SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
1
PRAKTIKUM VI
A. Judul :
Identifikasi Burung
B. Tujuan:
1. Untuk mengetahui bagian-bagian tubuh aves yang penting untuk
identifikasi
2. Untuk mengetahui mahasiswa agar terampil menggunakan kunci
identifikasi sistem dikotom dalam mengidentifikasi jenis burung
C. Dasar Teori
Aves adalah hewan yang paling dikenal orang, karena dapat dilihat dimana-
mana, aktif di siang hari dan memiliki bagian yang unik yaitu bulu indah untuk
menutupi tubuh. Aves berasal dari kata dalam bahasa Latin, yaitu avis yang
berarti burung. Kekhasan dari Kelas Aves yaitu adanya bulu yang menutupi
tubuh. Terdiri atas >9600 spesies yang kosmopolitan di seluruh permukaan bumi.
Jumlah ini melampaui jumlah Vertebrata lainnya, kecuali Chondrichthyes dan
Osteichthyes (Jasin, 1992).
Kelas Aves adalah kelas hewan vertebrata yang berdarah panas dengan
memiliki bulu dan sayap. Tulang dada tumbuh membesar dan memipih, anggota
gerak belakang beradaptasi untuk berjalan, berenang dan bertengger. Mulut
sudah termodifikasi menjadi paruh, punya kantong hawa, jantung terdiri dari
empat ruang, rahang bawah tidak mempunyai gigi karena gigi-giginya telah
menghilang yang digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk dan berkembang
biak dengan bertelur. Kelas ini dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber
makanan, hewan ternak, hobi dalam peliharaan. Dalam bidang industri bulunya
dapat dimanfaatkan contohnya baju, hiasan dinding, dan lainnya (Mukayat,
1990).
Anggota kelas aves memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap
lingkungannya, sehingga hewan ini mampu bertahan dan berkembang biak pada
suatu tempat. Struktur dan fisiologi burung diadaptasikan dalam berbagai cara
untuk penerbangan yang efisien. Yang paling utama di antara semuanya adalah
sayap. Meskipun sekarang sayap itu memungkinkan burung untuk terbang jauh
2
mencari makanan yang cocok dan berlimpah, mungkin saja sayap itu dahulu
timbul sebagai adaptasi yang membantu hewan ini lolos dari pemangsanya.
Adanya burung-burung yang tidak memiliki sayap yang hidup di Antartika,
Selandia Baru dan daerah-daerah lain yang jarang ada pemangsanya
membuktikan hal ini (Kimball, 1983).
Kelas aves memiliki kemajuan bila dibandingkan dengan kelas-kelas yang
mendahuluinya dalam hal: Tubuh mempunyai penutup yang bersifat isolasi.
Darah vena dan arteri terpisah secara sempurna dalam sirkulasi pada jantung.
Pengaturan suhu tubuh. Rata-rata metabolisme aves tinggi. Mempunyai
kemampuan untuk terbang. Suaranya berkembang dengan baik. Menjaga
anaknya dengan baik dan cara khusus (Jasin, 1992).
Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain.
Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal
dari epidermal tubuh, yang pada reptile serupa dengan sisik. Secara embriologis
bulu aves bermula dari papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi
epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk
folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar
dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang
epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu. Sentral kuncup bulu
mempunyai bagian epidermis yang lunak dan mengandung pembuluh darah
sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses pengeringan pada perkembangan
selanjutnya (Jasin, 1992).
Kelas aves memiliki kemajuan bila dibandingkan dengan kelas-kelas yang
mendahuluinya dalam hal; 1. Tubuh mempunyai penutup yang bersifat isolasi, 2.
Darah vena dan arteri terpisah secara sempurna dalam sirkulasi pada jantung, 3.
Pengaturan suhu tubuh, 4. Rata-rata metabolisme aves tinggi, 5. Mempunyai
kemampuan untuk terbang, 6. Suaranya berkembang dengan baik, 7. Menjaga
anaknya dengan baik dan cara khusus (Jasin, 1992).
Walaupun kebanyakan burung mampu terbang, terdapat beberapa spesies
yang tidak mampu terbang seperti burung penguin, unta, rea, emu, kiwi, dan lain-
lain. Burung adalah oviparous atau bertelur, kadang kala kedua pasangan akan
3
bergilir (penguin) dan dalam setengah spesies burung hanya burung jantan yang
akan mengerami telur. Terdapat juga spesies burung yang bertelur dalam sarang
burung burung lain untuk dieramkan oleh burung lain (Jasin, 1992).
Untuk mengidentifikasi burung, warna merupakan cara identifikasi utama,
kemudian dilanjutkan dengan melihat pola warna bulu-bulu burung tersebut.
Pengklasifikasian lebih lanjut perlu diketahui ukuran, keistimewaannya, ciri-ciri
khusus, tingkah laku, cara terbang, dan tempat burung tersebut ditemukan
(Mackinnon et.al, 1998).
Gambar 1 Pavo mulicus (Rudiyanto, 2011)
Gambar 2 Centropus bengalensis (Rudiyanto, 2011)
Gambar 3 Cacatua galerita (Rudiyanto, 2011)
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes
Famili : Galiidae
Genus : Pavo
Spesies : Pavo mulicus
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Cuculiformes
Famili : Cuculiidae
Genus : Centropus
Spesies : Centropus bengalensis
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Psittaciformes
Famili : Psittaciidae
Genus : Cacatua
Spesies : Cacatua galerita
4
D. Alat dan Bahan
Alat
1. Mistar
2. Camera
3. Buku atau literatur kunci identifikasi
Bahan
1. Burung Merpati
2. Bebek
3. Burung pipit
E. Prosedur Kerja
1. Menentukan morfologi aves serta sekaligus melakukan pengukuran
terhadap yang diamati.
2. Melakukan identifikasi terhadap aves yang diamati dengan
menggunakan kunci identifikasi yang ada.
F. Hasil Pengamatan
Gambar 1. Struktur Morfologi Burung Merpati Keterangan
1. Paruh
2. Mata
3. Atas kepala
4. Dada
5. Betis
6. Sayap
7. Dagu
8. Perut bawah
1 2
3
5
4
6
7
8
5
Gambar 2. Sayap burung merpati Keterangan
1. Remiger
primer
2. Remiges
sekunder
3. Remiger tersier
4. Alula
Gambar 3. Bulu berdasarkan letaknya
Gambar 4. Struktur bulu Keterangan
1. Vane
2. Rachis
3. Barb
4. Afterfeathers
5. Umbiculus superior
6. Umbiculus inferor
2
1
3
4
1
2
3
4
5
6
Retrigres Tetrices
Remiges
Primer
Remiges
Sekunder
Parapterum Ala spuriaRemiges
Tersier
6
Gambar 5. Struktur Morfologi bebek Keterangan
1. Paruh
2. Mata
3. Atas kepala
4. Sayap
5. Kaki berselaput
Gambar 6. Bulu berdasarkan letaknya
Gambar 7. Paruh burung merpati Gambar 8. Paruh bebek
Keterangan:
1. Maksila
2. Mandibula
3. Lidah
Keterangan:
1. Maksila
2. Mandibula
3. Lidah
Retrigres Tetrices Parapterum
4
1
5
3 2
1
1
3
2
3
2
7
Gambar 9. Mata burung merpati Gambar 10. Mata bebek
Keterangan
1. Cincin mata
2. Pupil
Keterangan
1. Cincin mata
2. Pupil
Gambar 11. Kaki burung merpati Gambar 12. Kaki bebek
Keterangan
1. Betis
2. Tumit
3. Cakar
Keterangan
1. Digiti
2. Selaput
3
2
1
1
2 2
1
3
1
8
Bagian morfologi burung pipit
Keterangan:
1. Mata
2. Paruh
3. Dahi
4. Dada
5. Tutup sayap atas
6. Tutup sayap bawah
7. Perut
8. Kaki
9. Betis
10. Bulu ekor
Gambar 1. Morfologi burung pipit
Keterangan:
1. Kantung udara
2. Dahi
3. Mata
4. Paruh
5. Dada
Gambar 2. Morfologi burung pipit
3
5
5
4
6
10
2
7
9
8
1
3
5
2
4
1
9
G. Pembahasan
1. Burung Merpati
Berdasarkan hasil pengamatan pada burung merpati yang memiliki ukuran
panjang total 30 cm, panjang ekor 10,5 cm, panjang sayap 22 cm, panjang paruh
2 cm dan panjang tarsus 2,5 cm. Adapun ciri morfologi yang diamati yaitu tubuh
dibedakan menjadi tiga bagian: caput, cervix, truncus, cauda dan extremitas.
Adapun pembahasan detailnya adalah sebagai berikut:
1) Caput
Pada bagian kepala ini organ-organ yang terlihat yaitu:
a) Rostrum (paruh), dibentuk oleh maxilla (rahang atas) dan mandibula (rahang
bawah) yang saling menutupi yang diadaptasi untuk makan biji-bijan.
Bentuk paruh pipih memanjang dan terbuat dari bahan tanduk. Menurut
Mukayat (1990), bagian dalam paruh dilapisi oleh lapisan yang disebut cera,
sedangkan sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk. Cera,
merupakan suatu tonjolan kulit yang lemah terdapat pada rostum bagian
atas.
b) Cavum oris (rongga mulut), dibagian ini tidak terdapat gigi karena telah
termodifikasi menjadi paruh. Selain itu, pangkal lidah burung merpati
terletak didekat kerongkongan.
c) Nares eksternal (lubang hidung), terdapat di bagian kepala tepatnya
dipangkal paruh.
d) Organon visus (alat penglihat), pada burung merpati letak mata terhadap
burung dibagian posterior hidung. Pupil mata berbentuk bulat. Pada sudut
medila mata terdapat membrana nictitans yang dapat ditarik untuk menutupi
mata.
e) Porus acusticus externus (lubang telinga luar), terletak di sebeleh dorso-
caudal mata, sedangkan membrana tymphani yang terdapat disebelah
dalamnya untuk menangkap getaran suara.
2) Cervix (leher).
Pada burung merpati, leher ini biasanya pendek. Bagian cervix ini merupakan
perpanjangan caput sampai ke bagian truncus. Truncus sebagian besar ditutupi
10
oleh bulu. Pada facies dorsalis uropygium terdapat papilla yang mempunyai
lubang sebagai muara kelenjar minyak (glanduld uropygialis).
3) Truncus (badan)
Tubuh burung merpati ditutupi oleh bulu. Pada uropygium berpangkal bulu-
bulu ekor, sedangkan pada facies dorsalis uropygium ada papilla yang
mempunyai lubang sebagai muara kelenjar minyak, minyak ini berguna untuk
meminyaki bulu-bulunya dan kelenjar minyak disebut glandula uropyglalis.
Ditutupi oleh bulu, pada bagian uropygium terdapat bulu-bulu ekor. Bulu
berfungsi melindungi kulit terhadap cuaca yang kurang sesuai, berguna untuk
terbang.
Dilihat dari segi anatomi bulu burung yang dapat kami amati yaitu:
Susunan plumae, terdiri dari bagian-bagian :
a) Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu.
b) Calamus (quill), tangkai pangkal bulu.
c) Rachis (saft), lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang tidak
berongga di dalamnya.
d) Umbiculus inferior, lubang pada pangkal calamus
e) Umbiculus superior, lubang pada bagian caudal calamus
f) Vexillum(vane), terbentuk oleh barbae;ialah suatu cabang kearah lateral dari
rachis.tiap barbae mempercabangkan banyak barbulae, menurut arahnya dapat
dibedakan menjadi dua yaitu: barbae distal dan barbae proximal.
Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi:
1) Tectrices yaitu bulu yang menutupi badan.
2) Rectrices yaitu bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan
berfungsi sebagai kemudi.
3) Remiges yaitu bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi:
a) Remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara
metacarpal pada metacarpalia.
b) Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna.
c) Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan
sekunder daerah siku.
11
4) Parapterum yaitu bulu yang menutupi daerah bahu.
5) Ala spuria yaitu bulu kecil yang menempel pada ibu jari.
4) Cauda
Cauda tersusun dari bulu-bulu yang lebih panjang dibandingkan degan bulu
pada badannya.
5) Extremitas
a) Extremitas anterior.
Berupa ala (sayap) yang skeletonnya terdiri atas humerus (lengan atas),
radius (tulang pengumpil), ulna (tulang hasta) dan ossa carpalia (tulang
pergelangan tangan). Pada aves tinggal 2 buah, yaitu os scaphoideum yang
menempel pada radius dan os cunieforme menempel pada ulna.
Persatuan antara ossa carpalia (tulang pergelangan tangan) dengan ossa
metacarpalia (tulang telapak tangan) sebagai tempat melekatnya digiti yang ada 3
yaitu jari I, II, III yang nomor-nomornya sesuai dengan banyaknya ruas jari
(phalanges) yang ada.
b) Extremitas posterior.
Terdiri atas femur, patella, crus yang terdiri fibula yang pendek dan tibio-
tarsus yang merupakan persatuan dari tulang tibia dan tarsalia. Pes (tulang cakar)
terdiri atas meta-tarsus dan digiti yang mempunyai ruas phalanx (jari-jari). Pada
ujung jari terdapat falcula yaitu kuku untuk mencakar, 4 jari itu ada 3 yang
mengarah ke muka dan 1 yang mengarah ke belakang.
Klasifikasi Ilmiah Merpati
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Columbiformes
Famili : Columbidae
Genus : Columba
Spesies : Columba livia
12
2. Bebek
Berdasarkan hasil pengamatan pada bebek, yang mempunyai ukuran panjang
total 58 cm, panjang paruh 5,5 cm, panjang ekor 9 cm, panjang sayap 11 cm dan
panjang tarsus 7 cm. Bebek merupakan hewan yang aktifitas hidupnya diurnal.
Morfologi bebek dapat dibedakan atas kepala, leher, badan, dan ekor.
1) Caput (Kepala)
Pada kepala terdapat bagian-bagian :
a) Paruh (rostum)
Dibentuk oleh maxilla (rahang atas) dan mandibula (rahang bawah). Bagian
dalam paruh ditutupi oleh lapisan yang disebut cera, pada bagian sebelah luar
dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk. Panjang ukuran paruh bebek yaitu
5,5 cm.
b) Cavum oris (rongga mulut)
Tidak terdapat gigi karena telah termodifikasi menjadi paruh, sehingga paruh
bebek bergerigi yang merupakan adaptasi dari lingkungan. Ujung lidah tumpul
serta berpapila didekat kerongkongan.
c) Nares eksternal (lubang hidung)
Terdapat dibagian dibagian pangkal paruh.
d) Organ visus (alat penglihat)
Letak mata terhadap hidung dibagian posterior. Pupil mata berbentuk bulat.
Bebek tidak memiliki wajah karena mata berada dibagian lateral.
e) Porus acusticus externus (lubang telinga bagian luar)
Terletak di sebeleh dorso-caudal mata, sedangkan membrana tymphani yang
terdapat disebelah dalamnya untuk menangkap getaran suara.
f) Membran nictitans
Terdapat membran nictitans yang berfungsi untuk melindungi mata saat
berada dalam air, yakni menyelam.
2) Cervix (leher).
Pada bebek, leher lebih panjang dari pada leher burung merpati. Bagian
cervixnya merupakan perpanjangan dari caput sampai ke bagian truncus. Truncus
sebagian besar ditutupi oleh bulu. Pada facies dorsalis uropygium terdapat papilla
13
yang mempunyai lubang sebagai muara kelenjar minyak (glandula uropygialis)
Pada bagian ekor. Ekor hanya terdiri dari bulu-bulu yang di bawahnya terdapat
kloaka.
3) Truncus (badan)
Truncus pada bebek dibungkus oleh kulit yang seolah-olah tak melekat pada
