SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Bab 3
TATA URUTAN PERUNDANG
UNDANGAN
KELOMPOK 4
 Kodrat Rifat Irawan (16)
 Naswa Lunara Tungga (20)
 Naufal Nur Hady (21)
 Praziztya Murtadha Muthahari (22)
 Quarta Atsir Azaria Dewi (23)
• Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang
dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan
mempunyai kekuatan yang mengikat
• Hukum di Indonesia memiliki asas “lex superiori derogate lex
inferiori” artinya adalah peraturan yang lebih tinggi
mengabaikan atau mengesampingkan peraturan di bawahnya
• UU no 12 tahun 2011, peraturan perundang undangan yang
diatur dalam undang undang ini meliputi undang undang dalam
peraturan perundang undangan di bawahnya.
Tata urutan peraturan perundang undangan
nasional
• Peraturan perundang undangan republik Indonesia memiliki jenis dan
tata urutan tertentu.
• Dalam sejarahnya tata urutan perundang undangan nasional telah
mengalami beberapa perubahan,
• Beberapa ketentuan yang mengatur mengenai jenis dan tata urutan
peraturan perundang undangan yang pernah dan sedang berlaku di
Indonesia, antara lain sebagai berikut
1. ketetapan MPRS no. XX/MPRS/1966
2. ketetapan MPR no. III / MPR/ 2000
3. Undang undang no. 10 tahun 2004
4. Undang undang no. 12 tahun 2011
1. UUD 1945
• UUD 1945 adalah hukum dasar yang tertulis yang merupakan
peraturan Negara tertinggi dalam tata urutan peraturan perundang
undangan republik Indonesia.Hal hal yang bersifat lebih rinci diatur
dalam peraturan perundang undangan di bawahnya.
• BPUPKI yang dibentuk pada tanggal 29 April 1945 adalah badan yang
menyusun rancangan UUD 1945
• Sidang pertama bpupki berlangsung dari tanggal 29 mei-1 juni 1945
• Yang membahas dasar Negara Indonesia merdeka sebagai awal
perumusan UUD
• Pada tanggal 22 juni 1945 BPUPKI membuat panitia kecil yang
beranggotakan 9 orang (panitia 9)
• Pada persidangan ke 2, BPUPKI pada tanggal 13 juli 1945 menerima
laporan hasil panitia perancang UUD dengan ir. Soekarno selaku ketua
panitia yaitu
• a. pernyataan Indonesia merdeka
• B. pembukaan UUD
• C. UUD (batang tubuh)
2. Ketetapan MPR
• Ada 2 macam putusan MPR
a) ketetapan yaitu putusan MPR yang mengikat baik kedalam
maupun keluar majelis
b) keputusan yaitu putusan MPR yang mengikat kedalam majelis saja
c) Pemenuhankenutuhan hukum dalam masyarakat
Perencaanaan penyusunan UU dilakukan dalam Prolegnas
(Program Legislasi Nasional). Penyusunan Prolegnas dilaksanakan oleh
DPR dan pemerintahan. RUU dapat berasal dari Presiden, DPR/ atau
DPD. Dasar ketentuannya adalah sebagai berikut :
a) Pasal 5 UUD 1945 Ayat 1
b) Pasal 20 UUD 1945 Ayat 1
c) Pasal 20 UUD 1945 Ayat 3
Semua RUU yang telah disetujui bersama disahkan oleh Presiden menjadi UU.
A. Proses penyusunan UU
Dilakukan dalam 3 tahap :
1. Proses penyiapan RUU
2. Proses pembahasan di DPR
3. Proses pengasahan dan Pengundangan
Ditegaskan dalam UU no 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Perpu yang ketentuannya
1. Proses penyiapan RUU
Ketentuan umum sebagai berikut :
a) RUU berasal dari DPR, presiden, dan DPD yang disertai naskah akademik kecuali APBN
b) Penyusunan naskah akademik RUU dilakukan sesuai yang diatur UU
c) RUU berasal dari DPR, Presden, maupun DPD yang diajukan kepada DPR
d) RUU yang diajukan DPD tentang Otonomi daerah
e) Untuk keperluan pembahasan RUU sesuai kebutuhan
f) Apabila, DPR dan Presiden menyampaikan RUU yang materinya sama, yang dibahas adalah
RUU yang disampaikan DPR.
RUU yang diajukan oleh DPR, Presiden, dan DPD melalui proses berikut :
Berdasarkan ketetapan MPR RI No. II/MPR/1999 tentang Peraturan Tata tertib
MPR RI bab XIII,dijelaskan sebagai berikut.
Pembuatan putusan-putusan majelis dilakukan melalui 4 tingkat
pembicaraan,keempat itu adalah sebagai berikut:
a) Tingkat 1 = pembahasan oleh badan pekerja majelis
b) Tingkat 2 = pembahasan oleh rapat paripurna majelis
c) Tingkat 3 = pembahasan oleh komisi/panitia Ad Hoc Majelis
d) Tingkat 4 = pengambilan putusan oleh rapat paripurna majelis
3. Undang undang/ peraturan pemerintah pengganti
undang undang
• Undang undang dibuat oleh DPR bersama presiden, peraturan
pemerintah pengganti UU dibuat oleh pemerintah untuk masalah
yang genting.
• Muatan yang harus diatur dengan UU maupun Perpu :
a) pengaturan lebih lanjut mengenai ketentuan UUD 1945
b)Perintah suatu UU untuk diatur UU
c)Pengesahan perjanjian internsional tertentu
d)Tindak lanjut atas putusan MK
