SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Pesiapan Membaca Ensiklik : Laudato Si
Perubahan Iklim ?
Perubahan iklim
adalah perubahan yang signifikan pada iklim, seperti suhu udara atau curah hujan,
selama kurun waktu 30 tahun atau lebih. Jika iklim berubah, maka rata-rata selama 30
tahun suhu udara, atau curah hujan, atau jumlah hari matahari bersinar, pun akan
berubah.
Kenaikan suhu bumi 2-4 derajat celsius memicu kenaikan paras laut global 16
sentimeter. Kenaikan akibat mencairnya es pada Lapisan Es Greenland.
Demikian penelitian tim yang terdiri atas 11 ilmuwan yang dipimpin ahli
geologi Denmark, Nicolai Krog Larsen, yang dituliskan di jurnal Geology
pada 18 Februari.
Atmosfer bumi terdiri dari bermacam-macam gas dengan fungsi yang
berbeda-beda. Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar
tetap hangat dikenal dengan istilah “gas rumah kaca”.
sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja
rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar
suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di
dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas
matahari yang cukup.
Planet membutuhkan gas-gas tesebut untuk menjaga kehidupan di
dalamnya. Tanpa adanya gas rumah kaca, bumi akan menjadi terlalu
dingin untuk ditinggali karena tidak adanya lapisan yang mengisolasi
panas matahari
Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2), metana
(CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan
hewan-hewan ternak), Dinitrogen Oksida (N2O) dari pupuk, dan gas-gas yang
digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya hutan-hutan yang
seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini
karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan di dalam
jaringannya ke atmosfer.
Penyebab bocornya atap
rumah kaca adalah
Karbon Dioksida (CO2),
metana (CH4) yang
dihasilkan agrikultur dan
peternakan (terutama dari
sistem pencernaan
hewan-hewan ternak),
Dinitrogen Oksida (N2O)
dari pupuk, dan gas-gas
yang digunakan untuk
kulkas dan pendingin
ruangan (CFC).
Rusaknya hutan-hutan yang
seharusnya berfungsi sebagai
penyimpan CO2 juga makin
memperparah keadaan ini karena
pohon-pohon yang mati akan
melepaskan CO2 yang tersimpan
di dalam jaringannya ke
atmosfer.
Akibat pemanasan global ini - yaitu mencairnya tudung es di kutub,
meningkatnya suhu lautan, kekeringan yang berkepanjangan,
penyebaran wabah penyakit berbahaya, banjir besar-besaran, coral
bleaching dan gelombang badai besar.
Berguru
kepada
Paus Franciskus
Diolah oleh
St. Budhi Parayitno PR
"Laudato Si ', mi' Signore" berarti "Segala puji bagi Mu, Tuhanku" dan
diambil dari lagu gereja oleh Santo Fransiskus dari Assisi yang
mengingatkan kita bumi seperti saudara. ”Saudari kami, Ibu Bumi"
sekarang menangis karena cara kita manusia telah dirugikan nya.
Ensiklik ini ditujukan kepada "setiap orang yang hidup di
planet ini" dengan harapan untuk masuk "ke dalam dialog
dengan semua orang tentang rumah kita bersama."
Dipersatukan oleh kekhawatiran
yang sama
Banyak ilmuwan, filsuf, teolog, dan kelompok-
kelompok sipil juga berbagi keprihatinan ini.
Masalah Perubahan Iklim memiliki "akar etika
dan spiritual."
Santo Francisus dari Assisi
membantu kita untuk lebih melihat apa
yang diperlukan
untuk suatu ekologi
yang tidak terpisahkan
Judul ensiklik " TENTANG PERAWATAN RUMAH KITA BERSAMA” dan
kutipan pembukaan dari madah St. Francis MENJADI fokus dari Ensiklik ini.
Perhatian untuk Bumi mencakup "keprihatinan untuk membawa seluruh
keluarga manusia bersama-sama untuk mencari pembangunan yang
berkelanjutan dan integral."
Kita perlu dialog baru, yang mencakup semua orang, tentang bagaimana kita
membentuk masa depan planet kita., RUMAH KITA BERSAMA.
Panggilan bumi kita "rumah bersama” (istilah yang diambil dari abad ketiga belas)
menggambarkan hubungan yang harmonis dan mesra antara kita dengan saudari
dan ibu kita.
Tapi hubungan kekeluargaan ini telah dirusak dan menimbulkan kerugian
kerugikan lingkungan. Rusaknya hubungan dengan lingkungan berarti juga
rusaknya hubungan kita dengan manusia lainnya, terutama yang paling berjuang
untuk mempertahankan diri: generasi miskin dan generasi masa depan. Kita
melupakan keterkaitan kita dengan bumi dan dengan orang-orang di sekitar dan
lupa/alpa pada pelayanan yang baik untuk “Memayu Hayuning Buwana”.
Mengingat sifat universal rumah kita bersama, Paus menjelaskan bahwa ensiklik
