SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
EKONOMI WILAYAH
(ANALISIS PERENCANAAN
WILAYAH)
Inti dari Model Ekonomi Basis ( Economic Base
Model ) adalah bahwa arah dan pertumbuhan
suatu wilayah ditentukan oleh
EKSPOR WILAYAH TERSEBUT.
LOCATION QUOTIENT
LQ adalah usaha untuk mengukur konsentrasi dari suatu
kegiatan (industri) dalam suatu daerah dengan cara
membandingkakan peranannya dalam perekonomian daerah
itu dengan peranan kegiatan atau industri sejenis dalam
perekonomian regional atau nasional.
LQ merupakan rasio antara jumlah tenaga kerja pada
sektor tertentu (Industri) atau PDRB terhadap total
tenaga kerja sektor tertentu atau total nilai PDRB disuatu
daerah (kabupaten) dibandingkan dengan rasio tenaga kerja
atau PDRB dan sektor yang sama di Propinsi .
LQ digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat
spesialisasi sektor basis atau unggulan (leading sector).
Indikator yang digunakan : Kesempatan Kerja (Tenaga
Kerja) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
suatu wilayah
Formula Matematis
LQ = Vi (s) / V (s)
Vi r / Vr
Dimana :
Vi(s) = Jumlah PDRB suatu sektor Kabupaten/Kota
V(s) = Jumlah PDRB total Kabupaten/Kota
Vi r = Jumlah PDRB suatu sektor tingkat Propinsi
Vr = Jumlah PDRB total tingkat Propinsi
LQ > 1 maka daerah tersebut memiliki potensi ekspor
LQ = 1 maka daerah tersebut telah dapat memenuhi kebutuhan
daerahnya sendiri
LQ < 1 maka daerah tersebut memiliki kecenderungan import.
LOCATION QUOTIENT
LQ food and KP= 99346/1083228
1688864/18420145
= 1
Merupakan tehnik yang sangat berguna dalam menganalisis perubahan
struktur ekonomi daerah dibandingkan dengan struktur perekonomian
nasional. Tehnik ini menggambarkan performance (kinerja) sektor –
sektor disuatu wilayah dibandingkan kinerja perekonomian nasional.
Merupakan suatu tehnik membagi atau menguraikan pertumbuhan
ekonomi suatu daerah sebagai perubahan atau peningkatan nilai suatu
variable/indicator pertumbuhan perekonomian suatu wilayah dalam
kurun waktu tertentu.
Tujuan analisis adalah untuk menentukan kinerja atau produktifitas
kerja perekonomian daerah dengan membandingkannya dengan daerah
yang lebih besar ( tingkat regional atau nasional ).
Tiga komponen utama dalam analysis Shift-Share
Pangsa Pertumbuhan Nasional ( National Growth Share ) merupakan
pertumbuhan (perubahan) variable ekonomi disuatu wilayah yang
disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi nasional.
Pangsa pertumbuhan proposional menggambarkan perubahan dalam
suatu sektor lokal yang diakibatkan pertumbuhan atau kemunduran
sektor yang sama ditingkat nasional.
Pangsa Lokal ( pergeseran regional ) merupakan pangsa dari
pertumbuhan yang menggambarkan tingkat keunikan ( kekhasan )
tertentu yang dimiliki oleh suatu wilayah ( Lokal ) yang bisa
menyebabkan variable ekonomi wilayah dari suatu kelompok
industri/sektor.
ANALISIS SHIFT SHARE
Wilayah yang dibahas dalam analysis Shift Share
Analysis
1. Differential Shift ( wilayah studi ) melihat perubahan
pertumbuhan dari suatu kegiatan/sector/industri i di
wilayah studi terhadap kegiatan/sector/industri I tersebut
diwilayah referensi
2. Proportionality shift ( wilayah refrensi ) melihat
perubahan pertumbuhan suatu suatu
sector/industri/kegiatan I diwilayah refrensi terhadap
keseluruhan (total) kegiatan /sector/industri yang ada
diwilayah referensi
Merupakan alat untuk melihat deskripsi kegiatan ekonomi
yang potensial dengan formula :
Rasio Pertumbuhan Wilayah Studi ( RPs )
Rasio Pertumbuhan Wilayah Refrensi ( RPr )
ANALISIS SHIFT SHARE
a. Rasio pertumbuhan wilayah studi (RPs)
RPs = D Eij / E ij(t)
DE ir / Eir (t)
Dimana :
D Eij = perubahan PDRB sektor I di wilayah studi
E ij(t) = PDRB sektor I pada awal periode penelitian wilayah studi
DE ir = perubahan PDRB sektor I diwilayah refrensi
Eir (t) = PDRB sektor I pada awal periode penelitian wilayah
refrensi
RPs adalah : perbandingan antara laju pertumbuhan pendapatan /
