Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam Rangka Meningkatkan Kemudahan Berusaha Di Provinsi Banten - Rencana Aksi RBI Provinsi Banten RLA XIII
Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Instansional (RBI) ini disusun oleh Peserta Reform Leader Academy (RLA) Angkatan XIII dalam rangka memenuhi tugas kepesertaan pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Inspektur jenderal penyusunan pagu kebutuhan rka tahun 2020 di lingkungan kem...
Similar to Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam Rangka Meningkatkan Kemudahan Berusaha Di Provinsi Banten - Rencana Aksi RBI Provinsi Banten RLA XIII
Similar to Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam Rangka Meningkatkan Kemudahan Berusaha Di Provinsi Banten - Rencana Aksi RBI Provinsi Banten RLA XIII (20)
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam Rangka Meningkatkan Kemudahan Berusaha Di Provinsi Banten - Rencana Aksi RBI Provinsi Banten RLA XIII
2. OPTIMALISASI SATUAN TUGAS PERCEPATAN
BERUSAHA MELALUI FORUM KOMUNIKASI
DALAM RANGKA MENINGKATKAN
KEMUDAHAN BERUSAHA DI PROVINSI
BANTEN
Reformasi Birokrasi Instansional
Provinsi Banten
3. DRS. IWAN ARDIANSYAH SENTONO
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Anak Kependudukan Dan KB
Provinsi Banten
MASSAPUTRO DELLY TP.
Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan dan
Otonomi Daerah pada Biro Pemerintahan Setda
Provinsi Banten
6. 6
Trading Across Borders
Enforcing Contracts
151
Resolving Insolvency
116
118
49
104
62
70
108
166
76
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Indikator EODB 91
Top Reformer
Peringkat EODB per
Indikator 2016
167
113
123
61
115
70
69
113
171
74
106
Starting a Business
Dealing with Construction Permits
Registering Property
Getting Electricity
Paying Taxes
Getting Credit
Protecting Minority Investors
144
108
106
38
114
55
44
112
145
38
72
20182017
Indonesia masuk dalam 10 negara Top
Reformers yang melakukan reformasi di 7
dari 10 indikator yang diukur dalam survei
Doing Business.
EODB Indonesia 2017 :
Top Reformer
Meskipun bukan Top Reformer, Indonesia
masuk dalam 24 negara terdepan yang
mencatat kemajuan terpesat dalam hal
perbaikan skor distance to frontier
EODB Indonesia 2018
KEMUDAHAN BERUSAHA (EASE OF DOING BUSINESS) DI INDONESIA
7. 7
INISIATIF PEMERINTAH INDONESIA UNTUK MEMPERBAIKI KEMUDAHAN BERUSAHA
MENUJU SASARAN CAPAIAN JAJARAN PERINGKAT 40 BESAR DUNIA
STARTING A BUSINESS 144
PAYING TAXES 114
REGISTERING PROPERTY 106
DEALING WITH CONSTRUCTION PERMITS 108
PROTECTING MINORITY INVESTORS 43
RESOLVING INSOLVENCY
GETTING CREDIT 55
DB 2018: Peringkat 72
GETTING ELECTRICITY 38
TRADING ACROSS BORDERS 112
ENFORCING CONTRACTS 145
38
INDIKATOR PRIORITAS
Penyederhanaan prosedur dan waktu terkait dengan:
(1) pendirian badan hukum PT, (2) perizinan bangunan
gudang, (3) pendaftaran balik nama atas tanah dan
bangunan, (4) pemenuhan kewajiban pembayaran dan
pelaporan pajak, (5) layanan publik untuk proses logistik
ekspor & impor dan (6) penyelesaian gugatan sederhana di
pengadilan melalui penyederhanaan persyaratan, otomasi
layanan & pertukaran data lintas instansi teknis.