otot. Dari kulit akan muncul bulu dari hasil pertumbuhan epidermis menjadi
bentuk ringan, fleksibel dan berguna sebagai pembungkus tubuh yang sangat
resisten.
Pada uropygium berpangkal bulu-bulu ekor, sedangkan pada facies dorsalis
uropygium ada papilla yang mempunyai lubang sebagai muara kelenjar minyak,
minyak ini berguna untuk meminyaki bulu-bulunya dan kelenjar minyak disebut
glandula uropyglalis.
Ditutupi oleh bulu, pada bagian uropygium terdapat bulu-bulu ekor. Bulu
berfungsi melindungi kulit terhadap cuaca yang kurang sesuai, berguna untuk
terbang. Dilihat dari segi anatomi bulu bebek yang dapat kami amati yaitu:
Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi:
1) Tectrices merupakan bulu yang menutupi badan.
2) Rectrices merupakan bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya
simetris dan berfungsi sebagai kemudi.
3) Remiges merupakan bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi:
a) remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara
metacarpal pada metacarpalia.
b) Remiges secundarien melekat secara cubital pada radial ulna.
c) Remiges tertier terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan
sekunder daerah siku.
4) Parapterum yaitu bulu yang menutupi daerah bahu.
5) Ala spuria yaitu bulu kecil yang menempel pada ibu jari
Susunan plumae terdiri dari :
1. Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu.
2. Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu.
14
3. Rachis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang tidak
berongga di dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki jaringan.
4. Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan cabang-
cabang lateral dari rachis.
4) Ekstremitas
Ekstremitas anterior termodifikasi menjadi sayap. Pada bebek sayap tidak
berkembang dengan baik karena bebek merupakan kelompok aves yang tidak
pandai terbang. Ekstremitas posterior pada bebek terdapat selaput renang yang
membantu pada saat berenang dalam air. Jumlah ruas yaitu 4 digits. Selaput hanya
terdapat diantara digits 2 sampai 4, dan menutupi semua jari.
3. Burung Pipit
Berdasarkan hasil pengamatan burung pipit, yang memiliki ukuran panjang
total 28 cm, panjang ekor 11 cm, panjang sayap 20 cm, panjang paruh 1.5 cm,
panjang tarsus 2.5 cm. Adapun ciri morfologi yang diamati yaitu tubuh
dibedakan menjadi tiga bagian: caput, cervix, truncus, cauda dan extremitas.
Adapun pembahasan detailnya adalah sebagai berikut:
1) Caput (kepala)
Berdasarkan pengamatan pada, Pada bagian kepala ini terdapat organ-organ
yang terlihat yaitu:
a) Rostrum (paruh),
Rostrum (paruh) dibentuk oleh maxilla (rahang atas) dan mandibula (rahang
bawah) yang saling menutupi semua yang diadaptasi untuk makan biji-bijian.
Ukuran paruh total dari burung pipih 1.6 cm Bentuk paruh pipit runcing
memanjang dan terbuat dari bahan tanduk. Menurut Mukayat (1990), bagian
dalam paruh dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedangkan sebelah luar
dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk. Cera, merupakan suatu tonjolan kulit
yang lemah terdapat pada rostum bagian atas.
b) Cavum oris (rongga mulut), dibagian ini tidak terdapat gigi karena telah
termodifikasi menjadi paruh. Selain itu, lidah burung pipit pada bagian
mandibula bercabang.
15
c) Nares eksternal (lubang hidung),
terdapat di bagian kepala tepatnya
dipangkal paruh, dan memiliki
membaran timpani yang befungsi
sebagai alat pendengaran.
d) Organon visus (alat penglihat), pada
burung merpati letak mata terhadap burung dibagian posterior hidung. Dilihat
dari posisi mata burung pipit tidak tidak mempunya wajah, atau posisi mata
tidak berada didepan atau pada satu arah, melainkan pada bagian lateral.
Burung pipit tidak memiliki membrane nictitans.
e) Kantong udara berfungsi untuk menyimpan cadangan udara, yang akan
digunakan saat terbang. Berdasarkan pengamatan, saat bulu burung dibuka
trlihat kantong udara yang terdapat pada bagian posterior leher atau tepat
pada bagian lateral yang berdekatan dengan sayap burung
2) Cervix (leher).
Pada burung pipit, leher ini biasanya pendek. Bagian cervix ini merupakan
perpanjangan caput sampai ke bagian truncus. Truncus sebagian besar ditutupi
oleh bulu.
3) Truncus (badan)
Tubuh burung pipit ditutupi oleh bulu. Ekor Ditutupi oleh bulu, pada bagian
uropygium terdapat bulu-bulu ekor. Bulu berfungsi melindungi kulit terhadap
cuaca yang kurang sesuai, berguna untuk terbang, pada kaki ditutupi oleh bulu,
memiliki 4 jari serta cakar. Burung pipit tidak memiliki selaput renang atau
hewan terestial.
Klasifikasi Ilmiah Burung Pipit
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Columbiformes
Famili : Columbidae
Genus : Placeus
Spesies : Placeus hypoxantu
16
H. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk
kelas aves dapat dibedakan morfologinya antara kepala, leher, badan, dan ekor.
1. Pada kepala terdapat organ-organ seperti: rostrum(paruh), nares eksternal
(lubang hidung), organon visus (alat penglihat) dan porus acusticus
externus (lubang telinga luar)
2. Cervix (leher).
Bagian cervix ini merupakan perpanjangan caput sampai ke bagian
truncus.
3. Truncus (badan), truncus dibungkus oleh kulit yang seolah-olah tak
melekat pada otot. Dari kulit akan muncul bulu dari hasil pertumbuhan
epidermis menjadi bentuk ringan, fleksibel dan berguna sebagai
pembungkus tubuh yang sangat resisten.
4. Dilihat dari segi anatomi bulu burung yang dapat kami amati yaitu:
a. Plumae terdiri dari bagian-bagian: Calamus yaitu tangkai bulu, rachis
(saft) yaitu lanjutan calamus, umbilicus inferior yaitu lubang pada pangkal
calamus, umbilicus superior, yaitu lubang pada bagian caudal calamus dan
vexillum(vane), terbentuk oleh barbae.
5. Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi:
1) Tectrices yaitu bulu yang menutupi badan.
2) Rectrices yaitu bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya
simetris dan berfungsi sebagai kemudi.
3) Remiges yaitu bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi:
a) Remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan
secara metacarpal pada metacarpalia.
b) Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna.
c) Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan
sekunder daerah siku.
4) Parapterum yaitu bulu yang menutupi daerah bahu.
5) Ala spuria yaitu bulu kecil yang menempel pada ibu jari.
17
DAFTAR PUSTAKA
Jasin, M. 1992. Zoologi Vertebrata. Sinar Jaya: Surabaya
Kimball, J.W. 1983. Biologi Jilid 3. Erlangga: Jakarta
Mackinnon, J. 1991. Panduan Lapangan Pengenalan Burung-Burung di Jawa
dan Bali.Gadjahmada University Press: Yogyakarta.
Mukayat, D. 1990. Zoologi Vertebrata. Jakarta: Erlangga
Rusdianto, 2011. Study Identifikasi Aves (Online). Tersedia di:
http://haerynshared.com/pdf/2011/05/study-identifikasi-Aves.html.
Diakses Kamis 11 November 2013

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomydewisetiyana52
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...Lana Karyatna
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisAgustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Morfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahMorfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahIndah Asrida
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...UNESA
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalimat lisnawati
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanamanshafirasalsa11
 

What's hot (20)

Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Botani 3 Daun Majemuk
Botani 3 Daun MajemukBotani 3 Daun Majemuk
Botani 3 Daun Majemuk
 
Pinophyta
PinophytaPinophyta
Pinophyta
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
 
Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
 
Laporan Praktikum 5 Mammalia
Laporan Praktikum 5 MammaliaLaporan Praktikum 5 Mammalia
Laporan Praktikum 5 Mammalia
 
Laporan jaringan otot
Laporan jaringan ototLaporan jaringan otot
Laporan jaringan otot
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
 
Morfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahMorfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buah
 
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi TrikomataLaporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
 
Laporan Praktikum II Batang (Caulis)
Laporan Praktikum II Batang (Caulis)Laporan Praktikum II Batang (Caulis)
Laporan Praktikum II Batang (Caulis)
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awal
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
 
morfologi batang
morfologi batang morfologi batang
morfologi batang
 
5. Arsitektur Pohon
5. Arsitektur Pohon5. Arsitektur Pohon
5. Arsitektur Pohon
 

Similar to AVESID

Kelompok 11 super kelas aves
Kelompok 11 super kelas avesKelompok 11 super kelas aves
Kelompok 11 super kelas avesf' yagami
 
Biologi vertebrata
Biologi vertebrata Biologi vertebrata
Biologi vertebrata Siti Dewi
 
Tugas presentasi biologi x 2
Tugas presentasi biologi x 2Tugas presentasi biologi x 2
Tugas presentasi biologi x 2Aseng Budiman
 
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIA
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIAKLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIA
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIAFirdika Arini
 
vertebrata biologi AVES I_ KELOMPOK 7.pptx
vertebrata biologi AVES I_ KELOMPOK 7.pptxvertebrata biologi AVES I_ KELOMPOK 7.pptx
vertebrata biologi AVES I_ KELOMPOK 7.pptxMarisaRintania
 
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia Fauzan Ardana
 
Bab 10. Rngkasan aves
Bab 10. Rngkasan avesBab 10. Rngkasan aves
Bab 10. Rngkasan avesNana Citra
 
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...himabioummy
 
Vertebrata
VertebrataVertebrata
Vertebratacindy542
 

Similar to AVESID (20)

Kelompok 11 super kelas aves
Kelompok 11 super kelas avesKelompok 11 super kelas aves
Kelompok 11 super kelas aves
 
Biologi vertebrata
Biologi vertebrata Biologi vertebrata
Biologi vertebrata
 
Aves
AvesAves
Aves
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Aves
AvesAves
Aves
 
Biologi : aves
Biologi :   avesBiologi :   aves
Biologi : aves
 
Group 8 phylum aves
Group 8 phylum avesGroup 8 phylum aves
Group 8 phylum aves
 
Aves .pptx
Aves .pptxAves .pptx
Aves .pptx
 
Aves (bio 1)
Aves (bio 1)Aves (bio 1)
Aves (bio 1)
 
Tugas presentasi biologi x 2
Tugas presentasi biologi x 2Tugas presentasi biologi x 2
Tugas presentasi biologi x 2
 
Reptilia
ReptiliaReptilia
Reptilia
 
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIA
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIAKLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIA
KLASIFIKASI HEWAN Ikan (PISCES), Burung (AVES), MAMALIA, AMPHIBIA, REPTILIA
 
Bab 10. dunia hewan (1)
Bab 10. dunia hewan (1)Bab 10. dunia hewan (1)
Bab 10. dunia hewan (1)
 
vertebrata biologi AVES I_ KELOMPOK 7.pptx
vertebrata biologi AVES I_ KELOMPOK 7.pptxvertebrata biologi AVES I_ KELOMPOK 7.pptx
vertebrata biologi AVES I_ KELOMPOK 7.pptx
 
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
 
Biologi aves
Biologi avesBiologi aves
Biologi aves
 
Bab 10. Rngkasan aves
Bab 10. Rngkasan avesBab 10. Rngkasan aves
Bab 10. Rngkasan aves
 
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...
 
