SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Download to read offline
PENGANGKUTAN SAMPAH
Hesti Mulyani (
Sondang Ita (
Andhini Getha Kusuma ( 1307113105 )
Azzah Fizda ( 1307123284 )
Nurul Falah ( 1307114520 )
S1 TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS
RIAU
Pengertian Sampah
Menurut Undang-Undang Nomor
18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah, sampah adalah sisa
kegiatan `sehari-hari manusia dan
atau proses alam yang berbentuk
padat
Sumber Sampah
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2008 tentang Pengelolaan
Sampah, sumber sampah adalah asal timbulan
sampah
Sedangkan menurut SNI 19-3983-1995, sumber
sampah berasal dari:
Perumahan; rumah permanen, rumah semi
permanen, rumah non permanen.
Non perumahan; kantor, toko/ruko, pasar, sekolah,
tempat ibadah, jalan,
hotel, restoran, industri, rumah sakit, dan fasilitas
umum lainnya.
Pengertian Pengelolaan dan
Penanganan Sampah
Menurut Undang-Undang Nomor 18
Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah, pengelolaan sampah adalah
kegiatan sistematis, menyeluruh, dan
berkesinambungan yang meliputi
pengurangan dan penanganan
sampah.
Persyaratan Teknis Pengelolaan
Sampah Perkotaan
Teknik operasional pengelolaan
sampah
»Pewadahan sampah
»Pengumpulan sampah
»Pemindahan sampah
»Pengangkutan sampah
Peraturan Terkait dengan
Pengangkutan Sampah
Pengangkutan sampah menurut UU no
18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah, merupakan bagian dari
penanganan sampah. Pengangkutan di
definisikan sebagai dalam bentuk
membawa sampah dari sumber
dan/atau dari tempat
penampungan sampah sementara atau
dari TPS 3R menuju ke tempat
pengolahan sampah terpadu atau tempat
• Pedoman Standar Pelayanan
Minimal Pedoman Penentuan
StandarPelayanan Minimal Bidang
Penataan Ruang, Perumahan dan
Permukiman dan Pekerjaan Umum
(Keputusan Menteri Permukiman
Dan Prasarana
• Wilayah No. 534/KPTS/M/2001).
Pedoman ini mencakup pelayanan
minimal untuk pengelolaan sampah
secara umum dalam wilayah
pemukiman perkotaan dimana 80%
dari total jumlah penduduk terlayani
terkait denga pengelolaan sampah.
Truk Sampah dengan kapasitas 6 m3
dapat melayani pengangkutan
untuk 700 KK-1000 kk sedangkan dengan
kapasitas 8m3 untuk 1500 KK –2000
kk (jumlah ritasi 2-3/hari).
Arm roll truck dengan kontainer 8 m3
juga dapat melayani 2000 KK-3000 kk
(jumlah ritasi 3-5/hari)
Compactor truck 8 m3 mampu
melayani 2500 KK
2. SNI 19-2454-2002, Tata cara teknik
operasional pengelolaan sampah
perkotaan. SNI ini mengatur tentang pola
pengangkutan dan operasional
pengangkutan.
3. SNI 03-3243-2008, Pengelolaan sampah
pemukiman. SNI mengatur tentang
kebutuhan sarana untuk pengangkutan
sampah yang dipengaruhi oleh tipe
rumah dan tingkat pelayanan serta
Pengangkutan Sampah
sub-sistem yang bersasaran
membawa sampah
dari lokasi pemindahan
atau dari sumber sampah
secara langsung menuju
tempat pemerosesan akhir, atau
TPA
Persyaratan alat pengangkut
sampah antara lain adalah:
•Alat pengangkut harus dilengkapi
dengan penutup sampah, minimal
dengan jaring. Tinggi bak
maksimum 1,6 m.
•Sebaiknya ada alat ungkit.
•Kapasitas disesuaikan dengan
kondisi/kelas jalan yang akan
dilalui.
•Bak truk/dasar kontainer
sebaiknya dilengkapi pengaman
Methode Pengangkutan
Sampah
– Hauled Container System (HCS)
Adalah sistem pengumpulan
sampah yang wadah pengumpulannya
dapat dipindah-pindahkan dan ikut
dibawa ke tempat pembuangan akhir.
HCS merupakan sistem wadah
angkut untuk daerah komersil
(kontainer dibawa ke tempat
pengumpulan, dikosongkan dan
Hauled Container System dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu:
• Konvensional
• Exchange Container
Beberapa analisa yang perlu
dilakukan :
• Waktu yang diperlukan per trip.
Thcs = (Phcs + s+ a + bx)Phcs = Pc + Uc + dbc
Thcs = Waktu total per trip ke TPS (jam/trip)
Phcs = Waktu pengambilan per trip (jam/trip)
s = Waktu pembongkaran per trip (jam/trip)
a.b = Konstanta empiris
x = Jarak tempuh (mil)
Pc = Waktu untuk memuat kontainer ke
kendaraan (jam/trip)
Uc = Waktu untuk meletakkan kontainer
kosong (jam/trip)
dbc = Waktu perjalanan ke kontainer lain
Nd = [ H(1-w) – (t1 + t2)]
Thcs
•Jumlah trip yang dilakukan per hari
Nd= Jumlah trip per hari (trip/hari)
H = Waktu kerja (jam/hari)
w = Waktu hambatan
t1 = Waktu dari keberangkatan ke
lokasi 1 (jam)
t2 = Waktu dari lokasi ke kontainer
terakhir (jam)
– Stationary Container System (SCS)
Sistem pengumpulan sampah
yang wadah pengumpulannya tidak
dibawa berpindah-pindah (tetap).
Wadah pengumpulan ini dapat berupa
wadah yang dapat diangkat atau yang
tidak dapat diangkat.
SCS merupakan sistem wadah
tinggal yang ditujukan untuk melayani
daerah pemukiman (kontainer tetap di
tempat semula, sampah dipindahkan ke
• Waktu yang dibutuhkan per trip
Tscs = (Pscs + s + a + bx)
Pscs = Ct (Uc) + ( np – 1 ) (dbc)
Ct = V.r/c.f
Tsc = Waktu total per trip ke TPS (jam/trip)
Pscs = Waktu pengambilan per trip (jam/trip)
s = Waktu pembongkaran per trip (jam/trip)
a.b = Konstanta empiris
x = Jarak tempuh (mil)
Ct = Jumlah kontainer yang dikosongkan per trip
(kont/trip)
Uc = Rata-rata waktu pengosongan kontainer
(jam/trip)
Np = Jumlah lokasi kontainer per trip (lokasi ke yang
lain)
Dbc = Waktu pindah dari suatu lokasi ke yang lain
(jam/trip)
V = Volume kendaraan pengumpul (yd3/trip)
Beberapa analisa yang harus
diperhatikan
• Jumlah trip yang dilakukan per hari
Nd = Jumlah trip per hari.
(trip/hari)
Vd = Kuantitas sampah yang
dikumpulkan rata-rata
per hari. (yd3/hari)
V = Volume kendaraan
pengumpulan. (yd3/hari)
r = Angka kompaksi.
Nd = Vd/Vr
• Waktu kerja per hari
H = Waktu kerja (jam/hari)
t1 = Waktu dari
keberangkatan ke
lokasi 1 (jam)
t2 = Waktu dari lokasi ke
kontainer terakhir (jam)
Nd = Jumlah trip per hari (trip/hari)
w = Waktu hambatan
H = [(t1 + t2) + Nd(Tscs)]
(1-w)
Operasional Pengangkutan
Sampah
Untuk mendapatkan sistem pengangkutan
yang efisien dan efektif maka operasional
pengangkutan sampah sebaiknya mengikuti
prosedur sebagai berikut:
• Menggunakan rute pengangkutan yang
sependek mungkin dan dengan hambatan yang
sekecil mungkin.
• Menggunakan kendaraan angkut dengan
kapasitas/daya angkut yang semaksimal
mungkin.
• Menggunakan kendaraan angkut yang hemat
bahan bakar.
• Dapat memanfaatkan waktu kerja semaksimal
mungkin dengan meningkatkan jumlah beban
Skema Pola Pengangkutan
Sampah Secara Langsung (Door
to door)
• Kendaraan keluar dari pool dan langsung
menuju ke jalur pengumpulan sampah.
• Truk sampah berhenti di pinggir jalan di
setiap rumah yang akan dilayani, dan
pekerja mengambil sampah serta mengisi
bak truk sampah sampai penuh.
• Setelah terisi penuh truk langsung menuju
ke tempat pemerosesan atau ke TPA
• Dari lokasi pemerosesan tersebut,
kendaraan kembali ke jalur pelayanan
berikutnya sampai shift terakhir, kemudian
kembali ke Pool.
Skema Pola Pengangkutan
Secara Tidak Langsung
• Kendaraan keluar dari pool langsung
menuju lokasi TD, dan dari TD
sampah-sampah tersebut langsung
diangkut ke pemerosesan akhir
• Dari pemerosesan tersebut,
kendaraan kembali ke TD untuk
pengangkutan ritasi berikutnya. Dan
pada ritasi terakhir sesuai dengan
yang ditentukan, kendaraan tersebut
langsung kembali ke pool.
Pola Pengangkutan Sampah
Pola Pengangkutan Sistem
Transfer Depo Tipe I dan II
Pola pengangkutan dengan
sistem pengosongan kontainer
Cara 1
Pola Pengangkutan dengan
Sistem Pengosongan Kontainer
Cara 2
Pola Pengangkutan dengan
Sistem Pengosongan Kontainer
Cara 3
Pola Pengangkutan dengan
Sistem Kontainer Tetap
Perencanaan Penentuan Sarana
Pengangkutan
Persyaratan :
»Sampah harus tertutup selama
pengangkutan, agar sampah tidak
berceceran di jalan.
»Tinggi bak maksimum 1,6 meter.
»Sebaiknya ada alat pengungkit.
»Tidak bocor, agar leachate tidak
berceceran selama pengangkutan.
»Disesuaikan dengan kondisi jalan
yang dilalui
»Disesuaikan dengan kemampuan
dana dan teknik pemeliharaan.
Jenis peralatan dapat berupa :
Dump truck
»Truk pengangkut sampah yang
dilengkapi dengan penutup
kontainer.
»Dianjurkan, karena lebih mudah
dalam pembongkaran sampah di
tujuan
Arm-roll truck, Roll-on truck,
Multi-loader truck
–Truk pengangkut yang dilengkapi mesin
pengangkat kontainer.
–Dianjurkan untuk daerah pasar dan
sumber sampah besar lainnya.
Compactor Truck
Truk pengangkut yang dapat mengkompaksi
sampah sehingga dapat menampung
banyak sampah.
Untuk kota-kota besar dan metropolitan
Truk terbuka
–Hanya sebagai pengangkut sampah,
tanpa ada perlakuan lain.
–Perlu penutupan timbunan sampah di
truk agar tidak beterbangan.
–Tidak dianjurkan kecuali bila dana
terbatas
Pemilihan jenis peralatan atau sarana yang digunakan
dalam proses
pengangkutan sampah antara dengan
mempertimbangkan faktor-faktor
sebagai berikut:
Umur teknis peralatan 5 – 7
tahun.
Kondisi jalan daerah operasi.
Jarak tempuh.
Karakteristik sampah.
Tingkat persyaratan sanitasi yang
dibutuhkan.
Daya dukung pemeliharaan.
Analisisis Pengangkutan
Sampah di Kota Pekanbaru
Beberapa sumber mengenai
pengakutan sampah di Kota
Pekanbaru:

More Related Content

What's hot

Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaPemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaJoy Irman
 
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)Joy Irman
 
Penanganan Sampah
Penanganan SampahPenanganan Sampah
Penanganan SampahJoy Irman
 
SDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptx
SDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptxSDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptx
SDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptxSantriBiologiKonserv
 
Teknologi pengendalian partikulat
Teknologi pengendalian partikulatTeknologi pengendalian partikulat
Teknologi pengendalian partikulatkopisusumantap
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Joy Irman
 
5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasiKurnia Zuliana
 
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
 
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit PengolahanPerencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit PengolahanJoy Irman
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
 
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatinfosanitasi
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Joy Irman
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
 
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKIDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKChristian Solas
 
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Joy Irman
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikJoy Irman
 
Pemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahPemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahinfosanitasi
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Oswar Mungkasa
 

What's hot (20)

Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaPemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
 
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)
Pengantar Sistem Pengelolaan Sampah (1/4)
 
Penanganan Sampah
Penanganan SampahPenanganan Sampah
Penanganan Sampah
 
SDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptx
SDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptxSDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptx
SDT-Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sph-Agt2021.pptx
 
Teknologi pengendalian partikulat
Teknologi pengendalian partikulatTeknologi pengendalian partikulat
Teknologi pengendalian partikulat
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
 
5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi5. unit koagulasi flokulasi
5. unit koagulasi flokulasi
 
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
 
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit PengolahanPerencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
 
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKIDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
 
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
 
Pemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampahPemrosesan akhir sampah
Pemrosesan akhir sampah
 
Pengolahan limbah
Pengolahan limbahPengolahan limbah
Pengolahan limbah
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
 

Viewers also liked

Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahPemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahAinul Mardhiah
 
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)Pdf Docs
 
Presentasi bank sampah hasil revisi akhir
Presentasi bank sampah hasil revisi akhirPresentasi bank sampah hasil revisi akhir
Presentasi bank sampah hasil revisi akhirAdi Prayogo
 
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPTPENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPTQuirella Bellinda
 

Viewers also liked (7)

Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan RumahPemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah di Lingkungan Rumah
 
Bank sampah
Bank sampahBank sampah
Bank sampah
 
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)
Modul Pelatihan - Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat (Book)
 
Presentasi bank sampah hasil revisi akhir
Presentasi bank sampah hasil revisi akhirPresentasi bank sampah hasil revisi akhir
Presentasi bank sampah hasil revisi akhir
 
Presentasi Bank Sampah
Presentasi Bank SampahPresentasi Bank Sampah
Presentasi Bank Sampah
 
PPT Pengelolaan sampah
PPT Pengelolaan sampahPPT Pengelolaan sampah
PPT Pengelolaan sampah
 
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPTPENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
 

Similar to PPT Pengolahan Sampah Perkotaan

laluan pengangkutan pembuangan sisa pepejal perbandaran
laluan pengangkutan pembuangan sisa pepejal perbandaranlaluan pengangkutan pembuangan sisa pepejal perbandaran
laluan pengangkutan pembuangan sisa pepejal perbandaranHazirah Achik
 
SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAHhhhhhhhhhhh.pptx
SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAHhhhhhhhhhhh.pptxSISTEM PENGANGKUTAN SAMPAHhhhhhhhhhhh.pptx
SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAHhhhhhhhhhhh.pptxsttluass1
 
Pola Penanganan Sampah Domestik
Pola Penanganan Sampah DomestikPola Penanganan Sampah Domestik
Pola Penanganan Sampah Domestikinfosanitasi
 
Opsi Teknologi Pengelolaan Persampahan
Opsi Teknologi Pengelolaan PersampahanOpsi Teknologi Pengelolaan Persampahan
Opsi Teknologi Pengelolaan Persampahaninfosanitasi
 
Pengangkutan sampah(Kelompok 6)
Pengangkutan sampah(Kelompok 6)Pengangkutan sampah(Kelompok 6)
Pengangkutan sampah(Kelompok 6)HeviPurba
 
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANG
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANGRENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANG
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANGAnton Riyanto
 
Menganalisis Sampah Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu
Menganalisis Sampah Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan HuluMenganalisis Sampah Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu
Menganalisis Sampah Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan HuluSyafutri Asbintari
 
Penyelenggaraan Pengelolaan Persampahan
Penyelenggaraan Pengelolaan PersampahanPenyelenggaraan Pengelolaan Persampahan
Penyelenggaraan Pengelolaan PersampahanJoy Irman
 
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)Joy Irman
 
PTPS : PERENCANAAN LANDFILL
PTPS : PERENCANAAN LANDFILLPTPS : PERENCANAAN LANDFILL
PTPS : PERENCANAAN LANDFILLJUHERAH
 
Presentasi page 11 20
Presentasi page 11 20Presentasi page 11 20
Presentasi page 11 20Verany Irene
 

Similar to PPT Pengolahan Sampah Perkotaan (14)

laluan pengangkutan pembuangan sisa pepejal perbandaran
laluan pengangkutan pembuangan sisa pepejal perbandaranlaluan pengangkutan pembuangan sisa pepejal perbandaran
laluan pengangkutan pembuangan sisa pepejal perbandaran
 
SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAHhhhhhhhhhhh.pptx
SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAHhhhhhhhhhhh.pptxSISTEM PENGANGKUTAN SAMPAHhhhhhhhhhhh.pptx
SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAHhhhhhhhhhhh.pptx
 
Pola Penanganan Sampah Domestik
Pola Penanganan Sampah DomestikPola Penanganan Sampah Domestik
Pola Penanganan Sampah Domestik
 
Pola pengangkutan sampah
Pola pengangkutan sampahPola pengangkutan sampah
Pola pengangkutan sampah
 
Opsi Teknologi Pengelolaan Persampahan
Opsi Teknologi Pengelolaan PersampahanOpsi Teknologi Pengelolaan Persampahan
Opsi Teknologi Pengelolaan Persampahan
 
Pengangkutan sampah(Kelompok 6)
Pengangkutan sampah(Kelompok 6)Pengangkutan sampah(Kelompok 6)
Pengangkutan sampah(Kelompok 6)
 
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANG
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANGRENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANG
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANG
 
Menganalisis Sampah Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu
Menganalisis Sampah Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan HuluMenganalisis Sampah Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu
Menganalisis Sampah Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu
 
Penyelenggaraan Pengelolaan Persampahan
Penyelenggaraan Pengelolaan PersampahanPenyelenggaraan Pengelolaan Persampahan
Penyelenggaraan Pengelolaan Persampahan
 
Truk.pdf
Truk.pdfTruk.pdf
Truk.pdf
 
pengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampahpengukuran timbulan sampah
pengukuran timbulan sampah
 
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)
Opsi Teknologi Persampahan - Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA)
 
PTPS : PERENCANAAN LANDFILL
PTPS : PERENCANAAN LANDFILLPTPS : PERENCANAAN LANDFILL
PTPS : PERENCANAAN LANDFILL
 
Presentasi page 11 20
Presentasi page 11 20Presentasi page 11 20
Presentasi page 11 20
 

