SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Dewi Setiyana / 4401411058 / 22
Perlunya  Manajemen  kelasPerlunya  Manajemen  kelas
Manajemen kelas merupakan kegiatan
menciptakan dan mempertahankan kondisi yang
optimal bagi terjadinya suatu proses pembelajaran
di kelas.
FUNGSIFUNGSI DADANN TUJUANTUJUAN MANAJEMEN KELASMANAJEMEN KELAS
Fungsi :Fungsi : Menciptakan lingkungan belajarMenciptakan lingkungan belajar
yang kondusif bagi peserta didik untukyang kondusif bagi peserta didik untuk
mencapai tujuan pengajaran secara efektif danmencapai tujuan pengajaran secara efektif dan
efisienefisien..
Tujuan Pengelolaan KelasTujuan Pengelolaan Kelas : Agar setiap anak: Agar setiap anak
di kelas dapat bekerja dengan tertib, sehinggadi kelas dapat bekerja dengan tertib, sehingga
tercapai tujuan pengajaran secara efektif dantercapai tujuan pengajaran secara efektif dan
efisienefisien
99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS
1. Pendekatan otoriter
2. Pendekatan intimidasi
3. Pendekatan permisif
4. Pendekatan buku masak/resep
5. Pendekatan instruksional
6. Pendekatan modifikasi perilaku
7. Pendekatan sosio emosional
8. Pendekatan kelompok
9. Pendekatan pluralistic
( james M. cooper ed, 1990 )
Tidak  ada  satu  pendekatan  pun  yang dianggap  sebagai  pendekatan 
terbaik dalam management  kelas. Oleh karena itu, seorang  guru  perlu 
memahami  berbagai pendekatan , yang secara  ringkas akan diuraikan
sebagai berikut :
99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS
1.Pendekatan otoriter
Pendekatan ini memandang bahwa menejemen kelas adalah proses
mengendalikan perilaku peserta didik. Dalam posisi ini, peranan guru
adalah mengembangkan dan memelihara aturan atau kedisiplinan
didalam kelas. Dalam pendekatan ini, disiplin sama dengan
menejemen kelas.
-guru dalam peranannya, menciptakan dan memelihara ketertiban di dalam
kelas dengan menggunakan strategi pengendalian.
-Pendekatan otoriter menawarkan lima strategi yang dapat diterapkan
dalammemanajemeni kelas yaitu :
(1)menetapkan dan menegakkan peraturan, (2) memberikan perintah,
pengarahan, dan pesan (3) menggunakan teguran, (4)
menggunakan pengendalian dengan mendekati, dan (5) menggunakan
pemisahan dan pengucilan.
Contoh Pendekatan Otoriter
99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS
2. Pendekatan intimidasi
Pendekatan ini juga memandang menejemen kelas sebagai proses
mengendalikan perilaku peserta didik hanya saja pada pendekatan
ini tampak lebih dilandasi oleh asumsi bahwa perilaku peserta
didik paling baik dikendalikan oleh perilaku buruk. Peran guru
disini adalah menggiring peserta didik berperilaku sesuai dengan
keinginan guru sehingga meteka merasa takut untuk
melanggaranya.
Contoh Pendekatan intimidasi
Misal, guru memergoki dua peserta didik berkelahi. Kemudian guru
berteriak "berhenti" dengan harapan setelah mendengar suara guru
kedua peserta didik itu akan berhenti berkelahi. Kehadiran guru
membuat mereka takut, takut karena merekamembayangkan akan
memperoleh hukuman yang sangat berat. Dengan
demikian, pendekatan intimidasi hanya baik untuk menghentikan
perbuatan yang salah berat dengansegera. Apabila perbuatan salah itu
selesai atau berhenti maka tindakan intimidasi tidak akan seproduktif
strategi lain.Kendatipun pendekatan intimidasi telah dipakai secara
luas dan ada manfaatnya,terdapat ·banyak kecaman terhadap
pendekatan ini. Penggunaan pendekatan ini hanya bersifat pemecahan
masalah secara sementara dan hanya menangani gejala-
gejalamasalahnya, bukan masalahnya itu sendiri. Kelemahan lain
yang timbul dari penerapan pendekatan ini adalah tumbuhnya sikap
bermusuhan dan hancurnya hubungan antara guru dan peserta didik.
99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS
3. Pendekatan permisif
Pendekatan ini bertentangan langsung dengan pendekatan
intimidatif. Esensi pendekatan terletak pada peran guru
memaksimalkan kebebasan peserta didik, membantu peserta
didik merasa bebas melakukan apa yang mereka mau. Jika hal
itu tidak dilakukan maka yang terjadi adalah proses
menghambat perkembangan peserta didik.
Contoh Pendekatan permisif
Misalnya : siswa memperoleh kesempatan secara psikologis
memikul resiko yang aman, mengembangkan kemampuan diri
sendiri, tanggung jawab sendiri. Dan guru sebaiknya
memberikan kebebasan kepada siswa dibarengi rasa tanggung
jawab, tidak kebablasan.
99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS
4. Pendekatan buku masak
Pedekatan ini disebut pendekatan buku masak karena berisikan rakitan
daftar tahap apa yang harus dilakukan guru dan tidak dilakukan guru
didalam bereaksi atas berbagai situasi bermasalah, dan peran guru
adalah mengikuti peran itu.
Contoh Pendekatan buku masak
Yang sering dijumpai dalam daftar “buku masak” yaitu :
-Selalulah menegur siswa secara empat mata,Jangan sekali-kali
meninggikan suara pacta saat/waktu memperingatkan siswa,..Tegas dan
bertindak adil sewaktu berurusan dengan Siswa ,dan Jangan pandang
bulu dalam memberikan penghargaan
-Senantiasalah menyakinkan diri lebih dahulu akan kesalahan siswa
sebelum menjatuhkan hukuman
-Selalulah meyakinkan diri bahwa siswa mengetahui semua peraturan
yang ada
-dan Tetaplah konsekuen dalam mengakkan peraturan.
99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS
5. Pendekatan instruksional
Pendekatan ini didasarkan pada suatu keyakinan bahwa perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran yang cermat ( carefull ) akan mencegah
muncul prilaku bermasalah. Pendekatan ini menekankan bahwa perilaku
guru dalam pembelajaran ialah mencegah atau menghentikan perilaku
peserta didik yang tidak tepat.
Contoh Pendekatan instruksional
guru dalam mengembangkan strategi menajemen kelas memperhatikan
hal-hal berikut ini: 1) menyampaikan kurikulum dan pelajaran yang
menarik, relevan, dan sesuai, 2) menerapkan kcgiatan yang cfcktif, 3)
mcnycdiakan daftar kegiatan rutin kelas, 4) memberikan pcngarahan
