SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Platyhelminthes & 
Nematoda
Platyhelminthes 
Nematoda 
Kuis 
Perbaikan
Platyhelminthes 
Klasifikasi Ilmiah : 
Domain : Eukaryota 
Kerajaan : Animalia 
Kelas : 
1. Turbelarria 
2. Trematoda 
3. Cestoda 
4. Monogenea 
Platyhelminthes adalah filum dalam Kerajaan Animalia (hewan). 
Filum ini mencakup semua cacing pipih kecuali Nemertea, yang 
dulu merupakan salah satu kelas pada Platyhelminthes, yang telah 
dipisahkan.
Ciri-Ciri Platyhelminthes 
Tubuh pipih dosoventral dan tidak 
bersegmen. Umumnya, golongan cacing pipih 
hidup di sungai, danau, laut, atau sebagai 
parasit di dalam tubuh organisme lain. Cacing 
golongan ini sangat sensitif terhadap cahaya. 
Beberapa contoh Platyhelminthes adalah 
Planaria yang sering ditemukan di balik 
batuan, Bipalium yang hidup di balik lumut 
lembap, Clonorchis sinensis, cacing hati, dan 
cacing pita.
Struktur dan Fungsi Tubuh Platyhelminthes 
Platyhelminthes merupakan cacing yang 
tergolong triploblastik aselomata karena 
memiliki 3 lapisan embrional yang terdiri dari 
ektoderm, endoderm, dan mesoderm. 
Namun, mesoderm cacing ini tidak 
mengalami spesialisasi sehingga sel-selnya 
tetap seragam dan tidak membentuk sel 
khusus.
Sistem Pencernaan Platyhelminthes 
 Sistem pencernaan cacing pipih disebut sistem 
gastrovaskuler, di mana peredaran makanan tidak 
melalui darah tetapi oleh usus. Sistem pencernaan 
cacing pipih dimulai dari mulut, faring, dan 
dilanjutkan ke kerongkongan. Di belakang 
kerongkongan ini terdapat usus yang memiliki 
cabang ke seluruh tubuh. Dengan demikian, selain 
mencerna makanan, usus juga mengedarkan 
makanan ke seluruh tubuh. 
 Selain itu, cacing pipih juga melakukan 
pembuangan sisa makanan melalui mulut karena 
tidak memiliki anus. Cacing pipih tidak memiliki 
sistem transpor karena makanannya diedarkan 
melalui sistem gastrovaskuler. Sementara itu, gas O2 
dan CO2 dikeluarkan dari tubuhnya melalui proses 
difusi.
Sistem Syaraf Platyhelminthes 
 Sistem syaraf tangga tali merupakan sistem 
syaraf yang paling sederhana. Pada sistem 
tersebut, pusat susunan saraf yang disebut 
sebagai ganglion otak terdapat di bagian 
kepala dan berjumlah sepasang. Dari kedua 
ganglion otak tersebut keluar tali saraf sisi 
yang memanjang di bagian kiri dan kanan 
tubuh yang dihubungkan dengan serabut saraf 
melintang. 
 Pada cacing pipih yang lebih tinggi 
tingkatannya, sistem saraf dapat tersusun dari 
sel saraf yang dibedakan menjadi sel saraf 
sensorik, sel saraf motor, dan sel asosiasi.
Indera Platyhelminthes 
Beberapa jenis cacing pipih memiliki sistem 
penginderaan berupa oseli, yaitu bintik mata 
yang mengandung pigmen peka terhadap 
cahaya. Bintik mata tersebut biasanya berjumlah 
sepasang dan terdapat di bagian anterior. 
Seluruh cacing pipih memiliki indra meraba dan 
sel kemoreseptor di seluruh tubuhnya. Beberapa 
spesies juga memiliki indra tambahan berupa 
aurikula, statosista. Umumnya, cacing pipih 
memiliki sistem osmoregulasi yang disebut 
protonefridia. Sistem ini terdiri dari saluran 
berpembeluh yang berakhir di sel api. Lubang 
pengeluaran cairan yang dimilikinya disebut 
protonefridiofor yang berjumlah sepasang atau 
lebih. Sedangkan, sisa metabolisme tubuhnya 
dikeluarkan secara difusi melalui dinding sel.
Reproduksi Platyhelminthes 
Cacing pipih dapat bereproduksi secara 
aseksual dengan membelah diri dan secara 
seksual dengan perkawinan silang, walaupun 
hewan ini tergolong hermafrodit.
Klasifikasi Platyhelminthes 
 Kelas Turbellaria merupakan cacing pipih yang menggunakan 
bulu getar sebagai alat geraknya, contohnya adalah Planaria. 
 Kelas Trematoda memiliki alat hisap yang dilengkapi dengan 
kait untuk melekatkan diri pada inangnya karena golongan ini 
hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Beberapa 
contoh Trematoda adalah Fasciola, Clonorchis, dan 
Schistosoma. 
 Kelas Cestoda memiliki kulit yang dilapisi kitin sehingga tidak 
tercemar oleh enzim di usus inang. Cacing ini merupakan 
parasit pada hewan, contohnya adalah Taenia solium dan T. 
saginata Spesies ini menggunakan skoleks untuk menempel pada 
usus inang. Taenia bereproduksi dengan menggunakan telur 
yang telah dibuahi dan di dalamnya terkandung larva yang 
disebut onkosfer. Contohnya adalah Taenia solium dan T. 
saginata
Klasifikasi Platyhelminthes 
 Kelas Monogenea merupakan ektoparasit dengan memakan 
lendir di permukaan tubuh inangnya (ikan laut, ikan air 
tawar, amfibi). Mempunyai alat pengait untuk menempel 
pada inangnya. Contoh: Gyrodactylus salaris
Siklus Hidup Platyhelminthes 
 Fasciola hepatica 
Telur -> larva bersilia (mirasidium) -> siput air (lymnea 
auricularis atau lymnea javanica) -> sporokista -> 
redia -> serkaria -> keluar dari tubuh siput -> 
menempel pada rumput / tanaman air -> membentuk 
kista (metaserkaria) ->dimakan domba/sapi-> usus - 
> hati -> sampai dewasa 
 Chlornosis sinensis 
Telur -> mirasidium -> siput air -> sporosista -> 
menghasilkan redia -> menghasilkan serkaria -> keluar 
dari tubuh siput -> ikan air tawar (menempel di 
ototnya) -> membentuk kista (metaserkaria) -> ikan 
dimakan -> saluran pencernaan -> hati -> sampai 
dewasa
Siklus Hidup Platyhelminthes 
 Schistosoma javanicum 
Telur -> mirasidium -> siput air -> sporosista -> 
menghasilkan redia -> menghasilkan serkaria -> 
keluar dari tubuh siput -> menembus kulit 
manusia -> pembuluh darah vena 
 Taenia saginata / Taenia Solium 
Proglotid -> mencemari makanan babi -> babi -> 
usus babi (telur menetas jadi hexacan) -> aliran 
darah -> otot/daging (sistiserkus) -> manusia -> 
usus manusia (sistiserkus pecah -> skolex 
menempel di dinding usus) -> sampai dewasa di 
manusia -> keluar bersama feces
Penyakit yang Disebabkan Platyhelminthes 
Schistosoma mansoni, 
penyebab Schistosoma pada 
manusia. 
Salah satu di antaranya adalah genus 
Schistosoma yang dapat menyebabkan 
skistosomiasis, penyakit parasit yang 
ditularkan melalui siput air tawar 
pada manusia. Penyakit ini merupakan 
salah satu penyakit endemik di 
Indonesia. Pada hewan, infeksi cacing 
pipih juga dapat ditemukan, misalnya 
Scutariella didactyla yang menyerang 
udang jenis Trogocaris dengan cara 
menghisap cairan tubuh udang.
Nematoda 
Klasifikasi Ilmiah : 
Domain : Eukaryota 
Kerajaan : Animalia 
Filum : Nematoda 
Kelas : 
1. Adenophorea 
2. Secernentea 
Nematoda (dari bahasa Yunani νῆμα (nema): "benang" + -ώδη 
-ode "seperti") adalah sebuah filum. Disebut 
juga Nemathelminthes. Filum ini merupakan salah 
satu filum yang beranggotakan terbanyak. Contohnya adalah 
cacing tambang, cacing kremi, dan cacing perut.
Ukuran dan Bentuk Tubuh Nematoda 
 Ukuran tubuh = 1 mm - > 1 m 
 Ukuran cacing betina lebih besar dibandingkan 
tubuh jantan 
 Tubuhnya tidak bersegmen, bentuknya silindris 
memanjang atau bulat memanjang 
 Bagian anterior atau daerah mulut tampak 
simetris radial, dan semakin ke arah posterior 
membentuk ujung yang meruncing
Struktur dan Fungsi Tubuh Nematoda 
 Memiliki tiga lapisan embrionik 
 Rongga tubuh semu 
 Permukaan tubuh ditutupi katikula yang tebal dan transparan. Biasanya, pada 
Nematoda yang hidup sebagai parasit katikulanya lebih tebal dibanding cacing yang 
hidup bebas 
 Dinding tubuh tersusun dari otot longitudinal 
 Memiliki sistem pencernaan yang lengkap 
 Tidak memiliki sistem peredaran darah dan sistem pernapasan 
 Memiliki alat ekskresi berupa sistem kelenjar dengan saluran maupun tanpa saluran 
 Memiliki sistem saraf berupa lingkaran saraf yang mengelilingi esofagus, 
berhubungan dengan enam benang saraf anterior dan empat atau lebih benang 
saraf posterior
Cara Reproduksi Nematoda 
 Nematoda bereproduksi secara seksual. 
 Pada umumnya dieses atau gonokoris. 
 Fertilisasi terjadi di dalam tubuh cacing betina. 
 Telur yang sudah dibuahi akan memiliki cangkang yang tebal 
dan keras. 
 Telur menetas menjadi larva yang berbentuk seperti induknya. 
 Larva mengalami molting hingga empat kali. Sedangkan cacing 
tidak mengalami pergantian kulit, akan tetapi tumbuh 
membesar.
Kuis 
1. Sebutkan 4 kelas dalam filum Platyhelminthes! 
2. Sebutkan 3 ciri-ciri Platyhelminthes! 
3. Sebutkan pengertian hemafrodit! 
4. Sebutkan penyakit yang disebabkan oleh Platyhelminthes! 
5. Seberapa besar ukuran Nematoda? 
6. Apakah Nematoda memiliki sistem pencernaan yang lengkap? 
7. Apa yang dimaksud dengan dieses atau gonokoris? 
8. Jelaskan cara reproduksi pada nematoda! 
9. Larva Nematoda mengalami molting berapa kali? 
10. Apa yang dimaksud dengan aselomata?
Perbaikan 
1. Di mana habitat Platyhelminthes? 
2. Di mana habitat Nematoda? 
3. Sebutkan tiga lapisan embrionik pada Nematoda! 
4. Apa yang dimaksud dengan endoparasit dan ektoparasit? 
5. Sebutkan tiga lapisan embrionik pada Platyhelminthes?
Platyhelminthes & nematoda

