Dokumen ini membahas tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kelistrikan Industri. Terdapat beberapa hal penting yang dijelaskan seperti pengertian K3, tujuan K3 kelistrikan, bahaya listrik terhadap manusia, dan langkah-langkah keselamatan kerja pada kelistrikan. Dokumen ini juga memberikan contoh lampiran seperti personal danger tag dan personal pad lock.
1. POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNG
K3 KELISTRIKAN INDUSTRI
Chardian Arguta-1051506
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA KELISTRIKAN INDUSTRI
I. Pengertian dan definisi K3
Terdapat beberapa pengertian dan definisi K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) yang dapat diambil dari beberapa sumber, di
antaranya ialah pengertian dan definisi K3 menurut Filosofi, Keilmuan
serta menurut standar OHSAS 18001:2007.
Berikut adalah pengertian dan definisi K3 :
1. Filosofi (Mangkunegara)
Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan
manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju
masyarakat adil dan makmur.
2. Keilmuan
Semua Ilmu dan Penerapannya untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran,
peledakan dan pencemaran lingkungan.
3. OHSAS 18001:2007
Semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan
dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor,
pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.
II. Tujuan K3 Kelistrikan
1. Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan penggunaanya
2. Mencegah timbulnya akibat listrik :
• Bahaya sentuhan langsung
• Bahaya sentuhan tidak langsung
• Bahaya kebakaran
Tujuan dari keselamatan kerja listrik adalah untuk melindungi tenaga kerja atau
orang dalam melaksanakan tugas-tugas atau adanya tegangan listrik
disekitarnya, baik dalam bentuk instalasi maupun jaringan.
2. POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNG
K3 KELISTRIKAN INDUSTRI
Chardian Arguta-1051506
III. Dasar Keselamatan Listrik
• Dasar hukum mengenai persyaratan keselamatan listrik tertuang pada
Permen Tenaga Kerja No.Per. 04/MEN/1988.
• Undang undang no. 1 tahun 1970 adalah undang undang keselamatan
kerja, yang di dalamnya telah diatur pasal-pasal tentang keselamatan
kerja untuk pekerja-pekerja listrik.
IV. Prinsip-prinsip Keselamatan Pemasangan Listrik
• Harus sesuai dengan gambar rencana yang telah disyahkan
• Mengundahkan syarat-syarat yang telah ditetapkan (PUIL)
• Harus menggunakan tenaga terlatih
• Bertanggungjawab dan menjaga keselamatan dan kesehatan tenaga
kerjanya
• Orang yang diserahi tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan
pemasangan instalasi listrik harus ahli dibidang listrik, memahami
peraturan listrik dan memiliki sertifikat dari instalasi yang berwenang.
• Instalasi listrik yang telah selesai dipasang harus diperiksa dan diuji
sebelum dialiri listrik oleh pegawai pengawas spesialis listrik
• Instalasi listrik yang telah dialiri listrik, instalatir masih terikat tanggung
jawab satu tahun atas kecelakaan termasuk kebakaran akibat kesalahan
pemasangan instalasi
• Harus ada pemeriksaan yang rutin terhadap isolator. Isolator yang retak,
terutama untuk tegangan menegah dan atau tegangan tinggi yang dapat
mengakibatkan gangguan dan dapat menimbulkan kecelakaan
• Seluruh instalasi listrik, tidak hanya bagian yang mudah terkena
gangguan saja, tetapi juga pengaman , pelindung dan perlengkapannya
harus terpelihara dengan baik
• Jangan membiarkan instalasi yang aus, penuaan atau mengalami
kerusakan. Segera lakukan penggantian.
• Isolator saklar minyak, transformator dan sebagainya pada waktunya
harus dibebaskan dari air, debu,arang dan zat asam, Antara lain dengan
cara penyaringan
3. POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNG
K3 KELISTRIKAN INDUSTRI
Chardian Arguta-1051506
• Perlengkapan seperti relai lebih cepat terganggu kerusakannya. Oleh
sebab itu, harus sering dilakukan pengujian terhadapnya
• Dalam melakukan pemeliharaan, dilarang menggunakan perkakas kerja
dan bahan yang magnetic dekat dengan medan magnet perlengkapan
listrik
• Pelindung dan pengaman, yang selama pemeliharaan dibuka atau
dilepas, harus dipasang kembali pada posisi awalnya
• Dilarang menyimpan bahan yang mudah terbakar didaerah yang dapat
membahayakan instalasi listrik
• Diruang dengan bahaya ledakan tidak diijinkan mengadakan perbaikan
dan perluasan instalasi pada keadaan bertegangan, dan dalam keadaan
aman, perlengkapan listrik harus terpelihara dengan baik.
V. Persyaratan Instalasi Listrik
Tujuan persyaratan umum instalasi listrik ini adalah agar terselenggaranya
dengan baik instalasi listrik. Peraturan ini lebih diutamakan pada keselamatan
manusia terhadap bahaya sentuhan serta kejutan arus, keamanaan instalasi
listrik beserta perlengkapannya dan keamanan gedung serta isinya terhadap
kebakaran akibat listrik.
Syarat ini berlaku untuk semua instalasi arus kuat, baik mengenai
perencanaan, pemasangan pemeriksaan dan pengujian, pelayanan,
pemeliharaan maupun pengawasannya.
VI. Bahaya Listrik Terhadap Manusia
Penyebab terjadinya kecelakaan listrik, diantaranya:
• Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh
akan menimbulkan bahaya kejut
• Jaringan dengan hantaran telanjang
• Peralatan listrik yang rusak
• Kebocoran listrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam,
apabila terjadi kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada
rangka atau body
• Peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan terbuka
4. POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNG
K3 KELISTRIKAN INDUSTRI
Chardian Arguta-1051506
• Penggantian kawat sekring yang tidak sesuai dengan kapasitasnya
sehingga dapat menimbulkan bahaya kebakaran
• Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak ( stop kontak) dengan
kotak tusuk lebih satu (bertumpuk).
VII. Pertolongan Pertama Pada Korban Kecelakaan Listrik
Korban kejut listrik akan merasa sedikit pusing atau ototnya lemas karena
arus listrik mengalir pada bagian tubuhnya. Kejut listrik juga dapat mematikan
korban.
Langkah-langkah untuk menolong korban dari kejut listrik tersebut:
• Cepat matikan tegangan suplai
Dengan menurunkan MBC lokasi atau menghubungsingkatkan sirkuit,
atau mencabut tusuk kontak dari kotak kontaknya.
Jika tegangan tidak dapat dimatikan, cepat lepaskan korban dari
kontak listrik dengan menggunakan alat-alat ini : kayu kering, tali
yang kuat atau kering, sabuk kulit, baju kering atau bahkan dengan
menendang dengan sepatu kulit
• Jauhkan korban dari area tersebut
• Perhatikan kondisi korban
Apakah masih bernafas atau sudah tidak? Lakukan PERNAFASAN
BUATAN bila korban tidak bernafas lagi
• Buatlah kondisi korban senyaman mungkin
mungkin korban harus ditutupi selimut agar hangat sebelum dilakukan
pertolongan lain bila perlu.
• Tingkat Bahaya Akibat Arus Listrik
Tidak semua korban akan meninggal akibat kejut listrik. Bila
diperhatikan dari besar arusnya maka kondisi korban akan terlihat
seperti pada table berikut:
5. POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNG
K3 KELISTRIKAN INDUSTRI
Chardian Arguta-1051506
BESAR ARUS KONDISI KORBAN
0,5 mA Tidak terasa
3 mA Mulai kejang
15 mA Sulit melepaskan kontak
40 mA Otot kejang
Diatas 80 mA Tidak sadarkan diri sampai meninggal
atau bahkan hangus
• Pertolongan Pertama pada Korban Luka Bakar
Langkah-langkah untuk menolong korban terbakar adalah:
Cegah orang tersebut untuk berlari-lari
Lemparkan ke tanah
Matikan nyala api dengan membungkusnya dengan selimut
atau mengguling-gulingkan badannya ketanah
Bekas pakaian yang menempel pada kulit jangan dilepas dahulu
Kulit yang melepuh jangan dipecahkan
Balut luka dengan pembalut khusus (konsteril) dengan longgar
(hal ini tidak perlu bila lukanya sangat luas)
Jangan gunakan tepung, minyak, atau salep untuk luka bakar
Baringkan korban dengan kepala lebih rendah
Segera larikan kerumah sakit terdekat
VIII. Keselamatan Kerja Pada Kelistrikan
Langkah- langkah konkrit mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada
saat bekerja dengan aliran listrik:
• Memasang / melengkapi alat penangkal petir pada lokasi – lokasi kerja
tertentu (terbuka dan atau tinggi).
• Memberikan pelatihan kepada para pekerja antara lain meliputi: Menjelaskan
potensi bahaya yang mungkin terjadi
6. POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNG
K3 KELISTRIKAN INDUSTRI
Chardian Arguta-1051506
• Menjelaskan cara penggunaan APD yang benar.
• Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai, antara lain : sepatu boot dari
bahan karet atau berisolasi dan tidak diperkenankan dengan kaki telanjang.
• Memastikan tangan dan kaki tidak dalam kondisi basah pada waktu bekerja
yang berhubungan dengan instalasi listrik.
• Memasang / memberi tanda bahaya pada setiap peralatan instalasi listrik
yang mengandung risiko atau bahaya (voltage tinggi).
• Memastikan system pentanahan (grounding) untuk panel atau instalasi listrik
yang dipergunakan untuk bekerja sudah terpasang dengan baik.
• Melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap panel atau instalasi listrik
lainnya, bila petugas pemeriksa menemukan pintu panel dalam keadaan
terbuka atau tidak terkunci maka petugas tersebut harus memeriksa
keadaan panel tersebut dan segera mengunci.
• Memeriksa kondisi kabel listrik, bila menemukan kabel listrik dalam kondisi
terkelupas atau sambungan tidak dibalut dengan isolasi harus segera
diperbaiki dengan membungkus kabel listrik tersebut dengan bahan isolator.
• Menempatkan dan mengatur sedemikian rupa terhadap jaringan atau
instalasi listrik untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja akibat listrik.
• Menyesuaikan ukuran dan kualitas kabel listrik yang dipergunakan
disesuaikan dengan kebutuhan.
• Pekerja yang tidak terlatih atau tidak ahli atau bukan instalatur tidak
diperkenankan melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi
listrik.
• Pada waktu memperbaiki instalasi listrik, memastikan aliran listrik dalam
kondisi mati dan memasang label / tanda peringatan pada panel atau switch
on/off “Aliran listrik Jangan Dihidupkan” untuk menghindari terjadinya
kecelakaan kerja akibat aliran listrik yang dihidupkan dengan tiba-tiba oleh
petugas yang lainnya atau pekerja.
• Memastikan bahwa alat-alat yang menggunakan aliran listrik harus sudah
dicabut dari stop kontak sebelum meninggalkan pekerjaan.
7. POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNG
K3 KELISTRIKAN INDUSTRI
Chardian Arguta-1051506
IX. Lampiran
• Personal Danger Tag
• Tag Peralatan Rusak