SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
1)
DisampaikansebagaiPengabdian Kepada Masyarakat danKeanggotaanProfesi Kompetensi, 19 Januari2018, DPD ASISI (Asosiasi TeknisiRefrigerasidan
Tata Udara), Jakarta.
2)
Dosen Teknik Elektro Politeknik Enjinering Indorama, Purwakarta ; Asesor Sertifikasi Kompetensi dan Insinyur Profesional Madya.
Perkembangan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara1)
Ir. H. Aris Suryadi, ST, MT, IPM 2)
A. Sejarah Teknik Pendinginan
Sejarah teknik pendinginan berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia di wilayah sub-tropik.
Secara alamiah, manusia yang tinggal di wilayah sub-tropik menyadari bahwa bahan pangan yang mudah rusak
ternyata dapat disimpan lebih lama dan lebih baik pada saat musim dingin dibandingkan dengan pada saat musim
panas. Kesadaran inilah yang memandu manusia pada saat itu mulai memanfaatkan “es alam” untuk
memperpanjang masa simpan bahan pangan yang mudah rusak.
Penggunaan es alam ini bahkan masih dilakukan hingga abad ke-20, dan bahkan menurut catatan IIR (Intenational
Institute of Refrigeration) hingga awal abad ke-20 penggunaan es alam masih lebih banyak dibandingkan “es
buatan”. Es alam adalah es yang dihasilkan tanpa peralatan refrigerasi, baik yang diperoleh dari sungai atau danau
yang membeku pada musim dingin atau yang sengaja dibekukan secara alamiah akibat radiasi termal dari
permukaan air ke langit.
Di wilayah dengan kelembaban udara yang rendah, seperti Timur Tengah, sejarah pendinginan dimulai dengan
pendinginan evaporatif, yaitu dengan menggantungkan tikar basah di depan pintu yang terbuka untuk mengurangi
panasnya udara dalam ruangan. Pada abad ke-15, Leonardo da Vinci telah merancang suatu mesin pendingin
evaporatif ukuran besar. Konon, mesin ini dipersembahkan untuk Beatrice d’Este, istri Duke of Milan (Pita, 1981).
Mesin ini mempunyai roda besar, yang diletakkan di luar istana, dan digerakkan oleh air (sekali-sekali dibantu oleh
budak) dengan katup-katup yang terbuka-tutup secara otomatis untuk menarik udara ke dalam drum di tengah
roda. Udara yang telah dibersihkan di dalam roda dipaksa keluar melalui pipa kecil dan dialirkan ke dalam ruangan
seperti pada gambar 1.
Gambar 1. Mesin pendingin evaporatif rancangan Leonardo da Vinci.
Perkembangan teknik pendinginan selanjutnya
masih terjadi secara tidak sengaja, yaitu penggunaan
larutan air-garam untuk mendapatkan suhu yang
lebih rendah. Menurut catatan Ibn Abi Usaibia,
seorang penulis Arab, penggunaan larutan air-garam
ini sudah dilakukan di India sekitar abad ke-4. Garam
yang digunakan pada larutan tersebut adalah
potasium nitrat, sebagaimana dicatat oleh seorang
dokter Italia bernama Zimara pada tahun 1530 dan
dokter Spanyol bernama Blas Villafranca pada tahun
1550. Fenomena pencampuran garam pada salju
untuk mendapatkan suhu lebih rendah baru dapat
dijelaskan oleh Battista Porta pada tahun 1589 dan
Trancredo pada tahun 1607.
Teknik pendinginan mulai berkembang secara ilmiah
sejak abad ke-17, dimulai dari penelitian tentang
pemantulan melalui efek panas dan dingin yang
dilakukan oleh Robert Boyle (1627-1691) di Inggris
dan Mikhail Lomonossov (1711-1765) di Rusia.
Selanjutnya, penelitian mengenai termometri yang
dimulai oleh Galileo dikembangkan kembali oleh
Guillaume Amontons (1663-1705) di Perancis, Isaac
Newton (1642-1727) di Inggris, Daniel Fahrenheit
(1686-1736) orang German yang bekerja di Inggris
dan Belanda, René de Réaumur (1683-1757) di
Perancis dan Anders Celsius (1701-1744) di Swedia.
Tiga ilmuwan yang disebutkan terakhir merupakan
penemu sistem skala pengukuran suhu, dan masing-
masing namanya diabadikan pada sistem skala
tersebut yaitu Fahrenheit, Reaumur dan
Celsius. Setelah Anders Celsius menemukan
termometer skala centesimal pada tahun 1742 di
Swedia, disepakati bahwa sistem skala yang
digunakan pada Sistem Internasional adalah Celsius.
Gambar 2. Robert Boyle
1)
DisampaikansebagaiPengabdian Kepada Masyarakat danKeanggotaanProfesi Kompetensi, 19 Januari2018, DPD ASISI (Asosiasi TeknisiRefrigerasidan
Tata Udara), Jakarta.
2)
Dosen Teknik Elektro Politeknik Enjinering Indorama, Purwakarta ; Asesor Sertifikasi Kompetensi dan Insinyur Profesional Madya.
Pada awal abad ke-18, William Cullen (1710-1790)
menemukan terjadinya penurunan suhu pada saat
ethyl ether menguap. Cullen, bahkan, pada tahun
1755 berhasil mendapatkan sedikit es dengan cara
menguapkan air di labu uap. Murid dan penerus
Cullen, yaitu seorang Scotland yang bernama Joseph
Black (1728-1799) berhasil menjelaskan pengertian
panas dan suhu, sehingga sering dianggap sebagai
penemu kalorimetri. Bidang ini akhirnya
dikembangkan dengan sangat baik oleh para
ilmuwan Perancis, seperti Pierre Simon de Laplace
(1749-1827), Pierre Dulong (1785-1838), Alexis Petit
(1791-1820), Nicolas Clément-Desormes (1778-
1841) dan Victor Regnault (1810-1878).
B. Perkembangan Mesin Pendingin Sistem
Kompresi Uap
Tulisan Sadi Carnot (1796-1832), seorang Perancis,
yang sangat terkenal pada tahun 1824 menjadi
inspirasi bagi banyak penelitian yang dilakukan
mengenai berbagai konsep termodinamika dan
sistem pendinginan, termasuk James Prescot Joule
(Inggris, 1818-1889), Julios von Mayer (Jerman,
1814-1878), Herman von Helmholtz (Jerman, 1821-
1894), Rudolph Clausius (Jerman, 1822-1888),
Ludwig Boltzmann (Austria, 1844-1906), dan William
Thomson (Lord Kelvin, Inggris, 1824-1907).
Gambar 3. Siklus Carnot
Penemuan-penemuan di atas menjadi awal yang
sangat berharga dalam sejarah penemuan mesin-
mesin pendinginan dan zat-zat pendinginnya.
Perkembangan ini dimulai dengan mesin pendingin
mekanis, setelah seorang Amerika bernama Oliver
Evans (1755-1819) mampu menjelaskan siklus
refrigerasi kompresi uap. Pada tahun 1835, seorang
Amerika lainnya yang bekerja di Inggris yaitu Jacob
Perkins (1766-1849) berhasil mendapatkan paten
untuk mesin pendingin temuannya yang bekerja
berdasarkan siklus kompresi uap tersebut.
Gambar 4. Siklus Refrigerasi Kompresi Uap
Fluida kerja (refrigeran) yang digunakan Perkins
pada mesin pendinginnya tersebut adalah ethyl
ether. James Harrison (1816-1893), seorang
Skotlandia yang pindah ke Australia, berhasil
membuat mesin pendingin yang dapat bekerja
dengan baik pada skala industrial. Mesin tersebut
dipatenkan oleh Harrison pada tahun 1855, 1856,
dan 1857. Mesin pendingin Harrison, yang
diproduksi di Inggris, masih menggunakan ethyl ether
sebagai fluida kerja, dan mampu menghasilkan es
maupun larutan pendingin (refrigeran sekunder).
