1. Dokumen tersebut membahas peran sektor kehutanan dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta jaminan hak atas lingkungan dan warga.
2. Dinas Kehutanan Provinsi Jambi menjelaskan berbagai upaya yang dilakukan untuk menanggulangi perubahan iklim seperti rehabilitasi hutan dan pengurangan kebakaran hutan.
3. Dokumen tersebut juga membahas berbagai dampak perubahan iklim seperti peningkatan suhu bumi
Peran kehutanan dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
1. PEMERINTAH PROVINSI JAMBI DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAMBI Jln. Arief Rachman Hakim No. 10 Telanaipura JAMBI 36124 “ PERAN SEKTOR KEHUTANAN DALAM MITIGASI – ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DAN JAMINAN HAK-HAK ATAS LINGKUNGAN DAN WARGA” Oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi Disampaikan pada Lokakarya “Memahami REDD Proyek Rintisan dikaitkan dengan kepastian hukum dan kebijakan minimalisasi resiko” diselenggarakan oleh CAPPA bekerjasama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi 30 Mei – 2 Juni 2010
2.
3.
4. Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahkluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain ( UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup ). Meningkatnya kesejahteraan dan kualitas hidup manusia. Menyebabkan bencana dan sekaligus penurunan kualitas hidup manusia. 2 Makna Kelola Lingkungan
5.
6.
7. Hutan yang diharapkan menjadi paru-paru dunia dan menjaga keseimbangan di alam, laju degradasinya sulit untuk dibendung (2,8 Juta/Ha/Thn). Di Provinsi Jambi terdapat hampir 1 Juta Ha lahan kritis baik di dalam kawasan hutan maupun di luar kawasan hutan yang mendesak untuk direhabilitasi.
8. EFEK RUMAH KACA Tahun 1900-an cahaya matahari sebagian besar dapat dipantulkan oleh bumi ke ruang angkasa Sedangkan pada tahun 2000 cahaya matahari terhalang oleh gas rumah kaca yang kosentrasinya meningkat di atmosfer dan dipantulkan kembali ke bumi dan menimbulkan efek panas di permukaan bumi.
9.
10. 2. Es Mencair, permukaan air laut meningkat 90 % es dunia berada di benua Antartika, Dari citra satelit tahun 2005 luasannya banyak mengalami penurunan dan berubah posisi hingga 84 % dari posisi semula. Sedangkan di kutub selatan 12.500 Km2 telah mencair. Diperkirakan hingga tahun 2030 permukaan air laut naik 9-88 Cm dan akan menenggelamkan hampir 2000 pulau di Indonesia, kurang lebih 30 Juta orang akan diungsikan ke tempat yang lebih tinggi.
11. 3. Iklim tidak menentu/ perubahan pola hujan Terjadinya pergeseran musim dan musim kemarau yang panjang atau musim/ intensitas hujan yang berlebihan.
21. 6. Jalani gaya hidup sehat dan sederhana. Konsumsi makanan & minuman sesuai standar kesehatan Jadi seorang minimalis Minimalisir pembelian barang-barang baru Persiapkan diri saat makan direstoran/ berbelanja dipusat berbelanjaan Konsumsi produk-produk lokal 7. Melakukan penanaman pohon Efektif mengurangi emisi gas rumah Pohon bisa berfungsi sebagai pendingin rumah, penahan terjangan angin, peredam suara serta penyerap debu . Cadangan pangan dan kayu 8. Berpikir organik (alami) Usahakan bebas zat kimia (murah tanpa efek samping) Gunakan bumbu masakan dari alam Gunakan pupuk kandang/ kompos sebagai hasil daur ulang Gunakan insektisida/ pengusir nyamuk alami (seperti selasih, lavender, serai wangi, akar wangi dan suren).
22. 9. Tidak menggunakan peralatan yang dapat merusak lingkungan. Pendingin ruangan dan kulkas yang tidak menggunakan freon atau zat pencemar lainnya K osmetika, parfum dan produk lain yang ramah lingkungan G unakan produk isi ulangnya 10. Peduli dan ikut serta dalam menjaga lingkungan Ped uli terhadap sesama warga Kembangkan kegiatan gotong-royang Peka terhadap perubahan S olusi bersama menyelesaikan masalah lingkungan.
23.
24. Hutan Lindung Dataran Bukit Panjang-Rantau Bayur (Kab. Bungo) 13.075,06 Ha Bukit Limau (Kab. Tebo) 6.657,08 Ha Gunung Tungkat (Kab. Merangin) 2.743,50 Ha Bukit Landai-Bukit Pale (Kab. Merangin) 32.966.60 Ha Bukit Tinjau Limau (Kab. Sarolangun) 41.448,98 Ha Bukit Muncung-Gamut (Kab. Merangin) 8.608,77 Ha Hutan Lindung Gambut Air Hitam Dalam-Laut (Kab. Ma.Jambi) 35.374,85 Ha Bram Hitam (Kab. Tanjabbar) 21.473,80 Ha Sungai Buluh (Kab. Tanjabtim) 17.720,86 Ha Sai Londerang (Kab.Ma Jambi & Tanjabbtim) 11.080,49 Ha KAWASAN KONSERVASI Taman Nasional Kerinci Seblat 426.630 Ha Taman Nasional Bukit Duabelas 33.000 Ha Taman Nasional Bukit Tigapuluh 60.500 Ha Taman Nasional Berbak 146.000 Ha
25.
26.
27. PERMASALAHAN PENGELOLAAN HUTAN DI PROVINSI JAMBI 1. Illegal logging dan perambahan hutan Sangat nyata menyebabkan kerusakan hutan dan kerugian bagi Pemerintah Provinsi Jambi maupun secara nasional. 2. Kebakaran hutan dan lahan Menimbulkan kerusakan hutan dan lingkungan termasuk musnahnya keanekaragaman hayati dan plasma nutfah. 3. Kualitas hutan yang semakin menurun dan meningkatnya lahan kritis. Hampir 1.121.150 Ha atau 51,44 % hutan dan lahan (971.049 Ha berada di dalam kawasan hutan dan 150.101 Ha di luar kawasan hutan) dalam keadaan kritis dan mendesak untuk dilakukan rehabilitasi. 4. Permasalahan kesejahteraan masyarakat disekitar hutan. Belum tercapainya tujuan dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat di sekitar hutan. Program pemberdayaan masyarakat pembangunan Hutan Tanaman Rakyat .
28.
29. Peran Pemerintah Provinsi Jambi dalam mengelola hutan sangat berat Skema REDD dapat dijadikan solusi asalkan mampu mengatasi permasalahan lingkungan, ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Jika Skema REDD di berlakukan terhadap hutan di Provinsi Jambi, maka diberlakukan pembatasan kegiatan yang akan menyebabkan hutan terdegradasi. Hal ini akan menyebabkan Provinsi Jambi akan kehilangan sejumlah penghasilan yang akan digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan.