SlideShare a Scribd company logo
1 of 73
AHMAD SUBANDI
 Bayi harus berpindah dari kehidupan INTRA
uterin EKSTRA uterin
 Berpotensi / berisiko GAGAL beradaptasi
Terutama pada
 Kehamilan yang dikategorikan berisiko tinggi
 Bayi dengan riwayat gawat janin
2
 Angka kejadian mortalitas dan morbiditas
neonatus di Indonesia masih tinggi,dengan
penyebabnya antara lain Aspiksia,Prematuritas dan
Infeksi.
 Hal ini akibat dari ANC yang tidak jelas,
penanganan yang terlambat,dan atau perawatan
yang tidak memadai / tidak sesuai standar.
 Oleh karena itu di perlukan kerjasama antar
petugas kesehatan dengan pelayanan yang
berkualitas dan berbasis bukti dalam menangani
kasus yang terjadi pada neonatus.
Mengenal neonatus yang berisiko

Deteksi dini kegawatan

Pertolongan cepat
Menghindari kerusakan lebih lanjut
Tumbuh kembang tidak terganggu
4
 Sebelum persalinan
 Saat persalinan
 Saat perawatan
Perawatan
neonatus dalam
1 jam pertama
 dampak
bermakna bagi
luaran bayi
terutama pada
bayi prematur
Perawatan
neonatus dalam
1 jam pertama
harus
memfokuskan
untuk
menurunkan
komplikasi :
hipotermi, IVH,
CLD dan ROP
Kerja tim,
perawatan
konsisten dan
aplikasi sesuai
praktek berbasis
bukti akan
meningkatkan
kualitas pelayanan
neonatus
Tin W, Milligan DW, Pennefather P, Hey E. Pulse oximeter, severe retinopathy, and outcome at one year in babies of less than 28 weeks
gestation. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed. 2001;84:F106-10
Paling sering terjadi
Terutama bayi prematur
Riskesdas 2007: dua penyebab kematian
neonatus 0-6 hari di Indonesia: asfiksia
(37%) dan prematuritas (34%)
Kondisi yang berhubungan dengan
distress napas
9
DUCTUS
VENOSU
S
DUCTUS
ARTERIOSUS
FORAM
EN
OVALE
Lahir
Adaptasi
Berhasil
Gagal
IMD
Resusitasi
STABLE
Transport
Rawat
Gabung
Rawat Level
2 atau level
3
Periode Awal
Bayi Baru Lahir
(BBL)
Warm
Pink Sweet
Tidak semua bayi dapat melewati
fase transisi dengan baik
Butuh lingkungan optimal
Ada sebagian neonatus butuh resusitasi
Cairan di alveoli  diserap jaringan paru 
diganti udara  O2 udara berdifusi ke
pembuluh darah sekeliling alveoli
Algoritma
Resusitasi
Neonatus IDAI
2013
KONDISI I II
Usaha napas Merintih Apnea/gasping
TAKIPNEA + -
RETRAKSI + -
BANTUAN NAPAS
CPAP VTP
PEEP 7
max.8
FiO2 disesuaikan dg
nilai saturasi
Perhatikan
pengembangan dada
PEEP
Pembagian tugas
yang jelas
Komunikasi
Efektif
Mengurangi
kesalahan
dalam
resusitasi
Maternal information:
• Riwayat Kehamilan
sebelumnya
• USG antenatal
• Riwayat Penyulit
dalam antenatal
•Risiko infeksi
kehamilan
•Riwayat obat yang
dikonsumsi ibu
Baby Information:
• Taksiran Usia Gestasi
• Jumlah bayi (satu, kembar, triplet)
• High-risk neonate which are requiring
resuscitation
• Ketuban hijau kental
• Variasi dari denyut jantung janin
• Kelainan Kongenital
2 = Circulation
1 = Airway-
Breathing3 obat dan alat
Tim Resusitasi
JANGAN SENDIRIAN .....!!!
60
RESUSITASI
(ABCD)
Sugar + Safe care
Temperature
Airway
Blood Pressure
Lab work
Emotional Support
SUGAR + SAFE CARE
TEMPERATURE
AIRWAY
BLOOD PRESSURE
LAB WORK
EMOTIONAL SUPPORT
Periksa gula darah, pasang infus/
umbilikal
Inkubator transpor / Kangaroo
Mother Care.
Target suhu: 36,5 – 37,5oC
Nasal kanul / CPAP / intubasi
INFORM CONSENT Tentang
Kondisi Bayi Empati + Tertulis
Pasang infus / umbilikal, loading
NaCl 0,9%
Pastikan sirkulasi baik.
AGD , DPL, septic work up (sesuai
kebutuhan)
ALGORITMA
“STABLE’
RESUSITASI
Airway
Breathing
Circulation
Drugs
UPAYAKAN BAYI
Warm
PinkSweet
Berat lahir < 1500 gr dibungkus plastik
Perlman JM, Wyllie J, Kattwinkel J, Atkins DL, Chameides L, Goldsmith JP, et al. Part 11: neonatal rescucitation: 2010 international
consesnsus on cardiopulmonary rescucitation and emergency cardiovascular care science with treatment recommendations. Circulation.
2010;122:S516-38
BAYI BUGAR 90 % BAYI Sesak /Merintih 9 % BAYI Apnea 1 %
IMD CPAP VTP
Apakah distress napas
merupakan peristiwa atau
penyakit yang mengancam
nyawa?
1. Penyakit membran hialin
2. Wet lung syndrome
3. Mekonium aspirasi sindrom
4. Pneumonia
5. Pneumotoraks
6. Gagal jantung
7. Hipotermi
8. Asidosis metabolik
9. Anemia
10. Polisitemia 34
 Normal : RR 40 – 60 x/menit
 Bedakan “Periodic Breathing” dengan apnea
 Apnea : stop napas > 20 detik, atau kurang dari
20 detik, tapi disertai bradikardi dan atau SpO2
menurun
35
 Normal HR 120 – 160 x/menit
 Kecuali pada penyakit jantung bawaan
 Periksa kualitas isi nadi, waktu pengisian
kapiler (N < 3 detik)
 Tekanan darah bayi harus diukur dengan
manset yang sesuai dengan berat badan (no. 1
– 2 – 3 – 4)
 Normal: bradikardi saat tidur (bayi cukup
bulan)
36
 Perfusi organ vital dan pasokan O2 yang
inadekuat
 Suatu keadaan kompleks dari disfungsi sirkulasi
yang menyebabkan pasokan O2 dan nutrien yang
insufisien untuk kebutuhan jaringan yang baik
Corneli (1993)
Pediatric Clinic of North America
Kourembanas (2004)
Manual of Neonatal Care
37
 Kekuatan nadi : kuat atau lemah
 Perfusi perifer : nilai cafillary refill time
 Warna kulit : adakah mottled
38
1. Menciptakan perawatan neonatus seperti di dalam
rahim termasuk posisi neonatus
2. Pencegahan hipotermi/hipertermi
3. Menilai tanda distres napas
4. Monitoring penggunaan oksigen
5. Perawatan bayi dengan penggunaan CPAP (Continous
Positive airway pressure) dan Ventilator
6. Suctioning dan Inhalasi
7. Pencegahan nyeri pada neonatus
8. Pencegahan infeksi
9. Family centered care
Competent
Nurses
Penanganan bayi
yang SMART
Skill
Management
Action
Rational
Teknique
INTRAUTERIN
POSISI BAYI YANG SALAH
 Menjaga suhu bayi 36,5 C – 37,5 C (suhu normal Bayi)
37.5 C
36.5 C
36.0 C
 32.0 C
Batas
Normal
Hipotermi
Moderat
Hipotermi
Berat
Probe suhu diletakkan di
abdomen regio kanan atas
Gunakan radiant-warmer
untuk tindakan dengan
sistem servo-control
Neutral Thermal Environmental Temperatures
Note : These are approximate starting points
Age and weight
Starting
Temperature
(°C)
Range of
Temperature
(°C)
0-6 hours Under 1200 gr 35.0 34.0 - 35.4
1200-1500 gr 34.1 33.9 - 34.4
1501 - 2500 gr 33.4 32.8 - 33.8
Over 2500 (and > 36 weeks) 32.9 32.0 - 33.8
6 - 12 hours Under 1200 gr 35.0 34.0 - 35.4
1200-1500 gr 34.0 33.5 - 34.4
1501 - 2500 gr 33.1 32.2 - 33.8
Over 2500 (and > 36 weeks) 32.8 31.4 - 33.8
12 - 24 hours Under 1200 gr 34.0 34.0 - 35.4
1200-1500 gr 33.8 33.3 - 34.3
1501 - 2500 gr 32.8 31.8 - 33.8
Over 2500 (and > 36 weeks) 32.4 31.0 - 33.7
24 - 36 hours Under 1200 gr 34.0 34.0 - 35.0
1200-1500 gr 33.6 33.1 - 43.2
1501 - 2500 gr 32.6 31.6 - 33.6
Over 2500 (and > 36 weeks) 32.1 30.7 - 33.5
36 - 48 hours Under 1200 gr 34.0 34.0 - 35.0
1200-1500 gr 33.5 33.0 - 34.1
1501 - 2500 gr 32.5 31.4 - 33.5
Over 2500 (and > 36
weeks) 31.9 30.5 - 33.3
48 - 72 hours Under 1200 gr 34.0 34.0 - 35.0
1200-1500 gr 33.5 33.0 - 34.0
1501 - 2500 gr 32.3 31.2 - 33.4
Over 2500 (and > 36
weeks) 31.7 30.1 - 33.2
72 - 96 hours Under 1200 gr 34.0 34.0 - 35.0
1200-1500 gr 33.5 33.0 - 34.0
1501 - 2500 gr 32.2 31.1 - 33.2
Over 2500 (and > 36
weeks) 31.3 29.8 - 32.8
4 - 12 days Under 1500 gr 33.5 33.0 - 34.0
1501 - 2500 gr 32.1 31.0 - 33.2
Over 2500 (and > 36
weeks)
4 - 5 days 31.0 29.5 - 32.6
5 - 6 days 30.9 29.4 - 32.3
6 - 8 days 30.6 29.0 - 32.2
8 - 10 days 30.3 29.0 - 31.8
10 - 12 days 30.1 29.0 - 31.4
 Bagaimana jika tidak tersedia inkubator ?
 Apa yang akan dilakukan ?
54
0 1 2
Frekuensi
Napas
< 60x/menit 60-80 x/menit >80x/menit
Retraksi Tidak ada
retraksi
Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang
dengan O2
Sianosis
menetap
walaupun diberi
O2
Air Entry Udara masuk Penurunan
ringan udara
masuk
Tidak ada udara
masuk
Merintih Tidak merintih Dapat didengar
dengan
stetoskop
Dapat didengar
tanpa alat bantu
 Skor < 4 : gangguan pernapasan ringan
 Skor 4 – 5 : gangguan pernapasan sedang
 Skor > 6 : gangguan pernapasan berat
(dibutuhkan konfirmasi pemeriksaan gas darah)
56
88 % 92%
SKALA NYERI NEONATUS
A. FISIK TANDA NILAI
Postur/tonus
Fleksi dan tegang 2
Ekstensi 1
Pola tidur
gelisah dan tidak responsif 2
tenang 0
Ekspresi
menangis 2
mengerutkan dahi 1
Tangisan
Ya 2
Tidak 1
Warna
Pucat kebiruan/kemerahan 2
merah muda 0
B. Fisiologik
Respirasi
Apnue 2
Takipneu 1
Denyut jantung
Fluktuatif 2
Takikardia 1
Saturasi
Desaturasi 2
normal 0
Tekanan Darah
Hipo/hipertensi 2
Normal 0
MANAJEMEN NYERI NEONATUS
Skor < 5
Pemberian Rasa nyaman
Skor 5-10
berikan parasetamol
Skor > 10
beri rasa nyaman, parasetamol dan pertimbangkan
pemberian analgetik gol. Narkotik
1. Gunakan ukuran ETT yang
sesuai
2. Perhatikan pengembangan
dada
3. Fiksasi ETT yang baik
4. Suctioning dengan tehnik
aseptik
5. Rubah posisi neonatus setiap
3 jam
6. Inhalasi jika diperlukan
Ukuran ETT no 2.5 untuk BB < 1000 gram
Ukuran ETT no 3 untuk BB 1000- <2000 gram
Ukuran ETT no.3.5 untuk BB 2000-<3000 gram
Ukuran ETT no 4 untuk BB > 3000 gram
•Dislokasi ETTD
•ObstruksiO
•PneumothoraxP
•Equipment (ventilator) ProblemE
•Stomach distentedS
1. Pastikan ukuran neonatus
sesuai dengan berat badan
bayi
2. Cegah terjadinya iritasi
pada septum bayi
3. Observasi adanya distensi
abdomen
4. Pasang OGT
5. Perhatikan semua sistem
CPAP
 Ukuran 1 untuk berat badan 700-1000 gram
 Ukuran 2 untuk berat badan 1000-2000 gram
 Ukuran 3 untuk berat badan 2000-3000 gram
 Ukuran 4 untuk berat badan 3000-4000 gram
 Ukuran 5 untuk berat badan > 4000 g
The 5 moments for Hand Hygiene
 Membimbing reaksi emosional dari
orang tua
 Diskusikan gejala, tatalaksana &
rencana perawatan
 Mengkomunikasikan mengenai
segala perubahan
 Memberikan akses untuk
mendukung menyusui
 Ajarkan cara menyusui yang benar
 Deteksi dini kegawatdaruratan neonatus yang
baik serta penanganan yang cepat dan tepat
serta baik diharapkan dpt menurunkan angka
morbiditas & mortalitas neonatus serta
mencegah terjadinya komplikasi yang
mungkin bisa muncul pada neonatus tersebut.
 Manajemen keperawatan yang diberikan
secara profesional dan berbasis bukti akan
memberikan pelayanan yang berkualitas serta
memberikan kepuasan kepada pelanggan.
MENGENAL NEONATUS BERISIKO

More Related Content

What's hot

Refrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSISRefrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSISKharima SD
 
Referat pneumothorax
Referat pneumothoraxReferat pneumothorax
Referat pneumothoraxListiana Dewi
 
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIVdiagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIVcendyandestria
 
Resusitasi, Stabilisasi, dan Transportasi Neonatus.pdf
Resusitasi, Stabilisasi, dan Transportasi Neonatus.pdfResusitasi, Stabilisasi, dan Transportasi Neonatus.pdf
Resusitasi, Stabilisasi, dan Transportasi Neonatus.pdfihsan398552
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialNoorahmah Adiany
 
TFA, BRONKITIS, BRONKIOLITIS
TFA, BRONKITIS, BRONKIOLITISTFA, BRONKITIS, BRONKIOLITIS
TFA, BRONKITIS, BRONKIOLITISYarah Azzilzah
 
Tata Laksana Serangan Asma Ringan-Sedang.pptx
Tata Laksana Serangan Asma Ringan-Sedang.pptxTata Laksana Serangan Asma Ringan-Sedang.pptx
Tata Laksana Serangan Asma Ringan-Sedang.pptxStopPenipuan
 
Kegawatan pada anak ppt
Kegawatan pada anak pptKegawatan pada anak ppt
Kegawatan pada anak pptAmalia Senja
 
transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darahDina Awwe
 
Pedoman pengendalian ispa
Pedoman pengendalian ispaPedoman pengendalian ispa
Pedoman pengendalian ispaMi Mie
 
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus MalariaBuku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus Malariahersu12345
 
Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020rickygunawan84
 

What's hot (20)

Bronko pneumonia
Bronko pneumoniaBronko pneumonia
Bronko pneumonia
 
Refrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSISRefrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSIS
 
Ppt pneumonia
Ppt pneumoniaPpt pneumonia
Ppt pneumonia
 
Referat pneumothorax
Referat pneumothoraxReferat pneumothorax
Referat pneumothorax
 
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIVdiagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
 
Resusitasi, Stabilisasi, dan Transportasi Neonatus.pdf
Resusitasi, Stabilisasi, dan Transportasi Neonatus.pdfResusitasi, Stabilisasi, dan Transportasi Neonatus.pdf
Resusitasi, Stabilisasi, dan Transportasi Neonatus.pdf
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
 
Tuberculosis pada anak
Tuberculosis pada anakTuberculosis pada anak
Tuberculosis pada anak
 
TFA, BRONKITIS, BRONKIOLITIS
TFA, BRONKITIS, BRONKIOLITISTFA, BRONKITIS, BRONKIOLITIS
TFA, BRONKITIS, BRONKIOLITIS
 
Atopic dermatitis
Atopic dermatitisAtopic dermatitis
Atopic dermatitis
 
Tata Laksana Serangan Asma Ringan-Sedang.pptx
Tata Laksana Serangan Asma Ringan-Sedang.pptxTata Laksana Serangan Asma Ringan-Sedang.pptx
Tata Laksana Serangan Asma Ringan-Sedang.pptx
 
Kegawatan pada anak ppt
Kegawatan pada anak pptKegawatan pada anak ppt
Kegawatan pada anak ppt
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
 
transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darah
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Kardiotokografi
KardiotokografiKardiotokografi
Kardiotokografi
 
Pedoman pengendalian ispa
Pedoman pengendalian ispaPedoman pengendalian ispa
Pedoman pengendalian ispa
 
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus MalariaBuku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020
 

Similar to MENGENAL NEONATUS BERISIKO

Pdt asfiksia ovik
Pdt asfiksia ovikPdt asfiksia ovik
Pdt asfiksia ovikulpheDr
 
Artikel kesehatan 2
Artikel kesehatan 2Artikel kesehatan 2
Artikel kesehatan 2israma
 
PONEK RESUSITASI NEONATUS
PONEK RESUSITASI NEONATUSPONEK RESUSITASI NEONATUS
PONEK RESUSITASI NEONATUSadhil64
 
Resusitasi neonatus 2022.pptx
Resusitasi neonatus 2022.pptxResusitasi neonatus 2022.pptx
Resusitasi neonatus 2022.pptxRMP086
 
Askep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru LahirAskep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru LahirAmalia Senja
 
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptxkegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptxAtinzunikah2
 
2. MATERI KEHAMILAN.pptx
2. MATERI KEHAMILAN.pptx2. MATERI KEHAMILAN.pptx
2. MATERI KEHAMILAN.pptxSriRahayu481339
 
penanganan-terkini-bayi-prematur.pdf
penanganan-terkini-bayi-prematur.pdfpenanganan-terkini-bayi-prematur.pdf
penanganan-terkini-bayi-prematur.pdfSdewiPw
 
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdfstabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdfFeniDiani
 
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBLASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBLIra Aryanti
 

Similar to MENGENAL NEONATUS BERISIKO (20)

Resusitasi Neonatus.pdf
Resusitasi Neonatus.pdfResusitasi Neonatus.pdf
Resusitasi Neonatus.pdf
 
Pdt asfiksia ovik
Pdt asfiksia ovikPdt asfiksia ovik
Pdt asfiksia ovik
 
RESUSITASI BBL.pptx
RESUSITASI BBL.pptxRESUSITASI BBL.pptx
RESUSITASI BBL.pptx
 
Artikel kesehatan 2
Artikel kesehatan 2Artikel kesehatan 2
Artikel kesehatan 2
 
PONEK RESUSITASI NEONATUS
PONEK RESUSITASI NEONATUSPONEK RESUSITASI NEONATUS
PONEK RESUSITASI NEONATUS
 
Resusitasi neonatus 2022.pptx
Resusitasi neonatus 2022.pptxResusitasi neonatus 2022.pptx
Resusitasi neonatus 2022.pptx
 
Askep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru LahirAskep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru Lahir
 
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptxkegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
 
Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
Askep bayi bblr
 
Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
Askep bayi bblr
 
resusitasi&pemfis neonatal.pptx
resusitasi&pemfis neonatal.pptxresusitasi&pemfis neonatal.pptx
resusitasi&pemfis neonatal.pptx
 
04. bbl resti
04. bbl resti04. bbl resti
04. bbl resti
 
Penanganan kegawatan neonatus
Penanganan kegawatan neonatusPenanganan kegawatan neonatus
Penanganan kegawatan neonatus
 
Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2
 
2. MATERI KEHAMILAN.pptx
2. MATERI KEHAMILAN.pptx2. MATERI KEHAMILAN.pptx
2. MATERI KEHAMILAN.pptx
 
penanganan-terkini-bayi-prematur.pdf
penanganan-terkini-bayi-prematur.pdfpenanganan-terkini-bayi-prematur.pdf
penanganan-terkini-bayi-prematur.pdf
 
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdfstabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
stabilisasi-neonatus-pra-rujukan_compress.pdf
 
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBLASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
 
ppt BUKU KIA KADER.pptx
ppt BUKU KIA KADER.pptxppt BUKU KIA KADER.pptx
ppt BUKU KIA KADER.pptx
 
Pak bblr edit
Pak bblr editPak bblr edit
Pak bblr edit
 

More from Sulistia Rini

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuSulistia Rini
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaSulistia Rini
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCSulistia Rini
 

More from Sulistia Rini (20)

Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada EmpiemaTindakan Kolaborasi pada Empiema
Tindakan Kolaborasi pada Empiema
 
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleuraTindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efuisi pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumothoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks
 
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi PleuraTindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
Tindakan Kolaborasi pada Efusi Pleura
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca ParuTindakan Kolaborasi pada Ca Paru
Tindakan Kolaborasi pada Ca Paru
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Efusi pleura
Efusi pleuraEfusi pleura
Efusi pleura
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthoraxAsuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 Asuhan Keperawatan pneumuthorax Asuhan Keperawatan pneumuthorax
Asuhan Keperawatan pneumuthorax
 
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitisTerapi komplementer pada pasien bronchitis
Terapi komplementer pada pasien bronchitis
 
Terapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusisTerapi komplementer pada anak pertusis
Terapi komplementer pada anak pertusis
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhialTerapi komplementer pada anak asma bronkhial
Terapi komplementer pada anak asma bronkhial
 
Terapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumoniaTerapi komplementer pada anak pneumonia
Terapi komplementer pada anak pneumonia
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
 

Recently uploaded

aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Recently uploaded (20)

aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

MENGENAL NEONATUS BERISIKO

  • 2.  Bayi harus berpindah dari kehidupan INTRA uterin EKSTRA uterin  Berpotensi / berisiko GAGAL beradaptasi Terutama pada  Kehamilan yang dikategorikan berisiko tinggi  Bayi dengan riwayat gawat janin 2
  • 3.  Angka kejadian mortalitas dan morbiditas neonatus di Indonesia masih tinggi,dengan penyebabnya antara lain Aspiksia,Prematuritas dan Infeksi.  Hal ini akibat dari ANC yang tidak jelas, penanganan yang terlambat,dan atau perawatan yang tidak memadai / tidak sesuai standar.  Oleh karena itu di perlukan kerjasama antar petugas kesehatan dengan pelayanan yang berkualitas dan berbasis bukti dalam menangani kasus yang terjadi pada neonatus.
  • 4. Mengenal neonatus yang berisiko  Deteksi dini kegawatan  Pertolongan cepat Menghindari kerusakan lebih lanjut Tumbuh kembang tidak terganggu 4
  • 5.  Sebelum persalinan  Saat persalinan  Saat perawatan
  • 6. Perawatan neonatus dalam 1 jam pertama  dampak bermakna bagi luaran bayi terutama pada bayi prematur Perawatan neonatus dalam 1 jam pertama harus memfokuskan untuk menurunkan komplikasi : hipotermi, IVH, CLD dan ROP Kerja tim, perawatan konsisten dan aplikasi sesuai praktek berbasis bukti akan meningkatkan kualitas pelayanan neonatus Tin W, Milligan DW, Pennefather P, Hey E. Pulse oximeter, severe retinopathy, and outcome at one year in babies of less than 28 weeks gestation. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed. 2001;84:F106-10
  • 7. Paling sering terjadi Terutama bayi prematur Riskesdas 2007: dua penyebab kematian neonatus 0-6 hari di Indonesia: asfiksia (37%) dan prematuritas (34%)
  • 8. Kondisi yang berhubungan dengan distress napas
  • 9. 9
  • 10.
  • 12. Lahir Adaptasi Berhasil Gagal IMD Resusitasi STABLE Transport Rawat Gabung Rawat Level 2 atau level 3 Periode Awal Bayi Baru Lahir (BBL) Warm Pink Sweet
  • 13. Tidak semua bayi dapat melewati fase transisi dengan baik Butuh lingkungan optimal Ada sebagian neonatus butuh resusitasi
  • 14. Cairan di alveoli  diserap jaringan paru  diganti udara  O2 udara berdifusi ke pembuluh darah sekeliling alveoli
  • 16. KONDISI I II Usaha napas Merintih Apnea/gasping TAKIPNEA + - RETRAKSI + - BANTUAN NAPAS CPAP VTP PEEP 7 max.8 FiO2 disesuaikan dg nilai saturasi Perhatikan pengembangan dada
  • 17. PEEP
  • 18. Pembagian tugas yang jelas Komunikasi Efektif Mengurangi kesalahan dalam resusitasi Maternal information: • Riwayat Kehamilan sebelumnya • USG antenatal • Riwayat Penyulit dalam antenatal •Risiko infeksi kehamilan •Riwayat obat yang dikonsumsi ibu Baby Information: • Taksiran Usia Gestasi • Jumlah bayi (satu, kembar, triplet) • High-risk neonate which are requiring resuscitation • Ketuban hijau kental • Variasi dari denyut jantung janin • Kelainan Kongenital
  • 19. 2 = Circulation 1 = Airway- Breathing3 obat dan alat Tim Resusitasi JANGAN SENDIRIAN .....!!!
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26. 60
  • 27. RESUSITASI (ABCD) Sugar + Safe care Temperature Airway Blood Pressure Lab work Emotional Support
  • 28. SUGAR + SAFE CARE TEMPERATURE AIRWAY BLOOD PRESSURE LAB WORK EMOTIONAL SUPPORT Periksa gula darah, pasang infus/ umbilikal Inkubator transpor / Kangaroo Mother Care. Target suhu: 36,5 – 37,5oC Nasal kanul / CPAP / intubasi INFORM CONSENT Tentang Kondisi Bayi Empati + Tertulis Pasang infus / umbilikal, loading NaCl 0,9% Pastikan sirkulasi baik. AGD , DPL, septic work up (sesuai kebutuhan)
  • 31. Berat lahir < 1500 gr dibungkus plastik Perlman JM, Wyllie J, Kattwinkel J, Atkins DL, Chameides L, Goldsmith JP, et al. Part 11: neonatal rescucitation: 2010 international consesnsus on cardiopulmonary rescucitation and emergency cardiovascular care science with treatment recommendations. Circulation. 2010;122:S516-38
  • 32. BAYI BUGAR 90 % BAYI Sesak /Merintih 9 % BAYI Apnea 1 % IMD CPAP VTP
  • 33. Apakah distress napas merupakan peristiwa atau penyakit yang mengancam nyawa?
  • 34. 1. Penyakit membran hialin 2. Wet lung syndrome 3. Mekonium aspirasi sindrom 4. Pneumonia 5. Pneumotoraks 6. Gagal jantung 7. Hipotermi 8. Asidosis metabolik 9. Anemia 10. Polisitemia 34
  • 35.  Normal : RR 40 – 60 x/menit  Bedakan “Periodic Breathing” dengan apnea  Apnea : stop napas > 20 detik, atau kurang dari 20 detik, tapi disertai bradikardi dan atau SpO2 menurun 35
  • 36.  Normal HR 120 – 160 x/menit  Kecuali pada penyakit jantung bawaan  Periksa kualitas isi nadi, waktu pengisian kapiler (N < 3 detik)  Tekanan darah bayi harus diukur dengan manset yang sesuai dengan berat badan (no. 1 – 2 – 3 – 4)  Normal: bradikardi saat tidur (bayi cukup bulan) 36
  • 37.  Perfusi organ vital dan pasokan O2 yang inadekuat  Suatu keadaan kompleks dari disfungsi sirkulasi yang menyebabkan pasokan O2 dan nutrien yang insufisien untuk kebutuhan jaringan yang baik Corneli (1993) Pediatric Clinic of North America Kourembanas (2004) Manual of Neonatal Care 37
  • 38.  Kekuatan nadi : kuat atau lemah  Perfusi perifer : nilai cafillary refill time  Warna kulit : adakah mottled 38
  • 39. 1. Menciptakan perawatan neonatus seperti di dalam rahim termasuk posisi neonatus 2. Pencegahan hipotermi/hipertermi 3. Menilai tanda distres napas 4. Monitoring penggunaan oksigen 5. Perawatan bayi dengan penggunaan CPAP (Continous Positive airway pressure) dan Ventilator 6. Suctioning dan Inhalasi 7. Pencegahan nyeri pada neonatus 8. Pencegahan infeksi 9. Family centered care
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 47.
  • 48.  Menjaga suhu bayi 36,5 C – 37,5 C (suhu normal Bayi) 37.5 C 36.5 C 36.0 C  32.0 C Batas Normal Hipotermi Moderat Hipotermi Berat
  • 49. Probe suhu diletakkan di abdomen regio kanan atas Gunakan radiant-warmer untuk tindakan dengan sistem servo-control
  • 50.
  • 51. Neutral Thermal Environmental Temperatures Note : These are approximate starting points Age and weight Starting Temperature (°C) Range of Temperature (°C) 0-6 hours Under 1200 gr 35.0 34.0 - 35.4 1200-1500 gr 34.1 33.9 - 34.4 1501 - 2500 gr 33.4 32.8 - 33.8 Over 2500 (and > 36 weeks) 32.9 32.0 - 33.8 6 - 12 hours Under 1200 gr 35.0 34.0 - 35.4 1200-1500 gr 34.0 33.5 - 34.4 1501 - 2500 gr 33.1 32.2 - 33.8 Over 2500 (and > 36 weeks) 32.8 31.4 - 33.8 12 - 24 hours Under 1200 gr 34.0 34.0 - 35.4 1200-1500 gr 33.8 33.3 - 34.3 1501 - 2500 gr 32.8 31.8 - 33.8 Over 2500 (and > 36 weeks) 32.4 31.0 - 33.7 24 - 36 hours Under 1200 gr 34.0 34.0 - 35.0 1200-1500 gr 33.6 33.1 - 43.2 1501 - 2500 gr 32.6 31.6 - 33.6 Over 2500 (and > 36 weeks) 32.1 30.7 - 33.5 36 - 48 hours Under 1200 gr 34.0 34.0 - 35.0 1200-1500 gr 33.5 33.0 - 34.1 1501 - 2500 gr 32.5 31.4 - 33.5 Over 2500 (and > 36 weeks) 31.9 30.5 - 33.3 48 - 72 hours Under 1200 gr 34.0 34.0 - 35.0 1200-1500 gr 33.5 33.0 - 34.0 1501 - 2500 gr 32.3 31.2 - 33.4 Over 2500 (and > 36 weeks) 31.7 30.1 - 33.2 72 - 96 hours Under 1200 gr 34.0 34.0 - 35.0 1200-1500 gr 33.5 33.0 - 34.0 1501 - 2500 gr 32.2 31.1 - 33.2 Over 2500 (and > 36 weeks) 31.3 29.8 - 32.8 4 - 12 days Under 1500 gr 33.5 33.0 - 34.0 1501 - 2500 gr 32.1 31.0 - 33.2 Over 2500 (and > 36 weeks) 4 - 5 days 31.0 29.5 - 32.6 5 - 6 days 30.9 29.4 - 32.3 6 - 8 days 30.6 29.0 - 32.2 8 - 10 days 30.3 29.0 - 31.8 10 - 12 days 30.1 29.0 - 31.4
  • 52.
  • 53.  Bagaimana jika tidak tersedia inkubator ?  Apa yang akan dilakukan ?
  • 54. 54
  • 55. 0 1 2 Frekuensi Napas < 60x/menit 60-80 x/menit >80x/menit Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang dengan O2 Sianosis menetap walaupun diberi O2 Air Entry Udara masuk Penurunan ringan udara masuk Tidak ada udara masuk Merintih Tidak merintih Dapat didengar dengan stetoskop Dapat didengar tanpa alat bantu
  • 56.  Skor < 4 : gangguan pernapasan ringan  Skor 4 – 5 : gangguan pernapasan sedang  Skor > 6 : gangguan pernapasan berat (dibutuhkan konfirmasi pemeriksaan gas darah) 56
  • 58.
  • 59.
  • 60. SKALA NYERI NEONATUS A. FISIK TANDA NILAI Postur/tonus Fleksi dan tegang 2 Ekstensi 1 Pola tidur gelisah dan tidak responsif 2 tenang 0 Ekspresi menangis 2 mengerutkan dahi 1 Tangisan Ya 2 Tidak 1 Warna Pucat kebiruan/kemerahan 2 merah muda 0 B. Fisiologik Respirasi Apnue 2 Takipneu 1 Denyut jantung Fluktuatif 2 Takikardia 1 Saturasi Desaturasi 2 normal 0 Tekanan Darah Hipo/hipertensi 2 Normal 0 MANAJEMEN NYERI NEONATUS Skor < 5 Pemberian Rasa nyaman Skor 5-10 berikan parasetamol Skor > 10 beri rasa nyaman, parasetamol dan pertimbangkan pemberian analgetik gol. Narkotik
  • 61.
  • 62. 1. Gunakan ukuran ETT yang sesuai 2. Perhatikan pengembangan dada 3. Fiksasi ETT yang baik 4. Suctioning dengan tehnik aseptik 5. Rubah posisi neonatus setiap 3 jam 6. Inhalasi jika diperlukan
  • 63.
  • 64. Ukuran ETT no 2.5 untuk BB < 1000 gram Ukuran ETT no 3 untuk BB 1000- <2000 gram Ukuran ETT no.3.5 untuk BB 2000-<3000 gram Ukuran ETT no 4 untuk BB > 3000 gram
  • 65.
  • 67. 1. Pastikan ukuran neonatus sesuai dengan berat badan bayi 2. Cegah terjadinya iritasi pada septum bayi 3. Observasi adanya distensi abdomen 4. Pasang OGT 5. Perhatikan semua sistem CPAP
  • 68.  Ukuran 1 untuk berat badan 700-1000 gram  Ukuran 2 untuk berat badan 1000-2000 gram  Ukuran 3 untuk berat badan 2000-3000 gram  Ukuran 4 untuk berat badan 3000-4000 gram  Ukuran 5 untuk berat badan > 4000 g
  • 69.
  • 70. The 5 moments for Hand Hygiene
  • 71.  Membimbing reaksi emosional dari orang tua  Diskusikan gejala, tatalaksana & rencana perawatan  Mengkomunikasikan mengenai segala perubahan  Memberikan akses untuk mendukung menyusui  Ajarkan cara menyusui yang benar
  • 72.  Deteksi dini kegawatdaruratan neonatus yang baik serta penanganan yang cepat dan tepat serta baik diharapkan dpt menurunkan angka morbiditas & mortalitas neonatus serta mencegah terjadinya komplikasi yang mungkin bisa muncul pada neonatus tersebut.  Manajemen keperawatan yang diberikan secara profesional dan berbasis bukti akan memberikan pelayanan yang berkualitas serta memberikan kepuasan kepada pelanggan.