SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Protokol dan Perkembangannya

A. Pengertian dan Sejarah Protokoler

Dalam pengertian luas protokoler adalah seluruh hal yang mengatur pelaksanaan suatu kegiatan
baik dalam kedinasan/kantor maupun masyarakat.


1. Sejarah Kata Protokol

Secara estimologis istilah protokol dalam bahasa Inggris protocol, bahasa Perancis protocole,
bahasa Latin protocoll(um) dan bahasa Yunani protocollon. Dalam kamus Bahasa Inggris
Oxford,


"Protocol is the code of ceremonial forms or courtesies used in official dealings, as between
heads of state or diplomats."


Awalnya, istilah protokol berarti halaman pertama yang dilekatkan pada sebuah manuskrip atau
naskah. Sejalan dengan perkembangan jaman, pengertiannya berkembang semakin luas tidak
hanya sekedar halaman pertama dari suatu naskah, melainkan keselurahan naskah yang isinya
terdiri dari catatan, dokumen persetujuan, perjanjian, dan lain-lain dalam lingkup secara nasional
maupun internasional.


Perkembangan selanjutnya, protokol berarti kebiasan-kebiasan dan peraturan-peraturan yang
berkaitan dengan formalitas, tata urutan dan etiket diplomatik. Aturan-aturan protokoler ini
menjadi acuan institusi pemerintahan dan berlaku secara universal.


Masalah protokoler ditujukan pada keberhasilan pelaksanaan suatu kegiatan dan pada hal-hal
yang mengatur seluruh manusia yang terlibat dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu kegiatan
apapun pada dasarnya merupakan pelaksanaan dari hasil kerja tahapan-tahapan sebelumnya.
Tahapan-tahapan tersebut diperlukan untuk menunjang suksenya puncak acara.
Dalam Rapat Kerja Nasional-Rakernas Protokol tanggal 7-9 Maret 2004 di Jakarta disepakati
keprotokolan adalah ”Norma-norma atau aturan-aturan atau kebiasaan yang dianut atau diyakini
dalam kehidupan bernegara, berbangsa, pemerintah dan masyarakat.”


Keprotokolan di Indonesia diatur dalam Undang-undang nomor 8 tahun 1987, ialah serangkaian
aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi aturan mengenai tata tempat, tata
upacara dan tata penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan atau kedudukannya
dalam negara, pemerintahan atau masyarakat.


2. Persyaratan Menjadi Protokoler.

Persyaratan untuk menjadi protokoler yaitu :
1. Mempunyai pengetahuan dan pengaiaman luas terutama dalam hubungan antar manusia
2. Bermental kuat dan kepribadian tangguh
3. Trampil dan cekatan menguasai situasi
4. Mampu mengambil keputusan dengan cepat tetapi cermat
5. Sangat peka terhadap permasalahan yang timbul
6. Sangat memahami perasaan orang lain
7. Sederhana dan sopan serta hormat pada setiap orang
8. Pandai membawa diri dan selalu mawas diri
9. Rendah hati tetapi tidak rendah diri
10. Penampilan menarik
11. Pandai berbusana sesuai dengan suasana
12. Berbahasa dengan tekanan dan suara yang baik
13. Memiliki pengetahuan tentang ketatausahaan dan unsure-unsur manajemen
14. Menguasai istilah-istilah baru dan bahasa asing

Adapun yang mengatur kegiatan protokol adalah pejabat protokol yang berkompenten dalam
menyelenggarakan keprotokolan dan seseorang yang memiliki tugas dan fungsi yang berkaitan
dengan keprotokolan.
3. Jenis-jenis Kegiatan Protokol

Jenis-jenis kegiatan keprotokolan dapat meliputi:
a. Jenis kegiatan Umum/ Kenegaraan
Jenis Kegiatan yang bersifat umum dapat pula berlaku di tingkat Universitas/ Perguruan tinggi/
Kedinasan instansi, antara lain berbentuk:
1) Upacara pelantikan dan serah terima jabatan
2) Upacara penandatanganan naskah kerjasama
3) Upacara sumpah pegawai
4) Upacara peresmian/ pembukaan gedung baru
5) Peresmian pembukaan seminar, symposium, siskusi dan sebagainya


b. Jenis kegiatan yang bersifat Universitas/ Perguruan tinggi
1) Upacara Dies Natalies
2) Upacara wisuda sarjana
3) Upacara pengukuhan guru besar
4) Upacara promosi Doktor/ Doktor Honoris Causa


4. Aktivitas Protokoler

Aktivitasnya terdiri atas 5 hal yaitu
a.   Tata ruang,
b. Tata upacara,
c.   Tata Tempat,
d. Tata Busana,
e.   Tata Warkat.


a. Tata ruang,

Tata ruang adalah pengatur ruang atau tempat yang akan dipergunakan sebagai tempat aktivitas.
Ruang harus dipersiapkan sesuai dengan ketentuan, tergantung dari jenis aktivitas.
1) Perangkat keras, adalah berbagai macam perlengkapan yang diperlukan untuk maksud suatu
kegiatan berupa meja, kursi/sofa, sound system/ public address, dekorasi, permadani, bendera,
taman dan lain sebagainya
2) Perangkat lunak, antara lain personil yang terlibat dalam rangka pelaksanaan suatu kegiatan
seperti, penerima tamu, pemandu acara, petugas keamanan, petugas konsumsi dan sebagainya.


Yang perlu diperhatikan :
1) Ruang harus sesuai dengan kebutuhan (jumlah kursi dan meja)
2) Papan nama petunjuk yang diperlukan
3) Tata suara yang memadai, disesuaikan dengan tata ruang dan tempat
4) Tata lampu yang mencukupi kebutuhan.




Penjelasan mengenai perangkat keras sudah disebutkan, namun masih perlu diingat mengenai :
1) Jumlah kursi, meja dan perlengkapan sound system, perlengkapan konsumsi
2) Perangkat lunak, terdiri dari personil yang bertugas sebagai pelaksana di lapangan, termasuk
pemandu acara/pembawa acara, penerima tamu, konsumsi, keamanan dan sebagainya
3) Khusus Pemandu Acara (MC), dapat dijelaskan sebagai berikut:
a)Sebagai pemandu acara ia akan melaksanakan tugas sebagai MC
                (1). Sikap yang tegas dan berdisiplin tinggi
                (2). Volume suara yang konstan dan mantap
                  (3).   Kemampuan menguasai bahasa secara baik, bahasa Indonesia maupun
bahasa asing.
                  (4).   Kepekaan terhadap situasi, dalam arti mampu menguasai keadaan dan
mampu mengambil keputusan
                 (5). Sifat yang tidak mudah tersinggung
                 (6). Berkepribadian
b) Pemandu acara adalah kemudi dari seluruh pelaksanaan kegiatan acara, oleh sebab itu harus
trampil dengan cepat tanggap membaca situasi.
c) Harus dapat menempatkan diri cukup sopan dan simpatik
d) Mengetahui tempat posisi berdiri yang tepat (menguasai arena kegiatan)
e) Pandai mengatur volume suara
f)   Tidak dibenarkan pemandu acara mengulas (memberikan komentar) pidato seseorang
g) Mampu menguasai massa



     b. Tata upacara,



Tata upacara adalah tata urutan kegiatan, yaitu bagaimana suatu acara harus disusun sesuai
dengan jenis aktivitasnya. Untuk keperluan itu harus diperhatikan:
1) jenis kegiatan;
2) bahasa pengantar yang dipergunakan;
3) materi aktivitas.

Dalam tata upacara, supaya direncanakan siapa yang akan terlibat dalam kegiatan upacara,
personil penyelenggara dan alat penunjang lain. Pengisi acara, misal dalam memberikan
sambutan, diperhatikan jenjang jabatan mereka yang akan memberikan sambutan. Kesediaan
mereka yang menyambut, jauh sebelumnya sudah dihubungi. Untuk kelancaran suatu "upacara"
diperlukan seorang "stage manajer" yang bertugas menjadi penghubung antara pembawa acara
dan pelaksana upacara.



     c. Tata Tempat (Preseance)

Kata preseance berasal dari bahasa Perancis atau dalam bahasa Inggris precende yang artinya
urutan. Maksudnya disini adalah urutan berdasarkan prioritas, atau siapa yang lebih dulu.
Secara keseluruhan, dapat diartikan preseance adalah ketentuan atau norma yang berlaku dalam
hal tata duduk para pejabat, yang biasanya didasarkan atas kedudukan ketatanegaraan dari
pejabat yang bersangkutan, kedudukan administratif/struktural dan kedudukan sosial. Tata urutan
tempat duduk di Indonesia diatur dengan Keputusan Presiden nomor 265 tahun 1968.
Pihak-pihak yang berhak didahulukan dalam preseance:
1)   Golongan Very Important Person (VIP), pihak yang didahulukan karena jabarannya atau
kedudukannya.
2) Golongan Very Important Citizen (VIC), pihak yang didahulukan karena derajatya, misalnya
bangsawan dan sebagainnya.

