Dokumen tersebut membahas mengenai konsinyering instrument audit sosial yang disampaikan oleh Rokhmad Munawir pada FGD Koalisi CSO RBD Jateng di Surakarta pada 29 November 2014. Audit sosial digunakan untuk menguatkan partisipasi masyarakat dan memberikan umpan balik kepada pemerintah untuk perbaikan. Model audit sosial PATTIRO melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi melalui disk
2. Pengantar
• Pada era desentralisasi saat ini, partisipasi masyarakat
menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam
mendorong dan mewujudkan kesejahteraan rakyat,
pemenuhan hak dan pemberdayaan masyarakat.
• Partisipasi masyarakat selalu akan dimulai dari tingkat
perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban.
• Penguatan kapasitas masyarakat dalam berpatisipasi
menjadi hal penting pada ketiga level tersebut.
• Salah satu model partisipasi masyarakat terutama pada
level pelaksanaan dan pertanggungjawaban adalah
dengan keberadaan Audit Sosial.
3. Apa itu Audit Sosial
• Audit Sosial di
banyak negara
merupakan salah
satu metode yang
digunakan
menguatkan
kapasitas
masyarakat sipil
di satu sisi
• dan di sisi lain mampu
menyediakan umpan
balik bagi pemerintah
untuk melakukan
perbaikan terhadap
kebijakan maupun
mekanisme
implementasi
pelayanan publik
maupun program yang
dijalankan oleh
pemerintah.
5. Audit Sosial Model PATTIRO
• Dikembangkan mulai tahun 2011
• Jika di negara-negara lain model ini
digunakan sebagai salah satu mendapatkan
temuan dan kemudian melakukan advokasi
• bagi PATTIRO temuan tersebut digunakan
untuk mendorong perbaikan atas
kesepahaman bersama stakeholders
• Temuan yang didapatkan dalam
pertemuan audit sosial tersebut kemudian
dikonklusikan untuk mendapatkan solusi
atas masalah tersebut.
6. Audit Sosial Model PATTIRO
• Audit sosial yang dikembangkan oleh PATTIRO
adalah pengembangan dari 3 (tiga) metode
monitoring partisipatif ,yakni:
– Metode Audit Sosial konvensional dari India yang
umum dipakai di berbagai negara;
– Kerangka monitoring integritas dan akuntabilitas yang
dikembangkan dan digunakan oleh Global Integrity
(United States);
– Analisis rantai nilai (value chain) yang dikembangkan
oleh Bank Dunia, yang secara umum untuk
menganalisis kejadian korupsi yang terjad berdasarkan
tracking dari proses bisnis yang ada pada kegiatan
atau proyek pemerintah.
7. Tujuan Audit Sosial
• Menguatkan kapasitas masyarakat sipil dalam
ranah partisipasi dalam pelaksanaan program
kebijakan pemerintah
• Memantau pelaksanaan pembangunan
• Menilai kinerja pemerintah sebagai penyedia
pelayanan publik dan memberikan masukan atas
temuan masalah yang muncul
• Mengidentifikasi permasalahan yang
dimungkinkan muncul dalam pelaksanaan
program dan kebijakan pemerintah serta
mengindentifikasi kemanfaatan program dan
kebijakan pemerintah
8. Prinsip Audit Sosial
• Dialog multi stakeholders.
• Melakukan penilaian pada implementasi
(pelaksanaan).
• Bukan penilaian administratif.
• Eksploarasi fakta dan menghindari opini.
9. Metode Audit Sosial
• Metode yang digunakan
dalam audit sosial adalah FGD
(Focus Group Discussion).
• Melibatkan :
– pemerintah dan atau
pemerintah daerah
– masyarakat penerima manfaat
– akademisi
– media massa.
12. Instrument Audit Sosial
A. Value Chain (Rantai Nilai): adalah tahapan yang ada dan
dilaksanakan pada saat kebijakan atau program
pemerintah tersebut diimplementasikan
B. Aspek Komponen Akuntabilitas dan Integritas: Adalah hal
yang digunakan untuk menilai apakah tahapan atau value
chain dalam kebijakan dan program pemerintah tersebut
telah akuntabel dan berintegritas. Semua aspek
komponen akuntabilitas dan integritas tersebut akan
digunakan untuk menggali fakta dan informasi pada setiap
value chain (tahapan) di atas.
C. Komponen penilaian adalah satuan keadaan dari tiap-tiap
komponen aspek akuntabiltas pada setiap value chain
atau tahapan implementasi kebijakan atau program
13. Rantai Nilai
1. Pelaksanaan Pendataan. Pada tahapan ini
ada 2 (dua) sub tahapan, yakni:
a. Pengajuan data diri.
b. Verifikasi, melalui home visit.
2. Pelaksanaan Program. Adalah tahapan
implementasi program atau kucuran dana
kepada penerima manfaat tersebut sesuai
dengan mekanisme dan ketentuan yang
diatur dalam masing-masing program.
14. Komponen aspek - Surakarta
• Aspek Informasi. Adalah untuk mengukur dan menilai apakah ada
informasi yang diperoleh warga penerima manfaat baik melalui
akses permintaan atau melalui informasi langsung (sosialisasi).
• Aspek Partisipasi. Adalah guna menilai apakah dalam value chain di
atas ada partisipasi dari masyarakat, serta derajat partisipasinya
seperti apa. Apakah partisipasi pasif atau aktif atau pada derajat
kooperatif atau kolaboratif.
• Aspek Kontrol. Guna mengetahui apakah ada proses kontrol
masyarakat dalam setiap value chain di atas, jika ada dalam bentuk
seperti apa
• Aspek Manfaat. Adalah sebagai instrument penilaian pada setiap
value chain di atas, apakah masyarakat (penerima manfaat)
memperoleh atau mendapatkan manfaat, jika ada manfaatnya bagi
masyarakat bentuk manfaatnya seperti apa. Juga untuk mengetahui
manfaat program atau kebijakan secara menyeluruh.
16. No
Value Chain
(Tahapan)
Komponen Aspek
Informasi Partisipasi Kontrol Manfaat
1 Pelaksanaan Pendataan
1.a Pengajuan Data Diri
Untuk mengetahui
tingkat
pengetahuan
masyarakat
terhadap
proses pengajuan
data diri
Untuk mengetahui
dan menilai apakah
ada partisipasi
masyarakat, jika
ada, bentuknya
seperti apa
untuk mengetahui
kontrol masyarakat
dalam proses
pendataan
Untuk mengetahui
apakah masyarakat
mendapat manfaat
dari proses
pendataan.
1.b Verifikasi (Home Visit)
Untuk mengetahui
tingkat
pengetahuan
masyarakat dalam
verifikasi data
Untuk mengetahui
proses partisipasi
masyarakat dalam
verifikasi data
Untuk mengetahui
apakah ada kontrol
masyarakat dalam
proses verifikasi
Untuk mengetahui
apakah verifikasi
data mempunyai
manfaat bagi
masyarakat
2 Pelaksanaan Program
Untuk mengetahui
tingkat
pengetahuan
masyarakat ketika
program
dilaksanakan dan
apakah dia tahu
bahwa menjadi
penerima manfaat
Untuk mengetahui
model partisipasi
masyrakat dalam
pelaksanaan
program
Untuk mengetahui
kontrol masyarakat
ketika program
dilaksanakan
Untuk mengetahui
apakah program
tersebut
bermanfaat bagi
masyarakat
18. No Value Chain – Komponen Aspek Pertanyaan Kunci
1 Pengajuan Data Diri – Informasi
1. Dari manakah Anda mengetahui adanya
pendataan bagi warga miskin untuk program
ini?
2. Apakah ada sosialisasi dari pemerintah?
Siapakah yang menyosialisasikan hal
tersebut?
2 Pengajuan Data Diri – Partisipasi
1. Siapakah yang mengajukan data diri Anda
dalam pendataan? mengjukan sendiri atau
diajukan RT?
2. Apakah dalam pendataan, SKPD melakukan
kolaborasi dengan masyarakat?
3 Pengajuan Data Diri – Kontrol
1. Apakah ada kontrol atau pengawasan oleh
masyarakat dalam proses pendataan?
4 Pengajuan Data Diri – Manfaat
1. Apakah Anda merasakan bahwa proses
pendataan bermafaat dan perlu?
2. Adakah yang perlu diperbaiki?
5 Verifikasi – Informasi
1. Apakah Anda tahu bahwa data yang anda
ajukan akan diverifikasi oleh SKPD?
2. Bagaimana SKPD menginformasikan tentang
verifikasi pendataan tersebut?
19. No Value Chain – Komponen Aspek Pertanyaan Kunci
6 Verifikasi – Partisipasi
1. Apakah dalam verifikasi pendataan, SKPD
melakukan kolaborasi dengan masyarakat?
7 Verifikasi – Kontrol
1. Apakah ada kontrol atau pengawasan oleh
masyarakat dalam proses verifikasi?
2. Oleh siapa dan bagaimana mekanismenya?
8 Verifikasi – Manfaat
1. Apakah Anda merasakan bahwa proses
verifikasi itu bermafaat dan perlu?
2. Adakah yang perlu diperbaiki?
9 Pelaksanaan Program – Informasi
1. Apakah Anda mendapatkan informasi bahwa
Anda menjadi penerima manfaat program?
2. Apakah SKPD memberikan informasi kepada
publik tentang siapa penerima manfaat dan
pelaksanaan program dimulaksanakan?
10 Pelaksanaan Program – Partisipasi
1. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat
dalam pelaksanaan program?
2. Bagaimana penerima manfaat program
dapat berpartisipasi?
20. No Value Chain – Komponen Aspek Pertanyaan Kunci
11 Pelaksanaan Program – Kontrol
1. Apakah masyarakat dapat melakukan
pengawasan pelaksanaan program?
2. Bagaimana bentuk dan mekanismenya?
12 Pelaksanaan Program – Manfaat
1. Apakah program ini bermanfaat bagi Anda?
2. Apa yang Anda rasakan dengan keberadaan
program ini?
3. Adakah yang perlu diperbaiki dari
pelaksanaan program?