SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
panduan praktis
Skrining
Kesehatan
03
02  panduan praktis | Skrining Kesehatan
panduan praktis | Skrining Kesehatan  03
Kata Pengantar
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ditetapkan bahwa
operasional BPJS Kesehatan dimulai sejak tanggal 1
Januari 2014.
BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksana merupakan
badan hukum publik yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Tujuan diberlakukannya program Jaminan Kesehatan
Nasional ini adalah untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada
setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya
dibayar oleh Pemerintah.
Masyarakat sebagai peserta Jaminan Kesehatan
Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dan
stakeholder terkait tentu perlu mengetahui prosedur
dan kebijakan pelayanan dalam memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan haknya. Untuk itu diperlukan
Buku Panduan Praktis yang diharapkan dapat membantu
pemahaman tentang hak dan kewajiban stakeholder
terkait baik Dokter/Dokter Gigi yang bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan, Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan, Peserta BPJS Kesehatan maupun
pihak-pihak yang memerlukan informasi tentang program
Jaminan Kesehatan Nasional.
Dengan terbitnya buku ini diharapkan masyarakat
akan mengetahui dan memahami tentang Jaminan
Kesehatan Nasional, sehingga pada saat pelaksanaannya
masyarakat dapat memahami hak dan kewajibannya
serta memanfaatkan jaminan kesehatan dengan baik
dan benar. Tentu saja, pada waktunya buku panduan
praktis ini dapat saja direvisi dan diterapkan berdasarkan
dinamika pelayanan yang dapat berkembang menurut
situasi dan kondisi di lapangan serta perubahan regulasi
terbaru.
Direktur Utama BPJS Kesehatan
Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes.
04  panduan praktis | Skrining Kesehatan
panduan praktis | Skrining Kesehatan  05
I Definisi
Skrining Kesehatan dibedakan menjadi 2 (dua) jenis,
yaitu:
1.	 Skrining untuk Preventif Primer - Skrining Riwayat
Kesehatan
Skrining Riwayat Kesehatan merupakan bentuk
deteksi dini untuk penyakit yang berdampak
biaya besar dan menjadi fokus pengendalian
BPJS Kesehatan yaitu Diabetes Melitus Tipe 2 dan
Hipertensi.
2.	 Skrining untuk Preventif Sekunder Selektif (Peserta
RISTI penyakit kronis berdasarkan hasil Skrining
Riwayat Kesehatan dan Deteksi Kanker)
Deteksi Kanker merupakan bentuk deteksi dini
untuk penyakit Kanker Leher Rahim pada wanita
yang sudah menikah dan Kanker Payudara.
II Tujuan
1.	Mendeteksi faktor risiko penyakit kronis dalam
rangka mendorong peserta untuk sadari dini,
Daftar Isi
I Definisi  05
II Tujuan  05
III Sasaran  06
IV Bentuk Pelaksanaan  06
V Penanggungjawab  08
VI Langkah Pelaksanaan  08
VII Indikator  21
VIII Hal - Hal Yang Perlu
Diperhatikan
 22
06  panduan praktis | Skrining Kesehatan
panduan praktis | Skrining Kesehatan  07
deteksi dini, dan cegah risiko secara dini terhadap
penyakit kronis.
2.	Mendeteksi penyakit Kanker Leher Rahim dan
Kanker Payudara pada peserta yang memiliki faktor
risiko tinggi penyakit tersebut secara lebih dini.
III Sasaran
1.	 Sasaran Skrining Riwayat Kesehatan adalah semua
peserta BPJS Kesehatan yang berusia 30 tahun ke
atas.
2.	Sasaran Deteksi Kanker adalah pada wanita
peserta BPJS Kesehatan, meliputi semua wanita
yang pernah menikah dan wanita yang berisiko
yang berusia 30 tahun ke atas.
IV Bentuk Pelaksanaan
1.	 Skrining Riwayat Kesehatan dilakukan dengan cara
pengisian riwayat kesehatan setiap 1 (satu) tahun
sekali bagi peserta BPJS Kesehatan.
2.	Deteksi Kanker Leher Rahim dilakukan melalui
pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat (IVA) dan Pap
Smear.
3.	 Deteksi Kanker Payudara dilakukan melalui metode
Clinical Breast Examination (CBE).
Clinical Breast Examination (CBE)
adalah pemeriksaan payudara yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan
terlatih. Pemeriksaan ini digunakan
untuk mendeteksi kelainan-kelainan
yang ada pada payudara dan untuk
mengevaluasi kanker payudara pada
tahap dini sebelum berkembang ke
tahap yang lebih lanjut.
08  panduan praktis | Skrining Kesehatan
panduan praktis | Skrining Kesehatan  09
V Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan Skrining untuk Preventif
Primer dan Skrining untuk Preventif Sekunder Selektif
adalah Kantor Cabang BPJS Kesehatan Bagian
Manajemen Pelayanan Primer.
VI Langkah Pelaksanaan
A.	 Skrining Riwayat Kesehatan
1.	Perencanaan
Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:
a.	 Kantor Pusat melakukan koordinasi dengan
Perhimpunan/Ahli untuk penyusunan materi
kuesioner skrining masing-masing penyakit
b.	 Kantor Divisi Regional atau Kantor Cabang
melakukan pencetakan kuesioner Skrining
c.	 Kantor Cabang mendistribusikan kuesioner
skrining kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama
2.	Pengorganisasian
a.	Kantor Pusat berperan untuk membuat
skema pertanyaan kuesioner skrining
riwayat kesehatan
b.	Kantor Divisi Regional bertugas
mengkoordinasi jumlah ketersediaan
Fasilitas Kesehatan di wilayahnya yang akan
melakukan kegiatan skrining
c.	 Kantor Cabang sebagai penanggung jawab
melakukan koordinasi dengan Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama, sosialisasi dan
informasi kepada peserta dan memonitor
pelaksanaan skrining di wilayah kerja
3.	 Pelaksanaan oleh Kantor Cabang:
a.	 Melakukan identifikasi calon peserta sasaran
Skrining Riwayat Kesehatan
b.	 Mengadakan Formulir Skrining dan sarana
pendukung lainnya (oleh Divisi Regional
atau Kantor Cabang) sesuai dengan jumlah
sasaran peserta Skrining
c.	Melakukan koordinasi dengan Fasilitas
10  panduan praktis | Skrining Kesehatan
panduan praktis | Skrining Kesehatan  11
Kesehatan Tingkat Pertama dalam rangka
pelaksanaan Skrining Riwayat Kesehatan
d.	 Mendistribusikan Formulir Skrining
Koordinator BPJS pada wilayah kerja
melakukan distribusi formulir kepada
peserta BPJS Kesehatan melalui Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama yang meliputi:
1)	 Peserta baru.
2)	Peserta yang berobat di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (Dokter
Keluarga, Puskesmas, Klinik).
3)	 Peserta yang terindikasi memiliki faktor
risiko penyakit kronis.
Peserta akan diarahkan untuk
berkunjung ke Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama untuk mendapatkan
pelayanan Skrining Riwayat
Kesehatan
e.	 Mengumpulkan formulir Skrining
f.	Entri data Skrining ke dalam Aplikasi
dilakukan oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama
g.	Kantor Cabang melakukan analisa hasil
Skrining (berdasarkan luaran Aplikasi),
serta menyampaikan hasil analisa Skrining
tersebut ke Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama untuk tindak lanjut
h.	Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
melakukan tindak lanjut Skrining dengan
melakukan pemeriksaan GDP dan GDPP
bagi peserta yang hasil analisa Skriningnya
berisiko tinggi Diabetes Melitus Tipe 2
i.	 Menyusun Laporan Hasil Skrining
Jika hasil Skrining Riwayat Kesehatan
mengindikasikan peserta memiliki faktor
risiko Diabetes Melitus Tipe 2 atau
Hipertensi, peserta di edukasi untuk turut
serta dalam Program Pengelolaan Penyakit
Kronis (PROLANIS) Diabetes Melitus Tipe 2
atau Hipertensi.
12  panduan praktis | Skrining Kesehatan
panduan praktis | Skrining Kesehatan  13
AlurSkriningRiwayatKesehatanDiabetesMelitusTipe2danHipertensi:
Peserta berisiko tinggi Diabetes
Melitus Tipe 2 (hasil Skrining) akan
dilakukan pemeriksaan kadar Gula
Darah di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama
B.	 Deteksi Kanker
1.	Perencanaan
Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:
a.	Mempersiapkan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
Memetakan Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertamayangdapatmelakukanpemeriksaan
Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara
b.	Melakukan pemetaan peserta wanita
sudah menikah dan wanita berisiko dengan
ketentuan:
1)	Berisiko tinggi Kanker Leher Rahim,
antara lain: menikah/hubungan seksual
pada usia muda, sering melahirkan,
14  panduan praktis | Skrining Kesehatan
panduan praktis | Skrining Kesehatan  15
merokok, berganti-ganti pasangan
seksual, dan infeksi menular seksual
2)	Berisiko tinggi Kanker Payudara,
antara lain: riwayat keluarga ada yang
menderita Kanker Payudara, menstruasi
dini, wanita yang mempunyai anak
pertama diatas usia 30 tahun, tidak
pernah menyusui, menopause usia
lanjut, riwayat tumor jinak payudara,
terapi hormon, pajanan radiasi,
kontrasepsi oral terlalu lama, alkohol
dan trauma terus menerus
3)	 Peserta mendapatkan rekomendasi dari
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
4)	Peserta mendaftar dengan lembar
kesediaan Formulir Permohonan
Pelayanan Deteksi Kanker Leher Rahim
atau Kanker Payudara
2.	Pengorganisasian
a.	 Kantor Divisi Regional bertugas mengkoor-
dinasi jumlah dan target sasaran
b.	 Kantor Cabang sebagai penanggung jawab
melakukan koordinasi dengan Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama, sosialisasi dan
informasi kepada peserta, dan memonitor
pelaksanaan skrining
3.	Pelaksanaan
a.	 Kantor Pusat menentukan sasaran peserta
per Kantor Regional.
b.	 Kantor Divisi Regional menentukan sasaran
peserta per Kantor Cabang.
c.	 Kantor Cabang melakukan:
1)	Mengumumkan kepada calon peserta
melalui Instansi/Kelompok Peserta/
Faskes Tingkat Pertama.
2)	Menjaring calon peserta, kemudian
dilakukan pencatatan untuk pendataan
dan identifikasi terhadap wanita
menikah dan berisiko yang bersedia
mendapat layanan IVA/Pap Smear,
serta melakukan pencatatan pendataan
terhadap wanita yang berisiko tinggi
16  panduan praktis | Skrining Kesehatan
panduan praktis | Skrining Kesehatan  17
menderita Kanker Payudara yang
bersedia mendapat layanan CBE.
3)	 Validasi calon peserta Deteksi Kanker.
4)	 Menetapkan peserta Deteksi Kanker.
5)	Menyampaikan data peserta Deteksi
Kanker kepada Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (Dokter atau Bidan).
6)	Mengundang peserta melakukan
Deteksi Kanker.
Peserta terlebih dahulu menandatangani
formulir permohonan pelayanan peme-
riksaan Deteksi Kanker (IVA / Pap Smear).
7)	Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
melayani wanita yang sudah menikah
dan berisiko untuk diberikan pemerik-
saan deteksi Kanker Leher Rahim atau
Kanker Payudara:
•	 Deteksi Kanker Leher Rahim
didahului dengan pemeriksaan IVA
oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama. Tindakan Pap Smear
merupakan langkah tindak lanjut
dari hasil pemeriksaan IVA, yang
akan dilakukan di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Lanjutan.
•	 Deteksi Kanker Payudara, Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama
memberikan edukasi cara melakukan
CBE.
8)	Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
mencatat dan menagihkan pelayanan
IVA kepada BPJS Kesehatan.
9)	BPJS Kesehatan melakukan proses
verifikasi klaim tagihan.
10)	BPJS Kesehatan melakukan entri
data hasil pemeriksaan ke dalam
Aplikasi P-Care dan melakukan proses
pembayaran klaim.
11)	Menganalisa hasil Deteksi Kanker.
12)	Menyampaikan hasil analisa Deteksi
Kanker ke Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama untuk tindaklanjut.
13)	Menyusun laporan hasil pemeriksaan
Deteksi Kanker.
18  panduan praktis | Skrining Kesehatan
panduan praktis | Skrining Kesehatan  19
AlurSkrininguntukDeteksiRisikoKankerLeherRahim:
PesertayangmenderitaKankerLeherRahimdapatdilakukan
krioterapidiFaskesTingkatPertama.
Krioterapiadalahperusakansel-selprakankerdengancaradibekukan
(denganmembentukbolaespadapermukaanleherrahim).Tindakan
inidapatdilakukandiFasilitasKesehatanTingkatPertamaseperti
PuskesmasolehDokterUmum/SpesialisKebidananterlatih
PESERTA
BPJSKesehatan
IVA
diFaskesTk.Pertama
PapSmear
diFaskesTk.Lanjutan
EdukasiPemeliharaan
KesehatanMandiri
TerapiKrio
(Krioterapi)
PengobatanLanjutan
Pemeriksaan IVA bagi peserta BPJS
Kesehatan dilakukan setiap 5 (lima)
tahun sekali
20  panduan praktis | Skrining Kesehatan
panduan praktis | Skrining Kesehatan  21
AlurSkrininguntukDeteksiRisikoKankerPayudara:
PESERTA
BPJSKesehatan
Normal
RisikoRisikoRisiko
NormalNormal
Skrining
Riwayat
EdukasiPemeliharaan
KesehatanMandiri
CBE/
Sadari
Pemeriksaanlanjutanoleh
FaskesTk.Pertama
MamografidiFaskes
Tk.Lanjutan
Pengobatan
VII Indikator
A.	 Skrining Riwayat Kesehatan
1.	Proses:
•	 Jumlah kuesioner yang terisi data skrining
•	 Jumlah peserta yang dilakukan pemeriksaan
tindak lanjut
2.	Output:
•	 Cakupan peserta yang berisiko tinggi
B.	 Deteksi Kanker
1.	Proses:
•	 Jumlah wanita yang mendapat pelayanan
deteksi Kanker Leher Rahim dan Kanker
Payudara
2.	Output:
•	 Terlaksananya pemeriksaan deteksi Kanker
Leher Rahim dan Kanker Payudara serta
ditemukannya peserta berisiko tinggi oleh
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
22  panduan praktis | Skrining Kesehatan
panduan praktis | Skrining Kesehatan  23
VIII
Hal - HalYang Perlu
Diperhatikan
A.	 Skrining Riwayat Kesehatan
1.	 Pengadaan formulir Skrining Riwayat Kesehatan
diantisipasi supaya tidak terjadi keterlambatan
dalam pelaksanaan Skrining Riwayat Kesehatan.
2.	Peserta sasaran diwilayah terpencil tidak
tercakup, karena kondisi geografis yang sulit
dijangkau.
3.	 Pengisian formulir Skrining Riwayat Kesehatan
tidak valid dan tidak lengkap (tidak sesuai
dengan kondisi kesehatan peserta).
4.	Target tidak tercapai, karena peserta tidak
bersedia mengikuti program Skrining Riwayat
Kesehatan (takut kondisi kesehatan diketahui).
5.	Luaran data tidak valid, disebabkan karena
proses entri yang tidak optimal.
B.	 Deteksi Kanker
1.	 Kesulitan mencari peserta sasaran (karena ada
budaya tabu, takut, malu).
2.	 Ketersediaan fasilitas kesehatan yang melayani
pemeriksaan Deteksi Kanker terutama didaerah
terpencil.
3.	Ketersediaan tenaga kesehatan (Dokter atau
Bidan) yang mampu melakukan pemeriksaan
Deteksi Kanker (metode IVA).
24  panduan praktis | Skrining Kesehatan

