SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
MUHAMMAD CHARIS
MUHAMMAD IKSIR
ANA SRI ZUNIFA SARI
USAHA DAN ENERGI
ENERGI
Energi (disebut juga tenaga) adalah
kemampuan untuk melakukan usaha.
USAHA
Usaha (Work) adalah gaya yang bekerja
pada suatu benda atau objrk tertentu.
Bentuk-Bentuk Energi
a)Energi Mekanik
b) Energi Bunyi
c) Energi kalor
d) Energi Cahaya
e) Energi Listrik
f) Energi Nuklir
g) Energi Kinetik
h) Energi Potensial
ENERGI KINETIK
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki
benda karena geraknya atau kelajuannya.
Energi kinetik dirumuskan :
 m = massa (Kg)
 v = kecepatan (m/s)
1 kg m2/s2 = 1 N /m s2 . m2/s2 = 1 N m = 1 J
Ek = ⅟2 . m . v2
ENERGI POTENSIAL
Energi potensial adalah energi yang
dimiliki oleh benda karena posisinya.
Energi potensial dapat dirumuskan :
 m = massa (kg),
 g = percepatan gravitasi (m/s2), = 10 m/s2
 h = ketinggian benda dari acuan (m).
Ep =m . g . h
ENERGI MEKANIK
Energi mekanik adalah energi yang
berkaitan dengan gerak atau kemampuan
untuk bergerak.
Energi Mekanik dapat dirumuskan :
 EM : Energi Mekanik
 Ek : Energi Kinetik
 Ep : Energi Potensial
Nilai EM selalu tetap/sama pada setiap titik di dalam
lintasan suatu benda.
EM = Ek + Ep
KEKEKALAN ENERGI
“Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu
bentuk ke bentuk energi lain.”
Contoh : Ebensin > Ekimia >Egerak
DAYA
Daya adalah hasil bagi antara usaha yang
dilakukan dengan selang waktu usaha tersebut
dilakukan.
Dapat dirumuskan :
P = Daya (J/s)
∆W = Usaha yang dilakukan (KW)
∆t = Waktu (s)
P = ∆W/∆t
USAHA
 W = Usaha (joule = J)
 F = gaya (N)
 s = perpindahan (m)
W = F.s
USAHA OLEH GAYA YANG
MEMBENTUK SUDUT
Persamaan diatas (W = F.s) itu hanya berlaku jika gaya yang
berkerja segaris dan searah dengan perpindahan
 W = Usaha (joule = J)
 F = gaya (N)
 s = perpindahan (m)
 Ө = sudut antara F dan s (derajat atau radian)
W = Fx . s = (F cos Ө) . s = Fs cos Ө
Gambar yang menunjukkan
usaha oleh gaya F yang
membentuk sudut Ө
USAHA BERNILAI NOL
(TIDAK MELAKUKAN USAHA)
Tidak semua gaya yang sudah bekerja
dikatakan melalukan usaha atau semua
benda yang berpindah telah dikenai usaha.
Penyebabnya antara lain :
 Gaya penyebab ada tetapi tidak ada perpindahan
 Gaya penyebab tidak ada tetapi terjadi perpindahan
 Gaya dan perpindahan membentuk sudut 90 derajat
HUBUNGAN USAHA DAN ENERGI
Usaha yang dilakukan suatu gaya dapat
mengubah energi kinetik benda.
Catatan : Benda bergerak pada bidang datar
atau ketinggian benda tetap.
W = Ө . EK = m . vakhir - m . vawal
GERAK HARMONIK
Gerak harmonic adalah gerak periodic
yang memiliki persamaan gerak sebagi fungsi
waktu berbentuk sinusoidal.
Gerak harmonic sederhana
didefinisikan sebagai gerak harmonic
yangdipengaruhi oleh gaya yang arahnya
selalu menuju ke titik seimbang dan
besarnya sebanding dengan
simpangannya.
PERIODE DAN FREKUENSI
Periode menyatakan waktu yang diperlukan untuk
melakukan satu siklus gerak harmonic,
sedangkan frekuensi menyatakan jumlah siklus gerak
harmonic yang terjadi tiap satuan waktu.
k = m . w2
Mengingat bahwa w = 2Ө/T
k = m (2Ө/T)2
Dan diketahui bahwa T = 2Ө Өm/k
F = ⅟2Ө Өk/m
RUMUS
KONSEP USAHA DAN ENERGI
Usaha oleh Beberapa Gaya
Apabila usaha yang dilakukan oleh orang pertama
dan orang kedua untuk memindahkan suatu benda ke
kanan sejauh s adalah
resultan dua gaya searah
adalah F =F1 + F2, sehingga
Dengan memasukkan
F1 s = W1 dan F2 s =W2,
maka diperoleh Secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut :
Usaha yang dilakukan oleh resultan
gaya-gaya searah dan berlawanan
arah, yang menyebabkan benda
berpindah sejauh s, sama dengan
jumlah usaha oleh tiap-tiap gaya
W1 = F1 s dan W2 = F2 s
W = F s, W = (F1 + F2) s
W = W1 + W2
MOMENTUM , IMPULS
DAN
HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM
MOMENTUM DAN IMPULS
 1. Momentum Linier (p)
 2. Momentum Anguler (L)
 3. Impuls (I)
Momentum Linier (p)
Momentum Linier adalah hasil kali massa benda
dengan kecepatan gerak benda tersebut.
Jadi setiap benda yang memiliki kecepatan pasti
memiliki momentum.
RUMUS :
Keterangan :
 p = momentum (kg.m/s = N/s)
 m = massa (kg)
 v = kecepatan (m/s)
p = m . v
Catatan :
Momentum merupakan
besaran vektor, dengan
arah p = arah v
Momentum Anguler (L)
Momentum Anguler adalah hasil kali (cross
product) momentum linier dengan jari jari R.
Jadi setiap benda yang bergerak melingkar pasti
memiliki momentum anguler.
Rumus :
Catatan :
 Momentum anguler merupakan besaran vektor
dimana arah L tegak lurus arah R sedangkan besarnya
tetap.
L = m . v . R
L = p . R
Keterangan :
•L = Momentum Anguler (kg.m2/s)
•m = massa (kg)
•v = kecepatan (m/s)
•p = momentum linear (kg.m/s atau N/s)
•R = jari-jari lingkaran (m).
Impuls (I)
Impuls merupakan perubahan momentum.
Jika pada benda bekerja gaya F tetap selama
waktu t, maka impuls I dari gaya itu adalah:
Rumus :
atau
sehingga dapat ditulis :
I = Perubahan momentum
I = m . vakhir - m . vawal
I = F . t
F . t = m . vakhir - m . vawal
HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM
Hukum kekekalan momentum diterapkan pada
proses tumbukan semua jenis, dimana prinsip impuls
mendasari proses tumbukan dua benda, yaitu I1 = -I2.
Jika dua benda A dan B dengan massa masing-
masing MA dan MB serta kecepatannya masing-masing
VA dan VB saling bertumbukan, maka :
keterangan :
VA dan VB = kecepatan benda A dan B pada saat
tumbukan
VA' dan VB' = kecepatan benda A den B setelah
tumbukan.
MA . VA + MB . VB = MA . VA' + MB . VB'
Catatan:
vektor ke kanan
dianggap positif,
sedangkan ke kiri
dianggap negatif.
TUMBUKAN
a. Elastis Sempurna : e = 1
Disini berlaku hukum kekekalan energi (energi sebelum dan
sesudah adalah sama) dan kekekalan momentum.
e = koefisien restitusi.
b. Elastis Sebagian : 0 < e < 1
Disini hanya berlaku hukum kekekalan momentum.
Khusus untuk benda yang jatuh ke tanah dan memantul ke
atas lagi maka koefisien restitusinya adalah:
h = tinggi benda mula-mula
h' = tinggi pantulan benda
e = (- VA' - VB')/(VA - VB)
e = h'/h
c. Tidak Elastis : e = 0
Setelah tumbukan, benda melakukan gerak yang sama
dengan satu kecepatan v'.
Disini hanya berlaku hukum kekekalan momentum.
v' = kecepatan setelah tumbukan
MA . VA + MB . VB = (MA + MB) . v'
PENERAPAN KONSEP IMPULS
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Beberapa contoh penerapan konsep impuls dalam
kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :
1. Sarung Tinju
2. Palu atau pemukul
3. Helm
ELASTISITAS
TEGANGAN (STRESS)
Tegangan adalah “ Perbandingan antara gaya tarik yang
bekerja terhadap luas penampang benda” . Tegangan
dinotasikan dengan (sigma), satunnya N/m2.
Secara matematika konsep Tegangan dituliskan :
Contoh gambar :
Setelah diberi
gaya A
Contoh penggunaan konsep
Tegangan (Stress):
Sebuah kawat yang panjangnya 2m dan luas penampang 5mm2 ditarik
gaya 10N. Tentukan besar
tegangan yang terjadi pada kawat.
Pembahasan:
Diketahui :
A = 5mm2 = 5.10-4 m2
F = 10N
Ditanyakan : ?
Jawab :
=
=
= 2.104Nm-2
REGANGAN (STRAIN)
Regangan adalah “Perbandingan antara pertambahan
panjang L terhadap panjang mula-mula(Lo)”
Regangan dinotasikan dengan e dan tidak mempunyai
satuan.
1. Keadaan awal benda yang panjangnya Lo
diberi gaya (F) pada bidang A
2. Keadaan bertambah panjang sebanyak
Secara matematika konsep Regangan (Strain) dituliskan
Sebuah kawat panjangnya 100 cm ditarik dengan
gaya 12N, sehingga panjang kawat menjadi 112 cm.
Tentukan regangan yang dihasilkan kawat.
Diketahui :
Lo = 100 cm
L = 112 cm
∆L = 112 cm - 100 cm = 12cm
Ditanyakan : e
Jawab :
e =
e =
e = 0,12
ELASTISITAS DAN PLASTISITAS
Teori Elastisitas adalah Hubungan antara setiap
jenis tegangan dengan regangan yang
bersangkutan penting peranannnya dalam cabang
fisika
diagram tegangan - regangan suatu logam kenyal yang menderita tarikan.
Regangan-tegangan akan berbeda perolehannya bergantung pada
bahannya (Logam atau Karet yang di vulkanisir)
MODULUS ELASTIK
Modulus Elastik disebut Tegangan yang diperlukan untuk
menghasilkan suatu regangan tertentu bergantung pada
sifat bahan yang menderita tegangan itu. Perbandingan
tegangan terhadap regangan, atau tegangan per satuan
regangan.
Perbandingan tegangan kompresi terhadap regangan
kompresi disebut modulus regangan, atau modulus
young, bahan yang bersangkutan dan dilambangkan
dengan Y
Modulus Elastik
(harga pendekatan)
Modulus Young, Y Modulus Luncur,
L
Modulus Bulk, B
1012 dyn cm-2 106 lb in-2 1012 dyn cm-2 106 lb in-2 1012 dyn cm-2 106 lb in-2
Alumunium 0,70 10 0,24 3,4 0,70 10
Kuningan 0,91 3 0,36 5,1 0,61 8,5
Tembaga 1,1 16 0,42 6 1,4 20
Gelas 0,55 7,8 0,23 3,3 0,37 512
Besi 0,91 13 0,70 10 1,0 14
Timah 0,16 2,3 0,056 0,8 0,077 1,1
Nikel 2,1 30 0,77 11 2,6 34
Baja 2,0 29 0,84 12 1,6 23
Modulus luncur L suatu bahan, dalam daerah hukum
Hooke, didefinisikan sebagai perbandingan tegangan
luncurdegan regangan luncur
Definisi modulus luncur yang umum lagi ialah:
Kompresibilitas Zat Cair, K
Zat Cair (Nm-2)-1 (lb in-2)-1 atm-1
Karbon Disulfida 64 x 10-11 45 x 10-7 66 x 10-6
Etil Alkohol 110 78 115
Gliserin 21 15 22
Raksa 3,7 2,6 3,8
Air 49 34 50
KONSTANTA GAYA
bila YA/lo diganti dengan satu konstanta k dan perpanjangan Dl kita sebut x
Fn = kx
Dengan perkataan lain, besar tambahan panjang sebuah benda
yang mengalami tarikan dihitung dari panjang awalnya sebandaing dengan
besar gaya yang meregangkannya. Hukum Hooke mulanya diungkapkan
dalam bentuk ini, jadi tidak atas dasar pengertian tegangan dan regangan.
CONTOH SOAL
1. Dalam suatu percobaan untuk mengukur modulus Young, sebuah beban
1000 lb yang digantungkan pada kawat baja yang panjangnya 8 ft dan
penampangnya 0,025 in2, ternyata meregangkan kawat itu sebesar 0,010 ft
melebihi panjangnya sebelum diberi beban. Berapa tegangan, regangan,
dan harga modulus Young bahan baja kawat itu???
2. Umpamakan benda pada gambar 11-6 sebuah pelat kuningan seluas 2 ft-2
dan tebalnya ½ in. Berapa gaya F harus dikerjakan terhadap tiap tepinya
jika perubahan x ialah 0,01 in? Modulus luncur kuningan itu 5 x 106 lb in-2.
Tegangan luncur pada tiap sisi ialah:
F = 12.500 lb

