SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
dr. Mutiara Anissa, SpKJ
Tn. N, 28 tahun dibawa ke poli Jiwa dengan keluhan
mendengar suara tanpa sumber sejak 1 bulan yang lalu. Tn.
N mengatakan bahwa dirinya mendengar suara orang yang
mengomentari dirinya. Suara tanpa sumber didengar hampir
setiap hari sehingga membuat dirinya sulit tidur. Tn, N juga
mengatakan bahwa tetangganya berniat jahat pada dirinya
dengan meracuni makanannya. Ia juga meyakini bahwa saat
menonton berita di televisi, penyiar berita sedang
membicarakan dirinya. Menurut keluarga, Tn. N menjadi
malas untuk merawat diri seperti mandi. Tn. N juga banyak
mengurung diri dikamar dan tidak mau berinterasi dengan
keluarganya. Dokter mendiagnosis Tn. N dengan skizofrenia
Paranoid. Tn. N diberikan obat antipsikotik dan obat untuk
mencegah gejala ekstra piramidal.
Gangguan psikotik paling banyak ditemukan  1% dari
populasi penduduk di Indonesia & dunia.
Penyakit kronis, kambuhan, pe ↓ fungsi  disabilitas, sering
ireversibel  beban bagi individu/ keluarga.
Gangguan Skizofrenia adalah gangguan jiwa yg ditandai
dengan adanya distorsi realita, disorganisasi, & kemiskinan
psikomotor.
Emil Kraepelin ( 1856-1926)
demensia prekoks
perubahan kognitif yang jelas
( demensia) & onset awal
( prekoks)  ditandai dengan:
perjalanan jangka panjang yg
memburuk & dengan gejala
klinis umum: halusinasi &
waham.
Eugen Bleuler ( 1857-1939):
skizofrenia
Schizo = perpecahan / split
Phrenos = mind
 Terjadinya suatu perpecahan
pikiran, perilaku, dan perasaan.
Gejala primer: 4A ( asosiasi, afektif,
autisme, ambivalensi) + gejala
sekunder: halusinasi & waham.
Usia & jenis kelamin
- Perbedaan onset & perjalanan penyakit antara ♂ dan ♀
- ♂: onset lebih awal ( usia puncak onset 15-25 th), lebih
terganggu oleh gejala (-)
- ♀: usia puncak onset 25-35 th, hasil akhir lebih baik
20%-50% penderita Skizofrenia mencoba bunuh diri
Penyalahgunaan zat  30-50% ketergantungan alkohol, 15-
25% kanabis, 5-10% kokain.
Sosioekonomi rendah  stress (social causation hypothesis).
Etiologi pasti skizofrenia masih belum ditemukan.
Komponen genetikakecenderungan seseorang
menderita skizofrenia berhubungan dengan kedekatan
hubungan keluarga (>> pada derajat pertama dan kedua).
Terdapat kemungkinan etiologi lain seperti kejadian-
kejadian prenatal atau perinatal seperti hipoksia, infeksi
virus prenatal, penyalahgunaan zat oleh ibu hamil,
trauma kepala ketika persalinan dll.
Pemeriksaan postmortem dan teknik-teknik pencitraan
otak struktural (MRI) pasien skizofrenia : abnormalitas
struktural yang ada pada struktur-struktur otak subkortikal
dan kortikal.
Volume ventrikel lateral yang meningkat dan
menurunnya volume-volume pada korteks-korteks
prafrontal medial dan dorsolateral, kortek singulat dan
paracingulat, hipokampus, parahippocampus dan gyrus
temporal superior, septum pellucidum, dan talamus.
Stress-diathesis model
Seseorang yang rentan
(diatesis) terkena stresor
lebih mudah
Genetik : kromosom X 1,
3, 5, 11  COMT
(catechol-O-Methyl
Transferase) dalam
encoding dopamin
Lingkungan emosional
tidak stabil, stresor sosial,
diskriminasi, sosial
ekonomi rendah 
Skizofrenia >>
Nigrostriatal pathway
Substantia Nigra to Striatum
. Motor control
. Death of neurons in
this pathway can result in
Parkinson's Disease
Tuberoinfundibular pathway
Hypothalamus to Pituitary gland
. Hormonal regulation
. Maternal behavior (nurturing)
. Pregnancy
. Sensory processes
Mesolimbic and Mesocortical pathways
Ventral Tegmental Area to Nucleus
Accumbens, Amygdala & Hippocampus,
and Prefrontal Cortex
. Memory
. Motivation and emotional response
. Reward and desire
. Addiction
. Can cause hallucinations and
schizophrenia if not functioning properly
Dopamine Pathway
Gejala skizofrenia dibagi dalam 5 dimensi:
Gejala positif Gejala negatif Gejala kognitif Gejala agresif
dan hostile
Gejala depresi
dan ansietas
Waham
Halusinasi
Gangguan
pikiran formal
Bicara kacau
Perilaku aneh
Inkoherensi
Kemiskinan
pembicaraan
(alogia)
Penumpulan-
pendataran
afek
Anhedonia
Penarikan diri
scr sosial
Kurang
inisiatif/
motivasi
Kurang atensi
Gangguan
verbal fluency
(pembicaraan
spontan)
