangka panjang, kelangsungan Siapa yang terlibat ? Internal Internal dan eksternal Sumber informasi ? Sistem rutin, survey kecil, dokumen internal, laporan Dokumen eksternal dan internal, laporan assessment dampak, riset dan evaluasi User ? Manajer dan staff Manajer, staff, donor, konsultan, stakeholder, organisasi lain Penggunaan hasil Koreksi minor program Koreksi mayor program Perubahan kebijakan, startegi, masa mendatang, termasuk penghentian program
  • 21. PERBEDAAN & PERSAMAAN MONITORING & EVALUASI Monitoring Evaluasi Menilai kemajuan dalam pelaksanaan program yang sedang berjalan Memberikan gambaran pada suatu waktu tertentu mengenai suatu program Akuntabilitas penyampaian input program Dasar untuk aksi perbaikan Penilaian keberlanjutan program Akuntabilitas penggunaan sumber daya Pembelajaran terhadap hal-hal yang dapat dilakukan lebih baik di masyarakat Apakah pelaksanaan sesuai rencana Apakah terdapat penyimpangan Apakah penyimpangan tersebut dapat dibenarkan Relevansi Keberhasilan Kefektifan biaya Pembelajaran Dilaksanakan terus-menerus atau secara berkala dalam program berjalan Umumnya dilaksanakan pada pertengahan dan akhir program
  • 22. BAHAYA TIDAK ADANYA MONITORING & EVALUASI  Penilaian kinerja dan pengambilan keputusan terbatas pada ketersediaan info parsial  Mekanisme cross check & balance dari masyarakat tidak optimal 1. Mendukung pembuatan kebijakan (khususnya keputusan anggaran) yaitu : keputusan penyusunan anggaran berbasis kinerja dan perencanaan nasional 2. Membantu pemerintah dalam :  Pengembangan dan analisis kebijakan serta pengembangan program  Mengelola berbagai kegiatan pada tingkat sektor, program, dan kegiatan 3. Meningkatkan transparasi dan akuntabilitas, apakah telah mencapai sasaran
  • 23. KUNCI KEBERHASILAN MONITORING & EVALUASI  Keberhasilan institusionalisasi sistem M&E mencakup berbagai upaya menciptakan kesinambungan danmenjamin sistem M&E berfungsi baik bagi pemerintah  Ada 3 kunci utama : • Pemanfaatan informasi M&E • Kualitas informasi M&E • Kesinambungan M&E 1. Harus ada demand : menjamin ketersediaan dana untuk aktivitas M&E dan penggunaan informasi M&E 2. Harus ada insentif : menjamin berbagai temuan evaluasi digunakan 3. Harus ada champion :  pemerintah yang memiliki pemahaman benar tentang sistem dan M&E (alat dan metode) dan memiliki apresiasi tinggi terhadap berbagai manfaat informasi M&E bagi pemerintah  Peran strategis dalam menciptakan keberhasilan sistem M&E pemerintah yang menyeluruh 4. Harus ada pelatihan : menciptakan SDM yang memiliki keahlian memadai
  • 24. PENGALAMAN EMPIRIS : AUSTRALIA  Sistem evaluasi pemerintahan menyeluruh (akhir 1980-an) yang dikelola Kemenkeu : • Semua K/L wajib melakukan evaluasi • Semua K/L wajib menyampaikan portofolio rencana evaluasi (detail rencana evaluasi program, program-program apa yang dievaluasi, isu-isu yang ditanyakan, dan metode evaluasi)  Hasil (1994) : • Hampir 80% usulan anggaran dan sekitar 2/3 penghematan didasarkan hasil temuan evaluasi • Informasi hasil temuan evaluasi mempengaruhi pembuatan keputusan anggaran kabinet • Informasi M&E juga digunakan secara intensif (Dadang Solihin)
  • 25. PENGALAMAN EMPIRIS : CHILI  Menkeu mengembangkan sistem M&E pemerintah secara menyeluruh (sejak 1994) : • Sekitar 1.550 indikator kinerja, evaluasi cepat, evaluasi dampak • Pelaksanaan pihak ketiga (perguruan tinggi dan perusahaan konsultan), dengan TOR dan metode standar setiap jenis evaluasi  Informasi dan berbagai temuan M&E digunakan secara intensif dalam menganilis kinerja anggaran K/L sebagai masukan dalampebuatan keputusan anggaran pemerintah  Berbagai informasi M&E digunakan untuk menentukan “target kinerja” dari setiap badan dan untuk peningkatan manajemen berbagai K/L (Dadang Solihin)
  • 26. KAITAN MONITORING-EVALUASI DENGAN FUNGSI LAINNYA PLANNING M & E REPORTING BUDGETING IMPLEMENTATION
  • 27. LATAR BELAKANG PERLUNYA MONITORING & EVALUASI SISTEM PENGANGGARAN 1.REFORMASI KEUANGAN NEGARA 2.DASAR HUKUM
  • 28. REFORMASI KEUANGAN NEGARA  Tuntutan akan good governance (akuntabilitas, prediktabilitas, transparansi, partisipasi)  Adanya benang merah yang jelas antara perencanaan dan penganggaran  Sistem penganggaran yang berbasis output dan outcome dan bukan lagi berbasis input (PBK)  Adanya sistem penganggaran yang berkesinambungan dalam kurun waktu jangka menengah / KPJM  Pemberian kewenangan yang lebih luas kepada kementerian /lembaga dalam penggunaan sumber dayanya dalam rangka pencapaian output dan outcome (let the managers manage)  Tuntutan atas penyelenggaraan fungsi treasuri yang lebih optimal  Tanggung jawab penggunaan keuangan yang lebih tegas
  • 29. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang No. 17 tahun 2003  Pasal 3 (1) Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan  Pasal 12 (2) Penyusunan Rancangan APBN sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berpedoman kepada rencana kerja Pemerintah dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara.  Pasal 14 (1) Dalam rangka penyusunan rancangan APBN, menteri/ pimpinan lembaga selaku pengguna anggaran/pengguna barang menyusun rencana kerja dan anggaran kementerian negara/lembaga tahun berikutnya. (2) Rencana kerja dan anggaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disusun berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai. (3) Rencana kerja dan anggaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disertai dengan prakiraan belanja untuk tahun berikutnya setelah tahun anggaran yang sedang disusun.