Dengan ditemukannya mesin pendingin sistem
kompresi uap, terjadi perkembangan yang cepat
dalam penemuan zat-zat pendingin
(refrigeran). Charles Tellier (1828-1913), seorang
Perancis, memperkenalkan penggunaan dimethyl
ehter sebagai refigeran. Pada tahun 1862, Tellier
juga meneliti penggunaan amonia (NH3) sebagai
refrigeran, meskipun penggunaannya secara luas
pada skala industrial baru dapat dilakukan oleh
seorang Jerman Carl von Linde (1842-1934).
Refrigeran amonia masih banyak digunakan hingga
sekarang, khususnya pada industri pembekuan
pangan.
Thaddeus Lowe (1832-1913) mulai menggunakan
karbon-dioksida (CO2) sebagai refrigeran. Meskipun
sempat ditinggalkan, penggunaan karbon-dioksida
belakangan ini kembali dikembangkan sebagai
refrigeran yang ramah lingkungan. Sulfur-dioksida
(SO2) pertama kali digunakan sebagai refrigeran oleh
ahli fisika Swiss Raoul Pierre Pictet (1846-1929),
tetapi akhirnya tidak digunakan lagi sesaat sebelum
perang dunia II. Metil-klorida (Ch3Cl) juga digunakan
oleh orang Perancis C. Vincent sebagai refrigeran
pada tahun 1878, meskipun akhirnya hilang dari
peredaran pada tahnun 1960-an.
Didasarkan pada hasil penelitian Swarts yang
dilakukan selama kurun 1893-1907 di Ghent, suatu
tim peneliti Frigidaire Corporation di Amerika, yang
dipimpin oleh Thomas Midgley berhasil
mengembangkan refrigeran fluoro-carbon pertama
pada tahun 1930. Refrigeran fluoro-carbon dianggap
sebagai refrigeran yang aman karena tidak bersifat
toksik dan tidak mudah terbakar. Refrigeran CFC
(chloro-fluoro-carbon) pertama, yaitu R12 (CF2Cl2)
mulai dilepas ke pasar pada tahun 1931, diikuti
dengan refrigeran HCFC (hidro-chloro-fluoro-carbon)
pertama, yaitu R22 (CHF2Cl) pada tahun
1934. Pada tahun 1961, campuran azeotropik
pertama, yaitu R502 (R22/R115), diperkenalkan ke
pasar sebagai refrigeran.
Refrigeran CFC, khususnya R12, dianggap sebagai
zat yang sangat istimewa sebagai fluida kerja mesin
pendingin sistem kompresi uap, hingga pemenang
Nobel dari Amerika (F.S. Rowland dan M.J. Molina)
mempublikasikan hasil penelitiannya pada tahun
1974. Rowland dan Molina menyimpulkan bahwa
klorin yang dilepaskan oleh zat halogenasi
hidrokarbon menyebabkan terjadinya perusakan
1)
DisampaikansebagaiPengabdian Kepada Masyarakat danKeanggotaanProfesi Kompetensi, 19 Januari2018, DPD ASISI (Asosiasi TeknisiRefrigerasidan
Tata Udara), Jakarta.
2)
Dosen Teknik Elektro Politeknik Enjinering Indorama, Purwakarta ; Asesor Sertifikasi Kompetensi dan Insinyur Profesional Madya.
lapisan ozon di angkasa. Untuk menganggapi
temuan ini, pada tahun 1987 telah disepakati Protokol
Montreal mengenai pelarangan penggunaan zat-zat
yang bersifat merusak lapisan ozon.
Refrigeran CFC dan HCFC termasuk pada kategori
zat perusak ozon, sehingga penggunaannya sebagai
refrigeran juga dilarang. Sebagai gantinya,
disarankan penggunaan HFC (hidro-fluoro-carbon),
yaitu refrigeran yang dihalogenasi tapi tidak
diklorinasi. Akan tetapi, refrigeran HFC, baik yang
murni (R134a) maupun campurannya (R410A,
R407A, R404A, dll), juga menimbulkan efek
lingkungan yaitu pemanasan global. Pada Protokol
Kyoto, yang ditanda-tangani pada 11 Desember
1997, refrigeran HFC termasuk zat yang dilarang
peredarannya karena menyebabkan pemanasan
global. Indonesia, sebagai negara yang ikut
meratifikasi Protokol Montreal maupun Protokol
Kyoto, berkewajiban untuk melaksanakan setiap
fasal dalam protokol yang disepakati tersebut.
Perkembangan lain dalam sistem kompresi uap
adalah pada komponen peralatannya. Pada awalnya
mesin pendingin sistem kompresi uap menggunakan
kompresor dengan piston yang besar dan lambat,
tetapi sejak akhir abad ke-19 berubah menjadi lebih
ringan dan cepat. Pada tahun 1934 A. Lysholm
berhasil mengembangkan kompresor ulir dengan
rotor ganda di Swedia, sedangkan pada tahun 1967
B. Zimmern mengembangkan kompresor ulir rotor
tunggal di Perancis.
Kompresor scroll sebenarnya telah dipatenkan oleh
seorang Perancis bernama Leon Creux pada tahun
1905, tetapi baru dapat dikembangkan pada tahun
1970-an. Kompresor sentrifugal dikembangkan atas
dasar penelitian seorang Perancis bernama Auguste
Rateau tahun 1890 dan orang Amerika bernama
Willis Carrier tahun 1911. Kompresor hermetik
dikembangkan untuk mengatasi kebocoran refrigeran
oleh Father Audiffren pada tahun 1905 di Perancis,
dan digunakan sangat banyak saat ini.
Gambar 5. Kompresor
C. Perkembangan Sistem Pendingin Lainnya
Perkembangan sistem pendingin selain sistem
kompresi uap dipicu oleh kemajuan yang dicapai
dalam bidang termodinamika yang sangat pesat pada
abad ke-19. Kemajuan ini dimulai dari penelitian
mengenai gas oleh ahli fisika Inggris Boyle, disusul
oleh Edme Mariotte (1620-1684), Jacques Charles
(1746-1823) dan Louis Joseph Gay-Lussac (1778-
1850), hingga penelitian mengenai mesin uap yang
dilakukan oleh orang Skotlandia bernama James
Watt (1736-1819). Ilmuwan Perancis Sadi Carnot
(1796-1832) akhirnya mempublikasikan hasil
karyanya yang menjadi inti Hukum Termodinamika
Kedua pada tahun 1824. Berbagai penelitian
mengenai teknik pendinginan sangat banyak
dilakukan sebagai dampak dari kemajuan
termodinamika ini.
Disamping mesin pendingin sistem kompresi uap,
sebagaimana dijelaskan di atas, berbagai sistem
pendingin lain juga ditemukan selama abad ke-
19. Salah satu diantaranya adalah sistem pendingin
siklus gas yang muncul akibat penemuan ”mesin
udara” siklus terbuka oleh John Gorrie (1803-1855),
seorang dokter Amerika. Gorrie mematenkan
penemuan tersebut setelah berhasil mendiningkan
brine ke suhu -7 oC pada tahun 1850 dan
1851. Alexander Kirk (1830-1892) berhasil
mengembangkan mesin siklus tertutup yang dapat
mendinginkan hingga suhu -13 oC pada tahun
1864. Mesin ini didasarkan pada motor udara panas
yang dikembangkan oleh pastor Skotlandia Robert
Stirling pada tahun 1837.
Gambar 5. Mesin Udara Panas
Pada tahun 1834, Ahli fisika Perancis Jean Charles
Peltier (1785-1845) menemukan bahwa aliran arus
searah yang melalui jembatan dua logam dapat
menyebabkan pendinginan pada salah satu logam
dan pemanasan pada logam lainnya. Sampai tahun
1940-an, sistem termoelektrik hanya dianggap
sebagai keingin-tahuan ilmiah, hingga
berkembangnya pengetahuan mengenai semi-
konduktor. Akan tetapi, hingga sekarang
penggunaan sistem pendingin termoelektrik secara
komersial relatif sangat kecil.
Gambar 6. Thermo Electric Peltier
1)
DisampaikansebagaiPengabdian Kepada Masyarakat danKeanggotaanProfesi Kompetensi, 19 Januari2018, DPD ASISI (Asosiasi TeknisiRefrigerasidan
Tata Udara), Jakarta.
2)
Dosen Teknik Elektro Politeknik Enjinering Indorama, Purwakarta ; Asesor Sertifikasi Kompetensi dan Insinyur Profesional Madya.
Salah satu sistem pendingin yang berkembang
dengan baik, disamping sistem kompresi uap, adalah
sistem absorbsi. Mesin pendingin sistem absorbsi
kontinyu yang pertama ditemukan pada tahun 1859
oleh seorang Perancis bernama Ferdinand Carré
(1824-1900). Mesin temuan Carré ini menggunakan
air sebagai absorber dan amonia sebagai
refrigeran. Sistem absorbsi tak-kontinyu sebenarnya
lebih dulu dikembangkan (hasil temuan saudara
Ferdinand Carré yang bernama Edmond Carré pada
tahun 1866), tetapi tidak terlalu berhasil. Pada tahun
1913, seorang Jerman bernama Edmund Altenkirch
berhasil mempelajari dan menjelaskan sifat
termodinamik sistem ini dengan rinci. Pada tahun
1940-an, sistem absorbsi dengan litium-bromida
sebagai absorber dan air sebagai refrigeran berhasil
dikembangkan di Amerika, sebagai modifikasi dari
sistem yang dikembangkan oleh Carré. Sistem
absorbsi litium-bromida-air ini banyak digunakan
dalam bidang pengkondisian udara.
D. Aplikasi Teknik Pendinginan
Refrigerasi (pendinginan) adalah suatu sistem yang
mengambil panas dari suatu benda atau ruangan
yang bersuhu lebih rendah dari lingkungan
alamiahnya. Bangsa Romawi dan Cina mengambil es
dan salju untuk digunakan sebagai penyejuk udara
saat musim panas. Bangsa Mesir meletakkan bejana
air di atap rumah pada malam hari untuk
mendinginkannya. Terlihat bahwa usaha untuk
mendinginkan bahan atau udara telah ada sejak
dahulu. Peradaban yang maju membuat teknik
pendinginan semakin berkembang. Terdapat dua
bidang pendinginan yang saling terkait dalam
pendinginan yaitu bidang refrigerasi dan
pengkondisian udara.
Aplikasi teknik pendinginan dapat dijumpai di
berbagai bidang. Di bidang industri, pengkondisian
udara digunakan untuk mendapatkan suhu dan
kelembaban yang nyaman bagi pekerja. Beberapa
sistem dirancang untuk mendapatkan kondisi udara
dimana debu hampir tidak ada (ruang steril) seperti
pada industri elektronika. Industri percetakan perlu
udara dengan tingkat kelembaban tertentu sehingga
kertas tidak menggumpal dan tinta cepat kering.
Kelembaban yang tinggi juga dapat menyebabkan
terjadinya korsleting. Perkantoran dan perumahan
saat ini umum menggunakan AC untuk menambah
kenyamanan ruangan.
Gambar 7. Mesin Pendingin pada Kendaraan
Di negara sub-tropis, pengkondisian juga meliputi
pemanasan ruangan saat musim dingin. Keinginan
manusia untuk berkendara dengan nyaman
membuat sistem pendinginan juga dijumpai di mobil
dan kendaran angkutan lainnya. Industri pertanian
saat ini umum menggunakan sistem cold chain untuk
menjaga mutu produk. Sistem pendinginan ini
biasanya digunakan untuk produk yang mudah busuk
dan banyak mengandung air, seperti daging, sayur
dan buah. Untuk mendapatkan umur simpan yang
lebih lama, pembekuan digunakan untuk
membekukan produk. Produk yang dibekukan dapat
kembali ke keadaan semula umumnya dengan
perlakuan panas. Di toko-toko, bahan pertanian ini
juga ditampilkan pada rak berpendingin Pendinginan
juga dikenal dalam proses pengolahan makanan. Es
krim, dibuat dengan membekukan susu setelah
proses pasteurisasi dan pencampuran dilakukan.
Gambar 8. Cold Case
Produk pangan lain yang membutukan pendinginan
antara lain susu, keju, jus buah. Industri roti juga
menggunakan pendinginan untuk menyimpan
adonan roti sehingga roti lebih cepat disajikan dan
mengurangi kerugian toko roti karena adanya adonan
yang tidak dibakar. Industri kimia menggunakan
teknik pendinginan untuk memisahkan gas,
pengembunan gas, penghilangan kalor reaksi,
pemisahan zat dari campurannya dan untuk menjaga
tekanan. Teknik pendinginan juga digunakan pada
bidang lainnya seperti konstruksi, pembuatan es
batu, dan arena olahraga.
Gambar 8. Fruit Meat Showcase Cold
Chiller adalah mesin yang menghilangkan panas dari
cairan melalui siklus kompresi uap atau penyerapan.
Cairan ini kemudian dapat disirkulasikan melalui alat
penukar panas untuk mendinginkan peralatan, atau
aliran proses lainnya (seperti udara atau air proses).
1)
DisampaikansebagaiPengabdian Kepada Masyarakat danKeanggotaanProfesi Kompetensi, 19 Januari2018, DPD ASISI (Asosiasi TeknisiRefrigerasidan
Tata Udara), Jakarta.
2)
Dosen Teknik Elektro Politeknik Enjinering Indorama, Purwakarta ; Asesor Sertifikasi Kompetensi dan Insinyur Profesional Madya.
Gambar 9. Water Chiller
AHU (Air Handling Unit) adalah alat yang digunakan
untuk mengatur dan mengedarkan udara sebagai
bagian dari pemanas, ventilasi, dan sistem
pengkondisian udara (HVAC) .
Gambar 10. Air Handling Unit
Menara pendingin adalah operasi unit yang sangat
umum di industri pembangkit tenaga listrik, atau
dalam hal ini, setiap proses yang memerlukan volume
air proses pendingin yang signifikan.
Gambar 11. Cooling Tower
Gambar 12. Sistem Teknik Pendingin di Industri
E. Tantangan Industri Pendinginan dan
Pembekuan Pangan
Teknik refrigerasi adalah teknik pengambilan panas
dari suatu benda atau ruangan yang bersuhu lebih
rendah dari lingkungan alamiahnya. Teknik
refrigerasi merupakan penerapan termodinamika dan
perpindahan panas/massa, yang termasuk dalam
cakupan bidang konversi energi. Salah satu jenis
mesin refrigerasi yang umum digunakan pada zaman
sekarang adalah jenis kompresi uap. Mesin
pendingin jenis ini bekerja secara mekanik dan
perpindahan panas dilakukan dengan memanfaatkan
sifat refrigeran yang berubah dari fase cair ke fase
gas (uap) kemudian ke fase cair kembali secara
berulang. Proses pendinginan merupakan proses
yang populer untuk penyimpanan produk-produk
pertanian. Dengan menurunkan suhu suatu produk,
aktivitas enzim dan mikroba yang ada akan
berkurang, sehingga penurunan mutu atau
kerusakan dapat dihambat. Pada buah-buahan atau
sayur-sayuran, pengendalian proses pendinginan.
F. Biodata
o S1, Teknik Elektro, Univ. Bung Hatta, Padang
(1993-2000).
o S2, Teknik Elektro, Institut Sains dan
Teknologi Nasional, Jakarta Selatan (2010-
2013).
o Guru TPTU, EI, AP, EA, SMKN 29 Jakarta
Selatan (2006-2010).
o Guru Listrik, SMKN 53 Jakarta Barat(2010-
2013).
o Dosen Teknik Elektro Politeknik Gunakarya
Indonesia, Bekasi (2005-2013).
o Dosen Teknik Elektro Politeknik Enjinering
Indorama, Purwakarta (2013-sekarang).
o Asesor Kompetensi BNSP (2016-2019).
o Sertifikasi Insinyur Profesional Madya (IPM-
PII)(2017-2022).
o Sertifikasi Dosen Profesional Teknik Elektro
Politeknik Enjinering Indorama (2017-
sekarang)

