Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kota Depok melalui pemberdayaan masyarakat dalam rangka pembangunan kesehatan. Beberapa isu strategis kesehatan nasional dan daerah dijelaskan sebagai latar belakang, termasuk permasalahan kesehatan di Kota Depok.
4. Kewajiban Pemerintah, Pemerintah Provinsi & Kab/Kota
(Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah)
“...health as a fundamental right of every human being...”(Kesehatan adalah Hak Azasi Manusia)
(WHO Convention, 1948)
Upaya Kesehatan SDMK
Sediaan Farmasi,
Alkes, Makanan dan
Minuman
Pemberdayaan
Masyarakat
Derajat Kesehatan yang setinggi-tingginya
Urusan Konkruen Bidang Kesehatan
LATAR BELAKANG (1)
5. Penyelenggaraan Sistem Kesehatan Daerah
Upaya Kesehatan SDMK
Sediaan Farmasi,
Alkes, Makanan
dan Minuman
Pemberdayaan
Masyarakat
• Penerbitan izin praktek
& izin kerja Nakes
• Perencanaan&Pengem
bangan SDMK untuk
UKP dan UKM tk. Kota
• Penerbitan izin apotek, toko
obat,alkes&optikal, UMOT
• Penerbitan sertifikasi produksi alkes & PKRT
kelas 1 tertentu
• Penerbitan izin produksi Makmin PIRT
• Pengawasan Post market makanan
minuman industri RT
• Pemberdayaan
masyarakat melalui
tokoh, kelompok
masyarakat, organisasi
swadaya masyarakat dan
dunia usaha tk. Kota,
• Pengelolaan UKP dan
rujukan tk. Kota
Pengelolaan UKM dan
rujukan tk. Kota
• Penerbitan izin RS C&D dan
Fasyankes tk. Kota
LATAR BELAKANG (2)
14. 12
ARAHKEBIJAKANRPJMN2020-2024
Peningkatan
kesehatan ibu,
anak KB, dan
kesehatan
reproduksi
Percepatan
perbaikan
gizi
masyarakat
Peningkatan
pengendalian
penyakit
Penguatan
Gerakan
Masyarakat
Hidup Sehat
(Germas)
Peningkatan
pelayanan
kesehatan dan
pengawasan obat
dan makanan
Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan menuju cakupan
kesehatan semesta dengan penekanan pada penguatan pelayanan
kesehatan dasar (Primary Health Care) dan peningkatan upaya promotif dan
preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi
STRATEGI RPJMN 2020-2024
15. SASARAN & STRATEGI ARAH KEBIJAKAN 3
Meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan menuju Cakupan Kesehatan Semesta (1)
16. SASARAN & STRATEGI ARAH KEBIJAKAN 3
Memingkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan menuju Cakupan Kesehatan Semesta (2)
20. IPM Jawa Barat (70,68%) Masih
Dibawah Nasional (70,81%)
KONDISI AWAL 2017 2019 – 2023 CAPAIAN AKHIR
Pengangguran Mencapai 1,86
Juta (TPT = 8,16%); Tertinggi
lulusan SMK
Persentase penduduk miskin
sebesar 7,45% (Maret 2018);
Desa Lebih Besar dari Kota
Masih tingginya Stunting di
Jawa Barat (29,2% atau 2,7 Juta
Balita)
IBU JUARA
Posyandu Juara
Jaminan Cuti Melahirkan untuk
Ibu dan Ayah
Tunjangan Kebutuhan Bayi untuk
Keluarga Miskin
SEKOLAH JUARA
Sekolah dan Ruang
Kelas Baru
Kelas Pintar
Sekolah Gratis bagi yang
Membutuhkan
GURU JUARA
Pemetaan rasio Guru dan Murid
Subsidi untuk Guru
Tunjangan Guru
SMK JUARA
Sertifiksi Nasional untuk SMK
Pembangunan dan Revitalsiasi SMK
SMK sesuai potensi ekonomi dan
industri lokal
PERGURUAN TINGGI JUARA
Perguruan Tinggi sebagai Center of
Excellence and Innovation
Kelas Pintar
Desa Binaan Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi di Setiap Kota/Kab
BUDAYA JUARA
Karnaval Budaya Sunda
Museum Sejarah Sunda
Sekolah sebagai Pusat
Pengembangan Kebudayaan
OLAHRAGA JUARA
Pusat Olahraga Kota/Kabupaten
Juara PON
Perbaikan Rumah Atlet
Terwujudnya Kualitas Sumber Daya
Manusia Jawa Barat yang Bahagia dan
Sejahtera yang ditandai dengan
pencapaian indikator di atas rata-rata
nasional yaitu:
IPM Jawa Barat sebesar 74,1-
74,68
Tingkat pengangguran terbuka
sebesar 7,80% – 7,45%
Persentase penduduk miskin
Jawa Barat sebesar 7,17-6,80
Angka Stunting Jawa Barat
sebesar 20% - 22%
Indeks kebahagiaan Jawa Barat
sebesar 69,58%
Indeks kebahagiaan Jawa Barat
mencapai 72,5% - 73,5%
KESEHATAN JUARA
Pelayanan Kesehatan untuk Warga Kurang
Mampu
Puskesmas Juara
Pembangunan dan Revitalisasi Rumah
Sakit
Layad Rawat
MILLENIAL JUARA
Career Expo dan Career Days untuk Fresh
Graduate
Start Up/Creative Hub
Ekspedisi Barudak Juara
Beasiswa Kuliah dalam dan Laur
Negeri untuk Putra Putri daerah
PEREMPUAN JUARA
Sekolah Perempuan
Pendidikan Keterampilan
Perempuan
Anti-Women Trafficking
MISI 2
Melahirkan Manusia yang Berbudaya, Berkualitas, Bahagia & Produktif Melalui Peningkatan Pelayanan Publik yg Inovatif
24. TUJUAN 1
RPJMD
Meningkatkan
Kebahagiaan dan
Kesejahteraan
Masyarakat
SASARAN 1
RPJMD
Meningkatnya Kualitas
Kesehatan Masyarakat
dan Jangkauan
Pelayanan Kesehatan
TUJUAN RENSTRA
2018-2023
MENINGKATKAN
DDERAJAT
KESEHATAN
MASYARAKAT
INDIKATOR 5
PERSENTASE
KEBERHASILAN
PENGOBATAN TB
INDIKATOR 8
PERSENTASE
PUSKESMAS YANG
TERAKREDITASI
INDIKATOR 12
PERSENTASE PENDUDUK YANG
MENDAPATKAN JAMINAN
KESEHATAN MENUJU
UNIVERSAL HEALTH COVERAGE
INDIKATOR 11
PERSENTASE KETERSEDIAAN
OBAT ESENSIAL
KESELARASAN RPJMD DENGAN RENSTRA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT 2018-2023
MISI 2 :
MELAHIRKAN MANUSIA YANG
BERBUDAYA BERKUALITAS BAHAGIA
DAN PRODUKTIF MELALUI PENINGKATAN
PELAYANAN PUBLIK YANG INOVATIF
INDIKATOR 6
PREVALENSI
HIPERTENSI
INDIKATOR 7
PERSENTASE PENDUDUK YANG
TERDAMPAK KRISIS KESEHATAN
AKIBAT BENCANA DAN/ATAU
BERPOTENSI BENCANA PROVINSI YANG
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
INDIKATOR 10
PERSENTASE RUMAH
SAKIT TERAKREDITASI
A H H
INDIKATOR 4
PERSENTASE
KABUPATEN/KOTA
DENGAN CAKUPAN
RUMAH TANGGA BER
PHBS >60%
INDIKATOR 3
PERSENTASE PENDUDUK
TERHADAP SANITASI
YANG LAYAK (JAMBAN
SEHAT)
25. INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 RASIO KEMATIAN IBU
2 RASIO KEMATIAN BAYI
3 PREVALENSI STUNTING
PROGRAM
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
PROGRAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT PARU
PROGRAM
PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM
PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN
PROGRAM PENINGKATAN MUTU UNIT PELATIHAN KESEHATAN
PROGRAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN LABORATORIUM KESEHATAN
PROGRAM SUMBER DAYA KESEHATAN
PROGRAM MANAJEMEN KESEHATAN
PROGRAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT AL IHSAN
PROGRAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT JIWA
PROGRAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT JAMPANGKULON
PROGRAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT PAMEUNGPEUK
PROGRAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT KESEHATAN KERJA
INDIKATOR KINERJA UTAMA
4 PERSENTASE KEBERHASILAN PENGOBATAN TB
5 PERSENTASE PENDUDUK YANG TERDAMPAK KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DAN/ATAU BERPOTENSI
BENCANA PROVINSI YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
6 PERSENTASE PUSKESMAS YANG TERAKREDITASI
7 PERSENTASE KAB/KOTA YANG MELAKSANAKAN LAYANAN LAYAD RAWAT
8 PERSENTASE RUMAH SAKIT TERAKREDITASI
PROGRAM
PROGRAM KESEHATAN AKIBAT BENCANA DAN KESEHATAN AKIBAT KLB PROVINSI
INDIKATOR KINERJA UTAMA
9 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT ESSENSIAL
PROGRAM
PROGRAM SUMBER DAYA KESEHATAN
26. TUJUAN :
“MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT”
NO INDIKATOR SATUAN
TARGET
2017 2018 2019 2020 2021
1. RATIO KEMATIAN IBU Kelahiran Hidup 86/100.000 KH 85/100.000 KH 84/100.000 KH 83/100.000 KH 82/100.000 KH
2. RATIO KEMATIAN BAYI Kelahiran Hidup 5.2/1.000 KH 5/1.000 KH 4.8/1.000 KH 4.6/1.000 KH 4.4/1.000 KH
3. PERSENTASE PENDUDUK TERHADAP SANITASI YANG
LAYAK (JAMBAN SEHAT)
PERSEN
75 80 85 90 95
4. PERSENTASE KABUPATEN/KOTA DENGAN CAKUPAN RUMAH
TANGGA BER PHBS >60%
PERSEN 40.7 51.9 63 77.8 85.2
5. PERSENTASE KEBERHASILAN PENGOBATAN TB PERSEN 89% 89% 90% 90% 91%
6. PREVALENSI HIPERTENSI PERSEN 39 38.4 37.8 37.2 36.6
7. PERSENTASE PENDUDUK YANG TERDAMPAK KRISIS
KESEHATAN AKIBAT BENCANA DAN/ATAU BERPOTENSI
BENCANA PROVINSI YANG MENDAPAT PELAYANAN
KESEHATAN
PERSEN 100% 100% 100% 100% 100%
8. PERSENTASE PUSKESMAS YANG TERAKREDITASI PERSEN 94.76 99.81 99.81 99.81 99.81
9. PERSENTASE KAB/KOTA YANG MELAKSANAKAN LAYANAN
LAYAD RAWAT
PERSEN 29.63 48.15 66.67 85.19 100
10. PERSENTASE RUMAH SAKIT TERAKREDITASI PERSEN 59.13 68.99 78.84 88.70 98.55
11. PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT ESENSIAL PERSEN 90 91 92 93 95
12. PERSENTASE PENDUDUK YANG MENDAPATKAN JAMINAN
KESEHATAN MENUJU UNIVERSAL HEALTH COVERAGE
PERSEN 85 90 95 95 95
28. VISI MISI KOTA
DEPOK
VISI
MISI
Terwujudnya Kota Depok Yang Unggul, Nyaman Dan
Religius
• Meningkatkan kualitas pelayanan publik yang profesional dan
transparan.
• Mengembangkan sumber daya manusia yang kreatif dan berdaya
saing.
• Mengembangkan ekonomi yang mandiri, kokoh dan berkeadilan.
• Membangun infrastruktur dan ruang publik yang merata,
berwawasan lingkungan dan ramah keluarga.
• Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melaksanakan nilai-nilai
agama dan menjaga kerukunan antar umat beragama serta
meningkatkan kesadaran hidup berbangsa dan bernegara.
29. ISU STRATEGIS
PERMASALAHAN ISU STRATEGIS
Belum terselenggaranya pengelolaan Dinas
secara akuntabel.
Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang
akuntabel
Masih terdapat kesenjangan dalam pemenuhan
dan kualitas pelayanan kesehatan Penyediaan pelayanan kesehatan yang terjangkau
dan bermutu
Belum tercapainya Universal Health Coverage (UHC)
Masih terdapatnya Kematian Ibu dan Bayi
Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat
Meningkatnya kasus penyakit menular dan tidak
menular serta munculnya penyakit menular lain
emerging & re-emerging)
Masih terdapatnya masyarakat yang belum
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan
Kota Sehat
Masih terdapat Balita dengan Stunting dan Gizi
30. TUJUAN :
“MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT”
NO INDIKATOR SATUAN
TARGET
2017 2018 2019 2020 2021
1. RATIO KEMATIAN IBU Kelahiran Hidup 14 KASUS 13 KASUS 38.85/
100.000 KH
38.25/
100.000 KH
38.25/
100.000 KH
2. RATIO KEMATIAN BAYI Kelahiran Hidup 50 KASUS 45 KASUS 2.18/1.000 KH 2.16/1.000 KH 2.14/1.000 KH
3. LAYANAN PUSKESMAS 24 JAM, PONED & RAWAT INAP UNIT 7,11,4 8,11,6 10,11,10 11,11,11 11,11,11
4. CAKUPAN PELAYANAN JKN PERSEN 100 100 100 100 100
5. TATANAN KOTA SEHAT PERSEN 100%
PADAPA
80%
WIWERDA
100%
WIWERDA
80%
WITARA
100%
WISTARA
6. CAKUPAN TATANAN PHBS TATANAN/PERSEN 3 4 77.6% 77.8% 77.8%
7. JUMLAH KASUS HIV/AIDS KASUS 850 1000 1200 1350 1500
8. PREVALENSI TB/100.000 PDDK RASIO 117/
100.000 PDDK
117/
100.000 PDDK
117/
100.000 PDDK
117/
100.000 PDDK
117/
100.000 PDDK
9. KSEMBUHAN TB PERSEN 95 95 96 96 97
10. PREVALENSI KASUS DBD/100.000 PDDK PERSEN 75/
100.000 PDDK
70/
100.000 PDDK
65/
100.000 PDDK
60/
100.000 PDDK
55/
100.000 PDDK
11. PENEMUAN KASUS BARU DM PERSEN 2 2 6.65 6.39 6.26
12. PENEMUAN KASUS BARU HIPERTENSI PERSEN 22.3 22.3 24.8 24.2 23.6
13. PREVALENSI GIZI BURUK PERSEN 0.05 0.05 0.04 0.03 0.02
14. PREVALENSI STUNTING PERSEN NA NA 6.6 6.59 6.58
31. TUJUAN :
“MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT”
NO INDIKATOR SATUAN
TARGET
2017 2018 2019 2020 2021
15. CAKUPAN RUMAH SEHAT PERSEN 87 87.5 88 88.5 89
16. JUMLAH KELURAHAN BEBAS BABS / ODF UNIT 8 12 20 25 30
17. CAKUPAN TEMPAT UMUM YG SEHAT PERSEN 80 85 90 95 100
18. UNIT LAYANAN TERAKREDITASI PERSEN 100 100 100 100 100
19. PERSENTASE TENAGA KESEHATAN DI FASKES PEMERINTAH
A. DOKTER SPESIALIS DASAR & PENUNJANG RSUD WILAYAH
TIMUR
PERSEN 0 0 0 0 100
B. DOKTER UMUM PERSEN 100 100 80 90 100
C. DOKTER GIGI PERSEN NA NA 95 100 100
D. TEKNISI KEFARMASIAN PERSEN NA NA 78 88 100
E. BIDAN PERSEN 68 75 87 94 100
F. PERAWAT PERSEN 60 70 77 88 100
G. NUTRISIONIS PERSEN 35 40 82 91 100
H. SANITARIAN PERSEN NA NA 80 90 100
20. JUMLAH BLUD UPT PUSKESMAS KECAMATAN UNIT 11 11 11 11 11
21. INTEGRASI SIMPUSDIN, P-CARE,SIM RS PERSEN 100 100 100 100 100
22. PEMBANGUNAN RSUD WILAYAH TIMUR TAHAP FS
PEMBANGUNAN,
MP, DED
FS
PEMBANGUNAN,
MP, DED
PEMBANGUNAN
GEDUNG 50%
PERTAMA
PEMBANGUNAN
LANJUTAN & SOFT
OPERASIONAL
OPTIMALISASI
OPERASIONAL
PENYEDIAAN LABKESDA UNIT NA NA 1 LABKESDA 1 LABKESDA 1 LABKESDA
LABORATORIUM PUSKESMAS PERSEN/UNIT 40% 50% 21 24 27
32. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN/
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Meningkatkan kualitas
pelayanan publik yang
profesional dan Tata
Dinkes yang akuntabel
Meningkatnya kualitas
pelayanan publik yang
profesional dan tata
Dinas Kesehatan yang
akuntabel
Predikat SAKIP DINKES
Jumlah Unit Layanan
Meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat.
Meningkatnya
dan mutu layanan
kesehatan
IKM
Meningkatnya kualitas
kesehatan masyarakat
AKI
AKB
Tingkat Tatanan Kota Sehat
TUJUAN, SASARAN &
INDIKATOR SASARAN
DINAS KESEHATAN TAHUN
2016-2021
33. Indikator Kinerja Dinas
Kesehatan
Kota Depok Tahun 2014-
2018
73.96
73.98
74.01
74.04
2014 2015 2016 2017
ANGKA KEMATIAN IBU ANGKA KEMATIAN BAYI ANGKA HARAPAN HIDUP
17 14 16 20 18
2014 2015 2016 2017 2018
AKI
Series1
83
62
92
72 67
2014 2015 2016 2017 2018
AKB
Series1
0.06
20
0.06
21
0.06
37
0.06
40
0.06
09
2014 2015 2016 2017 2018
PREVALENSI GIZI BUR
34. INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN
MASYARAKAT (IPKM)
• adalah kumpulan indikator kesehatan yang dapat dengan mudah dan langsung diukur untuk
menggambarkan masalah kesehatan. Serangkaian indikator kesehatan ini secara langsung
maupun tidak langsung dapat berperan meningkatkan umur harapan hidup yang panjang
dan sehat.
DEFINISI IPKM
Sub Indeks IPKM
Kesehatan
Balita
Kesehatan
Reproduksi
Pelayanan
Kesehatan
Perilaku
Kesehatan
Penyakit
Tidak
Menular
Penyakit
Menular
Kesehatan
Lingkungan
35. Kesehatan
Balita
Balita Gizi Buruk &
Kurang
Balita Pendek dan
Sangat Pendek
(Stunting)
Balita Gemuk
Penimbangan Balita
KN 1
Imunisasi Lengkap
Kesehatan
Reproduksi
Penggunaan alat
kontrasepsi
Pemeriksaan
Kehamilan (K4)
KEK pada Wanita
Usia Subur
Pelayanan
Kesehatan
Persalinan oleh
Tenakes di Faskes
Proporsi Kecamatan
dengan Kecukupan
Jumlah Dokter per
penduduk
Proporsi Desa
dengan Kecukupan
Jumlah Posyandu
per Desa
Proporsi Desa
dengan Kecukupan
Jumlah Bidan per
penduduk
Kepemilikan
Jaminan Pelayanan
Kesehatan
Perilaku
Kesehatan
Kebiasaan Merokok
Kebiasaan Cuci
Tangan
BAB di Jamban
Aktifitas Fisik
Menggosok Gigi
Penyakit Tidak
Menular
Hipertensi
Cedera
DM
Gangguan Mental
Emosional (GME)
Obesitas Sentral
Kesehatan Gig &
Mulut
Penyakit
Menular
Pneumonia
Diare Balita
ISPA Balita
Kesehatan
Lingkungan
Akses Sanitasi
Akses Air Bersih
36. 0,6181
(2013)
0,6676
(2018)
Peringkat 2013 2108 Kategori
Peringkat
Kab/Kota dalam
Nasional
44 49
Peringkat
Kab/Kota dalam
Provinsi
2 4
Peringkat Kota
dalam Kota
34 36
IPKM KOTA DEPOK TAHUN
2018
37. Nama
Provinsi
Nama Kab/Kota Skor IPKM Peringkat Kab/Kota
dalam Nasional
Peringkat Kab/Kota
dalam Provinsi
2013 2018 2013 2018 2013 2018
Jawa Barat Kota Bekasi 0,5980 0,6895 71 17 6 1
Jawa Barat Kota Banjar 0,5542 0,6807 175 26 13 2
Jawa Barat Kota Cirebon 0,6463 0,6768 16 32 1 3
Jawa Barat Kota Depok 0,6181 0,6676 44 49 2 4
Jawa Barat Kota Bogor 0,5464 0,6605 203 64 15 5
Jawa Barat Kota Bandung 0,6167 0,6597 45 68 3 6
IPKM KOTA DEPOK
Sumber: Buku IPKM 2018
38. Sub Indeks 2013 2018 Kategori
Kesehatan Balita 0,7157 0,7787
Kesehatan Reproduksi 0,5402 0,6309
Pelayanan Kesehatan 0,5362 0,5582
Perilaku Kesehatan 0,3864 0,4926
Penyakit Tidak Menular 0,5271 0,3542
Penyakit Menular 0,7931 0,8745
Kesehatan Lingkungan 0,8278 0,9839
SUB INDEKS IPKM KOTA DEPOK TAHUN 2018
39. INDIKATOR KOTA DEPOK JAWA BARAT INDONESIA
Prevalensi Balita Gizi Buruk &
Kurang
12.1 % 13.2 % 17.7%
Prevalensi Balita Pendek dan Sangat
Pendek (Stunting)
23.2% 31.1% 30.8%
Prevalensi Balita Gemuk 7.8% 8.7% 8%
Cakupan Penimbangan Balita 96.7% 88.6%
Cakupan KN 1 89.2% 81.9% 84.1%
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap 63.5% 58.3% 57.9%
INDIKATOR KESEHATAN BALITA
PADA IPKM KOTA DEPOK TAHUN 2018
40. INDIKATOR KOTA DEPOK JAWA BARAT INDONESIA
Proporsi Penggunaan alat
kontrasepsi (MKJP)
23.3% 17%
Cakupan Pemeriksaan Kehamilan
(K4)
85.7% 79.7% 74.1%
Prevalensi KEK pada Wanita Usia
Subur
13.3% 12.6% 14.5%
INDIKATOR KESEHATAN REPRODUKSI
PADA IPKM KOTA DEPOK TAHUN 2018
41. INDIKATOR KOTA DEPOK JAWA BARAT
Cakupan Persalinan oleh Tenakes di Faskes 92.5% 75.5%
Proporsi Kecamatan dengan Kecukupan
Jumlah Dokter per penduduk
9.1% 5.1%
Proporsi Desa dengan Kecukupan Jumlah
Posyandu per Desa
100% 91.4%
Proporsi Desa dengan Kecukupan Jumlah
Bidan per penduduk
0.0% 6.0%
Kepemilikan Jaminan Pelayanan Kesehatan 75.3% 62.8%
INDIKATOR PELAYANAN KESEHATAN
PADA IPKM KOTA DEPOK TAHUN 2018
42. INDIKATOR KOTA DEPOK JAWA BARAT INDONESIA
Proporsi Perilaku Kebiasaan
Merokok
27.8% 32% 28.9%
Proporsi Perilaku Cuci Tangan
dengan Benar
53% 56.8% 49.8%
Proporsi Perilaku BAB di Jamban 98.2% 90.9% 88.2%
Proporsi AktifItas Fisik Cukup 60.6% 62.5% 66.5%
Proporsi Perilaku Sikat Gigi dengan
Benar
2% 2.8% 2.8%
INDIKATOR PERILAKU KESEHATAN
PADA IPKM KOTA DEPOK TAHUN 2018
43. INDIKATOR KOTA DEPOK JAWA BARAT INDONESIA
Prevalensi Hipertensi 32.3% 39.6% 34.11%
Prevalensi Cedera 10.6% 8.7% 9.2%
Prevalensi DM 2.9% 1.7% 2.0%
Prevalensi Gangguan Mental
Emosional (GME)
9.8% 12.1% 9.8%
Prevalensi Obesitas Sentral 43.2% 32% 31%
Prevalensi Kesehatan GigI & Mulut 64.2% 58% 57.6%
INDIKATOR PENYAKIT TIDAK MENULAR
PADA IPKM KOTA DEPOK TAHUN 2018
44. INDIKATOR KOTA DEPOK JAWA BARAT INDONESIA
Prevalensi Pneumonia 1.7% 2.6% 2.0%
Prevalensi Diare Balita 8.5% 12.8% 11.0%
Prevalensi ISPA Balita 14% 8.2% 7.8%
INDIKATOR PENYAKIT MENULAR
PADA IPKM KOTA DEPOK TAHUN 2018
45. INDIKATOR KOTA DEPOK JAWA BARAT
Cakupan Akses Sanitasi 99.5% 89.4%
Cakupan Akses Sumber Air Bersih 97.3% 78%
INDIKATOR KESEHATAN LINGKUNGAN
PADA IPKM KOTA DEPOK TAHUN 2018
47. REGULASI & KELEMBAGAAN
KESEHATAN
1
1
• Perda No. 3 th 2014 ttg Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
2
• Perda No. 2 th 2015 ttg Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak
(KIBBLA)
3
• Perda No. 11 th 2017 ttg Perijinan dan Sertifikasi Bidang Kesehatan
4
• Perda No. 17 th 2017 ttg Sistem Kesehatan Daerah (SKD)
5
• Perda No. 10 th 2018 ttg Retribusi Pelayanan Kesehatan pada UPTD
Labkesda
48. CAKUPAN JAMINAN
KESEHATAN (UHC)
2
Upaya Pencapaian target 100% perlindungan Jaminan Kesehatan
Universal
Health
Coverage
2019
2016 : Integrasi JAMKESDA ke BPJS
Skema Pembiayaan :
Pembayaran premi pasien PBI
Penyediaan dana BTT (Bantuan Tidak Terencana Bagi orang terlantar
serta pasien miskin bukan PBI)
N
O
TAHUN Peserta
JKN
%
Cakupan
Peserta
PBI
Dana Premi
PBI (Rp.)
BTT (Rp.) Total
Anggaran
(Rp.)
1 2017 1.141.718 63,01% 429.805 40, 43 M* 3,5 M 43,93 M
2 2018 1.258.479 69,45% 456.243 59,60 M** 5,7 M 65,30 M
3 2019 1.358.085 73.61% 456.531 82 M** 3.5 M 85.5 M
Pembiayaan Peserta JKN Kota Depok
* : sumber dana APBDI, APBD II
** : sumber dana APBDI, APBD II, Pajak Rokok
50. PROGRAM KOTA SEHAT
(WIWERDA)
4
Kawasan
Permukiman,
Sarana dan
Prasarana Umum
Kawasan Sarana
Lalu Lintas Tertib
dan Pelayanan
Transportasi
Kawasan Industri
dan Perkantoran
Sehat
Kawasan
Pariwisata Sehat
Ketahanan Pangan
dan Gizi
Kehidupan
Masyarakat Sehat
Yang Mandiri
Kehidupan Sosial
Yang Sehat
51. Pengembangan Sistem Manajemen Kesehatan
Daerah berbasis TI
5
SIMPUS (Sistem
Informasi Manajemen
Puskesmas)
Integrasi Simpus
dengan P-Care
Pendaftaran Online
Puskesmas
SIPO (Sistem Informas
Pengelolaan Obat)
SIPKAP (Sistem
Informasi Pelaporan
dan Keamanan Pangan)
SINDU (Sistem
Informasi Posyandu)
SIBUGAR (Sistem
Informasi Kebugaran)
SIBIMA (Sistem
Informasi Bidan Praktek
Mandiri)
SIMPOK SEHAT (Sistem
Informasi Manajemen
Kota Depok Sehat)
SIPP KLING (Sistem
informasi Pemetaan
Profil Kesehatan
Lingkungan
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
53. Tantanga
n
Memiliki sistem
perencanaan, evaluasi
dan pelaporan terpadu
Mengelola sumber daya
secara efektif dan
efisien
Membangun kerjasama
lintas program dan
lintas sektor serta
pemberdayaan
masyarakat yang
harmonis
Memiliki inovasi
pelayanan yang menjadi
katalisator pencapaian
tujuan dan sasaran
Membangun dan
mengembangkan
sistem informasi
kesehatan secara
optimal
55. WHY
Masyarakat berhak mengetahui dan menyampaikan
pendapat terhadap isu pembangunan
Pemerintah selaku perencana dapat menggali aspirasi
masyarakat (Sewell Coppock, 1977)
SINERGITAS PEMBANGUNAN
PENTINGNYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Bapak dan ibu sekalian, kita saat ini telah memasuki era baru dimana dunia telah semakin terbuka dan menyatu. Sehingga kita tak mungkin dapat lagi menutup diri terhadap perkembangan geopolitik regional dan global. Untuk itu kita perlu meningkatkan pula daya saing sektor kesehatan kita agar kita dapat sejajar dengan negara – negara terutama di kawasan regional.
Selanjutnya intervensi kesehatan tak hanya dapat kita lakukan tanpa mempertimbangkan berbagai fenomena factor determinan yang terjadi di lingkungan strategis kita. Pengaruh ketahanan budaya yang semakin rentan dikalangan masyarakat kita, pemahaman nilai – nilai yang semakin melemah berpengaruh pada perubahan perilaku dan karakter masyarakat, pendidikan karakter dan budi pekerti serta rendahnya peran keluarga di kalangan masyarakat saat ini mengakibatkan timbulnya permasalahan baru seperti penggunaan narkoba dikalangan remaja dan meningkatnya angka perkawinan anak. Ini semua secara langsung berpengaruh terhadap lingkungan strategis pembangunan sektor kesehatan.
Disamping itu beberapa determinan eksogen yang terkait dengan lingkungan fisik dan biologi seperti penurunan kualitas lingkungan hidup, kelangkaan air, Kenaikan suhu Global, cuaca ekstrem, dan ancaman bencana alam secara langsung juga berpengaruh kepada analisis situasi serta rencana intervensi pembangunan kesehatan.
Dalam Kerangka Pikir Pembangunan SDM – RPJMN 2020 – 2024.
Dengan Prioritas Nasional Peningkatan SDM Berkualitas dan berdaya saing
Untuk mencapai manusia yang berkualitas dan berdaya saing saing dengan SDM sehat, cerdas, adaptif, inovatif, terampil dan bermartabat dipopang oleh 3 piliar anatara lain :
Layanan Dasar dan Perlindungan Soaisal, Produktifitas dan Pembangunan Karakter.
Dimana Kesehatan menopang dan bagian dari Layanan Dasar dan Perlindungan Sosial
Ketiga Pilar ini dicantum dalam Bab IV dan V dalam dokumen RPJMN yaitu meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing serta membangun kebudayaan dan karakter bangsa.
Ada 7 Fokus Pembangunan atau Arah Kebijakan dalam dalam RPJMN 2020 – 2024 terkait Peningkatan SDM Berkualitas dan Berdaya saing
yang terkait kesehatan adalah pada arah kebijakan 3 meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta (UHC).
Ada 5 strategi dalam meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju UHC yaitu
Peningkatan KIA, KB dan Kespro
Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
Peningkatan Pengendalian Penyakit
Penguatan Germas
Penguatan Siste Kesehatan dan POM
Sasaran indikator dan target yang telah disepakati sesuai yang sudah diputuskan Kementerian Kesehatan dengan Bappenas dalam RPJMN yaitu ada 20 indiktor dan target masing-masing indikator tersebut.
Indikator antara lain yaitu AKI dari 305 kita menargetkan 183 diharun 2024, begitupun AKB dari 24 menjadi 16, Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi cara modern dari 57,2 menjadi 63,41, Unmet nned KB dari 10,6 persen menjadi 7,4 persen, ASFR 15-19 tahun dari 36 menjadi 18 . Prevalensi stunting pada balita 30,8 persen menjadi 19 persen, Prevalensi wasting pada balita dari 10,2 persen menjadi 7 persen, Indidensi HIV dari 0,24 menjadi 0,18 per 1.000 penduduk.
Sasaran indikator dan target selanjutnya adalah insidensi TB dari 319 menjadi 190 ditahun 2024, eliminasi malaria 285 kabupaten/kota turun menjadi 405 kabupaten kota. Persentase merokok 9,1 menjadi 8,7, prevalensi obesitas tetap 21,8, Persentase imunisasi dasar lengkap dari 57,9 menjadi 80 di tahun 2024.
Kemudian terkait dengan akreditasi dan standar pelayanan antara lain FKTP yang terakreditasi 40 persen menjadi 85 persen, RS yang terakreditasi dari 63 persen menjadi 95 persen. Puskesmas dengan jenis nakes yang sesuai standar 23 menjadi 83 persen. Puskemas tanpa dokter 15 persen menjadi semua puskesmas dengan dokter. Puskesmas dengan obat esensial dari 86 persen menjadi 96 persen. Persenatse obat memenuhi syarat 80,9 menjadi 92,3 dan persentase makanan memenuhi syarat dari 71 menjadi 90 persen di tahun 2024