Dokumen tersebut membahas tentang privasi data pribadi di dunia digital dan cara melindunginya. Beberapa poin pentingnya adalah definisi data pribadi, pentingnya menjaga privasi data pribadi, cara memeriksa pengaturan privasi di Google dan Facebook, serta bahaya cyberbullying dan hoaks jika tidak hati-hati online.
4. APA ITU DATA PRIBADI
“Data pribadi adalah setiap data
tentang kehidupan seseorang baik yang
teridentifikasi dan / atau dapat
diidentifikasi secara tersendiri atau
dikombinasi dengan informasi lainnya
baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui sistem elektronik dan
/ atau non elektronik”.
Draft RUU PDP
17. Regulasi Perlindungan Data Pribadi masih lemah
Indonesia belum memiliki Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi
18. Apa yang perlu kita lakukan?
• #1: Pertimbangkan dengan benar ketika akan memberikan data pribadi diri
sendiri, anggota keluarga ataupun milik orang lain baik secara online maupun
offline kepada pihak manapun. Tanyakan atau bacalah terlebih dahulu maksud
serta tujuan permintaan data pribadi tersebut dan pertimbangkan resikonya.
Bersikaplah kritis atas tawaran apapun
• #2: Ketika menggunakan media sosial, batasi data pribadi yang kita posting di
Internet. Data pribadi tersebut bisa berupa teks, foto ataupun video. Ingatlah,
bahwa sekali saja kita posting di Internet, data pribadi tersebut akan selamanya
dapat diakses oleh pihak lain untuk melakukan tindakan yang merugikan kita di
kemudian hari kelak.
• #3: Pelajari dan pahami teknologi yang kita gunakan, baik itu gadge maupun
layanan online seperti media sosial. Sejumlah teknologi tersebut tersedia fitur
untuk mengaktifkan perlindungan privasi, demi keamanan dan kenyamanan
kita. Aktifkan sesuai dengan kebutuhan kita, jangan dibiarkan diset “default”
karena bisa merugikan kita
19. Privacy Check: Google
“pada langkah ke-6, silakan
lanjutkan dengan mengatur sesuai
kebutuhan masing-masing”
20. Privacy Check: Facebook
“pada langkah ke-6, silakan
lanjutkan dengan mengatur sesuai
kebutuhan masing-masing”
22. Apa itu cyberbully?
• Cyberbully (Perundungan Siber): adlah sebuah perilaku yang
melecehkan ataupun merendahkan seseorang, kebanyakan menimpa
anak-anak dan remaja, yang dilakukan melalui media digital (cyber).
• Dapat dilakukan melalui pesan singkat, email, blog, media sosial, atau
halaman web untuk mengganggu, mempermalukan, dan
mengintimidasi.
• Bentuknya bermacam-macam, seperti menyebarkan isu-isu palsu,
memposting foto-foto memalukan, pelecehan seksual, ancaman,
hingga tindakan yang berbuntut pemerasan.
24. Yang termasuk Cyberbully
1. Flaming (mengirim pesan yang kasar dan
berapi-api mengenai seseorang)
2. Online harassment--pelecehan (berkali-kali
mengirim pesan/gambar hinaan, menyerang
dan menyakiti hati melalui e-mail dan pesan
teks)
3. Denigration--fitnah (mengirim pernyataan
yang merugikan, tidak benar atau kejam atau
menggosip tantang seseorang ke orang lainnya
atau memposting hal tersebut secara online),
4. Impersonation--peniruan (berpura-pura
menjadi orang lain dengan membobol akun
orang yang menjadi korban, dan mengirim
atau memposting materi yang membuat orang
itu menjadi terlihat buruk, membuat orang
tersebut dalam masalah atau bahaya, ataupun
merusak reputasi)
25. Yang termasuk Cyberbully
5. Outing and trickery—menyebarkan rahasia
(meneruskan pesan atau gambar pribadi
dengan menipu seseorang agar
mengungkapkan rahasia atau informasi
memalukan yang kemudian disebarkan secara
online),
6. Exclusion--pengucilan (secara sengaja
mengucilkan atau mengeluarkan seseorang
dari grup online),
7. Cyberstalking--penguntitan (berulang kali
mengirim pesan yang mengandung ancaman
atau aktivitas online lainnya yang membuat
orang lain merasa ketakutan karena keamanan
pribadinya
31. Hoax atau Bukan?
https://aktaindonesia.com/hampir-1-juta-warga-cina-ikut-tes-cpns.html
Isi Berita:
TES penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Cina diikuti
hampir satu juta orang. Badan Kepegawaian Sipil Cina (SACS)
menyebutkan 920 ribu orang mengikuti tes penerimaan CPNS
tahun ini untuk memperebutkan 14.500 formasi di kantor dan
lembaga pemerintahan…
Kesimpulan: Berita benar yang dilekatkan pada konteks tempat
yang salah, sehingga menggiring orang mendapatkan persepsi
yang salah