More Related Content

What's hot

Plat heat exchanger
Plat heat exchangerPlat heat exchanger
Plat heat exchangerIffa M.Nisa
 
PPT Makanan Nasi Goreng oleh Andrian r
PPT Makanan Nasi Goreng oleh Andrian rPPT Makanan Nasi Goreng oleh Andrian r
PPT Makanan Nasi Goreng oleh Andrian rsan3garut
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahRizki Widiantoro
 
Laporan Biologi - respirasi hewan
Laporan Biologi - respirasi hewanLaporan Biologi - respirasi hewan
Laporan Biologi - respirasi hewanDayana Florencia
 
form-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiform-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiSyaiful Bahri
 
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Nida Chofiya
 
1 ppt sistem sirkulasi
1 ppt   sistem sirkulasi1 ppt   sistem sirkulasi
1 ppt sistem sirkulasienda151510
 
Laporan Praktikum Kimia Larutan Elektrolit
Laporan Praktikum Kimia Larutan ElektrolitLaporan Praktikum Kimia Larutan Elektrolit
Laporan Praktikum Kimia Larutan ElektrolitAndi Bunga Liyah
 
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik BekuPraktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku21 Memento
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangYasinta Surya
 
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1Titin Indrawati
 
Laporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim KatalaseLaporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim KatalaseHilya Auliya
 
Perkembangan IPTEK Bidang kesehatan dan sosial dan budaya - PKN kelas 12
Perkembangan IPTEK Bidang kesehatan dan sosial dan budaya - PKN kelas 12Perkembangan IPTEK Bidang kesehatan dan sosial dan budaya - PKN kelas 12
Perkembangan IPTEK Bidang kesehatan dan sosial dan budaya - PKN kelas 12ElisabethYesi
 
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan TumbuhanPraktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan TumbuhanHariyatunnisa Ahmad
 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungAisyah Turidho
 

What's hot (20)

Plat heat exchanger
Plat heat exchangerPlat heat exchanger
Plat heat exchanger
 
PPT Makanan Nasi Goreng oleh Andrian r
PPT Makanan Nasi Goreng oleh Andrian rPPT Makanan Nasi Goreng oleh Andrian r
PPT Makanan Nasi Goreng oleh Andrian r
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbah
 
Laporan Biologi - respirasi hewan
Laporan Biologi - respirasi hewanLaporan Biologi - respirasi hewan
Laporan Biologi - respirasi hewan
 
Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiLaporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi
 
Rpp ips 7
Rpp ips 7Rpp ips 7
Rpp ips 7
 
form-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiform-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasii
 
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
 
1 ppt sistem sirkulasi
1 ppt   sistem sirkulasi1 ppt   sistem sirkulasi
1 ppt sistem sirkulasi
 
Laporan Praktikum Kimia Larutan Elektrolit
Laporan Praktikum Kimia Larutan ElektrolitLaporan Praktikum Kimia Larutan Elektrolit
Laporan Praktikum Kimia Larutan Elektrolit
 
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik BekuPraktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
 
Bola gotong
Bola gotongBola gotong
Bola gotong
 
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
 
Praktikum 2 debu
Praktikum 2 debuPraktikum 2 debu
Praktikum 2 debu
 
Laporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim KatalaseLaporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim Katalase
 
Perkembangan IPTEK Bidang kesehatan dan sosial dan budaya - PKN kelas 12
Perkembangan IPTEK Bidang kesehatan dan sosial dan budaya - PKN kelas 12Perkembangan IPTEK Bidang kesehatan dan sosial dan budaya - PKN kelas 12
Perkembangan IPTEK Bidang kesehatan dan sosial dan budaya - PKN kelas 12
 
organ vegetatif kecambah
organ vegetatif kecambahorgan vegetatif kecambah
organ vegetatif kecambah
 
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan TumbuhanPraktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan Jagung
 

Similar to SEJARAH TEKNIK

Pengenalan ppu asas
Pengenalan ppu asasPengenalan ppu asas
Pengenalan ppu asaslaskarsalju
 
Rekling06 revolusi industri
Rekling06 revolusi industriRekling06 revolusi industri
Rekling06 revolusi industriArif Rahman
 
Jenis turbin dan nozzle beserta komponennya
Jenis turbin dan nozzle beserta komponennyaJenis turbin dan nozzle beserta komponennya
Jenis turbin dan nozzle beserta komponennyaNur Ilham
 
Laporan membuat ac fisika
Laporan membuat ac fisikaLaporan membuat ac fisika
Laporan membuat ac fisikarisyanti ALENTA
 
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikPendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikcecepisnandarsetiawan
 
Panas laten dan masuk akal
Panas laten dan masuk akalPanas laten dan masuk akal
Panas laten dan masuk akalimutboys
 
Materi-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.ppt
Materi-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.pptMateri-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.ppt
Materi-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.pptAgusWidiyanto18
 
Materi-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.ppt
Materi-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.pptMateri-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.ppt
Materi-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.pptrudi prihantoro
 
Materi-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.ppt dan tata udara
Materi-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.ppt dan tata udaraMateri-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.ppt dan tata udara
Materi-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.ppt dan tata udaraIrwanKurniawan57
 
EFEK GAS RUMAH KACA PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
EFEK GAS RUMAH KACA PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILAEFEK GAS RUMAH KACA PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
EFEK GAS RUMAH KACA PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILAssuser193654
 
Fisika termodinamika
Fisika termodinamikaFisika termodinamika
Fisika termodinamikaShaina Ca
 
Minyak bumi dan gas alam
Minyak bumi dan gas alamMinyak bumi dan gas alam
Minyak bumi dan gas alamFirdika Arini
 
Contoh PP Pemanasan Global
Contoh PP Pemanasan GlobalContoh PP Pemanasan Global
Contoh PP Pemanasan GlobalWidyaa Widyaa
 
PERBANDINNGAN MENGGUNAKAN R 404 DAN R 404 HIDROCARBON SECONDARY REFRIGRASI
PERBANDINNGAN MENGGUNAKAN R 404 DAN R 404 HIDROCARBON SECONDARY REFRIGRASI PERBANDINNGAN MENGGUNAKAN R 404 DAN R 404 HIDROCARBON SECONDARY REFRIGRASI
PERBANDINNGAN MENGGUNAKAN R 404 DAN R 404 HIDROCARBON SECONDARY REFRIGRASI Luckman alfanudin
 
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenikpendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenikazizah ramadhani
 

Similar to SEJARAH TEKNIK (20)

1. pengenalan
1. pengenalan1. pengenalan
1. pengenalan
 
Basic system kp01
Basic system kp01Basic system kp01
Basic system kp01
 
Pengenalan ppu asas
Pengenalan ppu asasPengenalan ppu asas
Pengenalan ppu asas
 
Rekling06 revolusi industri
Rekling06 revolusi industriRekling06 revolusi industri
Rekling06 revolusi industri
 
Bab 2 PTK
Bab 2 PTKBab 2 PTK
Bab 2 PTK
 
Jenis turbin dan nozzle beserta komponennya
Jenis turbin dan nozzle beserta komponennyaJenis turbin dan nozzle beserta komponennya
Jenis turbin dan nozzle beserta komponennya
 
Laporan membuat ac fisika
Laporan membuat ac fisikaLaporan membuat ac fisika
Laporan membuat ac fisika
 
MARINE AIR CONDITIONING
MARINE AIR CONDITIONINGMARINE AIR CONDITIONING
MARINE AIR CONDITIONING
 
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenikPendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
Pendinginan dengan menggunakan sistem kriogenik
 