ditujukan untuk tidak hanya kepada anggota Gereja tetapi tetapi juga sebagai
sarana untuk "masuk ke dalam dialog" dengan semua orang yang "disatukan oleh
keprihatinan yang sama” , untuk memeperbaiki hubungan yang rusak antara
manusia dan seluruh ciptaan dan prospek untuk penyembuhan hubungan ini
yang telah rusak ini.
Paus tidak hanya mengutip dokumen-dokumen dari St Fransiskus dari Assisi, St
Bonaventura, serta St Thomas Aquinas, tetapi juga tradisi Kristen Timur. Bahkan
mengutip seorang sufi Mystic.
Paus juga mengambil pendapat pemikir abad kedua puluh: Teilhard de Chardin dan
Romano Guardini, juga dokumen sekuler seperti Deklarasi Rio dari tahun 1992 dan
2000 dan Piagam Bumi.
Banyak juga mereferensi pada tulisan paus sebelumnya, terutama dari St. Yohanes
Paulus II dan Benediktus XVI. Hal ini menggambarkan adanya hubungan yang kuat
antara Paus Fransikus dan para pendahulunya tentang ekologi.
Apa yang dibicarakan dalam ensiklik ini:
1. "krisis ekologi hadir" berdasarkan "hasil penelitian ilmiah terbaik yang
tersedia saat ini."
2. Mempertimbangkan "prinsip-prinsip yang diambil dari tradisi Yahudi-
Kristen" yang berkaitan dengan komitmen terhadap lingkungan.
3. Mempertimbangkan gejala dan penyebab dari krisis "untuk memberikan
pendekatan ekologi yang menghormati tempat kami unik sebagai manusia di
dunia ini dan hubungan kita dengan lingkungan kita.
4. Menawarkan "proposal untuk dialog dan aksi" yang lebih luas baik untuk
individu dan kebijakan publik internasional.
5. Menawarkan pedoman untuk pembangunan manusia berdasarkan
pengalaman spiritual Kristen.
Setelah pengantar yang komprehensif, ensiklik dibagi menjadi enam bab,
masing-masing meneliti aspek yang berbeda dari pecahnya relasi antara
manusia dan alam semesta dan prospek untuk penyembuhan hubungan ini.
Laudato Si menjadi salah satu sumber yang penting dari tradisi
Ajaran Sosial Gereja yang diawali oleh Paus Leo XIII: ‘Rerum
Novarum’ pada tahun 1891.
BAB SATU APA YANG TERJADI DENGAN RUMAH KITA
Paus melihat berbagai gejala degradasi
lingkungan, yang merupakan dampak
perubahan iklim yang menimbulkan masalah
menipisnya air tawar dan hilangnya
keanekaragaman hayati.
Tidak ada diskusi yang mendasar oleh para
ilmuwan tentang pemanasan global;
Yang ada adalah omong-omong tentang
dampak negatif dari soal tentang peningkatan
karbon di alam dan kehidupan manusia:
“Merawat ekosistem mengandaikan
pandangan melampaui yang instan, karena
orang yang mencari keuntungan
cepat dan mudah, tidak akan tertarik pada
pelestarian alam.”
Demikian juga aborsi tidak dapat dilihat sebagai
pembenaran dengan alasan untuk perlindungan
alam.
Paus juga memuji prestasi dari gerakan
lingkungan, sementara pada saat yang
sama, mengkritik elemen-elemen di
dalamnya.
Paus terus terang menolak gagasan
bahwa pertumbuhan penduduk yang
harus disalahkan atas kerusakan
lingkungan; Gagasan ini hanyalah cara
menolak/menghindar kritik
berkelebihannya komsumsi oleh negara
makmur dan menolak untuk
menguranginya.
Ensiklik tegas berpendapat
bahwa pendekatan yang
benar-benar ekologis juga
terkait dengan soal sosial .
Inilah pendekatan yang secara
bersamaan mendengar jeritan
bumi dan jeritan orang miskin.
Paus mengambil contoh dari dunia
pertambangan sebagai contoh utama untuk
melihat keterkaitan dampak sosial dan
lingkungan .
Penghormatan terhadap alam hanya otentik jika
kita memiliki kasih sayang kepada sesama
manusia. Seseorang yang benar-benar peduli
tentang perdagangan satwa langka secara
otomatis juga peduli dengan perdagangan
manusia.
BAB DUA; KABAR BAIK PENCIPTAAN
Kitab suci mengajarkan bahwa dunia dengan
cara yang kehendaki Allah.
Tanggung jawab terhadap bumi milik Allah ini
menyiratkan bahwa manusia yang diberkati
dengan akalbudi, menghormati hukum alam
dan keseimbangan yanglembut di antara
makhluk-makhluk di dunia ini
Alkitab tidak mengizinkan
antroposentrisme diktatorial
yang tidak peduli terhadap
makhluk-makhluk lainnya.
BAB TIGA AKAR MANUSIAWI KRISIS EKOLOGIS
Ada dua masalah yang mendasar
a. paradigma teknokratik” : cara manusia mengadopsi teknologi dan
perkembangannya dengan paradigma yang seragam dan hanya dari satu sudut.
"mengagungkan konsep subjek yang dengan menggunakan prosedur yang logis
dan rasional, langkah demi langkah mendekati dan mengontrol objek
yang ada di luar.
b. "antroposentrisme modern : “tidak lagi merasakan alam sebagai norma yang
berlaku, atau sebagai tempat berlindung yang hidup. Ia melihat alam tanpa
