SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Download to read offline
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka10
KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR: 227 TAHUN 2007
TENTANG
PETUNJUK PENYELENGGARAAN
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
DALAM GERAKAN PRAMUKA
	 Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Menimbang	 :	 a.	 bahwa kepramukaan adalah proses pendidikan di luar
lingkungan sekolah dan keluarga yang dilaksanakan
dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan
dilakukan di alam terbuka yang sasaran akhirnya adalah
pembentukan watak, akhlak mulia, dan budi pekerti
luhur;
	 	 b.	 bahwa dalam pelaksanaan kegiatan tersebut akan
dihadapkan kepada sejumlah risiko yang menjadi
tanggungjawab seluruh anggota Gerakan Pramuka;
	 	 c.	 bahwa risiko yang timbul dari pelaksanaan kegiatan
tersebut perlu dikelola menurut prinsip-prinsip
manajemen dalam suatu Pedoman Kebijakan
Manajemen Risiko;
	 	 d.	 bahwa sehubungan dengan itu perlu ditetapkan dengan
surat keputusan.
Mengingat	 :	 1.	 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka.
	 	 2.	 Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor	
037 Tahun 2005 tentang Visi, Misi, dan Strategi Gerakan
Pramuka Tahun 2003 – 2008;
	 	 3.	 Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor	
220 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan
Pokok-pokok Organisasi Gerakan Pramuka.
	 	 4.	 Rekomendasi The 1st Asia-Pacific Regional Risk
and Safety Management Workshop, Tahun 2003, di
Singapore.
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
MEMUTUSKAN
Menetapkan 	 :
Pertama	 : 	Petunjuk Penyelenggaraan Kebijakan Manajemen Risiko
sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
Kedua	 : 	Menginstruksikan kepada kwartir dan satuan Gerakan
Pramuka di seluruh Indonesia dan perwakilan di luar negeri
untuk melaksanakan keputusan ini.
Ketiga	 :	 Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan.
Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan 	 : di Jakarta.
Pada tanggal	 : 28 November 2007
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Ketua,
Prof. DR. Dr. H. Azrul Azwar, MPH.
halaman ini sengaja dikosongkan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 13
LAMPIRAN KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR: 227 TAHUN 2007
TENTANG
PETUNJUK PENYELENGGARAAN
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
DALAM GERAKAN PRAMUKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.	 UMUM
	 Gerakan Pramuka menjadi bagian yang penting dalam pendidikan
nonformal dan menyediakan program rekreatif edukatif yang membantu
kaum muda Indonesia untuk berkembang secara emosional, intelektual,
sosial, spiritual dan fisik. Kesadaran terhadap risiko selalu menjadi fokus
Gerakan Pramuka di dalam pelaksanaan program untuk kaum muda,
dalam lingkungan yang menyediakan sumber-sumber pembelajaran dari
pengalaman serta praktek.
	 Kebijakan Manajemen Risiko dalam Gerakan Pramuka untuk melengkapi
proses yang telah ada, serta untuk memastikan bahwa risiko yang terkait
dengan aktivitas yang dilakukan dapat disadari dan dikelola dengan baik.
	 Risikoadalahbagianyangtidakterpisahkandalamsebagianaspekkehidupan
sehari-hari. Kita semua secara terus-menerus melakukan pengelolaan
risiko, kadang-kadang disadari, dan kadang-kadang tanpa disadari, tetapi
tidak selalu dengan cara yang sistematis. Pada sebagian waktu, kejadian
berisiko itu tampak jelas, misalnya di dalam penyelenggaraan sebuah
latihan, sebaliknya pada waktu-waktu lain, risiko tidak akan telihat jelas
dan mungkin dapat muncul dalam bentuk penerapan peraturan baru atau
perubahan kebijakan.
	 Manajemen Risiko merupakan hal yang mendasar dalam manajemen
yang efektif pada semua fungsi dan aktivitas organisasi. Hal ini meliputi
pengelolaan risiko yang bersifat internal maupun eksternal, misalnya:
pendekatan sistematik yang dapat digunakan untuk meminimalkan dan
mengelola risiko yang berhubungan dengan penyelenggaraan kegiatan bagi
kaum muda dalam skala kecil maupun dalam skala besar. Pendekatan risiko
yang sama dapat digunakan pada pengenalan atau penerapan peraturan
baru. Bagaimanapun dan kapanpun risiko muncul, kita harus dapat secara
sistematis mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, dan memberikan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka14
intervensi pada risiko sesuai dengan tingkat keseriusan risiko.
	 Manajemen Risiko merupakan sebuah proses baku yang terdiri atas
langkah-langkah, yang ketika dilakukan dalam urutan-urutan tertentu,
memungkinkan perbaikan yang berkesinambungan dalam proses
perencanaan, pelaksanaan maupun dalam pengambilan keputusan,
kebijakan manajemen risiko akan dianalisa paling tidak satu kali dalam
setahun.
2.	 TUJUAN
	 Menanggulangi berbagai akibat negatif baik secara moril maupun materiil
dalam pelaksanaan kegiatan di lingkungan Gerakan Pramuka, baik dalam
skala kecil (kegiatan gugusdepan) maupun skala besar (kegiatan cabang,
daerah, maupuan nasional).
3.	 DASAR
a.	 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
b.	 Renstra Gerakan Pramuka Tahun 2004-2009.
c.	 Renja Gerakan Pramuka Tahun 2004-2009.
d.	 Revitalisasi Gerakan Pramuka.
4.	 SASARAN
a.	 Memberikan rasa aman bagi para pelaksana maupun peserta
kegiatan.
b.	 Memberikan jaminan kepada para peserta kegiatan.
c.	 Memberikan informasi dan dukungan pengaturan keamanan maupun
keselamatan dalam upaya menanggulangi risiko pada pelaksanaan
kegiatan kepramukaan.
d.	 Mengurangi hingga menghapuskan risiko terhadap nyawa, cedera,
material, maupun finansial, sehingga citra Gerakan Pramuka tetap
dapat terpelihara.
5.	 RUANG LINGKUP
	 Ruang lingkup penulisan petunjuk penyelenggaraan ini disusun sebagai
berikut:
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 15
Bab I		 Pendahuluan
Bab II	 Pengertian dan Kebijakan
Bab III	 Tanggungjawab
Bab IV	 Proses Manajemen Risiko
Bab V	 Panduan Untuk Kwartir
Bab VI	 Penutup
BAB II
PENGERTIAN DAN KEBIJAKAN
1.	 PENGERTIAN
Area Risiko: Semua kejadian, aktivitas atau kejadian yang dapat
secara negatif berdampak pada pencapaian tujuan
Gerakan Pramuka.
Kode Kehormatan: Satya dan Darma Pramuka
Konsekuensi: Hasil dari suatu kejadian. Di dalam konteks
manajemen risiko, sebuah konsekuensi dapat berupa
hasil positif (seperti hasil identifikasi dari kebutuhan
untuk perbaikan proses) atau dampak negatif (seperti
kerusakan atau kehilangan).
Konteks: Lingkup fungsi atau aktivitas sesuai dengan titik
penting organisasi.
Kontrol: Kebijakan, praktek, standar, prosedur, dan perubahan
fisik yang diimplementasikan untuk menghilangkan
efek negatif dari risiko.
Aktivitas Utama: Program Gerakan Pramuka dan aktivitas terkait
yang dirancang untuk mencapai tujuan Gerakan
Pramuka.
Kerusakan: Konsekuensi negatif – finansial atau yang lain.
Kerusakan bukan hanya terbatas pada Gerakan
Pramuka; hal ini juga mungkin mempengaruhi
masyarakat, pemerintah, atau lembaga/organisasi
lain (lihat juga kehilangan).
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka16
Dampak : Kombinasi efek pada organisasi dari kecenderungan
serta konsekuensi dari risiko yang muncul.
Kecenderungan: Probabilitas atau frekuensi dari sebuah kejadian yang
mungkin muncul.
Kehilangan: Konsekuensi negatif – finansial atau yang lainnya.
Kehilangan bukan hanya terbatas pada Gerakan
Pramuka;halinimungkinmempengaruhimasyarakat,
pemerintah, atau lembaga/organisasi lain (lihat juga
kerusakan).
Pengurus: Semua pengurus Gerakan Pramuka (relawan atau
yang lainnya). Hal ini meliputi juga, dan tidak terbatas
pada, Andalan, Pelatih, Pembina, Pimpinan Kwartir,
tapi meliputi juga Koordinator Kegiatan, Pimpinan
Kontingen.
Risiko Residual: Tingkatan risiko yang masih tersisa sesudah perla-
kuan kontrol dan saat manajemen risiko telah dia-
plikasikan
Risiko: Kemungkinan terjadinya sesuatu yang akan
berdampak pada tujuan Gerakan Pramuka. �������Risiko
juga mengukur konsekuensi dan kecenderungan.
Risiko Strategis: Merupakan risiko kegagalan perencanaan.
Risiko Keuangan: Merupakan risiko kegagalan pengendalian keu-
angan.
Risiko Operasional: Merupakan risiko tindakan manusia, baik disengaja
maupun tidak disengaja.
Risiko Teknis: Merupakan risiko yang melibatkan kegagalan
atau kerusakan peralatan dan infrastruktur seperti
kebakaran, ledakan, bencana alam atau sabotase.
Risiko Sumber
Daya:
Merupakanrisikointerupsi“bisnis”sepertikehilangan
SDM, kekurangan atau ketiadaan sumber daya.
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 17
Pengukuran Risiko: Sebuah proses sistematis yang mencakup penemuan
risiko, pengukuran dampak, serta penentuan tingkat
risiko yang dapat diterima, berdasarkan pada prioritas
manajemen, standar yang ditentukan sebelumnya,
dan kriteria spesifik seperti tingkatan risiko target.
Kesadaran Risiko: Menjadi pengamat yang teliti serta proaktif dalam
mencari peluang untuk mengurangi risiko.
Manajemen Risiko:	 Penggunaan sistematik dari kebijakan dan proses
manajemen yang dirancang untuk mengidentifikasi,
menganalisa, mengevaluasi serta memberikan
perlakuan pada risiko, dan mengembangkan budaya
dalam Gerakan Pramuka untuk mempertimbangkan
dengan cermat kesempatan potensial dan juga efek
negatif.
Daftar Risiko: Sebuah database yang terpusat pada risiko yang
teridentifikasi dan berhubungan dengan rencana
untuk meredakannya. Database semacam ini
terdapat pada register utama atau salah satu dari
subregister yang dikembangkan pada tiap-tiap lokasi
yang sesuai.
Perlakuan Terhadap
Risiko:
Seleksi dan implementasi pilihan-pilihan yang tepat
untuk berhubungan dan melakukan tindakan
penanggulangan risiko.
Stakeholder: Orang-orang dan organisasi yang mungkin
mempengaruhi, dipengaruhi, atau mempersepsikan
diri mereka sebagai pihak yang dipengaruhi oleh
keputusan atau aktivitas yang dilakukan oleh
Gerakan Pramuka.
2.	 KEBIJAKAN
a.	 Sebagai organisasi moderen dan bertanggungjawab dalam mendidik
dan membina kaum muda Indonesia, Gerakan Pramuka memiliki
komitmen untuk mengelola risiko sebagai upaya untuk mencapai
tujuan, serta memaksimalkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan
program dan penyediaan pelayanan, dalam berhubungan dengan
anggota, pembina, pelatih, pengurus, staf, majelis pembimbing,
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka18
pemerintah, serta infrastruktur, dalam lingkungan yang aman dan
praktis, dirancang untuk mencegah kerusakan, kerugian, luka atau
kehilangan pada Gerakan Pramuka atau pihak-pihak lain yang terkait
dengannya.
b.	 Kebijakan Manajemen Risiko Gerakan Pramuka dirancang untuk
memberikan kepastian bahwa, meskipun risiko adalah melekat pada
aktivitas, tingkatan risiko residual menjadi dapat diterima dengan
kontrol yang efektif untuk meminimalkan potensi kerusakan atau
kerugian pada Gerakan Pramuka dan pihak-pihak yang terkait
dengannya.
c.	 Kebijakan Manajemen Risiko Gerakan Pramuka mensyaratkan semua
anggota, pembina, pelatih, pengurus, staf, dan majelis pembimbing
untuk menjadi ‘sadar akan risiko’ dalam konteks sistem manajemen,
proses dan praktek perencanaan. Kebijakan ini didistribusikan pada
semua unsur dalam Gerakan Pramuka. Sebagai tambahan, sesi
pelatihan regular, yang meliputi juga latihan ‘Manajemen Risiko’, harus
secara teratur dilakukan sebagai bagian dari pelatihan Kepramukaan.
d.	 Kebijakan Manajemen Risiko harus dikembangkan sebagai bagian
dari Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan-Peraturan,
Petunjuk Penyelenggaraan, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis
Gerakan Pramuka.
BAB III
TANGGUNGJAWAB
1.	 KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
	 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka bertanggungjawab:
a.	 Melakukan pengamatan pada operasionalisasi Kebijakan Manajemen
Risiko Gerakan Pramuka.
b.	 Mengevaluasi hasil dari Kebijakan Manajemen Risiko.
c.	 Melakukan kajian ulang dan amandemen Kebijakan Manajemen
Risiko jika diperlukan.
d.	 Memberikan saran dan bimbingan kepada kwartir daerah, kwartir
cabang untuk masalah manajemen risiko.
e.	 Memastikan bahwa dilakukan audit Kebijakan Manajemen Risiko
Gerakan Pramuka pada aspek-aspek kepatuhan, kualitas, dan
relevansinya setiap tahun; dan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 19
f.	 Memastikan bahwa paling tidak satu Daftar Risiko dikelola di setiap
kwartir daerah dan kwartir cabang.
2.	 PENGURUS
	 Pengurus bertanggungjawab untuk memastikan bahwa Kebijakan
Manajemen Risiko yang dirinci dalam dokumen ini diimplementasikan
dalam aktivitas kepramukaan.
	 Pengurus bertanggungjawab untuk memastikan bahwa persyaratan dari
kebijakan ini diadopsi oleh semua anggota Gerakan Pramuka.
	 Pengurus bertanggungjawab untuk:
a.	 Memastikan bahwa manajemen risiko diintegrasikan ke dalam proses
perencanaan program, pelaksanaan program, kegiatan sosial, dan
bisnis;
b.	 Memastikan bahwa sumber dana yang tepat dianggarkan dan
dialokasikan untuk implementasi manajemen risiko;
c.	 Memastikan pelatihan penyediaan manajemen risiko yang tepat bagi
anggota Gerakan Pramuka dan staf kwartir;
d.	 Memastikan bahwa komunikasi dan konsultasi dilakukan dengan
anggota Gerakan Pramuka, sesama pengurus, dan staf kwartir dalam
hubungannya dengan masalah manajemen risiko;
e.	 Memastikan persiapan dan pemeliharaan ‘Daftar Risiko’; dan
f.	 Bertindak sesuai dengan kebijakan ini, dan pada saat diperlukan, serta
sesuai dengan Satya dan Darma Pramuka.
3.	 PELATIH/PEMBINA
	 Semua Pelatih/Pembina Gerakan Pramuka bertanggungjawab untuk
memastikan bahwa:
a.	 Kebijakan Manajemen Risiko secara efektif dikomunikasikan kepada
para anggota yang beraktivitas dalam area risiko yang sesuai,
sebagaimana prosedur dan proses yang mengacu pada kebijakan ini;
b.	 Pelatih/Pembina pada semua tingkat bertanggungjawab untuk
memastikan bahwa anggota yang tergabung dalam Gerakan Pramuka
sadar akan prinsip-prinsip yang terkandung dalam kebijakan ini;
c.	 Semua aktivitas di bawah supervisi dilakukan dalam hubungannya
dengan kebijakan ini;
d.	 Intervensi dan kontrol risiko secara efektif diaplikasikan di dalam ‘area
risiko’ masing-masing; dan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka20
e.	 Bertindak sesuai dengan kebijakan ini, dan pada saat diperlukan, serta
sesuai dengan Satya dan Darma Pramuka.
4.	 ANGGOTA
	 Semua anggota bertanggungjawab untuk:
a.	 Secara aktif mendukung dan memberikan kontribusi pada inisiatif
manajemen risiko;
b.	 Mengikuti instruksi sesuai prosedur yang diberikan oleh pengelola
dalam hubungannya dengan manajemen risiko;
c.	 Memberikan saran kepada pengelola berkaitan dengan masalah-
masalah risiko yang membutuhkan perhatian; dan
d.	 Bertindak sesuai dengan kebijakan ini, dan pada saat diperlukan, serta
sesuai dengan Satya dan Darma Pramuka.
ANALISA RISIKO
TINDAKAN TERHADAP RISIKO
EVALUASI RISIKO
ESTIMASI TINGKAT RISIKO
IDENTIFIKASI RISIKO
ESTIMASIDANKOSULTASI