2.PROSES PEMBAHASAN DI DPR
Proses pembahasan RUU di DPR mencakup hal hal berikut:
a) Pembahsan RUU dilakukan oleh DPR bersama presiden/menteri yang ditugasi.
b)Pembahasan RUU yang berkaitan dengan:
1. Otonomi daerah
2. Hubungan pusat dan daerah
3. pembentukan,pemekaran,dan penggabungan daerah
4. Pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya
5. Perimbangan keuangan pusat dan daerah, dilakukan dengan
mengikutsertakan DPD
Pembahasan RUU selama proses pembahasan di DPR dilakukan melalui 2 tingkat
pembicaraan, yaitu :
a)Pembicaraan tingkat I dalam rapat komisi, rapat gabungan komisi, rapat badan
legislasi, rapat badan anggaran, atau rapat panitia khusus.
b)Pembicaraan tingkat II dalam rapat paripurna, pembicaraan tingkat II ini
merupakan pengambilan keputusan dalam rapat paripurna.
3. PROSES PENGESAHAN DAN PENGUNDANGAN
a. RUU yang telah disetujui bersama oleh DPR dan presiden, disampaikan
oleh pimpinan DPR kepada presiden untuk disahkan menjadi UU.
b. Penyampaian RUU dilakukan dalam jengka waktu paling lama 7 hari
terhitung sejak tanggal persetujuan bersama.
c. RUU disahkan oleh presiden dengan membubuhkan tanda tangan
dalam jangka waktu paling lama 30 hari terhitung sejak RUU disetujui
oleh DPR dan presiden.
d. Apabila RUU tidak ditandatangani oleh presiden dalam waktu 30 hari
terhitung sejak RUU tersebut disetujui bersama, RUU tersebut sah
menjadi UU dan wajib di undangkan.
e. Selanjutnya, RUU yang telah disahkan menjadi UU, kemudia
diundangkan dalam lembaran republik Indonesia.
4. peraturan pemerintah (pp)
Fungsinya untuk menjalankan undang undang peraturan pemerintah ditegaskan
melalui undang undang nomor 12 tahun 2O11 tentang pembentukan peraturan
perundang undagan sebagai berikut.
• Perencanaan penyusunan peraturan pemerintah dilakuka dalam suatu
program penyusunan peraturan pemerintah
• Perencanaan perrautran pemerintah dikoordinasikan oleh menteri yang
menyelenggrakan urusan pemerintah dibidang hukum.
• Perencanaan penyusunan peraturan pemerintah ditetapkan dengan keputusan
presiden.
• Rancangan peraturan pemerintahan berasal dari kementrian dan atau lembaga
pemerintah non kementrian sesuai dengan bidang tugasnya
5. Peraturan presiden (perpres)
• Muatan peraturan presiden berisi:
a. Yang diperintah oleh undang undang
b. Untuk melaksanakan peraturan pemerintah
c. Untuk melaksanakan penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan.
• Selanjutnya ditegaskan dalam undang undang no 12 tahun 2011 bahwa:
a) Perencanaan penyusunan perpres dilakukan dalam suatu progam
penyusunan perpres
b) Dalam penyusunan rancangan peraturam presiden, pemrakarsa
membentuk panitia antarkementrian/lembaga non kementrian
c) Pengharmonisan, pembulatan, dan pemantapan konsepsi rancangan
perpres dikoordinasikan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang hukum.
6. Perda provinsi
• Mengenai perda provinsi, dalam UU no.12 Tahun 2011 diatur sebagai
berikut:
a. Materi muatan Perda Provinsi berisi materi muatan dalam rangka
penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan.
b. Perda Provinsi dapat memuat ancaman pidana kurungan / pidana
denda sesuai yang diatur dalam peraturan perundang undangan.
c. Perencanaan penyusunan Perda Provinsi dilakukan dalam Prolegda
Provinsi.
d. Penyusunan Prolegda Provinsi dilaksanakan oleh DPRD Provinsi dan
Perda Provinsi
Dll
7. Peraturan daerah kabupaten / kota (perda
kabupaten/kota)
• Dalam UU no 12 tahun 2011 diatur sebagai berikut:
a. Materi muatan perda kabupaten/kota berisi materi muatan dalam
rangka penyelenggaran otonomi daerah dan tugas pembantuan
serta menampung kondisi khusus daerah/penjabaran lebih lanjut
peraturan perundang undangan yang lebih tinggi.
b. Perda provinsi dapat memuat ancaman pidana kurungan atau
pidana denda sesuai yang diatur dalam peraturan perundang
undangan
c. Ketentuan lainnya sama dengan ketentuan dalam penyusunan
perda provinsi, hanya tingkatannya saja yang berbeda, yaitu tingkat
kab. /kota
Proses penyusunan perda provinsi
1. Tahap I rapat paripurna
2. Tahap II rapat paripurna
3. Tahap III rapat komisi/gabungan komisi/panitia khusus
4. Tahap IV rapat paripurna
Kami dari kelompok 5 berterima kasih dan
meminta maaf bila ada kesalahan dalam
bentuk apapun
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Demokrasi terpimpin 1959-1966
Demokrasi terpimpin 1959-1966Demokrasi terpimpin 1959-1966
Demokrasi terpimpin 1959-1966Nugraha Wirawan
 