More Related Content

What's hot

Presentasi platyhelminthes-nemathelminthes
Presentasi platyhelminthes-nemathelminthesPresentasi platyhelminthes-nemathelminthes
Presentasi platyhelminthes-nemathelminthesIMUandIMA93
 
Platyhelminthes (Biologi Kelas X)
Platyhelminthes (Biologi Kelas X)Platyhelminthes (Biologi Kelas X)
Platyhelminthes (Biologi Kelas X)Josephine Joy
 
Platyhelminthes ppt bio x.1
Platyhelminthes  ppt bio x.1Platyhelminthes  ppt bio x.1
Platyhelminthes ppt bio x.1nakur14
 
Group 4 phylum platyhelminthes
Group 4 phylum platyhelminthesGroup 4 phylum platyhelminthes
Group 4 phylum platyhelminthesMaman Sulaeman
 
Presentasi zoologi invertebrata filum platyhelminthes
Presentasi zoologi invertebrata filum platyhelminthesPresentasi zoologi invertebrata filum platyhelminthes
Presentasi zoologi invertebrata filum platyhelminthesdewii_er
 
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Fera Widyawati
 
Power Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesPower Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesImawaty Yulia
 
Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)
Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)
Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)aryana_imam
 
Biologi Seputar Kehidupan Cacing Pita
Biologi Seputar Kehidupan Cacing PitaBiologi Seputar Kehidupan Cacing Pita
Biologi Seputar Kehidupan Cacing PitaKurnia Kim
 
Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthesaryana_imam
 
Makalah nematoda
Makalah nematoda Makalah nematoda
Makalah nematoda R Januari
 
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. LengkapKingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. LengkapTeuku Ichsan
 

What's hot (20)

Presentasi platyhelminthes-nemathelminthes
Presentasi platyhelminthes-nemathelminthesPresentasi platyhelminthes-nemathelminthes
Presentasi platyhelminthes-nemathelminthes
 
Platyhelminthes (Biologi Kelas X)
Platyhelminthes (Biologi Kelas X)Platyhelminthes (Biologi Kelas X)
Platyhelminthes (Biologi Kelas X)
 
Platyhelminthes ppt bio x.1
Platyhelminthes  ppt bio x.1Platyhelminthes  ppt bio x.1
Platyhelminthes ppt bio x.1
 
Platyhelmintes
PlatyhelmintesPlatyhelmintes
Platyhelmintes
 
Group 4 phylum platyhelminthes
Group 4 phylum platyhelminthesGroup 4 phylum platyhelminthes
Group 4 phylum platyhelminthes
 
Ppt platyhelminthes
Ppt platyhelminthesPpt platyhelminthes
Ppt platyhelminthes
 
Presentasi zoologi invertebrata filum platyhelminthes
Presentasi zoologi invertebrata filum platyhelminthesPresentasi zoologi invertebrata filum platyhelminthes
Presentasi zoologi invertebrata filum platyhelminthes
 
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
Vermes fix
Vermes fixVermes fix
Vermes fix
 
Power Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesPower Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthes
 
Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)
Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)
Presentation1 platihelminthes ( smk duta pratama indonesia)
 
Platyhelminthes / Cacing Pipih
Platyhelminthes / Cacing PipihPlatyhelminthes / Cacing Pipih
Platyhelminthes / Cacing Pipih
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
Biologi Seputar Kehidupan Cacing Pita
Biologi Seputar Kehidupan Cacing PitaBiologi Seputar Kehidupan Cacing Pita
Biologi Seputar Kehidupan Cacing Pita
 
Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthes
 
Makalah nematoda
Makalah nematoda Makalah nematoda
Makalah nematoda
 
Trematoda
TrematodaTrematoda
Trematoda
 
Hewan
HewanHewan
Hewan
 
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. LengkapKingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
 

Viewers also liked

Beberapa penyakit yang disebabkan oleh cacing
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh cacingBeberapa penyakit yang disebabkan oleh cacing
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh cacingsilviarosalina
 
Power Point Biologi SMA Platyhelminthes & Nemathelminthes
Power Point Biologi SMA Platyhelminthes & Nemathelminthes Power Point Biologi SMA Platyhelminthes & Nemathelminthes
Power Point Biologi SMA Platyhelminthes & Nemathelminthes Rian Maulana
 
Phylum Annelida
Phylum AnnelidaPhylum Annelida
Phylum AnnelidaErin Nash
 
Filum platyhelminthes X SMA by. Gabrielle T Linkherz
Filum platyhelminthes X SMA by. Gabrielle T LinkherzFilum platyhelminthes X SMA by. Gabrielle T Linkherz
Filum platyhelminthes X SMA by. Gabrielle T Linkherzlinkherz
 
Dasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologiDasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologiFarida Sihotang
 
