3. Platyhelminthes
Platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani, ( Platy =
pipih dan hemins = cacing ).
Platyhelminthes adalah filum dalam Kerajaan Animalia (hewan).
Filum ini mencakup semua cacing pipih. Dan merupakan cacing
primitif. Filum tersebut beranggotakan kurang lebih 9000 spesies.
4. 1. Merupakan hewan triploblastik
dan aceolomata,
2. Tubuhnya pipih dorsoventral,
tidak beruas, dan simetri bilateral.
5. 3. Sistem pencernaan belum
sempurna (hanya memiliki mulut
tanpa anus).
4. Tidak memiliki sistem peredaran
darah, respirasi dan ekskresi.
6. 6. Reproduksi secara seksual maupun
aseksual. Seksual dengan kawin silang
sedangkan aseksual dgn fragmentasi.
5. Bernafas dengan seluruh
permukaan tubuh dan melalui ruang
gastrovaskuler
7. Hermaprodit yaitu dapat
menghasilkan sel telur dan sperma.
14. a. Kelas Turbellaria
Tubellaria atau juga disebut Cacing Berambut
Getar adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang
belakang yang termasuk dalam filum Platyhelminthes
Contoh :
Planaria sp.
Geoplana
15. Ciri – ciri :
1. Tubuh bentuk tongkat, epidermis bersilia, memiliki dua mata dan tanpa
alat hisap.
2. Hidup di air tawar yang jernih, air laut atau tempat lembab dan jarang
sebagai parasit.
3. Mampu beregenerasi dengan cara memotong tubuh, daya regenerasinya
tinggi
16. Trematoda atau disebut
juga Cacing Isap adalah kelas
dari anggota hewan tak bertulang
belakang yang termasuk dalam
filum Platyhelminthes. Jenis
cacing Trematoda hidup sebagai
parasit pada hewan dan manusia
b. Kelas
Trematoda
Ciri – ciri :
1. Tubuh diliputi kutikula dan tak
bersilia,
2. mulut dengan alat penghisap,
Simetris bilateral, hemafrodit
3. Parasit pada mahluk hidup lain
21. Ciri – ciri :
1. Tubuh berbentuk seperti
pita, terdiri dari kepala
(skoleks) dah tubuh
(strobila)
2. Memiliki alat penghisap,
kail
3. Tubuh bersegmen, setiap
segmen merupakan
individu yang bersifat
hermafrodit
c. Kelas Cestoda
26. Peranan Platyhelminthes dalam kehidupan:
a. Planaria menjadi salah satu makanan bagi organisme lain.
b. Platyhelminthes umumnya parasit pada manusia dan menyebabkan
penyakit pada manusia.
27. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PLATYHELMINTHES
1.KEUNTUNGAN
. biodervitas animalia di
Indonesia bertambah
· Planaria sp digunakan
sebagai indikator air bersih.
·Planaria sp sebagai makanan
ikan.
·Platyhelminthes sebagai
indikator biologi atau dengan
kata lain sebagai
alatpercobaan bagi para
ilmuan.
2.KERUGIAN
• Fasciola hepatica (cacing hati ternak),
menyebabkan Fascioliasis.
• Clonorchis sinensis / opistorchis sinensis
(cacing hati manusia),
menyebabkanClonorchiasis.
• Schistosoma japanicum, schistosoma
haematobium, dan Schistosoma mansoni,
merupakan parasit darah dan menyebabkan
Schistosomiasis.
• Taenia solium (cacing pita manusia),
menyebabkan Taeniasis solium.
• Taenia saginata (cacing pita manusia),
menyebabkan Taeniasis saginata.
28. http://aditya-pandhu.blogspot.com/2010/04/phylum-
platyhelminthes.html. tanggal 6 Oktober 2013
Sumber :
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/sistem-ekskresi-pada-
platyhelminthes-planaria.html.diakses tanggal 6 Oktober 2013
http://www.slideshare.net/immariandra/power-point-
platyhelminthes.html. tanggal 6 Oktober 2013
http://www.slideshare.net/RianMaulana1/power-point-biologi-sma-
platyhelminthes-nemathelminthes.html. tanggal 6 Oktober 2013
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/sistem-saraf-pada-
cacing-pipih-planaria.html. tanggal 6 Oktober 2013
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/sistem-ekskresi-pada-
cacing-pipih-platyhelminthes.html. tanggal 6 Oktober 2013
Campbell,Reece,Mitcheli.2003.Biologi Edisi Kelima Jilid 2.Jakarta :Erlangga
Storer Tracy, Usinger Robert L.. 1994. Dasar-dasar Zoologi. Pamulang:
Binarupa Aksara Publisher