2. Pengertian Kebutuhan Seksual
Kebutuhan seksual adalah kebutuhan
dasar manusia berupa ekspresi perasaan
dua orang indivudu secara pribadi yang
saling menghargai, memperhatikan, dan
menyayangi sehingga terjadi hubungan
timbal balik (feed back) antara kedua
individu tersebut.
3. Paling umum seks digunakan untuk mengacu
pada bagian fisik dari berhubungan, yaitu
aktifitas seksual genital. Seksualitas dilain
pihak adalah istilah yang lebih luas.
Seksualitas diekspresikan melalui interaksi
dan hubungan dengan individu dari jenis
kelamin yang berbeda atau sama dan
mencangkup pikiran, pengalaman, pelajaran,
ideal, nilai, fantasi, dan emosi.
4. Tinjauan Seksual dari Beberapa Aspek
Aspek psikologis
Aspek ini merupakan
pandangan terhdap
indentitas jenis
kelamin sebuah
perasaan dari diri
terhadap kesadaran
identitasnya serta
memandang
gambaran seksual
atau bentuk konsep
diri yang lain.
Aspek biologis
Aspek ini
mengandung dari
segi biologi seperti
pandangan anatomi
dan fisikologis dari
sistem reproduksi
(seksual) kemampuan
organ seks, dan
adanya hormonal
serta sistem sarap
yang berfungsi atau
berhubungan dengan
kebutuhan seksual.
Aspek sosial budaya
Aspek ini merupakan
pandangan budaya
atau keyakinan
yang berlaku di
masyarakat terhadap
keutuhan seksual
serta prilakunya di
masyarakat.
5. Perkembangan Seksual
Masa pranatal
dan bayi
Fase
kanak-kanak
Masa pubertas Masa dewasa muda
dan pertengahan
umur
Oral
(0-1 th)
Anal
(1-3 th)
Oedipal
(3-5 th)
Laten
(5-13 th)
Genital
(12 th) Puncak
(18-30 th)
6. Continue…
Masa pranatal
dan bayi
Masa ini komponen fisik atau biologis sudah
mulai berkembang. berkembangnya organ seksual
maupun merespon rangsangan, seperti adanya
ereksi penis pada laki-laki dan adanya peluamas
vagian pada wanita.
Thp Oral
(0-1 th)
Thp Anal
(1-3 th)
Kepuasan, kesenagan,
atau kenikmantan dapat
dicapi dengan menghisab,
menggit mengunyah, atau
bersuara.
Kepuasan pada saat ini
terjadi pada saat
pengeluaran feses. Anak
mulai menujukan
keakuanya, sikapnya
sangat narsistik (cinta
terhadap diri sendiri),
dan egois, anak juga mulai
mempelajari struktur
tubuhnya.
7. Continue…
Fase
kanak-kanak
Oedipal
(3-5 th)
Laten
(5-13 th)
rangsangan terjadi pada
otoerotis yaitu meraba-
raba bagian erogenya,
mulai menyukai lawan
jenis. Anak laki-laki
cenderung menyukai
ibunya sedangkan anak
perempuan sebaliknya.
pada masa ini mulai
memasuki masa puberitas
dan berhadapan langsung
pada tuntutan sosial
8. Continue…
Masa
pubertas
Masa ini sudah mencapi kematangan fisik dan aspek
sosial, dan akan terjadi kematangan psikologis.
Tejadi perubahan ditandai denga adanya citra
tubuh, perhatian yang sengat besar terhadap
perubahan fungsi tubuh, pembelajaran tentang
prilaku, kondisi sosial. Tahap genital terjadi pada
umur 12 tahun tahap ini merpakan tahap suka pada
lawan jenis sudah matang.
Perempuan
Laki-laki
• Tumbuh rambut pada
sekitar alat kelamin dan di
ketiak.
• Pinggul semakin lebar.
• Terjadi menstruasi.
• Payudara akan
mengembang.
• Kulit semakin halus.
• Suara semakin nyaring.
• Tumbuh kumis dan janggut,
rambut pada dada, rambut
pada sekitar alat kelamin ,
rambut pada ketiak dan
sebagainya.
• Nada suara akan semakin
rendah.
• Pundak akan semakin lebar.
• Kebanyakan akan tumbuh
jakun.
• pori tampak membesar
9. Continue…
Masa dewasa muda
dan pertengahan
umur
Pada tahap ini perkembangan fisik sudah cukup
dan ciri seks sekunder mencapai puncaknya yaitu
pada usia 18-30 tahun. Dari perkembangan
psikososial sudah mulai terjadi hubungan intim
antara lawan jenis dan proses pernikahan.
Wanita
Pria
pada masa ini terjadi perubahan hormonal pada
wanita ditandai dengan penurunan estrogen,
pengecilan payudara dan penurunan cairan
vagina
terjadi penurunan reaksi ereksi,
pada pria ditandai dengan penurunan ukuran
penis dan jumlah semen.
10. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kebutuhan Seksual
• Tidak adanya panutan (role mode)
• Ganguan sturktural dan fungsi tubuh, seperti adanya teruma, obat,
kehamilan atau obnormalitas anatomi genetalia
• Kurang pengetahuan atau iformasi yang salah mengenai masalah
seksual
• Penganiayaan secara fisik
• Adanya penyimpangan psikiseksual
• Konflik terhadap nilai
• Kehilangan pasangan karana perpisahan atau kematian.
11. Pedopilia
Eksibisionisme
kepuasan seksual dapat dicapai pada objek anak-
anak disebabkan kelainan mental
dicapai dengan mempertontonkan alat kelamin
didepan umum
Penyimpangan-penyimpangan Seksual
pada Orang Dewasa
kepuasan dapat dicapai dengan menguanakan
benda seks seperti sepatu hak tinggi pakaian
dalam, stoking atau lain-lain disebabkan karena
eksperimen seksual dan bedah pergantian
kelamin.
Fetisisme
Transvestisme
kepuasan
seksual
dicapai dengan menguanakan pakaian lawan jenis
dan melakuakan peran seks yang berlawaan
misalnya pria yang senang menggunakan pakaian
dalam wanita.
kepuasan seksual dicapai dengan melihat alat
kelamin orang lain atau aktifitas seksual yang
dilakukan orang lain
Voyerisme
atau
skopofilia
12. Sadisme
Pornografi
kepuasan seksual dicapai dengan menyakiti
obejeknya, baik secara fisik ataupun fsikologis
gambar atau tulisan yang dibuat secara khusus
untuk memberikan rangsangan seksual
Penyimpangan-penyimpangan Seksual
pada Orang Dewasa
bentuk penyimpangan seksulitas ditandai dengan
perasaan tidak senang terhadap alat kelaminya,
adanya keinginan untuk bergainti kelamin.
Transeksualis
me
Fotorisme
atau
priksionisme
kepuasan seksual dicapai dengan menggosokan
penis pada pantat wanita atau badan yang
berpakaian ditempat yang penuh manusia atau
tempat-tempat keramaian
penyimpangan seksual ditandai dengan
ketertarikan fisik maupun emosi kepada sesama
jenis
Homoseksual
dan
lesbianisme
Continue…
13. Penyimpangan-penyimpangan Seksual
pada Orang Dewasa
kepuasan dicapai dengan objek binatang
dicapi melalui anus
kepuasan dengan mengunakan objek mayat
kepuasan dengan menguanakan objek fesec
kepuasan dicapai dengan urine yang diminum
kepuasan seks dicapai dengan mengguanakan
mulut pada alat kelamin wanita
kepuasan seks dicapai dengan menggunakan
mulut pada alat kelamin laki-laki
Zofilia
Sodomo
Nekropilia
Koprofilai
Urolagnia
Oral seks atau
kuniligus
Felaksio
Continue…
14. Bentuk Abnormalitas Seksual Akibat
Dorongan Seksual Abnormal
penyimpangan dengan pola dorong seks yang
tidak wajar dalam kepribadianya seks bersifat
impersonal
bentuk seksualitas antara laki-laki dan wanita
yang bukan suami istri
yaitu ketidakmampuan wanita mengalami hasrat
seksual atau orgasme pada saat bersenggama
yaitu ketidakmampuan pria untuk relaksasi seks
terjadinya pembuangan sperma yang terlalu dini
terjadinya kejang yang berupa penegangan atau
pengerasan sehingga penis terjepit dan tidak
biasa keluar.
Postitusi
Perzinahan
Frigiditas
Impotensi
Ejakulasi Permatur
Vaginismus
15. Bentuk Abnormalitas Seksual Akibat
Dorongan Seksual Abnormal
yaitu kesulitan dalam melakuakan senggama atau
sakit pada koitus
yaitu kegagalan dalam mencapai klimaks selama
bersenggama
keadaan dimana terjadi kesulitan dalam koitus
pertama disebabkan kerena kurangnya
pengetahuan seks.
Dispareunia
Anorgasme
Kesukaran koitus
pertama
Continue…
16. Siklus Respon Seksual
Tahap sukacita
• Tahap awal dalam respon
seksual pada wanita ditandai
dengan banyaknya lendir pada
vagina, dinding vagina mengalami
ekspansi (menebal),
meningkatnya sensitvasi
kliotoris, puting susu meregang
dan ukuran buah dada
meningkat.
• Pada pria ditandai dengan
ketegangan ereksi pada penis
dan penebalan atau elevasi pada
skrotum.
Tahap kestabilan
• Pada wanita mengalami retaksi
dibawah klitoris adanya lendir
yang banyak pada vagina dan
labia mayora, elevasi di serviks
dan uterus, serta meningkatnya
otot pernapasan.
• Pada pria ditandai dengan
meningkatnya ukuran gland penis
dan tekanan otot pernapasan
17. Siklus Respon Seksual
Tahap orgasme (puncak)
• siklus seksual pada wanita
ditandai dengan adanya kontraks
yang tidak disengaja dari uterus,
retak dan spinchter, uretera dan
otot lainya, terjadi hiperventilasi
dan meningkatnya denyut nadi
• pada pria ditandai relaksasi pada
spinchter kantung kencing,
hiperventilasi dan meningkatnya
denyut nadi
Tahap resolusi (peredaman)
• tahap terakhir dalam siklus
respon seksual pada wanita
ditandai dengan adaya relaksasi
dari dinding vagina secara
berangsur-angsur, perubahan
warna dari labia mayora,
pernapasan, nadi, tekanan darah
dan otot-otot berangsur normal.
• Pada pria ditangai dengan
menurunya denyut pernapasan,
nadi dan melemasnya penis.
Continue…