Mengurangi biaya dengan fokus untuk mendorong
formalisasi dan pengembangan UMKM dalam hal (1)
pendirian badan usaha, (2) perizinan bangunan komersial
sederhana, 3) penyelesaian gugatan sederhana
Menyelenggarakan reformasi struktural (misal: revisi UU,
reformasi kelembagaan) untuk memastikan reformasi yang
berkelanjutan di area (1) pendirian usaha, (2) akses untuk
memperoleh pinjaman, (3) perlindungan pemegang saham
minoritas, (4) restrukturisasi hutang dan penyelesaian proses
insolvensi.
8. 8
Mengembangkan rencana aksi reformasi jangka pendek dan jangka menengah bersama
dengan K/L teknis untuk mendorong perbaikan layanan publik sehingga lebih berkepastian
hukum, mudah, terjangkau dari segi biaya dan tepat waktu.
MENDORONG KOMITMEN lintas K/L dan pemerintah daerah untuk secara konsisten
memastikan bahwa langkah perbaikan guna meningkatkan kemudahan berusaha di Indonesia
terselenggara secara berkelanjutan.
Melakukan PEMANTAUAN DAN EVALUASI implementasi rencana aksi secara berkala dengan
melibatkan konsultasi dengan para pelaku usaha guna memastikan bahwa rencana aksi
reformasi terselenggara SEPENUHNYA DAN EFEKTIF.
• Otoritas Jasa Keuangan
• Mahkamah Agung
• Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
• Pemerintah Kota Surabaya
• PLN
• BPJS Kesehatan
• BPJS Ketenagakerjaan
• PT Pelindo II
• PT Pelindo III
KEMENTERIAN / LEMBAGA TEKNIS :
• Kementerian Hukum & HAM
• Kementerian Perdagangan
• Kementerian Keuangan
• Kementerian Tenaga Kerja
• Kementerian Dalam Negeri
• Kementerian ATR/BPN
• Kementerian PU PERA
• Kementerian Perhubungan
• Kementerian ESDM
KUNCI LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN
9. 9
BANTEN
PERINGKAT 17 DARI 32 PROVINSI
Asia Competitiveness Institute (ACI)
Pusat Penelitian di Lee Kuan Yew School of Public Policy (LKYSPP) National
University of Singapore (NUS)
(2017)
11. 11
LPPD 2012 2013 2014 2015 2016
Jawa Timur 1 1 1 1 1
Jawa Barat 4 5 3 2 2
Jawa Tengah 2 2 2 5 3
DKI Jakarta 6 8 10 4 4
DI Yogyakarta 8 3 7 8 9
Banten 20 23 13 20 13
KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Kementerian Dalam Negeri
13. 13
ISU/SITUASI PROBLEMATIK DAN INTI PERMASALAHAN
1. Bahwa untuk mempercepat dan mempermudah pelayanan untuk berusaha perlu menerapkan penggunaan
teknologi informasi melalui Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (Online Single
Submission) telah dikeluargan Perpres 91/2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha;
2. Satuan Tugas adalah satuan tugas yang dibentuk untuk meningkatkan pelayanan, pengawalan, penyelesaian
hambatan, penyederhanaan, dan pengembangan system online dalam rangka percepatan pelaksanaan
perizinan berusaha termasuk bagi usaha mikro, kecil, dan menengah setelah mendapatkan persetujuan
penanaman modal;
3. Belum tersosialisasi OSS secara baik, tidak hanya ke PTSP, tapi juga ke SKPD terkait, asosiasi pengusaha dan
lain sebagainya;
4. Belum optimalnya peran dan tugas Satgas dalam rangka percepatan pelaksanaan berusaha di daerah, hal ini
disebabkan karena belum adanya aturan atau mekanisme kerja sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing
anggota Satgas;
5. Belum optimalnya SDM yang mengelola perijinan, baik di SKPD PTSP maupun SKPD Teknis, serta
keterbatasan SDM yang dimiliki;
6. Belum dimilikinya Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Daerah sebagian besar daerah;
7. Belum terintegrasinya sistem perijinan pusat dan daerah ke dalam OSS.
14. 14
KERANGKA PIKIR
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Belum tersosialisasi OSS secara baik,
tidak hanya ke PTSP, tapi juga ke
SKPD terkait, asosiasi pengusaha dan
lain sebagainya;
2. Belum optimalnya peran dan tugas
Satgas dalam rangka percepatan
pelaksanaan berusaha di daerah, ;
3. Belum optimalnya SDM yang
mengelola perijinan, baik di SKPD
PTSP maupun SKPD Teknis;
4. Belum dimilikinya Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR) Daerah sebagian besar
daerah;
5. Belum terintegrasinya sistem perijinan
pusat dan daerah ke dalam OSS.