Vertebrata
VertebrataVertebrata
Vertebrata
 
Xmia9 arthropoda
Xmia9 arthropodaXmia9 arthropoda
Xmia9 arthropoda
 

More from Selly Noviyanty Yunus

Contoh Soal Berpikir Kreatif dan Kritis
Contoh Soal Berpikir Kreatif dan KritisContoh Soal Berpikir Kreatif dan Kritis
Contoh Soal Berpikir Kreatif dan KritisSelly Noviyanty Yunus
 
Rpp Discovery Learning Pola Pewarisan Sifat
Rpp Discovery Learning Pola Pewarisan SifatRpp Discovery Learning Pola Pewarisan Sifat
Rpp Discovery Learning Pola Pewarisan SifatSelly Noviyanty Yunus
 
RPP Problem Based Learning Pertumbuhan & Perkembangan
RPP Problem Based Learning Pertumbuhan & PerkembanganRPP Problem Based Learning Pertumbuhan & Perkembangan
RPP Problem Based Learning Pertumbuhan & PerkembanganSelly Noviyanty Yunus
 
Rpp Project Based Learning Bioteknologi
Rpp Project Based Learning BioteknologiRpp Project Based Learning Bioteknologi
Rpp Project Based Learning BioteknologiSelly Noviyanty Yunus
 
Bahan ajar model connected materi fotosintesis
Bahan ajar model connected materi fotosintesisBahan ajar model connected materi fotosintesis
Bahan ajar model connected materi fotosintesisSelly Noviyanty Yunus
 

More from Selly Noviyanty Yunus (19)

Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 OsteichtyesLaporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
 
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 ChondrichtyesLaporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
 
Myriapoda (Chilopoda)
Myriapoda (Chilopoda)Myriapoda (Chilopoda)
Myriapoda (Chilopoda)
 
Buku Amorphophallus Titanum becc
Buku Amorphophallus Titanum beccBuku Amorphophallus Titanum becc
Buku Amorphophallus Titanum becc
 
Antibiotik Penicilin
Antibiotik PenicilinAntibiotik Penicilin
Antibiotik Penicilin
 
Makalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan pakuMakalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan paku
 
Makalah Olahraga Renang
Makalah Olahraga RenangMakalah Olahraga Renang
Makalah Olahraga Renang
 
Makalah biooptik
Makalah biooptikMakalah biooptik
Makalah biooptik
 
Makalah Biolistrik
Makalah BiolistrikMakalah Biolistrik
Makalah Biolistrik
 
Contoh Soal Pemecahan Masalah
Contoh Soal Pemecahan MasalahContoh Soal Pemecahan Masalah
Contoh Soal Pemecahan Masalah
 
Contoh Soal Berpikir Kreatif dan Kritis
Contoh Soal Berpikir Kreatif dan KritisContoh Soal Berpikir Kreatif dan Kritis
Contoh Soal Berpikir Kreatif dan Kritis
 
Culture of France
Culture of FranceCulture of France
Culture of France
 
Myanmar Traditional Food
Myanmar Traditional FoodMyanmar Traditional Food
Myanmar Traditional Food
 
Do's and don'ts in myanmar
Do's and don'ts in myanmarDo's and don'ts in myanmar
Do's and don'ts in myanmar
 
Rpp Discovery Learning Pola Pewarisan Sifat
Rpp Discovery Learning Pola Pewarisan SifatRpp Discovery Learning Pola Pewarisan Sifat
Rpp Discovery Learning Pola Pewarisan Sifat
 
RPP Problem Based Learning Pertumbuhan & Perkembangan
RPP Problem Based Learning Pertumbuhan & PerkembanganRPP Problem Based Learning Pertumbuhan & Perkembangan
RPP Problem Based Learning Pertumbuhan & Perkembangan
 
Rpp Project Based Learning Bioteknologi
Rpp Project Based Learning BioteknologiRpp Project Based Learning Bioteknologi
Rpp Project Based Learning Bioteknologi
 
Bahan ajar model connected materi fotosintesis
Bahan ajar model connected materi fotosintesisBahan ajar model connected materi fotosintesis
Bahan ajar model connected materi fotosintesis
 
Tata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhanTata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhan
 

AVESID

  • 1. 1 PRAKTIKUM VI A. Judul : Identifikasi Burung B. Tujuan: 1. Untuk mengetahui bagian-bagian tubuh aves yang penting untuk identifikasi 2. Untuk mengetahui mahasiswa agar terampil menggunakan kunci identifikasi sistem dikotom dalam mengidentifikasi jenis burung C. Dasar Teori Aves adalah hewan yang paling dikenal orang, karena dapat dilihat dimana- mana, aktif di siang hari dan memiliki bagian yang unik yaitu bulu indah untuk menutupi tubuh. Aves berasal dari kata dalam bahasa Latin, yaitu avis yang berarti burung. Kekhasan dari Kelas Aves yaitu adanya bulu yang menutupi tubuh. Terdiri atas >9600 spesies yang kosmopolitan di seluruh permukaan bumi. Jumlah ini melampaui jumlah Vertebrata lainnya, kecuali Chondrichthyes dan Osteichthyes (Jasin, 1992). Kelas Aves adalah kelas hewan vertebrata yang berdarah panas dengan memiliki bulu dan sayap. Tulang dada tumbuh membesar dan memipih, anggota gerak belakang beradaptasi untuk berjalan, berenang dan bertengger. Mulut sudah termodifikasi menjadi paruh, punya kantong hawa, jantung terdiri dari empat ruang, rahang bawah tidak mempunyai gigi karena gigi-giginya telah menghilang yang digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk dan berkembang biak dengan bertelur. Kelas ini dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber makanan, hewan ternak, hobi dalam peliharaan. Dalam bidang industri bulunya dapat dimanfaatkan contohnya baju, hiasan dinding, dan lainnya (Mukayat, 1990). Anggota kelas aves memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya, sehingga hewan ini mampu bertahan dan berkembang biak pada suatu tempat. Struktur dan fisiologi burung diadaptasikan dalam berbagai cara untuk penerbangan yang efisien. Yang paling utama di antara semuanya adalah sayap. Meskipun sekarang sayap itu memungkinkan burung untuk terbang jauh
  • 2. 2 mencari makanan yang cocok dan berlimpah, mungkin saja sayap itu dahulu timbul sebagai adaptasi yang membantu hewan ini lolos dari pemangsanya. Adanya burung-burung yang tidak memiliki sayap yang hidup di Antartika, Selandia Baru dan daerah-daerah lain yang jarang ada pemangsanya membuktikan hal ini (Kimball, 1983). Kelas aves memiliki kemajuan bila dibandingkan dengan kelas-kelas yang mendahuluinya dalam hal: Tubuh mempunyai penutup yang bersifat isolasi. Darah vena dan arteri terpisah secara sempurna dalam sirkulasi pada jantung. Pengaturan suhu tubuh. Rata-rata metabolisme aves tinggi. Mempunyai kemampuan untuk terbang. Suaranya berkembang dengan baik. Menjaga anaknya dengan baik dan cara khusus (Jasin, 1992). Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang pada reptile serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves bermula dari papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu. Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses pengeringan pada perkembangan selanjutnya (Jasin, 1992). Kelas aves memiliki kemajuan bila dibandingkan dengan kelas-kelas yang mendahuluinya dalam hal; 1. Tubuh mempunyai penutup yang bersifat isolasi, 2. Darah vena dan arteri terpisah secara sempurna dalam sirkulasi pada jantung, 3. Pengaturan suhu tubuh, 4. Rata-rata metabolisme aves tinggi, 5. Mempunyai kemampuan untuk terbang, 6. Suaranya berkembang dengan baik, 7. Menjaga anaknya dengan baik dan cara khusus (Jasin, 1992). Walaupun kebanyakan burung mampu terbang, terdapat beberapa spesies yang tidak mampu terbang seperti burung penguin, unta, rea, emu, kiwi, dan lain- lain. Burung adalah oviparous atau bertelur, kadang kala kedua pasangan akan
  • 3. 3 bergilir (penguin) dan dalam setengah spesies burung hanya burung jantan yang akan mengerami telur. Terdapat juga spesies burung yang bertelur dalam sarang burung burung lain untuk dieramkan oleh burung lain (Jasin, 1992). Untuk mengidentifikasi burung, warna merupakan cara identifikasi utama, kemudian dilanjutkan dengan melihat pola warna bulu-bulu burung tersebut. Pengklasifikasian lebih lanjut perlu diketahui ukuran, keistimewaannya, ciri-ciri khusus, tingkah laku, cara terbang, dan tempat burung tersebut ditemukan (Mackinnon et.al, 1998). Gambar 1 Pavo mulicus (Rudiyanto, 2011) Gambar 2 Centropus bengalensis (Rudiyanto, 2011) Gambar 3 Cacatua galerita (Rudiyanto, 2011) Klasifikasi ilmiah Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Aves Ordo : Galliformes Famili : Galiidae Genus : Pavo Spesies : Pavo mulicus Klasifikasi ilmiah Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Aves Ordo : Cuculiformes Famili : Cuculiidae Genus : Centropus Spesies : Centropus bengalensis Klasifikasi ilmiah Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Aves Ordo : Psittaciformes Famili : Psittaciidae Genus : Cacatua Spesies : Cacatua galerita
  • 4. 4 D. Alat dan Bahan Alat 1. Mistar 2. Camera 3. Buku atau literatur kunci identifikasi Bahan 1. Burung Merpati 2. Bebek 3. Burung pipit E. Prosedur Kerja 1. Menentukan morfologi aves serta sekaligus melakukan pengukuran terhadap yang diamati. 2. Melakukan identifikasi terhadap aves yang diamati dengan menggunakan kunci identifikasi yang ada. F. Hasil Pengamatan Gambar 1. Struktur Morfologi Burung Merpati Keterangan 1. Paruh 2. Mata 3. Atas kepala 4. Dada 5. Betis 6. Sayap 7. Dagu 8. Perut bawah 1 2 3 5 4 6 7 8
  • 5. 5 Gambar 2. Sayap burung merpati Keterangan 1. Remiger primer 2. Remiges sekunder 3. Remiger tersier 4. Alula Gambar 3. Bulu berdasarkan letaknya Gambar 4. Struktur bulu Keterangan 1. Vane 2. Rachis 3. Barb 4. Afterfeathers 5. Umbiculus superior 6. Umbiculus inferor 2 1 3 4 1 2 3 4 5 6 Retrigres Tetrices Remiges Primer Remiges Sekunder Parapterum Ala spuriaRemiges Tersier
  • 6. 6 Gambar 5. Struktur Morfologi bebek Keterangan 1. Paruh 2. Mata 3. Atas kepala 4. Sayap 5. Kaki berselaput Gambar 6. Bulu berdasarkan letaknya Gambar 7. Paruh burung merpati Gambar 8. Paruh bebek Keterangan: 1. Maksila 2. Mandibula 3. Lidah Keterangan: 1. Maksila 2. Mandibula 3. Lidah Retrigres Tetrices Parapterum 4 1 5 3 2 1 1 3 2 3 2
  • 7. 7 Gambar 9. Mata burung merpati Gambar 10. Mata bebek Keterangan 1. Cincin mata 2. Pupil Keterangan 1. Cincin mata 2. Pupil Gambar 11. Kaki burung merpati Gambar 12. Kaki bebek Keterangan 1. Betis 2. Tumit 3. Cakar Keterangan 1. Digiti 2. Selaput 3 2 1 1 2 2 1 3 1
  • 8. 8 Bagian morfologi burung pipit Keterangan: 1. Mata 2. Paruh 3. Dahi 4. Dada 5. Tutup sayap atas 6. Tutup sayap bawah 7. Perut 8. Kaki 9. Betis 10. Bulu ekor Gambar 1. Morfologi burung pipit Keterangan: 1. Kantung udara 2. Dahi 3. Mata 4. Paruh 5. Dada Gambar 2. Morfologi burung pipit 3 5 5 4 6 10 2 7 9 8 1 3 5 2 4 1