prasyarat, sebagai objek, sebagai ruang dan bahan untuk dikerjakan. Segalanya
dibuang ke situ, tidak peduli apa yang terjadi”.
Alam dipandang sebagai sesuatu hanya diberikan, tanpa ada nilai spiritual atau
nilai transendentalnya.
.
pandangan murni materialistik realitas tidak
hanya mengakibatkan mengabaikan
lingkungan,
tetapi juga merusak nilai dari kehidupan
manusia, terutama yang dipandang sebagai
memiliki sedikit atau tidak ada gunanya ;
embrio manusia,
orang miskin,
atau orang-orang penyandang cacat.
Gagasan ini telah menyebabkan ide-ide salah
bahwa sumber daya bumi yang terbatas dan
bahwa pertumbuhan ekonomi dan teknologi
saja dapat memecahkan kelaparan global dan
kemiskinan.
Di jantung ideologi ekonomi konsumeris dan mengejar keuntungan adalah ide
yang salah jika dijadikan pijakan dari penguasaan. Ide ini memunculkan budaya
konsumerisme dan ekploatasi yang akhirnya merugikan manusia sendiri. Perlu
revolusi budaya, berani dalam sikap kita terhadap pembangunan dan
kemajuan.
Tidak ada yang menyarankan untuk
kembali ke zaman batu, namun sangat
penting untuk memperlambat langkah
dan melihat realitas dengan cara lain,
menyambut baik kemajuan yang
positif dan berkelanjutan, dan pada
saat yang sama memulihkan kembali
nilai-nilai dan tujuan-tujuan agung
yang hancur karena manusia
menganggap dirinya besar tanpa
adanya kendali.
Perlu dihidupkan lagi kesadaran akan
kehidupan yang harmonis seperti yang
dilakukan oleh masyarakat adat. Mereka
mensikapi dampak degradasi lingkungan
dengan menegakkan "ekologi budaya", yang
dialami dalam jaringan sosial dan cara hidup
yang terikat dengan lingkungan di mana
mereka hidup.
BAB EMPAT : EKOLOGI YANG INTEGRAL
BAB LIMA BEBERAPA PEDOMAN UNTUK ORIENTASI DAN AKSI
berbagai tindakan kolektif internasional yang bisa dikerjakan:
a.penting untuk beralih dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan, dengan
penggunaan subsidi pemerintah mana yang sesuai.
b.Mengidentifikasi kebutuhan untuk perjanjian internasional dan undang-
undang tidak hanya dalam kaitannya dengan perubahan iklim tetapi juga
keanekaragaman hayati dan lautan.
c.Kredit karbon dikritik sebagai "Strategi jual-beli kredit karbon” yang dapat
dijadikan dalih/alasan komitmen terhadap lingkungan, tetapi sama sekali tidak
membawa perubahan radikal pada taraf yang dibutuhkan.
HimbauaN ini ditujukan kepada pada umat, keluarga dan masyarakat, dan
mengajak mereka untuk bertindak yang berbeda dengan cara kecil tapi nyata.
Pemilihan barang yang dikomsusi, budidaya kebajikan ekologi seperti
mengurangi pemborosan, dan pendidikan lingkungan bagi kaum muda
merupakan langkah-langkah praktis yang mengarah ke yang lebih dalam, yakni
spiritual "konversi ekologi”, sebagai jalan para murid Kristus untuk mengakui
nilai sebenarnya dari semua keberadaan yang diciptakan.
Allah menciptakan dunia dengan menuliskan di dalamnya tata tertib dan
dinamisme, dan manusia tidak berhak untuk mengabaikan hal itu.” , seperti
pemikiran dalam tradisi hukum alam Aristoteles dan Aquinas :setiap makhluk
memiliki sifat yang berakhir. Manusia harus menghormati dan membrikan
penghargaan kepadanya.
Tujuan akhir perjalanan alam semesta ditemukan dalam kepenuhan Allah, yang
telah dicapai oleh Kristus yang bangkit, adalah ukuran kematangan segala
sesuatu.
BAB ENAM PENDIDIKAN DAN SPIRITUALITAS EKOLOGIS
SEKEDAR USLAN MENUJU PAROKI GO GREEN
Usulan YANG MUNGKIN BISA KITA GERAKAN DI PAROKI
1.Penanaman sejuta Pohon di halaman yang memungkinkan
2.Gerakan tanam sayur organik di POT atau media sejenis
3.Gerakan LIMA M:
1. Merubah pola perilaku dalam hal produksi dan konsumsi suatu
barang (produk) yang dihasilkan sehingga dapat dianalisis cara melakukan
daur ulang terhadap produk tersebut.
2. mengurangi penggunaan barang-barang atau material yang
dipergunakan setiap hari karena semakin banyak barang yang digunakan
maka makin banyak juga sampah yang dihasilkan.
3. memilih barang-barang yang dapat digunakan kembali dan harus
menghindari penggunaan barang-barang yang sekali pakai). Hal ini
dilakukan untuk memperpanjang waktu penggunaan suatu barang
sebelum menjadi sampah.
4. mendadaur ulang memanfaatkan kembali sepertia plastik bekas
detergen bisa kita gunakan untuk membuat berbagai hasta karya yang
unik dan menarik.
5. Meneliti barang-barang yang dipakai sehari-hari kemudian
mengganti barang-barang sekali pakai dengan barang yang lebih tahan l
ama.
MATUR NUWUN
stbudhipr@gmail.com