Gangguan
eksekutif
Gangguan
kewaspadaan
Penyerangan
secara fisik
dan verbal
terhadap
orang lain
Perilaku
menyakiti diri
Merusak
barang orang
lain
Mood depresi
Mood cemas
Rasa bersalah
Tension
Iritablitas
Terdapat sedikitnya 1 gejala yg amat jelas (2 gejala/lebih apabila gejala2 tsb
krg jelas):
A. Thought echo
Thought insertion/withdrawal
Thought broadcasting
B. Delution of influence
Delution of control
Delution of perception
Delution of passivity
C. Halusinasi auditorik ( commenting/ discussing/ berasal dari salah satu
bagian tubuh)
D. Waham – waham menetap jenis lainnya, dianggap tidak wajar dan mustahil
Atau paling sedikit 2 gejala dari kelompok ini:
 Halusinasi yg menetap
 Arus pikiran terputus (break) / mengalami sisipan (interpolation) 
inkoherensi atau pembicaraan yg tidak relevan / neologisme
 Perilaku katatonik (gaduh gelisah, posisi tubuh tertentu, fleksibilitas cerea,
negativisme, mutisme, stupor)
 Gejala2 negatif (sikap apatis, bicara jarang, respon emosi menumpul atau
tdk wajar, menarik diri dari pergaulan sosial dan menurun kinerja sosial)
Semua gejala-gejala tersebut harus selalu ada secara jelas 1 bulan/ lebih.
Tidak ada penyakit otak/ intoksikasi obat/ withdrawal obat.
Gejala psikosis aktif pada Gangguan kondisi medis umum
misalnya epilepsi lobus temporalis, tumor lobus
temporalis
Penyalahgunaan zat psikoaktif dan alkohol
Gangguan skizoafektif
Gangguan afektif berat
Gangguan waham
Gannguan kepribadian skizotipal
Gangguan kepribadian skizoid
Gangguan kepribadian paranoid
Farmakoterapi
Non-farmakoterapi
Terapi biologik (farmakoterapi)  antipsikotik generasi I dan
antipsikotik generasi II.
3 fase:
Fase akut  gejala psikotik yg membutuhkan penatalaksanaan
segera, fokus: menghilangkan gejala psikotik, durasi 4-8 mgg.
Fase stabilisasi  resiko kekambuhan tinggi ( t.u bila obat
dihentikan/ terpapar stressor), fokus: konsolidasi pencapaian
terapetik, durasi 6 bln setelah pulih gejala akut.
Fase stabil/ rumatan  fokus: mencegah kekambuhan &
memperbaiki derajat fungsi
Antipsikotik Generasi I / Antipsikotik Tipikal
Menurunkan hiperaktifitas dopamin dengan memblok reseptor
(antagonis reseptor) D2 di seluruh otak
Blokade reseptor D2 mesolimbik  << gejala positif
Blokade reseptor D2 di mesokortikal  memperberat gejala
negatif dan kognitif
Blokade reseptor D2 di nigostriatal  gangguan pergerakan
parkinsonism (gejala ekstrapiramidal/EPS)  kronik :
pergerakan hiperkinetik (tardive diskinesia)
Blokade reseptor D2 di tuberoindundibular peningkatan
prolaktin :galactorrhea, amenorrhea, demineralisasi
tulang, disfungsi seksual, peningkatan BB
Efek samping anti psikotik tipikal :
Mulut kering, penglihatan kabur, konstipasi, penurunan kognitif
Penambahan BB, Mengantuk
abnormal EKG (pemanjangan interval QT dan bentuk segmen ST serta
gelombang T yang abnormal), Hipotensi ortostatik
Sindroma Neuroleptik Maligna
•Extrapyramidal symptoms (EPS) : dystonias, Parkinsonism, akathisia &
tardive dyskinesia
Parkinsonism
tremor, rigiditas, perlambatan motorik, air liur >>, muka topeng
Tardive diskinisia :Gerakan wajah dan lidah  mengunyah terus,
menjulurkan lidah, menyeringai
Kekurangan APG I
Tidak dapat mengatasi gejala negatif
Efek samping EPS dan tardive diskinesia
Memperburuk kognitif
Sedasi
•Disungsi seksual, gangguan jantung
•Sindroma Neuroleptik Maligna : reaksi idiosinkrasi serius 
rigiditas, hiperpiretik, gangguan sistem saraf otonom, delirium 
Gawat darurat
Mekanisme kerja:
Menurunkan dopamin  memblokade reseptor
Dopamine D2 & Serotonin 5 HT Receptors
( Serotonin-dopamine antagonists)
Menurunkan munculnya EPS dan efektif untuk
simptom negatif.
Memperbaiki gejala
negatif
mencegah
EPS
Nigrostriatal
pathway
– memicu pelepasan
dopamin
Gejala positif <<
Mesolimbic pathway
– pelepasan
dopamin <<
Antipsikotik
Atipikal
Mesocortical
pathway
– memicu pelepasan
dopamin
Tuberoinfundibular pathway
– memicu pelepasan
dopamin
Hyperpro-
lactinemia<<
Antipsikotik
Generasi II
Rentang dosis
(mg/hari)
Aripiprazol 10-30 1x sehari
Klozapin 150-600 2x sehari
olanzapin 10-30 1x sehari
Quetiapin 300-800 2x sehari
risperidon 2-8 2x sehari
Clozapin  APG II yang pertama ditemukan
Indikasi Clozapin : skizofrenia resisten dengan obat
antipsikotik lainnya.
Efek samping agranulositosis dan kejang
Dapat digunakan pada pasine yang mengalami tardive
diskininesia, risiko bunuh diri tinggi.
Obat Dosis (mg/hari) Target EPS
Trihexyphenidil 1-15 Akatisia,
parkinsonism,
distonia
Amantadin 100-300 Akatisia,
parkinsonism
Propanolol 30-90 Akatisia
Lorazepam 1-6 Akastisia
difenhidramin 25-50 Akatisia, distonia,
parkinsonism
 Psikoedukasi
 Meningkatkan pemahaman
pasien dan keluarga
mengenai penyakit, gejala,
pengobatan dan peran
keluarga
 Perencanaan hidup yang
lebih realistik dan mampu
laksana
 Intervensi keluarga
 Melibatkan keluarga
 Edukasi keluarga,
memperbaiki komunikasi
dalam kelurga, keterampilan
penyelesaian masalah.
• Rehabilitasi
• Terapi vokasional. pelatihan
keterampilan sosial,
remediasi kognitif.
• Meningkatkan keterampilan
dalam bersosialisasi,
menjalin relasi interpersonal,
integritas ke masyarakat dan
memperoleh keterampilan
kerja
BAIK BURUK
1. Late onset
2. Onset akut
3. Faktor pencetus yang jelas
4. Riwayat premorbid baik dalam
sosial, seksual dan pekerjaan
5. Dijumpai simptom depresi
6. Menikah
7. Riwayat keluarga dengan gangguan
mood
8. Sistem support yang baik
9. Gambaran klinis  simptom positif
1.Onset usia muda
2.Onset perlahan dan tidak jelas
3.Tidak ada faktor pencetus
4.Riwayat premorbid jelek
5.Perilaku menarik diri atau autistik
6.Belum menikah atau telah bercerai
7.Riwayat keluarga skizofrenia
8.Sistem support yang buruk
9.Gambaran klinis adalah simptom negatif
10.Riwayat trauma perinatal
11.Tidak ada remisi selama 3 tahun terapi
12.Sering kambuh
13.Riwayat skizorenia sebelumnya
•Prevalensi seumur hidup < 1% (0,5-0-,8%)
•Diagnosis awal skizoafektif sering digunakan ketika
diagnosis belum pasti.
•Perbedaan umur dan jenis kelamin
• Tipe depresi orang tua > muda.
• Tipe bipolar dewasa muda > orang tua.
• Pria < wanita, usia wanita > pria
• Pria  perilaku antisosial & afek tumpul/ datar.
 Tidak diketahui.
Resiko mengalami skizofrenia meningkat pada
keluarga dengan skizoafektif.
Prognosis lebih baik dibanding skizofrenia, lebih
buruk dibanding gangguan mood.
Cenderung non-deteriorasi & berespon baik dengan
mood stabilizers dibanding skizofrenia.
Semua tanda dan gejala skizofrenia, episode manik
dan gangguan depresif.
Gejala muncul dalam saat yang bersamaan
Perjalanan penyakit dapat berupa satu eksaserbasi
remisi hinggaperjalanan yang terus memburuk
Bersifat episodik
Apabila terdapat adanya gejala afektif dan skizofrenia yang
menonjol dan timbul secara bersamaan, ada dalam
episode yang sama dari penyakit atau setidaknya beberapa
hari yang satu sesudah yang laim
Tidak memenuhu kriteria untuk skizofrenia , episode
manik maupun episode depresi.
Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan
gejala skizofrenia dan gangguan afektif dalam episode
penyakit berbeda
 Skizoafektif tipe manik
 Episode skizoafektif tipe manik tunggal atau gangguan berulang
 Afek meningkat atau afek tak begitu menonjol disertai
iritabilitas/kegelisahan
 Pada epsiode yg sama, setidaknya ada satu atau lebih 2 gejala
skizofrenia
 Skizoafektif tipe depresif
 Episode skizoafektif tipe depresif tunggal atau gangguan berulang
 Afek depresif menonjol disertai sedikitnya 2 gejala khas depresif.
 Pada epsiode yg sama, setidaknya ada satu atau lebih 2 gejala
skizofrenia
 Skizoafektif tipe campuran
Gangguan mood
Skizofrenia
Gangguan mental organik psikotik dan gangguan mood
dikarenakan epilepsi lobus temporalis
Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan
ampetamine dan phenyclidine (PCP)
 Setelah 1 tahun, prognosis tergantung gejala
yang cukup menonjol
bila gejala afektif : prognosis baik
bila skizofrenik : prognosis buruk.
 Suatu studi pasien skizoafektif, selama 8 tahun
menemukan outcome-nya lebih mirip skizofrenia
daripada gangguan mood dgn ciri psikotik.
Kombinasi farmakoterapi dan non-farmakoterapi.
Farmakoterapi :
Kombinasi antipsikotik dengan mood stabilizer atau
Kombinsi antipsikotik dnegan antidepresan
Tergantung subtipe skizoafentif.
Non-farmakoterapi :
Psikoedukasi
Psikoterapi supportif
Rehabilitasi
Konseling keluarga
Skizofrenia

More Related Content

What's hot

Psikoterapi suportif
Psikoterapi suportifPsikoterapi suportif
Psikoterapi suportifAmalia Senja
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidFais PPT
 
Referat pneumothorax
Referat pneumothoraxReferat pneumothorax
Referat pneumothoraxListiana Dewi
 
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan NeurotikPerbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan NeurotikLena Setianingsih
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaSyscha Lumempouw
 
gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)Mela Roviani
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilAgus Gunardi
 
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengueDemam berdarah dengue
Demam berdarah dengueJoni Iswanto
 
Guillain barre sindrom
Guillain barre sindromGuillain barre sindrom
Guillain barre sindromFionna Pohan
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismeKANDA IZUL
 
Hormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagonHormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagonRolly Scavengers
 
Meningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireviewMeningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireviewErsifa Fatimah
 
Inflamasi
InflamasiInflamasi
Inflamasiwidipta
 
kedaruratan psikiatrik
kedaruratan psikiatrikkedaruratan psikiatrik
kedaruratan psikiatrikJoni Iswanto
 

What's hot (20)

Psikoterapi suportif
Psikoterapi suportifPsikoterapi suportif
Psikoterapi suportif
 
depresi
depresidepresi
depresi
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
 
Referat pneumothorax
Referat pneumothoraxReferat pneumothorax
Referat pneumothorax
 
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan NeurotikPerbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis Skizofrenia
 
Demensia
DemensiaDemensia
Demensia
 
Hormon tiroid
Hormon tiroidHormon tiroid
Hormon tiroid
 
gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)
 
Keseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolitKeseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolit
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektil
 
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengueDemam berdarah dengue
Demam berdarah dengue
 
Guillain barre sindrom
Guillain barre sindromGuillain barre sindrom
Guillain barre sindrom
 
Gangguan mood
Gangguan moodGangguan mood
Gangguan mood
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Hormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagonHormon insulin dan glukagon
Hormon insulin dan glukagon
 
Meningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireviewMeningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireview
 
Inflamasi
InflamasiInflamasi
Inflamasi
 
kedaruratan psikiatrik
kedaruratan psikiatrikkedaruratan psikiatrik
kedaruratan psikiatrik
 

Viewers also liked

Iluzionet dhe halucinacionet
Iluzionet dhe halucinacionetIluzionet dhe halucinacionet
Iluzionet dhe halucinacionetrona_mikullovcii
 
Vetëm ti mund të sherosh veten nga vetja
Vetëm ti mund të sherosh veten nga vetjaVetëm ti mund të sherosh veten nga vetja
Vetëm ti mund të sherosh veten nga vetjaMimoza Thaqi
 
Rehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
Rehabilitasi psikososial untuk skizofreniaRehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
Rehabilitasi psikososial untuk skizofreniaAzimatul Karimah
 
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofreniaMembongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofreniaBagus Utomo
 
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIASCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIAIndra Lasmana
 
definisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofreniadefinisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofreniarenny anggraini
 
skizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akutskizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akutJoni Iswanto
 
Gangguan kepribadian histrionik
Gangguan kepribadian histrionik Gangguan kepribadian histrionik
Gangguan kepribadian histrionik Yarah Azzilzah
 
Klassifikasi ggn. jiwa
Klassifikasi ggn. jiwaKlassifikasi ggn. jiwa
Klassifikasi ggn. jiwadadadony
 

Viewers also liked (20)

Skizofrenia (2)
Skizofrenia (2)Skizofrenia (2)
Skizofrenia (2)
 
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
 
Iluzionet dhe halucinacionet
Iluzionet dhe halucinacionetIluzionet dhe halucinacionet
Iluzionet dhe halucinacionet
 
Vetëm ti mund të sherosh veten nga vetja
Vetëm ti mund të sherosh veten nga vetjaVetëm ti mund të sherosh veten nga vetja
Vetëm ti mund të sherosh veten nga vetja
 