Panas laten dan masuk akal
Panas laten dan masuk akalPanas laten dan masuk akal
Panas laten dan masuk akal
 
Materi-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.ppt
Materi-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.pptMateri-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.ppt
Materi-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.ppt
 
Materi-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.ppt
Materi-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.pptMateri-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.ppt
Materi-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.ppt
 
Materi-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.ppt dan tata udara
Materi-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.ppt dan tata udaraMateri-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.ppt dan tata udara
Materi-1-Prinsip-Sistem-Refrigerasi.ppt dan tata udara
 
EFEK GAS RUMAH KACA PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
EFEK GAS RUMAH KACA PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILAEFEK GAS RUMAH KACA PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
EFEK GAS RUMAH KACA PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
 
Fisika termodinamika
Fisika termodinamikaFisika termodinamika
Fisika termodinamika
 
Minyak bumi dan gas alam
Minyak bumi dan gas alamMinyak bumi dan gas alam
Minyak bumi dan gas alam
 
Contoh PP Pemanasan Global
Contoh PP Pemanasan GlobalContoh PP Pemanasan Global
Contoh PP Pemanasan Global
 
PERBANDINNGAN MENGGUNAKAN R 404 DAN R 404 HIDROCARBON SECONDARY REFRIGRASI
PERBANDINNGAN MENGGUNAKAN R 404 DAN R 404 HIDROCARBON SECONDARY REFRIGRASI PERBANDINNGAN MENGGUNAKAN R 404 DAN R 404 HIDROCARBON SECONDARY REFRIGRASI
PERBANDINNGAN MENGGUNAKAN R 404 DAN R 404 HIDROCARBON SECONDARY REFRIGRASI
 
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenikpendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
pendinginan dengan-menggunakan-sistem-kriogenik
 
Sejarah kimia fisik
Sejarah kimia fisikSejarah kimia fisik
Sejarah kimia fisik
 

More from Aris Suryadi

MODUL TEKNIK SUPERVISI (GS601).pdf
MODUL TEKNIK SUPERVISI (GS601).pdfMODUL TEKNIK SUPERVISI (GS601).pdf
MODUL TEKNIK SUPERVISI (GS601).pdfAris Suryadi
 
Pekan Kreativitas Mahasiswa Tahun 2022, Prodi Teknologi Listrik, Politeknik E...
Pekan Kreativitas Mahasiswa Tahun 2022, Prodi Teknologi Listrik, Politeknik E...Pekan Kreativitas Mahasiswa Tahun 2022, Prodi Teknologi Listrik, Politeknik E...
Pekan Kreativitas Mahasiswa Tahun 2022, Prodi Teknologi Listrik, Politeknik E...Aris Suryadi
 
Ir. Aris suryadi, ST, MT, IPM (Dosen Tetap Teknik Elektro, Politeknik Enjiner...
Ir. Aris suryadi, ST, MT, IPM (Dosen Tetap Teknik Elektro, Politeknik Enjiner...Ir. Aris suryadi, ST, MT, IPM (Dosen Tetap Teknik Elektro, Politeknik Enjiner...
Ir. Aris suryadi, ST, MT, IPM (Dosen Tetap Teknik Elektro, Politeknik Enjiner...Aris Suryadi
 
Standar Operasional Prosedur Laboratorium/Bengkel/Workshop Teknik Elektro Pol...
Standar Operasional Prosedur Laboratorium/Bengkel/Workshop Teknik Elektro Pol...Standar Operasional Prosedur Laboratorium/Bengkel/Workshop Teknik Elektro Pol...
Standar Operasional Prosedur Laboratorium/Bengkel/Workshop Teknik Elektro Pol...Aris Suryadi
 
Presentasi bacawadir 1 6 juli 2015
Presentasi bacawadir 1                  6 juli 2015Presentasi bacawadir 1                  6 juli 2015
Presentasi bacawadir 1 6 juli 2015Aris Suryadi
 
Presentasi Calon Wakil Direktur Politeknik Enjinering Indorama 2015-2020
Presentasi Calon Wakil Direktur Politeknik Enjinering Indorama 2015-2020Presentasi Calon Wakil Direktur Politeknik Enjinering Indorama 2015-2020
Presentasi Calon Wakil Direktur Politeknik Enjinering Indorama 2015-2020Aris Suryadi
 
Racun Untuk Mertua : Kasih Sayang
Racun Untuk Mertua : Kasih Sayang Racun Untuk Mertua : Kasih Sayang
Racun Untuk Mertua : Kasih Sayang Aris Suryadi
 
Alangkah Indahnya Formasi Terbang Kelompok Angsa : Leader_Team Work
Alangkah Indahnya Formasi Terbang Kelompok Angsa : Leader_Team WorkAlangkah Indahnya Formasi Terbang Kelompok Angsa : Leader_Team Work
Alangkah Indahnya Formasi Terbang Kelompok Angsa : Leader_Team WorkAris Suryadi
 
Bengkel instalasi listrik
Bengkel instalasi listrikBengkel instalasi listrik
Bengkel instalasi listrikAris Suryadi
 
Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1
Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1
Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1Aris Suryadi
 
Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1
Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1
Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1Aris Suryadi
 

More from Aris Suryadi (12)

MODUL TEKNIK SUPERVISI (GS601).pdf
MODUL TEKNIK SUPERVISI (GS601).pdfMODUL TEKNIK SUPERVISI (GS601).pdf
MODUL TEKNIK SUPERVISI (GS601).pdf
 
Pekan Kreativitas Mahasiswa Tahun 2022, Prodi Teknologi Listrik, Politeknik E...
Pekan Kreativitas Mahasiswa Tahun 2022, Prodi Teknologi Listrik, Politeknik E...Pekan Kreativitas Mahasiswa Tahun 2022, Prodi Teknologi Listrik, Politeknik E...
Pekan Kreativitas Mahasiswa Tahun 2022, Prodi Teknologi Listrik, Politeknik E...
 
Materi training
Materi trainingMateri training
Materi training
 
Ir. Aris suryadi, ST, MT, IPM (Dosen Tetap Teknik Elektro, Politeknik Enjiner...
Ir. Aris suryadi, ST, MT, IPM (Dosen Tetap Teknik Elektro, Politeknik Enjiner...Ir. Aris suryadi, ST, MT, IPM (Dosen Tetap Teknik Elektro, Politeknik Enjiner...
Ir. Aris suryadi, ST, MT, IPM (Dosen Tetap Teknik Elektro, Politeknik Enjiner...
 
Standar Operasional Prosedur Laboratorium/Bengkel/Workshop Teknik Elektro Pol...
Standar Operasional Prosedur Laboratorium/Bengkel/Workshop Teknik Elektro Pol...Standar Operasional Prosedur Laboratorium/Bengkel/Workshop Teknik Elektro Pol...
Standar Operasional Prosedur Laboratorium/Bengkel/Workshop Teknik Elektro Pol...
 
