SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Rencana Aksi RB
Instansional
Reform Leader Academy
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Pokok Pembahasan
Jenis Produk Pembelajaran Pelatihan RLA
Konsep Aksi RB Instansional dan RB Nasional
Kerangka Pikir Aksi RB Instansional
Komponen Aksi RB Instansional
Alur Aksi RB Instansional
Penyusunan Rencana Aksi RB Instansional
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Kerangka Pikir Aksi RB Instansional
Untuk apa instansi kita ada?
Apa kontribusi instansi bagi pembangunan?
Apakah kontribusi instansi sudah sesuai harapan?
Area mana yang masih perlu diperkuat? Apa yang menjadi problem?
Apa yang sudah
dilakukan?
Apa yang perlu
ditingkatkan?
Cek program RB
di instansi
Tetapkan
prioritas aktivitas
Susun rencana aktivitas
yang dapat mendorong
RB instansi
*
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Kerangka Pikir Aksi RB Instansional
Identifikasi/evaluasi hasil
penilaian RB instansi
Tentukan area yang masih
bermasalah sebagai prioritas untuk
Aksi RB Instansional
Identifikasi/diagnosis kondisi
organisasi terkait area yang masih
bermasalah  temukan sebabnya
Susun Rencana Aksi RB Instansional
untuk memecahkan masalah
Di area mana yang
nilainya masih
rendah?
Apakah area
tersebut berkaitan
dengan tema?
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Alur Aksi RB Instansional
Penyusunan
Rancangan Aksi RB
Instansional
Seminar Rancangan
Aksi RB Instansional
Implementasi
RB Instansional
Penyusunan
pelaporan
pelaksanaan
aksi RB
Instansional
Seminar
(Evaluasi)
Pelaksanaan Aksi
RB Instansional
Pemetaan kebutuhan
RB Instansi : area
perubahan
❶
❷
❸
❹
❺
❻
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Komponen Aksi RB Instansional
Latar Belakang: kondisi
saat ini dan kondisi yang
diharapkan
Tujuan dan
Manfaat Aksi RB
Instansional
Ruang Lingkup dan
Target Aksi RB
Instansi
Pelaksanaan dan Capaian Aksi RB
Instansional: Pelaksanaan Aktivitas;
Dinamika Menggalang Dukungan
Stakeholders; Capaian Aksi; Kendala dan
Strategi Mengatasi
Rencana Pemantauan
dan Evaluasi
Simpulan dan Tindak
Lanjut
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Identifikasi Permasalahan
RB Instansional
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Masalah dalam Organisasi
• Seperti tubuh manusia, organisasi
juga dapat mengalami “sakit” di
berbagai bagiannya.
• Rasa sakit pada sebuah bagian dapat
berasal dari masalah yang terjadi
pada bagian tersebut atau bahkan
bagian lain.
• Untuk itu perlu dilakukan identifikasi
masalah secara menyeluruh
(Sumber Gambar:
http://medisear.com/default.aspx?query=trouble%20br
eathing)
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Jenis-jenis Masalah dalam
Organisasi
Masalah-masalah
yang secara alamiah
dihadapi oleh setiap
organisasi. Masalah
ini relatif mudah
diobservasi dan
dicarikan solusinya.
Masalah-masalah yang
membutuhkan diagnosis
mendalam dan kerja
kolaboratif untuk
penyelesaiannya. Tanpa
kedua hal tersebut,
organisasi akan cenderung
berputar dalam lingkaran
masalah yang sama
berulang kali.
Masalah yang sangat kronis
dan membutuhkan
penyelesaian segera, biasanya
ditandai oleh kegagalan
pengelolaan keuangan secara
berkelanjutan, pengunduran
diri pegawai potensial, kualitas
pelayanan yang menurun, atau
hilangnya kepercayaan
pengguna layanan.
Masalah Biasa Masalah Abnormal Masalah Patologis
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Struktur Masalah
• Semakin besar sebuah masalah,
semakin besar pula upaya yang
dibutuhkan untuk mendiagnosis
permasalahan tersebut.
• Diagnosis atas masalah seperti itu
tidak dapat dilakukan hanya
dengan melihat apa yang terjadi
di permukaan (events/symptoms),
tetapi juga pola (trends), struktur
hubungan (structure), bahkan
asumsi dasar (mental model) yang
membentuk masalah tersebut.Sumber Gambar:
http://complexityacademy.io/iceberg-model/
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Struktur Masalah – Contoh
• Jika seorang pemimpin hanya
mengambil keputusan berdasarkan
events/symptoms (misal
menasihati/memarahi
pegawai/menjatuhkan hukuman
disiplin), maka permasalahan
serupa akan cenderung terulang di
masa depan atau dapat
memperburuk situasi organisasi
karena pegawai mengalami
kelelahan fisik dan mental
(burnout).
• Jika pemimpin mengidentifikasi
masalah lebih jauh, maka dapat
dipikirkan alternatif-alternatif solusi
lainnya, misal:
• Penerapan flexible office hours
• Penyediaan transportasi, perumahan,
dan/atau pendidikan anak
• Pengurangan fasilitas kantor (AC, lampu)
setelah jam kerja
• Events: Banyak pegawai seringkali
terlambat masuk kantor
• Trends:
• Pegawai yang sering terlambat
justru pegawai yang cenderung
bekerja hingga larut malam
• Sebagian lainnya adalah pegawai
yang memiliki anak usia TK s.d. SD
• Structure:
• Banyak pimpinan yang senang
memberikan tugas pada sore hari
(pagi-siang lowong)
• Tidak ada fasilitas perumahan,
pendidikan anak, atau
transportasi bagi pegawai
• Mental model:
• Asumsi: pimpinan tidak pernah
salah
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Model-model diagnosis masalah
organisasi
• Force field analysis
• Leavitt’s model
• Likert system analysis
• Open systems theory
• Weisbord’s six-box model
• Congruence model for organisation analysis
• McKinsey’s 7Ss framework
• Tichy’s Technical Political Cultural (TPC) framework
• High-performance programming
• Diagnosing individual and group behaviour
• Burke-Litwin model of organisational performance & change
• Falletta’s organisational intelligence model
• Dll.
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Contoh Teknik Identifikasi Masalah:
Force Field Analysis
• Force Field analysis dilakukan
dengan mengidentifikasi faktor-
faktor pendorong (driving forces)
dan faktor-faktor penghambat
(restraining forces) dari suatu ide
perubahan.
• Langkah melakukan Force Field
Analysis:
• Tentukan titik kritis/ide perubahan
• Identifikasi driving forces dan
restraining forces
• Berikan bobot untuk setiap driving
force dan setiap restraining force
berdasarkan kekuatan masing-masing
(gunakan skala 1-4 untuk driving forces
dan -4 s.d. -1 untuk restraining forces)
• Jumlahkan setiap driving forces.
Lakukan hal serupa untuk restraining
forces. Bandingkan.
• Jika hasil akhirnya bernilai positif (+),
maka ide perubahan dapat terus
dilanjutkan. Jika negatif (-), maka
sebaiknya atasi terlebih dulu restraining
forces yang ada
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Contoh Teknik Identifikasi
Masalah: Burke-Litwin Model
• Model ini dibangun dengan
asumsi perubahan
organisasi hanya dapat
dilakukan jika ke-12 faktor
dalam model ini terbangun
sinergis
• Artinya, identifikasi masalah
perlu dilakukan terhadap 12
faktor ini.
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Prioritasi Area Perubahan
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
8 Area Perubahan RB
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Kerangka Pikir Program RB
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Sasaran Reformasi Birokrasi
Sasaran 1: Birokrasi yang Bersih dan Akuntabel
1. Penerapan sistem nilai dan integritas birokrasi yang efektif
2. Penerapan pengawasan yang independen, profesional, dan
sinergis
3. Peningkatan kualitas pelaksanaan dan integrasi antara
sistem akuntabilitas keuangan dan kinerja
4. Peningkatan fairness, transparansi, dan profesionalisme
dalam pengadaan barang dan jasa
Arah Kebijakan
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Sasaran Reformasi Birokrasi
Sasaran 2: Birokrasi yang Efektif dan Efisien
1. Penguatan agenda reformasi birokrasi nasional dan peningkatan
kualitas implementasinya
2. Penataan kelembagaan instansi pemerintah yang tepat ukuran, tepat
fungsi, dan sinergis
3. Penataan bisnis proses yang sederhana, transparan, partisipatif, dan
berbasis e-government
4. Penerapan manajemen ASN yang transparan, kompetitif, dan berbasis
merit untuk mewujudkan ASN yang profesional dan bermartabat
5. Penerapan sistem manajemen kinerja nasional yang efektif
6. Peningkatan kualitas pelayanan publik
7. Pengembangan kepemimpinan untuk perubahan dalam birokrasi untuk
mewujudkan kepemimpinan yang visioner, berkomitmen tinggi, dan
transformatif
8. Peningkatan efisiensi (belanja aparatur) penyelenggaraan birokrasi