Biologi Filum Coelenterata
Biologi Filum CoelenterataBiologi Filum Coelenterata
Biologi Filum CoelenterataAbanK AbinK'
 
nematoda
nematodanematoda
nematoda-
 
Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b
Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas bThv makalah kelompok 1 urophoda kelas b
Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas bMaratus Solikhah
 
Ppt parasit kelompok iv
Ppt parasit kelompok ivPpt parasit kelompok iv
Ppt parasit kelompok ivFredy Talebong
 
Dunia hewan (animalia)
Dunia hewan (animalia)Dunia hewan (animalia)
Dunia hewan (animalia)Azzah Hani
 
Fisiologi Hewan Sistem Saraf
Fisiologi Hewan Sistem SarafFisiologi Hewan Sistem Saraf
Fisiologi Hewan Sistem SarafAlit Kuntayoni
 

Viewers also liked (20)

Beberapa penyakit yang disebabkan oleh cacing
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh cacingBeberapa penyakit yang disebabkan oleh cacing
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh cacing
 
Dunia avertebrata
Dunia avertebrataDunia avertebrata
Dunia avertebrata
 
Cacing nematoda
Cacing nematodaCacing nematoda
Cacing nematoda
 
Power Point Biologi SMA Platyhelminthes & Nemathelminthes
Power Point Biologi SMA Platyhelminthes & Nemathelminthes Power Point Biologi SMA Platyhelminthes & Nemathelminthes
Power Point Biologi SMA Platyhelminthes & Nemathelminthes
 
Phylum Annelida
Phylum AnnelidaPhylum Annelida
Phylum Annelida
 
Filum platyhelminthes X SMA by. Gabrielle T Linkherz
Filum platyhelminthes X SMA by. Gabrielle T LinkherzFilum platyhelminthes X SMA by. Gabrielle T Linkherz
Filum platyhelminthes X SMA by. Gabrielle T Linkherz
 
32806597 metamorfosis-kupu
32806597 metamorfosis-kupu32806597 metamorfosis-kupu
32806597 metamorfosis-kupu
 
Dasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologiDasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologi
 
Biologi Filum Coelenterata
Biologi Filum CoelenterataBiologi Filum Coelenterata
Biologi Filum Coelenterata
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
nematoda
nematodanematoda
nematoda
 
Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b
Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas bThv makalah kelompok 1 urophoda kelas b
Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b
 
Ppt parasit kelompok iv
Ppt parasit kelompok ivPpt parasit kelompok iv
Ppt parasit kelompok iv
 
Infeksi Parasit
Infeksi ParasitInfeksi Parasit
Infeksi Parasit
 
Parasitologi. Nematoda
Parasitologi. NematodaParasitologi. Nematoda
Parasitologi. Nematoda
 
Dunia hewan (animalia)
Dunia hewan (animalia)Dunia hewan (animalia)
Dunia hewan (animalia)
 
Fisiologi Hewan Sistem Saraf
Fisiologi Hewan Sistem SarafFisiologi Hewan Sistem Saraf
Fisiologi Hewan Sistem Saraf
 
ANIMALIA
ANIMALIAANIMALIA
ANIMALIA
 
invertebrata Phylum Nemathelmintes
invertebrata Phylum Nemathelmintes invertebrata Phylum Nemathelmintes
invertebrata Phylum Nemathelmintes
 
Rotifera
RotiferaRotifera
Rotifera
 

Similar to Platyhelminthes & nematoda

Similar to Platyhelminthes & nematoda (20)

Platymelminthes
PlatymelminthesPlatymelminthes
Platymelminthes
 
Platymelminthes
PlatymelminthesPlatymelminthes
Platymelminthes
 
1. bahan ajar
1. bahan ajar1. bahan ajar
1. bahan ajar
 
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdfcacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
cacingvermesbiologi-150217115831-conversion-gate01.pdf
 
Cacing.h
Cacing.hCacing.h
Cacing.h
 
Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthes
 
plantyhelminthes X
 plantyhelminthes X plantyhelminthes X
plantyhelminthes X
 
Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))
Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))
Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))
 