BAB 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia
BAB 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik IndonesiaBAB 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia
BAB 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik IndonesiaRisdiana Hidayat
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganNailuredha Hermanto
 
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar NegaraSejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar NegaraMihna Mihna
 
Pengelolaan Keuangan Negara dan Kekuasaan Kehakiman
Pengelolaan Keuangan Negara dan Kekuasaan KehakimanPengelolaan Keuangan Negara dan Kekuasaan Kehakiman
Pengelolaan Keuangan Negara dan Kekuasaan KehakimanInsyaallah Bermanfaat
 
3 uud indonesia
3 uud indonesia3 uud indonesia
3 uud indonesiaMystic333
 
ppt Pkn_Rifki Arohman.pptx
ppt Pkn_Rifki Arohman.pptxppt Pkn_Rifki Arohman.pptx
ppt Pkn_Rifki Arohman.pptxRifkiArohman
 
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negaraTugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negaraNingrum Handayani
 
Liga Bangsa- Bangsa (LBB)
Liga Bangsa- Bangsa (LBB)Liga Bangsa- Bangsa (LBB)
Liga Bangsa- Bangsa (LBB)AlifahLovela
 
Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan
Tata Urutan Peraturan Perundang-UndanganTata Urutan Peraturan Perundang-Undangan
Tata Urutan Peraturan Perundang-UndanganMaharani Asmara Putri
 
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar NegaraBAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar NegaraRisdiana Hidayat
 