Presentasi bacawadir 1 6 juli 2015
Presentasi bacawadir 1                  6 juli 2015Presentasi bacawadir 1                  6 juli 2015
Presentasi bacawadir 1 6 juli 2015
 
Presentasi Calon Wakil Direktur Politeknik Enjinering Indorama 2015-2020
Presentasi Calon Wakil Direktur Politeknik Enjinering Indorama 2015-2020Presentasi Calon Wakil Direktur Politeknik Enjinering Indorama 2015-2020
Presentasi Calon Wakil Direktur Politeknik Enjinering Indorama 2015-2020
 
Racun Untuk Mertua : Kasih Sayang
Racun Untuk Mertua : Kasih Sayang Racun Untuk Mertua : Kasih Sayang
Racun Untuk Mertua : Kasih Sayang
 
Alangkah Indahnya Formasi Terbang Kelompok Angsa : Leader_Team Work
Alangkah Indahnya Formasi Terbang Kelompok Angsa : Leader_Team WorkAlangkah Indahnya Formasi Terbang Kelompok Angsa : Leader_Team Work
Alangkah Indahnya Formasi Terbang Kelompok Angsa : Leader_Team Work
 
Bengkel instalasi listrik
Bengkel instalasi listrikBengkel instalasi listrik
Bengkel instalasi listrik
 
Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1
Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1
Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1
 
Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1
Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1
Mkk 142 slide_1_listrik dasar 1
 

Recently uploaded

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 

Recently uploaded (8)