PEMANTAUANDANTINJAUULANG
MENETAPKAN KONTEKS
MENENTUKAN
KECENDERUNGAN
MENENTUKAN KON-
SEKUENSI
Diagram Alur
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 21
BAB IV
PROSES MANAJEMEN RISIKO
1.	 MODEL MANAJEMEN RISIKO
	 Manajemen Risiko adalah proses mengidentifikasi, menganalisa,
mengevaluasi, dan memberikan intervensi pada risiko, seperti digambarkan
dalam diagram alur di halaman 20.
2.	 PENILAIAN RISIKO
	 Elemen penilaian risiko untuk setiap fungsi atau aktivitas adalah:
a.	 Menetapkan Konteks.
b.	 Mengidentifikasi Risiko.
c.	 Menganalisa Risiko.
d.	 Mengevaluasi Risiko.
a.	 Menetapkan Konteks
	 Di dalam menetapkan konteks dalam setiap penilaian risiko, area
kunci yang harus dipertimbangkan adalah:
1)	 Menetapkan Konteks Strategis.
2)	 Siapakah pihak-pihak yang terkait?
3)	 Seperti apakah lingkungan di mana pramuka berkegiatan, apakah
lingkungan tersebut akan berpengaruh terhadap kemampuan
untuk mengelola risiko?
4)	 Dukungan dari eksekutif harus diperoleh.
5)	 Menetapkan konteks organisasi.
6)	 Apakah tujuan strategis serta strategi dari Gerakan Pramuka?
b.	 Mengidentifikasi Risiko
	 Adalah penting bahwa semua risiko teridentifikasi, karena risiko yang
tidak teridentifikasi pada tahap ini akan dikeluarkan dari analisa lebih
lanjut untuk manajemen risiko yang efektif.
	 Pertanyaan kuncinya adalah:
1)	 Apa yang terjadi?
2)	 Kumpulkan daftar yang komprehensif dari kejadian-kejadian dan
identifikasi hal-hal yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan
aktivitas.
3)	 Bagaimana dan mengapa hal itu bisa terjadi?
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka22
4)	 Pertimbangkan dan buat rincian kemungkinan dan skenario
penyebab.
5)	 Tentukan alat dan teknik yang digunakan.
6)	 Checklist.
7)	 Pengambilan keputusan berdasar pada pengalaman dan catatan
sebelumnya.
8)	 Sesi curah pendapat.
	 Sebagian besar aktivitas dan inisiatif Gerakan Pramuka adalah
sederhana,terdiriatasaktivitasatauprosesrutinpadakegiatan-kegiatan
utama. �������������������������������������������������������������Dalam keadaan seperti ini, proses untuk mengidentifikasi dan
menganalisa risiko dibandingkan secara langsung dengan hal-hal
yang sudah dipraktekkan secara mapan di berbagai kegiatan dan
tingkatan.
c.	 Menganalisa Risiko
	 Analisis risiko penting untuk menentukan dampak yang mungkin
terjadi pada tujuan organisasi. Analisa risiko ini diperoleh dengan
menentukan sebab-sebab risiko dan kemudian mengkalkulasi
kecenderungan konsekuensi dari risiko yang muncul.
1)	 Penyebab
	 Langkah penting dalam mengontrol risiko adalah secara realistik
dan objektif mengidentifikasi sebab yang nyata dari risiko,
untuk memungkinkan perkiraan lebih akurat dari dampak
negatif yang diukur. Hal ini juga memungkinkan intervensi dan
tindakan terhadap risiko dapat secara langsung diarahkan dan
diaplikasikan pada hal-hal yang menjadi penyebab dengan cara
yang efektif/efisien.
2)	 Kecenderungan
	 Pertimbangkan frekuensi atau kemungkinan munculnya risiko.
	 Kecenderungan dapat dinilai dengan berbagai sumber,
termasuk:
a)	 Catata������������������������������������n sebelumnya dan analisis statistik.
b)	 Pengalaman yang relevan, penilaian spesialis dan ahli.
c)	 Uji coba peralatan.
d)	 Literatur penelitian.
Tabel 3.1, Tabel Rating Kecenderungan, seharusnya digunakan
untuk memperkirakan kecenderungan munculnya kejadian.
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 23
Kecenderungan Deskripsi
Hampir pasti
Kejadian yang diperkirakan muncul dalam sebagian
besar kondisi
Cenderung
Kejadian akan mungkin muncul dalam sebagian
besar kondisi.
Mungkin
Kejadian mungkin (atau harus) muncul pada
beberapa waktu.
Tidak Cenderung Kejadian muncul dalam beberapa waktu.
Jarang
Kejadian mungkin muncul hanya dalam kondisi
perkecualian.
Tabel 3.1 – Tabel Rating Kecenderungan
3)	 Konsekuensi
	 Pertimbangan apa yang akan terjadi jika kejadian muncul.
	 Konsekuensi harus selalu ditentukan dari perspektif (konteks)
organisasi. Merupakan hal yang wajib bahwa Gerakan Pramuka
sebagai kesatuan dapat bertahan dan pulih dari dampak negatif
yang mungkin muncul dari paparan risiko.
	 Tabel 3.2, yaitu Tabel Konsekuensi Risiko, harus digunakan untuk
memperkirakan kemungkinan tingkat konsekuensi (mengacu
pada Lampiran A, Contoh Praktis Konsekuensi).
	 Ketika menggunakan Tabel Konsekuensi Risiko, pertimbangkan
dampak dari setiap risiko terhadap tujuan Gerakan Pramuka
sebagaimana didefinisikan dalam kebijakan ini, yaitu dampak
pada tujuan aktivitas atau fungsi tertentu.
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka24
Konsekuensi Deskripsi
Tidak Signifikan
Dampak tingkat rendah dengan kosekuensi yang dapat
diabaikan pada tujuan atau aktivitas Gerakan Pramuka;
Dapat dikontrol oleh tingkatan terendah dengan prosedur
manajemen rutin (tidak ada luka, sedikit kerusakan
finansial yang dapat diabaikan atau gangguan pada data/
infra-struktur yang tidak penting).
Konsekuensi Deskripsi
Minor
Konsekuensinya akan menimbulkan ancaman pada
efisiensi dan efektivitas pencapaian beberapa aspek tujuan
dan aktivitas Gerakan Pramuka; Hanya membutuhkan
pertolongan pertama saja, dampak atau gangguan ‘repu-
tasi’ yang minimal, atau gangguan pada data/infrastruk-
tur yang tidak esensial.
Moderat
Potensi yang signifikan/sedang dari pengaruh terhadap
pencapaian tujuan atau aktivitas Gerakan Pramuka (keru-
gian finansial atau dampak reputasi tingkat sedang, luka
yang membutuhkan perawatan medis, kehilangan dalam
tingkat medium, atau kerugian beberapa data/infrastruk-
tur esensial).
Mayor
Potensi yang sangat tinggi untuk mengganggu atau
merusak pencapaian tujuan atau aktivitas Gerakan Pra-
muka (kerugian finansial atau dampak reputasi mayor,
kecelakaan yang signifikan pada proses kerja, kesehatan,
keselamatan dan kesejahteraan, kerugian jangka panjang
atau kehilangan data/infrastruktur yang penting).
Katastropik
Potensi ancaman yang ekstrim pada keberlangsungan or-
ganisasi Gerakan Pramuka atau tujuan dan aktivitasnya
(kerugian finansial atau dampak reputasi yang sangat
besar, kecelakaan yang sangat serius pada proses kerja,
kesehatan, keamanan dan kesejahteraan, kerugian yang
permanen atas data/infrastruktur penting).
Tabel 3.2 – Tabel Konsekuensi Risiko
4)	 Memperkirakan Tingkat Risiko
	 Mengkombinasikan perkiraan kecenderungan dan konsekuensi
dari kejadian-kejadian yang muncul. Memungkinkan kita untuk
memperhitungkan tingkatan risiko yang akan timbul dari aktivitas,
dengan mengacu pada Rating Dampak Risiko pada tabel 3.3.
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 25
Konsekuensi
Kecenderungan
Tidak
Signifikan
Minor Moderat Mayor Katastropik
Hampir pasti Signifikan Signifikan Tinggi Tinggi Tinggi
Cenderung Moderat Signifikan Signifikan Tinggi Tinggi
Mungkin Rendah Moderat Signifikan Tinggi Tinggi
Tidak
cenderung
Rendah Rendah Moderat Signifikan Tinggi
Jarang Rendah Rendah Moderat Signifikan Signifikan
Tabel 3.3 – Rating Dampak Risiko
d.	 Mengevaluasi Risiko.
	 Sesudah menganalisa risiko, kita harus memutuskan apakah harus
menerima tingkatan residu risiko.
	 Tabel 3.4., Tabel Prioritas Risiko, digunakan untuk menentukan
prioritas dan tindakan yang diperlukan untuk Rating Dampak Risiko,
yang merupakan turunan dari Tabel 3.3.
Prioritas Risiko Tindakan
Tinggi
Risiko tinggi adalah sesuatu yang harus diatasi dengan
segera. Pengambil keputusan atau kebijakan tertinggi
biasanya yang memonitor risiko tinggi.
Signifikan
Risiko yang signifikan adalah sesuatu yang harus diatasi
sesudah menangani risiko tingkat tinggi. Tingkatan
pimpinan biasanya mengawasi risiko signifikan.
Moderat
Risiko moderat adalah sesuatu yang dapat diatasi dengan
menerapkan prosedur rutin dan biasanya diatasi oleh
pengurus pada tingkatan menengah.
Rendah
Risiko dalam kategori ini mungkin diterima tetapi harus
dimonitor secara periodik untuk memastikan.
Tabel 3.4 – Tabel Prioritas Risiko
	 Keputusan untuk menerima risiko tanpa lebih jauh melakukan penilaian
lanjut, atau keputusan untuk tidak memberikan tindakan pada risiko,
perlu dibuat berdasar kecenderungan dan konsekuensi munculnya
risiko, serta kemampuan Gerakan Pramuka untuk menyerap atau
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka26
memperbaiki paparan risiko ketika risiko tersebut muncul.
	 Ketika tingkatan risiko tidak dapat diterima, tindakan risiko yang lebih
lanjut akan diperlukan untuk mengurangi tingkatan risiko residual
serendah mungkin sebelum akhirnya risiko dapat diterima dan
dihilangkan.
3.	 TINDAKAN TERHADAP RISIKO
	 Tindakan terhadap risiko meliputi; menyeleksi pilihan-pilihan tindakan,
menilai ketepatan dan efektivitas pilihan tindakan terhadap risiko,
menyediakan rencana tindakan terhadap risiko, dan mengimplementasikan
tindakan. Akuntabilitas untuk menerima atau tidak menerima tindakan
tetap berada di tangan pimpinan atau pengurus yang menyetujui pilihan
tindakan.
a.	 Pilihan Tindakan terhadap Risiko
	 Pilihan terhadap risiko adalah:
1)	 Menghindari risiko
2)	 Mengurangi munculnya kecenderungan risiko
3)	 Mengurangi konsekuensi
4)	 Memindahkan risiko
5)	 Mempertahankan risiko
1)	 Menghindari Risiko
	 Kadang-kadang sebuah risiko akan dapat dihindari dengan
cara tidak meneruskan aktivitas yang memiliki kecenderungan
untuk menghasilkan risiko. Pilihan ini bukan pilihan yang secara
otomatis disetujui (kecuali ketika risiko dievaluasi memiliki
dampak besar/kecenderungan yang hampir pasti/konsekuensi
katastropik dengan tidak ada pilihan untuk menguranginya).
	 Penghindaran risiko dapat muncul secara tidak tepat disebabkan
sikap penghindaran berlebihan terhadap risiko (kegagalan
untuk menerima setiap risiko, atau lebih buruk, tidak mengenali
risiko sama sekali). Penghindaran risiko yang tidak tepat dapat
meningkatkan signifikansi risiko yang lain. Penghindaran
berlebihan terhadap risiko berakibat:
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 27
a)	 Keputusan untuk menghindari atau mengabaikan risiko
tanpa mempertimbangkan informasi yang tersedia dan
biaya potensial dalam melakukan intervensi terhadap risiko-
risiko tersebut.
b)	 Kegagalan untuk melakukan intervensi terhadap risiko.
c)	 Meninggalkan pilihan-pilihan dan atau keputusan penting
kepada pihak lain.
d)	 Menunda keputusan yang tidak dapat dihindari.
e)	 Melakukan sebuah pilihan karena mewakili risiko potensial
yang lebih rendah, tanpa mempertimbangkan tingkat
keuntungannya.
2)	 Mengurangi Munculnya Kecenderungan Risiko
	 Paparan terhadap risiko dapat dibatasi dengan cara mengurangi
atau mengontrol kecenderungan munculnya kejadian.
	 Terdapat berbagai tindakan yang dapat mengurangi atau
mengontrol kecenderungan munculnya risiko seperti:
a)	 Kebijakan dan prosedur.
b)	 Audit, kepatuhan, pengawasan dan kontrol proses serta
program.
c)	 Manajemen proyek.
d)	 Penjaminan kualitas, manajemen, dan standar.
e)	 Program pelatihan terstruktur.
f)	 Supervisi.
	 Daftar ini tidak terbatas pada hal di atas, dan tidak selalu terpisah
satu sama lain karena pilihan yang lain mungkin muncul.
3)	 Mengurangi Konsekuensi
	 Persiapan untuk mengurangi, mengontrol atau meredakan
konsekuensi dari suatu kejadian risiko dapat dipergunakan
untuk membuat risiko tertentu menjadi lebih dapat diterima.
Hal-hal berikut mungkin dapat mengurangi atau mengontrol
konsekuensi dari sebuah risiko:
a)	 Perencanaan kemungkinan-kemungkinan.
b)	 Pengaturan/kondisi terstandar.
c)	 Perencanaan skema pengendalian.
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka28
d)	 Hubungan masyarakat yang baik dan tepat waktu.
	 Daftar ini tidak terbatas pada hal di atas, dan tidak selalu terpisah
satu sama lain karena pilihan yang lain mungkin muncul.
4)	 Memindahkan Risiko
	 Memindahkan risiko melibatkan pihak lain yang menanggung
atau berbagi beberapa bagian dari risiko. Mekanisme pengalihan
risiko meliputi penggunaan kontrak dan pengaturan asuransi.
5)	 Mempertahankan Risiko
	 Sesudah risiko dikurangi atau dialihkan, Risiko Residual
mungkin tetap ada. Harus dibuat perencanaan untuk mengelola
konsekuensi dari Risiko-risiko Residual ini.
	 Risiko mungkin juga dapat tertinggal dengan tidak sengaja,
misalnya risiko tingkat rendah yang dipertimbangkan, dapat
diterima Gerakan Pramuka untuk melanjutkan aktivitasnya,
atau ketika terdapat kegagalan untuk mengidentifikasi dan atau
secara tepat mengalihkan atau melakukan intervensi terhadap
risiko.
b.	 Melakukan Penilaian dan Menerapkan Pilihan Tindakan terhadap
Risiko
	 Secara umum, tujuan Manajemen Risiko, sejalan dengan upaya
mendapatkan keseimbangan antara keuntungan dengan biaya dari
penerapannya, adalah untuk mengurangi tingkatan Risiko Residual
sebanyak mungkin. Pilihan-pilihan harus dinilai berdasarkan pada
sejauh mana risiko tersebut dikurangi serta pada keuntungan dan
kesempatan tambahan yang dihasilkannya.
	 Secara ideal, tanggung jawab untuk melakukan tindakan terhadap
risiko seharusnya dilakukan oleh pihak-pihak yang dapat mengontrol
risiko dengan cara terbaik. Tanggung jawab harus disetujui di antara
pihak-pihak yang terlibat pada saat kesempatan paling awal. Jika
sesudah penanganan terhadap risiko terdapat risiko residual, sebuah
keputusan harus diambil apakah untuk mempertahankan risiko ini
atau mengulangi proses intervensi terhadap risiko.
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 29
4.	 MONITOR, TINJAU ULANG, DAN KOMUNIKASI
	 Prosedur dan jaringan untuk memonitor, mengkaji ulang, dan
mengkomunikasikan Manajemen Risiko harus ditegakkan sebagai bagian
dari proses ini. ����������������������������������������������������Tanggung jawab yang berhubungan dengan hal tersebut
dijelaskan dalam Bab III, Tanggung jawab.
BAB V
PANDUAN UNTUK KWARTIR
1.	 PERSYARATAN DOKUMEN
	 Merupakan persyaratan bagi setiap kwartir untuk memelihara Register
Risiko yang didukung oleh Penilaian Risiko dan Rencana Aksi yang
terdokumentasi.
Register Risiko
Register Risiko merupakan bagian integral dari Model Manajemen Risiko. Data
yang terdapat dalam Register Risiko meliputi kategori sebagai berikut:
a.	 Aktivitas Kaum Muda.
b.	 Kebijakan dan Peraturan.
c.	 Perlindungan Anak.
d.	 Manajemen Aset/Properti.
e.	 Sumber Daya Manusia.
f.	 Pelatihan.
g.	 Keuangan/Asuransi.
h.	 Teknologi Informasi.
i.	 Perencanaan Organisatoris/Strategis (termasuk setiap peraturan-peraturan
relevan yang membentuk bagian-bagian dari register).
j.	 Penilaian Risiko.
k.	 Area-area lain yang sesuai bagi kwartir yang bersangkutan.
2.	 PROSES DAN PROSEDUR
	 Prosedur dan proses yang terperinci akan dikomunikasikan dan didukung
dengan pelatihan yang sesuai, baik berupa pelatihan khusus atau
sebagai bagian pelatihan kepemimpinan. Untuk mendampingi dalam
mengembangkan dan mengkomunikasikan proses dan prosedur ini,
informasi lanjut diuraikan dalam Lampiran A “Pedoman Umum Untuk
Kwartir”, Lampiran B “Contoh Penerapan Konsekuensi” dan Lampiran C
“Perangkat Pengukuran Risiko”.
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka0
