SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Download to read offline
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN
           PADA UD JJ KERAMIK



SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER INDONESIA
            6 FEBRUARY 2009




     DEWA PURNAMA SIDI PUTRA
              08101018
2




I.    PENDAHULUAN
            Akuntansi memegang peranan penting dalam perusahaan manapun.

      Karena dengan sistem akuntansi yang baik maka perusahaan itu pasti akan

      berjalan dengan baik pula. Karena dengan akuntansi yang baiklah maka semua

      pengeluaran dan pemasukan suatu perusahaan dapat diketahui sehingga dapat

      dengan mudah untuk dikontrol dan diperbaiki sektor sektor mana yang kurang

      memuaskan. Dari akuntansi itu pulalah maka suatu perusahaaan dapat diketahui

      proses maju atau mundurnya. Sehingga diharapkan dengan informasi yang

      diberikan oleh akuntansi pemilik perusahaan dapat mengantisipasinya.


            Atas dasar itulah maka saya membuat laporan ini sebagai bahan untuk

      mengetahui atau sebagai bahan informasi yang mungkin dapat membantu semua

      orang yang memerlukannya. Dimana akuntansi yang akan saya bahas dalam

      laporan kali ini adalah tentang Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

      yang mana merupakan sistem atau proses akuntansi yang terjadi sampai

      terbentuknya laporan keuangan . namun dalam hal ini saya hanya memfokuskan

      pada Perusahaan atau toko tempat saya melakukan interview, tepatnya pada UD

      JJ KERAMIK jln Raya Sesetan No 57 Denpasar, Bali.


II.   LANDASAN TEORI
      A.    Definisi Akuntansi


                 Pengertian akuntansi menurut American Accounting Association

            adalah “Accounting as the process identifiying, measuring, and



                                  Dewa Purnama Sidi Putra
                                        08101018
                                        Akuntansi
3


communicating economic information to permit informed judgements

and decisions by users of the information” (Wilopo, 2005 : 9). Informasi

ekonomi adalah informasi yang berkaitan dengan berbagai situasi yang

melibatkan keterbatasan sumber daya. Proses akuntansi ini diakhiri

dengan tersedianya laporan keuangan. Definisi akuntansi menurut

AICPA: “Accounting is the art of recording, classifying, and

summarizing in a significant manner and in terms of money,

transaction and events which are in part at least, of a financial

character, and interpreting the resultsthereof”. Menurut Scott (2003 :

6) The environment of accounting is both very complex and very

challenging. It is complex because the product of accounting is

information – a powerful and important comodity. Sedangkan menurut

Kieso (2002 : 2), akuntansi bisa didefinisikan secara tepat dengan

      menjelaskan tiga karakteristikpenting dari akuntansi:(1)

pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi

keuangan tentang (2) entitas ekonomi kepada (3) pemakai yang

berkepentingan. Karakteristik-karakteristik ini telah dipakai untuk

menjelaskan akuntansi selama beratus-ratus tahun. Namun, dalam 30

tahun terakhir entitas ekonomi telah berubah secara signifikan baik dari

segi ukuran maupun komplekstitas, dan pemakai yang berkepentingan

juga telah bertambah secara substansial baik dari segi jumlah maupun

keragaman. FASB mendefinisikan akuntansi secara umum adalah :

“Accounting is the body knowledge and functions concered with



                       Dewa Purnama Sidi Putra
                             08101018
                             Akuntansi
4


systematic originating, recording, classifying, processing, summerizing,

analyzing, interpreting and supplying of dependable and significant

information covering, transaction, and event wich are, in part at least,

of financial character, required for the management and operation of an

entity and for report that have to be submitted there on to meet

fiduciary and other responsibilities”. Definisi selanjutnya terdapat pada

APB No. 4 yang dapat menjelaskan akuntansi sebagai suatu aktivitas

jasa yang memiliki fungsi menyediakan informasi kuantitatif, terutama

yang bersifat keuangan tentang satuan-satuan ekonomi yang dapat

bermanfaat dalam menetapkan pilihan-pilihan yang logis diantara

berbagai tindakan alternatif. Definisi tersebut adalah : “Accounting is a

service activity. Its function is to provide quantitative information,

primarily financial in nature, about economics entities that is intended to

be useful in making economic decision, in making reasons choices

among alternatives course of action”. Dan dapat disimpulkan bahwa a)

akuntansi menyediakan jasa yang penting di dalam lingkungan bisnis

untuk membantu pengambilan keputusan alokasi sumber daya yang

terbatas; b) informasi yang disediakan akuntansi bersifat kuantitatif

yang dapat digunakan dengan evaluasi kualitatif dalam pengambilan

keputusan ekonomi; c) meskipun akuntansi melaporkan apa yang telah

terjadi tetapi berguna untuk pengambilan keputusan di masa

mendatang (Smith, Skousen, dan Stice, 1997). Sejarah akuntansi

menggambarkan kronologis proses akuntansi yang panjang



                       Dewa Purnama Sidi Putra
                             08101018
                             Akuntansi
5


(Hendriksen, 1992 : 51-52). Akuntansi bukanlah sesuatu yang baru di

dunia bisnis. Pada awalnya akuntansi berhubungan dengan kebutuhan

informasi bagi manajemen, dan bukan bagi pemilik modal atau investor.

Akuntansi lebih digunakan oleh manajemen untuk

mempertanggungjawabkan hasil pengolahan usaha yang dipercayakan

kepadanya.

a.   Informasi Akuntansi


              Belkaoui (2000) mendefinisikan informasi akuntansi

     sebagai informasi kuantitatif tentang entitas ekonomi yang

     bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam

     menentukan pilihan-pilihan diantara alternatif-alternatif tindakan.

     Penggunaan informasi akuntansi itu untuk perencanaan strategis,

     pengawasan manajemen dan pengawasan operasional (Anthony,

     1965; Simons, 1991). Informasi akuntansi pada dasarnya bersifat

     keuangan dan terutama digunakan untuk tujuan pengambilan

     keputusan, pengawasan dan impelemntasi keputusan-keputusan

     perusahaan (Arnold and Hope, 1990). Agar data keuangan dapat

     dimanfaatkan dengan baik oleh pihak internal maupun eksternal

     perusahaan, maka data tersebut harus disusun dalam bentuk-

     bentuk yang sesuai. Informasi akuntansi digolongkan menjadi tiga

     jenis yaitu (a) informasi operasi; (b) informasi akuntansi

     manajemen; dan (c) informasi akuntansi keuangan (Anthony &

     Reece; 1989 : 5). a.    Informasi Operasi Informasi ini menyediakan


                       Dewa Purnama Sidi Putra
                             08101018
                             Akuntansi
6


      data mentah bagi informasi akuntansi keuangan dan informasi

      akuntansi manajemen. Informasi operasi yang terdapat pada

      perusahaan manufaktur antara lain: informasi produksi; informasi

      pembelian dan pemakaian bahan baku; informasi penggajian;

      informasi penjualan; dan lain-lain (Mulyadi, 1995 : 15).



b.   Informasi Akuntansi Manajemen

                  Menurut Anthony dan Reece (1989 : 6) informasi

     akuntansi yang khusus ditujukan untuk kepentingan manajemen

     disebut informasi akuntansi manajemen. Informasi ini digunakan

     dalam tiga fungsi manajemen, yaitu: (1) perencanaan; (2)

     implementasi; (3) pengendalian. Informasi akunatnsi manajemen

     ini dihasilkan oleh sistem pengolahan informasi keuangan yang

     disebut akuntansi manajemen (Mulyadi, 1995 ; Hansen & Mowen,

     2005). Informasi akuntansi manajemen ini disajikan kepada

     manajemen perusahaan dalam berbagai laporan, seperti anggaran,

     laporan penjualan, laporan biaya produksi, laporan biaya menurut

     pusat pertanggungjawaban, laporan biaya menurut aktivitas, dan

     lain-lain.




c.   Informasi Akuntansi Keuangan


                  Informasi akuntansi keuangan digunakan baik oleh



                          Dewa Purnama Sidi Putra
                                08101018
                                Akuntansi
7


manajer maupun pihak eksternal perusahaan, dengan tujuan untuk

menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja

serta perubahan keuangan suatu perusahaan      yang bermanfaat

bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

ekonomi (IAI, 2001). Informasi akuntansi keuangan untuk pihak

luar disajikan dalam laporan keuangan yang terdiri dari neraca,

laporan laba rugi, dan laporan perubahan posisi keuangan. Pihak

luar yang menggunakan laporan keuangan meliputi pemegang

saham, kreditur, badan atau lembaga pemerintah, dan masyarakat

umum dimana masing-masing pihak tersebut mempunyai

kepentingan yang berbeda. Informasi ini disajikan dan disusun

berdasarkan aturan dasar yang dinamakan Standar Akuntansi

Keuangan (SAK). Standar akuntansi keuangan tersebut dipakai

untuk menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan untuk pihak

luar menyajikan suatu gambaran menyeluruh tentang kondisi

keuangan dan hasil usaha suatu organisasi. Pihak manajemen

memerlukan informasi akuntansi keuangan yang lebih rinci

(Mulyadi, 1995 ; Hansen & Mowen, 2005). Holmes dan Nicholls

(1989) menjelaskan bahwa kekurangan informasi akuntansi dalam

manajemen perusahaan dapat membahayakan operasional

perusahaan. Kondisi keuangan yang memburuk dan kekurangan

catatan akuntansi akan membatasi akses untuk memperoleh

informasi yang diperlukan, sehingga akan menyebabkan kegagalan



                Dewa Purnama Sidi Putra
                      08101018
                      Akuntansi
8


perusahaan. Oleh karena itu penggunaan informasi akuntansi

berpengaruh terhadap perencanaan dan pengendalian perusahaan

(Roberts, Dunne, dan Ezell ; 1980). Beberapa penelitian lain

mengungkapkan bahwa kelemahan keuangan dan faktor-faktor yang

mempengaruhi merupakan salah satu alasan utama kegagalan

perusahaan kecil dan menengah (Peterson, Kometsky & Ridgway,

1993; Monk, 2000). Kekurangan catatan akuntansi akan

menimbulkan masalah perpajakan atau institusi pemerintah lainnya,

dan juga menyulitkan manajer perusahaan untuk mengukur

prestasi perusahaan. Wichman (1983) menjelaskan bahwa

kapabilitas akuntansi merupakan faktor penting yang akan

mempengaruhi kesuksesan dan kegagalan perusahaan kecil dan

menengah. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan

informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah menurut

Holmes dan Nicholls (1988) antara lain pengetahuan akuntansi,

skala usaha, jenis usaha dan pengalaman usaha. Holmes dan

Nicholls (1988) mengklasifikasikan informasi akuntansi dalam tiga

jenis yang berbeda menurut manfaatnya bagi para pemakai,

yaitu:



a) statutory accounting information, merupakan informasi yang

harus disiapkan sesuai dengan peraturan yang ada;

b) budgetary information, yaitu informasi akuntansi yang disajikan



                 Dewa Purnama Sidi Putra
                       08101018
                       Akuntansi
9


dalam bentuk anggaran yang berguna bagi pihak internal dalam

perencanaan, penilaian dan pengambilan keputusan dan

c) additional accounting information, yaitu informasi akuntansi

lain yang disiapkan perusahaan guna meningkatkan efektifitas

pengambilan keputusan manajer. Menurut Cushing dan Romney

(1994 : 2) informasi agar dapat bermanfaat harus memenuhi

beberapa kriteria. Informasi harus dapat diandalkan (reliable),

relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dimengerti dan dapat diuji.

Dapat diandalkan berarti bebas dari kesalahan atau bias, harus

pula menunjukkan kejadian atau aktivitas perusahaan secara tepat.

Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat bagi

pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda satu

sama lainnya. Tepat waktu berarti informasi tersebut harus

datang tepat waktu, karena informasi yang usang tidak berguna bagi

pengambilan keputusan. Lengkap berarti informasi tersebut

memuat seluruh data yang relevan. Informasi tersebut dapat

dimengerti jika disajikan dalam bentuk yang bermanfaat dan dapat

dicerna oleh pemakai. Informasi tersebut dapat diuji berarti dua

orang yang independen dapat memproduksi informasi yang sama.

Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh pihak manajemen

perusahaan mempunyai beberapa karakteristik kualitatif yang

harus dimiliki. Karakteristik-karakteristik kualitatif tersebut akan

membedakan informasi yang bermanfaat dengan informasi yang



                 Dewa Purnama Sidi Putra
                       08101018
                       Akuntansi
10


kurang bermanfaat bagi penggunanya. Dalam pemilihan metode

akuntansi yang akan digunakan perusahaan, karakteristik-

karakteristik tersebut haruslah menjadi salah satu dasar

pertimbangan pemilihan metode akuntansi yang akan digunakan.

Menurut Statement of Financial Accounting (SFAC) No. 2

karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi adalah sebagai

berikut :




1. Relevan maksudnya adalah kapasitas informasi yang dapat

mendorong suatu keputusan                  apabila dimanfaatkan oleh

   pemakai untuk kepentingan memprediksi hasil di masa depan

yang berdasarkan kejadian waktu lalu dan sekarang. Ada tiga

karakteristik utama yaitu:



   a. Ketepatan waktu (timeliness), yaitu informasi yang siap

   digunakan para pemakai sebelum kehilangan makna dan

   kapasitas dalam pengambilan keputusan;



   b. Nilai prediktif (predictive value), yaitu informasi dapat

   membantu pemakai dalam membuat prediksi tentang hasil

   akhir dari kejadian yang lalu, sekarang dan masa depan;




                 Dewa Purnama Sidi Putra
                       08101018
                       Akuntansi
11


   c. Umpan balik (feedback value), yaitu kualitas informasi

   yang memngkinkan pemakai dapat mengkonfirmasikan

   ekspektasinya yang telah terjadi di masa lalu.



2. Reliable, maksudnya adalah kualitas informasi yang dijamin

bebas dari kesalahan dan penyimpangan atau bias serta telah dinilai

dan disajikan secara layak sesuai dengan tujuannya. Reliable

mempunyai tiga karakteristik utama



   yaitu:



   a. Dapat diperiksa (veriviability), yaitu konsensus dalam pilihan

   pengukuran akuntansi yang dapat dinilai melalui

   kemampuannya untuk meyakinkan bahwa apakah informasi

   yang disajikan berdasarkan metode tertentumemberikan hasil

   yang sama apabila diverivikasi dengan metode yang sama oleh

   pihak independen;



   b. Kejujuran penyajian (representation faithfulness), yaitu

   adanya kecocokan antara angka dan diskripsi akuntansi serta

   sumber-sumbernya;



   c. Netralitas (neutrality), informasi akuntansi yang netral



                 Dewa Purnama Sidi Putra
                       08101018
                       Akuntansi
12


   diperuntukkan bagi kebutuhan umum para pemakai dan

   terlepas dari anggapan mengenai kebutuhan tertentu dan

   keinginan tertrentu para pemakai khusus informasi.




3. Daya Banding (comparability), informasi akuntansi yang dapat

dibandingkanmenyajikan kesamaan dan perbedaan yang timbul

dari kesamaan dasar dan perbedaan dasar dalam perusahaan dan

transaksinya dan tidak semata-mata dari perbedaan perlakuan

akuntansinya.



4. Konsistensi (consistency), yaitu keseragaman dalam penetapan

kebijaksanaan dan prosedur akuntansi yang tidak berubah dari

periode ke periode.




                 Dewa Purnama Sidi Putra
                       08101018
                       Akuntansi
13




                                        Gambar 2.1.

                           A Hierarchy of Accounting Qualities




                                               Decision Makers and Their
                                                  Characteristics (for
                                               example, understanding or
Users of                                            prior knowledge
Accounting
information

Pervasive                                           Benefits > Costs
Constraint
                                                    Understandibility
User Specific
Qualities
                                                   Decision Usefulness




Primary                          Relevance                                          Reliability
Decision Specific
Qualities

                                              Timeliness               Veriablity            Representational
                                                                                               Faithfulness
Ingredients of
                        Predictive   Feedback
Primary Qualities
                          Value       Value




Secondary aand                                       Comparability                     Neutrality
Interactive Qualities                            (Including consistency)



Thershold for                                           Materialit
Recognition


Sumber : SFAC No. 2, P.15




                                     Dewa Purnama Sidi Putra
                                           08101018
                                           Akuntansi
14




B.   Pengetahuan Akuntansi
                Pengetahuan akuntansi sangat diperlukan oleh manajer atau

     pemilik perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaan.

     Motivasi untuk mempelajari tentang pengetahuan akuntansi akan

     meningkatkan pemahaman manajer atau pemilik dalam menerapkan

     akuntansi dalam perusahaan (Bedard dan Chi, 1993; Libby, 1993; Spilker,

     1995). Pengetahuan akuntansi dalam penelitian ini terdiri dari

     pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan

     deklaratif merupakan pengetahuan tentang fakta-fakta dan berdasarkan

     konsep, contohnya: kas adalah bagian dari current assets;

     pengetahuan ini memudahkan dalam analisis rasio, sedangkan

     pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan yang konsisten

     dengan aturan-aturan (Bonner dan Walker, 1994; Spilker, 1995).

     Pengetahuan deklaratif biasanya tergantung dari instruksi yang ada,

     sedangkan pengetahuan prosedural biasanya tergantung pada

     pengalaman (Spilker, 1995). Dalam beberapa penelitian, pengetahuan

     deklaratif dan pengetahuan prosedural dapat meningkatkan kinerja

     (performance). Bonner et al. (1992) menyatakan bahwa pengetahuan

     deklaratif berkorelasi positif dengan isu-isuperpajakan dan bahwa

     dengan       pengukuran pengetahuan deklaratif dan pengetahuan

     prosedural mempunyai korelasi positif dengan kuantitas dan kualitas isu-

     isu yang sudah teridentifikasi. Bonner dan Walker (1994) juga




                           Dewa Purnama Sidi Putra
                                 08101018
                                 Akuntansi
15


     menyatakan bahwa pengetahuan prosedural mempunyai hubungan positif

     terhadap kinerja. Pengetahuan manajer atau pemilik yang rendah

     menyebabkan banyak perusahaan kecil dan menengah menggunakan jasa

     Konsultan atau Akuntan Publik dalam penyediaan informasi akuntansi

     (Wichman, 1983; Holmes dan Nicholls, 1988).




C.   Skala Usaha

               Skala usaha merupakan kemampuan perusahaan dalam

     mengelola usahanya dengan melihat berapa jumlah karyawan yang

     dipekerjaan dan berapa besar pendapatan yang diperoleh perusahaan

     dalam satu periode akuntansi (Nicholls dan Holmes, 1988). Jumlah

     pendapatan atau penjualan yang dihasilkan perusahaan dapat

     menunjukkan perputaran asset atau modal yang dimiliki oleh

     perusahaan, sehingga semakin besar pendapatan atau penjualan yang

     diperoleh perusahaan semakin besar pula tingkat kompleksitas

     perusahaan dalam menggunakan informasi akuntansi. Jumlah karyawan

     dapat menunjukkan berapa kapasitas perusahaan dalam

     mengoperasionalkan usahanya, semakin besar jumlah karyawan

     semakin besar tingkat kompleksitas perusahaan, sehingga informasi

     akuntansi sangat dibutuhkan.




                          Dewa Purnama Sidi Putra
                                08101018
                                Akuntansi
16


D.   Pengalaman Usaha

               Pengalaman berusaha memperoleh banyak pembelajaran

     tentang informasi apa yang dibutuhkan dan digunakan dalam

     pengambilan keputusan. Manajemen perusahaan akan membutuhkan

     informasi yang lebih banyak akan disiapkan dan digunakan dalam

     pengambilan keputusan apabila tingkat kompleksitas usaha serta

     persaingan semakin ketat. Pengalaman dalam operasional berusaha atau

     lamanya perusahaan beroperasi berdasarkan pada bisnis yang sudah

     dijalankan akan mengindikasikan kebutuhan akan informasi akuntansi

     sangat diperlukan (Nicholls dan Holmes, 1988), semakin lama

     perusahaan beroperasi informasi akuntansi semakin dibutuhkan karena

     kompleksitas usaha juga semakin tinggi.


E.   Jenis usaha

                Jenis usaha mempunyai efek terhadap persiapan dan

     penggunaan informasi akuntansi (Holmes dan Nicholls, 1988). Sehingga

     hal ini memperlihatkan bahwa sektor usaha mempengaruhi jumlah

     informasi akuntansi yang dibutuhkan dalam operasional perusahaan.

     Holmes dan Nicholls (1988) mengelompokkan tujuh jenis usaha dan

     memperlihatkan bahwa informasi akuntansi tambahan relatif besar

     digunakan oleh sektor industri, dibandingkan dengan sektor yang lain.




                           Dewa Purnama Sidi Putra
                                 08101018
                                 Akuntansi
17




F.   Ketidakpastian Lingkungan


                Ketidakpastian lingkungan adalah kondisi lingkungan

     eksternal yang dapat mempengaruhi operasionalisasi perusahaan

     (Outley, 1980). Sedangkan Fisher (1998) mendefinisikan ketidakpastian

     lingkungan sebagai: (1) adanya lackinformasi mengenai faktor-faktor

     lingkungan yang berkaitan dengan situasi pembuatan keputusan; (2)

     tidak mengenali hasil (outcome) keputusan spesifik yang menyangkut

     seberapa banyak organisasi harus mengalami kerugian, jika keputusan

     yang diambil tidak tepat; (3) ketidakmampuan untuk menetapkan

     kemungkinan pada tingkat keyakinan tertentu dengan memperhatikan

     bagaimana faktor-faktor lingkungan berpengaruh terhadap keberhasilan

     atau kegagalan unit keputusan dalam melaksanakan fungsinya. Miliken

     (1987) menyatakan bahwa ketidakpastian sebagai rasa ketidakmampuan

     individu dalam memprediksi sesuatu secara tepat, dan persepsi

     ketidakpastian lingkungan didefinisikan sebagai persepsi individual atas

     ketidakpastian yang berasal dari lingkungan organisasi (Gregson et al.,

     1994). Ketidakpastian lingkungan yang dirasakan oleh seorang

     pemimpin atau manajer menurut Miliken (1987) adalah jika manajer

     berada dalam ketidakpastian lingkungan dalam organisasinya atau

     khususnya komponen-komponen dalam lingkungannya yang tidak dapat

     diprediksi, dan mereka merasa tidak pasti terhadap tindakan relevan



                           Dewa Purnama Sidi Putra
                                 08101018
                                 Akuntansi
18


yang diambil berkenaan dengan pihak-pihak yang berhubungan

dengannya (constituences) seperti: suppliers, competitors, consumers,

government, and shareholders. Menurut Miliken (1987) ada tiga tipe

ketidakpastian lingkungan :



     a. Ketidakpastian Keadaan (state uncertainty)

        Jika seseorang merasa bahwa lingkungan organisasi tidak

        dapat diprediksi, artinya seseorang tidak paham bagaimana

        komponen lingkungan akan mengalami perubahan. Seorang

        manajer dapat merasa tidak pasti terhadap tindakan apa yang

        harus dilakukan dalam menghadapi dinamika perubahan

        lingkungan yang relevan, seperti perubahan teknologi, budaya

        dan lain sebagainya.



     b. Ketidakpastian Pengaruh (effect uncertainty)

        Ketidakpastian pengaruh berkaitan dengan ketidakmampuan

        seseorang untuk memprediksi pengaruh lingkungan terhadap

        organisasi. Ketidakpastian pengaruh ini meliputi sifat, kedalam

        dan waktu. Seorang manajer berada dalam ketidakpastian

        pengaruh ini bila merasa tidak pasti terhadap bagaimana suatu

        peristiwa tersebut berpengaruh (kedalam) dan kapan pengaruh

        tersebut akan sampai pada perusahaan (waktu). Ketidakpastian

        pengaruh atas peristiwa yang terjadi pada masa mendatang



                      Dewa Purnama Sidi Putra
                            08101018
                            Akuntansi
19


            akan menjadi lebih menonjol jika ketidakpastian lingkungan

            sangat tinggi di masa yang akan datang.



         c. Ketidakpastian Respon (response uncertainty)

            Adalah usaha untuk memahami pilihan respon apa yang tersedia

            bagi manfaat organisasi dari tiap-tiap respon yang akan

            dilakukan. Dengan demikian, ketidakpatian respon didefinisikan

            sebagai ketiadaan pengetahuan tentang pilihan respon dan

            ketidakmampuan untuk memprediksi konsekuensi yangmungkin

            timbul sebagai akibat pilihan respon. Konsep ketidakpastian

            lingkungan Miliken (1987) dan Fisher (1998) inilah yang

            digunakan dalam penelitian ini, karena konsep ketidakpastian

            lingkungan Miliken (1987) dan Fisher (1998) memuat seluruh

            ketidakpastian lingkungan yang dirasakan oleh seorang

            pemimpin atau manajer dalam mengoperasionalkan perusahaan.


G.   Industri Menengah
               Melalui Instruksi Presiden RI No. 10 tahun 1999, tentang

     Pemberdayaan Usaha Menengah, pemerintah berusaha meningkatkan

     kemampuan usaha menengah menjadi usaha yang tangguh, mandiri, dan

     unggul. Inpres itu memberikan kriteria dalam menetapkan usaha yang

     masuk kelas menengah jika pengusaha memiliki kekayaan bersih

     minimal Rp. 200.000.000,- sampai Rp. 10 miliar maka masuk golongan

     pengusaha kelas menengah. Kisaran ini tidak termasuk tanah dan


                          Dewa Purnama Sidi Putra
                                08101018
                                Akuntansi
20


bangunan sebagai tempat usaha (Suharto, 2005 : 8) Penelitian yang akan

dilakukan selanjutnya menetapkan usaha yang masuk kelas menengah

dengan kekayaan bersih minimal Rp. 5 miliar sampai Rp. 10 miliar

(tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha), kisaran ini dipilih

karena dianggap representatif dengan penelitian yang akan dilakukan.

Tambunan (2002:49) mengungkapkan di Indonesia, terdapat

sejumlah departemen dan lembaga pemerintah non departemen yang

terlibat langsungdalam perumusan kebijaksanaan pengembangan UKM

dan implementasinya (pelaksanaan program-program pembinaan),

termasuk Menegkop & UKM, Menkeu, BAPPENAS dan Depperindag.

Walaupun dalam Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 telah ditetapkan apa

yang dimaksud dengan UK, dan melalui Instruksi Presiden (Inpres) No.

10 Tahun 1999 mengenai definisi UM, namun dalam praktiknya,

banyak diantara departemen dan badan pemerintah tersebut punya

kriteria sendiri-sendiri yang berbeda dalam mendifinisikan UKM. Di

dalam Undang-Undang No. 19/1999 tersebut ditetapkan bahwa UK

adalah suatu unit usaha yang memiliki nilai aset neto (tidak termasuk

tanah dan bangunan) yang tidak melebihi Rp. 200 juta, atau penjualan

per tahun tidak lebih besar dari Rp. 1 miliar. Sedangkan, menurut

Inpres No. 10/1999 tersebut, UM adalah suatu unit usaha dengan nilai

aset neto (di luar tanah dan gedung) antara Rp. 200 juta hingga Rp. 10

miliar; di atas itu adalah UB (Usaha Besar). Walaupun Menegkop dan

UKM sesuai fungsi utamanya, yakni sebagai satu-satunya lembaga



                      Dewa Purnama Sidi Putra
                            08101018
                            Akuntansi
21


pemerintah yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perumusan

kebijaksanaan UKM dan koordinasi dari program-program pembinaan

UKM yang dilakukan oleh semua departemen dan lembaga pemerintah,

juga memiliki data mengenai jumlah unit usaha dan tenaga kerja UKM di

semua sektor ekonomi; tetapi, data UKM di jenis usaha manufaktor

(sebut IKM) yang cukuplengkap dan terperinci menurut subsektor

berasal dari Depperindag dan BPS. Tetapi, kedua instansi pemerintah

tersebut menerapkan definisi IKM yang berbeda. Depperindag

mengukur IKM berdasarkan nilai investasi awal (aset), sedangkan BPS

berdasarkan jumlah pekerja. Menurut BPS (1998), IK adalah unit usaha

dengan jumlah pekerja paling sedikit 5 orang dan paling banyak 19 orang

termasuk pengusaha. Sedangkan, IRT adalah unit usaha dengan jumlah

pekerja paling banyak 4 orang termasuk pengusaha. Unit-unit usaha

tanpa pekerja (self-employment unit) termasuk di dalam kategori ini.

Sedangkan, IMB adalah unit usaha yang mengerjakan lebih dari 20

orang. Keberhasilan usaha kecil dan menengah dapat ditinjau dari dua

sudut pandang, yaitu sudut pandang ekonomi dan sudut pandang

sosial. Dari segi ekonomi, keberhasilan perusahaan ditinjau dari adanya

peningkatan kekayaan perusahaan diluar pinjaman, misalnya : kenaikan

laba, tambahan modal dan rasio-rasio yang lain. Sedangkan segi sosial,

keberhasilan perusahaan ditinjau dari adanya kelangsungan hidup

perusahaan (going concern) dengan kaitannya keberadaan karyawan

perusahaan.



                      Dewa Purnama Sidi Putra
                            08101018
                            Akuntansi
22




H.   Penelitian yang Telah Dilakukan

     1.   Pengaruh Pengetahuan Akuntansi terhadap Penggunaan

     Informasi Akuntansi oleh Wichman, (1984); Peacock, (1985),

     Holmes and Nicholls, (1988); Suhairi, Yahya dan Haron,

     (2004).


                 Wichman (1984) menyatakan bahwa terjadinya

               permasalahan dalam penerapan akuntansi karena kurangnya

               pengetahuan pemilik atau manajer perusahaan tentang

               akuntansi. Peacock (1985) menyimpulkan bahwa rendahnya

               pengetahuan akuntansi pemilik usaha menyebabkan banyak

               perusahaan yang mengalami kegagalan. Holmes dan Nicholls

               (1988) meneliti tentang penggunaan informasi akuntansi.

               Penelitian ini dilakukan di Australia pada 928 perusahaan

               kecil. Holmes dan Nicholls menganalisis tingkat penyiapan

               dan penggunaan informasi akuntansi oleh pemilik atau

               manajer perusahaan kecil. Hasil penelitian menunjukkan

               bahwa pendidikan pimpinan atau manajer perusahaan yang

               rendah menyebabkan banyak perusahaan menggunakan jasa

               Akuntan Publik dalam penyediaan informasi akuntansi.

               Suhairi, Yahya dan Haron (2004) meneliti hubungan

               pengetahuan akuntansi dan kepribadian wirausaha terhadap



                          Dewa Purnama Sidi Putra
                                08101018
                                Akuntansi
23


         penggunaan informasi akuntansi. Penelitian ini dilakukan

         pada perusahaan        manufaktur, sampel penelitian ini

         tersebar di empat propinsi yaitu di Jabar, Jateng, Jatim

         dan DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

         pengetahuan akuntansi seorang wirausaha mempunyai

         pengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi.

         Hasil penelitian Suhairi, Yahya dan Haron (2004) ini juga

         dapat digunakan sebagai dasar hipotesis dalam penelitian ini

         bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap

         penggunaan informasi akuntansi.




2.   Pengaruh Skala Usaha terhadap Penggunaan Informasi

Akuntansi oleh Holmes dan Nicholls, (1988)


         Skala usaha berpengaruh positif terhadap tingkat penyiapan

         dan penggunaan informasi akuntansi (Holmes dan Nicholls,

         1988). Hasil penelitian mereka menyatakan bahwa tingkat

         informasi akuntansi yang disediakan tergantung pada skala

         usaha, yang diukur dengan jumlah pendapatan atau hasil

         penjualan dan jumlah karyawan. Apabila skala usaha

         meningkat, maka proporsi perusahaan dalam penyediaan

         dan penggunaan informasi akuntansi statutori, anggaran dan


                    Dewa Purnama Sidi Putra
                          08101018
                          Akuntansi
24


         informasi tambahan juga meningkat. Hasil penelitian Holmes

         dan Nicholls (1988) ini dapat digunakan sebagai dasar

         hipotesis dalam penelitian ini bahwa skala usaha

         berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi.


3.   Pengaruh Pengalaman Usaha terhadap Penggunaan

Informasi Akuntansi oleh Holmes dan Nicholls, (1988).


         Holmes dan Nicholls (1988) meneliti tentang hubungan

         pengalaman usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi,

         hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pengelaman usaha

         mempunyai pengaruh positif terhadap penggunaaninformasi

         akuntansi. Pengelolaan perusahaan dilakukan manajer

         sangat dipengaruhi oleh pendekatan-pendekatan manajemen

         dengan gaya manajemen yang berbeda pula. Pengalaman

         pengelolaan perusahaan, manajer akan terus bertambah

         seiring dengan masa jabatannya mengelola perusahaan. Hal

         ini juga dapat dipengaruhi oleh tingkat persaingan usaha

         dalam industri itu maupun keadaan ekonomi dimana

         perusahaan itu berada. Faktor lain yang juga memperbanyak

         variasi pendekatan serta gaya manajemen perusahaan adalah

         kompleksitas usaha perusahaan. Informasi yang diperoleh

         dari dalam maupun luar perusahaan dipengaruhi oleh masa

         mengelola perusahaan (Holmes dan Nicholls, 1988). Hal ini



                   Dewa Purnama Sidi Putra
                         08101018
                         Akuntansi
25


         disebabkan manajemen mempunyai keinginan untuk

         mengambil keputusan yang tepat dan cepat untuk

         pemecahan masalah yang dihadapinya. Hasil penelitian

         Holmes dan Nicholls (1988) ini dapat digunakan sebagai dasar

         hipotesis dalam penelitian ini bahwa pengalaman usaha

         pemilik atau manajer berpengaruh terhadap penggunaan

         informasi akuntansi.




4.   Pengaruh Jenis Usaha terhadap Penggunaan Informasi

Akuntansi oleh Holmes dan Nicholls, (1988).


