2. Perlunya Manajemen kelasPerlunya Manajemen kelas
Manajemen kelas merupakan kegiatan
menciptakan dan mempertahankan kondisi yang
optimal bagi terjadinya suatu proses pembelajaran
di kelas.
3. FUNGSIFUNGSI DADANN TUJUANTUJUAN MANAJEMEN KELASMANAJEMEN KELAS
Fungsi :Fungsi : Menciptakan lingkungan belajarMenciptakan lingkungan belajar
yang kondusif bagi peserta didik untukyang kondusif bagi peserta didik untuk
mencapai tujuan pengajaran secara efektif danmencapai tujuan pengajaran secara efektif dan
efisienefisien..
Tujuan Pengelolaan KelasTujuan Pengelolaan Kelas : Agar setiap anak: Agar setiap anak
di kelas dapat bekerja dengan tertib, sehinggadi kelas dapat bekerja dengan tertib, sehingga
tercapai tujuan pengajaran secara efektif dantercapai tujuan pengajaran secara efektif dan
efisienefisien
4. 99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS
1. Pendekatan otoriter
2. Pendekatan intimidasi
3. Pendekatan permisif
4. Pendekatan buku masak/resep
5. Pendekatan instruksional
6. Pendekatan modifikasi perilaku
7. Pendekatan sosio emosional
8. Pendekatan kelompok
9. Pendekatan pluralistic
( james M. cooper ed, 1990 )
5. Tidak ada satu pendekatan pun yang dianggap sebagai pendekatan
terbaik dalam management kelas. Oleh karena itu, seorang guru perlu
memahami berbagai pendekatan , yang secara ringkas akan diuraikan
sebagai berikut :
99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS
1.Pendekatan otoriter
Pendekatan ini memandang bahwa menejemen kelas adalah proses
mengendalikan perilaku peserta didik. Dalam posisi ini, peranan guru
adalah mengembangkan dan memelihara aturan atau kedisiplinan
didalam kelas. Dalam pendekatan ini, disiplin sama dengan
menejemen kelas.
6. -guru dalam peranannya, menciptakan dan memelihara ketertiban di dalam
kelas dengan menggunakan strategi pengendalian.
-Pendekatan otoriter menawarkan lima strategi yang dapat diterapkan
dalammemanajemeni kelas yaitu :
(1)menetapkan dan menegakkan peraturan, (2) memberikan perintah,
pengarahan, dan pesan (3) menggunakan teguran, (4)
menggunakan pengendalian dengan mendekati, dan (5) menggunakan
pemisahan dan pengucilan.
Contoh Pendekatan Otoriter
7. 99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS
2. Pendekatan intimidasi
Pendekatan ini juga memandang menejemen kelas sebagai proses
mengendalikan perilaku peserta didik hanya saja pada pendekatan
ini tampak lebih dilandasi oleh asumsi bahwa perilaku peserta
didik paling baik dikendalikan oleh perilaku buruk. Peran guru
disini adalah menggiring peserta didik berperilaku sesuai dengan
keinginan guru sehingga meteka merasa takut untuk
melanggaranya.
8. Contoh Pendekatan intimidasi
Misal, guru memergoki dua peserta didik berkelahi. Kemudian guru
berteriak "berhenti" dengan harapan setelah mendengar suara guru
kedua peserta didik itu akan berhenti berkelahi. Kehadiran guru
membuat mereka takut, takut karena merekamembayangkan akan
memperoleh hukuman yang sangat berat. Dengan
demikian, pendekatan intimidasi hanya baik untuk menghentikan
perbuatan yang salah berat dengansegera. Apabila perbuatan salah itu
selesai atau berhenti maka tindakan intimidasi tidak akan seproduktif
strategi lain.Kendatipun pendekatan intimidasi telah dipakai secara
luas dan ada manfaatnya,terdapat ·banyak kecaman terhadap
pendekatan ini. Penggunaan pendekatan ini hanya bersifat pemecahan
masalah secara sementara dan hanya menangani gejala-
gejalamasalahnya, bukan masalahnya itu sendiri. Kelemahan lain
yang timbul dari penerapan pendekatan ini adalah tumbuhnya sikap
bermusuhan dan hancurnya hubungan antara guru dan peserta didik.
9. 99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS
3. Pendekatan permisif
Pendekatan ini bertentangan langsung dengan pendekatan
intimidatif. Esensi pendekatan terletak pada peran guru
memaksimalkan kebebasan peserta didik, membantu peserta
didik merasa bebas melakukan apa yang mereka mau. Jika hal
itu tidak dilakukan maka yang terjadi adalah proses
menghambat perkembangan peserta didik.
10. Contoh Pendekatan permisif
Misalnya : siswa memperoleh kesempatan secara psikologis
memikul resiko yang aman, mengembangkan kemampuan diri
sendiri, tanggung jawab sendiri. Dan guru sebaiknya
memberikan kebebasan kepada siswa dibarengi rasa tanggung
jawab, tidak kebablasan.
11. 99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS
4. Pendekatan buku masak
Pedekatan ini disebut pendekatan buku masak karena berisikan rakitan
daftar tahap apa yang harus dilakukan guru dan tidak dilakukan guru
didalam bereaksi atas berbagai situasi bermasalah, dan peran guru
adalah mengikuti peran itu.
12. Contoh Pendekatan buku masak
Yang sering dijumpai dalam daftar “buku masak” yaitu :
-Selalulah menegur siswa secara empat mata,Jangan sekali-kali
meninggikan suara pacta saat/waktu memperingatkan siswa,..Tegas dan
bertindak adil sewaktu berurusan dengan Siswa ,dan Jangan pandang
bulu dalam memberikan penghargaan
-Senantiasalah menyakinkan diri lebih dahulu akan kesalahan siswa
sebelum menjatuhkan hukuman
-Selalulah meyakinkan diri bahwa siswa mengetahui semua peraturan
yang ada
-dan Tetaplah konsekuen dalam mengakkan peraturan.
13. 99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS
5. Pendekatan instruksional
Pendekatan ini didasarkan pada suatu keyakinan bahwa perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran yang cermat ( carefull ) akan mencegah
muncul prilaku bermasalah. Pendekatan ini menekankan bahwa perilaku
guru dalam pembelajaran ialah mencegah atau menghentikan perilaku
peserta didik yang tidak tepat.
14. Contoh Pendekatan instruksional
guru dalam mengembangkan strategi menajemen kelas memperhatikan
hal-hal berikut ini: 1) menyampaikan kurikulum dan pelajaran yang
menarik, relevan, dan sesuai, 2) menerapkan kcgiatan yang cfcktif, 3)
mcnycdiakan daftar kegiatan rutin kelas, 4) memberikan pcngarahan
yang jelas, 5) mcnggunakan doronganyang bermakna, 6) memberikan
bantuan mengatasi rintangan, 7) merencanakan perubahan lingkungan
15. 99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS
6. Pendekatan modifikasi perilaku
Pendekatan ini memandang manajemen kelas sebagai proses modifikasi
perilaku peserta didik. Peran guru adalah mempercepat tercapainya
perilaku yang dikehendaki dan mengurangi atau menekankan perilaku
yang tidak dikehendaki. Dengan kata lain, guru membantu peserta didik
mempelajari perilaku yang tepat dengan menggunakan prinsip – prinsip
pengkondisian dan penguatan.
16. Contoh Pendekatan modifikasi perilaku
siswa membuat karya tulis. Karya tulis itu sangat rapi. Kemudian karya
tulis itu diserahkan kepada guru (=perbuatan, tingkah laku). Guru
memuji karya tulis itu dan mengatakan bahwa karya tulis yang rapi lebih
mudah dan enak dibaca,,sehingga siswa tersebut akan termotivasi untuk
tetap mempertahankan kerapiannya itu dan apa yang dikehendaki oleh
guru tersebut dapat tercapai.
17. 99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS
7. Pendekatan sosio emosional
Pendekatan ini memangdang manajemen kelas sebagai proses
menciptakan iklim sosio – emosional yang positif didalam kelas, peran
guru disini adalah mengembangkan iklim sosio emosional kelas yang
positif melalui pengembangan hubungan antar pribadi yang sehat. Dalam
pendekatan ini juga terkandung peran guru sebagai fasilitator dan
motifator bagi peserta didik untuk lebih berkembang dengan optimal.
