SlideShare a Scribd company logo
1 of 99
Download to read offline
Testing dan
Tracing
Covid-19
dr. Zakiah, MKM
“Kenali dirimu, kenali musuhmu,
kenali medan perangmu,
seribu kali kau berperang,
seribu kali kau menang”.
KENALI
MUSUHMU
• Virus SARS-CoV-2 atau virus corona menyerang Sistem
Pernapasan manusia dan menimbulkan gangguan
ringan sampai berat, bahkan kematian.
• Penyakit yang disebabkan oleh virus ini disebut Covid-
19.
• Covid-19 tidak ditularkan oleh hewan, tetapi menular
antarmanusia terutama dari orang-orang terdekat.
• Covid-19 ditularkan melalui cipratan liur (droplet)
yang dikeluarkan seseorang dari mulut atau hidung
ketika bersin, batuk, bahkan saat berbicara.
Kelemahan virus SARS-CoV-2 adalah:
• Dapat mati jika tempat hidupnya dibersihkan dengan sabun
• Virus ini tahan temperatur tinggi, namun semakin tinggi
temperaturnya, semakin pendek masa bertahan virus
Sumber : https://covid19.go.id/
Sumber : https://covid19.go.id/
Data per 19 Oktober 2020
KENALI
MEDAN
PERANGMU
Sumber : https://covid19.go.id/
• Kita harus selalu mengenali dan waspada di area mana kita berada:
zona merah, zona oranye, zona kuning, atau zona hijau.
• Selain itu, kita juga harus mewaspadai tempat-tempat penularan
Covid-19 berisiko tinggi, yaitu lokasi yang berpotensi terjadi
kerumunan dan kontak sosial tinggi seperti pasar, sekolah, gedung,
dan lain-lain.
Gejala
Diperkirakan 1 dari 5
orang yang terinfeksi
akan muncul gejala
berat
Sumber: EPI WIN,WHO
Demam
Batuk
Lemah/
kelelahan
Sakit kepala
Mata merah/radang
Hilang perasa/pembau
Tenggorokan nyeri
Badan terasa sakit
Diare
Penularan
• Droplet: partikel ludah
berukuran >5 um
• Ditularkan melalui:
a. Kontak langsung
b. Kontak tidak langsung
• Airborne : jika dilakukan
prosedur penghasil aerosol
→ intubation, CPR,
nebulasi.
Menjadi dasar upaya pencegahan: menggunakan masker, jaga jarak,
dan cuci tangan.
Berapa Lama virus ini bisa bertahan di
permukaan?
• Permukaan:
a. Plastik: 5 hari
b. Kayu: 4 hari
c. Stainless steel: 48 jam
d. Kertas: 4-5 hari
e. Kaca: 4 hari
• Penting untuk melakukan disinfeksi pada
permukaan yang sering disentuh oleh orang
• Cuci tangan: air dan sabun, atau hand-sanitizer
berbasis alcohol.
Sumber: EPI WIN,WHO
Disusun oleh : Emily S. Gurley, PhD (Johns Hopkins Bloomberg, School of Public Health) Disajikan dengan modifikasi oleh: Bony Wiem Lestari, dr.,MSc. Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat – FK UNPAD
Disusun oleh : Emily S. Gurley, PhD (Johns Hopkins Bloomberg, School of Public Health) Disajikan dengan modifikasi oleh: Bony Wiem Lestari, dr.,MSc. Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat – FK UNPAD
Disusun oleh : Emily S. Gurley, PhD (Johns Hopkins Bloomberg, School of Public Health) Disajikan dengan modifikasi oleh: Bony Wiem Lestari, dr.,MSc. Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat – FK UNPAD
Disusun oleh : Emily S. Gurley, PhD (Johns Hopkins Bloomberg, School of Public Health) Disajikan dengan modifikasi oleh: Bony Wiem Lestari, dr.,MSc. Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat – FK UNPAD
Disusun oleh : Emily S. Gurley, PhD (Johns Hopkins Bloomberg, School of Public Health) Disajikan dengan modifikasi oleh: Bony Wiem Lestari, dr.,MSc. Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat – FK UNPAD
Disusun oleh : Emily S. Gurley, PhD (Johns Hopkins Bloomberg, School of Public Health) Disajikan dengan modifikasi oleh: Bony Wiem Lestari, dr.,MSc. Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat – FK UNPAD
Disusun oleh : Emily S. Gurley, PhD (Johns Hopkins Bloomberg, School of Public Health) Disajikan dengan modifikasi oleh: Bony Wiem Lestari, dr.,MSc. Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat – FK UNPAD
Let’s Practice
4 hari 5 hari 4-5 hari 48 jam
Berapa Lama virus ini
bisa bertahan di
permukaan?
Let’s Practice
Masa inkubasi 7 hari
1. Kapankah OS dapat menularkan Covid-19?
2. Sampai kapankah durasi penularan OS?
Sign and Symptom 9 hari
Let’s Practice
Masa
inkubasi 5 hari
1. Kapankah OS dapat menularkan Covid-19?
2. Sampai kapankah durasi penularan OS?
Sign and Symptom 8 hari
Let’s Practice
Masa inkubasi 9 hari
1. Kapankah OS dapat menularkan Covid-19?
2. Sampai kapankah durasi penularan OS?
Sign and Symptom 11 hari
DEFINISI OPERASIONAL
24
KASUS SUSPEK
Seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria berikut:
1. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)* DAN pada
14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan
atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan
transmisi lokal**.
2. Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA* DAN pada 14 hari
terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan
kasus konfirmasi/probable COVID-19.
3. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat*** yang membutuhkan
perawatan di rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain
berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
KASUS PROBABLE
Kasus suspek dengan ISPA Berat/ARDS***/meninggal dengan
gambaran klinis yang meyakinkan COVID-19 DAN belum ada hasil
pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
Ket: termasuk yang tidak ada hasil pemeriksaan lab. RT-PCR dengan alasan apapun.
KASUS KONFIRMASI
Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus
COVID-19 yang dibuktikan dengan pemeriksaan
laboratorium RT-PCR.
Kasus konfirmasi dibagi menjadi 2:
- Kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik)
- Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik)
DEFINISI OPERASIONAL (1)
25
KONTAK ERAT
Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus
probable atau konfirmasi COVID-19. Riwayat kontak
yang dimaksud antara lain:
a. Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable atau
kasus konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka
waktu 15 menit atau lebih.
b. Sentuhan fisik langsung dengan pasien kasus probable atau
konfirmasi (seperti bersalaman, berpegangan tangan, dll).
c. Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus
probable atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang
sesuai standar.
d. Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak
berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim
penyelidikan epidemiologi setempat (penjelasan dilihat pada
lampiran 5).
Pada kasus probable atau konfirmasi yang bergejala (simptomatik), untuk
menemukan kontak erat periode kontak dihitung dari 2 hari sebelum kasus
timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
Pada kasus konfirmasi yang tidak bergejala (asimptomatik), untuk
menemukan kontak erat periode kontak dihitung dari 2 hari sebelum dan 14
hari setelah tanggal pengambilan spesimen kasus konfirmasi.
DEFINISI OPERASIONAL (2)
PELAKU PERJALANAN
Seseorang yang melakukan perjalanan dari dalam negeri
(domestik) maupun luar negeri pada 14 hari terakhir.
DISCARDED
Discarded apabila memenuhi salah satu kriteria berikut:
1. Seseorang dengan status suspek dengan hasil
pemeriksaan RT-PCR 2 kali negatif selama 2 hari berturut-
turut dengan selang waktu >24 jam.
2. Seseorang dengan status kontak erat yang telah
menyelesaikan masa karantina selama 14 hari.
KEMATIAN
Kematian COVID-19 untuk kepentingan surveilans
adalah kasus konfirmasi/ probable COVID-19 yang
meninggal.
26
DEFINISI OPERASIONAL (3)
SELESAI ISOLASI
Selesai isolasi apabila memenuhi salah satu kriteria berikut:
Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria selesai isolasi pada kasus probable/kasus konfirmasi dapat dilihat dalam
Bab Manajemen Klinis.
Kasus konfirmasi tanpa gejala
(asimptomatik)
Kasus probable/
kasus konfirmasi dengan gejala
ringan/sedang/berat/kritis
Kasus probable/ kasus konfirmasi
dengan gejala berat/kritis
Tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR
dengan ditambah 10 hari isolasi mandiri sejak pengambilan spesimen diagnosis
konfirmasi.
Tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR
dihitung 10 hari sejak tanggal onset dengan ditambah minimal 3 hari setelah
tidak lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan.
Dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR 1 kali negatif, dengan ditambah
minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan
pernapasan
Pasien konfirmasi tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang, dan gejala berat/kritis dinyatakan sembuh apabila telah memenuhi kriteria selesai
isolasi dan dikeluarkan surat pernyataan selesai pemantauan, berdasarkan penilaian dokter di fasyankes tempat dilakukan pemantauan atau
oleh DPJP.
Demam (-)
Batuk (-)
Anosmia (-)
Belum Swab
Kontak dengan
Case (+)
Kasus
Konfirmasi
Suspek
Kontak
Erat
Probable
Discarded
Let’s Practice
Demam (-)
Batuk (+)
Anosmia (-)
Belum Swab
Kontak dengan
Case (-)
Kasus
Konfirmasi
Suspek
Kontak
Erat
Probable
Discarded
Let’s Practice
Demam (+)
Batuk (+)
Sesak (+)
Sudah Swab,
Hasil belum
keluar
Kontak dengan
Case (-)
Kasus
Konfirmasi
Suspek
Kontak
Erat
Probable
Discarded
Let’s Practice
Demam (+)
Batuk (+)
Anosmia (+)
Belum Swab
Kontak dengan
Case (-)
Kasus
Konfirmasi
Suspek
Kontak
Erat
Probable
Discarded
Let’s Practice
Demam (+)
Batuk (+)
Anosmia (+)
Swab (+)
Kontak dengan
Case (+)
Kasus
Konfirmasi
Suspek
Kontak
Erat
Probable
Discarded
Let’s Practice
STRATEGI
PENANGANAN
COVID-19
STRATEGI PENANGANAN
TEST TRACE ISOLATE TREAT
▪ Penguatan PE dan pelacakan kontak
▪ Pemantauan karantina kontak erat
▪ Penyiapan RS darurat, RS perawatan, dan RS
rujukan COVID-19
▪ Pengobatan simptom, suportif, penyakit komorbid
▪ Pembentukan jejaring lab. pemeriksa COVID-19
▪ Percepatan tes COVID-19 bagi yang bergejala (suspek)
▪ Isolasi mandiri, isolasi di RS darurat, isolasi di RS
rujukan
▪ Karantina mandiri bagi kontak erat
39
TESTING
40
SWAB TESTRAPID TEST
METODE PEMERIKSAAN
Bukan alat
Diagnosik
Alat skrining
bila tdk tersedia
RT PCR
Hasil : Reaktif/
Non reaktif
Sifatnya
Sensitif, tapi
Tidak Spesifik
RAPID TEST
PERBEDAAN SWAB TEST DAN
RAPID TEST
BAGAIMANA INTERPRETASI RAPID TEST ??
Ig M Ig G Interpretasi
+ +
Reaktif
+ - Reaktif
- + Reaktif
- - Non Reaktif
BAGAIMANA INTERPRETASI RAPID TEST ??
Ig M Ig G Interpretasi
+ +
Reaktif
+ - Reaktif
- + Reaktif
- - Non Reaktif
BAGAIMANA INTERPRETASI RAPID TEST ??
Ig M Ig G Interpretasi
+ +
Reaktif
+ - Reaktif
- + Reaktif
- - Non Reaktif
BAGAIMANA INTERPRETASI RAPID TEST ??
Ig M Ig G Interpretasi
+ +
Reaktif
+ - Reaktif
- + Reaktif
- - Non Reaktif
BAGAIMANA INTERPRETASI RAPID TEST ??
Let’s Practice
Ig M Ig G
+ +
+ -
- +
- -
Ig M Ig G
+ +
+ -
- +
- -
Ig M Ig G
+ +
+ -
- +
- -
Ig M Ig G
+ +
+ -
- +
- -
R/ NR R/ NR R/ NR R/ NR
R: Reaktif
NR : Non Reaktif
SWAB TEST JIKA TIDAK SEGERA,
PENULARAN SEMAKIN
MELUAS !!
KRITERIA :
KAPANKAH WAKTU
EFEKTIF MELAKUKAN
SWAB TEST ??
PENGAMBILAN
SWAB PADA ANAK
PENGAMBILAN SWAB PADA DEWASA
Lakukan Isolasi
Secara Mandiri
Selama
Menunggu Hasil
Swab Test, Selalu
Terapkan Protokol
Kesehatan
Mekanisme Swab Test
LABORATORIUM RUJUKAN
Lakukan Isolasi
Secara Mandiri
Selama
Menunggu Hasil
Swab Test, Selalu
Terapkan Protokol
Kesehatan
TRACING
55
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
PENGENDALIAN PENCEGAHAN INFEKSI
Strategi Pengendalian COVID-19
melalui pelacakan kontak
PELACAKAN KONTAK
• Pelacakan kontak🡪 proses untuk mengidentifikasi, menilai dan
mengelola orang-orang yang berkontak dengan kasus
konfirmasi/probabel untuk memutus rantai transmisi dan mencegah
penularan lebih lanjut.
Gambaran jika
tidak dilakukan
pelacakan
kontak dan
karantina
Apakah Pelacakan Kontak
(Contact Tracing) ini adalah hal baru?
• Apakah hal yang baru? Tidak, kita sudah lama mempraktekkan
pelacakan kontak.
- KLB Polio cVDPV, 2019 : Yahukimo, 2 kasus tambahan adalah hasil
pelacakan kontak🡪 spesimen dari anak sehat.
- Kasus Difteri dan campak 🡪 pelacakan kontak dilakukan untuk
menemukan kasus tambahan dan mencegah penularan lebih luas
• Sumber daya yang dibutuhkan: banyak tenaga, waktu, dan sumber
daya lainnya -🡪 keuntungannya 🡪 penularan berhenti, kasus
turun, kematian menurun.
PRINSIP UTAMA PELACAKAN KONTAK
Prinsip utama adalah dengan melaksanakan tahap berikut ini,
1. Identifikasi kontak erat
2. Pendataan
3. Karantina dan pemantauan harian selama 14 hari sejak kontak terakhir dengan kasus
konfirmasi/probabel
Pelacakan Kontak adalah “kunci utama dalam
memutus rantai transmisi COVID-19”
Tahap 1. Identifikasi Kontak: Siapa saja?
Orang yang berkontak dengan kasus konfirmasi/probabel, dengan memenuhi kriteria berikut:
a) Bertemu/tatap muka dalam radius 1 meter dan ≥15 menit
b) Kontak fisik langsung (berjabat tangan, berpelukan dsb)
c) Memberikan perawatan langsung tanpa APD standar.
d) Situasi lain berdasarkan penilaian epidemiologis setempat.
Symptomatic: onset
Tak bergejala: hari
pengambilan swab yang
hasilnya positif
2 hari
2 hari 14 hari atau sampai kasus diisolasi
14 hari atau sampai kasus diisolasi
lacak semua yang berkontak erat dengan kasus
dalam masa ini
KASUS
Tahap I – Identifikasi Kontak
Tanggal 10 Feb 11 Feb 12 Feb ….Feb 26 Feb
Tempat yang
dikunjungi
Rumah A Restoran Sekolah Rumah Teman Puskesmas …. Dst
Kontak erat Nama A Nama C … … Dr.A …. Dst
Nama B Nama D … … Petugas loket ……. Dst
Nama C dst dst
9 Feb 10 Feb 11 Feb 12 Feb 13 Feb dst … … … … 26 Feb
2 hari sebelum onset
14 hari setelah onset atau sampai kasus diisolasi
Onset
Tahap 2 – Pendataan
• Hubungi dan wawancara kepada kontak erat
• Langkah-langkahnya:
a) Wawancara (menggunakan telepon/WA, atau kunjungan langsung)
b) Informasikan tujuan pelacakan kontak.
c) Catat informasi dasar: nama, umur, alamat, nomer yang bisa dihubungi, tanggal
kontak terakhir dengan kasus 🡪 isi form 2
d) Sampaikan kepad kontak erat untuk melakukan :
i. Karantina mandiri
ii. Bahwa akan dilakukan pemantauan harian, dan untuk melaporkan jika muncul
gejala.
iii. Jika muncul gejala, nanti akan dirujuk untuk pemeriksaan swab.
Langkah 3 – Follow up/Pemantauan
a) Petugas harus cukup sehat dan telah mendapatkan
pelatihan
b) Berkoordinasi dengan tokoh/pemerintah setempat
untuk menghindari adanya stigma dan diskriminasi
c) Supervisi berjenjang dari provinsi, kabupaten dan
puskesmas.
d) Lapor dan monitoring harian
e) Pemeriksaan lab jika kontak muncul gejala.
Apa yang perlu
dimonitor? :
- Gejala
- Praktik
Karantina
Pelacakan Kontak untuk Tenaga Kesehatan
• Untuk seluruh petugas kesehatan 🡪 penilaian dan monitoring secara rutin
• Petugas kesehatan yang masuk kriteria kontak erat, maka direkomendasikan untuk:
i. Berhenti sementara
ii. Lakukan pemeriksaan swab segera meskipun tidak muncul gejala.
iii. Karantina selama 14 hari sejak paparan terakhir tanpa menggunakan APD yang cukup.
• Semua petugas kesehatan diharapkan untuk melakukan self-monitoring dan jika memiliki komorbid
untuk sebisa mungkin tidak merawat pasien COVID-19 secara langsung.
• Prioritas utama: jaga petugas kesehatan kita
APD untuk Petugas Tracing
• Utamakan wawancara melalui telepon/aplikasi pesan instan untuk
memperkecil risiko penularan.
• Jika harus bertemu langsung, lakukan di luar ruangan/tempat dengan
ventilasi baik/terbuka, jaga jarak minimal 1 meter, gunakan APD yang
sesuai (masker dan pelindung wajah(jika tersedia)), dan pastikan orang
yang diwawancara juga menggunakan masker/masker medis.
• Cuci tangan dengan sabun atau gunakan hand sanitizer sebelum dan
sesudah wawancara.
• Hindari untuk menyentuh barang-barang di sekitar kontak erat.
ISOLASI DAN KARANTINA
Karantina dan Isolasi
(UU no.6/2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan)
Karantina adalah proses mengurangi risiko penularan dan identifikasi
dini COVID-19 melalui upaya memisahkan individu yang sehat atau belum
memiliki gejala COVID-19 tetapi memiliki riwayat kontak dengan pasien
konfirmasi COVID-19 atau memiliki riwayat bepergian ke wilayah yang
sudah terjadi transmisi lokal.
Isolasi adalah proses mengurangi risiko penularan melalui upaya
memisahkan individu yang sakit baik yang sudah dikonfirmasi
laboratorium atau memiliki gejala COVID-19 dengan masyarakat luas
Karantina/Isolasi
Mencegah Terjadinya Penularan Lebih Lanjut
Tempat Karantina dan Isolasi
• Rumah masing-masing
• Fasilitas khusus (tempat yang telah ditentukan oleh pemerintah daerah/satgas percepatan
penanganan COVID-19, seperti wisma, hotel, apartemen, balai pelatihan, dll) dengan tetap
berkoordinasi dengan petugas puskesmas di wilayah
• RS non rujukan dan RS rujukan
GEJALA TEMPAT KARANTINA/ISOLASI
Tidak bergejala
atau Gejala ringan
- di rumah masing2 jika memenuhi syarat
- Di fasilitas khusus jika rumah tidak memenuhi syarat
Gejala sedang Di RS non rujukan
Gejala berat Di RS rujukan
Karantina mandiri
• Kamar tidur terpisah dari penghuni lain
• Sebaiknya tersedia ruang terbuka dengan sinar matahari cukup
• Terdapat jendela yang cukup dan bisa dibuka dengan aliran udara yang baik dan
lancar, dan pencahayaan yang cukup
• Tersedia masker dan sarana cuci tangan atau hand sanitizer
• Sampah dan cucian terpisah dari anggota keluarga lain
• Alat makan dan alat mandi tersendiri
• Selalu menjaga jarak
• Menjaga kebersihan ruangan
• Anggota keluarga yang merawat/melayani memperhatikan protokol kesehatan
Pemantauan selama Masa Karantina (1)
• Pemantauan dilakukan setiap hari selama masa karantina
• Pemantauan dapat dilakukan dengan mengunjungi kontak erat (minimal 2x
selama masa karantina, untuk memastikan bahwa karantina memang benar-
benar dilakukan) atau melalui telepon
• Saat mengunjungi kontak erat, gunakan APD yang sesuai (masker bedah dan
sarung tangan) dan dilakukan di ruangan terbuka untuk meminimalkan potensi
penularan
• Tim contact tracing berkoordinasi dengan pemerintah dan masyarakat setempat
(RT/RW) untuk memantau kebutuhan sehari-hari kontak erat dan keluarganya
Yang perlu diperhatikan dalam penyiapan
Fasilitas Isolasi/Karantina
• Jaga jarak
• Jarak antar
tempat tidur
min 1 meter
• Cuci tangan
• Disinfektan/
bersihkan permukaan
dg disinfektan
berkala
• Bantu lakukan pemantauan
harian gejala
• Selalu berkoordinasi dengan
fasilitas layanan kesehatan
setempat
• Alat makan sendiri
• Atur penggunaan
fasilitas MCK –
physical distancing,
menggunakan alat
mandi sendiri
• Ventilasi (aliran
udara) yang baik
• Pencahayaan yang
baik dan cukup
Menghitung Masa Karantina
• Karantina dilakukan selama 14 hari sejak kontak terakhir dengan kasus konfirmasi
atau probabel.
• Contoh penghitungan:
a. Terakhir bertemu: 22 Agustus 2020
b. Baru terlacak sebagai kontak erat tanggal 28 Agustus 2020
c. Selama tanggal 22-28 Agustus kontak erat mengaku tidak memiliki gejala
d. Maka kontak erat harus melakukan karantina dan pemantauan harian sampai
tanggal 5 September 2020.
22 Aug 23 Aug 24 Aug 25 Aug 26 Aug 27 Aug 28 Aug dst … … 5 Sep
8 hari karantina
kontak terakhir dengan kasus
6 hari tanpa gejala
Terlacak sebagai kontak erat
Pemantauan selama Masa Karantina (2)
• Petugas tracer memantau dan mencatat:
• Gejala yang muncul, seperti demam ( 380C), batuk, kelelahan, sakit kepala, nyeri pada otot,
nyeri tenggorokan, pilek/hidung tersumbat, sesak nafas, anoreksia/mual/muntah, diare,
penurunan kesadaran, gejala akut anosmia (hilangnya kemampuan indra penciuman) atau
ageusia (hilangnya kemampuan indra perasa)
• Keluhan-keluhan lain seperti kebutuhan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial, dsb
• Jika muncul gejala atau kebutuhan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial segera laporkan ke
puskesmas atau RS
• Saat pergi untuk mencari perawatan, kontak erat menggunakan masker medis dan hindari
menggunakan transportasi umum. Ambulans dapat dipanggil, atau kontak yang sakit dapat
diangkut dalam kendaraan pribadi dengan semua jendela terbuka
Peran Masyarakat
• Tim contact tracing puskesmas melibatkan pemerintah setempat dan masyarakat
dalam pelaksanaan karantina/isolasi mandiri, agar tidak muncul stigma
• Warga bergotong royong membentuk RT-RW/desa/kelurahan siaga COVID-19
yang berpartisipasi melalui kegiatan seperti bergiliran menyediakan kebutuhan
makanan atau membantu menyiapkan kebutuhan logistik makanan untuk
anggota warganya yang harus menjalani karantina/isolasi jika diperlukan dengan
tetap melakukan upaya pencegahan penularan
• Masyarakat diharapkan dapat turut berperan dalam upaya deteksi dini kasus
COVID-19 sehingga setiap kasus dapat ditangani segera, tidak terjadi penularan di
lingkungan masyarakat dan bagi yang sakit dapat segera mendapatkan perawatan
dengan benar sampai sembuh
PENGUATAN PERAN MITRA DALAM PENANGANAN COVID-19
Edukasi
Edukasi kepada Masyarakat
melalui Sekolah dan tatanan
tempat umum seperti:
pasar, terminal, dan tempat
ibadah
Dukungan
Logistik
Membantu menyediakan
dukungan sarana bagi petugas di
fasilitas kesehatan seperti: APD,
Rapid Test, masker N95 dan
Surgical, hand sanitizer, suplemen
dan sabun mandiri bagi petugas
kesehatan di RS.
Penggerakan
Masyarakat
Menggerakkan kelompok
masyarakat dalam
meingkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat di
tatanan keluarga maupun
lingkungan masyarakat
Publikasi
Informasi
Penyebarluasan informasi
covid-19 melalui berbagai
saluran media: TV, media
sosial, radio dan saluran
lainnya
Implementasi
Protokol
Menerapkan protokol
pencegahan covid-19 bagi
keluarga dan karyawan di
perusahaannya, mendukung
jaminan kesehatan karyawan
PENCEGAHAN
MENANG MELAWAN COVID-19
Mari Kita
Lakukan 3M
1 2 3
Sumber : https://covid19.go.id/
Sumber : https://covid19.go.id/
*) Sesuai Rekomendasi WHOSumber : https://covid19.go.id/
Perilaku hidup bersih
dan sehat
memperhatikan
kelompok rentan
Gunakan
masker
Cuci tangan pakai sabun
dan air mengalir/
hand sanitizer
meningkatkan daya tahan tubuh,
Penerapkan PHBS, istirahat cukup, olah raga,
kelola stress dan Keola penyakit penyerta /comorbid
Konsumsi
gizi seimbang
Jaga jarak,
hindari kerumunan
ATTITUDE
AWARENESS
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DI MASYARAKAT
3M
Bagaimana Antisipasi Penyebaran Covid pada
Keluarga??
Melakukan sosialisasi,
edukasi dan mitigasi
tentang penerapan
protocol kesehatan
Menerapkan Protokol
Kesehatan sejak dari
rumah
Menyiapkan Makanan
Sehat dan Bergizi
Melaksanakan
Aktivitas Fisik dan
Olahraga secara rutin
Melakukan
pembatasan aktivitas
keluar rumah yang
tidak mendesak
Berkonsultasi jika ada
anggota keluarga yang
membutuhkan
pelayanan kesehatan
SELAYANG PANDANG
VAKSINASI COVID-19
1. Menurunkan kesakitan&
kematian akibat COVID-19
2.Mencapai kekebalan kelompok (herd
immunity) untuk mencegah danmelindungi
kesehatan masyarakat
3.Melindungi dan memperkuat sistem kesehatansecara
menyeluruh
4.Menjaga produktifitas dan meminimalkan dampak sosialdan
ekonomi
VAKSINASI COVID-19 Tujuan
VAKSINASICOVID-19
Kandidat Vaksinasi Covid-19
 Kandidat vaksin COVID – 19 kerjasama
mulitlateral:
1. Sinovac, kerjasama Biofarma
dengan China
2. Sinopharm, kerjasama Kimia
Farma dengan Group 42 United
Emirat Arab
3. Genexine – GX19, kerjasama
Kalbe Farma dengan Genoxine
Korea Selatan
Gavi – CEPI untuk Middle Income
Country dan Low Middle Income
Country dengan skema AMC Covax,
https://www.who.int/publications/m/item/draft-landscape-of-covid-19-candidate-vaccines
Sasaran
Vaksinasi
Covid-19
Pelaksanaan
Pemberian
Vaksinasi
Covid-19
Waktu dan
TempatPelaksanaan
Tempat
Puskesmas/
Puskesmas Pembantu
Rumah Sakit
Faskes lain yang
menjadi jejaring
layanan imunisasi
Waktu
Penyelenggaran tetap memperhatikan
Protokol Kesehatan
Kegiatan akan di
laksanakan
Awal Tahun 2021
Jejaring Layanan Imunisasi Public Private Mix
Pemberian pelayanan imunisasi COVID-19 jugamelibatkan peranswasta sebagai
bagian dari PublicPrivateMix(PPM)
Pembiayaan Perawatan Covid-19
Sumber : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/238/2020 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KLAIM PENGGANTIAN BIAYA PERAWATAN PASIEN
PENYAKIT INFEKSI EMERGING TERTENTU BAGI RUMAH SAKIT YANG MENYELENGGARAKAN PELAYANAN CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
TANTANGAN
PELIBATAN MASYARAKAT
SECARA AKTIF DALAM
MEMUTUS MATA RANTAI
PENULARAN DENGAN
MENERAPKAN PROTOCOL
KESEHATAN DAN 3M DALAM
AKTIVITAS SEHARI-HARI
PENEGAKKAN DAN
PENERTIBAN PROTOKOL
KESEHATAN SECARA
KOMPREHENSIF DAN
KONTINYU
PENANGANAN KASUS COVID-19
/ MELALUI TRACING YANG
LENGKAP DAN TUNTAS
PENINGKATAN KAPASITAS
SWAB SESUAI STANDAR WHO
(LABEKSDA & PENCATATAN
PELAPORAN RS/LAB SWASTA)
PENAMBAHAN TT PERAWATAN
COVID-19 DAN RS ISOLASI
PENYEDIAAN APD DAN BMHP
BAGI PENYELENGGARAAN
PELAYANAN KESEHATAN
EDUKASI DAN SOSIALISASI
DENGAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT TENTANG
PENERAPAN PROTOKOL
KESEHATAN DI BERBAGAI
TATANAN
PEMBERIAN LOGISTIK DAN
BANSOS SESUAI KEBUTUHAN
INOVASI DALAM PENANGANAN
PANDEMI COVID-19
MERUPAKAN KATALISATOR
TERCAPAINYA TARGET KINERJA
TANTANGAN
Sumber : https://iso.org.nz/2020/03/21/shut-it-down-a-social-response-to-covid-19/
Dimanakah Posisi Kita???
Terima kasih
@pemkotdepok pemkotdepok

More Related Content

What's hot

1. bahan pembelajaran konsep covid 19 edit untuk tot
1. bahan pembelajaran  konsep covid 19 edit untuk tot1. bahan pembelajaran  konsep covid 19 edit untuk tot
1. bahan pembelajaran konsep covid 19 edit untuk totPusdiklatKKB
 
Pelayanan puskesmas dalam masa pandemi covid 19 (pemulasaran jenazah)
Pelayanan puskesmas dalam masa pandemi covid  19  (pemulasaran jenazah)Pelayanan puskesmas dalam masa pandemi covid  19  (pemulasaran jenazah)
Pelayanan puskesmas dalam masa pandemi covid 19 (pemulasaran jenazah)Tini Wartini
 
Managemen covid 19 dalam kehamilan
Managemen covid 19 dalam kehamilanManagemen covid 19 dalam kehamilan
Managemen covid 19 dalam kehamilanSamuelZhang37
 
Tatalaksana klinis Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus
Tatalaksana klinis Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus Tatalaksana klinis Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus
Tatalaksana klinis Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus mataharitimoer MT
 
Ratna juwita (ppt covid 19)
Ratna juwita (ppt covid 19)Ratna juwita (ppt covid 19)
Ratna juwita (ppt covid 19)RatnaJuwita46
 
Sars dan-mers-cov power point
Sars dan-mers-cov power pointSars dan-mers-cov power point
Sars dan-mers-cov power pointtristyanto
 
2019-2020 covid
2019-2020 covid2019-2020 covid
2019-2020 covidPitasari12
 
4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)
4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)
4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)Hury Tinus
 
1. bahan pembelajaran 1 konsep dan persebaran covid 19
1. bahan pembelajaran 1 konsep dan persebaran covid 191. bahan pembelajaran 1 konsep dan persebaran covid 19
1. bahan pembelajaran 1 konsep dan persebaran covid 19PusdiklatKKB
 
Covid 19
Covid 19Covid 19
Covid 19Cameo2
 
Materi untuk nusantara sehat surveilans
Materi untuk nusantara sehat   surveilansMateri untuk nusantara sehat   surveilans
Materi untuk nusantara sehat surveilansSegarnis Dhiasy
 
Buku pneumonia covid 19 pdpi 2020
Buku pneumonia covid 19  pdpi 2020Buku pneumonia covid 19  pdpi 2020
Buku pneumonia covid 19 pdpi 2020Surya Amal
 
Bahan pembelajaran 3 penanganan terhadap kasus covid-19
Bahan pembelajaran 3   penanganan terhadap kasus covid-19Bahan pembelajaran 3   penanganan terhadap kasus covid-19
Bahan pembelajaran 3 penanganan terhadap kasus covid-19PusdiklatKKB
 
1. cara penyebaran dan orang yang beresiko covid 19
1. cara penyebaran dan orang yang beresiko covid 191. cara penyebaran dan orang yang beresiko covid 19
1. cara penyebaran dan orang yang beresiko covid 19PusdiklatKKB
 
3. penanganan thd kasus covid 19
3. penanganan thd kasus covid 193. penanganan thd kasus covid 19
3. penanganan thd kasus covid 19PusdiklatKKB
 
1. konsep covid 19
1. konsep covid 191. konsep covid 19
1. konsep covid 19PusdiklatKKB
 

What's hot (19)

1. bahan pembelajaran konsep covid 19 edit untuk tot
1. bahan pembelajaran  konsep covid 19 edit untuk tot1. bahan pembelajaran  konsep covid 19 edit untuk tot
1. bahan pembelajaran konsep covid 19 edit untuk tot
 
Pelayanan puskesmas dalam masa pandemi covid 19 (pemulasaran jenazah)
Pelayanan puskesmas dalam masa pandemi covid  19  (pemulasaran jenazah)Pelayanan puskesmas dalam masa pandemi covid  19  (pemulasaran jenazah)
Pelayanan puskesmas dalam masa pandemi covid 19 (pemulasaran jenazah)
 
Managemen covid 19 dalam kehamilan
Managemen covid 19 dalam kehamilanManagemen covid 19 dalam kehamilan
Managemen covid 19 dalam kehamilan
 
Tatalaksana klinis Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus
Tatalaksana klinis Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus Tatalaksana klinis Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus
Tatalaksana klinis Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus
 
Ratna juwita (ppt covid 19)
Ratna juwita (ppt covid 19)Ratna juwita (ppt covid 19)
Ratna juwita (ppt covid 19)
 
Sars dan-mers-cov power point
Sars dan-mers-cov power pointSars dan-mers-cov power point
Sars dan-mers-cov power point
 
2019-2020 covid
2019-2020 covid2019-2020 covid
2019-2020 covid
 
4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)
4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)
4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)
 
1. bahan pembelajaran 1 konsep dan persebaran covid 19
1. bahan pembelajaran 1 konsep dan persebaran covid 191. bahan pembelajaran 1 konsep dan persebaran covid 19
1. bahan pembelajaran 1 konsep dan persebaran covid 19
 
Covid 19
Covid 19Covid 19
Covid 19
 
Materi untuk nusantara sehat surveilans
Materi untuk nusantara sehat   surveilansMateri untuk nusantara sehat   surveilans
Materi untuk nusantara sehat surveilans
 
Buku pneumonia covid 19 pdpi 2020
Buku pneumonia covid 19  pdpi 2020Buku pneumonia covid 19  pdpi 2020
Buku pneumonia covid 19 pdpi 2020
 
Bahan pembelajaran 3 penanganan terhadap kasus covid-19
Bahan pembelajaran 3   penanganan terhadap kasus covid-19Bahan pembelajaran 3   penanganan terhadap kasus covid-19
Bahan pembelajaran 3 penanganan terhadap kasus covid-19
 
1. cara penyebaran dan orang yang beresiko covid 19
1. cara penyebaran dan orang yang beresiko covid 191. cara penyebaran dan orang yang beresiko covid 19
1. cara penyebaran dan orang yang beresiko covid 19
 
Penyuluhan sosial tentang Covid-19
Penyuluhan sosial tentang Covid-19Penyuluhan sosial tentang Covid-19
Penyuluhan sosial tentang Covid-19
 
Wuhan covid 19
Wuhan covid 19Wuhan covid 19
Wuhan covid 19
 
3. penanganan thd kasus covid 19
3. penanganan thd kasus covid 193. penanganan thd kasus covid 19
3. penanganan thd kasus covid 19
 
Power Point tiara dian maharani
Power Point tiara dian maharaniPower Point tiara dian maharani
Power Point tiara dian maharani
 
1. konsep covid 19
1. konsep covid 191. konsep covid 19
1. konsep covid 19
 

Similar to Tracing testing treatment covid 19

1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx
1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx
1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptxFitriYani369463
 
Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia
Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia
Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia dr. Rizki R. Pradesta
 
PEDOMAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI CORONAVIRUS DISEASE.pptx
PEDOMAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI CORONAVIRUS DISEASE.pptxPEDOMAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI CORONAVIRUS DISEASE.pptx
PEDOMAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI CORONAVIRUS DISEASE.pptxysb94
 
Klasifikasi dan Terapi COVID-19.docx
Klasifikasi dan Terapi COVID-19.docxKlasifikasi dan Terapi COVID-19.docx
Klasifikasi dan Terapi COVID-19.docxTheoNathan1
 
Materi 3-5 Surveilans-Pelaporan-Pemeriksaan COVID19 - Copy.pptx
Materi 3-5 Surveilans-Pelaporan-Pemeriksaan COVID19 - Copy.pptxMateri 3-5 Surveilans-Pelaporan-Pemeriksaan COVID19 - Copy.pptx
Materi 3-5 Surveilans-Pelaporan-Pemeriksaan COVID19 - Copy.pptxAJIKARYADISAHJUSKM
 
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptx
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptxUpaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptx
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptxBonekaGede
 
Covid - 19 information for medical student
Covid - 19 information for medical studentCovid - 19 information for medical student
Covid - 19 information for medical studentHafizHariNugraha
 
Bahan pembelajaran 3 penanganan terhadap kasus covid-19 bagi asn bkkbn
Bahan pembelajaran 3   penanganan terhadap kasus covid-19 bagi asn bkkbnBahan pembelajaran 3   penanganan terhadap kasus covid-19 bagi asn bkkbn
Bahan pembelajaran 3 penanganan terhadap kasus covid-19 bagi asn bkkbnPusdiklatKKB
 
Kuliah kerja Mahasiswa Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.ppt
Kuliah kerja Mahasiswa Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptKuliah kerja Mahasiswa Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.ppt
Kuliah kerja Mahasiswa Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptSDN4MARGADADI
 
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.ppt
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptUpaya-Promkes-COVID-19-Baru.ppt
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptvivin3
 
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.ppt
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptUpaya-Promkes-COVID-19-Baru.ppt
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptHeriSudarmaji2
 
Upaya-Promkes-COVID-19-Baruccccccccccccccccccccccccccc
Upaya-Promkes-COVID-19-BarucccccccccccccccccccccccccccUpaya-Promkes-COVID-19-Baruccccccccccccccccccccccccccc
Upaya-Promkes-COVID-19-BarucccccccccccccccccccccccccccdrWidaMariane
 
Upaya promkes-covid-19-baru
Upaya promkes-covid-19-baruUpaya promkes-covid-19-baru
Upaya promkes-covid-19-baruAgisma Ahmad
 
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.ppt
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptUpaya-Promkes-COVID-19-Baru.ppt
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptkomitek3rs2
 
-Promkes-COVID-19-Baru.pptx
-Promkes-COVID-19-Baru.pptx-Promkes-COVID-19-Baru.pptx
-Promkes-COVID-19-Baru.pptxayunaililkiromah
 
Pedoman PPI Covid 19 (1).pdf
Pedoman PPI Covid 19 (1).pdfPedoman PPI Covid 19 (1).pdf
Pedoman PPI Covid 19 (1).pdfYunisekashinta
 
1.1. pengertian dan ciri ciri orang yang terpapar covid-19
1.1.  pengertian dan ciri ciri orang yang terpapar covid-191.1.  pengertian dan ciri ciri orang yang terpapar covid-19
1.1. pengertian dan ciri ciri orang yang terpapar covid-19PusdiklatKKB
 
Coronavirus, anti panik fix 2
Coronavirus, anti panik fix 2Coronavirus, anti panik fix 2
Coronavirus, anti panik fix 2Teguh Budi
 

Similar to Tracing testing treatment covid 19 (20)

1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx
1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx
1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx
 
Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia
Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia
Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia
 
PEDOMAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI CORONAVIRUS DISEASE.pptx
PEDOMAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI CORONAVIRUS DISEASE.pptxPEDOMAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI CORONAVIRUS DISEASE.pptx
PEDOMAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI CORONAVIRUS DISEASE.pptx
 
Klasifikasi dan Terapi COVID-19.docx
Klasifikasi dan Terapi COVID-19.docxKlasifikasi dan Terapi COVID-19.docx
Klasifikasi dan Terapi COVID-19.docx
 
Covid 19
Covid 19Covid 19
Covid 19
 
Materi 3-5 Surveilans-Pelaporan-Pemeriksaan COVID19 - Copy.pptx
Materi 3-5 Surveilans-Pelaporan-Pemeriksaan COVID19 - Copy.pptxMateri 3-5 Surveilans-Pelaporan-Pemeriksaan COVID19 - Copy.pptx
Materi 3-5 Surveilans-Pelaporan-Pemeriksaan COVID19 - Copy.pptx
 
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptx
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptxUpaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptx
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptx
 
Covid - 19 information for medical student
Covid - 19 information for medical studentCovid - 19 information for medical student
Covid - 19 information for medical student
 
Korona
KoronaKorona
Korona
 
Bahan pembelajaran 3 penanganan terhadap kasus covid-19 bagi asn bkkbn
Bahan pembelajaran 3   penanganan terhadap kasus covid-19 bagi asn bkkbnBahan pembelajaran 3   penanganan terhadap kasus covid-19 bagi asn bkkbn
Bahan pembelajaran 3 penanganan terhadap kasus covid-19 bagi asn bkkbn
 
Kuliah kerja Mahasiswa Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.ppt
Kuliah kerja Mahasiswa Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptKuliah kerja Mahasiswa Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.ppt
Kuliah kerja Mahasiswa Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.ppt
 
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.ppt
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptUpaya-Promkes-COVID-19-Baru.ppt
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.ppt
 
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.ppt
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptUpaya-Promkes-COVID-19-Baru.ppt
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.ppt
 
Upaya-Promkes-COVID-19-Baruccccccccccccccccccccccccccc
Upaya-Promkes-COVID-19-BarucccccccccccccccccccccccccccUpaya-Promkes-COVID-19-Baruccccccccccccccccccccccccccc
Upaya-Promkes-COVID-19-Baruccccccccccccccccccccccccccc
 
Upaya promkes-covid-19-baru
Upaya promkes-covid-19-baruUpaya promkes-covid-19-baru
Upaya promkes-covid-19-baru
 
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.ppt
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptUpaya-Promkes-COVID-19-Baru.ppt
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.ppt
 
-Promkes-COVID-19-Baru.pptx
-Promkes-COVID-19-Baru.pptx-Promkes-COVID-19-Baru.pptx
-Promkes-COVID-19-Baru.pptx
 
Pedoman PPI Covid 19 (1).pdf
Pedoman PPI Covid 19 (1).pdfPedoman PPI Covid 19 (1).pdf
Pedoman PPI Covid 19 (1).pdf
 
1.1. pengertian dan ciri ciri orang yang terpapar covid-19
1.1.  pengertian dan ciri ciri orang yang terpapar covid-191.1.  pengertian dan ciri ciri orang yang terpapar covid-19
1.1. pengertian dan ciri ciri orang yang terpapar covid-19
 
Coronavirus, anti panik fix 2
Coronavirus, anti panik fix 2Coronavirus, anti panik fix 2
Coronavirus, anti panik fix 2
 

More from Zakiah dr

DIGITALISASI PELAYANAN PENANGANAN STUNTING_STIKES RAFLESIA.pptx
DIGITALISASI PELAYANAN PENANGANAN STUNTING_STIKES RAFLESIA.pptxDIGITALISASI PELAYANAN PENANGANAN STUNTING_STIKES RAFLESIA.pptx
DIGITALISASI PELAYANAN PENANGANAN STUNTING_STIKES RAFLESIA.pptxZakiah dr
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
Kota Depok Dalam Angka 2021.pdf
Kota Depok Dalam Angka 2021.pdfKota Depok Dalam Angka 2021.pdf
Kota Depok Dalam Angka 2021.pdfZakiah dr
 
PERAN TP PKK DALAM PENGUATAN POSYANDU MENURUNKAN STUNTING.pdf
PERAN TP PKK DALAM PENGUATAN POSYANDU MENURUNKAN STUNTING.pdfPERAN TP PKK DALAM PENGUATAN POSYANDU MENURUNKAN STUNTING.pdf
PERAN TP PKK DALAM PENGUATAN POSYANDU MENURUNKAN STUNTING.pdfZakiah dr
 
Kota Depok Dalam Angka 2022.pdf
Kota Depok Dalam Angka 2022.pdfKota Depok Dalam Angka 2022.pdf
Kota Depok Dalam Angka 2022.pdfZakiah dr
 
KEPERAWATAN 2023_INDIKASI, KONTRAINDIKASI,DOSIS OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_INDIKASI, KONTRAINDIKASI,DOSIS OBAT.pptxKEPERAWATAN 2023_INDIKASI, KONTRAINDIKASI,DOSIS OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_INDIKASI, KONTRAINDIKASI,DOSIS OBAT.pptxZakiah dr
 
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptxKEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptxZakiah dr
 
IMPLEMENTASI KTR_NOTC 23052023.pptx
IMPLEMENTASI KTR_NOTC 23052023.pptxIMPLEMENTASI KTR_NOTC 23052023.pptx
IMPLEMENTASI KTR_NOTC 23052023.pptxZakiah dr
 
TANTANGAN SDMK TRANSFORMASI KESEHATAN_13052023.pptx
TANTANGAN SDMK TRANSFORMASI KESEHATAN_13052023.pptxTANTANGAN SDMK TRANSFORMASI KESEHATAN_13052023.pptx
TANTANGAN SDMK TRANSFORMASI KESEHATAN_13052023.pptxZakiah dr
 
HAJI SEHAT HAJI MABRUR 2023.pptx
HAJI SEHAT HAJI MABRUR 2023.pptxHAJI SEHAT HAJI MABRUR 2023.pptx
HAJI SEHAT HAJI MABRUR 2023.pptxZakiah dr
 
Kota depok dalam angka 2020, penyediaan data untuk perencanaan pembangunan
Kota depok dalam angka 2020, penyediaan data untuk perencanaan pembangunanKota depok dalam angka 2020, penyediaan data untuk perencanaan pembangunan
Kota depok dalam angka 2020, penyediaan data untuk perencanaan pembangunanZakiah dr
 
Tracing testing vaksinasi covid 19
Tracing testing vaksinasi covid 19Tracing testing vaksinasi covid 19
Tracing testing vaksinasi covid 19Zakiah dr
 
Program Kesehatan Ausrem Kota Depok di Masa Pandemi Covid-19
Program Kesehatan Ausrem Kota Depok di Masa Pandemi Covid-19Program Kesehatan Ausrem Kota Depok di Masa Pandemi Covid-19
Program Kesehatan Ausrem Kota Depok di Masa Pandemi Covid-19Zakiah dr
 
Update covid 19 pada anak di depok nf
Update covid 19 pada anak di depok nfUpdate covid 19 pada anak di depok nf
Update covid 19 pada anak di depok nfZakiah dr
 
Manajemen kesehatan
Manajemen kesehatanManajemen kesehatan
Manajemen kesehatanZakiah dr
 
Project cycle management untuk renstra
Project cycle management untuk renstraProject cycle management untuk renstra
Project cycle management untuk renstraZakiah dr
 
Penyusunan lakip
Penyusunan lakipPenyusunan lakip
Penyusunan lakipZakiah dr
 
WEBINAR : NEW NORMAL DALAM PELAYANAN KESEHATAN
WEBINAR : NEW NORMAL DALAM PELAYANAN KESEHATANWEBINAR : NEW NORMAL DALAM PELAYANAN KESEHATAN
WEBINAR : NEW NORMAL DALAM PELAYANAN KESEHATANZakiah dr
 
Sistem pelayanan kesehatan kesgilut
Sistem pelayanan kesehatan kesgilutSistem pelayanan kesehatan kesgilut
Sistem pelayanan kesehatan kesgilutZakiah dr
 
Kota depok dalam angka 2019
Kota depok dalam angka 2019Kota depok dalam angka 2019
Kota depok dalam angka 2019Zakiah dr
 

More from Zakiah dr (20)

DIGITALISASI PELAYANAN PENANGANAN STUNTING_STIKES RAFLESIA.pptx
DIGITALISASI PELAYANAN PENANGANAN STUNTING_STIKES RAFLESIA.pptxDIGITALISASI PELAYANAN PENANGANAN STUNTING_STIKES RAFLESIA.pptx
DIGITALISASI PELAYANAN PENANGANAN STUNTING_STIKES RAFLESIA.pptx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
Kota Depok Dalam Angka 2021.pdf
Kota Depok Dalam Angka 2021.pdfKota Depok Dalam Angka 2021.pdf
Kota Depok Dalam Angka 2021.pdf
 
PERAN TP PKK DALAM PENGUATAN POSYANDU MENURUNKAN STUNTING.pdf
PERAN TP PKK DALAM PENGUATAN POSYANDU MENURUNKAN STUNTING.pdfPERAN TP PKK DALAM PENGUATAN POSYANDU MENURUNKAN STUNTING.pdf
PERAN TP PKK DALAM PENGUATAN POSYANDU MENURUNKAN STUNTING.pdf
 
Kota Depok Dalam Angka 2022.pdf
Kota Depok Dalam Angka 2022.pdfKota Depok Dalam Angka 2022.pdf
Kota Depok Dalam Angka 2022.pdf
 
KEPERAWATAN 2023_INDIKASI, KONTRAINDIKASI,DOSIS OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_INDIKASI, KONTRAINDIKASI,DOSIS OBAT.pptxKEPERAWATAN 2023_INDIKASI, KONTRAINDIKASI,DOSIS OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_INDIKASI, KONTRAINDIKASI,DOSIS OBAT.pptx
 
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptxKEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
 
IMPLEMENTASI KTR_NOTC 23052023.pptx
IMPLEMENTASI KTR_NOTC 23052023.pptxIMPLEMENTASI KTR_NOTC 23052023.pptx
IMPLEMENTASI KTR_NOTC 23052023.pptx
 
TANTANGAN SDMK TRANSFORMASI KESEHATAN_13052023.pptx
TANTANGAN SDMK TRANSFORMASI KESEHATAN_13052023.pptxTANTANGAN SDMK TRANSFORMASI KESEHATAN_13052023.pptx
TANTANGAN SDMK TRANSFORMASI KESEHATAN_13052023.pptx
 
HAJI SEHAT HAJI MABRUR 2023.pptx
HAJI SEHAT HAJI MABRUR 2023.pptxHAJI SEHAT HAJI MABRUR 2023.pptx
HAJI SEHAT HAJI MABRUR 2023.pptx
 
Kota depok dalam angka 2020, penyediaan data untuk perencanaan pembangunan
Kota depok dalam angka 2020, penyediaan data untuk perencanaan pembangunanKota depok dalam angka 2020, penyediaan data untuk perencanaan pembangunan
Kota depok dalam angka 2020, penyediaan data untuk perencanaan pembangunan
 
Tracing testing vaksinasi covid 19
Tracing testing vaksinasi covid 19Tracing testing vaksinasi covid 19
Tracing testing vaksinasi covid 19
 
Program Kesehatan Ausrem Kota Depok di Masa Pandemi Covid-19
Program Kesehatan Ausrem Kota Depok di Masa Pandemi Covid-19Program Kesehatan Ausrem Kota Depok di Masa Pandemi Covid-19
Program Kesehatan Ausrem Kota Depok di Masa Pandemi Covid-19
 
Update covid 19 pada anak di depok nf
Update covid 19 pada anak di depok nfUpdate covid 19 pada anak di depok nf
Update covid 19 pada anak di depok nf
 
Manajemen kesehatan
Manajemen kesehatanManajemen kesehatan
Manajemen kesehatan
 
Project cycle management untuk renstra
Project cycle management untuk renstraProject cycle management untuk renstra
Project cycle management untuk renstra
 
Penyusunan lakip
Penyusunan lakipPenyusunan lakip
Penyusunan lakip
 
WEBINAR : NEW NORMAL DALAM PELAYANAN KESEHATAN
WEBINAR : NEW NORMAL DALAM PELAYANAN KESEHATANWEBINAR : NEW NORMAL DALAM PELAYANAN KESEHATAN
WEBINAR : NEW NORMAL DALAM PELAYANAN KESEHATAN
 
Sistem pelayanan kesehatan kesgilut
Sistem pelayanan kesehatan kesgilutSistem pelayanan kesehatan kesgilut
Sistem pelayanan kesehatan kesgilut
 
Kota depok dalam angka 2019
Kota depok dalam angka 2019Kota depok dalam angka 2019
Kota depok dalam angka 2019
 

Recently uploaded

399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAkompilasikuliahd3TLM
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptssuserbb0b09
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxLintangDwiCandra1
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxDwiHmHsb1
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 

Recently uploaded (20)

399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 

Tracing testing treatment covid 19

  • 2. “Kenali dirimu, kenali musuhmu, kenali medan perangmu, seribu kali kau berperang, seribu kali kau menang”.
  • 3.
  • 4. KENALI MUSUHMU • Virus SARS-CoV-2 atau virus corona menyerang Sistem Pernapasan manusia dan menimbulkan gangguan ringan sampai berat, bahkan kematian. • Penyakit yang disebabkan oleh virus ini disebut Covid- 19. • Covid-19 tidak ditularkan oleh hewan, tetapi menular antarmanusia terutama dari orang-orang terdekat. • Covid-19 ditularkan melalui cipratan liur (droplet) yang dikeluarkan seseorang dari mulut atau hidung ketika bersin, batuk, bahkan saat berbicara. Kelemahan virus SARS-CoV-2 adalah: • Dapat mati jika tempat hidupnya dibersihkan dengan sabun • Virus ini tahan temperatur tinggi, namun semakin tinggi temperaturnya, semakin pendek masa bertahan virus Sumber : https://covid19.go.id/
  • 5.
  • 7. Data per 19 Oktober 2020 KENALI MEDAN PERANGMU Sumber : https://covid19.go.id/ • Kita harus selalu mengenali dan waspada di area mana kita berada: zona merah, zona oranye, zona kuning, atau zona hijau. • Selain itu, kita juga harus mewaspadai tempat-tempat penularan Covid-19 berisiko tinggi, yaitu lokasi yang berpotensi terjadi kerumunan dan kontak sosial tinggi seperti pasar, sekolah, gedung, dan lain-lain.
  • 8.
  • 9.
  • 10. Gejala Diperkirakan 1 dari 5 orang yang terinfeksi akan muncul gejala berat Sumber: EPI WIN,WHO Demam Batuk Lemah/ kelelahan Sakit kepala Mata merah/radang Hilang perasa/pembau Tenggorokan nyeri Badan terasa sakit Diare
  • 11. Penularan • Droplet: partikel ludah berukuran >5 um • Ditularkan melalui: a. Kontak langsung b. Kontak tidak langsung • Airborne : jika dilakukan prosedur penghasil aerosol → intubation, CPR, nebulasi. Menjadi dasar upaya pencegahan: menggunakan masker, jaga jarak, dan cuci tangan.
  • 12. Berapa Lama virus ini bisa bertahan di permukaan? • Permukaan: a. Plastik: 5 hari b. Kayu: 4 hari c. Stainless steel: 48 jam d. Kertas: 4-5 hari e. Kaca: 4 hari • Penting untuk melakukan disinfeksi pada permukaan yang sering disentuh oleh orang • Cuci tangan: air dan sabun, atau hand-sanitizer berbasis alcohol. Sumber: EPI WIN,WHO
  • 13. Disusun oleh : Emily S. Gurley, PhD (Johns Hopkins Bloomberg, School of Public Health) Disajikan dengan modifikasi oleh: Bony Wiem Lestari, dr.,MSc. Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat – FK UNPAD
  • 14. Disusun oleh : Emily S. Gurley, PhD (Johns Hopkins Bloomberg, School of Public Health) Disajikan dengan modifikasi oleh: Bony Wiem Lestari, dr.,MSc. Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat – FK UNPAD
  • 15. Disusun oleh : Emily S. Gurley, PhD (Johns Hopkins Bloomberg, School of Public Health) Disajikan dengan modifikasi oleh: Bony Wiem Lestari, dr.,MSc. Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat – FK UNPAD
  • 16. Disusun oleh : Emily S. Gurley, PhD (Johns Hopkins Bloomberg, School of Public Health) Disajikan dengan modifikasi oleh: Bony Wiem Lestari, dr.,MSc. Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat – FK UNPAD
  • 17. Disusun oleh : Emily S. Gurley, PhD (Johns Hopkins Bloomberg, School of Public Health) Disajikan dengan modifikasi oleh: Bony Wiem Lestari, dr.,MSc. Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat – FK UNPAD
  • 18. Disusun oleh : Emily S. Gurley, PhD (Johns Hopkins Bloomberg, School of Public Health) Disajikan dengan modifikasi oleh: Bony Wiem Lestari, dr.,MSc. Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat – FK UNPAD
  • 19. Disusun oleh : Emily S. Gurley, PhD (Johns Hopkins Bloomberg, School of Public Health) Disajikan dengan modifikasi oleh: Bony Wiem Lestari, dr.,MSc. Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat – FK UNPAD
  • 20. Let’s Practice 4 hari 5 hari 4-5 hari 48 jam Berapa Lama virus ini bisa bertahan di permukaan?
  • 21. Let’s Practice Masa inkubasi 7 hari 1. Kapankah OS dapat menularkan Covid-19? 2. Sampai kapankah durasi penularan OS? Sign and Symptom 9 hari
  • 22. Let’s Practice Masa inkubasi 5 hari 1. Kapankah OS dapat menularkan Covid-19? 2. Sampai kapankah durasi penularan OS? Sign and Symptom 8 hari
  • 23. Let’s Practice Masa inkubasi 9 hari 1. Kapankah OS dapat menularkan Covid-19? 2. Sampai kapankah durasi penularan OS? Sign and Symptom 11 hari
  • 25. KASUS SUSPEK Seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria berikut: 1. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)* DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal**. 2. Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA* DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable COVID-19. 3. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat*** yang membutuhkan perawatan di rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan. KASUS PROBABLE Kasus suspek dengan ISPA Berat/ARDS***/meninggal dengan gambaran klinis yang meyakinkan COVID-19 DAN belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR. Ket: termasuk yang tidak ada hasil pemeriksaan lab. RT-PCR dengan alasan apapun. KASUS KONFIRMASI Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 yang dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium RT-PCR. Kasus konfirmasi dibagi menjadi 2: - Kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik) - Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik) DEFINISI OPERASIONAL (1) 25
  • 26. KONTAK ERAT Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19. Riwayat kontak yang dimaksud antara lain: a. Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable atau kasus konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih. b. Sentuhan fisik langsung dengan pasien kasus probable atau konfirmasi (seperti bersalaman, berpegangan tangan, dll). c. Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar. d. Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat (penjelasan dilihat pada lampiran 5). Pada kasus probable atau konfirmasi yang bergejala (simptomatik), untuk menemukan kontak erat periode kontak dihitung dari 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala. Pada kasus konfirmasi yang tidak bergejala (asimptomatik), untuk menemukan kontak erat periode kontak dihitung dari 2 hari sebelum dan 14 hari setelah tanggal pengambilan spesimen kasus konfirmasi. DEFINISI OPERASIONAL (2) PELAKU PERJALANAN Seseorang yang melakukan perjalanan dari dalam negeri (domestik) maupun luar negeri pada 14 hari terakhir. DISCARDED Discarded apabila memenuhi salah satu kriteria berikut: 1. Seseorang dengan status suspek dengan hasil pemeriksaan RT-PCR 2 kali negatif selama 2 hari berturut- turut dengan selang waktu >24 jam. 2. Seseorang dengan status kontak erat yang telah menyelesaikan masa karantina selama 14 hari. KEMATIAN Kematian COVID-19 untuk kepentingan surveilans adalah kasus konfirmasi/ probable COVID-19 yang meninggal. 26
  • 27. DEFINISI OPERASIONAL (3) SELESAI ISOLASI Selesai isolasi apabila memenuhi salah satu kriteria berikut: Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria selesai isolasi pada kasus probable/kasus konfirmasi dapat dilihat dalam Bab Manajemen Klinis. Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik) Kasus probable/ kasus konfirmasi dengan gejala ringan/sedang/berat/kritis Kasus probable/ kasus konfirmasi dengan gejala berat/kritis Tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR dengan ditambah 10 hari isolasi mandiri sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi. Tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR dihitung 10 hari sejak tanggal onset dengan ditambah minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan. Dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR 1 kali negatif, dengan ditambah minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan Pasien konfirmasi tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang, dan gejala berat/kritis dinyatakan sembuh apabila telah memenuhi kriteria selesai isolasi dan dikeluarkan surat pernyataan selesai pemantauan, berdasarkan penilaian dokter di fasyankes tempat dilakukan pemantauan atau oleh DPJP.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33. Demam (-) Batuk (-) Anosmia (-) Belum Swab Kontak dengan Case (+) Kasus Konfirmasi Suspek Kontak Erat Probable Discarded Let’s Practice
  • 34. Demam (-) Batuk (+) Anosmia (-) Belum Swab Kontak dengan Case (-) Kasus Konfirmasi Suspek Kontak Erat Probable Discarded Let’s Practice
  • 35. Demam (+) Batuk (+) Sesak (+) Sudah Swab, Hasil belum keluar Kontak dengan Case (-) Kasus Konfirmasi Suspek Kontak Erat Probable Discarded Let’s Practice
  • 36. Demam (+) Batuk (+) Anosmia (+) Belum Swab Kontak dengan Case (-) Kasus Konfirmasi Suspek Kontak Erat Probable Discarded Let’s Practice
  • 37. Demam (+) Batuk (+) Anosmia (+) Swab (+) Kontak dengan Case (+) Kasus Konfirmasi Suspek Kontak Erat Probable Discarded Let’s Practice
  • 39. STRATEGI PENANGANAN TEST TRACE ISOLATE TREAT ▪ Penguatan PE dan pelacakan kontak ▪ Pemantauan karantina kontak erat ▪ Penyiapan RS darurat, RS perawatan, dan RS rujukan COVID-19 ▪ Pengobatan simptom, suportif, penyakit komorbid ▪ Pembentukan jejaring lab. pemeriksa COVID-19 ▪ Percepatan tes COVID-19 bagi yang bergejala (suspek) ▪ Isolasi mandiri, isolasi di RS darurat, isolasi di RS rujukan ▪ Karantina mandiri bagi kontak erat 39
  • 42. Bukan alat Diagnosik Alat skrining bila tdk tersedia RT PCR Hasil : Reaktif/ Non reaktif Sifatnya Sensitif, tapi Tidak Spesifik RAPID TEST
  • 43. PERBEDAAN SWAB TEST DAN RAPID TEST
  • 45. Ig M Ig G Interpretasi + + Reaktif + - Reaktif - + Reaktif - - Non Reaktif BAGAIMANA INTERPRETASI RAPID TEST ??
  • 46. Ig M Ig G Interpretasi + + Reaktif + - Reaktif - + Reaktif - - Non Reaktif BAGAIMANA INTERPRETASI RAPID TEST ??
  • 47. Ig M Ig G Interpretasi + + Reaktif + - Reaktif - + Reaktif - - Non Reaktif BAGAIMANA INTERPRETASI RAPID TEST ??
  • 48. Ig M Ig G Interpretasi + + Reaktif + - Reaktif - + Reaktif - - Non Reaktif BAGAIMANA INTERPRETASI RAPID TEST ??
  • 49. Let’s Practice Ig M Ig G + + + - - + - - Ig M Ig G + + + - - + - - Ig M Ig G + + + - - + - - Ig M Ig G + + + - - + - - R/ NR R/ NR R/ NR R/ NR R: Reaktif NR : Non Reaktif
  • 50. SWAB TEST JIKA TIDAK SEGERA, PENULARAN SEMAKIN MELUAS !! KRITERIA :
  • 53. Lakukan Isolasi Secara Mandiri Selama Menunggu Hasil Swab Test, Selalu Terapkan Protokol Kesehatan Mekanisme Swab Test LABORATORIUM RUJUKAN Lakukan Isolasi Secara Mandiri Selama Menunggu Hasil Swab Test, Selalu Terapkan Protokol Kesehatan
  • 54.
  • 59. PELACAKAN KONTAK • Pelacakan kontak🡪 proses untuk mengidentifikasi, menilai dan mengelola orang-orang yang berkontak dengan kasus konfirmasi/probabel untuk memutus rantai transmisi dan mencegah penularan lebih lanjut. Gambaran jika tidak dilakukan pelacakan kontak dan karantina
  • 60. Apakah Pelacakan Kontak (Contact Tracing) ini adalah hal baru? • Apakah hal yang baru? Tidak, kita sudah lama mempraktekkan pelacakan kontak. - KLB Polio cVDPV, 2019 : Yahukimo, 2 kasus tambahan adalah hasil pelacakan kontak🡪 spesimen dari anak sehat. - Kasus Difteri dan campak 🡪 pelacakan kontak dilakukan untuk menemukan kasus tambahan dan mencegah penularan lebih luas • Sumber daya yang dibutuhkan: banyak tenaga, waktu, dan sumber daya lainnya -🡪 keuntungannya 🡪 penularan berhenti, kasus turun, kematian menurun.
  • 61. PRINSIP UTAMA PELACAKAN KONTAK Prinsip utama adalah dengan melaksanakan tahap berikut ini, 1. Identifikasi kontak erat 2. Pendataan 3. Karantina dan pemantauan harian selama 14 hari sejak kontak terakhir dengan kasus konfirmasi/probabel
  • 62. Pelacakan Kontak adalah “kunci utama dalam memutus rantai transmisi COVID-19”
  • 63. Tahap 1. Identifikasi Kontak: Siapa saja? Orang yang berkontak dengan kasus konfirmasi/probabel, dengan memenuhi kriteria berikut: a) Bertemu/tatap muka dalam radius 1 meter dan ≥15 menit b) Kontak fisik langsung (berjabat tangan, berpelukan dsb) c) Memberikan perawatan langsung tanpa APD standar. d) Situasi lain berdasarkan penilaian epidemiologis setempat. Symptomatic: onset Tak bergejala: hari pengambilan swab yang hasilnya positif 2 hari 2 hari 14 hari atau sampai kasus diisolasi 14 hari atau sampai kasus diisolasi lacak semua yang berkontak erat dengan kasus dalam masa ini KASUS
  • 64. Tahap I – Identifikasi Kontak Tanggal 10 Feb 11 Feb 12 Feb ….Feb 26 Feb Tempat yang dikunjungi Rumah A Restoran Sekolah Rumah Teman Puskesmas …. Dst Kontak erat Nama A Nama C … … Dr.A …. Dst Nama B Nama D … … Petugas loket ……. Dst Nama C dst dst 9 Feb 10 Feb 11 Feb 12 Feb 13 Feb dst … … … … 26 Feb 2 hari sebelum onset 14 hari setelah onset atau sampai kasus diisolasi Onset
  • 65. Tahap 2 – Pendataan • Hubungi dan wawancara kepada kontak erat • Langkah-langkahnya: a) Wawancara (menggunakan telepon/WA, atau kunjungan langsung) b) Informasikan tujuan pelacakan kontak. c) Catat informasi dasar: nama, umur, alamat, nomer yang bisa dihubungi, tanggal kontak terakhir dengan kasus 🡪 isi form 2 d) Sampaikan kepad kontak erat untuk melakukan : i. Karantina mandiri ii. Bahwa akan dilakukan pemantauan harian, dan untuk melaporkan jika muncul gejala. iii. Jika muncul gejala, nanti akan dirujuk untuk pemeriksaan swab.
  • 66. Langkah 3 – Follow up/Pemantauan a) Petugas harus cukup sehat dan telah mendapatkan pelatihan b) Berkoordinasi dengan tokoh/pemerintah setempat untuk menghindari adanya stigma dan diskriminasi c) Supervisi berjenjang dari provinsi, kabupaten dan puskesmas. d) Lapor dan monitoring harian e) Pemeriksaan lab jika kontak muncul gejala. Apa yang perlu dimonitor? : - Gejala - Praktik Karantina
  • 67. Pelacakan Kontak untuk Tenaga Kesehatan • Untuk seluruh petugas kesehatan 🡪 penilaian dan monitoring secara rutin • Petugas kesehatan yang masuk kriteria kontak erat, maka direkomendasikan untuk: i. Berhenti sementara ii. Lakukan pemeriksaan swab segera meskipun tidak muncul gejala. iii. Karantina selama 14 hari sejak paparan terakhir tanpa menggunakan APD yang cukup. • Semua petugas kesehatan diharapkan untuk melakukan self-monitoring dan jika memiliki komorbid untuk sebisa mungkin tidak merawat pasien COVID-19 secara langsung. • Prioritas utama: jaga petugas kesehatan kita
  • 68. APD untuk Petugas Tracing • Utamakan wawancara melalui telepon/aplikasi pesan instan untuk memperkecil risiko penularan. • Jika harus bertemu langsung, lakukan di luar ruangan/tempat dengan ventilasi baik/terbuka, jaga jarak minimal 1 meter, gunakan APD yang sesuai (masker dan pelindung wajah(jika tersedia)), dan pastikan orang yang diwawancara juga menggunakan masker/masker medis. • Cuci tangan dengan sabun atau gunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah wawancara. • Hindari untuk menyentuh barang-barang di sekitar kontak erat.
  • 70. Karantina dan Isolasi (UU no.6/2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan) Karantina adalah proses mengurangi risiko penularan dan identifikasi dini COVID-19 melalui upaya memisahkan individu yang sehat atau belum memiliki gejala COVID-19 tetapi memiliki riwayat kontak dengan pasien konfirmasi COVID-19 atau memiliki riwayat bepergian ke wilayah yang sudah terjadi transmisi lokal. Isolasi adalah proses mengurangi risiko penularan melalui upaya memisahkan individu yang sakit baik yang sudah dikonfirmasi laboratorium atau memiliki gejala COVID-19 dengan masyarakat luas
  • 72. Tempat Karantina dan Isolasi • Rumah masing-masing • Fasilitas khusus (tempat yang telah ditentukan oleh pemerintah daerah/satgas percepatan penanganan COVID-19, seperti wisma, hotel, apartemen, balai pelatihan, dll) dengan tetap berkoordinasi dengan petugas puskesmas di wilayah • RS non rujukan dan RS rujukan GEJALA TEMPAT KARANTINA/ISOLASI Tidak bergejala atau Gejala ringan - di rumah masing2 jika memenuhi syarat - Di fasilitas khusus jika rumah tidak memenuhi syarat Gejala sedang Di RS non rujukan Gejala berat Di RS rujukan
  • 73. Karantina mandiri • Kamar tidur terpisah dari penghuni lain • Sebaiknya tersedia ruang terbuka dengan sinar matahari cukup • Terdapat jendela yang cukup dan bisa dibuka dengan aliran udara yang baik dan lancar, dan pencahayaan yang cukup • Tersedia masker dan sarana cuci tangan atau hand sanitizer • Sampah dan cucian terpisah dari anggota keluarga lain • Alat makan dan alat mandi tersendiri • Selalu menjaga jarak • Menjaga kebersihan ruangan • Anggota keluarga yang merawat/melayani memperhatikan protokol kesehatan
  • 74. Pemantauan selama Masa Karantina (1) • Pemantauan dilakukan setiap hari selama masa karantina • Pemantauan dapat dilakukan dengan mengunjungi kontak erat (minimal 2x selama masa karantina, untuk memastikan bahwa karantina memang benar- benar dilakukan) atau melalui telepon • Saat mengunjungi kontak erat, gunakan APD yang sesuai (masker bedah dan sarung tangan) dan dilakukan di ruangan terbuka untuk meminimalkan potensi penularan • Tim contact tracing berkoordinasi dengan pemerintah dan masyarakat setempat (RT/RW) untuk memantau kebutuhan sehari-hari kontak erat dan keluarganya
  • 75. Yang perlu diperhatikan dalam penyiapan Fasilitas Isolasi/Karantina • Jaga jarak • Jarak antar tempat tidur min 1 meter • Cuci tangan • Disinfektan/ bersihkan permukaan dg disinfektan berkala • Bantu lakukan pemantauan harian gejala • Selalu berkoordinasi dengan fasilitas layanan kesehatan setempat • Alat makan sendiri • Atur penggunaan fasilitas MCK – physical distancing, menggunakan alat mandi sendiri • Ventilasi (aliran udara) yang baik • Pencahayaan yang baik dan cukup
  • 76. Menghitung Masa Karantina • Karantina dilakukan selama 14 hari sejak kontak terakhir dengan kasus konfirmasi atau probabel. • Contoh penghitungan: a. Terakhir bertemu: 22 Agustus 2020 b. Baru terlacak sebagai kontak erat tanggal 28 Agustus 2020 c. Selama tanggal 22-28 Agustus kontak erat mengaku tidak memiliki gejala d. Maka kontak erat harus melakukan karantina dan pemantauan harian sampai tanggal 5 September 2020. 22 Aug 23 Aug 24 Aug 25 Aug 26 Aug 27 Aug 28 Aug dst … … 5 Sep 8 hari karantina kontak terakhir dengan kasus 6 hari tanpa gejala Terlacak sebagai kontak erat
  • 77. Pemantauan selama Masa Karantina (2) • Petugas tracer memantau dan mencatat: • Gejala yang muncul, seperti demam ( 380C), batuk, kelelahan, sakit kepala, nyeri pada otot, nyeri tenggorokan, pilek/hidung tersumbat, sesak nafas, anoreksia/mual/muntah, diare, penurunan kesadaran, gejala akut anosmia (hilangnya kemampuan indra penciuman) atau ageusia (hilangnya kemampuan indra perasa) • Keluhan-keluhan lain seperti kebutuhan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial, dsb • Jika muncul gejala atau kebutuhan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial segera laporkan ke puskesmas atau RS • Saat pergi untuk mencari perawatan, kontak erat menggunakan masker medis dan hindari menggunakan transportasi umum. Ambulans dapat dipanggil, atau kontak yang sakit dapat diangkut dalam kendaraan pribadi dengan semua jendela terbuka
  • 78.
  • 79. Peran Masyarakat • Tim contact tracing puskesmas melibatkan pemerintah setempat dan masyarakat dalam pelaksanaan karantina/isolasi mandiri, agar tidak muncul stigma • Warga bergotong royong membentuk RT-RW/desa/kelurahan siaga COVID-19 yang berpartisipasi melalui kegiatan seperti bergiliran menyediakan kebutuhan makanan atau membantu menyiapkan kebutuhan logistik makanan untuk anggota warganya yang harus menjalani karantina/isolasi jika diperlukan dengan tetap melakukan upaya pencegahan penularan • Masyarakat diharapkan dapat turut berperan dalam upaya deteksi dini kasus COVID-19 sehingga setiap kasus dapat ditangani segera, tidak terjadi penularan di lingkungan masyarakat dan bagi yang sakit dapat segera mendapatkan perawatan dengan benar sampai sembuh
  • 80. PENGUATAN PERAN MITRA DALAM PENANGANAN COVID-19 Edukasi Edukasi kepada Masyarakat melalui Sekolah dan tatanan tempat umum seperti: pasar, terminal, dan tempat ibadah Dukungan Logistik Membantu menyediakan dukungan sarana bagi petugas di fasilitas kesehatan seperti: APD, Rapid Test, masker N95 dan Surgical, hand sanitizer, suplemen dan sabun mandiri bagi petugas kesehatan di RS. Penggerakan Masyarakat Menggerakkan kelompok masyarakat dalam meingkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan keluarga maupun lingkungan masyarakat Publikasi Informasi Penyebarluasan informasi covid-19 melalui berbagai saluran media: TV, media sosial, radio dan saluran lainnya Implementasi Protokol Menerapkan protokol pencegahan covid-19 bagi keluarga dan karyawan di perusahaannya, mendukung jaminan kesehatan karyawan
  • 82. MENANG MELAWAN COVID-19 Mari Kita Lakukan 3M 1 2 3 Sumber : https://covid19.go.id/
  • 84. *) Sesuai Rekomendasi WHOSumber : https://covid19.go.id/
  • 85.
  • 86. Perilaku hidup bersih dan sehat memperhatikan kelompok rentan Gunakan masker Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir/ hand sanitizer meningkatkan daya tahan tubuh, Penerapkan PHBS, istirahat cukup, olah raga, kelola stress dan Keola penyakit penyerta /comorbid Konsumsi gizi seimbang Jaga jarak, hindari kerumunan ATTITUDE AWARENESS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DI MASYARAKAT 3M
  • 87.
  • 88. Bagaimana Antisipasi Penyebaran Covid pada Keluarga?? Melakukan sosialisasi, edukasi dan mitigasi tentang penerapan protocol kesehatan Menerapkan Protokol Kesehatan sejak dari rumah Menyiapkan Makanan Sehat dan Bergizi Melaksanakan Aktivitas Fisik dan Olahraga secara rutin Melakukan pembatasan aktivitas keluar rumah yang tidak mendesak Berkonsultasi jika ada anggota keluarga yang membutuhkan pelayanan kesehatan
  • 90. 1. Menurunkan kesakitan& kematian akibat COVID-19 2.Mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) untuk mencegah danmelindungi kesehatan masyarakat 3.Melindungi dan memperkuat sistem kesehatansecara menyeluruh 4.Menjaga produktifitas dan meminimalkan dampak sosialdan ekonomi VAKSINASI COVID-19 Tujuan VAKSINASICOVID-19
  • 91. Kandidat Vaksinasi Covid-19  Kandidat vaksin COVID – 19 kerjasama mulitlateral: 1. Sinovac, kerjasama Biofarma dengan China 2. Sinopharm, kerjasama Kimia Farma dengan Group 42 United Emirat Arab 3. Genexine – GX19, kerjasama Kalbe Farma dengan Genoxine Korea Selatan Gavi – CEPI untuk Middle Income Country dan Low Middle Income Country dengan skema AMC Covax, https://www.who.int/publications/m/item/draft-landscape-of-covid-19-candidate-vaccines
  • 93. Waktu dan TempatPelaksanaan Tempat Puskesmas/ Puskesmas Pembantu Rumah Sakit Faskes lain yang menjadi jejaring layanan imunisasi Waktu Penyelenggaran tetap memperhatikan Protokol Kesehatan Kegiatan akan di laksanakan Awal Tahun 2021
  • 94. Jejaring Layanan Imunisasi Public Private Mix Pemberian pelayanan imunisasi COVID-19 jugamelibatkan peranswasta sebagai bagian dari PublicPrivateMix(PPM)
  • 95. Pembiayaan Perawatan Covid-19 Sumber : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/238/2020 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KLAIM PENGGANTIAN BIAYA PERAWATAN PASIEN PENYAKIT INFEKSI EMERGING TERTENTU BAGI RUMAH SAKIT YANG MENYELENGGARAKAN PELAYANAN CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
  • 97. PELIBATAN MASYARAKAT SECARA AKTIF DALAM MEMUTUS MATA RANTAI PENULARAN DENGAN MENERAPKAN PROTOCOL KESEHATAN DAN 3M DALAM AKTIVITAS SEHARI-HARI PENEGAKKAN DAN PENERTIBAN PROTOKOL KESEHATAN SECARA KOMPREHENSIF DAN KONTINYU PENANGANAN KASUS COVID-19 / MELALUI TRACING YANG LENGKAP DAN TUNTAS PENINGKATAN KAPASITAS SWAB SESUAI STANDAR WHO (LABEKSDA & PENCATATAN PELAPORAN RS/LAB SWASTA) PENAMBAHAN TT PERAWATAN COVID-19 DAN RS ISOLASI PENYEDIAAN APD DAN BMHP BAGI PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN EDUKASI DAN SOSIALISASI DENGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TENTANG PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DI BERBAGAI TATANAN PEMBERIAN LOGISTIK DAN BANSOS SESUAI KEBUTUHAN INOVASI DALAM PENANGANAN PANDEMI COVID-19 MERUPAKAN KATALISATOR TERCAPAINYA TARGET KINERJA TANTANGAN