SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
LAPORAN TETAP PRATIKUM
DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI AKUATIK
        Pengenalan Alat dan Sterilisasi




                    Oleh :
                Dina Mauliya
                05121005024
                 Kelompok 5




       Program Studi Budidaya Perairan
          Dan Teknologi Hasil Ikan
              Fakultas Pertanian
            Universitas Sriwijaya

                  Indralaya
                    2013
I.PENDAHULUAN




A. Latarbelakang


         Pada umumnya mikrobiologi merupakan ilmu yang mempelajari suatu organisme
hidup    yang    berukuran sangat kecil dan mikroskopis. Dalam bidang mikrobiologi kita
mempelajari      banyak   segi   mengenai    jasad-jasad     renik    (mikrobe     atau    protista).
Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan organisme lain, antara lain ada yang
bersifat menguntungkan dan ada yang bersifat merugikan. Banyak diantaranya menjadi
penghuni manusia. Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari
(Dwidjoseputro, 2003).

         Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah mikroskop cahaya. Dengan
mikroskop kita dapat mengamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Pada umumnya mata tidak mampu membedakan benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1
mm.

         Dalam kegiatan di laboratorium mikrobiologi, para praktikan yang melakukan
praktikum harus menaati semua peraturan yang telah diberikan, contohnya di dalam
laboratorium kita dilarang makan, minum, merokok dan mengobrol. Selain itu juga jas lab
harus dipakai sebelum memasuki laboratorium, sedangkan masker dan sarung tangan harus
dipakai sesuai dengan kebutuhan. Hal ini perlu diperhatikan agar terhindar dari kontaminasi
antara pribadi dengan lingkungan sekitar yang ada di labioratorium (Sandjaja, 2002).

         Berbagai peralatan yang ada di laboratorium banyak yang bersifat mudah pecah
sehingga kita perlu sangat hati – hati dalam menggunakannya. Biasanya para praktikan sering
kali kurang hati – hati dalam menggunakan peralatan sehingga banyak peralatan – peralatan
yang digunakan pecah saat melakukan praktikum.

      Kegiatan di laboratorium mikrobiologi dilakukan dengan memperlihatkan aspek
sterilisasi dengan perlatan tertentu antara lain jarum ose, mikroskop, sterilisator (oven dan
autoclave). Keamanan kerja perlu diperhatikan sehingga dapat dihindari kontaminasi pribadi,
pekerja dan lingkungan kerja. Pemeriksaan mikrobiologis merupakan penunjang diagnostic
klinik   untuk    menguatkan     diagnosis   definitive    suatu     penyakit    infeksi   mirobial.
Mikroorganisme seperti bakteri, kapang, khamir dapat dijumpai pada lingkungan di sekitar
kita. Misalnya di udara, tanah, air, tubuh serta benda-benda yang ada di sekitar kita.
Bentuknya yang mikroskopis tidak memungkinkan kita untuk melihatnya dengan mata
langsung tanpa bantuan mikroskop
(Herdiana,2004).
       Sterilisasi adalah perlakuan yang membebaskan benda yang diteliti dari semua
organisme hidup. Hal ini dapat dicapai dengan memberi bahan mematikan secara fisis atau
kimiawi atau dengan penyaringan untuk larutan khusus. Bahan ataupun peralatan yang
digunakan dalam laboratoium mikrobiologi, harus dalam keadaan steril. Artinya pada bahan
atau peralatan tersebut tidak didapatkan mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya, baik
yang akan mengganggu kehidupan dan proses yang sedang dikeringkan (Suriawiria, 2005).

     Teknis aseptis merupakan suatu cara atau teknik yang digunakan untuk mensterilkan
alat dan bahan dari zat-zat kontaminan. Steril merupakan suatu keadaan yang bebas dari
segala macam bentuk kehidupan mikrobia. Di dalam laboratorium sering terjadi kesalahan,
mulai dari saat bahan pemeriksaan diterima sampai dengan hasil pemeriksaan. Pemerikasaan
kesalahan itu berasal dari peralatan, maupun reagensia dan medai yang dipakai, tetapi
kesalahan yang sering terjadi berasal dari manusia pada pelaksana pekerja laboratorium itu
sendiri. Masalah yang sering dijumpai pada laboratorium mikrobakteria adalah kualitas
bahan, kegagalan pembuatan media dan reagensia (Sandjaja, 2002).




B. Tujuan Praktikum

       Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami alat-alat di laboratorium
beserta fungsinya dan bagaimana cara-cara sterilisasi
II.TINJAUAN PUSTAKA




A.Pembahasan Pengenalan Alat


       Salah satu tempat yang sangat penting yang selalu diperlukan oleh para mahasiswa
adalah laboratorium. Di laboratorium kita dapat meneliti berbagai hal dengan menggunakan
peralatan – peralatan yang tersedia, sehingga laboratorium dianggap sebagai suatu tempat
dimana para mahasiswa dan dosen serta para peneliti melakukan percobaan (Suratni, 2008).

       Berbagai percobaan yang dilakukan biasanya menggunakan alat–alat dalam bentuk
gelas yang bersifat mudah pecah. Sering sekali para praktikan kurang hati-hati dalam
menggunakan peralatan-peralatan yang bersifat mudah pecah tersebut di laboratorium. Hal
itulah yang sering menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, akan tetapi bila dilakukan
dengan cara yang benar dan hati-hati maka kecelakaan–kecelakaan seperti itu dapat
diminimalisir. kecelakaan itu juga dapat terjadi karena kelalaian para prktikan, ini dapat
membuat orang tersebut cidera, dan bahkan juga bagi orang–orang yang berada di sekitarnya
(Suratni,2003).

       Keselamatan kerja di laboratorium adalah sesuatu yang sangat diharapkan khususnya
oleh para peneliti yang sering kali melakukan percobaan di laboratorium. Hal ini biasanya
terpikirkan oleh para peneliti yang selalu peduli akan kesehatan, keamanan, dan kenyamanan
kerja (Suratni,2003).

       Biasanya, alat–alat yang selalu dijumpai bila kita masuk ke dalam suatu laboratorium
adalah peralatan–peralatan berbentuk gelas. Yang termasuk ke dalam bahan – bahan gelas ini
antara lain adalah gelas beker, gelas ukur, Erlenmeyer, pipet tetes, tabung reaksi dan lain
sebagainya. Penggunaan alat – alat ini harus sangat hati–hati. Karena alat –alat ini sangat
mudah pecah.

       Selain banyak peralatan yang berbentuk gelas, di dalam laboratorium juga banyak
sekali terdapat barang–barang yang mahal. Yang termasuk alat–alat ini seperti mikroskop,
autoklaf, freezer, incubator dan lain sebagainya.
B. Pembahasan Sterilisasi


a. Pengertian Sterilisasi

       Bahan atau peralatan tersebut tidak didapatkan mikroba yang tidak diharapkan
kehadirannya, baik yang akan mengganggu kehidupan dan proses yang sedang dikeringkan.
sterilisasi adalah perlakuan yang membebaskan benda yang diteliti dari semua organisme
hidup. Hal ini dapat dicapai dengan memberi bahan mematikan secara fisis atau kimiawi atau
dengan penyaringan untuk larutan khusus. Bahan ataupun peralatan yang digunakan dalam
laboratoium mikrobiologi, harus dalam keadaan steril (Suriawiria, 2004).

b. Sterilisasi Dengan Pemanasan

       Menutut Lay (2007) sterilisasi dengan cara pemanasan ini termasuk pada sterilisasi
secara fisik. Sterilisasi dengan pemanasan dapat dibedakan menjadi 5 yaitu sebagai berikut :

   Uap panas dan tekanan
   Dipakai untuk mensterilkan bahan atau alat yang tahan suhu atau panas tinggi disertai
   tekanan. Dengan mengunakan alat yang dinamakan autoklaf, yang mana autoklaf ini
   bekerja pada suhu 121oC dengan menggunakan tekanan 15 lb/in.

   Tyndalisasi
   Dipakai untuk mensterilkan bahan atau alat yang tidak tahan suhu tinggi. Dipanaskan
   pada suhu 100oC, dalam waktu 30 menit, hal ini diulang selama 3 hari secara berturut-
   turut. Sementara tidak dipanaskan disimpan pad suhu kamar.

   Udara panas kering atau basah
   Dipakai untuk mensterilkan bahan atau alat yang mempunyai kemampuan tahan terhadap
   panas, bahan atau alat tersebut dipanaskan pada suhu 170 oC selama 1 jam.

   Api langsung atau nyala bunsen
   Dipakai untuk mensterilkan jarum ose atau jarum isolisai, mulut tabung atau permukaan
   saja.

   Pasteriusasi
Untuk bahan makanan yang akan mengalami penguraian apabila dipanaskan pada suhu
   tinggi. Alat atau bahan dipanaskan pada suhu 60 – 80oC selama 1 jam dalam waktu 3 hari
   berturut-turut.

c. Sterilisasi Dengan Kimiawi

       Etilene okside, cairan yang mendidih pada 10,7oC. zat ini dapat ditambahkan pada
larutan dalam bentuk cairan (konsentrasi akhir kira-kira 0,5-1,0 %) menurut Stanier (1982).
Adapun syarat utama sebagai bahan untuk sterisasi adalah bahwa zat kimia itu harus mudah
menguap dan bersifat racun, sehingga dapat segera dihilangkan dari benda yang akan
disterilisasi setelah perlakuan.

       NaCl (9%), KCl (11%) dan KNO3 (10%) adalah larutan yang dapat digunakan untuk
membunuh mikroba karena tekanan osmotiknya, Larutan alkohol dengan kadar antara 50-
70% banyak juga digunakan sebagai desinfektan karena cepat menyebabkan koagulasi
protein mikroba, sedangkan asam kuat atau basa kuat dapat pula digunakan karena bersifat
menghidrolisis inti sel mikroba, serta larutan formalin merupakan senyawa yang mudah larut
dalam air. Senyawa kimia yang banyak digunakan sebagai desinfektan antara lain CuSo4,
AgNo3, HgCl2, ZnO, serta larutan alkohol dan campurannya (Suriawiria, 2006).

d. Sterilisasi Secara Mekanik

       Pemanasan tinggi ataupun tekanan tinggi bahan akan mengakibatkan atau mengalami
perubahan ataupun penguraian, sterilisasinya harus dilakukan secara mekanik, misalnya
dengan saringan. Penyaringan yang banyak digunakan dalam mikroba adalah dengan
penggunaan filter khusus, misal dengan filter Berkefeld, Chamberland dan filter Seitz. Filter
Seitz dimana penyaringannya berupa membran yang terbuat dara kaca berlubang-lubang
dengan diameter 0,45 m, dimana membran tersebut yang dapat menahan berkembangnya
bakteri (Suriawiria, 2005).
III. METODOLOGI




A.Tempat dan Waktu


      Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu 13 Maret 2013, pada pukul 14.30 WIB
sampai selesai. Yang bertempat di laboratorium bersama Program Studi Budidaya Perairan
dan Teknologi Hasil Ikan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Indralaya.

B. Alat dan Bahan


      Adapun alat yang digunakan dalam pratikum ini antara lain cawan petri, erlenmeyer,
autoclave, luminary air flow, parafil, bunsen dan beberapa alat yang ada pada laboratorium.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah aquadest dan alkohol 70%.




C. Cara Kerja


      Dalam hal ini cara yang dilaksanakan untuk melakukan praktikum Pengenalan Alat
adalah dengan mengamati satu persatu alat-alat dari dalam laboratorium mikrobiologi, dan
kemudian menggambar alat-alat tersebut serta membedakan fungsi dari masing-masing alat.
Sedangkan pada praktikum Sterilisasi adalah membersihkan peralatan yang akan di sterilkan,
dimana peralatan tersebut adalah cawan petri dan tabung reaksi dengan cara menyemprotkan
kedua peralatan tersebut menggunakan alkohol dan kemudian di bersihkan atau dikeringkan
dengan menggunakan tisu. Kemudian kedua peralatan tersebut dipanaskan di atas api. Pada
saat proses sterilisasi berlangsung kurangi aktivitas berbicara agar mencegah bakteri keluar
dari mulut. Terakhir kedua peralatan tersebut masing-masing di bungkus menggunakan koran
bekas yang masih dalam keadaan bersih. Pada pembungkusan kedua peralatan tersebut harus
rapi dan benar-benar dalam keadaan tertutup.
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN




A.HASIL


     Adapun hasil dari pratikum pengenalan alat dan sterilisasi adalah


No    Nama                  Fungsi                            Gambar


1     Autoklaf              Digunakan sebagai alat saat
                            sterilisasi basa dengan suhu
                            121 derajat celcius




2     inchase               Digunakan untuk
                            menginkubasi media pada
                            suhu kamar atau suhu ruang
                            (25-27 derajat Celsius)



3     Kompor gas            Digunakan sebagai sumber
                            panas




4     Water bath            Digunakan untuk
                            menginkubasi media cair
                            dengan suhu yang bias
                            ditentukan
5   Coloni counter   Digunakan untuk menghitung
                     jumlah koloni bakteri




6   Inkubator        Digunakan untuk
                     menginkubasi media pada
                     suhu yang dapat diatur




7   Triangel         Digunakan untuk melakukan
                     atau meratakan pada saat
                     penanaman dengan metode
                     tebar



8   Lemari es        Digunakan untuk menyimpan
                     media dan isolasi pada suhu
                     rendah lebih kurang 7 derajat
                     Celsius




9   Cooling          Digunakan untuk
    inkubator        menginkubasi media dan
                     isolasi pada suhu rendah lebih
                     kurang 20 derajat celsius
10   oven             Digunakan untuk sterilisasi
                      kering dengan suhu 160-170
                      derajat Celsius selama 2 jam




11   Crusable tang    Digunakan untuk mengangkat
                      alat dalam kondisi panas




12   Cover glass      Digunakan untuk menutup
                      objek glass saat diamati
                      dibawah mikroskop



13   Bunsen           Digunakan untuk
                      pengkondisian aseptis




14   Objek glass      Digunakan untuk meletakan
                      sampel saat diamati dibawah
                      mikroskop




15   Gelas ukur 250   Digunakan untuk mengukur
                      larutan sebanyak 250 ml
16   Gelas ukur 100     Digunakan untuk mengukur
     ml                 larutan sebanyak 100 ml




17   Gelas ukur 50 ml   Digunakan untuk mengukur
                        larutan sebanyak 50 ml




18   Washing bottle     Digunakan sebagai wadah
                        aquades




19   Sparayer           Digunakan sebagai wadah
                        alcohol 70%




20   Beaker glass 250   Digunakan sebagai tempat
     ml                 untuk menghomogenkan
                        larutan sebanyak 250 ml




21   Mortar dan alu     Digunakan untuk
                        menghaluskan sampel
22   Beaker glass    Digunakan sebagai tempat
     1000 ml         untuk menghomogenkan
                     larutan sampai 1000 ml



23   Erlenmeyer      Digunakan untuk
                     menhomogenkan larutan
                     dengan cara digoyang-goyang
                     dan sebagai tempat NA dan
                     PDA



24   Cawan petri     Sebagai tempat untuk
                     melakukan penanaman



25   Tabung reaksi   Digunakan untuk melakukan
                     pengenceran bertingkat




26   Rak tabung      Digunakan untuk meletakan
     reaksi          tabung reaksi




27   Pipet tetes     Digunakan untuk mengambil
                     larutan dalam jumlah sedikit




28   Pipet ball      Digunakan untuk mengambil
                     larutan
29   Pipet volume   Digunakan untuk mengambil
                    larutan dalam volume tertentu




30   Spatula        Digunakan untuk
                    menghomogenkan larutan
                    secara manual



31   Jarum loop     Digunakan untuk
                    menginokulasi dari media
                    padat kemedia cair



32   Jarum ose      Digunakan untuk
                    menginokulasi dari media
                    padat kemedia cair



33   Panci          Digunakan untuk merebus
                    media



34   Timbangan      Untuk menimbang bahan
     digital        dengan ketelitian 0,01 gram




35   Mikroskop      Digunakan untuk mengamati
                    mikroorganisme yang tidak
                    dapat dilihat dengan mata
                    telanjang
36   vortex   Digunakan untuk
              menghomogenkan sampel




37   nampan   Digunakan untuk meletakan
              alat dan bahan
B.Pembahasan


     Praktikum kali ini mempunyai tujuan untuk memperkenalkan alat-alat yang digunakan

dalam laboratorium mikrobiologi serta fungsi-fungsinya. Alat-alat di laboratorium terdiri dari

cawan petri, pipet tetes, tabung reaksi, erlenmeyer, bunsen, jarum ose, gelas beker, tabung

reaksi. Alat-alat sterilisasi terdiri dari oven, autoclave dan water bath.


     Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang

terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk

inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC. Colony counter berguna untuk

mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawankarena

adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat

berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan

Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset. Autoclave adalah alat untuk

mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi

menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau

sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh

permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama

sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121oC.


     Dalam praktikum ini kita harus mengenal dahulu alat-alat dan kita harus tahu fungsi dan

cara kerja dari masing-masing alat tersebut. Kebanyakan para praktikan tidak tahu mengenai

fungsi dari alat yang dia pakai sendiri sehingga sering terjadi salah dalam penggunaan alat.


     Jadi, sebelum melakukan praktikum kita harus terlebih dahulu mengenal fungsi dan

cara kerja dari masing – masing alat yang ada di laboratorium. Dengan begitu kita akan lebih
aman dalam melakukan percobaan dan hasil percobaan yang kita lakukan akan sangat

memuaskan.


       Pada praktikum ini kita masih menggunakan alat-alat yang belum steril dari bakteri.

Keadaan alat seperti itu sangat mempengaruhi dalam berlangsungnya suatu percobaan.

Mengenai keakuratan hasil pengamatan bisa ditentukan oleh alat-alat yang digunakan dalam

proses berlangsungnya praktikum, karena sterelisasi pada peralatan praktikum juga sangat

berpengaruh pada hasil percobaan atau hasil penelitian.


     Alat-alat yang digunakan haruslah dalam keadaan yang steril, dimana alat-alat yang

digunakan untuk disterilsasikan dalam praktikum ini adalah seperti cawan petri, erlenmeyer,

tabung reaksi, pipet tetes, jarum ose, pipet serologis dan masih banyak lagi. . Kegiatan

sterilisasi merupakan kegiatan yang dilakukan secara fisik atau kimiawi untuk mendapatkan

suatu keadaan yang bebas dari mikrobiologi yang tidak diinginkan di dalam peralatan kerja,

seperti jarum ose, tabung reaksi, erlenmeyer dan gelas ukur. Adapun alat yang digunakan

untuk sterilsasi dinamakan sterilisator, yaitu dengan menggunakan autoclave pada suhu 121
o
C, 1 atm dan dengan menggunakan oven pada suhu 27-33 oC selama 30 menit.


     Cara yang umum dilakukan untuk menjaga alat-alat kerja di laboratorium tetap steril

ialah dengan sterilisasi secara fisik yang dilakukan dengan pemanasan, radiasi dan filtrasi.

Sedangkan sterilisasi secara kimiawi dilakukan dengan memakai bahan-bahan kimia seperti

fenol, alkohol.


     Di dalam sterilisasi dalam melakukan kegiatan di laboratorium mikrobiologi kita harus

memperlihatkan aspek sterilisasi. Sterilisasi secara fisik maupun secara kimia berguna untuk

membunuh pertumbuhan mikroorganisme yang tidak diinginkan yang terdapat pada alat

kerja. Selain itu, sterilisasi juga berlaku bagi praktikan, mengingat bahwa manusia sumber

bakteri. Oleh karena itu, selain alat kerja dan prasarana yang digunakan dalam laboratorium,
praktikan juga harus steril dari mikroorganisme dalam bentuk apapun dengan cara mencuci

tangan dengan alkohol.
V.KESIMPULAN DAN SARAN




A.Kesimpulan


   Setelah melakukan praktikum pengenalan alat, maka kita dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut :

1. Sebelum melakukan praktikum kita harus mengenal terlebih dahulu fungsi dan cara kerja
   masing–masing alat yang akan kita amati agar dalam penggunaanya tidak salah
2. Peralatan yang biasa digunakan dalam laboratorium berbentuk gelas dimana bersifat
   mudah pecah
3. Alat yang biasa dipakai dalam laboratorium mikrobiologi diantaranya adalah oven,
   autoklaf, mikroskop, alat gelas (tabung reaksi, cawan petri, erlenmeyer , pipet tetes,
   beaker glass, jarum ose dan bunsen)

4. Dengan mengenal dan mengetahui terlebih dahulu peralatan laboratorium maka akan
   mengurangi terjadinya kecelakaan dan kesalahan pada saat praktikum
5. Sterilisasi adalah pemusnahan atau eliminasi semua mikroorganisme, termasuk spora
   bakteri yang sangat resisten
6. Biasanya peralatan sterilisasi yang digunakan adalah oven dan autoclave
7. Terdapat empat sterilisasi yaitu sterilisasi fisik, sterilisasi kimia, sterilisasi radiasi dan
   sterilisasi filtren
8. Umumnya sterilisasi dilakukan secara fisik dan secara kimia
   Alat praktikum yang tidak steril dapat mempengaruhi hasil akhir suatu praktikum


B. Saran


       Dalam pelaksanaan praktikum sebaiknya dilakukan dengan serius agar apa yang kita
pelajari pada praktikum dapat menambah ilmu pengetahuan /wawasan kita dan ada baiknya
setiap pratikan diberi kesempatan untuk mencoba menggunakan alat dan pratikan beserta
asisten diharapkan saat pratikum bisa lebih komunikatif.
DAFTAR PUSTAKA




Dwidjoseputro,D. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Jakarta.
Ferdiaz, I. 1992. Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan Pangan. Alumni. Bandung.

Fuad, Arief. 1995. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Akademi Kimia Analisis :      Bogor.

Gibson, J. M. 1996. Mikrobiologi dan Patologi Modern Untuk Perawat. EGC : Jakarta.

Hadioetomo, R. T. 1993. Mikrobiologi Dalam Praktek. Laboratorium Mikrobiologi: Bandung.


Lay, W. 1992. Biologi untuk Universitas. Erlangga: Jakarta.


Pelczar, Chan. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi jilid 1. Universitas Indonesia. Press: Jakarta.


Pelczar, Chan. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi jilid 2. Universitas Indonesia. Press: Jakarta.


Sandjaja. 1992. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Erlangga : Jakarta.


Suriawiria, U. 1985. Mikrobiologi Umum. Angkasa : Bandung.
Wheeler. 1988. Mikrobiologi Dasar. Erlangga: Jakarta.

More Related Content

What's hot

Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum
Okta Yosiana Dewi
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Fransiska Puteri
 
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitmakalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
Faradina Kusumasdiyanti
 
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Irawati Nurani
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Mifta Rahmat
 

What's hot (20)

Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum Cawan petri, jarum ose, spkulum
Cawan petri, jarum ose, spkulum
 
Bab 1 pengenalan alat di laboratorium
Bab 1 pengenalan alat di laboratoriumBab 1 pengenalan alat di laboratorium
Bab 1 pengenalan alat di laboratorium
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan NegatifLaporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
 
Final acara 1 pengenalan alat dan bahan
Final acara 1 pengenalan alat dan bahanFinal acara 1 pengenalan alat dan bahan
Final acara 1 pengenalan alat dan bahan
 
Media BGLB - LB _ Telurit Agar
Media BGLB - LB _ Telurit AgarMedia BGLB - LB _ Telurit Agar
Media BGLB - LB _ Telurit Agar
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
 
makalah fotometer
makalah fotometermakalah fotometer
makalah fotometer
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitmakalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
 
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 

Viewers also liked

Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Ellie Sirait
 
119891062 pengenalan-alat-alat-laboratorium-kimia-beserta-fungsinya
119891062 pengenalan-alat-alat-laboratorium-kimia-beserta-fungsinya119891062 pengenalan-alat-alat-laboratorium-kimia-beserta-fungsinya
119891062 pengenalan-alat-alat-laboratorium-kimia-beserta-fungsinya
sayedchairudin
 
Isolasi dna bioteknologi
Isolasi dna bioteknologiIsolasi dna bioteknologi
Isolasi dna bioteknologi
Eka Saputra
 
Lapres sterilisasi
Lapres sterilisasiLapres sterilisasi
Lapres sterilisasi
martha_chan
 
Modul praktikum-bioteknologi-2013
Modul praktikum-bioteknologi-2013Modul praktikum-bioteknologi-2013
Modul praktikum-bioteknologi-2013
donna nida
 
Laporan mikrobiologi pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi   pengenalan alat labLaporan mikrobiologi   pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi pengenalan alat lab
Mifta Rahmat
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptisITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
Fransiska Puteri
 
Alat laboratorium kendis
Alat laboratorium kendisAlat laboratorium kendis
Alat laboratorium kendis
Kendis Salim
 

Viewers also liked (20)

Sterilisasi
SterilisasiSterilisasi
Sterilisasi
 
Makalah sterilisasi dan disinfeksi
Makalah sterilisasi dan disinfeksi Makalah sterilisasi dan disinfeksi
Makalah sterilisasi dan disinfeksi
 
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di LaboratoriumLaporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alat
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan AlatPraktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alat
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alat
 
119891062 pengenalan-alat-alat-laboratorium-kimia-beserta-fungsinya
119891062 pengenalan-alat-alat-laboratorium-kimia-beserta-fungsinya119891062 pengenalan-alat-alat-laboratorium-kimia-beserta-fungsinya
119891062 pengenalan-alat-alat-laboratorium-kimia-beserta-fungsinya
 
Mikologi
MikologiMikologi
Mikologi
 
Teknik bekerja secara aseptik
Teknik bekerja secara aseptikTeknik bekerja secara aseptik
Teknik bekerja secara aseptik
 
Isolasi dna bioteknologi
Isolasi dna bioteknologiIsolasi dna bioteknologi
Isolasi dna bioteknologi
 
Buku pengetahuan-laboratorium-biologi
Buku pengetahuan-laboratorium-biologiBuku pengetahuan-laboratorium-biologi
Buku pengetahuan-laboratorium-biologi
 
Lapres sterilisasi
Lapres sterilisasiLapres sterilisasi
Lapres sterilisasi
 
Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik KebidananPencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan
 
Bpfr vero
Bpfr veroBpfr vero
Bpfr vero
 
Modul praktikum-bioteknologi-2013
Modul praktikum-bioteknologi-2013Modul praktikum-bioteknologi-2013
Modul praktikum-bioteknologi-2013
 
Laporan mikrobiologi pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi   pengenalan alat labLaporan mikrobiologi   pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi pengenalan alat lab
 
Permenkes No. 84 Tahun 2014 Tentang DAK 2015
Permenkes No. 84 Tahun 2014 Tentang DAK 2015Permenkes No. 84 Tahun 2014 Tentang DAK 2015
Permenkes No. 84 Tahun 2014 Tentang DAK 2015
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptisITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 1 Pengenalan alat dan teknik aseptis
 
Tugas ppt FISIKA KESEHATAN perawatan dan sterlisasi macam macam peralatan medis
Tugas ppt FISIKA KESEHATAN perawatan dan sterlisasi macam macam peralatan medisTugas ppt FISIKA KESEHATAN perawatan dan sterlisasi macam macam peralatan medis
Tugas ppt FISIKA KESEHATAN perawatan dan sterlisasi macam macam peralatan medis
 
Alat laboratorium kendis
Alat laboratorium kendisAlat laboratorium kendis
Alat laboratorium kendis
 

Similar to Penggunaan Alat dan Strilisasi

Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx
Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docxLaporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx
Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx
SitiAsmaul2
 
Prinsip-prinsip fisika dalam pemeliharaan alat.pdf
Prinsip-prinsip fisika dalam pemeliharaan alat.pdfPrinsip-prinsip fisika dalam pemeliharaan alat.pdf
Prinsip-prinsip fisika dalam pemeliharaan alat.pdf
NadeaAmanda
 
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
itatriewahyuni
 

Similar to Penggunaan Alat dan Strilisasi (20)

Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx
Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docxLaporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx
Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
Makalah sterilisasi
Makalah sterilisasiMakalah sterilisasi
Makalah sterilisasi
 
Makalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksiMakalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksi
 
Makalah mikrobilogi
Makalah mikrobilogiMakalah mikrobilogi
Makalah mikrobilogi
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Sterilisasi n desinfeksi
Sterilisasi n desinfeksiSterilisasi n desinfeksi
Sterilisasi n desinfeksi
 
K3 Mikro.pptx
K3 Mikro.pptxK3 Mikro.pptx
K3 Mikro.pptx
 
Makalah setralisasi
Makalah setralisasiMakalah setralisasi
Makalah setralisasi
 
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docxModul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
 
Makalah setralisasi
Makalah setralisasiMakalah setralisasi
Makalah setralisasi
 
Makalah setralisasi
Makalah setralisasiMakalah setralisasi
Makalah setralisasi
 
DRAFT MODUL PBL KLS X.docx
DRAFT MODUL PBL KLS X.docxDRAFT MODUL PBL KLS X.docx
DRAFT MODUL PBL KLS X.docx
 
Prinsip-prinsip fisika dalam pemeliharaan alat.pdf
Prinsip-prinsip fisika dalam pemeliharaan alat.pdfPrinsip-prinsip fisika dalam pemeliharaan alat.pdf
Prinsip-prinsip fisika dalam pemeliharaan alat.pdf
 
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 

Penggunaan Alat dan Strilisasi

  • 1. LAPORAN TETAP PRATIKUM DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI AKUATIK Pengenalan Alat dan Sterilisasi Oleh : Dina Mauliya 05121005024 Kelompok 5 Program Studi Budidaya Perairan Dan Teknologi Hasil Ikan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Indralaya 2013
  • 2. I.PENDAHULUAN A. Latarbelakang Pada umumnya mikrobiologi merupakan ilmu yang mempelajari suatu organisme hidup yang berukuran sangat kecil dan mikroskopis. Dalam bidang mikrobiologi kita mempelajari banyak segi mengenai jasad-jasad renik (mikrobe atau protista). Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan organisme lain, antara lain ada yang bersifat menguntungkan dan ada yang bersifat merugikan. Banyak diantaranya menjadi penghuni manusia. Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari (Dwidjoseputro, 2003). Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah mikroskop cahaya. Dengan mikroskop kita dapat mengamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Pada umumnya mata tidak mampu membedakan benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm. Dalam kegiatan di laboratorium mikrobiologi, para praktikan yang melakukan praktikum harus menaati semua peraturan yang telah diberikan, contohnya di dalam laboratorium kita dilarang makan, minum, merokok dan mengobrol. Selain itu juga jas lab harus dipakai sebelum memasuki laboratorium, sedangkan masker dan sarung tangan harus dipakai sesuai dengan kebutuhan. Hal ini perlu diperhatikan agar terhindar dari kontaminasi antara pribadi dengan lingkungan sekitar yang ada di labioratorium (Sandjaja, 2002). Berbagai peralatan yang ada di laboratorium banyak yang bersifat mudah pecah sehingga kita perlu sangat hati – hati dalam menggunakannya. Biasanya para praktikan sering kali kurang hati – hati dalam menggunakan peralatan sehingga banyak peralatan – peralatan yang digunakan pecah saat melakukan praktikum. Kegiatan di laboratorium mikrobiologi dilakukan dengan memperlihatkan aspek sterilisasi dengan perlatan tertentu antara lain jarum ose, mikroskop, sterilisator (oven dan autoclave). Keamanan kerja perlu diperhatikan sehingga dapat dihindari kontaminasi pribadi, pekerja dan lingkungan kerja. Pemeriksaan mikrobiologis merupakan penunjang diagnostic klinik untuk menguatkan diagnosis definitive suatu penyakit infeksi mirobial.
  • 3. Mikroorganisme seperti bakteri, kapang, khamir dapat dijumpai pada lingkungan di sekitar kita. Misalnya di udara, tanah, air, tubuh serta benda-benda yang ada di sekitar kita. Bentuknya yang mikroskopis tidak memungkinkan kita untuk melihatnya dengan mata langsung tanpa bantuan mikroskop (Herdiana,2004). Sterilisasi adalah perlakuan yang membebaskan benda yang diteliti dari semua organisme hidup. Hal ini dapat dicapai dengan memberi bahan mematikan secara fisis atau kimiawi atau dengan penyaringan untuk larutan khusus. Bahan ataupun peralatan yang digunakan dalam laboratoium mikrobiologi, harus dalam keadaan steril. Artinya pada bahan atau peralatan tersebut tidak didapatkan mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya, baik yang akan mengganggu kehidupan dan proses yang sedang dikeringkan (Suriawiria, 2005). Teknis aseptis merupakan suatu cara atau teknik yang digunakan untuk mensterilkan alat dan bahan dari zat-zat kontaminan. Steril merupakan suatu keadaan yang bebas dari segala macam bentuk kehidupan mikrobia. Di dalam laboratorium sering terjadi kesalahan, mulai dari saat bahan pemeriksaan diterima sampai dengan hasil pemeriksaan. Pemerikasaan kesalahan itu berasal dari peralatan, maupun reagensia dan medai yang dipakai, tetapi kesalahan yang sering terjadi berasal dari manusia pada pelaksana pekerja laboratorium itu sendiri. Masalah yang sering dijumpai pada laboratorium mikrobakteria adalah kualitas bahan, kegagalan pembuatan media dan reagensia (Sandjaja, 2002). B. Tujuan Praktikum Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami alat-alat di laboratorium beserta fungsinya dan bagaimana cara-cara sterilisasi
  • 4. II.TINJAUAN PUSTAKA A.Pembahasan Pengenalan Alat Salah satu tempat yang sangat penting yang selalu diperlukan oleh para mahasiswa adalah laboratorium. Di laboratorium kita dapat meneliti berbagai hal dengan menggunakan peralatan – peralatan yang tersedia, sehingga laboratorium dianggap sebagai suatu tempat dimana para mahasiswa dan dosen serta para peneliti melakukan percobaan (Suratni, 2008). Berbagai percobaan yang dilakukan biasanya menggunakan alat–alat dalam bentuk gelas yang bersifat mudah pecah. Sering sekali para praktikan kurang hati-hati dalam menggunakan peralatan-peralatan yang bersifat mudah pecah tersebut di laboratorium. Hal itulah yang sering menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, akan tetapi bila dilakukan dengan cara yang benar dan hati-hati maka kecelakaan–kecelakaan seperti itu dapat diminimalisir. kecelakaan itu juga dapat terjadi karena kelalaian para prktikan, ini dapat membuat orang tersebut cidera, dan bahkan juga bagi orang–orang yang berada di sekitarnya (Suratni,2003). Keselamatan kerja di laboratorium adalah sesuatu yang sangat diharapkan khususnya oleh para peneliti yang sering kali melakukan percobaan di laboratorium. Hal ini biasanya terpikirkan oleh para peneliti yang selalu peduli akan kesehatan, keamanan, dan kenyamanan kerja (Suratni,2003). Biasanya, alat–alat yang selalu dijumpai bila kita masuk ke dalam suatu laboratorium adalah peralatan–peralatan berbentuk gelas. Yang termasuk ke dalam bahan – bahan gelas ini antara lain adalah gelas beker, gelas ukur, Erlenmeyer, pipet tetes, tabung reaksi dan lain sebagainya. Penggunaan alat – alat ini harus sangat hati–hati. Karena alat –alat ini sangat mudah pecah. Selain banyak peralatan yang berbentuk gelas, di dalam laboratorium juga banyak sekali terdapat barang–barang yang mahal. Yang termasuk alat–alat ini seperti mikroskop, autoklaf, freezer, incubator dan lain sebagainya.
  • 5. B. Pembahasan Sterilisasi a. Pengertian Sterilisasi Bahan atau peralatan tersebut tidak didapatkan mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya, baik yang akan mengganggu kehidupan dan proses yang sedang dikeringkan. sterilisasi adalah perlakuan yang membebaskan benda yang diteliti dari semua organisme hidup. Hal ini dapat dicapai dengan memberi bahan mematikan secara fisis atau kimiawi atau dengan penyaringan untuk larutan khusus. Bahan ataupun peralatan yang digunakan dalam laboratoium mikrobiologi, harus dalam keadaan steril (Suriawiria, 2004). b. Sterilisasi Dengan Pemanasan Menutut Lay (2007) sterilisasi dengan cara pemanasan ini termasuk pada sterilisasi secara fisik. Sterilisasi dengan pemanasan dapat dibedakan menjadi 5 yaitu sebagai berikut : Uap panas dan tekanan Dipakai untuk mensterilkan bahan atau alat yang tahan suhu atau panas tinggi disertai tekanan. Dengan mengunakan alat yang dinamakan autoklaf, yang mana autoklaf ini bekerja pada suhu 121oC dengan menggunakan tekanan 15 lb/in. Tyndalisasi Dipakai untuk mensterilkan bahan atau alat yang tidak tahan suhu tinggi. Dipanaskan pada suhu 100oC, dalam waktu 30 menit, hal ini diulang selama 3 hari secara berturut- turut. Sementara tidak dipanaskan disimpan pad suhu kamar. Udara panas kering atau basah Dipakai untuk mensterilkan bahan atau alat yang mempunyai kemampuan tahan terhadap panas, bahan atau alat tersebut dipanaskan pada suhu 170 oC selama 1 jam. Api langsung atau nyala bunsen Dipakai untuk mensterilkan jarum ose atau jarum isolisai, mulut tabung atau permukaan saja. Pasteriusasi
  • 6. Untuk bahan makanan yang akan mengalami penguraian apabila dipanaskan pada suhu tinggi. Alat atau bahan dipanaskan pada suhu 60 – 80oC selama 1 jam dalam waktu 3 hari berturut-turut. c. Sterilisasi Dengan Kimiawi Etilene okside, cairan yang mendidih pada 10,7oC. zat ini dapat ditambahkan pada larutan dalam bentuk cairan (konsentrasi akhir kira-kira 0,5-1,0 %) menurut Stanier (1982). Adapun syarat utama sebagai bahan untuk sterisasi adalah bahwa zat kimia itu harus mudah menguap dan bersifat racun, sehingga dapat segera dihilangkan dari benda yang akan disterilisasi setelah perlakuan. NaCl (9%), KCl (11%) dan KNO3 (10%) adalah larutan yang dapat digunakan untuk membunuh mikroba karena tekanan osmotiknya, Larutan alkohol dengan kadar antara 50- 70% banyak juga digunakan sebagai desinfektan karena cepat menyebabkan koagulasi protein mikroba, sedangkan asam kuat atau basa kuat dapat pula digunakan karena bersifat menghidrolisis inti sel mikroba, serta larutan formalin merupakan senyawa yang mudah larut dalam air. Senyawa kimia yang banyak digunakan sebagai desinfektan antara lain CuSo4, AgNo3, HgCl2, ZnO, serta larutan alkohol dan campurannya (Suriawiria, 2006). d. Sterilisasi Secara Mekanik Pemanasan tinggi ataupun tekanan tinggi bahan akan mengakibatkan atau mengalami perubahan ataupun penguraian, sterilisasinya harus dilakukan secara mekanik, misalnya dengan saringan. Penyaringan yang banyak digunakan dalam mikroba adalah dengan penggunaan filter khusus, misal dengan filter Berkefeld, Chamberland dan filter Seitz. Filter Seitz dimana penyaringannya berupa membran yang terbuat dara kaca berlubang-lubang dengan diameter 0,45 m, dimana membran tersebut yang dapat menahan berkembangnya bakteri (Suriawiria, 2005).
  • 7. III. METODOLOGI A.Tempat dan Waktu Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu 13 Maret 2013, pada pukul 14.30 WIB sampai selesai. Yang bertempat di laboratorium bersama Program Studi Budidaya Perairan dan Teknologi Hasil Ikan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Indralaya. B. Alat dan Bahan Adapun alat yang digunakan dalam pratikum ini antara lain cawan petri, erlenmeyer, autoclave, luminary air flow, parafil, bunsen dan beberapa alat yang ada pada laboratorium. Sedangkan bahan yang digunakan adalah aquadest dan alkohol 70%. C. Cara Kerja Dalam hal ini cara yang dilaksanakan untuk melakukan praktikum Pengenalan Alat adalah dengan mengamati satu persatu alat-alat dari dalam laboratorium mikrobiologi, dan kemudian menggambar alat-alat tersebut serta membedakan fungsi dari masing-masing alat. Sedangkan pada praktikum Sterilisasi adalah membersihkan peralatan yang akan di sterilkan, dimana peralatan tersebut adalah cawan petri dan tabung reaksi dengan cara menyemprotkan kedua peralatan tersebut menggunakan alkohol dan kemudian di bersihkan atau dikeringkan dengan menggunakan tisu. Kemudian kedua peralatan tersebut dipanaskan di atas api. Pada saat proses sterilisasi berlangsung kurangi aktivitas berbicara agar mencegah bakteri keluar dari mulut. Terakhir kedua peralatan tersebut masing-masing di bungkus menggunakan koran bekas yang masih dalam keadaan bersih. Pada pembungkusan kedua peralatan tersebut harus rapi dan benar-benar dalam keadaan tertutup.
  • 8. IV.HASIL DAN PEMBAHASAN A.HASIL Adapun hasil dari pratikum pengenalan alat dan sterilisasi adalah No Nama Fungsi Gambar 1 Autoklaf Digunakan sebagai alat saat sterilisasi basa dengan suhu 121 derajat celcius 2 inchase Digunakan untuk menginkubasi media pada suhu kamar atau suhu ruang (25-27 derajat Celsius) 3 Kompor gas Digunakan sebagai sumber panas 4 Water bath Digunakan untuk menginkubasi media cair dengan suhu yang bias ditentukan
  • 9. 5 Coloni counter Digunakan untuk menghitung jumlah koloni bakteri 6 Inkubator Digunakan untuk menginkubasi media pada suhu yang dapat diatur 7 Triangel Digunakan untuk melakukan atau meratakan pada saat penanaman dengan metode tebar 8 Lemari es Digunakan untuk menyimpan media dan isolasi pada suhu rendah lebih kurang 7 derajat Celsius 9 Cooling Digunakan untuk inkubator menginkubasi media dan isolasi pada suhu rendah lebih kurang 20 derajat celsius
  • 10. 10 oven Digunakan untuk sterilisasi kering dengan suhu 160-170 derajat Celsius selama 2 jam 11 Crusable tang Digunakan untuk mengangkat alat dalam kondisi panas 12 Cover glass Digunakan untuk menutup objek glass saat diamati dibawah mikroskop 13 Bunsen Digunakan untuk pengkondisian aseptis 14 Objek glass Digunakan untuk meletakan sampel saat diamati dibawah mikroskop 15 Gelas ukur 250 Digunakan untuk mengukur larutan sebanyak 250 ml
  • 11. 16 Gelas ukur 100 Digunakan untuk mengukur ml larutan sebanyak 100 ml 17 Gelas ukur 50 ml Digunakan untuk mengukur larutan sebanyak 50 ml 18 Washing bottle Digunakan sebagai wadah aquades 19 Sparayer Digunakan sebagai wadah alcohol 70% 20 Beaker glass 250 Digunakan sebagai tempat ml untuk menghomogenkan larutan sebanyak 250 ml 21 Mortar dan alu Digunakan untuk menghaluskan sampel
  • 12. 22 Beaker glass Digunakan sebagai tempat 1000 ml untuk menghomogenkan larutan sampai 1000 ml 23 Erlenmeyer Digunakan untuk menhomogenkan larutan dengan cara digoyang-goyang dan sebagai tempat NA dan PDA 24 Cawan petri Sebagai tempat untuk melakukan penanaman 25 Tabung reaksi Digunakan untuk melakukan pengenceran bertingkat 26 Rak tabung Digunakan untuk meletakan reaksi tabung reaksi 27 Pipet tetes Digunakan untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit 28 Pipet ball Digunakan untuk mengambil larutan
  • 13. 29 Pipet volume Digunakan untuk mengambil larutan dalam volume tertentu 30 Spatula Digunakan untuk menghomogenkan larutan secara manual 31 Jarum loop Digunakan untuk menginokulasi dari media padat kemedia cair 32 Jarum ose Digunakan untuk menginokulasi dari media padat kemedia cair 33 Panci Digunakan untuk merebus media 34 Timbangan Untuk menimbang bahan digital dengan ketelitian 0,01 gram 35 Mikroskop Digunakan untuk mengamati mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
  • 14. 36 vortex Digunakan untuk menghomogenkan sampel 37 nampan Digunakan untuk meletakan alat dan bahan
  • 15. B.Pembahasan Praktikum kali ini mempunyai tujuan untuk memperkenalkan alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi serta fungsi-fungsinya. Alat-alat di laboratorium terdiri dari cawan petri, pipet tetes, tabung reaksi, erlenmeyer, bunsen, jarum ose, gelas beker, tabung reaksi. Alat-alat sterilisasi terdiri dari oven, autoclave dan water bath. Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC. Colony counter berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawankarena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset. Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121oC. Dalam praktikum ini kita harus mengenal dahulu alat-alat dan kita harus tahu fungsi dan cara kerja dari masing-masing alat tersebut. Kebanyakan para praktikan tidak tahu mengenai fungsi dari alat yang dia pakai sendiri sehingga sering terjadi salah dalam penggunaan alat. Jadi, sebelum melakukan praktikum kita harus terlebih dahulu mengenal fungsi dan cara kerja dari masing – masing alat yang ada di laboratorium. Dengan begitu kita akan lebih
  • 16. aman dalam melakukan percobaan dan hasil percobaan yang kita lakukan akan sangat memuaskan. Pada praktikum ini kita masih menggunakan alat-alat yang belum steril dari bakteri. Keadaan alat seperti itu sangat mempengaruhi dalam berlangsungnya suatu percobaan. Mengenai keakuratan hasil pengamatan bisa ditentukan oleh alat-alat yang digunakan dalam proses berlangsungnya praktikum, karena sterelisasi pada peralatan praktikum juga sangat berpengaruh pada hasil percobaan atau hasil penelitian. Alat-alat yang digunakan haruslah dalam keadaan yang steril, dimana alat-alat yang digunakan untuk disterilsasikan dalam praktikum ini adalah seperti cawan petri, erlenmeyer, tabung reaksi, pipet tetes, jarum ose, pipet serologis dan masih banyak lagi. . Kegiatan sterilisasi merupakan kegiatan yang dilakukan secara fisik atau kimiawi untuk mendapatkan suatu keadaan yang bebas dari mikrobiologi yang tidak diinginkan di dalam peralatan kerja, seperti jarum ose, tabung reaksi, erlenmeyer dan gelas ukur. Adapun alat yang digunakan untuk sterilsasi dinamakan sterilisator, yaitu dengan menggunakan autoclave pada suhu 121 o C, 1 atm dan dengan menggunakan oven pada suhu 27-33 oC selama 30 menit. Cara yang umum dilakukan untuk menjaga alat-alat kerja di laboratorium tetap steril ialah dengan sterilisasi secara fisik yang dilakukan dengan pemanasan, radiasi dan filtrasi. Sedangkan sterilisasi secara kimiawi dilakukan dengan memakai bahan-bahan kimia seperti fenol, alkohol. Di dalam sterilisasi dalam melakukan kegiatan di laboratorium mikrobiologi kita harus memperlihatkan aspek sterilisasi. Sterilisasi secara fisik maupun secara kimia berguna untuk membunuh pertumbuhan mikroorganisme yang tidak diinginkan yang terdapat pada alat kerja. Selain itu, sterilisasi juga berlaku bagi praktikan, mengingat bahwa manusia sumber bakteri. Oleh karena itu, selain alat kerja dan prasarana yang digunakan dalam laboratorium,
  • 17. praktikan juga harus steril dari mikroorganisme dalam bentuk apapun dengan cara mencuci tangan dengan alkohol.
  • 18. V.KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan Setelah melakukan praktikum pengenalan alat, maka kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan praktikum kita harus mengenal terlebih dahulu fungsi dan cara kerja masing–masing alat yang akan kita amati agar dalam penggunaanya tidak salah 2. Peralatan yang biasa digunakan dalam laboratorium berbentuk gelas dimana bersifat mudah pecah 3. Alat yang biasa dipakai dalam laboratorium mikrobiologi diantaranya adalah oven, autoklaf, mikroskop, alat gelas (tabung reaksi, cawan petri, erlenmeyer , pipet tetes, beaker glass, jarum ose dan bunsen) 4. Dengan mengenal dan mengetahui terlebih dahulu peralatan laboratorium maka akan mengurangi terjadinya kecelakaan dan kesalahan pada saat praktikum 5. Sterilisasi adalah pemusnahan atau eliminasi semua mikroorganisme, termasuk spora bakteri yang sangat resisten 6. Biasanya peralatan sterilisasi yang digunakan adalah oven dan autoclave 7. Terdapat empat sterilisasi yaitu sterilisasi fisik, sterilisasi kimia, sterilisasi radiasi dan sterilisasi filtren 8. Umumnya sterilisasi dilakukan secara fisik dan secara kimia Alat praktikum yang tidak steril dapat mempengaruhi hasil akhir suatu praktikum B. Saran Dalam pelaksanaan praktikum sebaiknya dilakukan dengan serius agar apa yang kita pelajari pada praktikum dapat menambah ilmu pengetahuan /wawasan kita dan ada baiknya setiap pratikan diberi kesempatan untuk mencoba menggunakan alat dan pratikan beserta asisten diharapkan saat pratikum bisa lebih komunikatif.
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Dwidjoseputro,D. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Jakarta. Ferdiaz, I. 1992. Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan Pangan. Alumni. Bandung. Fuad, Arief. 1995. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Akademi Kimia Analisis : Bogor. Gibson, J. M. 1996. Mikrobiologi dan Patologi Modern Untuk Perawat. EGC : Jakarta. Hadioetomo, R. T. 1993. Mikrobiologi Dalam Praktek. Laboratorium Mikrobiologi: Bandung. Lay, W. 1992. Biologi untuk Universitas. Erlangga: Jakarta. Pelczar, Chan. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi jilid 1. Universitas Indonesia. Press: Jakarta. Pelczar, Chan. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi jilid 2. Universitas Indonesia. Press: Jakarta. Sandjaja. 1992. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Erlangga : Jakarta. Suriawiria, U. 1985. Mikrobiologi Umum. Angkasa : Bandung. Wheeler. 1988. Mikrobiologi Dasar. Erlangga: Jakarta.