More Related Content

What's hot

Pel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai PersekutuanPel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai PersekutuanKornelis Ruben
 
Bedah Kitab Yakobus
Bedah Kitab YakobusBedah Kitab Yakobus
Bedah Kitab YakobusSABDA
 
Pel. 14 Sakramen Baptis
Pel. 14 Sakramen BaptisPel. 14 Sakramen Baptis
Pel. 14 Sakramen BaptisKornelis Ruben
 
Sakramen-Sakramen.ppt
Sakramen-Sakramen.pptSakramen-Sakramen.ppt
Sakramen-Sakramen.pptDinarDorotea
 
Kenaikan & kemuliaan yesus
Kenaikan & kemuliaan yesusKenaikan & kemuliaan yesus
Kenaikan & kemuliaan yesusElson Sinurat
 
Tata Perayaan Ekaristi
Tata Perayaan EkaristiTata Perayaan Ekaristi
Tata Perayaan EkaristiQLang Project
 
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinMenjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinGiovanni Promesso
 
Identitasku Dalam Kristus
Identitasku Dalam KristusIdentitasku Dalam Kristus
Identitasku Dalam KristusSABDA
 
Dasar-Dasar Iman Kristen
Dasar-Dasar Iman KristenDasar-Dasar Iman Kristen
Dasar-Dasar Iman KristenSABDA
 
Pel 9 Yesus Mengutus Roh Kudus
Pel 9 Yesus Mengutus Roh KudusPel 9 Yesus Mengutus Roh Kudus
Pel 9 Yesus Mengutus Roh KudusKornelis Ruben
 
Makalah teologi pb, pandangan surat surat umum tentang akhir zaman.
Makalah teologi pb, pandangan surat    surat umum tentang akhir zaman.Makalah teologi pb, pandangan surat    surat umum tentang akhir zaman.
Makalah teologi pb, pandangan surat surat umum tentang akhir zaman.markustuturmutu
 
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianPandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianGiovanni Promesso
 
Spiritualitas Misdinar
Spiritualitas MisdinarSpiritualitas Misdinar
Spiritualitas MisdinarLusius Sinurat
 

What's hot (20)

PTT Dosa dan Pertobatan
PTT Dosa dan PertobatanPTT Dosa dan Pertobatan
PTT Dosa dan Pertobatan
 
Pel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai PersekutuanPel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
 
Peranan roh kudus
Peranan roh kudusPeranan roh kudus
Peranan roh kudus
 
Ppt 3 gereja
Ppt 3   gerejaPpt 3   gereja
Ppt 3 gereja
 
Bedah Kitab Yakobus
Bedah Kitab YakobusBedah Kitab Yakobus
Bedah Kitab Yakobus
 
Pel. 14 Sakramen Baptis
Pel. 14 Sakramen BaptisPel. 14 Sakramen Baptis
Pel. 14 Sakramen Baptis
 
Sakramen-Sakramen.ppt
Sakramen-Sakramen.pptSakramen-Sakramen.ppt
Sakramen-Sakramen.ppt
 
Kenaikan & kemuliaan yesus
Kenaikan & kemuliaan yesusKenaikan & kemuliaan yesus
Kenaikan & kemuliaan yesus
 
Tata Perayaan Ekaristi
Tata Perayaan EkaristiTata Perayaan Ekaristi
Tata Perayaan Ekaristi
 
MISI DALAM SURAT-SURAT PAULUS
MISI DALAM SURAT-SURAT PAULUSMISI DALAM SURAT-SURAT PAULUS
MISI DALAM SURAT-SURAT PAULUS
 
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa MiskinMenjadi Imam gereja Papa Miskin
Menjadi Imam gereja Papa Miskin
 
Identitasku Dalam Kristus
Identitasku Dalam KristusIdentitasku Dalam Kristus
Identitasku Dalam Kristus
 
Teologia biblika
Teologia biblikaTeologia biblika
Teologia biblika
 
Dasar-Dasar Iman Kristen
Dasar-Dasar Iman KristenDasar-Dasar Iman Kristen
Dasar-Dasar Iman Kristen
 
Program semester
Program semesterProgram semester
Program semester
 
Pel 9 Yesus Mengutus Roh Kudus
Pel 9 Yesus Mengutus Roh KudusPel 9 Yesus Mengutus Roh Kudus
Pel 9 Yesus Mengutus Roh Kudus
 
Makalah teologi pb, pandangan surat surat umum tentang akhir zaman.
Makalah teologi pb, pandangan surat    surat umum tentang akhir zaman.Makalah teologi pb, pandangan surat    surat umum tentang akhir zaman.
Makalah teologi pb, pandangan surat surat umum tentang akhir zaman.
 
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianPandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
 
Hidup yang Berbuah
Hidup yang BerbuahHidup yang Berbuah
Hidup yang Berbuah
 
Spiritualitas Misdinar
Spiritualitas MisdinarSpiritualitas Misdinar
Spiritualitas Misdinar
 

Similar to persiapan membaca "Laudato si"

GEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuh
GEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuhGEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuh
GEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuhjamesdks621
 
Pemanasan Global Indonesian
Pemanasan Global IndonesianPemanasan Global Indonesian
Pemanasan Global Indonesianguest6bac85
 
Etika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidupEtika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidupSari Ferviani
 
Presentasi KKPI
Presentasi KKPIPresentasi KKPI
Presentasi KKPITegar Imam
 
Makalah dokma iv pandangan gereja kepada masyarakat di masa cov 19
Makalah dokma iv pandangan gereja kepada masyarakat di masa cov 19Makalah dokma iv pandangan gereja kepada masyarakat di masa cov 19
Makalah dokma iv pandangan gereja kepada masyarakat di masa cov 19markustuturmutu
 
Kompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIKompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIGiovanni Promesso
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalakmal kamal
 
Makalah bahaya pemanasan global hernawati
Makalah bahaya pemanasan global hernawatiMakalah bahaya pemanasan global hernawati
Makalah bahaya pemanasan global hernawatiWarnet Raha
 
Makalah bahaya pemanasan global hernawati
Makalah bahaya pemanasan global hernawatiMakalah bahaya pemanasan global hernawati
Makalah bahaya pemanasan global hernawatiSeptian Muna Barakati
 
Sejarah ekologi
Sejarah ekologiSejarah ekologi
Sejarah ekologichandsu
 
Pedang roh edisi_78
Pedang roh edisi_78Pedang roh edisi_78
Pedang roh edisi_78alkitabiah
 
PEMANASAN GLOBAL (sains tingkatan 5)
PEMANASAN GLOBAL (sains tingkatan 5)PEMANASAN GLOBAL (sains tingkatan 5)
PEMANASAN GLOBAL (sains tingkatan 5)Khairul Nazhan
 
Spekulasi asal usul atmosfer bumi
Spekulasi asal usul atmosfer bumiSpekulasi asal usul atmosfer bumi
Spekulasi asal usul atmosfer bumiBoedi Santoso
 

Similar to persiapan membaca "Laudato si" (20)

Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan global
 
GEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuh
GEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuhGEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuh
GEREJA DAN DUNIA ,ojinuuhokpihm98hoijmuhuh
 
Makalah pemanasan
Makalah pemanasanMakalah pemanasan
Makalah pemanasan
 
Makalah pemanasan
Makalah pemanasanMakalah pemanasan
Makalah pemanasan
 
Pemanasan Global Indonesian
Pemanasan Global IndonesianPemanasan Global Indonesian
Pemanasan Global Indonesian
 
Etika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidupEtika lingkungan hidup
Etika lingkungan hidup
 
Presentasi KKPI
Presentasi KKPIPresentasi KKPI
Presentasi KKPI
 
Makalah dokma iv pandangan gereja kepada masyarakat di masa cov 19
Makalah dokma iv pandangan gereja kepada masyarakat di masa cov 19Makalah dokma iv pandangan gereja kepada masyarakat di masa cov 19
Makalah dokma iv pandangan gereja kepada masyarakat di masa cov 19
 
Kompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan IIKompendium Konsili Vatikan II
Kompendium Konsili Vatikan II
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan global
 
Global warming 1
Global warming 1Global warming 1
Global warming 1
 
Makalah bahaya pemanasan global hernawati
Makalah bahaya pemanasan global hernawatiMakalah bahaya pemanasan global hernawati
Makalah bahaya pemanasan global hernawati
 
Makalah bahaya pemanasan global hernawati
Makalah bahaya pemanasan global hernawatiMakalah bahaya pemanasan global hernawati
Makalah bahaya pemanasan global hernawati
 
Makalah bahaya pemanasan global hernawati
Makalah bahaya pemanasan global hernawatiMakalah bahaya pemanasan global hernawati
Makalah bahaya pemanasan global hernawati
 
Makalah bahaya pemanasan global hernawati
Makalah bahaya pemanasan global hernawatiMakalah bahaya pemanasan global hernawati
Makalah bahaya pemanasan global hernawati
 
Sejarah ekologi
Sejarah ekologiSejarah ekologi
Sejarah ekologi
 
Pedang roh edisi_78
Pedang roh edisi_78Pedang roh edisi_78
Pedang roh edisi_78
 
PEMANASAN GLOBAL (sains tingkatan 5)
PEMANASAN GLOBAL (sains tingkatan 5)PEMANASAN GLOBAL (sains tingkatan 5)
PEMANASAN GLOBAL (sains tingkatan 5)
 
Pertemuan IV
Pertemuan IVPertemuan IV
Pertemuan IV
 
Spekulasi asal usul atmosfer bumi
Spekulasi asal usul atmosfer bumiSpekulasi asal usul atmosfer bumi
Spekulasi asal usul atmosfer bumi
 

More from budhi pr

Bumi makin panas
Bumi makin panasBumi makin panas
Bumi makin panasbudhi pr
 
Ajakan Paus berdoa untuk bumi
Ajakan Paus berdoa untuk bumiAjakan Paus berdoa untuk bumi
Ajakan Paus berdoa untuk bumibudhi pr
 
Meneladan Maria dan Yosep
Meneladan Maria dan YosepMeneladan Maria dan Yosep
Meneladan Maria dan Yosepbudhi pr
 
Berguru kepada bunda maria
Berguru kepada bunda mariaBerguru kepada bunda maria
Berguru kepada bunda mariabudhi pr
 
Presentation resiliensi keluarga karitas indonesia
Presentation resiliensi keluarga karitas indonesiaPresentation resiliensi keluarga karitas indonesia
Presentation resiliensi keluarga karitas indonesiabudhi pr
 
Orientasi kebencanaan
Orientasi kebencanaanOrientasi kebencanaan
Orientasi kebencanaanbudhi pr
 