AREA YANG NILAINYA
RENDAH
Belum optimalnya peran dan
tugas Satgas dalam rangka
percepatan pelaksanaan
berusaha di daerah
KAITAN DENGAN TEMA
Kemudahan Berusaha
(Ease of Doing Business)
PRIORITAS
Menguatkan peran dan fungsi Kesatgasan
dalam membangun kemudahan berusaha
DIAGNOSIS
a. Ego sektoral;
b. Rendahnya pemahaman tentang OSS;
c. Belum adanya komitmen antar pihak;
d. Belum adanya sinergi;
e. Belum tersedianya anggaran yang
cukup untuk kesatgasan;
f. Aplikasi perijinan yang berbeda-beda;
RBI
Optimalisasi Satuan Tugas
Percepatan Berusaha Melalui
Forum Komunikasi
Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah Dan
Pelaku Usaha Dalam Rangka
Meningkatkan Kemudahan
Berusaha Di Provinsi Banten
15. 15
Metode USG: Urgency, Seriousness, Growth
Masalah U S G
Kaitan
dengan
RBN
Kaitan
dengan
RBI
Sumber
Daya
Total
Nilai
Belum tersosialisasi OSS secara baik, tidak hanya ke PTSP, tapi
juga ke SKPD terkait, asosiasi pengusaha dan lain sebagainya
4 4 4 5 5 4 26
Belum optimalnya peran dan tugas Satgas dalam rangka
percepatan pelaksanaan berusaha di daerah
5 5 5 5 5 4 29
Belum optimalnya SDM yang mengelola perijinan, baik di SKPD
PTSP maupun SKPD Teknis
5 4 4 5 5 4 27
Belum dimilikinya Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Daerah
sebagian besar daerah
5 4 4 5 5 4 27
Belum terintegrasinya sistem perijinan pusat dan daerah ke
dalam OSS
5 4 5 5 5 4 28
16. 16
OPEN SYSTEMTHEORY:
Kondisi Saat Ini Kesenjangan Kondisi Yang Diharapkan
INPUT
Men Kurangnya kualitas/kuantitas SDM
dalam memahami OSS
SDM tidak paham bagaimana
mengelola OSS
Tersedianya kuantitas/kualitas
SDM yang memahami OSS
Methode Belum adanya mekanisme
penjabaran tugas dan fungsi Satgas
Tidak dipahaminya tugas dan
fungsi masing-masing institusi
terkait
Berjalannya mekanisme
kesatgasan sesuai dengan peran
tugas dan fungsinya
Machine Belum ada sarana/prasarana yang
dapat dimaksimalkan dalam
menciptakan sinergi
Sinergi penanganan kemudahan
berusaha tidak dilakukan
Tersedianya sarana/prasarana
dalam menciptakan sinergi
Money Belum cukup tersedia anggaran
untuk melakukan sinergi
Anggaran masing-masing
institusi tidak berbasis
kemudahan berusaha
Tersedianya cukup anggaran
dalam melakukan sinergi
Material Belum ada lembaga yang
mempunyai kekuatan untuk
mengharuskan sinergi kemudahan
berusaha
Sinergi kemudahan berusaha
tidak dilakukan pengendalian
Adanya lembaga yang
mempunyai kekuatan untuk
melakukan sinergi kemudahan
berusaha
17. 17
OPEN SYSTEMTHEORY ….. (lanjutan)
Kondisi Saat Ini Kesenjangan Kondisi Yang Diharapkan
Time Belum tersedia waktu bagi institusi
terkait dalam melakukan sinergi
program masing-masing
Sinergitas tidak pernah dibahas Tersedianya alokasi waktu bagi