9. Penerpaan manajemen kearsipan yang andal, komprehensif, dan
terpadu
Arah Kebijakan
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Sasaran Reformasi Birokrasi
Sasaran 3: Birokrasi yang Memiliki Pelayanan Publik
Berkualitas
A. Penguatan kelembagaan dan manajemen pelayanan:
1) Implementasi UU Pelayanan Publik
2) Pemanfaatan ICT
3) Integritas dan kualitas SDM pelayanan
4) Budaya pelayanan
5) Quick wins
B. Penguatan kapasitas pengelolaan kinerja pelayanan publik:
1) Penguatan monev kinerja
2) Efektivitas pengawasan
3) Sistem pengaduan
4) Penerapan reward and punishment
Arah Kebijakan
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Arah Kebijakan Reformasi Birokrasi
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Arah Kebijakan Reformasi Birokrasi
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Arah Kebijakan Reformasi Birokrasi
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Arah Kebijakan Reformasi Birokrasi
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Menetapkan Prioritas Area
Perubahan
• Lihat kembali Kerangka
Pikir Aksi RB
Instansional
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Identifikasi/evaluasi hasil
penilaian RB instansi
Tentukan area yang masih
bermasalah sebagai prioritas untuk
Aksi RB Instansional
Identifikasi/diagnosis kondisi
organisasi terkait area yang masih
bermasalah à temukan sebabnya
Susun Rencana Aksi RB Instansional
untuk memecahkan masalah
Di area mana yang
nilainya masih
rendah?
Apakah area
tersebut berkaitan
dengan tema?
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Tugas
• Dalam kelompok, lakukan identifikasi dan
pendefinisian masalah, termasuk prioritasi area
perubahan untuk Aksi RB Instansional. Saudara
dapat menggunakan matriks berikut sebagai alat
bantu:
Masalah U S G Kaitan
dengan Aksi
RB Nasional
Kaitan dengan
Arah Kebijakan
RB Instansi
Feasibilitas
Sumber
Daya
Total Nilai
Kolom (2) s.d. (6) diisi dengan skor 1 s.d. 5. Semakin tinggi kaitannya dengan
dimensi tersebut, makin besar nilai yang diberikan. Masalah yang memiliki Total
Nilai terbesar menjadi masalah yang diprioritaskan
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Penyusunan Rencana Aksi RB
Instansional
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Rencana Aksi RB Instansional
Action planning merupakan proses memfokuskan ide-ide perubahan
melalui penetapan langkah kerja dan distribusi sumber daya yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan perubahan, menghasilkan
Rencana Aksi
Rencana Aksi RB Instansional adalah
dokumen yang menggambarkan
tentang rencana perubahan yang akan
dilaksanakan oleh tim instansi dalam
rangka melakukan perbaikan kinerja
birokrasi
Rencana Aksi RB Instansional
selayaknya merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Roadmap
Reformasi Birokrasi Instansi:
Konkretisasi dari tujuan reformasi
birokrasi instansi
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Langkah-langkah Penyusunan Rencana
Aksi RB Instansional
Menyusun Logika Perubahan
Menginterogasi Asumsi Logika Perubahan (Risk
Analysis)
Menyusun Kerangka Pemantauan dan Evaluasi
Rencana Aksi
Menyusun Dokumen Rencana Aksi RB Instansional
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Logika Perubahan
• Logika Perubahan (program logic) pada
dasarnya merupakan diagram yang
menggambarkan kerangka pikir sebuah
rencana perubahan melalui pemetaan
hubungan antartingkat perubahan yang
diharapkan terjadi
• Dalam Logika Perubahan, perjalanan
(pathways) menuju perubahan dipetakan
melalui berbagai kemungkinan
• Logika perubahan yang baik adalah yang
dapat memetakan seluruh kemungkinan
pathways to change tanpa adanya lompatan
logika (leap of faith)
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Ilustrasi Logika Perubahan
Aktivitas
prasyarat
Aktivitas kunci
Output
Dampak antara
Dampak akhir
proyek bagi
Organisasi
Dampak
strategis
nasional
AP 1 AP 2 AP 3
AK 1 AK 2 AK 3
Output 1 Output 2 Output 3 Output 4
DA 1 DA 2
DAP 1
DSO
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Contoh Logika Perubahan
Aktivitas
prasyarat
Aktivitas kunci
Output
Dampak antara
Dampak akhir
proyek
Dampak
strategis
organisasi
Instansi bersih dan akuntabel
Membangun Sistem
Pengendalian Gratifikasi
Kajian jenis dan bentuk
gratifikasi di instansi
Manajemen hubungan
dengan stakeholders utama
UPG terbentuk
Edaran pimpinan
tentang gratifikasi
Pegawai melaporkan
gratifikasi
Potensi korupsi akibat
gratifikasi menurun
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Diskusi: Logika Perubahan
Aktivitas
prasyarat
Aktivitas kunci
Output
Dampak antara
Dampak akhir
proyek
Dampak
strategis
organisasi
Sistem merit dalam manajemen SDM
organisasi diterapkan dengan kokoh
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Asumsi dan Interogasi Asumsi
• Di balik setiap rencana perubahan, ada asumsi-asumsi yang
melatarbelakangi.
• Identifikasi asumsi-asumsi tersebut, lalu susun rangkaian
pertanyaan untuk mengujinya, karena terkadang asumsi
yang dibangun ternyata invalid padahal sifatnya mendasar
bagi keberhasilan aksi perubahan.
• Interogasi asumsi pada dasarnya merupakan bentuk analisis
risiko keberhasilan/kegagalan aksi yang direncanakan.
Asumsi kunci Bukti yang
dimiliki untuk
mendukung
asumsi
Kemungkinan
asumsi salah
Dampak asumsi
pada tujuan
Perlu tinjau
kembali?
R S T R S T Bagaimana?
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Asumsi dan Interogasi Asumsi
• Susunlah sebuah logika perubahan untuk rencana aksi RB
instansional di kelompok Saudara, lalu dengan
menggunakan tabel di bawah, identifikasi dan interogasilah
asumsi-asumsi yang melatarbelakangi logika perubahan
tersebut.
Asumsi kunci Bukti yang
dimiliki untuk
mendukung
asumsi
Kemungkinan
asumsi salah
Dampak asumsi
pada tujuan
Perlu tinjau
kembali?
R S T R S T Bagaimana?
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Kerangka Pemantauan dan
Evaluasi
Perjelas kembali logika perubahan
Susun rencana evaluasi
Susun rencana pemantauan
Susun rencana pelaporan dan pembelajaran
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Rencana Evaluasi
• Rencana evaluasi merupakan dokumen yang berguna
memandu dalam penilaian atas keberhasilan/kegagalan Aksi
RB instansional.
• Rencana evaluasi disusun dengan menentukan pertanyaan
kunci evaluasi (key evaluation questions), yaitu pertanyaan
atas variabel utama keberhasilan/kegagalan Aksi, misalnya
terkait:
• Efektivitas Aksi
• Efisiensi (cost-effectiveness) Aksi
• Dampak strategis Aksi
• Dll.
• Dalam rencana evaluasi, cukup 1-2 key evaluation questions
yang diajukan.
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Rencana Evaluasi (2)
Tentukan:
Bagaimana akan menilai
ketercapaian dari key
evaluation questions yang
diajukan (misal: menyusun
indikator, menggunakan rubric
evaluation, atau kombinasi
keduanya)
Siapa yang
dapat
mengevaluasi
Kapan evaluasi akan
dilakukan (dalam Aksi RB
Instansional, sebaiknya
dilakukan satu kali
sebelum dilaporkan
dalam Seminar Hasil RB
Instansional)
1 2 3
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Rencana Pemantauan
• Rencana Pemantuan adalah dokumen yang berguna
memandu dalam pengendalian implementasi Aksi RB
Instansional
• Rencana Pemantauan disusun dengan menentukan
pertanyaan kunci pemantauan (key monitoring questions),
yaitu pertanyaan-pertanyaan yang diturunkan dari setiap
key evaluation questions berdasarkan Logika Perubahan
yang telah disusun
• Seperti halnya key evaluation questions, key monitoring
questions juga disusun sederhana agar tidak memberikan
beban yang berlebihan dalam pelaksanannya
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Rencana Pemantauan (2)
Tentukan
Instrumen yang akan digunakan
dalam memantau (misal: matriks
yang dikembangkan dari key
monitoring questions; capaian atas
indikator-indikator pemantauan;
catatan pemantauan berbentuk
narasi; atau kombinasi ketiganya)
Periode pemantauan
(setiap pekan, setiap 2
pekan, setiap bulan)
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Contoh Key Evaluation Questions dan
Key Monitoring Questions
• Contoh key evaluation question:
• Seberapa efektif aksi “Pembangunan
Sistem Pengendalian Gratifikasi”
dalam menurunkan potensi korupsi
di instansi?
• Contoh key monitoring questions:
• Apakah UPG telah terbentuk?
• Apakah Edaran Pimpinan terkait