Orientasi awal prbom (cmdrr)
Orientasi awal prbom (cmdrr)Orientasi awal prbom (cmdrr)
Orientasi awal prbom (cmdrr)budhi pr
 
Ajaran sosial gereja
Ajaran sosial gerejaAjaran sosial gereja
Ajaran sosial gerejabudhi pr
 

More from budhi pr (9)

Bumi makin panas
Bumi makin panasBumi makin panas
Bumi makin panas
 
Ajakan Paus berdoa untuk bumi
Ajakan Paus berdoa untuk bumiAjakan Paus berdoa untuk bumi
Ajakan Paus berdoa untuk bumi
 
Meneladan Maria dan Yosep
Meneladan Maria dan YosepMeneladan Maria dan Yosep
Meneladan Maria dan Yosep
 
Berguru kepada bunda maria
Berguru kepada bunda mariaBerguru kepada bunda maria
Berguru kepada bunda maria
 
Presentation resiliensi keluarga karitas indonesia
Presentation resiliensi keluarga karitas indonesiaPresentation resiliensi keluarga karitas indonesia
Presentation resiliensi keluarga karitas indonesia
 
Orientasi kebencanaan
Orientasi kebencanaanOrientasi kebencanaan
Orientasi kebencanaan
 
Wangon
WangonWangon
Wangon
 
Orientasi awal prbom (cmdrr)
Orientasi awal prbom (cmdrr)Orientasi awal prbom (cmdrr)
Orientasi awal prbom (cmdrr)
 
Ajaran sosial gereja
Ajaran sosial gerejaAjaran sosial gereja
Ajaran sosial gereja
 

persiapan membaca "Laudato si"