  • 9. 9 G. Pembahasan 1. Burung Merpati Berdasarkan hasil pengamatan pada burung merpati yang memiliki ukuran panjang total 30 cm, panjang ekor 10,5 cm, panjang sayap 22 cm, panjang paruh 2 cm dan panjang tarsus 2,5 cm. Adapun ciri morfologi yang diamati yaitu tubuh dibedakan menjadi tiga bagian: caput, cervix, truncus, cauda dan extremitas. Adapun pembahasan detailnya adalah sebagai berikut: 1) Caput Pada bagian kepala ini organ-organ yang terlihat yaitu: a) Rostrum (paruh), dibentuk oleh maxilla (rahang atas) dan mandibula (rahang bawah) yang saling menutupi yang diadaptasi untuk makan biji-bijan. Bentuk paruh pipih memanjang dan terbuat dari bahan tanduk. Menurut Mukayat (1990), bagian dalam paruh dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedangkan sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk. Cera, merupakan suatu tonjolan kulit yang lemah terdapat pada rostum bagian atas. b) Cavum oris (rongga mulut), dibagian ini tidak terdapat gigi karena telah termodifikasi menjadi paruh. Selain itu, pangkal lidah burung merpati terletak didekat kerongkongan. c) Nares eksternal (lubang hidung), terdapat di bagian kepala tepatnya dipangkal paruh. d) Organon visus (alat penglihat), pada burung merpati letak mata terhadap burung dibagian posterior hidung. Pupil mata berbentuk bulat. Pada sudut medila mata terdapat membrana nictitans yang dapat ditarik untuk menutupi mata. e) Porus acusticus externus (lubang telinga luar), terletak di sebeleh dorso- caudal mata, sedangkan membrana tymphani yang terdapat disebelah dalamnya untuk menangkap getaran suara. 2) Cervix (leher). Pada burung merpati, leher ini biasanya pendek. Bagian cervix ini merupakan perpanjangan caput sampai ke bagian truncus. Truncus sebagian besar ditutupi
  • 10. 10 oleh bulu. Pada facies dorsalis uropygium terdapat papilla yang mempunyai lubang sebagai muara kelenjar minyak (glanduld uropygialis). 3) Truncus (badan) Tubuh burung merpati ditutupi oleh bulu. Pada uropygium berpangkal bulu- bulu ekor, sedangkan pada facies dorsalis uropygium ada papilla yang mempunyai lubang sebagai muara kelenjar minyak, minyak ini berguna untuk meminyaki bulu-bulunya dan kelenjar minyak disebut glandula uropyglalis. Ditutupi oleh bulu, pada bagian uropygium terdapat bulu-bulu ekor. Bulu berfungsi melindungi kulit terhadap cuaca yang kurang sesuai, berguna untuk terbang. Dilihat dari segi anatomi bulu burung yang dapat kami amati yaitu: Susunan plumae, terdiri dari bagian-bagian : a) Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu. b) Calamus (quill), tangkai pangkal bulu. c) Rachis (saft), lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang tidak berongga di dalamnya. d) Umbiculus inferior, lubang pada pangkal calamus e) Umbiculus superior, lubang pada bagian caudal calamus f) Vexillum(vane), terbentuk oleh barbae;ialah suatu cabang kearah lateral dari rachis.tiap barbae mempercabangkan banyak barbulae, menurut arahnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu: barbae distal dan barbae proximal. Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi: 1) Tectrices yaitu bulu yang menutupi badan. 2) Rectrices yaitu bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai kemudi. 3) Remiges yaitu bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi: a) Remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara metacarpal pada metacarpalia. b) Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna. c) Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan sekunder daerah siku.
  • 11. 11 4) Parapterum yaitu bulu yang menutupi daerah bahu. 5) Ala spuria yaitu bulu kecil yang menempel pada ibu jari. 4) Cauda Cauda tersusun dari bulu-bulu yang lebih panjang dibandingkan degan bulu pada badannya. 5) Extremitas a) Extremitas anterior. Berupa ala (sayap) yang skeletonnya terdiri atas humerus (lengan atas), radius (tulang pengumpil), ulna (tulang hasta) dan ossa carpalia (tulang pergelangan tangan). Pada aves tinggal 2 buah, yaitu os scaphoideum yang menempel pada radius dan os cunieforme menempel pada ulna. Persatuan antara ossa carpalia (tulang pergelangan tangan) dengan ossa metacarpalia (tulang telapak tangan) sebagai tempat melekatnya digiti yang ada 3 yaitu jari I, II, III yang nomor-nomornya sesuai dengan banyaknya ruas jari (phalanges) yang ada. b) Extremitas posterior. Terdiri atas femur, patella, crus yang terdiri fibula yang pendek dan tibio- tarsus yang merupakan persatuan dari tulang tibia dan tarsalia. Pes (tulang cakar) terdiri atas meta-tarsus dan digiti yang mempunyai ruas phalanx (jari-jari). Pada ujung jari terdapat falcula yaitu kuku untuk mencakar, 4 jari itu ada 3 yang mengarah ke muka dan 1 yang mengarah ke belakang. Klasifikasi Ilmiah Merpati Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Aves Ordo : Columbiformes Famili : Columbidae Genus : Columba Spesies : Columba livia
  • 12. 12 2. Bebek Berdasarkan hasil pengamatan pada bebek, yang mempunyai ukuran panjang total 58 cm, panjang paruh 5,5 cm, panjang ekor 9 cm, panjang sayap 11 cm dan panjang tarsus 7 cm. Bebek merupakan hewan yang aktifitas hidupnya diurnal. Morfologi bebek dapat dibedakan atas kepala, leher, badan, dan ekor. 1) Caput (Kepala) Pada kepala terdapat bagian-bagian : a) Paruh (rostum) Dibentuk oleh maxilla (rahang atas) dan mandibula (rahang bawah). Bagian dalam paruh ditutupi oleh lapisan yang disebut cera, pada bagian sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk. Panjang ukuran paruh bebek yaitu 5,5 cm. b) Cavum oris (rongga mulut) Tidak terdapat gigi karena telah termodifikasi menjadi paruh, sehingga paruh bebek bergerigi yang merupakan adaptasi dari lingkungan. Ujung lidah tumpul serta berpapila didekat kerongkongan. c) Nares eksternal (lubang hidung) Terdapat dibagian dibagian pangkal paruh. d) Organ visus (alat penglihat) Letak mata terhadap hidung dibagian posterior. Pupil mata berbentuk bulat. Bebek tidak memiliki wajah karena mata berada dibagian lateral. e) Porus acusticus externus (lubang telinga bagian luar) Terletak di sebeleh dorso-caudal mata, sedangkan membrana tymphani yang terdapat disebelah dalamnya untuk menangkap getaran suara. f) Membran nictitans Terdapat membran nictitans yang berfungsi untuk melindungi mata saat berada dalam air, yakni menyelam. 2) Cervix (leher). Pada bebek, leher lebih panjang dari pada leher burung merpati. Bagian cervixnya merupakan perpanjangan dari caput sampai ke bagian truncus. Truncus sebagian besar ditutupi oleh bulu. Pada facies dorsalis uropygium terdapat papilla
