6. Kelimpahan Unsur Di Alam
Umumnya unsur-unsur transisi
periode keempat terdapat
dalam bentuk oksida, sulfida,
dan karbonat. Hanya
tembaga yang dapat
ditemukan dalam keadaan
bebas maupun dalam bentuk
senyawanya.
7. Keberadaan unsur-unsur
transisi dalam bentuk
oksidasi dan sulfida
disebabkan unsur-unsur
logam yang berasal dari
perut bumi terdesak
menuju kerak bumi
akibat tekanan magma.
8. Unsur Kelimpahan Unsur Di Alam Produk Yang Dihasilkan
(senyawa)
Sc (Skandium) Jumlahnya sedikit dan terikat
dalam mineral lain.
Sc2SiO7 ( Torvetit)
Ti (Titanium) Titanium merupakan unsur
yang tersebar luas dalam kulit
bumi (sekitar 0,6% massa kulit
bumi)
- TiO2 (Rutil 1)
-FeTiO3 (Imenit)
-Karang
-Silikat
-Bauksit
-Batubara
-Tanah liat
V (Vanadium) Vanadium tersebar di kulit
bumi sekitar 0,02% massa
kulit bumi
- 3Pb3(VO4)2.PbCl2 (Vanadit)
- V2S53CuS (Paronit)
-K2(UO2)2 (VO4)2.3H2
[Karnotit (K-uranil-vanadat)]
9. Unsur Kelimpahan Unsur Dialam Produk Yang Dihasilkan
(senyawa)
Cr (Kromium) Jarang ditemukan,
biasanya bergabung
membentuk senyawa lain.
-K(UO2)VO411/2H2O
(Karaetit)
- FeOCr2O3 (Kromit)
- PbCrO4.Cr2O3 (Krokoit)
Mn (Mangan) Mangan relatif melimpah
di alam (0,1% kulit bumi).
Salah satu sumber mangan
adalah batuan yang
terdapat di dasar lautan
dinamakan pirolusit.
-MnO2 (Batu kawi/
pirolusit)
- MnO3 (Manganspat)
- Mn2O3 (Brownit)
-Mn3O4 (Hausmanit)
Fe (Besi) Besi merupakan logam
yang cukup melimpah
dalam kulit bumi (4,7%).
-Fe2O3 (Hematit)
- Fe3O4 (Magnetit)
-FeCO3 (Siderit)
-FeS2 (Pirit)
-Fe2O3.H2O (Limonit)
10. Unsur Kelimpahan Unsur Dialam Produk Yang Dihailkan (Senyawa)
Co (Kobalt) Relatif jarang terdapat di alam,
tetapi dapat ditemukan dalam bijih
smaltit (CoAs2) dan kobaltit
(CoAsS) dalam kadar yang
memadai jika diproduksi secara
ekonomis
-CoAsS (Kobaltit)
- Co3S4 (Lemacite)
- CoAs2 (Smaltit)
Ni (Nikel) Kelimpahan nikel dalam kulit bumi
berada pada peringkat ke-24,
terdapat dalam bijih bersama-sama
dengan arsen, antimon, dan
belerang.
-NiAsS (Hersdofite)
- FeSNiS (Pentlandite)
- (CoNiFe)3S4 (Linesite)
-NiCOFeAs2 (Smaltit)
-Ni.MgSiO3 (Garnierit)
Cu (Tembaga) Unsur yang jarang ditemukan di
alam (precious metal).
-CuFeS2 (Kalkopirit)
- Cu2O (Cuprite)
-Cu(OH)2CO3 (Malasit)
-Cu3FeS3) (Bornit)
-(CuO) (Melakonit)
-H2(NiMg)SiO4.2H2O (Garnerit)
-Cu2S (Kalkosit)
Zn (Seng) Jarang ditemukan, biasanya
bergabung membentuk senyawa
lain.
-ZnS (Seng blende)
- ZnCO3 (Seng spat)
- ZnO (Zinkelit)
-ZnCO(Karbonat kelamin )
11. Kegunaan Unsur Transisi
Perioda 4 Sc ( Scandium ):
• sebagai filamen lampu yang memiliki intensitas tinggi.
• Isotop radioaktif Sc-46 digunakan dalam peretak pelapis
minyak sebagai agen penyurih.
• Dari segi isi padu adalah aloi aluminium-skandium untuk
industri aeroangkasa dan juga untuk peralatan sukan (basikal,
bet besbol, senjata api, dan sebagainya) yang memerlukan
bahan berprestasi tinggi.
Ti ( Titanium ):
• Sebagai bahan konstruksi .
• Sebagai badan pesawat terbang dan pesawat supersonik.
• Sebagai bahan katalis dalam industri polimer polietlen.
• Sebagai pigmen putih, bahan pemutih kertas, kaca, keramik, dan
kosmetik.
• Sebagai katalis pada industri polimer.
• Sebagai bahan struktural terutama dalam mesin jet.
• Sebagai bahan pembuatan pipa, pompa, dan tabung reaksi dalam
industri kimia.
12. V ( Vanadium ):
• Umumnya digunakan untuk paduan dengan logam besi dan titanium.
• Vanadium(V) oksida digunakan sebagai katalis pada pembuatan asam sulfat
dengan proses kontak.
• Baja vanadium, baja sangat keras yang digunakan pada bagian mesin dan poros
as.
• Untuk membuat peralatan yang membutuhkan kekuatan dan kelenturan yang
tinggi seperti per mobil dan alat mesin berkecepatan tinggi.
Cr ( Kromium ):
• Digunakan untuk membuat pelat baja.
• Campuran krom(VI) oksida dan asam sulfat pekat digunakan sebagai pembersih
untuk menghilangkan bahan organik pada alat-alat laboratorium.
• Untuk memberikan warna hijau emerald pada kaca.
• Digunakan sebagai katalis.
• Campuran kromium (IV) oksida dan asam sulfat pekat mengahasilkan larutan
pembersih yang dapat digunakan untuk mengeluarkan zat organik yang
menempel pada alat-alat laboratorium dengan hasil yang sangat bersih, tetapi
larutan ini bersifat karsinogenik (menyebabkan penyakit kanker).
13.
14. Co ( Kobalt ):
• Untuk membuat paduan, seperti baja perak
(stainless steel).
• Isotop kobalt digunakan untuk perawatan pasien
kanker.
Ni ( Nikel ):
• Digunakan untuk melapisi logam yang lebih reaktif
• Perunggu-nikel digunakan untuk uang logam.
• Perak jerman (paduan Cu, Ni, Zn) digunakan untuk
barang perhiasan.
• Logam rasein (paduan Ni, Al, Sn, Ag) untuk barang
perhiasan.
• Pembuatan aloi, battery electrode, dan keramik.
• Pelapis besi (pernekel).
15. Cu ( Tembaga ):
• Sebagai penghantar listrik, misalnya
untuk kabel listrik .
Zn ( Zink ):
• Digunakan sebagai campuran Cu yang
menghasilkan kuningan.
16. Sifat khas
1. Unsur-unsur transisi bersifat logam,
maka sering disebut logam transisi.
2. Bersifat logam, maka mempunyai
bilangan oksidasi positif dan pada
umumnya lebih dari satu.
3. Banyak diantaranya dapat membentuk
senyawa kompleks.
4. Pada umumnya senyawanya berwarna.
5. Beberapa diantaranya dapat digunakan
sebagai katalisator.
17. 6.Titik didih dan titik leburnya sangat
tinggi.
7.Mudah dibuat lempengan atau kawat
dan mengkilap
8. Sifatnya makin lunak dari kiri ke
kanan.
9. Dapat menghantarkan arus listrik.
10.Persenyawaan dengan unsur lain
mempunyai oksida positif.
18. Warna Senyawa Unsur Transisi Perioda 4
Biloks
Unsur
+2 +3 +4 +5 +6 +7
Sc - Tidak
Berwarna
Tidak
Berwarna
- - -
Ti - Ungu Biru - - -
V Ungu Hijau - Merah Jingga -
Cr Biru Hijau - - Hijau -
Mn Merah
Muda
- - - - Ungu
Fe Hijau
Muda
Kuning - - - -
Co Merah
Muda
Biru - - - -
19. Ni Hijau - - - - -
Cu Biru - - - - -
Zn Tidak
Berwa
rna
- - - - -
20. Sifat Magnetik
Ada beberapa sifat magnet dari unsur-unsur transisi diantaranya:
1. Diamagnetik, tidak tertarik oleh medan magnet, hal ini disebabkan
karena atom atau molekul dimana elektron dalam orbitalnya semua
berpasangan.
2. Paramagnetik, dapat ditarik oleh medan magnet, hal ini disebabkan
karena ada atom atau molekul dimana elektron dalam orbitalnya ada yang
tidak berpasangan. Jika sifat paramagnetiknya sangat kuat maka disebut
feromagnetik.
Pada unsur-unsur logam transisi periode keempat, umumnya
mempunyai elektron yang tidak berpasangan dalam orbital d sehingga
umumnya bersifat paramagnetik. Perhatikan contoh berikut.
30Zn : (Ar)
Jadi, logam transisi periode keempat yang bersifat diamagnetik adalah Zn
dan Cu. Sedangkan yang bersifat paramagnetik antara lain Sc, Ti, Cr, dan
Mn, dan yang bersifat Feromagnetik adalah Fe, Co, dan Ni.
21. Sifat Fisika dan Kimia
1. Jari-Jari Atom
Jari-jari atom berkurang dari Sc ke Zn.
2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi cenderung bertambah dari Sc ke Zn.
22. 3. Konfigurasi Elektron
Kecuali unsur Cr dan Cu, Semua unsur
transisi periode keempat mempunyai
elektron pada kulit terluar 4s2,
sedangkan pada Cr dan Cu terdapat
pada subkulit 4s1.
23. 4. Bilangan Oksidasi
Senyawa-senyawa unsur transisi di alam ternyata
mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu,
misalnya : Fe: +2, +3;Cu= +1, +2;Cr=+2, +3,
+6; Mn=+2, +3, +5, +7, kecuali Sc= +3 ; Zn=
+2;
26. Reaksi Dari Masing-masing Unsur
sebagian besar unsur transisi periode keempat
dapat bereaksi dengan asam kuat (seperti HCl)
menghasilkan gas hidrogen, kecuali unsur
Tembaga. Akan tetapi, pada kenyataanya,
kebanyakan unsur transisi periode keempat sulit
atau bereaksi lambat dengan larutan asam akibat
terbentuknya lapisan oksida yang dapat
menghalangi reaksi lebih lanjut. Hal ini terlihat
jelas pada unsur Kromium. Walaupun memiliki
potensial standar reduksi negatif, unsur ini sulit
bereaksi dengan asam akibat terbentuknya
lapisan oksida (Cr2O3) yang inert.