Tenaga kerja kegiatan i wilayah studi dengan laju pertumbuhan
pendapatan / Tenaga kerja kegiatan i diwilayah refrensi.
ANALISIS SHIFT SHARE
b. Rasio Pertumbuhan Wilayah Referensi (RPr)
RPr = D Eir / Eir (t)
DE r / E r (t)
Dimana :
D Eir = Perubahan PDRB kegiatan i diwilayah refrensi
Eir (t) = PDRB disektor i pada awal periode penelitian
DE r = Perubahan PDRB di wilayah refrensi
E r (t) = PDRB pada awal penelitian wilayah refrensi
RPr adalah : perbandingan antara laju petumbuhan pendapatan /
tenaga kerja kegiatan i diwilayah refrensi dengan laju
pertumbuhan total kegiatan (PDRB)/ total tenaga kerja wilayah
refrensi.
ANALISIS SHIFT SHARE
Keterangan
Jika nilai RPr > 1 = positip ( + )
Nilai RPr < 1 = negatif ( - )
RPr positip artinya menunjukkan bahwa pertumbuhan suatu sektor
tertentu dalam wilayah refrensi lebih tinggi dari pertumbuhan PDRB
total wilayah refrensi
RPr Negatif artinya menunjukkan bahwa pertumbuhan suatu sektor
tertentu dalam wilayah refrensi lebih kecil dari pertumbuhan PDRB total
wilayah refrensi.
Jika nilai RPs > 1 = positip ( + )
RPs < 1 = negatif ( - )
RPs positip artinya menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor pada tingkat
wilayah studi lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan sektor
pada wilayah refrensi.
RPs Negatif artinya pertumbuhan suatu sektor pada tingkat wilayah studi
lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan sektor tersebut pada
wilayah refrensi.
ANALISIS SHIFT SHARE
Dari kombinasi kedua perbandingan tersebut dapat
diperoleh deskripsi kegiatan ekonomi yang potensial pada
wilayah studi
Nilai RPr positip ( + ) dan nilai RPs (+ ) berarti
pertumbuhan sektor tsb menonjol pada wilayah refrensi
maupun wilayah studi disebut Dominan Pertumbuhan.
Nilai RPr positp (+) dan nilai RPs negatif (-) artinya sektor
tersebut mempunyai pertumbuhan menonjol pada wilayah
refrensi tetapi belum menonjol pada wilayah studi.
Nilai RPr negati (-) dan nilai RPs positip (+) artinya
pertumbuhan sektor tsb tidak menonjol diwilyah refrensi
tetapi pada wilayah studi pertumbuhan sektor tsb menonjol.
Nilai RPr negatif (-) dan nilai RPs negatif (-) berarti
pertumbuhan sektor tsb adalah rendah baik di wilayah
refrensi maupun wilayah studi.
ANALISIS SHIFT SHARE
RPs = (99346-99593) / 99593
(1688864-1687808) / 1687808
= -0,0023/0,001
= -2,3
RPr = (1688864-1687808) / 1687808
(18420145-18654349) / 18654349
= 0,001/-0.01
= -0,1
ANALISIS SHIFT SHARE
Untuk melihat deskripsi kegiatan ekonomi yang potensial
berdasarkan kriteria pertumbuhan dan kriteria keunggulan
komperative.
Analysis Overlay ada 4 kemungkinan
RPs (+) dan LQ (+) menunjukkan suatu kegiatan yang
sangat dominan baik dari pertumbuhan maupun keunggulan
komperative.
RPs (+) dan LQ (-) menunjukkan suatu kegiatan yang
pertumbuhannya dominan tetapi tidak mempunyai
keunggulan komperative.
RPs (-) dan LQ (+) menunjukkan suatu kegiatan yang
pertumbuhannya kecil tetapi mempunyai keunggulan
komperative
RPs (-) dan LQ (-) menunjukkan bahwa suatu kegiatan
yang tidak potensial baik dilihat dari pertumbuhan maupun
kriteria keunggulan komperative.
ANALISIS SHIFT SHARE
Penggandaan Basis (M) = Pendapatan Total (Y)
Pendapatan Basis (YB)
M Jangka pendek = 1
1 - YN
Y
M Jangka panjang = 1
1 - YN + YI - MI
YN + YB
Y = M x YB
Dimana
Y = Pendapatan total
YB = Pendapatan basis
Yn = pendapatan non basis
M = penggandaan basis
YI = pendapatan local yang diinvestasikan dalam barang capital
MI = Pengeluaran local untuk import barang-barang investasi
MULTIPLIER EFFECT
Menunjukkan perbandingan pangsa ekspor suatu
komoditi disuatu daerah terhadap ekspor komoditi
ditingkat nasional.
RCA = Ei (s) / E (s)
Ei r / E r
Dimana
Ei(s) = ekspor komoditi sektor I di propinsi
E (s ) = Total ekspor propinsi
Ei r = ekspor komoditi sektor I di Indonesia
(nasional)
E r = Total ekspor Indonesia (nasional)
REVEALED COMPERATIVE ADVANTAGE