         Penelitian yang dilakukan oleh Holmes dan Nicholls

         (1988) memperlihatkan bahwa sektor usaha mempengaruhi

         jumlah informasi akuntansi yang disiapkan dan digunakan

         oleh perusahaan. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa

         informasi akuntansi statutory-budget-additional lebih

         banyak disiapkan dan digunakan dalam sektor manufaktur

         dibandingkan dengan sektor lain, informasi akuntansi

         statutory-budget lebih banyak disiapkan dan digunakan

         dalam sektor perdagangan dan informasi akuntansi

         statutory lebih banyak disiapkan dan digunakan oleh sektor

         transportasi. Hal ini menunjukkan bahwa jenis usaha



                   Dewa Purnama Sidi Putra
                         08101018
                         Akuntansi
26


          manufaktur membutuhkan informasi akuntansi yang lebih

          lengkap dan menyeluruh daripada jenis usaha yang lain. Hasil

          penelitian Holmes dan Nicholls (1988) ini dapat digunakan

          sebagai dasar hipotesis dalam penelitian ini bahwa sektor

          usaha berpengaruh terhadap penggunaan informasi

          akuntansi.



5.    Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan terhadap

Penggunaan Informasi Akuntansi oleh Khandwalla, (1972);

Gordon dan Miller (1976); Ibrahim & Goodwin, (1986); ;

Gaskill et al., (1993); Chia et al., (1994); Al-Shaikh, (1998).


      Ketidakpastian lingkungan merupakan salah      satu faktor yang

      mempengaruhi kesuksesan perusahaan (Al-Shaikh, 1998; Gaskill

      et al., 1993;Ibrahim & Goodwin, 1986). Ketidakpastian

      lingkungan telah menjadi fokus analisis bagi peneliti akuntansi

      sejak tahun 1970-an, antara lain oleh Khandwalla (1972), serta

      Gordon dan Miller (1976). Semakin tinggi ketidakpastian

      lingkungan yang dirasakan manajer organisasi, manajer organisasi

      mungkin membutuhkan tambahan informasi untuk menanggulangi

      kompleksitas dari lingkungan (Chia et al., 1994). Adanya

      ketidakpastian lingkungan yang dirasakan, diperlukan adanya

      informasi yang relevan untuk dapat meningkatkan kinerja, karena




                       Dewa Purnama Sidi Putra
                             08101018
                             Akuntansi
27


informasi yang relevan tersebut dapat memberikan prediksi yang

lebih akurat atas kondisi lingkungan, sehingga dapat

memberikan pilihan efektif atas tindakan yang dibutuhkan. Fisher

(1996) melakukan penelitian tentang pengaruh ketidakpastian

lingkungan dan perilaku individu terhadap penggunaan informasi

akuntansi manajemen. Penelitian ini menggunakan sampel 143

manajer dari 9 kelompok industri yang berbeda di kota Hobart,

Tasmania, Australia. Penekanan ketidakpastian lingkungan (PEU)

dan perilaku indivisu (LoC) menggunakan instrumen yang

dikembangkan oleh Chenhall and Morris (1986) dan Mia (1987).

Hasil penelitian Fisher (1996) ini dapat digunakan sebagai dasar

hipotesis dalam penelitian ini bahwa ketidakpastian lingkungan

berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi.




               Dewa Purnama Sidi Putra
                     08101018
                     Akuntansi
28


III.   PEMBAHASAN

             Terlepas dari semua yang disebutkan diatas maka berdasarkan interview

       yang saya lakukan di UD JJ Keramik maka saya dapat menyimpulkan bagaimana

       sistem informasi akuntansi keuangan yang ada di toko tersebut.

             Berdasarkan interview yang saya lakukan sistem informasi akuntansi yang

       ada adalah sebagai berikut.

             Pada UD JJ Keramik penjualan hanya dilayani apabila pembelian

       dilakukan secara tunai, baik itu tunai dengan cara dibayar ditempat maupun

       tunai dengan dibayar di toko langsung, alasan utama mengapa mereka tidak

       melayani pembelian secara kredit adalah bahwa UD JJ Keramik belum mampu

       untuk melaksanakannya, selain karena menurut mereka disebabkan karena

       kurangnya pegawai, menurut mereka penjualan secara kredit memerlukan

       perlakuan yang berbeda dengan penjualan secara tunai, meskipun menurut

       mereka penjualan secara kredit lebih menguntungkan daripada penjualan secara

       tunai namun menurut mereka bagaimanapun juga penjualalan secara kredit itu

       tetaplah beresiko dan mereka belum siap atau belum cukup besar untuk

       menanggung resiko tersebut.

             Sedangkan untuk bukti – bukti penjualan yang ada pada toko tersebut

       adalah hanya berupa nota saja untuk pembelian dengan cara tunai baik itu

       dibayar di tempat ketika barang tiba, maupun ketika pembelian dibayar di toko

       secara langsung. Apabila pembayaran dilakukan dengan melalui rekening bank

       maka bukti pembayaran yang diminta oleh toko adalah surat bukti dari bank




                                     Dewa Purnama Sidi Putra
                                           08101018
                                           Akuntansi
29


bahwa yang bersangkutan telah melakukan transfer ke rekening yang dimiliki

oleh toko tersebut.

      Apabila di toko terjadi PO ( Purrchase Orders ) maka surat PO tersebut

akan langsung dibawa kepada pemilik toko yang merangkap sebagai kasir di toko

tersebut, kemudian apabila terjadi retur pembelian maka pihak toko

memberikan 2 pilihan kepada pembeli yaitu, apakah pembeli akan menukarkan

barangnya dengan barang yang sejenis atau menukarkan dengan uang alias batal

melakukan pembelian.

      UD JJ Keramik selain itu juga tidak memiliki sistem laporan keuangan

secara komputerisasi, melainkan laporan keuangan yang terjadi pada toko

tersebut hanyalah laporan laba rugi saja, yang pada toko tersebut dilakuakan

setiap bulannya.

      Itulah sedikit uraian singkat mengenai sistem akuntansi yang ada di

dalam toko tersebut yang mungkin dapat disampaikan untuk saat ini.




                             Dewa Purnama Sidi Putra
                                   08101018
                                   Akuntansi
30


IV.   PENUTUP

            Semua perusahaan maupun pertokoan memiliki sistem informasi akutansi

      sendiri yang menurut mereka adalah yang terbaik yang ada di perusahaan

      ataupun toko mereka, sistem ini dapat ditentukan pula oleh besar kecilnya skala

      usaha, jenis usaha yang ada , semakin besar skala usaha yang dijalankan maka

      semakin kompleks pulalah sistem informasi yang ada pada perusahaan tersebut,

      karena secara logika maka perusahaan yang besar berarti tanggung jawab

      laporan keuangannya pun besar., sementara itu untuk perusahaan yang memiliki

      skala usaha yang kecil maka menurut mereka sistem informasi yang ada tidaklah

      perlu selengkap berdasarkan teori yang ada, namum menurut mereka adalah

      berdasarkan atas kebutuhan dan kemampuan yang ada.




                                   Dewa Purnama Sidi Putra
                                         08101018
                                         Akuntansi
31


V.   DAFTAR PUSTAKA

     www.google.com
     akuntasi hadiyahFitriyah UNAIR
     Situs – Situs lainnya




                               Dewa Purnama Sidi Putra
                                     08101018
                                     Akuntansi

More Related Content

What's hot

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAANSISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAANKartika Dwi Rachmawati
 
ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI KONSEP BASIS DATA RELASIONAL PADA SISTEM PELAP...
ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI KONSEP BASIS DATA RELASIONAL PADA SISTEM PELAP...ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI KONSEP BASIS DATA RELASIONAL PADA SISTEM PELAP...
ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI KONSEP BASIS DATA RELASIONAL PADA SISTEM PELAP...RaihanAbid1
 
Tugas 2, septi hendarwati, yananto mihadi putra, se, m.si, implementasi siste...
Tugas 2, septi hendarwati, yananto mihadi putra, se, m.si, implementasi siste...Tugas 2, septi hendarwati, yananto mihadi putra, se, m.si, implementasi siste...
Tugas 2, septi hendarwati, yananto mihadi putra, se, m.si, implementasi siste...SeptiHendarwati
 
Tugas akhir informasi dan proses bisnis ( proses penjualan )
Tugas akhir informasi dan proses bisnis ( proses penjualan )Tugas akhir informasi dan proses bisnis ( proses penjualan )
Tugas akhir informasi dan proses bisnis ( proses penjualan )Haris Tondok
 
118556130 untitled
118556130 untitled118556130 untitled
118556130 untitledRatzman III
 
IMPLEMENTASI SIA PADA PT LOTTE INDONESIA
IMPLEMENTASI SIA PADA PT LOTTE INDONESIAIMPLEMENTASI SIA PADA PT LOTTE INDONESIA
IMPLEMENTASI SIA PADA PT LOTTE INDONESIARafika Ayu Soraya
 
Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali, analisis sistem informasi akuntan...
Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali, analisis sistem informasi akuntan...Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali, analisis sistem informasi akuntan...
Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali, analisis sistem informasi akuntan...Nany Saryono Putri
 
konsep dasar sistem informasi akuntansi
konsep dasar sistem informasi akuntansikonsep dasar sistem informasi akuntansi
konsep dasar sistem informasi akuntansiajengkartikasari
 

What's hot (20)

Laporan sistem informasi akuntansi pada restoran inni pizza
Laporan   sistem informasi akuntansi pada restoran inni pizzaLaporan   sistem informasi akuntansi pada restoran inni pizza
Laporan sistem informasi akuntansi pada restoran inni pizza
 
Laporan sistem informasi akuntansi pada civitas corporation
Laporan sistem informasi akuntansi pada civitas corporationLaporan sistem informasi akuntansi pada civitas corporation
Laporan sistem informasi akuntansi pada civitas corporation
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAANSISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
 
Sistem informasi akuntansi rumah makan ayam lepas
Sistem informasi akuntansi rumah makan ayam lepasSistem informasi akuntansi rumah makan ayam lepas
Sistem informasi akuntansi rumah makan ayam lepas
 
Laporan sistem informasi akuntansi pada martabak sanfransisco
Laporan sistem informasi akuntansi pada martabak sanfransiscoLaporan sistem informasi akuntansi pada martabak sanfransisco
Laporan sistem informasi akuntansi pada martabak sanfransisco
 
ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI KONSEP BASIS DATA RELASIONAL PADA SISTEM PELAP...
ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI KONSEP BASIS DATA RELASIONAL PADA SISTEM PELAP...ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI KONSEP BASIS DATA RELASIONAL PADA SISTEM PELAP...
ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI KONSEP BASIS DATA RELASIONAL PADA SISTEM PELAP...
 
Tugas 2, septi hendarwati, yananto mihadi putra, se, m.si, implementasi siste...
Tugas 2, septi hendarwati, yananto mihadi putra, se, m.si, implementasi siste...Tugas 2, septi hendarwati, yananto mihadi putra, se, m.si, implementasi siste...
Tugas 2, septi hendarwati, yananto mihadi putra, se, m.si, implementasi siste...
 
