SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
*****
Merupakan bentuk lain dari programa linier
dimana asumsi divisibilitas melemah.
Asumsi divisibilitas melemah artinya sebagian
nilai variabel keputusan harus berupa
bilangan bulat dan sebagian yang lain boleh
berupa bilangan pecahan. Oleh karena itu
terdapat 3 macam programa intejer yaitu
Intejer Murni, Intejer Campuran dan Intejer 01
Contoh Intejer Murni (Pure Integer):
Maks. f = 3x1 + 2x2
kendala: x1 + x2 ≤ 6
x1, x2 ≥ 0 ; x1, x2 : intejer
Contoh Intejer Campuran (Mixed Integer):
Maks. f = 3x1 + 2x2
kendala: x1 + x2 ≤ 6
x1, x2 ≥ 0 ; x1: intejer
Contoh Intejer ) 0 – 1 (Zero – One)
Maks.
f = x1 − x2
kendala:
x1 + 2x2 ≤ 2
2x1 − x2 ≤ 1
x1, x2 = 0 atau 1
Contoh 1:
Maks. f = 10x1 + x2
kendala:
2x1 + 5x2 ≤ 11
x1, x2 ≥ 0 dan intejer
Solusi Grafis akan diperoleh:
x2

A(0;2,2) maka f = 2,2 (tdk fisibel)
B(5,5;0) maka f = 55 (fisibel)

6

5 < x1 < 6
3

A

B

0

3

6

x1
Solusi fisibel dibagi 2 menjadi:
(1) Maks.
f = 10x1 + x2
kendala:
2x1 + 5x2 ≤ 11
x1
≤ 5
x1, x2 ≥ 0 dan intejer, dan
(2) Maks. f = 10x1 + x2
kendala:
2x1 + 5x2 ≤ 11
x1
≥ 6
x1, x2 ≥ 0 dan intejer
Problem (2) infeasible.
Problem (1) mempunyai solusi fisibel dengan:
x1 = 5 ; x2 = 0,2 dengan f = 50,2
Pencabangan dilakukan pada x2 karena:
0 ≤ x2 ≤ 1, sehingga terbentuk dua
permasalahan lagi yaitu:
(3)

Maks.
kendala:

f = 10x1 + x2
2x1 + 5x2 ≤ 11
x1
≤5
x2 ≤ 0
x1, x2 ≥ 0 dan intejer, dan
(4) Maks. f = 10x1 + x2
kendala:
2x1 + 5x2 ≤ 11
x1
≤5
x2 ≥ 1
x1, x2 ≥ 0 dan intejer
Problem (3) diperoleh solusi:
x1 = 5 ; x2 = 0 dan f=50
Problem (4) diperoleh solusi:
x1 = 3 ; x2 =1 dan f=31
Karena keduanya sudah intejer, maka tidak ada
lagi pencabangan.
Permasalahannya Maksimasi, maka solusi
optimumnya adalah x1* = 5 ; x2* = 0 dengan f
= 50
f* = 50
4
f* = 50,2
2
f*=55
1
(5,5;0)

f* = 31

(5; 0,2)

5

infeasible
3
Contoh 2:
Maks.
kendala:

f = 3x1 + 4x2
2x1 + x2 ≤ 6
2x1 + 3x2 ≤ 9
x1, x2 ≥ 0 dan intejer
Dengan mengikuti solusi dari programa linier,
diperoleh solusi fisibel dengan:
x1* = 2,25 ; x2* =1,5 dan f =12,75
I. Gunakan pencabangan pada x2: 1≤ x2 ≤2
(2) Maks.
kendala:

f = 3x1 + 4x2
2x1 + x2 ≤ 6
2x1 + 3x2 ≤ 9
x2 ≤ 1
x1, x2 ≥ 0 dan intejer, dan
(3) Maks.
f = 3x1 + 4x2
kendala:
2x1 + x2 ≤ 6
2x1 + 3x2 ≤ 9
x2 ≥ 2
x1, x2 ≥ 0 dan intejer, dan
Solusi fisibel (2) diperoleh:
x1 = 2,5 ; x2 = 1 dan f = 11,5
Solusi fisibel (3) diperoleh:
x1 = 1,5 ; x2 = 2 dan f = 12,5
Keduanya belum intejer. Pencabangan dilanjutkan
pada (3) karena lebih dekat ke solusi optimal
sesuai fungsi tujuan.
Pencabangan dilakukan pada x1 : 1≤ x1≤ 2
(4) Maks.
f = 3x1 + 4x2
kendala: 2x1 + x2 ≤ 6
2x1 + 3x2 ≤ 9
x2 ≥ 2
x1
≤ 1, x1, x2 ≥ 0 dan intejer
(5) Maks.
f = 3x1 + 4x2
kendala: 2x1 + x2 ≤ 6
2x1 + 3x2 ≤ 9
x2 ≥ 2
x1
≥2
x1
≤ 1, x1, x2 ≥ 0 dan intejer
Solusi (5) infeasible.
Solusi fisibel (4) diperoleh:
x1 = 1 ; x2 = 7/3 dan f = 12,33
Selanjutnya dilakukan pencabangan pada x2
dengan : 2 ≤ x1 ≤ 3
(6)

Maks.
f = 3x1 + 4x2
kendala: 2x1 + x2 ≤ 6
2x1 + 3x2 ≤ 9
x2 ≥ 2
x1
≤1
x2 ≤ 2
x1, x2 ≥ 0 dan intejer
(7)

Maks.
f = 3x1 + 4x2
kendala: 2x1 + x2 ≤ 6
2x1 + 3x2 ≤ 9
x2 ≥ 2
x1
≤1
x2 ≥ 3
x1, x2 ≥ 0 dan intejer
Solusi fisibel (6) adalah:
x1 =1 ; x2 = 2 dengan f = 11
Solusi fisibel (7) adalah:
x1 = 0 ; x2 = 3 dengan f = 12
Keduanya intejer, maka solusi optimum adalah
(7) sesuai fungsi tujuan.
f* = 11

f* = 11,5

6

2
x2≤1

(2,5;1)

1 f* = 12,75

x2≤2
f* = 12,33
4

(2,25;1,5)

x2≥2
f* = 12,5 3
(1,5;2)

x2≥3

f* = 12
7

(1;7/3)

(0;3)

x1≤1
x1≥2

(1;2)

infeasible
5

More Related Content

What's hot

Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)hazhiyah
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenBAIDILAH Baidilah
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiSiti Zuariyah
 
Program linier – metode simpleks revisi (msr)
Program linier – metode simpleks revisi (msr)Program linier – metode simpleks revisi (msr)
Program linier – metode simpleks revisi (msr)Ervica Badiatuzzahra
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarmaman wijaya
 
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiTeorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiArdika MathEdu
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grupYadi Pura
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuokti agung
 
8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)Nadia Rahmatul Ummah
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Analisis Sensitivitas
Analisis SensitivitasAnalisis Sensitivitas
Analisis SensitivitasAde Nurlaila
 
Statistika Konsep Peluang
Statistika Konsep PeluangStatistika Konsep Peluang
Statistika Konsep PeluangEko Mardianto
 

What's hot (20)

Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Program linier – metode simpleks revisi (msr)
Program linier – metode simpleks revisi (msr)Program linier – metode simpleks revisi (msr)
Program linier – metode simpleks revisi (msr)
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiTeorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Metode stepping stone
Metode stepping stoneMetode stepping stone
Metode stepping stone
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Relasi Rekurensi
Relasi RekurensiRelasi Rekurensi
Relasi Rekurensi
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Integral Lipat Tiga
Integral Lipat TigaIntegral Lipat Tiga
Integral Lipat Tiga
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsu
 
8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
 
Analisis Sensitivitas
Analisis SensitivitasAnalisis Sensitivitas
Analisis Sensitivitas
 
Statistika Konsep Peluang
Statistika Konsep PeluangStatistika Konsep Peluang
Statistika Konsep Peluang
 
Modul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensiModul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensi
 

Similar to Integer programming

Persamaan non linier
Persamaan non linierPersamaan non linier
Persamaan non liniersoniyora1
 
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)Fransiska Puteri
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuanRudi Wicaksana
 
Ringkasanturunanfungsi
RingkasanturunanfungsiRingkasanturunanfungsi
RingkasanturunanfungsiTriative
 
Matematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsiMatematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsiSiti Lestari
 
Polynomials SMA Global Prestasi (Dwito, Kevin, So Yuan XI SC-1)
Polynomials SMA Global Prestasi (Dwito, Kevin, So Yuan XI SC-1)Polynomials SMA Global Prestasi (Dwito, Kevin, So Yuan XI SC-1)
Polynomials SMA Global Prestasi (Dwito, Kevin, So Yuan XI SC-1)SoYuan
 
Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1pitrahdewi
 

Similar to Integer programming (20)

Prolin
ProlinProlin
Prolin
 
PROGRAM LINIER
PROGRAM LINIERPROGRAM LINIER
PROGRAM LINIER
 
Program linier
Program linierProgram linier
Program linier
 
Persamaan non linier
Persamaan non linierPersamaan non linier
Persamaan non linier
 
42514 persamaan non linier
42514 persamaan non linier42514 persamaan non linier
42514 persamaan non linier
 
42514 persamaan non linier
42514 persamaan non linier42514 persamaan non linier
42514 persamaan non linier
 
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
ITP UNS SEMESTER 2 Riset operasi (materi kuliah)
 
Integral 2
Integral 2Integral 2
Integral 2
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
 
Penerapan turunan
Penerapan turunanPenerapan turunan
Penerapan turunan
 
Penerapan turunan
Penerapan turunanPenerapan turunan
Penerapan turunan
 
1. sukubanyak
1. sukubanyak1. sukubanyak
1. sukubanyak
 
Ringkasanturunanfungsi
RingkasanturunanfungsiRingkasanturunanfungsi
Ringkasanturunanfungsi
 
02 bab 1
02 bab 102 bab 1
02 bab 1
 
siiiiii
siiiiiisiiiiii
siiiiii
 
Matematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsiMatematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsi
 
Polynomials SMA Global Prestasi (Dwito, Kevin, So Yuan XI SC-1)
Polynomials SMA Global Prestasi (Dwito, Kevin, So Yuan XI SC-1)Polynomials SMA Global Prestasi (Dwito, Kevin, So Yuan XI SC-1)
Polynomials SMA Global Prestasi (Dwito, Kevin, So Yuan XI SC-1)
 
Mat 257
Mat 257Mat 257
Mat 257
 
Bab 5 limit (1)
Bab 5 limit (1)Bab 5 limit (1)
Bab 5 limit (1)
 
Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1
 

Integer programming

  • 2. Merupakan bentuk lain dari programa linier dimana asumsi divisibilitas melemah. Asumsi divisibilitas melemah artinya sebagian nilai variabel keputusan harus berupa bilangan bulat dan sebagian yang lain boleh berupa bilangan pecahan. Oleh karena itu terdapat 3 macam programa intejer yaitu Intejer Murni, Intejer Campuran dan Intejer 01
  • 3. Contoh Intejer Murni (Pure Integer): Maks. f = 3x1 + 2x2 kendala: x1 + x2 ≤ 6 x1, x2 ≥ 0 ; x1, x2 : intejer Contoh Intejer Campuran (Mixed Integer): Maks. f = 3x1 + 2x2 kendala: x1 + x2 ≤ 6 x1, x2 ≥ 0 ; x1: intejer
  • 4. Contoh Intejer ) 0 – 1 (Zero – One) Maks. f = x1 − x2 kendala: x1 + 2x2 ≤ 2 2x1 − x2 ≤ 1 x1, x2 = 0 atau 1
  • 5. Contoh 1: Maks. f = 10x1 + x2 kendala: 2x1 + 5x2 ≤ 11 x1, x2 ≥ 0 dan intejer Solusi Grafis akan diperoleh:
  • 6. x2 A(0;2,2) maka f = 2,2 (tdk fisibel) B(5,5;0) maka f = 55 (fisibel) 6 5 < x1 < 6 3 A B 0 3 6 x1
  • 7. Solusi fisibel dibagi 2 menjadi: (1) Maks. f = 10x1 + x2 kendala: 2x1 + 5x2 ≤ 11 x1 ≤ 5 x1, x2 ≥ 0 dan intejer, dan (2) Maks. f = 10x1 + x2 kendala: 2x1 + 5x2 ≤ 11 x1 ≥ 6 x1, x2 ≥ 0 dan intejer
  • 8. Problem (2) infeasible. Problem (1) mempunyai solusi fisibel dengan: x1 = 5 ; x2 = 0,2 dengan f = 50,2 Pencabangan dilakukan pada x2 karena: 0 ≤ x2 ≤ 1, sehingga terbentuk dua permasalahan lagi yaitu:
  • 9. (3) Maks. kendala: f = 10x1 + x2 2x1 + 5x2 ≤ 11 x1 ≤5 x2 ≤ 0 x1, x2 ≥ 0 dan intejer, dan (4) Maks. f = 10x1 + x2 kendala: 2x1 + 5x2 ≤ 11 x1 ≤5 x2 ≥ 1 x1, x2 ≥ 0 dan intejer
  • 10. Problem (3) diperoleh solusi: x1 = 5 ; x2 = 0 dan f=50 Problem (4) diperoleh solusi: x1 = 3 ; x2 =1 dan f=31 Karena keduanya sudah intejer, maka tidak ada lagi pencabangan. Permasalahannya Maksimasi, maka solusi optimumnya adalah x1* = 5 ; x2* = 0 dengan f = 50
  • 11. f* = 50 4 f* = 50,2 2 f*=55 1 (5,5;0) f* = 31 (5; 0,2) 5 infeasible 3
  • 12. Contoh 2: Maks. kendala: f = 3x1 + 4x2 2x1 + x2 ≤ 6 2x1 + 3x2 ≤ 9 x1, x2 ≥ 0 dan intejer Dengan mengikuti solusi dari programa linier, diperoleh solusi fisibel dengan: x1* = 2,25 ; x2* =1,5 dan f =12,75 I. Gunakan pencabangan pada x2: 1≤ x2 ≤2
  • 13. (2) Maks. kendala: f = 3x1 + 4x2 2x1 + x2 ≤ 6 2x1 + 3x2 ≤ 9 x2 ≤ 1 x1, x2 ≥ 0 dan intejer, dan (3) Maks. f = 3x1 + 4x2 kendala: 2x1 + x2 ≤ 6 2x1 + 3x2 ≤ 9 x2 ≥ 2 x1, x2 ≥ 0 dan intejer, dan
  • 14. Solusi fisibel (2) diperoleh: x1 = 2,5 ; x2 = 1 dan f = 11,5 Solusi fisibel (3) diperoleh: x1 = 1,5 ; x2 = 2 dan f = 12,5 Keduanya belum intejer. Pencabangan dilanjutkan pada (3) karena lebih dekat ke solusi optimal sesuai fungsi tujuan. Pencabangan dilakukan pada x1 : 1≤ x1≤ 2
  • 15. (4) Maks. f = 3x1 + 4x2 kendala: 2x1 + x2 ≤ 6 2x1 + 3x2 ≤ 9 x2 ≥ 2 x1 ≤ 1, x1, x2 ≥ 0 dan intejer (5) Maks. f = 3x1 + 4x2 kendala: 2x1 + x2 ≤ 6 2x1 + 3x2 ≤ 9 x2 ≥ 2 x1 ≥2 x1 ≤ 1, x1, x2 ≥ 0 dan intejer
  • 16. Solusi (5) infeasible. Solusi fisibel (4) diperoleh: x1 = 1 ; x2 = 7/3 dan f = 12,33 Selanjutnya dilakukan pencabangan pada x2 dengan : 2 ≤ x1 ≤ 3
  • 17. (6) Maks. f = 3x1 + 4x2 kendala: 2x1 + x2 ≤ 6 2x1 + 3x2 ≤ 9 x2 ≥ 2 x1 ≤1 x2 ≤ 2 x1, x2 ≥ 0 dan intejer
  • 18. (7) Maks. f = 3x1 + 4x2 kendala: 2x1 + x2 ≤ 6 2x1 + 3x2 ≤ 9 x2 ≥ 2 x1 ≤1 x2 ≥ 3 x1, x2 ≥ 0 dan intejer
  • 19. Solusi fisibel (6) adalah: x1 =1 ; x2 = 2 dengan f = 11 Solusi fisibel (7) adalah: x1 = 0 ; x2 = 3 dengan f = 12 Keduanya intejer, maka solusi optimum adalah (7) sesuai fungsi tujuan.
  • 20. f* = 11 f* = 11,5 6 2 x2≤1 (2,5;1) 1 f* = 12,75 x2≤2 f* = 12,33 4 (2,25;1,5) x2≥2 f* = 12,5 3 (1,5;2) x2≥3 f* = 12 7 (1;7/3) (0;3) x1≤1 x1≥2 (1;2) infeasible 5