More Related Content

What's hot

Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisikaBab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisikaayikputri1
 
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANGFISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANGAstari Sari
 
Jurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasJurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasDedew Wijayanti
 
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika RotasiPPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika RotasiNariaki Adachi
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarSuta Pinatih
 
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringLaporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringNurul Hanifah
 
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUSTEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUSshofia ranti
 
Ppt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaPpt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaAhmad Yansah
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaririsarum
 
materi kuliah fisika teknik I : hukum - hukum newton tentang gerak
materi kuliah fisika teknik I : hukum - hukum newton tentang gerakmateri kuliah fisika teknik I : hukum - hukum newton tentang gerak
materi kuliah fisika teknik I : hukum - hukum newton tentang gerakMario Yuven
 
Kesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda TegarKesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda TegarBayulibels
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Rezki Amaliah
 
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 BandungFisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 BandungMunadi14
 
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensiFisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensiwww.kuTatangkoteteng.com
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan PegasLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegasyudhodanto
 
Laporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodLaporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodWidya arsy
 

What's hot (20)

Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisikaBab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
 
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANGFISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
 
Gerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasiGerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasi
 
Jurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasJurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegas
 
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika RotasiPPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
 
Dinamika Partikel
Dinamika PartikelDinamika Partikel
Dinamika Partikel
 
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringLaporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
 
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUSTEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
 
Ppt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaPpt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhana
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
 
materi kuliah fisika teknik I : hukum - hukum newton tentang gerak
materi kuliah fisika teknik I : hukum - hukum newton tentang gerakmateri kuliah fisika teknik I : hukum - hukum newton tentang gerak
materi kuliah fisika teknik I : hukum - hukum newton tentang gerak
 
Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6
 
Kesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda TegarKesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan Benda Tegar
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 BandungFisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
 
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensiFisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
 
Makalah bandul fisis
Makalah bandul fisisMakalah bandul fisis
Makalah bandul fisis
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan PegasLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
 
Laporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodLaporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwood
 

Viewers also liked

Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasar
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasarMateri kuliah fisika teknik I : fisika dasar
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasarMario Yuven
 
Materi kuliah fisika teknik I : besaran satuan
Materi kuliah fisika teknik I : besaran satuanMateri kuliah fisika teknik I : besaran satuan
Materi kuliah fisika teknik I : besaran satuanMario Yuven
 
Soal fisika dasar 1 untuk Teknik
Soal fisika dasar 1 untuk TeknikSoal fisika dasar 1 untuk Teknik
Soal fisika dasar 1 untuk TeknikFKIP UHO
 
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegas
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegasLaporan praktikum fisika dasar tetapan pegas
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegasNurul Hanifah
 
Materi Kuliah Fisika teknik I : rotasi benda getar
Materi Kuliah Fisika teknik I : rotasi benda getarMateri Kuliah Fisika teknik I : rotasi benda getar
Materi Kuliah Fisika teknik I : rotasi benda getarMario Yuven
 
MAteri Kuuliah Fisika teknik I : Keseimbangan Statis dan Elastisitas
MAteri Kuuliah Fisika teknik I : Keseimbangan Statis dan ElastisitasMAteri Kuuliah Fisika teknik I : Keseimbangan Statis dan Elastisitas
MAteri Kuuliah Fisika teknik I : Keseimbangan Statis dan ElastisitasMario Yuven
 
Materi Kuliah Fisika Teknik I : Gerak Selaras
Materi Kuliah Fisika Teknik I : Gerak SelarasMateri Kuliah Fisika Teknik I : Gerak Selaras
Materi Kuliah Fisika Teknik I : Gerak SelarasMario Yuven
 
Materi Kuliah Fisika teknik I : Gerak menggelinding
Materi Kuliah Fisika teknik I : Gerak  menggelindingMateri Kuliah Fisika teknik I : Gerak  menggelinding
Materi Kuliah Fisika teknik I : Gerak menggelindingMario Yuven
 
materi kuliah fisika teknik I : sistem partikel
materi kuliah fisika teknik I : sistem partikelmateri kuliah fisika teknik I : sistem partikel
materi kuliah fisika teknik I : sistem partikelMario Yuven
 
materi kuliah fisika teknik I : momentum linear dan tumbukan
materi kuliah fisika teknik I : momentum linear dan tumbukanmateri kuliah fisika teknik I : momentum linear dan tumbukan
materi kuliah fisika teknik I : momentum linear dan tumbukanMario Yuven
 
soal-soal ujian fisika dasar 2 Univ.Ahmad Dahlan
soal-soal ujian fisika dasar 2 Univ.Ahmad Dahlansoal-soal ujian fisika dasar 2 Univ.Ahmad Dahlan
soal-soal ujian fisika dasar 2 Univ.Ahmad DahlanPutri Cintya
 
Diagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem StarterDiagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem StarterCharis Muhammad
 
Hidrodinamika materi fiskes
Hidrodinamika materi fiskesHidrodinamika materi fiskes
Hidrodinamika materi fiskesElvi Zuliani
 
Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...
Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...
Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...Risdawati Hutabarat
 
F119 gerak gelombang
F119 gerak gelombangF119 gerak gelombang
F119 gerak gelombangMario Yuven
 
F118 hidrodinamika
F118 hidrodinamikaF118 hidrodinamika
F118 hidrodinamikaMario Yuven
 
materi kuliah fisika teknik I : energi potensial
materi kuliah fisika teknik I : energi potensialmateri kuliah fisika teknik I : energi potensial
materi kuliah fisika teknik I : energi potensialMario Yuven
 
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika  I - Siklus TertutupHukum Thermodinamika  I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika I - Siklus TertutupIskandar Tambunan
 
E book menghafal cepat edit1
E book menghafal cepat edit1E book menghafal cepat edit1
E book menghafal cepat edit1muhammad amin
 

Viewers also liked (20)

Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasar
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasarMateri kuliah fisika teknik I : fisika dasar
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasar
 
Materi kuliah fisika teknik I : besaran satuan
Materi kuliah fisika teknik I : besaran satuanMateri kuliah fisika teknik I : besaran satuan
Materi kuliah fisika teknik I : besaran satuan
 
Soal fisika dasar 1 untuk Teknik
Soal fisika dasar 1 untuk TeknikSoal fisika dasar 1 untuk Teknik
Soal fisika dasar 1 untuk Teknik
 
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegas
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegasLaporan praktikum fisika dasar tetapan pegas
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegas
 
Materi Kuliah Fisika teknik I : rotasi benda getar
Materi Kuliah Fisika teknik I : rotasi benda getarMateri Kuliah Fisika teknik I : rotasi benda getar
Materi Kuliah Fisika teknik I : rotasi benda getar
 
MAteri Kuuliah Fisika teknik I : Keseimbangan Statis dan Elastisitas
MAteri Kuuliah Fisika teknik I : Keseimbangan Statis dan ElastisitasMAteri Kuuliah Fisika teknik I : Keseimbangan Statis dan Elastisitas
MAteri Kuuliah Fisika teknik I : Keseimbangan Statis dan Elastisitas
 
Materi Kuliah Fisika Teknik I : Gerak Selaras
Materi Kuliah Fisika Teknik I : Gerak SelarasMateri Kuliah Fisika Teknik I : Gerak Selaras
Materi Kuliah Fisika Teknik I : Gerak Selaras
 
Materi Kuliah Fisika teknik I : Gerak menggelinding
Materi Kuliah Fisika teknik I : Gerak  menggelindingMateri Kuliah Fisika teknik I : Gerak  menggelinding
Materi Kuliah Fisika teknik I : Gerak menggelinding
 
materi kuliah fisika teknik I : sistem partikel
materi kuliah fisika teknik I : sistem partikelmateri kuliah fisika teknik I : sistem partikel
materi kuliah fisika teknik I : sistem partikel
 
materi kuliah fisika teknik I : momentum linear dan tumbukan
materi kuliah fisika teknik I : momentum linear dan tumbukanmateri kuliah fisika teknik I : momentum linear dan tumbukan
materi kuliah fisika teknik I : momentum linear dan tumbukan
 
soal-soal ujian fisika dasar 2 Univ.Ahmad Dahlan
soal-soal ujian fisika dasar 2 Univ.Ahmad Dahlansoal-soal ujian fisika dasar 2 Univ.Ahmad Dahlan
soal-soal ujian fisika dasar 2 Univ.Ahmad Dahlan
 
Diagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem StarterDiagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem Starter
 
Hidrodinamika materi fiskes
Hidrodinamika materi fiskesHidrodinamika materi fiskes
Hidrodinamika materi fiskes
 
Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...
Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...
Soal dan Penyelesaian Bab 16 Efek Frekuensi (Electronics Principles Seventh E...
 
Kecepatan & Percepatan
Kecepatan & PercepatanKecepatan & Percepatan
Kecepatan & Percepatan
 
F119 gerak gelombang
F119 gerak gelombangF119 gerak gelombang
F119 gerak gelombang
 
F118 hidrodinamika
F118 hidrodinamikaF118 hidrodinamika
F118 hidrodinamika
 
materi kuliah fisika teknik I : energi potensial
materi kuliah fisika teknik I : energi potensialmateri kuliah fisika teknik I : energi potensial
materi kuliah fisika teknik I : energi potensial
 
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika  I - Siklus TertutupHukum Thermodinamika  I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
 
E book menghafal cepat edit1
E book menghafal cepat edit1E book menghafal cepat edit1
E book menghafal cepat edit1
 

Similar to Berikut penyelesaian soal contoh tersebut:1. Diketahui: - Beban = 1000 lb- Panjang awal kawat = 8 ft - Panjang setelah diberi beban = 8 + 0.010 = 8.010 ft- Luas penampang kawat = 0.025 in^2Tegangan (σ) = Beban/Luas penampang = 1000 lb / 0.025 in^2 = 40000 lb/in^2 Regangan (ε) = Perubahan panjang/Panjang awal = 0.010 ft

B 10007096 luqmanul_hakim_energi_usaha_hukum_kekekalan_energi
B 10007096 luqmanul_hakim_energi_usaha_hukum_kekekalan_energiB 10007096 luqmanul_hakim_energi_usaha_hukum_kekekalan_energi
B 10007096 luqmanul_hakim_energi_usaha_hukum_kekekalan_energiPera Nurfathiyah
 
vgbsddbcyyybfyrsyyrfrybvrbvsjbrdhjbvry.ppt
vgbsddbcyyybfyrsyyrfrybvrbvsjbrdhjbvry.pptvgbsddbcyyybfyrsyyrfrybvrbvsjbrdhjbvry.ppt
vgbsddbcyyybfyrsyyrfrybvrbvsjbrdhjbvry.pptmamiruladli12345
 
Media pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energiMedia pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energirahmiyati95
 
Media pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energiMedia pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energirahmiyati95
 
saha7. usaha dan energi
saha7. usaha dan energisaha7. usaha dan energi
saha7. usaha dan energiFarhan Bahri
 
Gerak harmoni sederhana
Gerak harmoni sederhanaGerak harmoni sederhana
Gerak harmoni sederhanaaulia rodlia
 
FISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIFISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIVini Dewi
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaririsarum
 
Momentum linear-dan-tumbukan
Momentum linear-dan-tumbukanMomentum linear-dan-tumbukan
Momentum linear-dan-tumbukanmuhamad khanif
 
Fisika impuls dan momentum
Fisika impuls dan momentumFisika impuls dan momentum
Fisika impuls dan momentumHikmah Jannah
 
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK BogorEnergi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Fisika 7 - Momentum & Impuls.pdf
Fisika 7 - Momentum & Impuls.pdfFisika 7 - Momentum & Impuls.pdf
Fisika 7 - Momentum & Impuls.pdfAdiTyaWahyuPutra1
 
12857872 fisika-sma-kelas-xi-bab-4-energi-usaha-dan-daya
12857872 fisika-sma-kelas-xi-bab-4-energi-usaha-dan-daya12857872 fisika-sma-kelas-xi-bab-4-energi-usaha-dan-daya
12857872 fisika-sma-kelas-xi-bab-4-energi-usaha-dan-dayaSissie Desi
 

Similar to Berikut penyelesaian soal contoh tersebut:1. Diketahui: - Beban = 1000 lb- Panjang awal kawat = 8 ft - Panjang setelah diberi beban = 8 + 0.010 = 8.010 ft- Luas penampang kawat = 0.025 in^2Tegangan (σ) = Beban/Luas penampang = 1000 lb / 0.025 in^2 = 40000 lb/in^2 Regangan (ε) = Perubahan panjang/Panjang awal = 0.010 ft (20)

B 10007096 luqmanul_hakim_energi_usaha_hukum_kekekalan_energi
B 10007096 luqmanul_hakim_energi_usaha_hukum_kekekalan_energiB 10007096 luqmanul_hakim_energi_usaha_hukum_kekekalan_energi
B 10007096 luqmanul_hakim_energi_usaha_hukum_kekekalan_energi
 
vgbsddbcyyybfyrsyyrfrybvrbvsjbrdhjbvry.ppt
vgbsddbcyyybfyrsyyrfrybvrbvsjbrdhjbvry.pptvgbsddbcyyybfyrsyyrfrybvrbvsjbrdhjbvry.ppt
vgbsddbcyyybfyrsyyrfrybvrbvsjbrdhjbvry.ppt
 
PPT USAHA DAN ENERGI.ppt
PPT USAHA DAN ENERGI.pptPPT USAHA DAN ENERGI.ppt
PPT USAHA DAN ENERGI.ppt
 
Usaha dan Energi
Usaha dan EnergiUsaha dan Energi
Usaha dan Energi
 
Impuls dan Momentum
Impuls dan MomentumImpuls dan Momentum
Impuls dan Momentum
 
KERJA DAN ENERGI
KERJA DAN ENERGIKERJA DAN ENERGI
KERJA DAN ENERGI
 
usaha dan energi
usaha dan energiusaha dan energi
usaha dan energi
 
Dinamika
DinamikaDinamika
Dinamika
 
Impuls dan momentun
Impuls dan momentunImpuls dan momentun
Impuls dan momentun
 
Media pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energiMedia pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energi
 
Media pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energiMedia pembelajaran usaha dan energi
Media pembelajaran usaha dan energi
 
saha7. usaha dan energi
saha7. usaha dan energisaha7. usaha dan energi
saha7. usaha dan energi
 
Gerak harmoni sederhana
Gerak harmoni sederhanaGerak harmoni sederhana
Gerak harmoni sederhana
 
FISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIFISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWI
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
 
Momentum linear-dan-tumbukan
Momentum linear-dan-tumbukanMomentum linear-dan-tumbukan
Momentum linear-dan-tumbukan
 
Fisika impuls dan momentum
Fisika impuls dan momentumFisika impuls dan momentum
Fisika impuls dan momentum
 
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK BogorEnergi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
Energi dan usaha Fisika SMK-SMAK Bogor
 
Fisika 7 - Momentum & Impuls.pdf
Fisika 7 - Momentum & Impuls.pdfFisika 7 - Momentum & Impuls.pdf
Fisika 7 - Momentum & Impuls.pdf
 
12857872 fisika-sma-kelas-xi-bab-4-energi-usaha-dan-daya
12857872 fisika-sma-kelas-xi-bab-4-energi-usaha-dan-daya12857872 fisika-sma-kelas-xi-bab-4-energi-usaha-dan-daya
12857872 fisika-sma-kelas-xi-bab-4-energi-usaha-dan-daya
 

More from Charis Muhammad

Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar DieselJobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar DieselCharis Muhammad
 
Jobsheet Overhaul Motor Starter
Jobsheet Overhaul Motor StarterJobsheet Overhaul Motor Starter
Jobsheet Overhaul Motor StarterCharis Muhammad
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada KendaraanCharis Muhammad
 
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan RegulatorJobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan RegulatorCharis Muhammad
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada KendaraanCharis Muhammad
 
Jobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul KarburatorJobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul KarburatorCharis Muhammad
 
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan BakarJobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan BakarCharis Muhammad
 
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan KarburatorJobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan KarburatorCharis Muhammad
 
Jobsheet Overhaul Distributor
Jobsheet Overhaul DistributorJobsheet Overhaul Distributor
Jobsheet Overhaul DistributorCharis Muhammad
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada KendaraanCharis Muhammad
 
Jobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
Jobsheet Overhaule Motor Starter MobilJobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
Jobsheet Overhaule Motor Starter MobilCharis Muhammad
 
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusElemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusCharis Muhammad
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiCharis Muhammad
 
Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding Bensin
Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding BensinKeuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding Bensin
Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding BensinCharis Muhammad
 
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor BensinMesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor BensinCharis Muhammad
 
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Charis Muhammad
 
Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1Charis Muhammad
 
Elemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanElemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanCharis Muhammad
 

More from Charis Muhammad (20)

Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar DieselJobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
 
Jobsheet Overhaul Motor Starter
Jobsheet Overhaul Motor StarterJobsheet Overhaul Motor Starter
Jobsheet Overhaul Motor Starter
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
 
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan RegulatorJobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
 
Jobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul KarburatorJobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul Karburator
 
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan BakarJobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
Jobsheet Memeriksa Pompa Bahan Bakar
 
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan KarburatorJobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
 
Jobsheet Overhaul Distributor
Jobsheet Overhaul DistributorJobsheet Overhaul Distributor
Jobsheet Overhaul Distributor
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengapian Pada Kendaraan
 
Jobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
Jobsheet Overhaule Motor Starter MobilJobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
Jobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
 
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusElemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
 
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
 
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - Rantai
 
Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding Bensin
Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding BensinKeuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding Bensin
Keuntungan dan Kerugian Diesel Dibanding Bensin
 
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor BensinMesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
 
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2
 
Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1Elemen Mesin 1 - Keling 1
Elemen Mesin 1 - Keling 1
 
Elemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanElemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - Bantalan
 

Recently uploaded

Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 

Recently uploaded (20)

Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 

Berikut penyelesaian soal contoh tersebut:1. Diketahui: - Beban = 1000 lb- Panjang awal kawat = 8 ft - Panjang setelah diberi beban = 8 + 0.010 = 8.010 ft- Luas penampang kawat = 0.025 in^2Tegangan (σ) = Beban/Luas penampang = 1000 lb / 0.025 in^2 = 40000 lb/in^2 Regangan (ε) = Perubahan panjang/Panjang awal = 0.010 ft

