SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
Arie Febrianto M
Jur TIP – FTP –UB
www.ariefebriantomulyadi.blogspot.com
 Jamur
• Jamur dapat memanfaatkan berbagai senyawa untuk
hidupnya, dan memerlukan oksigen agar dapat hidup
(bersifat aerob).
• Rentang suhu optimalnya (suhu terbaik dimana
pertumbuhan jamur dapat maksimal) adalah 20-35oC.
• Cahaya matahari dapat menghambat pertumbuhan
sebagian jamur, tetapi ada juga yang tumbuh dalam
cahaya terang.
 Bahan-bahan yang biasa diserang jamur, antara lain:
• Bahan-bahan yang bergula, contohnya: selai
• Bahan hewani, contohnya daging, keju, mentega
• Bahan segar, sayuran dan buah
 Akan tetapi, jamur juga dapat dimanfaatkan untuk
pembuatan asam sitrat, pembuatan kecap, dan
membentuk flavor pada keju.
 Yeast
• Yeast merupakan organisme uniseluler yang
bersifat aerob.
• Salah satu peranan Yeast yang berguna adalah
digunakan dalam proses fermentasi.
• Proses yang terjadi adalah: gula → alkohol + CO2.
Proses ini terjadi pada keadaan anaerob.
• Jika ditambah O2 berlebih, proses yang terjadi: gula
→ CO2 + H2O.
 Proses fermentasi ini digunakan dalam proses
pembuatan roti, tape dan anggur.
 Pada pembuatan roti, alkohol hilang menguap, dan yang
digunakan adalah CO2 yang terbentuk yaitu untuk
membuat roti mengembang / tidak bantat.
• Peranan yang tidak disukai  yeast
dapat tumbuh pada buah-buahan 
tidak dapat dikonsumsi.
• Selain itu akibat adanya yeast
berlebih, sari buah anggur akan menjadi
cuka, jika disimpan terlalu lama
• Suhu optimum untuk pertumbuhannya
adalah 20-38 oC. Dan pada suhu 100oC
yeast dan sporanya dapat mati.
 Bakteri
• Bakteri terdapat di air, tanah, udara, dan pada
makanan. Bakteri ada yang bersifat aerob maupun
anaerob.
• Salah satu peranan bakteri menguntungkan adalah
kemampuannya dalam menghasilkan flavor yang
disukai.
• Misalnya bau laktat pada mentega, cita rasa asinan
pada sayuran, dan flavor keju.
• Suhu optimumnya (secara general) adalah 20-55
oC, dengan kandungan air sebesar 25-30%.
• Klasifikasi bakteri :
 a. Bakteri termofil : > 45 oC
 b. Bakteri psikrofil: < 10 oC
 c. Bakteri mesofil : 20-45 oC
 Ciri-ciri umum kerusakan mekanis :
• Memar akibat tertindih atau tertekan
• Sobek
• Terpotong
• Pecah
• Hancur
 Kerusakan mekanis pada dapat terjadi akibat benturan
selama penangkapan, pengangkutan, dan persiapan
sebelum pengolahan.
 Gejala yang timbul akibat kerusakan mekanis ini antara
lain memar (karena tertindih atau tertekan), sobek, atau
terpotong.
 Insekta, parasit atau tikus  berlubang, ada bekas
gigitan
 Suhu tinggi  memar, lembek
 Kelembaban relatif  rendah dapat menyebabkan
kehilangan air
 Udara/oksigen
 Sinar matahari
 Respirasi adalah suatu proses pertukaran gas yang
melibatkan proses metabolisme perombakan senyawa
makromolekul (karbohidrat, protein, lemak) menjadi CO2,
air dan sejumlah energi.
 Laju respirasi yang sangat cepat  mempercepat proses
kebusukan
 Laju dari proses respirasi dalam produk
hortikultura akan menentukan daya tahan dari
produk tersebut baik buah-buahan maupun
sayur-sayuran yang telah dipanen.
 Terdapat produk yang tahan disimpan lama
setelah dipanen seperti pada biji-bijian, umbi-
umbian tetapi banyak tidak tahan disimpan
lama, seperti pada produk buah-buahan yang
berdaging maupun produk hortikultura yang
lunak-lunak seperti sayur-sayuran daun.
 Manipulasi teknik dapat menggunakan pelapisan
(coating), penyimpanan suhu rendah, dan modifikasi
atmosfir ruang penyimpan
 Etilena merupakan senyawa organik sederhana
berperan sebagai hormon pengatur
pertumbuhan, perkembangan dan kelayuan
 Keberadaan etilen memperepat respirasi dan
kelayuan, oleh sebab perlu disingkirkan atau
ditekan.
12/05/2013
13
Terima kasih.....

More Related Content

What's hot

Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganSutyawan
 
10 kerusakan produk pascapanen
10 kerusakan produk pascapanen10 kerusakan produk pascapanen
10 kerusakan produk pascapanenKustam Ktm
 
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananAgnescia Sera
 
Teknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan panganTeknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan panganAgnescia Sera
 
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahTeknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahRatnawati Sigamma
 
Pengantar Mikrobiologi Pangan
Pengantar Mikrobiologi PanganPengantar Mikrobiologi Pangan
Pengantar Mikrobiologi PanganTitis Sari
 
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanPerubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanMuhammad Eko
 
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanJenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanLiswan Suhly
 
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendahPengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendahTeknologi Hasil Pertanian
 

What's hot (20)

Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
 
2. Karakteristik Bahan Pangan
2. Karakteristik Bahan Pangan2. Karakteristik Bahan Pangan
2. Karakteristik Bahan Pangan
 
Teknologi pengolahan ekstrusi
Teknologi pengolahan ekstrusiTeknologi pengolahan ekstrusi
Teknologi pengolahan ekstrusi
 
10 kerusakan produk pascapanen
10 kerusakan produk pascapanen10 kerusakan produk pascapanen
10 kerusakan produk pascapanen
 
Kontaminasi makanan
Kontaminasi makananKontaminasi makanan
Kontaminasi makanan
 
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
 
Teknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan panganTeknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan pangan
 
5. proses thermal
5. proses thermal5. proses thermal
5. proses thermal
 
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahTeknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
 
Pematangan buah 8
Pematangan buah 8Pematangan buah 8
Pematangan buah 8
 
Pengantar Mikrobiologi Pangan
Pengantar Mikrobiologi PanganPengantar Mikrobiologi Pangan
Pengantar Mikrobiologi Pangan
 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
 
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanPerubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
 
10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan
 
Fisiologi dan teknologi pasca panen
Fisiologi dan teknologi pasca panenFisiologi dan teknologi pasca panen
Fisiologi dan teknologi pasca panen
 
3. pendinginan-lia
3. pendinginan-lia3. pendinginan-lia
3. pendinginan-lia
 
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan IkanJenis-jenis Kerusakan Ikan
Jenis-jenis Kerusakan Ikan
 
Pangan fungsional
Pangan fungsionalPangan fungsional
Pangan fungsional
 
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendahPengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
 
PPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makananPPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makanan
 

Viewers also liked

Hasil Pengamatan Kerusakan Pangan Tanpa Pengawetan
Hasil Pengamatan Kerusakan Pangan Tanpa PengawetanHasil Pengamatan Kerusakan Pangan Tanpa Pengawetan
Hasil Pengamatan Kerusakan Pangan Tanpa PengawetanGusti Ayu Putu Ajeng
 
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinLaporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinramdhanisari
 
Laporan pengamatan pengetahuan bahan pangan
Laporan pengamatan pengetahuan bahan panganLaporan pengamatan pengetahuan bahan pangan
Laporan pengamatan pengetahuan bahan panganIndex San
 
RPP SMA Prakarya dan Kewirausahaan - Pengolahan Kelas X
RPP SMA Prakarya dan Kewirausahaan - Pengolahan Kelas XRPP SMA Prakarya dan Kewirausahaan - Pengolahan Kelas X
RPP SMA Prakarya dan Kewirausahaan - Pengolahan Kelas XDiva Pendidikan
 
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS X
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS XPRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS X
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS XFatwa Sabilla
 

Viewers also liked (6)

Hasil Pengamatan Kerusakan Pangan Tanpa Pengawetan
Hasil Pengamatan Kerusakan Pangan Tanpa PengawetanHasil Pengamatan Kerusakan Pangan Tanpa Pengawetan
Hasil Pengamatan Kerusakan Pangan Tanpa Pengawetan
 
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinLaporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
 
Makanan Kaleng
Makanan KalengMakanan Kaleng
Makanan Kaleng
 
Laporan pengamatan pengetahuan bahan pangan
Laporan pengamatan pengetahuan bahan panganLaporan pengamatan pengetahuan bahan pangan
Laporan pengamatan pengetahuan bahan pangan
 
RPP SMA Prakarya dan Kewirausahaan - Pengolahan Kelas X
RPP SMA Prakarya dan Kewirausahaan - Pengolahan Kelas XRPP SMA Prakarya dan Kewirausahaan - Pengolahan Kelas X
RPP SMA Prakarya dan Kewirausahaan - Pengolahan Kelas X
 
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS X
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS XPRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS X
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (PENGOLAHAN) KELAS X
 

Similar to Jamur, Yeast, Bakteri dan Kerusakan pada Produk Hortikultura

2-kerusakan-bahan-pangan.ppt
2-kerusakan-bahan-pangan.ppt2-kerusakan-bahan-pangan.ppt
2-kerusakan-bahan-pangan.pptasridwiyanti1
 
PPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).ppt
PPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).pptPPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).ppt
PPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).pptelvina181
 
Kerusakan Bahan Pangan.pptx
Kerusakan Bahan Pangan.pptxKerusakan Bahan Pangan.pptx
Kerusakan Bahan Pangan.pptxAyuNilaRatna
 
BAB-3-PENGANTAR-TEKNOLOGI-PERTANIAN.ppt
BAB-3-PENGANTAR-TEKNOLOGI-PERTANIAN.pptBAB-3-PENGANTAR-TEKNOLOGI-PERTANIAN.ppt
BAB-3-PENGANTAR-TEKNOLOGI-PERTANIAN.pptraju902247
 
Teknologi Fermentasi Pada Pembuatan Roti
Teknologi  Fermentasi Pada Pembuatan RotiTeknologi  Fermentasi Pada Pembuatan Roti
Teknologi Fermentasi Pada Pembuatan RotiRizaj1
 
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofiliinmashar
 
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.pptKuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.pptSuwarSono8
 
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptxPPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptxAtikaAzri1
 
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan bir
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan birAktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan bir
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan birسوجي النحلة
 
Teknologi Fermentasi dan Aplikasinya dalam Pengolahan Pangan.pptx
Teknologi Fermentasi dan Aplikasinya dalam Pengolahan Pangan.pptxTeknologi Fermentasi dan Aplikasinya dalam Pengolahan Pangan.pptx
Teknologi Fermentasi dan Aplikasinya dalam Pengolahan Pangan.pptxCindyMutiara5
 
Presentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptx
Presentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptxPresentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptx
Presentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptxArifBudiman513458
 
Mikrobio 11 mikroorganisme dlm bahan pangan
Mikrobio 11   mikroorganisme dlm bahan panganMikrobio 11   mikroorganisme dlm bahan pangan
Mikrobio 11 mikroorganisme dlm bahan panganDhila Faya
 
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxklpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxAgathaHaselvin
 

Similar to Jamur, Yeast, Bakteri dan Kerusakan pada Produk Hortikultura (20)

2-kerusakan-bahan-pangan.ppt
2-kerusakan-bahan-pangan.ppt2-kerusakan-bahan-pangan.ppt
2-kerusakan-bahan-pangan.ppt
 
PPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).ppt
PPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).pptPPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).ppt
PPT-UEU-Ilmu-Bahan-Makanan-Pertemuan-2 (1).ppt
 
Kerusakan Bahan Pangan.pptx
Kerusakan Bahan Pangan.pptxKerusakan Bahan Pangan.pptx
Kerusakan Bahan Pangan.pptx
 
BAB-3-PENGANTAR-TEKNOLOGI-PERTANIAN.ppt
BAB-3-PENGANTAR-TEKNOLOGI-PERTANIAN.pptBAB-3-PENGANTAR-TEKNOLOGI-PERTANIAN.ppt
BAB-3-PENGANTAR-TEKNOLOGI-PERTANIAN.ppt
 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
 
OUM-NESTLE 2008 1
OUM-NESTLE 2008 1OUM-NESTLE 2008 1
OUM-NESTLE 2008 1
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
 
Teknologi Fermentasi Pada Pembuatan Roti
Teknologi  Fermentasi Pada Pembuatan RotiTeknologi  Fermentasi Pada Pembuatan Roti
Teknologi Fermentasi Pada Pembuatan Roti
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofil
 
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.pptKuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
 
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptxPPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
PPT_Teknologi_Fermentasi.pptx
 
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan bir
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan birAktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan bir
Aktifitas bakteri saccharomyces cerevisiae fermentasi roti dan bir
 
Teknologi Fermentasi dan Aplikasinya dalam Pengolahan Pangan.pptx
Teknologi Fermentasi dan Aplikasinya dalam Pengolahan Pangan.pptxTeknologi Fermentasi dan Aplikasinya dalam Pengolahan Pangan.pptx
Teknologi Fermentasi dan Aplikasinya dalam Pengolahan Pangan.pptx
 
Presentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptx
Presentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptxPresentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptx
Presentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptx
 
mikro industri.pptx
mikro industri.pptxmikro industri.pptx
mikro industri.pptx
 
Pendinginan
PendinginanPendinginan
Pendinginan
 
Mikrobio 11 mikroorganisme dlm bahan pangan
Mikrobio 11   mikroorganisme dlm bahan panganMikrobio 11   mikroorganisme dlm bahan pangan
Mikrobio 11 mikroorganisme dlm bahan pangan
 
Bioteknologi Dengan Fungi
Bioteknologi Dengan FungiBioteknologi Dengan Fungi
Bioteknologi Dengan Fungi
 
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docxklpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
klpk_4_mikrobiologi_industri-klpk_4_mikrobiologi_industri.docx
 

More from University of Brawijaya

13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustriUniversity of Brawijaya
 
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)University of Brawijaya
 
1. definisi dan arti penting agroindustri
1. definisi dan arti penting  agroindustri1. definisi dan arti penting  agroindustri
1. definisi dan arti penting agroindustriUniversity of Brawijaya
 

More from University of Brawijaya (20)

Perubahan pada pati
Perubahan pada patiPerubahan pada pati
Perubahan pada pati
 
Pertemuan ke 5 product management
Pertemuan ke 5 product managementPertemuan ke 5 product management
Pertemuan ke 5 product management
 
Pertemuan ke 4 injuries
Pertemuan ke 4 injuriesPertemuan ke 4 injuries
Pertemuan ke 4 injuries
 
Pertemuan ke 2 deterioration
Pertemuan ke 2 deteriorationPertemuan ke 2 deterioration
Pertemuan ke 2 deterioration
 
Pertemuan ke 1 quality of fresh produce
Pertemuan ke 1 quality of fresh producePertemuan ke 1 quality of fresh produce
Pertemuan ke 1 quality of fresh produce
 
15. analisa kelayakan
15. analisa kelayakan15. analisa kelayakan
15. analisa kelayakan
 
13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri
 
12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustri12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustri
 
12 persediaan agroindustri
12 persediaan agroindustri12 persediaan agroindustri
12 persediaan agroindustri
 
11.manajemen perawatan
11.manajemen perawatan11.manajemen perawatan
11.manajemen perawatan
 
11. persediaan agroindustri
11. persediaan agroindustri11. persediaan agroindustri
11. persediaan agroindustri
 
10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan
 
7. manajemen produksi agroindustri
7. manajemen produksi agroindustri7. manajemen produksi agroindustri
7. manajemen produksi agroindustri
 
7. manajemen persediaan
7. manajemen persediaan7. manajemen persediaan
7. manajemen persediaan
 
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
 
6. manajemen produksi
6. manajemen produksi6. manajemen produksi
6. manajemen produksi
 
5. teknologi produksi agroindustri
5. teknologi produksi agroindustri5. teknologi produksi agroindustri
5. teknologi produksi agroindustri
 
5. kapasitas produksi
5. kapasitas produksi5. kapasitas produksi
5. kapasitas produksi
 
2. perencanaan usaha agroindustri
2. perencanaan usaha agroindustri2. perencanaan usaha agroindustri
2. perencanaan usaha agroindustri
 
1. definisi dan arti penting agroindustri
1. definisi dan arti penting  agroindustri1. definisi dan arti penting  agroindustri
1. definisi dan arti penting agroindustri
 

Jamur, Yeast, Bakteri dan Kerusakan pada Produk Hortikultura

  • 1. Arie Febrianto M Jur TIP – FTP –UB www.ariefebriantomulyadi.blogspot.com
  • 2.  Jamur • Jamur dapat memanfaatkan berbagai senyawa untuk hidupnya, dan memerlukan oksigen agar dapat hidup (bersifat aerob). • Rentang suhu optimalnya (suhu terbaik dimana pertumbuhan jamur dapat maksimal) adalah 20-35oC. • Cahaya matahari dapat menghambat pertumbuhan sebagian jamur, tetapi ada juga yang tumbuh dalam cahaya terang.
  • 3.  Bahan-bahan yang biasa diserang jamur, antara lain: • Bahan-bahan yang bergula, contohnya: selai • Bahan hewani, contohnya daging, keju, mentega • Bahan segar, sayuran dan buah  Akan tetapi, jamur juga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan asam sitrat, pembuatan kecap, dan membentuk flavor pada keju.
  • 4.  Yeast • Yeast merupakan organisme uniseluler yang bersifat aerob. • Salah satu peranan Yeast yang berguna adalah digunakan dalam proses fermentasi. • Proses yang terjadi adalah: gula → alkohol + CO2. Proses ini terjadi pada keadaan anaerob. • Jika ditambah O2 berlebih, proses yang terjadi: gula → CO2 + H2O.
  • 5.  Proses fermentasi ini digunakan dalam proses pembuatan roti, tape dan anggur.  Pada pembuatan roti, alkohol hilang menguap, dan yang digunakan adalah CO2 yang terbentuk yaitu untuk membuat roti mengembang / tidak bantat.
  • 6. • Peranan yang tidak disukai  yeast dapat tumbuh pada buah-buahan  tidak dapat dikonsumsi. • Selain itu akibat adanya yeast berlebih, sari buah anggur akan menjadi cuka, jika disimpan terlalu lama • Suhu optimum untuk pertumbuhannya adalah 20-38 oC. Dan pada suhu 100oC yeast dan sporanya dapat mati.
  • 7.  Bakteri • Bakteri terdapat di air, tanah, udara, dan pada makanan. Bakteri ada yang bersifat aerob maupun anaerob. • Salah satu peranan bakteri menguntungkan adalah kemampuannya dalam menghasilkan flavor yang disukai. • Misalnya bau laktat pada mentega, cita rasa asinan pada sayuran, dan flavor keju.
  • 8. • Suhu optimumnya (secara general) adalah 20-55 oC, dengan kandungan air sebesar 25-30%. • Klasifikasi bakteri :  a. Bakteri termofil : > 45 oC  b. Bakteri psikrofil: < 10 oC  c. Bakteri mesofil : 20-45 oC
  • 9.  Ciri-ciri umum kerusakan mekanis : • Memar akibat tertindih atau tertekan • Sobek • Terpotong • Pecah • Hancur  Kerusakan mekanis pada dapat terjadi akibat benturan selama penangkapan, pengangkutan, dan persiapan sebelum pengolahan.  Gejala yang timbul akibat kerusakan mekanis ini antara lain memar (karena tertindih atau tertekan), sobek, atau terpotong.
  • 10.  Insekta, parasit atau tikus  berlubang, ada bekas gigitan  Suhu tinggi  memar, lembek  Kelembaban relatif  rendah dapat menyebabkan kehilangan air  Udara/oksigen  Sinar matahari
  • 11.  Respirasi adalah suatu proses pertukaran gas yang melibatkan proses metabolisme perombakan senyawa makromolekul (karbohidrat, protein, lemak) menjadi CO2, air dan sejumlah energi.  Laju respirasi yang sangat cepat  mempercepat proses kebusukan
  • 12.  Laju dari proses respirasi dalam produk hortikultura akan menentukan daya tahan dari produk tersebut baik buah-buahan maupun sayur-sayuran yang telah dipanen.  Terdapat produk yang tahan disimpan lama setelah dipanen seperti pada biji-bijian, umbi- umbian tetapi banyak tidak tahan disimpan lama, seperti pada produk buah-buahan yang berdaging maupun produk hortikultura yang lunak-lunak seperti sayur-sayuran daun.
  • 13.  Manipulasi teknik dapat menggunakan pelapisan (coating), penyimpanan suhu rendah, dan modifikasi atmosfir ruang penyimpan  Etilena merupakan senyawa organik sederhana berperan sebagai hormon pengatur pertumbuhan, perkembangan dan kelayuan  Keberadaan etilen memperepat respirasi dan kelayuan, oleh sebab perlu disingkirkan atau ditekan. 12/05/2013 13