More Related Content

What's hot

Formulir general consent
Formulir general consentFormulir general consent
Formulir general consentCut Fathani
 
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan PasienKomunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan PasienIqumMarpaung
 
Contoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmContoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmKlinikSubanmedika
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
 
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
Alur  pendaftaran pasien rawat jalanAlur  pendaftaran pasien rawat jalan
Alur pendaftaran pasien rawat jalanNindra Ayu
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Ulfah Hanum
 
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseoranganPedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangantitisdwina
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)ADam Raeyoo
 
Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
Indikator Sasaran Keselamatan PasienIndikator Sasaran Keselamatan Pasien
Indikator Sasaran Keselamatan PasienIrmawan Nugroho
 
GAMBARAN UMUM POKJA MKE SNARS 1.1.docx
GAMBARAN UMUM POKJA MKE SNARS 1.1.docxGAMBARAN UMUM POKJA MKE SNARS 1.1.docx
GAMBARAN UMUM POKJA MKE SNARS 1.1.docxadwar1
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)BPJS Kesehatan RI
 
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasRangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasZakiah dr
 
Program keselamatan pasien
Program keselamatan pasienProgram keselamatan pasien
Program keselamatan pasienZakiah dr
 
Anastesi dan bedah klinik.pdf
Anastesi dan bedah klinik.pdfAnastesi dan bedah klinik.pdf
Anastesi dan bedah klinik.pdfFahmiMuhammad40
 
Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Retno Sf
 

What's hot (20)

Contoh Format lembaran rm
Contoh Format lembaran rmContoh Format lembaran rm
Contoh Format lembaran rm
 