BAB VI
PENUTUP
1. Mengingat Gerakan Pramuka merupakan kegiatan di alam terbuka,
diperlukan adanya kesadaran atas keamanan, keselamatan, dan kesehatan
baik dari para penyelenggara maupun peserta kegiatan. Untuk mendukung
keberhasilan pendidikan dan pelatihan terhadap kesadaran akan keamanan,
keselamatan, dan kesehatan perlu diterapkan secara dini.
2. Hal-hal lain yang belum diatur dan atau diperlukan dalam petunjuk
penyelenggaraan ini akan ditentukan kemudian oleh Kwarnas Gerakan
Pramuka.
Jakarta, 28 November 2007
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Ketua,
Prof. DR. Dr. H. Azrul Azwar, MPH
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 31
LAMPIRAN A:
PEDOMAN UMUM UNTUK KWARTIR
LAMPIRAN B:
CONTOH PENERAPAN KONSEKUENSI
LAMPIRAN C:
- PERANGKAT 1
- PERANGKAT 2
- PERANGKAT 3
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka32
LAMPIRAN A
PEDOMAN UMUM UNTUK KWARTIR
1.	 Ikhtisar
	 Model Manajemen Risiko yang dibahas dalam Bab IV, pada dasarnya
membagi ‘Manajemen Risiko’ ke dalam dua kategori, yaitu PENILAIAN
RISIKO (meliputi konteks, identifikasi, analisa dan evaluasi risiko) dan
PROSES MANAJEMEN (meliputi tindakan, monitoring, kaji ulang, dan
komunikasi risiko). Prosesnya secara keseluruhan juga disebut sebagai
MANAJEMEN RISIKO.
	 Lampiran A, menyediakan pedoman yang bermanfaat bagi anggota
dan pengurus kwartir untuk memahami dengan lebih baik, bagaimana
keseluruhan proses Manajemen Risiko dapat digunakan pada semua
tingkatan perencanaan dalam organisasi.
2.	 Pendekatan
	 Tiga tingkatan esensial pendekatan Manajemen Risiko:
a.	 Anggota
b.	 Pengurus (baik SDM maupun sumber daya lain)
c.	 Organisasi
	 Ketika melakukan penilaian dan pengelolaan risiko pada semua tingkatan,
salah satu pedoman yang praktis adalah mempertimbangkan setiap
masalah dari perspektif “satu tingkat ke atas” dan “dua tingkat ke
bawah”. Salah satu contohnya adalah, seorang Ketua Kelompok sebaiknya
mempertimbangkan efek langsung dari risiko yang terjadi dalam kelompok
yang dipimpinnya serta individu-individu di dalamnya (dua tingkat – ke
bawah). Pada waktu yang sama, ketua kelompok juga mempertimbangkan,
jika ada, efek yang mungkin ditimbulkan dari konsekuensi risiko terhadap
organisasi (satu tingkat ke atas). Dengan cara serupa, koordinator acara
besar di tingkat kwartir mungkin mempertimbangkan risiko langsung pada
kejadian itu sendiri, dan pada peserta kegiatan (dan merencanakan untuk
meminimalkan risiko), tetapi harus juga mempertimbangkan efek dari risiko-
risiko tersebut terhadap organisasi Gerakan Pramuka secara keseluruhan.
	 Dengan kata lain, jika semua individu memiliki kesadaran terhadap risiko
dalam proses perencanaan pribadi, dan mengacu pada tingkatan yang lebih
tinggi (ketika diperlukan) melalui pendekatan untuk mengambil tindakan,
risiko secara lebih luas dalam organisasi dapat dikurangi.
	 Anggota dapat mengambil peran dalam proses ini dengan cara:
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 33
a.	 Menjadi pengamat yang teliti
b.	 Mengambil bagian dan ikut memikul tanggungjawab.
c.	 Membawa pengalaman-pengalaman pribadinya dalam proses
perencanaan.
d.	 Menjadi proaktif dalam mengurangi risiko dengan mempertimbangkan
“Satu ke atas -Dua ke bawah”
3.	 Melakukan Rujukan terhadap Risiko
	 Jika selama proses penilaian risiko (pada tingkatan mana pun), sebuah risiko
dipandang sebagai risiko tingkat tinggi, risiko ini dapat dilaporkan segera
pada kwartir, baik secara langsung atau melalui pengurus. Jika pengukuran
dampak sebuah risiko diklasifikasikan sebagai signifikan dan dapat memiliki
konsekuensi mayor atau katastropik bagi organisasi, kwartir harus diberi
laporan segera.
	 Sangat penting bahwa anggota dan pengurus dapat, serta didorong untuk,
merujuk risiko apapun pada satu tingkatan lebih tinggi untuk penilaian,
tanpa memperhitungkan apakah sebuah Penilaian Risiko telah diawali. Ini
berarti bahwa semua anggota dapat membuat pemberitahuan berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman mereka sendiri tanpa menggantungkan
pada proses formal apapun.
	 Disarankan bahwa pemberitahuan pada kwartir menyebutkan:
a.	 Nama dan kontak pelapor.
b.	 Perincian dari pengelola yang bertanggung jawab terhadap risiko.
c.	 Kejadian atau aktivitas yang mengandung risiko.
d.	 Sebab-sebab kejadian risiko.
e.	 Rating dari risiko (jika diketahui).
f.	 Tindakan yang direncanakan oleh pengelola yang bertanggungjawab,
dan
g.	 Tanggal rencana penyelesaian tindakan atau intervensi yang
diperlukan.
4.	 Persyaratan untuk melengkapi Penilaian Risiko dan Rencana Aksi
	 Penilaian Risiko dan Rencana Aksi dapat berupa dokumen prosedural
dan checklist (untuk aktivitas rutin dan utama) yang sudah ada, sampai
penelitian yang lebih kompleks khusus untuk acara, aktivitas, atau fungsi
tertentu.
	 Sebagaimana disebutkan dalam Bab III, semua orang di dalam Gerakan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka34
Pramuka memiliki tanggungjawab untuk mengelola risiko. Oleh karenanya,
Penilaian Risiko dan Rencana Aksi seharusnya dipersyaratkan dalam
keadaan-keadaan berikut, tanpa mempertimbangkan dari sudut pandang
yang mana dilakukan penilaian risiko:
a.	 Sebelum memulai acara apapun, aktivitas kaum muda, atau fungsi
bisnis yang baru;
b.	 Ketika sebuah risiko diidentifikasi di dalam aktivitas atau fungsi saat
ini; atau
c.	 Sesuai kebijakan pengurus pada acara, aktivitas atau fungsi apapun
yang dipandang memiliki paparan terhadap risiko .
5.	 Pendampingan
	 Asistensi di dalam proses Manajemen Risiko (untuk aktivitas utama) harus
tersedia dalam Struktur Manajemen Organisasi.
6.	 Daftar Risiko
	 Sebuah Daftar Risiko (sebagaimana didefinisikan, yaitu mungkin merupakan
kombinasi dari register utama dan subregister) adalah kunci dari alat
pelaksanaan Manajemen Risiko dan harus dimiliki serta dipelihara oleh
kwartir. Sebagai tambahan, sebuah proses audit atau monitoring yang
tepat dari semua aspek Daftar Risiko harus diimplementasikan pada semua
tingkatan. Sejalan dengan pengembangan Penilaian Risiko dan Rencana
Tindakan yang terkait pada berbagai fungsi dan aktivitas pada tingkat
kwartir (serta yang dikembangkan pada tingkat yang lebih rendah, tetapi
dirujukkan ke tingkat yang lebih tinggi melalui struktur), kedua komponen
tersebut harus dimasukkan sebagai bagian dari daftar risiko.
	 Pada tingkat nasional, data risiko juga mencakup antara lain kebijakan
manajemen risiko masing-masing kwartir (daerah dan cabang), sebagai
bagian dari dokumen pendukung (hal ini dapat juga meliputi sub register
sesuai keperluan).
7.	 Risiko Residual
a.	 Mengaplikasikan Pilihan-pilihan Standar Risiko
	 Mengacu pada tabel 3.3 ‘Intervensi Risiko atau Rating Dampak
Risiko dalam Bab IV ‘Proses Manajemen Risiko’ untuk pilihan-
pilihan intervensi serta bagaimana melakukan penilaian terhadap
pilihan yang paling sesuai.
b.	 Melakukan Rating Ulang Sesudah Pelaksanaan Tindakan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Sesudah melakukan tindakan untuk menangani atau mengontrol
risiko, proses pemberian peringkat yang sama harus diterapkan
untuk menentukan tingkatan risiko residual. Risiko residual inilah
yang memerlukan keputusan lebih lanjut. Pada intinya, keputusan
melibatkan penerimaan risiko residual (sesudah menerapkan pilihan
intervensi) dan atau, merujuk risiko pada tingkat organisasi yang lebih
tinggi.
c. Risiko Residual yang Tidak Dapat Diterima
Ketika tingkatan risiko residual (sesudah menerapkan tindakan dan
intervensi) masih terlalu tinggi untuk dapat diterima dan pengurus
tidak siap untuk menerima tingkatan risiko residual setinggi itu,
aktivitas atau fungsi harus digugurkan. Kapanpun hal ini muncul,
penting untuk memastikan bahwa situasi yang ada dan keputusan
yang diambil, dicatat dalam daftar risiko yang relevan.
Jakarta, 28 November 2007
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Ketua,
Prof. DR. Dr. H. Azrul Azwar, MPH
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka36
Ketidakmampuan
untuk
menyelenggarakan
programkaummuda.
Kejadiannegatif
yangsecara
permanenmerusak
reputasiGerakan
Pramuka.
Kehilanganpermanen
daribangunanutama
ataukehilangan
fungsiutamadidalam
bangunanutama
(misalnyakwartir
cabang,perkemahan
dan/atauaset-aset
komersial).
Kehilanganpermanen
dariperlengkapan
asetyangutama.
Fungsiyang
tidakmencukupi
menyebabkan
kegagalansignifikan
padasatuataulebih
pelayananorganisasi
yangutama.
Kehilangan
pendapatan
permanendari
bisniskwartir
cabang.
Katastropik
Kehilangansumberdaya
manusiadalamskala
besar(relawandan/atau
staf)yangberakibat
padaketidakmampuan
memberikanatau
mempertahankan
pelayananutama.
Kejadianbesar
denganimplikasi
keamanan,finansial,
ataupolitikyang
signifikan
Kejadianyangsecara
signifikanmerusak
reputasiGerakan
Pramuka
Kejadiandengan
implikasikeamanan,
finansial,atau
politikpada
tingkatyangpatut
diperhitungkan
Kejadianyang
merusakreputasi
GerakanPramuka
Kehilangansementara
daribangunanutama
ataukehilangan
permanendari
bangunannomor2.
Kehilangansementara
dariperlengkapan
asetyangutama.
Kehilangan
sementaradari
bangunankedua.
Kerusakandari
perlengkapan
asetyangutama.
Fungsiyang
tidakmemenuhi
menyebabkan
kerusakanpada
pelayananutama.
Kehilangan
cadanganmodal.
Ketidakmampuan
untuk
mempertahankan
danarutin
menyebabkan
berkurangnya
kualitaspelayanan
utama.
Kehilangan
sebagiansumberdaya
manusia)yangberakibat
padapenurunanbesar
pelayananutama.
Ketidakmampuan
merekrutrelawandan
stafyangmencukupi
untukmempertahankan
danmengokohkan
kekuatan.
KehilanganSDMdalam
jangkapendek.
Mungkindapat
menyebabkan
kematianatau
kehilangantotaldari
satuataulebihdari
fungsitubuh
(misalnyakehilangan
penglihatanatau
kehilangankaki).
Mungkin
menyebabkanluka
serius,kehilangan
bagian-bagian
tubuhsecara
permanen,
atausakitparah
Mungkin
menyebabkan
kecelakaanyang
dilaporkandengan
konsekuensijangka
lebihpanjang.
Ketidakmampuan
untukmemenuhi
kewajibanlegalsaat
inidanmasayang
akandatang.
Ketidakmampuan
memenuhi
peraturan
pemerintahatau
standarindustri
Ketidakmampuan
untukmemperluas
Program
Kepramukaan.
Kesulitandalam
memenuhi
peraturan
pemerintahatau
standarindustri.
Kesulitanuntuk
memperluas
Program
Kepramukaan.
Kehilangandata
bisnisutama
secarapermanen,
dan/ataufasilitas
komunikasi.
Kehilangan
sebagiandatabisnis
utama,gangguan
jangkapanjang,
padafasilitas
komoutasidan
komunikasi.
Kerusakansebagian
databisnis,
gangguanjangka
menengah
padafasilitas
komoutasidan
komunikasi.
Mayor
Sedang
CONTOHPENERAPANKONSEKUENSI
KATEGORIRISIKOMAYOR
KONSEKUENSI
Aktivitas
KaumMuda
Manajemen
Aset/Properti
Finansial/
Asuransi
SumberDaya
Manusia(SDM)
KesehatanKerja,
Keselamatandan
Kesejahteraan
Korporasi/
Strategis
Teknologi
Informasi
LAMPIRANB
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Kecelakaanyang
dapatdirespon
denganmudah
melaluisumberdaya
yangada.
Kejadianyang
mungkinmemiliki
dampakpadareputasi
GerakanPramuka
padatingkatkwartir
Kehilangansementara
daribangunan
–bangunanminor.
Ketiadaan
perlengkapanminor.
Pengurangandana
untuksatuataulebih
aktivitasutamaatau
programbisnis.
Minor
KetiadaanSDM
jangkapendekatau
dalamskalaminor
menyebabkanbeberapa
ketidaknyamanansecara
individualdanGerakan
Pramuka.
Kejadianyang
memilikidampak
kecilpadaoperasi
ataudapatditangani
denganprosesformal.
Kehilanganfungsi
didalambangunan
minor.
Kerusakandari
peralatanminor.
Gangguanminor
padasatuataulebih
program.
KekuranganSDM
dengandampakyang
dapatdiabaikanpada
GerakanPramuka.
Mungkin
menyebabkanluka
atausakitringan.
Efeksangatkecil
padakesehatan
dankeselamatan
perorangan
yangmungkin
memerlukan
tindakan
pertolongan
pertama.
Kesulitandalam
mencapairencana
dantujuanstrategis
GerakanPramuka.
Kesulitandalam
mencapaitujuan
jangkapendek.
Kehilangan
sebagiandatabisnis
bukanutama,
gangguanjangka
pendekpada
fasilitaskomputasi
dankomunikasi.
Kerusakanminor
padasebagiandata
bisnisnon-utama,
masalahsekuen,
danresetperalatan.Tidak
Signifikan
CONTOHPENERAPANKONSEKUENSI
KATEGORIRISIKOMAYOR
KONSEKUENSI
Aktivitas
KaumMuda
Manajemen
Aset/Properti
Finansial/
Asuransi
SumberDaya
Manusia(SDM)
KesehatanKerja,
Keselamatandan
Kesejahteraan
Korporasi/
Strategis
Teknologi
Informasi
LAMPIRANB
Jakarta,28November2007
KwartirNasionalGerakanPramuka
Ketua,
Prof.DR.Dr.H.AzrulAzwar,MPH
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka38
PENGUKURANRISIKO
PERANGKAT1-BAHAYA&SKENARIOBAHAYA.
AKTIVASI/SITUASI:...........................(contoh:KEGIATANPANJATTEBING)
LAMPIRANC
(Perangkat1,2dan3)
	NO.	BAHAYA/RISIKO	SKENARIOBAHAYA/RISIKO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
l	Metodainidirancanguntukmengidentifikasirisiko/bahayadalamsuatukegiatandanakibatyangditimbulkantermasukefekpsikologis.
l	Identifikasibahaya/risikosecaralengkapolehtimuntukmeningkatkanobyektifitaspenilaian.
Batujatuh
Terpeleset
Tergoresbatu
Lukadikepalaataubadan
Kakiterkilir
Lukalecet
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 39
	NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
PENGUKURANRISIKO
PERANGKAT2-KEMUNCULAN,AKIBAT&PROBABILITASTINGKATRISIKO
[datadiambildariPerangkat1:]AKTIVASI/SITUASI:...........................(contoh:KEGIATANPANJATTEBING)
LAMPIRANC
(Perangkat1,2dan3)
Seberapaseringkemunculan
bahayaataurisikotersebut?
	0,5	=SangatJarang
	1	=	Jarang
	2	=	Kadang-kadang
	3	=	Sekali-kaliMunculatau
			Terjadi
	6	=	SecaraTeratur
	10	=	Konstan
Seberapabesarakibatnya?
	1	=Kecil,hanyaperluP3K
	2	=	Terlukadantidakbisa
			aktifbeberapahari.
	3	=	Serius,bisa
			mengakibatkancacat
	4	=	SangatSeriusbisa
			mengakibatkankematian
	5	=	Bencana,kemungkinan
			meninggallebihdarisatu
			orangatausangatcepat
Sejauhapakemungkinanakibat
darikemunculanrisikoituakan
terjadi?
	0,1	=Sulitdiperkirakan
	0,2	=	Jarang
	0,5	=	TidakCenderung
	1	=	Cenderung
	3	=	Mungkin
	6	=	HampirPasti
	10	=	PastiTerjadi
	1	=R<20	:‘RisikoSangatRendah’
	2	=	20<R<70	:‘RisikoRendah’
	3	=	70<R<200	:‘RisikoMenengah’
	4	=	200<R<400	:‘RisikoTinggi’
	5	=	R>400	:‘SangatBerisikoTinggi’
R=	NILAI
	AKHIR
	RISIKO
R=E*C*P
	E=EXPOSURE	C=AKIBATP=PROBABILITASRELATIVE(!)
TINGKATRISIKO
2
3
3
2
2
1
0,1
1
3
0.4
6
9
SANGATRENDAH
SANGATRENDAH
SANGATRENDAH
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka0
Jakarta,28November2007
KwartirNasionalGerakanPramuka
Ketua,
Prof.DR.Dr.H.AzrulAzwar,MPH
NO.BAHAYA/RISIKO&SUBJECTIVE:ENVIRONMENTRekomendasi:
R=NILAIAKHIRRISIKOOBJECTIVE:HUMANMelakukantindakanataulangkah-langkahuntukmengurangi
risikoterhadapkemungkinanyangakanterjadi,contohnya:
•Menundakegiatanakibatcuacaburuk
•Setiappesertaharusmemilikipakaianpelindung,jaket,jashujan
PENGUKURANRISIKO
PERANGKAT3-PENILAIANRISIKOSPESIFIK
AKTIVASI/SITUASI:...........................(contoh:KEGIATANPANJATTEBING)
LAMPIRANC
(Perangkat1,2dan3)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0,4
6
9
E
H
H
MEMERIKSAKERAPUHANBEBATUAN,SEBELUMMEMANJAT
MENGGUNAKANSEPATUKHUSUSPANJATTEBING
BERHATI-HATIDALAMSETIAPPERGERAKAN
halaman ini sengaja dikosongkan

More Related Content

What's hot

Lokakarya Orientasi.pptx
Lokakarya Orientasi.pptxLokakarya Orientasi.pptx
Lokakarya Orientasi.pptxdidimasyhudi1
 
Format supervisi penilaian proses belajar mengajar
Format supervisi penilaian proses belajar mengajarFormat supervisi penilaian proses belajar mengajar
Format supervisi penilaian proses belajar mengajarRoyadi Nusa
 
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfEksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfDelindaheaven
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptxKartinaKartina4
 
Ppt penguatan pendampingan individu
Ppt  penguatan pendampingan individuPpt  penguatan pendampingan individu
Ppt penguatan pendampingan individuDian Sari
 
Laporan umpan balik dari teman sejawat
Laporan umpan balik dari teman sejawatLaporan umpan balik dari teman sejawat
Laporan umpan balik dari teman sejawatsucimurni4
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi Diri (Wahyu).docx
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi Diri (Wahyu).docxLampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi Diri (Wahyu).docx
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi Diri (Wahyu).docxWahyouJuztyn
 
BUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdf
BUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdfBUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdf
BUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdfIrman Ramly
 
LA-PI (2) KELOMPOK 4.docx
LA-PI (2) KELOMPOK 4.docxLA-PI (2) KELOMPOK 4.docx
LA-PI (2) KELOMPOK 4.docxAnaRidwan2
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by DesignSMK Negeri 6 Malang
 
Modul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdf
Modul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdfModul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdf
Modul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdfIrman Ramly
 
Aksi Nyata Topik 2 Kurikulum Merdeka.pdf
Aksi Nyata Topik 2  Kurikulum Merdeka.pdfAksi Nyata Topik 2  Kurikulum Merdeka.pdf
Aksi Nyata Topik 2 Kurikulum Merdeka.pdfNur Rohmadi
 
Penilaian_CGP_Angkatan-7.pptx
Penilaian_CGP_Angkatan-7.pptxPenilaian_CGP_Angkatan-7.pptx
Penilaian_CGP_Angkatan-7.pptxDeasyIrawati2
 
04. buku pendampingan individu_23092020_draft_layout
04. buku pendampingan individu_23092020_draft_layout04. buku pendampingan individu_23092020_draft_layout
04. buku pendampingan individu_23092020_draft_layoutFerry Slat
 
MANAJEMEN RISIKO DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN
MANAJEMEN RISIKO DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAANMANAJEMEN RISIKO DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN
MANAJEMEN RISIKO DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAANSoedy
 

What's hot (20)

Narakarya.fix
Narakarya.fixNarakarya.fix
Narakarya.fix
 
Lokakarya Orientasi.pptx
Lokakarya Orientasi.pptxLokakarya Orientasi.pptx
Lokakarya Orientasi.pptx
 
Format supervisi penilaian proses belajar mengajar
Format supervisi penilaian proses belajar mengajarFormat supervisi penilaian proses belajar mengajar
Format supervisi penilaian proses belajar mengajar
 
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfEksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.pptx
 
Ppt penguatan pendampingan individu
Ppt  penguatan pendampingan individuPpt  penguatan pendampingan individu
Ppt penguatan pendampingan individu
 
Laporan umpan balik dari teman sejawat
Laporan umpan balik dari teman sejawatLaporan umpan balik dari teman sejawat
Laporan umpan balik dari teman sejawat
 
Program kerja pramuka
Program kerja pramukaProgram kerja pramuka
Program kerja pramuka
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi Diri (Wahyu).docx
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi Diri (Wahyu).docxLampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi Diri (Wahyu).docx
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi Diri (Wahyu).docx
 
BUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdf
BUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdfBUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdf
BUKU PEGANGAN LOKAKARYA GURU PENGGERAK.pdf
 
LA-PI (2) KELOMPOK 4.docx
LA-PI (2) KELOMPOK 4.docxLA-PI (2) KELOMPOK 4.docx
LA-PI (2) KELOMPOK 4.docx
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
 
Modul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdf
Modul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdfModul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdf
Modul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdf
 
Aksi Nyata Topik 2 Kurikulum Merdeka.pdf
Aksi Nyata Topik 2  Kurikulum Merdeka.pdfAksi Nyata Topik 2  Kurikulum Merdeka.pdf
Aksi Nyata Topik 2 Kurikulum Merdeka.pdf
 
Teknik fasilitasi
Teknik fasilitasiTeknik fasilitasi
Teknik fasilitasi
 
LOKAKARYA 7.revisi.pptx
LOKAKARYA 7.revisi.pptxLOKAKARYA 7.revisi.pptx
LOKAKARYA 7.revisi.pptx
 
Penilaian_CGP_Angkatan-7.pptx
Penilaian_CGP_Angkatan-7.pptxPenilaian_CGP_Angkatan-7.pptx
Penilaian_CGP_Angkatan-7.pptx
 
04. buku pendampingan individu_23092020_draft_layout
04. buku pendampingan individu_23092020_draft_layout04. buku pendampingan individu_23092020_draft_layout
04. buku pendampingan individu_23092020_draft_layout
 
LA-LOKA.docx
LA-LOKA.docxLA-LOKA.docx
LA-LOKA.docx
 
MANAJEMEN RISIKO DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN
MANAJEMEN RISIKO DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAANMANAJEMEN RISIKO DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN
MANAJEMEN RISIKO DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN
 

Viewers also liked

Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeu
Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeuPetunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeu
Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeuAhmad Abdul Haq
 
Jurnal Trading CFD
Jurnal Trading CFDJurnal Trading CFD
Jurnal Trading CFDAgung Y, SIP
 
7 pemantauan dan_audit_lingkungan
7 pemantauan dan_audit_lingkungan7 pemantauan dan_audit_lingkungan
7 pemantauan dan_audit_lingkunganAgus Candra
 
Testing & implementation
Testing & implementationTesting & implementation
Testing & implementationmira benissa
 
Integrasi ISO 31000 dan ISO 9001 - CRMS Indonesia
Integrasi ISO 31000 dan ISO 9001 - CRMS Indonesia Integrasi ISO 31000 dan ISO 9001 - CRMS Indonesia
Integrasi ISO 31000 dan ISO 9001 - CRMS Indonesia CRMS Indonesia
 
Sistim manajemen lingkungan
Sistim manajemen lingkunganSistim manajemen lingkungan
Sistim manajemen lingkunganrahmat hasan
 
Risk Analysis Toolkit
Risk Analysis ToolkitRisk Analysis Toolkit
Risk Analysis Toolkitdmdk12
 
PSM RM - Process Safety Management implementation guidance 1
PSM RM - Process Safety Management implementation guidance 1PSM RM - Process Safety Management implementation guidance 1
PSM RM - Process Safety Management implementation guidance 1Process Safety Culture
 
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting pendekatan certai...
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting  pendekatan certai...Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting  pendekatan certai...
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting pendekatan certai...Futurum2
 
Audit berpeduli risiko
Audit berpeduli risikoAudit berpeduli risiko
Audit berpeduli risikoInspektorat
 
pemantauan dan audit lingkungan
pemantauan dan audit lingkunganpemantauan dan audit lingkungan
pemantauan dan audit lingkunganHafizhul2115
 
Manajemen risiko & construction safety plan
Manajemen risiko & construction safety planManajemen risiko & construction safety plan
Manajemen risiko & construction safety planM Mushanif Mukti
 
ISO 14001 Case Study
ISO 14001 Case StudyISO 14001 Case Study
ISO 14001 Case StudyLawson Odere
 
Audit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja Manajemen
Audit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja ManajemenAudit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja Manajemen
Audit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja ManajemenYunita Tri Andra Yani
 
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja ManajemenAudit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja ManajemenYunita Tri Andra Yani
 
Audit lingkungan
Audit lingkunganAudit lingkungan
Audit lingkunganfirdaus78
 
Konsep audit dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan iso
Konsep audit dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan isoKonsep audit dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan iso
Konsep audit dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan isoRamlah Al Baseri
 
Development of a risk assessment tool for the proactive management of Supply ...
Development of a risk assessment tool for the proactive management of Supply ...Development of a risk assessment tool for the proactive management of Supply ...
Development of a risk assessment tool for the proactive management of Supply ...Cranfield University
 
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting pendekatan certai...
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting  pendekatan certai...Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting  pendekatan certai...
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting pendekatan certai...Futurum2
 

Viewers also liked (20)

Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeu
Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeuPetunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeu
Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeu
 
Jurnal Trading CFD
Jurnal Trading CFDJurnal Trading CFD
Jurnal Trading CFD
 
7 pemantauan dan_audit_lingkungan
7 pemantauan dan_audit_lingkungan7 pemantauan dan_audit_lingkungan
7 pemantauan dan_audit_lingkungan
 
Testing & implementation
Testing & implementationTesting & implementation
Testing & implementation
 
Integrasi ISO 31000 dan ISO 9001 - CRMS Indonesia
Integrasi ISO 31000 dan ISO 9001 - CRMS Indonesia Integrasi ISO 31000 dan ISO 9001 - CRMS Indonesia
Integrasi ISO 31000 dan ISO 9001 - CRMS Indonesia
 
Sistim manajemen lingkungan
Sistim manajemen lingkunganSistim manajemen lingkungan
Sistim manajemen lingkungan
 
Risk Analysis Toolkit
Risk Analysis ToolkitRisk Analysis Toolkit
Risk Analysis Toolkit
 
PSM RM - Process Safety Management implementation guidance 1
PSM RM - Process Safety Management implementation guidance 1PSM RM - Process Safety Management implementation guidance 1
PSM RM - Process Safety Management implementation guidance 1
 
PSM RM - Learn from experience
PSM RM - Learn from experiencePSM RM - Learn from experience
PSM RM - Learn from experience
 
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting pendekatan certai...
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting  pendekatan certai...Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting  pendekatan certai...
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting pendekatan certai...
 
Audit berpeduli risiko
Audit berpeduli risikoAudit berpeduli risiko
Audit berpeduli risiko
 
pemantauan dan audit lingkungan
pemantauan dan audit lingkunganpemantauan dan audit lingkungan
pemantauan dan audit lingkungan
 
Manajemen risiko & construction safety plan
Manajemen risiko & construction safety planManajemen risiko & construction safety plan
Manajemen risiko & construction safety plan
 
ISO 14001 Case Study
ISO 14001 Case StudyISO 14001 Case Study
ISO 14001 Case Study
 
Audit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja Manajemen
Audit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja ManajemenAudit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja Manajemen
Audit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja Manajemen
 
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja ManajemenAudit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
 
Audit lingkungan
Audit lingkunganAudit lingkungan
Audit lingkungan
 
Konsep audit dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan iso
Konsep audit dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan isoKonsep audit dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan iso
Konsep audit dan sistem manajemen lingkungan berdasarkan iso
 
Development of a risk assessment tool for the proactive management of Supply ...
Development of a risk assessment tool for the proactive management of Supply ...Development of a risk assessment tool for the proactive management of Supply ...
Development of a risk assessment tool for the proactive management of Supply ...
 