  • 13. 13 yang mempunyai lubang sebagai muara kelenjar minyak (glandula uropygialis) Pada bagian ekor. Ekor hanya terdiri dari bulu-bulu yang di bawahnya terdapat kloaka. 3) Truncus (badan) Truncus pada bebek dibungkus oleh kulit yang seolah-olah tak melekat pada otot. Dari kulit akan muncul bulu dari hasil pertumbuhan epidermis menjadi bentuk ringan, fleksibel dan berguna sebagai pembungkus tubuh yang sangat resisten. Pada uropygium berpangkal bulu-bulu ekor, sedangkan pada facies dorsalis uropygium ada papilla yang mempunyai lubang sebagai muara kelenjar minyak, minyak ini berguna untuk meminyaki bulu-bulunya dan kelenjar minyak disebut glandula uropyglalis. Ditutupi oleh bulu, pada bagian uropygium terdapat bulu-bulu ekor. Bulu berfungsi melindungi kulit terhadap cuaca yang kurang sesuai, berguna untuk terbang. Dilihat dari segi anatomi bulu bebek yang dapat kami amati yaitu: Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi: 1) Tectrices merupakan bulu yang menutupi badan. 2) Rectrices merupakan bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai kemudi. 3) Remiges merupakan bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi: a) remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara metacarpal pada metacarpalia. b) Remiges secundarien melekat secara cubital pada radial ulna. c) Remiges tertier terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan sekunder daerah siku. 4) Parapterum yaitu bulu yang menutupi daerah bahu. 5) Ala spuria yaitu bulu kecil yang menempel pada ibu jari Susunan plumae terdiri dari : 1. Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu. 2. Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu.
  • 14. 14 3. Rachis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang tidak berongga di dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki jaringan. 4. Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan cabang- cabang lateral dari rachis. 4) Ekstremitas Ekstremitas anterior termodifikasi menjadi sayap. Pada bebek sayap tidak berkembang dengan baik karena bebek merupakan kelompok aves yang tidak pandai terbang. Ekstremitas posterior pada bebek terdapat selaput renang yang membantu pada saat berenang dalam air. Jumlah ruas yaitu 4 digits. Selaput hanya terdapat diantara digits 2 sampai 4, dan menutupi semua jari. 3. Burung Pipit Berdasarkan hasil pengamatan burung pipit, yang memiliki ukuran panjang total 28 cm, panjang ekor 11 cm, panjang sayap 20 cm, panjang paruh 1.5 cm, panjang tarsus 2.5 cm. Adapun ciri morfologi yang diamati yaitu tubuh dibedakan menjadi tiga bagian: caput, cervix, truncus, cauda dan extremitas. Adapun pembahasan detailnya adalah sebagai berikut: 1) Caput (kepala) Berdasarkan pengamatan pada, Pada bagian kepala ini terdapat organ-organ yang terlihat yaitu: a) Rostrum (paruh), Rostrum (paruh) dibentuk oleh maxilla (rahang atas) dan mandibula (rahang bawah) yang saling menutupi semua yang diadaptasi untuk makan biji-bijian. Ukuran paruh total dari burung pipih 1.6 cm Bentuk paruh pipit runcing memanjang dan terbuat dari bahan tanduk. Menurut Mukayat (1990), bagian dalam paruh dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedangkan sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk. Cera, merupakan suatu tonjolan kulit yang lemah terdapat pada rostum bagian atas. b) Cavum oris (rongga mulut), dibagian ini tidak terdapat gigi karena telah termodifikasi menjadi paruh. Selain itu, lidah burung pipit pada bagian mandibula bercabang.
  • 15. 15 c) Nares eksternal (lubang hidung), terdapat di bagian kepala tepatnya dipangkal paruh, dan memiliki membaran timpani yang befungsi sebagai alat pendengaran. d) Organon visus (alat penglihat), pada burung merpati letak mata terhadap burung dibagian posterior hidung. Dilihat dari posisi mata burung pipit tidak tidak mempunya wajah, atau posisi mata tidak berada didepan atau pada satu arah, melainkan pada bagian lateral. Burung pipit tidak memiliki membrane nictitans. e) Kantong udara berfungsi untuk menyimpan cadangan udara, yang akan digunakan saat terbang. Berdasarkan pengamatan, saat bulu burung dibuka trlihat kantong udara yang terdapat pada bagian posterior leher atau tepat pada bagian lateral yang berdekatan dengan sayap burung 2) Cervix (leher). Pada burung pipit, leher ini biasanya pendek. Bagian cervix ini merupakan perpanjangan caput sampai ke bagian truncus. Truncus sebagian besar ditutupi oleh bulu. 3) Truncus (badan) Tubuh burung pipit ditutupi oleh bulu. Ekor Ditutupi oleh bulu, pada bagian uropygium terdapat bulu-bulu ekor. Bulu berfungsi melindungi kulit terhadap cuaca yang kurang sesuai, berguna untuk terbang, pada kaki ditutupi oleh bulu, memiliki 4 jari serta cakar. Burung pipit tidak memiliki selaput renang atau hewan terestial. Klasifikasi Ilmiah Burung Pipit Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Aves Ordo : Columbiformes Famili : Columbidae Genus : Placeus Spesies : Placeus hypoxantu
  • 16. 16 H. Kesimpulan Dari hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk kelas aves dapat dibedakan morfologinya antara kepala, leher, badan, dan ekor. 1. Pada kepala terdapat organ-organ seperti: rostrum(paruh), nares eksternal (lubang hidung), organon visus (alat penglihat) dan porus acusticus externus (lubang telinga luar) 2. Cervix (leher). Bagian cervix ini merupakan perpanjangan caput sampai ke bagian truncus. 3. Truncus (badan), truncus dibungkus oleh kulit yang seolah-olah tak melekat pada otot. Dari kulit akan muncul bulu dari hasil pertumbuhan epidermis menjadi bentuk ringan, fleksibel dan berguna sebagai pembungkus tubuh yang sangat resisten. 4. Dilihat dari segi anatomi bulu burung yang dapat kami amati yaitu: a. Plumae terdiri dari bagian-bagian: Calamus yaitu tangkai bulu, rachis (saft) yaitu lanjutan calamus, umbilicus inferior yaitu lubang pada pangkal calamus, umbilicus superior, yaitu lubang pada bagian caudal calamus dan vexillum(vane), terbentuk oleh barbae. 5. Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi: 1) Tectrices yaitu bulu yang menutupi badan. 2) Rectrices yaitu bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai kemudi. 3) Remiges yaitu bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi: a) Remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara metacarpal pada metacarpalia. b) Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna. c) Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan sekunder daerah siku. 4) Parapterum yaitu bulu yang menutupi daerah bahu. 5) Ala spuria yaitu bulu kecil yang menempel pada ibu jari.
  • 17. 17 DAFTAR PUSTAKA Jasin, M. 1992. Zoologi Vertebrata. Sinar Jaya: Surabaya Kimball, J.W. 1983. Biologi Jilid 3. Erlangga: Jakarta Mackinnon, J. 1991. Panduan Lapangan Pengenalan Burung-Burung di Jawa dan Bali.Gadjahmada University Press: Yogyakarta. Mukayat, D. 1990. Zoologi Vertebrata. Jakarta: Erlangga Rusdianto, 2011. Study Identifikasi Aves (Online). Tersedia di: http://haerynshared.com/pdf/2011/05/study-identifikasi-Aves.html. Diakses Kamis 11 November 2013