18. Contoh Pendekatan sosio emosional
Sikap guru dalam menghadapi siswa yang melanggar peraturan sekolah
hendaknya tetap sabar, dan tetap bersahabat dengan suatu keyakinan
bahwa tingkah laku siswa akan dapat diperbaiki. Kalaupun guru terpaksa
membenci, bencilah tingkah laku siswa dan bukan membenci siswanya
iu sendiri. Terimalah siswa dengan hangat, siehingga ia insyaf dengan
akan sesalahannya. Berlakulah adil dalam bertindak. Ciptakan satu
kondisi yang menyebabkan siswasadr akan kesalahannya sehingga ada
dorongan untuk memperbaiki kesalahannya.
19. 99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS
8. Pendekatan kelompok
Dalam pendekatan ini menempatkan kelas sebagai suatu sistem social
dimana proses kelompok dalam sistem tersebut menjadi hal penting yang
paling utama, asumsi dasarnya ialah bahwa pembelajaran itu terjadi
didalam kelompok oleh karena itu, hakekat dan perilaku kelompok kelas
dipandang sebagai faktor yang memiliki pengaruh berarti (signifikan)
terhadap belajar, bahkan dalam proses belajar indifidual sekalipun. Peran
guru ialah mempercepat perkembangan dan terwujudnya kelompok kelas
yang efektif.
20. 99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS
9. Pendekatan pluralistic ( james M. cooper ed,
1990 )
Pendekatan jamak / pluralistic ini tidak mengikat guru kepada strategi
managerial tunggal melainkan member peluang kepada guru untuk
mempertimbangkan seluruh strategi yang dapat dan tepat dilakukan,
defenisi managemen kelas yang merefeksikan kejamakan pendekatan itu,
kiranya dapat dirumuskan sebagai perangkat kegiatan dimana guru
mengembangkan dan memelihara kondisi kelas yang dapat mendorong
terjadinya pembelajaran yang efektif dan efisien. Brophy putnan ( good
dan brophy 1990 ) menyebutnya sebagai pendekatan optimal yaitu
sebagi proses pengembangan lingkungan belajar yang dikehendaki dan
menekankan sekecil mungkin pembatasan – pembatasan.
21. Contoh Pendekatan pluralistic
Contoh Pendekatan ini : guru bisa menangani masalah yang terjadi di
dalam kelas dengan mudah, seperti anak yang nakal, berkelahi, pemalu
dll, karena dalam pendekatan analitik pluralistik guru bisa memilih
strategi manajemen kelas yang dianggapnya paling berpotensi untuk
pembelajaran.
22. • --Fungsi preventifFungsi preventif, mencegah munculnya perilaku, mencegah munculnya perilaku
bermasalah;bermasalah;
--Fungsi kuratifFungsi kuratif, menyembuhkan perilaku, menyembuhkan perilaku
bermasalah;bermasalah;
--Fungsi pemeliharaanFungsi pemeliharaan, memelihara kondisi yang, memelihara kondisi yang
positif;positif;
--Fungsi pengembanganFungsi pengembangan, mengembangkan kondisi, mengembangkan kondisi
yang kondusif;yang kondusif;
--Fungsi fasilitatorFungsi fasilitator, memfasilitasi kebutuhan –, memfasilitasi kebutuhan –
kebutuhan untuk berkembang;kebutuhan untuk berkembang;
--Fungsi motivatorFungsi motivator, memberikan dorongan untuk, memberikan dorongan untuk
berprestasi dan berkembang.berprestasi dan berkembang.
Dari kesembilan pendekatan diatas dapat
disimpulkan bahwa fungsi – fungsi pokok
manajemen kelas sebagai berikut :
23. Manajemen kelas adalah prasyarat dan sekaligus menjadi
aspek penting bagi terjadinya proses pembelajaran yang
efektif. Berbagai hasil penelitian menunjukkan adanya
hubungan positif antara perilaku manajemen kelas yang
dilakukan guru dengan perilaku yang diharapkan dari
peserta didik (James M. Cooper, ed. 1990). Beberapa
contoh strategi manajemen kelas yang efektif untuk
mengembangkan perilaku peserta didik ialah :
1.Strategi otoriter efektif untuk mengikuti perilaku yang
keliru.
2.Strategi modifikasi perilaku efektif untuk meningkatkan
perilaku yang tepat.
3.Strategi iklim sosio-emosional efektif untuk mempercepat
hubungan antarpribadi yang positif.
4.Strategi proses kelompok efektif untuk menumbuhkan
norma kelompok kelas.
24. Keragaman individu dan kelompok di antara peserta didik membawa implikasi terhadap
manajemen kelas. Keragaman usia, gender (identitas jenis), etnik kecakapan, dan
kesiapan belajar adalah faktor-faktor yang harus dipertimbangkan di dalam manajemen
kelas.
Faktor keragaman dan perkembangan di dalam
manajemen kelas
Menurut Brophy dan Evertson bagaimana guru berperan dalam setiap golongan
kelas yang dimaksud, antara lain:
Pada tingkat taman kanak-kanak dan kelas awal
Pada tingkat kelas tengah
Pada tingkat kelas tinggi
Pada tingkat kelas lanjutan
25. Tahap-tahap proses manajemen kelas
Dalam pendekatan ini ada 4 langkah yang harus
ditempuh guru untuk melaksanakan manajemen
kelas. (James and Cooper, ed. 1990) :
1.Merumuskan kondisi kelas yang dikehendaki
2.Menganalisis kondisi kelas yang ada pada saat ini
3.Memilih dan menggunakan strategi manajerial
4.Menilai efektivitas manajerial
Dalam pendekatan ini ada 4 langkah yang harus
ditempuh guru untuk melaksanakan manajemen
kelas. (James and Cooper, ed. 1990) :
1.Merumuskan kondisi kelas yang dikehendaki
2.Menganalisis kondisi kelas yang ada pada saat ini
3.Memilih dan menggunakan strategi manajerial
4.Menilai efektivitas manajerial
26. 1. Merumuskan spesifikasi kondisi
kelas yang dikehendaki
Manajemen kelas adalah proses yang bertujuan, yaitu
guru menggunakan berbagai strategi manajerial untuk
mencapai tujuan yang telah dirumuskan dan
diidentifikasikan dengan baik.
Secara konkret kondisi kelas yang diharapkan terjadi
pada saat proses pembelajaran, sebagai berikut :
1.Siswa menampilkan perilaku berorientasi tugas
2.Siswa memahami harapan guru dan perilaku sesuai
dengan harapan kita.
3.Siswa menampilkan perilaku belajar yang produktif
4.Mengikuti aturan yang ditetapkan
5.Berkomunikasi terbuka dan jujur dan sebagainya
27. 2. Menganalisis kondisi
kelas aktual
Analisis kondisi kelas pada saat ini penting dilakukan untuk
dibandingkan dengan kondisi ideal yang telah dirumuskan
pada tahap satu. Analisis ini akan membentuk guru untuk
mengidentifikasi hal-hal sebagai berikut:
kesenjangan antara kondisi nyata dengan kondisi ideal, dan
menetapkan hal-hal yang segera memerlukan perhatian.
masalah-masalah potensial yang bisa muncul sekiranya
guru tidak berhasil mencegahnya.
kondisi nyata yang perlu dipelihara, ditingkatkan, dan
diperhatikan karena merupakan kondisi yang dikehendaki.
28. 3. Manilai efektivitas
manajerial
Beberapa lembar pengamatan strategi penilaian
efektivitas manajerial:
1.Lembar pengamatan guru
a.guru mendorong peserta didik berkomunikasi
secara terbuka
b.guru berbicara tentang situasi, pada saat
menangani suatu masalah
c.guru mengekspresikan peranan dan sikap yang
sebenarnya pada peserta didik
d.guru menyatakan harapan secara jelas dan
eksplsit kepada peserta didik
29. 2. lembar pengamatan perilaku peserta didik
a.peserta didik mempelajari mata pelajaran
b.peserta didik bekerja sama dengan baikdalam
kelompok
c.peserta didik bebas mengekspresikan pikiran dan
perasaannya.