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting pendekatan certai...
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting  pendekatan certai...Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting  pendekatan certai...
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting pendekatan certai...
 

Similar to Manajemen Risiko Pramuka

Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
3. MANAJEMEN RISIKO.pdf
3. MANAJEMEN RISIKO.pdf3. MANAJEMEN RISIKO.pdf
3. MANAJEMEN RISIKO.pdfFilia Yuniza
 
Penilaian risiko bencana
Penilaian risiko bencanaPenilaian risiko bencana
Penilaian risiko bencanaJoni Iswanto
 
Manajemen resiko
Manajemen resikoManajemen resiko
Manajemen resikoDasufianti
 
Pengertian Risiko & Manajemen Risiko _Training RISK MANAGEMENT
Pengertian Risiko & Manajemen Risiko _Training RISK MANAGEMENTPengertian Risiko & Manajemen Risiko _Training RISK MANAGEMENT
Pengertian Risiko & Manajemen Risiko _Training RISK MANAGEMENTKanaidi ken
 
Implementasi Manajemen Risiko@29Des23.pdf
Implementasi Manajemen Risiko@29Des23.pdfImplementasi Manajemen Risiko@29Des23.pdf
Implementasi Manajemen Risiko@29Des23.pdfwiwihhasim2
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017warinah warinah
 
Ninil jannah lingkar association bagaimana hfa di praktekan di tingkat masyar...
Ninil jannah lingkar association bagaimana hfa di praktekan di tingkat masyar...Ninil jannah lingkar association bagaimana hfa di praktekan di tingkat masyar...
Ninil jannah lingkar association bagaimana hfa di praktekan di tingkat masyar...Lingkar Association (Perkumpulan Lingkar)
 
Ruang Lingkup & Pengertian Umum Risiko & Manajemen Risiko _Training "RISK MA...
Ruang Lingkup & Pengertian Umum Risiko & Manajemen Risiko  _Training "RISK MA...Ruang Lingkup & Pengertian Umum Risiko & Manajemen Risiko  _Training "RISK MA...
Ruang Lingkup & Pengertian Umum Risiko & Manajemen Risiko _Training "RISK MA...Kanaidi ken
 
Concept of Risk.pdf
Concept of Risk.pdfConcept of Risk.pdf
Concept of Risk.pdfssuser4f7e3f
 
Sistem Manajemen K3
Sistem Manajemen K3Sistem Manajemen K3
Sistem Manajemen K3yahyaadja
 
1. manajemen risiko pt perspektif internal audit
1. manajemen risiko pt   perspektif  internal audit1. manajemen risiko pt   perspektif  internal audit
1. manajemen risiko pt perspektif internal auditYudha Pratama
 
Dharu dewi manajemen_risiko penerapan sistem manajemen risiko pada pltn
Dharu dewi manajemen_risiko penerapan sistem manajemen risiko pada pltnDharu dewi manajemen_risiko penerapan sistem manajemen risiko pada pltn
Dharu dewi manajemen_risiko penerapan sistem manajemen risiko pada pltnmisbah wahid
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...parluhutan silitonga
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...parluhutan silitonga
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...parluhutan silitonga
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...parluhutan silitonga
 

Similar to Manajemen Risiko Pramuka (20)

Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
3. MANAJEMEN RISIKO.pdf
3. MANAJEMEN RISIKO.pdf3. MANAJEMEN RISIKO.pdf
3. MANAJEMEN RISIKO.pdf
 
Penilaian risiko bencana
Penilaian risiko bencanaPenilaian risiko bencana
Penilaian risiko bencana
 
Manajemen resiko
Manajemen resikoManajemen resiko
Manajemen resiko
 
Pengertian Risiko & Manajemen Risiko _Training RISK MANAGEMENT
Pengertian Risiko & Manajemen Risiko _Training RISK MANAGEMENTPengertian Risiko & Manajemen Risiko _Training RISK MANAGEMENT
Pengertian Risiko & Manajemen Risiko _Training RISK MANAGEMENT
 
Implementasi Manajemen Risiko@29Des23.pdf
Implementasi Manajemen Risiko@29Des23.pdfImplementasi Manajemen Risiko@29Des23.pdf
Implementasi Manajemen Risiko@29Des23.pdf
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017
 
Ninil jannah lingkar association bagaimana hfa di praktekan di tingkat masyar...
Ninil jannah lingkar association bagaimana hfa di praktekan di tingkat masyar...Ninil jannah lingkar association bagaimana hfa di praktekan di tingkat masyar...
Ninil jannah lingkar association bagaimana hfa di praktekan di tingkat masyar...
 
Asas Kepimpinan Dalam Rekreasi
Asas Kepimpinan Dalam RekreasiAsas Kepimpinan Dalam Rekreasi
Asas Kepimpinan Dalam Rekreasi
 
1. MANAJEMEN RESIKO.ppt
1. MANAJEMEN RESIKO.ppt1. MANAJEMEN RESIKO.ppt
1. MANAJEMEN RESIKO.ppt
 
Ruang Lingkup & Pengertian Umum Risiko & Manajemen Risiko _Training "RISK MA...
Ruang Lingkup & Pengertian Umum Risiko & Manajemen Risiko  _Training "RISK MA...Ruang Lingkup & Pengertian Umum Risiko & Manajemen Risiko  _Training "RISK MA...
Ruang Lingkup & Pengertian Umum Risiko & Manajemen Risiko _Training "RISK MA...
 
Concept of Risk.pdf
Concept of Risk.pdfConcept of Risk.pdf
Concept of Risk.pdf
 
Sistem Manajemen K3
Sistem Manajemen K3Sistem Manajemen K3
Sistem Manajemen K3
 
1. manajemen risiko pt perspektif internal audit
1. manajemen risiko pt   perspektif  internal audit1. manajemen risiko pt   perspektif  internal audit
1. manajemen risiko pt perspektif internal audit
 
Risk Assesment
Risk AssesmentRisk Assesment
Risk Assesment
 
Dharu dewi manajemen_risiko penerapan sistem manajemen risiko pada pltn
Dharu dewi manajemen_risiko penerapan sistem manajemen risiko pada pltnDharu dewi manajemen_risiko penerapan sistem manajemen risiko pada pltn
Dharu dewi manajemen_risiko penerapan sistem manajemen risiko pada pltn
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
 

More from astozone

Pengajuan Nomor Gudep
Pengajuan Nomor GudepPengajuan Nomor Gudep
Pengajuan Nomor Gudepastozone
 
Api Unggun - kak Adi
Api Unggun - kak AdiApi Unggun - kak Adi
Api Unggun - kak Adiastozone
 
Naskah Api Unggun
Naskah Api UnggunNaskah Api Unggun
Naskah Api Unggunastozone
 
Perkemahan Pramuka SIT
Perkemahan Pramuka SITPerkemahan Pramuka SIT
Perkemahan Pramuka SITastozone
 
1976 132 Petunjuk Penyelenggaraan Perkemahan Besar Penggalang
1976 132 Petunjuk Penyelenggaraan Perkemahan Besar Penggalang1976 132 Petunjuk Penyelenggaraan Perkemahan Besar Penggalang
1976 132 Petunjuk Penyelenggaraan Perkemahan Besar Penggalangastozone
 
1977 029 Jukran Gladian Pimpinan Regu
1977 029 Jukran Gladian Pimpinan Regu1977 029 Jukran Gladian Pimpinan Regu
1977 029 Jukran Gladian Pimpinan Reguastozone
 
1978 Jukran Kursus Orientasi
1978 Jukran Kursus Orientasi1978 Jukran Kursus Orientasi
1978 Jukran Kursus Orientasiastozone
 
1979 178 Jukran Upacara dalam Gerakan Pramuka
1979 178 Jukran Upacara dalam Gerakan Pramuka1979 178 Jukran Upacara dalam Gerakan Pramuka
1979 178 Jukran Upacara dalam Gerakan Pramukaastozone
 
1976 131 Jukran Pesta Siaga
1976 131 Jukran Pesta Siaga1976 131 Jukran Pesta Siaga
1976 131 Jukran Pesta Siagaastozone
 
1976 134 Jukran TKK
1976 134 Jukran TKK1976 134 Jukran TKK
1976 134 Jukran TKKastozone
 
1981 Jukran Melintasi Halang Rintang
1981 Jukran Melintasi Halang Rintang1981 Jukran Melintasi Halang Rintang
1981 Jukran Melintasi Halang Rintangastozone
 
1982 055 Jukran Tanda Pengenal Gerakan Pramuka
1982 055 Jukran Tanda Pengenal Gerakan Pramuka1982 055 Jukran Tanda Pengenal Gerakan Pramuka
1982 055 Jukran Tanda Pengenal Gerakan Pramukaastozone
 
1982 055 PP Tanda Pengenal Gerakan Pramuka
1982 055 PP Tanda Pengenal Gerakan Pramuka1982 055 PP Tanda Pengenal Gerakan Pramuka
1982 055 PP Tanda Pengenal Gerakan Pramukaastozone
 
1982 056 Jukran Karang Pamitran
1982 056 Jukran Karang Pamitran1982 056 Jukran Karang Pamitran
1982 056 Jukran Karang Pamitranastozone
 
1984 101 Jukran Pramuka Garuda
1984 101 Jukran Pramuka Garuda1984 101 Jukran Pramuka Garuda
1984 101 Jukran Pramuka Garudaastozone
 
1986 Tanda Pengenal Nama Diri
1986 Tanda Pengenal Nama Diri1986 Tanda Pengenal Nama Diri
1986 Tanda Pengenal Nama Diriastozone
 
1989 Jukran Tanda Satuan
1989 Jukran Tanda Satuan1989 Jukran Tanda Satuan
1989 Jukran Tanda Satuanastozone
 
1989 005 PP Tanda Satuan Gerakan Pramuka
1989 005 PP Tanda Satuan Gerakan Pramuka1989 005 PP Tanda Satuan Gerakan Pramuka
1989 005 PP Tanda Satuan Gerakan Pramukaastozone
 
1993 273 PP Cara Menilai Kecakapan Pramuka
1993 273 PP Cara Menilai Kecakapan Pramuka1993 273 PP Cara Menilai Kecakapan Pramuka
1993 273 PP Cara Menilai Kecakapan Pramukaastozone
 
1998 Penyesuaian Jukran Pertemuan Pramuka
1998 Penyesuaian Jukran Pertemuan Pramuka1998 Penyesuaian Jukran Pertemuan Pramuka
1998 Penyesuaian Jukran Pertemuan Pramukaastozone
 

More from astozone (20)

Pengajuan Nomor Gudep
Pengajuan Nomor GudepPengajuan Nomor Gudep
Pengajuan Nomor Gudep
 
Api Unggun - kak Adi
Api Unggun - kak AdiApi Unggun - kak Adi
Api Unggun - kak Adi
 
Naskah Api Unggun
Naskah Api UnggunNaskah Api Unggun
Naskah Api Unggun
 
Perkemahan Pramuka SIT
Perkemahan Pramuka SITPerkemahan Pramuka SIT
Perkemahan Pramuka SIT
 
1976 132 Petunjuk Penyelenggaraan Perkemahan Besar Penggalang
1976 132 Petunjuk Penyelenggaraan Perkemahan Besar Penggalang1976 132 Petunjuk Penyelenggaraan Perkemahan Besar Penggalang
1976 132 Petunjuk Penyelenggaraan Perkemahan Besar Penggalang
 
1977 029 Jukran Gladian Pimpinan Regu
1977 029 Jukran Gladian Pimpinan Regu1977 029 Jukran Gladian Pimpinan Regu
1977 029 Jukran Gladian Pimpinan Regu
 
1978 Jukran Kursus Orientasi
1978 Jukran Kursus Orientasi1978 Jukran Kursus Orientasi
1978 Jukran Kursus Orientasi
 
1979 178 Jukran Upacara dalam Gerakan Pramuka
1979 178 Jukran Upacara dalam Gerakan Pramuka1979 178 Jukran Upacara dalam Gerakan Pramuka
1979 178 Jukran Upacara dalam Gerakan Pramuka
 
1976 131 Jukran Pesta Siaga
1976 131 Jukran Pesta Siaga1976 131 Jukran Pesta Siaga
1976 131 Jukran Pesta Siaga
 
1976 134 Jukran TKK
1976 134 Jukran TKK1976 134 Jukran TKK
1976 134 Jukran TKK
 
1981 Jukran Melintasi Halang Rintang
1981 Jukran Melintasi Halang Rintang1981 Jukran Melintasi Halang Rintang
1981 Jukran Melintasi Halang Rintang
 
1982 055 Jukran Tanda Pengenal Gerakan Pramuka
1982 055 Jukran Tanda Pengenal Gerakan Pramuka1982 055 Jukran Tanda Pengenal Gerakan Pramuka
1982 055 Jukran Tanda Pengenal Gerakan Pramuka
 
1982 055 PP Tanda Pengenal Gerakan Pramuka
1982 055 PP Tanda Pengenal Gerakan Pramuka1982 055 PP Tanda Pengenal Gerakan Pramuka
1982 055 PP Tanda Pengenal Gerakan Pramuka
 
1982 056 Jukran Karang Pamitran
1982 056 Jukran Karang Pamitran1982 056 Jukran Karang Pamitran
1982 056 Jukran Karang Pamitran
 
1984 101 Jukran Pramuka Garuda
1984 101 Jukran Pramuka Garuda1984 101 Jukran Pramuka Garuda
1984 101 Jukran Pramuka Garuda
 
1986 Tanda Pengenal Nama Diri
1986 Tanda Pengenal Nama Diri1986 Tanda Pengenal Nama Diri
1986 Tanda Pengenal Nama Diri
 
1989 Jukran Tanda Satuan
1989 Jukran Tanda Satuan1989 Jukran Tanda Satuan
1989 Jukran Tanda Satuan
 
1989 005 PP Tanda Satuan Gerakan Pramuka
1989 005 PP Tanda Satuan Gerakan Pramuka1989 005 PP Tanda Satuan Gerakan Pramuka
1989 005 PP Tanda Satuan Gerakan Pramuka
 
1993 273 PP Cara Menilai Kecakapan Pramuka
1993 273 PP Cara Menilai Kecakapan Pramuka1993 273 PP Cara Menilai Kecakapan Pramuka
1993 273 PP Cara Menilai Kecakapan Pramuka
 
1998 Penyesuaian Jukran Pertemuan Pramuka
1998 Penyesuaian Jukran Pertemuan Pramuka1998 Penyesuaian Jukran Pertemuan Pramuka
1998 Penyesuaian Jukran Pertemuan Pramuka
 