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 

SEJARAH TEKNIK

  • 1. 1) DisampaikansebagaiPengabdian Kepada Masyarakat danKeanggotaanProfesi Kompetensi, 19 Januari2018, DPD ASISI (Asosiasi TeknisiRefrigerasidan Tata Udara), Jakarta. 2) Dosen Teknik Elektro Politeknik Enjinering Indorama, Purwakarta ; Asesor Sertifikasi Kompetensi dan Insinyur Profesional Madya. Perkembangan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara1) Ir. H. Aris Suryadi, ST, MT, IPM 2) A. Sejarah Teknik Pendinginan Sejarah teknik pendinginan berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia di wilayah sub-tropik. Secara alamiah, manusia yang tinggal di wilayah sub-tropik menyadari bahwa bahan pangan yang mudah rusak ternyata dapat disimpan lebih lama dan lebih baik pada saat musim dingin dibandingkan dengan pada saat musim panas. Kesadaran inilah yang memandu manusia pada saat itu mulai memanfaatkan “es alam” untuk memperpanjang masa simpan bahan pangan yang mudah rusak. Penggunaan es alam ini bahkan masih dilakukan hingga abad ke-20, dan bahkan menurut catatan IIR (Intenational Institute of Refrigeration) hingga awal abad ke-20 penggunaan es alam masih lebih banyak dibandingkan “es buatan”. Es alam adalah es yang dihasilkan tanpa peralatan refrigerasi, baik yang diperoleh dari sungai atau danau yang membeku pada musim dingin atau yang sengaja dibekukan secara alamiah akibat radiasi termal dari permukaan air ke langit. Di wilayah dengan kelembaban udara yang rendah, seperti Timur Tengah, sejarah pendinginan dimulai dengan pendinginan evaporatif, yaitu dengan menggantungkan tikar basah di depan pintu yang terbuka untuk mengurangi panasnya udara dalam ruangan. Pada abad ke-15, Leonardo da Vinci telah merancang suatu mesin pendingin evaporatif ukuran besar. Konon, mesin ini dipersembahkan untuk Beatrice d’Este, istri Duke of Milan (Pita, 1981). Mesin ini mempunyai roda besar, yang diletakkan di luar istana, dan digerakkan oleh air (sekali-sekali dibantu oleh budak) dengan katup-katup yang terbuka-tutup secara otomatis untuk menarik udara ke dalam drum di tengah roda. Udara yang telah dibersihkan di dalam roda dipaksa keluar melalui pipa kecil dan dialirkan ke dalam ruangan seperti pada gambar 1. Gambar 1. Mesin pendingin evaporatif rancangan Leonardo da Vinci. Perkembangan teknik pendinginan selanjutnya masih terjadi secara tidak sengaja, yaitu penggunaan larutan air-garam untuk mendapatkan suhu yang lebih rendah. Menurut catatan Ibn Abi Usaibia, seorang penulis Arab, penggunaan larutan air-garam ini sudah dilakukan di India sekitar abad ke-4. Garam yang digunakan pada larutan tersebut adalah potasium nitrat, sebagaimana dicatat oleh seorang dokter Italia bernama Zimara pada tahun 1530 dan dokter Spanyol bernama Blas Villafranca pada tahun 1550. Fenomena pencampuran garam pada salju untuk mendapatkan suhu lebih rendah baru dapat dijelaskan oleh Battista Porta pada tahun 1589 dan Trancredo pada tahun 1607. Teknik pendinginan mulai berkembang secara ilmiah sejak abad ke-17, dimulai dari penelitian tentang pemantulan melalui efek panas dan dingin yang dilakukan oleh Robert Boyle (1627-1691) di Inggris dan Mikhail Lomonossov (1711-1765) di Rusia. Selanjutnya, penelitian mengenai termometri yang dimulai oleh Galileo dikembangkan kembali oleh Guillaume Amontons (1663-1705) di Perancis, Isaac Newton (1642-1727) di Inggris, Daniel Fahrenheit (1686-1736) orang German yang bekerja di Inggris dan Belanda, René de Réaumur (1683-1757) di Perancis dan Anders Celsius (1701-1744) di Swedia. Tiga ilmuwan yang disebutkan terakhir merupakan penemu sistem skala pengukuran suhu, dan masing- masing namanya diabadikan pada sistem skala tersebut yaitu Fahrenheit, Reaumur dan Celsius. Setelah Anders Celsius menemukan termometer skala centesimal pada tahun 1742 di Swedia, disepakati bahwa sistem skala yang digunakan pada Sistem Internasional adalah Celsius. Gambar 2. Robert Boyle
  • 2. 1) DisampaikansebagaiPengabdian Kepada Masyarakat danKeanggotaanProfesi Kompetensi, 19 Januari2018, DPD ASISI (Asosiasi TeknisiRefrigerasidan Tata Udara), Jakarta. 2) Dosen Teknik Elektro Politeknik Enjinering Indorama, Purwakarta ; Asesor Sertifikasi Kompetensi dan Insinyur Profesional Madya. Pada awal abad ke-18, William Cullen (1710-1790) menemukan terjadinya penurunan suhu pada saat ethyl ether menguap. Cullen, bahkan, pada tahun 1755 berhasil mendapatkan sedikit es dengan cara menguapkan air di labu uap. Murid dan penerus Cullen, yaitu seorang Scotland yang bernama Joseph Black (1728-1799) berhasil menjelaskan pengertian panas dan suhu, sehingga sering dianggap sebagai penemu kalorimetri. Bidang ini akhirnya dikembangkan dengan sangat baik oleh para ilmuwan Perancis, seperti Pierre Simon de Laplace (1749-1827), Pierre Dulong (1785-1838), Alexis Petit (1791-1820), Nicolas Clément-Desormes (1778- 1841) dan Victor Regnault (1810-1878). B. Perkembangan Mesin Pendingin Sistem Kompresi Uap Tulisan Sadi Carnot (1796-1832), seorang Perancis, yang sangat terkenal pada tahun 1824 menjadi inspirasi bagi banyak penelitian yang dilakukan mengenai berbagai konsep termodinamika dan sistem pendinginan, termasuk James Prescot Joule (Inggris, 1818-1889), Julios von Mayer (Jerman, 1814-1878), Herman von Helmholtz (Jerman, 1821- 1894), Rudolph Clausius (Jerman, 1822-1888), Ludwig Boltzmann (Austria, 1844-1906), dan William Thomson (Lord Kelvin, Inggris, 1824-1907). Gambar 3. Siklus Carnot Penemuan-penemuan di atas menjadi awal yang sangat berharga dalam sejarah penemuan mesin- mesin pendinginan dan zat-zat pendinginnya. Perkembangan ini dimulai dengan mesin pendingin mekanis, setelah seorang Amerika bernama Oliver Evans (1755-1819) mampu menjelaskan siklus refrigerasi kompresi uap. Pada tahun 1835, seorang Amerika lainnya yang bekerja di Inggris yaitu Jacob Perkins (1766-1849) berhasil mendapatkan paten untuk mesin pendingin temuannya yang bekerja berdasarkan siklus kompresi uap tersebut. Gambar 4. Siklus Refrigerasi Kompresi Uap Fluida kerja (refrigeran) yang digunakan Perkins pada mesin pendinginnya tersebut adalah ethyl ether. James Harrison (1816-1893), seorang Skotlandia yang pindah ke Australia, berhasil membuat mesin pendingin yang dapat bekerja dengan baik pada skala industrial. Mesin tersebut dipatenkan oleh Harrison pada tahun 1855, 1856, dan 1857. Mesin pendingin Harrison, yang diproduksi di Inggris, masih menggunakan ethyl ether sebagai fluida kerja, dan mampu menghasilkan es maupun larutan pendingin (refrigeran sekunder). Dengan ditemukannya mesin pendingin sistem kompresi uap, terjadi perkembangan yang cepat dalam penemuan zat-zat pendingin (refrigeran). Charles Tellier (1828-1913), seorang Perancis, memperkenalkan penggunaan dimethyl ehter sebagai refigeran. Pada tahun 1862, Tellier juga meneliti penggunaan amonia (NH3) sebagai refrigeran, meskipun penggunaannya secara luas pada skala industrial baru dapat dilakukan oleh seorang Jerman Carl von Linde (1842-1934). Refrigeran amonia masih banyak digunakan hingga sekarang, khususnya pada industri pembekuan pangan. Thaddeus Lowe (1832-1913) mulai menggunakan karbon-dioksida (CO2) sebagai refrigeran. Meskipun sempat ditinggalkan, penggunaan karbon-dioksida belakangan ini kembali dikembangkan sebagai refrigeran yang ramah lingkungan. Sulfur-dioksida (SO2) pertama kali digunakan sebagai refrigeran oleh ahli fisika Swiss Raoul Pierre Pictet (1846-1929), tetapi akhirnya tidak digunakan lagi sesaat sebelum perang dunia II. Metil-klorida (Ch3Cl) juga digunakan oleh orang Perancis C. Vincent sebagai refrigeran pada tahun 1878, meskipun akhirnya hilang dari peredaran pada tahnun 1960-an. Didasarkan pada hasil penelitian Swarts yang dilakukan selama kurun 1893-1907 di Ghent, suatu tim peneliti Frigidaire Corporation di Amerika, yang dipimpin oleh Thomas Midgley berhasil mengembangkan refrigeran fluoro-carbon pertama pada tahun 1930. Refrigeran fluoro-carbon dianggap sebagai refrigeran yang aman karena tidak bersifat toksik dan tidak mudah terbakar. Refrigeran CFC (chloro-fluoro-carbon) pertama, yaitu R12 (CF2Cl2) mulai dilepas ke pasar pada tahun 1931, diikuti dengan refrigeran HCFC (hidro-chloro-fluoro-carbon) pertama, yaitu R22 (CHF2Cl) pada tahun 1934. Pada tahun 1961, campuran azeotropik pertama, yaitu R502 (R22/R115), diperkenalkan ke pasar sebagai refrigeran. Refrigeran CFC, khususnya R12, dianggap sebagai zat yang sangat istimewa sebagai fluida kerja mesin pendingin sistem kompresi uap, hingga pemenang Nobel dari Amerika (F.S. Rowland dan M.J. Molina) mempublikasikan hasil penelitiannya pada tahun 1974. Rowland dan Molina menyimpulkan bahwa klorin yang dilepaskan oleh zat halogenasi hidrokarbon menyebabkan terjadinya perusakan
