Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai ide bisnis, sumber ide bisnis, dan jenis bisnis yang ditawarkan di Indonesia. Ide bisnis bisa didapat dari berbagai sumber seperti internet, media, komunitas bisnis, atau observasi lingkungan. Ada beragam jenis bisnis seperti produsen, distributor, franchise, dan jasa. Penting untuk memilih bisnis yang sesuai dengan kapasitas diri dan mempertimbangkan resiko kegagalan.
2. Ada yang mengatakan, ide itu murah,
yang mahal eksekusinya. Benarkah?
Secara kasat mata, mungkin saja
benar. Tetapi asal tahu saja, mencari
ide itu tidak mudah. Karena menurut
statistik, orang kreatif itu cuma 2 %
saja dari populasi manusia di dunia.
IDE ITU MURAH?
• Ada perusahaan yang khusus bekerja untuk “mencarikan ide” bagi client. Contoh
adalah OMG-nya Yorys Sebastian.
• Di kelas Creative Thinking, hanya kurang dari 5 % yang mampu mencari ide
dalam waktu kurang dari 5 menit.
• Jadi, ide itu tidak murah, apalagi eksekusinya.
• Kesimpulan: Hati-hati mengutarakan ide Anda, apalagi di hadapan orang yang
ahli dan mampu mengeksekusi. Contoh: Dengan cuma melihat dan mencicipi
masakan di hadapannya, seorang koki mampu menduplikasinya. Lihat saja acara
semacam Master Chef di televisi.
3.
4. Sederhananya, ide bisnis adalah ide yang
bisa menghasilkan uang sebagai
pemasukan. Tentu saja dengan cara
berbisnis, bukan bekerja pada pihak lain.
Berbisnis itu tidak harus memiliki usaha
sendiri dulu. Tetapi bisa dengan
berdagang atau menjual produk.
IDE BISNIS ITU BAGAIMANA?
Berdagang adalah memberi produk dari hulu rantai distribusi dan
menjualnya di hilir rantai distribusi.
Berdagang pun tidak selalu harus dengan uang tunai (cash), karena
bisa dengan sistem konsinyasi, dropshipper, dsb.
Tidak harus ada toko fisik untuk berdagang, karena bisa dengan online
shop atau titip jual di toko orang lain.
Bila kita memberi nilai tambah pada produk tersebut, maka bisa
dibilang kita sudah berusaha. Contoh, kita membeli biji kopi dari petani
dan mengolahnya menjadi bubuk kopi dan dikemas dengan merek
(brand) sendiri. Inilah entrepreuner.
5. IDE BISNIS DARI MANA?
Sebenarnya mencari ide bisnis itu tidak sulit, tetapi yang sulit
adalah mencari yang dapat kita implementasikan.
Ide bisnis pada masa sekarang bisa didapat dari banyak
sumber, contohnya:
1. Internet dan media sosial
2. Media massa arus utama
3. Komunitas bisnis
4. Rekomendasi Teman & Keluarga
5. Mentor atau Business Coach
6. Observasi lingkungan sekitar
7. Kebutuhan pasar yang sudah ada
8. Pameran, festival, atau expo
9. Brosur atau media promosi lain.
6. Analisa diri sendiri: Terutama gunakan Assessment Tools &
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat).
Buat Rencana Bisnis dan Model Bisnis.
Diskusi dengan ahli lebih baik agar akurat.
Cari yang paling dimengerti, jangan mudah terbujuk rayuan
keuntungan dalam waktu cepat.
Rekomendasi teman atau keluarga tak harus dijalani.
Pertimbangkan secara rasional.
Tidak ada hasil seketika atau instant, perlu proses yang harus
dijalani, termasuk dalam mencari pembeli.
Pertimbangkan kepentingan keluarga, karena memulai bisnis
perlu dukungan penuh terkait investasi yang ditanamkan.
Jangan taruh semua telur di satu keranjang. Resiko investasi
paling tinggi 30 % dari uang simpanan yang tak digunakan.
Ambil yang peluangnya paling besar & resikonya paling kecil.
Jujur pada diri sendiri, terutama terkait masalah keuangan.
MENCARI YANG COCOK
7. Di Indonesia, ada sejumlah jenis bisnis yang ditawarkan
berbagai pihak:
Produsen atau Manufaktur
Pemegang Merek atau Lisensi
Distributor atau Keagenan
Supplier (Pemasok) atau Penyalur
Franchise atau Cabang
Direct Selling termasuk toko fisik
Dropshipper termasuk Online Shop
Business Opportunity
Eksplorasi & Pengolahan Sumber Daya Alam
Pengolahan Bahan Mentah-Baku-Jadi
Aneka Jasa termasuk Konsinyasi atau Imbal-Hasil
JENIS BISNIS
8. Motivasi atau semangat perlu, tapi harus diimbangi rasio.
Jangan sekedar ikut-ikutan atau “me too business”.
Cari business partner yang satu visi, bukan sekedar cari untung.
Tidak ada cerita untung cepat tanpa kerja. Itu penipuan.
Perhatikan kapasitas kompetensi diri sendiri. Jangan silau dengan
pencitraan sukses dari entrepreneur di panggung media.
Ingat! Bahwa setiap bisnis atau usaha itu punya resiko kegagalan
atau bangkrut. Pertimbangkan kemampuan Anda.
Siapkan “Exit Strategy” untuk “Cut Loss” bila ternyata bisnis atau
usaha anda mengalami kesulitan, sebelum gagal-total.
TIPS SEDERHANA