  • 2. USAHA DAN ENERGI ENERGI Energi (disebut juga tenaga) adalah kemampuan untuk melakukan usaha. USAHA Usaha (Work) adalah gaya yang bekerja pada suatu benda atau objrk tertentu.
  • 3. Bentuk-Bentuk Energi a)Energi Mekanik b) Energi Bunyi c) Energi kalor d) Energi Cahaya e) Energi Listrik f) Energi Nuklir g) Energi Kinetik h) Energi Potensial
  • 4. ENERGI KINETIK Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya atau kelajuannya. Energi kinetik dirumuskan :  m = massa (Kg)  v = kecepatan (m/s) 1 kg m2/s2 = 1 N /m s2 . m2/s2 = 1 N m = 1 J Ek = ⅟2 . m . v2
  • 5. ENERGI POTENSIAL Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh benda karena posisinya. Energi potensial dapat dirumuskan :  m = massa (kg),  g = percepatan gravitasi (m/s2), = 10 m/s2  h = ketinggian benda dari acuan (m). Ep =m . g . h
  • 6. ENERGI MEKANIK Energi mekanik adalah energi yang berkaitan dengan gerak atau kemampuan untuk bergerak. Energi Mekanik dapat dirumuskan :  EM : Energi Mekanik  Ek : Energi Kinetik  Ep : Energi Potensial Nilai EM selalu tetap/sama pada setiap titik di dalam lintasan suatu benda. EM = Ek + Ep
  • 7. KEKEKALAN ENERGI “Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk energi lain.” Contoh : Ebensin > Ekimia >Egerak
  • 8. DAYA Daya adalah hasil bagi antara usaha yang dilakukan dengan selang waktu usaha tersebut dilakukan. Dapat dirumuskan : P = Daya (J/s) ∆W = Usaha yang dilakukan (KW) ∆t = Waktu (s) P = ∆W/∆t
  • 9. USAHA  W = Usaha (joule = J)  F = gaya (N)  s = perpindahan (m) W = F.s
  • 10. USAHA OLEH GAYA YANG MEMBENTUK SUDUT Persamaan diatas (W = F.s) itu hanya berlaku jika gaya yang berkerja segaris dan searah dengan perpindahan  W = Usaha (joule = J)  F = gaya (N)  s = perpindahan (m)  Ө = sudut antara F dan s (derajat atau radian) W = Fx . s = (F cos Ө) . s = Fs cos Ө
  • 11. Gambar yang menunjukkan usaha oleh gaya F yang membentuk sudut Ө
  • 12. USAHA BERNILAI NOL (TIDAK MELAKUKAN USAHA) Tidak semua gaya yang sudah bekerja dikatakan melalukan usaha atau semua benda yang berpindah telah dikenai usaha. Penyebabnya antara lain :  Gaya penyebab ada tetapi tidak ada perpindahan  Gaya penyebab tidak ada tetapi terjadi perpindahan  Gaya dan perpindahan membentuk sudut 90 derajat
  • 13. HUBUNGAN USAHA DAN ENERGI Usaha yang dilakukan suatu gaya dapat mengubah energi kinetik benda. Catatan : Benda bergerak pada bidang datar atau ketinggian benda tetap. W = Ө . EK = m . vakhir - m . vawal
  • 14. GERAK HARMONIK Gerak harmonic adalah gerak periodic yang memiliki persamaan gerak sebagi fungsi waktu berbentuk sinusoidal. Gerak harmonic sederhana didefinisikan sebagai gerak harmonic yangdipengaruhi oleh gaya yang arahnya selalu menuju ke titik seimbang dan besarnya sebanding dengan simpangannya.
  • 15. PERIODE DAN FREKUENSI Periode menyatakan waktu yang diperlukan untuk melakukan satu siklus gerak harmonic, sedangkan frekuensi menyatakan jumlah siklus gerak harmonic yang terjadi tiap satuan waktu. k = m . w2 Mengingat bahwa w = 2Ө/T k = m (2Ө/T)2 Dan diketahui bahwa T = 2Ө Өm/k F = ⅟2Ө Өk/m RUMUS
  • 16. KONSEP USAHA DAN ENERGI Usaha oleh Beberapa Gaya Apabila usaha yang dilakukan oleh orang pertama dan orang kedua untuk memindahkan suatu benda ke kanan sejauh s adalah resultan dua gaya searah adalah F =F1 + F2, sehingga Dengan memasukkan F1 s = W1 dan F2 s =W2, maka diperoleh Secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut : Usaha yang dilakukan oleh resultan gaya-gaya searah dan berlawanan arah, yang menyebabkan benda berpindah sejauh s, sama dengan jumlah usaha oleh tiap-tiap gaya W1 = F1 s dan W2 = F2 s W = F s, W = (F1 + F2) s W = W1 + W2
  • 17. MOMENTUM , IMPULS DAN HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM MOMENTUM DAN IMPULS  1. Momentum Linier (p)  2. Momentum Anguler (L)  3. Impuls (I)
  • 18. Momentum Linier (p) Momentum Linier adalah hasil kali massa benda dengan kecepatan gerak benda tersebut. Jadi setiap benda yang memiliki kecepatan pasti memiliki momentum. RUMUS : Keterangan :  p = momentum (kg.m/s = N/s)  m = massa (kg)  v = kecepatan (m/s) p = m . v Catatan : Momentum merupakan besaran vektor, dengan arah p = arah v
  • 19. Momentum Anguler (L) Momentum Anguler adalah hasil kali (cross product) momentum linier dengan jari jari R. Jadi setiap benda yang bergerak melingkar pasti memiliki momentum anguler. Rumus : Catatan :  Momentum anguler merupakan besaran vektor dimana arah L tegak lurus arah R sedangkan besarnya tetap. L = m . v . R L = p . R Keterangan : •L = Momentum Anguler (kg.m2/s) •m = massa (kg) •v = kecepatan (m/s) •p = momentum linear (kg.m/s atau N/s) •R = jari-jari lingkaran (m).
  • 20. Impuls (I) Impuls merupakan perubahan momentum. Jika pada benda bekerja gaya F tetap selama waktu t, maka impuls I dari gaya itu adalah: Rumus : atau sehingga dapat ditulis : I = Perubahan momentum I = m . vakhir - m . vawal I = F . t F . t = m . vakhir - m . vawal
  • 21. HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM Hukum kekekalan momentum diterapkan pada proses tumbukan semua jenis, dimana prinsip impuls mendasari proses tumbukan dua benda, yaitu I1 = -I2. Jika dua benda A dan B dengan massa masing- masing MA dan MB serta kecepatannya masing-masing VA dan VB saling bertumbukan, maka : keterangan : VA dan VB = kecepatan benda A dan B pada saat tumbukan VA' dan VB' = kecepatan benda A den B setelah tumbukan. MA . VA + MB . VB = MA . VA' + MB . VB' Catatan: vektor ke kanan dianggap positif, sedangkan ke kiri dianggap negatif.
  • 22. TUMBUKAN a. Elastis Sempurna : e = 1 Disini berlaku hukum kekekalan energi (energi sebelum dan sesudah adalah sama) dan kekekalan momentum. e = koefisien restitusi. b. Elastis Sebagian : 0 < e < 1 Disini hanya berlaku hukum kekekalan momentum. Khusus untuk benda yang jatuh ke tanah dan memantul ke atas lagi maka koefisien restitusinya adalah: h = tinggi benda mula-mula h' = tinggi pantulan benda e = (- VA' - VB')/(VA - VB) e = h'/h
  • 23. c. Tidak Elastis : e = 0 Setelah tumbukan, benda melakukan gerak yang sama dengan satu kecepatan v'. Disini hanya berlaku hukum kekekalan momentum. v' = kecepatan setelah tumbukan MA . VA + MB . VB = (MA + MB) . v'
  • 24. PENERAPAN KONSEP IMPULS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Beberapa contoh penerapan konsep impuls dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut : 1. Sarung Tinju 2. Palu atau pemukul 3. Helm
  • 25. ELASTISITAS TEGANGAN (STRESS) Tegangan adalah “ Perbandingan antara gaya tarik yang bekerja terhadap luas penampang benda” . Tegangan dinotasikan dengan (sigma), satunnya N/m2. Secara matematika konsep Tegangan dituliskan : Contoh gambar : Setelah diberi gaya A
  • 26. Contoh penggunaan konsep Tegangan (Stress): Sebuah kawat yang panjangnya 2m dan luas penampang 5mm2 ditarik gaya 10N. Tentukan besar tegangan yang terjadi pada kawat. Pembahasan: Diketahui : A = 5mm2 = 5.10-4 m2 F = 10N Ditanyakan : ? Jawab : = = = 2.104Nm-2
  • 27. REGANGAN (STRAIN) Regangan adalah “Perbandingan antara pertambahan panjang L terhadap panjang mula-mula(Lo)” Regangan dinotasikan dengan e dan tidak mempunyai satuan. 1. Keadaan awal benda yang panjangnya Lo diberi gaya (F) pada bidang A 2. Keadaan bertambah panjang sebanyak Secara matematika konsep Regangan (Strain) dituliskan
  • 28. Sebuah kawat panjangnya 100 cm ditarik dengan gaya 12N, sehingga panjang kawat menjadi 112 cm. Tentukan regangan yang dihasilkan kawat. Diketahui : Lo = 100 cm L = 112 cm ∆L = 112 cm - 100 cm = 12cm Ditanyakan : e Jawab : e = e = e = 0,12
  • 29. ELASTISITAS DAN PLASTISITAS Teori Elastisitas adalah Hubungan antara setiap jenis tegangan dengan regangan yang bersangkutan penting peranannnya dalam cabang fisika diagram tegangan - regangan suatu logam kenyal yang menderita tarikan. Regangan-tegangan akan berbeda perolehannya bergantung pada bahannya (Logam atau Karet yang di vulkanisir)
  • 30. MODULUS ELASTIK Modulus Elastik disebut Tegangan yang diperlukan untuk menghasilkan suatu regangan tertentu bergantung pada sifat bahan yang menderita tegangan itu. Perbandingan tegangan terhadap regangan, atau tegangan per satuan regangan. Perbandingan tegangan kompresi terhadap regangan kompresi disebut modulus regangan, atau modulus young, bahan yang bersangkutan dan dilambangkan dengan Y
  • 31. Modulus Elastik (harga pendekatan) Modulus Young, Y Modulus Luncur, L Modulus Bulk, B 1012 dyn cm-2 106 lb in-2 1012 dyn cm-2 106 lb in-2 1012 dyn cm-2 106 lb in-2 Alumunium 0,70 10 0,24 3,4 0,70 10 Kuningan 0,91 3 0,36 5,1 0,61 8,5 Tembaga 1,1 16 0,42 6 1,4 20 Gelas 0,55 7,8 0,23 3,3 0,37 512 Besi 0,91 13 0,70 10 1,0 14 Timah 0,16 2,3 0,056 0,8 0,077 1,1 Nikel 2,1 30 0,77 11 2,6 34 Baja 2,0 29 0,84 12 1,6 23
  • 32. Modulus luncur L suatu bahan, dalam daerah hukum Hooke, didefinisikan sebagai perbandingan tegangan luncurdegan regangan luncur Definisi modulus luncur yang umum lagi ialah:
  • 33. Kompresibilitas Zat Cair, K Zat Cair (Nm-2)-1 (lb in-2)-1 atm-1 Karbon Disulfida 64 x 10-11 45 x 10-7 66 x 10-6 Etil Alkohol 110 78 115 Gliserin 21 15 22 Raksa 3,7 2,6 3,8 Air 49 34 50
  • 34. KONSTANTA GAYA bila YA/lo diganti dengan satu konstanta k dan perpanjangan Dl kita sebut x Fn = kx Dengan perkataan lain, besar tambahan panjang sebuah benda yang mengalami tarikan dihitung dari panjang awalnya sebandaing dengan besar gaya yang meregangkannya. Hukum Hooke mulanya diungkapkan dalam bentuk ini, jadi tidak atas dasar pengertian tegangan dan regangan.
  • 35. CONTOH SOAL 1. Dalam suatu percobaan untuk mengukur modulus Young, sebuah beban 1000 lb yang digantungkan pada kawat baja yang panjangnya 8 ft dan penampangnya 0,025 in2, ternyata meregangkan kawat itu sebesar 0,010 ft melebihi panjangnya sebelum diberi beban. Berapa tegangan, regangan, dan harga modulus Young bahan baja kawat itu???
  • 36. 2. Umpamakan benda pada gambar 11-6 sebuah pelat kuningan seluas 2 ft-2 dan tebalnya ½ in. Berapa gaya F harus dikerjakan terhadap tiap tepinya jika perubahan x ialah 0,01 in? Modulus luncur kuningan itu 5 x 106 lb in-2. Tegangan luncur pada tiap sisi ialah: F = 12.500 lb