Platyhelminthes2 )
Platyhelminthes2 )Platyhelminthes2 )
Platyhelminthes2 )
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
document (5).pptx
document (5).pptxdocument (5).pptx
document (5).pptx
 
Xmia9 platyhelminthes
Xmia9 platyhelminthesXmia9 platyhelminthes
Xmia9 platyhelminthes
 
Helmintologi copy
Helmintologi   copyHelmintologi   copy
Helmintologi copy
 
Xmia4 platyhelmintes
Xmia4 platyhelmintesXmia4 platyhelmintes
Xmia4 platyhelmintes
 
Platyhelminthes
PlatyhelminthesPlatyhelminthes
Platyhelminthes
 
Artikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nemaArtikel zooinnnnn nema
Artikel zooinnnnn nema
 
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
 
biologi, animalia (kelas X)
biologi, animalia (kelas X)biologi, animalia (kelas X)
biologi, animalia (kelas X)
 
Platyhelminthes
PlatyhelminthesPlatyhelminthes
Platyhelminthes
 

More from Bondan Kartika Pradipta (6)

Pencemaran dan pelstarian lingkungan
Pencemaran dan pelstarian lingkunganPencemaran dan pelstarian lingkungan
Pencemaran dan pelstarian lingkungan
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Echinodermata dan arthropoda
Echinodermata dan arthropodaEchinodermata dan arthropoda
Echinodermata dan arthropoda
 
Annelida dan molusca
Annelida dan moluscaAnnelida dan molusca
Annelida dan molusca
 
Alga
AlgaAlga
Alga
 
Virus ebola
Virus ebolaVirus ebola
Virus ebola
 

Recently uploaded

SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTINAFITRIYAH
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 

Recently uploaded (20)

SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 

Platyhelminthes & nematoda

  • 3. Platyhelminthes Klasifikasi Ilmiah : Domain : Eukaryota Kerajaan : Animalia Kelas : 1. Turbelarria 2. Trematoda 3. Cestoda 4. Monogenea Platyhelminthes adalah filum dalam Kerajaan Animalia (hewan). Filum ini mencakup semua cacing pipih kecuali Nemertea, yang dulu merupakan salah satu kelas pada Platyhelminthes, yang telah dipisahkan.
  • 4. Ciri-Ciri Platyhelminthes Tubuh pipih dosoventral dan tidak bersegmen. Umumnya, golongan cacing pipih hidup di sungai, danau, laut, atau sebagai parasit di dalam tubuh organisme lain. Cacing golongan ini sangat sensitif terhadap cahaya. Beberapa contoh Platyhelminthes adalah Planaria yang sering ditemukan di balik batuan, Bipalium yang hidup di balik lumut lembap, Clonorchis sinensis, cacing hati, dan cacing pita.
  • 5. Struktur dan Fungsi Tubuh Platyhelminthes Platyhelminthes merupakan cacing yang tergolong triploblastik aselomata karena memiliki 3 lapisan embrional yang terdiri dari ektoderm, endoderm, dan mesoderm. Namun, mesoderm cacing ini tidak mengalami spesialisasi sehingga sel-selnya tetap seragam dan tidak membentuk sel khusus.
  • 6. Sistem Pencernaan Platyhelminthes  Sistem pencernaan cacing pipih disebut sistem gastrovaskuler, di mana peredaran makanan tidak melalui darah tetapi oleh usus. Sistem pencernaan cacing pipih dimulai dari mulut, faring, dan dilanjutkan ke kerongkongan. Di belakang kerongkongan ini terdapat usus yang memiliki cabang ke seluruh tubuh. Dengan demikian, selain mencerna makanan, usus juga mengedarkan makanan ke seluruh tubuh.  Selain itu, cacing pipih juga melakukan pembuangan sisa makanan melalui mulut karena tidak memiliki anus. Cacing pipih tidak memiliki sistem transpor karena makanannya diedarkan melalui sistem gastrovaskuler. Sementara itu, gas O2 dan CO2 dikeluarkan dari tubuhnya melalui proses difusi.
  • 7. Sistem Syaraf Platyhelminthes  Sistem syaraf tangga tali merupakan sistem syaraf yang paling sederhana. Pada sistem tersebut, pusat susunan saraf yang disebut sebagai ganglion otak terdapat di bagian kepala dan berjumlah sepasang. Dari kedua ganglion otak tersebut keluar tali saraf sisi yang memanjang di bagian kiri dan kanan tubuh yang dihubungkan dengan serabut saraf melintang.  Pada cacing pipih yang lebih tinggi tingkatannya, sistem saraf dapat tersusun dari sel saraf yang dibedakan menjadi sel saraf sensorik, sel saraf motor, dan sel asosiasi.
  • 8. Indera Platyhelminthes Beberapa jenis cacing pipih memiliki sistem penginderaan berupa oseli, yaitu bintik mata yang mengandung pigmen peka terhadap cahaya. Bintik mata tersebut biasanya berjumlah sepasang dan terdapat di bagian anterior. Seluruh cacing pipih memiliki indra meraba dan sel kemoreseptor di seluruh tubuhnya. Beberapa spesies juga memiliki indra tambahan berupa aurikula, statosista. Umumnya, cacing pipih memiliki sistem osmoregulasi yang disebut protonefridia. Sistem ini terdiri dari saluran berpembeluh yang berakhir di sel api. Lubang pengeluaran cairan yang dimilikinya disebut protonefridiofor yang berjumlah sepasang atau lebih. Sedangkan, sisa metabolisme tubuhnya dikeluarkan secara difusi melalui dinding sel.
  • 9. Reproduksi Platyhelminthes Cacing pipih dapat bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri dan secara seksual dengan perkawinan silang, walaupun hewan ini tergolong hermafrodit.
  • 10. Klasifikasi Platyhelminthes  Kelas Turbellaria merupakan cacing pipih yang menggunakan bulu getar sebagai alat geraknya, contohnya adalah Planaria.  Kelas Trematoda memiliki alat hisap yang dilengkapi dengan kait untuk melekatkan diri pada inangnya karena golongan ini hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Beberapa contoh Trematoda adalah Fasciola, Clonorchis, dan Schistosoma.  Kelas Cestoda memiliki kulit yang dilapisi kitin sehingga tidak tercemar oleh enzim di usus inang. Cacing ini merupakan parasit pada hewan, contohnya adalah Taenia solium dan T. saginata Spesies ini menggunakan skoleks untuk menempel pada usus inang. Taenia bereproduksi dengan menggunakan telur yang telah dibuahi dan di dalamnya terkandung larva yang disebut onkosfer. Contohnya adalah Taenia solium dan T. saginata
  • 11. Klasifikasi Platyhelminthes  Kelas Monogenea merupakan ektoparasit dengan memakan lendir di permukaan tubuh inangnya (ikan laut, ikan air tawar, amfibi). Mempunyai alat pengait untuk menempel pada inangnya. Contoh: Gyrodactylus salaris
  • 12. Siklus Hidup Platyhelminthes  Fasciola hepatica Telur -> larva bersilia (mirasidium) -> siput air (lymnea auricularis atau lymnea javanica) -> sporokista -> redia -> serkaria -> keluar dari tubuh siput -> menempel pada rumput / tanaman air -> membentuk kista (metaserkaria) ->dimakan domba/sapi-> usus - > hati -> sampai dewasa  Chlornosis sinensis Telur -> mirasidium -> siput air -> sporosista -> menghasilkan redia -> menghasilkan serkaria -> keluar dari tubuh siput -> ikan air tawar (menempel di ototnya) -> membentuk kista (metaserkaria) -> ikan dimakan -> saluran pencernaan -> hati -> sampai dewasa
  • 13. Siklus Hidup Platyhelminthes  Schistosoma javanicum Telur -> mirasidium -> siput air -> sporosista -> menghasilkan redia -> menghasilkan serkaria -> keluar dari tubuh siput -> menembus kulit manusia -> pembuluh darah vena  Taenia saginata / Taenia Solium Proglotid -> mencemari makanan babi -> babi -> usus babi (telur menetas jadi hexacan) -> aliran darah -> otot/daging (sistiserkus) -> manusia -> usus manusia (sistiserkus pecah -> skolex menempel di dinding usus) -> sampai dewasa di manusia -> keluar bersama feces
  • 14. Penyakit yang Disebabkan Platyhelminthes Schistosoma mansoni, penyebab Schistosoma pada manusia. Salah satu di antaranya adalah genus Schistosoma yang dapat menyebabkan skistosomiasis, penyakit parasit yang ditularkan melalui siput air tawar pada manusia. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit endemik di Indonesia. Pada hewan, infeksi cacing pipih juga dapat ditemukan, misalnya Scutariella didactyla yang menyerang udang jenis Trogocaris dengan cara menghisap cairan tubuh udang.
  • 15. Nematoda Klasifikasi Ilmiah : Domain : Eukaryota Kerajaan : Animalia Filum : Nematoda Kelas : 1. Adenophorea 2. Secernentea Nematoda (dari bahasa Yunani νῆμα (nema): "benang" + -ώδη -ode "seperti") adalah sebuah filum. Disebut juga Nemathelminthes. Filum ini merupakan salah satu filum yang beranggotakan terbanyak. Contohnya adalah cacing tambang, cacing kremi, dan cacing perut.
  • 16. Ukuran dan Bentuk Tubuh Nematoda  Ukuran tubuh = 1 mm - > 1 m  Ukuran cacing betina lebih besar dibandingkan tubuh jantan  Tubuhnya tidak bersegmen, bentuknya silindris memanjang atau bulat memanjang  Bagian anterior atau daerah mulut tampak simetris radial, dan semakin ke arah posterior membentuk ujung yang meruncing
  • 17. Struktur dan Fungsi Tubuh Nematoda  Memiliki tiga lapisan embrionik  Rongga tubuh semu  Permukaan tubuh ditutupi katikula yang tebal dan transparan. Biasanya, pada Nematoda yang hidup sebagai parasit katikulanya lebih tebal dibanding cacing yang hidup bebas  Dinding tubuh tersusun dari otot longitudinal  Memiliki sistem pencernaan yang lengkap  Tidak memiliki sistem peredaran darah dan sistem pernapasan  Memiliki alat ekskresi berupa sistem kelenjar dengan saluran maupun tanpa saluran  Memiliki sistem saraf berupa lingkaran saraf yang mengelilingi esofagus, berhubungan dengan enam benang saraf anterior dan empat atau lebih benang saraf posterior
  • 18. Cara Reproduksi Nematoda  Nematoda bereproduksi secara seksual.  Pada umumnya dieses atau gonokoris.  Fertilisasi terjadi di dalam tubuh cacing betina.  Telur yang sudah dibuahi akan memiliki cangkang yang tebal dan keras.  Telur menetas menjadi larva yang berbentuk seperti induknya.  Larva mengalami molting hingga empat kali. Sedangkan cacing tidak mengalami pergantian kulit, akan tetapi tumbuh membesar.
  • 19. Kuis 1. Sebutkan 4 kelas dalam filum Platyhelminthes! 2. Sebutkan 3 ciri-ciri Platyhelminthes! 3. Sebutkan pengertian hemafrodit! 4. Sebutkan penyakit yang disebabkan oleh Platyhelminthes! 5. Seberapa besar ukuran Nematoda? 6. Apakah Nematoda memiliki sistem pencernaan yang lengkap? 7. Apa yang dimaksud dengan dieses atau gonokoris? 8. Jelaskan cara reproduksi pada nematoda! 9. Larva Nematoda mengalami molting berapa kali? 10. Apa yang dimaksud dengan aselomata?
  • 20. Perbaikan 1. Di mana habitat Platyhelminthes? 2. Di mana habitat Nematoda? 3. Sebutkan tiga lapisan embrionik pada Nematoda! 4. Apa yang dimaksud dengan endoparasit dan ektoparasit? 5. Sebutkan tiga lapisan embrionik pada Platyhelminthes?