2. Jazakumullah Khairan kepada sahabat dan Guruku;
Ustad Perdana Akhmad Bin Akhmad SPsi
Salam Bahagia kepada seluruh sahabat Rehab Hati di Kampung Nai
Salam Tauhid kepada seluruh Praktisi Quranic Healing
Dan Seluruh Uman Mukminin-Mukminat di Dunia
3. Bismillahirrahmaanirrahiim.
Saya awali dengan salam terindah dan termegah, sebuah salam dari Syurga; "Assalamualaikum warohmatullah!"
semoga kesejahtraan, shalawat serta salam senantiasa Allah curahkan kepada Rasulullah SAW, dan seluruh
ummatnya dari masa ke masa hingga musim akhir jaman.
Semoga Allah Tabaroka wa Ta‟ala meridhai, menyayangi, mencintai dan merahmati para pejihad yang
meninggikan kalimat Tauhid dengan tetesan darahnya di garis depan. Juga para ulama pejihad dakwah yang
tengah menata ruhani-ruhani generasi pecinta Al Qur‟an di garis belakang.
Bahagia rasanya menyapamu diruang berharga ini, semoga kehadiran sinergi therapy penyembuhan dengan Al
Quran ini menjadi obat penawar bagi hati yang terdzalimi, terbelenggu sihir, hati yang gundah tak terarah,
kembali sebongkah harapan, menyemai, menyirami dan menumbuhkan kembali tunas-tunas iman .
„Rehab Hati Qurani‟ adalah upaya penanaman pemahaman sederhana tentang fitrah manusia yang memang
mendambakan kebahagiaan. “Aneh, jika seorang Muslim tidak bahagia”. Selayaknya kita bahagia dan
bangga dengan status "mukmin" dan “mukminat” yang melekat pada kita.
Banyak yang mengira ruqyah itu sulit dan meragukan pengaruhnya pada kesehatan Ummat, padahal
ruqyah itu sunnah dan kemudahan dari Allah sebagai senjata kepada kaum mumkminin untuk
menuntaskan belenggu sihir yang mengikatnya.
Semakin berpengalaman, semakin mudah dan kemudahan itu karena pengetahuan, dan
pengetahuan itu karena belajar. Nah, kan saya tidak berpengalaman? Benar, karena anda tidak mau
menciptakannya bukan?
“Tolong tunjukan kepada saya dimana ada warung yang jual pengalaman?”
Tidak ada, tidak ada sekolah tinggi atau perusahaan dimanapun yang menjual pengalaman untuk
dibeli, namun anehnya pengalaman yang kita miliki itu justru memiliki nilai jual yang tinggi. Jadi
Pengalaman Itu Harus Diciptakan.
Insya Allah buku sederhana ini akan membahas tuntas “rahasia sederhana” keberhasilan ruqyah.
Rahasia tersebut adalah tahapan-tahapan dari mulai Opening hingga Closing. Banyak peruqyah gagal
karena mereka tidak tahu rahasia ini, dan saya akan beberkan semua rahasianya. Rahasia untuk
memerangi kedzaliman dari konspirasi Tukang sihir, Jin dan IBlis yang telah membelenggu manusia
berabad-abad lamanya.
Secara garis besar, tahapan itu adalah: Opening/Counseling, Warming, Eksekusi dan Closing.
OPENING/COUNSELING
Tahap ini sangat penting, yaitu kita berkonsultasi dengan pasien untuk mendapatkan informasi
selengkap-lengkapnya tentang penyebab masuknya jin ke tubuh. Apakah itu karena amaliah
wiridnya sendiri yang mengundang jin, sihir kiriman, kedengkian jin, disukai jin, jadi target
4. pesugihan, dll.
Counseling ini juga untuk mengindentifikasi, apakah ini penyakit medis atau sihir. Jangan sampe
orang “stress” gara-gara hutang di ruqyah. :D Meski pada dasarnya, orang gila itu bisa sembuh
dengan “Ruqyah Syar’iyyah”
WARMING
Warming atau pemanasan ini dilakukan dengan memperdengarkan ayat-ayat Ruqyah tertentu
hingga jin-nya bereaksi. Nah, banyak praktisi yang gagal karena mereka hanya melakukan tahap
warming up saja tanpa memperhatikan teknis yang dibutuhkan untuk melemahkan atau bahkan
meluluh lantakan pelecehan akidah yang menjajah Muslimin Muslimah.
EKSEKUSI
Eksekusi atau tahap menghukum jin ini dilakukan tepat saat jin itu mulai bereaksi atau kita sebut saja
“kesurupan”, sebuah peristiwa dimana Jin mengendalikan raga manusia. Nanti akan dibahas
tahapan-tahapan detailsnya, dan bagaimana cara menghentikan atau bahkan MEMBUNUHNYA.
Serta dalil-dalil yang mengikutinya.
CLOSING
NAH ini dia, tahap ini yang dilupakan para peruqyah. “Peruqyah Passive” akan meninggalkan pasien
dan menganggapnya tuntas setelah pasien muntah tanpa melakukan closing atau penutupan.
Padahal menetralisir sihir-sihir yang masih tersisa, semisal rasa panas atau dingin di jari kaki, betis,
tangan, pusing dikepala, dan lain lain ini adalah hal pentung yang harus dituntaskan, karena secara
logika jika lobang itu tidak ditutup ia akan menjadi pintu buat masuk jin lain.
Dalam closing ini akan dibahas juga tehnik untuk melakukan pembentengan, yaitu dengan
penanaman nilai-nilai ketauhidan kepada pasien. Hingga bukan tidak mungkin, pasien tidak hanya
sembuh namun juga jadi praktisi.
MENGUBAH PASIEN JADI PRAKTISI, adalah misi team kami di “Rehab Hati” dan “Quranic Healing”.
Kenali musuhmu..
Bagaimanakah kita akan mengalahkan musuh sementara kita tidak mengenalinya, atau bahkan takut
sama mahluk imut-imut yang dzalimnya naudzubillah ini? Padahal Rasulullah Saw telah bersabda
bahwa “Jin itu takut kepada manusia, seperti manusia takut kepada Jin” ?
Selain Rahasia Kehendak dari Allah azza wa jalla, keberhasilan ruqyah ini sangat ditunjang oleh
beberapa factor sederhana saja dan bukan tergantung kepada banyaknya hafalan dikepala kita.
5. Karena terbukti banyak yang sudah hafal puluhan juz al Quran masih kesurupan atau terganggu jin.
Bahkan tidak jarang praktisi Ruqyah yang juga kesurupan?
Jadi ada satu rahasia yang akan mengungkap semuanya, rahasia yang akan mengungkap semuanya.
Pernahkah berfikir kenapa Amirul Mukminin Ummar bin al Khatab sangat ditakuti syaitan, bahkan
syaitan tidak berani diam dijalan yang akan dilewati Umar. Kenapa jin Ifrit di Irak takut kepada sandal
Imam Ahmad Bin Hanbal bahkan mereka mengakui “bersedia” pergi dari negeri itu seandainya sang
Imam memmerintahkannya?
Jawabannya hanya satu kata; yaitu “Tauhid”. Satu kata inilah yang paling berat timbangannya
diakhirat kelak. Satu kata yang menjadi intisari kekuatan Ummat yang saat ini hilang. Satu kata yang
menyebabkan kita terjaga dari lembah kesyirikan yang membahayakan manusia di akhirat kelak.
Karena syirik, adalah satu-satunya dosa yang tidak akan diampuni.
Saya masih teringat ketika meruqyah seorang pasien di Pontianak, pasien yang menelphon saya tibatiba berkata; “Jangan ajari anak ini tauhid!”. Saya terkejut dan langsung sadar, bahwa jin itu mulai
bereaksi padahal saya baru mengucapkan salam?
Hal lain adalah ketika seorang sahabat dari purwakarta yang berkunjung ke kantor Rehab Hati
Bandung untuk silaturahim setelah sekian lama tidak bertemu dan sekalian mau nginstal Ulang
laptopnya, dan tiba-tiba istrinya yang baru saja duduk itu memandangi saya sinis dan gelisah. Dia
berkata “Jangan baca! Saya tau kamu baca!” Saya tertawa dan membalasnya, “Baca apa?”.
Ternyata istrinya itu adalah praktisi pencak silat Marga Luyu yang sudah memiliki 10 Jurus.
Alhamdulillah, setelah diruqyah selama 7jam lebih 10 Jin yang mendiami 10 Jurus itu keluar. Yang
menarik adalah ketika ibu itu sembuh, dia berkata; “Kenapa ya tadi saya tidak mau menyentuh
semua buku di sini, saya juga tidak suka melihat buku kamu Nai? Padahal saya ini seorang guru
agama dan kutu buku?”
Saya berkata datar; “Karena buku saya itu buku tauhid, begitu juga buku-buku yang ada di kantor
ini”. Lebih jauh beliau berkata; “Saya juga tidak suka melihat wall dan photo facebook kamu sejak
kamu masih di Riyadh?”.
Saya katakan; “Itu tidak hanya terjadi dengan ibu, tapi juga puluhan teman saya yang berubah
drastis ketika saya mulai membahas tauhid secara Intensif. Bahkan ada dari mereka yang mengaku
mual-mual bahkan muntah saat baca status facebook saya? ”. Seperti itulah pengaruh ketahuidan.
Jadi betapa pentingnya, sehingga jin-jin itu memperhitungkan dan berfikir berkali-kali untuk
mengganggu orang ataupun praktisi bertahuid.
Selengkapnya, mengenai kata “Tauhid” dan bagaimana mengaktifkannya akan dibahas di buku
“Rehab Hati Qurani” dan “Quranic Healing Technology”.
Pada intinya tauhid itu adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan. Sehingga gerak seluruh
indra itu bersatu padu menuju Allah, baik dalam ibadah ataupun amaliah lainnya dengan
memurnikannya dari berbagai jenis kesyirikan, kebid’ahan dan dosa besar yang dilakukan terusmenerus. Ini merupakan tingkat yang wajib bagi orang yang ingin merealisasikan tauhid dengan
sempurna.
6. Mari kita belajar dari Ummar! Tentang bagaimana menaklukan ketakutan dengan ketakutan yang
lebih tinggi. Menyelami seni keindahan antara cinta, harap dan ketakutan. Agar syaitan lari
ketakutan.
"Cinta itu datang karena butuh, dari butuh kemudian patuh dan takut. Takut akan kehilangan dan
keinginan selalu bermesraan bersama dalam ujian, kekecewaan bahkan ditengah musibah dan
malapetaka dunia". (Rehab Hati Qur’ani)
Ibnu Mas`ud RA berkata, “Ilmu yang banyak itu, bukanlah diukur dengan banyaknya hadits-hadits
yang diriwayatkan seseorang. Namun ilmu itu diukur dengan semakin bertambah takutnya
seseorang kepada Allah.”
Semula saya menyimpulkan syaitan tidak berani diam dijalanan yang dilewati Umar itu karena
keimanan beliau yang tinggi atau mungkin itu anugerah saja dari Allah. Namun setelah menonton
beberapa dari 30 episode film "Omar", sebuah film yang mengisahkan kisah kepeminpinan Umar bin
Khatab Radiyallahu Anhu dari awal hingga akhir, saya menyimpulkan bawah ternyata umar sangat
takut kepada Allah hingga syaitan takut kepadanya. Sering kali beliau bergumam "La Hawla wa Laa
Quwwata illa billah" saat melakukan kedzaliman atau kesalahan.
Ini sesuai dengan Hadits yang diriwayatkan Imam Baihaqi; "Barangsiapa takut kepada Allah, maka
Allah menjadikan segala sesuatu takut kepadanya. Barangsiapa tidak takut kepada Allah, maka Allah
menjadikannya takut kepada segala sesuatu". (HR. Al-Baihaqi)
"Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka,tetapi takutlah kepadaKU, jika kamu benar-benar
orang yang beriman". (QS. Ali Imran 175)
Seorang ulama salaf berkata; “Setiap kali pengenalan seseorang kepada Allah bertambah, maka
bertambahlah kadar ketakutannya,” mereka berkata, “Puncak ilmu itu, khasyatullah.”
Rabi` Ibn Anas berkata, “Barangsiapa tidak takut kepada Allah, maka dia bukanlah orang yang
berilmu.”
Allah juga berfirman dalam Hadits Qudsiy: "Tidak akan kukumpulkan dalam diri hambaKU dua
ketakutan dan dua keamanan. Barang siapa yang takut kepadaKU didunia, akan kuberi keamanan
diakhirat. Barang siapa yang merasa aman dariKU didunia, akan Kupertakuti dia dihari kiamat".
Semoga Allah merahmati iman Syathibi yang telah berkata; "Seandainya mata ini bahagia, niscaya
selaputnya akan terus menerus mengalirkan air mata dengan lebatnya. Namun kerasnya hati
menjadikan ia gersang, aduhai orang yang tak mau menyuburkannya, engkau berjalan seenaknya
tanpa mengindahkan ini dan itu".
Subhanallah!
Semoga seiring bertambahnya ilmu kita, bertambah pula ketakutan kepada Allah dan semakin
menyirnakan rasa takut yang tak seharusnya. Semoga ini menjadi jawaban atas berbagai pertanyaan
7. tentang peristiwa betahnya sihir membelenggu hati kita karena ketakutan yang diakibatkan oleh
lemahnya pengetahuan.
Hingga disini kita telah tahu, bahwasannya titik kelemahan Iblis itu adalah dengan pengokohan nilainilai tauhid yang membentengi kita. Sehingga iblis dan pasukannya bergetar ketakutan saat kita
mulai membacakan Al Qur’an, bahkan sebelum kita membacakannya!
Hal ini pula yang melatarbelakangi bergabungnya Management RehabHati dengan Quranic Healing
Technology ust Perdana Akhmad SPsi. RehabHati adalah upaya teraphy hati untuk melembutkannya
setelah ia mengeras yaitu dengan tulisan-tulisan sederhana yang di design sedemikian rupa agar ia
langsung mampir ke hati sahabat semua. Namun upaya rekontruksi atau pembangunan hati setelah
pilar-pilarnya runtuh itu ternyata tidak berhasil serta merta. Tidak semua hati terehab dengan baik
dan masih menyisakan belenggu. Belenggu apakah yang mengikatkan kegelisahan hingga ia tidak
sembuh itu?
Ia adalah belenggu sihir. Iya sihir, karena pada intinya semua manusia itu baik. Ketika tidak "normal"
maka ada sesuatu yang mempengaruhinya, dari gangguan biasa hingga gangguan yang akut bahkan
mengganggunya bertahun-tahun hingga kematian. Nah, ruqyah ini adalah cara untuk
menuntaskannya.
Tentu saja untuk melawan dan memusnahkannya kita harus mengenalinya dulu. Agar kita mengenal
lawan kita. Dari itu sahabatku semua, jangan terburu mengklaim sihir itu mistik atau "aneh", padahal
ketidaktahuan kita tentangnya menjadi peluang bagi musuh-musuh Allah itu untuk menjerat kita SELAMANYA.
Mari kita, saat ini belajar menjadi sehat dengan cara yang sehat. Insya Allah dalam buku sederhana
ini akan dibahas secara secara bertahap, langkah-langkah sederhana Menjadi Praktisi Ruqyah
dengan cara yang paling mudah.
BANGKITLAH WAHAI HAMBA ALLAH
Be Strong! Because you guys are Muslim!
Islam is our choicecs, and it is right. Islam is art, it’s such a marvelous way to heaven. And here in this amazing
live, we’ll find millions reason to say Alhamdulillah. Even more!”
Nuruddin Al Indunissy
www.NAI-foundation.com 2013
8. OPENING
Opening atau pembukaan ini adalah tahapan yang harus kita lalui untuk menggali informasi tentang
pasien dan jenis jin yang menyerangnya, sebagai senjata untuk melemahkannya. Sama seperti dokter
yang memulai pengobatan dengan “diagnosa” kepada pasien. Jika jin sudah bereaksi dipandangan
pertama saat ketemu kita, maka tidak perlu konseling dan langsung eksekusi saja ;)
KONSELING
Konseling adalah tahap pertama yang mempengaruhi keberhasilan ditahap-tahap berikutnya, jika
tahap ini gagal tentu saja tahapan berikutnya tidak akan pernah berhasil. Dari konseling ini kita akan
mendapatkan banyak informasi dari pasien tentang penyebab terjadinya sihir tersebut.
Dalam dunia kedokteran modern, tahap ini disebut diagnose. Dari diagnose ini biasanya dokter
menyimpulkan obat apa yang akan diberikan, termasuk juga “Dosis” yang akan dipilihkan untuk
membuat resep. Dalam ruqyah juga demikian, setelah tapah konseling ini praktisi akan
menyimpulkan hal apa saja yang akan dilakukan. Bahkan tentang perlu atau tidaknya diruqyah?
Saya pernah mendapat keluhan dari sahabat saya di Palembang, katanya “Akhi saya sudah
meruqyah selama 1 jam lebih dengan berbagai tehnik yang antum dan ust Perdana ajarkan, tapi
belum ada reaksi sama sekali. Malahan ia semakin ngoceh?”
Saya bertanya: “Sakitnya apa?” dan beliau menjawab “Gila, bukannya stress itu bisa disembuhkan
dengan ruqyah juga?”.
Saya jawab “Iya, tapi tergantung stressnya karena sihir atau bukan? Atau mungkin sekedar tekanan
psychologis, atau kerusakan syaraf?”
Dan, besoknya sahabat saya itu kirim inbox di Facebook dan berkata; “Udah sembuh akhi, ternyata
dia stress karena banyak utang. Dan setelah utangnya lunas ia sembuh!!”.
Jadi tidak semua penyakit bisa diruqyah, meskipun pada intinya ruqyah itu adalah do’a. Namun do’a
ini harus berhubungan dengan logika dan jenis ikhtiar yang diberikan agar hasilnya lebih effective.
Sebentar lagi kita akan bahas bagaimana membedakan penyakit sihir dan medis.
Sebelum itu saya akan memberi contoh praktis untuk konseling ini.
9. Yap, pertama jangan ragu. Anggaplah antum adalah seorang teraphist Al Qur’an professional, karena
rasa percaya diri itu adalah modal. Karena semangat itu menyebar! Maka sebarkanlah seindah
mungkin. bagaimana caranya?
Pertama; Tanya nama pasien.
Cukup namanya saja, tidak usah nanya siapa nama ibu dan bapak kayak dukun-dukun itu. Cukup
Tanya namanya agar kita bisa memanggil namanya saat berbicara, ini juga akan kita gunakan untuk
menyadarkan dia saat kesurupan nanti.
Jika perlu Tanya juga usia dan tempat dia bekerja, agar kita bisa menyesuaikan bahasa dan
penjelasan yang mungkin sesuai dengan logikanya. Karena beda usia beda pemikiran, beda
pengalaman dan beda bahasa. Artinya jangan pake bahasa ABG atau bahasa alay jika kita tahu
bahwa dia adalah seorang anggota paspampres :D
Kedua; Tanya Tentang Cara Ibadahnya?
Jika dia ahwat Tanya apakah kesehariannya memakai jilbab?
Jika pasien belum mampu memenuhi kewajibannya sebagai hamba Allah, atau belum menunaikan
kewajibannya sebagai muslim/muslimah, atau masih saja melakukan dosa-dosa besar maka ambil
komitmentnya. Misalnya dengan kata-kata; “Ibu janji ya, setelah sehat nanti ibu akan memperbaiki
hubungan ibu dengan Allah”.
Tanya juga apakah masih melakukan amal-amal Bid’ah atau bahkan masih punya keris dan jimatjimat? Jika ada suruh dia melepas dan menghancurkannya terlebih dahulu. Karena biasanya
khodam/jin pendamping itu ada di pusaka itu.
Ketiga; Tanya bagaimana awalnya sakitnya?
Ini adalah tentang gejala yang dia alami saat pertama sakit. Pertanyaan ini akan menambah
informasi tentang cara penyembuhannya dan hal hal yang harus kita hindari saat melakukan teraphy
ruqyah.
Misalnya, jika saja sakitnya itu bekas operasi yang tidak sembuh-sembuh, atau misalnya bekas jatuh
dari pohon yang tidak sembuh-sembuh. Ini juga bisa ditimbulkan oleh campur tangan jin. Dalam hal
ini kita harus memperhatikan luka lahiriyah sang pasien, jangan sampai kita menekan atau memukul
ditempat tersebut.
Keempat; Tanya Dimana saja biasanya sakitnya?
Ini agar kita tahu dimana letak jin itu berada, biasanya disanalah letak “rumah” jin-nya. Nanti kita
bisa mengarahkan energy ruqyah ini ditempat tersebut, atau juga melakukan tehnik-tehnik
penyembuhan di titik sakit tersebut.
10. Misalkan ketika sakitnya dipundak saja, maka kita jangan memengang lututnya Jika sakitnya
dipinggang tidak usah melakukan tehnik “Putaran Tawaf” diperut Meskipun kita bisa memegang
ubun-ubun untuk semua titik sakit. Kita akan bahas selengkapnya nanti.
Kelima; Kapan saja sakitnya?
Nah ini berhubungan dengan karakteristik sakit, jika itu santet atau sihir kiriman biasanya sakitnya
dihari-hari tertentu. Jika itu gangguan jin “iseung” (kedzaliman jin tanpa sebab) biasanya terjadi saat
si pasien mau shalat dan beramal ibadah lain. Meskipun hal ini bisa saja terjadi pada sihir kiriman,
biasanya jin mengganggu agar pasien tidak salat dan sulit baca qur’an agar karena mereka takut atau
merasa kepanasan.
Keenam; Sudah kedokter kah?
Nah, ini dia. Ini juga penting, harusnya point itu disimpan di nomor 1. Jadi pasien harus ditanya,
tentang tingkat kesungguhan dari ikhtiar si pasien?. Tanyakan padanya apakah sudah pakai Herba?
Obat-batan dan lain sebagainya.
Jika beliau bilang; “Sudah 70 dokter berupaya menyembuhkan, bahkan sampai keluar negeri tapi gak
sembuh-sembuh!” Disana antum jangan panic, senyum aja dan niatkan; “Ya Allah aku ingin
menunjukan kehebatan-Mu sama hamba-Mu ini”. Lalu senyumlah karena tentara Allah bersama
kita.
Ketujuh; Sudah ke dokter belum ?
Nah ini dia pertanyaan yang paling menyeramkan, jika pasien sudah ke mbah Dukun, saat itu juga
beri pertanyaan lanjutan; “Sudah berapa dukun?”.
Jika dia jawab 15 dukun, saya yakin si ibu itu sudah ditanami lebih dari 15 Jin. Karena perbuatan
dukun itu sejatinya bukan mengobati, tapi menyakiti. Karena ia melawan jin dengan jin. Kadang dia
mengikatkan jin di dalam tubuh.
Sering saya mendapati hal ini, beberapa malam lalu di Kantor Rehab Hati saya kedatangan ibu yang
sudah lama mengikuti Pelatihan Rehab Hati Quranic Healing tapi dia tidak sembuh sembuh. Bahkan
dulu, pernah saya dan ust Perdana meruqyah beliau dan si jin nya malah senyum-senyum saja. Dan
malam saat berkunjung ke Rehab Hati itu saya berkesempatan menyiksa jin-jin didalam tubuhnya.
Setelah ruqyah selesai, diketahui ada 3 kelompok jin dalam tubuhnya. Kelompok pertama adalah jin
kiriman atau santet dari teman si ibu, yang kedua adalah jin Reiki karena si ibu pernah mengikuti
pelatihan tenaga dalam ini untuk upaya penyembuhan, namun gagal dan si ibu pergi ke dukun untuk
mencopot jin nya. Namun malang, si dukun tadi malah mengikat jin di paha si ibu. Jadi benar, bahwa
muamalah dengan jin itu tidak dilarang Allah seperti difirmankan-Nya dalam surah Al Jin Ayat 6.
11. Kedelapan; Tanya Sudah berapa lama sakitnya?
Ini juga menjadi informasi agar kita lebih hati-hati dan sungguh-sungguh dalam teraphy nanti.
Konseling ini tidak berbatas waktu, semakin lama kita konseling semakin banyak informasi yang kita
dapat. Semakin banyak informasi, semakin banyak celah yang bisa kita serang untuk melemahkan
jin-jin didalam tubuhnya.
Jika dipertanyaan ke 1 atau ke 2 sudah ditemukan celahnya, maka tak perlu lagi konselling. Apalagi
jika baru saja dating si jin langsung bereaksi? Hajar saja langsung ;)
Tips Dalam Konseling.
Agar si jin cepat bereaksi atau dia mikir-mikir untuk melawan kita, maka pakai kata-kata yang
menakutkan buat mereka; upayakan kata-kata kita bertabur Al Qur’an dan Hadits. Jangan
menunjukan kehebatan kita, karena jin malah akan tertawa karena melihat kita sombong.
Jika tidak banyak pengetahuan kita tentang al Quran maka perbanyak mengait-ngaitkan obrolan
dengan Asma Allah dengan Al Asmaul Husna-nya atau menyebut-nyebut nama Rasulullah. Karena
selama konseling jin mendengarkan, seandainya ia ada didalam tubuh pasien.
INI SIHIR ATAU MEDIS ?
Bagaimana kita mengetahui bahwa penyakitku ini adalah sihir jin atau medis?
Akhir-akhir ini telah banyak ditemukan bahwa sebagian besar penyakit akut itu disebabkan konpirasi
jin dan tukang sihir dikalangan manusia itu sendiri. Semisal kanker tulang, kanker darah, struk ringan,
paru akut, migraine menahun dan lain sebagainya.
Bagaimanakah ini mungkin sementara praktisi ruqyah tidak bisa melihat jin dan dokter menganalisa
dengan peralatan canggih? Praktisi melihat gejala yang ditimbulkan dan kesembuhan yang didapati,
mungkin saja analisa dokter itu salah atau lebih tepatnya mengada-ada?
Benarkah demikian?
Ikhwatalil iman, sebenarnya bukan saatnya mencari kesalahan dalam media ini karena sesungguhnya
jika negeri ini telah bertauhid maka kita bisa saja mengintruksikan para dokter diseluruh Indonesia
untuk ikut pelatihan ruqyah dan para peruqyah juga diberi pelatihan “gratis” tentang ilmu
kedokteran. Bukankah ini keren?
Jadi bagaimana hal ini bisa terjadi, dokter mengklaim bahwa ini penyakit medis dan praktisi ruqyah
mengatakan ini sihir?
12. Jawabannya adalah sederhana;
Jin, dalam sebuah kondisi memiliki kemampuan untuk mempengaruhi materi-materi di bumi, seperti
peristiwa yang diabadikan al Qur’an ketika jin ifrit katanya mampu memindahkan istana ratu balqist
sebelum berdiri dan sang ahli kitab memindahkan istana itu sebelum berkedip. Ini sebuah isyarat
bahwa jin mampu mempengaruhi hal yang bersifat materi.
Sekarang mari kita kaitkan dengan teknologi kedokteran dan teknologi penyembuhan Al Qur’an,
bagaimana menyikapi sebuah peristiwa dimana pasien ini memang sembuh dengan pengobatan
dokter juga sembuh dengan ruqyah. Apakah ini semi medis?
Bukan, sebenarnya bukan begitu. Saya pernah mendapati, Alhamdulillah berhasil mengobati struk
ringan di pergelangan kaki sebelah kiri seorang anak SMK di Bandung. Pengobatan berjalan kurang
dari 5 menit, dan konseling sekitar 15 menit. Siswi tersebut mengalami struk ringan di daerah
pergelangan kakinya dan ini sudah berbulan-bulan, dia juga pergi ke dokter dan melakukan “Vision
Teraphy”. Dokter mengklaimnya sebagai ostreleoplorosis” atau apalah.. saya agak lupa, yang penting
katanya penyempitan pembuluh darah di arteri.
Memang secara medis ini benar, bahwa penyempitan pembuluh darah di sekitar leher akan
menimbulkan struk atau kebal kadang hingga tidak bisa digerakan dibagian pergelangan kaki kanan.
Namun bagaimanakah ini bisa terjadi; sipasien hamper muntah ketika saya mendekatkan telapak
tangan di kaki dan menariknya dengan tehnik usapan secara pelan-pelan, dan Alhamdulillah sembuh
setelah di ruqyah beberapa menit saja dengan membacakan surah Al Hasyr ayat 21-24 dan
mengancam jin itu agar keluar?
Apakah kemudian peruqyah melemahkan teknologi kedokteran?
Baik sebentar, ada kisah yang lebih heboh lagi. Seorang praktisi Quranic Healing yang saya bombing
(dulunya pasien saya) di Makkah Alhamdulillah berhasil menyembuhkan Kanker Tulang hanya
dengan ruqyah sederhana dan digabung dengan tehnik pijatan biasa. Padahal majikannya sudah
menderita kanker tulang selama 6 tahun dan sudah berobat keluar negeri serta hamper saja di
amputasi?
Apakah kemudian peruqyah melemahkan teknologi kedokteran?
Tidak. Sekali lagi jawabannya tidak, saya justru berharap pihak kedokteran diseluruh Indonesia itu
memberi pelatihan “gratis” kepada peruqyah dan juga sebaliknya karena ada sinergi yang perlu
dikokohkan.
Yang harus diluruskan adalah para dokter yang belum Syair’iiyah, atau belum mengimani perkara
ghaib ini. Dan memang ada penyakit sihir dan penyakit medis, seperti dikatakan Syaikh Abdul Rauf,
13. seorang syaikh yang juga master Ruqyah International, beliau menyimpulkan dengan sederhana ada
4 ciri-ciri penyakit yang disebabkan oleh gangguan Jin.
1. Adanya "invisible power" atau kekuatan yang tidak terlihat yang menghalangi keberlangsungan
hidup dengan cara tak wajar dan berulang-ulang hingga hidup kita tidak maju.
2. Penyakit yang tidak wajar atau tidak terdeteksi dokter, diobati tidak sembuh-sembuh dan anda
mengalaminya bertahun-tahun.
3. Kondisi mental yang tak wajar; emosi berlebihan, depresi, sedih berlebihan, kecemasan, tidak bisa
konsentrasi, menjadi pelupa, tidak bisa fokus, mendengar atau melihat sesuatu hingga menimbulkan
"kegilaan".
4. Mimpi buruk atau menakutkan; mimpi mati dan semua tentang kematian, mimpi tenggelam dan
semua tentang air, mimpi terbang atau jatuh dari tempat tinggi dan semua tentang ketinggian.
Jadi ketika, misalnya dokter berhasil menyembuhkan (dengan izin Allah, da semua juga pasti atas izin
Allah) sakit pasien dan tidak terulang lagi sakitnya itu merupakan penyakit medis. Namun jika hari ini
dokter menyembuhkan maagh, tapi seminggu kemudian maagh lagi hingga tiap minggu harus
bertemu dokter, nah ini tidak wajar dan sihir-sihir dalam tubuhnya harus dihajar.
Apakah ada ciri-ciri tertentu yang baku hingga bisa kita simpulkan untuk mengidentifikasi penyakit
pasien?
Mari kita lihat dengan seksama ciri-cirinya, barangkali ciri itu ada dalam diri kita. Alhamdulillah,
ustad perdana Ahmad sudah menyimpulkan banyak karakteristik atau ciri-ciri seseorang terkena
gangguan Jin atau sakit karena sihir jin. Baik dalam kondisi sadar atau tidak sadar:
1. Gejala pada waktu tidur:
Susah dan tidak bisa tidur dimalam hari, kecuali setelah berupaya dengan susah payah.
Susah bangun dan banyak tidur sehingga tidak bisa melakukan ibadah yang diinginkan.
Selalu cemas dan sering terbangun dimalam hari.
Mimpi buruk melihat sesuatu yang mengancam dan menakutkan , ingin berteriak minta
tolong namun tidak bisa.
Mimpi melihat berbagai binatang seperti ular, ulat, anjing, tikus, onta, kuda, monyet,
serigala, harimau dan binatang lain yang menakutkan.
Tertawa, menangis, berteriak, mengomel atau merintih pada saat tidur.
Mimpi seolah-olah jatuh dari tempat yang tinggi dan semua yang berkaitan dengan tempat
tinggi; seperti mendaki tempat yang tinggi.
14.
Berdiri dan berjalan pada waktu tidur tanpa disadari.
Mimpi berada dalam lingkungan pemakaman, didalam kuburan, tempat sampah atau jalan
dan lingkungan yang seram dan mengerikan.
Mimpi melihat orang yang aneh seperti tinggi sekali, pendek sekali, putih sekali atau hitam
sekali.
Mimpi-mimpi yang seram dan mengerikan.
Mimpi bertemu dengan orang yang sama (laki/perempuan) berkali-kali dan ingin bertemu
dengan orang yang dimimpikan itu.
Mimpi seakan akan dihimpit benda yang berat dan sulit untuk melepaskan diri dari himpitan
tersebut.
Mendengkur dengan keras (seperti harimau, dsb).
Mimpi melihat atau bertemu keluarga yang sudah meninggal, melihat mayat, mimpi mati,
mimpi berbicara dengan orang yang mati dan semua mimpi yang berhubungan dengan
kematian.
Mimpi berada di masa atau abad yang lampau.
Mimpi melihat suatu peristiwa dan keesokan harinya mengalami peristiwa persis seperti
yang dialami dalam mimpi tersebut.
2. Gejala – Gejala Pada Waktu Terjaga/Sadar.
Sering merasa was-was dan ketakutan tanpa sebab yang jelas.
Suka marah-marah dengan kadar emosi tidak terkendali.
Dorongan kuat untuk melakukan perbuatan maksiat.
Merasa lesu dan malas untuk beribadah.
Sulit khusyuk dalam mengerjakan sholat, (susah mengingat rakaat yang sudah dikerjakan).
Suka menghayal, melamun, menyendiri dan mengurung diri secara berlebihan.
Sering pusing, dan merasa sakit pada kedua mata, telinga, hidung, bahu dan belikat, gigi,
tenggorokan atau lambung tanpa sebab yang jelas.
Selalu berpaling dari dzikir mengingat Allah dan memandang remeh kegiatan ibadah sholat
dan amal kebaikan lainnya.
Pikiran selalu linglung, merasa sedih, jantung berdebar-debar keras.
Sering kesurupan baik separuh ingatan atau secara total.
Sering mendengar bisikan memanggil namanya atau menyuruh sesuatu kejahatan semisal
mencekik anak sendiri bahkan menyuruh bunuh diri.
Merasa ada yang mengikuti, mengejar dan mengancam akan membunuh.
Merasa ada yang mengajak bicara, mendengar bisikan untuk melakukan sesuatu,
membunuh, memperkosa, memukul, meloncat dari tempat yang tinggi, terjun kesungai atau
jurang, menabrakan diri ke kereta api atau kendaraan lain.
Sering mencium bau –bauan wangi kembang atau dupa, bau anyir atau busuk yang tidak
terlihat sumber baunya.
15.
Melihat benda benda seakan bergerak, berputar, terbalik , miring dan lain sebagainya.
Melakukan tindakan tindakan aneh tanpa disadari.
Tiba tiba dapat meramal, menerawang, membaca fikiran orang lain atau mengetahui apa
yang akan terjadi.
Cemas dan paranoid (takut yang berlebihan).
Melihat penampakan mahluk halus atau merasakan keberadaan mahluk halus.
Rasa sakit disalah satu anggota badan namun setelah diperiksa secara medis tidak
ditemukan adanya kelainan atau dokter tidak sanggup mengobati penyakit tersebut.
Jika cirinya lebih dari 7 butir terdapat dalam diri atau keluarga tercinta kita, maka itu positive dan
harus mulai membaca lebih jauh tentang ruqyah syar'iyyah. Semoga Allah memudahkan.
CONDITIONING
Conditioning atau pengkondisian ini perlu dilakukan agar terjadi sinergi energy, atau adanya
keterpaduan kekuatan antara peruqyah dan yang diruqyah. Ini penting, karena ini adalah salah satu
inti dari keberhasilan. Hal ini juga sesuatu yang melatarbelakangi kegagalan ruqyah, dimana pasien
belum siap diruqyah dan tempat yang tidak kondusif.
Pengkondisian ini perlu dilakukan agar ruqyah lebih effective dan tidak mengeluarkan banyak
energy, karena kesurupan ataupun mengobati kesurupan itu butuh energy. Jika bisa dipercepat
kenapa harus berjam-jam?
Pengkondisian pasien ini terbagi 4, yaitu pengkondisian fisik dan ruhani pasien, pengkondisian
tempat, dan pengkondisian kita sendiri:
1. Pengkondisian Peruqyah.
Pengkondisian peruqyah jelas lebih penting, jangan sampe saat membaca ayat ruqyah pasiennya
merasakan kesejukan dan peruqyahnya muntah-muntah :D
Bisakah hal ini terjadi? Bisa saja, misalnya karena jin yang ada dalam tubuh pasien masuk kedalam
tubuh praktisi atau dalam tubuh praktisi itu memang ada jin yang belum diruqyah. Jadi kita yakinkan
diri kita bersih.
Selain itu, praktisi sebaiknya dalam kondisi wudhu dan menunaikan shalat 2 rakaat untuk memohon
pertolongan kepada Allah dan dilanjutkan dengan membaca do’a perlindungan. Semisal Al fatihah,
Al Ikhlas, Al Falaq, An Nas dan Ayat Qursy. Juga membacakan do’a untuk memohon kekuatan sambil
membaca “Hasbunallah wanikmal wakiil nikmal maula wa nikman nasiir” juga “Hasbiyallahu laa
ilaaha illa huwa alaiyhi rabbul arsyil adziim”.
2. Pengkondisian Tempat
Tempat juga harus dikondisikan, jangan sampe disebelah rumah sedang ada “kongser” dangdutan
kita terus melanjutkan ruqyah, jangan sampe dirumah tersebut masih ada kemaksiatan semisal
16. wanita yang tidak berhijab kita terus berjihad dengan ruqyah. Perangi dulu wanita yang tidak
berhijab itu dengan baik, atau mohon dia untuk keluar dengan hormat.
Terus, lepaskan semua gambar-gambar dan patung yang ada dirumah. Sebaiknya dilepas selamalamanya.
3. Pengkondisian Fisik Pasien.
Arahkan pasien juga untuk berwudhu, jika mungkin. Setelah itu persilahkan pasien duduk atau
tiduran senyaman mungkin, biarkan ia memilih mau duduk atau baringan.
Anjurkan dia agar merebahkan tubuhnya, melemaskan urat-uratnya dan melonggarkan pembuluh
darahnya dan bernafas dengan tenang.
4. Pengkondisian Ruhani.
Selain pengkondisian tubuh, ruhaninya juga perlu ditata. Misalkan dengan memberikan kata-kata
padanya; “Saat ini kita akan menjemput tenaga dari langit dan mengusir mahluk-mahluk terlaknat
dalam tubuh teteh, jangan takut karena sebenarnya mereka sedang ketakutan didalam. Upayakan
dalam hati teteh dzikir terus.”
Juga beri arahan agar pasien mendengarkan dengan khusyuk dan jangan melakukan apapun,
percayakan kepada peruqyah dan PERCAYALAH BAHWA kesembuhan itu datang dari Allah.
Setelah itu mulailah membacakan ayat-ayat ruqyah dengan khusyuk, .
WARMING
Warming atau pemanasan ini dilakukan dengan melantunkan ayat-ayat Al Qur’an tertentu (ayat-ayat
Ruqyah) kepada pasien dengan keras dan tadzwij yang benar. Jadi tidak dilakukan dengan bisik-bisik,
bacakan dengan lantang dan yakin. Jangan ragu-ragu.
Ayat-ayat yang dibaca adalah ayat ruqyah standard, dimulai dari Al Fatihah Surah Al-fatihah, Al
Baqarah: 1-5, 102-103, 284-286. Al-Imran 18-19, Al-A'Araf 54-56, Al-A'Araf 117-122, Yunus 81-82,
Taha 69, Al-Mukminin 115-118, As-Shaffat 1-10, Al-Ahqaf 29-32, Ar-Rahman 33-36, Al-Hasyr 21-24,
Al-Jin 1-9, Al-Ikhlas, Al Falaq dan An-Nas.
Al Baqarah 1-5
Alif Laam Miim.
1
Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib,
yang mendirikan shalat dan menafkahkan
sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada
mereka,
dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an)
yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab
2
3
4
17. yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka
yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari
Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang
beruntung.
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh
syaitan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan
mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu
mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir
(tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah
yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan
sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan
kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu
Harut dan Marut, sedang keduanya tidak
mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun
sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya
cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir".
Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu
apa yang dengan sihir itu, mereka dapat
menceraikan antara seorang (suami) dengan
istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi
mudarat dengan sihirnya kepada seorang pun
kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari
sesuatu yang memberi mudarat kepadanya dan
tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya
mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang
menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah
baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah
perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir,
kalau mereka mengetahui.
Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak
ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia,
Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,
silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang
berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi
manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit
berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi
sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi
itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan
awan yang dikendalikan antara langit dan bumi;
Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan
kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus
mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak
tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di
bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah
tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di
hadapan mereka dan di belakang mereka, dan
mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah
melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah
meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa
berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi
lagi Maha Besar.
5
وٱتَّبَعُوا ما تَتْلُوا ٱلش ٌََٰطٌن علَى م ْلك سُلٌَمنَ ۖ وما
َ َ َ َٰ ْ ِ ُ َٰ َ ُ ِ َّ ۟
َ ۟
َ
۟ ُ َ
َّ ِ َ ُ َ َٰ ْ َ َ
كفَر سُلٌَمن و َٰلَكن ٱلشَّ ٌََٰطٌنَ كفَروا ٌُعَ ِلّمونَ ٱلنَّاس
ِ
ُ
َ
ٱلسحر وما ٓ أُنزل علَى ٱلملكٌْن ببَابل هروت
َ ُ َ َٰ َ ِ ِ ِ َ َ َ ْ َ َ ِ َ َ َ ْ ّ ِ
102
ومروت ۚ وما ٌُع ِلّمان من أَحد حتَّى ٌَقُوَل إنَّما
َٰ َ ٍ َ ْ ِ ِ َ َ َ َ َ ُ َ َٰ َ
َ ِ َٓ
َنَحن فتْنَة فََل تَكفُر ۖ فٌََتَعلَّمونَ منهما ما ٌُفَرقُون
ْ ْ َ ٌۭ ِ ُ ْ
ِّ َ َ ُ ْ ِ
ُ َ
بهۦ بٌَْنَ ٱلمرء وزَ وجهۦ ۚ وما هُم بضآرٌنَ بهۦ
ِ ِ ِّ َ ِ
ِِ
َ َ ِ ِ ْ َ ِ َْْ
َ َ ْ ُّ ُ
من أَحد إَل بإِذن ٱَّللِ ۚ وٌَتَعلَّمونَ ما ٌَضرهُم وَل
ُ َ َ َّ ِ ْ ِ َّ ِ ٍ َ ْ ِ
َ
ٌَنفَعُهم ۚ ولَقَد ع ِلموا لَمن ٱشت َر َٰىه ُ ما له ُۥ فى
ِ َ َ َ ْ ِ َ ۟ ُ َ ْ َ ُْ
ۚ ٱلءاخرة من خ َٰلَق ۚ ولَبئْس ما شَرو ۟ا بهۦٓ أَنفُسهم
ِ ِ ْ َ َ َ ِ َ ٍ ٍۢ َ ْ ِ ِ َ ِ َ ْ
ُْ َ
َلو كَانُوا ٌعلمون
ُ َْ َ ۟
َْ
163
ِإن فً خَلق السماوات واألرض واختَلف اللٌَّل
ِ َّ
ِ ْ ِ ِ ْ َ ِ ْ َ ِ َ َ َّ ِ ْ
ْوالنَّهار والفُ ْلك الَّتً ت َجري فًِ ال
ْ َ ِ َ َ
بَحر بما ٌَنفَع
ِ ِ
ُ ْ َِ ِْ
ِْ
َ النَّاس وما أ َْنزَ ل اَّلل ُ منَ السماء من ماء فَؤ
َّ َ ِ ِ ْ َ ٍ حٌَا به
ِِ ْ
ِ َّ َ
َ َ َ
َّاألرض بَعدَ موتها وبَث
ْ َ ْ َ ْ ِ َ َ فٌها من كُل دَابَّة
ٍ ِّ ْ ِ َ ِ
وتَصرٌف الرٌَاحِ والسحاب المسخر بٌَْنَ السماء
ِ َ َّ
ِّ ِ ِ ْ َ
ِ َّ َ ُ ْ ِ َ َّ َ
ُواألرض آلٌَات ِلقَوم ٌَعقل
ٍَ ْ ٍ ْ ِ ون
ِ ْ َ
164
اَّللُ َل ِإلَهَ إَل هُو الحً القٌَُّوم َل ت َؤْخذُه ُ سنَة وَل
َّ
ُ ْ ُّ َ ْ َ
ِ
َ ِ ُ
ْ َ ِ ْ
نَوم لَه ُ ما فً السماوات وما فً األرض من ذَا
ِ َ َ ِ َ َ َّ
ِ َ
ْ
ٌَْالَّذي ٌشفَع عندَه ُ ِإَل بإِذنه ٌعلَم ما بٌْنَ أ
ِْ ُ ْ َ ِ
ِ ْ ِ ِ َ ْ ُ َ َ دٌهم وما
َ َ ِْ ِ
ْخَلفَهم وَل ٌُحٌطُونَ بشًَء من عل
ِ ْ ٍ ِ ْ ِ مه ِإَل بما شَاء
ِ ِ
ِ
َِ
َ
َ ُْ ْ
ِ ْ َ ِ َ
ُ وسع كُرسٌُّه ُ السماوات واألرض وَل ٌئُودُه
َ َ َ ْ َ ِ َ َ َّ
ْحفظُهما وهُو الع ِلً ال
ْ َ َ َُ ْ ِ
َ ُّ عظٌم
ُ ِ َ
255
18. Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang
diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula
orang-orang yang beriman. Semuanya beriman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya
dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami
tidak membeda-bedakan antara seseorang pun
(dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya", dan mereka
mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka
berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan
kepada Engkaulah tempat kembali".
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari
kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat
siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka
berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum
kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami
beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan
kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa
yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah
kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.
Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami
terhadap kaum yang kafir".
َآمنَ الرسُول بما أ ُْنزل ِإلٌَه من ربّه والمإْ منُون
ِ ُْ َ َِِ ْ ِ ِْ َ ِ َِ ُ
َّ
َ
ُكُل آمنَ باَّللِ ومَلئكته وكُت ُِبه ورسُ ِله َل نُفَرق
ٌّ
َِ ّ بٌَْن
ِ ُ َ ِ َ ِ ِ َ ِ َ َ َّ ِ َ
ْأَحد من رسُ ِله وقَالُوا سمعنَا وأَطعنَا غُف
رانَك ربَّنَا
ْ َ َ ْ َِ
َ َ َ
َ ِ ُ ْ ِ ٍَ
و ِإلٌَْك المصٌر
ُ ِ َْ َ َ
285
َل ٌُك ِلّف اَّلل ُ نَفسا إَل وسعها لَها ما كسبت وعلٌَها
َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ ْ ُ ِ ً ْ َّ ُ َ
َ ْ ْ
ما اكتَسبت ربَّنَا َل تُإاخذنَا إن نَسٌنَا أَو أَخطؤْنَا
ِ ِْ ْ ِ َ
َ ْ ََ ْ َ
ْ َ ْ ِْ
َربَّنَا وَل ت َحمل علٌَنَا ِإصرا كما حم ْلتَه ُ علَى الَّذٌِن
َ
َ َ ََ ً ْ
َ َ
َ
من قَب ِلنَا ربَّنَا وَل تُحم ْلنَا ما َل طاقَةَ لَنَا به واعْف
ِِ
ِّ َ
ُ
َ
َ
َ َ ْ ْ ِ
عنَّا واغفر لَنَا وارحمنَا أ َْنت موَلنَا فَانصرنَا علَى
ِْْ َ َ
َْ ْ َ
َْ َ
َ ُْ ْ
َالقَوم الكَافرٌن
ِِ ْ ِ ْ ْ
286
Al Imran 18-19
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang
menegakkan keadilan. Para malaikat dan orangorang yang berilmu (juga menyatakan yang
demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.
Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah
hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang
telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian
(yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang
kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya
Allah sangat cepat hisab-Nya.
ٓ
َ
شهدَ ٱَّللُ أَنَّه ُۥ َلٓ ِإ َٰلَهَ ِإَل هُو وٱلم َٰلَئكة ُ وأ ُ ۟ولُوا ٱلع ْلم
َّ ِ َ
ِ ِْ ۟
َ َ ِ َ ْ َ َ َّ
ََٰقَا ِٓئ ًٍۢما بٱلقسط ۚ َلٓ إل
ِ ْ ِ ْ ِ َ ِ هَ إَل هُو ٱلعزٌز ٱلحكٌم
ُ ِ َ ْ ُ ِ َ ْ َ َّ ِ
ِإن الدٌّنَ عندَ اَّلل اإلسَلم وما اخت ََلف الَّذٌِنَ أُوتُوا
ِ َّ
ِ َّ ْ ِ
َ ْ َ َ ُ ْ
ْ َ َ ْ ُ َْ ْ َ ُ ِ ْ ُ َ َ َ ِْ َ ْ ِ
الكت َاب ِإَل من بعد ما جاءهُم الع ْلم بغًٌا بٌنَهم ومن
َ ِْ
ٌكفُر بآٌات اَّلل فَإِن اَّللَ سرٌع الحساب
ِ َ ِ ْ ُ ِ َ َّ َّ ِ َّ ِ َ ِ ْ ْ َ
18
19
Al „Araaf
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu
Dia bersemayam di atas Arasy. Dia menutupkan
malam kepada siang yang mengikutinya dengan
cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan
dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada
perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan
memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah,
Tuhan semesta alam.
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri
dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka
bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan
berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak
akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).
ًِإن ربَّكُم اَّللُ الَّذي خلَقَ السماوات واألرض ف
َ ِ َّ ُ َ َّ
ِ َ ْ َ ِ َ َ َّ
ستَّة أٌََّام ثُم است َوى علَى العَرش ٌُغشً اللٌَّل
َ ْ
ِ ْ ِ ْ ْ َ
َ ْ َّ ٍ ِ ِ
ْ َ َ ْ َّ َ ِ َ
ْ َ َ
ُّالنَّهار ٌَطلُبُه ُ حثٌثًا والشمس والقَمر والن
َ َ َ جوم
َ ُ
َّ َ َ ُ ْ َ ُ ْ ْ
ِ ِ ْ ِ ٍ َ َّ َ ُ
ُمسخرات بؤَمره أََل لَه ُ الخَلق واألمر ت َبَارك اَّلل
َربُّ العَالَمٌن
ِ ْ
َ
54
ْ ُ َ ً ُّ َ ْ َ
ْ
َادعُوا ربَّكُم تَضرعا وخفٌَةً إِنَّه ُ َل ٌُحبُّ المعتَدٌِن
ِ
ْ ُْ
55
ْ َ َ ِ ْ
ِ
ِ
َْ ِ ْ
ُ وَل ت ُْفسد ُوا فً األرض بعدَ ِإصَلحها وادعُوه
َ
ْخَوفًا وطمعا ِإن رحمةَ اَّللِ قَرٌب منَ ال
َِ محسنٌِن
َّ َ ْ َ َّ ً َ َ َ ْ
ِ ْ ُ
ِ
56
19. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada
orang-orang yang berbuat baik.
Dan kami wahyukan kepada Musa: "Lemparkanlah
tongkatmu!" Maka sekonyong-konyong tongkat itu
menelan apa yang mereka sulapkan.
وأَوحٌنَا ِإلَى موسى أَن أ َ ْلق عصاك فَإِذَا هً ت َْلقف
َْ ْ َ
َ َ َ ِ ْ َ ُ
ُ َ َ ِ
َما ٌَؤْفكُون
ِ َ
Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang
selalu mereka kerjakan.
Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka
orang-orang yang hina.
Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri
dengan bersujud
Mereka berkata: "Kami beriman kepada Tuhan
semesta alam,
"(yaitu) Tuhan Musa dan Harun".
117
118
119
120
121
122
Yunus 81-82
Maka setelah mereka lemparkan, Musa berkata:
"Apa yang kamu lakukan itu, itulah yang sihir,
sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidak
benarannya". Sesungguhnya Allah tidak akan
membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orangorang yang membuat kerusakan.
Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan
ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat
dosa tidak menyukai (nya).
81
82
Toha 69
Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan
kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang
mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka
perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka).
Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana
saja ia datang".
ُ وأ َ ْلق ما فً ٌَمٌنك ت َْلقَف ما صنَعُوا ِإنَّما صنَعُوا كٌد
َْ
َ ِ ِ ِ َ ِ َ
َ َ
َ َ ْ
َ ساحر وَل ٌُف ِلح الساحر حٌْث أ
ُ َ ُ ِ َّ ُ ْ َ ٍ ِ َ
ت َى
Al Mukminun 115-118
Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya
Kami menciptakan kamu secara main-main (saja),
dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada
Kami?
Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya;
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia,
Tuhan (Yang mempunyai) Arasy yang mulia.
ْ ْ َ َ ْ ْ َ َ ْ ِْ َ
َأَفَحسبتُم أَنَّما خلَقنَاكُم عبَثًا وأَنَّكُم ِإلٌَنَا َل تُرجعُون
َ ْ
Dan barang siapa menyembah tuhan yang lain di
samping Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun
baginya tentang itu, maka sesungguhnya
perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya
orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.
Dan katakanlah: "Ya Tuhanku berilah ampun dan
berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat
ْ َ َ
ومن ٌَدْعُ مع اَّللِ ِإلَها آخَر َل بُرهَانَ لَه ُ به فَإِنَّما
ْ
ً َّ َ َ
َ
َ ِِ
َحسابُه ُ عندَ ربّه ِإنَّه ُ َل ٌُف ِلح الكَافرون
َِِ ِْ
ُِ ْ ُ ْ
َ ِ
115
116
117
118
20. Yang Paling baik."
As Soffat 1-10
Demi (rombongan) yang bersaf-saf dengan sebenarbenarnya,
dan demi (rombongan) yang melarang dengan
sebenar-benarnya (dari perbuatan-perbuatan
maksiat),
dan demi (rombongan) yang membacakan
pelajaran,
1
2
فَالتَّا ِلٌَات ذكرا
ًْ ِ ِ
3
Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Esa.
4
Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada di
antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbit
matahari.
Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang
terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang,
dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari
setiap setan yang sangat durhaka,
5
6
وحفظا من كُل شٌطان مارد
ٍ ِ َ ٍ َ ْ َ ِّ ْ ِ ً ْ ِ َ
7
setan-setan itu tidak dapat mendengar-dengarkan
(pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari
dari segala penjuru.
8
Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan
yang kekal,
akan tetapi barang siapa (di antara mereka) yang
mencuri-curi (pembicaraan); maka ia dikejar oleh
suluh api yang cemerlang.
9
ْ ْ َ ِ ْ َ
ِإَل من خَطف الخَطفَةَ فَؤَتْبعَه ُ شهاب ثَاقب
ِ
َ ِ َ
10
Al Ahqaaf 29-32
Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan
jin kepadamu yang mendengarkan Al Qur'an, maka
tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu
mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk
mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah
selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk)
memberi peringatan.
Mereka berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya
kami telah mendengarkan kitab (Al Qur'an) yang
telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan
kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada
kebenaran dan kepada jalan yang lurus.
29
قَالُوا ٌَا قَومنَا ِإنَّا سمعنَا كت َابًا أ ُْنزل من بَعد موسى
ِ ْ َِ
َ ُ ِْ ْ ِ َ ِ
َ ْ
ْ
َمصدّقًا ِلما بٌَْنَ ٌَدٌَه ٌَهدي ِإلَى الحق و ِإلَى ط
رٌق
ِْ ِْ
ٍ ِ
َ َِ ُ
َ ِّ َ
مست َِقٌم
ٍ ْ ُ
30
Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang
menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya,
niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu
dan melepaskan kamu dari azab yang pedih.
ٌا قَومنَا أَجٌبُوا دَاعً اَّلل وآمنُوا به ٌغفر لَكم
ِ َ ِ َّ َ ِ
ِ َ ْ َ
ُْ ْ ِْ َ ِِ
ْ ِ
من ذُنُوبكُم وٌُجركُم من عذَاب أ َ ِلٌم
ٍ َ ْ ِ ْ ْ ِ َ ْ ِ
ٍ
31
Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang
yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan
melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan
tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu
dalam kesesatan yang nyata".
ْ َ َ
ومن َل ٌُجبْ دَاعً اَّلل فَلٌَْس بمعجز فً األرض
ِ َّ َ ِ
ِ ٍ ِْ ُِ َ
ِ ْ
ِ
ولٌَْس لَه ُ من د ُونه أَو ِلٌاء أُولَئك فً ضَلل مبٌن
ِ َ ِ ُ َ ِِ ْ ِ
ٍ ُِ ٍ َ
َ َ
32
Ar Rahman 33-36
21. Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup
menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi,
maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya
melainkan dengan kekuatan.
ْ ِ
ْ ْ ْ َ ْ ِ ِ ْ َ ِّ ِ ْ َ ْ َ
ٌَا معشَر الجن واإلنس إِن استَطعتُم أَن ت َْنفُذُوا من
ْ ِ ْ َ ِ َ َ َّ ِ َ ْ
أَقطار السماوات واألرض فَانفُذُوا َل ت َْنفُذُونَ ِإَل
بسُ ْلطان
ٍ َ ِ
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang
kamu dustakan?
Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala
api dan cairan tembaga maka kamu tidak dapat
menyelamatkan diri (daripadanya).
33
34
َ
ٌُرسل علٌَكُما شُواظ من نَار ونُحاس فَل
َ َ ٍ ْ ِ
َ َ ْ َ ُ َ ْ
ت َْنت َصران
ِ َ ِ
35
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang
kamu dustakan?
Al Hasyr 21-24
Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Qur'an ini
kepada sebuah gunung, pasti kamu akan
melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut
kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu
Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir.
Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang gaib
dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang.
Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang
Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan,
Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa,
Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala
keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yang mereka
persekutukan.
Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang
Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang
Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik.
Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di
bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
لو أ َْنزَ ْلنَا هذَا القُرآنَ علَى جبَل لَرأ ٌَْتَه ُ خَاشعا
ْ ْ َ
ً ِ
َْ
َ
َ ٍ َ
ُ ْ َ ِ َ ِ َّ ِ َ ْ َ ْ ِ ً ِ َ ُ
متَصدّعا من خشٌة اَّلل وت ْلك األمثَال نَضْربُها
َ ِ
َِللنَّاس لَعلَّهم ٌتَفَكرون
ُ َّ َ ْ ُ َ ِ
21
22
ْ
هُو اَّللُ الَّذي َل ِإلَهَ إَِل هُو الم ِلكُ القُد ُّوس السَلم
ِ َّ َ
ُ َّ ُ
َْ َ
ْالمإْ من المهٌْمن العَزٌز الجبَّار ال
ْ ُ ِ ْ ُ ِ َُْ ُ ِ ُْ
َّ
َِ ُ متَكبّر سُبحانَ اَّلل
َ ْ ُ َِ ُ
َعما ٌُشركُون
ِ ْ َّ َ
23
هُو اَّللُ الخَا ِلق البَارئ المصور لَه ُ األسماء
ُ ِ ّ َ ُ ْ ُ ِ ْ ُ ْ َّ َ
ُ َْ
الحسنَى ٌُسبّح لَه ُ ما فً السماوات واألرض وهُو
ْ ُ ْ
ِ َ
ُ َِ
َ َ ِ ْ َ ِ َ َ َّ
العَزٌز الحكٌم
ُ َِ ْ ُ ِ ْ
24
Al Jin 1-9
Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan
kepadaku bahwasanya: sekumpulan jin telah
mendengarkan (Al Qur'an), lalu mereka berkata:
"Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur'an
yang menakjubkan,
(yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar,
lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali
tidak akan mempersekutukan seorang pun dengan
Tuhan kami,
dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan
kami, Dia tidak beristri dan tidak (pula) beranak.
Dan bahwasanya: orang yang kurang akal daripada
kami dahulu selalu mengatakan (perkataan) yang
melampaui batas terhadap Allah,
dan sesungguhnya kami mengira, bahwa manusia
dan jin sekali-kali tidak akan mengatakan perkataan
yang dusta terhadap Allah.
1
2
3
4
5
22. Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di
antara manusia meminta perlindungan kepada
beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu
menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.
Dan sesungguhnya mereka (jin) menyangka
sebagaimana persangkaan kamu (orang-orang kafir
Mekah), bahwa Allah sekali-kali tidak akan
membangkitkan seorang (rasul) pun,
dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui
(rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh
dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api,
6
dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki
beberapa tempat di langit itu untuk mendengardengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barang
siapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan
(seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang
mengintai (untuk membakarnya).
9
7
8
Al Ikhlas
Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,
1
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya
segala sesuatu.
Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
2
dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia".
4
3
Al Falaq
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang
Menguasai subuh,
dari kejahatan makhluk-Nya,
1
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
3
dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang
menghembus pada buhul-buhul,
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia
dengki".
4
2
5
An Naas
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang
memelihara dan menguasai) manusia.
Raja manusia.
1
Sembahan manusia.
3
dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa
bersembunyi,
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada
manusia.
dari (golongan) jin dan manusia.
4
2
5
6
23. Bacakan dengan khusyuk sambil memperhatikan reaksi yang terjadi, jika terjadi reaksi berupa
getaran, kedutan keras, pasien nangis maka terus lanjutkan. Jika pasien mulai bereaksi keras atau
kasar, semisal memarahi peruqyah atau seakan mau memukul, atau melihat dengan mata yang
berani maka hal berikutnya adalah mengendalikannya.
Tehnik ini akan dibahas lengkap dalam tehnik khusus untuk eksekusi. Untuk tindakan pertama;
Jangan panik, sekeras apapun reaksinya, meskipun ia bertingkah seperti harimau yang menggaum
atau ular yang meleok-leok. Mendekatlah dan pegang ubun-ubunya lalu bacakan surat-surat Al
Qur’an sebagai peringatan kepada dia misalnya saja dengan berkata;
“Ya.. mahsyarol jin. Dengarkan, takutlah kalian kepada Allah. Kalian diciptakan dari nyalaan api
bukan untuk mengganggu manusia, tapi untuk beribadah kepada Allah! Segeralah bertaubat dan
keluarlah dari tubuh ini”. Biasanya mereka tidak akan keluar begitu saja.
Jika melihat kondisi ini, lanjutkan bacaan ayat ruqyah standart tadi hingga selesai. Biarkan dia teriakteriak sekerasnya, bahkan bacakan diayat-ayat tertentu dimana teriakan dia semakin mengeras.
Terus bacakan hingga dia meminta ampun.
Jika dia berbicara melalui bibir pasien, maka ajaklah bicara sewajarnya. Ajak dia untuk bertaubat, jika
dia melawan dengan kekerasan seperti melukai pasien atau melukai kita maka ancam dia dengan
ayat yang lebih keras lagi semacam ayat Al Hasyr atau an An Faaal 17, disertai pukulan. Jika masih
lancang juga, maka langsung EKSEKUSI! Insya Allah kita bahas di tahapan berikutnya.
SCANING
Scaning ataau pendeteksian ini dilakukan jika setelah dibacakan ayat-ayat diatas si jin tetap diam
didalam, padahal kita menyakini keberadaannya. Scanning juga bisa dilakukan untuk mengetahui
titik sakit atau titik-titik tertentu dimana jin tersebut bersembunyi.
Scanning bisa dilakukan dengan telapak tangan kanan atau kiri, dengan sentuhan telapknya, pijatan
jari, ketukan atau tekanan jari juga bisa dilakukan dengan menepuk bagian tertentu sambil membaca
ayat-ayat ruqyah tadi.
Scaning juga dimaksudkan untuk dapat berbicara dengan jin dan mengetahui sebab dia masuk,
mendakwahinya atau menyruhnya keluar dengan terlebih dahulu menyumpahnya dengan nama
Allah.
Ayat-Ayat Scaning.
Sebenarnya tidak ada ayat baku dalam hal ini, kebetulan saya biasa membacakan surat Al Anam 103,
kadang surat al Mukmin 96-97 atau bahkan mengulang lagi Al Fatihah, al Falaq dan An Nass.
Sederhana sekali. Siapapun bisa melakukannya.
Al Mukminun 103
24. Artinya: “Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala
penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui”.
Jika setelah sekian banyak itu jin nya tidak bereaksi juga, maka panggil mereka. Mungkin mereka
keluar dulu karena takut, atau memang sombong dan terus diam didalam. Atau mungkin ayat Quran
yang kita bacakan tidak membuat dia gentar karena banyak salahnya atau tidak ikhlas.
Ketidak ikhlasan ini bisa saja terjadi karena kita mengharap sesuatu selain keridhaan Allah; semisal
hanya karena ingin imbalan, karena pasiennya ahwat muda, karena dia bos ditempat kerja dan ingin
dapat posisi, karena dia calon mertua, ataupun misalnya kita angkuh bisa mengalahkan jin itu
padahal Allah lah yang mengalahkan mereka.
Ayat-Ayat Pemanggil Jin.
Jika si jin itu tetap diam, atau tidak bicara dengan kita maka kita bisa memanggilnya dengan
membacakan surah Al Baqarah 148;
Artinya; “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka
berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan
mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu”.
Setelah jin itu bicara melalui pasien, maka bacakan peringatan lagi. Dan ajak masuk islam, jika tidak mau
maka suruh keluar. Jika tidak mau, maka saatnya EKSEKUSI!
Caranya akan dibahas sebentar lagi.
25. EKSEKUSI
Sekali lagi eksekusi ini dilakukan jika jin dalam tubub pasien tidak bersahabat, atau cara terakhir untuk
mengusir dia keluar. Baik dengan menarik, memukul, menyiksa, mengunci atau dengan membunuhnya.
Tapi tentunya beda dengan tim pemburu hantu di teve.
Bisakah jin di bunuh? Bagaimana mungkin jin bisa dibakar padahal tidak terlihat? Tentang pertanyaan
ini akan dibahas di bab selanjutnya, sekarang mari kita siapkan senjata dulu. Karena senjata ini sangat
penting dalam kesuksesan untuk mengakhiri belenggu sihir ini.
A.PERSIAPKAN SENJATA
Al Qur’an adalah mukzizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad Sholallahu Alaiyhi wa Sallam, dan
saat ini masih ada ditangan kita. Allah ta’ala telah menegaskan bahwasannya al Qur’an itu adalah obat,
lalu kenapa kita tidak menggunakannya padahal Rasulullah mencontohkannya?
Berikut ini senjata yang telah Allah persiapkan untuk memerangi kedzaliman mereka. Senjata tersebut
berupa Ayat-ayat Al Qur’an Khusus dan Doa-Do’a Rasulullah SAW yang biasa dilakukan oleh praktisi
“Quranic Healing”.
26. Ayat- Ayat Al-Qur’an
1.
Ayat ruqyah “Sapu Jagad”.
Ayat-ayat ini merupakan ayat-ayat yang dasar/umum/standar yang harus ada dalam setiap ruqyah
baik untuk penyakit medis maupun non medis/ghoib juga pelengkap disemua tehnik ruqyah.
Surah Al-fatihah, Ayat Kursi, Al-Ikhlas, Al Falaq, An-Nas.
Juga Surat lain seperti Al Baqarah: 1-5, 102-103, 284-286. Al-Imran ayat (18-19), Al-A'Araf (ayat 54-56), Al-A'Araf
(ayat 117-122), Yunus (ayat 81-82), Taha (ayat 69), Al-Mukminin (ayat 115-118), As-Shaffat (ayat 1-10 ), Al-Ahqaf
(ayat 29-32), Ar-Rahman (: ayat 33-36 ), Al-Hasyr (ayat 21-24 ), Al-Jin (ayat 1-9 ).
2.
Ayat Untuk Azab ( menyiksa, membakar, menghancurkan , membunuh jin)
Surat An Nisa’ : 56
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami
masukkan mereka ke dalam naar. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami kulit mereka dengan kulit
yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.” (QS. An Nisa’ *4+: 56)
Al-Ankabuut 57
Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu
dikembalikan”.
Ayat lainnya adalah: Al-Baqarah (ayat 206 ), An-Nisa' (ayat 166-169 ), Al-Maidah (ayat 33-37), Al-Anfal (ayat 9-14),
Al-Hijr (ayat 16-18), Al-Isra' (ayat 110-111), Al-Anbiya' (ayat 70), As-Saffat (ayat 1-10), Ad-Dukhan (ayat 43-50), AlJathiya (ayat 7-11), Al-Ahqaf (ayat 29-34), Ar-Rahman (ayat 32-44), Al-Haqqah (ayat 25-37), Al-Buruj (ayat 1-22), AlA'la (ayat 1-19), Az-Zalzalah (ayat 1-8), An-Nasr (ayat 1-3).
3.
Ayat Untuk Pembatal sihir (melepas dan menawarkan kekuatan sihir)
Surat Yunus : 81 – 82
88
88
27. Artinya: “Maka setelah mereka lemparkan, Musa berkata kepada mereka : “Apa yang kamu
lakukan itu adalah sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidakbenarannya”.
Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-orang yang
membuat kerusakan. Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya,
walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai(nya).” (QS. Yunus [10]: 81-82)
Ayat lainnya adalah : Surat Al A’raf : 117-122, Surat Thaha : 69-70, Al-Furqan (ayat 32 ), Anbiya' (ayat 70 ), An-Nur
(ayat 39 ), Al-Isra' (ayat 81 ), Fussilat ayat 42 ), Fatir ayat 10 ), Anbiya' (ayat 18 ), Al-A'raf (ayat 18 ), Kahfi (: ayat 98 ),
Taha (ayat 69 )
4.
Ayat Untuk Asy Syifa, (khusus penyembuhan dan pemulihan)
Surat Al Isra’ ayat 88 :
Artinya :“Dan kami turunkan Al Qur’an yang dia itu sebagai obat dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman.”
Fushshilat ayat 44 :
Artinya : “Katakanlah : Dia (Al Qur’an) bagi orang-orang yang beriman sebagai petunjuk dan obat”
Ayat lainnya : At-Taubah ( surah 9 : ayat 14-15 , Yunus ( surah 10 : ayat 57 ), An-Nahl ( surah 16 : ayat 67-69, AshSyu'ara ( surah 26 : ayat 75-80 )
5.
Ayat dan doa ruqyah khusus ( untuk berbagai keperluan/tehnik khusus)
a. Ayat Untuk Pelempar (untuk membuang penyakit atau menargetkan energi ruqyah kesasaran
tertentu)
Al-anfaal ayat 17
Artinya : “Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah
yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allahlah yang melempar”.
Alfatihah ayat 6
28. Artinya : “Tunjukilah kami jalan yang lurus”
b.
Ayat Untuk Penghancur (membuka shied, menghancurkan kekuatan penyakit)
Al-Hasyr 21
Artinya : “Kalau sekiranya kami turunkan Al-Quran Ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan
melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah”.
Ayat lainnya: Al-waqiyah 56, fathir ayat 10, kahfi 98.
c.
Ayat Untuk Penarik (penyakit, kotoran dan benda sihir, jin dll)
Almu’minuun 115
Artinya: “Maka apakah kamu mengira, bahwa Sesungguhnya kami menciptakan kamu secara
main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?”
Al-Baqarah 148:
Artinya : “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka
berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan
mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu”.
d.
Ayat Untuk Pendinding (membentengi lokasi yang sudah disembuhkan, melindungi tubuh dll)
Surat Yasin ayat 9
Artinya : “Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula),
dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat”.
Ayat lainnya : Al-isra’ 45, Al Kahfi 94-95, al Mu’minuun 800, al Furqaan 53, Fushilat 5, al Hadid 13
29. e.
Ayat Penakluk
An-Naml ayat 30-31
Artinya : “Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan Sesungguhnya (isi)nya: "Dengan menyebut
nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku
sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri".
f.
Ayat Untuk Pukulan (digunakan ketika menepuk/ memukul tubuh pasien)
Al-Nahl 126 :
Artinya : Dan jika kamu memberikan balasan, Maka balaslah dengan balasan yang sama dengan
siksaan yang ditimpakan kepadamu
As-Syuara 130
Artinya:”Dan apabila kamu menyiksa, Maka kamu menyiksa sebagai orang- orang kejam dan
bengis”.
Al-Anfaal 50 :
Artinya : Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya
memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang
membakar"
Doa-Doa Rasulullah
1. Do’a meminta pertolongan dan kekuatan.
30. Artinya: “Cukuplah Allah bagi kami dan dia sebaik-baik pemimpin, sebaik-baik pelindung, sebaik
penolong.”
Artinya: “Dengan nama Allah Yang karena bersama nama-Nya tidak ada sesuatu apapun
dilangit atau di bumi mampu mendatangkan bahaya, dan Dialah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.”
Artinya: “Kami berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk
yang Dia ciptakan”.
2.
Doa Syifa (untuk penyakit fisik, psikis, gangguan jin dan sihir)
Artinya: “Kami memohon kepada Allah yang Maha Agung, Pemilik singgasana yang agung,
semoga Dia menyembuhkan kamu sekalian.”
Artinya: “Ya Allah, hilangkan penyakit ini, wahai Penguasa seluruh manusia, sembuhkanlah!
Engkaulah yang menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu,
sembuhkanlah dengan kesembuhan sempurna tanpa meninggalkan rasa sakit.”
31. Artinya: “Dengan nama Allah, dengan Nama Allah, dengan nama Allah, kami berlindung dengan
keperkasaan Allah dan kekuasaan-Nya dari kejahatan yang kau hadapi dan kami hindari”.
3.
Doa Penyiksa
Allahumma Inna Naj’aluka Fi Nuhurihim, Wa Na’udzubika min Syururihim
“Ya Allah, sesungguhnya aku menjadikan Engkau di leher mereka (agar kekuatan mereka tidak
berdaya) dan aku berlindung dari keburukan mereka.“.
Selain do’a-do’a diatas, kita juga dibolehkan berdo’a dengan kata-kata yang baik dari hati kita untuk
meminta kesembuhan dengan memanggil nama-nama atau Asma Allah yang indah.
Oh iya, bolehkan ayat-ayat ini di cetak dan di baca langsung saat meruqyah jika kita tidak
menghafalnya? Boleh, boleh sekali. Hanya saja acara ruqyah bakal gagal total jika “mati lampu” di
lokasi eksekusi.
B.TEHNIK EKSEKUSI
Ini adalah sesi yang ditunggu-tunggu, setelah jin itu bereaksi lalu diperingatkan, didakwahi dan di
ajak masuk islam tapi tidak mau. Lalu disuruh menghentikan kedzaliman dan keluar dari tubuh
pasien juga tidak mau, maka hal berikut adalah memberi dia pilihan; keluar atau disiksa hingga
terbunuh.
Dalam hal ini, tentu saja kita tidak seenaknya membunuh jin. Karena dia juga manusia, sebelum
membunuhnya kita juga disarankan untuk bertanya tentang agamanya. Jika dia islam, upayakan
untuk didakwahi ke dua kalinya, disuruh bertaubat dan tidak menuruti tukang sihir itu. Kadang ada
jin yang memang tidak tahu. Kadang dia diam disana hanya karena mencintai manusia itu. Namun
jika dia tidak mendengar, maka menyakiti manusia adalah kedzaliman.
Menyiksa Jin
Sebelum dibunuh, biasanya saya menyiksa terlebih dahulu. Misalkan dengan membacakan ayat-ayat
terntun dengan meniatkan untuk membakar mereka. Sebelum jin di siksa, lakukan terlebih dahulu
tehnik pasungan untuk mengunci kedua kaki dan tangan jin agar tidak bisa bergerak atau menyerang
kita.
Memasung Jin.
Memasung atau mengunci Jin ini sangat mudah, kita hanya perlu meletakan tangan si pasien di
sampingnya lalu memegang pergelangannya dengan dua jari; yaitu ibu jari dan telunjuk tangan kita.
Lalu berdo’a kepada Allah untuk memasungnya kelantai. Misalkan dengan ucapan: “La hawla wa laa
quwwata ila billahil aliyhil adziim. Ya Allah ya jabbar! Wahai engkau yang kuat, tancapkanlah
32. tangan kanan jin ini ke lantai. Hasbiyallah! Hasbiyallah! Hasbiyallah!” Lalu tiupkan ketangan itu.
Insya Allah tangan kanan jin itu sudah terkunci.
Lakukan hal yang sama dengan tangan kirinya, juga kaki kanan dan kaki kirinya dengan cara yang
sama dengan durasi kurang dari 1 menit. Artinya harus cepat sebelum dia menyadari kita akan
menyiksanya.
Jika dia masih gagah dan ribut, maka tambahkan pasungan di lehernya dengan cara yagn sama.
Setelah itu jin bisa dibakar atau disiksa dengan tehnik lain.
Membakar Jin
Bisa dilakukan dengan membaca Ayat Qursy, tehniknya: Sadarkan pasien dan baringkan, jika pasien
sadar atau jin-nya keluar atau pura-pura keluar maka panggil jin itu dengan surah Al Baqarah 148
tadi lalu tiupkan. Setelah jin itu bereaksi, geserlah tubuh kita kira-kira satu meter, setelah itu duduk
khusyuk menghadapnya.
Letakan tangan kita dipaha, hadapkan dua telapaknya menghadap tubuh pasien; Bangun niat dalam
hati untuk membakarnya dan bacakan La Hawla wala quwwata Ila billahil aliyhil adziim, Syahadat, Al
Fatihah dan Ayat Qursy (Al Baqarah ayat 255).
Lalu lihatlah reaksinya! Dia akan mengguling-gulingkan badan seakan benar-benar terbakar. Jika
tehnik ini tidak berhasil maka ulangi lagi dengan melafalkan dimulut kita niat untuk membakar itu.
Misalkan; “Ya mahsarol jin. Saya sudah peringatkan berkali-kali tapi kamu tidak mendengar, saya
sudah perdengarkan ayat-ayat Allah tapi kamu tidak mendengar, maka rasakanlah api biru yang akan
membakarmu! Ya Allah azablah dia dengan cara yang engkau kehendaki!” Jika dia meminta Ampun
maka hentikan dan suruh keluar lalu ambil janjinya dengan Asma Allah.
Memotong Tubuh Jin
Sebelum dibunuh, saya sarankan juga untuk memotong bagian tubuh jin terlebih dahulu. Dalam
artian tidak langsung membunuhnya, karena proses pembunuhan ini biasanya benar-benar terjadi,
saya sering mendapat laporan dari jin lain yang menyatakan kematian temannya. Wallahu’alam.
Untuk menghindari membunuh jin, lakukan tehnik penyiksaan dengan terlebih dahulu memotong
tangan atau kakinya. Tehniknya sangat mudah, kita bisa menggunakan tangan kita atau mistar atau
alat apa saja dan meniatkan ia sebagai pisau tajam menyala yang akan memotong tangan jin dzalim
tersebut. Misalkan saja kita ingin memmotong tangannya dulu, caranya sbb;
Pegang pergelangan tangan pasien dengan tangan kiri dan rentangkan, ancam si jin bahwa kita akan
memotong tangannya. Misalkan dengan perkataan; “Ya mahsarol jin, jika kamu tidak mau keluar
juga maka manusia itu mahluk mulia dan kalian itu mahluk-mahluk terhina. Dan sekarang kalian
menghina hamba Allah, maka rasakanlah siksaan ini. Saya akan memohon kepada Allah untuk
33. memberi kekuatan kepada tangan ini untuk memotong tangan kamu! La Hawla walaa Quwwata ila
Billah!”
Setelah itu rapatkan jari-jari tangan kanan dan niatkan tangan itu menjadi pisau tajam, lalu letakan di
ketiak pasien, tekan dan mulai bacakan Al Anfaal Ayat 17:
Artinya: “Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar,
tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan
untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Setelah selesai membacakan baca “La Hawla walaa quwwata ila billah! Bismillahi Allahuakbar…” lalu
bacakan takbir berkali-kali sambil menarik tangan kita ke sisi berikutnya. Dan lihatlah keajaiban
dihadapan antum!
Jin itu akan terpotong tangannya. Demi Allah saya pernah melakukan ini, dan satu jam kemudian jin
itu belum keluar, saat itu saya menyuruhnya untuk menarik benda sihir dilehernya dan jin itu
berkata; “Saya kan tidak punya tangan lagi?”.
Ini menunjukan bahwa jin itu memang terputus tangannya, dalam kondisi terputus tangan manusia
yang dirasukinyapun lemas kebawah tidak bergerak sedikitpun. Hari ini si jin tidak keluar dan pasien
pulang ke rumah dan rencananya ruqyah akan dilanjutkan besok hari karena sudah malam.
Besoknya suami pasien menelpon menginformasikan bahwa dia meruqyah istrinya di rumah, dan ia
mengatakan bahwa jin kemarin masuk lagi dengan kondisi 2 tangan terputus dan mata yang buta.
Dan, keajaiban tidak berhenti disini. Alhamdulillah suatu ketika saya menemukan bahwa tangan
yang sudah dipotong itu bisa disambungkan kembali setelah jin itu masuk islam, saya berdo’a
kepada Allah dengan membaca Al Fatihah sebagai syifa atau penyembuh dan tangan jin itu
tersambung kembali. Saya mengaplikasikan ini juga kepada mata yang dibutakan, atau mata jin yang
tidak bisa melihat karena ilmu sihir paranormal yang menyuruhnya.
Membutakan Mata Jin
Membutakan mata jin juga mudah, caranya kondisikan agar pasien diam. Boleh dengan memasung
tubuhnya dengan teknis diatas, boleh juga dengan membentak atau mengancam jin itu agar diam.
34. Setelah itu arahkan dua jari (jari tengah dan telunjuk kanan) kearah matanya, lalu dekatkan perlahan
sambil membaca surah Yasin Ayat 9:
Artinya: “Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula),
dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat”.
Setelah selesai kita mohonkan kepada Allah untuk membutakan mata jin itu dengan mengusapkan
tangan kita kematanya. Insya Allah jin itu akan buta. Dan kebutaan itu bisa disembuhkan dengan
memohon kembali kepada Allah utnuk membukakan matanya dengan membacakan surah Al
Fatihah, meniupnya ke tangan dan mengusapnya jika jin tadi kemudian taubat dan masuk Islam.
Menutup Mulutnya
Penyiksaan ini dilakukan untuk mengantisipasi jin yang brisik, atau terus terusan mengganggu
konsentrasi kita dengan menghina Allah dan Rasul-Nya atau ayat-ayat yang kita baca.
Caranya mudah; Bacakan ayat qursy di tangan kanan kita, tiupkan, niatkan untuk membentuk bola
api ditangan kita dan tutupkan ke mulutnya seolah-olah memasukan sesuatu. Lihatlah reaksinya!
Mengunci Jin
Mengunci jin ini pernah saya lakukan kepada pasien “Pelet”, ia sudah 6 bulan kena pellet dan
linglung jiwanya. Ahwat itu dipukuli, ditendang, diperas bahkan hingga (maaf) diperkosa tapi tetap
saja mau datang kerumah lelaki yang menyihirnya. Inilah salah satu kejahatan jin yang tidak kita
sadari.
Ruqyah berlangsung 3 pertemuan, dan Alhamdulillah dihari ke3 si jin sudah sangat lemah. Tapi
getaran/kedutan di jarinya tidak hilang, jarinya terus bergerak-gerak dan jin itu terus mengoceh di
hati si ahwat tadi. Melihat ini saya tidak punya cara lain dan sempat memohon petunjuk kepada
Allah.
Tidak berapa lama kemudian saya dapat ilham untuk menyuruh pasien sendiri yang
membacakannya, dan saya suruh pasien baca surah yasiin ayat 9. Pasien membacanya dan ada
beberapa kesalahan tadzwij dan saya luruskan, dibacaan ke 2 masih salah, dibacaan ke 3 masih juga
salah dan terus saya bimbing hingga akhirnya bacaannya benar. Setelah bacaan dia benar saya
menyuruhnya membaca terakhir kalinya dengan khusyuk dan menitakan untuk mengunci mulut jin
yang berbisik-bisik terus di didalam hatinya. Dan, subhanallah! Jin itu benar-benar terbungkam.
Tehnik mengunci ini juga bisa dilakukan untuk mengunci jin di titik-titik tertentu. Semisal jika ada
kedutan di leher, paha atau kaki, maka kunci di daerah situ dengan melingkari titik yang berkedut itu
dengan melafalkan bacaan “Yaasiin” atau surah yasiin ayat 9 tadi.
35. Tehnik Tehnik untuk menyiksa jin tidak terbatas pada tehnik ini, ini hanya sebagian kecil yang saya
alami dan saya ingat. Mungkin sahabat semua masih ada tehnik lain yang mungkin untuk
dikembangkan, selama tidak terdapat kesyirikan didalamnya.
Melemahkan Jin
Melemahkan beda dengan menyiksa, menyiksa adalah memberi pelajaran kepada jin itu agar dia
jera dengan harapan dia taubat atau keluar sedangkan melemahkan bertujuan untuk melumpuhkan
kekuatan mereka hingga tidak berdaya atau sampai hancur kekuatannya.
Semisal dengan menekan ulu hati pasien dengan telunjuk, menepuk-nepuk dada pasien, memukul
tengkuk pasien dan menekan ubun-ubunnya dengan telapak tangan.
Menekan Ulu Hati
Caranya; baringkan pasien, atau jika tidak mungkin lakukan diposisi apa saja. Arahkan jari kita kearah
ulu hati sambil membaca surah al Falaq. Biasanya jin-jin yang ada dalam tubuh pasien karena
praktek-praktek pengisian tenaga dalam sangat takut dengan tehnik ini. Arahkan telunjuk dari jarak
50 centimeter kearah ulu hati hingga surah al Falaq itu selesai. Atur ritme bacaan hingga jari kita
sampai keulu hati saat al Falaq selesai.
Lihat reaksinya, biasanya pasien menjerit-jerit kesakitan dan ampun-ampunan. Setelah ujung jari
menekan ulu hati, maka ucapkan do’a; “Ya Allah tancapkanlah besi dari ujung jari ini hingga
menembus ulu hati, jantung dan tulang belakang jin ini ya Rabb!!”
Jika jin belum takluk, terus tekan dan bacakan “Ya Allah tancapkanlah besi ini”, lalu lepas. Dan si
pasien akan merasakan ada besi yang menancap di ulu hatinya.
Hal ini bisa kita lakukan juga dengan ubun ubun pasien, lakukan hal yang sama dan do’akan; “Ya
Allah tancapkanlah besi dari jari ini, tembuskan ke kepala jin ini hingga telapak kakinya”.
Insya Allah jin itu akan melemah dan biasanya menyerah. Jika tidak menyerah juga lakukan tehnik
lain.
Meracun Jin
Racun ini bisa kita buat dengan membacakan Al Fatihah di segelas Air dan menambahkan 2 sendok
garam kedalamnya. Niatkan agar ia menjadi racun dan timah panas mendidih atau seperti buih
dilaut selatan yang membanting-banting jin itu ke karang. Tiupkan ke gelas itu dan minumkan ke jin
dengan sendok, minumkan sedikit-sedikit hingga ia menyerah.
Jika tidak meyerah juga kita bisa meneteskannya ke kaki, dada, atau bagian tubuh lain dengan
meniatkan untuk menyiksa jin itu. Jin biasanya sangat takut dengan air garam.
36. Memukul Jin
Pukulan ini sangat menyakitkan untuk jin, kita bisa memukulnya di beberapa tempat semisal
punggung, kepala dan dada. Dada biasanya lebih menyakitkan untuk mereka. Caranya mudah, tepuk
atau pukul sewajarnya dengan membaca surah Al Hasyr ayat 21. Lakukan hingga ia melemah.
Menyembelih Jin
Tehnik ini adalah tehnik terakhir setelah jin tidak mau keluar, tehnik ini sangat mudah. Hampir sama
dengan tehnik memotong tubuh jin yang sudah saya tulis diatas. Ayat yang dibaca juga sama yaitu
surah Al An Faal Ayat 17.
Caranya:
Pegang ubun-ubun pasien dengan tangan kiri dari belakangnya, letakan dengan yakin tangan kita
dileher sebelah kiri. Seakan meletakan pisau tajam di lehernya. Lalu bacakan surah al Anfal 17 tadi
hingga selesai, setelah itu tarik kearah kanan seakan akan menyembelih beneran.
Tarik dengan yakin sambil membaca “Bismillahi Allahuakbar!!” dan lihatlah hasilnya, biasannya
pasien bersuara seperti kambing digorok dan pingsan. Keberhasilan sangat tergantung kepada
keyakinan, dan tentu saja semua terjadi atas izin Allah.
Menarik Jin Keluar
Menarik jin keluar dari tubuh dilakukan setelah jin itu disiksa, atau disuruh keluar tapi tidak mau. Hal
ini tidak sesulit yang dibayangkan, kita dengan izin Allah bisa menariknya keluar, baik melalui mulut,
hidung, jari-jari atau ujung jari-jari kaki.
Ayat yang dibacakan adalah ayat penarik, yaitu surat Almu’minuun 115:
Caranya: Setelah dilakukan scanning, atau tehnik penelusuran diman jin itu berada dan ditemukan
titiknya (biasanya ia ada di titik yang dirasa sakit oleh pasien), maka letakan tangan kita disitu dan
tarik keluar. Tarik kea rah terdekat, baik ke mulut, hidung, ujung jari tangan atau jari kaki dengan
membacakan ayat diatas dengan yakin.
Ketika tangan kita sampai diujung tangan, kaki atau mulut maka ucapkan “Bismillahi Allahuakbar!”.
Insya Allah jin akan keluar.
Cara lain adalah dengan tehnik PTT atau Putaran Tawaf yang kami kembangkan juga di Quranic
Healing, caranya mudah: Letakan tangan kanan kita di perut, putar-putar kearah kiri sambil
37. membaca “La hawla walaa quwwata ila billah..” sambil meniatkan untuk mengumpulkan sihir di
perut, lalu tarik ke mulut sambil membaca ayat penarik diatas.
Biasanya pasien langsung muntah dan sembuh.
Mengeluarkan Jin
Pada intinya semua upaya diatas dilakukan untuk mengeluarkan jin, dan kesemuanya
pengembangan dari cara yang Rasulullah SAW ajarkan. Namun sebenarnya ada cara khusus yang
persis dilakukan Rasulullah SAW, semacam memukul di punggung atau tengkuk pasien.
Dari Mathar bin Abdur Rahman, ia berkata: “Telah diceritakan kepadaku ummu Abbad dari bapaknya
bahwa kakeknya Az-Zari pergi menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan membawa
anaknya yang gila, diceritakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memukul punggung anak itu
seraya berkata ”Keluarlah hai musuh Allah” Kemudian anak itu menatap dengan pandangan yg sehat
tidak seperti sebelumnya.”
Dalam hadits lain Rasulullah SAW memukul pasien sambil berkata “Saya Hamba Allah, keluarlah
wahai Musuh Allah!”. Hal ini insya Allah bisa kita lakukan juga, dan atas pertolongan Allah banyak
yang berhasil. Namun jika tehnik tersebut tidak berhasil maka bacakan kembali peringatan Allah
dalam surah Al Hasyr ayat 21 yang sangat ditakuti jin.
Artinya : “Kalau sekiranya kami turunkan Al-Quran Ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan
melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah”.
Niatkan untuk memecahkan tubuh mereka, atau menghacurkan jasad mereka dan membaca “Ukhruj
ya Aduwallah!” atau artinya; “Keluarlah wahai Musuh Allah!”. Biasanya pasien muntah seketika, jika
belum muntah terus pukul-pukul dipundak atau dadanya hingga muntah.
38. C. KERAGUAN DAN JAWABAN SEPUTAR JIN DAN
RUQYAH
#1 Bagaimana hukum membunuh jin?
Rasulullah saw bersabda; "Barangsiapa yang terbunuh karena membela hartanya, maka matinya
adalah mati syahid" (Mutafaqun Alaiyh, dari Abdullah bin Amr Bin Ash, juga diriwayatkan Imam Abi
Daud, Tirmidzi dan Nasa'i).
Jika membela harta itu mati syahid, maka artinya kita harus memerangi orang yang merampas harta
kita hingga terbunuh atau membunuh jika itu perlu bukan? Lalu? Apakah harga diri, kesehatan dan
pelecehan akidah itu tidak lebih mahal daripada harta?
Membunuh jin, baik jin kafir atau jin muslim halal jika telah diketahui kedzalimannya dan sebaiknya
diperingatkan terlebih dahulu dengan firman Allah mengenai hukum-hukum-Nya.
#2. Benarkah jin bisa dibunuh, dibakar, disembelih?
Anda bertanya tentang hakikat jin, tentang sesuatu yang tidak mungkin kita lihat karena AlQur'an
telah menegaskan-Nya bahwa: "Sesungguhnya ia (iblis) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari
suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka". (QS Al-A’raf 87).
Jika tidak bisa dilihat, apakah bisa dibakar?
Istilah membakar, membunuh, menyembelih dsb yang diciptakan peruqyah aktif adalah hakikat yang
berdasarkan pengalaman yang mereka temui. Misalnya ketika peruqyah membacakan surah Al
Ankabut ayat 57, tiba-tiba jin itu teriak seperti sekarat dan pasien diam. Lalu jin lain datang
mengabarkan (melalui mulut pasien) bahwa temannya mati. Begitu pula dengan peristiwa terbakar
dan disembelihnya jin.
Bukankah ini bid'ah atau mengada-ada?
Beda antara mengembangkan dengan menciptakan hal baru.
Semisal Rasulullah memukul syaitan yang ada didalam tubuh dengan memukul punggung pasien,
lalu kita mengembangkan dengan menyembelihnya.
Rasulullah hanya berkata "Ukhruj ya Aduwallah!" atau artinya "Keluarlah wahai musuh Allah"
dengan satu pukulan dan jin keluar lalu sembuh. Lalu kita?
Kita, hamba Allah yang tidak satu tingkatan level iman-nya dengan Rasulullah tentu tidak dengan
serta merta melakukan hal yang sama terus semua tuntas. Kadang saya menghabiskan waktu sampai
5 hingga 7 jam menangani satu pasien, bahkan saya menemukan peruqyah melakukan therapi
hingga 15 jam estafet. Kadang juga hanya beberapa menit tergantung ikhtiar dan kehendak Allah
dalam mengabulkan do'a.
Dalam perjalanan panjang ini kami menemukan tehnik baru. Kadang tidak sengaja dan kemudian
kami menebarkannya bagi ummat yang mungkin membutuhkan tehnik itu, semisal jin yang berteriak
39. kepanasan saat membacakan ayat tertentu lalu kami memakai ayat itu dan menamainya ayat
pembakar.
Tentu saja ini pegembangan bukan menciptakan hal baru, karena Allah mengaskan bahwa Al Quran
itu obat dan kami memperdalamnya; bagian manakah dari al Qur'an itu yang menjadi obat selain
ayat yanng Rasulullah bacakan. Karena pada intinya kita sedang berikhtiar bagaimana caranya agar
sihir dan jin itu hilang, baik itu dengan mendakwahinya, berdialog, atau membunuhnya jika tidak
mau keluar.
#3. Darimanakah sumber penamaan Ayat Penarik, Ayat Pembatal Sihir, Ayat Azab,
Ayat Penyiksa, Ayat Pendinding, Ayat Pengunci dll?
Jawabannya seperti di point 2, itu adalah hakikat dan pengalaman dilapangan. Anda bertanya karena
ingin tau bukan, itulah pengalaman kami dalam meperjuangkan hak-hak kehidupan paling asasi yang
dirampas kaum jin.
#4. Apakah sakit itu selamanya jin?
Bahkan jika anda dokter sekalipun, mari kita duduk diskusi dan membahasnya. Dokter memiliki
profesionalitas yang telah diasah, begitupun peruqyah. Jadi masing masing kita bisa berikhtiar untuk
sebuah kesembuhan sebagai bentuk do'a yang aktif. Boleh memakai herbal, bekam, obat atau Al
Qur'an karena hal ini telah dicontohkan.
Namun saudaraku, ada beberapa penyakit yang tidak bisa disembuhkan dokter, obat, herbal, bekam,
pijat refleksi, bahkan operasi? Atau sembuh namun terjadi lagi dalam jangka yang bertahun-tahun?
Nah inilah bagian peruqyah, karena didalamnya ada keterlibatan sihir.
#5. Apakah sihir dan kesurupan itu ada?
Hanya orang sombong yang dengan kebodohannya mengatakan sihir itu tidak ada dan kesurupan jin
itu adalah sifat dalam manusia itu sendiri. Mari baca Al Qur'an yang Rasulullah saw wariskan. Dalam
surah Al Baqarah 125, sangat jelas Allah berfirman; "Orang-orang yang memakan riba tidak dapat
berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran gangguan kegilaan yang
ditimbulkan syaitan..." (terjemah Ibn Katsir).
Tentu saja ada, dan banyak tukang sihir dikalangan manusia (juga ustad dan kyai gadungan beserta
para mafia bid'ah) yang menyuruh, memanggil atau mengabdi kepada jin dengan memerintah
mereka untuk kepentingan hawa nafsunya.
#6. Lalu apakah yang menjadi tanda jika sakit yang ditimbulkan itu dari jin?
Adakah karakteristik yang bisa dipahami dengan akal?
Baik, mari kita ambil satu contoh.
Struk ringan pada pergelangan kaki dan kangker tulang di lutut. Apakah ini ulah jin atau bersifat
medis saja?
40. Kedua jawaban benar. Bisa karena pola hidup yang tidak sehat atau kecelakaan, bisa juga alasan
sihir/jin. Kesembuhannya pun bisa dengan medis bisa juga dengan ruqyah. Dan Alhamdulillah saya
menemukan kedua penyakit diatas sembuh dengan ruqyah dan jin didalamnya diusir setelah juga
ditangani dokter bertahun-tahun.
Penyebab struk ringan di pergelangan kaki adalah penyempitan pembuluh darah di urat leher
sebelah atas, dan ini ditemukan oleh dokter. Mereka menamainya dengan nama yang aneh hingga
saya tidak menghafalnya. Faktanya pasien merasakan sakit didaerah itu, dan dokter menyarankan
untuk "Vision Teraphy" dsb. Saya waktu itu hanya memegang lehernya serta membacakan ayat
Ruqyah berupa surah Al Hasyr 21-24 sebagai peringatan kepada mahluk jin yang didalam dan
kemudian menepuk lehernya. Pasien teriak dan sembuh seketika.
Ini contoh keberhasilan ruqyah, dan tidak semua sihir berhasil disembuhkan sama seperti tidak
semua penyakit disembuhkan dokter. Karena pada intinya kesembuhan itu dari Allah, dan kita ini
tukang ikhtiar. DAN ikhtiar untuk kesembuhan itu Allah perintahkan.
#7. Bolehkan memukul saat meruqyah?
Meniup, Menepuk, Memijit, Mengusap, Memukul itu ada dalah hadits atau dicontohkan Rasulullah
saw saat mengobati sihir. Saya menemukan lebih dari 15 hadits tentang cara pengobatan Rasulullah
melalui ruqyah ini, bahkan dalam sebuah riwayat yang dikisahkan Imam Al Hakim dan At Thabrani
dari Ummu Abban dikatakan bahwa Rasulullah memukul punggung wanita yang kesurupan jin itu
hingga dua ketiaknya terlihat putih. Artinya pukulan yang keras!
Begitupun dengan tiupan, pijatan, usapan dan semua tehnik yang kami kembangkan di Quranic
Healing itu ada dalilnya.
Mau sakit gila 10 tahun atau satu menit dengan pukulan?
Pilih saja, dan Rasulullah tidak akan mencontohkan jika hal itu tidak benar dan mengandung
manfaat.
#8. Eh, bukankah kita diajarkan sabar dan tawakal ketika sakit?
Benar, bahkan Rasulullah saw mengabarkan syurga kepada seorang wanita kulit hitam yang datang
kepadanya mengeluh tentang sakit ayan yang dideritanya. Wanita muslimah itu mengadu bukan
sakitnya, namun tentang kekhawatirannya bahwa manusia dan jin bisa melihat auratnya saat ia
ayan.
Dan Rasulullah saw menawarkan "Kesembuhan" atau "Kesabaran", maka wanita itu memilih
kesabaran dan Rasulullah mendokan agar Allah menjaga aurat wanita itu saat kesurupan. Bukan
mendo'akan untuk kesembuhan. Dan seperti diriwayatkan Atha' bin Rabbah dari Abdullah bin Abbas,
wanita itu termasyur sebagai muslimah yang dijaminkan syurga oleh Rasulullah.
Nah, tawakal seperti apakah kita?
Bukankah seorang awam lebih sering mengeluh bahkan hingga melakukan dosa besar seperti putus
asa dari rahmat Allah ketika sakit bertahun-tahun, bahkan tidak jarang malah pergi ke dukun dan
41. terjebak lembah kemusyrikan yang membahayakan dunia akhirat?
Akhifillah dengarkanlah..
Kadar keimanan setiap orang itu berbeda-beda.
Ruqyah ini menuntaskan sihir untuk menjaga saudara-saudari kita yang belum kokoh ketauhidannya
hingga ia terserang sihir jin. Dan kita yang diberi kemampuan oleh Allah untuk meruqyah itu adalah
amanah untuk dijalankan, dan tentu saja ini wajib karena ilmu itu harus diamalkan.
Demi Allah saya heran ada bebrapa fikrah islam yang saya kenal baik menolak ruqyah dengan
minimnya pengetahuan yang ia ketahui tentangnya. Dia berdiam diri dan mencela para peruqyah
yang sedang berjuang menebarkan sunnah ini dari sofa ditengah-tengah keluarga tercintanya atau
bersenda gurau bersama santri dan mutarobinya. Allahuakbar!
#9. Bukankah minta diruqyah itu tidak boleh?
Harusnya jawaban ini dutulis dalam satu tulisan utuh, semoga nanti ada waktu yang cukup. Hal ini
telah dibahas banyak ulama, dan saya sedikit menyuguhkan kesimpulan dari pembahasan Syaikh
Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullahu ta’ala.
Hadits tentang itu sahih, namun, kita manusia yang telah dianugerahi akal untuk berfikir dan hati
untuk menilai bukahkah tidak seharusnya cepat menyimpulkan tanpa pengetahuan yang cukup?
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz menyebutkan ciri-ciri yang masuk syurga tanpa hisab itu
adalah: Mereka itu adalah orang-orang yang berjihad menundukkan hawa nafsu mereka dan
istiqomah di atas agama Allah. Mereka senantiasa menunaikan kewajiban dimana pun berada.
Demikian juga, mereka senantiasa meninggalkan keharaman dan berlomba-lomba menggapai
kebaikan.
Di antara ciri mereka adalah tidak meminta diruqyah, tidak meminta disembuhkan dengan
kay/disundut besi panas, dan tidak beranggapan sial/tathayyur. Tidak minta diruqyah maksudnya
adalah dia tidak memohon kepada orang lain untuk meruqyah dirinya. Namun, ini bukan berarti
bahwa perkara ini diharamkan. Tidak masalah meminta diruqyah jika memang dibutuhkan.
Akan tetapi, di antara ciri mereka -70 ribu orang yang masuk surga tanpa hisab tadi- meninggalkan
hal itu dan mencukupkan diri dengan sebab-sebab yang lain. Mereka tidak meminta orang untuk
meruqyah dirinya. Dia tidak berkata, “Wahai fulan, ruqyahlah diriku.” Akan tetapi apabila ada
kebutuhan -mendesak- untuk itu tidak mengapa. Hal itu tidak membuat dirinya keluar dari tujuh
puluh ribu orang tersebut selama memang benar-benar ada kebutuhan untuk itu. Oleh sebab itu,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam prnah memerintahkan Aisyah untuk meminta ruqyah pada saat
mengalami sakit pada suatu kondisi. Beliau juga memerintahkan Ummu Aitam Ja’far bin Abi Thalib
untuk meminta ruqyah untuk mereka, sebagaimana disebutkan dalam hadits yang sahih.
Masalahnya adalah..
JIKA kadar keimanan manusia itu tidak cukup untuk bertawakal dalam jangka bertahun-tahun
dengan sihir yang menimpanya, apakah ia tidak lebih butuh untuk minta di ruqyah?
42. Manusia sombong manakah yang telah meng-klaim dirinya salah satu golongan manusia yang masuk
syurga tanpa hisab? Sedangkan umat islam yang hidup diabad ke 14 ini saja lebih dari 5,7 Milyard..
belum lagi ulama terpilih yang hidup sebelum abad ke 14 setelah islam turun?
Apakah siti Aisyah Ra yang hidup semasa Rasulullah dan meriwayatkan ribuan hadits ini tidak
termasuk golongan itu?
Apakah bolak balik kedukun dan mengeluh 7 kali dalam sehari dan kadang menghadapai kondisi
bertahun-tahun sulit shalat ini tidak lebih baik diruqyah hingga sembuh dan dapat beribadah dengan
leluasa ini lebih buruk daripada minta di ruqyah?
Ini tentang akidah yang lurus, atau tentang bagaimana si peruqyah meluruskan akidah dan
pemahamannya terlebih dahulu lalu meruqyahnya. Hingga si pasien paham bahwa kesembuhan itu
dari Allah dan bencana itu disebabkan oleh tangannya sendiri.
Demi Allah saya merasa kasihan sama praktisi yang mau belajar ruqyah karena ingin membentengi
dirinya dari sihir, mengobati dan menjaga keluarganya serta umat mukminin-mukminat dari sihir
kemudian melemah semangatnya karena salah penafsiran tentang hadits ini padahal ada banyak
hadits lain yang menceritakan tentang ruqyah serta fakta ilmiyyah tentang kesembuhan yang
terjadi.
#10. Itu kan Rasulullah saw, kita ini manusia biasa?
Benar, Rasulullah mencontohkan dan kita menirunya sebagai jalanan sunnah untuk menggapai ridha
Allah. Bukahkan Rasulullah sendiri pernah kena sihir dan diruqyah 2 malaikat ? Bukahkan Rasulullah
itu mukhlisin dan terbebas dari sihir seperti yang difirmankan Allah?
Demi Allah ini adalah pembelajaran bagi manusia yang berfikir. Semoga Allah memberi semua kita
hidayah-Nya. Agar kita selamat hingga ke akhirat. Insya Allah seri berikutnya akan terbit sesuai
kebutuhan dan pertanyaan ummat.
43. CLOSING
Closing adalah tahap terakhir dalam prosesi ruqyah ini, ini adalah keistimewaan “Ruqyah Aktif” yang
tidak dimiliki atau jarang disadari peruqyaah “Konvensional” atau peruqyah passive. Tentunya hal ini
memiliki kelebihan masing-masing yang memperkaya khasanah keilmuan para praktisi nusantara,
jika peruqyah passive mengandalkan kesabaran maka praktisi peruqyah Aktif mengembangkan
berbagai tehnik untuk kesempurnaan dan efectivitas waktu. Semoga Allah meridhai. .
MENUNTASKAN SISA-SISA SIHIR
Setelah prosesi selesai, katakanlah pasien muntah hebat dan merasa lemas. Setelah ini kita wajib
mengecek keberadaan jin, apakah masih ada di dalam atau sudah keluar? Caranya adalah dengan
melihat tanda-tandanya atau langsung melakukan scanning ulang dengan membacakan ayat
tertentu. Misalnya dengan meletakan tangan kita di ubun-ubunnya dan membaca surah Hud ayat
58:
Artinya:”Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu
binatang melata pun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di
atas jalan yang lurus."
Atau bacakan surah al Baqarah 148 untuk memanggil kembali jin tersebut seandainya belum keluar
atau hanya keluar dan masih ada di sekitar sana. Jika telah dibacakan berulang ulang namun tidak
ada reaksi, maka ucapkan Alhamdulillah dan sarankan pasien untuk sujud syukur karena jin sudah
keluar. Dan Allah yang lebih tahu hal ini. Kita bertawakal kepada-Nya.
Setelah ini, sebetulnya masih ada hal yang harus kita kerjakan. Inilah tugas ini peruqyah, yaitu
menjaga agar jin itu tidak masuk lagi setelah dia keluar. Sebelum melakukan ini, kita juga harus
meyakinkan kepada pasien tentang apa yang ia rasakan. Jika pasien menjawab “segar” dan kondisi
seperti normal tanpa rasa sakit (kecuali sakit bekas pijatan atau tekanan biasa di tubuh, dan juga
sakit terasa lemah dibadan) maka insya Allah tahap ini selesai. Tugas kita selanjutnya adalah
menasihati pasien.
Namun jika pasien masih merasa sedikit sakit atau getaran atau kedutan kecil di titik-titik tertentu,
semisal punggung, leher, kepala, kaki, atau sekitar pergelangan tangan dan kaki maka RUQYAH INI
44. BELUM TUNTAS! Ingat belum tuntas. Karena biasanya getaran itu akan semakin kuat dan gangguan
terjadi lagi.
Hal yang harus kita lakukan adalah menghilangkan bekas-bekas sihir itu, baik dengan terapi Al
Fatihah (Akan dibahas di lampiran), ataupun menariknya dengan ayat penari, memukul dengan ayat
pemukul dengan tatacara diatas.
Lakukan hingga rasa sakit benar-benar hilang dan sempurna. Demi Allah hal ini bisa saja terjadi dan
saya sering melakukannya, dengan demikian sihir itu benar-benar telah musnah dan belenggunya
telah hilang.
Bagaimana jika tidak bisa hilang?
Tugas peruqyah sebenarnya bukan menyembuhkan, ini hanya ikhtiar. Namun, tentu saja tidak ada
usaha sia-sia. “Setidaknya kita menyembuhkan kesyirikannya”, begitu kata ustad Perdana yang
selama ini banyak membimbing saya.
Hal lain, jika terbukti sihir itu sulit hilang, atau tidak tuntas maka hentikan ruqyah. Karena ini hanya
akan membuat waktu kita habis, istirahat dulu atau suruh pasien pulang dan bekali dengan tehnik
ruqyah mandiri. Ruqyah mandiri juga ada di lampiran buku ini.
Jika, atau setelah sihir itu hilang tugas kita selanjutnya adalah melakukan pemagaran. Ini tentu saja
beda dengan tehnik dukun-dukun mussrik itu, pemagaran yang saya maksudkan adalah
menanamkan nilai-nilai ketahuidan kepada pasien. Hingga bukan tidak mungkin, selain pasien
terjaga dari sihir, ia pun bisa meruqyah keluarganya. Tidak jarang pasien yang telah diteraphy
kemudian malah jadi praktisi!
Allahuakbar!
Ini karena si pasien telah merasakan sensasi kesembuhan sendiri yang membuatnya yakin akan
kehebatan dan pertolongan Allah Azza wa jalla. Di akhir buku ini, akan diceritakan kisah seorang
penderita kangker darah akut di Saudi Arabia yang sembuh dengan ruqyah jarak jauh dan kemudian
saat ini beliau jadi praktisi yang telah meruqyah banyak warga local di Saudi.
MENGAKTIFKAN
PAGAR GHAIB
Kita harus meyakinkan kepada pasien bahwa kita tidak mungkin meminta perlindungan kepada Allah
sementara kita membangkang kepada Allah (melakukan dosa).
Rasulullah saw bersabda; "Ketika kalian keluar rumah bacakan 'Bismillahi tawakaltu Ilallah, la hawla
walaa quwwata illa billah" maka Allah akan menurunkan malaikat untuk melindungimu dan syaitan
akan menjauhimu". Jadi, syaikh Abdul Rouf berkata jika kita keluar rumah baca doa perlindungan
kepada Allah lalu dijalan memandangi wanita/laki-laki malaikat akan meninggalkan kita dan syaitan