Recently uploaded

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 

Manajemen Risiko Pramuka

  • 1. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka10 KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 227 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO DALAM GERAKAN PRAMUKA Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Menimbang : a. bahwa kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan keluarga yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan dilakukan di alam terbuka yang sasaran akhirnya adalah pembentukan watak, akhlak mulia, dan budi pekerti luhur; b. bahwa dalam pelaksanaan kegiatan tersebut akan dihadapkan kepada sejumlah risiko yang menjadi tanggungjawab seluruh anggota Gerakan Pramuka; c. bahwa risiko yang timbul dari pelaksanaan kegiatan tersebut perlu dikelola menurut prinsip-prinsip manajemen dalam suatu Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko; d. bahwa sehubungan dengan itu perlu ditetapkan dengan surat keputusan. Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. 2. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 037 Tahun 2005 tentang Visi, Misi, dan Strategi Gerakan Pramuka Tahun 2003 – 2008; 3. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 220 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-pokok Organisasi Gerakan Pramuka. 4. Rekomendasi The 1st Asia-Pacific Regional Risk and Safety Management Workshop, Tahun 2003, di Singapore.
  • 2. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka MEMUTUSKAN Menetapkan : Pertama : Petunjuk Penyelenggaraan Kebijakan Manajemen Risiko sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini. Kedua : Menginstruksikan kepada kwartir dan satuan Gerakan Pramuka di seluruh Indonesia dan perwakilan di luar negeri untuk melaksanakan keputusan ini. Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan. Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya. Ditetapkan : di Jakarta. Pada tanggal : 28 November 2007 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Ketua, Prof. DR. Dr. H. Azrul Azwar, MPH.
  • 3. halaman ini sengaja dikosongkan
  • 4. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 13 LAMPIRAN KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 227 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO DALAM GERAKAN PRAMUKA BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM Gerakan Pramuka menjadi bagian yang penting dalam pendidikan nonformal dan menyediakan program rekreatif edukatif yang membantu kaum muda Indonesia untuk berkembang secara emosional, intelektual, sosial, spiritual dan fisik. Kesadaran terhadap risiko selalu menjadi fokus Gerakan Pramuka di dalam pelaksanaan program untuk kaum muda, dalam lingkungan yang menyediakan sumber-sumber pembelajaran dari pengalaman serta praktek. Kebijakan Manajemen Risiko dalam Gerakan Pramuka untuk melengkapi proses yang telah ada, serta untuk memastikan bahwa risiko yang terkait dengan aktivitas yang dilakukan dapat disadari dan dikelola dengan baik. Risikoadalahbagianyangtidakterpisahkandalamsebagianaspekkehidupan sehari-hari. Kita semua secara terus-menerus melakukan pengelolaan risiko, kadang-kadang disadari, dan kadang-kadang tanpa disadari, tetapi tidak selalu dengan cara yang sistematis. Pada sebagian waktu, kejadian berisiko itu tampak jelas, misalnya di dalam penyelenggaraan sebuah latihan, sebaliknya pada waktu-waktu lain, risiko tidak akan telihat jelas dan mungkin dapat muncul dalam bentuk penerapan peraturan baru atau perubahan kebijakan. Manajemen Risiko merupakan hal yang mendasar dalam manajemen yang efektif pada semua fungsi dan aktivitas organisasi. Hal ini meliputi pengelolaan risiko yang bersifat internal maupun eksternal, misalnya: pendekatan sistematik yang dapat digunakan untuk meminimalkan dan mengelola risiko yang berhubungan dengan penyelenggaraan kegiatan bagi kaum muda dalam skala kecil maupun dalam skala besar. Pendekatan risiko yang sama dapat digunakan pada pengenalan atau penerapan peraturan baru. Bagaimanapun dan kapanpun risiko muncul, kita harus dapat secara sistematis mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, dan memberikan
  • 5. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka14 intervensi pada risiko sesuai dengan tingkat keseriusan risiko. Manajemen Risiko merupakan sebuah proses baku yang terdiri atas langkah-langkah, yang ketika dilakukan dalam urutan-urutan tertentu, memungkinkan perbaikan yang berkesinambungan dalam proses perencanaan, pelaksanaan maupun dalam pengambilan keputusan, kebijakan manajemen risiko akan dianalisa paling tidak satu kali dalam setahun. 2. TUJUAN Menanggulangi berbagai akibat negatif baik secara moril maupun materiil dalam pelaksanaan kegiatan di lingkungan Gerakan Pramuka, baik dalam skala kecil (kegiatan gugusdepan) maupun skala besar (kegiatan cabang, daerah, maupuan nasional). 3. DASAR a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. b. Renstra Gerakan Pramuka Tahun 2004-2009. c. Renja Gerakan Pramuka Tahun 2004-2009. d. Revitalisasi Gerakan Pramuka. 4. SASARAN a. Memberikan rasa aman bagi para pelaksana maupun peserta kegiatan. b. Memberikan jaminan kepada para peserta kegiatan. c. Memberikan informasi dan dukungan pengaturan keamanan maupun keselamatan dalam upaya menanggulangi risiko pada pelaksanaan kegiatan kepramukaan. d. Mengurangi hingga menghapuskan risiko terhadap nyawa, cedera, material, maupun finansial, sehingga citra Gerakan Pramuka tetap dapat terpelihara. 5. RUANG LINGKUP Ruang lingkup penulisan petunjuk penyelenggaraan ini disusun sebagai berikut:
  • 6. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 15 Bab I Pendahuluan Bab II Pengertian dan Kebijakan Bab III Tanggungjawab Bab IV Proses Manajemen Risiko Bab V Panduan Untuk Kwartir Bab VI Penutup BAB II PENGERTIAN DAN KEBIJAKAN 1. PENGERTIAN Area Risiko: Semua kejadian, aktivitas atau kejadian yang dapat secara negatif berdampak pada pencapaian tujuan Gerakan Pramuka. Kode Kehormatan: Satya dan Darma Pramuka Konsekuensi: Hasil dari suatu kejadian. Di dalam konteks manajemen risiko, sebuah konsekuensi dapat berupa hasil positif (seperti hasil identifikasi dari kebutuhan untuk perbaikan proses) atau dampak negatif (seperti kerusakan atau kehilangan). Konteks: Lingkup fungsi atau aktivitas sesuai dengan titik penting organisasi. Kontrol: Kebijakan, praktek, standar, prosedur, dan perubahan fisik yang diimplementasikan untuk menghilangkan efek negatif dari risiko. Aktivitas Utama: Program Gerakan Pramuka dan aktivitas terkait yang dirancang untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Kerusakan: Konsekuensi negatif – finansial atau yang lain. Kerusakan bukan hanya terbatas pada Gerakan Pramuka; hal ini juga mungkin mempengaruhi masyarakat, pemerintah, atau lembaga/organisasi lain (lihat juga kehilangan).
  • 7. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka16 Dampak : Kombinasi efek pada organisasi dari kecenderungan serta konsekuensi dari risiko yang muncul. Kecenderungan: Probabilitas atau frekuensi dari sebuah kejadian yang mungkin muncul. Kehilangan: Konsekuensi negatif – finansial atau yang lainnya. Kehilangan bukan hanya terbatas pada Gerakan Pramuka;halinimungkinmempengaruhimasyarakat, pemerintah, atau lembaga/organisasi lain (lihat juga kerusakan). Pengurus: Semua pengurus Gerakan Pramuka (relawan atau yang lainnya). Hal ini meliputi juga, dan tidak terbatas pada, Andalan, Pelatih, Pembina, Pimpinan Kwartir, tapi meliputi juga Koordinator Kegiatan, Pimpinan Kontingen. Risiko Residual: Tingkatan risiko yang masih tersisa sesudah perla- kuan kontrol dan saat manajemen risiko telah dia- plikasikan Risiko: Kemungkinan terjadinya sesuatu yang akan berdampak pada tujuan Gerakan Pramuka. �������Risiko juga mengukur konsekuensi dan kecenderungan. Risiko Strategis: Merupakan risiko kegagalan perencanaan. Risiko Keuangan: Merupakan risiko kegagalan pengendalian keu- angan. Risiko Operasional: Merupakan risiko tindakan manusia, baik disengaja maupun tidak disengaja. Risiko Teknis: Merupakan risiko yang melibatkan kegagalan atau kerusakan peralatan dan infrastruktur seperti kebakaran, ledakan, bencana alam atau sabotase. Risiko Sumber Daya: Merupakanrisikointerupsi“bisnis”sepertikehilangan SDM, kekurangan atau ketiadaan sumber daya.
  • 8. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 17 Pengukuran Risiko: Sebuah proses sistematis yang mencakup penemuan risiko, pengukuran dampak, serta penentuan tingkat risiko yang dapat diterima, berdasarkan pada prioritas manajemen, standar yang ditentukan sebelumnya, dan kriteria spesifik seperti tingkatan risiko target. Kesadaran Risiko: Menjadi pengamat yang teliti serta proaktif dalam mencari peluang untuk mengurangi risiko. Manajemen Risiko: Penggunaan sistematik dari kebijakan dan proses manajemen yang dirancang untuk mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi serta memberikan perlakuan pada risiko, dan mengembangkan budaya dalam Gerakan Pramuka untuk mempertimbangkan dengan cermat kesempatan potensial dan juga efek negatif. Daftar Risiko: Sebuah database yang terpusat pada risiko yang teridentifikasi dan berhubungan dengan rencana untuk meredakannya. Database semacam ini terdapat pada register utama atau salah satu dari subregister yang dikembangkan pada tiap-tiap lokasi yang sesuai. Perlakuan Terhadap Risiko: Seleksi dan implementasi pilihan-pilihan yang tepat untuk berhubungan dan melakukan tindakan penanggulangan risiko. Stakeholder: Orang-orang dan organisasi yang mungkin mempengaruhi, dipengaruhi, atau mempersepsikan diri mereka sebagai pihak yang dipengaruhi oleh keputusan atau aktivitas yang dilakukan oleh Gerakan Pramuka. 2. KEBIJAKAN a. Sebagai organisasi moderen dan bertanggungjawab dalam mendidik dan membina kaum muda Indonesia, Gerakan Pramuka memiliki komitmen untuk mengelola risiko sebagai upaya untuk mencapai tujuan, serta memaksimalkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program dan penyediaan pelayanan, dalam berhubungan dengan anggota, pembina, pelatih, pengurus, staf, majelis pembimbing,
  • 9. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka18 pemerintah, serta infrastruktur, dalam lingkungan yang aman dan praktis, dirancang untuk mencegah kerusakan, kerugian, luka atau kehilangan pada Gerakan Pramuka atau pihak-pihak lain yang terkait dengannya. b. Kebijakan Manajemen Risiko Gerakan Pramuka dirancang untuk memberikan kepastian bahwa, meskipun risiko adalah melekat pada aktivitas, tingkatan risiko residual menjadi dapat diterima dengan kontrol yang efektif untuk meminimalkan potensi kerusakan atau kerugian pada Gerakan Pramuka dan pihak-pihak yang terkait dengannya. c. Kebijakan Manajemen Risiko Gerakan Pramuka mensyaratkan semua anggota, pembina, pelatih, pengurus, staf, dan majelis pembimbing untuk menjadi ‘sadar akan risiko’ dalam konteks sistem manajemen, proses dan praktek perencanaan. Kebijakan ini didistribusikan pada semua unsur dalam Gerakan Pramuka. Sebagai tambahan, sesi pelatihan regular, yang meliputi juga latihan ‘Manajemen Risiko’, harus secara teratur dilakukan sebagai bagian dari pelatihan Kepramukaan. d. Kebijakan Manajemen Risiko harus dikembangkan sebagai bagian dari Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan-Peraturan, Petunjuk Penyelenggaraan, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Gerakan Pramuka. BAB III TANGGUNGJAWAB 1. KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA Kwartir Nasional Gerakan Pramuka bertanggungjawab: a. Melakukan pengamatan pada operasionalisasi Kebijakan Manajemen Risiko Gerakan Pramuka. b. Mengevaluasi hasil dari Kebijakan Manajemen Risiko. c. Melakukan kajian ulang dan amandemen Kebijakan Manajemen Risiko jika diperlukan. d. Memberikan saran dan bimbingan kepada kwartir daerah, kwartir cabang untuk masalah manajemen risiko. e. Memastikan bahwa dilakukan audit Kebijakan Manajemen Risiko Gerakan Pramuka pada aspek-aspek kepatuhan, kualitas, dan relevansinya setiap tahun; dan
  • 10. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 19 f. Memastikan bahwa paling tidak satu Daftar Risiko dikelola di setiap kwartir daerah dan kwartir cabang. 2. PENGURUS Pengurus bertanggungjawab untuk memastikan bahwa Kebijakan Manajemen Risiko yang dirinci dalam dokumen ini diimplementasikan dalam aktivitas kepramukaan. Pengurus bertanggungjawab untuk memastikan bahwa persyaratan dari kebijakan ini diadopsi oleh semua anggota Gerakan Pramuka. Pengurus bertanggungjawab untuk: a. Memastikan bahwa manajemen risiko diintegrasikan ke dalam proses perencanaan program, pelaksanaan program, kegiatan sosial, dan bisnis; b. Memastikan bahwa sumber dana yang tepat dianggarkan dan dialokasikan untuk implementasi manajemen risiko; c. Memastikan pelatihan penyediaan manajemen risiko yang tepat bagi anggota Gerakan Pramuka dan staf kwartir; d. Memastikan bahwa komunikasi dan konsultasi dilakukan dengan anggota Gerakan Pramuka, sesama pengurus, dan staf kwartir dalam hubungannya dengan masalah manajemen risiko; e. Memastikan persiapan dan pemeliharaan ‘Daftar Risiko’; dan f. Bertindak sesuai dengan kebijakan ini, dan pada saat diperlukan, serta sesuai dengan Satya dan Darma Pramuka. 3. PELATIH/PEMBINA Semua Pelatih/Pembina Gerakan Pramuka bertanggungjawab untuk memastikan bahwa: a. Kebijakan Manajemen Risiko secara efektif dikomunikasikan kepada para anggota yang beraktivitas dalam area risiko yang sesuai, sebagaimana prosedur dan proses yang mengacu pada kebijakan ini; b. Pelatih/Pembina pada semua tingkat bertanggungjawab untuk memastikan bahwa anggota yang tergabung dalam Gerakan Pramuka sadar akan prinsip-prinsip yang terkandung dalam kebijakan ini; c. Semua aktivitas di bawah supervisi dilakukan dalam hubungannya dengan kebijakan ini; d. Intervensi dan kontrol risiko secara efektif diaplikasikan di dalam ‘area risiko’ masing-masing; dan
  • 11. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka20 e. Bertindak sesuai dengan kebijakan ini, dan pada saat diperlukan, serta sesuai dengan Satya dan Darma Pramuka. 4. ANGGOTA Semua anggota bertanggungjawab untuk: a. Secara aktif mendukung dan memberikan kontribusi pada inisiatif manajemen risiko; b. Mengikuti instruksi sesuai prosedur yang diberikan oleh pengelola dalam hubungannya dengan manajemen risiko; c. Memberikan saran kepada pengelola berkaitan dengan masalah- masalah risiko yang membutuhkan perhatian; dan d. Bertindak sesuai dengan kebijakan ini, dan pada saat diperlukan, serta sesuai dengan Satya dan Darma Pramuka. ANALISA RISIKO TINDAKAN TERHADAP RISIKO EVALUASI RISIKO ESTIMASI TINGKAT RISIKO IDENTIFIKASI RISIKO ESTIMASIDANKOSULTASI PEMANTAUANDANTINJAUULANG MENETAPKAN KONTEKS MENENTUKAN KECENDERUNGAN MENENTUKAN KON- SEKUENSI Diagram Alur