More Related Content

What's hot

Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraTubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraLaras Kun Rahmanti Putri
 
Strategi Pembangunan Wilayah
Strategi Pembangunan WilayahStrategi Pembangunan Wilayah
Strategi Pembangunan WilayahSri Wahyuni
 
Analisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanAnalisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanSOFI ANI
 
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. BanjarnegaraMelihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. BanjarnegaraLaras Kun Rahmanti Putri
 
Analisis Kependudukan
Analisis KependudukanAnalisis Kependudukan
Analisis KependudukanSiti Sahati
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalSri Wahyuni
 
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...infosanitasi
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGDadang Solihin
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah Hafida Siti
 
Teknik perencanaan regional
Teknik perencanaan regionalTeknik perencanaan regional
Teknik perencanaan regionalRulli Saputra
 
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Yogan Daru Prabowo
 
Pembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regionalPembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regionalEly Goro Leba
 
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruangPpt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruangRahmat261158
 
Perencanaan dan Pengembangan Wilayah
Perencanaan dan Pengembangan Wilayah Perencanaan dan Pengembangan Wilayah
Perencanaan dan Pengembangan Wilayah rzkaprl
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalSistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalDadang Solihin
 

What's hot (20)

Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraTubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
 
Strategi Pembangunan Wilayah
Strategi Pembangunan WilayahStrategi Pembangunan Wilayah
Strategi Pembangunan Wilayah
 
Teori lokasi
Teori lokasiTeori lokasi
Teori lokasi
 
Analisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahanAnalisis satuan kemampuan lahan
Analisis satuan kemampuan lahan
 
Analisis shift share epp
Analisis shift share eppAnalisis shift share epp
Analisis shift share epp
 
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. BanjarnegaraMelihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
 
Analisis Kependudukan
Analisis KependudukanAnalisis Kependudukan
Analisis Kependudukan
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi Lokal
 
Ekonomi regional
Ekonomi regionalEkonomi regional
Ekonomi regional
 
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah
 
Teknik perencanaan regional
Teknik perencanaan regionalTeknik perencanaan regional
Teknik perencanaan regional
 
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
 
Pembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regionalPembangunan ekonomi regional
Pembangunan ekonomi regional
 
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruangPpt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
 
Perencanaan dan Pengembangan Wilayah
Perencanaan dan Pengembangan Wilayah Perencanaan dan Pengembangan Wilayah
Perencanaan dan Pengembangan Wilayah
 
Growth+pole+theory
Growth+pole+theoryGrowth+pole+theory
Growth+pole+theory
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalSistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
 
Morfologi wilayah kota
Morfologi wilayah kotaMorfologi wilayah kota
Morfologi wilayah kota
 

Viewers also liked

1. urban economics and its scope
1.  urban economics and its scope1.  urban economics and its scope
1. urban economics and its scopeKokab Manzoor
 
Analisis ekonomi sumber daya pada tanah
Analisis ekonomi sumber daya pada tanahAnalisis ekonomi sumber daya pada tanah
Analisis ekonomi sumber daya pada tanahCut Ajja Hani
 
Chapter 6 Urban Land Rent - Urban Economics 6th Edition
Chapter 6 Urban Land Rent - Urban Economics 6th EditionChapter 6 Urban Land Rent - Urban Economics 6th Edition
Chapter 6 Urban Land Rent - Urban Economics 6th EditionParamita E.
 
Economic principles of land (real estate)
Economic principles of land (real estate)Economic principles of land (real estate)
Economic principles of land (real estate)Tanya Mukherjee
 
Urban and economic geography
Urban and economic geographyUrban and economic geography
Urban and economic geographyAaron Carn
 
Urban Rent and Land Use Theory
Urban Rent and Land Use TheoryUrban Rent and Land Use Theory
Urban Rent and Land Use TheoryPuducheri Kumar
 
Chapter 9 Zoning and Growth Controls - Urban Economics 6th Edition
Chapter 9 Zoning and Growth Controls - Urban Economics 6th EditionChapter 9 Zoning and Growth Controls - Urban Economics 6th Edition
Chapter 9 Zoning and Growth Controls - Urban Economics 6th EditionParamita E.
 

Viewers also liked (7)

1. urban economics and its scope
1.  urban economics and its scope1.  urban economics and its scope
1. urban economics and its scope
 
Analisis ekonomi sumber daya pada tanah
Analisis ekonomi sumber daya pada tanahAnalisis ekonomi sumber daya pada tanah
Analisis ekonomi sumber daya pada tanah
 
Chapter 6 Urban Land Rent - Urban Economics 6th Edition
Chapter 6 Urban Land Rent - Urban Economics 6th EditionChapter 6 Urban Land Rent - Urban Economics 6th Edition
Chapter 6 Urban Land Rent - Urban Economics 6th Edition
 
Economic principles of land (real estate)
Economic principles of land (real estate)Economic principles of land (real estate)
Economic principles of land (real estate)
 
Urban and economic geography
Urban and economic geographyUrban and economic geography
Urban and economic geography
 
Urban Rent and Land Use Theory
Urban Rent and Land Use TheoryUrban Rent and Land Use Theory
Urban Rent and Land Use Theory
 
Chapter 9 Zoning and Growth Controls - Urban Economics 6th Edition
Chapter 9 Zoning and Growth Controls - Urban Economics 6th EditionChapter 9 Zoning and Growth Controls - Urban Economics 6th Edition
Chapter 9 Zoning and Growth Controls - Urban Economics 6th Edition
 

Similar to Ekonomi wilayah

Rizky hadi rahmannia perwil
Rizky hadi rahmannia perwilRizky hadi rahmannia perwil
Rizky hadi rahmannia perwilrizky hadi
 
Materi 2 Potensi Daerah
Materi 2 Potensi DaerahMateri 2 Potensi Daerah
Materi 2 Potensi Daerahsuparmono
 
Lq share, lqshift, lqtrend
Lq share, lqshift, lqtrendLq share, lqshift, lqtrend
Lq share, lqshift, lqtrendSyarwaniCanon2
 
PPT Analisis Ekonomi Regional.pptx
PPT Analisis Ekonomi Regional.pptxPPT Analisis Ekonomi Regional.pptx
PPT Analisis Ekonomi Regional.pptxNoorAmelia4
 
PPT Analisis Ekonomi Regional.pptx
PPT Analisis Ekonomi Regional.pptxPPT Analisis Ekonomi Regional.pptx
PPT Analisis Ekonomi Regional.pptxNoorAmelia4
 
Kajian Dinamika Kinerja Ekonomi Kota Solok
Kajian Dinamika Kinerja Ekonomi Kota SolokKajian Dinamika Kinerja Ekonomi Kota Solok
Kajian Dinamika Kinerja Ekonomi Kota SolokRusman R. Manik
 