Prezantimi ne grup ne p.p
Prezantimi ne grup ne p.pPrezantimi ne grup ne p.p
Prezantimi ne grup ne p.p
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
 
skizofrenia
skizofreniaskizofrenia
skizofrenia
 
Rehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
Rehabilitasi psikososial untuk skizofreniaRehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
Rehabilitasi psikososial untuk skizofrenia
 
Psikologi Klinis_Skizofrenia
Psikologi Klinis_SkizofreniaPsikologi Klinis_Skizofrenia
Psikologi Klinis_Skizofrenia
 
Skizofrenia hebefrenik
Skizofrenia hebefrenikSkizofrenia hebefrenik
Skizofrenia hebefrenik
 
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofreniaMembongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
 
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
 
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIASCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
 
definisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofreniadefinisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
definisi,jenis,dan manifestasi skizofrenia
 
Present
PresentPresent
Present
 
skizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akutskizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akut
 
Gangguan kepribadian histrionik
Gangguan kepribadian histrionik Gangguan kepribadian histrionik
Gangguan kepribadian histrionik
 
Klassifikasi ggn. jiwa
Klassifikasi ggn. jiwaKlassifikasi ggn. jiwa
Klassifikasi ggn. jiwa
 
Psikosafix.pptx
Psikosafix.pptxPsikosafix.pptx
Psikosafix.pptx
 

Similar to Skizofrenia

Similar to Skizofrenia (20)

Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di Puskesmas
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di PuskesmasPenyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di Puskesmas
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di Puskesmas
 
Pleno modul gangguan tidur
Pleno modul gangguan tidurPleno modul gangguan tidur
Pleno modul gangguan tidur
 
Anxietas = kecemasan
Anxietas = kecemasanAnxietas = kecemasan
Anxietas = kecemasan
 
P6. MDD.pdf
P6. MDD.pdfP6. MDD.pdf
P6. MDD.pdf
 
Psikiatri geriatri
Psikiatri geriatriPsikiatri geriatri
Psikiatri geriatri
 
Depresi & mania AKPER PEMKAB MUNA
Depresi & mania AKPER PEMKAB MUNA Depresi & mania AKPER PEMKAB MUNA
Depresi & mania AKPER PEMKAB MUNA
 
Depresi & mania
Depresi & maniaDepresi & mania
Depresi & mania
 
SKIZOPRENIA.pptx
SKIZOPRENIA.pptxSKIZOPRENIA.pptx
SKIZOPRENIA.pptx
 
psikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofreniapsikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofrenia
 
Informasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwaInformasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwa
 
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptBeberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
 
Emergency psichiatri
Emergency psichiatriEmergency psichiatri
Emergency psichiatri
 
Referat somatic treatment
Referat somatic treatmentReferat somatic treatment
Referat somatic treatment
 
Obat psikoterapetik
Obat psikoterapetikObat psikoterapetik
Obat psikoterapetik
 
idoc.pub_gangguan-psikotik.pdf
idoc.pub_gangguan-psikotik.pdfidoc.pub_gangguan-psikotik.pdf
idoc.pub_gangguan-psikotik.pdf
 
Tinjauan pustaka skizofrenia
Tinjauan pustaka skizofreniaTinjauan pustaka skizofrenia
Tinjauan pustaka skizofrenia
 
GAD,Bipolar,Depresi,.pptx
GAD,Bipolar,Depresi,.pptxGAD,Bipolar,Depresi,.pptx
GAD,Bipolar,Depresi,.pptx
 
Parkinson
ParkinsonParkinson
Parkinson
 
konsep DEpresi
konsep DEpresikonsep DEpresi
konsep DEpresi
 
CRS PSIKOTIK.pptx
CRS PSIKOTIK.pptxCRS PSIKOTIK.pptx
CRS PSIKOTIK.pptx
 

More from fikri asyura (20)

Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Tb
TbTb
Tb
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
Askariasis
AskariasisAskariasis
Askariasis
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
 
Ankilostomiasis
AnkilostomiasisAnkilostomiasis
Ankilostomiasis
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
 
P petri tifoid
P petri tifoidP petri tifoid
P petri tifoid
 
P petri sepsis
P petri sepsisP petri sepsis
P petri sepsis
 
P petri malaria
P petri malariaP petri malaria
P petri malaria
 

Recently uploaded

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewanSNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewanintan588925
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESIHUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESINeliHusniawati2
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 

Recently uploaded (20)

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewanSNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESIHUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 

Skizofrenia

  • 2. Tn. N, 28 tahun dibawa ke poli Jiwa dengan keluhan mendengar suara tanpa sumber sejak 1 bulan yang lalu. Tn. N mengatakan bahwa dirinya mendengar suara orang yang mengomentari dirinya. Suara tanpa sumber didengar hampir setiap hari sehingga membuat dirinya sulit tidur. Tn, N juga mengatakan bahwa tetangganya berniat jahat pada dirinya dengan meracuni makanannya. Ia juga meyakini bahwa saat menonton berita di televisi, penyiar berita sedang membicarakan dirinya. Menurut keluarga, Tn. N menjadi malas untuk merawat diri seperti mandi. Tn. N juga banyak mengurung diri dikamar dan tidak mau berinterasi dengan keluarganya. Dokter mendiagnosis Tn. N dengan skizofrenia Paranoid. Tn. N diberikan obat antipsikotik dan obat untuk mencegah gejala ekstra piramidal.
  • 3.
  • 4. Gangguan psikotik paling banyak ditemukan  1% dari populasi penduduk di Indonesia & dunia. Penyakit kronis, kambuhan, pe ↓ fungsi  disabilitas, sering ireversibel  beban bagi individu/ keluarga. Gangguan Skizofrenia adalah gangguan jiwa yg ditandai dengan adanya distorsi realita, disorganisasi, & kemiskinan psikomotor.
  • 5. Emil Kraepelin ( 1856-1926) demensia prekoks perubahan kognitif yang jelas ( demensia) & onset awal ( prekoks)  ditandai dengan: perjalanan jangka panjang yg memburuk & dengan gejala klinis umum: halusinasi & waham. Eugen Bleuler ( 1857-1939): skizofrenia Schizo = perpecahan / split Phrenos = mind  Terjadinya suatu perpecahan pikiran, perilaku, dan perasaan. Gejala primer: 4A ( asosiasi, afektif, autisme, ambivalensi) + gejala sekunder: halusinasi & waham.
  • 6. Usia & jenis kelamin - Perbedaan onset & perjalanan penyakit antara ♂ dan ♀ - ♂: onset lebih awal ( usia puncak onset 15-25 th), lebih terganggu oleh gejala (-) - ♀: usia puncak onset 25-35 th, hasil akhir lebih baik 20%-50% penderita Skizofrenia mencoba bunuh diri Penyalahgunaan zat  30-50% ketergantungan alkohol, 15- 25% kanabis, 5-10% kokain. Sosioekonomi rendah  stress (social causation hypothesis).
  • 7. Etiologi pasti skizofrenia masih belum ditemukan. Komponen genetikakecenderungan seseorang menderita skizofrenia berhubungan dengan kedekatan hubungan keluarga (>> pada derajat pertama dan kedua). Terdapat kemungkinan etiologi lain seperti kejadian- kejadian prenatal atau perinatal seperti hipoksia, infeksi virus prenatal, penyalahgunaan zat oleh ibu hamil, trauma kepala ketika persalinan dll.
  • 8. Pemeriksaan postmortem dan teknik-teknik pencitraan otak struktural (MRI) pasien skizofrenia : abnormalitas struktural yang ada pada struktur-struktur otak subkortikal dan kortikal. Volume ventrikel lateral yang meningkat dan menurunnya volume-volume pada korteks-korteks prafrontal medial dan dorsolateral, kortek singulat dan paracingulat, hipokampus, parahippocampus dan gyrus temporal superior, septum pellucidum, dan talamus.
  • 9. Stress-diathesis model Seseorang yang rentan (diatesis) terkena stresor lebih mudah Genetik : kromosom X 1, 3, 5, 11  COMT (catechol-O-Methyl Transferase) dalam encoding dopamin Lingkungan emosional tidak stabil, stresor sosial, diskriminasi, sosial ekonomi rendah  Skizofrenia >>
  • 10. Nigrostriatal pathway Substantia Nigra to Striatum . Motor control . Death of neurons in this pathway can result in Parkinson's Disease Tuberoinfundibular pathway Hypothalamus to Pituitary gland . Hormonal regulation . Maternal behavior (nurturing) . Pregnancy . Sensory processes Mesolimbic and Mesocortical pathways Ventral Tegmental Area to Nucleus Accumbens, Amygdala & Hippocampus, and Prefrontal Cortex . Memory . Motivation and emotional response . Reward and desire . Addiction . Can cause hallucinations and schizophrenia if not functioning properly Dopamine Pathway
  • 11.
  • 12. Gejala skizofrenia dibagi dalam 5 dimensi: Gejala positif Gejala negatif Gejala kognitif Gejala agresif dan hostile Gejala depresi dan ansietas Waham Halusinasi Gangguan pikiran formal Bicara kacau Perilaku aneh Inkoherensi Kemiskinan pembicaraan (alogia) Penumpulan- pendataran afek Anhedonia Penarikan diri scr sosial Kurang inisiatif/ motivasi Kurang atensi Gangguan verbal fluency (pembicaraan spontan) Gangguan eksekutif Gangguan kewaspadaan Penyerangan secara fisik dan verbal terhadap orang lain Perilaku menyakiti diri Merusak barang orang lain Mood depresi Mood cemas Rasa bersalah Tension Iritablitas
  • 13.
  • 14. Terdapat sedikitnya 1 gejala yg amat jelas (2 gejala/lebih apabila gejala2 tsb krg jelas): A. Thought echo Thought insertion/withdrawal Thought broadcasting B. Delution of influence Delution of control Delution of perception Delution of passivity C. Halusinasi auditorik ( commenting/ discussing/ berasal dari salah satu bagian tubuh) D. Waham – waham menetap jenis lainnya, dianggap tidak wajar dan mustahil
  • 15. Atau paling sedikit 2 gejala dari kelompok ini:  Halusinasi yg menetap  Arus pikiran terputus (break) / mengalami sisipan (interpolation)  inkoherensi atau pembicaraan yg tidak relevan / neologisme  Perilaku katatonik (gaduh gelisah, posisi tubuh tertentu, fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, stupor)  Gejala2 negatif (sikap apatis, bicara jarang, respon emosi menumpul atau tdk wajar, menarik diri dari pergaulan sosial dan menurun kinerja sosial) Semua gejala-gejala tersebut harus selalu ada secara jelas 1 bulan/ lebih. Tidak ada penyakit otak/ intoksikasi obat/ withdrawal obat.
  • 16.
  • 17. Gejala psikosis aktif pada Gangguan kondisi medis umum misalnya epilepsi lobus temporalis, tumor lobus temporalis Penyalahgunaan zat psikoaktif dan alkohol Gangguan skizoafektif Gangguan afektif berat Gangguan waham Gannguan kepribadian skizotipal Gangguan kepribadian skizoid Gangguan kepribadian paranoid
  • 19. Terapi biologik (farmakoterapi)  antipsikotik generasi I dan antipsikotik generasi II. 3 fase: Fase akut  gejala psikotik yg membutuhkan penatalaksanaan segera, fokus: menghilangkan gejala psikotik, durasi 4-8 mgg. Fase stabilisasi  resiko kekambuhan tinggi ( t.u bila obat dihentikan/ terpapar stressor), fokus: konsolidasi pencapaian terapetik, durasi 6 bln setelah pulih gejala akut. Fase stabil/ rumatan  fokus: mencegah kekambuhan & memperbaiki derajat fungsi
  • 20. Antipsikotik Generasi I / Antipsikotik Tipikal Menurunkan hiperaktifitas dopamin dengan memblok reseptor (antagonis reseptor) D2 di seluruh otak Blokade reseptor D2 mesolimbik  << gejala positif Blokade reseptor D2 di mesokortikal  memperberat gejala negatif dan kognitif Blokade reseptor D2 di nigostriatal  gangguan pergerakan parkinsonism (gejala ekstrapiramidal/EPS)  kronik : pergerakan hiperkinetik (tardive diskinesia) Blokade reseptor D2 di tuberoindundibular peningkatan prolaktin :galactorrhea, amenorrhea, demineralisasi tulang, disfungsi seksual, peningkatan BB
  • 21. Efek samping anti psikotik tipikal : Mulut kering, penglihatan kabur, konstipasi, penurunan kognitif Penambahan BB, Mengantuk abnormal EKG (pemanjangan interval QT dan bentuk segmen ST serta gelombang T yang abnormal), Hipotensi ortostatik Sindroma Neuroleptik Maligna •Extrapyramidal symptoms (EPS) : dystonias, Parkinsonism, akathisia & tardive dyskinesia Parkinsonism tremor, rigiditas, perlambatan motorik, air liur >>, muka topeng Tardive diskinisia :Gerakan wajah dan lidah  mengunyah terus, menjulurkan lidah, menyeringai
  • 22. Kekurangan APG I Tidak dapat mengatasi gejala negatif Efek samping EPS dan tardive diskinesia Memperburuk kognitif Sedasi •Disungsi seksual, gangguan jantung •Sindroma Neuroleptik Maligna : reaksi idiosinkrasi serius  rigiditas, hiperpiretik, gangguan sistem saraf otonom, delirium  Gawat darurat
  • 23.
  • 24. Mekanisme kerja: Menurunkan dopamin  memblokade reseptor Dopamine D2 & Serotonin 5 HT Receptors ( Serotonin-dopamine antagonists) Menurunkan munculnya EPS dan efektif untuk simptom negatif.
  • 25. Memperbaiki gejala negatif mencegah EPS Nigrostriatal pathway – memicu pelepasan dopamin Gejala positif << Mesolimbic pathway – pelepasan dopamin << Antipsikotik Atipikal Mesocortical pathway – memicu pelepasan dopamin Tuberoinfundibular pathway – memicu pelepasan dopamin Hyperpro- lactinemia<<
  • 26. Antipsikotik Generasi II Rentang dosis (mg/hari) Aripiprazol 10-30 1x sehari Klozapin 150-600 2x sehari olanzapin 10-30 1x sehari Quetiapin 300-800 2x sehari risperidon 2-8 2x sehari