institusi terkait dalam melakukan
sinergi
PROSES Belum dilakukan sinergi dalam
kemudahan berusaha antar instansi
Institusi terkait melakukan
pengelolaan perijinan sesuai
kepentingan masing-masing
Dilakukannya sinergi dalam
kemudahan berusaha (perijinan)
OUTPUT Belum ada aturan Kepala Daerah
yang mengatur secara detail tentang
Sinergi dalam kemudahan berusaha
Sinergi tidak dapat diterapkan
dengan optimal
Adanya aturan Kepala Daerah
yang mengatur detail tentang
Sinergi dalam kemudahan
berusaha
OUTCOME Pengelolaan kemudahan berusaha
tidak dilakukan dengan serius
Program masing-masing institusi
tidak memihak kemudahan
berusaha
Pengelolaan kemudahan
berusaha menjadi prioritas
STAKEHOLDE
R
Satgas belum menjalankan sinergitas
kemudahan berusaha
Indeks Kemudahan Berusaha
masih rendah
Satgas optimal menjalankan
peran tugas dan fungsinya
18. 18
LOGIKA PERUBAHAN
DAMPAK STRATEGIS NASIONAL
DAMPAK AKHIR PROYEK BAGI
ORGANISASI
DAMPAK ANTARA
OUTPUT
AKTIVITAS KUNCI
AKTIVITAS PRASYARAT
SATUAN TUGAS MELAKUKAN SINERGITAS KEMUDAHAN BERUSAHA
SESUAI TUGAS DAN FUNGSINYA
MEMBANGUN SINERGI KEMUDAHAN BERUSAHA
TERINTEGRASINYA KEMUDAHAN
BERUSAHAANTAR INSTANSI TERKAIT
KEBIJAKAN KEMUDAHAN
BERUSAHA DI SETIAP INSTANSI
TERKAIT
INDEKS KEMUDAHAN BERUSAHA MENINGKAT
APARATUR, PENGUSAHA, DAN MASYARAKAT MEMAHAMI KEMUDAHAN
BERUSAHA DAN MANFAATNYA DALAM KEMAJUAN DAERAH
TERSOSIALISASINYA KEMUDAHAN BERUSAHA DI SETIAP INSTANSI
TERKAIT
20. 20
KAITAN DENGAN
REFORMASI BIROKRASI NASIONAL (RBN)
PP 24/2018 (OSS)
Perpres 91/2017
(SATGAS)
JURUS JITU
KEMUDAHAN
BERUSAHA
OPTIMALISASI
SATUAN TUGAS
PERCEPATAN
BERUSAHA
21. AREA PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI
21
AREA PERUBAHAN HASIL YANG DIHARAPKAN
PELAYANAN PUBLIK Meningkatkannya profesionalisme aparatur
SDM Meningkatkannya profesionalisme aparatur (Satgas)
TATA LAKSANA • Meningkatnya penerapan sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas,
efektif, efesien, cepat, terukur sederhana, transparan, partisipatif dan
berbasis e-government
• Meningkatnya kualitas tata hubungan antara pemerintah pusat dan
daerah
KELEMBAGAAN • Meningkatnya sinergisme kelembagaan antara instansi pemerintah pusat
dan daerah
• Meningkatnya kinerja aparatur
PERATURAN
PERUNDANG-
UNDANGAN
Meningkatnya kualitas regulasi yang melindungi, berpihak kepada publik,
harmonis, tidak tumpang tindih dan mendorong iklim kondusif bagi publik
22. 22
TARGET UTAMA AREA PERUBAHAN
REFORMASI BIROKRASI INSTANSIONAL
SDM
Penguatan Kesekretariatan
Person In Charge (PIC) di
masing-masing SKPD
SDM
Anggota SATGAS
Aparatur PTSP
Help Desk
25. 25
PrimaryStakeholders
• Pemerintah
Pusat (Satgas)
• Pemprov
(Satgas)
• Pemkab/Kota
(Satgas)