Laporan sistem informasi akuntansi pada sometech
Laporan sistem informasi akuntansi pada sometechLaporan sistem informasi akuntansi pada sometech
Laporan sistem informasi akuntansi pada sometech
 
Presentasi sistem informasi akuntansi pada alfa midi
Presentasi sistem informasi akuntansi pada alfa midiPresentasi sistem informasi akuntansi pada alfa midi
Presentasi sistem informasi akuntansi pada alfa midi
 
Tugas akhir informasi dan proses bisnis ( proses penjualan )
Tugas akhir informasi dan proses bisnis ( proses penjualan )Tugas akhir informasi dan proses bisnis ( proses penjualan )
Tugas akhir informasi dan proses bisnis ( proses penjualan )
 
118556130 untitled
118556130 untitled118556130 untitled
118556130 untitled
 
akm 1.docx
akm 1.docxakm 1.docx
akm 1.docx
 
IMPLEMENTASI SIA PADA PT LOTTE INDONESIA
IMPLEMENTASI SIA PADA PT LOTTE INDONESIAIMPLEMENTASI SIA PADA PT LOTTE INDONESIA
IMPLEMENTASI SIA PADA PT LOTTE INDONESIA
 
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi AkuntansiSistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi
 
Kelompok 07 (tugas pertemuan 4)
Kelompok 07 (tugas pertemuan 4)Kelompok 07 (tugas pertemuan 4)
Kelompok 07 (tugas pertemuan 4)
 
Kelompok 07 (tugas pertemuan 2)
Kelompok 07 (tugas pertemuan 2)Kelompok 07 (tugas pertemuan 2)
Kelompok 07 (tugas pertemuan 2)
 
Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali, analisis sistem informasi akuntan...
Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali, analisis sistem informasi akuntan...Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali, analisis sistem informasi akuntan...
Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali, analisis sistem informasi akuntan...
 
Laporan sistem informasi akuntansi pada cimory
Laporan sistem informasi akuntansi pada cimoryLaporan sistem informasi akuntansi pada cimory
Laporan sistem informasi akuntansi pada cimory
 
Laporan sistem informasi akuntansi pada holland bakery
Laporan sistem informasi akuntansi pada holland bakeryLaporan sistem informasi akuntansi pada holland bakery
Laporan sistem informasi akuntansi pada holland bakery
 
konsep dasar sistem informasi akuntansi
konsep dasar sistem informasi akuntansikonsep dasar sistem informasi akuntansi
konsep dasar sistem informasi akuntansi
 

Viewers also liked

Sistem Akuntansi Penjualan "CV Dafako Motor"
Sistem Akuntansi Penjualan "CV Dafako Motor"Sistem Akuntansi Penjualan "CV Dafako Motor"
Sistem Akuntansi Penjualan "CV Dafako Motor"Andinie Fatimah
 
Jurnal Pembelian ( Purchase Journal )
Jurnal Pembelian ( Purchase Journal ) Jurnal Pembelian ( Purchase Journal )
Jurnal Pembelian ( Purchase Journal ) Annika
 
Akuntansi Jurnal penjualan
Akuntansi Jurnal penjualanAkuntansi Jurnal penjualan
Akuntansi Jurnal penjualandriziz abdulaziz
 
Penerapan Sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) di Kota Palu
Penerapan Sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) di Kota PaluPenerapan Sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) di Kota Palu
Penerapan Sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) di Kota Paludewi masita
 
Laporan keuangan toko
Laporan keuangan tokoLaporan keuangan toko
Laporan keuangan tokoAan Surabaya
 
Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3
Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3
Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3Jiantari Marthen
 
Pengaruh modal sendiri terhadap perolehan sisa hasil usaha (shu) pada kpri di...
Pengaruh modal sendiri terhadap perolehan sisa hasil usaha (shu) pada kpri di...Pengaruh modal sendiri terhadap perolehan sisa hasil usaha (shu) pada kpri di...
Pengaruh modal sendiri terhadap perolehan sisa hasil usaha (shu) pada kpri di...yogieardhensa
 

Viewers also liked (7)

Sistem Akuntansi Penjualan "CV Dafako Motor"
Sistem Akuntansi Penjualan "CV Dafako Motor"Sistem Akuntansi Penjualan "CV Dafako Motor"
Sistem Akuntansi Penjualan "CV Dafako Motor"
 
Jurnal Pembelian ( Purchase Journal )
Jurnal Pembelian ( Purchase Journal ) Jurnal Pembelian ( Purchase Journal )
Jurnal Pembelian ( Purchase Journal )
 
Akuntansi Jurnal penjualan
Akuntansi Jurnal penjualanAkuntansi Jurnal penjualan
Akuntansi Jurnal penjualan
 
Penerapan Sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) di Kota Palu
Penerapan Sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) di Kota PaluPenerapan Sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) di Kota Palu
Penerapan Sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) di Kota Palu
 
Laporan keuangan toko
Laporan keuangan tokoLaporan keuangan toko
Laporan keuangan toko
 
Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3
Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3
Makalah sistem informasi akuntansi spsdp (studi kasus pt. surabaya wire) kel. 3
 
Pengaruh modal sendiri terhadap perolehan sisa hasil usaha (shu) pada kpri di...
Pengaruh modal sendiri terhadap perolehan sisa hasil usaha (shu) pada kpri di...Pengaruh modal sendiri terhadap perolehan sisa hasil usaha (shu) pada kpri di...
Pengaruh modal sendiri terhadap perolehan sisa hasil usaha (shu) pada kpri di...
 

Similar to Sistem informasi akuntansi penjualan

Pengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansiPengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansiSaiful Jadi Ipoel
 
pengantar-daskun mk-1
pengantar-daskun mk-1pengantar-daskun mk-1
pengantar-daskun mk-1Vande Joe
 
a. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1-2.pptx
a. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1-2.pptxa. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1-2.pptx
a. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1-2.pptxBerliaListyawati
 
Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali, sistem informasi dalam kegiatan b...
Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali, sistem informasi dalam kegiatan b...Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali, sistem informasi dalam kegiatan b...
Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali, sistem informasi dalam kegiatan b...Nany Saryono Putri
 
Sistem informasi akuntansi pada perusahaan
Sistem informasi akuntansi pada perusahaanSistem informasi akuntansi pada perusahaan
Sistem informasi akuntansi pada perusahaanUlmi_Kalsum
 
Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali, sistem informasi akuntansi dan jenis p...
Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali, sistem informasi akuntansi dan jenis p...Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali, sistem informasi akuntansi dan jenis p...
Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali, sistem informasi akuntansi dan jenis p...Lauhul Machfuzh
 
Sistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansiSistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansiYohana S
 
Modul diktat kuliah sia
Modul diktat kuliah siaModul diktat kuliah sia
Modul diktat kuliah siasdcahyo
 
Konsep dasar akuntansi.pptx
Konsep dasar akuntansi.pptxKonsep dasar akuntansi.pptx
Konsep dasar akuntansi.pptxsusiahiryani
 
Tugas TM1-Dhita Ardhining Tyas-43222110021.docx
Tugas TM1-Dhita Ardhining Tyas-43222110021.docxTugas TM1-Dhita Ardhining Tyas-43222110021.docx
Tugas TM1-Dhita Ardhining Tyas-43222110021.docx43222110021
 
PPT-Ekonomi (Very Budiyanto).pptx
PPT-Ekonomi (Very Budiyanto).pptxPPT-Ekonomi (Very Budiyanto).pptx
PPT-Ekonomi (Very Budiyanto).pptxVeryBudiyanto1
 
Akuntansi dan Informasi Akuntansi.pptx
Akuntansi dan Informasi Akuntansi.pptxAkuntansi dan Informasi Akuntansi.pptx
Akuntansi dan Informasi Akuntansi.pptxAinaSulfa1
 
Akuntansi dan Informasi Akuntansi.pptx
Akuntansi dan Informasi Akuntansi.pptxAkuntansi dan Informasi Akuntansi.pptx
Akuntansi dan Informasi Akuntansi.pptxAinaSulfa1
 

Similar to Sistem informasi akuntansi penjualan (20)

Pengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansiPengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansi
 
pengantar-daskun mk-1
pengantar-daskun mk-1pengantar-daskun mk-1
pengantar-daskun mk-1
 
a. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1-2.pptx
a. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1-2.pptxa. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1-2.pptx
a. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1-2.pptx
 
Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali, sistem informasi dalam kegiatan b...
Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali, sistem informasi dalam kegiatan b...Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali, sistem informasi dalam kegiatan b...
Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali, sistem informasi dalam kegiatan b...
 
Modul 6 KB 1
Modul 6 KB 1Modul 6 KB 1
Modul 6 KB 1
 
Modul bab i kelas x iis
Modul bab i kelas x iisModul bab i kelas x iis
Modul bab i kelas x iis
 
Sistem informasi akuntansi pada perusahaan
Sistem informasi akuntansi pada perusahaanSistem informasi akuntansi pada perusahaan
Sistem informasi akuntansi pada perusahaan
 
Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali, sistem informasi akuntansi dan jenis p...
Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali, sistem informasi akuntansi dan jenis p...Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali, sistem informasi akuntansi dan jenis p...
Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali, sistem informasi akuntansi dan jenis p...
 
Tugas ke
Tugas keTugas ke
Tugas ke
 
Tujuan laporan keuangan
Tujuan laporan keuanganTujuan laporan keuangan
Tujuan laporan keuangan
 
Sistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansiSistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansi
 
Modul diktat kuliah sia
Modul diktat kuliah siaModul diktat kuliah sia
Modul diktat kuliah sia
 
Konsep dasar akuntansi.pptx
Konsep dasar akuntansi.pptxKonsep dasar akuntansi.pptx
Konsep dasar akuntansi.pptx
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Tugas TM1-Dhita Ardhining Tyas-43222110021.docx
Tugas TM1-Dhita Ardhining Tyas-43222110021.docxTugas TM1-Dhita Ardhining Tyas-43222110021.docx
Tugas TM1-Dhita Ardhining Tyas-43222110021.docx
 
Akuntansi dasar
Akuntansi dasarAkuntansi dasar
Akuntansi dasar
 
PPT-Ekonomi (Very Budiyanto).pptx
PPT-Ekonomi (Very Budiyanto).pptxPPT-Ekonomi (Very Budiyanto).pptx
PPT-Ekonomi (Very Budiyanto).pptx
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Akuntansi dan Informasi Akuntansi.pptx
Akuntansi dan Informasi Akuntansi.pptxAkuntansi dan Informasi Akuntansi.pptx
Akuntansi dan Informasi Akuntansi.pptx
 
Akuntansi dan Informasi Akuntansi.pptx
Akuntansi dan Informasi Akuntansi.pptxAkuntansi dan Informasi Akuntansi.pptx
Akuntansi dan Informasi Akuntansi.pptx
 

Sistem informasi akuntansi penjualan

  • 1. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA UD JJ KERAMIK SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER INDONESIA 6 FEBRUARY 2009 DEWA PURNAMA SIDI PUTRA 08101018
  • 2. 2 I. PENDAHULUAN Akuntansi memegang peranan penting dalam perusahaan manapun. Karena dengan sistem akuntansi yang baik maka perusahaan itu pasti akan berjalan dengan baik pula. Karena dengan akuntansi yang baiklah maka semua pengeluaran dan pemasukan suatu perusahaan dapat diketahui sehingga dapat dengan mudah untuk dikontrol dan diperbaiki sektor sektor mana yang kurang memuaskan. Dari akuntansi itu pulalah maka suatu perusahaaan dapat diketahui proses maju atau mundurnya. Sehingga diharapkan dengan informasi yang diberikan oleh akuntansi pemilik perusahaan dapat mengantisipasinya. Atas dasar itulah maka saya membuat laporan ini sebagai bahan untuk mengetahui atau sebagai bahan informasi yang mungkin dapat membantu semua orang yang memerlukannya. Dimana akuntansi yang akan saya bahas dalam laporan kali ini adalah tentang Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang mana merupakan sistem atau proses akuntansi yang terjadi sampai terbentuknya laporan keuangan . namun dalam hal ini saya hanya memfokuskan pada Perusahaan atau toko tempat saya melakukan interview, tepatnya pada UD JJ KERAMIK jln Raya Sesetan No 57 Denpasar, Bali. II. LANDASAN TEORI A. Definisi Akuntansi Pengertian akuntansi menurut American Accounting Association adalah “Accounting as the process identifiying, measuring, and Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 3. 3 communicating economic information to permit informed judgements and decisions by users of the information” (Wilopo, 2005 : 9). Informasi ekonomi adalah informasi yang berkaitan dengan berbagai situasi yang melibatkan keterbatasan sumber daya. Proses akuntansi ini diakhiri dengan tersedianya laporan keuangan. Definisi akuntansi menurut AICPA: “Accounting is the art of recording, classifying, and summarizing in a significant manner and in terms of money, transaction and events which are in part at least, of a financial character, and interpreting the resultsthereof”. Menurut Scott (2003 : 6) The environment of accounting is both very complex and very challenging. It is complex because the product of accounting is information – a powerful and important comodity. Sedangkan menurut Kieso (2002 : 2), akuntansi bisa didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristikpenting dari akuntansi:(1) pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan tentang (2) entitas ekonomi kepada (3) pemakai yang berkepentingan. Karakteristik-karakteristik ini telah dipakai untuk menjelaskan akuntansi selama beratus-ratus tahun. Namun, dalam 30 tahun terakhir entitas ekonomi telah berubah secara signifikan baik dari segi ukuran maupun komplekstitas, dan pemakai yang berkepentingan juga telah bertambah secara substansial baik dari segi jumlah maupun keragaman. FASB mendefinisikan akuntansi secara umum adalah : “Accounting is the body knowledge and functions concered with Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 4. 4 systematic originating, recording, classifying, processing, summerizing, analyzing, interpreting and supplying of dependable and significant information covering, transaction, and event wich are, in part at least, of financial character, required for the management and operation of an entity and for report that have to be submitted there on to meet fiduciary and other responsibilities”. Definisi selanjutnya terdapat pada APB No. 4 yang dapat menjelaskan akuntansi sebagai suatu aktivitas jasa yang memiliki fungsi menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang satuan-satuan ekonomi yang dapat bermanfaat dalam menetapkan pilihan-pilihan yang logis diantara berbagai tindakan alternatif. Definisi tersebut adalah : “Accounting is a service activity. Its function is to provide quantitative information, primarily financial in nature, about economics entities that is intended to be useful in making economic decision, in making reasons choices among alternatives course of action”. Dan dapat disimpulkan bahwa a) akuntansi menyediakan jasa yang penting di dalam lingkungan bisnis untuk membantu pengambilan keputusan alokasi sumber daya yang terbatas; b) informasi yang disediakan akuntansi bersifat kuantitatif yang dapat digunakan dengan evaluasi kualitatif dalam pengambilan keputusan ekonomi; c) meskipun akuntansi melaporkan apa yang telah terjadi tetapi berguna untuk pengambilan keputusan di masa mendatang (Smith, Skousen, dan Stice, 1997). Sejarah akuntansi menggambarkan kronologis proses akuntansi yang panjang Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 5. 5 (Hendriksen, 1992 : 51-52). Akuntansi bukanlah sesuatu yang baru di dunia bisnis. Pada awalnya akuntansi berhubungan dengan kebutuhan informasi bagi manajemen, dan bukan bagi pemilik modal atau investor. Akuntansi lebih digunakan oleh manajemen untuk mempertanggungjawabkan hasil pengolahan usaha yang dipercayakan kepadanya. a. Informasi Akuntansi Belkaoui (2000) mendefinisikan informasi akuntansi sebagai informasi kuantitatif tentang entitas ekonomi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menentukan pilihan-pilihan diantara alternatif-alternatif tindakan. Penggunaan informasi akuntansi itu untuk perencanaan strategis, pengawasan manajemen dan pengawasan operasional (Anthony, 1965; Simons, 1991). Informasi akuntansi pada dasarnya bersifat keuangan dan terutama digunakan untuk tujuan pengambilan keputusan, pengawasan dan impelemntasi keputusan-keputusan perusahaan (Arnold and Hope, 1990). Agar data keuangan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan, maka data tersebut harus disusun dalam bentuk- bentuk yang sesuai. Informasi akuntansi digolongkan menjadi tiga jenis yaitu (a) informasi operasi; (b) informasi akuntansi manajemen; dan (c) informasi akuntansi keuangan (Anthony & Reece; 1989 : 5). a. Informasi Operasi Informasi ini menyediakan Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 6. 6 data mentah bagi informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Informasi operasi yang terdapat pada perusahaan manufaktur antara lain: informasi produksi; informasi pembelian dan pemakaian bahan baku; informasi penggajian; informasi penjualan; dan lain-lain (Mulyadi, 1995 : 15). b. Informasi Akuntansi Manajemen Menurut Anthony dan Reece (1989 : 6) informasi akuntansi yang khusus ditujukan untuk kepentingan manajemen disebut informasi akuntansi manajemen. Informasi ini digunakan dalam tiga fungsi manajemen, yaitu: (1) perencanaan; (2) implementasi; (3) pengendalian. Informasi akunatnsi manajemen ini dihasilkan oleh sistem pengolahan informasi keuangan yang disebut akuntansi manajemen (Mulyadi, 1995 ; Hansen & Mowen, 2005). Informasi akuntansi manajemen ini disajikan kepada manajemen perusahaan dalam berbagai laporan, seperti anggaran, laporan penjualan, laporan biaya produksi, laporan biaya menurut pusat pertanggungjawaban, laporan biaya menurut aktivitas, dan lain-lain. c. Informasi Akuntansi Keuangan Informasi akuntansi keuangan digunakan baik oleh Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 7. 7 manajer maupun pihak eksternal perusahaan, dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (IAI, 2001). Informasi akuntansi keuangan untuk pihak luar disajikan dalam laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan posisi keuangan. Pihak luar yang menggunakan laporan keuangan meliputi pemegang saham, kreditur, badan atau lembaga pemerintah, dan masyarakat umum dimana masing-masing pihak tersebut mempunyai kepentingan yang berbeda. Informasi ini disajikan dan disusun berdasarkan aturan dasar yang dinamakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Standar akuntansi keuangan tersebut dipakai untuk menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan untuk pihak luar menyajikan suatu gambaran menyeluruh tentang kondisi keuangan dan hasil usaha suatu organisasi. Pihak manajemen memerlukan informasi akuntansi keuangan yang lebih rinci (Mulyadi, 1995 ; Hansen & Mowen, 2005). Holmes dan Nicholls (1989) menjelaskan bahwa kekurangan informasi akuntansi dalam manajemen perusahaan dapat membahayakan operasional perusahaan. Kondisi keuangan yang memburuk dan kekurangan catatan akuntansi akan membatasi akses untuk memperoleh informasi yang diperlukan, sehingga akan menyebabkan kegagalan Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 8. 8 perusahaan. Oleh karena itu penggunaan informasi akuntansi berpengaruh terhadap perencanaan dan pengendalian perusahaan (Roberts, Dunne, dan Ezell ; 1980). Beberapa penelitian lain mengungkapkan bahwa kelemahan keuangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi merupakan salah satu alasan utama kegagalan perusahaan kecil dan menengah (Peterson, Kometsky & Ridgway, 1993; Monk, 2000). Kekurangan catatan akuntansi akan menimbulkan masalah perpajakan atau institusi pemerintah lainnya, dan juga menyulitkan manajer perusahaan untuk mengukur prestasi perusahaan. Wichman (1983) menjelaskan bahwa kapabilitas akuntansi merupakan faktor penting yang akan mempengaruhi kesuksesan dan kegagalan perusahaan kecil dan menengah. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah menurut Holmes dan Nicholls (1988) antara lain pengetahuan akuntansi, skala usaha, jenis usaha dan pengalaman usaha. Holmes dan Nicholls (1988) mengklasifikasikan informasi akuntansi dalam tiga jenis yang berbeda menurut manfaatnya bagi para pemakai, yaitu: a) statutory accounting information, merupakan informasi yang harus disiapkan sesuai dengan peraturan yang ada; b) budgetary information, yaitu informasi akuntansi yang disajikan Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 9. 9 dalam bentuk anggaran yang berguna bagi pihak internal dalam perencanaan, penilaian dan pengambilan keputusan dan c) additional accounting information, yaitu informasi akuntansi lain yang disiapkan perusahaan guna meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer. Menurut Cushing dan Romney (1994 : 2) informasi agar dapat bermanfaat harus memenuhi beberapa kriteria. Informasi harus dapat diandalkan (reliable), relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dimengerti dan dapat diuji. Dapat diandalkan berarti bebas dari kesalahan atau bias, harus pula menunjukkan kejadian atau aktivitas perusahaan secara tepat. Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda satu sama lainnya. Tepat waktu berarti informasi tersebut harus datang tepat waktu, karena informasi yang usang tidak berguna bagi pengambilan keputusan. Lengkap berarti informasi tersebut memuat seluruh data yang relevan. Informasi tersebut dapat dimengerti jika disajikan dalam bentuk yang bermanfaat dan dapat dicerna oleh pemakai. Informasi tersebut dapat diuji berarti dua orang yang independen dapat memproduksi informasi yang sama. Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh pihak manajemen perusahaan mempunyai beberapa karakteristik kualitatif yang harus dimiliki. Karakteristik-karakteristik kualitatif tersebut akan membedakan informasi yang bermanfaat dengan informasi yang Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 10. 10 kurang bermanfaat bagi penggunanya. Dalam pemilihan metode akuntansi yang akan digunakan perusahaan, karakteristik- karakteristik tersebut haruslah menjadi salah satu dasar pertimbangan pemilihan metode akuntansi yang akan digunakan. Menurut Statement of Financial Accounting (SFAC) No. 2 karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi adalah sebagai berikut : 1. Relevan maksudnya adalah kapasitas informasi yang dapat mendorong suatu keputusan apabila dimanfaatkan oleh pemakai untuk kepentingan memprediksi hasil di masa depan yang berdasarkan kejadian waktu lalu dan sekarang. Ada tiga karakteristik utama yaitu: a. Ketepatan waktu (timeliness), yaitu informasi yang siap digunakan para pemakai sebelum kehilangan makna dan kapasitas dalam pengambilan keputusan; b. Nilai prediktif (predictive value), yaitu informasi dapat membantu pemakai dalam membuat prediksi tentang hasil akhir dari kejadian yang lalu, sekarang dan masa depan; Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 11. 11 c. Umpan balik (feedback value), yaitu kualitas informasi yang memngkinkan pemakai dapat mengkonfirmasikan ekspektasinya yang telah terjadi di masa lalu. 2. Reliable, maksudnya adalah kualitas informasi yang dijamin bebas dari kesalahan dan penyimpangan atau bias serta telah dinilai dan disajikan secara layak sesuai dengan tujuannya. Reliable mempunyai tiga karakteristik utama yaitu: a. Dapat diperiksa (veriviability), yaitu konsensus dalam pilihan pengukuran akuntansi yang dapat dinilai melalui kemampuannya untuk meyakinkan bahwa apakah informasi yang disajikan berdasarkan metode tertentumemberikan hasil yang sama apabila diverivikasi dengan metode yang sama oleh pihak independen; b. Kejujuran penyajian (representation faithfulness), yaitu adanya kecocokan antara angka dan diskripsi akuntansi serta sumber-sumbernya; c. Netralitas (neutrality), informasi akuntansi yang netral Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 12. 12 diperuntukkan bagi kebutuhan umum para pemakai dan terlepas dari anggapan mengenai kebutuhan tertentu dan keinginan tertrentu para pemakai khusus informasi. 3. Daya Banding (comparability), informasi akuntansi yang dapat dibandingkanmenyajikan kesamaan dan perbedaan yang timbul dari kesamaan dasar dan perbedaan dasar dalam perusahaan dan transaksinya dan tidak semata-mata dari perbedaan perlakuan akuntansinya. 4. Konsistensi (consistency), yaitu keseragaman dalam penetapan kebijaksanaan dan prosedur akuntansi yang tidak berubah dari periode ke periode. Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 13. 13 Gambar 2.1. A Hierarchy of Accounting Qualities Decision Makers and Their Characteristics (for example, understanding or Users of prior knowledge Accounting information Pervasive Benefits > Costs Constraint Understandibility User Specific Qualities Decision Usefulness Primary Relevance Reliability Decision Specific Qualities Timeliness Veriablity Representational Faithfulness Ingredients of Predictive Feedback Primary Qualities Value Value Secondary aand Comparability Neutrality Interactive Qualities (Including consistency) Thershold for Materialit Recognition Sumber : SFAC No. 2, P.15 Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 14. 14 B. Pengetahuan Akuntansi Pengetahuan akuntansi sangat diperlukan oleh manajer atau pemilik perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaan. Motivasi untuk mempelajari tentang pengetahuan akuntansi akan meningkatkan pemahaman manajer atau pemilik dalam menerapkan akuntansi dalam perusahaan (Bedard dan Chi, 1993; Libby, 1993; Spilker, 1995). Pengetahuan akuntansi dalam penelitian ini terdiri dari pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif merupakan pengetahuan tentang fakta-fakta dan berdasarkan konsep, contohnya: kas adalah bagian dari current assets; pengetahuan ini memudahkan dalam analisis rasio, sedangkan pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan yang konsisten dengan aturan-aturan (Bonner dan Walker, 1994; Spilker, 1995). Pengetahuan deklaratif biasanya tergantung dari instruksi yang ada, sedangkan pengetahuan prosedural biasanya tergantung pada pengalaman (Spilker, 1995). Dalam beberapa penelitian, pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural dapat meningkatkan kinerja (performance). Bonner et al. (1992) menyatakan bahwa pengetahuan deklaratif berkorelasi positif dengan isu-isuperpajakan dan bahwa dengan pengukuran pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural mempunyai korelasi positif dengan kuantitas dan kualitas isu- isu yang sudah teridentifikasi. Bonner dan Walker (1994) juga Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 15. 15 menyatakan bahwa pengetahuan prosedural mempunyai hubungan positif terhadap kinerja. Pengetahuan manajer atau pemilik yang rendah menyebabkan banyak perusahaan kecil dan menengah menggunakan jasa Konsultan atau Akuntan Publik dalam penyediaan informasi akuntansi (Wichman, 1983; Holmes dan Nicholls, 1988). C. Skala Usaha Skala usaha merupakan kemampuan perusahaan dalam mengelola usahanya dengan melihat berapa jumlah karyawan yang dipekerjaan dan berapa besar pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam satu periode akuntansi (Nicholls dan Holmes, 1988). Jumlah pendapatan atau penjualan yang dihasilkan perusahaan dapat menunjukkan perputaran asset atau modal yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga semakin besar pendapatan atau penjualan yang diperoleh perusahaan semakin besar pula tingkat kompleksitas perusahaan dalam menggunakan informasi akuntansi. Jumlah karyawan dapat menunjukkan berapa kapasitas perusahaan dalam mengoperasionalkan usahanya, semakin besar jumlah karyawan semakin besar tingkat kompleksitas perusahaan, sehingga informasi akuntansi sangat dibutuhkan. Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 16. 16 D. Pengalaman Usaha Pengalaman berusaha memperoleh banyak pembelajaran tentang informasi apa yang dibutuhkan dan digunakan dalam pengambilan keputusan. Manajemen perusahaan akan membutuhkan informasi yang lebih banyak akan disiapkan dan digunakan dalam pengambilan keputusan apabila tingkat kompleksitas usaha serta persaingan semakin ketat. Pengalaman dalam operasional berusaha atau lamanya perusahaan beroperasi berdasarkan pada bisnis yang sudah dijalankan akan mengindikasikan kebutuhan akan informasi akuntansi sangat diperlukan (Nicholls dan Holmes, 1988), semakin lama perusahaan beroperasi informasi akuntansi semakin dibutuhkan karena kompleksitas usaha juga semakin tinggi. E. Jenis usaha Jenis usaha mempunyai efek terhadap persiapan dan penggunaan informasi akuntansi (Holmes dan Nicholls, 1988). Sehingga hal ini memperlihatkan bahwa sektor usaha mempengaruhi jumlah informasi akuntansi yang dibutuhkan dalam operasional perusahaan. Holmes dan Nicholls (1988) mengelompokkan tujuh jenis usaha dan memperlihatkan bahwa informasi akuntansi tambahan relatif besar digunakan oleh sektor industri, dibandingkan dengan sektor yang lain. Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 17. 17 F. Ketidakpastian Lingkungan Ketidakpastian lingkungan adalah kondisi lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi operasionalisasi perusahaan (Outley, 1980). Sedangkan Fisher (1998) mendefinisikan ketidakpastian lingkungan sebagai: (1) adanya lackinformasi mengenai faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dengan situasi pembuatan keputusan; (2) tidak mengenali hasil (outcome) keputusan spesifik yang menyangkut seberapa banyak organisasi harus mengalami kerugian, jika keputusan yang diambil tidak tepat; (3) ketidakmampuan untuk menetapkan kemungkinan pada tingkat keyakinan tertentu dengan memperhatikan bagaimana faktor-faktor lingkungan berpengaruh terhadap keberhasilan atau kegagalan unit keputusan dalam melaksanakan fungsinya. Miliken (1987) menyatakan bahwa ketidakpastian sebagai rasa ketidakmampuan individu dalam memprediksi sesuatu secara tepat, dan persepsi ketidakpastian lingkungan didefinisikan sebagai persepsi individual atas ketidakpastian yang berasal dari lingkungan organisasi (Gregson et al., 1994). Ketidakpastian lingkungan yang dirasakan oleh seorang pemimpin atau manajer menurut Miliken (1987) adalah jika manajer berada dalam ketidakpastian lingkungan dalam organisasinya atau khususnya komponen-komponen dalam lingkungannya yang tidak dapat diprediksi, dan mereka merasa tidak pasti terhadap tindakan relevan Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 18. 18 yang diambil berkenaan dengan pihak-pihak yang berhubungan dengannya (constituences) seperti: suppliers, competitors, consumers, government, and shareholders. Menurut Miliken (1987) ada tiga tipe ketidakpastian lingkungan : a. Ketidakpastian Keadaan (state uncertainty) Jika seseorang merasa bahwa lingkungan organisasi tidak dapat diprediksi, artinya seseorang tidak paham bagaimana komponen lingkungan akan mengalami perubahan. Seorang manajer dapat merasa tidak pasti terhadap tindakan apa yang harus dilakukan dalam menghadapi dinamika perubahan lingkungan yang relevan, seperti perubahan teknologi, budaya dan lain sebagainya. b. Ketidakpastian Pengaruh (effect uncertainty) Ketidakpastian pengaruh berkaitan dengan ketidakmampuan seseorang untuk memprediksi pengaruh lingkungan terhadap organisasi. Ketidakpastian pengaruh ini meliputi sifat, kedalam dan waktu. Seorang manajer berada dalam ketidakpastian pengaruh ini bila merasa tidak pasti terhadap bagaimana suatu peristiwa tersebut berpengaruh (kedalam) dan kapan pengaruh tersebut akan sampai pada perusahaan (waktu). Ketidakpastian pengaruh atas peristiwa yang terjadi pada masa mendatang Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 19. 19 akan menjadi lebih menonjol jika ketidakpastian lingkungan sangat tinggi di masa yang akan datang. c. Ketidakpastian Respon (response uncertainty) Adalah usaha untuk memahami pilihan respon apa yang tersedia bagi manfaat organisasi dari tiap-tiap respon yang akan dilakukan. Dengan demikian, ketidakpatian respon didefinisikan sebagai ketiadaan pengetahuan tentang pilihan respon dan ketidakmampuan untuk memprediksi konsekuensi yangmungkin timbul sebagai akibat pilihan respon. Konsep ketidakpastian lingkungan Miliken (1987) dan Fisher (1998) inilah yang digunakan dalam penelitian ini, karena konsep ketidakpastian lingkungan Miliken (1987) dan Fisher (1998) memuat seluruh ketidakpastian lingkungan yang dirasakan oleh seorang pemimpin atau manajer dalam mengoperasionalkan perusahaan. G. Industri Menengah Melalui Instruksi Presiden RI No. 10 tahun 1999, tentang Pemberdayaan Usaha Menengah, pemerintah berusaha meningkatkan kemampuan usaha menengah menjadi usaha yang tangguh, mandiri, dan unggul. Inpres itu memberikan kriteria dalam menetapkan usaha yang masuk kelas menengah jika pengusaha memiliki kekayaan bersih minimal Rp. 200.000.000,- sampai Rp. 10 miliar maka masuk golongan pengusaha kelas menengah. Kisaran ini tidak termasuk tanah dan Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 20. 20 bangunan sebagai tempat usaha (Suharto, 2005 : 8) Penelitian yang akan dilakukan selanjutnya menetapkan usaha yang masuk kelas menengah dengan kekayaan bersih minimal Rp. 5 miliar sampai Rp. 10 miliar (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha), kisaran ini dipilih karena dianggap representatif dengan penelitian yang akan dilakukan. Tambunan (2002:49) mengungkapkan di Indonesia, terdapat sejumlah departemen dan lembaga pemerintah non departemen yang terlibat langsungdalam perumusan kebijaksanaan pengembangan UKM dan implementasinya (pelaksanaan program-program pembinaan), termasuk Menegkop & UKM, Menkeu, BAPPENAS dan Depperindag. Walaupun dalam Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 telah ditetapkan apa yang dimaksud dengan UK, dan melalui Instruksi Presiden (Inpres) No. 10 Tahun 1999 mengenai definisi UM, namun dalam praktiknya, banyak diantara departemen dan badan pemerintah tersebut punya kriteria sendiri-sendiri yang berbeda dalam mendifinisikan UKM. Di dalam Undang-Undang No. 19/1999 tersebut ditetapkan bahwa UK adalah suatu unit usaha yang memiliki nilai aset neto (tidak termasuk tanah dan bangunan) yang tidak melebihi Rp. 200 juta, atau penjualan per tahun tidak lebih besar dari Rp. 1 miliar. Sedangkan, menurut Inpres No. 10/1999 tersebut, UM adalah suatu unit usaha dengan nilai aset neto (di luar tanah dan gedung) antara Rp. 200 juta hingga Rp. 10 miliar; di atas itu adalah UB (Usaha Besar). Walaupun Menegkop dan UKM sesuai fungsi utamanya, yakni sebagai satu-satunya lembaga Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 21. 21 pemerintah yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perumusan kebijaksanaan UKM dan koordinasi dari program-program pembinaan UKM yang dilakukan oleh semua departemen dan lembaga pemerintah, juga memiliki data mengenai jumlah unit usaha dan tenaga kerja UKM di semua sektor ekonomi; tetapi, data UKM di jenis usaha manufaktor (sebut IKM) yang cukuplengkap dan terperinci menurut subsektor berasal dari Depperindag dan BPS. Tetapi, kedua instansi pemerintah tersebut menerapkan definisi IKM yang berbeda. Depperindag mengukur IKM berdasarkan nilai investasi awal (aset), sedangkan BPS berdasarkan jumlah pekerja. Menurut BPS (1998), IK adalah unit usaha dengan jumlah pekerja paling sedikit 5 orang dan paling banyak 19 orang termasuk pengusaha. Sedangkan, IRT adalah unit usaha dengan jumlah pekerja paling banyak 4 orang termasuk pengusaha. Unit-unit usaha tanpa pekerja (self-employment unit) termasuk di dalam kategori ini. Sedangkan, IMB adalah unit usaha yang mengerjakan lebih dari 20 orang. Keberhasilan usaha kecil dan menengah dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu sudut pandang ekonomi dan sudut pandang sosial. Dari segi ekonomi, keberhasilan perusahaan ditinjau dari adanya peningkatan kekayaan perusahaan diluar pinjaman, misalnya : kenaikan laba, tambahan modal dan rasio-rasio yang lain. Sedangkan segi sosial, keberhasilan perusahaan ditinjau dari adanya kelangsungan hidup perusahaan (going concern) dengan kaitannya keberadaan karyawan perusahaan. Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 22. 22 H. Penelitian yang Telah Dilakukan 1. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi oleh Wichman, (1984); Peacock, (1985), Holmes and Nicholls, (1988); Suhairi, Yahya dan Haron, (2004). Wichman (1984) menyatakan bahwa terjadinya permasalahan dalam penerapan akuntansi karena kurangnya pengetahuan pemilik atau manajer perusahaan tentang akuntansi. Peacock (1985) menyimpulkan bahwa rendahnya pengetahuan akuntansi pemilik usaha menyebabkan banyak perusahaan yang mengalami kegagalan. Holmes dan Nicholls (1988) meneliti tentang penggunaan informasi akuntansi. Penelitian ini dilakukan di Australia pada 928 perusahaan kecil. Holmes dan Nicholls menganalisis tingkat penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi oleh pemilik atau manajer perusahaan kecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan pimpinan atau manajer perusahaan yang rendah menyebabkan banyak perusahaan menggunakan jasa Akuntan Publik dalam penyediaan informasi akuntansi. Suhairi, Yahya dan Haron (2004) meneliti hubungan pengetahuan akuntansi dan kepribadian wirausaha terhadap Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 23. 23 penggunaan informasi akuntansi. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur, sampel penelitian ini tersebar di empat propinsi yaitu di Jabar, Jateng, Jatim dan DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi seorang wirausaha mempunyai pengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi. Hasil penelitian Suhairi, Yahya dan Haron (2004) ini juga dapat digunakan sebagai dasar hipotesis dalam penelitian ini bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi. 2. Pengaruh Skala Usaha terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi oleh Holmes dan Nicholls, (1988) Skala usaha berpengaruh positif terhadap tingkat penyiapan dan penggunaan informasi akuntansi (Holmes dan Nicholls, 1988). Hasil penelitian mereka menyatakan bahwa tingkat informasi akuntansi yang disediakan tergantung pada skala usaha, yang diukur dengan jumlah pendapatan atau hasil penjualan dan jumlah karyawan. Apabila skala usaha meningkat, maka proporsi perusahaan dalam penyediaan dan penggunaan informasi akuntansi statutori, anggaran dan Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 24. 24 informasi tambahan juga meningkat. Hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) ini dapat digunakan sebagai dasar hipotesis dalam penelitian ini bahwa skala usaha berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi. 3. Pengaruh Pengalaman Usaha terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi oleh Holmes dan Nicholls, (1988). Holmes dan Nicholls (1988) meneliti tentang hubungan pengalaman usaha terhadap penggunaan informasi akuntansi, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pengelaman usaha mempunyai pengaruh positif terhadap penggunaaninformasi akuntansi. Pengelolaan perusahaan dilakukan manajer sangat dipengaruhi oleh pendekatan-pendekatan manajemen dengan gaya manajemen yang berbeda pula. Pengalaman pengelolaan perusahaan, manajer akan terus bertambah seiring dengan masa jabatannya mengelola perusahaan. Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh tingkat persaingan usaha dalam industri itu maupun keadaan ekonomi dimana perusahaan itu berada. Faktor lain yang juga memperbanyak variasi pendekatan serta gaya manajemen perusahaan adalah kompleksitas usaha perusahaan. Informasi yang diperoleh dari dalam maupun luar perusahaan dipengaruhi oleh masa mengelola perusahaan (Holmes dan Nicholls, 1988). Hal ini Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 25. 25 disebabkan manajemen mempunyai keinginan untuk mengambil keputusan yang tepat dan cepat untuk pemecahan masalah yang dihadapinya. Hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) ini dapat digunakan sebagai dasar hipotesis dalam penelitian ini bahwa pengalaman usaha pemilik atau manajer berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi. 4. Pengaruh Jenis Usaha terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi oleh Holmes dan Nicholls, (1988). Penelitian yang dilakukan oleh Holmes dan Nicholls (1988) memperlihatkan bahwa sektor usaha mempengaruhi jumlah informasi akuntansi yang disiapkan dan digunakan oleh perusahaan. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa informasi akuntansi statutory-budget-additional lebih banyak disiapkan dan digunakan dalam sektor manufaktur dibandingkan dengan sektor lain, informasi akuntansi statutory-budget lebih banyak disiapkan dan digunakan dalam sektor perdagangan dan informasi akuntansi statutory lebih banyak disiapkan dan digunakan oleh sektor transportasi. Hal ini menunjukkan bahwa jenis usaha Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 26. 26 manufaktur membutuhkan informasi akuntansi yang lebih lengkap dan menyeluruh daripada jenis usaha yang lain. Hasil penelitian Holmes dan Nicholls (1988) ini dapat digunakan sebagai dasar hipotesis dalam penelitian ini bahwa sektor usaha berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi. 5. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi oleh Khandwalla, (1972); Gordon dan Miller (1976); Ibrahim & Goodwin, (1986); ; Gaskill et al., (1993); Chia et al., (1994); Al-Shaikh, (1998). Ketidakpastian lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan perusahaan (Al-Shaikh, 1998; Gaskill et al., 1993;Ibrahim & Goodwin, 1986). Ketidakpastian lingkungan telah menjadi fokus analisis bagi peneliti akuntansi sejak tahun 1970-an, antara lain oleh Khandwalla (1972), serta Gordon dan Miller (1976). Semakin tinggi ketidakpastian lingkungan yang dirasakan manajer organisasi, manajer organisasi mungkin membutuhkan tambahan informasi untuk menanggulangi kompleksitas dari lingkungan (Chia et al., 1994). Adanya ketidakpastian lingkungan yang dirasakan, diperlukan adanya informasi yang relevan untuk dapat meningkatkan kinerja, karena Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 27. 27 informasi yang relevan tersebut dapat memberikan prediksi yang lebih akurat atas kondisi lingkungan, sehingga dapat memberikan pilihan efektif atas tindakan yang dibutuhkan. Fisher (1996) melakukan penelitian tentang pengaruh ketidakpastian lingkungan dan perilaku individu terhadap penggunaan informasi akuntansi manajemen. Penelitian ini menggunakan sampel 143 manajer dari 9 kelompok industri yang berbeda di kota Hobart, Tasmania, Australia. Penekanan ketidakpastian lingkungan (PEU) dan perilaku indivisu (LoC) menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Chenhall and Morris (1986) dan Mia (1987). Hasil penelitian Fisher (1996) ini dapat digunakan sebagai dasar hipotesis dalam penelitian ini bahwa ketidakpastian lingkungan berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi. Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 28. 28 III. PEMBAHASAN Terlepas dari semua yang disebutkan diatas maka berdasarkan interview yang saya lakukan di UD JJ Keramik maka saya dapat menyimpulkan bagaimana sistem informasi akuntansi keuangan yang ada di toko tersebut. Berdasarkan interview yang saya lakukan sistem informasi akuntansi yang ada adalah sebagai berikut. Pada UD JJ Keramik penjualan hanya dilayani apabila pembelian dilakukan secara tunai, baik itu tunai dengan cara dibayar ditempat maupun tunai dengan dibayar di toko langsung, alasan utama mengapa mereka tidak melayani pembelian secara kredit adalah bahwa UD JJ Keramik belum mampu untuk melaksanakannya, selain karena menurut mereka disebabkan karena kurangnya pegawai, menurut mereka penjualan secara kredit memerlukan perlakuan yang berbeda dengan penjualan secara tunai, meskipun menurut mereka penjualan secara kredit lebih menguntungkan daripada penjualan secara tunai namun menurut mereka bagaimanapun juga penjualalan secara kredit itu tetaplah beresiko dan mereka belum siap atau belum cukup besar untuk menanggung resiko tersebut. Sedangkan untuk bukti – bukti penjualan yang ada pada toko tersebut adalah hanya berupa nota saja untuk pembelian dengan cara tunai baik itu dibayar di tempat ketika barang tiba, maupun ketika pembelian dibayar di toko secara langsung. Apabila pembayaran dilakukan dengan melalui rekening bank maka bukti pembayaran yang diminta oleh toko adalah surat bukti dari bank Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 29. 29 bahwa yang bersangkutan telah melakukan transfer ke rekening yang dimiliki oleh toko tersebut. Apabila di toko terjadi PO ( Purrchase Orders ) maka surat PO tersebut akan langsung dibawa kepada pemilik toko yang merangkap sebagai kasir di toko tersebut, kemudian apabila terjadi retur pembelian maka pihak toko memberikan 2 pilihan kepada pembeli yaitu, apakah pembeli akan menukarkan barangnya dengan barang yang sejenis atau menukarkan dengan uang alias batal melakukan pembelian. UD JJ Keramik selain itu juga tidak memiliki sistem laporan keuangan secara komputerisasi, melainkan laporan keuangan yang terjadi pada toko tersebut hanyalah laporan laba rugi saja, yang pada toko tersebut dilakuakan setiap bulannya. Itulah sedikit uraian singkat mengenai sistem akuntansi yang ada di dalam toko tersebut yang mungkin dapat disampaikan untuk saat ini. Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 30. 30 IV. PENUTUP Semua perusahaan maupun pertokoan memiliki sistem informasi akutansi sendiri yang menurut mereka adalah yang terbaik yang ada di perusahaan ataupun toko mereka, sistem ini dapat ditentukan pula oleh besar kecilnya skala usaha, jenis usaha yang ada , semakin besar skala usaha yang dijalankan maka semakin kompleks pulalah sistem informasi yang ada pada perusahaan tersebut, karena secara logika maka perusahaan yang besar berarti tanggung jawab laporan keuangannya pun besar., sementara itu untuk perusahaan yang memiliki skala usaha yang kecil maka menurut mereka sistem informasi yang ada tidaklah perlu selengkap berdasarkan teori yang ada, namum menurut mereka adalah berdasarkan atas kebutuhan dan kemampuan yang ada. Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi
  • 31. 31 V. DAFTAR PUSTAKA www.google.com akuntasi hadiyahFitriyah UNAIR Situs – Situs lainnya Dewa Purnama Sidi Putra 08101018 Akuntansi