d.peserta didik memandang gurunya secara
obyektif
30. Penataan Lingkungan Fisik Kelas
Dilihat dari sisi ukuran kelas:
1.kelas kecil
kelas kecil lebih mudah dikelola daripada kelas besar. Keuntungan bekerja
dengan kelas kecil (20 – 25 orang):
- peserta didik lebih banyak dilibatkan di dalam proses kerja
- peserta didik dapat dengan cepat mendapat bantuan dari guru jika
menghadapi permasalahan
- peserta didik tidak banyak mengalami kevakuman karena tidak adanya
tugas atau latihan
Dilihat dari sisi ukuran kelas:
1.kelas kecil
kelas kecil lebih mudah dikelola daripada kelas besar. Keuntungan bekerja
dengan kelas kecil (20 – 25 orang):
- peserta didik lebih banyak dilibatkan di dalam proses kerja
- peserta didik dapat dengan cepat mendapat bantuan dari guru jika
menghadapi permasalahan
- peserta didik tidak banyak mengalami kevakuman karena tidak adanya
tugas atau latihan
2. ukuran kelas besar (3 – 40 orang)
pada umumnya pada ukuran kelas yang seperti ini seorang guru tentunya
tidak dapat mendistribusikan perhatiannya secara menyeluruh, oleh karenanya
di bagi menjadi kelompok- kelompok kecil.
31. Pengelompokan peserta didik ke dalam kelompok harus dilakukan dengan hati-
hati, sesuai dengan tujuan pembelajaran:
- kelompok homogen: kelompok yang terdiri dari peserta didik dengan
kemampuan dan kebutuhan yang relatif sama.
- Kelompok heterogen: kelompok yang terdiri dari peserta didik dengan
kemampuan dan kebutuhan yang beragam.
Pengelompokan peserta didik ke dalam kelompok harus dilakukan dengan hati-
hati, sesuai dengan tujuan pembelajaran:
- kelompok homogen: kelompok yang terdiri dari peserta didik dengan
kemampuan dan kebutuhan yang relatif sama.
- Kelompok heterogen: kelompok yang terdiri dari peserta didik dengan
kemampuan dan kebutuhan yang beragam.
Beberapa keuntungan baik dari peserta didik maupun guru dengan bekerja
dalam kelompok kecil :
1.pembelajaran dapat di sesuaikan dengan kebutuhan khusus peserta didik
dalam kelompok
2.guru dapat memantau pekerjaan peserta didik secara langsung
3.peserta didik yang lamban dan pemalu akan lebih berani bertanya dalam
kelompok kecil
4.peserta didik lebih mampu bertahan menghadapi tugas, karena selalu
tersentuh kendali guru
5.peserta didik merasa lebih bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya
di dalam kelomppok kecil
32. HUBUNGAN GURU DAN SISWA AKAN BAIK BILA:HUBUNGAN GURU DAN SISWA AKAN BAIK BILA:
Thomas Gordon (1990-29)Thomas Gordon (1990-29)
1.1. Keterbukaan, baik guru ataupun siswaKeterbukaan, baik guru ataupun siswa
saling bersikap jujur dan membuka dirisaling bersikap jujur dan membuka diri
satu sama lainsatu sama lain
2.2. Tanggap bila mana seseorang tahuTanggap bila mana seseorang tahu
bahwa dia dinilai oleh orang lainbahwa dia dinilai oleh orang lain
3.3. Saling ketergantungan satu sama lainSaling ketergantungan satu sama lain
4.4. Kebebasan, memperbolehkan setiapKebebasan, memperbolehkan setiap
orang tumbuh dan mengembangkanorang tumbuh dan mengembangkan
keunikanya, kreativitasnya, dankeunikanya, kreativitasnya, dan
kepribadianyakepribadianya
5.5. Saling memenuhi kebutuhan, sehinggaSaling memenuhi kebutuhan, sehingga
tidak ada kebutuhan satu orangpun yangtidak ada kebutuhan satu orangpun yang
tidak terpenuhitidak terpenuhi
33. Guru yang memahami kedudukan dan fungsinya sebagai
pendidik, akan selalu terdorong untuk tumbuh dan
berkembang dalam proses mengajarnya,dan beranggapan
bahwa murid merupakan potensi kelas yang harus
dimanfaatkan guru dalam mewujudkan proses belajar
mengajar yang efektif.