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945bulan purnama
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masaPersatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masaafifahdhaniyah
 

What's hot (20)

Ilmu negara ppt
Ilmu negara ppt Ilmu negara ppt
Ilmu negara ppt
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Demokrasi terpimpin 1959-1966
Demokrasi terpimpin 1959-1966Demokrasi terpimpin 1959-1966
Demokrasi terpimpin 1959-1966
 
BAB 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia
BAB 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik IndonesiaBAB 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia
BAB 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undangan
 
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar NegaraSejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Materi ppkn sma xii bab 2
Materi ppkn sma xii bab 2Materi ppkn sma xii bab 2
Materi ppkn sma xii bab 2
 
Pengelolaan Keuangan Negara dan Kekuasaan Kehakiman
Pengelolaan Keuangan Negara dan Kekuasaan KehakimanPengelolaan Keuangan Negara dan Kekuasaan Kehakiman
Pengelolaan Keuangan Negara dan Kekuasaan Kehakiman
 
3 uud indonesia
3 uud indonesia3 uud indonesia
3 uud indonesia
 
Pp sikap yg sesuai dgn hukum
Pp sikap yg sesuai dgn hukumPp sikap yg sesuai dgn hukum
Pp sikap yg sesuai dgn hukum
 
ppt Pkn_Rifki Arohman.pptx
ppt Pkn_Rifki Arohman.pptxppt Pkn_Rifki Arohman.pptx
ppt Pkn_Rifki Arohman.pptx
 
PKn Kelas X
PKn Kelas XPKn Kelas X
PKn Kelas X
 
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negaraTugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
 
Liga Bangsa- Bangsa (LBB)
Liga Bangsa- Bangsa (LBB)Liga Bangsa- Bangsa (LBB)
Liga Bangsa- Bangsa (LBB)
 
Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan
Tata Urutan Peraturan Perundang-UndanganTata Urutan Peraturan Perundang-Undangan
Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan
 
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar NegaraBAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
kelompok 5 demokrasi
kelompok 5 demokrasikelompok 5 demokrasi
kelompok 5 demokrasi
 
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masaPersatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
 
hukum Adat
hukum Adathukum Adat
hukum Adat
 

Similar to TATA_URUTAN_PERUNDANGAN

Soal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docx
Soal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docxSoal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docx
Soal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docxRezaOktaviaPutra
 
Pembentuka per uu ii
Pembentuka per uu iiPembentuka per uu ii
Pembentuka per uu iiNandya Guvita
 
Peraturan perundang slide
Peraturan perundang slidePeraturan perundang slide
Peraturan perundang slideSomewhere
 
uu 15 tahun 2019.pdf
uu 15 tahun 2019.pdfuu 15 tahun 2019.pdf
uu 15 tahun 2019.pdfMawardiWardi5
 
ppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptxppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptxAnitaMusya
 
UU no 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan.pdf
UU no 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan.pdfUU no 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan.pdf
UU no 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan.pdfsahataps
 
Uu no 12_th_2011
Uu no 12_th_2011Uu no 12_th_2011
Uu no 12_th_2011buayyaa
 
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014Ahmad Solihin
 
Proses pembuatan peraturan perundang
Proses pembuatan peraturan perundangProses pembuatan peraturan perundang
Proses pembuatan peraturan perundangIdris Miaus
 
Power point seminar ahluddin
Power point seminar ahluddinPower point seminar ahluddin
Power point seminar ahluddinAhluddin Ahmad
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDAde Suerani
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDAde Suerani
 

Similar to TATA_URUTAN_PERUNDANGAN (20)

Soal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docx
Soal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docxSoal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docx
Soal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docx
 
Pembentuka per uu ii
Pembentuka per uu iiPembentuka per uu ii
Pembentuka per uu ii
 
Bahan bu Rahma 13092022.pdf
Bahan bu Rahma 13092022.pdfBahan bu Rahma 13092022.pdf
Bahan bu Rahma 13092022.pdf
 
Peraturan perundang slide
Peraturan perundang slidePeraturan perundang slide
Peraturan perundang slide
 
uu 15 tahun 2019.pdf
uu 15 tahun 2019.pdfuu 15 tahun 2019.pdf
uu 15 tahun 2019.pdf
 
Undang-Undang
Undang-UndangUndang-Undang
Undang-Undang
 
ppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptxppt bab 9 dan 10.pptx
ppt bab 9 dan 10.pptx
 
Ipu
IpuIpu
Ipu
 
Uu 10 2004
Uu 10 2004Uu 10 2004
Uu 10 2004
 
UU no 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan.pdf
UU no 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan.pdfUU no 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan.pdf
UU no 12 tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan.pdf
 
Uu 12 tahun 2011
Uu 12 tahun 2011Uu 12 tahun 2011
Uu 12 tahun 2011
 
Uu no 12_th_2011
Uu no 12_th_2011Uu no 12_th_2011
Uu no 12_th_2011
 
UU no. 12 tahun 2011
UU no. 12 tahun 2011UU no. 12 tahun 2011
UU no. 12 tahun 2011
 
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
 
kelompok 2 pkn upt1.pptx
kelompok 2 pkn upt1.pptxkelompok 2 pkn upt1.pptx
kelompok 2 pkn upt1.pptx
 
Proses pembuatan peraturan perundang
Proses pembuatan peraturan perundangProses pembuatan peraturan perundang
Proses pembuatan peraturan perundang
 
PPKn – disiplin itu indah
PPKn – disiplin itu indahPPKn – disiplin itu indah
PPKn – disiplin itu indah
 
Power point seminar ahluddin
Power point seminar ahluddinPower point seminar ahluddin
Power point seminar ahluddin
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
 

Recently uploaded

mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...iswantosapoetra
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptOPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptRyanWinter25
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (11)

mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptOPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 

TATA_URUTAN_PERUNDANGAN

  • 1. Bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGAN
  • 2. KELOMPOK 4  Kodrat Rifat Irawan (16)  Naswa Lunara Tungga (20)  Naufal Nur Hady (21)  Praziztya Murtadha Muthahari (22)  Quarta Atsir Azaria Dewi (23)
  • 3. • Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan mempunyai kekuatan yang mengikat • Hukum di Indonesia memiliki asas “lex superiori derogate lex inferiori” artinya adalah peraturan yang lebih tinggi mengabaikan atau mengesampingkan peraturan di bawahnya • UU no 12 tahun 2011, peraturan perundang undangan yang diatur dalam undang undang ini meliputi undang undang dalam peraturan perundang undangan di bawahnya.
  • 4.
  • 5. Tata urutan peraturan perundang undangan nasional • Peraturan perundang undangan republik Indonesia memiliki jenis dan tata urutan tertentu. • Dalam sejarahnya tata urutan perundang undangan nasional telah mengalami beberapa perubahan, • Beberapa ketentuan yang mengatur mengenai jenis dan tata urutan peraturan perundang undangan yang pernah dan sedang berlaku di Indonesia, antara lain sebagai berikut 1. ketetapan MPRS no. XX/MPRS/1966 2. ketetapan MPR no. III / MPR/ 2000 3. Undang undang no. 10 tahun 2004 4. Undang undang no. 12 tahun 2011
  • 6.
  • 7. 1. UUD 1945 • UUD 1945 adalah hukum dasar yang tertulis yang merupakan peraturan Negara tertinggi dalam tata urutan peraturan perundang undangan republik Indonesia.Hal hal yang bersifat lebih rinci diatur dalam peraturan perundang undangan di bawahnya. • BPUPKI yang dibentuk pada tanggal 29 April 1945 adalah badan yang menyusun rancangan UUD 1945 • Sidang pertama bpupki berlangsung dari tanggal 29 mei-1 juni 1945 • Yang membahas dasar Negara Indonesia merdeka sebagai awal perumusan UUD
  • 8. • Pada tanggal 22 juni 1945 BPUPKI membuat panitia kecil yang beranggotakan 9 orang (panitia 9) • Pada persidangan ke 2, BPUPKI pada tanggal 13 juli 1945 menerima laporan hasil panitia perancang UUD dengan ir. Soekarno selaku ketua panitia yaitu • a. pernyataan Indonesia merdeka • B. pembukaan UUD • C. UUD (batang tubuh)
  • 9.
  • 10. 2. Ketetapan MPR • Ada 2 macam putusan MPR a) ketetapan yaitu putusan MPR yang mengikat baik kedalam maupun keluar majelis b) keputusan yaitu putusan MPR yang mengikat kedalam majelis saja c) Pemenuhankenutuhan hukum dalam masyarakat Perencaanaan penyusunan UU dilakukan dalam Prolegnas (Program Legislasi Nasional). Penyusunan Prolegnas dilaksanakan oleh DPR dan pemerintahan. RUU dapat berasal dari Presiden, DPR/ atau DPD. Dasar ketentuannya adalah sebagai berikut : a) Pasal 5 UUD 1945 Ayat 1 b) Pasal 20 UUD 1945 Ayat 1 c) Pasal 20 UUD 1945 Ayat 3
  • 11. Semua RUU yang telah disetujui bersama disahkan oleh Presiden menjadi UU. A. Proses penyusunan UU Dilakukan dalam 3 tahap : 1. Proses penyiapan RUU 2. Proses pembahasan di DPR 3. Proses pengasahan dan Pengundangan Ditegaskan dalam UU no 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Perpu yang ketentuannya 1. Proses penyiapan RUU Ketentuan umum sebagai berikut : a) RUU berasal dari DPR, presiden, dan DPD yang disertai naskah akademik kecuali APBN b) Penyusunan naskah akademik RUU dilakukan sesuai yang diatur UU c) RUU berasal dari DPR, Presden, maupun DPD yang diajukan kepada DPR d) RUU yang diajukan DPD tentang Otonomi daerah e) Untuk keperluan pembahasan RUU sesuai kebutuhan f) Apabila, DPR dan Presiden menyampaikan RUU yang materinya sama, yang dibahas adalah RUU yang disampaikan DPR.
  • 12. RUU yang diajukan oleh DPR, Presiden, dan DPD melalui proses berikut : Berdasarkan ketetapan MPR RI No. II/MPR/1999 tentang Peraturan Tata tertib MPR RI bab XIII,dijelaskan sebagai berikut. Pembuatan putusan-putusan majelis dilakukan melalui 4 tingkat pembicaraan,keempat itu adalah sebagai berikut: a) Tingkat 1 = pembahasan oleh badan pekerja majelis b) Tingkat 2 = pembahasan oleh rapat paripurna majelis c) Tingkat 3 = pembahasan oleh komisi/panitia Ad Hoc Majelis d) Tingkat 4 = pengambilan putusan oleh rapat paripurna majelis
  • 13.
  • 14. 3. Undang undang/ peraturan pemerintah pengganti undang undang • Undang undang dibuat oleh DPR bersama presiden, peraturan pemerintah pengganti UU dibuat oleh pemerintah untuk masalah yang genting. • Muatan yang harus diatur dengan UU maupun Perpu : a) pengaturan lebih lanjut mengenai ketentuan UUD 1945 b)Perintah suatu UU untuk diatur UU c)Pengesahan perjanjian internsional tertentu d)Tindak lanjut atas putusan MK
  • 15. 2.PROSES PEMBAHASAN DI DPR Proses pembahasan RUU di DPR mencakup hal hal berikut: a) Pembahsan RUU dilakukan oleh DPR bersama presiden/menteri yang ditugasi. b)Pembahasan RUU yang berkaitan dengan: 1. Otonomi daerah 2. Hubungan pusat dan daerah 3. pembentukan,pemekaran,dan penggabungan daerah 4. Pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya 5. Perimbangan keuangan pusat dan daerah, dilakukan dengan mengikutsertakan DPD Pembahasan RUU selama proses pembahasan di DPR dilakukan melalui 2 tingkat pembicaraan, yaitu : a)Pembicaraan tingkat I dalam rapat komisi, rapat gabungan komisi, rapat badan legislasi, rapat badan anggaran, atau rapat panitia khusus. b)Pembicaraan tingkat II dalam rapat paripurna, pembicaraan tingkat II ini merupakan pengambilan keputusan dalam rapat paripurna.
  • 16. 3. PROSES PENGESAHAN DAN PENGUNDANGAN a. RUU yang telah disetujui bersama oleh DPR dan presiden, disampaikan oleh pimpinan DPR kepada presiden untuk disahkan menjadi UU. b. Penyampaian RUU dilakukan dalam jengka waktu paling lama 7 hari terhitung sejak tanggal persetujuan bersama. c. RUU disahkan oleh presiden dengan membubuhkan tanda tangan dalam jangka waktu paling lama 30 hari terhitung sejak RUU disetujui oleh DPR dan presiden. d. Apabila RUU tidak ditandatangani oleh presiden dalam waktu 30 hari terhitung sejak RUU tersebut disetujui bersama, RUU tersebut sah menjadi UU dan wajib di undangkan. e. Selanjutnya, RUU yang telah disahkan menjadi UU, kemudia diundangkan dalam lembaran republik Indonesia.
  • 17.
  • 18. 4. peraturan pemerintah (pp) Fungsinya untuk menjalankan undang undang peraturan pemerintah ditegaskan melalui undang undang nomor 12 tahun 2O11 tentang pembentukan peraturan perundang undagan sebagai berikut. • Perencanaan penyusunan peraturan pemerintah dilakuka dalam suatu program penyusunan peraturan pemerintah • Perencanaan perrautran pemerintah dikoordinasikan oleh menteri yang menyelenggrakan urusan pemerintah dibidang hukum. • Perencanaan penyusunan peraturan pemerintah ditetapkan dengan keputusan presiden. • Rancangan peraturan pemerintahan berasal dari kementrian dan atau lembaga pemerintah non kementrian sesuai dengan bidang tugasnya
  • 19.
  • 20. 5. Peraturan presiden (perpres) • Muatan peraturan presiden berisi: a. Yang diperintah oleh undang undang b. Untuk melaksanakan peraturan pemerintah c. Untuk melaksanakan penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan. • Selanjutnya ditegaskan dalam undang undang no 12 tahun 2011 bahwa: a) Perencanaan penyusunan perpres dilakukan dalam suatu progam penyusunan perpres b) Dalam penyusunan rancangan peraturam presiden, pemrakarsa membentuk panitia antarkementrian/lembaga non kementrian c) Pengharmonisan, pembulatan, dan pemantapan konsepsi rancangan perpres dikoordinasikan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum.
  • 21.
  • 22. 6. Perda provinsi • Mengenai perda provinsi, dalam UU no.12 Tahun 2011 diatur sebagai berikut: a. Materi muatan Perda Provinsi berisi materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan. b. Perda Provinsi dapat memuat ancaman pidana kurungan / pidana denda sesuai yang diatur dalam peraturan perundang undangan. c. Perencanaan penyusunan Perda Provinsi dilakukan dalam Prolegda Provinsi. d. Penyusunan Prolegda Provinsi dilaksanakan oleh DPRD Provinsi dan Perda Provinsi Dll
  • 23.
  • 24. 7. Peraturan daerah kabupaten / kota (perda kabupaten/kota) • Dalam UU no 12 tahun 2011 diatur sebagai berikut: a. Materi muatan perda kabupaten/kota berisi materi muatan dalam rangka penyelenggaran otonomi daerah dan tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah/penjabaran lebih lanjut peraturan perundang undangan yang lebih tinggi. b. Perda provinsi dapat memuat ancaman pidana kurungan atau pidana denda sesuai yang diatur dalam peraturan perundang undangan c. Ketentuan lainnya sama dengan ketentuan dalam penyusunan perda provinsi, hanya tingkatannya saja yang berbeda, yaitu tingkat kab. /kota
  • 25. Proses penyusunan perda provinsi 1. Tahap I rapat paripurna 2. Tahap II rapat paripurna 3. Tahap III rapat komisi/gabungan komisi/panitia khusus 4. Tahap IV rapat paripurna
  • 26. Kami dari kelompok 5 berterima kasih dan meminta maaf bila ada kesalahan dalam bentuk apapun SEKIAN DAN TERIMAKASIH