yang jelas, 5) mcnggunakan doronganyang bermakna, 6) memberikan
bantuan mengatasi rintangan, 7) merencanakan perubahan lingkungan
99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS
6. Pendekatan modifikasi perilaku
Pendekatan ini memandang manajemen kelas sebagai proses modifikasi
perilaku peserta didik. Peran guru adalah mempercepat tercapainya
perilaku yang dikehendaki dan mengurangi atau menekankan perilaku
yang tidak dikehendaki. Dengan kata lain, guru membantu peserta didik
mempelajari perilaku yang tepat dengan menggunakan prinsip – prinsip
pengkondisian dan penguatan.
Contoh Pendekatan modifikasi perilaku
siswa membuat karya tulis. Karya tulis itu sangat rapi. Kemudian karya
tulis itu diserahkan kepada guru (=perbuatan, tingkah laku). Guru
memuji karya tulis itu dan mengatakan bahwa karya tulis yang rapi lebih
mudah dan enak dibaca,,sehingga siswa tersebut akan termotivasi untuk
tetap mempertahankan kerapiannya itu dan apa yang dikehendaki oleh
guru tersebut dapat tercapai.
99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS
7. Pendekatan sosio emosional
Pendekatan ini memangdang manajemen kelas sebagai proses
menciptakan iklim sosio – emosional yang positif didalam kelas, peran
guru disini adalah mengembangkan iklim sosio emosional kelas yang
positif melalui pengembangan hubungan antar pribadi yang sehat. Dalam
pendekatan ini juga terkandung peran guru sebagai fasilitator dan
motifator bagi peserta didik untuk lebih berkembang dengan optimal.
Contoh Pendekatan sosio emosional
Sikap guru dalam menghadapi siswa yang melanggar peraturan sekolah
hendaknya tetap sabar, dan tetap bersahabat dengan suatu keyakinan
bahwa tingkah laku siswa akan dapat diperbaiki. Kalaupun guru terpaksa
membenci, bencilah tingkah laku siswa dan bukan membenci siswanya
iu sendiri. Terimalah siswa dengan hangat, siehingga ia insyaf dengan
akan sesalahannya. Berlakulah adil dalam bertindak. Ciptakan satu
kondisi yang menyebabkan siswasadr akan kesalahannya sehingga ada
dorongan untuk memperbaiki kesalahannya.
99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS
8. Pendekatan kelompok
Dalam pendekatan ini menempatkan kelas sebagai suatu sistem social
dimana proses kelompok dalam sistem tersebut menjadi hal penting yang
paling utama, asumsi dasarnya ialah bahwa pembelajaran itu terjadi
didalam kelompok oleh karena itu, hakekat dan perilaku kelompok kelas
dipandang sebagai faktor yang memiliki pengaruh berarti (signifikan)
terhadap belajar, bahkan dalam proses belajar indifidual sekalipun. Peran
guru ialah mempercepat perkembangan dan terwujudnya kelompok kelas
yang efektif.
99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS
9. Pendekatan pluralistic ( james M. cooper ed,
1990 )
Pendekatan jamak / pluralistic ini tidak mengikat guru kepada strategi
managerial tunggal melainkan member peluang kepada guru untuk
mempertimbangkan seluruh strategi yang dapat dan tepat dilakukan,
defenisi managemen kelas yang merefeksikan kejamakan pendekatan itu,
kiranya dapat dirumuskan sebagai perangkat kegiatan dimana guru
mengembangkan dan memelihara kondisi kelas yang dapat mendorong
terjadinya pembelajaran yang efektif dan efisien. Brophy putnan ( good
dan brophy 1990 ) menyebutnya sebagai pendekatan optimal yaitu
sebagi proses pengembangan lingkungan belajar yang dikehendaki dan
menekankan sekecil mungkin pembatasan – pembatasan.
Contoh Pendekatan pluralistic
Contoh Pendekatan ini : guru bisa menangani masalah yang terjadi di
dalam kelas dengan mudah, seperti anak yang nakal, berkelahi, pemalu
dll, karena dalam pendekatan analitik pluralistik guru bisa memilih
strategi manajemen kelas yang dianggapnya paling berpotensi untuk
pembelajaran.
• --Fungsi preventifFungsi preventif, mencegah munculnya perilaku, mencegah munculnya perilaku
bermasalah;bermasalah;
--Fungsi kuratifFungsi kuratif, menyembuhkan perilaku, menyembuhkan perilaku
bermasalah;bermasalah;
--Fungsi pemeliharaanFungsi pemeliharaan, memelihara kondisi yang, memelihara kondisi yang
positif;positif;
--Fungsi pengembanganFungsi pengembangan, mengembangkan kondisi, mengembangkan kondisi
yang kondusif;yang kondusif;
--Fungsi fasilitatorFungsi fasilitator, memfasilitasi kebutuhan –, memfasilitasi kebutuhan –
kebutuhan untuk berkembang;kebutuhan untuk berkembang;
--Fungsi motivatorFungsi motivator, memberikan dorongan untuk, memberikan dorongan untuk
berprestasi dan berkembang.berprestasi dan berkembang.
Dari kesembilan pendekatan diatas dapat
disimpulkan bahwa fungsi – fungsi pokok
manajemen kelas sebagai berikut :
Manajemen kelas adalah prasyarat dan sekaligus menjadi
aspek penting bagi terjadinya proses pembelajaran yang
efektif. Berbagai hasil penelitian menunjukkan adanya
hubungan positif antara perilaku manajemen kelas yang
dilakukan guru dengan perilaku yang diharapkan dari
peserta didik (James M. Cooper, ed. 1990). Beberapa
contoh strategi manajemen kelas yang efektif untuk
mengembangkan perilaku peserta didik ialah :
1.Strategi otoriter efektif untuk mengikuti perilaku yang
keliru.
2.Strategi modifikasi perilaku efektif untuk meningkatkan
perilaku yang tepat.
3.Strategi iklim sosio-emosional efektif untuk mempercepat
hubungan antarpribadi yang positif.
4.Strategi proses kelompok efektif untuk menumbuhkan
norma kelompok kelas.
Keragaman individu dan kelompok di antara peserta didik membawa implikasi terhadap
manajemen kelas. Keragaman usia, gender (identitas jenis), etnik kecakapan, dan
kesiapan belajar adalah faktor-faktor yang harus dipertimbangkan di dalam manajemen
kelas.
Faktor keragaman dan perkembangan di dalam
manajemen kelas
Menurut Brophy dan Evertson bagaimana guru berperan dalam setiap golongan
kelas yang dimaksud, antara lain:
Pada tingkat taman kanak-kanak dan kelas awal
Pada tingkat kelas tengah
Pada tingkat kelas tinggi
Pada tingkat kelas lanjutan
Tahap-tahap proses manajemen kelas
Dalam pendekatan ini ada 4 langkah yang harus
ditempuh guru untuk melaksanakan manajemen