Koding INA-CBG
Koding INA-CBGKoding INA-CBG
Koding INA-CBG
 
Formulir general consent
Formulir general consentFormulir general consent
Formulir general consent
 
Keselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di PuskesmasKeselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di Puskesmas
 
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan PasienKomunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
 
Contoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmContoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukm
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
 
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
Alur  pendaftaran pasien rawat jalanAlur  pendaftaran pasien rawat jalan
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
 
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseoranganPedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
 
Penjelasan capaian KBK 2022.ppt
Penjelasan capaian KBK 2022.pptPenjelasan capaian KBK 2022.ppt
Penjelasan capaian KBK 2022.ppt
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
 
Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
Indikator Sasaran Keselamatan PasienIndikator Sasaran Keselamatan Pasien
Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
 
GAMBARAN UMUM POKJA MKE SNARS 1.1.docx
GAMBARAN UMUM POKJA MKE SNARS 1.1.docxGAMBARAN UMUM POKJA MKE SNARS 1.1.docx
GAMBARAN UMUM POKJA MKE SNARS 1.1.docx
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
 
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasRangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
 
PIS-PK
PIS-PKPIS-PK
PIS-PK
 
Program keselamatan pasien
Program keselamatan pasienProgram keselamatan pasien
Program keselamatan pasien
 
Anastesi dan bedah klinik.pdf
Anastesi dan bedah klinik.pdfAnastesi dan bedah klinik.pdf
Anastesi dan bedah klinik.pdf
 
Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021
 

Viewers also liked

Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Gate Keeper Concept
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Gate Keeper ConceptBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Gate Keeper Concept
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Gate Keeper ConceptBPJS Kesehatan RI
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...BPJS Kesehatan RI
 
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukanKumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukanAmirullah Latarissa
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Pr...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Pr...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Pr...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Pr...BPJS Kesehatan RI
 
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahim
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahimpermenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahim
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahimAchmad Wahid
 
screening ca servix metode IVA
screening ca servix metode IVAscreening ca servix metode IVA
screening ca servix metode IVAGeorge Cam Maniax
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan KesehatanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan KesehatanBPJS Kesehatan RI
 
Penyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisiPenyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisiElia Noviyanti
 
User manual aplikasi pcare
User manual aplikasi pcareUser manual aplikasi pcare
User manual aplikasi pcareYasser AnFis
 
Skrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVASkrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVAMeironi Waimir
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Imunisasi
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan ImunisasiBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Imunisasi
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan ImunisasiBPJS Kesehatan RI
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Kebidanan & Neonatal
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Kebidanan & NeonatalBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Kebidanan & Neonatal
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Kebidanan & NeonatalBPJS Kesehatan RI
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...BPJS Kesehatan RI
 
Perpres no. 32 th 2014 ttg dana kapitasi jkn pada faskes tingkat pertama
Perpres no. 32 th 2014 ttg dana kapitasi jkn pada faskes tingkat pertamaPerpres no. 32 th 2014 ttg dana kapitasi jkn pada faskes tingkat pertama
Perpres no. 32 th 2014 ttg dana kapitasi jkn pada faskes tingkat pertamaUlfah Hanum
 

Viewers also liked (20)

Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Gate Keeper Concept
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Gate Keeper ConceptBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Gate Keeper Concept
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Gate Keeper Concept
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
 
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukanKumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Pr...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Pr...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Pr...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Pr...
 
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahim
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahimpermenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahim
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahim
 
Inspeksi visual dengan asam asetat
Inspeksi visual dengan asam asetatInspeksi visual dengan asam asetat
Inspeksi visual dengan asam asetat
 
screening ca servix metode IVA
screening ca servix metode IVAscreening ca servix metode IVA
screening ca servix metode IVA
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan KesehatanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
 
Pola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada DiabetesPola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada Diabetes
 
Penyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisiPenyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisi
 
User manual aplikasi pcare
User manual aplikasi pcareUser manual aplikasi pcare
User manual aplikasi pcare
 
Skrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVASkrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVA
 
Seri bpjs kesehatan skrining kesehatan
Seri bpjs kesehatan skrining kesehatanSeri bpjs kesehatan skrining kesehatan
Seri bpjs kesehatan skrining kesehatan
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Imunisasi
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan ImunisasiBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Imunisasi
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Imunisasi
 
Elp tarkus
Elp tarkusElp tarkus
Elp tarkus
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Kebidanan & Neonatal
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Kebidanan & NeonatalBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Kebidanan & Neonatal
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Kebidanan & Neonatal
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...
 
Perpres no. 32 th 2014 ttg dana kapitasi jkn pada faskes tingkat pertama
Perpres no. 32 th 2014 ttg dana kapitasi jkn pada faskes tingkat pertamaPerpres no. 32 th 2014 ttg dana kapitasi jkn pada faskes tingkat pertama
Perpres no. 32 th 2014 ttg dana kapitasi jkn pada faskes tingkat pertama
 
Panduan ppdb 2015
Panduan ppdb 2015Panduan ppdb 2015
Panduan ppdb 2015
 
Kode diagnosa bpjs
Kode diagnosa bpjsKode diagnosa bpjs
Kode diagnosa bpjs
 

Similar to Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Skrining Kesehatan

Panduan kesehatan
Panduan kesehatanPanduan kesehatan
Panduan kesehatanHety Byan
 
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatanPanduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatanLayboement
 
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatanPanduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatanMbah Lanang
 
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)pjj_kemenkes
 
Buku panduan prolanis
Buku panduan prolanisBuku panduan prolanis
Buku panduan prolaniseka1400
 
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptxP - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptxVeniceaprilia
 
Ptm, spm dan pis pk ns 2020 ok
Ptm, spm dan pis pk ns 2020 okPtm, spm dan pis pk ns 2020 ok
Ptm, spm dan pis pk ns 2020 okLilyBanonah
 
Ptm, spm dan pis pk ns 2020 ok
Ptm, spm dan pis pk ns 2020 okPtm, spm dan pis pk ns 2020 ok
Ptm, spm dan pis pk ns 2020 okLilyBanonah
 
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptx
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptxKONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptx
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptxIquino1
 
Manstrapem bina upaya kesehatan final
Manstrapem bina upaya kesehatan finalManstrapem bina upaya kesehatan final
Manstrapem bina upaya kesehatan finalMulyadi Yusuf
 
Presentation1 proposal
Presentation1 proposalPresentation1 proposal
Presentation1 proposalMerlyn Rumthe
 

Similar to Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Skrining Kesehatan (20)

Panduan kesehatan
Panduan kesehatanPanduan kesehatan
Panduan kesehatan
 
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatanPanduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
 
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatanPanduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
 
06 prolanis
06 prolanis06 prolanis
06 prolanis
 
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
 
06 prolanis
06 prolanis06 prolanis
06 prolanis
 
Buku panduan prolanis
Buku panduan prolanisBuku panduan prolanis
Buku panduan prolanis
 
Seri bpjs kesehatan prolanis
Seri bpjs kesehatan prolanisSeri bpjs kesehatan prolanis
Seri bpjs kesehatan prolanis
 
puskesmas
puskesmaspuskesmas
puskesmas
 
Seri bpjs kesehatan pelayanan imunisasi
Seri bpjs kesehatan pelayanan imunisasiSeri bpjs kesehatan pelayanan imunisasi
Seri bpjs kesehatan pelayanan imunisasi
 
Seri bpjs kesehatan edukasi kesehatan
Seri bpjs kesehatan edukasi kesehatanSeri bpjs kesehatan edukasi kesehatan
Seri bpjs kesehatan edukasi kesehatan
 
Seri bpjs kesehatan program rujuk balik
Seri bpjs kesehatan program rujuk balikSeri bpjs kesehatan program rujuk balik
Seri bpjs kesehatan program rujuk balik
 
ProgNas_new.pdf
ProgNas_new.pdfProgNas_new.pdf
ProgNas_new.pdf
 
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptxP - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
 
Ptm, spm dan pis pk ns 2020 ok
Ptm, spm dan pis pk ns 2020 okPtm, spm dan pis pk ns 2020 ok
Ptm, spm dan pis pk ns 2020 ok
 
Ptm, spm dan pis pk ns 2020 ok
Ptm, spm dan pis pk ns 2020 okPtm, spm dan pis pk ns 2020 ok
Ptm, spm dan pis pk ns 2020 ok
 
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptx
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptxKONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptx
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptx
 
Manstrapem bina upaya kesehatan final
Manstrapem bina upaya kesehatan finalManstrapem bina upaya kesehatan final
Manstrapem bina upaya kesehatan final
 
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.pptEPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
 
Presentation1 proposal
Presentation1 proposalPresentation1 proposal
Presentation1 proposal
 

More from BPJS Kesehatan RI

3994.vii.2.0415 status kepesertaan pasangan0001
3994.vii.2.0415 status kepesertaan pasangan00013994.vii.2.0415 status kepesertaan pasangan0001
3994.vii.2.0415 status kepesertaan pasangan0001BPJS Kesehatan RI
 
BPJS Kesehatan Torehkan Raport Hijau dari UKP4
BPJS Kesehatan Torehkan Raport Hijau dari UKP4BPJS Kesehatan Torehkan Raport Hijau dari UKP4
BPJS Kesehatan Torehkan Raport Hijau dari UKP4BPJS Kesehatan RI
 
Upaya monitoring dan peningkatan kualitas fktp
Upaya monitoring dan peningkatan kualitas fktpUpaya monitoring dan peningkatan kualitas fktp
Upaya monitoring dan peningkatan kualitas fktpBPJS Kesehatan RI
 
Pengumuman lelang aset tetap bergerak BPJS Kesehatan Cabang Klungkung
Pengumuman lelang aset tetap bergerak BPJS Kesehatan Cabang KlungkungPengumuman lelang aset tetap bergerak BPJS Kesehatan Cabang Klungkung
Pengumuman lelang aset tetap bergerak BPJS Kesehatan Cabang KlungkungBPJS Kesehatan RI
 
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159/MENKES/SK/V/2014 ten...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159/MENKES/SK/V/2014 ten...Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159/MENKES/SK/V/2014 ten...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159/MENKES/SK/V/2014 ten...BPJS Kesehatan RI
 
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...BPJS Kesehatan RI
 
Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perpres No. 12 T...
Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perpres No. 12 T...Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perpres No. 12 T...
Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perpres No. 12 T...BPJS Kesehatan RI
 
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...BPJS Kesehatan RI
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 09, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 09, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 09, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 09, Tahun 2014BPJS Kesehatan RI
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 15, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 15, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 15, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 15, Tahun 2014BPJS Kesehatan RI
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014BPJS Kesehatan RI
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 13, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 13, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 13, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 13, Tahun 2014BPJS Kesehatan RI
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 12, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 12, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 12, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 12, Tahun 2014BPJS Kesehatan RI
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 11, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 11, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 11, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 11, Tahun 2014BPJS Kesehatan RI
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 10, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 10, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 10, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 10, Tahun 2014BPJS Kesehatan RI
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan di Wilayah Tidak Ada Faskes ...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan di Wilayah Tidak Ada Faskes ...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan di Wilayah Tidak Ada Faskes ...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan di Wilayah Tidak Ada Faskes ...BPJS Kesehatan RI
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Ambulan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan AmbulanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Ambulan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan AmbulanBPJS Kesehatan RI
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Alat Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Alat KesehatanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Alat Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Alat KesehatanBPJS Kesehatan RI
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa GigiBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa GigiBPJS Kesehatan RI
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Sistem Rujukan Berjenjang
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Sistem Rujukan BerjenjangBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Sistem Rujukan Berjenjang
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Sistem Rujukan BerjenjangBPJS Kesehatan RI
 

More from BPJS Kesehatan RI (20)