Pedoman Preseance:
1) Aturan dasar Preseance
a)   Orang yang dianggap paling utama atau tertinggi, mempunyai urutan paling depan atau
mendahului,
b)   Jika orang-orang dalam posisi duduk atau berdiri berjajar, yang paling penting adalah
mereka yang di sebelag kanan.
2) Aturan umum tata tempat
a)   Jika duduknya menghadap meja, yang dianggap tempat pertama adalah menghadap pintu
keluar. Yang duduk di dekat pintu dianggap paling terakhir.
b)   Dalam pengaturan tempat suatu jajaran (dari sisi ke sisi), yaitu bila orang-orang tersebut
berjajar pada garis yang sama, maka tempat sebelah kanan di luar atau tempat yang paling tengah
adalah yang pertama tergantung situasi.
3) Aturan tempat duduk
Urutan tempat duduk diatur menurut aturan sebagai berikut:
a) Yang didahulukan adalah tempat duduk yang paling tinggi
b)   Berikutnya diatur secara berurutan berdasarkan letak tempat sebelah yang utama, sebelah
kanan merupakan urutan nomor tiga, sebelah kiri urutan nomor tiga.
4) Atutan urutan memasuki kendaraan
Tata urutan memasuki kenderaan, bagi undangan resmi atau kenegaraan memerlukan perhatian
dan penanganan khusus bahkan perencanaan yang matang. Tipe kenderaan juga mempengaruhi
pengaturan itu. Peranan pengemudi, ia juga harus mengenal pengetahuan protokoler, termasuk
penampilannya.
Beberapa cara bagaimana memasuki pesawat udara, kapal laut, kenderaan mobil atau kereta api
sebagai berikut:
a)   Pesawat udara : Seorang dengan urutan pertama akan masuk pesawat udara yang paling
   akhir, sedangkan kalau menuruni pesawat, orang yang utama akan turun lebih dahulu.
   b) Kapal laut: orang yang utama, naik terlebih dahulu dan akan turun akan turun lebih dahulu
   c) Kenderaan mobil atau kereta: orang yang paling utama baik sewaktu naik maupun sewaktu
   turun akan mendahului yang lain. Namun demikian apabila letak kendaraan tidak dapat diatur
   sedemikian rupa karena keadaan, hal tersebut merupakan suatu perkecualian.
   d) Letak kenderaan hendaknya dihadapkan ke kiri, artinya arah kenderaan akan menuju, berada
   di sebelah kiri kita.
   e) Yang utama duduk di tempat duduk sebelah kanan, sedang berikutnya di sebelah kiri.
   f)   Bila sampai ke tempat tujuan dan akan turun, hendaknya kenderaan dihadapkan ke sebelah
   kanan, sehingga memudahkan yang utama dapat turun lebih dahulu.
   g) Jika penumpang mobil tiga orang dan duduk di belakang, maka orang yang paling terhormat
   duduk disebelah kanan, orang ke dua duduk paling kiri, dan orang ketiga duduk di tengah.
   h) Jika mobil dimungkinkan di duduki oleh lebih dari 5 atau 6 orang, karena ada tambahan bak
   di tengah, maka bak yang paling tengah diduduki oleh orang yang paling rendah kedudukannya,
   yang lebih tinggi menduduki di sebelah kanan kirinya.

        d. Tata Busana.


   Tata busana disini ialah pakaian yang harus yang dimaksud ialah pakaian yang harus dikenakan
   pada suatu aktivitas protokoler, baik oleh para pejabat undangan ataupun pelaksana kegiatan.
   Tata busana harus ditentukan atau dicantumkan pada surat undangan yang dikirimkan baik
   formal maupun informal.

   Jenis tata busana yang perlu diketahui:
1) Pakaian Sipil Lengkap (PSL)
2) Pakaian Sipil Harian (PSH)
3) Pakaian Oinas Lapangan (PDL)
4) Pakaian Dinas Harian (PDH)
5) Pakaian Dinas Upacara I, II, II, (PDU) untuk kalangan militer.
6) Pakaian Resmi Jabatan (untuk pejabat tertentu)
7) Pakaian Nasional atau pakaian resmi organisasi (Dharma Wanita, Korpri)
8) Toga (Untuk Perguruan Tinggi/lnstitut)



        e. TataWarkat.

     Pengaturan mengenai undangan yang akan dikirim untuk suatu kegiatan. Hal yang perlu
     diperhatikan ialah:
1)     Daftar nama tamu yang akan diundang hendaknya sudah disiapkan sesuai dengan
     jenis/keperluan kegiatan.
2)   Jumlah undangan disesuaikan dengan kapasitas tempat, kepentingan serta tercapainya tujuan
     kegiatan sendiri.
3)    Bentuk undangan sedapat mungkin dibakukan untuk setiap jenis kegiatan, baik mengenai
     format, isi dan sebagainya.
4)   Menulis nama orang yang diundang hendaknya secara benar dan jelas baik mengenai nama,
     pangkat, jabatan dan alamatnya.
5) Dalam undangan perlu dijelaskan undangan diperuntukkan beserta istri/suami atau tidak. Tidak
     dibenarkan dalam undangan resmi disebutkan undangan berlaku untuk beberapa orang.
6)    Mencantumkan kode undangan pada sampul undangan untuk mempermudah penempatan
     duduknya.
7) Mencantumkan ketentuan mengenai pakaian yang dikenakan.
8) Menentukan batas waktu penerimaan tamu.
9)   Catatan dalam undangan agar memberitahukan kehadirannya atau ketidak hadirannya (RSVP
     yang merupakan singkatan: Respondez s’il vous plaiz)
10) Undangan dikirim dalam waktu relatif tidak terlalu lama dengan waktu pelaksanaan kegiatan
     (seminggu sebelumnya hendaknya sudah terkirim).


5. Tata Cara Mengatur Kegiatan Protokol

     Dalam mengatur kegiatan keprotokolan harus memiliki:
a.   Tata cara, setiap kegiatan acara harus dilakukan secara tertib, khidmat serta setiap perbuatan
     atau tindakan yang dilakukan menurut aturan dan urutan yang telah dilakukan.
b. Tata krama, yaitu etiket dalam pemberian penghormatan
c.    Aplikasi aturan-aturan, yaitu penerapan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
     keprotokolan dan yang berkaitan dengan keprotokolan harus berlaku selaras dengan situasi dan
     kondisi.


6. Peran dan Fungsi Protokoler

     Peran dan fungsi protokoler turut menentukan keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan oleh
     organisasi atau institusi. Disamping itu, protokol juga merupakan bagian yang melekat dari
     aktivitas perusahaan dan turut mewarnai budaya kerja, terutama bagi para petugas protokol yang
     sangat dekat perannya dalam mendukung tugas kepemimpinan, baik di tingkat lokal maupun
     nasional.
     Diperlukan adanya keberadaan protokol dalam sebuah lembaga/ perusahaan adalah karena
     protokol ikut menentukan terciptanya suasana yang memperngaruhi keberhasilan suatu acara
     yang dibuat oleh perusahaan tersebut. Selain itu dapat menciptakan tata pergaulan yang
     mndekatkan satu sama lain dan dapat diterima oleh semua pihak, terciptanya upacara yang
     khidmat, megah, dan agung, serta terciptanya ketertiban dan rasa aman dalam menjalankan
     tugas.

B. Penyelenggaraan seminar

     Tahapan penyelenggaraan seminar :
1. Tahap orientasi
2. Tahap persiapan
3. Tahap pelaksanaan
4. Tahap penutupan

1. Tahap orientasi, yang perlu dipertimbangkan adalah :
a.   Latar belakang diadakannya suatu kegiatan
b. Tujuan diadakannya suatu kegiatan
c.   Manfaat yang akan diperoleh dari suatu kegiatan yang diadakan
d. Kemungkinan – kemungkinan yang akan terjadi jikan suatu kegiatan tersebut diadakan
2. Tahap persiapan, langkah-langkahnya adalah :
a.   Pembentukan panitia, melalui pembentukan formatur atau musyawarah langsung.
b.   Rapat-rapat panitia, diperlukan untuk mengetahui persiapan – persiapan pelaksanaan kegiatan
     agar nantinya kegiatan pokok dapat berjalan lancer sesuai dengan yang diharapkan.
c.   Anggaran dana, membuat daftar periksa anggaran yang memuat informasi prediksi pengeluaran
     yang akan dikeluarkan.

3. Tahap pelaksanaan
     Memastikan penggunaan ruangan/gedung yang akan dipakai, memperhatikan kapasitasnya.
     fasilitas2 dan letak yang strategis dilihat dari prediksi asal peserta, kenderaan umum, dan juga
     penataan ruangan.

4. Tahap penutupan
     Bentuk kegiatan tahap akhir adalah rapat pertanggungjawaban atas seluruh tanggung jawab
     masing-masing personal/seksi sesuai dengan bagian yang menjadi tugasnya.
     Setelah semua pekerjaan dianggap selesai maka dilakukan pembubaran panitia, biasanya
     dilakukan oleh pejabat tertinggi dalam kepanitiaan.

C. Pembawa Acara (MC=Pemandu Acara)

1. Pembawa acara merupakan bagian dari kegiatan protokoler.
2. Istilah pembawa acara sering diartikan sama dengan Announcer {penymr), Toatmasier(pembawa
     acara untuk pesta-pesta). Masterof CErEmony(pembawa acara untuk acara yang sifatnya
     seremonial. misalnya: upacara wisuda, upacara kenegaraan, dsb).

     Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Berbusana yang baik
2. Nada/volume suara yang baik
3. Tata bahasa yang baik
4. Bersikap yang baik
5. Cara bertindak dari acara satu ke acara yang lain
6. Cara menutup acara yang baik
Pemahaman Protokoler dan Pembawa Acara

Pendahuluan
Setiap institusi baik pemerintah maupun swasta pasti akan menyelenggarakan acara baik yang bersifat
resmi maupun tidak resmi (hiburan). Sering kita menyaksikan penyelenggaraan acara yang berjalan
lancar, tertib, khidmat, menarik tetapi tidak kurang juga kita menyaksikan penyelenggaraan acara yang
berjalan kacau dan mengecewakan peserta acara. Terkait dengan acara resmi, pada umumnya
dibedakan dua jenis yaitu acara resmi kenegaraaan seperti Upacara Penerimaan Duta Besar,
Jamuan Makan Malam Kenegaraan. Selain itu acara resmi non kenegaraan seperti
Upacara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan,Upacara Penandatanganan Naskah Kerjasama,
Upacara Peresmian Gedung Baru,Upacara Pembukaan,Seminar, Kongres, Upacara Dies Natalis,
Upacara Wisuda, Upacara Pengukuhan Guru Besar,dll. Agar pemyelenggaraan acara tersebut dapat
berjalan seperti seharusnya, pelaksana kegiatan harus memahami tentang protokoler dan pembawa
acara.
Pentingnya Pemahaman Protokoler
Protokol menurut Buku Pedoman Protokol Negara (2005), diartikan sebagai
serangkaian aturan-aturan keupacaraan dalam segala kegiatan resmi yang diatur secara tertul
is maupun dipraktekkan, yang meliputi bentuk-bentuk penghormatan terhadap negara, jabatan kepala
negara, atau jabatan menteri yang lazim dijumpai dalam kegiatan antar bangsa. Sementara Satrio
Wuryanto (1992) memberikan pengertian protokol adalah orang atau pejabat dengan segala
tugasnya maupun segala altivitas yang bersifat resmi atau kenegaraan tertentu. Sedangkan
menurut UU.No.8/1987, protokol adalah serangkaian aturan dalam acara kenegaraaan aatau
acara resmi yang meliputi aturan mengenai tata tempat, tata upacara dan tata penghormatan,
sehubungan dengan penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan atau
kedudukannya dalam negara, pemerintah atau masyarakat. Dalam perkembangannya sekarang ,
kata protokol berarti : (1) suatu pedoman berisi tata cara internasional dan (2) pemberian
pelayanan kepada pemimpin, tamu, peserta rapat, dll yang terkait dalam acara resmi (Asul
Wiyanto,2004). Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa protokol berisi pedoman atau
tata cara kegiatan, dan semua hal yang mengatur pelaksanaan kegiatan resmi disebut
protokoler.Diharapkan dengan adanya pedoman atau atata cara tersebut, dapat ikut menentukan
terciptanya suasana yang mempengaruhi keberhasilan suatu acara, menciptakan tata pergaulan
yang mendekatkan satu sama lain, terselenggaranya upacara yang khidmat, tertib, teratur &
lancer dan terciptanya pemberian perlindungan.
Sedangkan Acara menurut UU No.8/1987 terbagi menjadi: (1) acara Kenegaraan yaitu Acara yang
bersifat kenegaraan yang diatur dan dilaksanakan secara terpusat, dihadiri oleh Presiden dan/atau Wakil
Presiden serta pejabat negara dan undangan lain dalam melaksanakan acara tertentu , (2)Acara resmi
yaitu acara yang bersifat resmi, diatur dan dilaksanakan oleh Pemerintah atau Lembaga Tinggi Negara
dalam melaksanakan tugas dan fungsi tertentu dan dihadiri oelh Pejabat Negara dan/atau Pejabat
Pemerintah serta undangan lainnya.
Selain itu, aturan protokoler tidak terlepas dari Etika Pergaulan umum, yang mengatur hubungan
manusia.
Etika pergaulan didefiniskan sebagai ketentuan sopan santun dalam bergaul.
Sopan santun di satu tempat/negara kadang berbeda dengan di tempat/negara lain. Jadi selain
mengetahui etika pergaulan, disarankan unutk menggunakan perasaan sehingga orang merasa
senang dalam segala suasana & keadaan.
Dengan demikian, terdapat unsur-unsur dalam protokol, yaitu: 1.Tata cara
Acara/Upacara harus dilakukan dengna khidmad & tertib, menurut aturan dan adat yang
sudah tetap dan harus ditaati.2.Tata krama
Diperlukan kata
-
kata yang baik dan tepat menurut tinggi
-
rendahnya derajat pe
jabat,
disesuaikan dengan peristiwanya.
3.
Aturan
Acara/Upacara terikat pada rumus
-
rumus tertentu yang sudah tetap (
seating arrangement
,
tata tempat, perlakuan terhadap bendera/lagu kebangsaan. Lambang negara).
Terkait dengan pengaturan tersebut, dalam protok
oler diatur
TATA TEMPAT
(Préseance
) yaitu
u
rutan siapa
yang berhak mendapatkan prioritas; karena jabatan/pangkat
(VIP) atau karena derajadnya (VIC
-
Very Important Citizen)
. Untuk mengetahui siapa yang
berhak mendapat prioritas dapat melihat aturan dasar
se
bagai berikut:
1.
Orang yang berhak mendapat tata ururan yang pertama/paling tinggi adalah
mereka yang mempunyai urutan paling depan/mendahului.
2.
Jika mereka berjajar, maka yang berada disebelah kanan dari orang yang
mendapat urutan tata tempat paling utama, d
ianggap lebih tinggi/mendahului
orang yang duduk disebelah kirinya.
3.
Jika menghadap meja, maka tempat utama adalah menghadap ke pintu keluar
dan tempat terakhir adalah tempat yang paling dekat dengan pintu keluar.
4.
Jika berjajar pada garis yang sama, maka te
mpat yang paling utama adalah
tempat sebelah kanan luar atau tempat paling tengah. Rumusnya genap: 1
-
2,
ganjil, 2
-
1
-
3
5.
Naik kendaraan, bagi seseorang yang mendapat tata urutan paling utama,
apabila naik/turun kendaraan:
a.
Kapal terbang, maka pejabat yang utam
a naik paling akhir turun paling dulu.
b.
Kapal laut, maka pejabat yang mendapat tempat paling utama adalah naik dan
turun paling dulu
c.
Mobil/kereta, maka pejabat yang mendapat tempat paling utama adalah naik
dan turun paling dulu dan duduk sebelah kanan.
6.
Keda
tangan dan pulang, orang yang paling dihormati selalu datang paling akhir
dan pulang paling dulu.
7.
Letak kendaraan/mobil, pintu kanan mobil berada dia arah pintu keluar gedung
8.
Jajar Kehormatan : (a) orang
yang dihormati harus datang dari sebelah kanan
dari
pejabat yang menyambut, (b) bila orang yang paling dihormati yang
menyambut tamu, maka tamu akan datang dari sebelah kirinya.
Karena tugas protokol tidak mudah, maka sebaiknya dalam memilih petugas protokol perlu
dipilih orang yang memiliki persyaratan s
ebagai berikut:
1.
Pengetahuan dan pengalaman luas terutama dalam hubungan antar manusia
2.
Bermental kuat dan berkepribadian tangguh
3.
Terampil dan cekatan untuk menguasai situasi
4.
Mmapu mengambil keputusan dengan cepat dan cermat
5.
Sangat peka terhadap setiap perm
asalahan yang timbul
6.
Sangat memahami perasaan orang lain
7.
Pandai membawa diri dan selalu mawas diri
8.
Penampilan menarik
9.
Berbahasa dengan tekanan yang baik
Pembawa Acara
Peran pembawa acara sangat penting. Lancar tidaknya suatu acara, berhasil tidaknya
su
atu acara, dan puas tidaknya peserta suatu acara sangat tergantung pada pembawa acara. Oleh
karenanya, seseorang yang ditugaskan menjadi pembawa acara hendaknya orang yang memiliki
ketrampilan berbicara di depan umum dan tidak memiliki hambatan yang mengga
nggu kelancara
berbicara di depan umum.
Idealnya seorang pembawa acara memiliki syarat
-
syarat sebagai
berikut:
p
ercaya diri
,
m
emiliki jiwa pemimpin
,
b
erkepribadian yang baik, tidak sombong
,
b
erbicara dan berkomunikasi dengan baik
,
m
empunyai intelegensia yan
g tinggi
,
mempuny
ai
pengetahuan luas,
p
erformance menarik (atraktif, simpatik, santun sesuai acara)
,
c
ekatan,
terampil dan teliti
,
m
empunyai spontanitas tinggi,
m
empunyai naluri antisiapsi yang baik
,
k
esabaran dan emosi terkontrol
dan
Sense of humor
.
Sya
rat
-
syarat tersebut diperlukan karena
banyak tantangan yang akan dihadapi pembawa acara yaitu:
b
erhadapan dengan tamu
-
tamu
ter
hormat, senior ribuan orang,
b
erhadapan dengan p
anitia yang tidak berpengalaman,
memandu
acara yang
basic
nya tidak di
kuasai
,t
idak sekedar mengantar atau membacakan susunan acara
.,
ada banyak hal yang tidak terduga dapat terjadi saat acara berlangsung, butuh kecekatan, naluri
antisipatif dan spontanitas yang tinggi untuk mengatasi keadaan, ketelitian dan kecermatan sangat
penting, misalnya berkaitan dengan nama, pangkat, jabatan, gelar sarjana, dsb dan jangan salah
menyebutkan dan hal-hal tidak terduga seringkali membuat kita tidak sabar dan emosi.
Misal : Panitia tidfak terkoordinasi dengan baik, acara amburadul, listrik mati, sikap audience,
persoalan diri sendiri.
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh MC mengenai bahasa yaitu: vokal
yang baik menyangkut tekanan, intonasi, pelafalan, intensitas dan kecepatan, kosa kata yang
relevan dan aktual, tata bahasa yang ba
ik dan benar. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah:
mempergunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kemampuan pendengarnya, padat
dan berisi
namun kaya dengan improvisasi yang sesuai, tidak monoton secara kualitas maupun kuantitas,
pandai bervariasi de
ngan mempergunakan berbagai bahasa sesuai dengan heterogenitas penonton
dan tidak banyak mengulas penampilan pengisi acara.

More Related Content

What's hot

Penyusun rencana dan program (perencanaan)
Penyusun rencana dan program (perencanaan)Penyusun rencana dan program (perencanaan)
Penyusun rencana dan program (perencanaan)Reddy Prayudie
 
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTNakano
 
Pemeliharaan dan perawatan barang kantor
Pemeliharaan dan perawatan barang kantorPemeliharaan dan perawatan barang kantor
Pemeliharaan dan perawatan barang kantorAndi Uli
 
Kuhp buku kedua
Kuhp buku keduaKuhp buku kedua
Kuhp buku keduaSei Enim
 
Pengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negaraPengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negaraIr. Zakaria, M.M
 
Formulir anjab subbag keuangan
Formulir anjab subbag keuanganFormulir anjab subbag keuangan
Formulir anjab subbag keuanganReddy Prayudie
 
Pembentuka per uu ii
Pembentuka per uu iiPembentuka per uu ii
Pembentuka per uu iiNandya Guvita
 
Perka 2 2014-tata-kearsipan
Perka 2 2014-tata-kearsipanPerka 2 2014-tata-kearsipan
Perka 2 2014-tata-kearsipanPra Bowo
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanLeks&Co
 
Pengelolaan penerimaan negara bukan pajak
Pengelolaan penerimaan negara bukan pajak Pengelolaan penerimaan negara bukan pajak
Pengelolaan penerimaan negara bukan pajak Erny Anggrahini
 
Menentukan sistem kearsipan
Menentukan sistem kearsipanMenentukan sistem kearsipan
Menentukan sistem kearsipanAyuwa Zeeverchie
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnDella Mega Alfionita
 
Pengadaan langsung
Pengadaan langsungPengadaan langsung
Pengadaan langsungAbdul Aziz
 
Anjab jfu pengelola barang
Anjab jfu pengelola barangAnjab jfu pengelola barang
Anjab jfu pengelola barangReddy Prayudie
 
Contoh anjab jfu
Contoh anjab jfuContoh anjab jfu
Contoh anjab jfuRaden Ilham
 
Pengelolaan Arsip Elektronik
Pengelolaan Arsip ElektronikPengelolaan Arsip Elektronik
Pengelolaan Arsip Elektronikhendrowicaksono
 
Makalah cyber crime
Makalah cyber crimeMakalah cyber crime
Makalah cyber crimedennyrah0910
 
Hukum adat minangkabau2
Hukum adat minangkabau2Hukum adat minangkabau2
Hukum adat minangkabau2fitrianovita
 

What's hot (20)

Penyusun rencana dan program (perencanaan)
Penyusun rencana dan program (perencanaan)Penyusun rencana dan program (perencanaan)
Penyusun rencana dan program (perencanaan)
 
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPT
 
Pemeliharaan dan perawatan barang kantor
Pemeliharaan dan perawatan barang kantorPemeliharaan dan perawatan barang kantor
Pemeliharaan dan perawatan barang kantor
 
Kuhp buku kedua
Kuhp buku keduaKuhp buku kedua
Kuhp buku kedua
 
Arsip digital
Arsip digitalArsip digital
Arsip digital
 
Pengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negaraPengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negara
 
Formulir anjab subbag keuangan
Formulir anjab subbag keuanganFormulir anjab subbag keuangan
Formulir anjab subbag keuangan
 
Pembentuka per uu ii
Pembentuka per uu iiPembentuka per uu ii
Pembentuka per uu ii
 
Perka 2 2014-tata-kearsipan
Perka 2 2014-tata-kearsipanPerka 2 2014-tata-kearsipan
Perka 2 2014-tata-kearsipan
 
Tarombo Manurung
Tarombo ManurungTarombo Manurung
Tarombo Manurung
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
 
Pengelolaan penerimaan negara bukan pajak
Pengelolaan penerimaan negara bukan pajak Pengelolaan penerimaan negara bukan pajak
Pengelolaan penerimaan negara bukan pajak
 
Menentukan sistem kearsipan
Menentukan sistem kearsipanMenentukan sistem kearsipan
Menentukan sistem kearsipan
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
 
Pengadaan langsung
Pengadaan langsungPengadaan langsung
Pengadaan langsung
 
Anjab jfu pengelola barang
Anjab jfu pengelola barangAnjab jfu pengelola barang
Anjab jfu pengelola barang
 
Contoh anjab jfu
Contoh anjab jfuContoh anjab jfu
Contoh anjab jfu
 
Pengelolaan Arsip Elektronik
Pengelolaan Arsip ElektronikPengelolaan Arsip Elektronik
Pengelolaan Arsip Elektronik
 
Makalah cyber crime
Makalah cyber crimeMakalah cyber crime
Makalah cyber crime
 
Hukum adat minangkabau2
Hukum adat minangkabau2Hukum adat minangkabau2
Hukum adat minangkabau2
 

Viewers also liked

TEKS PROSEDUR PROTOKOL (lengkap)
TEKS PROSEDUR PROTOKOL (lengkap)TEKS PROSEDUR PROTOKOL (lengkap)
TEKS PROSEDUR PROTOKOL (lengkap)Lusi Mei
 
P D Keprotokolan & Tata Cara P A
P D  Keprotokolan & Tata Cara P AP D  Keprotokolan & Tata Cara P A
P D Keprotokolan & Tata Cara P Aguestd42496
 
1. pedoman baku protokoler
1. pedoman baku protokoler1. pedoman baku protokoler
1. pedoman baku protokolerDOEL ROKHIM
 
Paparan uu no. 9 tahun 2010 bimtek keprotokolan maret
Paparan uu no. 9 tahun 2010  bimtek keprotokolan maretPaparan uu no. 9 tahun 2010  bimtek keprotokolan maret
Paparan uu no. 9 tahun 2010 bimtek keprotokolan maretmaspayjoe
 
Mc & protokoler training module by Tarsih Ekaputra
Mc & protokoler training module by Tarsih EkaputraMc & protokoler training module by Tarsih Ekaputra
Mc & protokoler training module by Tarsih Ekaputramistertipr
 
Contoh teks pembawa acara perpisahan
Contoh teks pembawa acara perpisahanContoh teks pembawa acara perpisahan
Contoh teks pembawa acara perpisahanMasdar Ali
 
Tata Cara Pengaturan Kunjungan Tamu Negara
Tata Cara Pengaturan Kunjungan Tamu NegaraTata Cara Pengaturan Kunjungan Tamu Negara
Tata Cara Pengaturan Kunjungan Tamu Negaraactnow2profit
 
Pengertian Keprotokolan
Pengertian Keprotokolan Pengertian Keprotokolan
Pengertian Keprotokolan Uswatun Nisa
 
Humas dan keprotokolan
Humas dan keprotokolanHumas dan keprotokolan
Humas dan keprotokolanFitria Kingdom
 
Pengenalan kepada protokol & etiket sosial
Pengenalan kepada protokol & etiket sosialPengenalan kepada protokol & etiket sosial
Pengenalan kepada protokol & etiket sosialnor wani
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5Arry Rahmawan
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3Arry Rahmawan
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4Arry Rahmawan
 
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...Empowered Presentations
 
Syarifudin, metode penelitian dakom
Syarifudin, metode penelitian dakomSyarifudin, metode penelitian dakom
Syarifudin, metode penelitian dakomSyarifudin Amq
 
VERSI 2: Sekelumit tentang Indikator Sukses Lembaga Ombudsman (LO) Daerah Ist...
VERSI 2: Sekelumit tentang Indikator Sukses Lembaga Ombudsman (LO) Daerah Ist...VERSI 2: Sekelumit tentang Indikator Sukses Lembaga Ombudsman (LO) Daerah Ist...
VERSI 2: Sekelumit tentang Indikator Sukses Lembaga Ombudsman (LO) Daerah Ist...Rusman R. Manik
 

Viewers also liked (20)

TEKS PROSEDUR PROTOKOL (lengkap)
TEKS PROSEDUR PROTOKOL (lengkap)TEKS PROSEDUR PROTOKOL (lengkap)
TEKS PROSEDUR PROTOKOL (lengkap)
 
P D Keprotokolan & Tata Cara P A
P D  Keprotokolan & Tata Cara P AP D  Keprotokolan & Tata Cara P A
P D Keprotokolan & Tata Cara P A
 
1. pedoman baku protokoler
1. pedoman baku protokoler1. pedoman baku protokoler
1. pedoman baku protokoler
 
Paparan uu no. 9 tahun 2010 bimtek keprotokolan maret
Paparan uu no. 9 tahun 2010  bimtek keprotokolan maretPaparan uu no. 9 tahun 2010  bimtek keprotokolan maret
Paparan uu no. 9 tahun 2010 bimtek keprotokolan maret
 
Mc & protokoler training module by Tarsih Ekaputra
Mc & protokoler training module by Tarsih EkaputraMc & protokoler training module by Tarsih Ekaputra
Mc & protokoler training module by Tarsih Ekaputra
 
Contoh teks pembawa acara perpisahan
Contoh teks pembawa acara perpisahanContoh teks pembawa acara perpisahan
Contoh teks pembawa acara perpisahan
 
Tata Cara Pengaturan Kunjungan Tamu Negara
Tata Cara Pengaturan Kunjungan Tamu NegaraTata Cara Pengaturan Kunjungan Tamu Negara
Tata Cara Pengaturan Kunjungan Tamu Negara
 
Pengertian Keprotokolan
Pengertian Keprotokolan Pengertian Keprotokolan
Pengertian Keprotokolan
 
Humas dan keprotokolan
Humas dan keprotokolanHumas dan keprotokolan
Humas dan keprotokolan
 
Pengenalan kepada protokol & etiket sosial
Pengenalan kepada protokol & etiket sosialPengenalan kepada protokol & etiket sosial
Pengenalan kepada protokol & etiket sosial
 
Mc & protokoler 2
Mc & protokoler 2Mc & protokoler 2
Mc & protokoler 2
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4
 
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
 
Tugas firah
Tugas firahTugas firah
Tugas firah
 
Syarifudin, metode penelitian dakom
Syarifudin, metode penelitian dakomSyarifudin, metode penelitian dakom
Syarifudin, metode penelitian dakom
 
Keprotokolan teori
Keprotokolan teoriKeprotokolan teori
Keprotokolan teori
 
3 etika etika
3 etika etika3 etika etika
3 etika etika
 
VERSI 2: Sekelumit tentang Indikator Sukses Lembaga Ombudsman (LO) Daerah Ist...
VERSI 2: Sekelumit tentang Indikator Sukses Lembaga Ombudsman (LO) Daerah Ist...VERSI 2: Sekelumit tentang Indikator Sukses Lembaga Ombudsman (LO) Daerah Ist...
VERSI 2: Sekelumit tentang Indikator Sukses Lembaga Ombudsman (LO) Daerah Ist...
 

Similar to PROTOKOL DAN PERKEMBANGANNYA

Introduction protokol-mc
Introduction protokol-mcIntroduction protokol-mc
Introduction protokol-mcDody Sanjaya
 
Protokoler dan Teknik Penyusunan Acara, Tempat, dll _Training Effective PR &...
Protokoler dan Teknik Penyusunan Acara, Tempat, dll  _Training Effective PR &...Protokoler dan Teknik Penyusunan Acara, Tempat, dll  _Training Effective PR &...
Protokoler dan Teknik Penyusunan Acara, Tempat, dll _Training Effective PR &...Kanaidi ken
 
materi-berbicara-retorik-protokol-dan-mc-1.pdf
materi-berbicara-retorik-protokol-dan-mc-1.pdfmateri-berbicara-retorik-protokol-dan-mc-1.pdf
materi-berbicara-retorik-protokol-dan-mc-1.pdfHeruPrasetyo96
 
Materi-Keprotokolan
Materi-KeprotokolanMateri-Keprotokolan
Materi-KeprotokolanEWPK2018
 
kalsum keprotokoleran for master of ceremony.pptx
kalsum keprotokoleran for master of ceremony.pptxkalsum keprotokoleran for master of ceremony.pptx
kalsum keprotokoleran for master of ceremony.pptxKALSUM2026098601
 
Bahan Tayang keprotokolan.ppt
Bahan Tayang keprotokolan.pptBahan Tayang keprotokolan.ppt
Bahan Tayang keprotokolan.pptHasan Basri
 
Dasar - Dasar KEPROTOKOLAN copy.pptx
Dasar - Dasar KEPROTOKOLAN copy.pptxDasar - Dasar KEPROTOKOLAN copy.pptx
Dasar - Dasar KEPROTOKOLAN copy.pptxssuserf13d91
 
Dasar keprotokolan Sesi 3.pptx
Dasar keprotokolan Sesi 3.pptxDasar keprotokolan Sesi 3.pptx
Dasar keprotokolan Sesi 3.pptxDitaDitut1
 
Modul otk keprotokolan kd. 3.11 untuk kelas XII OTKP ( Otomatisasi Tata Kelol...
Modul otk keprotokolan kd. 3.11 untuk kelas XII OTKP ( Otomatisasi Tata Kelol...Modul otk keprotokolan kd. 3.11 untuk kelas XII OTKP ( Otomatisasi Tata Kelol...
Modul otk keprotokolan kd. 3.11 untuk kelas XII OTKP ( Otomatisasi Tata Kelol...Ardian Sufandi
 
Humprok ( agenda perjalanan dinas pimpinnan )
Humprok ( agenda perjalanan dinas pimpinnan )Humprok ( agenda perjalanan dinas pimpinnan )
Humprok ( agenda perjalanan dinas pimpinnan )hanyfathurohmah1
 
04. PRODI RIL ETIKA PROFESI MODUL NO 4.pptx
04. PRODI RIL ETIKA PROFESI MODUL NO 4.pptx04. PRODI RIL ETIKA PROFESI MODUL NO 4.pptx
04. PRODI RIL ETIKA PROFESI MODUL NO 4.pptxPEMIJURHIMAKA
 
PELATIHAN KEPROTOKOLAN KSP pelatihan pelatihan
PELATIHAN KEPROTOKOLAN KSP pelatihan pelatihanPELATIHAN KEPROTOKOLAN KSP pelatihan pelatihan
PELATIHAN KEPROTOKOLAN KSP pelatihan pelatihanfirasyauqi
 
Done!.pptx
Done!.pptxDone!.pptx
Done!.pptxdaus81
 

Similar to PROTOKOL DAN PERKEMBANGANNYA (20)

Introduction protokol-mc
Introduction protokol-mcIntroduction protokol-mc
Introduction protokol-mc
 
Protokoler dan Teknik Penyusunan Acara, Tempat, dll _Training Effective PR &...
Protokoler dan Teknik Penyusunan Acara, Tempat, dll  _Training Effective PR &...Protokoler dan Teknik Penyusunan Acara, Tempat, dll  _Training Effective PR &...
Protokoler dan Teknik Penyusunan Acara, Tempat, dll _Training Effective PR &...
 
materi-berbicara-retorik-protokol-dan-mc-1.pdf
materi-berbicara-retorik-protokol-dan-mc-1.pdfmateri-berbicara-retorik-protokol-dan-mc-1.pdf
materi-berbicara-retorik-protokol-dan-mc-1.pdf
 
Materi-Keprotokolan
Materi-KeprotokolanMateri-Keprotokolan
Materi-Keprotokolan
 
kalsum keprotokoleran for master of ceremony.pptx
kalsum keprotokoleran for master of ceremony.pptxkalsum keprotokoleran for master of ceremony.pptx
kalsum keprotokoleran for master of ceremony.pptx
 
Bahan Tayang keprotokolan.ppt
Bahan Tayang keprotokolan.pptBahan Tayang keprotokolan.ppt
Bahan Tayang keprotokolan.ppt
 
Dasar - Dasar KEPROTOKOLAN copy.pptx
Dasar - Dasar KEPROTOKOLAN copy.pptxDasar - Dasar KEPROTOKOLAN copy.pptx
Dasar - Dasar KEPROTOKOLAN copy.pptx
 
Dasar keprotokolan Sesi 3.pptx
Dasar keprotokolan Sesi 3.pptxDasar keprotokolan Sesi 3.pptx
Dasar keprotokolan Sesi 3.pptx
 
Modul otk keprotokolan kd. 3.11 untuk kelas XII OTKP ( Otomatisasi Tata Kelol...
Modul otk keprotokolan kd. 3.11 untuk kelas XII OTKP ( Otomatisasi Tata Kelol...Modul otk keprotokolan kd. 3.11 untuk kelas XII OTKP ( Otomatisasi Tata Kelol...
Modul otk keprotokolan kd. 3.11 untuk kelas XII OTKP ( Otomatisasi Tata Kelol...
 
Protokoler
ProtokolerProtokoler
Protokoler
 
Humprok ( agenda perjalanan dinas pimpinnan )
Humprok ( agenda perjalanan dinas pimpinnan )Humprok ( agenda perjalanan dinas pimpinnan )
Humprok ( agenda perjalanan dinas pimpinnan )
 
Humprok
Humprok Humprok
Humprok
 
04. PRODI RIL ETIKA PROFESI MODUL NO 4.pptx
04. PRODI RIL ETIKA PROFESI MODUL NO 4.pptx04. PRODI RIL ETIKA PROFESI MODUL NO 4.pptx
04. PRODI RIL ETIKA PROFESI MODUL NO 4.pptx
 
DASAR-DASAR DARI KEPROTOKOLAN
DASAR-DASAR DARI KEPROTOKOLANDASAR-DASAR DARI KEPROTOKOLAN
DASAR-DASAR DARI KEPROTOKOLAN
 
PELATIHAN KEPROTOKOLAN KSP pelatihan pelatihan
PELATIHAN KEPROTOKOLAN KSP pelatihan pelatihanPELATIHAN KEPROTOKOLAN KSP pelatihan pelatihan
PELATIHAN KEPROTOKOLAN KSP pelatihan pelatihan
 
Ldk smk 2014
Ldk smk 2014Ldk smk 2014
Ldk smk 2014
 
Ldk smk 2014
Ldk smk 2014Ldk smk 2014
Ldk smk 2014
 
Done!.pptx
Done!.pptxDone!.pptx
Done!.pptx
 
Protokol
ProtokolProtokol
Protokol
 
Notula rapat
Notula rapatNotula rapat
Notula rapat
 

PROTOKOL DAN PERKEMBANGANNYA

  • 1. Protokol dan Perkembangannya A. Pengertian dan Sejarah Protokoler Dalam pengertian luas protokoler adalah seluruh hal yang mengatur pelaksanaan suatu kegiatan baik dalam kedinasan/kantor maupun masyarakat. 1. Sejarah Kata Protokol Secara estimologis istilah protokol dalam bahasa Inggris protocol, bahasa Perancis protocole, bahasa Latin protocoll(um) dan bahasa Yunani protocollon. Dalam kamus Bahasa Inggris Oxford, "Protocol is the code of ceremonial forms or courtesies used in official dealings, as between heads of state or diplomats." Awalnya, istilah protokol berarti halaman pertama yang dilekatkan pada sebuah manuskrip atau naskah. Sejalan dengan perkembangan jaman, pengertiannya berkembang semakin luas tidak hanya sekedar halaman pertama dari suatu naskah, melainkan keselurahan naskah yang isinya terdiri dari catatan, dokumen persetujuan, perjanjian, dan lain-lain dalam lingkup secara nasional maupun internasional. Perkembangan selanjutnya, protokol berarti kebiasan-kebiasan dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan formalitas, tata urutan dan etiket diplomatik. Aturan-aturan protokoler ini menjadi acuan institusi pemerintahan dan berlaku secara universal. Masalah protokoler ditujukan pada keberhasilan pelaksanaan suatu kegiatan dan pada hal-hal yang mengatur seluruh manusia yang terlibat dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu kegiatan apapun pada dasarnya merupakan pelaksanaan dari hasil kerja tahapan-tahapan sebelumnya. Tahapan-tahapan tersebut diperlukan untuk menunjang suksenya puncak acara.
  • 2. Dalam Rapat Kerja Nasional-Rakernas Protokol tanggal 7-9 Maret 2004 di Jakarta disepakati keprotokolan adalah ”Norma-norma atau aturan-aturan atau kebiasaan yang dianut atau diyakini dalam kehidupan bernegara, berbangsa, pemerintah dan masyarakat.” Keprotokolan di Indonesia diatur dalam Undang-undang nomor 8 tahun 1987, ialah serangkaian aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi aturan mengenai tata tempat, tata upacara dan tata penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan atau masyarakat. 2. Persyaratan Menjadi Protokoler. Persyaratan untuk menjadi protokoler yaitu : 1. Mempunyai pengetahuan dan pengaiaman luas terutama dalam hubungan antar manusia 2. Bermental kuat dan kepribadian tangguh 3. Trampil dan cekatan menguasai situasi 4. Mampu mengambil keputusan dengan cepat tetapi cermat 5. Sangat peka terhadap permasalahan yang timbul 6. Sangat memahami perasaan orang lain 7. Sederhana dan sopan serta hormat pada setiap orang 8. Pandai membawa diri dan selalu mawas diri 9. Rendah hati tetapi tidak rendah diri 10. Penampilan menarik 11. Pandai berbusana sesuai dengan suasana 12. Berbahasa dengan tekanan dan suara yang baik 13. Memiliki pengetahuan tentang ketatausahaan dan unsure-unsur manajemen 14. Menguasai istilah-istilah baru dan bahasa asing Adapun yang mengatur kegiatan protokol adalah pejabat protokol yang berkompenten dalam menyelenggarakan keprotokolan dan seseorang yang memiliki tugas dan fungsi yang berkaitan dengan keprotokolan.
  • 3. 3. Jenis-jenis Kegiatan Protokol Jenis-jenis kegiatan keprotokolan dapat meliputi: a. Jenis kegiatan Umum/ Kenegaraan Jenis Kegiatan yang bersifat umum dapat pula berlaku di tingkat Universitas/ Perguruan tinggi/ Kedinasan instansi, antara lain berbentuk: 1) Upacara pelantikan dan serah terima jabatan 2) Upacara penandatanganan naskah kerjasama 3) Upacara sumpah pegawai 4) Upacara peresmian/ pembukaan gedung baru 5) Peresmian pembukaan seminar, symposium, siskusi dan sebagainya b. Jenis kegiatan yang bersifat Universitas/ Perguruan tinggi 1) Upacara Dies Natalies 2) Upacara wisuda sarjana 3) Upacara pengukuhan guru besar 4) Upacara promosi Doktor/ Doktor Honoris Causa 4. Aktivitas Protokoler Aktivitasnya terdiri atas 5 hal yaitu a. Tata ruang, b. Tata upacara, c. Tata Tempat, d. Tata Busana, e. Tata Warkat. a. Tata ruang, Tata ruang adalah pengatur ruang atau tempat yang akan dipergunakan sebagai tempat aktivitas. Ruang harus dipersiapkan sesuai dengan ketentuan, tergantung dari jenis aktivitas.
  • 4. 1) Perangkat keras, adalah berbagai macam perlengkapan yang diperlukan untuk maksud suatu kegiatan berupa meja, kursi/sofa, sound system/ public address, dekorasi, permadani, bendera, taman dan lain sebagainya 2) Perangkat lunak, antara lain personil yang terlibat dalam rangka pelaksanaan suatu kegiatan seperti, penerima tamu, pemandu acara, petugas keamanan, petugas konsumsi dan sebagainya. Yang perlu diperhatikan : 1) Ruang harus sesuai dengan kebutuhan (jumlah kursi dan meja) 2) Papan nama petunjuk yang diperlukan 3) Tata suara yang memadai, disesuaikan dengan tata ruang dan tempat 4) Tata lampu yang mencukupi kebutuhan. Penjelasan mengenai perangkat keras sudah disebutkan, namun masih perlu diingat mengenai : 1) Jumlah kursi, meja dan perlengkapan sound system, perlengkapan konsumsi 2) Perangkat lunak, terdiri dari personil yang bertugas sebagai pelaksana di lapangan, termasuk pemandu acara/pembawa acara, penerima tamu, konsumsi, keamanan dan sebagainya 3) Khusus Pemandu Acara (MC), dapat dijelaskan sebagai berikut: a)Sebagai pemandu acara ia akan melaksanakan tugas sebagai MC (1). Sikap yang tegas dan berdisiplin tinggi (2). Volume suara yang konstan dan mantap (3). Kemampuan menguasai bahasa secara baik, bahasa Indonesia maupun bahasa asing. (4). Kepekaan terhadap situasi, dalam arti mampu menguasai keadaan dan mampu mengambil keputusan (5). Sifat yang tidak mudah tersinggung (6). Berkepribadian b) Pemandu acara adalah kemudi dari seluruh pelaksanaan kegiatan acara, oleh sebab itu harus trampil dengan cepat tanggap membaca situasi. c) Harus dapat menempatkan diri cukup sopan dan simpatik
  • 5. d) Mengetahui tempat posisi berdiri yang tepat (menguasai arena kegiatan) e) Pandai mengatur volume suara f) Tidak dibenarkan pemandu acara mengulas (memberikan komentar) pidato seseorang g) Mampu menguasai massa b. Tata upacara, Tata upacara adalah tata urutan kegiatan, yaitu bagaimana suatu acara harus disusun sesuai dengan jenis aktivitasnya. Untuk keperluan itu harus diperhatikan: 1) jenis kegiatan; 2) bahasa pengantar yang dipergunakan; 3) materi aktivitas. Dalam tata upacara, supaya direncanakan siapa yang akan terlibat dalam kegiatan upacara, personil penyelenggara dan alat penunjang lain. Pengisi acara, misal dalam memberikan sambutan, diperhatikan jenjang jabatan mereka yang akan memberikan sambutan. Kesediaan mereka yang menyambut, jauh sebelumnya sudah dihubungi. Untuk kelancaran suatu "upacara" diperlukan seorang "stage manajer" yang bertugas menjadi penghubung antara pembawa acara dan pelaksana upacara. c. Tata Tempat (Preseance) Kata preseance berasal dari bahasa Perancis atau dalam bahasa Inggris precende yang artinya urutan. Maksudnya disini adalah urutan berdasarkan prioritas, atau siapa yang lebih dulu. Secara keseluruhan, dapat diartikan preseance adalah ketentuan atau norma yang berlaku dalam hal tata duduk para pejabat, yang biasanya didasarkan atas kedudukan ketatanegaraan dari pejabat yang bersangkutan, kedudukan administratif/struktural dan kedudukan sosial. Tata urutan tempat duduk di Indonesia diatur dengan Keputusan Presiden nomor 265 tahun 1968.
  • 6. Pihak-pihak yang berhak didahulukan dalam preseance: 1) Golongan Very Important Person (VIP), pihak yang didahulukan karena jabarannya atau kedudukannya. 2) Golongan Very Important Citizen (VIC), pihak yang didahulukan karena derajatya, misalnya bangsawan dan sebagainnya. Pedoman Preseance: 1) Aturan dasar Preseance a) Orang yang dianggap paling utama atau tertinggi, mempunyai urutan paling depan atau mendahului, b) Jika orang-orang dalam posisi duduk atau berdiri berjajar, yang paling penting adalah mereka yang di sebelag kanan. 2) Aturan umum tata tempat a) Jika duduknya menghadap meja, yang dianggap tempat pertama adalah menghadap pintu keluar. Yang duduk di dekat pintu dianggap paling terakhir. b) Dalam pengaturan tempat suatu jajaran (dari sisi ke sisi), yaitu bila orang-orang tersebut berjajar pada garis yang sama, maka tempat sebelah kanan di luar atau tempat yang paling tengah adalah yang pertama tergantung situasi. 3) Aturan tempat duduk Urutan tempat duduk diatur menurut aturan sebagai berikut: a) Yang didahulukan adalah tempat duduk yang paling tinggi b) Berikutnya diatur secara berurutan berdasarkan letak tempat sebelah yang utama, sebelah kanan merupakan urutan nomor tiga, sebelah kiri urutan nomor tiga. 4) Atutan urutan memasuki kendaraan Tata urutan memasuki kenderaan, bagi undangan resmi atau kenegaraan memerlukan perhatian dan penanganan khusus bahkan perencanaan yang matang. Tipe kenderaan juga mempengaruhi pengaturan itu. Peranan pengemudi, ia juga harus mengenal pengetahuan protokoler, termasuk penampilannya. Beberapa cara bagaimana memasuki pesawat udara, kapal laut, kenderaan mobil atau kereta api sebagai berikut:
  • 7. a) Pesawat udara : Seorang dengan urutan pertama akan masuk pesawat udara yang paling akhir, sedangkan kalau menuruni pesawat, orang yang utama akan turun lebih dahulu. b) Kapal laut: orang yang utama, naik terlebih dahulu dan akan turun akan turun lebih dahulu c) Kenderaan mobil atau kereta: orang yang paling utama baik sewaktu naik maupun sewaktu turun akan mendahului yang lain. Namun demikian apabila letak kendaraan tidak dapat diatur sedemikian rupa karena keadaan, hal tersebut merupakan suatu perkecualian. d) Letak kenderaan hendaknya dihadapkan ke kiri, artinya arah kenderaan akan menuju, berada di sebelah kiri kita. e) Yang utama duduk di tempat duduk sebelah kanan, sedang berikutnya di sebelah kiri. f) Bila sampai ke tempat tujuan dan akan turun, hendaknya kenderaan dihadapkan ke sebelah kanan, sehingga memudahkan yang utama dapat turun lebih dahulu. g) Jika penumpang mobil tiga orang dan duduk di belakang, maka orang yang paling terhormat duduk disebelah kanan, orang ke dua duduk paling kiri, dan orang ketiga duduk di tengah. h) Jika mobil dimungkinkan di duduki oleh lebih dari 5 atau 6 orang, karena ada tambahan bak di tengah, maka bak yang paling tengah diduduki oleh orang yang paling rendah kedudukannya, yang lebih tinggi menduduki di sebelah kanan kirinya. d. Tata Busana. Tata busana disini ialah pakaian yang harus yang dimaksud ialah pakaian yang harus dikenakan pada suatu aktivitas protokoler, baik oleh para pejabat undangan ataupun pelaksana kegiatan. Tata busana harus ditentukan atau dicantumkan pada surat undangan yang dikirimkan baik formal maupun informal. Jenis tata busana yang perlu diketahui: 1) Pakaian Sipil Lengkap (PSL) 2) Pakaian Sipil Harian (PSH) 3) Pakaian Oinas Lapangan (PDL) 4) Pakaian Dinas Harian (PDH) 5) Pakaian Dinas Upacara I, II, II, (PDU) untuk kalangan militer. 6) Pakaian Resmi Jabatan (untuk pejabat tertentu) 7) Pakaian Nasional atau pakaian resmi organisasi (Dharma Wanita, Korpri)
  • 8. 8) Toga (Untuk Perguruan Tinggi/lnstitut) e. TataWarkat. Pengaturan mengenai undangan yang akan dikirim untuk suatu kegiatan. Hal yang perlu diperhatikan ialah: 1) Daftar nama tamu yang akan diundang hendaknya sudah disiapkan sesuai dengan jenis/keperluan kegiatan. 2) Jumlah undangan disesuaikan dengan kapasitas tempat, kepentingan serta tercapainya tujuan kegiatan sendiri. 3) Bentuk undangan sedapat mungkin dibakukan untuk setiap jenis kegiatan, baik mengenai format, isi dan sebagainya. 4) Menulis nama orang yang diundang hendaknya secara benar dan jelas baik mengenai nama, pangkat, jabatan dan alamatnya. 5) Dalam undangan perlu dijelaskan undangan diperuntukkan beserta istri/suami atau tidak. Tidak dibenarkan dalam undangan resmi disebutkan undangan berlaku untuk beberapa orang. 6) Mencantumkan kode undangan pada sampul undangan untuk mempermudah penempatan duduknya. 7) Mencantumkan ketentuan mengenai pakaian yang dikenakan. 8) Menentukan batas waktu penerimaan tamu. 9) Catatan dalam undangan agar memberitahukan kehadirannya atau ketidak hadirannya (RSVP yang merupakan singkatan: Respondez s’il vous plaiz) 10) Undangan dikirim dalam waktu relatif tidak terlalu lama dengan waktu pelaksanaan kegiatan (seminggu sebelumnya hendaknya sudah terkirim). 5. Tata Cara Mengatur Kegiatan Protokol Dalam mengatur kegiatan keprotokolan harus memiliki: a. Tata cara, setiap kegiatan acara harus dilakukan secara tertib, khidmat serta setiap perbuatan atau tindakan yang dilakukan menurut aturan dan urutan yang telah dilakukan. b. Tata krama, yaitu etiket dalam pemberian penghormatan
  • 9. c. Aplikasi aturan-aturan, yaitu penerapan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang keprotokolan dan yang berkaitan dengan keprotokolan harus berlaku selaras dengan situasi dan kondisi. 6. Peran dan Fungsi Protokoler Peran dan fungsi protokoler turut menentukan keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi atau institusi. Disamping itu, protokol juga merupakan bagian yang melekat dari aktivitas perusahaan dan turut mewarnai budaya kerja, terutama bagi para petugas protokol yang sangat dekat perannya dalam mendukung tugas kepemimpinan, baik di tingkat lokal maupun nasional. Diperlukan adanya keberadaan protokol dalam sebuah lembaga/ perusahaan adalah karena protokol ikut menentukan terciptanya suasana yang memperngaruhi keberhasilan suatu acara yang dibuat oleh perusahaan tersebut. Selain itu dapat menciptakan tata pergaulan yang mndekatkan satu sama lain dan dapat diterima oleh semua pihak, terciptanya upacara yang khidmat, megah, dan agung, serta terciptanya ketertiban dan rasa aman dalam menjalankan tugas. B. Penyelenggaraan seminar Tahapan penyelenggaraan seminar : 1. Tahap orientasi 2. Tahap persiapan 3. Tahap pelaksanaan 4. Tahap penutupan 1. Tahap orientasi, yang perlu dipertimbangkan adalah : a. Latar belakang diadakannya suatu kegiatan b. Tujuan diadakannya suatu kegiatan c. Manfaat yang akan diperoleh dari suatu kegiatan yang diadakan d. Kemungkinan – kemungkinan yang akan terjadi jikan suatu kegiatan tersebut diadakan
  • 10. 2. Tahap persiapan, langkah-langkahnya adalah : a. Pembentukan panitia, melalui pembentukan formatur atau musyawarah langsung. b. Rapat-rapat panitia, diperlukan untuk mengetahui persiapan – persiapan pelaksanaan kegiatan agar nantinya kegiatan pokok dapat berjalan lancer sesuai dengan yang diharapkan. c. Anggaran dana, membuat daftar periksa anggaran yang memuat informasi prediksi pengeluaran yang akan dikeluarkan. 3. Tahap pelaksanaan Memastikan penggunaan ruangan/gedung yang akan dipakai, memperhatikan kapasitasnya. fasilitas2 dan letak yang strategis dilihat dari prediksi asal peserta, kenderaan umum, dan juga penataan ruangan. 4. Tahap penutupan Bentuk kegiatan tahap akhir adalah rapat pertanggungjawaban atas seluruh tanggung jawab masing-masing personal/seksi sesuai dengan bagian yang menjadi tugasnya. Setelah semua pekerjaan dianggap selesai maka dilakukan pembubaran panitia, biasanya dilakukan oleh pejabat tertinggi dalam kepanitiaan. C. Pembawa Acara (MC=Pemandu Acara) 1. Pembawa acara merupakan bagian dari kegiatan protokoler. 2. Istilah pembawa acara sering diartikan sama dengan Announcer {penymr), Toatmasier(pembawa acara untuk pesta-pesta). Masterof CErEmony(pembawa acara untuk acara yang sifatnya seremonial. misalnya: upacara wisuda, upacara kenegaraan, dsb). Beberapa hal yang perlu diperhatikan : 1. Berbusana yang baik 2. Nada/volume suara yang baik 3. Tata bahasa yang baik 4. Bersikap yang baik 5. Cara bertindak dari acara satu ke acara yang lain 6. Cara menutup acara yang baik
  • 11. Pemahaman Protokoler dan Pembawa Acara Pendahuluan Setiap institusi baik pemerintah maupun swasta pasti akan menyelenggarakan acara baik yang bersifat resmi maupun tidak resmi (hiburan). Sering kita menyaksikan penyelenggaraan acara yang berjalan lancar, tertib, khidmat, menarik tetapi tidak kurang juga kita menyaksikan penyelenggaraan acara yang berjalan kacau dan mengecewakan peserta acara. Terkait dengan acara resmi, pada umumnya dibedakan dua jenis yaitu acara resmi kenegaraaan seperti Upacara Penerimaan Duta Besar, Jamuan Makan Malam Kenegaraan. Selain itu acara resmi non kenegaraan seperti Upacara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan,Upacara Penandatanganan Naskah Kerjasama, Upacara Peresmian Gedung Baru,Upacara Pembukaan,Seminar, Kongres, Upacara Dies Natalis, Upacara Wisuda, Upacara Pengukuhan Guru Besar,dll. Agar pemyelenggaraan acara tersebut dapat berjalan seperti seharusnya, pelaksana kegiatan harus memahami tentang protokoler dan pembawa acara. Pentingnya Pemahaman Protokoler Protokol menurut Buku Pedoman Protokol Negara (2005), diartikan sebagai serangkaian aturan-aturan keupacaraan dalam segala kegiatan resmi yang diatur secara tertul is maupun dipraktekkan, yang meliputi bentuk-bentuk penghormatan terhadap negara, jabatan kepala negara, atau jabatan menteri yang lazim dijumpai dalam kegiatan antar bangsa. Sementara Satrio Wuryanto (1992) memberikan pengertian protokol adalah orang atau pejabat dengan segala tugasnya maupun segala altivitas yang bersifat resmi atau kenegaraan tertentu. Sedangkan menurut UU.No.8/1987, protokol adalah serangkaian aturan dalam acara kenegaraaan aatau acara resmi yang meliputi aturan mengenai tata tempat, tata upacara dan tata penghormatan, sehubungan dengan penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan atau kedudukannya dalam negara, pemerintah atau masyarakat. Dalam perkembangannya sekarang , kata protokol berarti : (1) suatu pedoman berisi tata cara internasional dan (2) pemberian pelayanan kepada pemimpin, tamu, peserta rapat, dll yang terkait dalam acara resmi (Asul Wiyanto,2004). Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa protokol berisi pedoman atau tata cara kegiatan, dan semua hal yang mengatur pelaksanaan kegiatan resmi disebut protokoler.Diharapkan dengan adanya pedoman atau atata cara tersebut, dapat ikut menentukan terciptanya suasana yang mempengaruhi keberhasilan suatu acara, menciptakan tata pergaulan yang mendekatkan satu sama lain, terselenggaranya upacara yang khidmat, tertib, teratur & lancer dan terciptanya pemberian perlindungan. Sedangkan Acara menurut UU No.8/1987 terbagi menjadi: (1) acara Kenegaraan yaitu Acara yang bersifat kenegaraan yang diatur dan dilaksanakan secara terpusat, dihadiri oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden serta pejabat negara dan undangan lain dalam melaksanakan acara tertentu , (2)Acara resmi yaitu acara yang bersifat resmi, diatur dan dilaksanakan oleh Pemerintah atau Lembaga Tinggi Negara dalam melaksanakan tugas dan fungsi tertentu dan dihadiri oelh Pejabat Negara dan/atau Pejabat Pemerintah serta undangan lainnya. Selain itu, aturan protokoler tidak terlepas dari Etika Pergaulan umum, yang mengatur hubungan manusia. Etika pergaulan didefiniskan sebagai ketentuan sopan santun dalam bergaul. Sopan santun di satu tempat/negara kadang berbeda dengan di tempat/negara lain. Jadi selain mengetahui etika pergaulan, disarankan unutk menggunakan perasaan sehingga orang merasa senang dalam segala suasana & keadaan. Dengan demikian, terdapat unsur-unsur dalam protokol, yaitu: 1.Tata cara Acara/Upacara harus dilakukan dengna khidmad & tertib, menurut aturan dan adat yang sudah tetap dan harus ditaati.2.Tata krama Diperlukan kata - kata yang baik dan tepat menurut tinggi - rendahnya derajat pe
  • 12. jabat, disesuaikan dengan peristiwanya. 3. Aturan Acara/Upacara terikat pada rumus - rumus tertentu yang sudah tetap ( seating arrangement , tata tempat, perlakuan terhadap bendera/lagu kebangsaan. Lambang negara). Terkait dengan pengaturan tersebut, dalam protok oler diatur TATA TEMPAT (Préseance ) yaitu u rutan siapa yang berhak mendapatkan prioritas; karena jabatan/pangkat (VIP) atau karena derajadnya (VIC - Very Important Citizen) . Untuk mengetahui siapa yang berhak mendapat prioritas dapat melihat aturan dasar se bagai berikut: 1. Orang yang berhak mendapat tata ururan yang pertama/paling tinggi adalah mereka yang mempunyai urutan paling depan/mendahului. 2. Jika mereka berjajar, maka yang berada disebelah kanan dari orang yang mendapat urutan tata tempat paling utama, d ianggap lebih tinggi/mendahului orang yang duduk disebelah kirinya. 3. Jika menghadap meja, maka tempat utama adalah menghadap ke pintu keluar dan tempat terakhir adalah tempat yang paling dekat dengan pintu keluar. 4. Jika berjajar pada garis yang sama, maka te mpat yang paling utama adalah tempat sebelah kanan luar atau tempat paling tengah. Rumusnya genap: 1 - 2, ganjil, 2 - 1 - 3 5. Naik kendaraan, bagi seseorang yang mendapat tata urutan paling utama, apabila naik/turun kendaraan: a. Kapal terbang, maka pejabat yang utam a naik paling akhir turun paling dulu. b. Kapal laut, maka pejabat yang mendapat tempat paling utama adalah naik dan turun paling dulu
  • 13. c. Mobil/kereta, maka pejabat yang mendapat tempat paling utama adalah naik dan turun paling dulu dan duduk sebelah kanan. 6. Keda tangan dan pulang, orang yang paling dihormati selalu datang paling akhir dan pulang paling dulu. 7. Letak kendaraan/mobil, pintu kanan mobil berada dia arah pintu keluar gedung 8. Jajar Kehormatan : (a) orang yang dihormati harus datang dari sebelah kanan dari pejabat yang menyambut, (b) bila orang yang paling dihormati yang menyambut tamu, maka tamu akan datang dari sebelah kirinya. Karena tugas protokol tidak mudah, maka sebaiknya dalam memilih petugas protokol perlu dipilih orang yang memiliki persyaratan s ebagai berikut: 1. Pengetahuan dan pengalaman luas terutama dalam hubungan antar manusia 2. Bermental kuat dan berkepribadian tangguh 3. Terampil dan cekatan untuk menguasai situasi 4. Mmapu mengambil keputusan dengan cepat dan cermat 5. Sangat peka terhadap setiap perm asalahan yang timbul 6. Sangat memahami perasaan orang lain 7. Pandai membawa diri dan selalu mawas diri 8. Penampilan menarik 9. Berbahasa dengan tekanan yang baik Pembawa Acara Peran pembawa acara sangat penting. Lancar tidaknya suatu acara, berhasil tidaknya su atu acara, dan puas tidaknya peserta suatu acara sangat tergantung pada pembawa acara. Oleh karenanya, seseorang yang ditugaskan menjadi pembawa acara hendaknya orang yang memiliki ketrampilan berbicara di depan umum dan tidak memiliki hambatan yang mengga nggu kelancara berbicara di depan umum. Idealnya seorang pembawa acara memiliki syarat - syarat sebagai berikut: p ercaya diri , m emiliki jiwa pemimpin , b
  • 14. erkepribadian yang baik, tidak sombong , b erbicara dan berkomunikasi dengan baik , m empunyai intelegensia yan g tinggi , mempuny ai pengetahuan luas, p erformance menarik (atraktif, simpatik, santun sesuai acara) , c ekatan, terampil dan teliti , m empunyai spontanitas tinggi, m empunyai naluri antisiapsi yang baik , k esabaran dan emosi terkontrol dan Sense of humor . Sya rat - syarat tersebut diperlukan karena banyak tantangan yang akan dihadapi pembawa acara yaitu: b erhadapan dengan tamu - tamu ter hormat, senior ribuan orang, b erhadapan dengan p anitia yang tidak berpengalaman, memandu acara yang basic nya tidak di kuasai ,t idak sekedar mengantar atau membacakan susunan acara ., ada banyak hal yang tidak terduga dapat terjadi saat acara berlangsung, butuh kecekatan, naluri antisipatif dan spontanitas yang tinggi untuk mengatasi keadaan, ketelitian dan kecermatan sangat penting, misalnya berkaitan dengan nama, pangkat, jabatan, gelar sarjana, dsb dan jangan salah menyebutkan dan hal-hal tidak terduga seringkali membuat kita tidak sabar dan emosi. Misal : Panitia tidfak terkoordinasi dengan baik, acara amburadul, listrik mati, sikap audience,
  • 15. persoalan diri sendiri. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh MC mengenai bahasa yaitu: vokal yang baik menyangkut tekanan, intonasi, pelafalan, intensitas dan kecepatan, kosa kata yang relevan dan aktual, tata bahasa yang ba ik dan benar. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah: mempergunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kemampuan pendengarnya, padat dan berisi namun kaya dengan improvisasi yang sesuai, tidak monoton secara kualitas maupun kuantitas, pandai bervariasi de ngan mempergunakan berbagai bahasa sesuai dengan heterogenitas penonton dan tidak banyak mengulas penampilan pengisi acara.