gratifikasi telah terbit?
• Apakah pegawai lebih aktif
melaporkan gratifikasi?
• Apakah pegawai lebih waspada
terhadap gratifikasi?
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Aktivitas
prasyarat
Aktivitas kunci
Output
Dampak antara
Dampak akhir
proyek
Dampak
strategis
organisasi
Instansi bersih dan akuntabel
Membangun Sistem
Pengendalian Gratifikasi
Kajian jenis dan bentuk
gratifikasi di instansi
Manajemen hubungan
dengan stakeholders utama
UPG terbentuk
Edaran pimpinan
tentang gratifikasi
Pegawai melaporkan
gratifikasi
Potensi korupsi akibat
gratifikasi menurun
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Komponen Rencana Aksi RB
Instansional
• Judul Aksi RB Instansional
• Judul sebaiknya mencerminkan area perubahan, ruang lingkup,
dan isi aksi perubahan yang akan dilakukan
• Pendahuluan
• Menjelaskan isu atau situasi problematik dan inti permasalahan
(diperoleh dari hasil diagnosis masalah dan kebutuhan RB) dan
kaitannya dengan RB instansi dan RB Nasional
• Kerangka Perubahan
• Menjelaskan Logika Perubahan, ruang lingkup Aksi Perubahan,
Analisis Stakeholders, Analisis Risiko
• Detail Aksi
• Memuat Tahapan Pelaksanaan; Pembagian Kerja; Rencana
Pemantauan, dan Rencana Evaluasi
• Penutup
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Seminar Rencana Aksi RB
Instansional
• Presentasi Rencana Aksi RB Instansional oleh
kelompok peserta per instansi
• Penguji memberikan feedback
• Penyempurnaan Rencana Aksi RB Instansional
• Komponen Penilaian Seminar Rencana Aksi :
1. kertas kerja : orisinalitas, kejelasan
tahapan, Kemanfaatan, Keterkaitan
Rencana Aksi dengan RB Instansi
2. kemampuan penyajian : kesungguhan
dalam berpartisipasi, kualitas hasil
pemikiran, kemampuan menjawab
pertanyaan dan tanggapan
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Implementasi Aksi RB Instansional
• Rencana Aksi RB Instansional menjadi acuan
implementasi
• Identifikasi data & informasi serta pengolahannya
• Membangun Koalisi stakeholders
• Pembimbingan dari Coach dan Mentor
• Penyusunan Laporan Hasil Aksi RB Instansional:
deskripsi, dokumen dan evidences
• Melakukan konsolidasi dengan Rencana Aksi RB
Nasional
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Seminar Hasil Implementasi
Aksi RB Instansional
• Presentasi hasil implementasi rencana Aksi RB Instansional oleh
kelompok peserta per instansi
• Penguji memberikan feedback
• Penyempurnaan Rencana Aksi RB Instansional
• Komponen Penilaian Seminar Hasil implementasi:
1. kertas kerja : Jumlah kegiatan, Jumlah dukungan, Tingkat
capaian
2. kemampuan penyajian : kesungguhan dalam berpartisipasi,
kualitas hasil pemikiran, kemampuan menjawab pertanyaan
dan tanggapan
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Komponen dan Bobot Evaluasi Aksi RB
Instansional
No. Komponen Bobot
1. Rencana Aksi RB Instansional 40%
2. Hasil Implementasi Rencana Aksi RB Instansional 60%
Jumlah 100%
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Aspek Evaluasi Rencana Aksi RB
Instansional
No Komponen Bobot
1. Rencana Aksi RB Instansional 40%
a. Kertas Kerja
1) Tingkat Orisinalitas: 20%
2) Kejelasan Tahapan: 25%
3) Tingkat Kemanfaatan: 25%
4) Keterkaitan Rencana Aksi dengan RB Instansi: 30%
70%
a. Kemampuan presentasi
1) kesungguhan dalam berpartisipasi: 30%
2) kualitas hasil pemikiran: 30%
3) kemampuan menjawab pertanyaan dan tanggapan: 40%
30%
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Aspek Evaluasi Rencana Aksi RB
Instansional (2)
Level Kriteria
Level 4 (skor 90 ≤ N ≤ 100) Orisinal
Level 3 (skor 80 ≤ N < 90) Modifikasi
Level 2 (skor 70 ≤ N < 80) Replikasi dengan modifikasi
Level 1 (skor N < 70) Replikasi tanpa modifikasi
Level Kriteria
Level 4 (skor 90 ≤ N ≤ 100) sasaran dan tahapan jelas
Level 3 (skor 80 ≤ N < 90) sasaran jelas tetapi tahapan kurang jelas
Level 2 (skor 70 ≤ N < 80) sasaran jelas tetapi tahapan tidak jelas
Level 1 (skor N < 70) sasaran dan tahapan tidak jelas
OrisinalitasKejelasan
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Aspek Evaluasi Rencana Aksi RB
Instansional (3)KemanfaatnKeterkaitan
Level Kriteria
Level 4 (skor 90 ≤ N ≤ 100) Bermanfaat bagi stakeholders
Level 3 (skor 80 ≤ N < 90) Bermanfaat bagi K/L/D
Level 2 (skor 70 ≤ N < 80) Bermanfaat bagi sebagian K/L/D
Level 1 (skor N < 70) Tidak Bermanfaat bagi K/L/D
Level Kriteria
Level 4 (skor 90 ≤ N ≤ 100) Sangat terkait
Level 3 (skor 80 ≤ N < 90) Terkait
Level 2 (skor 70 ≤ N < 80) Kurang terkait
Level 1 (skor N < 70) Tidak terkait
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Aspek Evaluasi Implementasi Aksi RB
Instansional
No Komponen Bobot
2. Hasil Implementasi Rencana Aksi RB Instansional 60%
a. Kertas Kerja
1) Jumlah kegiatan: 20%
2) Jumlah dukungan: 40%
3) Tingkat capaian: 40%
75%
a. Kemampuan presentasi
1) kesungguhan dalam berpartisipasi: 30%
2) kualitas hasil pemikiran: 30%
3) kemampuan menjawab pertanyaan dan tanggapan: 40%
25%
Jumlah 100%
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Aspek Evaluasi Implementasi Aksi RB
Instansional (2)Jumlah
Kegiatan
Jumlah
Dukungan
Level Kriteria
Level 4 (skor 90 ≤ N ≤ 100) Lebih dari 15 kegiatan
Level 3 (skor 80 ≤ N < 90) 10-15 kegiatan
Level 2 (skor 70 ≤ N < 80) 5-9 kegiatan
Level 1 (skor N < 70) 1-4 kegiatan
Level Kriteria
Level 4 (skor 90 ≤ N ≤ 100) 100% stakeholders mendukung
Level 3 (skor 80 ≤ N < 90) 75% stakeholders mendukung
Level 2 (skor 70 ≤ N < 80) 50% stakeholders mendukung
Level 1 (skor N < 70) 25% stakeholders mendukung
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Aspek Evaluasi Implementasi Aksi RB
Instansional (3)Tingkat
Capaian
Presentasi:
Kesungguhan
Level Kriteria
Level 4 (skor 90 ≤ N ≤ 100) Melebihi target
Level 3 (skor 80 ≤ N < 90) Sesuai target
Level 2 (skor 70 ≤ N < 80) Sebagian target tercapai
Level 1 (skor N < 70) Tidak mencapai target
Level Kriteria
Level 4 (skor 90 ≤ N ≤ 100) Sangat aktif
Level 3 (skor 80 ≤ N < 90) Aktif
Level 2 (skor 70 ≤ N < 80) Cukup aktif
Level 1 (skor N < 70) Tidak aktif
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Aspek Evaluasi Implementasi Aksi
RB Instansional (4)
Presentasi:Kualitas
HasilPemikiran
Presentasi:
Kemampuan
Menjawab
Pertanyaan
Level Kriteria
Level 4 (skor 90 ≤ N ≤ 100) Sangat komprehensif
Level 3 (skor 80 ≤ N < 90) Komprehensif
Level 2 (skor 70 ≤ N < 80) Cukup komprehensif
Level 1 (skor N < 70) Tidak komprehensif
Level Kriteria
Level 4 (skor 90 ≤ N ≤ 100) Memahami pertanyaan dan menjawab dengan baik
dan tepat
Level 3 (skor 80 ≤ N < 90) Memahami pertanyaan dan menjawab dengan tepat
Level 2 (skor 70 ≤ N < 80) Memahami pertanyaan namun tidak memberikan
jawaban yang tepat
Level 1 (skor N < 70) Tidak memahami pertanyaan
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Kriteria Kelulusan Peserta
Kriteria Skor
Sangat Memuaskan 90 ≤ 𝑁 ≤ 100
Memuaskan 80 ≤ 𝑁 < 90
Cukup Memuaskan 70 ≤ 𝑁 < 80
Kurang Memuaskan N < 70
Penilaian dilakukan oleh Penguji dan Penyelenggara
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Lembar Penilaian Implementasi
Aksi RB Instansional
No
Nama
Peserta
Indikator
Jumlah
Nilai
Rata-
rata
Nilai
(nx40
%)
Orisinalitas
Kejelasan
Tahapan
Tingkat
Kemanfaatan
Keterkaitan
dengan RB
Instansi
20 % 25 % 25 % 30 %
1.
1.
dst
Catatan: *)
1. Kemampuan mengembangkan orisinalitas Rencana Aksi yang dilihat dari keterkaitannya dengan RB Instansi.
2. Kejelasan tahapan Rencana Aksi memperhatikan urutan tahapan, mulai dari tahapan paling dasar sampai
dengan tahap paling akhir.
3. Tingkat kemanfaatan dilihat sejauh mana Rencana Aksi bermanfaat bagi organisasi atau yang lebih luas.
4. Keterkaitan Rencana Aksi dengan RB Instansi, dilihat dari keterkaitan hasil aksi dengan RB Instansi dan Tema
Strategis RLA.
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Lembar Penilaian Implementasi
Aksi RB Instansional
No Nama Peserta
Indikator
Jumlah
Nilai
Rata-rata
Nilai
(nx60%)
Jumlah
Kegiatan
Jumlah
Dukungan
Tingkat
Capaian
20 % 40 % 40 %
1.
1.
Dst.
Catatan : *)
1. Jumlah kegiatan dilihat dari jumlah kegiatan.
2. Jumlah dukungan dilihat dari jumlah dukungan di dalam
instansinya.
3. Tingkat Capaian tahap rencana dilihat dari implementasi
tahapan sesuai dengan harapan atau melebihi target.
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Terima kasih
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL

More Related Content

What's hot

3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakanMuh Firyal Akbar
 
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaeblerreinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted GaeblerBhaskoro Utomo
 
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Dadang Solihin
 
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritPengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritRidho Fitrah Hyzkia
 
30. modul manajemen kinerja
30. modul manajemen kinerja30. modul manajemen kinerja
30. modul manajemen kinerjatemanna #LABEDDU
 
Sosialisasi per lan pka pkp
Sosialisasi per lan pka pkpSosialisasi per lan pka pkp
Sosialisasi per lan pka pkptemanna #LABEDDU
 
Proyek Perubahan Diklat Pim IV penanganan pengaduan masyarakat UPT Puskesmas ...
Proyek Perubahan Diklat Pim IV penanganan pengaduan masyarakat UPT Puskesmas ...Proyek Perubahan Diklat Pim IV penanganan pengaduan masyarakat UPT Puskesmas ...
Proyek Perubahan Diklat Pim IV penanganan pengaduan masyarakat UPT Puskesmas ...indra wiryantaka
 
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiPeran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiTri Widodo W. UTOMO
 
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATURKEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATURTri Widodo W. UTOMO
 
Hubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanHubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanhoyin rizmu
 
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiKonsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiTri Widodo W. UTOMO
 
Pembangunan SDM ASN ( Roadmap 2015-2019 )
Pembangunan SDM ASN ( Roadmap 2015-2019 )Pembangunan SDM ASN ( Roadmap 2015-2019 )
Pembangunan SDM ASN ( Roadmap 2015-2019 )Bayu Wahyudi
 

What's hot (20)

Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
 
Reformasi birokrasi
Reformasi birokrasiReformasi birokrasi
Reformasi birokrasi
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan
 
Management Talenta ASN Nasional
Management Talenta ASN NasionalManagement Talenta ASN Nasional
Management Talenta ASN Nasional
 
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaeblerreinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
 
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
 
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritPengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
 
Akuntabilitas
AkuntabilitasAkuntabilitas
Akuntabilitas
 
Pembangunan sdm asn dan penyederhanaan birokrasi
Pembangunan sdm asn dan penyederhanaan birokrasiPembangunan sdm asn dan penyederhanaan birokrasi
Pembangunan sdm asn dan penyederhanaan birokrasi
 
30. modul manajemen kinerja
30. modul manajemen kinerja30. modul manajemen kinerja
30. modul manajemen kinerja
 
Sosialisasi per lan pka pkp
Sosialisasi per lan pka pkpSosialisasi per lan pka pkp
Sosialisasi per lan pka pkp
 
Proyek Perubahan Diklat Pim IV penanganan pengaduan masyarakat UPT Puskesmas ...
Proyek Perubahan Diklat Pim IV penanganan pengaduan masyarakat UPT Puskesmas ...Proyek Perubahan Diklat Pim IV penanganan pengaduan masyarakat UPT Puskesmas ...
Proyek Perubahan Diklat Pim IV penanganan pengaduan masyarakat UPT Puskesmas ...
 
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiPeran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
 
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATURKEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
 
Hubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanHubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaan
 
Transformasi birokrasi berkelas dunia
Transformasi birokrasi berkelas duniaTransformasi birokrasi berkelas dunia
Transformasi birokrasi berkelas dunia
 
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiKonsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
 
Pembangunan SDM ASN ( Roadmap 2015-2019 )
Pembangunan SDM ASN ( Roadmap 2015-2019 )Pembangunan SDM ASN ( Roadmap 2015-2019 )
Pembangunan SDM ASN ( Roadmap 2015-2019 )
 
Membangun manajemen talenta dalam penerapan sistem merit
Membangun manajemen talenta dalam penerapan sistem meritMembangun manajemen talenta dalam penerapan sistem merit
Membangun manajemen talenta dalam penerapan sistem merit
 
ppt berakhlak.pptx
ppt berakhlak.pptxppt berakhlak.pptx
ppt berakhlak.pptx
 

Similar to REFORMASI BERKELANJUTAN

Chapter 2. aligning training with strategy (mpp sdm)
Chapter 2. aligning training with strategy (mpp sdm)Chapter 2. aligning training with strategy (mpp sdm)
Chapter 2. aligning training with strategy (mpp sdm)Defina Sulastiningtiyas
 
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptxPengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptxAGSI1
 
SDM hr managing governance magemener.pptx
SDM hr managing governance magemener.pptxSDM hr managing governance magemener.pptx
SDM hr managing governance magemener.pptxjoko161349
 
Tugas makalah makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (uas) (novita dwi rahay...
Tugas makalah makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (uas) (novita dwi rahay...Tugas makalah makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (uas) (novita dwi rahay...
Tugas makalah makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (uas) (novita dwi rahay...Novita Dwi Rahayu
 
Manajemen kualitas "Balanced Scorecard"
Manajemen kualitas "Balanced Scorecard"Manajemen kualitas "Balanced Scorecard"
Manajemen kualitas "Balanced Scorecard"krisnasagita
 
Makalah uts[1]
Makalah uts[1]Makalah uts[1]
Makalah uts[1]Rubeah12
 
Penilaian kinerja
Penilaian  kinerjaPenilaian  kinerja
Penilaian kinerjarifamonst
 
Makalah evakinkom 1
Makalah evakinkom 1Makalah evakinkom 1
Makalah evakinkom 1YOGIBAHTIAR1
 
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum uts
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum utsMira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum uts
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum utsMiraErlina
 
Tugas 2 makalah yayaf firdaus 11140835
Tugas 2 makalah yayaf firdaus 11140835 Tugas 2 makalah yayaf firdaus 11140835
Tugas 2 makalah yayaf firdaus 11140835 Yayaf Firdaus
 
Frameworknajiah11150184
Frameworknajiah11150184Frameworknajiah11150184
Frameworknajiah11150184najiahnajiah1
 
Ppt mgt strategik fajzilah rahmadani
Ppt mgt strategik fajzilah rahmadaniPpt mgt strategik fajzilah rahmadani
Ppt mgt strategik fajzilah rahmadanifajzilahrahmadani
 
Makalah 2 evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah   2 evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah   2 evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah 2 evaluasi kinerja dan kompensasiImnia__
 

Similar to REFORMASI BERKELANJUTAN (20)

Chapter 2. aligning training with strategy (mpp sdm)
Chapter 2. aligning training with strategy (mpp sdm)Chapter 2. aligning training with strategy (mpp sdm)
Chapter 2. aligning training with strategy (mpp sdm)
 
Framework
FrameworkFramework
Framework
 
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptxPengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
 
SDM hr managing governance magemener.pptx
SDM hr managing governance magemener.pptxSDM hr managing governance magemener.pptx
SDM hr managing governance magemener.pptx
 
Tugas makalah makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (uas) (novita dwi rahay...
Tugas makalah makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (uas) (novita dwi rahay...Tugas makalah makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (uas) (novita dwi rahay...
Tugas makalah makalah evaluasi kinerja dan kompensasi (uas) (novita dwi rahay...
 
Frame work
Frame work Frame work
Frame work
 
Manajemen kualitas "Balanced Scorecard"
Manajemen kualitas "Balanced Scorecard"Manajemen kualitas "Balanced Scorecard"
Manajemen kualitas "Balanced Scorecard"
 
Makalah uts[1]
Makalah uts[1]Makalah uts[1]
Makalah uts[1]
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
Penilaian kinerja
Penilaian  kinerjaPenilaian  kinerja
Penilaian kinerja
 
Makalah evakinkom 1
Makalah evakinkom 1Makalah evakinkom 1
Makalah evakinkom 1
 
Benchmark revisi
Benchmark revisiBenchmark revisi
Benchmark revisi
 
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum uts
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum utsMira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum uts
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum uts
 
Tugas 2 makalah yayaf firdaus 11140835
Tugas 2 makalah yayaf firdaus 11140835 Tugas 2 makalah yayaf firdaus 11140835
Tugas 2 makalah yayaf firdaus 11140835
 
Performance Appraisal
Performance AppraisalPerformance Appraisal
Performance Appraisal
 
Frameworknajiah11150184
Frameworknajiah11150184Frameworknajiah11150184
Frameworknajiah11150184
 
Ppt mgt strategik fajzilah rahmadani
Ppt mgt strategik fajzilah rahmadaniPpt mgt strategik fajzilah rahmadani
Ppt mgt strategik fajzilah rahmadani
 
TRAINING FOR TRAINERS
TRAINING FOR TRAINERSTRAINING FOR TRAINERS
TRAINING FOR TRAINERS
 
TRAINING OF TRAINERS (TOT)
TRAINING OF TRAINERS (TOT)TRAINING OF TRAINERS (TOT)
TRAINING OF TRAINERS (TOT)
 
Makalah 2 evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah   2 evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah   2 evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah 2 evaluasi kinerja dan kompensasi
 

More from Massaputro Delly TP

Materi Kepemimpinan Bela Negara
Materi Kepemimpinan Bela Negara Materi Kepemimpinan Bela Negara
Materi Kepemimpinan Bela Negara Massaputro Delly TP
 
Standarisasi Penilaian Kinerja Satuan Tugas Percepatan Berusaha - Rencana Aks...
Standarisasi Penilaian Kinerja Satuan Tugas Percepatan Berusaha - Rencana Aks...Standarisasi Penilaian Kinerja Satuan Tugas Percepatan Berusaha - Rencana Aks...
Standarisasi Penilaian Kinerja Satuan Tugas Percepatan Berusaha - Rencana Aks...Massaputro Delly TP
 
Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...
Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...
Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...Massaputro Delly TP
 
Kolaborasi Untuk Kemudahan Pembayaran Pajak - Rencana Aksi RBI Kemenkeu RLA X...
Kolaborasi Untuk Kemudahan Pembayaran Pajak - Rencana Aksi RBI Kemenkeu RLA X...Kolaborasi Untuk Kemudahan Pembayaran Pajak - Rencana Aksi RBI Kemenkeu RLA X...
Kolaborasi Untuk Kemudahan Pembayaran Pajak - Rencana Aksi RBI Kemenkeu RLA X...Massaputro Delly TP
 
Forum Pengawasan dan Komunikasi Stakeholder Implementasi Perpres Nomor 20 Tah...
Forum Pengawasan dan Komunikasi Stakeholder Implementasi Perpres Nomor 20 Tah...Forum Pengawasan dan Komunikasi Stakeholder Implementasi Perpres Nomor 20 Tah...
Forum Pengawasan dan Komunikasi Stakeholder Implementasi Perpres Nomor 20 Tah...Massaputro Delly TP
 
21 Reformasi Birokrasi (Prof. Kristiadi)
21 Reformasi Birokrasi (Prof. Kristiadi)21 Reformasi Birokrasi (Prof. Kristiadi)
21 Reformasi Birokrasi (Prof. Kristiadi)Massaputro Delly TP
 
20 Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Nasional (Tim Fasilitator)
20 Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Nasional (Tim Fasilitator)20 Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Nasional (Tim Fasilitator)
20 Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Nasional (Tim Fasilitator)Massaputro Delly TP
 
19 Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Choirul Djamhari, Ph.D)
19 Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Choirul Djamhari, Ph.D) 19 Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Choirul Djamhari, Ph.D)
19 Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Choirul Djamhari, Ph.D) Massaputro Delly TP
 
18 Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Nasional (Dr. M. Idris)
18 Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Nasional (Dr. M. Idris)18 Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Nasional (Dr. M. Idris)
18 Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Nasional (Dr. M. Idris)Massaputro Delly TP
 
17 EoDB (Agung Pambudhi - Apindo)
17 EoDB (Agung Pambudhi - Apindo)17 EoDB (Agung Pambudhi - Apindo)
17 EoDB (Agung Pambudhi - Apindo)Massaputro Delly TP
 
16 EoDB (Astera Primanto Bhakti - Dirjen Perimbangan Keu Kemenkeu)
16 EoDB (Astera Primanto Bhakti - Dirjen Perimbangan Keu Kemenkeu)16 EoDB (Astera Primanto Bhakti - Dirjen Perimbangan Keu Kemenkeu)
16 EoDB (Astera Primanto Bhakti - Dirjen Perimbangan Keu Kemenkeu)Massaputro Delly TP
 
15 EoDB (Gati Wibawaningsih - Dirjen IKM Kemenperin)
15 EoDB (Gati Wibawaningsih - Dirjen IKM Kemenperin)15 EoDB (Gati Wibawaningsih - Dirjen IKM Kemenperin)
15 EoDB (Gati Wibawaningsih - Dirjen IKM Kemenperin)Massaputro Delly TP
 
Indonesia: Update Peringkat Kemudahan Berusaha 2018
Indonesia: Update Peringkat Kemudahan Berusaha 2018Indonesia: Update Peringkat Kemudahan Berusaha 2018
Indonesia: Update Peringkat Kemudahan Berusaha 2018Massaputro Delly TP
 
Indonesia: Doing Business Report 2018
Indonesia: Doing Business Report 2018Indonesia: Doing Business Report 2018
Indonesia: Doing Business Report 2018Massaputro Delly TP
 
Indonesia: Doing Business Report 2017
Indonesia: Doing Business Report 2017Indonesia: Doing Business Report 2017
Indonesia: Doing Business Report 2017Massaputro Delly TP
 
14 Kemudahan Berusaha Di Indonesia (Ir Yuliot - BKPM)
14 Kemudahan Berusaha Di Indonesia (Ir Yuliot - BKPM)14 Kemudahan Berusaha Di Indonesia (Ir Yuliot - BKPM)
14 Kemudahan Berusaha Di Indonesia (Ir Yuliot - BKPM)Massaputro Delly TP
 
13 Asesmen Permasalahan Inovasi Sektor Publik (Ir. M. Maliki Moersid, MCP & D...
13 Asesmen Permasalahan Inovasi Sektor Publik (Ir. M. Maliki Moersid, MCP & D...13 Asesmen Permasalahan Inovasi Sektor Publik (Ir. M. Maliki Moersid, MCP & D...
13 Asesmen Permasalahan Inovasi Sektor Publik (Ir. M. Maliki Moersid, MCP & D...Massaputro Delly TP
 
12 Inovasi Sektor Publik (Ir. M. Maliki Moersid, MCP & Dr. Satriawan)
12 Inovasi Sektor Publik (Ir. M. Maliki Moersid, MCP & Dr. Satriawan)12 Inovasi Sektor Publik (Ir. M. Maliki Moersid, MCP & Dr. Satriawan)
12 Inovasi Sektor Publik (Ir. M. Maliki Moersid, MCP & Dr. Satriawan)Massaputro Delly TP
 
11 Inovasi Untuk Membangun WoG (Dr. Tri Widodo WU, SH, MA)
11 Inovasi Untuk Membangun WoG (Dr. Tri Widodo WU, SH, MA)11 Inovasi Untuk Membangun WoG (Dr. Tri Widodo WU, SH, MA)
11 Inovasi Untuk Membangun WoG (Dr. Tri Widodo WU, SH, MA)Massaputro Delly TP
 

More from Massaputro Delly TP (20)

Materi Kepemimpinan Bela Negara
Materi Kepemimpinan Bela Negara Materi Kepemimpinan Bela Negara
Materi Kepemimpinan Bela Negara
 
Standarisasi Penilaian Kinerja Satuan Tugas Percepatan Berusaha - Rencana Aks...
Standarisasi Penilaian Kinerja Satuan Tugas Percepatan Berusaha - Rencana Aks...Standarisasi Penilaian Kinerja Satuan Tugas Percepatan Berusaha - Rencana Aks...
Standarisasi Penilaian Kinerja Satuan Tugas Percepatan Berusaha - Rencana Aks...
 
Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...
Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...
Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...
 
Kolaborasi Untuk Kemudahan Pembayaran Pajak - Rencana Aksi RBI Kemenkeu RLA X...
Kolaborasi Untuk Kemudahan Pembayaran Pajak - Rencana Aksi RBI Kemenkeu RLA X...Kolaborasi Untuk Kemudahan Pembayaran Pajak - Rencana Aksi RBI Kemenkeu RLA X...
Kolaborasi Untuk Kemudahan Pembayaran Pajak - Rencana Aksi RBI Kemenkeu RLA X...
 
Forum Pengawasan dan Komunikasi Stakeholder Implementasi Perpres Nomor 20 Tah...
Forum Pengawasan dan Komunikasi Stakeholder Implementasi Perpres Nomor 20 Tah...Forum Pengawasan dan Komunikasi Stakeholder Implementasi Perpres Nomor 20 Tah...
Forum Pengawasan dan Komunikasi Stakeholder Implementasi Perpres Nomor 20 Tah...
 
22 EoDB (Leonard V - Bappenas)
22 EoDB (Leonard V - Bappenas)22 EoDB (Leonard V - Bappenas)
22 EoDB (Leonard V - Bappenas)
 
21 Reformasi Birokrasi (Prof. Kristiadi)
21 Reformasi Birokrasi (Prof. Kristiadi)21 Reformasi Birokrasi (Prof. Kristiadi)
21 Reformasi Birokrasi (Prof. Kristiadi)
 
20 Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Nasional (Tim Fasilitator)
20 Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Nasional (Tim Fasilitator)20 Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Nasional (Tim Fasilitator)
20 Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Nasional (Tim Fasilitator)
 
19 Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Choirul Djamhari, Ph.D)
19 Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Choirul Djamhari, Ph.D) 19 Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Choirul Djamhari, Ph.D)
19 Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Choirul Djamhari, Ph.D)
 
18 Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Nasional (Dr. M. Idris)
18 Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Nasional (Dr. M. Idris)18 Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Nasional (Dr. M. Idris)
18 Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Nasional (Dr. M. Idris)
 
17 EoDB (Agung Pambudhi - Apindo)
17 EoDB (Agung Pambudhi - Apindo)17 EoDB (Agung Pambudhi - Apindo)
17 EoDB (Agung Pambudhi - Apindo)
 
16 EoDB (Astera Primanto Bhakti - Dirjen Perimbangan Keu Kemenkeu)
16 EoDB (Astera Primanto Bhakti - Dirjen Perimbangan Keu Kemenkeu)16 EoDB (Astera Primanto Bhakti - Dirjen Perimbangan Keu Kemenkeu)
16 EoDB (Astera Primanto Bhakti - Dirjen Perimbangan Keu Kemenkeu)
 
15 EoDB (Gati Wibawaningsih - Dirjen IKM Kemenperin)
15 EoDB (Gati Wibawaningsih - Dirjen IKM Kemenperin)15 EoDB (Gati Wibawaningsih - Dirjen IKM Kemenperin)
15 EoDB (Gati Wibawaningsih - Dirjen IKM Kemenperin)
 
Indonesia: Update Peringkat Kemudahan Berusaha 2018
Indonesia: Update Peringkat Kemudahan Berusaha 2018Indonesia: Update Peringkat Kemudahan Berusaha 2018
Indonesia: Update Peringkat Kemudahan Berusaha 2018
 
Indonesia: Doing Business Report 2018
Indonesia: Doing Business Report 2018Indonesia: Doing Business Report 2018
Indonesia: Doing Business Report 2018
 
Indonesia: Doing Business Report 2017
Indonesia: Doing Business Report 2017Indonesia: Doing Business Report 2017
Indonesia: Doing Business Report 2017
 
14 Kemudahan Berusaha Di Indonesia (Ir Yuliot - BKPM)
14 Kemudahan Berusaha Di Indonesia (Ir Yuliot - BKPM)14 Kemudahan Berusaha Di Indonesia (Ir Yuliot - BKPM)
14 Kemudahan Berusaha Di Indonesia (Ir Yuliot - BKPM)
 
13 Asesmen Permasalahan Inovasi Sektor Publik (Ir. M. Maliki Moersid, MCP & D...
13 Asesmen Permasalahan Inovasi Sektor Publik (Ir. M. Maliki Moersid, MCP & D...13 Asesmen Permasalahan Inovasi Sektor Publik (Ir. M. Maliki Moersid, MCP & D...
13 Asesmen Permasalahan Inovasi Sektor Publik (Ir. M. Maliki Moersid, MCP & D...
 
12 Inovasi Sektor Publik (Ir. M. Maliki Moersid, MCP & Dr. Satriawan)
12 Inovasi Sektor Publik (Ir. M. Maliki Moersid, MCP & Dr. Satriawan)12 Inovasi Sektor Publik (Ir. M. Maliki Moersid, MCP & Dr. Satriawan)
12 Inovasi Sektor Publik (Ir. M. Maliki Moersid, MCP & Dr. Satriawan)
 
11 Inovasi Untuk Membangun WoG (Dr. Tri Widodo WU, SH, MA)
11 Inovasi Untuk Membangun WoG (Dr. Tri Widodo WU, SH, MA)11 Inovasi Untuk Membangun WoG (Dr. Tri Widodo WU, SH, MA)
11 Inovasi Untuk Membangun WoG (Dr. Tri Widodo WU, SH, MA)
 

REFORMASI BERKELANJUTAN

  • 1. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Rencana Aksi RB Instansional Reform Leader Academy
  • 2. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Pokok Pembahasan Jenis Produk Pembelajaran Pelatihan RLA Konsep Aksi RB Instansional dan RB Nasional Kerangka Pikir Aksi RB Instansional Komponen Aksi RB Instansional Alur Aksi RB Instansional Penyusunan Rencana Aksi RB Instansional
  • 3. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Kerangka Pikir Aksi RB Instansional Untuk apa instansi kita ada? Apa kontribusi instansi bagi pembangunan? Apakah kontribusi instansi sudah sesuai harapan? Area mana yang masih perlu diperkuat? Apa yang menjadi problem? Apa yang sudah dilakukan? Apa yang perlu ditingkatkan? Cek program RB di instansi Tetapkan prioritas aktivitas Susun rencana aktivitas yang dapat mendorong RB instansi *
  • 4. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Kerangka Pikir Aksi RB Instansional Identifikasi/evaluasi hasil penilaian RB instansi Tentukan area yang masih bermasalah sebagai prioritas untuk Aksi RB Instansional Identifikasi/diagnosis kondisi organisasi terkait area yang masih bermasalah  temukan sebabnya Susun Rencana Aksi RB Instansional untuk memecahkan masalah Di area mana yang nilainya masih rendah? Apakah area tersebut berkaitan dengan tema?
  • 5. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Alur Aksi RB Instansional Penyusunan Rancangan Aksi RB Instansional Seminar Rancangan Aksi RB Instansional Implementasi RB Instansional Penyusunan pelaporan pelaksanaan aksi RB Instansional Seminar (Evaluasi) Pelaksanaan Aksi RB Instansional Pemetaan kebutuhan RB Instansi : area perubahan ❶ ❷ ❸ ❹ ❺ ❻
  • 6. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Komponen Aksi RB Instansional Latar Belakang: kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan Tujuan dan Manfaat Aksi RB Instansional Ruang Lingkup dan Target Aksi RB Instansi Pelaksanaan dan Capaian Aksi RB Instansional: Pelaksanaan Aktivitas; Dinamika Menggalang Dukungan Stakeholders; Capaian Aksi; Kendala dan Strategi Mengatasi Rencana Pemantauan dan Evaluasi Simpulan dan Tindak Lanjut
  • 8. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Masalah dalam Organisasi • Seperti tubuh manusia, organisasi juga dapat mengalami “sakit” di berbagai bagiannya. • Rasa sakit pada sebuah bagian dapat berasal dari masalah yang terjadi pada bagian tersebut atau bahkan bagian lain. • Untuk itu perlu dilakukan identifikasi masalah secara menyeluruh (Sumber Gambar: http://medisear.com/default.aspx?query=trouble%20br eathing)
  • 9. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Jenis-jenis Masalah dalam Organisasi Masalah-masalah yang secara alamiah dihadapi oleh setiap organisasi. Masalah ini relatif mudah diobservasi dan dicarikan solusinya. Masalah-masalah yang membutuhkan diagnosis mendalam dan kerja kolaboratif untuk penyelesaiannya. Tanpa kedua hal tersebut, organisasi akan cenderung berputar dalam lingkaran masalah yang sama berulang kali. Masalah yang sangat kronis dan membutuhkan penyelesaian segera, biasanya ditandai oleh kegagalan pengelolaan keuangan secara berkelanjutan, pengunduran diri pegawai potensial, kualitas pelayanan yang menurun, atau hilangnya kepercayaan pengguna layanan. Masalah Biasa Masalah Abnormal Masalah Patologis
  • 10. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Struktur Masalah • Semakin besar sebuah masalah, semakin besar pula upaya yang dibutuhkan untuk mendiagnosis permasalahan tersebut. • Diagnosis atas masalah seperti itu tidak dapat dilakukan hanya dengan melihat apa yang terjadi di permukaan (events/symptoms), tetapi juga pola (trends), struktur hubungan (structure), bahkan asumsi dasar (mental model) yang membentuk masalah tersebut.Sumber Gambar: http://complexityacademy.io/iceberg-model/
  • 11. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Struktur Masalah – Contoh • Jika seorang pemimpin hanya mengambil keputusan berdasarkan events/symptoms (misal menasihati/memarahi pegawai/menjatuhkan hukuman disiplin), maka permasalahan serupa akan cenderung terulang di masa depan atau dapat memperburuk situasi organisasi karena pegawai mengalami kelelahan fisik dan mental (burnout). • Jika pemimpin mengidentifikasi masalah lebih jauh, maka dapat dipikirkan alternatif-alternatif solusi lainnya, misal: • Penerapan flexible office hours • Penyediaan transportasi, perumahan, dan/atau pendidikan anak • Pengurangan fasilitas kantor (AC, lampu) setelah jam kerja • Events: Banyak pegawai seringkali terlambat masuk kantor • Trends: • Pegawai yang sering terlambat justru pegawai yang cenderung bekerja hingga larut malam • Sebagian lainnya adalah pegawai yang memiliki anak usia TK s.d. SD • Structure: • Banyak pimpinan yang senang memberikan tugas pada sore hari (pagi-siang lowong) • Tidak ada fasilitas perumahan, pendidikan anak, atau transportasi bagi pegawai • Mental model: • Asumsi: pimpinan tidak pernah salah
  • 12. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Model-model diagnosis masalah organisasi • Force field analysis • Leavitt’s model • Likert system analysis • Open systems theory • Weisbord’s six-box model • Congruence model for organisation analysis • McKinsey’s 7Ss framework • Tichy’s Technical Political Cultural (TPC) framework • High-performance programming • Diagnosing individual and group behaviour • Burke-Litwin model of organisational performance & change • Falletta’s organisational intelligence model • Dll.
  • 13. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Contoh Teknik Identifikasi Masalah: Force Field Analysis • Force Field analysis dilakukan dengan mengidentifikasi faktor- faktor pendorong (driving forces) dan faktor-faktor penghambat (restraining forces) dari suatu ide perubahan. • Langkah melakukan Force Field Analysis: • Tentukan titik kritis/ide perubahan • Identifikasi driving forces dan restraining forces • Berikan bobot untuk setiap driving force dan setiap restraining force berdasarkan kekuatan masing-masing (gunakan skala 1-4 untuk driving forces dan -4 s.d. -1 untuk restraining forces) • Jumlahkan setiap driving forces. Lakukan hal serupa untuk restraining forces. Bandingkan. • Jika hasil akhirnya bernilai positif (+), maka ide perubahan dapat terus dilanjutkan. Jika negatif (-), maka sebaiknya atasi terlebih dulu restraining forces yang ada
  • 14. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Contoh Teknik Identifikasi Masalah: Burke-Litwin Model • Model ini dibangun dengan asumsi perubahan organisasi hanya dapat dilakukan jika ke-12 faktor dalam model ini terbangun sinergis • Artinya, identifikasi masalah perlu dilakukan terhadap 12 faktor ini.
  • 21. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Sasaran Reformasi Birokrasi Sasaran 1: Birokrasi yang Bersih dan Akuntabel 1. Penerapan sistem nilai dan integritas birokrasi yang efektif 2. Penerapan pengawasan yang independen, profesional, dan sinergis 3. Peningkatan kualitas pelaksanaan dan integrasi antara sistem akuntabilitas keuangan dan kinerja 4. Peningkatan fairness, transparansi, dan profesionalisme dalam pengadaan barang dan jasa Arah Kebijakan
  • 22. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Sasaran Reformasi Birokrasi Sasaran 2: Birokrasi yang Efektif dan Efisien 1. Penguatan agenda reformasi birokrasi nasional dan peningkatan kualitas implementasinya 2. Penataan kelembagaan instansi pemerintah yang tepat ukuran, tepat fungsi, dan sinergis 3. Penataan bisnis proses yang sederhana, transparan, partisipatif, dan berbasis e-government 4. Penerapan manajemen ASN yang transparan, kompetitif, dan berbasis merit untuk mewujudkan ASN yang profesional dan bermartabat 5. Penerapan sistem manajemen kinerja nasional yang efektif 6. Peningkatan kualitas pelayanan publik 7. Pengembangan kepemimpinan untuk perubahan dalam birokrasi untuk mewujudkan kepemimpinan yang visioner, berkomitmen tinggi, dan transformatif 8. Peningkatan efisiensi (belanja aparatur) penyelenggaraan birokrasi 9. Penerpaan manajemen kearsipan yang andal, komprehensif, dan terpadu Arah Kebijakan
  • 23. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Sasaran Reformasi Birokrasi Sasaran 3: Birokrasi yang Memiliki Pelayanan Publik Berkualitas A. Penguatan kelembagaan dan manajemen pelayanan: 1) Implementasi UU Pelayanan Publik 2) Pemanfaatan ICT 3) Integritas dan kualitas SDM pelayanan 4) Budaya pelayanan 5) Quick wins B. Penguatan kapasitas pengelolaan kinerja pelayanan publik: 1) Penguatan monev kinerja 2) Efektivitas pengawasan 3) Sistem pengaduan 4) Penerapan reward and punishment Arah Kebijakan
  • 28. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Menetapkan Prioritas Area Perubahan • Lihat kembali Kerangka Pikir Aksi RB Instansional PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Identifikasi/evaluasi hasil penilaian RB instansi Tentukan area yang masih bermasalah sebagai prioritas untuk Aksi RB Instansional Identifikasi/diagnosis kondisi organisasi terkait area yang masih bermasalah à temukan sebabnya Susun Rencana Aksi RB Instansional untuk memecahkan masalah Di area mana yang nilainya masih rendah? Apakah area tersebut berkaitan dengan tema?
  • 29. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Tugas • Dalam kelompok, lakukan identifikasi dan pendefinisian masalah, termasuk prioritasi area perubahan untuk Aksi RB Instansional. Saudara dapat menggunakan matriks berikut sebagai alat bantu: Masalah U S G Kaitan dengan Aksi RB Nasional Kaitan dengan Arah Kebijakan RB Instansi Feasibilitas Sumber Daya Total Nilai Kolom (2) s.d. (6) diisi dengan skor 1 s.d. 5. Semakin tinggi kaitannya dengan dimensi tersebut, makin besar nilai yang diberikan. Masalah yang memiliki Total Nilai terbesar menjadi masalah yang diprioritaskan
  • 31. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Rencana Aksi RB Instansional Action planning merupakan proses memfokuskan ide-ide perubahan melalui penetapan langkah kerja dan distribusi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perubahan, menghasilkan Rencana Aksi Rencana Aksi RB Instansional adalah dokumen yang menggambarkan tentang rencana perubahan yang akan dilaksanakan oleh tim instansi dalam rangka melakukan perbaikan kinerja birokrasi Rencana Aksi RB Instansional selayaknya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Roadmap Reformasi Birokrasi Instansi: Konkretisasi dari tujuan reformasi birokrasi instansi
  • 32. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Langkah-langkah Penyusunan Rencana Aksi RB Instansional Menyusun Logika Perubahan Menginterogasi Asumsi Logika Perubahan (Risk Analysis) Menyusun Kerangka Pemantauan dan Evaluasi Rencana Aksi Menyusun Dokumen Rencana Aksi RB Instansional
  • 33. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Logika Perubahan • Logika Perubahan (program logic) pada dasarnya merupakan diagram yang menggambarkan kerangka pikir sebuah rencana perubahan melalui pemetaan hubungan antartingkat perubahan yang diharapkan terjadi • Dalam Logika Perubahan, perjalanan (pathways) menuju perubahan dipetakan melalui berbagai kemungkinan • Logika perubahan yang baik adalah yang dapat memetakan seluruh kemungkinan pathways to change tanpa adanya lompatan logika (leap of faith)
  • 34. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Ilustrasi Logika Perubahan Aktivitas prasyarat Aktivitas kunci Output Dampak antara Dampak akhir proyek bagi Organisasi Dampak strategis nasional AP 1 AP 2 AP 3 AK 1 AK 2 AK 3 Output 1 Output 2 Output 3 Output 4 DA 1 DA 2 DAP 1 DSO
  • 35. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Contoh Logika Perubahan Aktivitas prasyarat Aktivitas kunci Output Dampak antara Dampak akhir proyek Dampak strategis organisasi Instansi bersih dan akuntabel Membangun Sistem Pengendalian Gratifikasi Kajian jenis dan bentuk gratifikasi di instansi Manajemen hubungan dengan stakeholders utama UPG terbentuk Edaran pimpinan tentang gratifikasi Pegawai melaporkan gratifikasi Potensi korupsi akibat gratifikasi menurun
  • 36. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Diskusi: Logika Perubahan Aktivitas prasyarat Aktivitas kunci Output Dampak antara Dampak akhir proyek Dampak strategis organisasi Sistem merit dalam manajemen SDM organisasi diterapkan dengan kokoh
  • 37. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Asumsi dan Interogasi Asumsi • Di balik setiap rencana perubahan, ada asumsi-asumsi yang melatarbelakangi. • Identifikasi asumsi-asumsi tersebut, lalu susun rangkaian pertanyaan untuk mengujinya, karena terkadang asumsi yang dibangun ternyata invalid padahal sifatnya mendasar bagi keberhasilan aksi perubahan. • Interogasi asumsi pada dasarnya merupakan bentuk analisis risiko keberhasilan/kegagalan aksi yang direncanakan. Asumsi kunci Bukti yang dimiliki untuk mendukung asumsi Kemungkinan asumsi salah Dampak asumsi pada tujuan Perlu tinjau kembali? R S T R S T Bagaimana?
  • 38. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Asumsi dan Interogasi Asumsi • Susunlah sebuah logika perubahan untuk rencana aksi RB instansional di kelompok Saudara, lalu dengan menggunakan tabel di bawah, identifikasi dan interogasilah asumsi-asumsi yang melatarbelakangi logika perubahan tersebut. Asumsi kunci Bukti yang dimiliki untuk mendukung asumsi Kemungkinan asumsi salah Dampak asumsi pada tujuan Perlu tinjau kembali? R S T R S T Bagaimana?
  • 39. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Kerangka Pemantauan dan Evaluasi Perjelas kembali logika perubahan Susun rencana evaluasi Susun rencana pemantauan Susun rencana pelaporan dan pembelajaran
  • 40. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Rencana Evaluasi • Rencana evaluasi merupakan dokumen yang berguna memandu dalam penilaian atas keberhasilan/kegagalan Aksi RB instansional. • Rencana evaluasi disusun dengan menentukan pertanyaan kunci evaluasi (key evaluation questions), yaitu pertanyaan atas variabel utama keberhasilan/kegagalan Aksi, misalnya terkait: • Efektivitas Aksi • Efisiensi (cost-effectiveness) Aksi • Dampak strategis Aksi • Dll. • Dalam rencana evaluasi, cukup 1-2 key evaluation questions yang diajukan.
  • 41. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Rencana Evaluasi (2) Tentukan: Bagaimana akan menilai ketercapaian dari key evaluation questions yang diajukan (misal: menyusun indikator, menggunakan rubric evaluation, atau kombinasi keduanya) Siapa yang dapat mengevaluasi Kapan evaluasi akan dilakukan (dalam Aksi RB Instansional, sebaiknya dilakukan satu kali sebelum dilaporkan dalam Seminar Hasil RB Instansional) 1 2 3
  • 42. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Rencana Pemantauan • Rencana Pemantuan adalah dokumen yang berguna memandu dalam pengendalian implementasi Aksi RB Instansional • Rencana Pemantauan disusun dengan menentukan pertanyaan kunci pemantauan (key monitoring questions), yaitu pertanyaan-pertanyaan yang diturunkan dari setiap key evaluation questions berdasarkan Logika Perubahan yang telah disusun • Seperti halnya key evaluation questions, key monitoring questions juga disusun sederhana agar tidak memberikan beban yang berlebihan dalam pelaksanannya
  • 43. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Rencana Pemantauan (2) Tentukan Instrumen yang akan digunakan dalam memantau (misal: matriks yang dikembangkan dari key monitoring questions; capaian atas indikator-indikator pemantauan; catatan pemantauan berbentuk narasi; atau kombinasi ketiganya) Periode pemantauan (setiap pekan, setiap 2 pekan, setiap bulan)
  • 44. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Contoh Key Evaluation Questions dan Key Monitoring Questions • Contoh key evaluation question: • Seberapa efektif aksi “Pembangunan Sistem Pengendalian Gratifikasi” dalam menurunkan potensi korupsi di instansi? • Contoh key monitoring questions: • Apakah UPG telah terbentuk? • Apakah Edaran Pimpinan terkait gratifikasi telah terbit? • Apakah pegawai lebih aktif melaporkan gratifikasi? • Apakah pegawai lebih waspada terhadap gratifikasi? PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Aktivitas prasyarat Aktivitas kunci Output Dampak antara Dampak akhir proyek Dampak strategis organisasi Instansi bersih dan akuntabel Membangun Sistem Pengendalian Gratifikasi Kajian jenis dan bentuk gratifikasi di instansi Manajemen hubungan dengan stakeholders utama UPG terbentuk Edaran pimpinan tentang gratifikasi Pegawai melaporkan gratifikasi Potensi korupsi akibat gratifikasi menurun
  • 45. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Komponen Rencana Aksi RB Instansional • Judul Aksi RB Instansional • Judul sebaiknya mencerminkan area perubahan, ruang lingkup, dan isi aksi perubahan yang akan dilakukan • Pendahuluan • Menjelaskan isu atau situasi problematik dan inti permasalahan (diperoleh dari hasil diagnosis masalah dan kebutuhan RB) dan kaitannya dengan RB instansi dan RB Nasional • Kerangka Perubahan • Menjelaskan Logika Perubahan, ruang lingkup Aksi Perubahan, Analisis Stakeholders, Analisis Risiko • Detail Aksi • Memuat Tahapan Pelaksanaan; Pembagian Kerja; Rencana Pemantauan, dan Rencana Evaluasi • Penutup
  • 46. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Seminar Rencana Aksi RB Instansional • Presentasi Rencana Aksi RB Instansional oleh kelompok peserta per instansi • Penguji memberikan feedback • Penyempurnaan Rencana Aksi RB Instansional • Komponen Penilaian Seminar Rencana Aksi : 1. kertas kerja : orisinalitas, kejelasan tahapan, Kemanfaatan, Keterkaitan Rencana Aksi dengan RB Instansi 2. kemampuan penyajian : kesungguhan dalam berpartisipasi, kualitas hasil pemikiran, kemampuan menjawab pertanyaan dan tanggapan
  • 47. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Implementasi Aksi RB Instansional • Rencana Aksi RB Instansional menjadi acuan implementasi • Identifikasi data & informasi serta pengolahannya • Membangun Koalisi stakeholders • Pembimbingan dari Coach dan Mentor • Penyusunan Laporan Hasil Aksi RB Instansional: deskripsi, dokumen dan evidences • Melakukan konsolidasi dengan Rencana Aksi RB Nasional
  • 48. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Seminar Hasil Implementasi Aksi RB Instansional • Presentasi hasil implementasi rencana Aksi RB Instansional oleh kelompok peserta per instansi • Penguji memberikan feedback • Penyempurnaan Rencana Aksi RB Instansional • Komponen Penilaian Seminar Hasil implementasi: 1. kertas kerja : Jumlah kegiatan, Jumlah dukungan, Tingkat capaian 2. kemampuan penyajian : kesungguhan dalam berpartisipasi, kualitas hasil pemikiran, kemampuan menjawab pertanyaan dan tanggapan
  • 49. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Komponen dan Bobot Evaluasi Aksi RB Instansional No. Komponen Bobot 1. Rencana Aksi RB Instansional 40% 2. Hasil Implementasi Rencana Aksi RB Instansional 60% Jumlah 100%
  • 50. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Aspek Evaluasi Rencana Aksi RB Instansional No Komponen Bobot 1. Rencana Aksi RB Instansional 40% a. Kertas Kerja 1) Tingkat Orisinalitas: 20% 2) Kejelasan Tahapan: 25% 3) Tingkat Kemanfaatan: 25% 4) Keterkaitan Rencana Aksi dengan RB Instansi: 30% 70% a. Kemampuan presentasi 1) kesungguhan dalam berpartisipasi: 30% 2) kualitas hasil pemikiran: 30% 3) kemampuan menjawab pertanyaan dan tanggapan: 40% 30%
  • 51. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Aspek Evaluasi Rencana Aksi RB Instansional (2) Level Kriteria Level 4 (skor 90 ≤ N ≤ 100) Orisinal Level 3 (skor 80 ≤ N < 90) Modifikasi Level 2 (skor 70 ≤ N < 80) Replikasi dengan modifikasi Level 1 (skor N < 70) Replikasi tanpa modifikasi Level Kriteria Level 4 (skor 90 ≤ N ≤ 100) sasaran dan tahapan jelas Level 3 (skor 80 ≤ N < 90) sasaran jelas tetapi tahapan kurang jelas Level 2 (skor 70 ≤ N < 80) sasaran jelas tetapi tahapan tidak jelas Level 1 (skor N < 70) sasaran dan tahapan tidak jelas OrisinalitasKejelasan
  • 52. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Aspek Evaluasi Rencana Aksi RB Instansional (3)KemanfaatnKeterkaitan Level Kriteria Level 4 (skor 90 ≤ N ≤ 100) Bermanfaat bagi stakeholders Level 3 (skor 80 ≤ N < 90) Bermanfaat bagi K/L/D Level 2 (skor 70 ≤ N < 80) Bermanfaat bagi sebagian K/L/D Level 1 (skor N < 70) Tidak Bermanfaat bagi K/L/D Level Kriteria Level 4 (skor 90 ≤ N ≤ 100) Sangat terkait Level 3 (skor 80 ≤ N < 90) Terkait Level 2 (skor 70 ≤ N < 80) Kurang terkait Level 1 (skor N < 70) Tidak terkait
  • 53. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Aspek Evaluasi Implementasi Aksi RB Instansional No Komponen Bobot 2. Hasil Implementasi Rencana Aksi RB Instansional 60% a. Kertas Kerja 1) Jumlah kegiatan: 20% 2) Jumlah dukungan: 40% 3) Tingkat capaian: 40% 75% a. Kemampuan presentasi 1) kesungguhan dalam berpartisipasi: 30% 2) kualitas hasil pemikiran: 30% 3) kemampuan menjawab pertanyaan dan tanggapan: 40% 25% Jumlah 100%
  • 54. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Aspek Evaluasi Implementasi Aksi RB Instansional (2)Jumlah Kegiatan Jumlah Dukungan Level Kriteria Level 4 (skor 90 ≤ N ≤ 100) Lebih dari 15 kegiatan Level 3 (skor 80 ≤ N < 90) 10-15 kegiatan Level 2 (skor 70 ≤ N < 80) 5-9 kegiatan Level 1 (skor N < 70) 1-4 kegiatan Level Kriteria Level 4 (skor 90 ≤ N ≤ 100) 100% stakeholders mendukung Level 3 (skor 80 ≤ N < 90) 75% stakeholders mendukung Level 2 (skor 70 ≤ N < 80) 50% stakeholders mendukung Level 1 (skor N < 70) 25% stakeholders mendukung
  • 55. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Aspek Evaluasi Implementasi Aksi RB Instansional (3)Tingkat Capaian Presentasi: Kesungguhan Level Kriteria Level 4 (skor 90 ≤ N ≤ 100) Melebihi target Level 3 (skor 80 ≤ N < 90) Sesuai target Level 2 (skor 70 ≤ N < 80) Sebagian target tercapai Level 1 (skor N < 70) Tidak mencapai target Level Kriteria Level 4 (skor 90 ≤ N ≤ 100) Sangat aktif Level 3 (skor 80 ≤ N < 90) Aktif Level 2 (skor 70 ≤ N < 80) Cukup aktif Level 1 (skor N < 70) Tidak aktif
  • 56. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Aspek Evaluasi Implementasi Aksi RB Instansional (4) Presentasi:Kualitas HasilPemikiran Presentasi: Kemampuan Menjawab Pertanyaan Level Kriteria Level 4 (skor 90 ≤ N ≤ 100) Sangat komprehensif Level 3 (skor 80 ≤ N < 90) Komprehensif Level 2 (skor 70 ≤ N < 80) Cukup komprehensif Level 1 (skor N < 70) Tidak komprehensif Level Kriteria Level 4 (skor 90 ≤ N ≤ 100) Memahami pertanyaan dan menjawab dengan baik dan tepat Level 3 (skor 80 ≤ N < 90) Memahami pertanyaan dan menjawab dengan tepat Level 2 (skor 70 ≤ N < 80) Memahami pertanyaan namun tidak memberikan jawaban yang tepat Level 1 (skor N < 70) Tidak memahami pertanyaan
  • 57. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Kriteria Kelulusan Peserta Kriteria Skor Sangat Memuaskan 90 ≤ 𝑁 ≤ 100 Memuaskan 80 ≤ 𝑁 < 90 Cukup Memuaskan 70 ≤ 𝑁 < 80 Kurang Memuaskan N < 70 Penilaian dilakukan oleh Penguji dan Penyelenggara
  • 58. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Lembar Penilaian Implementasi Aksi RB Instansional No Nama Peserta Indikator Jumlah Nilai Rata- rata Nilai (nx40 %) Orisinalitas Kejelasan Tahapan Tingkat Kemanfaatan Keterkaitan dengan RB Instansi 20 % 25 % 25 % 30 % 1. 1. dst Catatan: *) 1. Kemampuan mengembangkan orisinalitas Rencana Aksi yang dilihat dari keterkaitannya dengan RB Instansi. 2. Kejelasan tahapan Rencana Aksi memperhatikan urutan tahapan, mulai dari tahapan paling dasar sampai dengan tahap paling akhir. 3. Tingkat kemanfaatan dilihat sejauh mana Rencana Aksi bermanfaat bagi organisasi atau yang lebih luas. 4. Keterkaitan Rencana Aksi dengan RB Instansi, dilihat dari keterkaitan hasil aksi dengan RB Instansi dan Tema Strategis RLA.
  • 59. PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Lembar Penilaian Implementasi Aksi RB Instansional No Nama Peserta Indikator Jumlah Nilai Rata-rata Nilai (nx60%) Jumlah Kegiatan Jumlah Dukungan Tingkat Capaian 20 % 40 % 40 % 1. 1. Dst. Catatan : *) 1. Jumlah kegiatan dilihat dari jumlah kegiatan. 2. Jumlah dukungan dilihat dari jumlah dukungan di dalam instansinya. 3. Tingkat Capaian tahap rencana dilihat dari implementasi tahapan sesuai dengan harapan atau melebihi target.