3994.vii.2.0415 status kepesertaan pasangan0001
3994.vii.2.0415 status kepesertaan pasangan00013994.vii.2.0415 status kepesertaan pasangan0001
3994.vii.2.0415 status kepesertaan pasangan0001
 
BPJS Kesehatan Torehkan Raport Hijau dari UKP4
BPJS Kesehatan Torehkan Raport Hijau dari UKP4BPJS Kesehatan Torehkan Raport Hijau dari UKP4
BPJS Kesehatan Torehkan Raport Hijau dari UKP4
 
Upaya monitoring dan peningkatan kualitas fktp
Upaya monitoring dan peningkatan kualitas fktpUpaya monitoring dan peningkatan kualitas fktp
Upaya monitoring dan peningkatan kualitas fktp
 
Pengumuman lelang aset tetap bergerak BPJS Kesehatan Cabang Klungkung
Pengumuman lelang aset tetap bergerak BPJS Kesehatan Cabang KlungkungPengumuman lelang aset tetap bergerak BPJS Kesehatan Cabang Klungkung
Pengumuman lelang aset tetap bergerak BPJS Kesehatan Cabang Klungkung
 
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159/MENKES/SK/V/2014 ten...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159/MENKES/SK/V/2014 ten...Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159/MENKES/SK/V/2014 ten...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159/MENKES/SK/V/2014 ten...
 
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...
 
Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perpres No. 12 T...
Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perpres No. 12 T...Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perpres No. 12 T...
Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perpres No. 12 T...
 
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 09, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 09, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 09, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 09, Tahun 2014
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 15, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 15, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 15, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 15, Tahun 2014
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 13, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 13, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 13, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 13, Tahun 2014
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 12, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 12, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 12, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 12, Tahun 2014
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 11, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 11, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 11, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 11, Tahun 2014
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 10, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 10, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 10, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 10, Tahun 2014
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan di Wilayah Tidak Ada Faskes ...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan di Wilayah Tidak Ada Faskes ...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan di Wilayah Tidak Ada Faskes ...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan di Wilayah Tidak Ada Faskes ...
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Ambulan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan AmbulanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Ambulan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Ambulan
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Alat Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Alat KesehatanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Alat Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Alat Kesehatan
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa GigiBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Sistem Rujukan Berjenjang
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Sistem Rujukan BerjenjangBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Sistem Rujukan Berjenjang
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Sistem Rujukan Berjenjang
 

Recently uploaded

PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptxPPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptxresthy1
 
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anakKIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anakelin560994
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan ContohUji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan ContohARDS5
 
kelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.pptkelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.pptssuser8a13d21
 
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypipersentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypianisaEndrasari
 
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMASASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMASNovaFitriana8
 
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.haslinahaslina3
 

Recently uploaded (8)

PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptxPPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
 
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anakKIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan ContohUji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
 
kelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.pptkelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
 
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypipersentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
 
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMASASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
 
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
 

Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Skrining Kesehatan

  • 2. 02  panduan praktis | Skrining Kesehatan panduan praktis | Skrining Kesehatan  03 Kata Pengantar Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ditetapkan bahwa operasional BPJS Kesehatan dimulai sejak tanggal 1 Januari 2014. BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksana merupakan badan hukum publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Tujuan diberlakukannya program Jaminan Kesehatan Nasional ini adalah untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah. Masyarakat sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dan stakeholder terkait tentu perlu mengetahui prosedur dan kebijakan pelayanan dalam memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan haknya. Untuk itu diperlukan Buku Panduan Praktis yang diharapkan dapat membantu pemahaman tentang hak dan kewajiban stakeholder terkait baik Dokter/Dokter Gigi yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, Peserta BPJS Kesehatan maupun pihak-pihak yang memerlukan informasi tentang program Jaminan Kesehatan Nasional. Dengan terbitnya buku ini diharapkan masyarakat akan mengetahui dan memahami tentang Jaminan Kesehatan Nasional, sehingga pada saat pelaksanaannya masyarakat dapat memahami hak dan kewajibannya serta memanfaatkan jaminan kesehatan dengan baik dan benar. Tentu saja, pada waktunya buku panduan praktis ini dapat saja direvisi dan diterapkan berdasarkan dinamika pelayanan yang dapat berkembang menurut situasi dan kondisi di lapangan serta perubahan regulasi terbaru. Direktur Utama BPJS Kesehatan Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes.
  • 3. 04  panduan praktis | Skrining Kesehatan panduan praktis | Skrining Kesehatan  05 I Definisi Skrining Kesehatan dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: 1. Skrining untuk Preventif Primer - Skrining Riwayat Kesehatan Skrining Riwayat Kesehatan merupakan bentuk deteksi dini untuk penyakit yang berdampak biaya besar dan menjadi fokus pengendalian BPJS Kesehatan yaitu Diabetes Melitus Tipe 2 dan Hipertensi. 2. Skrining untuk Preventif Sekunder Selektif (Peserta RISTI penyakit kronis berdasarkan hasil Skrining Riwayat Kesehatan dan Deteksi Kanker) Deteksi Kanker merupakan bentuk deteksi dini untuk penyakit Kanker Leher Rahim pada wanita yang sudah menikah dan Kanker Payudara. II Tujuan 1. Mendeteksi faktor risiko penyakit kronis dalam rangka mendorong peserta untuk sadari dini, Daftar Isi I Definisi  05 II Tujuan  05 III Sasaran  06 IV Bentuk Pelaksanaan  06 V Penanggungjawab  08 VI Langkah Pelaksanaan  08 VII Indikator  21 VIII Hal - Hal Yang Perlu Diperhatikan  22
  • 4. 06  panduan praktis | Skrining Kesehatan panduan praktis | Skrining Kesehatan  07 deteksi dini, dan cegah risiko secara dini terhadap penyakit kronis. 2. Mendeteksi penyakit Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara pada peserta yang memiliki faktor risiko tinggi penyakit tersebut secara lebih dini. III Sasaran 1. Sasaran Skrining Riwayat Kesehatan adalah semua peserta BPJS Kesehatan yang berusia 30 tahun ke atas. 2. Sasaran Deteksi Kanker adalah pada wanita peserta BPJS Kesehatan, meliputi semua wanita yang pernah menikah dan wanita yang berisiko yang berusia 30 tahun ke atas. IV Bentuk Pelaksanaan 1. Skrining Riwayat Kesehatan dilakukan dengan cara pengisian riwayat kesehatan setiap 1 (satu) tahun sekali bagi peserta BPJS Kesehatan. 2. Deteksi Kanker Leher Rahim dilakukan melalui pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat (IVA) dan Pap Smear. 3. Deteksi Kanker Payudara dilakukan melalui metode Clinical Breast Examination (CBE). Clinical Breast Examination (CBE) adalah pemeriksaan payudara yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih. Pemeriksaan ini digunakan untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang ada pada payudara dan untuk mengevaluasi kanker payudara pada tahap dini sebelum berkembang ke tahap yang lebih lanjut.
  • 5. 08  panduan praktis | Skrining Kesehatan panduan praktis | Skrining Kesehatan  09 V Penanggungjawab Penanggungjawab kegiatan Skrining untuk Preventif Primer dan Skrining untuk Preventif Sekunder Selektif adalah Kantor Cabang BPJS Kesehatan Bagian Manajemen Pelayanan Primer. VI Langkah Pelaksanaan A. Skrining Riwayat Kesehatan 1. Perencanaan Langkah-langkah yang dilakukan antara lain: a. Kantor Pusat melakukan koordinasi dengan Perhimpunan/Ahli untuk penyusunan materi kuesioner skrining masing-masing penyakit b. Kantor Divisi Regional atau Kantor Cabang melakukan pencetakan kuesioner Skrining c. Kantor Cabang mendistribusikan kuesioner skrining kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama 2. Pengorganisasian a. Kantor Pusat berperan untuk membuat skema pertanyaan kuesioner skrining riwayat kesehatan b. Kantor Divisi Regional bertugas mengkoordinasi jumlah ketersediaan Fasilitas Kesehatan di wilayahnya yang akan melakukan kegiatan skrining c. Kantor Cabang sebagai penanggung jawab melakukan koordinasi dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, sosialisasi dan informasi kepada peserta dan memonitor pelaksanaan skrining di wilayah kerja 3. Pelaksanaan oleh Kantor Cabang: a. Melakukan identifikasi calon peserta sasaran Skrining Riwayat Kesehatan b. Mengadakan Formulir Skrining dan sarana pendukung lainnya (oleh Divisi Regional atau Kantor Cabang) sesuai dengan jumlah sasaran peserta Skrining c. Melakukan koordinasi dengan Fasilitas
  • 6. 10  panduan praktis | Skrining Kesehatan panduan praktis | Skrining Kesehatan  11 Kesehatan Tingkat Pertama dalam rangka pelaksanaan Skrining Riwayat Kesehatan d. Mendistribusikan Formulir Skrining Koordinator BPJS pada wilayah kerja melakukan distribusi formulir kepada peserta BPJS Kesehatan melalui Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang meliputi: 1) Peserta baru. 2) Peserta yang berobat di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (Dokter Keluarga, Puskesmas, Klinik). 3) Peserta yang terindikasi memiliki faktor risiko penyakit kronis. Peserta akan diarahkan untuk berkunjung ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama untuk mendapatkan pelayanan Skrining Riwayat Kesehatan e. Mengumpulkan formulir Skrining f. Entri data Skrining ke dalam Aplikasi dilakukan oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama g. Kantor Cabang melakukan analisa hasil Skrining (berdasarkan luaran Aplikasi), serta menyampaikan hasil analisa Skrining tersebut ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama untuk tindak lanjut h. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama melakukan tindak lanjut Skrining dengan melakukan pemeriksaan GDP dan GDPP bagi peserta yang hasil analisa Skriningnya berisiko tinggi Diabetes Melitus Tipe 2 i. Menyusun Laporan Hasil Skrining Jika hasil Skrining Riwayat Kesehatan mengindikasikan peserta memiliki faktor risiko Diabetes Melitus Tipe 2 atau Hipertensi, peserta di edukasi untuk turut serta dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) Diabetes Melitus Tipe 2 atau Hipertensi.
  • 7. 12  panduan praktis | Skrining Kesehatan panduan praktis | Skrining Kesehatan  13 AlurSkriningRiwayatKesehatanDiabetesMelitusTipe2danHipertensi: Peserta berisiko tinggi Diabetes Melitus Tipe 2 (hasil Skrining) akan dilakukan pemeriksaan kadar Gula Darah di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama B. Deteksi Kanker 1. Perencanaan Langkah-langkah yang dilakukan antara lain: a. Mempersiapkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Memetakan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertamayangdapatmelakukanpemeriksaan Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara b. Melakukan pemetaan peserta wanita sudah menikah dan wanita berisiko dengan ketentuan: 1) Berisiko tinggi Kanker Leher Rahim, antara lain: menikah/hubungan seksual pada usia muda, sering melahirkan,
  • 8. 14  panduan praktis | Skrining Kesehatan panduan praktis | Skrining Kesehatan  15 merokok, berganti-ganti pasangan seksual, dan infeksi menular seksual 2) Berisiko tinggi Kanker Payudara, antara lain: riwayat keluarga ada yang menderita Kanker Payudara, menstruasi dini, wanita yang mempunyai anak pertama diatas usia 30 tahun, tidak pernah menyusui, menopause usia lanjut, riwayat tumor jinak payudara, terapi hormon, pajanan radiasi, kontrasepsi oral terlalu lama, alkohol dan trauma terus menerus 3) Peserta mendapatkan rekomendasi dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama 4) Peserta mendaftar dengan lembar kesediaan Formulir Permohonan Pelayanan Deteksi Kanker Leher Rahim atau Kanker Payudara 2. Pengorganisasian a. Kantor Divisi Regional bertugas mengkoor- dinasi jumlah dan target sasaran b. Kantor Cabang sebagai penanggung jawab melakukan koordinasi dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, sosialisasi dan informasi kepada peserta, dan memonitor pelaksanaan skrining 3. Pelaksanaan a. Kantor Pusat menentukan sasaran peserta per Kantor Regional. b. Kantor Divisi Regional menentukan sasaran peserta per Kantor Cabang. c. Kantor Cabang melakukan: 1) Mengumumkan kepada calon peserta melalui Instansi/Kelompok Peserta/ Faskes Tingkat Pertama. 2) Menjaring calon peserta, kemudian dilakukan pencatatan untuk pendataan dan identifikasi terhadap wanita menikah dan berisiko yang bersedia mendapat layanan IVA/Pap Smear, serta melakukan pencatatan pendataan terhadap wanita yang berisiko tinggi
  • 9. 16  panduan praktis | Skrining Kesehatan panduan praktis | Skrining Kesehatan  17 menderita Kanker Payudara yang bersedia mendapat layanan CBE. 3) Validasi calon peserta Deteksi Kanker. 4) Menetapkan peserta Deteksi Kanker. 5) Menyampaikan data peserta Deteksi Kanker kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (Dokter atau Bidan). 6) Mengundang peserta melakukan Deteksi Kanker. Peserta terlebih dahulu menandatangani formulir permohonan pelayanan peme- riksaan Deteksi Kanker (IVA / Pap Smear). 7) Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama melayani wanita yang sudah menikah dan berisiko untuk diberikan pemerik- saan deteksi Kanker Leher Rahim atau Kanker Payudara: • Deteksi Kanker Leher Rahim didahului dengan pemeriksaan IVA oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Tindakan Pap Smear merupakan langkah tindak lanjut dari hasil pemeriksaan IVA, yang akan dilakukan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan. • Deteksi Kanker Payudara, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama memberikan edukasi cara melakukan CBE. 8) Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama mencatat dan menagihkan pelayanan IVA kepada BPJS Kesehatan. 9) BPJS Kesehatan melakukan proses verifikasi klaim tagihan. 10) BPJS Kesehatan melakukan entri data hasil pemeriksaan ke dalam Aplikasi P-Care dan melakukan proses pembayaran klaim. 11) Menganalisa hasil Deteksi Kanker. 12) Menyampaikan hasil analisa Deteksi Kanker ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama untuk tindaklanjut. 13) Menyusun laporan hasil pemeriksaan Deteksi Kanker.
  • 10. 18  panduan praktis | Skrining Kesehatan panduan praktis | Skrining Kesehatan  19 AlurSkrininguntukDeteksiRisikoKankerLeherRahim: PesertayangmenderitaKankerLeherRahimdapatdilakukan krioterapidiFaskesTingkatPertama. Krioterapiadalahperusakansel-selprakankerdengancaradibekukan (denganmembentukbolaespadapermukaanleherrahim).Tindakan inidapatdilakukandiFasilitasKesehatanTingkatPertamaseperti PuskesmasolehDokterUmum/SpesialisKebidananterlatih PESERTA BPJSKesehatan IVA diFaskesTk.Pertama PapSmear diFaskesTk.Lanjutan EdukasiPemeliharaan KesehatanMandiri TerapiKrio (Krioterapi) PengobatanLanjutan Pemeriksaan IVA bagi peserta BPJS Kesehatan dilakukan setiap 5 (lima) tahun sekali
  • 11. 20  panduan praktis | Skrining Kesehatan panduan praktis | Skrining Kesehatan  21 AlurSkrininguntukDeteksiRisikoKankerPayudara: PESERTA BPJSKesehatan Normal RisikoRisikoRisiko NormalNormal Skrining Riwayat EdukasiPemeliharaan KesehatanMandiri CBE/ Sadari Pemeriksaanlanjutanoleh FaskesTk.Pertama MamografidiFaskes Tk.Lanjutan Pengobatan VII Indikator A. Skrining Riwayat Kesehatan 1. Proses: • Jumlah kuesioner yang terisi data skrining • Jumlah peserta yang dilakukan pemeriksaan tindak lanjut 2. Output: • Cakupan peserta yang berisiko tinggi B. Deteksi Kanker 1. Proses: • Jumlah wanita yang mendapat pelayanan deteksi Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara 2. Output: • Terlaksananya pemeriksaan deteksi Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara serta ditemukannya peserta berisiko tinggi oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
  • 12. 22  panduan praktis | Skrining Kesehatan panduan praktis | Skrining Kesehatan  23 VIII Hal - HalYang Perlu Diperhatikan A. Skrining Riwayat Kesehatan 1. Pengadaan formulir Skrining Riwayat Kesehatan diantisipasi supaya tidak terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan Skrining Riwayat Kesehatan. 2. Peserta sasaran diwilayah terpencil tidak tercakup, karena kondisi geografis yang sulit dijangkau. 3. Pengisian formulir Skrining Riwayat Kesehatan tidak valid dan tidak lengkap (tidak sesuai dengan kondisi kesehatan peserta). 4. Target tidak tercapai, karena peserta tidak bersedia mengikuti program Skrining Riwayat Kesehatan (takut kondisi kesehatan diketahui). 5. Luaran data tidak valid, disebabkan karena proses entri yang tidak optimal. B. Deteksi Kanker 1. Kesulitan mencari peserta sasaran (karena ada budaya tabu, takut, malu). 2. Ketersediaan fasilitas kesehatan yang melayani pemeriksaan Deteksi Kanker terutama didaerah terpencil. 3. Ketersediaan tenaga kesehatan (Dokter atau Bidan) yang mampu melakukan pemeriksaan Deteksi Kanker (metode IVA).
  • 13. 24  panduan praktis | Skrining Kesehatan