  • 27. Clozapin  APG II yang pertama ditemukan Indikasi Clozapin : skizofrenia resisten dengan obat antipsikotik lainnya. Efek samping agranulositosis dan kejang Dapat digunakan pada pasine yang mengalami tardive diskininesia, risiko bunuh diri tinggi.
  • 28.
  • 29.
  • 30. Obat Dosis (mg/hari) Target EPS Trihexyphenidil 1-15 Akatisia, parkinsonism, distonia Amantadin 100-300 Akatisia, parkinsonism Propanolol 30-90 Akatisia Lorazepam 1-6 Akastisia difenhidramin 25-50 Akatisia, distonia, parkinsonism
  • 31.  Psikoedukasi  Meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga mengenai penyakit, gejala, pengobatan dan peran keluarga  Perencanaan hidup yang lebih realistik dan mampu laksana  Intervensi keluarga  Melibatkan keluarga  Edukasi keluarga, memperbaiki komunikasi dalam kelurga, keterampilan penyelesaian masalah. • Rehabilitasi • Terapi vokasional. pelatihan keterampilan sosial, remediasi kognitif. • Meningkatkan keterampilan dalam bersosialisasi, menjalin relasi interpersonal, integritas ke masyarakat dan memperoleh keterampilan kerja
  • 32. BAIK BURUK 1. Late onset 2. Onset akut 3. Faktor pencetus yang jelas 4. Riwayat premorbid baik dalam sosial, seksual dan pekerjaan 5. Dijumpai simptom depresi 6. Menikah 7. Riwayat keluarga dengan gangguan mood 8. Sistem support yang baik 9. Gambaran klinis  simptom positif 1.Onset usia muda 2.Onset perlahan dan tidak jelas 3.Tidak ada faktor pencetus 4.Riwayat premorbid jelek 5.Perilaku menarik diri atau autistik 6.Belum menikah atau telah bercerai 7.Riwayat keluarga skizofrenia 8.Sistem support yang buruk 9.Gambaran klinis adalah simptom negatif 10.Riwayat trauma perinatal 11.Tidak ada remisi selama 3 tahun terapi 12.Sering kambuh 13.Riwayat skizorenia sebelumnya
  • 33.
  • 34. •Prevalensi seumur hidup < 1% (0,5-0-,8%) •Diagnosis awal skizoafektif sering digunakan ketika diagnosis belum pasti. •Perbedaan umur dan jenis kelamin • Tipe depresi orang tua > muda. • Tipe bipolar dewasa muda > orang tua. • Pria < wanita, usia wanita > pria • Pria  perilaku antisosial & afek tumpul/ datar.
  • 35.  Tidak diketahui. Resiko mengalami skizofrenia meningkat pada keluarga dengan skizoafektif. Prognosis lebih baik dibanding skizofrenia, lebih buruk dibanding gangguan mood. Cenderung non-deteriorasi & berespon baik dengan mood stabilizers dibanding skizofrenia.
  • 36. Semua tanda dan gejala skizofrenia, episode manik dan gangguan depresif. Gejala muncul dalam saat yang bersamaan Perjalanan penyakit dapat berupa satu eksaserbasi remisi hinggaperjalanan yang terus memburuk
  • 37. Bersifat episodik Apabila terdapat adanya gejala afektif dan skizofrenia yang menonjol dan timbul secara bersamaan, ada dalam episode yang sama dari penyakit atau setidaknya beberapa hari yang satu sesudah yang laim Tidak memenuhu kriteria untuk skizofrenia , episode manik maupun episode depresi. Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia dan gangguan afektif dalam episode penyakit berbeda
  • 38.  Skizoafektif tipe manik  Episode skizoafektif tipe manik tunggal atau gangguan berulang  Afek meningkat atau afek tak begitu menonjol disertai iritabilitas/kegelisahan  Pada epsiode yg sama, setidaknya ada satu atau lebih 2 gejala skizofrenia  Skizoafektif tipe depresif  Episode skizoafektif tipe depresif tunggal atau gangguan berulang  Afek depresif menonjol disertai sedikitnya 2 gejala khas depresif.  Pada epsiode yg sama, setidaknya ada satu atau lebih 2 gejala skizofrenia  Skizoafektif tipe campuran
  • 39. Gangguan mood Skizofrenia Gangguan mental organik psikotik dan gangguan mood dikarenakan epilepsi lobus temporalis Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan ampetamine dan phenyclidine (PCP)
  • 40.  Setelah 1 tahun, prognosis tergantung gejala yang cukup menonjol bila gejala afektif : prognosis baik bila skizofrenik : prognosis buruk.  Suatu studi pasien skizoafektif, selama 8 tahun menemukan outcome-nya lebih mirip skizofrenia daripada gangguan mood dgn ciri psikotik.
  • 41. Kombinasi farmakoterapi dan non-farmakoterapi. Farmakoterapi : Kombinasi antipsikotik dengan mood stabilizer atau Kombinsi antipsikotik dnegan antidepresan Tergantung subtipe skizoafentif. Non-farmakoterapi : Psikoedukasi Psikoterapi supportif Rehabilitasi Konseling keluarga