Paparan Database Kinerja Pembangunan Sektoral 2008
Paparan Database Kinerja Pembangunan Sektoral 2008Paparan Database Kinerja Pembangunan Sektoral 2008
Paparan Database Kinerja Pembangunan Sektoral 2008EKPS Bappenas
 
Analisis Aspek Ekonomi.docx
Analisis Aspek Ekonomi.docxAnalisis Aspek Ekonomi.docx
Analisis Aspek Ekonomi.docxhustinahalimah
 
Bondowoso agroindustri
Bondowoso agroindustri Bondowoso agroindustri
Bondowoso agroindustri Adi T Wibowo
 

Similar to Ekonomi wilayah (12)

Rizky hadi rahmannia perwil
Rizky hadi rahmannia perwilRizky hadi rahmannia perwil
Rizky hadi rahmannia perwil
 
Materi 2 Potensi Daerah
Materi 2 Potensi DaerahMateri 2 Potensi Daerah
Materi 2 Potensi Daerah
 
Lq share, lqshift, lqtrend
Lq share, lqshift, lqtrendLq share, lqshift, lqtrend
Lq share, lqshift, lqtrend
 
PPT Analisis Ekonomi Regional.pptx
PPT Analisis Ekonomi Regional.pptxPPT Analisis Ekonomi Regional.pptx
PPT Analisis Ekonomi Regional.pptx
 
PPT Analisis Ekonomi Regional.pptx
PPT Analisis Ekonomi Regional.pptxPPT Analisis Ekonomi Regional.pptx
PPT Analisis Ekonomi Regional.pptx
 
Modul ss
Modul ssModul ss
Modul ss
 
Shift Share.pptx
Shift Share.pptxShift Share.pptx
Shift Share.pptx
 
Kajian Dinamika Kinerja Ekonomi Kota Solok
Kajian Dinamika Kinerja Ekonomi Kota SolokKajian Dinamika Kinerja Ekonomi Kota Solok
Kajian Dinamika Kinerja Ekonomi Kota Solok
 
Analisis kajian ekonomi papua barat 2016
Analisis kajian ekonomi papua barat 2016Analisis kajian ekonomi papua barat 2016
Analisis kajian ekonomi papua barat 2016
 
Paparan Database Kinerja Pembangunan Sektoral 2008
Paparan Database Kinerja Pembangunan Sektoral 2008Paparan Database Kinerja Pembangunan Sektoral 2008
Paparan Database Kinerja Pembangunan Sektoral 2008
 
Analisis Aspek Ekonomi.docx
Analisis Aspek Ekonomi.docxAnalisis Aspek Ekonomi.docx
Analisis Aspek Ekonomi.docx
 
Bondowoso agroindustri
Bondowoso agroindustri Bondowoso agroindustri
Bondowoso agroindustri
 

More from Ary Ajo

Teknik evaluasi day 5
Teknik evaluasi day 5Teknik evaluasi day 5
Teknik evaluasi day 5Ary Ajo
 
Analisis kebijakan-publik1
Analisis kebijakan-publik1Analisis kebijakan-publik1
Analisis kebijakan-publik1Ary Ajo
 
Presentation rdtr kota
Presentation rdtr kotaPresentation rdtr kota
Presentation rdtr kotaAry Ajo
 
Sistem jaringan prasarana utama
Sistem jaringan prasarana utamaSistem jaringan prasarana utama
Sistem jaringan prasarana utamaAry Ajo
 
Digital 132594 t 27835-identifikasi persepsi-pendahuluan
Digital 132594 t 27835-identifikasi persepsi-pendahuluanDigital 132594 t 27835-identifikasi persepsi-pendahuluan
Digital 132594 t 27835-identifikasi persepsi-pendahuluanAry Ajo
 
Bima pelabuhan
Bima pelabuhanBima pelabuhan
Bima pelabuhanAry Ajo
 
154680320 amdal-pelabuhan
154680320 amdal-pelabuhan154680320 amdal-pelabuhan
154680320 amdal-pelabuhanAry Ajo
 
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
148516883 konsep-pengelolaan-pesisirAry Ajo
 