• DPRD
• Asosiasi
Pengusaha
• Asosiasi Profesi
(Notaris)
SecondaryStakeholders
• Ombudsman
• LSM
• Ormas
• Masyarakat
• Media
• Perguruan
Tinggi
• Partai Politik
• Lembaga Survei
• Pempus/Pempr
ov/Pemkab/Kota
(Non Satgas)
KeyStakeholders
• Satgas
• Pelaku Usaha
• Asosiasi Profesi
(Notaris)
• Asosiasi
Pengusaha
2. STAKEHOLDERS ANALYSIS
26. 26
Sekretaris Daerah
Inspektorat Provinsi
Asisten Pembangunan dan Perekonomian
DPMPTSP
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Dinas Pariwisata
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Dinas Koperasi dan UMKM
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Dinas Kesehatan
Dinas Pertanian
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Dinas Sosial
Dinas PUPR
Dinas Kelautan dan Perikanan
Bappeda
Dinas Perhubungan
Satpol PP
Bapenda
BPKAD
Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan
Persandian
Biro Hukum Setda
Biro Administrasi Pembangunan Setda
Biro Bina Perekonomian Setda
Satgas Percepatan Kemudahan Berusaha
31. 31
*) Henry Mintzberg: "Structure In Five: Designing Efective Organization" (1983)
Gubernur, DPRD
• Bappeda
• Pelaku Usaha
• Asosiasi Pengusaha
• Asosiasi Profesi
(Notaris)
• Lembaga Survei
• Media
• Perguruan Tinggi
• Partai Politik
• Lembaga Ombudsman
• Pelaksana pada DPMPTSP
• Pelaksana pada SKPD Anggota Satgas
• Person In Charge (PIC) dan Help Desk
• BPKAD
• BKD
• SKPD Non Satgas
Pejabat Administrastor
(Eselon III) dan Pejabat
Pengawas (Eselon IV)
Anggota Satgas
33. 1. Koordinasi terkait Penguatan Satgas
2. Sosialisasi dan Diseminasi Peraturan Perundang-undangan Kemudahan
Berusaha
3. Mendorong penyusunan regulasi daerah yang mendukung PP 24/2018
4. Penguatan Kesekretariatan Satgas;
5. Penguatan Person In Charge (PIC) di masing-masing SKPD;
6. Penguatan Help Desk;
34. 34
TAHAPAN & JADWAL
No Kegiatan Pelaksana/Peserta Waktu Hasil Yang Diharapkan Bentuk Kegiatan
1
Sosialisasi dan Diseminasi Peraturan
Perundang-undangan Kemudahan Berusaha
- Peserta RLA
- PTSP Prov
- PTSP Kab/Kota Pok I
- SKPD Perijinan dan terkait
- Pelaku Usaha
1 (satu) hari
Berita Acara Hasil
Sosialisasi
Rapat Koordinasi
2
Sosialisasi dan Diseminasi Peraturan
Perundang-undangan Kemudahan Berusaha
- Peserta RLA
- PTSP Prov
- PTSP Kab/Kota Pok II
- SKPD Perijinan dan terkait
- Pelaku Usaha
1 (satu) hari
Berita Acara Hasil
Sosialisasi
Rapat Koordinasi
3
Sosialisasi dan Diseminasi Peraturan
Perundang-undangan Kemudahan Berusaha
- Peserta RLA
- PTSP Prov
- PTSP Kab/Kota Pok III
- SKPD Perijinan dan terkait
- Pelaku Usaha
1 (satu) hari
Berita Acara Hasil
Sosialisasi
Rapat Koordinasi
4
Sosialisasi melalui Media Cetak tentang
Sistem Perijinan Kemudahan Berusaha
- Peserta RLA
- Dinas Kominfo SP
- Media Cetak
1 (satu) hari Dokumen Iklan
Iklan Layanan
Masyarakat
5
Sosialisasi melalui Media Cetak tentang
Ease of Doing Business
- Peserta RLA
- Dinas Kominfo SP
- Media Cetak
1 (satu) hari Dokumen Iklan
Iklan Layanan
Masyarakat
35. 35
6
Sosialisasi melalui Media Online tentang
Sistem Perijinan Kemudahan Berusaha
- Peserta RLA
- Dinas Kominfo SP
- Media Online
1 (satu) hari Dokumen Iklan
Iklan Layanan
Masyarakat
7
Sosialisasi melalui Media Online tentang
Ease of Doing Business
- Peserta RLA
- Dinas Kominfo SP
- Media Online
1 (satu) hari Dokumen Iklan
Iklan Layanan
Masyarakat
8
Penguatan Fungsi Satuan Tugas
Percapatan Berusaha
- Peserta RLA
- PTSP
- Satgas
1 (satu) hari
Berita Acara Hasil Rapat
Koordinasi
Rapat Koordinasi
9 Penguatan Person In Charge (PIC)
- Peserta RLA
- PTSP
- SKPD berkaitan dg perijinan
1 (satu) hari
Berita Acara Hasil Rapat
Koordinasi
Rapat Koordinasi
10 Penguatan Help Desk Perijinan
- Peserta RLA
- PTSP Prov/Kab/Kota
1 (satu) hari
Berita Acara Hasil Rapat
Koordinasi
Rapat Koordinasi
11
Workshop Kemudahan Berusaha Melalui
Forum Komunikasi Pemerintah Daerah dan
Pelaku Usaha
- Peserta RLA
- PTSP Prov
- PTSP Kab/Kota Pok I
- Pelaku Usaha
1 (satu) hari
Berita Acara Hasil
Workshop
Workshop
TAHAPAN & JADWAL
36. 36
TAHAPAN & JADWAL
12
Workshop Kemudahan Berusaha Melalui
Forum Komunikasi Pemerintah Daerah dan
Pelaku Usaha
- Peserta RLA
- PTSP Prov
- PTSP Kab/Kota Pok II
- Pelaku Usaha
1 (satu) hari
Berita Acara Hasil
Workshop
Workshop
13
Workshop Kemudahan Berusaha Melalui
Forum Komunikasi Pemerintah Daerah dan
Pelaku Usaha
- Peserta RLA
- PTSP Prov
- PTSP Kab/Kota Pok III
- Pelaku Usaha
1 (satu) hari
Berita Acara Hasil
Workshop
Workshop
14
Rapat Evaluasi Regulasi Daerah terkait
Perijinan
- Pesert RLA
- PTSP Prov/Kab/Kota
- Biro Hukum
- Kanwil Hukum dan HAM
- Pelaku Usaha
1 (satu) hari
Berita Acara Hasil Rapat
Evaluasi
Rapat
15
Ekspose Pelaksanaan Aksi Reformasi
Birokrasi Instansional Provinsi Banten
- Peserta RLA
- PTSP Prov/Kab/Kota
- Satgas
1 (satu) hari Berita Acara Hasil Ekpose Rapat
16
Ekspose Aksi Reformasi Kemudahan
Berusaha Di Provinsi Banten
- Peserta RLA
- Dinas Kominfo SP
- Media Cetak
- Media Online
1 (satu) hari Dokumen Iklan
Iklan Layanan
Masyarakat
37. 37
KELOMPOK
• Penanaman
Modal
• Perindustrian
dan Perdagangan
• Pemanfaatan
Ruang
• Pekerjaan Umum
dan Penataan
Ruang
• Perhubungan
KELOMPOK
• Pariwisata
• Pendidikan dan
Kebudayaan
• Kesehatan
• Sosial
• Koperasi dan
UKM
• Tenaga KerjA
KELOMPOK
• Kelautan dan
Perikanan
• Energi dan
Sumber Daya
Mineral
• Pertanian
• Lingkungan
Hidup dan
Kehutanan
PEMBAGIAN KELOMPOK RENCANA AKSI
BERDASARKAN SEKTOR/BIDANG
1 2 3