PPT Pengolahan Sampah Perkotaan

  • 1. PENGANGKUTAN SAMPAH Hesti Mulyani ( Sondang Ita ( Andhini Getha Kusuma ( 1307113105 ) Azzah Fizda ( 1307123284 ) Nurul Falah ( 1307114520 ) S1 TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS RIAU
  • 2. Pengertian Sampah Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah sisa kegiatan `sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat
  • 3. Sumber Sampah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sumber sampah adalah asal timbulan sampah Sedangkan menurut SNI 19-3983-1995, sumber sampah berasal dari: Perumahan; rumah permanen, rumah semi permanen, rumah non permanen. Non perumahan; kantor, toko/ruko, pasar, sekolah, tempat ibadah, jalan, hotel, restoran, industri, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya.
  • 4. Pengertian Pengelolaan dan Penanganan Sampah Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, pengelolaan sampah adalah kegiatan sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
  • 5. Persyaratan Teknis Pengelolaan Sampah Perkotaan Teknik operasional pengelolaan sampah »Pewadahan sampah »Pengumpulan sampah »Pemindahan sampah »Pengangkutan sampah
  • 6. Peraturan Terkait dengan Pengangkutan Sampah Pengangkutan sampah menurut UU no 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, merupakan bagian dari penanganan sampah. Pengangkutan di definisikan sebagai dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau dari tempat penampungan sampah sementara atau dari TPS 3R menuju ke tempat pengolahan sampah terpadu atau tempat
  • 7. • Pedoman Standar Pelayanan Minimal Pedoman Penentuan StandarPelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman dan Pekerjaan Umum (Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana • Wilayah No. 534/KPTS/M/2001). Pedoman ini mencakup pelayanan minimal untuk pengelolaan sampah secara umum dalam wilayah pemukiman perkotaan dimana 80% dari total jumlah penduduk terlayani terkait denga pengelolaan sampah.
  • 8. Truk Sampah dengan kapasitas 6 m3 dapat melayani pengangkutan untuk 700 KK-1000 kk sedangkan dengan kapasitas 8m3 untuk 1500 KK –2000 kk (jumlah ritasi 2-3/hari). Arm roll truck dengan kontainer 8 m3 juga dapat melayani 2000 KK-3000 kk (jumlah ritasi 3-5/hari) Compactor truck 8 m3 mampu melayani 2500 KK
  • 9. 2. SNI 19-2454-2002, Tata cara teknik operasional pengelolaan sampah perkotaan. SNI ini mengatur tentang pola pengangkutan dan operasional pengangkutan. 3. SNI 03-3243-2008, Pengelolaan sampah pemukiman. SNI mengatur tentang kebutuhan sarana untuk pengangkutan sampah yang dipengaruhi oleh tipe rumah dan tingkat pelayanan serta
  • 10. Pengangkutan Sampah sub-sistem yang bersasaran membawa sampah dari lokasi pemindahan atau dari sumber sampah secara langsung menuju tempat pemerosesan akhir, atau TPA
  • 11. Persyaratan alat pengangkut sampah antara lain adalah: •Alat pengangkut harus dilengkapi dengan penutup sampah, minimal dengan jaring. Tinggi bak maksimum 1,6 m. •Sebaiknya ada alat ungkit. •Kapasitas disesuaikan dengan kondisi/kelas jalan yang akan dilalui. •Bak truk/dasar kontainer sebaiknya dilengkapi pengaman
  • 12. Methode Pengangkutan Sampah – Hauled Container System (HCS) Adalah sistem pengumpulan sampah yang wadah pengumpulannya dapat dipindah-pindahkan dan ikut dibawa ke tempat pembuangan akhir. HCS merupakan sistem wadah angkut untuk daerah komersil (kontainer dibawa ke tempat pengumpulan, dikosongkan dan
  • 13. Hauled Container System dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: • Konvensional • Exchange Container
  • 14. Beberapa analisa yang perlu dilakukan : • Waktu yang diperlukan per trip. Thcs = (Phcs + s+ a + bx)Phcs = Pc + Uc + dbc Thcs = Waktu total per trip ke TPS (jam/trip) Phcs = Waktu pengambilan per trip (jam/trip) s = Waktu pembongkaran per trip (jam/trip) a.b = Konstanta empiris x = Jarak tempuh (mil) Pc = Waktu untuk memuat kontainer ke kendaraan (jam/trip) Uc = Waktu untuk meletakkan kontainer kosong (jam/trip) dbc = Waktu perjalanan ke kontainer lain
  • 15. Nd = [ H(1-w) – (t1 + t2)] Thcs •Jumlah trip yang dilakukan per hari Nd= Jumlah trip per hari (trip/hari) H = Waktu kerja (jam/hari) w = Waktu hambatan t1 = Waktu dari keberangkatan ke lokasi 1 (jam) t2 = Waktu dari lokasi ke kontainer terakhir (jam)
  • 16. – Stationary Container System (SCS) Sistem pengumpulan sampah yang wadah pengumpulannya tidak dibawa berpindah-pindah (tetap). Wadah pengumpulan ini dapat berupa wadah yang dapat diangkat atau yang tidak dapat diangkat. SCS merupakan sistem wadah tinggal yang ditujukan untuk melayani daerah pemukiman (kontainer tetap di tempat semula, sampah dipindahkan ke
  • 17. • Waktu yang dibutuhkan per trip Tscs = (Pscs + s + a + bx) Pscs = Ct (Uc) + ( np – 1 ) (dbc) Ct = V.r/c.f Tsc = Waktu total per trip ke TPS (jam/trip) Pscs = Waktu pengambilan per trip (jam/trip) s = Waktu pembongkaran per trip (jam/trip) a.b = Konstanta empiris x = Jarak tempuh (mil) Ct = Jumlah kontainer yang dikosongkan per trip (kont/trip) Uc = Rata-rata waktu pengosongan kontainer (jam/trip) Np = Jumlah lokasi kontainer per trip (lokasi ke yang lain) Dbc = Waktu pindah dari suatu lokasi ke yang lain (jam/trip) V = Volume kendaraan pengumpul (yd3/trip) Beberapa analisa yang harus diperhatikan
  • 18. • Jumlah trip yang dilakukan per hari Nd = Jumlah trip per hari. (trip/hari) Vd = Kuantitas sampah yang dikumpulkan rata-rata per hari. (yd3/hari) V = Volume kendaraan pengumpulan. (yd3/hari) r = Angka kompaksi. Nd = Vd/Vr
  • 19. • Waktu kerja per hari H = Waktu kerja (jam/hari) t1 = Waktu dari keberangkatan ke lokasi 1 (jam) t2 = Waktu dari lokasi ke kontainer terakhir (jam) Nd = Jumlah trip per hari (trip/hari) w = Waktu hambatan H = [(t1 + t2) + Nd(Tscs)] (1-w)
  • 20. Operasional Pengangkutan Sampah Untuk mendapatkan sistem pengangkutan yang efisien dan efektif maka operasional pengangkutan sampah sebaiknya mengikuti prosedur sebagai berikut: • Menggunakan rute pengangkutan yang sependek mungkin dan dengan hambatan yang sekecil mungkin. • Menggunakan kendaraan angkut dengan kapasitas/daya angkut yang semaksimal mungkin. • Menggunakan kendaraan angkut yang hemat bahan bakar. • Dapat memanfaatkan waktu kerja semaksimal mungkin dengan meningkatkan jumlah beban
  • 21. Skema Pola Pengangkutan Sampah Secara Langsung (Door to door)
  • 22. • Kendaraan keluar dari pool dan langsung menuju ke jalur pengumpulan sampah. • Truk sampah berhenti di pinggir jalan di setiap rumah yang akan dilayani, dan pekerja mengambil sampah serta mengisi bak truk sampah sampai penuh. • Setelah terisi penuh truk langsung menuju ke tempat pemerosesan atau ke TPA • Dari lokasi pemerosesan tersebut, kendaraan kembali ke jalur pelayanan berikutnya sampai shift terakhir, kemudian kembali ke Pool.
  • 24. • Kendaraan keluar dari pool langsung menuju lokasi TD, dan dari TD sampah-sampah tersebut langsung diangkut ke pemerosesan akhir • Dari pemerosesan tersebut, kendaraan kembali ke TD untuk pengangkutan ritasi berikutnya. Dan pada ritasi terakhir sesuai dengan yang ditentukan, kendaraan tersebut langsung kembali ke pool.
  • 26. Pola Pengangkutan Sistem Transfer Depo Tipe I dan II
  • 27. Pola pengangkutan dengan sistem pengosongan kontainer Cara 1
  • 28. Pola Pengangkutan dengan Sistem Pengosongan Kontainer Cara 2
  • 29. Pola Pengangkutan dengan Sistem Pengosongan Kontainer Cara 3
  • 31. Perencanaan Penentuan Sarana Pengangkutan Persyaratan : »Sampah harus tertutup selama pengangkutan, agar sampah tidak berceceran di jalan. »Tinggi bak maksimum 1,6 meter. »Sebaiknya ada alat pengungkit. »Tidak bocor, agar leachate tidak berceceran selama pengangkutan. »Disesuaikan dengan kondisi jalan yang dilalui »Disesuaikan dengan kemampuan dana dan teknik pemeliharaan.
  • 32. Jenis peralatan dapat berupa : Dump truck »Truk pengangkut sampah yang dilengkapi dengan penutup kontainer. »Dianjurkan, karena lebih mudah dalam pembongkaran sampah di tujuan
  • 33. Arm-roll truck, Roll-on truck, Multi-loader truck –Truk pengangkut yang dilengkapi mesin pengangkat kontainer. –Dianjurkan untuk daerah pasar dan sumber sampah besar lainnya.
  • 34. Compactor Truck Truk pengangkut yang dapat mengkompaksi sampah sehingga dapat menampung banyak sampah. Untuk kota-kota besar dan metropolitan
  • 35. Truk terbuka –Hanya sebagai pengangkut sampah, tanpa ada perlakuan lain. –Perlu penutupan timbunan sampah di truk agar tidak beterbangan. –Tidak dianjurkan kecuali bila dana terbatas
  • 36. Pemilihan jenis peralatan atau sarana yang digunakan dalam proses pengangkutan sampah antara dengan mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut: Umur teknis peralatan 5 – 7 tahun. Kondisi jalan daerah operasi. Jarak tempuh. Karakteristik sampah. Tingkat persyaratan sanitasi yang dibutuhkan. Daya dukung pemeliharaan.
  • 37. Analisisis Pengangkutan Sampah di Kota Pekanbaru Beberapa sumber mengenai pengakutan sampah di Kota Pekanbaru: