SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
SANITASI DAN
HYGIENE
SANITIZER
OLEH : DINA FEBRIANA
SANITIZER?
Sanitizer adalah zat kimia yang
dapat mengurangi jumlah
mikroorganisme yang tumbuh
dan sporanya sampai tingkat
aman untuk manusia.
TUJUAN ?
 Tujuan utama penggunaan sanitizer
(desinfektan) adalah untuk
mereduksi jumlah mikroba patogen
dan perusak di dalam pengolahan
pangan dan pada fasilitas dan
perlengkapan persiapan makanan.
Pengawasan terhadap
mikroorganisme ini penting untuk
menjamin suatu produk yang aman
dan utuh dengan masa simpan yang
cukup.
GOLONGAN SANITIZER ?
Sanitizer yang terkenal dibagi
dalam 2 golongan, yaitu:
1. Pembunuh sel vegetatif selain
spora (disinfectant)
2. Penghambat pertumbuhan
mikroorganisme (antiseptik)
JENIS SANITIZER
Non Kimia
 Panas
 Uap
 Air
Mendidih
 UV
Kimia
 Bahan berbasis klorin
 Bahan berbasis lodine
 Bahan berbasis
Ammonium guaternary
next
next
PANAS
• Panas akan menggumpalkan, protein
sel mikroorganisme, sehingga fungsi
hidup sel terganggu. Efisiensi panas
tergantung pada suhu yang
dicapai, kelembaban, dan waktu di
mana suhu dipertahankan.
back
UAP
• Uap dapat digunakan sebagai
sanitizer jika dibuat dari air
berkualitas air minum. Uap tidak
dapat menembus retakan dan
goresan permukaan, tidak seperti
air, dan uap tidak dapat digunakan
untuk pola pembersihan
(Cleaning-In-Place = Pembersihan Di
Tempat).back
AIR MENDIDIH
• lika tidak dibutuhkan untuk
membunuh spora, suhu 850C selama
15 menit atau 800C selama 20 menit
telah cukup untuk menonaktif-kan
mikroorganisme vegetatif.
back
UV (ULTRAVIOLET)
• Radiasi sinar UV mampu untuk
menembus sel, dan merusak fungsi
sel. Efektifts radiasi UV tergantung
pada jarak dari sumber, lebih dekat
lebih baik.
back
Bahan berbasis klorin
• Aktifitasnya di air dengan membebaskan
zat kimia yang dikenal dengan nama
„”asam hyypochlorous‟ yang bisa
membunuh bakteri.
• Asam ini dapat berubah dengan mudah
menjadi gas khlorin.
• Larutan asam yang mengandung klorin ini
tidak boleh digunakan untuk peralatan
logam karena bersifat korosif
back
• Sanitizer ini berupa larutan asam dari
iodine yang telah direaksikan dengan
sejenis “zat aktif permukaan” (surfactant).
Pengaruh dari reaksi ini membuat iodine
mudah untuk ditangani daripada antiseptik
lainnya.
Bahan berbasis Iodine
back
Bahan berbasis Ammonium
guaternary
• Molekulnya bersifat “aktif permukaan” dan
dapat melarutkan permukaan bakteri
sasarannya dan bercampur dengannya
sehingga efektif pembasmiannya. Sangat
efektif untuk bakteri thermophile
back
TAHAP-TAHAP HIGIENE DAN
SANITASI
Standard yang digunakan adalah:
 "Pre rinse" atau langkah awal yaitu:
menghilangkan tanah dan sisa makanan
dengan mengerok, membilas dengan
air, menyedot kotoran dan sebagainya.
 Pembersihan: menghilangkan tanah
dengan cara mekanis atau mencuci
dengan lebih efektif.
 Pembilasan: membilas tanah dengan
pembersih seperti sabun/deterjen dari
permukaan.
LANJUTAN..
 Pengecekan visual: memastikan dengan
indera mata bahwa permukaan alat-alat
bersih.
 Penggunaan desinfektan: untuk
membunuh mikroba.
 Pembersihan akhir: bila diperlukan untuk
membilas cairan desinfektan yang padat.
 "Drain dry" atau pembilasan kering:
desinfektan atau final rinse dikeringkan
dari alat-alat tanpa diseka/dilap.
TEKNIK PENCUCIAN
 Memisahkan segala kotoran
dan sisa–sisa makanan yang
terdapat pada peralatan yang
akan dicuci, seperti sisa
makanan di atas
piring, sendok, panci dll.
SCRAPIN
G
TEKNIK PENCUCIAN
 Mengguyur air diatas peralatan yang
akan dicuci sehingga bersih dari noda
sisa seluruh permukaan peralatan.
 Perendaman (soaking) dimaksud kan
untuk memberi kesempatan peresapan
air kedalam sisa makanan yang
menempel atau mengeras, sehingga
menjadi mudah untuk dibersihkan atau
terlepas dari permukaan alat. Minimal
waktu perendaman adalah 30 menit– 60
menit.
FLUSHIN
G &
SOAKING
TEKNIK PENCUCIAN
 Mencuci peralatan dengan cara
menggosok dan melarutkan sisa
makanan dengan zat pencuci seperti
detergen cair atau bubuk, yang mudah
larut dalam air sehingga sedikit
kemuingkinan membekas pada alat yang
di cuci.
 Dapat digunakan sabut, tapas, atau zat
penghilang bau yang dipergunakan
seperti abu gosok, arang atau air jeruk
nipis.
WASHING
LANJUTAN WASHING
 Pada tahap penggosokan ini perlu
diperhatikan bagian – bagian peralatan
yang perlu dibersihkan lebih cermat
yaitu:
a. Bagian perlatan yang terkena makanan
(permukaan tempat makanan)
b. Bagian peralatan yang kontak dengan
tubuh (bibir gelas, ujung sendok)
c. Bagian yang tidak rata
(bergerigi, berukir dan berpori).
TEKNIK PENCUCIAN
 Mencuci peralatan yang telah digosok
detergent sampai bersih dengan cara
dibilas dengan air bersih.
 Pada tahap ini penggunaan air harus
banyak, mengalir dan selalu bertukar.
 Setiap alat yang dibersihkan dibilas
dengan cara menggosok– gosok dengan
tangan atau sampai terasa kesat (tidak
licin).
RINSING
TEKNIK PENCUCIAN
 Tindakan sanitasi untuk
membebaskan hama dari peralatan
setelah proses pencucian.
 Peralatan yang selesai dicuci perlu
dijamin aman dari mikroba dengan
cara sanitasi atau dikenal dengan
desinfeksi.
SANITIZIN
G
Lanjutan SANITIZING
 Cara desinfeksi yang umum dilakukan
adalah beberapa macam yaitu :
a. Rendam air panas 100ºC selama 2 menit.
b. Larutkan chlor aktif (50 ppm)
c. Udara panas (oven)
d. Sinar ultra violet (sinar pagi 9.00 – 11.00)
atau peralatan elektrik yang menghasilkan
sinar ultra violet.
e. Uap panas (steam) yang biasanya
terdapat pada mesin cuci piring
(dishwashing machine).
TEKNIK PENCUCIAN
 Mengeringkan dengan manggunakan
kain atau handuk (towel) dengan maksud
menghilangkan sisa- sisa kotoran yang
mungkin masih menempel sebagai akibat
proses pencucian seperti noda
detergent, noda chlor.
 Toweling ini dapat digunakan dengan
syarat bahwa towel yang digunakan
harus steril serta sering diganti unutk
sejumlah penggunaan. Yang paling baik
adalah sekali pakai (single use).
TOWELING
TES KEBERSIHAN
• Dengan menaburkan tepung pada piring yang sudah
dicuci dalam keadaan kering.
• Menaburkan garam pada piring yang kering.
• Penetesan air pada piring yang kering.
• Penetesan dengan alcohol, jika tejadi endapan
pertanda pencucian belum bersih.
• Penciuman aroma
• Penyinaran
SECARA FISIK
TES KEBERSIHAN
• Pengambilan usapan kapas steril (swab) pada peralatan yang
disimpan.
a. Angka kuman sebanyak–banyaknya 100/cm dari permukaan
alat yang diperiksa.
b. Angka kuman E Coli harus 0/cm2
• Pengambilan usapan kapas steril pada peralatan dilakukan
segera setelah pencucian. Hal ini untuk menguji proses
pencucian karena semakin lama akan semakin banyak terjadi
pencemaran bakteri yang berasal dari udara dan akan
memberikan penyimpangan lebih tinggi dari keadaan yang
sebenarnya.
SECARA BAKTERIOLOGIS
Jenis Pengotoran Makanan Pembersih yang
dianjurkan
Karbohidrat:
Adonan tepung, pasta, kentang, sayuran
Deterjen basa lemah
Lemak:
Mentega, minyak, frosting, lemak binatang,
mentega kacang
Deterjen basa lemah
Protein tinggi:
keju, kasein, ikan, daging poultry
Chlorinated alkaline
detergent
Mineral:
bayam, air keras, dairy products
Acid detergent
Tabel 1. Jenis pengotoran makanan dan
pembersih yang dianjurkan.
Tabel 2. 1: Bahan dan Obat Pembersih Peralatan dan Ruang
PERTANYAAN
Bahan Pembersih
Jawab pada selembar kertas!
1. Apa yang dimaksud dengan bahan
pembersih?
2. Sebutkan 4 bentuk dari bahan
pembersih?
3. Sebutkan 3 fungsi dari bahan pembersih?
4. Sebutkan 3 jenis dari bahan pembersih?
5. Jelaskan perbedaan antara teknik dusting
dan dumb dusting?
1. Apa yang dimaksud dengan sanitizer?
2. Apa tujuan dilakukannya sanitizer?
3. Apa perbedaan dari disinfectant dan
antiseptik?
4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis
sanitizer? (non kimia 2, kimia 1)
5. Sebutkan 6 teknik pencucian? Jelaskan!
PERTANYAAN
Sanitizer
Saniter

More Related Content

What's hot

PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURAPELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
AGROTEKNOLOGI
 
Proses pencemar dalam tubuh melalui makanan dan minuman
Proses pencemar dalam tubuh melalui makanan dan minumanProses pencemar dalam tubuh melalui makanan dan minuman
Proses pencemar dalam tubuh melalui makanan dan minuman
putrianggrn
 

What's hot (20)

Pengantar Mikrobiologi Pangan
Pengantar Mikrobiologi PanganPengantar Mikrobiologi Pangan
Pengantar Mikrobiologi Pangan
 
2. penilaian kualitas pangan
2. penilaian kualitas pangan2. penilaian kualitas pangan
2. penilaian kualitas pangan
 
Pengelolaan dapur
Pengelolaan dapurPengelolaan dapur
Pengelolaan dapur
 
PPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makananPPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makanan
 
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURAPELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
 
Penyimpanan pangan
Penyimpanan panganPenyimpanan pangan
Penyimpanan pangan
 
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendahPengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
 
LABEL PANGAN.pptx
LABEL PANGAN.pptxLABEL PANGAN.pptx
LABEL PANGAN.pptx
 
Hygiene Personil : salah satu modul GMP
Hygiene Personil : salah satu modul GMPHygiene Personil : salah satu modul GMP
Hygiene Personil : salah satu modul GMP
 
410052137-materi-pelatihan-CPPOB-2019-pptx.pptx
410052137-materi-pelatihan-CPPOB-2019-pptx.pptx410052137-materi-pelatihan-CPPOB-2019-pptx.pptx
410052137-materi-pelatihan-CPPOB-2019-pptx.pptx
 
Pengolahan makanan
Pengolahan makananPengolahan makanan
Pengolahan makanan
 
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahTeknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
 
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatifSurvai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
 
5 Kunci Keamanan Pangan.ppt
5 Kunci Keamanan Pangan.ppt5 Kunci Keamanan Pangan.ppt
5 Kunci Keamanan Pangan.ppt
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Mie Instan - UNPAS
 
Proses pencemar dalam tubuh melalui makanan dan minuman
Proses pencemar dalam tubuh melalui makanan dan minumanProses pencemar dalam tubuh melalui makanan dan minuman
Proses pencemar dalam tubuh melalui makanan dan minuman
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
 
2. Karakteristik Bahan Pangan
2. Karakteristik Bahan Pangan2. Karakteristik Bahan Pangan
2. Karakteristik Bahan Pangan
 
Sampel pada uji sensori
Sampel pada uji sensoriSampel pada uji sensori
Sampel pada uji sensori
 
Penilaian mutu makanan
Penilaian mutu makananPenilaian mutu makanan
Penilaian mutu makanan
 

Similar to Saniter

Hygiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang
Hygiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi UlangHygiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang
Hygiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang
Said Muhammad
 
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjhppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
KenliSualang10
 
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganSanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
raden prawoto
 

Similar to Saniter (20)

dekontaminasi dan pembersihan.pptx
dekontaminasi dan pembersihan.pptxdekontaminasi dan pembersihan.pptx
dekontaminasi dan pembersihan.pptx
 
Hygiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang
Hygiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi UlangHygiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang
Hygiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang
 
SANITASI PERALATAN (MAKUL PMM-A)
SANITASI PERALATAN (MAKUL PMM-A)SANITASI PERALATAN (MAKUL PMM-A)
SANITASI PERALATAN (MAKUL PMM-A)
 
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjhppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
 
9. bahan sanitaiser
9. bahan sanitaiser9. bahan sanitaiser
9. bahan sanitaiser
 
9. bahan sanitaiser
9. bahan sanitaiser9. bahan sanitaiser
9. bahan sanitaiser
 
Desinfektasi peralatan kesehatan
Desinfektasi peralatan kesehatanDesinfektasi peralatan kesehatan
Desinfektasi peralatan kesehatan
 
1. laundry
1. laundry1. laundry
1. laundry
 
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.pptK3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
 
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam SanitasiBahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
 
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-panganSanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
Sanitasi dan-sanitizer-dalam-industri-pangan
 
sanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.pptsanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.ppt
 
sanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.pptsanitasi-cpmb1.ppt
sanitasi-cpmb1.ppt
 
PPT EPID.pptx
PPT EPID.pptxPPT EPID.pptx
PPT EPID.pptx
 
MSPM - Penggunaan Detergen
MSPM - Penggunaan DetergenMSPM - Penggunaan Detergen
MSPM - Penggunaan Detergen
 
sanitasi training WILMAR.ppt
sanitasi training WILMAR.pptsanitasi training WILMAR.ppt
sanitasi training WILMAR.ppt
 
BIOSAFETY IN MICROBIOLOGY Laboratory.pptx
BIOSAFETY IN MICROBIOLOGY Laboratory.pptxBIOSAFETY IN MICROBIOLOGY Laboratory.pptx
BIOSAFETY IN MICROBIOLOGY Laboratory.pptx
 
PPT SANITASI PENGOLAHAN IKAN KALENG.pptx
PPT SANITASI PENGOLAHAN IKAN KALENG.pptxPPT SANITASI PENGOLAHAN IKAN KALENG.pptx
PPT SANITASI PENGOLAHAN IKAN KALENG.pptx
 
GoodHousekeeping - modul GMP
GoodHousekeeping - modul GMPGoodHousekeeping - modul GMP
GoodHousekeeping - modul GMP
 

Saniter

  • 2. SANITIZER? Sanitizer adalah zat kimia yang dapat mengurangi jumlah mikroorganisme yang tumbuh dan sporanya sampai tingkat aman untuk manusia.
  • 3. TUJUAN ?  Tujuan utama penggunaan sanitizer (desinfektan) adalah untuk mereduksi jumlah mikroba patogen dan perusak di dalam pengolahan pangan dan pada fasilitas dan perlengkapan persiapan makanan. Pengawasan terhadap mikroorganisme ini penting untuk menjamin suatu produk yang aman dan utuh dengan masa simpan yang cukup.
  • 4. GOLONGAN SANITIZER ? Sanitizer yang terkenal dibagi dalam 2 golongan, yaitu: 1. Pembunuh sel vegetatif selain spora (disinfectant) 2. Penghambat pertumbuhan mikroorganisme (antiseptik)
  • 5. JENIS SANITIZER Non Kimia  Panas  Uap  Air Mendidih  UV Kimia  Bahan berbasis klorin  Bahan berbasis lodine  Bahan berbasis Ammonium guaternary next
  • 7. PANAS • Panas akan menggumpalkan, protein sel mikroorganisme, sehingga fungsi hidup sel terganggu. Efisiensi panas tergantung pada suhu yang dicapai, kelembaban, dan waktu di mana suhu dipertahankan. back
  • 8. UAP • Uap dapat digunakan sebagai sanitizer jika dibuat dari air berkualitas air minum. Uap tidak dapat menembus retakan dan goresan permukaan, tidak seperti air, dan uap tidak dapat digunakan untuk pola pembersihan (Cleaning-In-Place = Pembersihan Di Tempat).back
  • 9. AIR MENDIDIH • lika tidak dibutuhkan untuk membunuh spora, suhu 850C selama 15 menit atau 800C selama 20 menit telah cukup untuk menonaktif-kan mikroorganisme vegetatif. back
  • 10. UV (ULTRAVIOLET) • Radiasi sinar UV mampu untuk menembus sel, dan merusak fungsi sel. Efektifts radiasi UV tergantung pada jarak dari sumber, lebih dekat lebih baik. back
  • 11. Bahan berbasis klorin • Aktifitasnya di air dengan membebaskan zat kimia yang dikenal dengan nama „”asam hyypochlorous‟ yang bisa membunuh bakteri. • Asam ini dapat berubah dengan mudah menjadi gas khlorin. • Larutan asam yang mengandung klorin ini tidak boleh digunakan untuk peralatan logam karena bersifat korosif back
  • 12. • Sanitizer ini berupa larutan asam dari iodine yang telah direaksikan dengan sejenis “zat aktif permukaan” (surfactant). Pengaruh dari reaksi ini membuat iodine mudah untuk ditangani daripada antiseptik lainnya. Bahan berbasis Iodine back
  • 13. Bahan berbasis Ammonium guaternary • Molekulnya bersifat “aktif permukaan” dan dapat melarutkan permukaan bakteri sasarannya dan bercampur dengannya sehingga efektif pembasmiannya. Sangat efektif untuk bakteri thermophile back
  • 14.
  • 15. TAHAP-TAHAP HIGIENE DAN SANITASI Standard yang digunakan adalah:  "Pre rinse" atau langkah awal yaitu: menghilangkan tanah dan sisa makanan dengan mengerok, membilas dengan air, menyedot kotoran dan sebagainya.  Pembersihan: menghilangkan tanah dengan cara mekanis atau mencuci dengan lebih efektif.  Pembilasan: membilas tanah dengan pembersih seperti sabun/deterjen dari permukaan.
  • 16. LANJUTAN..  Pengecekan visual: memastikan dengan indera mata bahwa permukaan alat-alat bersih.  Penggunaan desinfektan: untuk membunuh mikroba.  Pembersihan akhir: bila diperlukan untuk membilas cairan desinfektan yang padat.  "Drain dry" atau pembilasan kering: desinfektan atau final rinse dikeringkan dari alat-alat tanpa diseka/dilap.
  • 17.
  • 18. TEKNIK PENCUCIAN  Memisahkan segala kotoran dan sisa–sisa makanan yang terdapat pada peralatan yang akan dicuci, seperti sisa makanan di atas piring, sendok, panci dll. SCRAPIN G
  • 19. TEKNIK PENCUCIAN  Mengguyur air diatas peralatan yang akan dicuci sehingga bersih dari noda sisa seluruh permukaan peralatan.  Perendaman (soaking) dimaksud kan untuk memberi kesempatan peresapan air kedalam sisa makanan yang menempel atau mengeras, sehingga menjadi mudah untuk dibersihkan atau terlepas dari permukaan alat. Minimal waktu perendaman adalah 30 menit– 60 menit. FLUSHIN G & SOAKING
  • 20. TEKNIK PENCUCIAN  Mencuci peralatan dengan cara menggosok dan melarutkan sisa makanan dengan zat pencuci seperti detergen cair atau bubuk, yang mudah larut dalam air sehingga sedikit kemuingkinan membekas pada alat yang di cuci.  Dapat digunakan sabut, tapas, atau zat penghilang bau yang dipergunakan seperti abu gosok, arang atau air jeruk nipis. WASHING
  • 21. LANJUTAN WASHING  Pada tahap penggosokan ini perlu diperhatikan bagian – bagian peralatan yang perlu dibersihkan lebih cermat yaitu: a. Bagian perlatan yang terkena makanan (permukaan tempat makanan) b. Bagian peralatan yang kontak dengan tubuh (bibir gelas, ujung sendok) c. Bagian yang tidak rata (bergerigi, berukir dan berpori).
  • 22. TEKNIK PENCUCIAN  Mencuci peralatan yang telah digosok detergent sampai bersih dengan cara dibilas dengan air bersih.  Pada tahap ini penggunaan air harus banyak, mengalir dan selalu bertukar.  Setiap alat yang dibersihkan dibilas dengan cara menggosok– gosok dengan tangan atau sampai terasa kesat (tidak licin). RINSING
  • 23. TEKNIK PENCUCIAN  Tindakan sanitasi untuk membebaskan hama dari peralatan setelah proses pencucian.  Peralatan yang selesai dicuci perlu dijamin aman dari mikroba dengan cara sanitasi atau dikenal dengan desinfeksi. SANITIZIN G
  • 24. Lanjutan SANITIZING  Cara desinfeksi yang umum dilakukan adalah beberapa macam yaitu : a. Rendam air panas 100ºC selama 2 menit. b. Larutkan chlor aktif (50 ppm) c. Udara panas (oven) d. Sinar ultra violet (sinar pagi 9.00 – 11.00) atau peralatan elektrik yang menghasilkan sinar ultra violet. e. Uap panas (steam) yang biasanya terdapat pada mesin cuci piring (dishwashing machine).
  • 25. TEKNIK PENCUCIAN  Mengeringkan dengan manggunakan kain atau handuk (towel) dengan maksud menghilangkan sisa- sisa kotoran yang mungkin masih menempel sebagai akibat proses pencucian seperti noda detergent, noda chlor.  Toweling ini dapat digunakan dengan syarat bahwa towel yang digunakan harus steril serta sering diganti unutk sejumlah penggunaan. Yang paling baik adalah sekali pakai (single use). TOWELING
  • 26.
  • 27. TES KEBERSIHAN • Dengan menaburkan tepung pada piring yang sudah dicuci dalam keadaan kering. • Menaburkan garam pada piring yang kering. • Penetesan air pada piring yang kering. • Penetesan dengan alcohol, jika tejadi endapan pertanda pencucian belum bersih. • Penciuman aroma • Penyinaran SECARA FISIK
  • 28. TES KEBERSIHAN • Pengambilan usapan kapas steril (swab) pada peralatan yang disimpan. a. Angka kuman sebanyak–banyaknya 100/cm dari permukaan alat yang diperiksa. b. Angka kuman E Coli harus 0/cm2 • Pengambilan usapan kapas steril pada peralatan dilakukan segera setelah pencucian. Hal ini untuk menguji proses pencucian karena semakin lama akan semakin banyak terjadi pencemaran bakteri yang berasal dari udara dan akan memberikan penyimpangan lebih tinggi dari keadaan yang sebenarnya. SECARA BAKTERIOLOGIS
  • 29.
  • 30. Jenis Pengotoran Makanan Pembersih yang dianjurkan Karbohidrat: Adonan tepung, pasta, kentang, sayuran Deterjen basa lemah Lemak: Mentega, minyak, frosting, lemak binatang, mentega kacang Deterjen basa lemah Protein tinggi: keju, kasein, ikan, daging poultry Chlorinated alkaline detergent Mineral: bayam, air keras, dairy products Acid detergent Tabel 1. Jenis pengotoran makanan dan pembersih yang dianjurkan.
  • 31. Tabel 2. 1: Bahan dan Obat Pembersih Peralatan dan Ruang
  • 32. PERTANYAAN Bahan Pembersih Jawab pada selembar kertas! 1. Apa yang dimaksud dengan bahan pembersih? 2. Sebutkan 4 bentuk dari bahan pembersih? 3. Sebutkan 3 fungsi dari bahan pembersih? 4. Sebutkan 3 jenis dari bahan pembersih? 5. Jelaskan perbedaan antara teknik dusting dan dumb dusting?
  • 33. 1. Apa yang dimaksud dengan sanitizer? 2. Apa tujuan dilakukannya sanitizer? 3. Apa perbedaan dari disinfectant dan antiseptik? 4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis sanitizer? (non kimia 2, kimia 1) 5. Sebutkan 6 teknik pencucian? Jelaskan! PERTANYAAN Sanitizer