  • 3. 1) DisampaikansebagaiPengabdian Kepada Masyarakat danKeanggotaanProfesi Kompetensi, 19 Januari2018, DPD ASISI (Asosiasi TeknisiRefrigerasidan Tata Udara), Jakarta. 2) Dosen Teknik Elektro Politeknik Enjinering Indorama, Purwakarta ; Asesor Sertifikasi Kompetensi dan Insinyur Profesional Madya. lapisan ozon di angkasa. Untuk menganggapi temuan ini, pada tahun 1987 telah disepakati Protokol Montreal mengenai pelarangan penggunaan zat-zat yang bersifat merusak lapisan ozon. Refrigeran CFC dan HCFC termasuk pada kategori zat perusak ozon, sehingga penggunaannya sebagai refrigeran juga dilarang. Sebagai gantinya, disarankan penggunaan HFC (hidro-fluoro-carbon), yaitu refrigeran yang dihalogenasi tapi tidak diklorinasi. Akan tetapi, refrigeran HFC, baik yang murni (R134a) maupun campurannya (R410A, R407A, R404A, dll), juga menimbulkan efek lingkungan yaitu pemanasan global. Pada Protokol Kyoto, yang ditanda-tangani pada 11 Desember 1997, refrigeran HFC termasuk zat yang dilarang peredarannya karena menyebabkan pemanasan global. Indonesia, sebagai negara yang ikut meratifikasi Protokol Montreal maupun Protokol Kyoto, berkewajiban untuk melaksanakan setiap fasal dalam protokol yang disepakati tersebut. Perkembangan lain dalam sistem kompresi uap adalah pada komponen peralatannya. Pada awalnya mesin pendingin sistem kompresi uap menggunakan kompresor dengan piston yang besar dan lambat, tetapi sejak akhir abad ke-19 berubah menjadi lebih ringan dan cepat. Pada tahun 1934 A. Lysholm berhasil mengembangkan kompresor ulir dengan rotor ganda di Swedia, sedangkan pada tahun 1967 B. Zimmern mengembangkan kompresor ulir rotor tunggal di Perancis. Kompresor scroll sebenarnya telah dipatenkan oleh seorang Perancis bernama Leon Creux pada tahun 1905, tetapi baru dapat dikembangkan pada tahun 1970-an. Kompresor sentrifugal dikembangkan atas dasar penelitian seorang Perancis bernama Auguste Rateau tahun 1890 dan orang Amerika bernama Willis Carrier tahun 1911. Kompresor hermetik dikembangkan untuk mengatasi kebocoran refrigeran oleh Father Audiffren pada tahun 1905 di Perancis, dan digunakan sangat banyak saat ini. Gambar 5. Kompresor C. Perkembangan Sistem Pendingin Lainnya Perkembangan sistem pendingin selain sistem kompresi uap dipicu oleh kemajuan yang dicapai dalam bidang termodinamika yang sangat pesat pada abad ke-19. Kemajuan ini dimulai dari penelitian mengenai gas oleh ahli fisika Inggris Boyle, disusul oleh Edme Mariotte (1620-1684), Jacques Charles (1746-1823) dan Louis Joseph Gay-Lussac (1778- 1850), hingga penelitian mengenai mesin uap yang dilakukan oleh orang Skotlandia bernama James Watt (1736-1819). Ilmuwan Perancis Sadi Carnot (1796-1832) akhirnya mempublikasikan hasil karyanya yang menjadi inti Hukum Termodinamika Kedua pada tahun 1824. Berbagai penelitian mengenai teknik pendinginan sangat banyak dilakukan sebagai dampak dari kemajuan termodinamika ini. Disamping mesin pendingin sistem kompresi uap, sebagaimana dijelaskan di atas, berbagai sistem pendingin lain juga ditemukan selama abad ke- 19. Salah satu diantaranya adalah sistem pendingin siklus gas yang muncul akibat penemuan ”mesin udara” siklus terbuka oleh John Gorrie (1803-1855), seorang dokter Amerika. Gorrie mematenkan penemuan tersebut setelah berhasil mendiningkan brine ke suhu -7 oC pada tahun 1850 dan 1851. Alexander Kirk (1830-1892) berhasil mengembangkan mesin siklus tertutup yang dapat mendinginkan hingga suhu -13 oC pada tahun 1864. Mesin ini didasarkan pada motor udara panas yang dikembangkan oleh pastor Skotlandia Robert Stirling pada tahun 1837. Gambar 5. Mesin Udara Panas Pada tahun 1834, Ahli fisika Perancis Jean Charles Peltier (1785-1845) menemukan bahwa aliran arus searah yang melalui jembatan dua logam dapat menyebabkan pendinginan pada salah satu logam dan pemanasan pada logam lainnya. Sampai tahun 1940-an, sistem termoelektrik hanya dianggap sebagai keingin-tahuan ilmiah, hingga berkembangnya pengetahuan mengenai semi- konduktor. Akan tetapi, hingga sekarang penggunaan sistem pendingin termoelektrik secara komersial relatif sangat kecil. Gambar 6. Thermo Electric Peltier
  • 4. 1) DisampaikansebagaiPengabdian Kepada Masyarakat danKeanggotaanProfesi Kompetensi, 19 Januari2018, DPD ASISI (Asosiasi TeknisiRefrigerasidan Tata Udara), Jakarta. 2) Dosen Teknik Elektro Politeknik Enjinering Indorama, Purwakarta ; Asesor Sertifikasi Kompetensi dan Insinyur Profesional Madya. Salah satu sistem pendingin yang berkembang dengan baik, disamping sistem kompresi uap, adalah sistem absorbsi. Mesin pendingin sistem absorbsi kontinyu yang pertama ditemukan pada tahun 1859 oleh seorang Perancis bernama Ferdinand Carré (1824-1900). Mesin temuan Carré ini menggunakan air sebagai absorber dan amonia sebagai refrigeran. Sistem absorbsi tak-kontinyu sebenarnya lebih dulu dikembangkan (hasil temuan saudara Ferdinand Carré yang bernama Edmond Carré pada tahun 1866), tetapi tidak terlalu berhasil. Pada tahun 1913, seorang Jerman bernama Edmund Altenkirch berhasil mempelajari dan menjelaskan sifat termodinamik sistem ini dengan rinci. Pada tahun 1940-an, sistem absorbsi dengan litium-bromida sebagai absorber dan air sebagai refrigeran berhasil dikembangkan di Amerika, sebagai modifikasi dari sistem yang dikembangkan oleh Carré. Sistem absorbsi litium-bromida-air ini banyak digunakan dalam bidang pengkondisian udara. D. Aplikasi Teknik Pendinginan Refrigerasi (pendinginan) adalah suatu sistem yang mengambil panas dari suatu benda atau ruangan yang bersuhu lebih rendah dari lingkungan alamiahnya. Bangsa Romawi dan Cina mengambil es dan salju untuk digunakan sebagai penyejuk udara saat musim panas. Bangsa Mesir meletakkan bejana air di atap rumah pada malam hari untuk mendinginkannya. Terlihat bahwa usaha untuk mendinginkan bahan atau udara telah ada sejak dahulu. Peradaban yang maju membuat teknik pendinginan semakin berkembang. Terdapat dua bidang pendinginan yang saling terkait dalam pendinginan yaitu bidang refrigerasi dan pengkondisian udara. Aplikasi teknik pendinginan dapat dijumpai di berbagai bidang. Di bidang industri, pengkondisian udara digunakan untuk mendapatkan suhu dan kelembaban yang nyaman bagi pekerja. Beberapa sistem dirancang untuk mendapatkan kondisi udara dimana debu hampir tidak ada (ruang steril) seperti pada industri elektronika. Industri percetakan perlu udara dengan tingkat kelembaban tertentu sehingga kertas tidak menggumpal dan tinta cepat kering. Kelembaban yang tinggi juga dapat menyebabkan terjadinya korsleting. Perkantoran dan perumahan saat ini umum menggunakan AC untuk menambah kenyamanan ruangan. Gambar 7. Mesin Pendingin pada Kendaraan Di negara sub-tropis, pengkondisian juga meliputi pemanasan ruangan saat musim dingin. Keinginan manusia untuk berkendara dengan nyaman membuat sistem pendinginan juga dijumpai di mobil dan kendaran angkutan lainnya. Industri pertanian saat ini umum menggunakan sistem cold chain untuk menjaga mutu produk. Sistem pendinginan ini biasanya digunakan untuk produk yang mudah busuk dan banyak mengandung air, seperti daging, sayur dan buah. Untuk mendapatkan umur simpan yang lebih lama, pembekuan digunakan untuk membekukan produk. Produk yang dibekukan dapat kembali ke keadaan semula umumnya dengan perlakuan panas. Di toko-toko, bahan pertanian ini juga ditampilkan pada rak berpendingin Pendinginan juga dikenal dalam proses pengolahan makanan. Es krim, dibuat dengan membekukan susu setelah proses pasteurisasi dan pencampuran dilakukan. Gambar 8. Cold Case Produk pangan lain yang membutukan pendinginan antara lain susu, keju, jus buah. Industri roti juga menggunakan pendinginan untuk menyimpan adonan roti sehingga roti lebih cepat disajikan dan mengurangi kerugian toko roti karena adanya adonan yang tidak dibakar. Industri kimia menggunakan teknik pendinginan untuk memisahkan gas, pengembunan gas, penghilangan kalor reaksi, pemisahan zat dari campurannya dan untuk menjaga tekanan. Teknik pendinginan juga digunakan pada bidang lainnya seperti konstruksi, pembuatan es batu, dan arena olahraga. Gambar 8. Fruit Meat Showcase Cold Chiller adalah mesin yang menghilangkan panas dari cairan melalui siklus kompresi uap atau penyerapan. Cairan ini kemudian dapat disirkulasikan melalui alat penukar panas untuk mendinginkan peralatan, atau aliran proses lainnya (seperti udara atau air proses).
  • 5. 1) DisampaikansebagaiPengabdian Kepada Masyarakat danKeanggotaanProfesi Kompetensi, 19 Januari2018, DPD ASISI (Asosiasi TeknisiRefrigerasidan Tata Udara), Jakarta. 2) Dosen Teknik Elektro Politeknik Enjinering Indorama, Purwakarta ; Asesor Sertifikasi Kompetensi dan Insinyur Profesional Madya. Gambar 9. Water Chiller AHU (Air Handling Unit) adalah alat yang digunakan untuk mengatur dan mengedarkan udara sebagai bagian dari pemanas, ventilasi, dan sistem pengkondisian udara (HVAC) . Gambar 10. Air Handling Unit Menara pendingin adalah operasi unit yang sangat umum di industri pembangkit tenaga listrik, atau dalam hal ini, setiap proses yang memerlukan volume air proses pendingin yang signifikan. Gambar 11. Cooling Tower Gambar 12. Sistem Teknik Pendingin di Industri E. Tantangan Industri Pendinginan dan Pembekuan Pangan Teknik refrigerasi adalah teknik pengambilan panas dari suatu benda atau ruangan yang bersuhu lebih rendah dari lingkungan alamiahnya. Teknik refrigerasi merupakan penerapan termodinamika dan perpindahan panas/massa, yang termasuk dalam cakupan bidang konversi energi. Salah satu jenis mesin refrigerasi yang umum digunakan pada zaman sekarang adalah jenis kompresi uap. Mesin pendingin jenis ini bekerja secara mekanik dan perpindahan panas dilakukan dengan memanfaatkan sifat refrigeran yang berubah dari fase cair ke fase gas (uap) kemudian ke fase cair kembali secara berulang. Proses pendinginan merupakan proses yang populer untuk penyimpanan produk-produk pertanian. Dengan menurunkan suhu suatu produk, aktivitas enzim dan mikroba yang ada akan berkurang, sehingga penurunan mutu atau kerusakan dapat dihambat. Pada buah-buahan atau sayur-sayuran, pengendalian proses pendinginan. F. Biodata o S1, Teknik Elektro, Univ. Bung Hatta, Padang (1993-2000). o S2, Teknik Elektro, Institut Sains dan Teknologi Nasional, Jakarta Selatan (2010- 2013). o Guru TPTU, EI, AP, EA, SMKN 29 Jakarta Selatan (2006-2010). o Guru Listrik, SMKN 53 Jakarta Barat(2010- 2013). o Dosen Teknik Elektro Politeknik Gunakarya Indonesia, Bekasi (2005-2013). o Dosen Teknik Elektro Politeknik Enjinering Indorama, Purwakarta (2013-sekarang). o Asesor Kompetensi BNSP (2016-2019). o Sertifikasi Insinyur Profesional Madya (IPM- PII)(2017-2022). o Sertifikasi Dosen Profesional Teknik Elektro Politeknik Enjinering Indorama (2017- sekarang)