Dokumen tersebut membahas tentang Yesus Kristus sebagai Penebus yang sempurna. Yesus mampu memahami penderitaan manusia karena menjadi manusia, namun Ia tidak berdosa. Ia mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia dan mengalahkan Setan yang meragukan karakter Allah. Hanya dengan iman kepada Yesus, manusia dapat diselamatkan dan memiliki hidup yang kekal.
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
Pelajaran Ayub
1. Pelajaran 12 untuk 17 Desember 2016
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
“Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah
yang ditanggungnya, dan kesengsaraan
kita yang dipikulnya, padahal kita
mengira dia kena tulah, dipukul dan
ditindas Allah.” (Yesaya 53:4)
2. Pada akhir kisah Ayub, ALLAH memperkenalkan diri-Nya Sebagai
Pencipta Agung dan mengakhiri penderitaan Ayub.
Namunpun demikian, pertentangan antara ALLAH dan Setanlah yang
menyebabkan masalah ini tidak terpecahkan.
Bagaimanapun juga, Ayub telah terlebih dahulu mengetahui solusi
terhadap pertentangan tersebut. Ia memahami bahwa hanya ada satu
solusi terhadap pertentangan tersebut: Seorang Penebus.
3. PENEBUS YANG HIDUP
“Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan
bangkit di atas debu. Juga sesudah kulit tubuhku sangat
rusak, tanpa dagingku pun aku akan melihat Allah.”
(Ayub 19:25-26)
Ayub sepenuhnya percaya bahwa di masa
depan, akan ada Seorang Penebus yang Hidup
akan menyelamatkan dirinya dari kematian .
Namun, ia tidak perlu terlalu lama menunggu
untuk melihat Sang Penebusnya. ALLAH
memperkenalkan diri-Nya Sebagai Sang
Pencipta. (Ayub 38-41).
Penebusan dan Penciptaan diwujudkan dalam diri
YESUS KRISTUS: “Pada mulanya adalah firman[…]
segala sesuatu dijadikan oleh Dia[…] semua orang
yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya
menjadi anak-anak Allah.” (Yohanes 1:1-12).
Sungguh ajaib Kasih Pencipta kita, Ia
mengorbankan diri-Nya sendiri untuk
menyelamatkan ciptaan-Nya dari kematian.
4. “Apakah Engkau mempunyai mata badani? Samakah penglihatan-Mu dengan
penglihatan manusia? Apakah hari-hari-Mu seperti hari-hari manusia, tahun-
tahun-Mu seperti hari-hari orang laki-laki?” (Ayub 10:4-5)
Ayub percaya penuh kepada
Pencipta dan Penebusnya. Tetapi,
ALLAH berada di Surga dan Ayub
sendiri berada di bumi. ALLAH
tidak menderita apa-apa namun
Ayub sedang menderita dengan
sangat.
“ALLAH tidak dapat memahami
saya karena Ia bukan seorang
manusia! Ia tidak dapat
menderita sama seperti yang
saya alami!”
Keluhan tersebut dijawab dalam
diri YESUS: “Firman itu telah
menjadi manusia, dan diam di
antara kita.” (Yohanes 1:14).
ALLAH menjadi manusia
seutuhnya untuk menebus kita.
“Sebab oleh karena Ia sendiri telah
menderita karena pencobaan, maka Ia
dapat menolong mereka yang dicobai.”
(Ibrani 2:18)
PENEBUS YANG ADALAH SEORANG MANUSIA
5. PENEBUS YANG DAPAT DITELADANI
“Barangsiapa mengatakan, bahwa ia
ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama
seperti Kristus telah hidup.”
(1 Yohanes 2:6)
Sang Jurus’lamat menderita sama
seperti kita, Ia hidup seperti kita,
namun Ia tidak berdosa.
Ia Adalah satu-satunya Teladan
sempurna yang kita miliki untuk hidup
seperti yang ALLAH kehendaki. Itulah
sebabnya mengapa kita didorong untuk
mengikuti teladan-Nya dalam setiap
aspek kehidupan kita.
Hidup tanpa dosa tidak membuat-Nya
menjadi Penebus kita. Ia dapat
menebus kita karena Ia memilih untuk
menjadi Pengganti kita.
Ia tidak sekedar menjadi suatu Teladan
dan bersimpati bagi kita. Ia datang
untuk menjalani penderitaan kita.
6. PENEBUS YANG TERSALIB
“Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa
Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan
ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat,
lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.” (Markus 8:31)
Rencana penebusan melibatkan kematian
YESUS di kayu Salib. YESUS menanggung
kematian kekal Sebagai Pengganti kita.
IA HARUS MELAKUKANNYA.
Masing-masing kita telah digantikan oleh
Anak Domba ALLAH, sama halnya Ishak
yang digantikan oleh anak domba.
Ia datang untuk mempersembahkan satu
korban bagi dosa untuk selama-lamanya
(Ibrani 10:12).
Setiap orang yang hidupnya
“tersembunyi bersama dengan
KRISTUS dalam ALLAH” tidak akan
mati untuk selamanya (Kolose 3:3).
Marilah kita menerima-Nya dan
berpaut kepada-Nya oleh iman.
7. PENEBUS YANG MENDERITA
“Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang
ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya,
padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan
ditindas Allah.” (Yesaya 53:4)
Kisah Ayub memperkenalkan
masalah namun tidak menyelesaikan
masalah. Hanya YESUS-lah Solusi
bagi setiap masalah kita. Ia Adalah
“Seorang Yang penuh
kesengsaraannya.” (Yesaya 53:5)
Ia memikul salib dengan segala
penderitaan seorang manusia.
Tidak perlu ada yang mengajarkan
YESUS tentang penderitaan karena Ia
sendiripun mengalami penderitaan
masa lalu, masa sekarang maupun
masa depan yang kita alami .
Penderitaan YESUS di Salib adalah
pengharapan kita ketika dikelilingi oleh
kesusahan dan dosa; itulah jaminan
keselamatan kita.
8. “Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini:
sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan
ke luar.” (Yohanes 12:31)
Setan mempertanyakan karakter ALLAH. Kemanangan Ayub hanyalah
kekalahan kecil bagi setan, YESUS-lah Yang mengalahkannya dengan mutlak,
kini kecurangan dan kebohongan setan telah terungkap.
Setan menggambarkan ALLAH Sebagai sosok yang kejam dan sombong. Namun
ALLAH merendahkan Diri-Nya sampai kematian untuk menyelamatkan orang
berdosa (Filipi 2:5-8) dan Ia tidak sendirian.
“ALLAH [Bapa] “mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh KRISTUS”, Yang
“oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri .”(2 Kor. 5:19;
Ibrani 9:14).
YESUS dalam Ke-Ilahi-an dan kemanusiaan mengalahkan dosa bagi kita. Oleh
iman kita dapat memiliki jaminan hidup yang kekal dalam YESUS.