  • 3. Perubahan iklim adalah perubahan yang signifikan pada iklim, seperti suhu udara atau curah hujan, selama kurun waktu 30 tahun atau lebih. Jika iklim berubah, maka rata-rata selama 30 tahun suhu udara, atau curah hujan, atau jumlah hari matahari bersinar, pun akan berubah.
  • 4. Kenaikan suhu bumi 2-4 derajat celsius memicu kenaikan paras laut global 16 sentimeter. Kenaikan akibat mencairnya es pada Lapisan Es Greenland. Demikian penelitian tim yang terdiri atas 11 ilmuwan yang dipimpin ahli geologi Denmark, Nicolai Krog Larsen, yang dituliskan di jurnal Geology pada 18 Februari.
  • 5. Atmosfer bumi terdiri dari bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah “gas rumah kaca”. sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup. Planet membutuhkan gas-gas tesebut untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa adanya gas rumah kaca, bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali karena tidak adanya lapisan yang mengisolasi panas matahari
  • 6. Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Dinitrogen Oksida (N2O) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer. Penyebab bocornya atap rumah kaca adalah Karbon Dioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Dinitrogen Oksida (N2O) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer.
  • 7. Akibat pemanasan global ini - yaitu mencairnya tudung es di kutub, meningkatnya suhu lautan, kekeringan yang berkepanjangan, penyebaran wabah penyakit berbahaya, banjir besar-besaran, coral bleaching dan gelombang badai besar.
  • 9. "Laudato Si ', mi' Signore" berarti "Segala puji bagi Mu, Tuhanku" dan diambil dari lagu gereja oleh Santo Fransiskus dari Assisi yang mengingatkan kita bumi seperti saudara. ”Saudari kami, Ibu Bumi" sekarang menangis karena cara kita manusia telah dirugikan nya. Ensiklik ini ditujukan kepada "setiap orang yang hidup di planet ini" dengan harapan untuk masuk "ke dalam dialog dengan semua orang tentang rumah kita bersama."
  • 10. Dipersatukan oleh kekhawatiran yang sama Banyak ilmuwan, filsuf, teolog, dan kelompok- kelompok sipil juga berbagi keprihatinan ini. Masalah Perubahan Iklim memiliki "akar etika dan spiritual." Santo Francisus dari Assisi membantu kita untuk lebih melihat apa yang diperlukan untuk suatu ekologi yang tidak terpisahkan Judul ensiklik " TENTANG PERAWATAN RUMAH KITA BERSAMA” dan kutipan pembukaan dari madah St. Francis MENJADI fokus dari Ensiklik ini.
  • 11. Perhatian untuk Bumi mencakup "keprihatinan untuk membawa seluruh keluarga manusia bersama-sama untuk mencari pembangunan yang berkelanjutan dan integral." Kita perlu dialog baru, yang mencakup semua orang, tentang bagaimana kita membentuk masa depan planet kita., RUMAH KITA BERSAMA.
  • 12. Panggilan bumi kita "rumah bersama” (istilah yang diambil dari abad ketiga belas) menggambarkan hubungan yang harmonis dan mesra antara kita dengan saudari dan ibu kita. Tapi hubungan kekeluargaan ini telah dirusak dan menimbulkan kerugian kerugikan lingkungan. Rusaknya hubungan dengan lingkungan berarti juga rusaknya hubungan kita dengan manusia lainnya, terutama yang paling berjuang untuk mempertahankan diri: generasi miskin dan generasi masa depan. Kita melupakan keterkaitan kita dengan bumi dan dengan orang-orang di sekitar dan lupa/alpa pada pelayanan yang baik untuk “Memayu Hayuning Buwana”. Mengingat sifat universal rumah kita bersama, Paus menjelaskan bahwa ensiklik ditujukan untuk tidak hanya kepada anggota Gereja tetapi tetapi juga sebagai sarana untuk "masuk ke dalam dialog" dengan semua orang yang "disatukan oleh keprihatinan yang sama” , untuk memeperbaiki hubungan yang rusak antara manusia dan seluruh ciptaan dan prospek untuk penyembuhan hubungan ini yang telah rusak ini.
  • 13. Paus tidak hanya mengutip dokumen-dokumen dari St Fransiskus dari Assisi, St Bonaventura, serta St Thomas Aquinas, tetapi juga tradisi Kristen Timur. Bahkan mengutip seorang sufi Mystic. Paus juga mengambil pendapat pemikir abad kedua puluh: Teilhard de Chardin dan Romano Guardini, juga dokumen sekuler seperti Deklarasi Rio dari tahun 1992 dan 2000 dan Piagam Bumi. Banyak juga mereferensi pada tulisan paus sebelumnya, terutama dari St. Yohanes Paulus II dan Benediktus XVI. Hal ini menggambarkan adanya hubungan yang kuat antara Paus Fransikus dan para pendahulunya tentang ekologi.
  • 14. Apa yang dibicarakan dalam ensiklik ini: 1. "krisis ekologi hadir" berdasarkan "hasil penelitian ilmiah terbaik yang tersedia saat ini." 2. Mempertimbangkan "prinsip-prinsip yang diambil dari tradisi Yahudi- Kristen" yang berkaitan dengan komitmen terhadap lingkungan. 3. Mempertimbangkan gejala dan penyebab dari krisis "untuk memberikan pendekatan ekologi yang menghormati tempat kami unik sebagai manusia di dunia ini dan hubungan kita dengan lingkungan kita. 4. Menawarkan "proposal untuk dialog dan aksi" yang lebih luas baik untuk individu dan kebijakan publik internasional. 5. Menawarkan pedoman untuk pembangunan manusia berdasarkan pengalaman spiritual Kristen. Setelah pengantar yang komprehensif, ensiklik dibagi menjadi enam bab, masing-masing meneliti aspek yang berbeda dari pecahnya relasi antara manusia dan alam semesta dan prospek untuk penyembuhan hubungan ini.
  • 15. Laudato Si menjadi salah satu sumber yang penting dari tradisi Ajaran Sosial Gereja yang diawali oleh Paus Leo XIII: ‘Rerum Novarum’ pada tahun 1891.
  • 16. BAB SATU APA YANG TERJADI DENGAN RUMAH KITA Paus melihat berbagai gejala degradasi lingkungan, yang merupakan dampak perubahan iklim yang menimbulkan masalah menipisnya air tawar dan hilangnya keanekaragaman hayati. Tidak ada diskusi yang mendasar oleh para ilmuwan tentang pemanasan global; Yang ada adalah omong-omong tentang dampak negatif dari soal tentang peningkatan karbon di alam dan kehidupan manusia: “Merawat ekosistem mengandaikan pandangan melampaui yang instan, karena orang yang mencari keuntungan cepat dan mudah, tidak akan tertarik pada pelestarian alam.”
  • 17. Demikian juga aborsi tidak dapat dilihat sebagai pembenaran dengan alasan untuk perlindungan alam. Paus juga memuji prestasi dari gerakan lingkungan, sementara pada saat yang sama, mengkritik elemen-elemen di dalamnya. Paus terus terang menolak gagasan bahwa pertumbuhan penduduk yang harus disalahkan atas kerusakan lingkungan; Gagasan ini hanyalah cara menolak/menghindar kritik berkelebihannya komsumsi oleh negara makmur dan menolak untuk menguranginya.
  • 18. Ensiklik tegas berpendapat bahwa pendekatan yang benar-benar ekologis juga terkait dengan soal sosial . Inilah pendekatan yang secara bersamaan mendengar jeritan bumi dan jeritan orang miskin. Paus mengambil contoh dari dunia pertambangan sebagai contoh utama untuk melihat keterkaitan dampak sosial dan lingkungan .
  • 19. Penghormatan terhadap alam hanya otentik jika kita memiliki kasih sayang kepada sesama manusia. Seseorang yang benar-benar peduli tentang perdagangan satwa langka secara otomatis juga peduli dengan perdagangan manusia. BAB DUA; KABAR BAIK PENCIPTAAN Kitab suci mengajarkan bahwa dunia dengan cara yang kehendaki Allah. Tanggung jawab terhadap bumi milik Allah ini menyiratkan bahwa manusia yang diberkati dengan akalbudi, menghormati hukum alam dan keseimbangan yanglembut di antara makhluk-makhluk di dunia ini Alkitab tidak mengizinkan antroposentrisme diktatorial yang tidak peduli terhadap makhluk-makhluk lainnya.
  • 20. BAB TIGA AKAR MANUSIAWI KRISIS EKOLOGIS Ada dua masalah yang mendasar a. paradigma teknokratik” : cara manusia mengadopsi teknologi dan perkembangannya dengan paradigma yang seragam dan hanya dari satu sudut. "mengagungkan konsep subjek yang dengan menggunakan prosedur yang logis dan rasional, langkah demi langkah mendekati dan mengontrol objek yang ada di luar. b. "antroposentrisme modern : “tidak lagi merasakan alam sebagai norma yang berlaku, atau sebagai tempat berlindung yang hidup. Ia melihat alam tanpa prasyarat, sebagai objek, sebagai ruang dan bahan untuk dikerjakan. Segalanya dibuang ke situ, tidak peduli apa yang terjadi”. Alam dipandang sebagai sesuatu hanya diberikan, tanpa ada nilai spiritual atau nilai transendentalnya. .
  • 21. pandangan murni materialistik realitas tidak hanya mengakibatkan mengabaikan lingkungan, tetapi juga merusak nilai dari kehidupan manusia, terutama yang dipandang sebagai memiliki sedikit atau tidak ada gunanya ; embrio manusia, orang miskin, atau orang-orang penyandang cacat. Gagasan ini telah menyebabkan ide-ide salah bahwa sumber daya bumi yang terbatas dan bahwa pertumbuhan ekonomi dan teknologi saja dapat memecahkan kelaparan global dan kemiskinan.
  • 22. Di jantung ideologi ekonomi konsumeris dan mengejar keuntungan adalah ide yang salah jika dijadikan pijakan dari penguasaan. Ide ini memunculkan budaya konsumerisme dan ekploatasi yang akhirnya merugikan manusia sendiri. Perlu revolusi budaya, berani dalam sikap kita terhadap pembangunan dan kemajuan. Tidak ada yang menyarankan untuk kembali ke zaman batu, namun sangat penting untuk memperlambat langkah dan melihat realitas dengan cara lain, menyambut baik kemajuan yang positif dan berkelanjutan, dan pada saat yang sama memulihkan kembali nilai-nilai dan tujuan-tujuan agung yang hancur karena manusia menganggap dirinya besar tanpa adanya kendali.
  • 23. Perlu dihidupkan lagi kesadaran akan kehidupan yang harmonis seperti yang dilakukan oleh masyarakat adat. Mereka mensikapi dampak degradasi lingkungan dengan menegakkan "ekologi budaya", yang dialami dalam jaringan sosial dan cara hidup yang terikat dengan lingkungan di mana mereka hidup. BAB EMPAT : EKOLOGI YANG INTEGRAL BAB LIMA BEBERAPA PEDOMAN UNTUK ORIENTASI DAN AKSI berbagai tindakan kolektif internasional yang bisa dikerjakan: a.penting untuk beralih dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan, dengan penggunaan subsidi pemerintah mana yang sesuai. b.Mengidentifikasi kebutuhan untuk perjanjian internasional dan undang- undang tidak hanya dalam kaitannya dengan perubahan iklim tetapi juga keanekaragaman hayati dan lautan. c.Kredit karbon dikritik sebagai "Strategi jual-beli kredit karbon” yang dapat dijadikan dalih/alasan komitmen terhadap lingkungan, tetapi sama sekali tidak membawa perubahan radikal pada taraf yang dibutuhkan.
  • 24. HimbauaN ini ditujukan kepada pada umat, keluarga dan masyarakat, dan mengajak mereka untuk bertindak yang berbeda dengan cara kecil tapi nyata. Pemilihan barang yang dikomsusi, budidaya kebajikan ekologi seperti mengurangi pemborosan, dan pendidikan lingkungan bagi kaum muda merupakan langkah-langkah praktis yang mengarah ke yang lebih dalam, yakni spiritual "konversi ekologi”, sebagai jalan para murid Kristus untuk mengakui nilai sebenarnya dari semua keberadaan yang diciptakan. Allah menciptakan dunia dengan menuliskan di dalamnya tata tertib dan dinamisme, dan manusia tidak berhak untuk mengabaikan hal itu.” , seperti pemikiran dalam tradisi hukum alam Aristoteles dan Aquinas :setiap makhluk memiliki sifat yang berakhir. Manusia harus menghormati dan membrikan penghargaan kepadanya. Tujuan akhir perjalanan alam semesta ditemukan dalam kepenuhan Allah, yang telah dicapai oleh Kristus yang bangkit, adalah ukuran kematangan segala sesuatu. BAB ENAM PENDIDIKAN DAN SPIRITUALITAS EKOLOGIS
  • 25. SEKEDAR USLAN MENUJU PAROKI GO GREEN
  • 26. Usulan YANG MUNGKIN BISA KITA GERAKAN DI PAROKI 1.Penanaman sejuta Pohon di halaman yang memungkinkan 2.Gerakan tanam sayur organik di POT atau media sejenis 3.Gerakan LIMA M: 1. Merubah pola perilaku dalam hal produksi dan konsumsi suatu barang (produk) yang dihasilkan sehingga dapat dianalisis cara melakukan daur ulang terhadap produk tersebut. 2. mengurangi penggunaan barang-barang atau material yang dipergunakan setiap hari karena semakin banyak barang yang digunakan maka makin banyak juga sampah yang dihasilkan. 3. memilih barang-barang yang dapat digunakan kembali dan harus menghindari penggunaan barang-barang yang sekali pakai). Hal ini dilakukan untuk memperpanjang waktu penggunaan suatu barang sebelum menjadi sampah. 4. mendadaur ulang memanfaatkan kembali sepertia plastik bekas detergen bisa kita gunakan untuk membuat berbagai hasta karya yang unik dan menarik. 5. Meneliti barang-barang yang dipakai sehari-hari kemudian mengganti barang-barang sekali pakai dengan barang yang lebih tahan l ama. MATUR NUWUN stbudhipr@gmail.com