  • 12. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 21 BAB IV PROSES MANAJEMEN RISIKO 1. MODEL MANAJEMEN RISIKO Manajemen Risiko adalah proses mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, dan memberikan intervensi pada risiko, seperti digambarkan dalam diagram alur di halaman 20. 2. PENILAIAN RISIKO Elemen penilaian risiko untuk setiap fungsi atau aktivitas adalah: a. Menetapkan Konteks. b. Mengidentifikasi Risiko. c. Menganalisa Risiko. d. Mengevaluasi Risiko. a. Menetapkan Konteks Di dalam menetapkan konteks dalam setiap penilaian risiko, area kunci yang harus dipertimbangkan adalah: 1) Menetapkan Konteks Strategis. 2) Siapakah pihak-pihak yang terkait? 3) Seperti apakah lingkungan di mana pramuka berkegiatan, apakah lingkungan tersebut akan berpengaruh terhadap kemampuan untuk mengelola risiko? 4) Dukungan dari eksekutif harus diperoleh. 5) Menetapkan konteks organisasi. 6) Apakah tujuan strategis serta strategi dari Gerakan Pramuka? b. Mengidentifikasi Risiko Adalah penting bahwa semua risiko teridentifikasi, karena risiko yang tidak teridentifikasi pada tahap ini akan dikeluarkan dari analisa lebih lanjut untuk manajemen risiko yang efektif. Pertanyaan kuncinya adalah: 1) Apa yang terjadi? 2) Kumpulkan daftar yang komprehensif dari kejadian-kejadian dan identifikasi hal-hal yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan aktivitas. 3) Bagaimana dan mengapa hal itu bisa terjadi?
  • 13. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka22 4) Pertimbangkan dan buat rincian kemungkinan dan skenario penyebab. 5) Tentukan alat dan teknik yang digunakan. 6) Checklist. 7) Pengambilan keputusan berdasar pada pengalaman dan catatan sebelumnya. 8) Sesi curah pendapat. Sebagian besar aktivitas dan inisiatif Gerakan Pramuka adalah sederhana,terdiriatasaktivitasatauprosesrutinpadakegiatan-kegiatan utama. �������������������������������������������������������������Dalam keadaan seperti ini, proses untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko dibandingkan secara langsung dengan hal-hal yang sudah dipraktekkan secara mapan di berbagai kegiatan dan tingkatan. c. Menganalisa Risiko Analisis risiko penting untuk menentukan dampak yang mungkin terjadi pada tujuan organisasi. Analisa risiko ini diperoleh dengan menentukan sebab-sebab risiko dan kemudian mengkalkulasi kecenderungan konsekuensi dari risiko yang muncul. 1) Penyebab Langkah penting dalam mengontrol risiko adalah secara realistik dan objektif mengidentifikasi sebab yang nyata dari risiko, untuk memungkinkan perkiraan lebih akurat dari dampak negatif yang diukur. Hal ini juga memungkinkan intervensi dan tindakan terhadap risiko dapat secara langsung diarahkan dan diaplikasikan pada hal-hal yang menjadi penyebab dengan cara yang efektif/efisien. 2) Kecenderungan Pertimbangkan frekuensi atau kemungkinan munculnya risiko. Kecenderungan dapat dinilai dengan berbagai sumber, termasuk: a) Catata������������������������������������n sebelumnya dan analisis statistik. b) Pengalaman yang relevan, penilaian spesialis dan ahli. c) Uji coba peralatan. d) Literatur penelitian. Tabel 3.1, Tabel Rating Kecenderungan, seharusnya digunakan untuk memperkirakan kecenderungan munculnya kejadian.
  • 14. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 23 Kecenderungan Deskripsi Hampir pasti Kejadian yang diperkirakan muncul dalam sebagian besar kondisi Cenderung Kejadian akan mungkin muncul dalam sebagian besar kondisi. Mungkin Kejadian mungkin (atau harus) muncul pada beberapa waktu. Tidak Cenderung Kejadian muncul dalam beberapa waktu. Jarang Kejadian mungkin muncul hanya dalam kondisi perkecualian. Tabel 3.1 – Tabel Rating Kecenderungan 3) Konsekuensi Pertimbangan apa yang akan terjadi jika kejadian muncul. Konsekuensi harus selalu ditentukan dari perspektif (konteks) organisasi. Merupakan hal yang wajib bahwa Gerakan Pramuka sebagai kesatuan dapat bertahan dan pulih dari dampak negatif yang mungkin muncul dari paparan risiko. Tabel 3.2, yaitu Tabel Konsekuensi Risiko, harus digunakan untuk memperkirakan kemungkinan tingkat konsekuensi (mengacu pada Lampiran A, Contoh Praktis Konsekuensi). Ketika menggunakan Tabel Konsekuensi Risiko, pertimbangkan dampak dari setiap risiko terhadap tujuan Gerakan Pramuka sebagaimana didefinisikan dalam kebijakan ini, yaitu dampak pada tujuan aktivitas atau fungsi tertentu.
  • 15. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka24 Konsekuensi Deskripsi Tidak Signifikan Dampak tingkat rendah dengan kosekuensi yang dapat diabaikan pada tujuan atau aktivitas Gerakan Pramuka; Dapat dikontrol oleh tingkatan terendah dengan prosedur manajemen rutin (tidak ada luka, sedikit kerusakan finansial yang dapat diabaikan atau gangguan pada data/ infra-struktur yang tidak penting). Konsekuensi Deskripsi Minor Konsekuensinya akan menimbulkan ancaman pada efisiensi dan efektivitas pencapaian beberapa aspek tujuan dan aktivitas Gerakan Pramuka; Hanya membutuhkan pertolongan pertama saja, dampak atau gangguan ‘repu- tasi’ yang minimal, atau gangguan pada data/infrastruk- tur yang tidak esensial. Moderat Potensi yang signifikan/sedang dari pengaruh terhadap pencapaian tujuan atau aktivitas Gerakan Pramuka (keru- gian finansial atau dampak reputasi tingkat sedang, luka yang membutuhkan perawatan medis, kehilangan dalam tingkat medium, atau kerugian beberapa data/infrastruk- tur esensial). Mayor Potensi yang sangat tinggi untuk mengganggu atau merusak pencapaian tujuan atau aktivitas Gerakan Pra- muka (kerugian finansial atau dampak reputasi mayor, kecelakaan yang signifikan pada proses kerja, kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan, kerugian jangka panjang atau kehilangan data/infrastruktur yang penting). Katastropik Potensi ancaman yang ekstrim pada keberlangsungan or- ganisasi Gerakan Pramuka atau tujuan dan aktivitasnya (kerugian finansial atau dampak reputasi yang sangat besar, kecelakaan yang sangat serius pada proses kerja, kesehatan, keamanan dan kesejahteraan, kerugian yang permanen atas data/infrastruktur penting). Tabel 3.2 – Tabel Konsekuensi Risiko 4) Memperkirakan Tingkat Risiko Mengkombinasikan perkiraan kecenderungan dan konsekuensi dari kejadian-kejadian yang muncul. Memungkinkan kita untuk memperhitungkan tingkatan risiko yang akan timbul dari aktivitas, dengan mengacu pada Rating Dampak Risiko pada tabel 3.3.
  • 16. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 25 Konsekuensi Kecenderungan Tidak Signifikan Minor Moderat Mayor Katastropik Hampir pasti Signifikan Signifikan Tinggi Tinggi Tinggi Cenderung Moderat Signifikan Signifikan Tinggi Tinggi Mungkin Rendah Moderat Signifikan Tinggi Tinggi Tidak cenderung Rendah Rendah Moderat Signifikan Tinggi Jarang Rendah Rendah Moderat Signifikan Signifikan Tabel 3.3 – Rating Dampak Risiko d. Mengevaluasi Risiko. Sesudah menganalisa risiko, kita harus memutuskan apakah harus menerima tingkatan residu risiko. Tabel 3.4., Tabel Prioritas Risiko, digunakan untuk menentukan prioritas dan tindakan yang diperlukan untuk Rating Dampak Risiko, yang merupakan turunan dari Tabel 3.3. Prioritas Risiko Tindakan Tinggi Risiko tinggi adalah sesuatu yang harus diatasi dengan segera. Pengambil keputusan atau kebijakan tertinggi biasanya yang memonitor risiko tinggi. Signifikan Risiko yang signifikan adalah sesuatu yang harus diatasi sesudah menangani risiko tingkat tinggi. Tingkatan pimpinan biasanya mengawasi risiko signifikan. Moderat Risiko moderat adalah sesuatu yang dapat diatasi dengan menerapkan prosedur rutin dan biasanya diatasi oleh pengurus pada tingkatan menengah. Rendah Risiko dalam kategori ini mungkin diterima tetapi harus dimonitor secara periodik untuk memastikan. Tabel 3.4 – Tabel Prioritas Risiko Keputusan untuk menerima risiko tanpa lebih jauh melakukan penilaian lanjut, atau keputusan untuk tidak memberikan tindakan pada risiko, perlu dibuat berdasar kecenderungan dan konsekuensi munculnya risiko, serta kemampuan Gerakan Pramuka untuk menyerap atau
  • 17. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka26 memperbaiki paparan risiko ketika risiko tersebut muncul. Ketika tingkatan risiko tidak dapat diterima, tindakan risiko yang lebih lanjut akan diperlukan untuk mengurangi tingkatan risiko residual serendah mungkin sebelum akhirnya risiko dapat diterima dan dihilangkan. 3. TINDAKAN TERHADAP RISIKO Tindakan terhadap risiko meliputi; menyeleksi pilihan-pilihan tindakan, menilai ketepatan dan efektivitas pilihan tindakan terhadap risiko, menyediakan rencana tindakan terhadap risiko, dan mengimplementasikan tindakan. Akuntabilitas untuk menerima atau tidak menerima tindakan tetap berada di tangan pimpinan atau pengurus yang menyetujui pilihan tindakan. a. Pilihan Tindakan terhadap Risiko Pilihan terhadap risiko adalah: 1) Menghindari risiko 2) Mengurangi munculnya kecenderungan risiko 3) Mengurangi konsekuensi 4) Memindahkan risiko 5) Mempertahankan risiko 1) Menghindari Risiko Kadang-kadang sebuah risiko akan dapat dihindari dengan cara tidak meneruskan aktivitas yang memiliki kecenderungan untuk menghasilkan risiko. Pilihan ini bukan pilihan yang secara otomatis disetujui (kecuali ketika risiko dievaluasi memiliki dampak besar/kecenderungan yang hampir pasti/konsekuensi katastropik dengan tidak ada pilihan untuk menguranginya). Penghindaran risiko dapat muncul secara tidak tepat disebabkan sikap penghindaran berlebihan terhadap risiko (kegagalan untuk menerima setiap risiko, atau lebih buruk, tidak mengenali risiko sama sekali). Penghindaran risiko yang tidak tepat dapat meningkatkan signifikansi risiko yang lain. Penghindaran berlebihan terhadap risiko berakibat:
  • 18. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 27 a) Keputusan untuk menghindari atau mengabaikan risiko tanpa mempertimbangkan informasi yang tersedia dan biaya potensial dalam melakukan intervensi terhadap risiko- risiko tersebut. b) Kegagalan untuk melakukan intervensi terhadap risiko. c) Meninggalkan pilihan-pilihan dan atau keputusan penting kepada pihak lain. d) Menunda keputusan yang tidak dapat dihindari. e) Melakukan sebuah pilihan karena mewakili risiko potensial yang lebih rendah, tanpa mempertimbangkan tingkat keuntungannya. 2) Mengurangi Munculnya Kecenderungan Risiko Paparan terhadap risiko dapat dibatasi dengan cara mengurangi atau mengontrol kecenderungan munculnya kejadian. Terdapat berbagai tindakan yang dapat mengurangi atau mengontrol kecenderungan munculnya risiko seperti: a) Kebijakan dan prosedur. b) Audit, kepatuhan, pengawasan dan kontrol proses serta program. c) Manajemen proyek. d) Penjaminan kualitas, manajemen, dan standar. e) Program pelatihan terstruktur. f) Supervisi. Daftar ini tidak terbatas pada hal di atas, dan tidak selalu terpisah satu sama lain karena pilihan yang lain mungkin muncul. 3) Mengurangi Konsekuensi Persiapan untuk mengurangi, mengontrol atau meredakan konsekuensi dari suatu kejadian risiko dapat dipergunakan untuk membuat risiko tertentu menjadi lebih dapat diterima. Hal-hal berikut mungkin dapat mengurangi atau mengontrol konsekuensi dari sebuah risiko: a) Perencanaan kemungkinan-kemungkinan. b) Pengaturan/kondisi terstandar. c) Perencanaan skema pengendalian.
  • 19. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka28 d) Hubungan masyarakat yang baik dan tepat waktu. Daftar ini tidak terbatas pada hal di atas, dan tidak selalu terpisah satu sama lain karena pilihan yang lain mungkin muncul. 4) Memindahkan Risiko Memindahkan risiko melibatkan pihak lain yang menanggung atau berbagi beberapa bagian dari risiko. Mekanisme pengalihan risiko meliputi penggunaan kontrak dan pengaturan asuransi. 5) Mempertahankan Risiko Sesudah risiko dikurangi atau dialihkan, Risiko Residual mungkin tetap ada. Harus dibuat perencanaan untuk mengelola konsekuensi dari Risiko-risiko Residual ini. Risiko mungkin juga dapat tertinggal dengan tidak sengaja, misalnya risiko tingkat rendah yang dipertimbangkan, dapat diterima Gerakan Pramuka untuk melanjutkan aktivitasnya, atau ketika terdapat kegagalan untuk mengidentifikasi dan atau secara tepat mengalihkan atau melakukan intervensi terhadap risiko. b. Melakukan Penilaian dan Menerapkan Pilihan Tindakan terhadap Risiko Secara umum, tujuan Manajemen Risiko, sejalan dengan upaya mendapatkan keseimbangan antara keuntungan dengan biaya dari penerapannya, adalah untuk mengurangi tingkatan Risiko Residual sebanyak mungkin. Pilihan-pilihan harus dinilai berdasarkan pada sejauh mana risiko tersebut dikurangi serta pada keuntungan dan kesempatan tambahan yang dihasilkannya. Secara ideal, tanggung jawab untuk melakukan tindakan terhadap risiko seharusnya dilakukan oleh pihak-pihak yang dapat mengontrol risiko dengan cara terbaik. Tanggung jawab harus disetujui di antara pihak-pihak yang terlibat pada saat kesempatan paling awal. Jika sesudah penanganan terhadap risiko terdapat risiko residual, sebuah keputusan harus diambil apakah untuk mempertahankan risiko ini atau mengulangi proses intervensi terhadap risiko.
  • 20. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 29 4. MONITOR, TINJAU ULANG, DAN KOMUNIKASI Prosedur dan jaringan untuk memonitor, mengkaji ulang, dan mengkomunikasikan Manajemen Risiko harus ditegakkan sebagai bagian dari proses ini. ����������������������������������������������������Tanggung jawab yang berhubungan dengan hal tersebut dijelaskan dalam Bab III, Tanggung jawab. BAB V PANDUAN UNTUK KWARTIR 1. PERSYARATAN DOKUMEN Merupakan persyaratan bagi setiap kwartir untuk memelihara Register Risiko yang didukung oleh Penilaian Risiko dan Rencana Aksi yang terdokumentasi. Register Risiko Register Risiko merupakan bagian integral dari Model Manajemen Risiko. Data yang terdapat dalam Register Risiko meliputi kategori sebagai berikut: a. Aktivitas Kaum Muda. b. Kebijakan dan Peraturan. c. Perlindungan Anak. d. Manajemen Aset/Properti. e. Sumber Daya Manusia. f. Pelatihan. g. Keuangan/Asuransi. h. Teknologi Informasi. i. Perencanaan Organisatoris/Strategis (termasuk setiap peraturan-peraturan relevan yang membentuk bagian-bagian dari register). j. Penilaian Risiko. k. Area-area lain yang sesuai bagi kwartir yang bersangkutan. 2. PROSES DAN PROSEDUR Prosedur dan proses yang terperinci akan dikomunikasikan dan didukung dengan pelatihan yang sesuai, baik berupa pelatihan khusus atau sebagai bagian pelatihan kepemimpinan. Untuk mendampingi dalam mengembangkan dan mengkomunikasikan proses dan prosedur ini, informasi lanjut diuraikan dalam Lampiran A “Pedoman Umum Untuk Kwartir”, Lampiran B “Contoh Penerapan Konsekuensi” dan Lampiran C “Perangkat Pengukuran Risiko”.
  • 21. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka0 BAB VI PENUTUP 1. Mengingat Gerakan Pramuka merupakan kegiatan di alam terbuka, diperlukan adanya kesadaran atas keamanan, keselamatan, dan kesehatan baik dari para penyelenggara maupun peserta kegiatan. Untuk mendukung keberhasilan pendidikan dan pelatihan terhadap kesadaran akan keamanan, keselamatan, dan kesehatan perlu diterapkan secara dini. 2. Hal-hal lain yang belum diatur dan atau diperlukan dalam petunjuk penyelenggaraan ini akan ditentukan kemudian oleh Kwarnas Gerakan Pramuka. Jakarta, 28 November 2007 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Ketua, Prof. DR. Dr. H. Azrul Azwar, MPH
  • 22. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 31 LAMPIRAN A: PEDOMAN UMUM UNTUK KWARTIR LAMPIRAN B: CONTOH PENERAPAN KONSEKUENSI LAMPIRAN C: - PERANGKAT 1 - PERANGKAT 2 - PERANGKAT 3
  • 23. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka32 LAMPIRAN A PEDOMAN UMUM UNTUK KWARTIR 1. Ikhtisar Model Manajemen Risiko yang dibahas dalam Bab IV, pada dasarnya membagi ‘Manajemen Risiko’ ke dalam dua kategori, yaitu PENILAIAN RISIKO (meliputi konteks, identifikasi, analisa dan evaluasi risiko) dan PROSES MANAJEMEN (meliputi tindakan, monitoring, kaji ulang, dan komunikasi risiko). Prosesnya secara keseluruhan juga disebut sebagai MANAJEMEN RISIKO. Lampiran A, menyediakan pedoman yang bermanfaat bagi anggota dan pengurus kwartir untuk memahami dengan lebih baik, bagaimana keseluruhan proses Manajemen Risiko dapat digunakan pada semua tingkatan perencanaan dalam organisasi. 2. Pendekatan Tiga tingkatan esensial pendekatan Manajemen Risiko: a. Anggota b. Pengurus (baik SDM maupun sumber daya lain) c. Organisasi Ketika melakukan penilaian dan pengelolaan risiko pada semua tingkatan, salah satu pedoman yang praktis adalah mempertimbangkan setiap masalah dari perspektif “satu tingkat ke atas” dan “dua tingkat ke bawah”. Salah satu contohnya adalah, seorang Ketua Kelompok sebaiknya mempertimbangkan efek langsung dari risiko yang terjadi dalam kelompok yang dipimpinnya serta individu-individu di dalamnya (dua tingkat – ke bawah). Pada waktu yang sama, ketua kelompok juga mempertimbangkan, jika ada, efek yang mungkin ditimbulkan dari konsekuensi risiko terhadap organisasi (satu tingkat ke atas). Dengan cara serupa, koordinator acara besar di tingkat kwartir mungkin mempertimbangkan risiko langsung pada kejadian itu sendiri, dan pada peserta kegiatan (dan merencanakan untuk meminimalkan risiko), tetapi harus juga mempertimbangkan efek dari risiko- risiko tersebut terhadap organisasi Gerakan Pramuka secara keseluruhan. Dengan kata lain, jika semua individu memiliki kesadaran terhadap risiko dalam proses perencanaan pribadi, dan mengacu pada tingkatan yang lebih tinggi (ketika diperlukan) melalui pendekatan untuk mengambil tindakan, risiko secara lebih luas dalam organisasi dapat dikurangi. Anggota dapat mengambil peran dalam proses ini dengan cara:
  • 24. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 33 a. Menjadi pengamat yang teliti b. Mengambil bagian dan ikut memikul tanggungjawab. c. Membawa pengalaman-pengalaman pribadinya dalam proses perencanaan. d. Menjadi proaktif dalam mengurangi risiko dengan mempertimbangkan “Satu ke atas -Dua ke bawah” 3. Melakukan Rujukan terhadap Risiko Jika selama proses penilaian risiko (pada tingkatan mana pun), sebuah risiko dipandang sebagai risiko tingkat tinggi, risiko ini dapat dilaporkan segera pada kwartir, baik secara langsung atau melalui pengurus. Jika pengukuran dampak sebuah risiko diklasifikasikan sebagai signifikan dan dapat memiliki konsekuensi mayor atau katastropik bagi organisasi, kwartir harus diberi laporan segera. Sangat penting bahwa anggota dan pengurus dapat, serta didorong untuk, merujuk risiko apapun pada satu tingkatan lebih tinggi untuk penilaian, tanpa memperhitungkan apakah sebuah Penilaian Risiko telah diawali. Ini berarti bahwa semua anggota dapat membuat pemberitahuan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman mereka sendiri tanpa menggantungkan pada proses formal apapun. Disarankan bahwa pemberitahuan pada kwartir menyebutkan: a. Nama dan kontak pelapor. b. Perincian dari pengelola yang bertanggung jawab terhadap risiko. c. Kejadian atau aktivitas yang mengandung risiko. d. Sebab-sebab kejadian risiko. e. Rating dari risiko (jika diketahui). f. Tindakan yang direncanakan oleh pengelola yang bertanggungjawab, dan g. Tanggal rencana penyelesaian tindakan atau intervensi yang diperlukan. 4. Persyaratan untuk melengkapi Penilaian Risiko dan Rencana Aksi Penilaian Risiko dan Rencana Aksi dapat berupa dokumen prosedural dan checklist (untuk aktivitas rutin dan utama) yang sudah ada, sampai penelitian yang lebih kompleks khusus untuk acara, aktivitas, atau fungsi tertentu. Sebagaimana disebutkan dalam Bab III, semua orang di dalam Gerakan
  • 25. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka34 Pramuka memiliki tanggungjawab untuk mengelola risiko. Oleh karenanya, Penilaian Risiko dan Rencana Aksi seharusnya dipersyaratkan dalam keadaan-keadaan berikut, tanpa mempertimbangkan dari sudut pandang yang mana dilakukan penilaian risiko: a. Sebelum memulai acara apapun, aktivitas kaum muda, atau fungsi bisnis yang baru; b. Ketika sebuah risiko diidentifikasi di dalam aktivitas atau fungsi saat ini; atau c. Sesuai kebijakan pengurus pada acara, aktivitas atau fungsi apapun yang dipandang memiliki paparan terhadap risiko . 5. Pendampingan Asistensi di dalam proses Manajemen Risiko (untuk aktivitas utama) harus tersedia dalam Struktur Manajemen Organisasi. 6. Daftar Risiko Sebuah Daftar Risiko (sebagaimana didefinisikan, yaitu mungkin merupakan kombinasi dari register utama dan subregister) adalah kunci dari alat pelaksanaan Manajemen Risiko dan harus dimiliki serta dipelihara oleh kwartir. Sebagai tambahan, sebuah proses audit atau monitoring yang tepat dari semua aspek Daftar Risiko harus diimplementasikan pada semua tingkatan. Sejalan dengan pengembangan Penilaian Risiko dan Rencana Tindakan yang terkait pada berbagai fungsi dan aktivitas pada tingkat kwartir (serta yang dikembangkan pada tingkat yang lebih rendah, tetapi dirujukkan ke tingkat yang lebih tinggi melalui struktur), kedua komponen tersebut harus dimasukkan sebagai bagian dari daftar risiko. Pada tingkat nasional, data risiko juga mencakup antara lain kebijakan manajemen risiko masing-masing kwartir (daerah dan cabang), sebagai bagian dari dokumen pendukung (hal ini dapat juga meliputi sub register sesuai keperluan). 7. Risiko Residual a. Mengaplikasikan Pilihan-pilihan Standar Risiko Mengacu pada tabel 3.3 ‘Intervensi Risiko atau Rating Dampak Risiko dalam Bab IV ‘Proses Manajemen Risiko’ untuk pilihan- pilihan intervensi serta bagaimana melakukan penilaian terhadap pilihan yang paling sesuai. b. Melakukan Rating Ulang Sesudah Pelaksanaan Tindakan
  • 26. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Sesudah melakukan tindakan untuk menangani atau mengontrol risiko, proses pemberian peringkat yang sama harus diterapkan untuk menentukan tingkatan risiko residual. Risiko residual inilah yang memerlukan keputusan lebih lanjut. Pada intinya, keputusan melibatkan penerimaan risiko residual (sesudah menerapkan pilihan intervensi) dan atau, merujuk risiko pada tingkat organisasi yang lebih tinggi. c. Risiko Residual yang Tidak Dapat Diterima Ketika tingkatan risiko residual (sesudah menerapkan tindakan dan intervensi) masih terlalu tinggi untuk dapat diterima dan pengurus tidak siap untuk menerima tingkatan risiko residual setinggi itu, aktivitas atau fungsi harus digugurkan. Kapanpun hal ini muncul, penting untuk memastikan bahwa situasi yang ada dan keputusan yang diambil, dicatat dalam daftar risiko yang relevan. Jakarta, 28 November 2007 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Ketua, Prof. DR. Dr. H. Azrul Azwar, MPH
  • 27. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka36 Ketidakmampuan untuk menyelenggarakan programkaummuda. Kejadiannegatif yangsecara permanenmerusak reputasiGerakan Pramuka. Kehilanganpermanen daribangunanutama ataukehilangan fungsiutamadidalam bangunanutama (misalnyakwartir cabang,perkemahan dan/atauaset-aset komersial). Kehilanganpermanen dariperlengkapan asetyangutama. Fungsiyang tidakmencukupi menyebabkan kegagalansignifikan padasatuataulebih pelayananorganisasi yangutama. Kehilangan pendapatan permanendari bisniskwartir cabang. Katastropik Kehilangansumberdaya manusiadalamskala besar(relawandan/atau staf)yangberakibat padaketidakmampuan memberikanatau mempertahankan pelayananutama. Kejadianbesar denganimplikasi keamanan,finansial, ataupolitikyang signifikan Kejadianyangsecara signifikanmerusak reputasiGerakan Pramuka Kejadiandengan implikasikeamanan, finansial,atau politikpada tingkatyangpatut diperhitungkan Kejadianyang merusakreputasi GerakanPramuka Kehilangansementara daribangunanutama ataukehilangan permanendari bangunannomor2. Kehilangansementara dariperlengkapan asetyangutama. Kehilangan sementaradari bangunankedua. Kerusakandari perlengkapan asetyangutama. Fungsiyang tidakmemenuhi menyebabkan kerusakanpada pelayananutama. Kehilangan cadanganmodal. Ketidakmampuan untuk mempertahankan danarutin menyebabkan berkurangnya kualitaspelayanan utama. Kehilangan sebagiansumberdaya manusia)yangberakibat padapenurunanbesar pelayananutama. Ketidakmampuan merekrutrelawandan stafyangmencukupi untukmempertahankan danmengokohkan kekuatan. KehilanganSDMdalam jangkapendek. Mungkindapat menyebabkan kematianatau kehilangantotaldari satuataulebihdari fungsitubuh (misalnyakehilangan penglihatanatau kehilangankaki). Mungkin menyebabkanluka serius,kehilangan bagian-bagian tubuhsecara permanen, atausakitparah Mungkin menyebabkan kecelakaanyang dilaporkandengan konsekuensijangka lebihpanjang. Ketidakmampuan untukmemenuhi kewajibanlegalsaat inidanmasayang akandatang. Ketidakmampuan memenuhi peraturan pemerintahatau standarindustri Ketidakmampuan untukmemperluas Program Kepramukaan. Kesulitandalam memenuhi peraturan pemerintahatau standarindustri. Kesulitanuntuk memperluas Program Kepramukaan. Kehilangandata bisnisutama secarapermanen, dan/ataufasilitas komunikasi. Kehilangan sebagiandatabisnis utama,gangguan jangkapanjang, padafasilitas komoutasidan komunikasi. Kerusakansebagian databisnis, gangguanjangka menengah padafasilitas komoutasidan komunikasi. Mayor Sedang CONTOHPENERAPANKONSEKUENSI KATEGORIRISIKOMAYOR KONSEKUENSI Aktivitas KaumMuda Manajemen Aset/Properti Finansial/ Asuransi SumberDaya Manusia(SDM) KesehatanKerja, Keselamatandan Kesejahteraan Korporasi/ Strategis Teknologi Informasi LAMPIRANB
  • 28. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Kecelakaanyang dapatdirespon denganmudah melaluisumberdaya yangada. Kejadianyang mungkinmemiliki dampakpadareputasi GerakanPramuka padatingkatkwartir Kehilangansementara daribangunan –bangunanminor. Ketiadaan perlengkapanminor. Pengurangandana untuksatuataulebih aktivitasutamaatau programbisnis. Minor KetiadaanSDM jangkapendekatau dalamskalaminor menyebabkanbeberapa ketidaknyamanansecara individualdanGerakan Pramuka. Kejadianyang memilikidampak kecilpadaoperasi ataudapatditangani denganprosesformal. Kehilanganfungsi didalambangunan minor. Kerusakandari peralatanminor. Gangguanminor padasatuataulebih program. KekuranganSDM dengandampakyang dapatdiabaikanpada GerakanPramuka. Mungkin menyebabkanluka atausakitringan. Efeksangatkecil padakesehatan dankeselamatan perorangan yangmungkin memerlukan tindakan pertolongan pertama. Kesulitandalam mencapairencana dantujuanstrategis GerakanPramuka. Kesulitandalam mencapaitujuan jangkapendek. Kehilangan sebagiandatabisnis bukanutama, gangguanjangka pendekpada fasilitaskomputasi dankomunikasi. Kerusakanminor padasebagiandata bisnisnon-utama, masalahsekuen, danresetperalatan.Tidak Signifikan CONTOHPENERAPANKONSEKUENSI KATEGORIRISIKOMAYOR KONSEKUENSI Aktivitas KaumMuda Manajemen Aset/Properti Finansial/ Asuransi SumberDaya Manusia(SDM) KesehatanKerja, Keselamatandan Kesejahteraan Korporasi/ Strategis Teknologi Informasi LAMPIRANB Jakarta,28November2007 KwartirNasionalGerakanPramuka Ketua, Prof.DR.Dr.H.AzrulAzwar,MPH
  • 29. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka38 PENGUKURANRISIKO PERANGKAT1-BAHAYA&SKENARIOBAHAYA. AKTIVASI/SITUASI:...........................(contoh:KEGIATANPANJATTEBING) LAMPIRANC (Perangkat1,2dan3) NO. BAHAYA/RISIKO SKENARIOBAHAYA/RISIKO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 l Metodainidirancanguntukmengidentifikasirisiko/bahayadalamsuatukegiatandanakibatyangditimbulkantermasukefekpsikologis. l Identifikasibahaya/risikosecaralengkapolehtimuntukmeningkatkanobyektifitaspenilaian. Batujatuh Terpeleset Tergoresbatu Lukadikepalaataubadan Kakiterkilir Lukalecet
  • 30. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 39 NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 PENGUKURANRISIKO PERANGKAT2-KEMUNCULAN,AKIBAT&PROBABILITASTINGKATRISIKO [datadiambildariPerangkat1:]AKTIVASI/SITUASI:...........................(contoh:KEGIATANPANJATTEBING) LAMPIRANC (Perangkat1,2dan3) Seberapaseringkemunculan bahayaataurisikotersebut? 0,5 =SangatJarang 1 = Jarang 2 = Kadang-kadang 3 = Sekali-kaliMunculatau Terjadi 6 = SecaraTeratur 10 = Konstan Seberapabesarakibatnya? 1 =Kecil,hanyaperluP3K 2 = Terlukadantidakbisa aktifbeberapahari. 3 = Serius,bisa mengakibatkancacat 4 = SangatSeriusbisa mengakibatkankematian 5 = Bencana,kemungkinan meninggallebihdarisatu orangatausangatcepat Sejauhapakemungkinanakibat darikemunculanrisikoituakan terjadi? 0,1 =Sulitdiperkirakan 0,2 = Jarang 0,5 = TidakCenderung 1 = Cenderung 3 = Mungkin 6 = HampirPasti 10 = PastiTerjadi 1 =R<20 :‘RisikoSangatRendah’ 2 = 20<R<70 :‘RisikoRendah’ 3 = 70<R<200 :‘RisikoMenengah’ 4 = 200<R<400 :‘RisikoTinggi’ 5 = R>400 :‘SangatBerisikoTinggi’ R= NILAI AKHIR RISIKO R=E*C*P E=EXPOSURE C=AKIBATP=PROBABILITASRELATIVE(!) TINGKATRISIKO 2 3 3 2 2 1 0,1 1 3 0.4 6 9 SANGATRENDAH SANGATRENDAH SANGATRENDAH
  • 31. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka0 Jakarta,28November2007 KwartirNasionalGerakanPramuka Ketua, Prof.DR.Dr.H.AzrulAzwar,MPH NO.BAHAYA/RISIKO&SUBJECTIVE:ENVIRONMENTRekomendasi: R=NILAIAKHIRRISIKOOBJECTIVE:HUMANMelakukantindakanataulangkah-langkahuntukmengurangi risikoterhadapkemungkinanyangakanterjadi,contohnya: •Menundakegiatanakibatcuacaburuk •Setiappesertaharusmemilikipakaianpelindung,jaket,jashujan PENGUKURANRISIKO PERANGKAT3-PENILAIANRISIKOSPESIFIK AKTIVASI/SITUASI:...........................(contoh:KEGIATANPANJATTEBING) LAMPIRANC (Perangkat1,2dan3) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0,4 6 9 E H H MEMERIKSAKERAPUHANBEBATUAN,SEBELUMMEMANJAT MENGGUNAKANSEPATUKHUSUSPANJATTEBING BERHATI-HATIDALAMSETIAPPERGERAKAN
  • 32. halaman ini sengaja dikosongkan