  • 30. DASAR HUKUM  Pasal 27 (1) Pemerintah Pusat menyusun Laporan Realisasi Semester Pertama APBN dan prognosis untuk 6 (enam) bulan berikutnya. (2) Laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disampaikan kepada DPR selambat lambatnya pada akhir Juli tahun anggaran yang bersangkutan, untuk dibahas bersama antara DPR dan Pemerintah Pusat. (3) Penyesuaian APBN dengan perkembangan dan/atau perubahan keadaan dibahas bersama DPR dengan Pemerintah Pusat dalam rangka penyusunan prakiraan perubahan atas APBN tahun anggaran yang bersangkutan, apabila terjadi : a. perkembangan ekonomi makro yang tidak sesuai dengan asumsi yang digunakan dalam APBN; b. perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal; c. keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antarunit organisasi, antarkegiatan, dan antarjenis belanja; d. keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya harus digunakan untuk pembiayaan anggaran yang berjalan.
  • 31. DASAR HUKUM 2. Undang-Undang No. 25 tahun 2004  Pasal 8 Tahapan Perencanaan Pembangunan Nasional meliputi: a. penyusunan rencana; b. penetapan rencana; c. pengendalian pelaksanaan rencana; dan d. Evaluasi pelaksanaan rencana  Pasal 29 (1) Pimpinan Kementerian/Lembaga melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan Kementerian/Lembaga periode sebelumnya. (2) Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah periode sebelumnya. (3) Menteri/Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi pimpinan Kementerian/Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan evaluasi Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2). (4) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menjadi bahan bagi penyusunan rencana pembangunan Nasional/Daerah untuk periode berikutnya.
  • 32. DASAR HUKUM  Pasal 30 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan diatur dengan Peraturan Pemerintah. 3. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 4. PP No. 39 tahun 2006 5. PP No. 90 tahun 2010  Pasal 5 (1) Penyusunan RKA-K/L harus menggunakan pendekatan: a. kerangka pengeluaran jangka menengah; b. penganggaran terpadu; dan c. penganggaran berbasis Kinerja. (2) RKA-K/L disusun secara terstruktur dan dirinci menurut klasifikasi anggaran, yang meliputi: a. klasifikasi organisasi b. klasifikasi fungsi c. klasifikasi jenis belanja
  • 33. DASAR HUKUM (3) Penyusunan RKA-K/L sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan instrumen: a. indikator Kinerja; b. standar biaya; dan c. evaluasi Kinerja. (4) Menteri/Pimpinan Lembaga menetapkan indikator Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a setelah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan.  Pasal 7 (1) Presiden menetapkan Arah Kebijakan dan prioritas pembangunan nasional pada bulan Januari untuk tahun direncanakan berdasarkan hasil evaluasi kebijakan berjalan. (2) Berdasarkan Arah Kebijakan dan prioritas pembangunan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kementerian/Lembaga mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan berjalan.
  • 34. DASAR HUKUM (3) Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan berjalan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kementerian/Lembaga dapat menyusun rencana Inisiatif Baru dan indikasi kebutuhan anggaran yang diselaraskan dengan Arah Kebijakan dan prioritas pembangunan nasional untuk disampaikan kepada Kementerian Perencanaan dan Kementerian Keuangan. (4) Kementerian Perencanaan dan Kementerian Keuangan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan dari program yang sedang berjalan dan mengkaji usulan Inisiatif Baru berdasarkan prioritas pembangunan serta analisa pemenuhan kelayakan dan efisiensi indikasi kebutuhan dananya. (5) Kementerian Perencanaan mengoordinasikan pelaksanaan evaluasi dan pengintegrasian hasil evaluasi. (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan Inisiatif Baru diatur dengan Peraturan Menteri Perencanaan.  Pasal 9 (1) Menteri Keuangan dalam rangka penyusunan RKA-K/L, menetapkan Pagu Anggaran K/L dengan berpedoman kapasitas fiskal, besaran Pagu Indikatif, Renja-K/L, dan memperhatikan hasil evaluasi Kinerja Kementerian/Lembaga.
  • 35. DASAR HUKUM  Pasal 19 (1) Menteri/Pimpinan Lembaga melakukan pengukuran dan evaluasi Kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L tahun sebelumnya dan tahun anggaran berjalan. (2) Pengukuran dan evaluasi Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit terdiri atas: a. tingkat Keluaran (output); b. capaian Hasil (outcome); c. tingkat efisiensi; d. konsistensi antara perencanaan dan implementasi; dan e. realisasi penyerapan anggaran. (3) Hasil pengukuran dan evaluasi Kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengukuran dan evaluasi Kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.
  • 36. DASAR HUKUM  Pasal 20 (1) Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing melakukan pemantauan atas pencapaian Kinerja Kementerian/Lembaga. (2) Hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan penerapan ganjaran dan sanksi dalam penetapan Pagu Anggaran Kementerian/Lembaga.