1.pengantar tgpl
1.pengantar tgpl1.pengantar tgpl
1.pengantar tgplAry Ajo
 
1.kontrak tgpl
1.kontrak tgpl1.kontrak tgpl
1.kontrak tgplAry Ajo
 
Pengertian proses-manfaat amdal
Pengertian proses-manfaat amdalPengertian proses-manfaat amdal
Pengertian proses-manfaat amdalAry Ajo
 
Komunikasi data
Komunikasi dataKomunikasi data
Komunikasi dataAry Ajo
 
S1 teoper-6-perencanaan rasional-ok
S1 teoper-6-perencanaan rasional-okS1 teoper-6-perencanaan rasional-ok
S1 teoper-6-perencanaan rasional-okAry Ajo
 
S1 teoper-2-konsep dasar perencanaan pembangunan
S1 teoper-2-konsep dasar perencanaan pembangunanS1 teoper-2-konsep dasar perencanaan pembangunan
S1 teoper-2-konsep dasar perencanaan pembangunanAry Ajo
 

More from Ary Ajo (14)

Teknik evaluasi day 5
Teknik evaluasi day 5Teknik evaluasi day 5
Teknik evaluasi day 5
 
Analisis kebijakan-publik1
Analisis kebijakan-publik1Analisis kebijakan-publik1
Analisis kebijakan-publik1
 
Presentation rdtr kota
Presentation rdtr kotaPresentation rdtr kota
Presentation rdtr kota
 
Sistem jaringan prasarana utama
Sistem jaringan prasarana utamaSistem jaringan prasarana utama
Sistem jaringan prasarana utama
 
Digital 132594 t 27835-identifikasi persepsi-pendahuluan
Digital 132594 t 27835-identifikasi persepsi-pendahuluanDigital 132594 t 27835-identifikasi persepsi-pendahuluan
Digital 132594 t 27835-identifikasi persepsi-pendahuluan
 
Bima pelabuhan
Bima pelabuhanBima pelabuhan
Bima pelabuhan
 
154680320 amdal-pelabuhan
154680320 amdal-pelabuhan154680320 amdal-pelabuhan
154680320 amdal-pelabuhan
 
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
 
1.pengantar tgpl
1.pengantar tgpl1.pengantar tgpl
1.pengantar tgpl
 
1.kontrak tgpl
1.kontrak tgpl1.kontrak tgpl
1.kontrak tgpl
 
Pengertian proses-manfaat amdal
Pengertian proses-manfaat amdalPengertian proses-manfaat amdal
Pengertian proses-manfaat amdal
 
Komunikasi data
Komunikasi dataKomunikasi data
Komunikasi data
 
S1 teoper-6-perencanaan rasional-ok
S1 teoper-6-perencanaan rasional-okS1 teoper-6-perencanaan rasional-ok
S1 teoper-6-perencanaan rasional-ok
 
S1 teoper-2-konsep dasar perencanaan pembangunan
S1 teoper-2-konsep dasar perencanaan pembangunanS1 teoper-2-konsep dasar perencanaan pembangunan
S1 teoper-2-konsep dasar perencanaan pembangunan
 

Ekonomi wilayah

  • 2. Inti dari Model Ekonomi Basis ( Economic Base Model ) adalah bahwa arah dan pertumbuhan suatu wilayah ditentukan oleh EKSPOR WILAYAH TERSEBUT.
  • 3. LOCATION QUOTIENT LQ adalah usaha untuk mengukur konsentrasi dari suatu kegiatan (industri) dalam suatu daerah dengan cara membandingkakan peranannya dalam perekonomian daerah itu dengan peranan kegiatan atau industri sejenis dalam perekonomian regional atau nasional. LQ merupakan rasio antara jumlah tenaga kerja pada sektor tertentu (Industri) atau PDRB terhadap total tenaga kerja sektor tertentu atau total nilai PDRB disuatu daerah (kabupaten) dibandingkan dengan rasio tenaga kerja atau PDRB dan sektor yang sama di Propinsi . LQ digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat spesialisasi sektor basis atau unggulan (leading sector). Indikator yang digunakan : Kesempatan Kerja (Tenaga Kerja) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) suatu wilayah
  • 4. Formula Matematis LQ = Vi (s) / V (s) Vi r / Vr Dimana : Vi(s) = Jumlah PDRB suatu sektor Kabupaten/Kota V(s) = Jumlah PDRB total Kabupaten/Kota Vi r = Jumlah PDRB suatu sektor tingkat Propinsi Vr = Jumlah PDRB total tingkat Propinsi LQ > 1 maka daerah tersebut memiliki potensi ekspor LQ = 1 maka daerah tersebut telah dapat memenuhi kebutuhan daerahnya sendiri LQ < 1 maka daerah tersebut memiliki kecenderungan import. LOCATION QUOTIENT
  • 5. LQ food and KP= 99346/1083228 1688864/18420145 = 1
  • 6. Merupakan tehnik yang sangat berguna dalam menganalisis perubahan struktur ekonomi daerah dibandingkan dengan struktur perekonomian nasional. Tehnik ini menggambarkan performance (kinerja) sektor – sektor disuatu wilayah dibandingkan kinerja perekonomian nasional. Merupakan suatu tehnik membagi atau menguraikan pertumbuhan ekonomi suatu daerah sebagai perubahan atau peningkatan nilai suatu variable/indicator pertumbuhan perekonomian suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Tujuan analisis adalah untuk menentukan kinerja atau produktifitas kerja perekonomian daerah dengan membandingkannya dengan daerah yang lebih besar ( tingkat regional atau nasional ). Tiga komponen utama dalam analysis Shift-Share Pangsa Pertumbuhan Nasional ( National Growth Share ) merupakan pertumbuhan (perubahan) variable ekonomi disuatu wilayah yang disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi nasional. Pangsa pertumbuhan proposional menggambarkan perubahan dalam suatu sektor lokal yang diakibatkan pertumbuhan atau kemunduran sektor yang sama ditingkat nasional. Pangsa Lokal ( pergeseran regional ) merupakan pangsa dari pertumbuhan yang menggambarkan tingkat keunikan ( kekhasan ) tertentu yang dimiliki oleh suatu wilayah ( Lokal ) yang bisa menyebabkan variable ekonomi wilayah dari suatu kelompok industri/sektor. ANALISIS SHIFT SHARE
  • 7. Wilayah yang dibahas dalam analysis Shift Share Analysis 1. Differential Shift ( wilayah studi ) melihat perubahan pertumbuhan dari suatu kegiatan/sector/industri i di wilayah studi terhadap kegiatan/sector/industri I tersebut diwilayah referensi 2. Proportionality shift ( wilayah refrensi ) melihat perubahan pertumbuhan suatu suatu sector/industri/kegiatan I diwilayah refrensi terhadap keseluruhan (total) kegiatan /sector/industri yang ada diwilayah referensi Merupakan alat untuk melihat deskripsi kegiatan ekonomi yang potensial dengan formula : Rasio Pertumbuhan Wilayah Studi ( RPs ) Rasio Pertumbuhan Wilayah Refrensi ( RPr ) ANALISIS SHIFT SHARE
  • 8. a. Rasio pertumbuhan wilayah studi (RPs) RPs = D Eij / E ij(t) DE ir / Eir (t) Dimana : D Eij = perubahan PDRB sektor I di wilayah studi E ij(t) = PDRB sektor I pada awal periode penelitian wilayah studi DE ir = perubahan PDRB sektor I diwilayah refrensi Eir (t) = PDRB sektor I pada awal periode penelitian wilayah refrensi RPs adalah : perbandingan antara laju pertumbuhan pendapatan / Tenaga kerja kegiatan i wilayah studi dengan laju pertumbuhan pendapatan / Tenaga kerja kegiatan i diwilayah refrensi. ANALISIS SHIFT SHARE
  • 9. b. Rasio Pertumbuhan Wilayah Referensi (RPr) RPr = D Eir / Eir (t) DE r / E r (t) Dimana : D Eir = Perubahan PDRB kegiatan i diwilayah refrensi Eir (t) = PDRB disektor i pada awal periode penelitian DE r = Perubahan PDRB di wilayah refrensi E r (t) = PDRB pada awal penelitian wilayah refrensi RPr adalah : perbandingan antara laju petumbuhan pendapatan / tenaga kerja kegiatan i diwilayah refrensi dengan laju pertumbuhan total kegiatan (PDRB)/ total tenaga kerja wilayah refrensi. ANALISIS SHIFT SHARE
  • 10. Keterangan Jika nilai RPr > 1 = positip ( + ) Nilai RPr < 1 = negatif ( - ) RPr positip artinya menunjukkan bahwa pertumbuhan suatu sektor tertentu dalam wilayah refrensi lebih tinggi dari pertumbuhan PDRB total wilayah refrensi RPr Negatif artinya menunjukkan bahwa pertumbuhan suatu sektor tertentu dalam wilayah refrensi lebih kecil dari pertumbuhan PDRB total wilayah refrensi. Jika nilai RPs > 1 = positip ( + ) RPs < 1 = negatif ( - ) RPs positip artinya menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor pada tingkat wilayah studi lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan sektor pada wilayah refrensi. RPs Negatif artinya pertumbuhan suatu sektor pada tingkat wilayah studi lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan sektor tersebut pada wilayah refrensi. ANALISIS SHIFT SHARE
  • 11. Dari kombinasi kedua perbandingan tersebut dapat diperoleh deskripsi kegiatan ekonomi yang potensial pada wilayah studi Nilai RPr positip ( + ) dan nilai RPs (+ ) berarti pertumbuhan sektor tsb menonjol pada wilayah refrensi maupun wilayah studi disebut Dominan Pertumbuhan. Nilai RPr positp (+) dan nilai RPs negatif (-) artinya sektor tersebut mempunyai pertumbuhan menonjol pada wilayah refrensi tetapi belum menonjol pada wilayah studi. Nilai RPr negati (-) dan nilai RPs positip (+) artinya pertumbuhan sektor tsb tidak menonjol diwilyah refrensi tetapi pada wilayah studi pertumbuhan sektor tsb menonjol. Nilai RPr negatif (-) dan nilai RPs negatif (-) berarti pertumbuhan sektor tsb adalah rendah baik di wilayah refrensi maupun wilayah studi. ANALISIS SHIFT SHARE
  • 12. RPs = (99346-99593) / 99593 (1688864-1687808) / 1687808 = -0,0023/0,001 = -2,3 RPr = (1688864-1687808) / 1687808 (18420145-18654349) / 18654349 = 0,001/-0.01 = -0,1 ANALISIS SHIFT SHARE
  • 13. Untuk melihat deskripsi kegiatan ekonomi yang potensial berdasarkan kriteria pertumbuhan dan kriteria keunggulan komperative. Analysis Overlay ada 4 kemungkinan RPs (+) dan LQ (+) menunjukkan suatu kegiatan yang sangat dominan baik dari pertumbuhan maupun keunggulan komperative. RPs (+) dan LQ (-) menunjukkan suatu kegiatan yang pertumbuhannya dominan tetapi tidak mempunyai keunggulan komperative. RPs (-) dan LQ (+) menunjukkan suatu kegiatan yang pertumbuhannya kecil tetapi mempunyai keunggulan komperative RPs (-) dan LQ (-) menunjukkan bahwa suatu kegiatan yang tidak potensial baik dilihat dari pertumbuhan maupun kriteria keunggulan komperative. ANALISIS SHIFT SHARE
  • 14. Penggandaan Basis (M) = Pendapatan Total (Y) Pendapatan Basis (YB) M Jangka pendek = 1 1 - YN Y M Jangka panjang = 1 1 - YN + YI - MI YN + YB Y = M x YB Dimana Y = Pendapatan total YB = Pendapatan basis Yn = pendapatan non basis M = penggandaan basis YI = pendapatan local yang diinvestasikan dalam barang capital MI = Pengeluaran local untuk import barang-barang investasi MULTIPLIER EFFECT
  • 15. Menunjukkan perbandingan pangsa ekspor suatu komoditi disuatu daerah terhadap ekspor komoditi ditingkat nasional. RCA = Ei (s) / E (s) Ei r / E r Dimana Ei(s) = ekspor komoditi sektor I di propinsi E (s ) = Total ekspor propinsi Ei r = ekspor komoditi sektor I di Indonesia (nasional) E r = Total ekspor Indonesia (nasional) REVEALED COMPERATIVE ADVANTAGE