kelas. (James and Cooper, ed. 1990) :
1.Merumuskan kondisi kelas yang dikehendaki
2.Menganalisis kondisi kelas yang ada pada saat ini
3.Memilih dan menggunakan strategi manajerial
4.Menilai efektivitas manajerial
Dalam pendekatan ini ada 4 langkah yang harus
ditempuh guru untuk melaksanakan manajemen
kelas. (James and Cooper, ed. 1990) :
1.Merumuskan kondisi kelas yang dikehendaki
2.Menganalisis kondisi kelas yang ada pada saat ini
3.Memilih dan menggunakan strategi manajerial
4.Menilai efektivitas manajerial
1. Merumuskan spesifikasi kondisi
kelas yang dikehendaki
Manajemen kelas adalah proses yang bertujuan, yaitu
guru menggunakan berbagai strategi manajerial untuk
mencapai tujuan yang telah dirumuskan dan
diidentifikasikan dengan baik.
Secara konkret kondisi kelas yang diharapkan terjadi
pada saat proses pembelajaran, sebagai berikut :
1.Siswa menampilkan perilaku berorientasi tugas
2.Siswa memahami harapan guru dan perilaku sesuai
dengan harapan kita.
3.Siswa menampilkan perilaku belajar yang produktif
4.Mengikuti aturan yang ditetapkan
5.Berkomunikasi terbuka dan jujur dan sebagainya
2. Menganalisis kondisi
kelas aktual
Analisis kondisi kelas pada saat ini penting dilakukan untuk
dibandingkan dengan kondisi ideal yang telah dirumuskan
pada tahap satu. Analisis ini akan membentuk guru untuk
mengidentifikasi hal-hal sebagai berikut:
kesenjangan antara kondisi nyata dengan kondisi ideal, dan
menetapkan hal-hal yang segera memerlukan perhatian.
masalah-masalah potensial yang bisa muncul sekiranya
guru tidak berhasil mencegahnya.
kondisi nyata yang perlu dipelihara, ditingkatkan, dan
diperhatikan karena merupakan kondisi yang dikehendaki.
3. Manilai efektivitas
manajerial
Beberapa lembar pengamatan strategi penilaian
efektivitas manajerial:
1.Lembar pengamatan guru
a.guru mendorong peserta didik berkomunikasi
secara terbuka
b.guru berbicara tentang situasi, pada saat
menangani suatu masalah
c.guru mengekspresikan peranan dan sikap yang
sebenarnya pada peserta didik
d.guru menyatakan harapan secara jelas dan
eksplsit kepada peserta didik
2. lembar pengamatan perilaku peserta didik
a.peserta didik mempelajari mata pelajaran
b.peserta didik bekerja sama dengan baikdalam
kelompok
c.peserta didik bebas mengekspresikan pikiran dan
perasaannya.
d.peserta didik memandang gurunya secara
obyektif
Penataan Lingkungan Fisik Kelas
 Dilihat dari sisi ukuran kelas:
1.kelas kecil
   kelas kecil lebih mudah dikelola daripada kelas besar. Keuntungan bekerja
dengan kelas kecil (20 – 25 orang):
-          peserta didik lebih banyak dilibatkan di dalam proses kerja
-          peserta didik dapat dengan cepat mendapat bantuan dari guru jika
menghadapi permasalahan
-          peserta didik tidak banyak mengalami kevakuman karena tidak adanya
tugas atau latihan
 Dilihat dari sisi ukuran kelas:
1.kelas kecil
   kelas kecil lebih mudah dikelola daripada kelas besar. Keuntungan bekerja
dengan kelas kecil (20 – 25 orang):
-          peserta didik lebih banyak dilibatkan di dalam proses kerja
-          peserta didik dapat dengan cepat mendapat bantuan dari guru jika
menghadapi permasalahan
-          peserta didik tidak banyak mengalami kevakuman karena tidak adanya
tugas atau latihan
2. ukuran kelas besar (3 – 40 orang)
pada umumnya pada ukuran kelas yang seperti ini seorang guru tentunya
tidak dapat mendistribusikan perhatiannya secara menyeluruh, oleh karenanya
di bagi menjadi kelompok- kelompok kecil.
Pengelompokan peserta didik ke dalam kelompok harus dilakukan dengan hati-
hati, sesuai dengan tujuan pembelajaran:
-          kelompok homogen: kelompok yang terdiri dari peserta didik dengan
kemampuan dan kebutuhan yang relatif sama.
-          Kelompok heterogen: kelompok yang terdiri dari peserta didik dengan
kemampuan dan kebutuhan yang beragam.
Pengelompokan peserta didik ke dalam kelompok harus dilakukan dengan hati-
hati, sesuai dengan tujuan pembelajaran:
-          kelompok homogen: kelompok yang terdiri dari peserta didik dengan
kemampuan dan kebutuhan yang relatif sama.
-          Kelompok heterogen: kelompok yang terdiri dari peserta didik dengan
kemampuan dan kebutuhan yang beragam.
Beberapa keuntungan baik dari peserta didik maupun guru dengan bekerja
dalam kelompok kecil :
1.pembelajaran dapat di sesuaikan dengan kebutuhan khusus peserta didik
dalam kelompok
2.guru dapat memantau pekerjaan peserta didik secara langsung
3.peserta didik yang lamban dan pemalu akan lebih berani bertanya dalam
kelompok kecil
4.peserta didik lebih mampu bertahan menghadapi tugas, karena selalu
tersentuh kendali guru
5.peserta didik merasa lebih bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya
di dalam kelomppok kecil
HUBUNGAN GURU DAN SISWA AKAN BAIK BILA:HUBUNGAN GURU DAN SISWA AKAN BAIK BILA:
Thomas Gordon (1990-29)Thomas Gordon (1990-29)
1.1. Keterbukaan, baik guru ataupun siswaKeterbukaan, baik guru ataupun siswa
saling bersikap jujur dan membuka dirisaling bersikap jujur dan membuka diri
satu sama lainsatu sama lain
2.2. Tanggap bila mana seseorang tahuTanggap bila mana seseorang tahu
bahwa dia dinilai oleh orang lainbahwa dia dinilai oleh orang lain
3.3. Saling ketergantungan satu sama lainSaling ketergantungan satu sama lain
4.4. Kebebasan, memperbolehkan setiapKebebasan, memperbolehkan setiap
orang tumbuh dan mengembangkanorang tumbuh dan mengembangkan
keunikanya, kreativitasnya, dankeunikanya, kreativitasnya, dan
kepribadianyakepribadianya
5.5. Saling memenuhi kebutuhan, sehinggaSaling memenuhi kebutuhan, sehingga
tidak ada kebutuhan satu orangpun yangtidak ada kebutuhan satu orangpun yang
tidak terpenuhitidak terpenuhi
Guru yang memahami kedudukan dan fungsinya sebagai
pendidik, akan selalu terdorong untuk tumbuh dan
berkembang dalam proses mengajarnya,dan beranggapan
bahwa murid merupakan potensi kelas yang harus
dimanfaatkan guru dalam mewujudkan proses belajar
mengajar yang efektif.
Peran Guru dalam Manajemen Kelas

More Related Content

What's hot

Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiMakalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiDedy Wiranto
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)universitas negeri padang
 
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannyaTeori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannyaBelum Kerja
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikeli priyatna laidan
 
Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPA
Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPAPendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPA
Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPAmtancania
 
Refleksi Kritis tentang Pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar Dewantara
Refleksi Kritis tentang Pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar DewantaraRefleksi Kritis tentang Pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar Dewantara
Refleksi Kritis tentang Pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar Dewantarasrimaryati49
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanLhya Baha
 
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPoetra Chebhungsu
 
Power point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasPower point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasremintha
 
Teori belajar kognitif
Teori belajar kognitifTeori belajar kognitif
Teori belajar kognitifMitha Ye Es
 
Laporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bkLaporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bkbaiq wulan
 
Kajian teori-dan-hipotesis-tindakan-dalam-ptk
Kajian teori-dan-hipotesis-tindakan-dalam-ptkKajian teori-dan-hipotesis-tindakan-dalam-ptk
Kajian teori-dan-hipotesis-tindakan-dalam-ptkgusty_21
 
Contoh prosedur penelitian tindakan kelas
Contoh prosedur penelitian tindakan kelasContoh prosedur penelitian tindakan kelas
Contoh prosedur penelitian tindakan kelasWanakisu Wanahugu
 
Pendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianPendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianvarizalamir
 

What's hot (20)

Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiMakalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
 
Brain based learning
Brain based learningBrain based learning
Brain based learning
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
 
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannyaTeori belajar konstruktivisme dan penerapannya
Teori belajar konstruktivisme dan penerapannya
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didik
 
Makalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikanMakalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikan
 
Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPA
Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPAPendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPA
Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPA
 
Refleksi Kritis tentang Pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar Dewantara
Refleksi Kritis tentang Pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar DewantaraRefleksi Kritis tentang Pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar Dewantara
Refleksi Kritis tentang Pemikiran (Filosofi Pendidikan) Ki Hadjar Dewantara
 
Ppt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikanPpt administrasi pendidikan
Ppt administrasi pendidikan
 
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
Contoh Modul
Contoh Modul Contoh Modul
Contoh Modul
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didik
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
Power point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasPower point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelas
 
Teori belajar kognitif
Teori belajar kognitifTeori belajar kognitif
Teori belajar kognitif
 
Laporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bkLaporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bk
 
Kajian teori-dan-hipotesis-tindakan-dalam-ptk
Kajian teori-dan-hipotesis-tindakan-dalam-ptkKajian teori-dan-hipotesis-tindakan-dalam-ptk
Kajian teori-dan-hipotesis-tindakan-dalam-ptk
 
4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk
 
Contoh prosedur penelitian tindakan kelas
Contoh prosedur penelitian tindakan kelasContoh prosedur penelitian tindakan kelas
Contoh prosedur penelitian tindakan kelas
 
Pendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianPendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerian
 

Similar to Peran Guru dalam Manajemen Kelas

Similar to Peran Guru dalam Manajemen Kelas (20)

Peta konsep manajemen kelas
Peta konsep manajemen kelasPeta konsep manajemen kelas
Peta konsep manajemen kelas
 
Ppt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelas
Ppt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelasPpt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelas
Ppt pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelas
 
Modul KB 6 Mengelola Kelas
Modul KB 6 Mengelola KelasModul KB 6 Mengelola Kelas
Modul KB 6 Mengelola Kelas
 
Cllassroom management
Cllassroom managementCllassroom management
Cllassroom management
 
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
Bab 1 modul kb 6 mengelola kelas(1)
 
Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelasPengelolaan kelas
Pengelolaan kelas
 
Desain pengelolaan kelas
Desain pengelolaan kelasDesain pengelolaan kelas
Desain pengelolaan kelas
 
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan KelasPengelolaan Kelas
Pengelolaan Kelas
 
Fahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpikFahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpik
 
ketrampilan mengelola kelas
ketrampilan mengelola kelasketrampilan mengelola kelas
ketrampilan mengelola kelas
 
Keterampilan mengelola kelas
Keterampilan mengelola kelasKeterampilan mengelola kelas
Keterampilan mengelola kelas
 
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaTugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
 
Makalah Problematika pengelolan kelas
Makalah Problematika pengelolan kelasMakalah Problematika pengelolan kelas
Makalah Problematika pengelolan kelas
 
Model pengelolaan kelas 1
Model pengelolaan kelas 1Model pengelolaan kelas 1
Model pengelolaan kelas 1
 
Model pengelolaan kelas
Model pengelolaan kelasModel pengelolaan kelas
Model pengelolaan kelas
 
Model pengelolaan kelas
Model pengelolaan kelasModel pengelolaan kelas
Model pengelolaan kelas
 
Model pengelolaan kelas
Model pengelolaan kelasModel pengelolaan kelas
Model pengelolaan kelas
 
Model pengelolaan kelas
Model pengelolaan kelasModel pengelolaan kelas
Model pengelolaan kelas
 
Bab ii 10401241010
Bab ii 10401241010Bab ii 10401241010
Bab ii 10401241010
 
1
11
1
 

More from dewisetiyana52

Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan HewanStruktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewandewisetiyana52
 
Human genetics concepts and applications
Human genetics concepts and applicationsHuman genetics concepts and applications
Human genetics concepts and applicationsdewisetiyana52
 
Organ Sistem Pendengaran
Organ Sistem PendengaranOrgan Sistem Pendengaran
Organ Sistem Pendengarandewisetiyana52
 
Echinodermata presentation
Echinodermata presentationEchinodermata presentation
Echinodermata presentationdewisetiyana52
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulutdewisetiyana52
 
Stadium Kanker Payudara
Stadium Kanker PayudaraStadium Kanker Payudara
Stadium Kanker Payudaradewisetiyana52
 
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...dewisetiyana52
 
Drug interactions between oral contraceptives and antibiotics
Drug interactions between oral contraceptives and antibioticsDrug interactions between oral contraceptives and antibiotics
Drug interactions between oral contraceptives and antibioticsdewisetiyana52
 
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...dewisetiyana52
 
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...dewisetiyana52
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fulldewisetiyana52
 
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_CarcinomasGene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomasdewisetiyana52
 
Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
Jurnal pentingnya Kecerdasan SosialJurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosialdewisetiyana52
 
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi RepairedIdentifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaireddewisetiyana52
 

More from dewisetiyana52 (20)

Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan HewanStruktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
 
Anatomi Urinaria
Anatomi UrinariaAnatomi Urinaria
Anatomi Urinaria
 
Human genetics concepts and applications
Human genetics concepts and applicationsHuman genetics concepts and applications
Human genetics concepts and applications
 
Anatomi Tumbuhan
Anatomi TumbuhanAnatomi Tumbuhan
Anatomi Tumbuhan
 
Organ Sistem Pendengaran
Organ Sistem PendengaranOrgan Sistem Pendengaran
Organ Sistem Pendengaran
 
Ocean life
Ocean lifeOcean life
Ocean life
 
Kelenjar
KelenjarKelenjar
Kelenjar
 
Echinodermata presentation
Echinodermata presentationEchinodermata presentation
Echinodermata presentation
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulut
 
Oral Medicine
Oral MedicineOral Medicine
Oral Medicine
 
Stadium Kanker Payudara
Stadium Kanker PayudaraStadium Kanker Payudara
Stadium Kanker Payudara
 
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
 
Drug interactions between oral contraceptives and antibiotics
Drug interactions between oral contraceptives and antibioticsDrug interactions between oral contraceptives and antibiotics
Drug interactions between oral contraceptives and antibiotics
 
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
 
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
 
PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
 
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_CarcinomasGene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
 
Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
Jurnal pentingnya Kecerdasan SosialJurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
 
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi RepairedIdentifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
 

Recently uploaded

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 

Recently uploaded (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 

Peran Guru dalam Manajemen Kelas

  • 1. Dewi Setiyana / 4401411058 / 22
  • 2. Perlunya  Manajemen  kelasPerlunya  Manajemen  kelas Manajemen kelas merupakan kegiatan menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya suatu proses pembelajaran di kelas.
  • 3. FUNGSIFUNGSI DADANN TUJUANTUJUAN MANAJEMEN KELASMANAJEMEN KELAS Fungsi :Fungsi : Menciptakan lingkungan belajarMenciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didik untukyang kondusif bagi peserta didik untuk mencapai tujuan pengajaran secara efektif danmencapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisienefisien.. Tujuan Pengelolaan KelasTujuan Pengelolaan Kelas : Agar setiap anak: Agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib, sehinggadi kelas dapat bekerja dengan tertib, sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dantercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisienefisien
  • 4. 99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS 1. Pendekatan otoriter 2. Pendekatan intimidasi 3. Pendekatan permisif 4. Pendekatan buku masak/resep 5. Pendekatan instruksional 6. Pendekatan modifikasi perilaku 7. Pendekatan sosio emosional 8. Pendekatan kelompok 9. Pendekatan pluralistic ( james M. cooper ed, 1990 )
  • 5. Tidak  ada  satu  pendekatan  pun  yang dianggap  sebagai  pendekatan  terbaik dalam management  kelas. Oleh karena itu, seorang  guru  perlu  memahami  berbagai pendekatan , yang secara  ringkas akan diuraikan sebagai berikut : 99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS 1.Pendekatan otoriter Pendekatan ini memandang bahwa menejemen kelas adalah proses mengendalikan perilaku peserta didik. Dalam posisi ini, peranan guru adalah mengembangkan dan memelihara aturan atau kedisiplinan didalam kelas. Dalam pendekatan ini, disiplin sama dengan menejemen kelas.
  • 6. -guru dalam peranannya, menciptakan dan memelihara ketertiban di dalam kelas dengan menggunakan strategi pengendalian. -Pendekatan otoriter menawarkan lima strategi yang dapat diterapkan dalammemanajemeni kelas yaitu : (1)menetapkan dan menegakkan peraturan, (2) memberikan perintah, pengarahan, dan pesan (3) menggunakan teguran, (4) menggunakan pengendalian dengan mendekati, dan (5) menggunakan pemisahan dan pengucilan. Contoh Pendekatan Otoriter
  • 7. 99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS 2. Pendekatan intimidasi Pendekatan ini juga memandang menejemen kelas sebagai proses mengendalikan perilaku peserta didik hanya saja pada pendekatan ini tampak lebih dilandasi oleh asumsi bahwa perilaku peserta didik paling baik dikendalikan oleh perilaku buruk. Peran guru disini adalah menggiring peserta didik berperilaku sesuai dengan keinginan guru sehingga meteka merasa takut untuk melanggaranya.
  • 8. Contoh Pendekatan intimidasi Misal, guru memergoki dua peserta didik berkelahi. Kemudian guru berteriak "berhenti" dengan harapan setelah mendengar suara guru kedua peserta didik itu akan berhenti berkelahi. Kehadiran guru membuat mereka takut, takut karena merekamembayangkan akan memperoleh hukuman yang sangat berat. Dengan demikian, pendekatan intimidasi hanya baik untuk menghentikan perbuatan yang salah berat dengansegera. Apabila perbuatan salah itu selesai atau berhenti maka tindakan intimidasi tidak akan seproduktif strategi lain.Kendatipun pendekatan intimidasi telah dipakai secara luas dan ada manfaatnya,terdapat ·banyak kecaman terhadap pendekatan ini. Penggunaan pendekatan ini hanya bersifat pemecahan masalah secara sementara dan hanya menangani gejala- gejalamasalahnya, bukan masalahnya itu sendiri. Kelemahan lain yang timbul dari penerapan pendekatan ini adalah tumbuhnya sikap bermusuhan dan hancurnya hubungan antara guru dan peserta didik.
  • 9. 99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS 3. Pendekatan permisif Pendekatan ini bertentangan langsung dengan pendekatan intimidatif. Esensi pendekatan terletak pada peran guru memaksimalkan kebebasan peserta didik, membantu peserta didik merasa bebas melakukan apa yang mereka mau. Jika hal itu tidak dilakukan maka yang terjadi adalah proses menghambat perkembangan peserta didik.
  • 10. Contoh Pendekatan permisif Misalnya : siswa memperoleh kesempatan secara psikologis memikul resiko yang aman, mengembangkan kemampuan diri sendiri, tanggung jawab sendiri. Dan guru sebaiknya memberikan kebebasan kepada siswa dibarengi rasa tanggung jawab, tidak kebablasan.
  • 11. 99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS 4. Pendekatan buku masak Pedekatan ini disebut pendekatan buku masak karena berisikan rakitan daftar tahap apa yang harus dilakukan guru dan tidak dilakukan guru didalam bereaksi atas berbagai situasi bermasalah, dan peran guru adalah mengikuti peran itu.
  • 12. Contoh Pendekatan buku masak Yang sering dijumpai dalam daftar “buku masak” yaitu : -Selalulah menegur siswa secara empat mata,Jangan sekali-kali meninggikan suara pacta saat/waktu memperingatkan siswa,..Tegas dan bertindak adil sewaktu berurusan dengan Siswa ,dan Jangan pandang bulu dalam memberikan penghargaan -Senantiasalah menyakinkan diri lebih dahulu akan kesalahan siswa sebelum menjatuhkan hukuman -Selalulah meyakinkan diri bahwa siswa mengetahui semua peraturan yang ada -dan Tetaplah konsekuen dalam mengakkan peraturan.
  • 13. 99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS 5. Pendekatan instruksional Pendekatan ini didasarkan pada suatu keyakinan bahwa perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang cermat ( carefull ) akan mencegah muncul prilaku bermasalah. Pendekatan ini menekankan bahwa perilaku guru dalam pembelajaran ialah mencegah atau menghentikan perilaku peserta didik yang tidak tepat.
  • 14. Contoh Pendekatan instruksional guru dalam mengembangkan strategi menajemen kelas memperhatikan hal-hal berikut ini: 1) menyampaikan kurikulum dan pelajaran yang menarik, relevan, dan sesuai, 2) menerapkan kcgiatan yang cfcktif, 3) mcnycdiakan daftar kegiatan rutin kelas, 4) memberikan pcngarahan yang jelas, 5) mcnggunakan doronganyang bermakna, 6) memberikan bantuan mengatasi rintangan, 7) merencanakan perubahan lingkungan
  • 15. 99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS 6. Pendekatan modifikasi perilaku Pendekatan ini memandang manajemen kelas sebagai proses modifikasi perilaku peserta didik. Peran guru adalah mempercepat tercapainya perilaku yang dikehendaki dan mengurangi atau menekankan perilaku yang tidak dikehendaki. Dengan kata lain, guru membantu peserta didik mempelajari perilaku yang tepat dengan menggunakan prinsip – prinsip pengkondisian dan penguatan.
  • 16. Contoh Pendekatan modifikasi perilaku siswa membuat karya tulis. Karya tulis itu sangat rapi. Kemudian karya tulis itu diserahkan kepada guru (=perbuatan, tingkah laku). Guru memuji karya tulis itu dan mengatakan bahwa karya tulis yang rapi lebih mudah dan enak dibaca,,sehingga siswa tersebut akan termotivasi untuk tetap mempertahankan kerapiannya itu dan apa yang dikehendaki oleh guru tersebut dapat tercapai.
  • 17. 99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS 7. Pendekatan sosio emosional Pendekatan ini memangdang manajemen kelas sebagai proses menciptakan iklim sosio – emosional yang positif didalam kelas, peran guru disini adalah mengembangkan iklim sosio emosional kelas yang positif melalui pengembangan hubungan antar pribadi yang sehat. Dalam pendekatan ini juga terkandung peran guru sebagai fasilitator dan motifator bagi peserta didik untuk lebih berkembang dengan optimal.
  • 18. Contoh Pendekatan sosio emosional Sikap guru dalam menghadapi siswa yang melanggar peraturan sekolah hendaknya tetap sabar, dan tetap bersahabat dengan suatu keyakinan bahwa tingkah laku siswa akan dapat diperbaiki. Kalaupun guru terpaksa membenci, bencilah tingkah laku siswa dan bukan membenci siswanya iu sendiri. Terimalah siswa dengan hangat, siehingga ia insyaf dengan akan sesalahannya. Berlakulah adil dalam bertindak. Ciptakan satu kondisi yang menyebabkan siswasadr akan kesalahannya sehingga ada dorongan untuk memperbaiki kesalahannya.
  • 19. 99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS 8. Pendekatan kelompok Dalam pendekatan ini menempatkan kelas sebagai suatu sistem social dimana proses kelompok dalam sistem tersebut menjadi hal penting yang paling utama, asumsi dasarnya ialah bahwa pembelajaran itu terjadi didalam kelompok oleh karena itu, hakekat dan perilaku kelompok kelas dipandang sebagai faktor yang memiliki pengaruh berarti (signifikan) terhadap belajar, bahkan dalam proses belajar indifidual sekalipun. Peran guru ialah mempercepat perkembangan dan terwujudnya kelompok kelas yang efektif.
  • 20. 99 PENDEKATAN MANAJEMEN KELASPENDEKATAN MANAJEMEN KELAS 9. Pendekatan pluralistic ( james M. cooper ed, 1990 ) Pendekatan jamak / pluralistic ini tidak mengikat guru kepada strategi managerial tunggal melainkan member peluang kepada guru untuk mempertimbangkan seluruh strategi yang dapat dan tepat dilakukan, defenisi managemen kelas yang merefeksikan kejamakan pendekatan itu, kiranya dapat dirumuskan sebagai perangkat kegiatan dimana guru mengembangkan dan memelihara kondisi kelas yang dapat mendorong terjadinya pembelajaran yang efektif dan efisien. Brophy putnan ( good dan brophy 1990 ) menyebutnya sebagai pendekatan optimal yaitu sebagi proses pengembangan lingkungan belajar yang dikehendaki dan menekankan sekecil mungkin pembatasan – pembatasan.
  • 21. Contoh Pendekatan pluralistic Contoh Pendekatan ini : guru bisa menangani masalah yang terjadi di dalam kelas dengan mudah, seperti anak yang nakal, berkelahi, pemalu dll, karena dalam pendekatan analitik pluralistik guru bisa memilih strategi manajemen kelas yang dianggapnya paling berpotensi untuk pembelajaran.
  • 22. • --Fungsi preventifFungsi preventif, mencegah munculnya perilaku, mencegah munculnya perilaku bermasalah;bermasalah; --Fungsi kuratifFungsi kuratif, menyembuhkan perilaku, menyembuhkan perilaku bermasalah;bermasalah; --Fungsi pemeliharaanFungsi pemeliharaan, memelihara kondisi yang, memelihara kondisi yang positif;positif; --Fungsi pengembanganFungsi pengembangan, mengembangkan kondisi, mengembangkan kondisi yang kondusif;yang kondusif; --Fungsi fasilitatorFungsi fasilitator, memfasilitasi kebutuhan –, memfasilitasi kebutuhan – kebutuhan untuk berkembang;kebutuhan untuk berkembang; --Fungsi motivatorFungsi motivator, memberikan dorongan untuk, memberikan dorongan untuk berprestasi dan berkembang.berprestasi dan berkembang. Dari kesembilan pendekatan diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi – fungsi pokok manajemen kelas sebagai berikut :
  • 23. Manajemen kelas adalah prasyarat dan sekaligus menjadi aspek penting bagi terjadinya proses pembelajaran yang efektif. Berbagai hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara perilaku manajemen kelas yang dilakukan guru dengan perilaku yang diharapkan dari peserta didik (James M. Cooper, ed. 1990). Beberapa contoh strategi manajemen kelas yang efektif untuk mengembangkan perilaku peserta didik ialah : 1.Strategi otoriter efektif untuk mengikuti perilaku yang keliru. 2.Strategi modifikasi perilaku efektif untuk meningkatkan perilaku yang tepat. 3.Strategi iklim sosio-emosional efektif untuk mempercepat hubungan antarpribadi yang positif. 4.Strategi proses kelompok efektif untuk menumbuhkan norma kelompok kelas.
  • 24. Keragaman individu dan kelompok di antara peserta didik membawa implikasi terhadap manajemen kelas. Keragaman usia, gender (identitas jenis), etnik kecakapan, dan kesiapan belajar adalah faktor-faktor yang harus dipertimbangkan di dalam manajemen kelas. Faktor keragaman dan perkembangan di dalam manajemen kelas Menurut Brophy dan Evertson bagaimana guru berperan dalam setiap golongan kelas yang dimaksud, antara lain: Pada tingkat taman kanak-kanak dan kelas awal Pada tingkat kelas tengah Pada tingkat kelas tinggi Pada tingkat kelas lanjutan
  • 25. Tahap-tahap proses manajemen kelas Dalam pendekatan ini ada 4 langkah yang harus ditempuh guru untuk melaksanakan manajemen kelas. (James and Cooper, ed. 1990) : 1.Merumuskan kondisi kelas yang dikehendaki 2.Menganalisis kondisi kelas yang ada pada saat ini 3.Memilih dan menggunakan strategi manajerial 4.Menilai efektivitas manajerial Dalam pendekatan ini ada 4 langkah yang harus ditempuh guru untuk melaksanakan manajemen kelas. (James and Cooper, ed. 1990) : 1.Merumuskan kondisi kelas yang dikehendaki 2.Menganalisis kondisi kelas yang ada pada saat ini 3.Memilih dan menggunakan strategi manajerial 4.Menilai efektivitas manajerial
  • 26. 1. Merumuskan spesifikasi kondisi kelas yang dikehendaki Manajemen kelas adalah proses yang bertujuan, yaitu guru menggunakan berbagai strategi manajerial untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan dan diidentifikasikan dengan baik. Secara konkret kondisi kelas yang diharapkan terjadi pada saat proses pembelajaran, sebagai berikut : 1.Siswa menampilkan perilaku berorientasi tugas 2.Siswa memahami harapan guru dan perilaku sesuai dengan harapan kita. 3.Siswa menampilkan perilaku belajar yang produktif 4.Mengikuti aturan yang ditetapkan 5.Berkomunikasi terbuka dan jujur dan sebagainya
  • 27. 2. Menganalisis kondisi kelas aktual Analisis kondisi kelas pada saat ini penting dilakukan untuk dibandingkan dengan kondisi ideal yang telah dirumuskan pada tahap satu. Analisis ini akan membentuk guru untuk mengidentifikasi hal-hal sebagai berikut: kesenjangan antara kondisi nyata dengan kondisi ideal, dan menetapkan hal-hal yang segera memerlukan perhatian. masalah-masalah potensial yang bisa muncul sekiranya guru tidak berhasil mencegahnya. kondisi nyata yang perlu dipelihara, ditingkatkan, dan diperhatikan karena merupakan kondisi yang dikehendaki.
  • 28. 3. Manilai efektivitas manajerial Beberapa lembar pengamatan strategi penilaian efektivitas manajerial: 1.Lembar pengamatan guru a.guru mendorong peserta didik berkomunikasi secara terbuka b.guru berbicara tentang situasi, pada saat menangani suatu masalah c.guru mengekspresikan peranan dan sikap yang sebenarnya pada peserta didik d.guru menyatakan harapan secara jelas dan eksplsit kepada peserta didik
  • 29. 2. lembar pengamatan perilaku peserta didik a.peserta didik mempelajari mata pelajaran b.peserta didik bekerja sama dengan baikdalam kelompok c.peserta didik bebas mengekspresikan pikiran dan perasaannya. d.peserta didik memandang gurunya secara obyektif
  • 30. Penataan Lingkungan Fisik Kelas  Dilihat dari sisi ukuran kelas: 1.kelas kecil    kelas kecil lebih mudah dikelola daripada kelas besar. Keuntungan bekerja dengan kelas kecil (20 – 25 orang): -          peserta didik lebih banyak dilibatkan di dalam proses kerja -          peserta didik dapat dengan cepat mendapat bantuan dari guru jika menghadapi permasalahan -          peserta didik tidak banyak mengalami kevakuman karena tidak adanya tugas atau latihan  Dilihat dari sisi ukuran kelas: 1.kelas kecil    kelas kecil lebih mudah dikelola daripada kelas besar. Keuntungan bekerja dengan kelas kecil (20 – 25 orang): -          peserta didik lebih banyak dilibatkan di dalam proses kerja -          peserta didik dapat dengan cepat mendapat bantuan dari guru jika menghadapi permasalahan -          peserta didik tidak banyak mengalami kevakuman karena tidak adanya tugas atau latihan 2. ukuran kelas besar (3 – 40 orang) pada umumnya pada ukuran kelas yang seperti ini seorang guru tentunya tidak dapat mendistribusikan perhatiannya secara menyeluruh, oleh karenanya di bagi menjadi kelompok- kelompok kecil.
  • 31. Pengelompokan peserta didik ke dalam kelompok harus dilakukan dengan hati- hati, sesuai dengan tujuan pembelajaran: -          kelompok homogen: kelompok yang terdiri dari peserta didik dengan kemampuan dan kebutuhan yang relatif sama. -          Kelompok heterogen: kelompok yang terdiri dari peserta didik dengan kemampuan dan kebutuhan yang beragam. Pengelompokan peserta didik ke dalam kelompok harus dilakukan dengan hati- hati, sesuai dengan tujuan pembelajaran: -          kelompok homogen: kelompok yang terdiri dari peserta didik dengan kemampuan dan kebutuhan yang relatif sama. -          Kelompok heterogen: kelompok yang terdiri dari peserta didik dengan kemampuan dan kebutuhan yang beragam. Beberapa keuntungan baik dari peserta didik maupun guru dengan bekerja dalam kelompok kecil : 1.pembelajaran dapat di sesuaikan dengan kebutuhan khusus peserta didik dalam kelompok 2.guru dapat memantau pekerjaan peserta didik secara langsung 3.peserta didik yang lamban dan pemalu akan lebih berani bertanya dalam kelompok kecil 4.peserta didik lebih mampu bertahan menghadapi tugas, karena selalu tersentuh kendali guru 5.peserta didik merasa lebih bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya di dalam kelomppok kecil
  • 32. HUBUNGAN GURU DAN SISWA AKAN BAIK BILA:HUBUNGAN GURU DAN SISWA AKAN BAIK BILA: Thomas Gordon (1990-29)Thomas Gordon (1990-29) 1.1. Keterbukaan, baik guru ataupun siswaKeterbukaan, baik guru ataupun siswa saling bersikap jujur dan membuka dirisaling bersikap jujur dan membuka diri satu sama lainsatu sama lain 2.2. Tanggap bila mana seseorang tahuTanggap bila mana seseorang tahu bahwa dia dinilai oleh orang lainbahwa dia dinilai oleh orang lain 3.3. Saling ketergantungan satu sama lainSaling ketergantungan satu sama lain 4.4. Kebebasan, memperbolehkan setiapKebebasan, memperbolehkan setiap orang tumbuh dan mengembangkanorang tumbuh dan mengembangkan keunikanya, kreativitasnya, dankeunikanya, kreativitasnya, dan kepribadianyakepribadianya 5.5. Saling memenuhi kebutuhan, sehinggaSaling memenuhi kebutuhan, sehingga tidak ada kebutuhan satu orangpun yangtidak ada kebutuhan satu orangpun yang tidak terpenuhitidak terpenuhi
  • 33. Guru yang memahami kedudukan dan fungsinya sebagai pendidik, akan selalu terdorong untuk tumbuh dan berkembang dalam proses mengajarnya,dan beranggapan bahwa murid merupakan potensi kelas yang harus dimanfaatkan guru dalam mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif.