1. Dokumen membahas tentang tugas kimia kelompok 1 yang membahas tentang kelimpahan unsur dan unsur alkali golongan 1.
2. Unsur-unsur ditemukan lebih banyak dalam bentuk senyawa alami di alam daripada bentuk bebas. Unsur golongan 1 adalah logam alkali yang sangat reaktif.
3. Sifat-sifat fisika dan kimia logam alkali seperti titik leleh, didih, warna nyala dan energi ionisasi ber
1. Tugas KIMIA ‘’Kelompok 1”
XII IPA 4
Nama kelompok :
oChristina Dwi T.S
oIka Sahara C.S
oMery Yunita
oMaulina Agustia
oRuni Nurlita
oSaripah Amiarni
2. Please be Quite and
Attention
Kelimpahan Unsur
dan
Unsur Alkali
(golongan 1)
3. I. Kelimpahan Unsur
Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan
dalam keadaan bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat
dalam bentuk bebas dan unsur gas mulia ditemukan dalam bentuk
senyawa alami di alam. Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon,
kripton, xenon, dan radon) termasuk dalam 90 jenis unsur yang terdapat
di alam, sedangkan sisanya merupakan unsur buatan seperti plutonium
dan amerisium. Beberapa unsur logam dapat ditemukan dalam keadaan
bebas maupun dalam bentuk senyawa seperti emas, perak, platina, dan
tembaga. Unsur nonlogam juga ada yang dalam keadaan bebas dan dalam
bentuk senyawa seperti oksigen, belerang, nitrogen, dan karbon. Unsur
atau senyawa yang banyak terdapat dalam bahanbahan alam disebut
mineral.
Mineral diolah untuk diambil unsurnya,
sehingga dapat digunakan dalam kehidupan
seharihari. Tidak semua mineral dilakukan
pengolahan, tergantung besarnya kandungan
unsur di dalamnya dan tingkat kesukaran
proses pengolahannya.
5. 1.2 Berbagai mineral di Indonesia
No Unsur Mineral
1 Tembaga Kalkopirit, CuFeS₂, Kalkosit, Cu₂S
2 Besi Hematit, Fe₃O₄, Magnetit, Pirit, FeS₂, Siderit, FeCO₃
3 Nikel NiS
4 Emas Unsur
5 Aluminium Bauksit, Al₂O₃, NH₂O, Kriolit, Na₃AlF₆
6 Timah Kasiterit, SnO₂
7 Krom Kromit, FeO, Cr₂O₃
8 Mangan Pirolusit, MnO₂, Braunit, Mn₂O₃
9 Seng Seng Blende, ZnS, Kolamin, ZnCO₃
10 Vanadium Vanadit, Pb₅(CO₄)₃Cl
6. A. Identifikasi keberadaan unsur-unsur di Alam
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
mengidentifikasi keberadaan unsur di alam ini. Diantaranya dengan cara reaksi
nyala dan reaksi pengendapan.
1. Reaksi nyala
Jika unsur yang akan diidentifikasi berbentuk padatan dan
mudah menguap, maka digunakan reaksi nyala. Reaksi ini memberikan hasil
berupa warna nyala yang spesifik untuk unsur tertentu. Berikut ini warna reaksi
nyala beberapa unsur dari golongan alkali dan alkali tanah.
Unsur Warna reaksi Unsur Warna reaksi
nyala nyala
Litium Merah Berilium Putih
Natrium Kuning Magnesium Putih
Kalium Ungu Kalsium Merah
Rubidium Merah Stronsium Merah Muda
Cesium Biru Barium Hijau
7. 2. Reaksi Pengendapan
Tidak jarang dijumpai unsur dalam jumlah yang sedikit dan bercampur
dengan unsur lain. Identifikasinya dengan menambahkan suatu pereaksi
untuk mengendapkan kelompok unsur tertentu dan membiarkan kelompok
unsur lain tetap dalam larutan. Cara ini dapat dilakukan secara berulang,
sehingga setiap kelompok dapat dipisahkan kembali sampai ke bagian yang
kecil.
pereaksi yang digunakan untuk identifikasi ini harus bersifat selektif untuk
unsur tertentu, sehingga dapat mengendapkan unsur yang diduga ada dalam
suatu larutan.
dengan teknik ini akan diperoleh zat baru yang berbeda dengan zat semula,
yang berupa endapan. Perhatikan contoh berikut
Kation Al³⁺ direaksikan dengan KOH akan menimbulkan endapan putih
hidrofil dari alumunium hidroksida (Al(OH)₃. Al(OH) ₃ larut dalam KOH
berdasarkan sifat amfoter dari Al(OH)₃ dengan reaksi :
Al³⁺(aq) + 3OH⁻(aq) Al(OH)₃(s)
Al(OH)₃(s) + OH⁻(aq) AlO₂⁻(aq) + 2H₂O(l)
8. II. Unsur Alkali (Golongan 1)
Logam alkali adalah kelompok unsur kimia yang mempunyai
satu elektron pada kulit luarnya. Dalam sistem periodik unsur terletak
pada golongan IA, kecuali hidrogen. Alkali berasal dari bahasa
arab kali yang berarti abu. Dinamakan alkali karena dapat membentuk
basa kuat. Logam alkali terdiri atas enam unsuryaitu litium ( Li ),
natrium ( Na ), kalium ( K ), rubidium ( Rb ), cesium ( Cs ), dan frasium
( Fr ). Semua unsur pada kelompok ini sangat reaktif sehingga secara
alami tak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal.
Untuk menghambat reaktivitas, unsur-unsur
logam alkali harus disimpan dalam medium minyak.
Unsur logam alkali tidak terdapat bebas di alam
melainkan dalam bentuk senyawanya.
Unsur Sumber Utama
Litium Spodumen, LiAl(Si2O6)
Natrium NaCl
Kalium KCl
Rubidium Lepidolit, Rb2(FOH)2Al2(SiO3)3
Cesium Pollusit, Cs4Al4Si9O26.H2O
9. Golongan IA disebut juga logam alkali. Logam alkali
melimpah dalam mineral dan terdapat di air laut. Khususnya Na
(natrium), di kerak bumi termasuk logam terbanyak keempat
setelah Al, Fe, dan Ca. Walaupun keberadaan ion natrium dan kalium
telah dikenali sejak lama, sejumlah usaha untuk mengisolasi logam
ini dari larutan air garamnya gagal sebab kereaktifannya yang
tinggi pada air. Akhirnya Na (natrium) dan juga Kalium (1807) bisa
diisolasi dengan mengelektrolisis garam leleh KOH atau NaOH oleh
H. Davy di abad ke-19. Kemudian Li (litium) ditemukan sebagai
unsur baru di tahun 1817, dan Davy segera setelah itu
mengisolasinya dari Li2O dengan metode elektrolisis. Setelah itu
pada tahun 1861, Rb (rubidium) dan Cs (cesium), ditemukan sebagai
unsur baru dengan teknik spektroskopi. Fr (fransium) ditemukan
dengan menggunakan teknik radiokimia tahun 1939, kelimpahan
alaminya sangat rendah karena memiliki waktu paro 21 menit.
Logam-logam ini juga bersifat sebagai reduktor dan mempunyai
warna nyala yang indah sehingga dipakai sebagai kembang api. api
10. Semua unsur golongan IA berwarna putih dan berupa logam padat,
kecuali cesium berwujud cair pada suhu kamar. Logam alkali Natrium
merupakan logam lunak dan dapat dipotong dengan pisau. Logam alkali Kalium
lebih lunak dari natrium. Pada Tabel diatas tampak bahwa logam litium,
natrium, dan kalium mempunyai massa jenis kurang dari 1,0 g cm–3. Akibatnya,
logam tersebut terapung dalam air, seperti gambar dibawah ini. Akan tetapi,
ketiga logam ini sangat reaktif terhadap air dan reaksinya bersifat eksplosif
disertai nyala.
Gambar 1.2 (a) Logam litium terapung di air karena massa jenisnya
lebih kecil dari air. (b) Logam natrium harus disimpan dalam minyak
tanah.
11. A. Sifat Fisis
Secara umum, logam alkali ditemukan dalam bentuk padat. Kecuali Cs
(cesium) yang berbentuk cair jika suhu lingkungan pada saat pengukuran
melebihi 28oC. Meskipun mereka adalah logam paling kuat, tetapi secara
fisik mereka lunak bahkan bisa diiris menggunakan pisau. Hal ini karena
mereka hanya memiliki satu elektron valensi pada kulit terluarnya.
Sedangkan jumlah kulitnya makin bertambah dari atas ke bawah dalam
tabel unsur periodik. Sehingga ikatan antar logamnya lemah.
* Titik didih dan titik leleh
Titik didih adalah titik suhu perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dan
titik leleh adalah titik suhu perubahan wujud dari padat ke cair. Dalam
golongan IA, dari Li ke Cs kecenderungan titik didih dan titik lelehnya turun.
Seperti terlihat pada tabel.
Dari penurunan titik didih dan titik leleh ini, bisa
isimpulkan bahwa Cs memiliki titik didih dan titik leleh terendah
simpulkan
ibandingkan logam lainnya karena ia memiliki ikatan logam paling
bandingkan
mah sehingga akan lebih mudah untuk melepas ikatan.
12. * Warna nyala
Salah satu ciri khas dari logam alkali adalah
memiliki sprektum emisi. Sprektum ini dihasilkan bila larutan
garamnya dipanaskan dalam nyala Bunsen, atau dengan
mengalirkan muatan listrik pada uapnya. Ketika atom diberi
energi (dipanaskan) elektronnya akan tereksitasi ke tingkat yang
lebih tinggi. Ketika energi itu dihentikan, maka elektronnya akan
kembali lagi ke tingkat dasar sehingga memancarkan energi
radiasi elektromagnetik. Menurut Neils Bohr, besarnya energi
yang dipancarkan oleh setiap atom jumlahnya tertentu
(terkuantitas) dalam bentuk spektrum emisi. Sebagian anggota
spektrum terletak di daerah sinar tampak sehingga akan
memberikan warna-warna yang jelas dan khas untuk setiap atom.
Sifat Litium Natrium Kalium Rubidium Cesium
Warna nyala Merah-tua Kuning Ungu Merah-biru Biru
13. B. Sifat Kimia
* Energi Ionisasi
Energi ionisasi pertama adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan
satu elektron yang terikat paling lemah dari satu mol atom dalam keadaan
gas. Energi ionisasi dalam satu golongan berhubungan erat dengan jari-
jari atom. Jari-jari atom pada golongan alkali dari Li ke Cs jari-jarinya
semakin besar, sesuai dengan pertambahan jumlah kulitnya. Semakin
banyak jumlah kulitnya, maka semakin besar jari-jari atomnya. Semakin
besar jari-jari atom, maka daya tarik antara proton dan elektron
terluarnya semakin kecil. Sehingga energi ionisasinya pun semakin kecil.
Pada logam alkali yang memiliki satu elektron valensi ia akan lebih mudah
membentuk ion positif agar stabil dengan melepas satu elektron
tersebut. Li menjadi Li+, Na menjadi Na+, K manjadi K+ dan yang lainnya.
Jari-jari ionnya mempunyai ukuran yang lebih
kecil dibandingkan jari-jari atomnya, karena ion logam
alkali membentuk ion positif. Ion positif mempunyai
jumlah elektron yang lebih sedikit dibandingkan atomnya.
Berkurangnya jumlah elektron menyebabkan daya tarik
inti terhadap lintasan elektron yang paling luar menjadi
lebih kuat sehingga lintasan elektron lebih tertarik ke
arah inti.
14. C. Kereaktifan
Logam alkali sangat reaktif dibandingkan logam golongan lain.
Selain disebabkan oleh jumlah elektron valensi yang hanya satu dan
ukuran jari-jari atom yang besar, sifat ini juga disebabkan oleh harga
energi ionisaisnya yang lebih kecil dibandingkan logam golongan lain. Dari
Li sampai Cs harga energi ionisai semakin kecil sehingga logamnya semakin
reaktif. Kereaktifan logam alkali dibuktikan dengan kemudahannya
bereaksi dengan air, oksigen, unsur-unsur halogen, dan hidrogen.
15. Reaksi-reaksi
a. Reaksi dengan air
Logam alkali bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen dan basa kuat.
Reaksi ini berlangsung sangat eksotermis yang berarti ia akan
menimbulkan panas ketika bereaksi dengan air. Litium (Li) sedikit
bereaksi dan sangat lambat, natrium (Na) jauh lebih cepat, kalium (K)
terbakar sedangkan rubidium (Rb) dan cesium (Cs) menimbulkan
ledakan. Reaksi antara logam dan air adalah sebagai berikut:
2M + 2H2O → 2MOH + H2
Logam akan berikatan dengan OH-. Semakin kuat sifat logamnya maka
semakin kuat sifat basanya. Dari Li ke Cs pelepasan OH- akan semakin
mudah (berhubungan dengan energi ionisasi) sehingga konsentrasi OH-
yang terbentuk akan semakin tinggi. Maka Cs yang paling membentuk
basa kuat.
b. Reaksi dengan Oksigen
Logam alkali juga bereaksi dengan oksigen membentuk oksida (bilangan
oksigen = -2), peroksida (bilangan oksigen = -1), atau superoksida (bilangan
oksida =-1/2). Dari Li sampai Cs, kecenderungan logam alkali untuk
menghasilkan senyawa peroksida atau superoksida semakin besar karena
sifat logamnya semakin reaktif. Untuk menghasilkan oksida logam alkali,
jumlah oksigen harus dibatasi dan digunakan suhu yang rendah (di bawah
180°C)
16. 4L + O2 → 2L2O
Untuk menghasilkan peroksida, selain jumlah okseigen yang dibatasi juga
harus disertai pemanasan. Jika oksigennya berlebih maka akan terbentuk
superoksida.
2L(s) + O2→
L2O2(s) L(s) + O2→
LO2
c. Reaksi dengan unsur-unsur Halogen
Unsur halogen bersifat sebagai pengoksidasi.Reaksi ini menghasilkan
garam halida.
2L(s) + X2 → 2LX
d. Reaksi dengan Hidrogen
Reaksi yang berlangsung akan menghasilkan senyawa hidrida. Senyawa
hidrida adalah senyawa yang mengandung atom hidrogen dengan bilangan
oksidasi negatif.
2L(s) + H2(g) → 2LH(s)
17. Kegunaan logam dan senyawa-senyawa yang mengandung
alkali
Logam-logam alkali mempunyai titik leleh yang rendah sehingga
dapat digunakan sebagai medium pemindah panas pada suatu reaktor
nuklir. Logam alkali mudah dilelehkan, lalu dialirkan melalui pipa-pipa ke
pusat reaktor, dimana logam alkali menyerap panas. Selanjutnya panas
tersebut ditransfer oleh alkali cair kepada bagian diluar reaktor untuk
menguapkan air. Uap yang timbul kemudian dipakai untuk menjalankan
generator listrik.
Oleh karena logam alkali mudah bereaksi dengan air atau
oksigen, logam-logam alkali sering dipakai sebagai pengikat (getter) uap
air atau gas O2 pada proses pembuatan tabung-tabung vakum peralatan
elektronika.
Logam alkali yang banyak digunakan adalah natrium.
Berlimpahnya senyawa natrium dialam menyebabkan logam ini relatif
murah dibandingkan dengan logam-logam alkali yang lain.
18. Disamping sebagai pemindah panas dan sebagai getter, logam natrium
memiliki beberapa kegunaan lain sebagai berikut:
a. Emisi warna kuning yang cemerlang tatkala dipanaskan menyebabkan
uap natrium yang dipakai sebagai lampu penerangan dijalan-jalan raya
atau pada kendaraan.sinar kuning natrium ini mempunyai kemampuan
untuk menembus kabut.
b. Logam natrium digunakan sebagai reduktor dalam pembuatan logam
titanium dari senyawa
TiCl4 + 4Na
Ti +4NaCl
c. Logam natrium digunakan dalam pembuatan tetra etil timbal, zat ini
ketukan yang ditambahkan pada bensin.
Pb +4Na +4C2H5Cl
Pb(C2H5)4 = 4NaCl
Senyawa-senyawa alkali lebih banyak kenggunaanya jika dibandingkan
dengan logam-logam murninya, sebab jumlahnya cukup berlimpah di
alam, terutama garam-garam natrium dan kalium.
19. Beberapa contoh senyawa alkali beserta keguanaannya:
• NaCl, Garam dapur (garam meja); bahan baku pembuatan NaOH,Na2CO3,
logam Na, dan gas klorin.
• NaOH, Soda kaustik; bahan utama dalam industri sabun,kertas dan tekstil;
pemurnian bauksit; ekstrasi senyawa-senyawa aromatic dari batubara.
• Na2CO3, Soda cuci; pelunak kesadahan air; zat pembersih (cleanser) peralatan
rumah tangga; industri gelas.
• NaHCO3, Soda (soda kue); campuran pada minuman dalam botol (beverage)
agar menghasilkan CO2; bahan pemadam api; obat-obatan; bahan pembuat
kue.
• NaNO3, Pupuk; bahan pembuatan senyawa nitrat yang lain
• NaNO2, Pembuatan zat warna (proses diazotasi); pencegahan korosi.
• Na2SO4, garam Glauber;obat pencahar (cuci perut); zat pengering untuk
senyawa organik.
• NaOCl, Zat pengelantang(bleaching) untuk kain.
• Na2S2O3, Larutan pencuci (”hipo”) dalam fotografi.
• Na3AlF6, Pelarut dalam sintesis logam alumunium.
• Na-benzoat, Zat pengawet makanan dalam kaleng; obat rematik.
• Na-sitrat, Zat anti beku darah.